KAK Penyusunan Pola SDA WS KENDILOnew

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 20

PEMERINTAH KABUPATEN PASER

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG


Komplek Perkantoran km 5, Jalan Kusuma Bangsa Gedung A Lt. 1
TANA PASER 76211
Email : [email protected] Email Bidang SDA : [email protected]

KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)

Pekerjaan :
Penyusunan Pola Pengelolaan
Sumber Daya Air WS Kendilo

TAHUN ANGGARAN 2021

Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang


Kabupaten Paser
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
Uraian Pendahuluan

1. Latar Sumber daya air merupakan salah satu sumber daya alam yang mempunyai sifat mengalir
Belakang dan dinamis serta berinteraksi dengan sumber daya lain sehingga membentuk suatu
sistem. Dalam hal ini sumber daya air memiliki peran dan fungsi dalam keseimbangan
lingkungan. Dengan demikian, pengelolaan sumber daya air akan berdampak pada
kondisi sumber daya lainnya dan sebaliknya. Disisi lainnya sumber daya air memiliki
peran dan fungsi untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia serta mendukung
kegiatannya. Agar pengelolaan sumber daya air tersebut dapat terpadu dengan sumber
daya alam yang lain serta dapat menghasilkan manfaat bagi masyarakat secara optimal,
diperlukan suatu acuan pengelolaan terpadu antar instansi dan antar wilayah, yaitu berupa
Pola Pengelolaan Sumber Daya Air. Pola berbasis wilayah sungai tersebut menentukan
langkah dan tindakan yang harus dilakukan agar dapat memenuhi kebutuhan tersebut
dengan mengoptimalkan potensi pengembangan sumber daya air, melindungi/
melestarikan serta meningkatkan nilai sumber daya air dan lahan.

Pola pengelolaan sumber daya air merupakan kerangka dasar didalam merencanakan,
melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi kegiatan konservasi sumber daya air,
pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air pada wilayah sungai.
Pola pengelolaan sumber daya air disusun dengan memperhatikan kebijakan pengelolaan
sumber daya air pada wilayah administrasi yang bersangkutan dan dalam penyusunan
pengelolaan sumber daya air harus dilakukan secara terbuka melalui pelibatan berbagai
pihak yang berwenang agar pola pengelolaan sumber daya air mengikat berbagai pihak
yang berkepentingan. Pola pengelolaan sumber daya air memuat tujuan dan dasar
pertimbangan pengelolaan sumber daya air, skenario kondisi wilayah sungai pada masa
yang akan datang, strategi pengelolaan sumber daya air, dan kebijakan operasional untuk
melaksanakan strategi pengelolaan sumber daya air.

Penyusunan pola ini berpedoman pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
22/PRT/M/2009 tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Penyusunan Pola Pengelolaan
Sumber Daya Air.

Wilayah Sungai (WS) Kendilo dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat nomor 04/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah
Sungai. WS Kendilo terletak di Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur yang hanya
mencakup wilayah dalam 1 kabupaten. WS ini dikategorikan sebagai WS Kabupaten
yang pelaksanaan pengelolaannya di bawah wewenang Pemerintah Kabupaten Paser
melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Bidang Sumber Daya Air (SDA).
Dengan demikian, penyusunan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air (Pola PSDA) di WS
ini dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Paser.

Sebagian besar wilayah sungai merupakan dataran landai, namun terdapat beberapa
wilayah yang merupakan daerah dataran tinggi. Mengingat luas wilayah sungai yang
cukup luas, maka diperlukan kajian khusus dan tersendiri menyangkut penyusunan pola
dan rencananya. Sumber-sumber air alternatif juga perlu dipikirkan pemanfaatannya,
sehingga bisa bermanfaat secara sosial maupun ekonomi.
WS Kendilo terdiri dari 9 (sembilan) DAS yaitu DAS Adang, DAS Semuntai, DAS
Kuaro, DAS Pondong, DAS Kendilo, DAS Apur Besar, DAS Kerang, DAS Segendang
dan DAS Jengeru.

2. Maksud Maksud dari Penyusunan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Kendilo adalah
dan memberikan arah pengelolaan sumber daya air yang ada di WS Kendilo dengan prinsip
Tujuan keterpaduan antara air permukaan dan air tanah serta keseimbangan antara upaya
konservasi sumber daya air dan pendayagunaan sumber daya air, sehingga dapat
menjamin terselenggaranya Pengelolaan Sumber Daya Air secara terpadu, terkoordinasi
dan berkesinambungan dalam kurun waktu tertentu.

Tujuan dari Penyusunan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Kendilo adalah
terwujudnya kelestarian sumber daya air, pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya
air yang serasi dan optimal sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daya dukung
lingkungan dan mengurangi daya rusak air serta sesuai dengan kebijakan pembangunan
nasional dan daerah yang berkelanjutan.

3. Sasaran Tersusunnya laporan pola pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Kendilo
sebagai pedoman yang mengikat bagi Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kabupaten dan masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan di Wilayah Sungai
Kendilo dengan memberikan arahan penyelenggaraan:
• Konservasi sumber daya air terpadu di WS Kendilo;
• Pendayagunaan sumber daya air di WS Kendilo dengan mempertimbangkan kebijakan
daerah, termasuk zonasi dalam rencana tata ruang wilayah;
• Pengendalian daya rusak air di WS Kendilo;
• Sistem informasi dan ketersediaan data sumber daya air di WS Kendilo;
• Pemberdayaan dan peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha dalam pengelolaan
sumber daya air di WS Kendilo.
4. Lokasi Lokasi pekerjaan ini berada di dalam wilayah Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan
Kegiatan Timur.

Gambar 1.
Peta Wilayah Sungai Kendilo

5. Sumber Dana untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp. 700.000.000,- (Tujuh Ratus Juta
Pendanaan Rupiah) termasuk PPn yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) Kabupaten Paser Tahun Anggaran 2021.

6. Nama dan Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah PPK Dinas Pekerjaan
Organisasi Umum dan Tata Ruang, Kabupaten Paser.
Pejabat
Pembuat
Komitmen

Data Penunjang

7. Data Dasar Data dasar untuk studi ini mencakup sebagai berikut :
1. Data Tersedia.
Data Potensi Sumber Daya Air Kabupaten Paser.
2. Data yang harus disiapkan konsultan
Pada pekerjaan ini konsultan harus menyiapkan data sebagai
berikut:
a. Data umum WS Kendilo :
• Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang terbaru;
• Provinsi dan kabupaten/kota dalam angka yang terbaru;
• Produk Domestik Rata-rata Bruto (PDRB) yang terbaru;
• Peta dasar (peta rupa bumi) dengan skala yang disesuaikan
kebutuhan;
• Digital Elevation Model (DEM);
• Laporan hasil studi, kajian teknis, perencanaan terkait
sumber daya air;
b. Data sumber daya air WS Kendilo dengan seri data yang
cukup sampai dengan yang terbaru :
• Iklim;
• Air permukaan (hujan, debit, tampungan air);
• Air tanah;
• Peta tematik;
• Sedimentasi sungai;
• Erosi lahan;
• Muka air pasang surut;
• Kualitas air;
• Prasarana/infrastruktur.
c. Data kebutuhan air WS Kendilo dengan seri data yang cukup
sampai dengan yang terbaru:
• RKI (air minum, industri, perkotaan dan pariwisata);
• Irigasi;
• Penggelontoran;
• Ketenagaan;
• Perkebunan;
• Perikanan.
d. Data lainnya yang dibutuhkan seperti dinamika kondisi
lingkungan, dinamika kondisi sosial budaya, dan dinamika
kondisi ekonomi yang paling terbaru, dan lainnya.
e. Data peta Rupa Bumi 1 : 25.000 (Bakosurtanal, 1998);
f. Data Hidrologi dan klimatologi yang paling terbaru yang
terdiri dari data hujan, data iklim, data debit dari pos hidrologi
di DAS/sekitar DAS yang bersumber dari BMKG, BWS
dan/atau instansi lain;
g. Data Sosek yang paling terbaru dari BPS, Pemerintah Daerah
setempat dan/atau instansi lain;
h. Data Geologi Permukaan yang paling terbaru;
i. Peta Tataguna Lahan dan Peruntukan Lahan yang paling
terbaru;
j. Data lain yang dibutuhkan.
Secara teknis data yang akan diinventarisasi, ditentukan tahun
tertentu (base year) sebagai tahun dasar atau kondisi sekarang, serta
periode dari data (panjang atau rentang data yang diperlukan) hingga
data terbaru yang tersedia.

Konsultan bertanggung jawab atas mutu data yang dipakai untuk


membuat Perencanaan. Konsultan wajib memeriksa kembali, bila
ternyata data tidak teliti, tidak realistik atau kurang memadai/kurang
lengkap, maka konsultan harus memberitahukan hal ini kepada
Pemberi Pekerjaan. Selanjutnya pihak Pemberi Pekerjaan akan
mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar pekerjaan dapat
diteruskan.

8. Standar Teknis Standar teknis dan pedoman yang dapat digunakan dalam Penyusunan
Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Kendilo, antara lain adalah:
a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT/M/2009
tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Penyusunan Pola
Pengelolaan Sumber Daya Air;
b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 09/PRT/M/2015 tentang Penggunaan Sumber Daya Air;
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/PRT/M/2015,
tentang Rencana dan Rencana Teknis Tata Pengaturan Air dan
Tata Pengairan;
d. Spesifikasi Teknis Peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1:25.000,
SNI 19-6502.2-2000;
e. Spesifikasi Teknis Peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1:50.000,
SNI 19-6502.2-2000;
f. Pertukaran Data Lintang, Bujur, dan Tinggi Lokasi Geografi, SNI
7336:2008;
g. Spesifikasi Penyajian Peta Rupa Bumi Skala 1:25.000, SNI
6502.2-2010;
h. Spesifikasi Penyajian Peta Rupa Bumi Skala 1:50.000, SNI
6502.3-2010;
i. SNI 19-6724, 2002 Tata Cara Pengukuran Kontrol Horizontal dan
SNI 19-6988, 2004; dan
j. Standar pedoman terbaru lainnya yang terkait.

9. Studi-Studi a. Penyusunan Konsep Pola Pengelolaan SDA WS Kendilo;


Terdahulu
10. Referensi Hukum Referensi hukum untuk pelaksanaan pekerjaan ini meliputi, tetapi
tidak terbatas pada :
a. Undang-undang Dasar 1945 Pasal 33;
b. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2019 Tentang Sumber Daya
Air;
c. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
d. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan;
e. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan
Bencana;
f. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
g. Undang-undang Nomor 01 Tahun 2014 Tentang Perubahan
Undang-undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;
h. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan
Daerah;
i. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional;
j. Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2011 tentang Kebijakan
Nasional Pengelolaan Sumber Daya Air;
k. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020 - 2024;
l. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT/M/2009
tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Penyusunan Pola
Pengelolaan Sumber Daya Air;
m. Peraturan Menteri PU Nomor 04/PRT/M/2009 tentang Sistem
Manajemen Mutu (SMM) Departemen Pekerjaan Umum;
n. Peraturan Menteri PUPR Nomor 04/PRT/M/2015 tentang
Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai;
o. Peraturan Menteri PUPR Nomor 06/PRT/M/2015 tentang
Eksploitasi dan Pemeliharaan Sumber Air dan Bangunan
Pengairan;
p. Peraturan Menteri PUPR Nomor 07/PRT/M/2015 tentang
Pengamanan Pantai;
q. Peraturan Menteri PUPR Nomor 09/PRT/M/2015 tentang
Penggunaan Sumber Daya Air;
r. Peraturan Menteri PUPR Nomor 10/PRT/M/2015 tentang
Rencana dan Rencana Teknis Pengaturan Air dan Tata Pengairan;
s. Peraturan Menteri PUPR Nomor 13/PRT/M/2015 tentang
Penanggulangan Darurat Bencana Akibat Daya Rusak Air;
t. Peraturan Menteri PUPR Nomor 30/PRT/M/2015 tentang
Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi; dan
u. Peraturan perundangan terbaru lainnya yang terkait.
Ruang Lingkup

11. Lingkup Jenis pekerjaan yang harus dilakukan oleh Penyedia Jasa adalah sebagai
Kegiatan berikut :
11.1 Tahap Persiapan
a. Tinjauan Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Air;
Pekerjaan ini dilaksanakan di WS Kendilo yang mencakup wilayah
administrasi Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur. WS
Kendilo terdiri dari 9 (Sembilan) DAS yaitu DAS Adang, DAS
Semuntai, DAS Kuaro, DAS Pondong, DAS Kendilo, DAS Apur
Besar, DAS Kerang, DAS Segendang dan DAS Jengeru.
Pola Pengelolaan Sumber Daya Air disusun dengan memperhatikan
Kebijakan Nasional Pengelolaan Sumber Daya Air, Kebijakan
Pengelolaan Sumber Daya Air pada wilayah administrasi yang
bersangkutan (provinsi atau kabupaten/kota) atau kebijakan
pembangunan provinsi atau kabupaten/kota dalam hal kebijakan
pengelolaan sumber daya air terintegrasi dalam kebijakan
pembangunan. Kebijakan pengelolaan sumber daya air ditinjau
menurut aspek-aspek dalam pengelolaan sumber daya air yang
meliputi aspek konservasi sumberdaya air, pendayagunaan sumber
daya air, pengendalian daya rusak air, dan sistem informasi sumber
daya air.
b. Inventarisasi Data dan Sumber Daya Air;
Inventarisasi data meliputi semua data yang terkait dengan aspek-
aspek pengelolaan sumber daya air.
c. Identifikasi Kondisi Lingkungan dan Permasalahan;
Dilakukan identifikasi terhadap kondisi lingkungan termasuk potensi
sumber daya air pada wilayah sungai dan permasalahan dalam
pengelolaan sumber daya air pada saat ini. Beberapa hal penting yang
harus diidentifikasi berdasarkan setiap aspek pengelolaan, meliputi:
• Aspek Konservasi Sumber Daya Air, meliputi; prosentasi tutupan
lahan terhadap luas Daerah Aliran Sungai (DAS), lahan dan hutan
kritis, angka erosi dan sedimentasi lahan dan angka sedimentasi
sungai, penambangan/galian mineral, rasio debit maksimum dan
minimum, tepi/tebing sungai, tepi/tebing muara;
• Aspek Pendayagunaan Sumber Daya Air, meliputi; sektor-sektor
yang kebutuhan airnya mendominasi, keberadaan dan kapasitas
tampungan air, kapasitas pelayanan RKI, luas daerah irigasi yang
terlayani, luas potensi lahan irigasi yang dapat dikembangkan,
penggunaan air untuk pertanian yang lain, perkebunan, perikanan,
pariwisata, pengguna atau pemanfaatan air tanah dalam beserta
kapasitasnya, lokasi daerah kekeringan air;
• Aspek Pengendalian Daya Rusak Air, meliputi; lokasi daerah
rawan bencana (banjir, longsor, gempa, tsunami, abrasi pantai),
upaya pengendalian yang telah dilakukan, hambatan dan
permasalahan yang dihadapi, lokasi daerah erosi tebing dan
degradasi sungai, pendangkalan muara sungai, pencemaran
sungai yang meliputi kualitas air sungai, jenis, jumlah dan lokasi
limbah yang dibuang ke sungai;
• Aspek Sistem Informasi Sumber Daya Air dan Ketersediaan Data
Sumber Daya Air, meliputi: Kerapatan, jumlah dan kondisi
(berfungsi/rusak) dari stasiun hujan, muka air/debit, klimatologi,
stasiun pengamatan kualitas air sumber dan badan air;
Keberadaan data (panjang, lengkap), keakuratan data;
Pelaksanaan operasi dan pemeliharaan dari stasiun pengamatan;
Keberadaan sistim informasi data sumber daya air.
• Aspek Pemberdayaan dan Peningkatan Peran Masyarakat, dan
Dunia Usaha dan Kelembagaan yang Terkait Dengan Pengelolaan
Sumber Daya Air, meliputi: Keberadaan dan jumlah organisasi
pengguna air; Kemandirian organisasi (kemampuan swadaya);
Keberadaan dan jumlah usaha yang sangat tergantung keberadaan
air, serta peran dunia usaha tersebut terhadap pengelolaan sumber
daya air; Hubungan hulu-hilir, tugas pokok dan fungsi,
koordinasi, stake holders antar instansi, dan antar sektor.
d. Pertemuan Konsultasi Masyarakat 1
PKM 1 dilaksanakan untuk memperoleh masukan, tanggapan,
koreksi, klarifikasi dan sanggahan terhadap hasil inventarisasi data
sumber daya air, hasil identifikasi kondisi lingkungan serta hasil awal
pemotretan terhadap potensi sumber daya air, dan permasalahan
sumber daya air sesuai dengan harapan dan keinginan masyarakat
serta dunia usaha untuk kemudian disusun dan disepakati bersama
guna penyusunan pola pengelolaan sumber daya air. PKM 1
dilaksanakan di Kecamatan Batu Sopang, Kecamatan Long Ikis,
Kecamatan Batu Engau dan untuk tingkat Kabupaten dilaksanakan di
Kecamatan Tanah Grogot.

11.2 Tahap Penyusunan


a. Penyempurnaan Rumusan Masalah dan Kemungkinan
Pengembangan Potensi Sumber Daya Air;
Rumusan masalah, pengembangan potensi dan harapan-harapan
seluruh pemilik kepentingan dalam pengelolaan sumber daya air
hasil kesepakatan pada PKM 1 dikompilasi dalam setiap aspek
pengelolaan sumber daya air. Penyempurnaan ini dilakukan guna
mempermudah dalam melakukan analisis sehingga hasilnya secara
akurat dapat digunakan dalam penyusunan beberapa skenario dan
alternatif pilihan strategi pengelolaan sumber daya air pada wilayah
sungai.
b. Review, Updating Data dan Mengkaji Ulang Pola Pengelolaan
Wilayah Sungai Kendilo;
Pola pengelolaan wilayah sungai yang sudah ada dilaksanakan
review dan updating data serta dikaji ulang terhadap perkembangan
dan arah kebijakan yang terbaru terkait pelaksanaan pengelolaan
sumber daya air.

c. Penyusunan Skenario Kondisi Wilayah Sungai;


Skenario kondisi wilayah sungai merupakan asumsi tentang kondisi
pada masa yang akan datang yang mungkin terjadi. Untuk membuat
beberapa skenario kondisi wilayah sungai digunakan data-data
tentang konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air,
pengendalian daya rusak air, dan sistem informasi sumber daya air
serta pemberdayaan masyarakat dan dunia usaha pada wilayah sungai
yang bersangkutan untuk waktu lampau, saat ini dan yang akan
datang.
Beberapa skenario tersebut kemudian ditinjau pada setiap aspek
pengelolaan sumber daya air yang menggambarkan kondisi wilayah
sungai yang ada (eksisting) serta kondisi wilayah sungai masa yang
akan datang sesuai dengan harapan, sehingga tersusun prioritas
skenario pada wilayah sungai tersebut.
Penyusunan prioritas beberapa skenario kondisi wilayah sungai
berdasarkan aspek yang paling dominan pada masing-masing
wilayah sungai yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang,
seperti: kondisi perekonomian, perubahan iklim, dan perubahan
politik.
d. Analisis Sebagai Dasar Pertimbangan Pengelolaan Sumber Daya
Air;
Analisa data dilakukan dengan menggunakan metodologi yang telah
ditetapkan berdasarkan standar nasional indonesia (SNI) atau standar
dan kriteria tertentu yang berlaku. Hasil analisa tersebut berupa
asumsi ketersediaan dan kebutuhan sumber daya air di masa yang
akan datang. Hasil analisa tersebut digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam menentukan beberapa skenario dan alternatif
pilihan strategi pengelolaan sumber daya air. Adapun data-data yang
perlu dianalisis beserta keluarannya tercantum dalam Peraturan
Menteri PUPR Nomor 10/PRT/M/2015 tentang Rencana dan
Rencana Teknis Pengaturan Air dan Tata Pengairan.
e. Alternatif Pilihan Strategi Pengelolaan Sumberdaya Air dan
Konsep Kebijakan Operasional;
Peyusunan alternatif pilihan strategi didasarkan pada beberapa
pertimbangan mengenai kondisi tingkat kekritisan DAS pada
wilayah sungai yang bersangkutan,kondisi tingkat kerawanan
bencana, kondisi neraca air,dan kondisi kekuatan ekonomi daerah
pada wilayah sungai.
Konsep kebijakan operasional merupakan arahan pokok untuk
melaksanakan strategi pengelolaan sumber daya air yang telah
ditentukan. Penyusunan kebijakan operasional pengelolaan sumber
daya air bertujuan untuk melaksanakan alternatif pilihan strategi
pengelolaan sumber daya air.
f. Pertemuan Konsultasi Masyarakat 2;
Tujuan dilaksanakannya PKM 2 adalah untuk memperoleh masukan,
tanggapan, koreksi atas beberapa skenario, alternatif pilihan strategi
serta konsep kebijakan operasional dari para pemilik kepentingan
yang akan menghasilkan rumusan alternatif pilihan strategi dan
kebijakan operasional pengelolaan sumberdaya air wilayah sungai
yang bersangkutan untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun.
Rumusan kebijakan operasional pengelolaan SDA yang telah
disepakati dalam PKM 2 menjadi rancangan pola pengelolaan SDA.
PKM dilaksanakan di Kecamatan Kuaro, Kecamatan Muara Komam,
Kecamatan Pasir Belengkong serta pembahasan di tingkat kabupaten
di kota Tanah Grogot.
g. Rancangan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air.
Muatan dasar yang harus ada dalam rancangan rencana pola
pengelolaan Sumber Daya Air yaitu:
• Tujuan pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai yang
bersangkutan;
• Dasar pertimbangan yang digunakan dalam melakukan
pengelolaan sumber daya air;
• Beberapa skenario kondisi wilayah sungai pada masa mendatang;
• Alternatif pilihan strategi pengelolaan sumber daya air untuk
setiap skenario;
• Kebijakan operasional untuk melaksanakan strategi pengelolaan
sumber daya air.

11.3 Tahap Pengusulan Penetapan


Rancangan pola pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai
ditetapkan sesuai dengan tingkat kewenangannya masing-masing untuk
menjadi pola pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai yang
bersangkutan. Dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 04/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan
Penetapan Wilayah Sungai, WS Kendilo termasuk dalam Wilayah
Sungai Kabupaten/Kota dimana pola pengelolaan SDA dilakukan oleh
Bupati melalui instansi yang membidangi Sumber Daya Air. Penetapan
pola dilakukan setelah mendapat pertimbangan dan wadah koordinasi
pengelolaan Sumber Daya Air pada Wilayah Sungai. Pengusulan
penetapan pola pengelolaan sumber daya air WS Kendilo dilaksanakan
melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Paser cq
Bidang Sumber Daya Air setelah mendapat rekomendasi dari wadah
koordinasi pengelolaan Sumber daya air.
11.4 Penyusunan Laporan-laporan.

12. Keluaran Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah berupa
dokumen Pola Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Kendilo yang
mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku.

13. Peralatan, Peralatan, material, personil dan fasilitas yang disediakan oleh Pejabat
Material, Pembuat Komitmen yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia
Personil dan jasa:
Fasilitas dari a. Laporan dan Data
Pejabat Studi terdahulu dan data pendukung lainnya yang ada di Dinas Pekerjaan
Pembuat Umum dan Tata Ruang Kabupaten Paser (apabila tersedia).
Komitmen b. Akomodasi dan Ruang Kantor
Pejabat Pembuat Komitmen tidak menyediakan akomodasi dan ruang
kantor, serta perlengkapannya, sehingga penyedia jasa harus menyediakan
sendiri.
c. Staf Pengawas/Pendamping
Pejabat Pembuat Komitmen akan menunjuk pejabat/petugas selaku
Direksi dan Pengawas Pekerjaan, yang akan mendampingi dan mengawasi
secara langsung pelaksanaan pekerjaan jasa konsultansi.

14. Peralatan dan Penyedia Jasa menyediakan peralatan maupun instrumen lain yang memenuhi
Material dari standar ketelitian untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan. Peralatan dan
Penyedia Jasa material tersebut harus disetujui dan direkomendasikan oleh PPK.
Konsultansi
15. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa adalah menyediakan:
Kewenangan a. Kantor/Studio lengkap dengan peralatan yang diperlukan untuk
Penyedia Jasa pelaksanaan pekerjaan seperti: peralatan gambar, peralatan tulis dan
barang-barang yang habis pakai lainnya;
b. Fasilitas transportasi termasuk kendaraan bermotor roda 4 (empat) atau
roda 2 (dua) yang layak untuk inspeksi lapangan beserta pengemudinya;
c. Keperluan biaya sosial dan pengobatan selama pekerjaan lapangan di
lokasi Proyek (sudah termasuk di dalam Biaya Langsung Personil);
d. Penyedia Jasa menyediakan base camp (kantor lapangan) di dekat lokasi
pekerjaan/proyek apabila diperlukan.

16. Jangka Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini selama 150 (seratus lima puluh) hari
Waktu kalender.
Penyelesaian
Kegiatan
Jumlah
17. Prakiraan
Posisi Kualifikasi Orang
Personil 91
Bulan
MM
Tenaga Ahli :
1. Ketua Tim/ Ahli a. Berpendidikan minimal Sarjana 5
SDA (S1) Teknik Sipil/Pengairan atau
(1 orang) diutamakan Pascasarjana (S2)
Sumber Daya Air;
b. Berpengalaman dalam pekerjaan
perencanaan Sumber Daya Air
sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun
dilengkapi referensi kerja dari
pengguna jasa/Pejabat Pembuat
Komitmen;
c. Mempunyai pengalaman sebagai
ketua tim sekurang-kurangnya 1
(satu) kali;
d. Mempunyai Sertifikat Keahlian
(SKA) Minimal Ahli Madya
Sumber Daya Air dengan
kualifikasi profesionalisme sesuai
sertifikat keahlian yang diterbitkan
oleh Asosiasi Profesi yang telah
terakreditasi oleh Lembaga yang
berwenang.
2. Tenaga Ahli a. Berpendidikan minimal Sarjana 3
SDA (S1) Teknik Sipil/Pengairan;
(1 orang) b. Berpengalaman dalam pekerjaan
perencanaan Sumber Daya Air
sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun
dilengkapi referensi kerja dari
pengguna jasa/Pejabat Pembuat
Komitmen
c. Mempunyai Sertifikat Keahlian
(SKA) Minimal Ahli Muda
Sumber Daya Air dengan
kualifikasi profesionalisme sesuai
sertifikat keahlian yang diterbitkan
oleh Asosiasi Profesi yang telah
terakreditasi oleh Lembaga yang
berwenang.
3. Tenaga Ahli a. Berpendidikan minimal Sarjana 3
Perencanaan (S1) Perencanaan Wilayah dan
Wilayah Kota/Planologi/Teknik Sipil;
Kota/Tata b. Berpengalaman dalam pekerjaan
Ruang bidang tata ruang wilayah
(1 orang) sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun
dilengkapi dengan referensi kerja
dari Pengguna Jasa/Pejabat
Pembuat Komitmen;
4. Tenaga Ahli a. Berpendidikan minimal Sarjana 3
Kehutanan (S1) Kehutanan;
(1 orang) b. Berpengalaman dalam pekerjaan
bidang konservasi/sejenisnya
sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun
dilengkapi dengan referensi kerja
dari Pengguna Jasa/Pejabat
Pembuat Komitmen.
5. Tenaga Ahli a. Berpendidikan minimal Sarjana 3
Irigasi (S1) Teknik Sipil/Pengairan;
(1 orang) b. Berpengalaman dalam pekerjaan
bidang irigasi dan pengairan
sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun
dilengkapi dengan referensi kerja
dari Pengguna Jasa/Pejabat
Pembuat Komitmen;
c. Mempunyai Sertifikat Keahlian
(SKA) Minimal Ahli Pertama
Sumber Daya Air dengan
kualifikasi profesionalisme sesuai
sertifikat keahlian yang diterbitkan
oleh Asosiasi Profesi yang telah
terakreditasi oleh Lembaga yang
berwenang.
6. Tenaga Ahli a. Berpendidikan minimal Sarjana 3
Hidrologi (S1) Teknik Sipil/Pengairan;
(1 orang) b. Berpengalaman dalam pekerjaan
analisa hidrologi dalam bidang
sumber daya air sekurang-
kurangnya 1 (satu) tahun
dilengkapi dengan referensi kerja
dari Pengguna Jasa/Pejabat
Pembuat Komitmen;
c. Mempunyai Sertifikat Keahlian
(SKA) Minimal Ahli Pertama
Sumber Daya Air dengan
kualifikasi profesionalisme sesuai
sertifikat keahlian yang diterbitkan
oleh Asosiasi Profesi yang telah
terakreditasi oleh Lembaga yang
berwenang.
7. Tenaga Ahli a. Berpendidikan minimal Sarjana 3
Sosial Ekonomi (S1) Ilmu Sosial/Ekonomi/
Budaya/ Sosiologi;
Pemberdayaan b. Berpengalaman pekerjaan sumber
Masyarakat daya air sekurang-kurangnya 1
(1 orang) (satu) tahun dilengkapi dengan
referensi kerja dari Pengguna
Jasa/Pejabat Pembuat Komitmen.
8. Tenaga Ahli a. Berpendidikan minimal Sarjana 3
Hukum (S1) Hukum;
(1 orang) b. Berpengalaman pekerjaan sumber
daya air sekurang-kurangnya 1
(satu) tahun dilengkapi dengan
referensi kerja dari Pengguna
Jasa/Pejabat Pembuat Komitmen.
9. Tenaga Ahli a. Berpendidikan minimal Sarjana 3
Lingkungan (S1) Teknik Lingkungan;
(1 orang) b. Berpengalaman dalam survey dan
evaluasi data lingkungan sekurang-
kurangnya 1 (satu) tahun
dilengkapi dengan referensi kerja
dari Pengguna Jasa/Pejabat
Pembuat Komitmen;
c. Mempunyai Sertifikat Keahlian
(SKA) Minimal Ahli Pertama
Lingkungan dengan kualifikasi
profesionalisme sesuai sertifikat
keahlian yang diterbitkan oleh
Asosiasi Profesi yang telah
terakreditasi oleh Lembaga yang
berwenang.
10. Tenaga Ahli a. Berpendidikan minimal Sarjana 3
Hidraulika/ (S1) Teknik Sipil/Pengairan;
Bangunan Air b. Berpengalaman dalam pekerjaan
(1 orang) sumber daya air sekurang-
kurangnya 1 (satu) tahun
dilengkapi dengan referensi kerja
dari Pengguna Jasa/Pejabat
Pembuat Komitmen;
c. Mempunyai Sertifikat Keahlian
(SKA) Minimal Ahli Pertama
Sumber Daya Air dengan
kualifikasi profesionalisme sesuai
sertifikat keahlian yang diterbitkan
oleh Asosiasi Profesi yang telah
terakreditasi oleh Lembaga yang
berwenang.
11. Tenaga Ahli a. Berpendidikan minimal Sarjana 3
Sistem (S1) Teknik Informatika;
Informasi SDA b. Berpengalaman dalam pekerjaan
(1 orang) sistem informasi manajemen
sumber daya air sekurang-
kurangnya 1 (satu) tahun
dilengkapi dengan referensi kerja
dari Pengguna Jasa/Pejabat
Pembuat Komitmen;
12. Tenaga Ahli a. Berpendidikan minimal Sarjana 3
GIS (S1) Teknik Geodesi;
(1 orang) b.Berpengalaman dalam pekerjaan
pengukuran dan pemetaan bidang
pengairan khususnya untuk daerah
irigasi sekurang-kurangnya 1
(empsatuat) tahun dilengkapi
dengan referensi kerja dari
Pengguna Jasa/Pejabat Pembuat
Komitmen;
c. Mempunyai Sertifikat Keahlian
(SKA) Minimal Ahli Pertama
Geodesi dengan kualifikasi
profesionalisme sesuai sertifikat
keahlian yang diterbitkan oleh
Asosiasi Profesi yang telah
terakreditasi oleh Lembaga yang
berwenang.
Asisten Ahli :
1. Asisten Ahli a. Berpendidikan minimal Sarjana 3
Perencana/ Tata (S1) Perencanaan Wilayah dan
Kota Kota/Planologi;
(1 orang) b. Berpengalaman dalam pekerjaan
bidang bidang tata ruang wilayah
sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun
dilengkapi dengan referensi kerja
dari Pengguna Jasa/Pejabat
Pembuat Komitmen;
2. Asisten Ahli a. Berpendidikan minimal Sarjana 3
Kehutanan (S1) Kehutanan;
(1 orang) b. Berpengalaman dalam pekerjaan
di bidang kehutanan sekurang-
kurangnya 2 (dua) tahun
dilengkapi dengan referensi kerja
dari Pengguna Jasa/Pejabat
Pembuat Komitmen.
Tenaga Pendukung:
1. Surveyor a. Berpendidikan minimal SMK 9
(3 orang) Sipil/Bangunan Air/SMA IPA
sederajat yang telah mengikuti
pendidikan/kursus;
b. Berpengalaman dalam bidang survey
dan pengumpulan data sekurang-
kurangnya 2 (tahun) tahun
dilengkapi dengan referensi kerja
dari Pengguna Jasa/Pejabat Pembuat
Komitmen;
2. Drafter/Juru a. Berpendidikan minimal STM (SMK) 3
Gambar Sipil/Bangunan Air/SMA
(1 orang) IPA/sederajat;
b. Berpengalaman dalam pembuatan
gambar-gambar desain pada
pekerjaan sumber daya air, sekurang-
kurangnya 3 (tiga) tahun.

3. Office a. Pendidikan minimal Sarjana 3


Administrator (S1)/sederajat sesuai dengan bidang
(1 orang) tugasnya sesuai kebutuhan;

18. Jadwal Jadwal tahapan pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut :


Tahapan Bulan
No Uraian
Pelaksanaan I II III IV V
Kegiatan 1. Survey Pendahuluan
2. Inventarisasi Data
3. Analisis dan
Skenario
4. Diskusi

5. Penyempuraan
Rancangan Pola
6. Pembuatan dokumen
dan Laporan

Laporan
19. Rencana Mutu Penyusunan RMK merupakan kewajiban penyedia jasa. Laporan ini
Kontrak (RMK) memuat rencana tiap tahap kegiatan, yang digunakan dalam evaluasi dan
monitoring mutu tiap tahap kegiatan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 30 hari sejak SPMK
diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

20. Laporan Laporan Pendahuluan memuat:


Pendahuluan a. Penjelasan mengenai KAK;
b. Rencana mobilisasi personil, dsb;
c. Rencana kegiatan/time schedule secara lengkap;
d. Laporan hasil kajian dan survey pendahuluan;
e. Pendekatan pekerjaan dengan hasil survey dan studi terdahulu;
f. Laporan segala temuan yang dijumpai dilapangan;
Presentasi Konsep Laporan Pendahuluan dilaksanakan pada
pertengahan bulan ke-2 (dua) di hadapan PPK dan Instansi/Dinas terkait.
Laporan harus diserahkan selambat-lima pada akhir bulan ke-2 (dua)
sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (sepuluh) buku laporan.

21. Laporan Bulanan Laporan Bulanan memuat:


a. Kemajuan pekerjaan dilengkapi dengan evaluasi;
b. Rencana kerja bulan berikutnya;
c. dan hal-hal lain yang perlu disampaikan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya pada hari ke-5 setiap
bulannya diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

22. Laporan Antara Laporan Antara memuat hasil sementara pelaksanaan kegiatan,
meliputi:
a. Laporan hasil diskusi PKM 1;
b. Laporan Penyempurnaan rumusan masalah dan kemungkinan
pengembangan potensi SDA;
c. Laporan hasil analisis;
d. Laporan penyusunan strategi dan kebijakan operasional;
e. Rencana kerja selanjutnya.
Presentasi Konsep Laporan Antara dilaksanakan pada pertengahan
bulan ke-4 (empat) sejak SPMK diterbitkan, di hadapan PPK dan
Instansi/Dinas terkait. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya
akhir bulan ke-3 (tiga) sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku
laporan.

23. Konsep Laporan Konsep Laporan Akhir memuat keseluruhan hasil studi beserta laporan-
Akhir laporan pendukungnya. Presentasi Konsep Laporan Akhir dilaksanakan
pada akhir bulan ke-5 (lima) sejak SPMK diterbitkan. Tanggapan dan
saran yang berguna harus dituangkan dalam Laporan Akhir. Laporan
harus diserahkan selambat-lambatnya pada akhir bulan ke-5 (lima) sejak
SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

24. Laporan Akhir Laporan Akhir memuat keseluruhan dari hasil studi beserta laporan-
laporan pendukungnya. Laporan Akhir yang harus diserahkan adalah
sebagai berikut :
a. Laporan Ringkas (Executive Summary) dibuat 5 (lima) buku
laporan;
b. Laporan Akhir Utama dibuat 5 (lima) buku laporan;
c. Laporan pendukung masing-masing dibuat sebanyak 5 (lima) buku
laporan terdiri dari:
1) Laporan Analisis Ketersediaan Air
2) Laporan Analisis Kebutuhan Air
3) Laporan Analisis Alokasi Air
4) Laporan Analisis Debit Banjir
5) Laporan Analisis Lingkungan (termasuk pencemaran air)
6) Laporan Matrik Dasar Penyusunan Program Kegiatan
7) Laporan Analisis Hidrologi dan Kualitas Air
8) Laporan Kondisi Sosial Ekonomi Budaya
d. Album Gambar Peta, meliputi:
Album Gambar Peta Tematik berwarna masing-masing terdiri dari
1 (satu) set gambar kertas (minimal 90/95 gram) ukuran A1 disertai
4 (empat) set salinan ukuran A1 dan 1 set Kertas (minimal 90/95
gram) ukuran A3 Asli dan salinan ukuran A3 sejumlah 4 (empat).
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya akhir bulan ke-5 (lima)
sejak SPMK diterbitkan.
25. Diskusi Laporan Kegiatan ini merupakan diskusi dalam rangka mendapatkan masukan,
dan PKM tanggapan, koreksi, klarifikasi sesuai harapan dan keinginan para
pemilik kepentingan dalam analisa penyusunan Pola Pengelolaan
Sumber Daya Air WS Kendilo.

Hal-Hal Lain
26. Produksi Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di
Dalam Negeri dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain pada butir
4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

27. Persyaratan Dalam hal peserta akan melakukan kerjasama operasi (KSO)/kemitraan maka
Kerjasama disyaratkan sebagai berikut:
a. Wajib mempunyai perjanjian Kerja Sama Operasi/Kemitraan yang
memuat persentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan
tersebut;
b. Penilaian kualifikasi dilakukan terhadap seluruh peserta yang tergabung
dalam Kerja Sama Operasi/kemitraan;
c. Membentuk kemitraan/KSO dengan nama kemitraan/KSO tertentu;
d. Menunjuk 1 (satu) nama peserta sebagai perusahaan utama (leading firm)
untuk kemitraan/KSO dan mewakili serta bertindak untuk dan atas nama
kemitraan/KSO;
e. Menyetujui apabila ditunjuk sebagai pemenang, wajib bertanggung jawab
baik secara bersama-sama atau masing-masing atas semua kewajiban
sesuai ketentuan dokumen kontrak;
f. Perjanjian secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila seleksi
tidak dimenangkan oleh perusahaan kemitraan/KSO.

28. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi tahapan dan persyaratan yang
Pengumpulan berlaku.
Data
Lapangan
29. Alih Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan
Pengetahuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan terhadap teknologi yang
digunakan kepada personil Proyek/Satuan Kerja/Pejabat Pembuat Komitmen.

Tana Paser, Mei 2021

Kepala Dinas
Selaku PA/PPK,

Ir. H. Hasanuddin, MM
NIP. 19670306 199603 1 002

Catatan :

Anda mungkin juga menyukai