Adoc - Pub - 2 Mesin Frais Konvensional
Adoc - Pub - 2 Mesin Frais Konvensional
Adoc - Pub - 2 Mesin Frais Konvensional
324
Pada Gambar (77a) menunjukkan prinsip pemotongan/pengefraisan datar
bagian permukaan (face milling) di mana cutter bergerak berputar memotong
ke atas (cutting up) sedang benda kerjanya bergerak lurus melawan cutter
pada mesin frais horizontal. Demikian pula yang terjadi pada mesin frais tegak
(Gambar 77b, 77c, dan 77d), sedangkan Gambar (77e) menunjukkan
pemotongan bagian muka dan sisi (side and face cutting) dan Gambar (77f)
menunjukkan pemotongan pada mesin frais horizontal. Pada Gambar 78
diperlihatkan prinsip pemotongan berbagai jenis alur (slot).
325
2.2 Jenis-Jenis Mesin Frais
Mesin frais merupakan jenis mesin perkakas yang sangat cepat ber-
kembang dalam teknologi penggunaannya, sehingga dengan mesin ini dapat
digunakan untuk membentuk dan meratakan permukaan, membuat alur
(splines), membuat roda gigi dan ulir, dan bahkan dapat dipergunakan untuk
mengebor dan meluaskan lubang. Tetapi yang paling banyak dijumpai adalah
jenis mesin tiang dan lutut (column-and-knee), meja tetap (fixed-bed), dan
pengendalian manual sebelum mesin-mesin pengendalian computer
dikembangkan. Jenis mesin frais lain yang prinsip kerjanya khusus seperti
mesin frais yaitu mesin hobbing (hobbing machines), mesin pengulir (thread
machines), mesin pengalur (spline machines), dan mesin pembuat pasak (key
milling machines). Untuk produksi massal biasanya dipergunakan jenis mesin
yang menggunakan banyak sumbu (multi spindles planer type) dan meja yang
bekerja secara berputar terus-menerus (continuous action-rotary table), serta
jenis mesin frais drum (drum type milling machines).
326
Gambar 80. Mesin frais vertikal
327
Gambar 83. Mesin frais bed
328
Gambar 86. Mesin frais roda gigi (gear hobbing machine)
329
Pada bagian kolom yang mendukung seluruh rangka terdapat kotak
roda gigi kecepatan, motor dengan sabuk transmisi. Kolom ini merupakan
komponen utama mesin frais yang berbentuk box di mana lengan mesin
(overarm) dan spindel tempat memasang poros arbor.
Semua bagian yang terdapat pada mesin frais tegak sama seperti
pada mesin frais horizontal hanya saja posisi spindelnya tegak, untuk
lebih jelasnya nama-nama bagian mesin frais tegak dapat dilihat pada
Gambar 89 di bawah ini.
330
Mesin frais universal (Gambar 90) adalah salah satu jenis mesin
frais yang dapat digunakan pada posisi tegak (vertikal) dan mendatar
(horizontal) dan memiliki meja yang dapat digeser/diputar pada kapasitas
tertentu.
331
Gambar 91. Cutter mantel
332
c. Pisau Frais Gigi (Gear Cutter)
Pisau frais gigi ini digunakan untuk membuat roda gigi sesuai
jenis dan jumlah gigi yang diinginkan. Gambar 93 menunjukkan salah
satu jenis gear cutter.
333
f. Pisau Frais Alur T (T Slot Cutter)
Pisau jenis ini hanya digunakan untuk membuat alur berbentuk
”T” seperti halnya pada meja mesin frais.
334
Gambar 98. Cutter Endmill
335
k. Pisau Frais Gergaji (Slitting Saw)
Pisau frais jenis ini digunakan untuk memotong atau membelah
benda kerja. Selain itu, juga dapat digunakan untuk membuat alur
yang memiliki ukuran lebar kecil.
(a)
(b)
Gambar 102. Cara pemasangan pisau frais
336
Arbor ditempatkan pada lubang poros kerucut 8 (Gambar 103),
sedangkan ujung lainnya disangga/ditahan dengan bantalan 1 pada
lengan (overarm). Gambar 103a, menunjukkan mesin frais horizontal
dengan satu pisau mantel (5) terpasang pada arbor. Pisau dapat
ditempatkan di sepanjang arbor dengan merubah kedudukan collar (ring
arbor) 3, 4, 6, dan 7 yang terpasang pada arbor di kedua sisi cutter.
Collar paling ujung kiri 7 mendukung ujung arbor sedang collar ujung
kanan 3 menahan arbor dengan dikuatkan oleh mur 2 pada ujung arbor.
Gambar 103b, menunjukkan beberapa cutter yang dipasang pada
arbor untuk berbagai keperluan pemotongan sesuai dengan cutter
terpasang. Collar standar pada mesin frais dengan lebar antara 1 sampai
dengan 50 mm, yaitu: 1,0; 1,1; 1,2; 1,25; 1,3; 1,75; 2,0; 2,5; 3,0; 3,25;
5,0; 6,0; 7,5; 8,0; 10: 20; 30; 40, dan 50 mm.
Collar (ring arbor) digunakan untuk memberi ruang dua cutter atau
lebih pada jarak tertentu satu dengan yang lainnya. Gambar 103c
menunjukkan dua buah cutter dengan jarak A, jarak diperoleh dengan
memilih dan mengatur collar-collar tersebut. Kadang-kadang dalam
mengatur jarak ini operator harus menambah dengan shim yang terbuat
dari aluminium atau tembaga di antara collar tersebut untuk mendapatkan
ketelitian jarak penempatan cutter.
337
Gambar 104. Stub arbor
Gambar105. Adaptor
338
2.3.3 Metoda Pemotongan Benda Kerja
Metode pemotongan pada kerja frais dibagi menjadi 3, antara lain:
pemotongan searah jarum jam, pemotongan berlawanan arah jarum
jam, dan netral.
a. Pemotongan Searah Benda Kerja
Yang dimaksud pemotongan searah adalah pemotongan yang
datangnya benda kerja searah dengan putaran sisi potong cutter.
Pada pemotongan ini hasilnya kurang baik karena meja (benda kerja)
cenderung tertarik oleh cutter.
c. Pemotongan Netral
Pemotongan netral yaitu pemotongan yang terjadi apabila lebar
benda yang disayat lebih kecil dari ukuran diameter pisau atau
diameter pisau tidak lebih besar dari bidang yang disayat.
Pemotongan jenis ini hanya berlaku untuk mesin frais vertikal
(Gambar 109).
339
Gambar 109. Pemotongan netral
340
khusus pula. Permukaan cutter yang harus diperhatikan pada waktu
menggerinda/mengasah adalah sudut tatal, sudut bebas sisi, sudut bebas
depan, sudut bebas mata potong, dan udut bebas belakang.
341
b. Ragum Berputar
Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang harus
membentuk sudut terhadap spindle. Bentuk ragum ini sama dengan
ragum biasa tetapi pada bagian bawahnya terdapat alas yang dapat
diputar hingga sudut 360°. Ragum ini juga diletakkan di atas meja
mesin frais secara horizontal yang diikat dengan mur baut dengan
kuat. Bagian tengahnya terdapat skala nonius yang dapat digunakan
untuk menentukan sudut putaran yang dikehendaki.
c. Ragum Universal
Ragum ini mempunyai dua sumbu perputaran, sehingga dapat
diatur letaknya baik secara horizontal maupun vertikal. Ragum
universal dapat mengatur sudut benda kerja yang akan dikerjakan
dalam berbagai posisi. Sehingga pengerjaan benda kerja dapat dari
arah vertikal maupun horizontal.
342
Pemasangan ragum pada meja mesin frais langkah-langkahnya
yang hampir sama untuk semua jenis ragum. Adapun langkah-
langkahnya sebagai berikut.
• Periksalah ragum dalam kondisi baik dan bersih.
• Usahakan pemasangan ragum berada di tengah-tengah benda
kerja, hal ini bertujuan untuk mendapatkan keleluasaan kerja.
• Luruskan lubang baut pengikat agar bertepatan dengan alur
meja mesin, selanjutnya kerasi baut-baut pengikat.
Sebelum baut-baut terikat dengan kuat, pastikan bahwa bibir
ragum benar-benar sejajar dengan pergerakan meja. Untuk mengecek
kesejajaran ragum tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan
dial indikator dengan langkah-langkah sebagai berikut.
• Ikatlah ragum dengan baut pengunci dan ingat pengikatanya
jangan terlalu keras (sebelum kedudukan ragum benar-benar
sejajar).
• Siapkan batang/balok pengetes dan dial indicator stand magnitnya
untuk setting kesejajaran ragum. Selanjutnya pasang balok
pengetes pada ragum dan stand magnit pada kolom mesin.
• Kenakan ujung penggerak jarum (sensor) pada sisi batang
pengetes.
• Gerakan/geser meja mesin searah dengan sisi batang/balok
pengetes yang sudah terpasang pada ragum dan lihat selisih
berapa mm pergerakan sepanjang batang pengetes.
• Pukulah ragum dengan palu lunak sedikit demi sedikit hingga
jarum indicator bergerak separuh dari selisih pergerakan
sepanjang batang pengetes.
• Geser meja berlawanan arah dengan pergerakan awal. Bila
jarum indikator masih bergerak dengan demikian ragum belum
sejajar.
• Ulangi lagi dengan cara yang sama hingga jarum indicator tidak
bergerak lagi, dengan demikian ragum sudah sejajar dengan
pergerakan meja mesin.
• Kencangkan kedua baut pengikat ragum secara bergantian dan
bertahap hingga baut benar-benar kencang. Ingat dalam
mengencangkan baut ragum jangan sampai merubah posisi dari
ragum tersebut.
343
Gambar 114. Kepala pembagi
344
2.5.3 Kepala Lepas
Kepala lepas (Gambar 115) digunakan untuk menyangga benda
kerja yang dikerjakan dengan dividing head. Sehingga waktu disayat
benda kerja tidak terangkat atau tertekan ke bawah.
345
2.5.6 Arbor
Pisau pada mesin frais horizontal dipasang pada arbor yang
posisinya diatur dengan pemasangan ring arbornya. Arbor jenis ini
biasanya digunakan untuk mesin frais horizontal saja.
Kepala pembagi adalah peralatan mesin frais yang terdiri dari 2 bagian
utama yaitu: roda gigi cacing dan ulir cacing. Perbandingan antara jumlah gigi
cacing dengan ulir cacingnya disebut ratio. Ratio dividing head ada dua jenis
1 : 40 dan 1 : 60, tetapi yang paling banyak dipakai 1 : 40.
Posisi kedudukan dividing head dapat diputar 90° sehingga dividing head
juga dapat berfungsi sebagai rotary table. Dalam pelaksanaannya untuk
membuat segi-segi ke-n, jika tidak dapat digunakan pembagian langsung,
pembagiannya ini menggunakan bantuan plat pembagi.
346
Contoh:
Jika kita akan membentuk suatu benda segi 7 beraturan. Karena angka 7
adalah bilangan prima maka hal ini tidak dapat dibagi langsung, melainkan
harus menggunakan bantuan plat pembagi. Yang mana penghitungan putaran
engkolnya dapat dihitung dengan rumus:
i 40 5 15
Nc = z = 7 = 5 7 = 5 21
Keterangan:
i = ratio
z = jumlah sisi
Dengan demikian, untuk membentuk benda tersebut tiap satu permukaan harus
diputar 5 putaran tambah 15 lubang pada sektor 21.
347
Karena satuan Cs dalam meter/menit sedangkan satuan diameter pisau/
benda kerja dalam millimeter, maka rumus menjadi:
1.000 Cs
n= π.d rpm
Contoh:
Akan mengefrais dengan pisau HHS berdiameter 30 mm dengan kecepatan
potong (Cs) 25 m/menit, maka besarnya putaran mesin (n) diperoleh:
1.000 . 25
n= 3,14 . 30 = 265,392 rpm
Dalam menentukan besarnya kecepatan potong dan putaran mesin, selain
dapat dihitung dengan rumus di atas juga dapat dicari pada tabel kecepatan
potong pembubutan (Tabel 6 dan 7) yang hasil pembacaannya mendekati
dengan angka hasil perhitungan.
348
Tabel 7. Daftar kecepatan potong/putaran mesin frais
349
a. Kecepatan Pemakanan (f)
Maksud kecepatan pemakanan adalah jarak tempuh gerak maju pisau/
benda kerja dalam satuan milimeter per menit atau feet per menit. Pada
gerak putar, kecepatan pemakanan (f) adalah gerak maju alat potong/
benda kerja dalam (n) putaran benda kerja/pisau per menit.
Pada mesin frais, kecepatan pemakanan dinyatakan dalam satuan
milimeter per menit yang dalam pemakaiannya perlu disesuaikan dengan
jumlah mata potong pisau yang digunakan. Kecepatan pemakanan tiap
mata potong pisau frais (f) untuk setiap jenis pisau dan setiap jenis bahan
sudah dibakukan, tinggal dipilih mana yang cocok. Dengan demikian,
kecepatan maju meja mesin dapat ditentukan dengan rumus f = f. z. n.
spiral (slab) mill (up to 30° helix angle of tooth) 0,1 + 0,25
spiral mill (30 + 00° helix angle) 0,05 + 0,2
face mill and shell end miel 0,1 + 0,5
end mill 0,1 + 0,25
saw 0,05 + 0,1
slotting cutter 0,05 + 0,15
form cutter 0,05 + 0,2
350
L = A + 2(x + R) atau L = A + 2x + d
351