Laporan Praktikum Tekben 1 Cik

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 23

Laporan pratikum ilmu teknologi benih

“ PENGENALAN ANATOMI

DAN

MORGOLOGI TANAMAN “

DOSEN PENGAMPU:

Muhammad Muaz Munawwar,SP.,MP.

DI SUSUN OLEH :

CIK PUTRI ASRI

190301032

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SAMUDRA

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penyusun mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penyusun mampu untuk
menyelesaikan pembuatan laporan sebagai tugas dari mata kuliah Ilmu Teknologi Benih
dengan judul “Pengenalan Anatomi dan Morfologi Biji Tanaman".

Penyusun tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penyusun
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk laporan ini, supaya laporan ini nantinya
dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan
pada laporan ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga laporan ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Langsa, 06 Desember 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan Pratikum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi dan morfologi biji tanaman sub kelas monokotiledon

2.1.1 Anatomi dan morfologi biji tanaman jagung

2.1.2 Anatomi dan morfologi biji tanaman padi

2.2 Anatomi dan morfologi biji tanaman sub kelas dikotiledon

2.2.1 Anatomi dan morfologi biji tanaman kacang hijau

2.2.2 Anatomi dan morfologi biji tanaman kedelai

2.2.3 Anatomi dan morfologi biji tanaman kacang tanah

BAB III METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

3.2 Alat dan Bahan

3.3 Prosedur Kerja

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.2 Pembahasan

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Biji adalah suatu organisme yang teratur, rapi dan mempunyai persediaan bahan
makanan yang cukup untuk melindungi serta memperpanjang kehidupannya. Biji
mengandung embrio atau lembaga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan bagi tumbuhan.
Walaupun terdapat banyak bagian pada biji, tetapi baik mengenai jumlah, bentuk maupun
strukturnya, mempunyai satu fungsi dan tujuan yang sama yaitu untuk menjamin
kelangsungan hidupnya. Setelah menjadi penyerbukan yang diikuti dengan pembuahan bakal
buah akan tumbuh menjdai buah dan bakal biji tumbuh menjadi buah, dan bakal biji akan
tumbuh menjadi biji (Spermatphyta), biji ini merupakan alat perkembangbiakan yang utama
karena mengandung calon tumbuhan baru (Campbell,2008).
Pada biji ada beberapa struktur yang dapat berfungsi sebagai jaringan penyimpanan
cadangan makanan, yaitu : 1.Kotiledon, misalnya pada kacang-kacangan, semangka,labu; 2.
Endosperma, misal pada jagung, gandum, dan golongan serelia lainnya. Padakelapa bagian
dalam nya yang berwarna putih dan dapat dimakan merupakanendospermnya; 3.Perisperma,
misal pada famili Chenopodiacea dan Caryophyllaceae; 4.Gametophytic, betina yang haploid
misal pada kelas Gymnospermae (Kusdianto,2013). Setiap biji matang (mature seed ) selalu
terdiri paling kurang 2 bagian yaitu, (1) embryodan (2) kulit biji (need coat atau testa ).
Embryo terbentuk atau berasal dari teluryang dibuahi (zygote) dengan mengalami pebelahan
sel di dalam embryosac. Kulit biji terbentuk atau berasal dari integument (satu atau lebih)
dari ovule (Kartasapoetra,Ance. 2003).
Jaringan penyimpan cadangan makanan Pada biji ada beberapa struktu ryang dapat
berfungsi sebagai jaringan penyimpan cadangan makanan, yaitu : Kotoledon, misalnya pada
kacang-kacangan, semangka dan labu. Endosperm, misal pada jagung, gandum, dan golongan
serelia lainnya. Pada kelapa bagian dalamnya yang berwarna putih dan dapat dimakan
merupakan endospermnya. Perisperm, misal pada famili Chenopodiacea dan
Caryophyllaceae, Gametophytic betina yang haploid misal pada kelas Gymnospermae yaitu
pinus. Cadangan makanan yang tersimpan dalam biji umumnya terdiri dari karbohidrat
,lemak, protein dan mineral. Komposisi dan presentasenya berbeda-beda tergantung pada
jenis biji, misal biji bunga mataharikaya akan lemak, biji kacang-kacangan kaya akan protein,
biji padi mengandung banyak karbohidrat. Pelindung biji dapat terdiri darikulit biji, sisa-sisa
nucleus dan endosperm dan kadang-kadang bagian buah.
Tetapi umumnya kulit biji (testa) berasal dari integument ovule yang mengalami
modifikasi selama proses pembentukan biji berlangsung. Biasanya kulit luar biji keras dan
kuat berwarna kecokelatan sedangkan bagian dalamnya tipis dan berselaput. Kulit biji
berfungsi untuk melindungi biji dari kekeringan, kerusakan mekanis atau serangan cendawan,
bakteri dan insekta. Dalam hal penggunaan cadangan makanan terdapat beberapa perbedaan
diantara sub kelas monokotiledon dan dikotiledon dimana pada : Sub kelas monokotiledon :
cadangan makanan dalam endosperm baru akan dicerna setelah biji masak dan
dikecambahkan serta telah menyerap air. Contoh jagung, padi, gandum. Sub kelas
dikotiledon : cadangan makanan yang terdapat dalam kotileodon atau perisperm sudah mulai
dicerna dan diserap oleh embrio sebelum biji masak. Contoh kacang-kacangan, bunga
matahari dan labu (Sutopo, 2002).
Kulit biji berfungsi untuk melindungi biji dari kekeringan, kerusakan mekanis atau
serangan cendawan, bakteri dan insekta. Dalam hal penggunaan cadangan makanan terdapat
beberapa perbedaan diantara sub kelas monokotiledon dan dikotiledon dimana pada : Sub
kelas monokotiledon : cadangan makanan dalam endosperm baru akan dicerna setelah biji
masak dan dikecambahkan serta telah menyerap air. Contoh jagung, padi, gandum. Sub kelas
dikotiledon : cadangan makanan yang terdapat dalam kotileodon atau perisperm sudah mulai
dicerna dan diserap oleh embrio sebelum biji masak. Contoh kacang-kacangan, bunga
matahari dan labu (Sutopo, L. 2002).

1.2 Tujuan Praktikum


Mampu mengenal sifat-sifat anatomi dan morfologi dari biji-biji tanaman sub kelas
monokotiledon (jagung dan padi) dan dikotiledon (kacang hijau, kedelai, dan kacang tanah).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi dan morfologi biji tanaman sub kelas monokotiledon
2.1.1 Anatomi dan morfologi biji tanaman jagung (Glycine max L.)
 Akar dan Perakaran
Sistem perakaran jagung terdiri dari akar-akar seminal yang tumbuh ke bawah pada saat biji
berkecambah; akar koronal yang tumbuh ke atas dari jaringan batang setelah plumula
muncul; dan akar udara (brace) yang tumbuh dari buku-buku di atas permukaan tanah. Akar-
akar seminal terdiri dari akar-akar radikal atau akar primer ditambah dengan sejumlah akar-
akar lateral yang muncul sebagai akar adventious pada dasar dari buku pertama di atas
pangkal batang. Pada umumnya akar-akar seminal berjumlah 3-5, tetapi dapat bervariasi dari
1-13. Akar koronal adalah akar yang tumbuh dari bagian 'dasar pangkal batang. Akar udara
tumbuh dari buku-buku kedua, ketiga atau lebih di atas permukaan tanah, dapat masuk ke
dalam tanah. Akar udara ini berfungsi dalam assimilasi dan juga sebagai akar pendukung
untuk memperkokoh batang terhadap kerebahan. Apabila masuk ke dalam tanah, akar ini
akan berfungsi juga membantu penyerapan hara.
 Batang
Batang jagung beruas-ruas yang jumlahnya bervariasi antara 10- 40 ruas, umumnya tidak
bercabang kecuali ada beberapa yang bercabang beranak yang muncul dari pangkal batang,
misalnya pada jagung manis. Panjang batang berkisar antara 60-300 cm tergantung dari tipe
jagung. Ruas-ruas bagian atas berbentuk agak silindris, sedangkan bagian bawah bentuknya
agak bulat pipih. Tunas batang yang telah berkembang menghasilkan tajuk bunga betina.
Bagian tengah batang terdiri dari sel-sel parensim dengan seludang pembuluh yang
diselubungi oleh kulit yang keras di mana termasuk lapisan epidermis.
 Daun
Daun jagung muncul dari buku-buku batang, sedangkan pelepah daun menyelubungi ruas
batang untuk memperkuat batang. Panjang daun jagung bervariasi antara 30-150 cm dan
lebar 4-15 cm dengan ibu-tulang daun yang sangat keras. Tepi helaian daun halus dan
kadang-kadang berombak. Terdapat juga lidah daun (ligula) yang transparan dan tidak
mempunyai telinga daun (auriculae). Bagian atas epidermis umumnya berbulu dan
mempunyai barisan memanjang yang terdiri dari sel-sel bulliform.
 Bunga
Hal yang unik dari tanaman jagung dibanding dengan tanaman serealia yang lain adalah
karangan bunganya. jagung merupakan tanaman berumah satu (monoecious) di mana bunga
jantan (staminate) terbentuk pada ujung batang, sedangkan bunga betina (pistilate) terletak
pada pertengahan batang. Tanaman jagung bersifat protrandy di mana bunga jantan umumnya
tumbuh 1-2 hari sebelum munculnya rambut (style) pada bunga betina. Oleh karena bunga
jantan dan bunga betina terpisah ditambah dengan sifatnya yang protrandy, maka jagung
mempunyai sifat penyerbukan silang. Produksi tepung-sari (polen) dari bunga jantan
diperkirakan mencapai 25.000-50.000 butir tiap tanaman. Bunga jantan terdiri dari gluma,
lodikula, palea, anther, filarnen dan lemma. Adapun bagian-bagian dari bunga betina adalah
tangkai tongkol, tunas, kelobot, calon biji, calon janggel, penutup kelobot dan rambut-tambut.
 Biji
Berdasarkan bentuk biji, kandungan endosperm, serta sifat-sifat lain, jagung dibagi menjadi
tujuh tipe. Tipe yang sekarang banyak dijumpai di dunia adalah tipe gigi dan mutiara.
 Morfologi Biji
Kulit biji merupakan bagian dari biji yang terdiri dari dua lapis sel yang menyelubungi biji
yang disebut integumen. Pada biji yang telah masak, dinding sel telur (perikarp) melekat
sangat erat pada kulit biji, sehingga perikarp dan kulit biji ini seolah-olah merupakan selaput
tunggal. Kulit biji dan perikarp yang bersatu dan merupakan satu lapisan disebut hull yang
merupakan ciri khas dari tanaman rumput-rumputan. Embrio dan endosperm yang merupakan
sumber makanan terdiri dari dua bagian yaitu eksternal dan internal. Bagian eksternal adalah
endosperm, sedangkan bagian internal terdapat pada kotiledon atau skutellum. Skutellum
merupakan penghubung yang terletak di bagian tengah kotiledon. Pada umumnya endosperm
terdiri dari dua macam yaitu endosperm lunak dan endosperm keras. Kotiledon diselubungi
oleh lapisan sel-sel tipis yang disebut epithelium yang terletak di antara kotiledon dan
endosperm. Koleoptil adalah calon daun yang berfungsi untuk penetrasi ke atas permukaan
tanah selama proses perkecambahan.

2.1.2 Anatomi dan morfologi biji tanaman padi


 Akar
Berdasarkan literatur Aak (1992) akar adalah bagian tanaman yang berfungsi menyerap air
dan zat makanan dari dalam tanah, kemudian diangkut ke bagian atas tanaman. Akar tanaman
padi dapat dibedakan atas :
1. Radikula; akar yang tumbuh pada saat benih berkecambah. Pada benih yang sedang
berkecambah timbul calon akar dan batang. Calon akar mengalami pertumbuhan ke
arah bawah sehingga terbentuk akar tunggang, sedangkan calon batang akan tumbuh
ke atas sehingga terbentuk batang dan daun.
2. Akar serabut (akaradventif); setelah 5-6 hari terbentuk akar tunggang, akar serabut
akan tumbuh.
3. Akar rambut ; merupakan bagian akar yang keluar dari akar tunggang dan akar
serabut. Akar ini merupakan saluran pada kulit akar yang berada diluar, dan ini
penting dalam pengisapan air maupun zat-zat makanan. Akar rambut biasanya
berumur pendek sedangkan bentuk dan panjangnya sama dengan akar serabut.
4. Akar tajuk (crown roots) ;adalah akar yang tumbuh dari ruas batang terendah. Akar
tajuk ini dibedakan lagi berdasarkan letak kedalaman akar di tanah yaitu akar yang
dangkal dan akar yang dalam. Apabila kandungan udara di dalam tanah rendah,maka
akar-akar dangkal mudah berkembang.
 Batang
Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun dari beberapa
ruas. Ruas-ruas itu merupakan bubung kosong. Pada kedua ujung bubung kosong itu
bubungnya ditutup oleh buku. Panjangnya ruas tidak sama. Ruas yang terpendek terdapat
pada pangkal batang. Ruas yang kedua, ruas yang ketiga, dan seterusnya adalah lebih panjang
daripada ruas yang didahuluinya. Pada buku bagian bawah dari ruas tumbuh daun pelepah
yangmembalut ruas sampai buku bagian atas.Tepat pada buku bagian atas ujumg dari daun
pelepah memperlihatkan percabangan dimana cabang yang terpendek menjadi ligula (lidah)
daun, dan bagian yamg terpanjang dan terbesar menjadi daun kelopak yang memiliki bagian
auricle pada sebelah kiri dan kanan. Daun kelopak yang terpanjang dan membalut ruas yang
paling atas dari batang disebut daunbendera. Tepat dimana daun pelepah teratas menjadi
ligula dan daun bendera, di situlah timbul ruas yang menjadi bulir padi.
 Daun
Padi termasuk tanaman jenis rumput-rumputan mempunyai daun yang berbeda-beda, baik
bentuk, susunan, atau bagian bagiannya. Ciri khas daun padi adalah adanya sisik dan telinga
daun. Hal inilah yang menyebabkan daun padi dapat dibedakan dari jenis rumput yang lain.
Adapun bagian-bagian daun padi adalah :
1. Helaian daun ; terletak pada batang padi dan selalu ada. Bentuknya memanjang
seperti pita. Panjang dan lebar helaian daun tergantung varietas padi yang
bersangkutan.
2. Pelepah daun (upih) ;merupakan bagian daun yang menyelubungi batang, pelepah
daun ini berfungsi memberi dukungan pada bagian ruas yang jaringannya lunak, dan
hal ini selalu terjadi.
3. Lidah daun ; lidah daun terletak pada perbatasan antara helai daun dan upih. Panjang
lidah daun berbeda-beda, tergantung pada varietas padi. Lidah daun duduknya
melekat pada batang. Fungsi lidah daun adalah mencegah masuknya air hujan diantara
batang dan pelepah daun (upih). Disamping itu lidah daun juga mencegah infeksi
penyakit, sebab media air memudahkan penyebaran penyakit.
Daun yang muncul pada saat terjadi perkecambahan dinamakan coleoptile. Koleopti lkeluar
dari benih yang disebar dan akan memanjang terus sampai permukaan air. koleoptil baru
membuka, kemudian diikuti keluarnya daun pertama, daun kedua dan seterusnya hingga
mencapai puncak yang disebut daun bendera, sedangkan daun terpanjang biasanya pada daun
ketiga. Daun bendera merupakan daun yang lebih pendek daripada daun-daun di bawahnya,
namun lebih lebar dari pada daun sebelumnya. Daun bendera ini terletak di bawah malai padi.
Daun padi mula-mula berupa tunas yang kemudian berkembang menjadi daun. Daun pertama
pada batang keluar bersamaan dengan timbulnya tunas (calon daun) berikutnya. Pertumbuhan
daun yang satu dengan daun berikutnya (daun baru) mempunyai selang waktu 7 hari,dan 7
hari berikutnya akan muncul daun baru lainnya.
 Bunga
Sekumpulan bunga padi (spikelet) yang keluar dari buku paling atas dinamakan malai. Bulir-
bulir padi terletak pada cabang pertama dan cabang kedua, sedangkan sumbu utama malai
adalah ruas buku yang terakhir pada batang. Panjang malai tergantung pada varietas padi
yang ditanam dancara bercocok tanam. Dari sumbu utama pada ruas buku148yang terakhir
inilah biasanya panjang malai (rangkaian bunga) diukur. Panjang malai dapat dibedakan
menjadi 3 ukuran yaitu malai pendek (kurang dari 20 cm), malai sedang (antara 20-30 cm),
dan malai panjang (lebih dari 30cm). Jumlah cabang pada setiap malai berkisar antara 15-20
buah, yang paling rendah 7 buah cabang, dan yang terbanyak dapat mencapai 30 buah
cabang. Jumlah cabang ini akan mempengaruhi besarnya rendemen tanaman padi varietas
baru, setiap malai bisa mencapai100-120 bunga. Bunga padi adalah bunga telanjang artinya
mempunyai perhiasan bunga. Berkelamin dua jenis dengan bakal buah yang diatas. Jumlah
benang sari ada 6 buah, tangkai sarinya pendek dan tipis, kepala sari besar serta mempunyai
dua kandung serbuk. Putik mempunyai dua tangkai putik, dengan dua buah kepala putik yang
berbentuk malai dengan warna pada umumnya putih atau ungu (DepartemenPertanian, 1983).
 Buah
Buah padi yang sehari-hari kita sebut biji padi atau butir/gabah,sebenarnya bukan biji
melainkan buah padi yang tertutup oleh lemma dan palea. Buah ini terjadi setelah selesai
penyerbukkan dan pembuahan. Lemma dan palea serta bagian lain yang membentuk sekam
atau kulit gabah (Departemen Pertanian, 1983). Jika bunga padi telah dewasa, kedua belahan
kembang mahkota (palea dan lemmanya) yang semula bersatu akan membuka dengan
sendirinya sedemikian rupa sehingga antara lemma dan palea terjadi siku/sudut sebesar 30-
600. Membukanya kedua belahan kembang mahkota itu terjadi pada umumnya pada hari-hari
cerah antara jam 10-12, dimana suhu kira-kira 30-320C. Di dalam dua daun mahkota palea
dan lemma itu terdapat bagian dalam dari bunga padi yang terdiri dari bakal buah (biasa
disebut karyiopsis).
Jika buah padi telah masak, kedua belahan daun mahkota bunga itulah yang menjadi
pembungkus berasnya (sekam). Diatas karyiopsis terdapat dua kepala putik yang dipikul oleh
masing-masing tangkainya. Lodicula yang berjumlah dua buah, sebenarnya merupakan daun
mahkota yang telah berubah bentuk. Pada waktu padi hendak berbunga, lodicula menjad
imengembang karena menghisap cairan dari bakal buah. Pengembangan ini mendorong
lemma dan palea terpisah dan terbuka. Hal ini memungkinkan benang sari yang memanjang
keluar dari bagian atas atau dari samping bunga yang terbuka tadi. Terbukanya bunga diikuti
dengan pecahnya kandung serbuk, yang kemudian menumpahkan tepung sarinya. Sesudah
tepung sarinya ditumpahkan dari kandung serbuk maka lemma dan palea menutup kembali.  
Dengan berpindahnya tepung sari dari kepala putik maka selesailah sudah proses
penyerbukkan. Kemudian terjadilah pembulaian yang menghasilkan lembaga danendosperm.
Endosperm adalahpenting sebagai sumbercadangan makanan bagitanaman yang baru
tumbuh.

2.2 Anatomi dan morfologi biji tanaman sub kelas dikotiledon


2.2.1 Anatomi dan morfologi biji tanaman kacang hijau
a. Batang
Tanaman kacang hijau memiliki batang berbatang tegak dengan tinggi mencapai 53 cm.
Cabang menyamping pada batang utama, berbentuk bulat dan berbulu. Memiliki warna
batang dan cabang hijau dan bila sudah tua batang berubah menjadi kecoklatan.
b. Daun
Tanaman kacang hijau memiliki daun tiga helai dan memiliki letak berseling, tangkai dauan
yang cukup panjang. Tanaman ini memiliki daun berwarna hijau dan kekuningan jika sudah
layu atau mau gugur.
c. Bunga
Tanaman kacang hijau memiliki bunga berwarna kuning yang akan muncul 28 – 33 hari,
tersusun, dalam tandan, dan muncul pada batang. Pada tanaman ini terjadinya bunga
terjadinya penyerbukaan sendiri.
d. Polong atau kacang
Tanaman kacang hijau memiliki polong berbentuk selindris dengan panjang 6-15 cm dan
biasanya berbulu pendek. Pada waktu mudah warna polong berwarna hijau, namun jika suda
tua berwarna kehitaman atau coklat. Satu plog berisi 10-15 biji.
e. Biji
Tanaman kacang hijau memiliki kacang lebih kecil di banding dengan kacang lainnya. Warna
kacang hijau kebanyakan berwarna hijau atau hijau mengkilat.dan ada juga berearna kuning,
coklat dan hitam.
2.2.2 Anatomi dan morfologi biji tanaman kedelai
a. Akar
Tanaman kedelai memiliki struktur akar atas  akar lembaga, akar tunggang dan juga akar
cabang yang berupa akar rambut. Sistem perakaran pada tanaman kedelai ini mampu
menembus tanah hingga kedalaman kurang lebih mencapai 1,5 meter, terlebih pada tanah-
tanah yang kayak akan unsur-unsur hara. Tanaman kedelai sendiri merupakan tanaman
legume, dimana akar-akarnya itu memiliki kemampuan untuk membentuk nodule-nodule
(atau bintil-bintil akar), yang mana ini merupakan koloni dari bakter penambat yang biasa
dikenal dengan  Rhizobium japonicum. Akar kedelai sendiri muncul dari belahan kulit biji
yang berada di sekitar misofil.
b. Batang
Pada tanaman kedelai, batangnya dibedakan menjadi batang determinate dan batang
indeterminate. Yang membedakannya terlihat pada pucuk bunga yang tumbuh dibatang
tersebut. Untuk batang determinate, ketika tanaman mulai berbunga, maka pertumbuhan
batang tanamannya akan terhenti. Berbeda dengan batang indeterminate, meski mulai
berbunga, batangnya masih dapat tumbuh daun. Batang tanaman kedelai sendiri berbuku-
buku dengan kisaran 15 – 30 buah. Jumlah buku pada batang indeterminate umumnya lebih
banyak bila dibanding batang determinate. Untuk cabang pada batang tanaman dapat tumbuh
tergantung jenis varietasnya dan kondisi lingkungan sekitar.
c. Daun
Daun tanaman kedelai sendiri terbagi menjadi 2 jenis, ada yang berbentuk oval, dan ada pula
yang berbentuk lancip. Adanya faktor genetiklah yang akan mempengaruhi bentuk dari daun
tanaman. Daun kedelai juga mempunyai bulu yang berwarna cerah, dan ukuran panjang
bulunya bisa mencapai 1 mm dengan lebar 0,0025 mm. Kepadatan bulu daunnya juga
bervariasi tergantung jenis varietasnya. Adanya bulu pada daun tanaman kedelai ini memiliki
hubungan terkait toleransi tanaman kedelai untuk menghadapi serangan hama. Semakin lebat
bulu pada daun tanaman kedelai ini, hama penggerek biasanya sangat jarang untuk
menyerang varietas tersebut yang memiliki bulu yang lebat. Daun kedelai sendiri memiliki
jarak daun yang selang-seling, dan mempunyai 3 buah daun atau yang dikenal
dengan trifoliate.
d. Bunga
Tanaman kedelai memiliki bunga sempurna, artinya dalam tanaman tersebut terdapat alat
kelamin jantan dan juga alat kelamin betina. Penyerbukan yang terjadi biasanya ketika bunga
mahkota masih tertutup, sehingga untuk terjadinya kawin silang alami sangatlah kecil
kemungkinannya. Untuk letak bunganya sendiri, terdapat pada ruas-ruas batang tanaman, dan
memiliki warna violet atau putih. 60% dari bunganya akan gugur sebelum berbentuk polong.
e. Buah
Polong yang sebagaimana disebutkan pada bunga diatas, ialah merupakan buah dari tanaman
kedelai itu sendiri. Untuk masing-masing tanaman kedelai, dapat memproduksi polong
hingga 100-250 polong. Untuk polongnya sendiri berbulu dan memiliki warna kuning
kecokelatan. Selama terjadinya proses pematangan buah, polong yang awalnya berwarna
hijau nantinya akan berubah warna menjadi hitam. untuk banyaknya jumlah polong per
tanaman juga berbeda-beda tergantung dari jenis varietasnya, kesuburan tanah dari tanaman
kedelai dan jarak tanam yang digunakan pada tanaman kedelai tersebut.
f. Biji
Biji kedelai memiliki bentuk, ukuran serta warna yang beragam tergantung varietasnya. Ada
yang bulat lonjong, bulat pipih dan bulat. Warnanya pun ada yang kuning, putih, hijau, krem
dan bahkan cokelat kehitaman. Warna tersebut adalah warna dari kulit bijinya. Ukurannya
pun ada yang besar, sedang dan juga kecil.

2.2.3 Anatomi dan morfologi biji tanaman kacang tanah


 Akar
Kacang tanah berakar tunggang yang tumbuh lurus ke dalam tanah hingga kedalaman 40
cm. Akar kacang tanah memiliki sistem akar tunggang dan akar cabang yang menyerupai
akar serabut. Akar-akar cabang ini ada yang bersifat sementara dan permanen. Akar kacang
tanah berfungsi untuk menyerap unsur hara dan air serta memperkokoh berdirinya tanaman.
 Batang
Batang tanaman kacang hijau berbentuk bulat tidak berkayu, berbuku-buku dan tipe
pertumbuhannya tegak. Batang yang tegak memiliki panjang batang sekitar 60-70 cm. Batang
berwarna hijau sampai keungu-unguan. Pitojo (2005) melaporkan bahwa batang tanaman
kacang tanah tidak berkayu dan berbulu halus, ada yang tumbuh Menjalar dan ada yang
tegak. Tinggi batang rata-rata sekitar 50 cm, namun ada yang mencapai 80 cm.
 Daun
Daun kacang tanah berwarna hijau muda sampai hijau tua, berdaun majemuk bersirip genap,
terdiri atas anak daun dengan tangkai yang panjang. Menurut Suprapto (2004) helaian anak
daun ini bertugas mendapatkan cahaya matahari sebanyak-banyaknya.
 Bunga
Bunga kacang tanah berwarna kuning dan mekar di malam hari, melakukan proses
penyerbukan pada pagi hari, dan akan layu disore hari. Bunga menandakan adanya polong
namun yang berhasil menjadi polong hanya 15-20 %. Bunga kacang tanah tersusun dalam
bentuk bulir yang muncul di ketiak daun, dan termasuk bunga sempurna yaitu alat kelamin
jantan dan betina terdapat dalam satu bunga. Mahkota bunga kacang tanah berwarna kuning
terdiri dari 5 helai yang bentukn ya berlainan satu dengan yang lain (Trustinah, 1993).
 Polong
Buah kacang tanah berbentuk polong. Polong akan terbentuk setelah bunga selesai
melakukan proses pembuahan. Setelah pembuahan, maka akan membentuk bakal buah yang
disebut ginofora. Ginofora akan membentuk tangkai polong yang akan masuk ke dalam
tanah, disini peranan hujan sengat dibutuhkan. Setelah ginofora membentuk polong maka
proses pertumbuhannya akan terhenti. Berdasarkan hasil laporan AAK (1989) kacang tanah
berbuah polong. Polongnya terbentuk setelah terjadi pembuahan, dimana bakal buah tumbuh
memanjang dan disebut ginofor. Setelah tumbuh memanjang, ginofor tadi mengarah ke
bawah dan terus masuk ke dalam tanah. Apabila polong telah terbentuk maka proses
pertumbuhan ginofor yang memanjang terhenti. Menurut Suprapto (2004) ginofor yang
terbentuk di cabang bagian atas tidak masuk ke dalam tanah sehingga tidak akan membentuk
polong.
 Biji
Biji kacang tanah terdapat di dalam polong. Contoh biji kacang tanah dapat dilihat pada.
Kulit luar (testa) bertekstur keras, berfungsi untuk melindungi biji yang berada di dalamnya.
Biji berbentuk bulat agak lonjong atau bulat dengan ujung agak datar karena berhimpitan
dengan butir biji yang lain selagi di dalam polong (Pitojo, 2005). Warna biji kacang pun
bermacam-macam: putih, merah kesumba, dan ungu. Perbedaan-perbedaan itu tergantung
pada varietas-varietasnya. 
BAB III
METEDEOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Adapun praktikum dilaksanakan pada hari Selasa, 06 November 2021 pukul 17.00
sampai selesai di Desa Maurandeh, Langsa Lama, Kota Langsa, Aceh.

3.2 Alat dan bahan


Adapun bahan dalam praktikum ilmu teknologi benih ini ialah benih/biji jagung, padi
(sub kelas monokotiledon) dan kacang tanah, kacang hijau, dan kedelai (sub kelas
dikotiledon).

3.3 Prosedur Kerja


1. Ambil benih/biji yang akan diamati yaitu benih jagung, padi, kacang hijau, kacang
tanah, dan kedelai.
2. Amatilah struktur luar pada benih/biji tersebut.
3. Setalah itu foto benih/biji tersebut yang sudah diamati.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Hasil
NO. NAMA GAMBAR BENIH/BIJI
BENIH/BIJI
1. Jagung (Zea
mays L.)

2. Padi (Oryza
sativa)
3. Kacang hijau
(Vigna
Radiata)

4. Kedelai
(Glycine max
L.)
5. Kacang tanah
(Arachis
hypogea L.)

4.2 Pembahasan
a) Jagung (Zea mays L.)
Jagung (Zea mays L.) yang khususnya pada Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) yaitu
salah satu tanaman sayur yang mempunyai prospek penting di Indonesia. Jagung manis
merupakan komoditas pertanian yang digemari terutama oleh penduduk perkotaan karena
rasanya yang enak dan manis banyak mengandung karbohidrat, sedikit protein dan lemak.
Upaya peningkatan produksi dapat dilakukan dengan penanaman benih unggul, namun
penentuan benih unggul dapat dilakukan dengan penentuan mutu benih. Patokan mutu benih
yaitu bentuk dan ukuran benih, daya tumbuh, vigor serta kemurnian benih. Ukuran benih
berpengaruh terhadap daya simpan benih karena ukuran biji biasa dikaitkan dengan
kandungan cadangan makanan dan ukuran embrio ( Arief, Syams’un, dan Saenong 2004).
Benih jagung memiliki warna kuning di bagian atas permukaan benih dan warna putih pada
ujung bawah benih. Setelah benih dilembabkan selama 24 jam, tekstur benih menjadi sedikit
lembut. Benih jagung setelah dilakukan pembelahan terlihat struktur eksternal benih yaitu,
endosperma, kotiledon, koleoptil ( selubung yang melindungi batang atau ujung batang ),
koleoriza ( selubung yang melindungi akar atau ujung akar ), epikoti, hipokotil, serta
radikula.
b) Padi (Oryza sativa)
Padi tergolong tanaman Gramineae yang memiliki sistem perakaraan serabut. Sewaktu
berkecambah, akar primer muncul bersamaan dengan akar lainnya yang disebut akar seminal.
Selanjutnya, akar seminal akan digantikan dengan akaradventif yang tumbuh dari buku
terbawah batang. Batang tanaman padi tersusun atas beberapa ruas. Pemanjangan beberapa
ruas batang terjadi ketika tanaman padi memasuki fase reproduktif. Padi memiliki daun
berbentuk lanset dengan urat tulang daun sejajar tertutupi oleh rambut yang halus dan
pendek. Pada bagian teratas dari batang, terdapat daun bendera yang ukurannya lebih lebar
dibandingkan dengan daun bagian bawah (Makarim dan Suhartatik, 2007). Bunga tanaman
padi secara keseluruhan disebut malai. Setiap unit bunga pada malai dinamakan spikelet.
Bunga tanaman padi terdiri atas tangkai, bakal buah, lemma, palea, putik, dan benang sari
serta beberapa organ lainnya yang bersifat inferior. Tiap unit bunga pada malai terletak pada
cabang-cabang bulir yang terdiri atas cabang primer dan cabang sekunder. Tiap unit bunga
padi adalah floret yang terdiri atas satu bunga. Satu bunga terdiri atas satu organ betina dan 6
organ jantan (Makarim. dkk, 2007). Pertumbuhan tanaman padi terdiri atas tiga fase penting,
yaitu fase vegetatif, reproduktif, dan pemasakan. Fase vegetatif dimulai sejak awal
pertumbuhan hingga memasuki fase primordia. Pada saat memasuki fase reproduktif, terjadi
inisiasi primordia yang diikuti oleh pemanjangan ruas batang padi. Fase terakhir adalah fase
pemasakan yang dimulai dari pengisian gabah hingga pemasakan gabah (Makarim dan
Suhartatik, 2007).
c) Kacang hijau (Vigna Radiata L.)
Secara morfologi tanaman kacang hijau merupakan tanaman yang memiliki pertumbuhan
determinate dan semi determinate (indeterminate). Tipe determinate adalah tipe tanaman
yang pada ujung batangnya tidak melilit, pembungaannya singkat, serempak dan
pertumbuhan vegetatifnya berhenti setelah tanaman berbunga. Sedangkan tipe indeterminate
adalah tipe tanaman yang ujung batangnya melilit, pembungannya berangsur-angsur dari
pangkal ke bagian pucuk dan pertumbuhan vegetatif terus berlanjut setelah berbunga
(Mustakim, 2012). Tanaman kacang hijau memiliki batang yang berbentuk bulat dan
berbukubuku. Batang tanaman kacang hijau berukuran kecil, berbulu, berwarna hijau
kecokelat-cokelatan, atau kemerah-merahan; tumbuh tegak mencapai ketinggian 30-110 cm
dan bercabang menyebar ke semua arah, tiap buku menghasilkan satu tangkai daun. Menurut
Fachruddin (2000) bahwa daun tanaman kacang hijau berbentuk trifoliat (dalam satu tangkai
terdiri 3 helai daun), letaknya berselingan dan berbentuk oval berwarna hijau muda sampai
hijau tua.
Biji kacang hijau berbentuk bulat kecil dengan bobot (berat) tiap butir 0,5- 0,8 mg atau per
1000 butir antara 36 -78 g, berwarna hijau sampai hijau mengilap. Biji kacang hijau tersusun
atas tiga bagian, yaitu kulit biji, kotiledon, dan embrio (Rukmana, 1997). Biji kacang hijau
lebih kecil dibanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau
hijau mengkilap, beberapa ada yang berwarna kuning, cokelat, dan hitam. Biji kacang hijau
berbentuk bulat. Bijinya sering dibuat kecambah atau taoge (Mustakim, 2012).
d) Kedelai (Glycine max L.)
Kedelai (Glycine max L.) merupakan tanaman semusim berupa semak rendah, tumbuhan
tegak, berdaun lebat, dan beragam morfologi. Tinggi tanamna kedelai ini berkisar antara 10-
200 cm dapat bercabang sedikit atau banyak. Kultivar yang berdaun lebar dapat memberikan
hasil yang lebih tinggi karena mampu menyerap sinar matahari lebih banyak bila
dibandingkan dengan yang berdaun sempit (Lamina,2003). Susunan tubuh tanaman kedelai
terdiri atas 2 macam alat (organ) utama yaitu organ vegetatif dan organ generatif. Organ
vegetatif meliputi akar, batang dan daun yang berfungsi sebagai alat pengambil, pengolah,
pengangkut, pengedar, dan penyimpan makanan sehingga disebut alat hara (organum
nutritivum). Sedangkan organ generatif meliputi bunga, buah, dan biji yang berfungsi sebagai
alat perkembangbiakan (organum reproductivum). Berdasarkan warna bijinya, kedelai dapat
digolongkan menjadi kedelai putih/kuning, hijau, dan hitam. Warna biji ini sangat
mempengaruhi penggunaan kedelai sebagai bahan makanan, misalnya untuk produk kecap
lebih disukai kedelai hitam, biji kuning sampai hijau untuk tahu, dan biji kuning untuk tempe.
Menurut Krisdiana (2004), sekitar 93% pengrajin tempe menyukai biji kedelai yang warna
kulitnya kuning dan ukurannya besar, karena menghasilkan tempe yang warnanya cerah dan
volumenya besar (Antarlina et al. 2000).
e) Kacang tanah (Arachis hypogea L.)
Kacang tanah (Arachis hypogaea (L.) Merr.) merupakan anggota famili Papilionidae,
subfamili Leguminosae, genus Arachis. Genus Arachis merupakan tanaman herba, daunnya
terdiri dari 3–4 helai, memiliki daun penumpu, bunga berbentuk kupu-kupu dengan tabung
hipantium, dan buah atau polongnya tumbuh di dalam tanah. Sebelum tahun 1839, genus
Arachis hanya dikelompokkan menjadi 1 spesies, kemudian pada tahun 1841 berkembang
menjadi 5 spesies, 6 spesies, 9 spesies, dan terakhir dikelompokkan menjadi 22 spesies yang
didasarkan pada struktur morfologi, kesesuaian silang, dan fertilitas dari turunannya, salah
satunya adalah Arachis hypogaea Linn (Rao 1985). Spesies ini dibagi menjadi 2 subspesies,
yaitu subspesies hypogaea yang terdiri dari varietas hypogaea dan varietas hirsuta dan
subspesies fastigiata yang terdiri dari varietas fastigiata (tipe Valencia) dan varietas vulgaris
(tipe Spanish) (Gibbons et al. 1972 dalam Rao 1988). Subspesies hypogaea memiliki
percabangan menjalar (procumbent), menjalar dengan ujung mengarah ke atas (decumbent),
atau tegak (erect). Cabang dan bunganya terbentuk secara berselang-seling pada cabang
primer atau sekunder, pembungaannya sederhana dan biasanya bunga tidak muncul pada
batang utama, 2 sampai 4 biji per polong dengan polong berparuh, biasanya biji memiliki
masa dorman, dan daun berwarna hijau gelap. Pada subspesies fastigiata pertumbuhannya
tegak sampai menjalar agak tegak, bunganya sederhana atau majemuk, dan muncul tidak
hanya pada cabang tetapi juga pada batang utama. Umumnya biji tidak mengalami dormansi,
dan warna daun lebih terang dibanding subspesies hypogaea.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Biji adalah organisme yang teratur, rapi dan mempunyai persediaan bahan makanan yang
cukup untuk melindungi serta memperpanjang kehidupannya. Beberapa struktur pada biji
yaitu kotiledon, endosperma, perisperma, gamethophytic. Struktur luar biji yaitu ada embrio
dan testa.

5.2 Saran
Dari hasil dan pembahasan praktikum yang ada di atas, semoga para pembaca dapat mengerti
apa yang sudah penulis jelaskan atau paparkan pada praktikum Ilmu Teknologi Benih ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://pertanian-mesuji.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-padi-oryza-sativa
https://sustainablemovement.anatomi-dan-morfologi-tanaman-jagung
https://fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-kacang-hijau
https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-kedelai
http://repository.uin-suska.ac.id
http://etheses.uin-malang.ac.id
LAMPIRAN
Foto dengan bibit/benih padi (Oryza sativa)

Foto dengan bibit/benih kedelai (Glycine max L.)


Foto dengan bibit/benih Kacang hijau (Vigna Radiata L.)

Foto dengan bibit/benih kacang tanah (Arachis hypogea L.)

Anda mungkin juga menyukai