Diet Gga GGK
Diet Gga GGK
Diet Gga GGK
Dosen Pembimbing:
Oleh:
T.A. 2021/2022
Kasus 1
Bapak M (40 th, muslim), BB 50, TB 158, LLA 25,5 cm, bekerja sebagai karyawan
swata masuk RS dengan keluhan anoreksia, mual, muntah, rasa Lelah, pusing, gatal-
gatal di kulit, dan BAK warna kuning keruh, dan oliguria (+400 ml)/24 jam. Aktivitas
pasien dikantor Sebagian besar hanya duduk didepan computer. Pasien jarang berolah
raga. Pasien mengaku mengkonsumsi obat sakit kepala dan obat asam urat yang
dibeli sendiri di apotek hampir 2 tahun ini. Diagnosis medis adalah GGA. Semenjak
sakit asupan makanan menurun, hasil recall 24 jam menunjukan asupan energi 40 %,
protein 50 %, lemak 45 %, KH 30 %. Hasil pemeriksaan Laboratorium ureum 230,8
mg/dL, kreatinin 5,3/dL, kalium 7,5 mEq, asam urat 5,8 mg/dL, GDP 87 mg/dL,
albumin 2,8/dL, Hb 9,2 g/dL. Pemeriksaan fisik menunjukan pernafasan 18
kali/menit, tekanan darah 130/100 mmHg, suhu 37℃, kompos mentis, edema di
kedua ekstermitas bawah. Susunlah terapi diet menurut metoda NCP
Penilaian : dari data Biokimia pasien dapat kita ketahui pasien menderita anemia,
disertai GGA.
Fisik :
- Pernafasan 18 kali/menit
- Tekanan darah 130/100 mmHg (Tinggi)
- Suhu 37o C (Normal)
- Kompos mentis
- Edema di kedua ekstermitas bawah
Penilaian : dari data fisik dan klinis dapat kita ketahui pasien mengalami tanda-
tanda penyakit GGA disertai hipertensi dan gangguan gastrointestinal
d. Dietary / Riwayat makan
- Mengkonsumsi obat sakit kepala dan obat asam urat yang dibeli sendiri di
apotek hampir 2 tahun ini
- Asupan makan menurun semenjak sakit
- Rata-rata asupan:
Energi 40% dari kebutuhan
Protein 50% dari kebutuhan
Lemak 45% dari kebutuhan
Karbohidrat 30% dari kebutuhan
e. Riwayat Personal
- Karyawan swasta
- Penyakit lama : -
- Penyakit baru : GGA
Penilaian : dari data riwayat personal dapat kita ketahui bahwa pasien mengalami
penyakit GGA dan ekonomi menengah keatas.
B. Diagnosa Gizi
Domain Intake
- NI 2.1 = Asupan oral tidak adekuat (P) berkaitan dengan gangguan saluran
cerna (mual, muntah) (E) ditandai dengan asupan energi 40 %, protein 50 %,
lemak 45 %, KH 30 % (S)
Domain Klinis
- NC 2.2 = Perubahan nilai lab terkait gizi (P) berkaitan dengan gangguan
fungsi ginjal (E) ditandai dengan tingginya kadar ureum, kretainin dan kalium
(S)
Domain Behavior
- NB 2.1 = Aktifitas fisik kurang (P) berkaitan dengan kegiatan di kantor (E)
ditandai dengan sebagian besar hanya duduk didepan komputer (S)
C. Intervensi Gizi
a. Tujuan
1. Menyeimbangkan kembali zat gizi dan memenuhi kebutuhan pasien
2. Menormalkan kembali nilai lab terkait gizi
3. Meningkatkan aktifitas fisik
b. Prinsip dan Syarat Diet
1. Energi cukup yaitu 40 kkal/kg BB
2. Protein 1 gr/kg BBI
3. Lemak sedang 20% dari total energi
4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari energi total - protein + lemak
5. Makanan diberikan dalam bentuk mudah dicerna/lunak
6. Diberikan porsi kecil dan sering
7. Tidak mengandung bumbu yang merangsang dan tidak ber gas
c. Perhitungan kebutuhan
d. Preskripsi diet
Diet : GGA
Bentuk makanan : Makanan lunak
Frekuensi : 5 Kali sehari (3 Pokok dan 2 selingan)
Rute Pemberian : Oral
e. Implementasi
Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan pasien dari segi jenis jumlah
dan waktu secara bertahap sesuai dengan kemampuan pasien minimal
kebutuhan BMR terpenuhi dan di komunikasikan kepada pasien,keluarga
pasien dan tenaga medis.
f. Rencana edukasi
Memberikan konseling mengenai gizi seimbang pada pasien GGA dan
penatalaksanaanya
Tujuan : Menambah pengetahuan pasien untuk mencapai gizi yang optimal
Metode : Konseling dan edukasi
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
Materi : Tentang penyakit GGA dan kaitanya dengan makanan
Tempat : Ruang rawat inap
Waktu :30-60 menit
Kasus 2
Ny. R seorang pegawai swasta, umur 56 tahun, dirawat di RSU pemerintah sejak 4
hari yang lalu. Keluhan waktu masuk pasien sering cegukan sejak 2 minggu terakhir,
sering mual dan muntah, batuk dan sesak nafas. Badan terasa lemah dan kulit gatal-
gatal. Sebelumnya (1 tahun yang lalu) pasien pernah dirawat di RSU yang sama
dengan diagnosa medis Glumerulo nefritis akut. Ny R sudah 4 kali mendapat
konsultasi gizi. Dari hasil anamnesa Gizi: pasien makan 3 kali sehari, hampir setiap
hari minum juice wortel. Asupan energi kurang dari 40 % kebutuhan. Berdasarkan
hasil pemeriksaan laboratorium didapat nilai Tkk = 76 ml/mnt, kreatinin serum 3 mg
%. Protein Urine 2,5 gr/hr, Hb 9,0 mg %, urine tampung 600 cc/hari. Pemeriksaan
antropometri dan klinis didapat BB = 46 kg, TB = 159 cm, serta tekanan darah
185/95 mmhg. Dari hasil diagnosis dokter, pasien menderita gagal ginjal kronis tahap
predialisis (stadium 3). Susunlah terapi diet menurut metoda NCP
A. Asesmen Gizi
a. Antropometri
- Barat badan = 46 kg
- Tinggi badan = 159cm
- IMT : BB/(TB)2 = 46 /(1,59)2 kg/m2 = 18,25 kg/m2
- BBI : (TB-100)-10% (TB-100) =
: (159 - 100) – 10% (159 - 100)
: 59- 5,9 = 53,1 kg
Penilaian : Dari data antropometri dapat kita ketahui dari IMT pasien status gizi
pasien normal beresiko malnutrisi.
b. Biokimia
Data Hasil Normal Keterangan
Laboratorium
Tkk 76 ml/menit 88-128 ml/menit Rendah
Kreatinin 3 mg% < 1,5 mg/dl Tinggi
Serum
Protein Urine 2,5 gr/hr 150 mg/dl Tinggi
Hb 9 mg% 12-14 mg/dl Rendah
Penilaian : Dari data biokimia dapat kita ketahui pasien mengalami anemia, dan
ggk.
Fisik :
- Tekanan darah 185/95 mmHg (tinggi)
- Urin tampung 600 cc/hari
Penilaian : Berdasarkan data fisik/klinis dapat diketahui bahwa mengalami ggk serta
hipertensi dan juga oliguria.
e. Riwayat Personal
- Sosial ekonomi : Bekerja di perusahaan swasta
Penyakit lama : Glumerulo nefritis akut
Penyakit baru : GGK predialisis stadium 3
Penilaian : dari data riwayat personal dapat kita ketahui bahwa pasien
mengalami penyakit GGK predialisis stadium 3 dan memiliki riwayat
Glumerulo nefritis akut serta ekonomi menengah.
B. Diagnosa Gizi
Domain Intake
- NI 1.2 = Asupan energi inadekuat (P) berkaitan dengan masalah
gastrointestinal (mual dan muntah)(E) ditandai dengan asupan energi <40%
dari kebutuhan (S)
Domain Klinis
- NC 2.2 = Perubahan nilai lab terkait gizi(P) berkaitan dengan gangguan fungsi
ginjal (E) ditandai dengan kadar hb 9 g/dl, Tkk 76 ml/menit, kreatinin serum
3 mg/dl dan protein urine 2,5mg/dl .(S)
Domain Behavior
- NB 1.4 = Kurang memonitor diri (P) berkaitan dengan pasien kurang
konsisten terhadap diet yang dilakukan (E) ditandai dengan masih suka
mengonsumsi jus wortel yang tinggi kalium (S)
C. Intervensi Gizi
a. Tujuan
= 0,8 x 46
= 25% x 1858,5
= 464,625 / 9 = 51,625 gr
KH = E – (P+L)
= 1246,675 / 4 = 311,67 gr
d. Preskripsi diet
Diet : Diet PR II
Bentuk makanan : Makanan lunak
Frekuensi : 6 Kali sehari (3 Pokok dan 3 selingan)
Rute Pemberian = Oral
e. Implementasi
Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan pasien dari segi jenis jumlah
dan waktu secara bertahap sesuai dengan kemampuan pasien minimal
kebutuhan BMR menjadi normal dan di komunikasikan kepada pasien,keluarga
pasien dan tenaga medis.
f. Rencana edukasi
Memberikan konseling mengenai gizi seimbang dan diet protein rendah II dan
penatalaksanaan
Metode : Konseling dan edukasi
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
Materi : Tentang penyakit GGK dan penatalaksanaan
Tempat : Ruang rawat inap
Waktu :30-60 menit
Snack Malam
Energi : 10% x 1.858,5 kal = 185,85 kal