BAB II Revisi
BAB II Revisi
BAB II Revisi
No. X Y
1 254416.5 9974929
2 254416.5 9976750
3 249158.5 9976750
4 249158.5 9973265
5 252835.4 9973265
6 252835.4 9970976
7 255125.1 9970976
8 255125.1 9974929
Gambar 2.1 Peta Lokasi IUP PT. Coal Mining Borneo
Desa Penda Siron berjarak sekitar 422 km atau ditempuh selama 11 jam 50
menit dari pusat kota Palangkaraya menggunakan transportasi mobil. Dari kota
Palangkaraya melewati sungai Kahayan melalui Jembatan Kahayan dan dilanjutkan
ke Jl. Mahir Mahar atau Jl. Merdeka Mahir panjang jalur sekitar 1,1 km lalu,
dilanjutkan Jl. Palangka Raya-Kuala Kurun ke Jl. Nasional Kuala Kurun – Sei Hanyo
di kabupaten Kuala Kurun kurang lebih menempuh Jarak 162 km atau memerlukan
waktu setidaknya 3 jam 40 menit lalu dari Jl. Sei Hanyo dilanjutjan ke Jl. Lintas
Kalimantan Poros Tengah yang memelukan estimasi waktu sekitar 4 jam 25 menit atau
jarak 140 km dari Jl. Sei Hanyo ke Jl. Lintas Kalimantan Poros Tengah di Kabupaten
Murung raya. Lalu akan memasuki daerah Muara Laung II dari Muara Laung II ke
lokasi Penelitian masih membutuhkan waktu 3 jam dan jarak sekitar 120 km. Daerah
penelitian merupakan daerah plosok namun, sepanjang jalan keaadaan jalan sudah
beraspal hanya saja beberapa daerah saja jalan yang masih tanah dan belum diaspal.
Sumber : Arcgis 10.8 (2021)
2.2.1 Penduduk
2.2.2 Sosial
2.2.3 Ekonomi
Orangutan
1 (Pongo pygmaeus)
Beruang Madu
2
(Helarctos malayanus)
Fauna
(Langka)
Rusa Sambar
3
(Cervus unicolor)
Bekantan
4
(Nasalis larvatus)
1 Anggrek Hitam
(Coelogyne pandurata)
Flora
(Langka)
Kantong Semar
2 (Nepenthes)
3 Mangga Masturi
(Mangifera casturi)
Flora
(Langka)
Meranti
4 (Shorea)
Sumber: www.thecolourofindonesia.com
2.4.2 Litologi
2. Formasi Warukin terjadi pada awal susut laut (regresi) Tersier. Formasi
Warukin terdiri atas perselingan batupasir kuarsa, batulempung, serpih, dan
batugamping. Pada batupasir dan batulempung karbonatan sering dijumpai
konkresi besi. Lapisan batubara tebal > 25 meter, hitam-abuabu, getas,
kurang padu terdapat pada Formasi Warukin. Tebal batuan Formasi Warukin
antara 250 meter dan 750 meter. Fosil yang ditemukan pada adalah
Miogypsina sp., Cycloclypeus sp., dan lepidocyclina cf. Sumatrensis,
diperkirakan berumur Miosen Tengah - Miosen Akhir. Lingkungan
pengendapan laut dangkal (litoral) hingga paralis.
3. Formasi Berai terdiri atas lapisan tebal batugamping, masif, berwarna abu-
abu terang, terdapat moluska dan koral. Sebaran Formasi Berai ini menerus
ke arah selatan pada Anak Cekungan Asam – Asam di Kalimantan Selatan.
4. Formasi Montalat (Tomm) terdiri dari batupasir kuarsa putih dengan struktur
silang siur, sebagian gampingan, bersisipan batulanau/serpih, dan batubara
yang menjemari dengan Formasi Berai.
Gambar 2. Stratigrafi regional cekungan barito (Modifikasi dari Nila dkk, 1995;
Sumartadipura dan Margono, 1996).
Satuan batuan dasar batuan malihan satuan ini tersingkap baik di daerah
danau asarehe dengan keadaan segar sampai lapuk. Satuan ini terdiri dari batuan
malihan berupa filit dan kuarsit. Pada satuan batuan ini, ditemukan beberapa
struktur sekunder seperti shear fracture, vein, dan breksiasi. Sayatan batuan Filit
menujukan foliasi berjenis phylitic dengan tekstur homoblastik, bentuk mineral
lepidoblastik yang berukuran mikrokristalin dengan komposisi mineral mika
(88%), kuarsa (10%) dan mineral opak (2%) yang mengisi rekahan. Litologi kuarsit
berdasarkan pengamatan di lapangan memiliki ciri berwarna abu-abu terang hingga
abu-abu kecoklatan, kompak, struktur non-foliasi berupa granulose, ukuran kristal
kasar, komposisi mineral dominan berupa kuarsa. Sayatan petrografi kuarsit
memperlihatkan tekstur porfiroblastik (porfiroblastik kuarsa berukuran 0,1 mm
hingga 0,5 mm berbentuk hipidioblastik granular dalam masadasar kuarsa
berukuran 0,01 mm hingga 0,05 mm), terdiri dari mineral kuarsa, serisit, dan
mineral opak. Hubungan antar butir saling mengunci (interlocking) .
3.4.2.1 Breksi
Satuan Breksi terdiri atas breksi berwarna cokelat karat hingga cokelat
kemerahan fragmen berukuran kerikil sampai bongkah, menyudut sampai
menyudut tanggung yang terpilah sangat buruk hingga buruk, matriks berukuran
pasir halus sampai sedang, komponen utama terdiri dari andesit berwarna merah
abu-abu. Breksi ini sulit diidentifikasi karena teroksidasi dan pelapukan yang
intensif. Sayatan petrografi fragmen breksi memperlihatkan tekstur hipokristalin,
porfiritik, panidiomorfik sampai hipidiomorfik granular, berukuran 0,2 mm
hingga 4 mm, subhedral sampai anhedral, tersusun oleh fenokris (70%) berupa
plagioklas, biotit, hornblenda, kuarsa, dan mineral opak, masadasar (30%) berupa
plagioklas, mineral opak, dan mineral lempung, serta terdapat serisit sebagai
mineral sekunder. Mengacu pada Peta Geologi Lembar Tewah (Sumartadipura
dan Margono, 1996), satuan ini kemungkinan merupakan bagian dari Batuan
Gunungapi Kompleks Matan yang berumur Trias (van Emmichoven, 1939 dalam
Sumartadipura dan Margono, 1996).
2.4.2.2 Granit
2.4.2.4. Batupasir-Batulempung