Lingkungan Pendidikan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Nama : Mohammad Jafar

NIM : 201010083
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Kelas : PAI-3
Mata Kuliah : Dasar - Dasar Pendidikan

LINGKUNGAN PENDIDIKAN

A. Pengertian Lingkungan Pendidikan


Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia, baik
berupa benda mati, makhluk hidup, ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi termasuk
kondisi masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat kepada individu.
Seperti lingkungan tempat pendidikan berlangsung dan lingkungan tempat anak
bergaul. Lingkungan ini kemudian secara khusus disebut sebagai lembaga pendidikan
sesuai dengan jenis dan tanggungjawab yang secara khusus menjadi bagian dari
karakter lembaga tersebut.
Dalam memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak, lingkungan ada
yang sengaja diadakan (usaha sadar) ada yang tidak usaha sadar dari orang dewasa
yang normatif disebut pendidikan, sedang yang lain disebut pengaruh. Lingkungan yang
dengan sengaja diciptakan untuk mempengaruhi anak ada tiga, yaitu : lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Ketiga lingkungan ini disebut
lembaga pendidikan atau satuan pendidikan. Secara umum fungsi lembaga pendidikan
adalah menciptakan situasi yang memungkinkan proses pendidikan dapat berlangsung.
Menurut Hasbullah (2003) lingkungan pendidikan mencakup :
1. Tempat (lingkungan fisik), keadaan iklim, keadaan tanah, keadaan alam.
2. Kebudayaan (lingkungan budaya) dengan warisan budaya tertentu seperti bahasa,
seni, ekonomi, ilmu pengetahuan, pandangan hidup, dan pandangan keagamaan.
3. Kelompok hidup bersama (lingkungan sosial atau masyarakat) keluarga, kelompok
bermain, desa, perkumpulan dan lainnya.

B. Fungsi Lingkungan Pendidikan


Diantara fungsi lingkungan pendidikan adalah sebagai berikut.
1. Lingkungan pendidikan dapat menjamin kehidupan emosional peserta didik untuk
tumbuh dan berkembang. Kehidupan emosional ini sangat penting dalam
pembentukan pribadi anak.
2. Lingkungan pendidikan membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan
berbagai lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik, sosial, maupun budaya,
terutama berbagai sumberdaya pendidikan yang tersedia agar dapat dicapai
tujuan pendidikan secara optimal.
3. Lingkungan pendidikan berfungsi sebagai wahana yang amat besar bagi
perkembangan individu dan masyarakat dalam memperluas dan mempercepat
usaha mencerdaskan kehidupan bangsa.
4. Mengajarkan tingkah laku umum dan untuk menyeleksi serta mempersiapkan
peranan-peranan tertentu dalam masyarakat.
5. Di dalam lingkungan pendidikan dapat mengembangkan kemampuan-
kemampuan yang dimiliki peserta didik baik dalam bentuk karier, akademik,
kehidupan beragama, kehidupan sosial budaya, maupun keterampilan lainnya.

C. Ragam Bentuk Lingkungan Pendidikan


Lingkungan pendidikan adalah tempat seseorang memperoleh pendidikan secara
langsung dan tidak langsung. Oleh karena itu, lingkungan pendidikan ada yang bersifat
sosial dan material. Lingkungan pendidikan secara garis besarnya oleh Ki Hajar
Dewantoro dibagi menjadi tiga yang disebut denga Tri Pusat Pendidikan, yaitu
keluarga, sekolah, dan masyarakat.
a. Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena
dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapat didikan dan bimbingan. Tugas
utama dari keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi
pendidikan dan pandangan hidup keagamaan. Keluarga merupakan wadah bagi
anak dalam konteks proses belajarnya untuk mengembangkan dan membentuk diri
dalam fungsi sosialnya.
Pendidikan keluarga memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar,
agama, dan nilai moral, norma sosial dan pandangan hidup yang diperlukan peserta
didik untuk dapat berperan dalam keluarga dan dalam masyarakat.
Dasar-dasar tanggung jawab keluarga terhadap pendidikan anaknya, meliputi
hal-hal berikut.
1. Dorongan/motivasi cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dengan anak.
Cinta kasih ini mendorong sikap dan tindakan rela menerima tanggungjawab,
dan mengabdikan dirinya untuk sang anak.
2. Dorongan/motifasi kewajiban moral, sebagai konsekuensi kedudukan orangtua
terhadap keturunannya. Tanggungjawab moral ini meliputi nilai-nilai religius
spiritual yang dijiwai ketuhanan Yang Maha Esa dan agama masing-masing di
samping didorong oleh kesadaran memelihara martabat dan kehormatan
keluarga.
3. Tanggungjawab sosial sebagai bagian dari keluarga, yang pada gilirannya juga
menjadi bagian dari masyarakat, bangsa dan negaranya, bahkan kemanusiaan.
Di sisi lain tanggungjawab pendidikan yang menjadi beban orangtua sekurang-
kurangnya harus dilaksanakan dalam rangka hal-hal berikut.
1. Memelihara dan membesarkan anak.
2. Melindungi dan menjamin kesamaan baik jasmaniah maupun rohaniah sesuai
dengan falsafah hidup dan agama yang dianutnya.
3. Memberi pengajaran dalam arti yang luas.
4. Membahagiakan anak baik di dunia dan akhirat.
Dasar-dasar pendidikan yang diberikan kepada anak dari orangtua meliputi
tujuh hal, yaitu dasar pendidikan budi pekerti, dasar pendidikan sosial, dasar
pendidikan intelek, dasar pembentukan kebiasaan pembinaan kepribadian yang baik
dan wajar, dasar pendidikan kekeluargaan, dasar pendidikan nasionalisme, dan
dasar pendidikan agama.
Dari lingkungan keluarga yang harmonis mampu memancarkan keteladanan
kepada anak-anaknya, karena dikatakan pendidikan pertama pada bayi atau anak
itu berkenalan dengan lingkungan serta mendapat pembinaan pada keluarga.

b. Lingkungan Sekolah
Pada dasarnya pendidikan sekolah merupakan bagian dari pendidikan dalani
keluarga, yang sekaligus juga merupakan lanjutan dari pendidikan dalam keluarga.
Disamping itu, kehidupan di sekolah adalah jembatan bagi anak yang
menghubungkan kehidupan dalam keluarga dengan kehidupan dalam masyarakat
kelak.
Pendidikan sekolah biasanya disebut sebagai pendidikan formal karena ia
adalah pendidikan yang mempunyai dasar, tujuan, isi, metode, alat-alatnya yang
disusun secara eksplisit, sistematis, dan distandarisasikan. Penjabaran fungsi
sekolah sebagai pusat pendidikan formal, terlihat pada tujuan instruksional, yaitu
tujuan kelembagaan pada masing-masing jenis dan tingkatan sekolah.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi pendidikan
berdasarkan asas-asas tanggungjawab berikut ini.
1. Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang
ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku yaitu undang-undang
pendidikan.
2. Tanggungjawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan dan tingkat pendidikan
yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan negara.
3. Tanggungjawab fungsional ialah tanggungjawab profesional pengelola dan
pelaksana pendidikan.
Karena sekolah bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak selama
mereka diserahkan kepadanya. Karena itu sebagai sumbangan sekolah sebagai
lembaga terhadap pendidikan, diantaranya sebagai berikut;
1. Sekolah membantu orang tua mengerjakan kebiasaan-kebiasaan yang baik serta
menanamkan budi pekerti yang baik.
2. Sekolah memberikan pendidikan untuk kehidupan di dalam masyarakat yang
sukar atau tidak dapat diberikan di rumah.
3. Sekolah melatih anak-anak memperoleh kecakapan-kecakapan seperti
membaca, menulis, berhitung, menggambar serta ilmu-ilmu lain sifatnya
mengembangkan kecerdasan dan pengetahuan.
4. Di sekolah diberikan pelajaran etika, keagamaan, estetika, membenarkan benar
atau salah, dan sebagainya.
Sekolah dianggap sebagai suatu lingkungan yang paling bertanggungjawab
terhadap pendidikan murid-muridnya, lebih-lebih bila dikaitkan dengan pengabdian
sumber daya manusia yang berkualitas untuk dapat bersaing secara global. Maka
pembangunan sekolah dianggap sebagai investasi yang prosfektif demi
menyongsong kemajuan bangsa.

c. Lingkungan Masyarakat
Pada hakikatnya masyarakat merupakan kumpulan dari beberapa keluarga
yang antara satu dan lainya terikat oleh tata nilai atau aturan baik yang tertulis
maupun tidak tertulis. Dimana lingkungan ini sebagai tempat pengaplikasian
pengetahuan, ketrampilan, serta pengalaman yang telah diperoleh dari pendidikan
keluarga dan sekolah.
Menurut Tirtarahardja dan La Sulo, ada kaitannya antara masyarakat dan
pendidikan dapat ditinjau dari tiga aspek diantaranya:
a. Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan, baik yang dikembangkan (jalur
sekolah dan luar sekolah) maupun yang tidak dikembangkan (jalur luar sekolah).
b. Lembaga – lembaga kemasyarakatan dan/atau kelompok sosial di masyarakat,
baik langsung maupun tidak langsung, ikut mempunyai peran dan fungsi
pendidikan.
c. Dalam masyarakat terdapat banyak sumber belajar, baik yang dirancang
maupun yang dimanfaatkan.
Corak dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat
meliputi segala bidang, baik pembentukan kebiasaan-kebiasaan pembentukan
pengetahuan sikap dan minat, maupun pembentukan kesusilaan dan keagamaan.
Pendidikan dalam pergaulan masyarakat terutama banyak sekali lembaga-
lembaga pendidikan seperti masjid, surau atau langgar, musholla, madrasah,
pondok pesantren, pengajian, kursus, dan badan-badan pembinaan rohani.

D. Peranan Lingkungan Pendidikan


Dalam memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak, lingkungan
pendidikan sangat berperan penting dalam memberikan penraguh tersebut. Diantara
peranan lingkungan pendidikan adalah sebagai berikut.
1. Peranan Lingkungan Keluarga.
Sangat besar peranan kelurga dalam pendidikan, karena keluarga adalah
lingkungan pertama yang memberikan pendidikan kepada anak. Peranan keluarga
tersebut diantaranya adalah :
1. Sebagai pembentuk pola pikir anak, karena di dalam keluarga, anak pertama kali
berkenalan dengan nilai dan norma.
2. Sebagai pengalaman pertama bagi masa kanak-kanak, pengalaman ini
merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan berikutnya,
khususnya dalam perkembangan pribadinya.
3. Sebagai lingkungan pendidikan yang memberikan keteladanan, karena
keteladanan orangtua akan menjadi tolat ukur dan menjadi wahana pendidikan
moral.
4. Sebagai lingkungan pendidikan yang berperan dalam meletakkan dasar-dasar
pendidikan agama.

2. Peranan Lingkungan Sekolah


Lingkungan sekolah berpengaruh besar sekali pada jiwa anak dan sekolah pun
berperan dalam pembentukan kepribadian anak. Diantara peranan sekolah dalam
pendidikan adalah sebagai berikut.
1. Sebagai pendidikan formal yang menumbuhkembangkan dalam ranah kognitif,
afektif, dan psikomotorik agar anak mampu menolong dirinya sendiri dalam hidup
sebagai makhluk individu dan makhluk sosial melalui pembekalan dalam semua
bidang studi.
2. Sebagai lingkungan pendidikan yang perlu memberikan pemahaman tentang
pendidikan pancasila, agama, dan pembinaan watak sesuai dengan nilai dan norma
yang hidup dan berkembang di masyarakat.
3. Sebagai lingkungan pendidikan yang haru mewujudkan cita-cita bangsa dalam hal
mencerdaskan kehidupan bangsa.

3. Peranan Lingkungan Masyarakat


Lingkungan masyarakat mempunyai andil yang besar dalam upaya mencapai
tujuan pendidikan nasional, dalam peranannya antara lain :
1. Pendidikan manusia sebagai makhluk individu, lingkungan masyarakat berperan
dalam membantu pembentukan manusia yang cerdas, sesuai dengan kondisi dan
fungsi dari masing-masing pendidikan tersebut.
2. Pendidikan manusia sebagai makhluk susila (kemasyarakatan), yang berkaitan
dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila sebagai falsafah hidup
bangsa, dan pancasila sebagai dasar negara.
3. Pendidikan manusia sebagai makhluk sosial, lingkungan masyarakat baik secara
langsung maupun tidak langsung memang ditumbuhkembangkan sebagai makhluk
individu dan susila, yang secara bersama-sama mampu menciptakan kehidupan
bersama secara bertanggungjawab, untuk mencapai kesejahteraan sosial yang
dinamis dengan sikap makaryanya.
4. Pendidikan manusia sebagai makhluk religious, maka lingkungan masyarakat
banyak memberikan andil dalam pembekalan yang berhubungan dengan masalah
keagamaan.

Anda mungkin juga menyukai