Indonesia GMP Guideline
Indonesia GMP Guideline
Indonesia GMP Guideline
Ped-04/CPOB/2012
Republik Indonesia
Republic of Indonesia
2012
PEDOMAN
CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK
GUIDELINES ON GOOD MANUFACTURING PRACTICE
Ped-04/CPOB/2012
Republik Indonesia
Republic of Indonesia
2012
Edisi 2012
ISBN 978-979-3707-65-5
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN
KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR HK.03.1.33.12.12.8195 TAHUN 2012
TENTANG
PENERAPAN PEDOMAN CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Cara Pembuatan Obat yang Baik, yang selanjutnya disingkat CPOB, adalah cara pembuatan
obat yang bertujuan untuk memastikan agar mutu obat yang dihasilkan sesuai dengan
persyaratan dan tujuan penggunaan.
2. Industri Farmasi adalah badan usaha yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk
melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat.
3. Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi, yang digunakan untuk
memengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka
penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan
kontrasepsi untuk manusia.
4. Bahan Obat adalah bahan baik yang berkhasiat maupun tidak berkhasiat yang digunakan
dalam pengolahan obat dengan standar dan mutu sebagai bahan baku farmasi.
5. Sertifikat CPOB adalah dokumen sah yang merupakan bukti bahwa industri farmasi telah
memenuhi persyaratan CPOB dalam membuat satu jenis bentuk sediaan obat yang
diterbitkan oleh Kepala Badan.
6. Sertifikat Cara Pembuatan Bahan Baku Aktif Obat yang Baik, yang selanjutnya disebut
Sertifikat CPBBAOB, adalah dokumen sah yang merupakan bukti bahwa industri farmasi telah
memenuhi persyaratan CPBBAOB dalam memproduksi satu jenis bahan baku aktif obat.
7. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan, yang selanjutnya disebut Kepala Badan, adalah
Kepala Badan yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang pengawasan obat dan makanan.
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 2
Pengaturan CPOB dalam Peraturan ini, meliputi:
a. Obat; dan
b. Bahan Obat.
BAB III
PENERAPAN CPOB
Pasal 3
(1) Industri Farmasi dalam seluruh aspek dan rangkaian kegiatan pembuatan obat dan/atau
bahan obat wajib menerapkan Pedoman CPOB.
(2) Pedoman CPOB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini.
Pasal 4
Selain Industri Farmasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3:
a. lembaga yang melakukan proses pembuatan sediaan radiofarmaka dan telah mendapat
pertimbangan dari lembaga yang berwenang di bidang pengawasan tenaga nuklir; dan
b. instalasi farmasi rumah sakit yang melakukan proses pembuatan obat untuk keperluan
pelaksanaan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang bersangkutan;
wajib menerapkan Pedoman CPOB.
Pasal 5
(1) Pemenuhan persyaratan Pedoman CPOB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan
Pasal 4 dibuktikan dengan sertifikat.
(2) Sertifikat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa:
a.Sertifikat CPOB; atau
b.Sertifikat CPBBAOB.
(3) Penerbitan Sertifikat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB IV
SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 6
Pelanggaran terhadap ketentuan Pedoman CPOB dapat dikenai sanksi administratif sebagai
berikut:
1. Peringatan;
2. Peringatan keras;
3. Penghentian sementara kegiatan;
4. Pembekuan Sertifikat CPOB/CPBBAOB;
5. Pencabutan Sertifikat CPOB/CPBBAOB; dan
6. Rekomendasi pencabutan izin industri farmasi.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 7
Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Nomor HK.00.05.3.0027 Tahun 2006 tentang Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik
Tahun 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan Nomor HK.03.01.23.09.10.9030 Tahun 2010 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 8
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 20 Desember 2012
KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
LUCKY S. SLAMET
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat All praise and gratitude due to the presence of
Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan God the Almighty, it is with His mercy and grace
karuniaNya Pedoman Cara Pembuatan that this Guidelines of Good Manufacturing
Obat yang Baik (CPOB) ini dapat Practice (GMP) can be completed and
diselesaikan dan diterbitkan. published.
Pedoman CPOB pertama kali diterbitkan Indonesian GMP Guidelines was firstly issued in
pada tahun 1988, yang selanjutnya direvisi 1988 that was revised by 2001 and 2006
dengan Edisi 2001 dan Edisi 2006. Editions.
Sejalan dengan perkembangan ilmu In line with the development of science and
pengetahuan dan teknologi di bidang farmasi technology in the field of pharmacy and the
dan kebutuhan akan perbaikan yang need for continuous improvement, it is
berkesinambungan, maka dipandang perlu appropriate to review the 2006 Edition of
melakukan pengkajian kembali Pedoman Indonesian GMP Guidelines and the 2009
CPOB 2006 dan Suplemen I 2009 Edition of 1st Supplement of Indonesian GMP
Pedoman CPOB, agar senantiasa eksis Guidelines, so that the GMP Guidelines
sebagai Pedoman CPOB yang mutakhir dan contained therein are always kept updated at
bertaraf internasional. international standard.
Dengan demikian Pedoman CPOB Edisi Consequently the 2006 Edition of Indonesian
2006 dan Suplemen I 2009 Pedoman CPOB GMP Guidelines and the 2009 Edition of 1st
2006 direvisi menjadi Pedoman CPOB Edisi Supplement of Indonesian GMP Guidelines
2012, yang terdiri dari 12 Bab dan 14 Aneks. are revised to become the 2012 Edition of
Dibandingkan dengan edisi sebelumnya, Indonesian GMP Guidelines, consisting of 12
Pedoman CPOB Edisi 2012 mencakup Chapters and 13 Annexes. Compared with the
beberapa perubahan dan penambahan previous edition, the 2012 Edition includes
aspek CPOB yang relevan serta several changes and addenda of relevant
mengintegrasikan Pedoman CPOB 2006 dan aspects of GMP and has integrated the
Suplemen I 2009 ke dalam Pedoman CPOB contents of GMP Guidelines 2006 and
Edisi 2012. Supplement I 2009 into the GMP Guidelines
2012 Edition.
Dalam Pedoman CPOB Edisi 2012, acuan In the 2012 Edition of the Indonesian GMP
yang digunakan adalah Good Manufacturing Guidelines, the references used are Good
Practices for Medicinal Products PIC/S PE Manufacturing Practices for Medicinal
009 – 2009, WHO Technical Report Series Products PIC/S PE 009 – 2009, WHO
(TRS) 902/2002, TRS 908/2003, TRS Technical Report Series (TRS) 902/2002, TRS
929/2005, TRS 937/2006, TRS 961/2011 908/2003, TRS 929/2005, TRS 937/2006, TRS
dan “international codes of GMP” lain. 961/2011 and other International GMP Codes.
Penerapan Pedoman CPOB ini akan The implementation of this GMP Guidelines
menjamin mutu produk yang beredar demi will ensure the quality of products in the
perlindungan masyarakat terhadap risiko market to protect the public against
produk yang tidak memenuhi persyaratan. risk of substandard products.
Kami mengucapkan penghargaan dan terima We would like to express our gratitude and
kasih kepada semua pihak, khususnya respect to all parties, particularly to The
kepada Tim Revisi Pedoman CPOB, yang Revision Team of GMP Guidelines, who support
mendukung dan berperan dalam and contribute in preparation and issuance of
penyusunan dan penerbitan Pedoman these GMP Guidelines.
CPOB ini.
Ketua :
Chairman
A. Retno Tyas Utami, Dra., M.Epid.
Anggota :
Members
Halaman Page
PENDAHULUAN INTRODUCTION
PRINSIP PRINCIPLE
Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) The Good Manufacturing Practices for
bertujuan untuk menjamin obat dibuat secara medicinal products is aimed to ensure that
konsisten, memenuhi persyaratan yang products are consistently manufactured to
ditetapkan dan sesuai dengan tujuan meet specified quality appropriate to their
penggunaannya. CPOB mencakup seluruh intended use. It is concerned with all aspects
aspek produksi dan pengendalian mutu. of production and quality control.
UMUM GENERAL
2. Tidaklah cukup bila produk jadi hanya 2. It is not sufficient that the finished product
sekedar lulus dari serangkaian pengujian, passes testing protocols, but quality must
tetapi yang lebih penting adalah bahwa be built into the product. The quality of
mutu harus dibentuk ke dalam produk medicinal products depends on the
tersebut. Mutu obat tergantung pada quality of starting materials and
bahan awal, bahan pengemas, proses packaging materials, production and
produksi dan pengendalian mutu, quality control processes, building,
bangunan, peralatan yang dipakai dan equipment and personnel involved.
personil yang terlibat.
3. Pemastian mutu suatu obat tidak hanya 3. Sole reliance should not be placed on any
mengandalkan pada pelaksanaan test for assurance of quality. All products
pengujian tertentu saja; namun obat should be manufactured under carefully
hendaklah dibuat dalam kondisi yang controlled and monitored conditions.
dikendalikan dan dipantau secara cermat.
4. CPOB ini merupakan pedoman yang 4. The good practices given hereunder
bertujuan untuk memastikan agar mutu should be considered as guidelines with
obat yang dihasilkan sesuai persyaratan the objective of ensuring that the products
dan tujuan penggunannya; bila perlu are of the nature and quality intended;
dapat dilakukan penyesuaian pedoman wherever necessary, they may be
dengan syarat bahwa standar mutu obat adapted to meet individual needs,
yang telah ditentukan tetap dicapai. provided that established standards of
product quality are still achieved.
5. Badan Pengawas Obat dan Makanan 5. National Agency of Drug and Food
6. Pedoman ini juga dimaksudkan untuk 6. These standards are also intended to
digunakan oleh industri farmasi sebagai serve manufacturers as basis for
dasar pengembangan aturan internal elaboration of specific rules adapted to
sesuai kebutuhan. their individual needs.
7. Selain aspek umum yang tercakup dalam 7. In addition to general matters of Good
Pedoman ini, dipadukan juga Manufacturing Practices outlined in the
serangkaian pedoman suplemen untuk chapters of this Guide, supplementary
aspek tertentu yang hanya berlaku untuk guidelines have been incorporated. The
industri farmasi yang aktivitasnya purpose of the supplementary guidelines
berkaitan. on other subjects is to provide details
about specific areas of activity which may
not necessary apply to all manufacturers.
8. Pedoman ini berlaku terhadap 8. Herein apply to medicines and similar the
pembuatan obat dan produk sejenis yang standards set out products intended for
digunakan manusia. human use.
9. Pada pedoman ini istilah “pembuatan” 9. In this Guide the term “manufacturing”
mencakup seluruh kegiatan penerimaan includes all operations of receipt of
bahan, produksi, pengemasan ulang, materials, production, repackaging,
pelabelan, pelabelan ulang, pengawasan labelling, relabelling, quality control,
mutu, pelulusan, penyimpanan dan release, storage and distribution of
distribusi dari obat serta pengawasan product and the related controls.
terkait.
10. Cara lain selain tercantum di dalam 10. It is recognized that there are acceptable
Pedoman ini dapat diterima sepanjang methods, other than those describes in
memenuhi prinsip Pedoman ini. this Guide, which are capable of
Pedoman ini bukanlah bermaksud untuk achieving the principle of the Guide. This
membatasi pengembangan konsep baru Guide is not intended to place any
atau teknologi baru yang telah divalidasi restraint upon the development of new
dan memberikan tingkat Pemastian Mutu concepts or new technologies, which
sekurang-kurangnya ekuivalen dengan have been validated and provide a level
cara yang tercantum dalam Pedoman ini. of Quality Assurance at least equivalent
to those set out in this Guide.
11. Pada pedoman ini istilah “hendaklah” 11. In this guide the term “should” indicates
menyatakan rekomendasi untuk recommendation that is to apply unless
dilaksanakan kecuali jika tidak dapat shown to be in applicable, modified in any
diterapkan, dimodifikasi menurut relevant Guidelines on Good
pedoman lain yang relevan dengan Manufacturing Practices (GMP), or
Pedoman Cara Pembuatan Obat yang replaced by an alternative demonstrated
Baik atau digantikan dengan petunjuk to provide at least an equivalent level of
alternatif untuk memperoleh tingkat quality assurance.
pemastian mutu minimal yang setara.
PRINSIP PRINCIPLE
Unsur dasar manajemen mutu adalah: The basic elements of the quality
management are:
a) suatu infrastruktur atau sistem mutu yang a) an appropriate infrastructure or quality
tepat mencakup struktur organisasi, system encompassing the organizational
prosedur, proses dan sumber daya; dan structure, procedures, processes and
resources; and
b) tindakan sistematis yang diperlukan untuk b) systematic actions necessary to ensure
mendapatkan kepastian dengan tingkat adequate confidence that a product (or
kepercayaan yang tinggi, sehingga service) will satisfy given requirements for
produk (atau jasa pelayanan) yang quality. The totality of these actions is
dihasilkan akan selalu memenuhi termed Quality Assurance.
persyaratan yang telah ditetapkan.
Keseluruhan tindakan tersebut disebut
Pemastian Mutu.
Semua bagian sistem Pemastian Mutu All parts of the Quality Assurance systems
hendaklah didukung dengan ketersediaan should be adequately resourced with
personil yang kompeten, bangunan dan competent personnel, and suitable and
sarana serta peralatan yang cukup dan sufficient premises, equipment and facilities.
memadai. Tambahan tanggung jawab legal There are additional legal responsibilities for
hendaklah diberikan kepada kepala the head of Quality Management (Quality
Manajemen Mutu (Pemastian Mutu). Assurance).
1.1 Konsep dasar Pemastian Mutu, Cara 1.1 The basic concepts of Quality
Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), Assurance, Good Manufacturing
Pengawasan Mutu dan Manajemen Practices, Quality Control and Quality
Risiko Mutu adalah aspek manajemen Risk Management are inter-related
mutu yang saling terkait. Konsep aspects of quality management. They
tersebut diuraikan di sini untuk are described here in order to emphasize
menekankan hubungan dan betapa their relationships and their fundamental
penting konsep tersebut dalam produksi importance to the production and control
dan pengawasan produk. of medicinal products.
1.2 Pemastian Mutu adalah suatu konsep 1.2 Quality Assurance is a wide ranging
luas yang mencakup semua hal baik concept which covers all matters which
secara tersendiri maupun secara kolektif, individually or collectively influence the
yang akan memengaruhi mutu dari obat quality of a product. It is the sum total of
yang dihasilkan. Pemastian Mutu adalah the organized arrangements made with
totalitas semua pengaturan yang dibuat the object of ensuring that medicinal
dengan tujuan untuk memastikan bahwa products are of the quality required for
obat dihasilkan dengan mutu yang their intended use. Quality Assurance
sesuai dengan tujuan pemakaiannya. therefore incorporates Good
Karena itu Pemastian Mutu mencakup Manufacturing Practices plus other
CPOB ditambah dengan faktor lain di factors outside the scope of this Guide
luar Pedoman ini, seperti desain dan such as product design and
pengembangan produk. development.
Sistem Pemastian Mutu yang benar dan The system of Quality Assurance
tepat bagi pembuatan obat hendaklah appropriate for the manufacture of
memastikan bahwa: medicinal products should ensure that:
1.3 CPOB adalah bagian dari Pemastian 1.3 GMP is that part of Quality Assurance
Mutu yang memastikan bahwa obat which ensures that products are
dibuat dan dikendalikan secara consistently produced and controlled to
konsisten untuk mencapai standar mutu the quality standards appropriate to their
yang sesuai dengan tujuan penggunaan intended use and as required by the
dan dipersyaratkan dalam izin edar dan marketing authorization and product
spesifikasi produk. specification.
1.4 Pengawasan Mutu adalah bagian dari 1.4 Quality Control is that part of Good
CPOB yang berhubungan dengan Manufacturing Practice which is
pengambilan sampel, spesifikasi dan concerned with sampling, specifications
pengujian, serta dengan organisasi, and testing, and with the organization,
dokumentasi dan prosedur pelulusan documentation and release procedures
yang memastikan bahwa pengujian yang which ensure that the necessary and
diperlukan dan relevan telah dilakukan relevant tests are actually carried out
dan bahwa bahan yang belum diluluskan and that materials are not released for
tidak digunakan serta produk yang use, nor products released for sale or
belum diluluskan tidak dijual atau supply, until their quality has been
dipasok sebelum mutunya dinilai dan judged to be satisfactory.
dinyatakan memenuhi syarat.
Pengawasan Mutu secara menyeluruh Quality Control as a whole will also have
juga mempunyai tugas lain, antara lain other duties, such as to establish,
menetapkan, memvalidasi dan validate and implement all quality
menerapkan semua prosedur control procedures, to evaluate,
pengawasan mutu, mengevaluasi, maintain, and store the reference
1.5 Pengkajian mutu produk secara berkala 1.5 Regular periodic or rolling quality reviews
hendaklah dilakukan terhadap semua of all licensed medicinal products,
obat terdaftar, termasuk produk ekspor, including export only products, should be
dengan tujuan untuk membuktikan conducted with the objective of verifying
konsistensi proses, kesesuaian dari the consistency of the existing process,
spesifikasi bahan awal, bahan the appropriateness of current
pengemas dan produk jadi, untuk specifications for both starting materials
melihat tren dan mengidentifikasi and finished products to highlight any
perbaikan yang diperlukan untuk produk trends and to identify product and
dan proses. Pengkajian mutu produk process improvements. Such reviews
secara berkala biasanya dilakukan tiap should normally be conducted and
tahun dan didokumentasikan, dengan documented annually, taking into
mempertimbangkan hasil kajian ulang account previous reviews, and should
sebelumnya dan hendaklah meliputi include at least:
paling sedikit:
a) kajian terhadap bahan awal dan a) review of starting materials and
bahan pengemas yang digunakan packaging materials used for the
untuk produk, terutama yang dipasok product, especially those from new
dari sumber baru; sources;
b) kajian terhadap pengawasan selama- b) review of critical in-process controls
proses yang kritis dan hasil and finished product results;
pengujian produk jadi;
c) kajian terhadap semua bets yang c) review of all batches that failed to
tidak memenuhi spesifikasi yang meet established specification(s) and
ditetapkan dan investigasi yang their investigation;
dilakukan;
d) kajian terhadap semua penyim- d) review of all significant deviations or
pangan atau ketidaksesuaian yang non-conformances, their related
signifikan, dan efektivitas hasil investigations, and the effectiveness
tindakan perbaikan dan pencegahan; of resultant corrective and
preventative actions taken;
e) kajian terhadap semua perubahan e) review of all changes carried out to
yang dilakukan terhadap proses atau the processes or analytical methods;
metode analisis;
f) kajian terhadap variasi yang f) a review of Marketing Authorization
diajukan, disetujui, ditolak dari variations submitted/ granted/
dokumen registrasi yang telah refused, including those for third
disetujui termasuk dokumen country (export only) dossiers;
registrasi untuk produk ekspor;
g) kajian terhadap hasil program g) review of the results of the stability
pemantauan stabilitas dan segala monitoring programme and any
tren yang tidak diinginkan; adverse trends;
h) kajian terhadap semua produk h) review of all quality-related returns,
kembalian, keluhan dan penarikan complaints and recalls and the
obat yang terkait dengan mutu investigations performed at the time;
produk, termasuk investigasi yang
telah dilakukan;
i) kajian kelayakan terhadap tindakan i) review of adequacy of any other
perbaikan proses produk atau previous product process or
peralatan yang sebelumnya; equipment corrective actions;
j) kajian terhadap komitmen pasca j) for new marketing authorizations and
pemasaran dilakukan pada obat variations to marketing
yang baru mendapatkan persetujuan authorizations, a review of post-
pendaftaran dan variasi persetujuan marketing commitments;
pendaftaran;
k) status kualifikasi peralatan dan k) qualification status of relevant
sarana yang relevan misal sistem equipment and utilities, e.g. HVAC,
tata udara (HVAC), air, gas water, compressed gases, etc.; and
bertekanan, dan lain-lain; dan
l) kajian terhadap Kesepakatan Teknis l) review of Technical Agreements to
untuk memastikannya selalu ensure that they are up to date.
mutakhir.
1.6 Manajemen risiko mutu adalah suatu 1.6 Quality risk management is a systematic
proses sistematis untuk melakukan process for the assessment, control and
penilaian, pengendalian dan pengkajian review of risks to the quality of medicinal
risiko terhadap mutu suatu produk. Hal product. It can be applied both
ini dapat diaplikasikan secara proaktif proactively and retrospectively.
maupun retrospektif.
1.7 Manajemen risiko mutu hendaklah 1.7 The quality risk management should
memastikan bahwa: ensure that:
a) evaluasi risiko terhadap mutu a) the evaluation of the risk to quality is
dilakukan berdasarkan pengetahuan based on scientific knowledge,
secara ilmiah, pengalaman dengan experience with the process and
proses dan pada akhirnya terkait ultimately links to the protection of
pada perlindungan pasien; the patients;
b) tingkat usaha, formalitas dan b) the level of effort, formality and
dokumentasi dari proses manajemen documentation of quality risk
risiko mutu sepadan dengan tingkat management process is
risiko. commensurate with the level of risk.
Lebih lanjut, lihat Aneks 14 Manajemen Further more, see Annex 14 Quality Risk
Risiko Mutu. Management.
PERSONALIA PERSONNEL
PRINSIP PRINCIPLE
Sumber daya manusia sangat penting dalam The establishment and maintenance of a
pembentukan dan penerapan sistem satisfactory system of quality assurance and
pemastian mutu yang memuaskan dan correct manufacture of medicinal products
pembuatan obat yang benar. Oleh sebab itu relies upon people. For this reason there must
industri farmasi bertanggung jawab untuk be sufficient qualified personnel to carry out all
menyediakan personil yang terkualifikasi the tasks which are the responsibility of the
dalam jumlah yang memadai untuk manufacturer. Individual responsibilities
melaksanakan semua tugas. Tiap personil should be clearly understood by the
hendaklah memahami tanggung jawab individuals and recorded. All personnel should
masing-masing dan dicatat. Seluruh personil be aware of the principles of Good
hendaklah memahami prinsip CPOB serta Manufacturing Practices that affect them and
memperoleh pelatihan awal dan receive initial and continuing training,
berkesinambungan, termasuk instruksi including hygiene instruction relevant to their
mengenai higiene yang berkaitan dengan needs.
pekerjaannya.
UMUM GENERAL
2.1 Industri farmasi hendaklah memiliki 2.1 The manufacturer should have an
personil yang terkualifikasi dan adequate number of personnel with the
berpengalaman praktis dalam jumlah necessary qualifications and practical
yang memadai. Tiap personil hendaklah experience. The responsibilities placed
tidak dibebani tanggung jawab yang on any one individual should not be so
berlebihan untuk menghindarkan risiko extensive as to present any risk to
terhadap mutu obat. quality.
2.2 Industri farmasi harus memiliki struktur 2.2 The manufacturer must have an
organisasi. Tugas spesifik dan organization chart. People in responsible
kewenangan dari personil pada posisi positions should have specific duties
penanggung jawab hendaklah dicantum- recorded in written job descriptions and
kan dalam uraian tugas tertulis. Tugas adequate authority to carry out their
mereka boleh didelegasikan kepada responsibilities. Their duties may be
wakil yang ditunjuk serta mempunyai delegated to designated deputies of a
tingkat kualifikasi yang memadai. satisfactory qualification level. There
Hendaklah aspek penerapan CPOB should be no gaps or unexplained
tidak ada yang terlewatkan ataupun overlaps in the responsibilities of those
tumpang tindih dalam tanggung jawab personnel concerned with the application
yang tercantum pada uraian tugas. of Good Manufacturing Practices.
2.3 Personil Kunci mencakup kepala bagian 2.3 Key Personnel includes the Head of
Produksi, kepala bagian Pengawasan Production, the head of Quality Control,
Mutu dan kepala bagian Manajemen and the head of Quality Management
Mutu (Pemastian Mutu). Posisi utama (Quality Assurance). Normally key posts
tersebut dijabat oleh personil should be occupied by full-time
purnawaktu. Kepala bagian Produksi personnel. The heads of Production and
dan kepala bagian Manajemen Mutu Quality Control as well as Quality
(Pemastian Mutu) / kepala bagian Management (Quality Assurance) must
Pengawasan Mutu harus independen be independent from each other. In large
satu terhadap yang lain. Beberapa organizations, it may be necessary to
fungsi yang disebut dalam Butir-butir 2.5, delegate some of the functions listed in
2.6 dan 2.7 bila perlu dapat Sections 2.5, 2.6, and 2.7.
didelegasikan.
2.4 Struktur organisasi industri farmasi 2.4 The organizational structure of the
hendaklah sedemikian rupa sehingga manufacturer shall be such that
bagian produksi, pengawasan mutu, production, quality control and quality
manajemen mutu (pemastian mutu) management (quality assurance) are
dipimpin oleh orang yang berbeda serta headed by different persons, neither of
tidak saling bertanggung jawab satu whom shall be responsible to the other.
terhadap yang lain. Masing-masing Each should be given full authority and
personil hendaklah diberi wewenang facilities necessary to execute his/her
penuh dan sarana yang memadai yang duties effectively. Neither should have
diperlukan untuk dapat melaksanakan any interests outside the manufacturer’s
tugasnya secara efektif. Hendaklah organization that prevent or restrict their
personil tersebut tidak mempunyai devotion to the assigned responsibilities
kepentingan lain di luar organisasi yang or which may be considered to entail a
dapat menghambat atau membatasi conflict of personal or financial interest.
kewajibannya dalam melaksanakan
tanggung jawab atau yang dapat
menimbulkan konflik kepentingan pribadi
atau finansial.
2.5 Kepala bagian Produksi hendaklah 2.5 The head of Production should be a
seorang apoteker yang terdaftar dan qualified pharmacist. He/she should be
terkualifikasi, memperoleh pelatihan adequately trained and possess good
yang sesuai, memiliki pengalaman practical experience in the field of
praktis yang memadai dalam bidang pharmaceutical manufacture and
pembuatan obat dan keterampilan managerial skill, which enable him/her to
manajerial sehingga memungkinkan perform his/her function professionally.
untuk melaksanakan tugasnya secara The head of Production should have full
profesional. Kepala bagian Produksi authority and responsibility to manage
hendaklah diberi kewenangan dan production of medicinal products,
tanggung jawab penuh dalam produksi including:
obat, termasuk:
a) memastikan bahwa obat diproduksi a) to ensure that products are produced
dan disimpan sesuai prosedur agar and stored according to the
memenuhi persyaratan mutu yang appropriate documentation in order
ditetapkan; to obtain the required quality;
b) memberikan persetujuan petunjuk b) to approve the instructions relating to
kerja yang terkait dengan produksi production operations and ensure
dan memastikan bahwa petunjuk their strict implementation;
kerja diterapkan secara tepat;
2.6 Kepala bagian Pengawasan Mutu 2.6 The head of Quality Control should be a
hendaklah seorang apoteker terkualifi- qualified pharmacist. He/she should
kasi dan memperoleh pelatihan yang have adequate training and practical
sesuai, memiliki pengalaman praktis experiences which enable him/her to
yang memadai dan keterampilan perform his/her function professionally.
manajerial sehingga memungkinkan The head of Quality Control should be
untuk melaksanakan tugasnya secara given full authority and responsibility in
profesional. Kepala bagian Pengawasan all quality control duties, including:
Mutu hendaklah diberi kewenangan dan
tanggung jawab penuh dalam peng-
awasan mutu, termasuk:
a) menyetujui atau menolak bahan a) to approve or reject, as he/she sees
awal, bahan pengemas, produk fit, starting materials, packaging
antara, produk ruahan dan produk materials, and intermediate, bulk
jadi; and finished products;
b) memastikan bahwa seluruh b) to ensure that all necessary testings
pengujian yang diperlukan telah are carried out;
dilaksanakan;
c) memberi persetujuan terhadap c) to approve specifications, sampling
spesifikasi, petunjuk kerja instructions, test methods and other
pengambilan sampel, metode quality control procedures;
pengujian dan prosedur pengawasan
mutu lain;
d) memberi persetujuan dan memantau d) to approve and monitor any contract
semua analisis berdasarkan kontrak; analysis;
e) memeriksa pemeliharaan bangunan e) to check the maintenance of his/her
dan fasilitas serta peralatan di bagian department, premises and
pengawasan mutu; equipment;
f) memastikan bahwa validasi yang f) to ensure that the appropriate
sesuai telah dilaksanakan; dan validations are done;
g) memastikan bahwa pelatihan awal g) to ensure that the required initial and
dan berkesinambungan bagi personil continuing training of his/her
di departemennya dilaksanakan dan department personnel is carried out
diterapkan sesuai kebutuhan. and adapted according to need.
2.7 Kepala bagian Manajemen Mutu 2.7 The head of Quality Management
(Pemastian Mutu) hendaklah seorang (Quality Assurance) should be a qualified
apoteker yang terdaftar dan pharmacist. He/she should have
terkualifikasi, memperoleh pelatihan adequate training and practical
yang sesuai, memiliki pengalaman experiences which enable him/her to
praktis yang memadai dan keterampilan perform his/her function professionally.
manajerial sehingga memungkinkan The head of Quality Management
untuk melaksanakan tugasnya secara (Quality Assurance) should be given full
profesional. Kepala bagian Manajemen authority and responsibility in all quality
Mutu (Pemastian Mutu) hendaklah diberi system / assurance duties, including:
kewenangan dan tanggung jawab penuh
untuk melaksanakan tugas yang
berhubungan dengan sistem mutu/
pemastian mutu, termasuk:
a) memastikan penerapan (dan, bila a) to ensure implementation (and, when
diperlukan, membentuk) sistem needed, establishment) of the quality
mutu; system;
b) ikut serta dalam atau memprakarsai b) to participate in or initiate the
pembentukan manual mutu development of the company’s
perusahaan; quality manual;
c) memprakarsai dan mengawasi audit c) to initiate and supervise the regular
internal atau inspeksi diri berkala; internal audits or self-inspection;
d) melakukan pengawasan terhadap d) to perform the oversight of the
fungsi bagian Pengawasan Mutu; Quality Control;
e) memprakarsai dan berpartisipasi e) to initiate and participate in external
dalam pelaksanaan audit eksternal audit (vendor audit);
(audit terhadap pemasok);
f) memprakarsai dan berpartisipasi f) to initiate and participate in validation
dalam program validasi; programmes
g) memastikan pemenuhan persyaratan g) to ensure compliance with technical
teknik atau peraturan Badan or the National Agency of Drug and
Pengawas Obat dan Makanan Food Control (NADFC) related to the
(Badan POM) yang berkaitan quality of finished products
dengan mutu produk jadi;
h) mengevaluasi/mengkaji catatan bets; h) to evaluate/review batch records; and
dan
i) meluluskan atau menolak produk jadi i) to approve or reject, as he/she sees
untuk penjualan dengan mempertim- fit, finished products for sale.
bangkan semua faktor terkait.
2.8 Masing-masing kepala bagian Produksi, 2.8 The heads of Production, Quality Control
Pengawasan Mutu dan Manajemen and Quality Management (Quality
Mutu (Pemastian Mutu) memiliki Assurance) generally have some shared,
tanggung jawab bersama dalam or jointly exercised responsibilities
menerapkan semua aspek yang relating to quality.
PELATIHAN TRAINING
2.9 Industri farmasi hendaklah memberikan 2.9 The manufacturer should provide training
pelatihan bagi seluruh personil yang for all the personnel whose duties take
karena tugasnya harus berada di dalam them into production areas, storage or
area produksi, gudang penyimpanan into control laboratories (including the
atau laboratorium (termasuk personil technical, maintenance and cleaning
teknik, perawatan dan petugas personnel), and for other personnel
kebersihan), dan bagi personil lain yang whose activities could affect the quality
kegiatannya dapat berdampak pada of the product.
mutu produk.
2.10 Di samping pelatihan dasar dalam teori 2.10 Beside the basic training on the theory
dan praktik CPOB, personil baru and practice of Good Manufacturing
hendaklah mendapat pelatihan sesuai Practice, newly recruited personnel
dengan tugas yang diberikan. Pelatihan should receive training appropriate to the
berkesinambungan hendaklah juga duties assigned to them. Continuing
diberikan, dan efektifitas penerapannya training should also be given, and its
hendaklah dinilai secara berkala. practical effectiveness should be
Hendaklah tersedia program pelatihan periodically assessed. Training
yang disetujui kepala bagian masing- programmes should be available,
masing. Catatan pelatihan hendaklah approved by either the head of
disimpan. Production or the head of Quality
Control, or both of them, as appropriate.
Training records should be kept.
2.11 Pelatihan spesifik hendaklah diberikan 2.11 Personnel working in areas where
kepada personil yang bekerja di area di contamination is hazard, e.g. clean areas
mana pencemaran merupakan bahaya, or areas where highly active, toxic,
misalnya area bersih atau area infectious or sensitizing materials are
penanganan bahan berpotensi tinggi, handled, should be given specific
toksik atau bersifat sensitisasi. training.
2.12 Pengunjung atau personil yang tidak 2.12 Visitors or untrained personnel should,
mendapat pelatihan sebaiknya tidak preferably, not be taken into the
masuk ke area produksi dan production and quality control areas. If
laboratorium pengawasan mutu. Bila this is unavoidable, they should be given
tidak dapat dihindarkan, hendaklah information in advance, particularly about
mereka diberi penjelasan lebih dahulu, personal hygiene and the prescribed
terutama mengenai higiene perorangan protective clothing. They should be
dan pakaian pelindung yang closely supervised.
dipersyaratkan serta diawasi dengan
ketat.
2.13 Konsep Pemastian Mutu dan semua 2.13 The concept of Quality Assurance and all
tindakan yang tepat untuk meningkatkan the measures capable of improving its
pemahaman dan penerapannya understanding and implementation
hendaklah dibahas secara mendalam should be fully discussed during training
selama pelatihan. sessions.
PRINSIP PRINCIPLE
Bangunan dan fasilitas untuk pembuatan obat Premises must be located, designed,
harus memiliki desain, konstruksi dan letak constructed, adapted and maintained to
yang memadai, serta disesuaikan kondisinya facilitate proper operations. Their layout and
dan dirawat dengan baik untuk memudahkan design must aim to minimize risk of confusion,
pelaksanaan operasi yang benar. Tata letak cross-contamination and other error and
dan desain ruangan harus dibuat sedemikian permit effective cleaning, sanitation and
rupa untuk memperkecil risiko terjadi maintenance in order to avoid cross-
kekeliruan, pencemaran silang dan kesalahan contamination, build up of dust or dirt and, in
lain, serta memudahkan pembersihan, general, any adverse effect on the quality of
sanitasi dan perawatan yang efektif untuk products.
menghindarkan pencemaran silang,
penumpukan debu atau kotoran, dan dampak
lain yang dapat menurunkan mutu obat.
UMUM GENERAL
3.1 Letak bangunan hendaklah sedemikian 3.1 Premises should be located as to avoid
rupa untuk menghindarkan pencemaran contamination from the surrounding
dari lingkungan sekelilingnya, seperti environment such as air, earth and water
pencemaran dari udara, tanah dan air pollutant as well as from nearby activities
serta dari kegiatan industri lain yang which could adversely affect the quality
berdekatan. Apabila letak bangunan of products. If the premises were
tidak sesuai, hendaklah diambil tindakan unsuitably located, effective measures
pencegahan yang efektif terhadap should be taken to avoid such
pencemaran tersebut. contamination.
3.3 Bangunan dan fasilitas hendaklah 3.3 Premises should be carefully maintained.
dirawat dengan cermat, dibersihkan dan, They should be cleaned and, where
bila perlu, didisinfeksi sesuai prosedur applicable, disinfected according to
tertulis rinci. Catatan pembersihan dan detailed written procedures. Records
disinfeksi hendaklah disimpan. should be maintained.
3.4 Seluruh bangunan dan fasilitas termasuk 3.4 All premises, including production areas,
area produksi, laboratorium, area laboratories, stores, passage ways and
penyimpanan, koridor dan lingkungan external surroundings should be
sekeliling bangunan hendaklah dirawat maintained in a clean and tidy condition.
dalam kondisi bersih dan rapi. Kondisi The conditions of buildings should be
bangunan hendaklah ditinjau secara reviewed regularly, and repaired where
teratur dan diperbaiki di mana perlu. necessary. Special care should be
Perbaikan serta perawatan bangunan exercised to ensure that building repair
dan fasilitas hendaklah dilakukan hati- or maintenance operations do not
hati agar kegiatan tersebut tidak adversely affect the products.
memengaruhi mutu obat.
3.5 Tenaga listrik, lampu penerangan, suhu, 3.5 Electrical supply, lighting, temperature,
kelembaban dan ventilasi hendaklah humidity and ventilation should be
tepat agar tidak mengakibatkan dampak appropriate and such that they do not
yang merugikan baik secara langsung adversely affect, directly or indirectly,
maupun tidak langsung terhadap produk either the medicinal products during their
selama proses pembuatan dan manufacture and storage, or the
penyimpanan, atau terhadap ketepatan / accurate functioning of equipment
ketelitian fungsi dari peralatan.
3.6 Desain dan tata letak ruang hendaklah 3.6 The premises design and lay-out should
memastikan : ensure :
a) kompatibilitas dengan kegiatan a) the compatibility of other
produksi lain yang mungkin dilakukan manufacturing operations that may
di dalam sarana yang sama atau be carried out in the same or
sarana yang berdampingan; dan adjacent premises; and
b) pencegahan area produksi b) avoiding use of production areas as a
dimanfaatkan sebagai jalur lalu lintas general traffic for personnel and
umum bagi personil dan bahan atau materials or for storage other than
produk, atau sebagai tempat the materials in process.
penyimpanan bahan atau produk
selain yang sedang diproses.
3.8 Kegiatan di bawah ini hendaklah 3.8 Defined areas for the following
dilakukan di area yang ditentukan: operations are required :
penerimaan bahan; materials receiving;
karantina barang masuk; incoming goods quarantine;
penyimpanan bahan awal dan bahan starting materials storage;
pengemas;
penimbangan dan penyerahan bahan weighing and dispensing;
atau produk;
pengolahan; processing;
pencucian peralatan; equipment washing;
penyimpanan peralatan; equipment storage;
3.9 Penimbangan bahan awal dan perkiraan 3.9 The weighing of starting materials and
hasil nyata produk dengan cara estimation of yield by weighing method
penimbangan hendaklah dilakukan di should be carried out in separate
area penimbangan terpisah yang weighing areas especially designed for
didesain khusus untuk kegiatan tersebut. that use. Such areas may be part of
Area ini dapat menjadi bagian dari area either storage or production areas.
penyimpanan atau area produksi.
3.10 Untuk memperkecil risiko bahaya medis 3.10 In order to minimize the risk of a serious
yang serius akibat terjadi pencemaran medical hazard due to cross-
silang, suatu sarana khusus dan self- contamination, dedicated and self-
contained harus disediakan untuk contained facilities must be available for
produksi obat tertentu seperti produk the production of particular medicinal
yang dapat menimbulkan sensitisasi products, such as highly sensitizing
tinggi (misal golongan penisilin) atau materials (e.g.penicillins) or biological
preparat biologis (misal mikroorganisme preparations (e.g. from live organisms).
hidup). Produk lain seperti antibiotika The production of certain additional
tertentu, hormon tertentu (misal hormon products, such as certain antibiotics,
seks), sitotoksika tertentu, produk certain hormones (e.g. sex hormones),
mengandung bahan aktif tertentu certain cytotoxics, certain highly active
berpotensi tinggi, dan produk nonobat drugs, and non-medicinal products,
hendaklah diproduksi di bangunan should be conducted in separate
terpisah. Dalam kasus pengecualian, buildings. For those products, in
bagi produk tersebut di atas, prinsip exceptional cases, the principle of
memproduksi bets produk secara campaign working in the same facilities
‘campaign’ di dalam fasilitas yang sama can be excepted provided that specific
dapat dibenarkan asal telah mengambil precautions are taken and the necessary
tindakan pencegahan yang spesifik dan validations are made.
validasi yang diperlukan telah dilakukan.
3.11 Pembuatan produk yang diklasifikasikan 3.11 The production of technical poisons,
sebagai racun seperti pestisida dan such as pesticides and herbicides,
herbisida tidak boleh dibuat di fasilitas should not be allowed in premises used
pembuatan produk obat. for the manufacture of medicinal
products.
3.12 Tata letak ruang produksi sebaiknya 3.12 Premises should preferably be laid out in
dirancang sedemikian rupa untuk: such a way as:
a) memungkinkan kegiatan produksi a) to allow the production to take place
dilakukan di area yang saling in areas connected in a logical order
3.13 Luas area kerja dan area penyimpanan 3.13 The adequacy of the working and in-
bahan atau produk yang sedang dalam process storage space should permit the
proses hendaklah memadai untuk orderly and logical positioning of
memungkinkan penempatan peralatan equipment and materials so as to
dan bahan secara teratur dan sesuai minimize the risk of confusion between
dengan alur proses, sehingga dapat different medicinal products or their
memperkecil risiko terjadi kekeliruan components, to avoid cross-
antara produk obat atau komponen obat contamination and to minimize the risk of
yang berbeda, mencegah pencemaran omission or wrong application of any of
silang dan memperkecil risiko terlewat the manufacturing or control steps.
atau salah melaksanakan tahapan
proses produksi atau pengawasan.
3.14 Permukaan dinding, lantai dan langit- 3.14 Where starting and primary packaging
langit bagian dalam ruangan di mana materials, intermediate or bulk products
terdapat bahan baku dan bahan are exposed to the environment, interior
pengemas primer, produk antara atau surfaces (walls, floors and ceilings)
produk ruahan yang terpapar ke should be smooth, free from cracks and
lingkungan hendaklah halus, bebas retak open joints, and should not shed
dan sambungan terbuka, tidak particulate matter and should permit
melepaskan partikulat, serta memung- easy and effective cleaning and, if
kinkan pelaksanaan pembersihan (bila necessary, disinfection.
perlu disinfeksi) yang mudah dan efektif.
3.15 Konstruksi lantai di area pengolahan 3.15 The floor in processing areas should be
hendaklah dibuat dari bahan kedap air, made of impervious materials, laid to an
permukaannya rata dan memungkinkan even surface and should allow prompt
pembersihan yang cepat dan efisien and efficient removal of any spillages.
apabila terjadi tumpahan bahan. Sudut The coving of junctions between walls
antara dinding dan lantai di area and floors in processing areas is
pengolahan hendaklah berbentuk necessary.
lengkungan.
3.16 Pipa, fiting lampu, titik ventilasi dan 3.16 Pipe work, light fittings, ventilation points
instalasi sarana penunjang lain and other services should be designed
hendaklah didesain dan dipasang and installed in such a way to avoid the
sedemikian rupa untuk menghindarkan creation of recesses which are difficult to
pembentukan ceruk yang sulit clean. As far as possible, for
dibersihkan. Untuk kepentingan maintenance purposes, they should be
perawatan, sedapat mungkin instalasi accessible from outside the production
sarana penunjang seperti ini hendaklah areas.
dapat diakses dari luar area pengolahan.
3.17 Pipa yang terpasang di dalam ruangan 3.17 Exposed pipes should not touch walls
tidak boleh menempel pada dinding but be suspended from or be supported
tetapi digantungkan dengan by brackets, sufficiently separated to
menggunakan siku-siku pada jarak allow thorough cleaning.
cukup untuk memudahkan pembersihan
menyeluruh.
3.18 Pemasangan rangka atap, pipa dan 3.18 Exposed overhead roof joints, pipes and
saluran udara di dalam ruangan ducts should be avoided. Where they are
hendaklah dihindarkan. Apabila tidak unavoidable, special cleaning
terhindarkan, maka prosedur dan jadwal procedures and schedules should be
pembersihan instalasi tersebut prepared and followed.
hendaklah dibuat dan diikuti.
3.19 Lubang udara masuk dan keluar serta 3.19 Air intakes and exhausts, and associated
pipa-pipa dan salurannya hendaklah pipe work and ducting should be
dipasang sedemikian rupa untuk installed in such a way to avoid product
mencegah pencemaran terhadap contamination.
produk.
3.20 Saluran pembuangan air hendaklah 3.20 Drains should be of adequate size,
cukup besar, didesain dan dilengkapi designed and equipped with trapped
bak kontrol untuk mencegah alir balik. gullies to prevent back-flow. Open
Sedapat mungkin saluran terbuka channels should be avoided where
dicegah tetapi bila perlu hendaklah possible, but if necessary, they should
dangkal untuk memudahkan be shallow to facilitate cleaning and
pembersihan dan disinfeksi. disinfection.
3.21 Area produksi hendaklah diventilasi 3.21 Production areas should be effectively
secara efektif dengan menggunakan ventilated, with air control facilities
sistem pengendali udara termasuk filter including filtration of air to a sufficient
udara dengan tingkat efisiensi yang level to prevent contamination and cross-
dapat mencegah pencemaran dan contamination, as well as control of
pencemaran silang, pengendali suhu temperature and, where necessary,
dan, bila perlu, pengendali kelembaban humidity appropriate both to the products
udara sesuai kebutuhan produk yang handled and to the operations
diproses dan kegiatan yang dilakukan di undertaken within them and to the
dalam ruangan dan dampaknya external environment. These areas
terhadap lingkungan luar pabrik. Area should be regularly monitored during
produksi hendaklah dipantau secara both production and non-production
teratur baik selama ada maupun tidak periods to ensure compliance with their
ada kegiatan produksi untuk memastikan design specifications.
pemenuhan terhadap spesifikasi yang
dirancang sebelumnya.
maksimum partikulat udara yang concentration for each grade given in the
diperbolehkan untuk tiap kelas following table:
kebersihan sesuai tabel di bawah ini:
Catatan: Note:
Kelas A, B, C dan D adalah kelas Grade A, B, C and D are clean room
kebersihan ruang untuk pembuatan classification for the manufacture of
produk steril. sterile products.
Kelas E adalah kelas kebersihan ruang Grade E is clean room classification for
untuk pembuatan produk nonsteril. the manufacture of nonsterile products.
Persyaratan lain untuk pembuatan Other requirements for the manufacture
produk steril dirangkum pada Aneks 1 of sterile products are summarized in
Pembuatan Produk Steril Annex 1 Manufacture of Sterile Medicinal
Products
3.23 Ruangan lain yang tidak diklasifikasikan 3.23 Other rooms that are not classified
sesuai Butir 3.22 di atas, hendaklah following Section 3.22 above, should be
dilindungi sesuai tingkat perlindungan protected according to the required
yang diperlukan. protection level.
3.24 Area di mana dilakukan kegiatan yang 3.24 In cases where dust is generated (e.g.
menimbulkan debu (misalnya pada saat during sampling, weighing, mixing and
pengambilan sampel, penimbangan processing operations, packaging of dry
bahan atau produk, pencampuran dan products), specific provisions should be
pengolahan bahan atau produk, taken to avoid cross-contamination and
pengemasan produk kering), facilitate cleaning.
memerlukan sarana penunjang khusus
untuk mencegah pencemaran silang dan
memudahkan pembersihan.
3.25 Fasilitas pengemasan produk obat 3.25 Premises for the packaging of medicinal
hendaklah didesain spesifik dan ditata products should be specifically designed
sedemikian rupa untuk mencegah and laid out so as to avoid mix-ups or
kecampurbauran atau pencemaran cross-contamination.
silang.
3.26 Area produksi hendaklah mendapat 3.26 Productions areas should be well lit,
penerangan yang memadai, terutama di particularly where visual on-line controls
mana pengawasan visual dilakukan are carried out.
pada saat proses berjalan.
3.27 Pengawasan selama-proses dapat 3.27 In-process controls may be carried out
dilakukan di dalam area produksi within the production area provided they
sepanjang kegiatan tersebut tidak do not carry any risk for the production.
menimbulkan risiko terhadap produksi
obat.
3.28 Pintu area produksi yang berhubungan 3.28 Doors that lead from production areas
langsung ke lingkungan luar, seperti directly to the outside, e.g. fire exits,
pintu bahaya kebakaran, hendaklah should be sealed. They should be
ditutup rapat. Pintu tersebut hendaklah secured in such a way that they can be
diamankan sedemikian rupa sehingga used only as an emergency exit. Where
hanya dapat digunakan dalam keadaan internal doors are a barrier to cross-
darurat sebagai pintu ke luar. Pintu di contamination, they should be closed
dalam area produksi yang berfungsi when not in use.
sebagai barier terhadap pencemaran
silang hendaklah selalu ditutup apabila
sedang tidak digunakan.
3.29 Area penyimpanan hendaklah memiliki 3.29 Storage areas should be of sufficient
kapasitas yang memadai untuk capacity to allow orderly storage of the
menyimpan dengan rapi dan teratur various categories of materials and
berbagai macam bahan dan produk products: starting and packaging
seperti bahan awal dan bahan materials, intermediate, bulk and finished
pengemas, produk antara, produk products, products in quarantine,
ruahan dan produk jadi, produk dalam released, rejected, returned or recalled.
status karantina, produk yang telah
diluluskan, produk yang ditolak, produk
yang dikembalikan atau produk yang
ditarik dari peredaran.
3.30 Area penyimpanan hendaklah didesain 3.30 Storage areas should be designed or
atau disesuaikan untuk menjamin kondisi adapted to ensure good storage
penyimpanan yang baik; terutama area conditions. In particular, they should be
tersebut hendaklah bersih, kering dan clean, dry and sufficiently lit and
mendapat penerangan yang cukup serta maintained within specified temperature
dipelihara dalam batas suhu yang limits.
ditetapkan.
3.31 Apabila kondisi penyimpanan khusus 3.31 Where special storage conditions are
(misal suhu, kelembaban) dibutuhkan, required (e.g. temperature, humidity)
kondisi tersebut hendaklah disiapkan, these should be provided, controlled,
dikendalikan, dipantau dan dicatat di monitored and recorded where
mana diperlukan. appropriate.
3.32 Area penerimaan dan pengiriman 3.32 Receiving and dispatch bays should
barang hendaklah dapat memberikan protect materials and products from the
perlindungan bahan dan produk weather. Receptions areas should be
terhadap cuaca. Area penerimaan designed and equipped to allow
hendaklah didesain dan dilengkapi containers of incoming materials to be
dengan peralatan yang sesuai untuk cleaned where necessary before
3.33 Apabila status karantina dipastikan 3.33 Where quarantine status is ensured by
dengan cara penyimpanan di area storage in separate areas, these areas
terpisah, maka area tersebut hendaklah should be clearly marked and their
diberi penandaan yang jelas dan akses access restricted to authorized
ke area tersebut terbatas bagi personil personnel. Any system replacing the
yang berwenang. Sistem lain untuk physical quarantine should give
menggantikan sistem karantina barang equivalent security.
secara fisik hendaklah memberi
pengamanan yang setara.
3.34 Hendaklah disediakan area terpisah 3.34 There should normally be a separate
dengan lingkungan yang terkendali sampling area for starting materials in a
untuk pengambilan sampel bahan awal. controlled environment. If sampling is
Apabila kegiatan tersebut dilakukan di performed in the storage area, it should
area penyimpanan, maka pengambilan be conducted in such a way as to
sampel hendaklah dilakukan sedemikian prevent contamination or cross-
rupa untuk mencegah pencemaran atau contamination. Adequate cleaning
pencemaran silang. Prosedur pember- procedures should be in place for the
sihan yang memadai bagi ruang sampling areas.
pengambilan sampel hendaklah
tersedia.
3.35 Area terpisah dan terkunci hendaklah 3.35 Segregated and locked areas should be
disediakan untuk penyimpanan bahan provided for the storage of rejected,
dan produk yang ditolak, atau yang recalled or returned materials and
ditarik kembali atau yang dikembalikan. products.
3.36 Bahan aktif berpotensi tinggi dan bahan 3.36 Highly active materials and radioactive
radioaktif, narkotik, obat berbahaya lain, materials, narcotics, other dangerous
dan zat atau bahan yang mengandung drugs, and substances presenting
risiko tinggi terhadap penyalahgunaan, special risks of abuse, fire or explosion
kebakaran atau ledakan hendaklah should be stored in safe and secure
disimpan di area yang terjamin areas. Narcotics and other dangerous
keamanannya. Obat narkotik dan obat drugs should be stored under lock.
berbahaya lain hendaklah disimpan di
tempat terkunci.
3.37 Bahan pengemas cetakan merupakan 3.37 Printed packaging materials are
bahan yang kritis karena menyatakan considered critical to the conformity of
kebenaran produk menurut penan- the medicinal products to its labelling
daannya. Perhatian khusus hendaklah and special attention should be paid to
diberikan dalam penyimpanan bahan ini the safe and secure storage of these
agar terjamin keamanannya. Bahan materials; particularly, labels should be
label hendaklah disimpan di tempat stored under lock.
terkunci.
3.40 Suatu ruangan yang terpisah mungkin 3.40 A separate room may be needed for
diperlukan untuk memberi perlindungan instruments to protect them against
instrumen terhadap gangguan listrik, electrical interference, vibration, contact
getaran, kelembaban yang berlebihan with excessive moisture (humidity) and
dan gangguan lain, atau bila perlu untuk other external factors, or where it is
mengisolasi instrumen. necessary to isolate the instruments.
3.41 Desain laboratorium hendaklah memer- 3.41 The design of the laboratories should
hatikan kesesuaian bahan konstruksi take into account the suitability of
yang dipakai, ventilasi dan pencegahan construction materials, prevention of
terhadap asap. Pasokan udara ke fumes and ventilation. There should be
laboratorium hendaklah dipisahkan dari separate air supply to laboratories and
pasokan ke area produksi. Hendaklah production areas. Separate air handling
dipasang unit pengendali udara yang units and other provisions are needed for
terpisah untuk masing-masing laboratori- biological, microbiological and
um biologi, mikrobiologi dan radioisotop. radioisotope laboratories.
3.42 Ruang istirahat dan kantin hendak- 3.42 Rest and refreshment rooms should be
lah dipisahkan dari area produksi dan separated from production and quality
laboratorium pengawasan mutu. control laboratory areas.
3.43 Sarana untuk mengganti pakaian 3.43 Facilities for changing clothes and for
kerja, membersihkan diri dan toilet washing and toilet purposes should be
hendaklah disediakan dalam jumlah easily accessible and appropriate for the
yang cukup dan mudah diakses. Toilet number of users. Toilets should not
tidak boleh berhubungan langsung directly communicate with production or
dengan area produksi atau area storage areas. Changing rooms should
penyimpanan. Ruang ganti pakaian be directly connected to but separated
hendaklah berhubungan langsung from production areas.
3.44 Sedapat mungkin letak bengkel 3.44 Maintenance workshops should as far as
perbaikan dan perawatan peralatan possible be separated from production
terpisah dari area produksi. Apabila suku areas. Whenever parts and tools are
cadang, asesori mesin dan perkakas stored in the production area, they
bengkel disimpan di area produksi, should be kept in rooms or lockers
hendaklah disediakan ruangan atau reserved for that use.
lemari khusus untuk penyimpanan alat
tersebut.
3.45 Sarana pemeliharaan hewan 3.45 Animal houses should be well isolated
hendaklah diisolasi dengan baik from other areas, with separate entrance
terhadap area lain dan dilengkapi pintu (animal access) and air handling
masuk terpisah (akses hewan) serta unit facilities.
pengendali udara yang terpisah.
PERALATAN EQUIPMENT
PRINSIP PRINCIPLE
4.2 Permukaan peralatan yang bersentuhan 4.2 Equipment surfaces coming into contact
dengan bahan awal, produk antara atau with any starting material, intermediate,
produk jadi tidak boleh menimbulkan bulk or finished product should not be
reaksi, adisi atau absorbsi yang dapat reactive, additive, or absorptive so as to
memengaruhi identitas, mutu atau alter its identity, quality or purity beyond
kemurnian di luar batas yang ditentukan. the established limits.
4.3 Bahan yang diperlukan untuk peng- 4.3 Materials required for specific equipment
operasian alat khusus, misalnya operations, such as lubricants or
pelumas atau pendingin tidak boleh coolants should not come into contact
bersentuhan dengan bahan yang with any in-process materials so as to
sedang diolah sehingga tidak alter the identity, quality, or purity of
memengaruhi identitas, mutu atau starting material, intermediate, bulk or
kemurnian bahan awal, produk antara the finished product.
ataupun produk jadi.
4.4 Peralatan tidak boleh merusak produk 4.4 Equipment should not adversely affect
akibat katup bocor, tetesan pelumas dan the product through leaking valves,
hal sejenis atau karena perbaikan, lubricant drips and the like; or through
perawatan, modifikasi dan adaptasi yang inappropriate repairs, maintenance,
tidak tepat. modifications or adaptations.
tertulis yang rinci serta disimpan dalam procedures and stored only in a clean
keadaan bersih dan kering. and dry condition.
4.6 Peralatan pencucian dan pembersihan 4.6 Washing and cleaning equipment should
hendaklah dipilih dan digunakan agar be chosen and used in order not to be a
tidak menjadi sumber pencemaran. source of contamination.
4.7 Peralatan produksi yang digunakan 4.7 Production equipment should not
hendaklah tidak berakibat buruk pada present any hazard to the products. The
produk. Bagian alat produksi yang parts of the production equipment that
bersentuhan dengan produk tidak boleh come into contact with the product must
bersifat reaktif, aditif atau absorbtif yang not be reactive, additive or absorptive to
dapat memengaruhi mutu dan berakibat such an extent that it will affect the
buruk pada produk. quality of the product and thus present
any hazard.
4.8 Semua peralatan khusus untuk 4.8 All equipment designated for use with
pengolahan bahan mudah terbakar atau flammable substances or chemicals or in
bahan kimia atau yang ditempatkan di areas where flammable materials are
area di mana digunakan bahan mudah used should be equipped with explosion-
terbakar, hendaklah dilengkapi dengan proof electrical parts and should be
perlengkapan elektris yang kedap properly grounded.
eksplosi serta dibumikan dengan benar.
4.9 Hendaklah tersedia alat timbang dan alat 4.9 Balances and measuring equipment of
ukur dengan rentang dan ketelitian yang an appropriate range and precision
tepat untuk proses produksi dan should be available for production and
pengawasan. control operations.
4.10 Peralatan untuk mengukur, menimbang, 4.10 Measuring, weighing, recording and
mencatat dan mengendalikan hendaklah control equipment should be calibrated
dikalibrasi dan diperiksa pada interval and checked at defined intervals by
waktu tertentu dengan metode yang appropriate methods. Adequate records
ditetapkan. Catatan yang memadai dari of such tests should be maintained.
pengujian tersebut hendaklah disimpan.
4.11 Filter cairan yang digunakan untuk 4.11 Filters for liquid filtration used in the
proses produksi hendaklah tidak processing of products should not
melepaskan serat ke dalam produk. release fibers into such products. An
Filter yang mengandung asbes tidak asbestos containing filter with or without
boleh digunakan walaupun sesudahnya subsequent use of a specific non-fiber
disaring kembali menggunakan filter releasing filter should not be used.
khusus yang tidak melepaskan serat.
4.12 Pipa air suling, air deionisasi dan bila 4.12 Distilled, de-ionized and, where appropri-
perlu pipa air lain untuk produksi ate, other water pipes should be
hendaklah disanitasi sesuai prosedur sanitized according to written procedures
tertulis. Prosedur tersebut hendaklah that detail the action limits for
berisi rincian batas cemaran mikroba microbiological contamination and the
dan tindakan yang harus dilakukan. measures to be taken.
4.14 Peralatan satu sama lain hendaklah 4.14 Equipment should be located at a
ditempatkan pada jarak yang cukup sufficient distance from other equipment
untuk menghindarkan kesesakan serta to avoid congestion and to ensure that
memastikan tidak terjadi kekeliruan dan products do not become admixed or
kecampurbauran produk. confused with one another.
4.15 Semua sabuk (belt) dan pulley mekanis 4.15 All open mechanical belts and pulleys
terbuka hendaklah dilengkapi dengan should be equipped with safety guards.
pengaman.
4.16 Air, uap dan udara bertekanan atau 4.16 Water, steam and pressure or vacuum
vakum serta saluran lain hendaklah and other lines should be installed so as
dipasang sedemikian rupa agar mudah to be easily accessible during all phases
diakses pada tiap tahap proses. Pipa of operation. Fixed pipe work should be
hendaklah diberi penandaan yang jelas clearly labeled to indicate the contents
untuk menunjukkan isi dan arah aliran. and, where applicable, the direction of
flow.
4.17 Tiap peralatan utama hendaklah diberi 4.17 Each piece of major equipment should
tanda dengan nomor identitas yang be clearly marked with an identifying
jelas. Nomor ini dicantumkan di dalam number. This number will be used on all
semua perintah dan catatan bets untuk batch directions to designate the
menunjukkan unit atau peralatan yang particular unit or apparatus used it that
digunakan pada pembuatan bets specific batch. Exception is made where
tersebut kecuali bila peralatan tersebut a piece of equipment is solely used for
hanya digunakan untuk satu jenis produk one type of product.
saja.
4.18 Peralatan yang rusak, jika memung- 4.18 Defective equipment should, if possible,
kinkan, hendaklah dikeluarkan dari area be removed from production and quality
produksi dan pengawasan mutu, atau control areas, or at least be clearly
setidaknya, diberi penandaan yang jelas. labeled as defective.
PERAWATAN MAINTENANCE
4.20 Kegiatan perbaikan dan perawatan 4.20 Repair and maintenance operations
hendaklah tidak menimbulkan risiko should not present any hazard to the
terhadap mutu produk. quality of the products.
4.21 Bahan pendingin, pelumas dan bahan 4.21 Coolants, lubricants and other chemicals
kimia lain seperti cairan alat penguji such as thermal probe solutions should
suhu hendaklah dievaluasi dan disetujui be evaluated and approved by a formal
dengan proses formal. process.
4.23 Pelaksanaan perawatan dan pemakaian 4.23 A written record of major equipment
suatu peralatan utama hendaklah dicatat maintenance and use should be included
dalam buku log alat yang menunjukkan in individual equipment logs which also
tanggal, waktu, produk, kekuatan dan identifies the date, time, product,
nomor setiap bets atau lot yang diolah strength and batch or lot number of each
dengan alat tersebut. Catatan untuk batch processed. For equipment used
peralatan yang digunakan khusus untuk solely for one product the record can be
satu produk saja dapat ditulis dalam included in the production batch records.
catatan bets.
4.24 Peralatan dan alat bantu hendaklah 4.24 Equipment and utensils should be
dibersihkan, disimpan, dan bila perlu cleaned, stored, and, where appropriate,
disanitasi dan disterilisasi untuk sanitized or sterilized to prevent
mencegah kontaminasi atau sisa bahan contamination or carryover of a material
dari proses sebelumnya yang akan that would alter the quality of product
memengaruhi mutu produk termasuk and intermediates beyond the official or
produk antara di luar spesifikasi resmi other established specifications.
atau spesifikasi lain yang telah
ditentukan.
4.25 Bila peralatan digunakan untuk produksi 4.25 Where equipment is assigned to
produk dan produk antara yang sama continuous production or campaign
secara berurutan atau secara kampanye, production of successive batches of the
peralatan hendaklah dibersihkan dalam same product and intermediates,
tenggat waktu yang sesuai untuk equipment should be cleaned at
mencegah penumpukan dan sisa appropriate intervals to prevent buildup
kontaminan (misal: hasil urai atau tingkat and carryover of contaminants (e.g.
mikroba yang melebihi batas). degradants or objectionable levels of
microorganisms).
4.27 Peralatan hendaklah diidentifikasi isi dan 4.27 Equipment should be identified as to its
status kebersihannya dengan cara yang contents and its cleanliness status by
baik. appropriate means.
4.28 Buku log untuk peralatan utama dan 4.28 Log books should be kept for major or
kritis hendaklah dibuat untuk pencatatan critical equipment recording, as
validasi pembersihan dan pembersihan appropriate, any validations, cleaning,
yang telah dilakukan termasuk tanggal including the dates and identity of people
dan personil yang melakukan kegiatan who carried these operations out.
tersebut. .
PRINSIP PRINCIPLE
Tingkat sanitasi dan higiene yang tinggi High level or sanitation and hygiene should be
hendaklah diterapkan pada setiap aspek practiced in every aspect of manufacturing
pembuatan obat. Ruang lingkup sanitasi dan medicinal products. The scope of sanitation
higiene meliputi personil, bangunan, peralatan and hygiene covers personnel, premises,
dan perlengkapan, bahan produksi serta equipment and apparatus, production
wadahnya, bahan pembersih dan desinfeksi, materials and containers, products for
dan segala sesuatu yang dapat merupakan cleaning and disinfection, and anything that
sumber pencemaran produk. Sumber could become a source of contamination to
pencemaran potensial hendaklah dihilangkan the product. Potential sources of
melalui suatu program sanitasi dan higiene contamination should be eliminated through
yang menyeluruh dan terpadu. an integrated comprehensive program of
sanitation and hygiene.
5.1 Tiap personil yang masuk ke area 5.1 Every person entering the manufacturing
pembuatan hendaklah mengenakan areas should wear protective garments
pakaian pelindung yang sesuai dengan appropriate to the operations to be
kegiatan yang dilaksanakannya. carried out.
5.2 Prosedur higiene perorangan termasuk 5.2 Personal hygiene procedures including
persyaratan untuk mengenakan pakaian requirement of using protective clothing
pelindung hendaklah diberlakukan bagi should apply to all persons entering
semua personil yang memasuki area production areas, whether they are
produksi, baik karyawan purnawaktu, temporary or full-time employees or non-
paruhwaktu atau bukan karyawan yang employees on company property, e.g.
berada di area pabrik, misal karyawan contractor’s employees, visitors, senior
kontraktor, pengunjung, anggota management and inspectors.
manajemen senior dan inspektur.
5.3 Untuk menjamin perlindungan produk 5.3 To assure protection of the product from
dari pencemaran dan untuk keselamatan contaminations as well as the safety of
personil, hendaklah personil the personnel, they should wear clean
mengenakan pakaian pelindung yang body-coverings appropriate to the duties
bersih dan sesuai dengan tugasnya they perform, including appropriate hair
termasuk penutup rambut. Pakaian kerja covering. Soiled uniforms and soiled
kotor dan lap pembersih kotor (yang cleaning cloths (if reusable) should be
dapat dipakai ulang) hendaklah disimpan stored in separate closed containers until
dalam wadah tertutup hingga saat properly laundered and, if necessary,
pencucian, dan bila perlu, didisinfeksi disinfected or sterilized.
atau disterilisasi.
5.4 Program higiene yang rinci hendaklah 5.4 Detailed hygiene programmes should be
5.5 Semua personil hendaklah menjalani 5.5 All personnel should receive medical
pemeriksaan kesehatan pada saat examination upon recruitment. It must be
direkrut. Merupakan suatu kewajiban the manufacturer's responsibility that
bagi industri agar tersedia instruksi yang there are instructions ensuring that
memastikan bahwa keadaan kesehatan health conditions that can be of
personil yang dapat memengaruhi mutu relevance to the quality of products come
produk diberitahukan kepada to the manufacturer's knowledge. After
manajemen industri. Sesudah the first medical examination,
pemeriksaan kesehatan awal hendaklah examinations should be carried out
dilakukan pemeriksaan kesehatan kerja periodically for the work and personal
dan kesehatan personil secara berkala. health. Visual inspectors should also
Petugas pemeriksa visual hendaklah undergo periodic eye examination.
menjalani pemeriksaan mata secara
berkala.
5.6 Semua personil hendaklah menerapkan 5.6 All personnel should practise good
higiene perorangan yang baik. personal hygiene. They should be
Hendaklah mereka dilatih mengenai trained in the practices of personal
penerapan higiene perorangan. Semua hygiene. A high level of personal
personil yang berhubungan dengan hygiene should be observed by all those
proses pembuatan hendaklah concerned with the manufacturing
memerhatikan tingkat higiene processes.
perorangan yang tinggi.
5.7 Tiap personil yang mengidap penyakit 5.7 Any person shown at any time to have
atau menderita luka terbuka yang dapat an apparent illness or open lesions that
merugikan mutu produk hendaklah may adversely affect the quality of
dilarang menangani bahan awal, bahan products should not be allowed to handle
pengemas, bahan yang sedang diproses starting materials, packaging materials,
dan obat jadi sampai kondisi personil in-process materials, and medicinal
tersebut dipertimbangkan tidak lagi products until the condition is no longer
menimbulkan risiko. judged to be a risk.
5.8 Semua personil hendaklah diperintahkan 5.8 All personnel should be instructed and
dan didorong untuk melaporkan kepada encouraged to report to their immediate
atasan langsung tiap keadaan (pabrik, supervisor any condition (plant,
peralatan atau personil) yang menurut equipment or personnel) that they
penilaian mereka dapat merugikan consider may adversely affect the
produk. products.
5.11 Merokok, makan, minum, mengunyah, 5.11 Smoking, eating, drinking, chewing or
memelihara tanaman, menyimpan keeping plant, storage of food, drink,
makanan, minuman, bahan untuk smoking material or personal medicines
merokok atau obat pribadi hanya should be restricted to specific areas and
diperbolehkan di area tertentu dan not permitted in production, laboratory,
dilarang dalam area produksi, storage areas and other areas where
laboratorium, area gudang dan area lain they might adversely influence product
yang mungkin berdampak terhadap quality.
mutu produk.
5.12 Persyaratan khusus untuk pembuatan 5.12 Special requirements for sterile products
produk steril dicakup dalam Aneks 1. are covered in Annex 1. Manufacture of
Pembuatan Produk Steril. Sterile Medicinal Products
5.13 Bangunan yang digunakan untuk 5.13 Premises used for manufacturing
pembuatan obat hendaklah didesain dan medicinal products should be suitably
dikonstruksi dengan tepat untuk designed and constructed to facilitate
memudahkan sanitasi yang baik. good sanitation.
5.14 Hendaklah tersedia dalam jumlah yang 5.14 Adequate employee’s washing and well
cukup sarana toilet dengan ventilasi ventilated toilet facilities should be
yang baik dan tempat cuci bagi personil provided and easily accessible to
yang letaknya mudah diakses dari area manufacturing areas.
pembuatan.
5.15 Hendaklah disediakan sarana yang 5.15 Suitable facilities should be provided in
memadai untuk penyimpanan pakaian appropriate locations, for storage of
personil dan milik pribadinya di tempat employee clothing and personal
yang tepat. property.
5.16 Penyiapan, penyimpanan dan konsumsi 5.16 The preparation, storage and
makanan dan minuman hendaklah consumption of food and beverages
dibatasi di area khusus, misalnya kantin. should be restricted only to specific
Sarana ini hendaklah memenuhi standar areas, such as lunch room. These
saniter. facilities should meet sanitary standards.
5.17 Sampah tidak boleh dibiarkan menum- 5.17 Waste material should not be allowed to
puk. Sampah hendaklah dikumpulkan di accumulate. It should be collected in
dalam wadah yang sesuai untuk suitable receptacles for removal to
dipindahkan ke tempat penampungan di collection points outside the buildings
luar bangunan dan dibuang secara and disposed of safely and in a sanitary
teratur dan berkala dengan meng- manner at regular and frequent intervals.
indahkan persyaratan saniter.
5.19 Hendaklah ada prosedur tertulis untuk 5.19 There should be written procedures for
pemakaian rodentisida, insektisida, use of suitable rodenticides, insecticides,
fungisida, agens fumigasi, pembersih fungicides, fumigating agents, and
dan sanitasi yang tepat. Prosedur tertulis cleaning and sanitizing agents. Such
tersebut hendaklah disusun dan dipatuhi written procedures should be designed
untuk mencegah pencemaran terhadap to prevent the contamination of
peralatan, bahan awal, wadah obat, equipment, components, medicinal
tutup wadah, bahan pengemas dan label product containers, closures, packaging,
atau produk jadi. Rodentisida, insektisida labelling materials, or finished products
dan fungisida hendaklah tidak digunakan and should be followed. Rodenticides,
kecuali yang sudah terdaftar dan insecticides, and fungicides should not
digunakan sesuai peraturan terkait. be used unless registered and used in
accordance with the relevant regulation.
5.20 Hendaklah ada prosedur tertulis yang 5.20 There should be written procedures
menunjukkan penanggung jawab untuk assigning responsibility for sanitation and
sanitasi serta menguraikan dengan describing in sufficient detail the cleaning
cukup rinci mengenai jadwal, metode, schedules, methods, equipment, and
peralatan dan bahan pembersih yang materials to be used in cleaning the
harus digunakan untuk pembersihan buildings and facilities; such written
sarana dan bangunan. Prosedur tertulis procedures should be followed.
terkait hendaklah dipatuhi.
5.21 Prosedur sanitasi hendaklah berlaku 5.21 Sanitation procedures should apply to
untuk pekerjaan yang dilaksanakan oleh work performed by contractors or
kontraktor atau karyawan sementara temporary employees as well as work
maupun karyawan purnawaktu selama performed by full-time employees during
pekerjaan operasional biasa. the ordinary course of operations.
5.22 Segala praktik tidak higienis di area 5.22 Any unhygienic practice within the
pembuatan atau area lain yang dapat manufacturing areas or in any other area
berdampak merugikan terhadap mutu where the product might be adversely
produk, hendaklah dilarang. affected should be forbidden.
5.23 Persyaratan khusus untuk pembuatan 5.23 Special requirements for sterile products
produk steril dicakup dalam Aneks 1. are covered in Annex 1 Manufacture of
Pembuatan Produk Steril. Sterile Medicinal Products.
5.24 Setelah digunakan, peralatan hendak- 5.24 Equipment should be cleaned both
lah dibersihkan baik bagian luar maupun inside and outside after use according to
bagian dalam sesuai dengan prosedur established procedure and should be
yang telah ditetapkan, serta dijaga dan kept or stored in a clean condition and
disimpan dalam kondisi yang bersih. be checked for cleanliness prior to each
Tiap kali sebelum dipakai, use to ensure that all products or
kebersihannya diperiksa untuk materials from the previous batch are
memastikan bahwa semua produk atau removed.
bahan dari bets sebelumnya telah
dihilangkan.
5.25 Metode pembersihan dengan cara 5.25 Vacuum or wet cleaning methods are to
vakum atau cara basah lebih dianjurkan. be preferred. Compressed air and
Udara bertekanan dan sikat hendaklah brushes should be used with care and
digunakan dengan hati-hati dan bila avoided if possible, as they increase the
mungkin dihindarkan karena menambah risk of product contamination.
risiko pencemaran produk.
5.26 Pembersihan dan penyimpanan per- 5.26 Cleaning and storing of mobile
alatan yang dapat dipindah-pindahkan equipment and storing of cleaning
dan penyimpanan bahan pembersih materials should be done in rooms
hendaklah dilaksanakan dalam ruangan separated from processing areas.
yang terpisah dari ruangan pengolahan.
5.27 Prosedur tertulis yang cukup rinci untuk 5.27 Written procedures in sufficient detail
pembersihan dan sanitasi peralatan should be established, validated and
serta wadah yang digunakan dalam followed for cleaning and sanitizing
pembuatan obat hendaklah dibuat, equipment and containers used in the
divalidasi dan ditaati. Prosedur ini manufacture of medicinal products.
hendaklah dirancang agar pencemaran These procedures should be designed to
peralatan oleh agens pembersih atau prevent equipment contamination by
sanitasi dapat dicegah. Prosedur ini cleaning or sanitizing agents and should
setidaknya meliputi penanggung jawab at least include responsibility for
pembersihan, jadwal, metode, peralatan cleaning, cleaning schedule, method,
dan bahan yang dipakai dalam equipment and materials used in
pembersihan serta metode cleaning operations, the method of
pembongkaran dan perakitan kembali disassembling and reassembling
peralatan yang mungkin diperlukan equipment as appropriate to assure
untuk memastikan pembersihan yang proper cleaning and where necessary
benar terlaksana. Jika perlu, prosedur sterilization, removal of previous batch
juga meliputi sterilisasi peralatan, identification, protection of clean
penghilangan identitas bets sebelumnya equipment from contamination prior to
serta perlindungan peralatan yang telah use.
bersih terhadap pencemaran sebelum
digunakan.
5.29 Disinfektan dan deterjen hendaklah 5.29 Disinfectants and detergents should be
dipantau terhadap pencemaran mikroba; monitored for microbiological
enceran disinfektan dan deterjen contamination; dilutions should be kept
hendaklah disimpan dalam wadah yang in previously cleaned containers and
sebelumnya telah dibersihkan dan should only be stored for defined
hendaklah disimpan untuk jangka waktu periods unless sterilized.
tertentu kecuali bila disterilkan.
5.31 Tanpa kecuali, prosedur pembersihan, 5.31 In all instances, the cleaning sanitation
sanitasi dan higiene hendaklah divalidasi and hygiene procedures should be
dan dievaluasi secara berkala untuk validated and periodically assessed to
memastikan efektivitas prosedur ensure that the effectiveness of the
5.32 Hendaklah tersedia prosedur tertulis dan 5.32 There should be written procedures and
catatan pelaksanaan tindakan dan, bila the associated records of actions taken
perlu, kesimpulan yang dicapai untuk or conclusions reached, where
pembersihan dan sanitasi, hal - hal appropriate, for: cleaning and
tentang personel termasuk pelatihan, sanitization; personnel matters including
seragam kerja, higiene; pemantauan training, clothing, hygiene; environmental
lingkungan dan pengendalian hama. monitoring; pest control.
PRODUKSI PRODUCTION
PRINSIP PRINCIPLE
UMUM GENERAL
6.1 Produksi hendaklah dilakukan dan di- 6.1 Production should be performed and
awasi oleh personil yang kompeten. supervised by competent people.
6.2 Penanganan bahan dan produk jadi, 6.2 All handling of materials and products,
seperti penerimaan dan karantina, such as receipt and quarantine,
pengambilan sampel, penyimpanan, sampling, storage, labelling,
penandaan, penimbangan, dispensing, processing, packaging
pengolahan, pengemasan dan and distribution should be done in
distribusi hendaklah dilakukan sesuai accordance with written procedures or
dengan prosedur atau instruksi tertulis instructions and, where necessary,
dan bila perlu dicatat. recorded.
6.3 Seluruh bahan yang diterima 6.3 All incoming materials should be
hendaklah diperiksa untuk checked to ensure that the
memastikan kesesuaiannya dengan consignment corresponds to the
pesanan. Wadah hendaklah order. Container should be cleaned
dibersihkan dimana perlu dan diberi where necessary and labelled with the
penandaan dengan data yang prescribed data.
diperlukan.
6.4 Kerusakan wadah dan masalah lain 6.4 Damage to containers and any other
yang dapat berdampak merugikan problem which might adversely affect
terhadap mutu bahan hendaklah the quality of a material should be
diselidiki, dicatat dan dilaporkan investigated, recorded and reported to
kepada Bagian Pengawasan Mutu. the Quality Control Department.
6.5 Bahan yang diterima dan produk jadi 6.5 Incoming materials and finished
hendaklah dikarantina secara fisik products should be physically or
atau administratif segera setelah administratively quarantined
diterima atau diolah, sampai immediately after receipt or
dinyatakan lulus untuk pemakaian processing, until they have been
atau distribusi. released for use or distribution.
6.6 Produk antara dan produk ruahan 6.6 Intermediate and bulk products
yang diterima hendaklah ditangani purchased as such should be handled
seperti penerimaan bahan awal. on receipt as though they were
starting materials.
6.7 Semua bahan dan produk jadi 6.7 All materials and products should be
hendaklah disimpan pada kondisi stored under the appropriate
seperti yang ditetapkan pabrik conditions established by the
pembuat dan disimpan secara teratur manufacturer and in an orderly
untuk memudahkan segregasi antar fashioned to permit batch segregation
bets dan rotasi stok. and stock rotation.
6.8 Pemeriksaan hasil nyata dan 6.8 Checks on yields, and reconciliation
rekonsiliasi jumlah hendaklah of quantities, should be carried out as
dilakukan sedemikian untuk necessary to ensure that there are no
memastikan tidak ada penyimpangan discrepancies outside acceptable
dari batas yang telah ditetapkan. limits.
6.10 Produk dan bahan hendaklah 6.10 At every stage of processing, products
dilindungi terhadap pencemaran and materials should be protected
mikroba atau pencemaran lain pada from microbial and other
tiap tahap pengolahan. contamination.
6.11 Bila bekerja dengan bahan atau 6.11 When working with dry materials and
produk kering, hendaklah dilakukan products, special precautions should
tindakan khusus untuk mencegah be taken to prevent the generation
debu timbul serta penyebarannya. Hal and dissemination of dust. This
ini terutama dilakukan pada applies particularly to the handling of
penanganan bahan yang sangat aktif highly active or sensitising materials.
atau menyebabkan sensitisasi.
6.12 Selama pengolahan, semua bahan, 6.12 At all times during processing, all
wadah produk ruahan, peralatan atau materials, bulk containers, major items
mesin produksi dan bila perlu ruang of equipment and where appropriate
kerja yang dipakai hendaklah diberi rooms used should be labelled or
label atau penandaan dari produk otherwise identified with an indication
atau bahan yang sedang diolah, of the product or material being
kekuatan (bila ada) dan nomor bets. processed, its strength (where
Bila perlu, penandaan ini hendaklah applicable) and batch number. Where
juga menyebutkan tahapan proses applicable, this indication should also
produksi. mention the stage of production.
6.13 Label pada wadah, alat atau ruangan 6.13 Labels applied to containers,
hendaklah jelas, tidak berarti ganda equipment or premises should be
dan dengan format yang telah clear, unambiguous and in the
ditetapkan. Label yang berwarna company's agreed format. It is often
6.14 Pemeriksaan perlu dilakukan untuk 6.14 Checks should be carried out to
memastikan pipa penyalur dan alat ensure that pipelines and other pieces
lain untuk transfer produk dari satu ke of equipment used for the
tempat lain telah terhubung dengan transportation of products from one
benar. area to another are connected in a
correct manner.
6.15 Penyimpangan terhadap instruksi atau 6.15 Any deviation from instructions or
prosedur sedapat mungkin procedures should be avoided as far
dihindarkan. Bila terjadi as possible. If a deviation occurs, it
penyimpangan maka hendaklah ada should be approved in writing by the
persetujuan tertulis dari kepala bagian head of Quality Management (Quality
Pemastian Mutu dan bila perlu Assurance) with the involvement of
melibatkan bagian Pengawasan Mutu. the Quality Control Department when
appropriate.
6.16 Akses ke fasilitas produksi hendaklah 6.16 Access to production premises should
dibatasi hanya untuk personil yang be restricted to authorised personnel.
berwenang.
6.17 Pada umumnya pembuatan produk 6.17 Normally, the production of non-
nonobat hendaklah dihindarkan dibuat medicinal products should be avoided
di area dan dengan peralatan untuk in areas and with the equipment
produk obat. destined for the production of
medicinal products.
6.18 Pembelian bahan awal adalah suatu 6.18 The purchase of starting materials is
aktifitas penting dan oleh karena itu an important operation which should
hendaklah melibatkan staf yang involve staff who have a particular and
mempunyai pengetahuan khusus dan thorough knowledge of the suppliers.
menyeluruh perihal pemasok.
6.19 Pembelian bahan awal hendaklah 6.19 Starting materials should only be
hanya dari pemasok yang telah purchased from approved suppliers
disetujui dan memenuhi spesifikasi named in the relevant specification
yang relevan, dan bila and, where possible, directly from the
memungkinkan, langsung dari producer. It is recommended that the
produsen. Dianjurkan agar spesifikasi specifications established by the
yang dibuat oleh pabrik pembuat manufacturer for the starting materials
untuk bahan awal dibicarakan dengan be discussed with the suppliers. It is of
pemasok. Sangat menguntungkan bila benefit that all aspects of the
semua aspek produksi dan production and control of the starting
pengawasan bahan awal tersebut, material in question, including
termasuk persyaratan penanganan, handling, labelling and packaging
pemberian label dan pengemasan, requirements, as well as complaints
6.20 Semua penerimaan, pengeluaran dan 6.20 All incoming, outgoing and remaining
jumlah bahan tersisa hendaklah materials should be recorded. The
dicatat. Catatan hendaklah berisi record should contain information on
keterangan mengenai pasokan, supplies, batch or lot number, date of
nomor bets/lot, tanggal penerimaan receipt or issuance, date of release
atau penyerahan, tanggal pelulusan and date of expiry if any.
dan tanggal daluwarsa bila ada.
6.21 Sebelum diluluskan untuk digunakan, 6.21 Before release for use, each starting
tiap bahan awal hendaklah memenuhi material employed should be in
spesifikasi dan diberi label dengan compliance with its specification and
nama yang dinyatakan dalam labelled with the name designated in
spesifikasi. Singkatan, kode ataupun the specification. Unauthorized
nama yang tidak resmi hendaklah abbreviations, codes or names should
tidak dipakai. not be used.
6.22 Tiap pengiriman atau bets bahan awal 6.22 Each delivery or batch of starting
hendaklah diberi nomor rujukan yang materials should be assigned a
akan menunjukkan identitas reference number which will identify
pengiriman atau bets selama the delivery or batch throughout
penyimpanan dan pengolahan. Nomor storage and processing. This number
tersebut hendaklah jelas tercantum should appear on the labels of the
pada label wadah untuk containers and permit access to
memungkinkan akses ke catatan records which will enable full details of
lengkap tentang pengiriman atau bets the delivery or batch to be checked.
yang akan diperiksa.
6.23 Apabila dalam satu pengiriman 6.23 Different batches within one delivery
terdapat lebih dari satu bets maka should be regarded as separate
untuk tujuan pengambilan sampel, batches for sampling, testing and
pengujian dan pelulusan, hendaklah release purposes.
dianggap sebagai bets yang terpisah.
6.24 Pada tiap penerimaan hendaklah 6.24 For each delivery should be visually
dilakukan pemeriksaan visual tentang checked on receipt for general
kondisi umum, keutuhan wadah dan condition, integrity of container(s) and
segelnya, ceceran dan kemungkinan seal, spillage and possible
adanya kerusakan bahan, dan tentang deterioration, and for correspondence
kesesuaian catatan pengiriman between the delivery note and the
dengan label dari pemasok. Sampel supplier’s labels and be sampled by
diambil oleh personil dan dengan personnel and methods approved by
metode yang telah disetujui oleh the head of Quality Control.
kepala bagian Pengawasan Mutu.
6.25 Wadah dari mana sampel bahan awal 6.25 Bulk containers from which sample
diambil hendaklah diberi identifikasi. have been taken should be identified.
6.26 Sampel bahan awal hendaklah diuji 6.26 The sample should be tested for
pemenuhannya terhadap spesifikasi. compliance with the starting material
6.27 Hendaklah diambil langkah yang 6.27 Steps should be taken to provide
menjamin bahwa semua wadah pada assurance that all containers in a
suatu pengiriman berisi bahan awal delivery contain the correct starting
yang benar, dan melakukan material, and to safeguard against
pengamanan terhadap kemungkinan mislabelling of the containers by the
salah penandaan wadah oleh supplier.
pemasok.
6.28 Bahan awal yang diterima hendaklah 6.28 Deliveries of starting materials should
dikarantina sampai disetujui dan be held in quarantine until approved
diluluskan untuk pemakaian oleh and released for use on the authority
kepala bagian Pengawasan Mutu. of the head of Quality Control.
6.29 Bahan awal di area penyimpanan 6.29 Starting materials in the storage area
hendaklah diberi label yang tepat. should be appropriately labelled.
Label hendaklah memuat keterangan Labels should bear at least the
paling sedikit sebagai berikut: following information :
nama bahan dan bila perlu nomor the designated name of product
kode bahan; and the internal code reference
where applicable;
nomor bets/kontrol yang diberikan a batch/control number given at
pada saat penerimaan bahan; receipt;
status bahan (misal: karantina, where appropriate, the status of the
sedang diuji, diluluskan, ditolak); contents (e.g. in quarantine, on
test, released, rejected);
tanggal daluwarsa atau tanggal uji where appropriate, an expiry date
ulang bila perlu. or a date beyond which retesting is
necessary.
6.30 Untuk menjamin identitas isi bahan 6.30 There should be appropriate
awal dari tiap wadah hendaklah dibuat procedures or measures to assure the
prosedur atau dilakukan tindakan identity of the contents of each
yang tepat. Wadah bahan awal yang container of starting material. Bulk
telah diambil sampelnya hendaklah containers from which samples have
diidentifikasi (Lihat Bab 7 been drawn should be identified (see
Pengawasan Mutu, Butir 7.18 – 7.19). Chapter 7 Quality Control, Section
7.18 – 7.19).
6.31 Label yang menunjukkan status 6.31 Labels indicating status should only
bahan awal hendaklah ditempelkan be attached to starting materials by
hanya oleh personil yang ditunjuk oleh persons appointed by the person
kepala bagian Pengawasan Mutu. responsible for Quality Control. Such
Untuk mencegah kekeliruan, label labels should be of a nature or form
tersebut hendaklah berbeda dengan which prevents confusion with any
label yang digunakan oleh pemasok similar labels previously used by the
(misal dengan mencantumkan nama material supplier (e.g. they should
atau logo perusahaan). Bila status bear the company name or logo). As
bahan mengalami perubahan, maka the status of the material changes, the
label penunjuk status hendaklah juga status-labels should be changed
diubah. accordingly.
6.32 Persediaan bahan awal hendaklah 6.32 Stock of starting materials should be
diperiksa secara berkala untuk inspected at intervals to ensure that
meyakinkan bahwa wadah tertutup the containers are properly closed and
rapat dan diberi label dengan benar, labelled, and in good condition.
dan dalam kondisi yang baik.
6.33 Hanya bahan awal yang sudah 6.33 Only starting materials which have
diluluskan oleh bagian Pengawasan been released by the Quality Control
Mutu dan masih dalam masa simpan department and which are within their
yang boleh digunakan shelf-life should be used.
6.34 Bahan awal, terutama yang dapat 6.34 Starting materials, particularly those
rusak karena terpapar panas, which may deteriorate on exposure to
hendaklah disimpan di dalam ruangan heat, should be stored in strictly air
yang suhu udaranya dikendalikan conditioned rooms; materials sensitive
dengan ketat; bahan yang peka to humid and/or light should be stored
terhadap kelembaban dan/atau in appropriately controlled condition.
cahaya hendaklah disimpan di bawah
kondisi yang dikendalikan dengan
tepat.
6.35 Penyerahan bahan awal hendaklah 6.35 Starting materials should be issued for
dilakukan hanya oleh personil yang use only by an authorized person
berwenang sesuai dengan prosedur using an approved procedure. Stock
yang telah disetujui. Catatan record should be maintained so that
persediaan bahan hendaklah stock reconciliations can be made.
disimpan dengan baik agar
rekonsiliasi persediaan dapat
dilakukan.
6.36 Penimbangan bahan awal hendaklah 6.36 Starting materials should only be
dilakukan oleh personil yang dispensed by a designated person,
berwenang sesuai prosedur tertulis following a written procedure, to
untuk memastikan bahan yang benar ensure that the correct materials are
yang ditimbang atau diukur dengan accurately weighed or measured into
akurat ke dalam wadah yang bersih clean and properly labelled
dan diberi label dengan benar. containers.
6.37 Setiap bahan yang ditimbang atau 6.37 Each dispensed material and its
diukur hendaklah diperiksa secara weight or volume should be
independen dan hasil pemeriksaan independently checked and the check
dicatat. recorded.
6.38 Bahan yang ditimbang atau diukur 6.38 Materials dispensed for each batch
untuk setiap bets hendaklah should be kept together and
dikumpulkan dan diberi label jelas. conspicuously labelled as such.
6.40 Semua bahan awal yang ditolak 6.40 All rejected starting materials should
hendaklah diberi penandaan yang be conspicuously identified, placed
mencolok, ditempatkan terpisah dan separately and should be destroyed or
dimusnahkan atau dikembalikan returned to the supplier.
kepada pemasoknya.
6.41 Studi validasi hendaklah memperkuat 6.41 Validation studies should reinforce
pelaksanaan CPOB dan dilakukan Good Manufacturing Practice and be
sesuai dengan prosedur yang telah conducted in accordance with defined
ditetapkan. Hasil validasi dan procedures. Results and conclusions
kesimpulan hendaklah dicatat. should be recorded.
6.42 Apabila suatu formula pembuatan 6.42 When any new manufacturing formula
atau metode preparasi baru diadopsi, or method of preparation is adopted,
hendaklah diambil langkah untuk steps should be taken to demonstrate
membuktikan prosedur tersebut cocok its suitability for routine processing.
untuk pelaksanaan produksi rutin, dan The defined process, using the
bahwa proses yang telah ditetapkan materials and equipment specified,
dengan menggunakan bahan dan should be shown to yield a product
peralatan yang telah ditentukan, akan consistently of the required quality.
senantiasa menghasilkan produk yang
memenuhi persyaratan mutu.
6.44 Hendaklah secara kritis dilakukan 6.44 Processes and procedures should
revalidasi secara periodik untuk undergo periodic critical revalidation to
memastikan bahwa proses dan ensure that they remain capable of
prosedur tetap mampu mencapai hasil achieving the intended results.
yang diinginkan.
6.45 Pencemaran bahan awal atau produk 6.45 Contamination of a starting material or
oleh bahan atau produk lain harus of a product by another material or
dihindarkan. Risiko pencemaran- product must be avoided. This risk of
silang ini dapat timbul akibat tidak accidental cross-contamination arises
terkendalinya debu, gas, uap, from the uncontrolled release of dust,
percikan atau organisme dari bahan gases, vapours, sprays or organisms
atau produk yang sedang diproses, from materials and products in
dari sisa yang tertinggal pada alat dan process, from residues on equipment,
pakaian kerja operator. Tingkat risiko and from operators' clothing. The
pencemaran ini tergantung dari jenis significance of this risk varies with the
pencemar dan produk yang tercemar. type of contaminant and of product
Di antara pencemar yang paling being contaminated. Amongst the
berbahaya adalah bahan yang dapat most hazardous contaminants are
menimbulkan sensitisasi kuat, highly sensitising materials, biological
preparat biologis yang mengandung preparations containing living
mikroba hidup, hormon tertentu, organisms, certain hormones,
bahan sitotoksik, dan bahan lain cytotoxics, and other highly active
berpotensi tinggi. Produk yang paling materials. Products in which
terpengaruh oleh pencemaran adalah contamination is likely to be most
sediaan parenteral, sediaan yang significant are those administered by
diberikan dalam dosis besar dan/atau injection, those given in large doses
sediaan yang diberikan dalam jangka and/or over a long time.
waktu yang panjang.
6.46 Tiap tahap proses, produk dan bahan 6.46 At every stage of processing, products
hendaklah dilindungi terhadap pence- and materials should be protected
maran mikroba dan pencemaran lain. from microbial and other
contamination.
6.49 Hendaklah tersedia sistem yang 6.49 There should be a system describing
menjelaskan secara rinci penomoran the details of the batch and lot
bets/lot dengan tujuan untuk numbering set up with the objective of
memastikan bahwa tiap bets/lot ensuring that each batch or lot
produk antara, produk ruahan atau intermediate, bulk or finished product
produk jadi dapat diidentifikasi. is identified with a specific batch or lot
number.
6.50 Sistem penomoran bets/lot yang 6.50 A batch and lot numbering system
digunakan pada tahap pengolahan applied to a processing stage and to
dan tahap pengemasan hendaklah the respective packaging stage should
saling berkaitan. be relate to each other.
6.51 Sistem penomoran bets/lot hendaklah 6.51 The batch and lot numbering system
menjamin bahwa nomor bets/lot yang should be defined to assure that the
sama tidak dipakai secara berulang. same batch or lot number will not be
repeatedly used.
6.52 Alokasi nomor bets/lot hendaklah 6.52 Batch or lot numbers allocation should
segera dicatat dalam suatu buku log. be immediately recorded in a logbook.
Catatan tersebut hendaklah The record should include date of
mencakup tanggal pemberian nomor, allocation, product identity and size of
identitas produk dan ukuran bets/lot batch or lot.
yang bersangkutan.
6.53 Penimbangan atau penghitungan dan 6.53 The weighing or counting and
penyerahan bahan awal, bahan dispensing of starting materials,
pengemas, produk antara dan produk packaging materials, intermediate
ruahan dianggap sebagai bagian dari products and bulk products are
siklus produksi dan memerlukan considered as part of the production
6.54 Cara penanganan, penimbangan, 6.54 The method for handling, weighing,
penghitungan dan penyerahan bahan counting and dispensing starting
awal, bahan pengemas, produk materials, packaging materials,
antara, dan produk ruahan hendaklah intermediate products, and bulk
tercakup dalam prosedur tertulis. products should be included in written
procedures.
6.55 Semua pengeluaran bahan awal, 6.55 All issuance of starting materials,
bahan pengemas, produk antara dan packaging materials, intermediate
produk ruahan termasuk bahan products and bulk products including
tambahan yang telah diserahkan those for additional materials for
sebelumnya ke produksi, hendaklah production orders already dispensed
didokumentasikan dengan benar. should be properly documented.
6.56 Hanya bahan awal, bahan pengemas, 6.56 Only starting materials, packaging
produk antara dan produk ruahan materials, intermediate products and
yang telah diluluskan oleh bulk products which have been
Pengawasan Mutu dan masih belum released by the Quality Control and
daluwarsa yang boleh diserahkan. which are within their shelf-life can be
dispensed.
6.58 Sebelum penimbangan dan penye- 6.58 Prior to weighing and dispensing each
rahan, tiap wadah bahan awal container of starting materials should
hendaklah diperiksa kebenaran be checked for proper labelling,
penandaan, termasuk label pelulusan including the approvals label from
dari Bagian Pengawasan Mutu. quality control.
6.59 Kapasitas, ketelitian dan ketepatan 6.59 Capacity, accuracy and precision of
alat timbang dan alat ukur yang weighing and measuring equipment
dipakai hendaklah sesuai dengan used should be appropriate to the
6.60 Untuk tiap penimbangan atau pengu- 6.60 For any weighing or measuring
kuran hendaklah dilakukan operation two persons should
pembuktian kebenaran identitas dan independently verify the correctness
jumlah bahan yang ditimbang atau of the identity and amount of weighed
diukur oleh dua orang personil yang or measured material and the
independen, dan pembuktian tersebut verification recorded.
dicatat.
6.61 Ruang timbang dan penyerahan 6.61 Weighing and dispensing areas
hendaklah dijaga kebersihannya. should be maintained in a clean
Bahan awal steril yang akan dipakai condition. Sterile starting materials to
untuk produk steril hendaklah be used for sterile products should be
ditimbang dan diserahkan di area weighed and dispensed in the sterile
steril (lihat Glosarium: Ruang Steril). area (see Glossary: Sterile Room).
6.63 Bahan awal, produk antara dan 6.63 Dispensed starting materials,
produk ruahan yang diserahkan intermediate and bulk products should
hendaklah diperiksa ulang be rechecked for accuracy and signed
kebenarannya dan ditandatangani by the production supervisor prior to
oleh supervisor produksi sebelum delivery to the production area.
dikirim ke area produksi.
6.64 Sesudah ditimbang atau dihitung, 6.64 Materials dispensed for each batch
bahan untuk tiap bets hendaklah should be kept together and
disimpan dalam satu kelompok dan conspicuously labelled as such.
diberi penandaan yang jelas.
PENGEMBALIAN RETURNS
6.65 Semua bahan awal, bahan 6.65 All starting materials, packaging
pengemas, produk antara dan produk materials, intermediate and bulk
ruahan yang dikembalikan ke gudang products returned to storage areas
penyimpanan hendaklah didokumen- should be properly documented and
tasikan dengan benar dan reconciled.
direkonsiliasi.
6.67 Semua bahan yang dipakai di dalam 6.67 All materials utilized in processing
pengolahan hendaklah diperiksa should be checked before use.
sebelum dipakai.
6.70 Semua peralatan yang dipakai dalam 6.70 All equipment employed in processing
pengolahan hendaklah diperiksa should be checked before use.
sebelum digunakan. Peralatan Equipment should be certified in
hendaklah dinyatakan bersih secara writing as clean before use.
tertulis sebelum digunakan.
6.72 Wadah dan tutup yang dipakai untuk 6.72 Containers and closures used for
bahan yang akan diolah, produk materials a waiting processing, for
antara dan produk ruahan hendaklah intermediate products and for bulk
bersih dan dibuat dari bahan yang products should be clean and of a
tepat sifat dan jenisnya untuk nature and type which prevent
melindungi produk atau bahan contamination or deterioration of the
terhadap pencemaran atau product or material.
kerusakan.
6.73 Semua wadah dan peralatan yang 6.73 All containers and equipment holding
berisi produk antara hendaklah diberi intermediate products should be
label dengan benar yang properly labelled as to identify the
menunjukkan tahap pengolahan. stage of processing. Before applying
6.74 Semua produk antara dan ruahan 6.74 All intermediate and bulk products
hendaklah diberi label. should be properly labelled.
6.75 Semua pengawasan selama-proses 6.75 All required in-process controls should
yang dipersyaratkan hendaklah be accurately recorded at the time of
dicatat dengan akurat pada saat performance.
pelaksanaannya.
6.76 Hasil nyata tiap tahap pengolahan 6.76 The actual yield of each processing
bets hendaklah dicatat dan diperiksa step of a production batch should be
serta dibandingkan dengan hasil recorded and checked against the
teoritis. theoretical yield.
6.77 Penyimpangan yang signifikan dari 6.77 Any significant deviation from the
hasil standar hendaklah dicatat dan expected yield should be recorded
diinvestigasi. and investigated.
6.78 Dalam semua tahap pengolahan 6.78 In all stages of processing, particular
perhatian utama hendaklah diberikan attention should be paid to the
kepada masalah pencemaran silang. problem of cross-contamination.
6.79 Batas waktu dan kondisi penyimpanan 6.79 Storage time limit and condition of in-
produk dalam-proses hendaklah process materials should be defined
ditetapkan. and established.
6.80 Untuk sistem komputerisasi yang kritis 6.80 Critical computer-dependent systems
hendaklah disiapkan sistem pengganti should have alternate systems
manakala terjadi kegagalan. available in the event of a system
failure.
6.82 Sistem penghisap udara yang efektif 6.82 Effective air-extraction systems should
hendaklah dipasang dengan letak be installed with discharge points
lubang pembuangan sedemikian rupa situated to avoid contamination of
untuk menghindarkan pencemaran other products or processes. Effective
dari produk atau proses lain. Sistem filtration or other appropriate systems
6.84 Hendaklah dijaga agar tablet atau 6.84 Care should be taken to guard against
kapsul tidak ada yang terselip atau tablets or capsules which may lodge
tertinggal tanpa terdeteksi di mesin, and remain undetected in equipment,
alat penghitung atau wadah produk counters or bulk containers.
ruahan.
6.85 Mesin pencampur, pengayak dan 6.85 Unless operated as a closed system,
pengaduk hendaklah dilengkapi mixing, sifting and blending equipment
dengan sistem pengendali debu, should be fitted with a dust control
kecuali digunakan sistem tertutup. system.
6.86 Parameter operasional yang kritis 6.86 Critical operating parameters (e.g.
(misal: waktu, kecepatan dan suhu) time, speed and temperature) for each
untuk tiap proses pencampuran, mixing, blending and drying operation
pengadukan dan pengeringan should be laid down in the master
hendaklah tercantum dalam dokumen production document, monitored
produksi induk, dan dipantau selama during processing and recorded in the
proses berlangsung serta dicatat batch records.
dalam catatan bets.
6.87 Kantong filter yang dipasang pada 6.87 Filter bags fitted to fluid bed dryers
mesin pengering fluid bed tidak boleh should not be used for different
dipakai untuk produk yang berbeda products, without being washed
tanpa pencucian lebih dahulu. Untuk between use. With certain highly
produk yang berisiko tinggi atau yang potent or sensitizing products, bags
dapat menimbulkan sensitisasi specific to one product only should be
hendaklah digunakan kantong filter used. Air entering the drier should be
khusus bagi masing-masing produk. filtered. Steps should be taken to
Udara yang masuk ke dalam alat prevent cross-contamination by dust
pengering ini hendaklah disaring. in the air leaving the drier.
Hendaklah dilakukan tindakan
pengamanan untuk mencegah
pencemaran silang oleh debu yang
keluar dari alat pengering tersebut.
6.89 Mesin pencetak tablet hendaklah 6.89 Tablet compressing machines should
dilengkapi dengan fasilitas pengendali be provided with effective dust control
debu yang efektif dan ditempatkan facilities and be situated to avoid
sedemikian rupa untuk product mix-up. Unless the same
menghindarkan kecampurbauran product is being made on each
antar produk. Tiap mesin hendaklah machine, or unless the compressing
ditempatkan dalam ruangan terpisah. machine itself provides its own
Kecuali mesin tersebut digunakan enclosed air controlled environment,
untuk produk yang sama atau the machines should be situated in
dilengkapi sistem pengendali udara separate cubicles.
yang tertutup maka dapat ditempatkan
dalam ruangan tanpa pemisah.
6.91 Hendaklah selalu tersedia alat 6.91 Accurate calibrated check weighing
timbang yang akurat dan telah equipment should be readily available
dikalibrasi untuk pemantauan bobot and used for in-process monitoring of
tablet selama-proses. tablets weights.
6.92 Tablet yang diambil dari ruang 6.92 Tablets removed from a compressing
pencetak tablet untuk keperluan cubicle or station for testing or other
pengujian atau keperluan lain tidak purposes should not be returned to
boleh dikembalikan lagi ke dalam bets the batch.
yang bersangkutan.
6.93 Tablet yang ditolak atau yang dising- 6.93 Rejected or discarded tablets should
kirkan hendaklah ditempatkan dalam be placed in containers clearly
wadah yang ditandai dengan jelas identifying them as such and the
mengenai status dan jumlahnya quantity recorded in the Batch
dicatat pada Catatan Pengolahan Processing Record.
Bets.
6.94 Tiap kali sebelum dipakai, punch dan 6.94 Punches and dies should be
die hendaklah diperiksa keausan dan examined before each use for wear
kesesuaiannya terhadap spesifikasi. and compliance with specification. A
Catatan pemakaian hendaklah record of their use should be
disimpan. maintained.
Penyalutan Coating
6.95 Udara yang dialirkan ke dalam panci 6.95 Air supplied to coating pans for drying
penyalut untuk pengeringan purposes should be filtered and of
hendaklah disaring dan mempunyai suitable quality.
mutu yang tepat.
6.96 Larutan penyalut hendaklah dibuat 6.96 Coating solutions should be made and
dan digunakan dengan cara used in a manner which will minimize
sedemikian rupa untuk mengurangi the risk microbial growth. Their
risiko pertumbuhan mikroba. preparation and use should be
Pembuatan dan pemakaian larutan documented.
penyalut hendaklah didokumen-
tasikan.
Penandaan Tablet Salut dan Kapsul Coated Tablet and Capsule Printing
6.99 Hendaklah diberikan perhatian khusus 6.99 Special care should be taken to avoid
untuk menghindarkan product mix-up during any printing of
kecampurbauran selama proses coated tablets and capsule. Where
penandaan tablet salut dan kapsul. different products or different batches
Bilamana dilakukan penandaan pada of the same product are printed at the
produk atau bets yang berbeda dalam same time, the operations should be
saat yang bersamaan hendaklah adequately segregated.
dilakukan pemisahan yang memadai.
6.100 Tinta yang digunakan untuk 6.100 The printing ink should be an edible
penandaan hendaklah yang ink.
memenuhi persyaratan untuk bahan
makanan.
6.101 Hendaklah diberikan perhatian khusus 6.101 Care should be taken to avoid mix-up
untuk menghindarkan kecampur- during the inspection, sorting and
bauran selama proses pemeriksaan, polishing of capsules and tablets.
penyortiran dan pemolesan kapsul
dan tablet salut.
PRODUK CAIR, KRIM DAN SALEP (non- LIQUIDS, CREAMS AND OINTMENTS (non-
steril) sterile)
6.102 Produk cair, krim dan salep mudah 6.102 Liquids, creams and ointments may
terkena kontaminasi terutama be particularly susceptible to microbial
terhadap mikroba atau cemaran lain and other contamination during
selama proses pembuatan. Oleh manufacture. Therefore special
karena itu, tindakan khusus harus measures must be taken to prevent
diambil untuk mencegah kontaminasi. any contamination.
6.103 Penggunaan sistem tertutup untuk 6.103 The use of closed systems of
produksi dan transfer sangat production and transfer is strongly
dianjurkan; area produksi di mana recommended; production areas
produk atau wadah bersih tanpa tutup where the products or open clean
terpapar ke lingkungan hendaklah containers are exposed should be
diberi ventilasi yang efektif dengan effectively ventilated with filtered air.
udara yang disaring.
6.104 Untuk melindungi produk terhadap 6.104 The use of closed systems of
kontaminasi disarankan memakai processing and transfer is
sistem tertutup untuk pengolahan dan recommended in order to protect the
transfer. product from contamination.
6.105 Tangki, wadah, pipa dan pompa yang 6.105 Tanks, containers, pipe-works and
digunakan hendaklah didesain dan pumps should be designed and
dipasang sedemikian rupa sehingga installed so that they may be readily
memudahkan pembersihan dan bila cleaned and if necessary sanitized. In
perlu disanitasi. Dalam mendesain particular, equipment design should
peralatan hendaklah diperhatikan agar include a minimum of dead-legs or
sesedikit mungkin adanya sambungan sites where residues can accumulate
mati (dead-legs) atau ceruk di mana and promote microbial proliferation.
residu dapat terkumpul dan
menyebabkan perkembangbiakan
mikroba.
6.106 Penggunaan peralatan dari kaca 6.106 The use of glass apparatus should be
sedapat mungkin dihindarkan. Baja avoided wherever possible. High
tahan karat bermutu tinggi merupakan quality stainless steel is often the
bahan pilihan untuk bagian peralatan material of choice for parts coming
yang bersentuhan dengan produk. into contact with product.
6.107 Kualitas kimia dan mikrobiologi air 6.107 The chemical and microbiological
yang digunakan hendaklah ditetapkan quality of the water used should be
dan selalu dipantau. Perawatan specified and monitored. Care should
sistem air hendaklah diperhatikan be taken in the maintenance of water
untuk menghindarkan system in order to avoid the risk of
perkembangbiakan mikroba. Sanitasi microbial proliferation. After any
secara kimiawi pada sistem air chemical sanitization of the water
hendaklah diikuti pembilasan yang systems, a validated flushing
prosedurnya telah divalidasi agar sisa procedure should be followed to
bahan sanitasi dapat dihilangkan ensure that the sanitizing agent has
secara efektif. been effectively removed.
6.108 Mutu bahan yang diterima dalam 6.108 The quality of materials received in
tangki dari pemasok hendaklah bulk tankers should be checked
diperiksa sebelum dipindahkan ke before they are transferred to bulk
dalam tangki penyimpanan. storage tanks.
6.109 Perhatian hendaklah diberikan pada 6.109 Care should be taken when
transfer bahan melalui pipa untuk transferring materials through
memastikan bahan tersebut ditransfer pipelines to ensure that they are
ke tujuan yang benar. delivered to their correct destination.
6.110 Bahan yang mungkin melepaskan 6.110 Materials likely to shed fibres or other
serat atau cemaran lain seperti kardus contaminants, like cardboard or
atau palet kayu hendaklah tidak wooden pallets, should not enter the
dimasukkan ke dalam area di mana areas where products or clean
produk atau wadah bersih terpapar ke containers are exposed.
lingkungan.
6.111 Apabila jaringan pipa digunakan untuk 6.111 Where pipelines are used for delivery
mengalirkan bahan awal atau produk of ingredients or supply of bulk
ruahan, hendaklah diperhatikan agar products, care should be taken to
sistem tersebut mudah dibersihkan. ensure that such systems are easy to
Jaringan pipa hendaklah didesain dan clean. Pipe-work should be designed
dipasang sedemikian rupa sehingga and installed so that it may be readily
mudah dibongkar dan dibersihkan. dismantled and cleaned.
6.112 Ketelitian sistem pengukur hendaklah 6.112 Measuring systems should be verified
diverifikasi. Tongkat pengukur hanya as accurate. Where dip-sticks are
boleh digunakan untuk bejana tertentu used, they should be used only with
dan telah dikalibrasi untuk bejana the particular vessel for which they
yang bersangkutan. Tongkat have been calibrated. They should be
pengukur hendaklah terbuat dari made of suitable non-reactive, non-
bahan yang tidak bereaksi dan tidak absorptive material (e.g. not wood).
menyerap (misal: bukan kayu).
6.113 Perhatian hendaklah diberikan untuk 6.113 Care should be taken to maintain the
mempertahankan homogenitas cam- omogenity of mixtures, suspensions,
puran, suspensi dan produk lain etc. during filling. Mixing and filling
selama pengisian. Proses processes should be validated.
pencampuran dan pengisian Special care should be taken at the
hendaklah divalidasi. Perhatian beginning of a filling process, after
khusus hendaklah diberikan pada stoppages and at the end of the
awal pengisian, sesudah penghentian process to ensure that homogenity is
dan pada akhir proses pengisian maintained.
untuk memastikan produk selalu
dalam keadaan homogen.
6.114 Apabila produk ruahan tidak langsung 6.114 When the bulk product is not
dikemas hendaklah dibuat ketetapan immediately packaged, the maximum
mengenai waktu paling lama produk period of storage and the storage
ruahan boleh disimpan serta kondisi conditions should be specified and
penyimpanannya dan ketetapan ini adhered to.
hendaklah dipatuhi.
6.115 Pengadaan, penanganan dan 6.115 The purchase, handling and control of
pengawasan bahan pengemas primer primary and printed packaging
dan bahan pengemas cetak serta materials as well as other printed
bahan cetak lain hendaklah diberi materials shall be accorded attention
perhatian yang sama seperti terhadap similar to that given to starting
bahan awal. materials.
6.116 Perhatian khusus hendaklah diberikan 6.116 Particular attention should be paid to
kepada bahan cetak. Bahan cetak printed materials. They should be
tersebut hendaklah disimpan dengan stored in adequately secure conditions
kondisi keamanan yang memadai dan such as to exclude unauthorized
orang yang tidak berkepentingan access. Cut labels and other loose
dilarang masuk. Label lepas dan printed materials should be stored and
bahan cetak lepas lain hendaklah transported in separate closed
disimpan dan diangkut dalam wadah containers so as to avoid mix-ups.
tertutup untuk menghindarkan Packaging materials should be issued
kecampurbauran. Bahan pengemas for use only by authorized personnel
hendaklah diserahkan kepada following an approved and
personil yang berwenang sesuai documented procedure.
prosedur tertulis yang disetujui.
6.117 Tiap penerimaan atau tiap bets bahan 6.117 Each delivery or batch of printed or
pengemas primer hendaklah diberi primary packaging material should be
nomor yang spesifik atau penandaan given a specific reference number or
yang menunjukkan identitasnya. identification mark.
6.119 Untuk menghindarkan kecampur- 6.119 To avoid mix-up, only one particular
bauran, hanya satu jenis bahan printed packaging material or printed
pengemas cetak atau bahan cetak material is permitted in a single coding
tertentu saja yang diperbolehkan station at a time. Adequate
diletakkan di tempat kodifikasi pada segregation should be maintained
saat yang sama. Hendaklah ada sekat between coding stations
pemisah yang memadai antar tempat
kodifikasi tersebut.
6.120 Pada umumnya, proses pengisian dan 6.120 Normally, filling and sealing should be
penutupan hendaklah segera disertai followed as quickly as possible by
dengan pemberian label. Bila tidak, labelling. If it is not the case,
hendaklah diterapkan prosedur yang appropriate procedures should be
tepat untuk memastikan agar tidak applied to ensure that no mix-ups or
terjadi kecampurbauran atau salah mislabelling can occur.
pemberian label.
6.122 Bila menyiapkan program untuk 6.122 When setting up a programme for the
kegiatan pengemasan, hendaklah packaging operations, particular
diberikan perhatian khusus untuk attention should be given to
meminimalkan risiko kontaminasi minimising the risk of cross-
silang, kecampurbauran atau contamination, mix-ups or
kekeliruan. Produk yang berbeda tidak substitutions. Different products
boleh dikemas berdekatan kecuali ada should not be packaged in close
segregasi fisik. proximity unless there is physical
segregation.
6.123 Hendaklah ada prosedur tertulis yang 6.123 There should be written procedures
menguraikan penerimaan dan describing the receipt and
identifikasi produk ruahan dan bahan identification of bulk and packaging
pengemas, pengawasan untuk materials, proper controls to assure
menjamin bahwa produk ruahan dan that the correct bulk, printed and
bahan pengemas cetak dan bukan unprinted packaging materials, and
cetak serta bahan cetak lain yang other printed materials are used, the
akan dipakai adalah benar, required in-process- control the
pengawasan selama-proses reconciliation of bulk products, printed
pengemasan rekonsiliasi terhadap packaging materials and other printed
produk ruahan, bahan pengemas materials, and final package
cetak dan bahan cetak lain, serta examination. All packaging operations
pemeriksaan hasil akhir pengemasan. should proceed in accordance with the
Semua kegiatan pengemasan instructions given and using the
hendaklah dilaksanakan sesuai specified materials in the Master
dengan instruksi yang diberikan dan Packaging Procedure. Details of the
menggunakan bahan pengemas yang operation should be recorded on the
tercantum dalam Prosedur Batch Packaging Record.
Pengemasan Induk. Rincian
pelaksanaan pengemasan hendaklah
dicatat dalam Catatan Pengemasan
Bets.
6.125 Semua penerimaan produk ruahan, 6.125 All deliveries of bulk product,
bahan pengemas dan bahan cetak packaging materials and other printed
lain hendaklah diperiksa dan materials should be checked and
diverifikasi kebenarannya terhadap verified for their correctness against
Prosedur Pengemasan Induk atau the Master Packaging Procedure or a
perintah pengemasan khusus. specific packaging order.
6.126 Label, karton dan bahan pengemas 6.126 Labels, cartons, packaging materials
dan bahan cetak lain yang and other printed materials that
memerlukan prakodifikasi dengan require pre-coding with a batch
nomor bets/lot, tanggal daluwarsa dan number or lot number, expiration date,
informasi lain sesuai dengan perintah or other information specific to a given
pengemasan hendaklah diawasi packaging order should be strictly
dengan ketat pada tiap tahap proses, controlled at all stages of the process,
sejak diterima dari gudang sampai from the time of delivery from the
menjadi bagian dari produk atau warehouse until become parts of
dimusnahkan. finished packages or are destroyed.
6.127 Bahan pengemas dan bahan cetak 6.127 Packaging materials and other printed
lain yang sudah dialokasikan untuk materials allocated for pre-coding
prakodifikasi hendaklah disimpan di should be stored in sealed containers
dalam wadah yang tertutup rapat dan within an appropriate area for proper
ditempatkan di area terpisah serta security and segregation.
terjamin keamanannya.
6.128 Proses prakodifikasi bahan pengemas 6.128 Pre-coding of packaging materials and
dan bahan cetak lain hendaklah other printed materials should take
dilakukan di area yang terpisah dari place in an area isolated from other
kegiatan pengemasan lain. Khusus packaging operations. Attention
untuk proses prakodifikasi secara should be paid to manual printing
manual hendaklah diperhatikan untuk which should be re-checked at regular
melakukan pemeriksaan kembali intervals.
dengan interval yang teratur.
6.129 Seluruh bahan pengemas dan bahan 6.129 All pre-coded packaging materials and
cetak lain yang telah diberi other printed materials should be
prakodifikasi hendaklah diperiksa checked before transfer to packaging
sebelum ditransfer ke area area.
pengemasan.
6.130 Segera sebelum menempatkan bahan 6.130 Immediately prior to the placement of
pengemas dan bahan cetak lain pada packaging materials and other printed
jalur pengemasan, personil materials on the packaging line, a line
penanggung jawab yang ditunjuk dari clearance check should be made by a
bagian pengemasan hendaklah designated responsible packaging
melakukan pemeriksaan kesiapan person in accordance with a written
jalur sesuai dengan prosedur tertulis line clearance procedure, approved by
yang disetujui oleh kepala bagian the head of Quality Management
Manajemen Mutu (Pemastian Mutu), (Quality Assurance), to:
untuk:
a) memastikan bahwa semua bahan a) verify that all materials and
dan produk yang sudah dikemas packaged products from the
dari kegiatan pengemasan previous packaging operation have
sebelumnya telah benar been removed from the packaging
disingkirkan dari jalur pengemasan line and line area;
dan area sekitarnya;
b) memeriksa kebersihan jalur dan b) check the line and immediate area
area sekitarnya: dan for general cleanliness; and
c) memastikan kebersihan peralatan c) verify that the equipment has been
yang akan dipakai. properly cleaned.
6.131 Risiko kesalahan terjadi dalam 6.131 Risk of packaging errors can be
pengemasan dapat diperkecil dengan minimized by the following means:
cara sebagai berikut:
a) menggunakan label dalam a) the use of roll-feed labels;
gulungan;
b) pemberian penandaan bets pada b) on-line batch coding;
jalur pemasangan label;
c) dengan menggunaan alat pemindai c) use of electronic code readers and
dan penghitung label elektronis; labels counters;
d) label dan bahan cetak lain didesain d) labels and other printed materials
sedemikian rupa sehingga masing- designed with distinct marks for
masing mempunyai tanda khusus different products; and
untuk tiap produk yang berbeda;
dan
e) di samping pemeriksaan secara e) in addition to visual checks during
visual selama pengemasan the packaging run, independent
berlangsung, hendaklah dilakukan Quality Control checks during and
pula pemeriksaan secara at the end of the run should be
independen oleh bagian performed.
Pengawasan Mutu selama dan
pada akhir proses pengemasan.
6.132 Perhatian khusus hendaklah diberikan 6.132 Special care should be taken when
bila memakai label-potong dan ketika using cut-labels and when over-
proses prakodifikasi dilakukan di luar printing is carried out off-line.
jalur pengemasan.
6.133 Produk yang penampilannya mirip 6.133 Products of similar appearance should
hendaklah tidak dikemas pada jalur not be packaged in close proximity
yang berdampingan kecuali ada unless there is physical segregation.
pemisahan secara fisik.
6.134 Pada tiap jalur pengemasan nama 6.134 At each packaging line the name and
dan nomor bets produk yang sedang batch of the product being packaged
dikemas hendaklah dapat terlihat should be prominently displayed.
dengan jelas.
6.135 Wadah yang dipakai untuk 6.135 Containers in which bulk product,
menyimpan produk ruahan, produk partly packed product, or sub-batch is
6.136 Wadah yang akan diisi hendaklah 6.136 Containers to be filled should be
diserahkan ke jalur atau tempat supplied to the packaging line or
pengemasan dalam keadaan bersih. station in a clean condition. Attention
Perhatian hendaklah diberikan untuk should be given to avoiding and
menghindarkan dan menghilangkan removing any contaminants such as
cemaran seperti pecahan kaca dan glass fragments and metal particles.
partikel logam.
6.137 Semua personil bagian pengemasan 6.137 All packaging personnel should be
hendaklah memperoleh pelatihan agar trained to recognize in-process control
memahami persyaratan pengawasan requirements and report any deviation
selama-proses dan melaporkan tiap they may detect while performing their
penyimpangan yang ditemukan pada specific responsibilities.
saat mereka menjalankan tanggung
jawab spesifik tersebut.
6.139 Bila ditemukan bahan pengemas 6.139 Any printed packaging material found
cetak pada saat pembersihan in clean-up should be turned over to a
hendaklah diberikan kepada supervisor, and be placed in a
supervisor, yang selanjutnya designated container for reconciliation
ditempatkan di dalam wadah yang and destruction at the end packaging
disediakan untuk keperluan run.
rekonsiliasi dan kemudian
dimusnahkan pada akhir proses
pengemasan.
6.141 Produk yang telah diisikan ke dalam 6.141 Products filled into their final
wadah akhir tetapi belum diberi label containers and held awaiting labelling
hendaklah dipisahkan dan diberi should be segregated and marked so
penandaan untuk menghindarkan as to avoid mix-up.
kecampurbauran.
6.142 Bagian peralatan pengemas yang 6.142 Packaging equipment whose parts do
biasanya tidak bersentuhan dengan not normally come in contact with the
produk ruahan tapi dapat menjadi bulk product but in which dust, debris,
tempat penumpukan debu, serpihan, packaging components or product
bahan pengemas ataupun produk might collect and later fall into the
yang kemudian dapat jatuh ke dalam product or otherwise become a
produk atau mencemari atau dapat contaminant or source of mix-up,
menjadi penyebab kecampurbauran should be appropriately cleaned.
produk yang sedang dikemas,
hendaklah dibersihkan dengan
cermat.
6.143 Hendaklah diambil tindakan untuk 6.143 Measures should be taken to control
mengendalikan penyebaran debu the spread of dust during packaging
selama proses pengemasan especially of dry products. Segregated
khususnya produk kering. Area packaging areas are necessary for
pengemasan yang terpisah diperlukan some products e.g. potent low dose or
untuk produk tertentu misalnya obat toxic products and sensitizing agents.
yang berdosis rendah dan berpotensi Compressed air should never be used
tinggi atau produk toksik dan bahan to clean equipment within an
yang dapat menimbulkan sensitisasi. operation packaging area where there
Udara bertekanan tidak boleh is danger of cross-contamination.
digunakan untuk membersihkan
peralatan di area kegiatan
pengemasan di mana pencemaran-
silang dapat terjadi.
6.144 Pemakaian sikat hendaklah dibatasi 6.144 Brushes should be restricted in use
karena dapat menimbulkan bahaya because of the contamination hazard
pencemaran dari bulu sikat dan/atau of hairs or bristles and/or particles
partikel yang menempel pada sikat. held in the brushes.
6.145 Personil hendaklah diingatkan untuk 6.145 Personnel should be cautioned not to
tidak menaruh bahan pengemas atau place packaging components or
produk di dalam saku mereka. Bahan products in their pockets. Such
tersebut hendaklah dibawa dengan material should be carried only in their
tangan atau di dalam wadah yang hands or in closed, properly identified
tertutup dan diberi tanda yang jelas. containers.
6.146 Bahan yang diperlukan dalam proses 6.146 Essential supplies, such as lubricants,
pengemasan seperti pelumas, adhesive, inks, cleaning fluids, etc.
perekat, tinta, cairan pembersih, dan should be kept in containers that look
sebagainya, hendaklah disimpan di completely different from any
dalam wadah yang jelas tampak container that is used for product
berbeda dengan wadah yang dipakai packaging and should be prominently
untuk pengemasan produk dan and clearly labelled as to their
hendaklah diberi penandaan yang contents.
jelas dan mencolok sesuai dengan
isinya.
6.147 Alat pemindai kode elektronik, alat 6.147 Checks should be made to ensure
penghitung dan peralatan lain yang that any electronic code readers, label
serupa, hendaklah diperiksa untuk counters or similar devices are
memastikan alat-alat tersebut bekerja operating correctly.
dengan benar.
6.148 Informasi tercetak dan dalam bentuk 6.148 Printed and embossed information on
huruf timbul pada bahan pengemas packaging materials should be distinct
hendaklah terlihat jelas, tidak and resistant to fading or erasing.
memudar dan tidak mudah terhapus.
6.149 Pengawasan pada jalur pengemasan 6.149 On-line control of the product during
selama proses pengemasan packaging should include at least
hendaklah meliputi paling sedikit hal- checking the following:
hal sebagai berikut:
a) tampilan kemasan secara umum; a) general appearance of the
packages;
b) apakah kemasan sudah lengkap; b) whether the packages are
complete;
c) apakah produk dan bahan c) whether the correct products and
pengemas yang dipakai sudah packaging materials are used;
benar;
d) apakah prakodifikasi sudah benar; d) whether any over-printing is
correct;
e) apakah monitor pada jalur sudah e) correct functioning of line monitors.
berfungsi dengan benar.
Sampel yang sudah diambil dari jalur Samples taken away from the
pengemasan hendaklah tidak packaging line should not be returned.
dikembalikan.
6.150 Produk yang telah mengalami 6.150 Products which have been involved in
kejadian tak normal hendaklah khusus an unusual event should only be
diperiksa, diinvestigasi dan disetujui reintroduced into the process after
terlebih dahulu oleh personil yang special inspection, investigation and
diberi wewenang sebelum approval by authorised personnel.
dimasukkan ke dalam proses Detailed record should be kept of this
pengemasan. Hendaklah dibuat operation.
cacatan detil dari aktifitas tersebut.
6.151 Bila selama rekonsiliasi ditemukan 6.151 Any significant or unusual discrepancy
perbedaan yang signifikan atau tidak observed during reconciliation of the
normal antara jumlah produk ruahan amount of bulk product and printed
dan bahan pengemas cetak packaging materials and the number
dibandingkan terhadap jumlah unit of units produced should be
yang diproduksi, maka sebelum investigated and satisfactorily
6.154 Hanya produk yang berasal dari satu 6.154 Only finished goods from a single
bets dari satu kegiatan pengemasan packaging operation should be placed
saja yang boleh ditempatkan pada on a pallet. Any partial carton and the
satu palet. Bila ada karton yang tidak quantity contained should be indicated
penuh maka jumlah kemasan on the carton.
hendaklah dituliskan pada karton
tersebut.
6.156 Supervisor hendaklah mengawasi 6.156 The supervisor should oversee the
penghitungan dan pemusnahan counting and destruction of non-
bahan pengemas dan produk ruahan returnable packaging components and
yang tidak dapat lagi dikembalikan ke bulk product. All unused coded
gudang. Semua sisa bahan materials should be reconciled and
pengemas yang sudah diberi destroyed. Quantities destroyed
penandaan tapi tidak terpakai should be recorded on the Batch
hendaklah dihitung dan dimusnahkan. Packaging Record.
Jumlah yang dimusnahkan hendaklah
dicatat pada Catatan Pengemasan
Bets.
6.157 Supervisor hendaklah menghitung 6.157 The supervisor should calculate and
dan mencatat jumlah pemakaian neto record the net used for all packaging
semua bahan pengemas dan produk components and bulk product.
ruahan.
6.158 Tiap penyimpangan hasil yang tidak 6.158 Any unexplained yield discrepancies
dapat dijelaskan atau tiap kegagalan or failures to comply with the
untuk memenuhi spesifikasi specifications should be thoroughly
hendaklah diselidiki secara teliti investigated, with consideration
dengan mempertimbangkan bets atau extended to other batches or other
produk lain yang mungkin juga products which might also be affected.
terpengaruh.
6.159 Setelah rekonsiliasi disetujui, produk 6.159 After acceptable reconciliation, the
jadi hendaklah ditempatkan di area finished product should be delivered
karantina produk jadi sambil to the finished product detention area
menunggu pelulusan dari kepala pending final release by the head of
bagian Manajemen Mutu (Pemastian Quality Management (Quality
Mutu). Assurance).
6.160 Untuk memastikan keseragaman bets 6.160 To assure batch uniformity and
dan keutuhan obat, prosedur tertulis integrity of medicinal products, written
yang menjelaskan pengambilan procedures describing sample taking,
sampel, pengujian atau pemeriksaan the controls or examinations to be
yang harus dilakukan selama proses conducted on in-process product of
dari tiap bets produk hendaklah each batch should be performed
dilaksanakan sesuai dengan metode according to methods approved by the
yang telah disetujui oleh kepala head of Quality Management (Quality
bagian Manajemen Mutu (Pemastian Assurance) and the results recorded.
Mutu) dan hasilnya dicatat. Such control is intended to monitor the
Pengawasan tersebut dimaksudkan product yield and validate the
untuk memantau hasil dan performance of the production
memvalidasi kinerja dari proses process that may be responsible for
produksi yang mungkin menjadi causing variability in the character-
penyebab variasi karakteristik produk istics of in-process products.
dalam-proses.
6.161 Prosedur tertulis untuk pengawasan 6.161 Written in-process control procedures
selama-proses hendaklah dipatuhi. should be followed. These procedures
Prosedur tersebut hendaklah should describe the point of sampling,
menjelaskan titik pengambilan frequency of sampling, number of
sampel, frekuensi pengambilan samples to be taken, specification to
sampel, jumlah sampel yang diambil, be checked, in the limits of
spesifikasi yang harus diperiksa dan acceptability for each specification.
batas penerimaan untuk tiap
spesifikasi.
6.162 Di samping itu, pengawasan selama- 6.162 In addition, in-process control should
proses hendaklah mencakup, tapi include, but not limited to the following
tidak terbatas pada prosedur umum general procedures:
sebagai berikut:
a) semua parameter produk, volume a) all parameter attributes, product fill
atau jumlah isi produk hendaklah or count should be checked at the
diperiksa pada saat awal dan start of processing or packaging
selama proses pengolahan atau run; and
pengemasan; dan
b) kemasan akhir hendaklah diperiksa b) finished packages should be
selama proses pengemasan checked throughout the run at
dengan selang waktu yang teratur regular intervals to assure that they
untuk memastikan kesesuaiannya fully comply with the specifications
dengan spesifikasi dan memastikan and that all components are those
semua komponen sesuai dengan specified in the Master Packaging
yang ditetapkan dalam Prosedur Procedure.
Pengemasan Induk.
6.163 Selama proses pengolahan dan 6.163 During the batch processing and
pengemasan bets hendaklah diambil packaging run samples/ packed units
sampel pada awal, tengah dan akhir should be collected at the beginning,
proses oleh personil yang ditunjuk. middle and end of operation by
appointed persons.
6.166 Bahan dan produk yang ditolak 6.166 Rejected materials and products
hendaklah diberi penandaan yang should be clearly marked as such and
jelas dan disimpan terpisah di “area stored separately in restricted areas.
terlarang” (restricted area). Bahan They should either be returned to the
atau produk tersebut hendaklah suppliers or, where appropriate,
dikembalikan kepada pemasoknya reprocessed or destroyed. Whatever
atau, bila dianggap perlu, diolah ulang action is taken should be approved
atau dimusnahkan. Langkah apa pun and recorded by the head of Quality
yang diambil hendaklah lebih dulu Management (Quality Assurance).
disetujui oleh kepala bagian
Manajemen Mutu (Pemastian Mutu)
dan dicatat.
6.167 Pengolahan ulang produk yang ditolak 6.167 The reprocessing of rejected products
hendaklah merupakan suatu kekecua- should be exceptional. It is only
lian. Hal ini hanya diperbolehkan jika permitted if the quality of the final
mutu produk akhirnya tidak product is not affected, if the
terpengaruh, bila spesifikasinya specifications are met and if it is done
dipenuhi dan prosesnya dikerjakan in accordance with a defined and
sesuai dengan prosedur yang telah authorised procedure after evaluation
ditetapkan dan disetujui setelah of the risks involved. Record of the
dilakukan evaluasi terhadap risiko reprocessing should be kept.
yang mungkin timbul. Catatan
pengolahan ulang hendaklah
disimpan.
6.168 Pemulihan semua atau sebagian dari 6.168 The recovery of all or part of earlier
bets sebelumnya, yang memenuhi batches, which conform to the
persyaratan mutu, dengan cara required quality by incorporation into a
penggabungan ke dalam bets lain dari batch of the same product at a defined
produk yang sama pada suatu tahap stage of manufacture, should be
pembuatan obat, hendaklah authorized beforehand. This recovery
diotorisasi sebelumnya. Pemulihan ini should be carried out in accordance
hendaklah dilakukan sesuai dengan with a defined procedure after
prosedur yang telah ditetapkan evaluation of the risks involved,
setelah dilakukan evaluasi terhadap including any possible effect on shelf
risiko yang mungkin terjadi, termasuk life. The recovery should be recorded.
kemungkinan pengaruh terhadap
masa edar produk. Pemulihan ini
hendaklah dicatat.
6.169 Kebutuhan pengujian tambahan 6.169 The need for additional testing of any
hendaklah dipertimbangkan oleh finished product which has been
kepala Pengawasan Mutu terhadap reprocessed, or into which a
produk hasil pengolahan ulang atau recovered product has been
bets yang mendapat penambahan incorporated, should be considered by
dari produk pulihan. the head of Quality Control
Department.
6.170 Bets yang mengandung produk 6.170 The recovered batch should not be
pulihan hanya boleh diluluskan released until the incorporating
setelah semua bets asal produk batches from which the materials
pulihan yang bersangkutan telah originated have been evaluated and
dinilai dan dinyatakan memenuhi found suitable for use.
spesifikasi yang ditetapkan.
6.171 Produk yang dikembalikan dari 6.171 Products returned from the market
peredaran dan telah lepas dari and which have left the control of the
pengawasan industri pembuat manufacturer should be destroyed
hendaklah dimusnahkan. Produk unless without doubt their quality is
tersebut dapat dijual lagi, diberi label satisfactory; they may be considered
kembali atau dipulihkan ke bets for re-sale, re-labelling or recovery
berikut hanya bila tanpa keraguan with a subsequent batch only after
mutunya masih memuaskan setelah they have been critically assessed by
6.174 Produk kembalian yang tidak dapat 6.174 Returned products which cannot be
diolah ulang hendaklah dimusnahkan. reprocessed should be destroyed. A
Prosedur pemusnahan bahan atau procedure for destruction of rejected
pemusnahan produk yang ditolak materials or product should be
hendaklah disiapkan. Prosedur ini available. The procedure should
hendaklah mencakup tindakan include precautionary measures to
pencegahan terhadap pencemaran prevent pollution of the environment
lingkungan dan penyalahgunaan and misuse of the material or product
bahan atau produk oleh orang yang by unauthorized persons.
tidak mempunyai wewenang.
Dokumentasi Documentation
6.175 Penanganan produk kembalian dan 6.175 The handling or returned product and
tindak lanjutnya hendaklah the follow-up actions should be
didokumentasikan dan dilaporkan. documented and reported. If the
Bila produk harus dimusnahkan, product is to be destroyed, the
dokumentasi hendaklah mencakup documentation should include a
berita acara pemusnahan yang diberi certificate of destruction which is
tanggal dan ditandatangani oleh dated and signed by the persons
personil yang melaksanakan dan performing and witnessing the
personil yang menyaksikan destruction.
pemusnahan.
6.176 Karantina produk jadi merupakan 6.176 Finished product quarantine is the last
tahap akhir pengendalian sebelum point of control before the product
penyerahan ke gudang dan siap untuk enters the warehouse and becomes
didistribusikan. Sebelum diluluskan available for distribution to the market.
untuk diserahkan ke gudang, Strict controls should be exercised to
pengawasan yang ketat hendaklah ensure that the product and its
dilaksanakan untuk memastikan packaging records meet all specified
produk dan catatan pengemasan bets requirements before release to the
memenuhi semua spesifikasi yang warehouse.
ditentukan.
6.177 Prosedur tertulis hendaklah mencan- 6.177 Written procedures should describe
tumkan cara penyerahan produk jadi the transfer of finished product into the
ke area karantina, cara penyimpanan quarantined area, storage while
sambil menunggu pelulusan, persya- waiting approval, requirements that
ratan yang diperlukan untuk memper- should be met for approval, and
oleh pelulusan, dan cara pemindahan subsequent transfer to the finished
selanjutnya ke gudang produk jadi. goods warehouse.
6.178 Selama menunggu pelulusan dari 6.178 Pending release by the Quality
bagian Manajemen Mutu (Pemastian Management (Quality Assurance), the
Mutu), seluruh bets/lot yang sudah entire packaged batch or lot should be
dikemas hendaklah ditahan dalam detained in the finished goods
status karantina. quarantine.
6.179 Kecuali sampel untuk pengawasan 6.179 No product except samples for the
mutu, tidak boleh ada produk yang quality control unit should be
diambil dari suatu bets/lot selama dispensed from any product lot or
produk tersebut masih ditahan di area batch while it is being held in the
karantina. finished goods quarantine area.
6.180 Area karantina merupakan area 6.180 Physical access to the quarantine
terbatas hanya bagi personil yang area should be restricted, and only
benar-benar diperlukan untuk bekerja those persons actually required
atau diberi wewenang untuk masuk ke working in the area or who have been
area tersebut. properly authorized to enter the area
should be allowed access.
6.181 Produk jadi yang memerlukan kondisi 6.181 Any finished product that requires
penyimpanan khusus hendaklah diberi special storage conditions should be
penandaan jelas yang menyatakan appropriately labelled to show the
kondisi penyimpanan yang diperlukan, required storage conditions, and the
dan produk tersebut hendaklah material should be stored in
disimpan di area karantina dengan quarantine under the specified
kondisi yang sesuai. conditions.
6.182 Pelulusan akhir produk hendaklah 6.182 Final release of the product should be
didahului dengan penyelesaian yang preceded by the satisfactory
memuaskan dari paling tidak hal completion of at least the following
sebagai berikut: events:
a) produk memenuhi persyaratan a) finished products meet quality
mutu dalam semua spesifikasi control requirements for all
pengolahan dan pengemasan; processing and packaging
specifications;
b) sampel pertinggal dari kemasan b) retention by quality control of
yang dipasarkan dalam jumlah sufficient finished market
yang mencukupi untuk pengujian containers as retained samples for
di masa mendatang; future testing;
c) pengemasan dan penandaan c) packaging and labelling meet all
memenuhi semua persyaratan requirements as checked by
sesuai hasil pemeriksaan oleh Quality Control;
bagian Pengawasan Mutu;
d) rekonsiliasi bahan pengemas d) the reconciliation of printed
cetak dan bahan cetak dapat packaging components is
diterima; dan acceptable; and
e) produk jadi yang diterima di area e) marketed packages received in the
karantina sesuai dengan jumlah finished goods quarantine area are
yang tertera pada dokumen reconciled with the amount shown
penyerahan barang. on the transfer documents.
6.183 Setelah pelulusan suatu bets/lot oleh 6.183 After the Quality Management (Quality
bagian Manajemen Mutu (Pemastian Assurance) has approved a batch or a
Mutu), produk tersebut hendaklah lot, the material should be removed
dipindahkan dari area karantina ke from the finished goods quarantine
gudang produk jadi. area to the finished goods storage.
6.184 Sewaktu menerima produk jadi, 6.184 Upon receipt on the finished goods,
personil gudang hendaklah mencatat the warehouse unit should make entry
6.185 Sistem distribusi hendaklah didesain 6.185 A system designed to control the
sedemikian rupa untuk memastikan shipment of medicinal products should
produk yang pertama masuk assure that the first incoming material
didistribusikan lebih dahulu. is distributed first.
6.186 Sistem distribusi hendaklah 6.186 The system should generate records
menghasilkan catatan sedemikian from which the distribution of each
rupa sehingga distribusi tiap bets/lot batch or lot medicinal product can be
obat dapat segera diketahui untuk readily determined to facilitate
mempermudah penyelidikan atau investigation or recall if necessary.
penarikan kembali jika diperlukan.
6.187 Prosedur tertulis mengenai distribusi 6.187 Written procedures describing the
obat hendaklah dibuat dan dipatuhi. distribution of medicinal products
should be established and followed.
6.188 Penyimpangan terhadap konsep first- 6.188 Deviation from first-in first-out concept
in first-out (FIFO) atau first-expire first- should be permitted for only short
out (FEFO) hendaklah hanya period, and only when authorized by
diperbolehkan untuk jangka waktu responsible management.
yang pendek dan hanya atas
persetujuan manajemen yang
bertanggung jawab.
6.189 Semua bahan dan produk hendaklah 6.189 Materials should be stored in an
disimpan secara rapi dan teratur untuk orderly manner to prevent any risk of
mencegah risiko kecampurbauran mix-up or contamination and to
atau pencemaran serta memudahkan facilitate inspection and maintenance.
pemeriksaan dan pemeliharaan.
6.190 Bahan dan produk hendaklah 6.190 Materials should be stored off the floor
diletakkan tidak langsung di lantai and sufficiently spaced.
dan dengan jarak yang cukup
terhadap sekelilingnya.
6.191 Bahan dan produk hendaklah 6.191 The materials should be stored under
disimpan dengan kondisi lingkungan suitable environmental condition. Any
yang sesuai. Penyimpanan yang specifically required storage condition
memerlukan kondisi khusus should be provided.
hendaklah disediakan.
6.192 Kondisi penyimpanan obat dan bahan 6.192 Storage conditions for medicinal
hendaklah sesuai dengan yang tertera products and materials should be in
pada penandaan berdasarkan hasil uji compliance with the labelling, which is
stabilitas. based on the results of stability
testing.
6.197 Tiap bets bahan awal, bahan 6.197 Each batch of starting materials,
pengemas, produk antara, produk packaging materials, intermediates,
ruahan dan produk jadi yang disimpan bulk products and finished products
di area gudang hendaklah mempunyai stored in storage areas should have
kartu stok. Kartu stok tersebut an inventory card. Inventory cards
hendaklah secara periodik should be periodically reconciled and
direkonsiliasi dan bila ditemukan if there is any discrepancy found it
perbedaan hendaklah dicatat dan should be recorded and justified when
diberikan alasan bila jumlah yang the quantity approved for use is
disetujui untuk pemakaian berbeda different from the original receipt or
dari jumlah pada saat penerimaan delivery. This should be documented
6.198 Pemisahan secara fisik atau cara lain 6.198 Physical or other equivalent validated
yang tervalidasi (misalnya cara (e.g. electronic) segregation should be
elektronis) hendaklah disediakan provided for the storage of rejected,
untuk penyimpanan bahan atau expired, recalled or returned materials
produk yang ditolak, daluwarsa, ditarik or products. The materials or
dari peredaran atau obat atau bahan products, and areas concerned should
kembalian. Bahan atau produk, dan be appropriately identified.
area penyimpanan tersebut hendaklah
diberi identitas yang tepat.
6.199 Semua bahan awal dan bahan 6.199 All starting materials and packaging
pengemas yang diserahkan ke area materials delivered to storage areas
penyimpanan hendaklah diperiksa should be checked for proper identity,
kebenaran identitas, kondisi wadah condition of container and approval of
dan tanda pelulusan oleh bagian Quality Control unit.
Pengawasan Mutu.
6.200 Bila identitas atau kondisi wadah 6.200 If the identity or condition of any
bahan awal atau bahan pengemas container of starting materials or
diragukan atau tidak sesuai dengan packaging materials is suspicious or
persyaratan identitas atau kondisinya, does not comply with the
wadah tersebut hendaklah dikirim ke requirements of identity or condition,
area karantina. Selanjutnya pihak that container should be delivered to
Pengawasan Mutu hendaklah the quarantine area. The Quality
menentukan status bahan tersebut. Control unit shall determine the
disposition of the material.
6.201 Bahan awal dan bahan pengemas 6.201 Rejected starting materials and
yang ditolak hendaklah tidak disimpan packaging materials should not be
bersama-sama dengan bahan yang stored together with approved
sudah diluluskan, tapi dalam area materials. They are to be stored in the
khusus yang diperuntukkan bagi assigned location for rejects.
bahan yang ditolak.
6.202 Bahan cetak hendaklah disimpan di 6.202 Printed materials should be stored in a
“area penyimpanan terlarang” restrictive storage area and dispensed
(restricted storage area) dan under strict supervision.
penyerahan di bawah pengawasan
yang ketat.
6.203 Stok tertua bahan awal dan bahan 6.203 The oldest stock of approved starting
pengemas dan yang mempunyai materials and packaging materials
tanggal daluwarsa paling dekat (FIFO-First In First Out principle) and
hendaklah digunakan terlebih dahulu those nearing expiration date should
(prinsip FIFO dan FEFO). be used first (FEFO- First Expired
First Out principle).
6.204 Bahan awal dan bahan pengemas 6.204 Starting materials and packaging
hendaklah diuji ulang terhadap materials should be retested for
identitas, kekuatan, mutu dan identity, strength, quality and purity as
kemurnian, sesuai kebutuhan, misal: necessary e.g. after storage periods,
setelah disimpan lama, atau terpapar or after exposure to air, heat or other
ke udara, panas atau kondisi lain yang condition that may adversely affect
mungkin berdampak buruk terhadap their quality.
mutu.
6.205 Produk antara dan produk ruahan 6.205 Intermediate and bulk products should
hendaklah disimpan pada kondisi be kept under appropriate conditions.
yang tepat.
6.206 Tiap penerimaan hendaklah diperiksa 6.206 Each delivery should be checked to
untuk memastikan bahwa bahan yang verify that the material delivered
diterima sesuai dengan dokumen agrees with the delivery
pengiriman. documentation.
6.207 Tiap wadah produk antara, produk 6.207 Each container of intermediates, bulk
ruahan dan produk jadi yang products and finished products
diserahkan ke area penyimpanan delivered to the storage area should
hendaklah diperiksa kesesuaian be checked for proper identification,
identitas dan kondisi wadah. and condition of containers.
6.208 Bila identitas atau kondisi wadah 6.208 If the identity or condition of any
produk antara, produk ruahan dan container of intermediates, bulk
produk jadi diragukan atau tidak products and finished products is
sesuai dengan persyaratan identitas suspected, or does not comply with
atau kondisinya, wadah tersebut the requirements of identity or
hendaklah dikirim ke area karantina. condition, that container should be
Selanjutnya pihak Pengawasan Mutu retained in the quarantine for Quality
hendaklah menentukan status produk Control inspection and disposition.
tersebut.
PRINSIP PRINCIPLE
Pengawasan Mutu merupakan bagian yang Quality Control is an essential part of Good
esensial dari Cara Pembuatan Obat yang Baik Manufacturing Practices to provide assurance
untuk memberikan kepastian bahwa produk that the products will be consistently of a
secara konsisten mempunyai mutu yang quality appropriate to their intended use. The
sesuai dengan tujuan pemakaiannya. involvement and commitment of all concerned
Keterlibatan dan komitmen semua pihak yang at all stages are mandatory towards the
berkepentingan pada semua tahap achievement of this quality objective from the
merupakan keharusan untuk mencapai start of manufacturing to the distribution of the
sasaran mutu mulai dari awal pembuatan finished product.
sampai kepada distribusi produk jadi.
Pengawasan Mutu tidak terbatas pada Quality Control is not confined to laboratory
kegiatan laboratorium, tapi juga harus terlibat operations, but must be involved in all
dalam semua keputusan yang terkait dengan decisions which may concern the quality of
mutu produk. Ketidaktergantungan the product. The independence of Quality
Pengawasan Mutu dari Produksi dianggap hal Control from Production is considered
yang fundamental agar Pengawasan Mutu fundamental to the satisfactory operation of
dapat melakukan kegiatan dengan Quality Control. (See also Chapter 1 Quality
memuaskan. (Lihat juga Bab 1 Manajemen Management)
Mutu).
UMUM GENERAL
7.1 Tiap pemegang izin pembuatan harus 7.1 Each holder of a manufacturing
mempunyai Bagian Pengawasan Mutu. authorization must have a Quality
Bagian ini harus independen dari bagian Control Department. This department
lain dan di bawah tanggung jawab dan must be independent from other
wewenang seorang dengan kualifikasi departments, and under the authority of
dan pengalaman yang sesuai, yang a person with appropriate qualifications
membawahi satu atau beberapa and experience, who has one or several
laboratorium. Sarana yang memadai control laboratories at his disposal.
harus tersedia untuk memastikan bahwa Adequate resources must be available to
segala kegiatan Pengawasan Mutu ensure that all the Quality Control
dilaksanakan dengan efektif dan dapat arrangements are effectively and reliably
7.2 Tugas utama kepala bagian 7.2 The principal duties of the head of
Pengawasan Mutu dijelaskan pada Bab Quality Control are summarised in
2 Personalia. Bagian Pengawasan Mutu Chapter 2 Personnel. The Quality
secara keseluruhan juga mempunyai Control Department as a whole will also
tanggung jawab, antara lain adalah: have other duties, such as:
membuat, memvalidasi dan to establish, validate and implement
menerapkan semua prosedur all quality control procedures,
pengawasan mutu,
menyimpan sampel pembanding dari keep the reference samples of
bahan dan produk, materials and products,
memastikan pelabelan yang benar ensure the correct labelling of
pada wadah bahan dan produk, containers of materials and products,
memastikan pelaksanaan peman- ensure the monitoring of the stability
tauan stabilitas dari produk, of the products,
ikut serta pada investigasi dari participate in the investigation of
keluhan yang terkait dengan mutu complaints related to the quality of
produk, the product,
dll. etc.
Semua kegiatan tersebut hendaklah All these operations should be carried
dilakukan sesuai dengan prosedur out in accordance with written
tertulis, dan dicatat di mana perlu. procedures and, where necessary,
recorded.
Lihat juga Bab 1 Manajemen Mutu. See also Chapter 1 Quality Management.
7.4 Personil, bangunan dan fasilitas serta 7.4 The personnel, premises, and equipment
peralatan laboratorium hendaklah sesuai in the laboratories should be appropriate
untuk jenis tugas yang ditentukan dan to the tasks imposed by the nature and
skala kegiatan pembuatan obat. the scale of the manufacturing
Penggunaan laboratorium luar sesuai operations. The use of outside
dengan ketentuan yang tercantum dalam laboratories, in conformity with the
Bab 11 Pembuatan dan Analisis principles detailed in Chapter 11
Berdasarkan Kontrak, dapat diterima Contract Manufacture and Analysis, can
untuk hal tertentu be accepted for particular reasons.
7.5 Bangunan dan fasilitas Laboratorium 7.5 Control Laboratory premises should
Pengawasan Mutu memenuhi meet the general and specific
persyaratan umum dan khusus untuk requirements for Quality Control areas
Pengawasan Mutu yang disebutkan given in Chapter 3 Building and Facility.
7.6 Personil Pengawasan Mutu hendaklah 7.6 Quality Control personnel should meet
memenuhi persyaratan umum yang the general requirements given in
diuraikan pada Bab 2 Personalia. Chapter 2 Personnel.
7.7 Peralatan Pengawasan Mutu hendaklah 7.7 Quality Control equipment should meet
memenuhi persyaratan umum yang the general requirements given in
diuraikan pada Bab 4 Peralatan. Chapter 4 Equipment.
7.8 Pereaksi dan Media Perbenihan 7.8 Reagents and Culture Media
a) Penerimaan atau pembuatan a) All reagents and culture media
pereaksi dan media perbenihan should be recorded upon receipt or
hendaklah dicatat. preparation.
b) Pereaksi dan media perbenihan b) Reagents and culture media made
yang dibuat di laboratorium up in the laboratory should be
hendaklah mengikuti prosedur prepared following written procedures
pembuatan tertulis dan diberi label and appropriately labelled. The label
yang sesuai. Pada label hendaklah should indicate the concentration,
dicantumkan konsentrasi, faktor standardization factor, shelf-life, re-
standardisasi, masa simpan, tanggal standardization due date and storage
standardisasi ulang dan kondisi conditions. The label should be
penyimpanan. Label hendaklah signed and dated by the person
ditandatangani dan dibubuhi tanggal preparing the reagent.
oleh petugas yang membuat
pereaksi tersebut.
c) Baik kontrol positif maupun kontrol c) Both positive and negative controls
negatif hendaklah digunakan untuk should be applied to verify the
memastikan kesesuaian media suitability of culture media. The size
perbenihan. Konsentrasi inokulum of the inoculum used in positive
dalam kontrol positif hendaklah controls should be appropriate to the
disesuaikan dengan kepekaan sensitivity required.
pertumbuhan yang diinginkan.
mutunya.
e) Pada label baku pembanding e) The label of reference standards
hendaklah dicantumkan kadar, should indicate the concentration,
tanggal pembuatan, tanggal date of manufacture, expiration date,
daluwarsa, tanggal pertama kali tutup date the closure is first opened and
wadahnya dibuka dan bila perlu storage conditions where appropriate.
kondisi penyimpanannya.
7.10 Bila perlu, tanggal penerimaan tiap 7.10 Where necessary, the date of receipt of
bahan yang digunakan untuk kegiatan any substance used for testing
pengujian (misal, pereaksi dan baku operations (e.g. reagents and reference
pembanding) hendaklah tercantum pada standards) should be indicated on the
wadahnya. Instruksi penggunaan dan container. Instructions for use and
penyimpanan hendaklah diikuti. Dalam storage should be followed. In certain
hal tertentu perlu dilakukan uji cases it may be necessary to carry out
identifikasi dan/atau pengujian lain untuk an identification test and/or other testing
bahan pereaksi pada waktu diterima of reagent materials upon receipt or
atau sebelum digunakan. before use.
7.11 Hewan yang digunakan untuk pengujian 7.11 Animals used for testing components,
komponen, bahan atau produk, materials or products, should, where
hendaklah, bila perlu, dikarantina appropriate, be quarantined before use.
sebelum digunakan. Hewan tersebut They should be maintained and
hendaklah dipelihara dan diawasi controlled in a manner that assures their
sedemikian untuk memastikan suitability for the intended use. They
kesesuaian tujuan penggunaannya. should be identified, and adequate
Hewan tersebut hendaklah diidentifikasi records should be maintained, showing
dan catatan yang memadai hendaklah the history of their use.
disimpan dan dijaga agar dapat
menunjukkan riwayat penggunaannya.
DOKUMENTASI DOCUMENTATION
maintenance of equipment.
7.13 Revisi berkala terhadap spesifikasi 7.13 Periodic revisions of the specifications are
diperlukan untuk memenuhi persyaratan necessary to comply with the latest
yang diuraikan di dalam edisi farmakope edition of the national pharmacopoeia or
nasional terakhir atau kompendial resmi other official compendia.
lain.
7.14 Semua dokumentasi Pengawasan Mutu 7.14 Any Quality Control documentation
yang terkait dengan catatan bets relating to a batch record should be
hendaklah disimpan sampai satu tahun retained for one year after the expiry
setelah tanggal daluwarsa bets yang date of the batch.
bersangkutan.
7.15 Untuk beberapa jenis data (misalnya 7.15 For some kinds of data (e.g. analytical
hasil uji analisis, hasil nyata, tests results, yields, environmental
pemantauan lingkungan) hendaklah monitoring) it is recommended that
dibuat sedemikian rupa untuk records in a manner permitting trend
memungkinkan pelaksanaan evaluasi evaluation be kept.
tren.
7.16 Di samping informasi yang merupakan 7.16 In addition to the information which is
bagian dari catatan bets, data asli lain part of the batch record, other original
seperti buku catatan laboratorium data such as laboratory notebooks
dan/atau rekaman hendaklah disimpan and/or records should be retained and
dan tersedia. readily available.
7.19 Wadah sampel hendaklah diberi label 7.19 Sample containers should bear a label
yang menjelaskan isinya, disertai nomor indicating the contents, with the batch
bets, tanggal pengambilan sampel dan number, the date of sampling and the
wadah yang diambil sampelnya. containers from which samples have
been drawn.
7.21 Sampel pembanding tiap bets produk 7.21 Reference samples from each batch of
akhir hendaklah disimpan sampai satu finished products should be retained till
tahun pasca tanggal daluwarsa. Produk one year after the expiry date. Finished
akhir hendaklah disimpan dalam products should usually be kept in their
kemasan akhir dan dalam kondisi yang final packaging and stored under the
direkomendasikan. Sampel bahan awal recommended conditions. Samples of
(di luar bahan pelarut, gas dan air) starting materials (other than solvents,
hendaklah disimpan selama paling gases and water) should be retained for
sedikit dua tahun pasca pelulusan at least two years after the release of the
produk terkait bila stabilitasnya product if their stability allows. This
mengizinkan. Periode waktu ini dapat period may be shortened if their stability,
diperpendek apabila stabilitasnya lebih as mentioned in the relevant
singkat, sesuai spesifikasinya yang specification, is shorter. Reference
relevan. Jumlah sampel pertinggal samples of materials and products
bahan dan produk hendaklah cukup should be of a size sufficient to permit at
untuk memungkinkan pelaksanaan least a full reexamination.
minimal satu pengujian ulang lengkap.
7.22 Identitas suatu bets bahan awal 7.22 The identity of a complete batch of
biasanya hanya dapat dipastikan apabila starting materials can normally only be
sampel diambil dari tiap wadah dan ensured if individual samples are taken
dilakukan uji identitas terhadap tiap from all the containers and an identity
sampel. Pengambilan sampel boleh test performed on each sample. It is
dilakukan terhadap sebagian dari jumlah permissible to sample only a proportion
7.23 Validasi tersebut hendaklah mencakup 7.23 This validation should take account of at
minimal aspek – aspek berikut: least the following aspects:
a) sifat dan status industri pembuat dan a) nature and status of the manufacturer
pemasok serta pemahaman mereka and of the supplier and their
tentang ketentuan CPOB pada understanding of the GMP
industri farmasi; requirements of the pharmaceutical
industry;
b) sistem Pemastian Mutu industri b) the Quality Assurance system of the
pembuat bahan awal; manufacturer of the starting material;
c) kondisi pembuatan pada saat bahan c) the manufacturing conditions under
awal tersebut diproduksi dan which the starting material is
diperiksa; produced and controlled;
d) sifat bahan awal dan produk jadi d) the nature of the starting material and
yang akan menggunakan bahan awal the medicinal products in which it will
tersebut. be used.
7.24 Pola pengambilan sampel bahan 7.24 The sampling plan for packaging
pengemas hendaklah setidaknya materials should take account of at least
memerhatikan hal berikut: jumlah yang the following: the quantity received, the
diterima, mutu yang dipersyaratkan, sifat quality required, the nature of the
bahan (misalnya bahan pengemas material (e.g. primary packaging
primer, dan/atau bahan pengemas materials and/or printed packaging
cetak), metode produksi dan materials), the production methods, and
pengetahuan tentang pelaksanaan the knowledge of Quality Assurance
sistem Pemastian Mutu di pabrik system of the packaging materials
pembuat bahan pengemas berdasarkan manufacturer based on audits. The
audit. Jumlah sampel yang diambil number of samples taken should be
hendaklah ditentukan secara statistik determined statistically and specified in a
dan disebutkan dalam pola pengambilan sampling plan.
sampel.
7.26 Semua alat pengambil sampel dan 7.26 All sampling tools and containers should
wadah sampel hendaklah terbuat dari be made of inert materials and kept
bahan yang inert dan dijaga scrupulously clean.
kebersihannya.
7.27 Instruksi pengambilan sampel hendaklah 7.27 Sampling instructions should include:
mencakup :
metode dan pola pengambilan the method of sampling and the
sampel; sampling plan;
peralatan yang digunakan; the equipment to be used;
jumlah sampel yang diambil; the amount of sample to be taken;
instruksi pembagian sampel sesuai instructions for any required sub-
kebutuhan; division of the sample;
jenis wadah sampel yang harus the type of sample container to be
digunakan, yakni apakah untuk used i.e. whether it is for aseptic
pengambilan sampel secara aseptik sampling or for normal sampling;
atau normal;
identitas wadah yang diambil the identification of containers
sampelnya; sampled;
peringatan khusus yang harus any special precautions to be
diperhatikan terutama yang berkaitan observed, especially in regard to
dengan pengambilan sampel bahan sampling of sterile or noxious
steril atau berbahaya; materials;
kondisi penyimpanan; dan the storage conditions; and
instruksi tentang cara pembersihan instructions for the cleaning and
dan penyimpanan alat pengambil storage of sampling equipment.
sampel.
7.28 Tiap wadah sampel hendaklah diberi 7.28 Each sample container should bear a
label yang menunjukkan: label indicating :
nama bahan yang disampel; name of sampled material;
nomor bets atau lot; the batch or lot number reference;
nomor wadah yang diambil the number of container from which
sampelnya; the sample has been taken;
tanda tangan petugas yang the signature of the person who
mengambil sampel; dan takes the sample; and
tanggal pengambilan sampel. the date of sampling.
7.29 Sebelum dan setelah tiap pemakaian, 7.29 Sampling equipment should be cleaned, if
alat pengambil sampel hendaklah necessary sterilized, before and after
dibersihkan, jika perlu disterilkan, dan each use and stored separately from
disimpan secara terpisah dari alat other laboratory equipment.
laboratorium lain.
7.30 Pada saat pengambilan sampel 7.30 Care should be taken during sampling to
hendaklah dilakukan pencegahan agar guard against contamination or mix-up of,
tidak terjadi pencemaran atau kecampur- or by, the material being sampled. All
bauran terhadap atau oleh bahan yang sampling equipment which comes in
diambil sampelnya. Semua alat contact with the material should be clean.
pengambil sampel yang bersentuhan Some particularly hazardous or potent
dengan bahan hendaklah bersih. materials may require special
Perhatian khusus mungkin diperlukan precautions.
untuk penanganan bahan yang
berbahaya atau berpotensi tinggi.
7.31 Sampel Pembanding dan Sampel 7.31 Reference and Retention Samples.
Pertinggal.
Lihat juga Aneks 11 Sampel See Annex 11 Reference and Retention
Pembanding dan Sampel Pertinggal Sampel
PENGUJIAN TESTING
7.32 Metode analisis hendaklah divalidasi. 7.32 Analytical methods should be validated.
Semua kegiatan pengujian yang diuraikan All testing operations described in the
dalam izin edar obat hendaklah marketing authorisation should be
dilaksanakan menurut metode yang carried out according to the approved
disetujui. methods.
7.33 Hasil pengujian yang diperoleh hendaklah 7.33 The results obtained should be recorded
dicatat dan dicek untuk memastikan and checked to make sure that they are
bahwa masing-masing konsisten satu consistent with each other. Any
dengan yang lain. Semua kalkulasi calculations should be critically
hendaklah diperiksa dengan kritis. examined.
7.34 Pengujian yang dilakukan hendaklah 7.34 The tests performed should be recorded
dicatat dan catatannya hendaklah and the records should include at least
mencakup paling sedikit data sebagai the following data:
berikut:
a) nama bahan atau produk dan, di a) name of the material or product and,
mana perlu, bentuk sediaan; where applicable, dosage form;
b) nomor bets dan, di mana relevan, b) batch number and, where
pembuat dan/atau pemasok; appropriate, the manufacturer and/or
supplier;
c) rujukan spesifikasi dan prosedur c) references to the relevant
pengujian yang relevan; specifications and testing
procedures;
d) hasil pengujian, termasuk pengamat- d) test results, including observations
an dan kalkulasi, dan acuan kepada and calculations, and reference to
semua sertifikat analisis; any certificates of analysis;
e) tanggal pengujian; e) dates of testing;
f) paraf orang yang melaksanakan f) initials of the persons who performed
pengujian; the testing;
g) paraf orang yang melakukan verifikasi g) initials of the persons who verified
terhadap pengujian dan kalkulasi, di the testing and the calculations,
mana perlu; where appropriate;
h) pernyataan pelulusan atau penolakan h) a clear statement of release or
(atau keputusan status lain) yang jelas rejection (or other status decision)
dan tanda tangan orang yang and the dated signature of the
bertanggung jawab yang dilengkapi designated responsible person.
dengan tanggal.
7.35 Semua pengawasan selama-proses, 7.35 All the in-process controls, including
termasuk yang dilakukan dalam area those made in the production area by
produksi oleh personil produksi, production personnel, should be
hendaklah dilaksanakan menurut metode performed according to methods
yang disetujui kepala bagian approved by the head of Quality Control
Pengawasan Mutu dan hasilnya dicatat. and the results recorded.
7.36 Hasil uji di luar spesifikasi (HULS), yang 7.36 Out of specification (OOS) results
diperoleh selama pengujian bahan atau obtained during testing of materials or
produk, hendaklah diselidiki menurut products should be investigated in
prosedur yang disetujui. Catatannya accordance with an approved procedure.
hendaklah disimpan. Records should be maintained.
7.37 Sebelum meluluskan bahan awal atau 7.37 Before releasing a starting or packaging
bahan pengemas untuk digunakan, material for use, the head of Quality
kepala bagian Pengawasan Mutu Control should ensure that the materials
hendaklah memastikan bahwa bahan have been tested for conformity with
tersebut telah diuji kesesuaiannya specifications for identity, strength, purity
terhadap spesifikasi untuk identitas, and other quality parameters.
kekuatan, kemurnian dan parameter mutu
lain.
7.39 Untuk tiap bets produk jadi, hendaklah 7.39 For each batch of medicinal product,
dilakukan pengujian (di laboratorium) atas there should be appropriate laboratory
kesesuaian terhadap spesifikasi produk determination of satisfactory conformance
akhirnya, sebelum diluluskan. to its finished product specifications prior
to release.
7.40 Produk jadi yang tidak memenuhi 7.40 Medicinal products failing to meet the
spesifikasi dan kriteria mutu lain yang established specifications and any other
ditetapkan hendaklah ditolak. Pengolahan relevant quality criteria should be
ulang dapat dilakukan, apabila laik, rejected. Reprocessing may be
namun produk hasil pengolahan ulang performed, if feasible, but the
hendaklah memenuhi semua spesifikasi reprocessed product should meet all
dan kriteria mutu lain yang ditetapkan specifications and other quality criteria
sebelum diluluskan untuk distribusi. prior to its acceptance and release.
7.42 Hendaklah ditetapkan batas waktu 7.42 There should be an appropriate time limit
penyimpanan yang sesuai untuk tiap for storage of each starting material,
bahan awal, produk antara, dan produk intermediate and bulk product. After this
ruahan. Setelah batas waktu ini bahan period the material or product should be
atau produk tersebut hendaklah diuji retested by the quality control unit for
ulang oleh bagian Pengawasan Mutu identity, strength, purity and quality.
terhadap identitas, kekuatan, kemurnian Based on the retest result the material is
dan mutu. Berdasarkan hasil uji ulang either re-approved for use or rejected.
tersebut bahan atau produk itu dapat
diluluskan kembali untuk digunakan atau
ditolak.
7.43 Bila suatu bahan disimpan pada kondisi 7.43 If a material is subjected to unusual
7.44 Pengujian tambahan terhadap produk jadi 7.44 Additional testing of any finished product
hasil pengolahan ulang hendaklah which has been reprocessed should be
dilakukan sesuai ketentuan. performed as required.
7.45 Uji stabilitas lanjut hendaklah dilakukan 7.45 Follow-up stability study of the
terhadap produk hasil pengolahan ulang reprocessed product should be
sesuai keperluan. conducted as necessary.
7.46 Setelah dipasarkan, stabilitas produk jadi 7.46 After marketing, the stability of the
hendaklah dipantau menurut program medicinal product should be monitored
berkesinambungan yang sesuai, yang according to an appropriate continuous
memungkinkan pendeteksian semua programme that will permit the detection
masalah stabilitas (misal perubahan of any stability issue (e.g. changes in
pada tingkat impuritas, atau profil levels of impurities, or dissolution profile)
disolusi) yang berkaitan dengan formula associated with the formulation in the
dalam kemasan yang dipasarkan. marketed package.
7.47 Tujuan dari program stabilitas on-going 7.47 The purpose of the on-going stability
adalah untuk memantau produk selama programme is to monitor the product
masa edar dan untuk menentukan over its shelf life and to determine that
bahwa produk tetap, atau dapat the product remains, and can be
diprakirakan akan tetap, memenuhi expected to remain, within specifications
spesifikasinya selama dijaga dalam under the labelled storage conditions.
kondisi penyimpanan yang tertera pada
label.
7.48 Hal ini berlaku bagi produk dalam 7.48 This mainly applies to the medicinal
kemasan yang dijual, namun hendaklah product in the package in which it is sold,
dipertimbangkan pencakupan dalam but consideration should also be given to
program bagi produk ruahan. Misal, the inclusion in the programme of bulk
apabila produk ruahan disimpan dalam product. For example, when the bulk
jangka waktu yang lama sebelum product is stored for a long period before
dikemas dan/atau dikirim dari tempat being packaged and/or shipped from a
produksi ke tempat pengemasan, manufacturing site to a packaging site,
dampak terhadap stabilitas produk yang the impact on the stability of the
dikemas dalam kondisi lingkungan packaged product should be evaluated
sekeliling hendaklah dievaluasi dan and studied under ambient conditions. In
dikaji. Di samping itu, hendaklah addition, consideration should be given
dipertimbangkan produk antara yang to intermediates that are stored and
disimpan dan digunakan setelah jangka used over prolonged periods. Stability
waktu yang diperpanjang. Studi stabilitas studies on reconstituted product are
produk pascarekonstitusi dilakukan performed during product development
selama pengembangan produk dan tidak and need not be monitored on an on-
memerlukan pemantauan yang berbasis going basis. However, when relevant,
on-going. Namun, apabila relevan, the stability of reconstituted product can
stabilitas produk pascarekonstitusi dapat also be monitored.
juga dipantau.
7.49 Program stabilitas on-going hendaklah 7.49 The on-going stability programme should
diuraikan dalam suatu protokol yang be described in a written protocol
disusun menurut aturan umum yang following the general rules of Chapter 10
tertera pada Bab 10 Dokumentasi dan Documentation and results formalised as
hasilnya diformalisasi dalam suatu a report. The equipment used for the on-
laporan. Peralatan yang digunakan going stability programme (stability
untuk melaksanakan program stabilitas chambers among others) should be
on-going (antara lain stability chamber) qualified and maintained following the
hendaklah dikualifikasi dan dirawat general rules of Chapter 3 Premises and
menurut aturan umum yang tertera pada Chapter 12 Qualification and Validation.
Bab 3 Bangunan dan Fasilitas serta Bab
12 Kualifikasi dan Validasi.
7.50 Protokol untuk program stabilitas on- 7.50 The protocol for an on-going stability
going hendaklah menjangkau akhir programme should extend to the end of
masa edar dan hendaklah meliputi, the shelf life period and should include,
namun tidak terbatas pada, parameter but not be limited to, the following
berikut: parameters:
jumlah bets per kekuatan dan per number of batch(es) per strength and
ukuran bets berbeda, di mana perlu; different batch sizes, if applicable;
metode pengujian fisis, kimiawi, relevant physical, chemical, micro-
mikrobiologis dan biologis yang biological and biological test
relevan; methods;
kriteria keberterimaan; acceptance criteria;
rujukan metode pengujian; reference to test methods;
uraian sistem tutup wadah; description of the container closure
system(s);
interval pengujian (titik waktu); testing intervals (time points)
uraian kondisi penyimpanan description of the conditions of
(hendaklah menggunakan kondisi storage (standardised ICH conditions
menurut standar ICH untuk pengujian for long term testing, consistent with
jangka panjang yang konsisten the product labelling, should be
dengan penandaan produk); dan used); and
parameter lain yang berlaku spesifik other applicable parameters specific
bagi produk. to the medicinal product.
7.51 Protokol untuk program stabilitas on- 7.51 The protocol for the on-going stability
going dapat berbeda dengan protokol programme can be different from that of
untuk studi stabilitas jangka panjang the initial longterm stability study as
awal yang diajukan dalam dokumen izin submitted in the marketing authorisation
edar, apabila hal ini dijustifikasi dan dossier provided that this is justified and
didokumentasi dalam protokol (misal, documented in the protocol (for example
frekuensi pengujian, atau ketika the frequency of testing, or when
pemutakhiran rekomendasi ICH). updating to ICH recommendations).
7.52 Jumlah bets dan frekuensi pengujian 7.52 The number of batches and frequency of
hendaklah memberikan data yang cukup testing should provide a sufficient
7.53 Dalam situasi tertentu, bets-bets 7.53 In certain situations, additional batches
tambahan hendaklah dicakup dalam should be included in the on-going
program stabilitas on-going. Misal, suatu stability programme. For example, an
studi stabilitas on-going hendaklah on-going stability study should be
dilaksanakan pada tiap perubahan yang conducted after any significant change
signifikan atau penyimpangan yang or significant deviation to the process or
signifikan terhadap proses atau package. Any reworking, reprocessing or
kemasan. Semua bets hasil kegiatan recovery operation should also be
pengerjaan ulang, pengolahan ulang considered for inclusion.
atau pemulihan hendaklah juga
dipertimbangkan untuk dicakup.
7.54 Hasil studi stabilitas on-going 7.54 Results of on-going stability studies
hendaklah dapat diakses oleh personil should be made available to key
kunci dan, terutama, kepala bagian personnel and, in particular, to the head
Pemastian Mutu. Apabila studi of Quality Assurance. Where on-going
stabilitas on-going diselenggarakan pada stability studies are carried out at a site
lokasi di luar lokasi pembuatan produk other than the site of manufacture of the
ruahan atau produk akhir, hendaklah bulk or finished product, there should be
tersedia persetujuan tertulis antara a written agreement between the parties
kedua pihak. concerned.
7.55 HULS atau tren atipikal yang signifikan 7.55 OOS or significant atypical trends should
hendaklah diselidiki. Semua hasil HULS be investigated. Any confirmed out of
yang dikonfirmasi, atau tren negatif yang specification result, or significant
signifikan, hendakah dilaporkan kepada negative trend, should be reported to
Badan POM. Dampak yang mungkin ada NADFC. The possible impact on batches
terhadap bets yang telah berada di on the market should be considered in
pasaran hendaklah dipertimbangkan accordance with Chapter 9 Handling of
7.56 Suatu rangkuman dari seluruh data yang 7.56 A summary of all the data generated,
dihasilkan, termasuk semua kesimpulan including any interim conclusions on the
dari program, hendaklah dibuat tertulis programme, should be written and
dan disimpan. Rangkuman hendaklah maintained. This summary should be
selalu siap untuk ditinjau secara berkala. subjected to periodic review.
PRINSIP PRINCIPLE
Tujuan inspeksi diri adalah untuk The purpose of self inspection is to evaluate
mengevaluasi apakah semua aspek produksi the manufacturer’s compliance with GMP on
dan pengawasan mutu industri farmasi all aspects of production and quality control.
memenuhi ketentuan CPOB. Program The self inspection program should be
inspeksi diri hendaklah dirancang untuk designed to detect any short-coming towards
mendeteksi kelemahan dalam pelaksanaan the implementation GMP and to recommend
CPOB dan untuk menetapkan tindakan the necessary corrective actions. Self
perbaikan yang diperlukan. Inspeksi diri inspection should be conducted in an
hendaklah dilakukan secara independen dan independent and detailed way by designated
rinci oleh petugas yang kompeten dari competent person(s) from the company and
perusahaan yang dapat mengevaluasi who can evaluate the implementation of GMP
penerapan CPOB secara obyektif. objectively.
Inspeksi diri hendaklah dilakukan secara rutin Self inspection should be performed routinely,
dan, di samping itu, pada situasi khusus, and may be, in addition, performed on special
misalnya dalam hal terjadi penarikan kembali occasion, e.g. in the case of product recalls or
obat jadi atau terjadi penolakan yang repeated rejections. All recommendations for
berulang. Semua saran untuk tindakan corrective action should be implemented. The
perbaikan supaya dilaksanakan. Prosedur dan procedure and record for self inspection
catatan inspeksi diri hendaklah should be documented, and there should be
didokumentasikan dan dibuat program tindak an effective follow-up programme.
lanjut yang efektif.
8.1 Hendaklah dibuat instruksi tertulis untuk 8.1 Written instructions for self-inspection
inspeksi diri yang menyajikan standar should be established to provide a
persyaratan minimal dan seragam. minimum and uniform standard of
Daftar ini hendaklah berisi pertanyaan requirements. These may include
mengenai ketentuan CPOB yang questionnaires on Good Manufacturing
mencakup antara lain: Practices requirements covering at least
the following items:
Personalia; Personnel;
Bangunan termasuk fasilitas untuk Premises including personnel
personil; facilities;
Perawatan bangunan dan peralatan; Maintenance of buildings and
equipment;
Penyimpanan bahan awal, bahan Storage of starting materials,
pengemas dan obat jadi; packaging materials and finished
products;
Peralatan; Equipment;
Pengolahan dan pengawasan Production and in-process controls;
selama-proses;
Pengawasan Mutu; Quality Control;
Dokumentasi; Documentation;
Sanitasi dan higiene; Sanitation and hygiene;
Program validasi dan revalidasi; Validation and revalidation
programmes;
Kalibrasi alat atau sistem Calibration of instruments or
pengukuran; measurement systems;
Prosedur penarikan kembali obat Recall procedures;
jadi;
Penanganan keluhan; Management of complaints;
Pengawasan label; dan Control of labels; and
Hasil inspeksi diri sebelumnya dan Results of previous self inspection
tindakan perbaikan. and any corrective steps taken.
Aspek-aspek tersebut hendaklah They should be examined at intervals
diperiksa secara berkala menurut following a pre-arranged programme in
program yang telah disusun untuk order to verify their conformity with the
memverifikasi kepatuhan terhadap principles of Quality Assurance.
prinsip Pemastian Mutu.
8.2 Inspeksi diri hendaklah dilakukan secara 8.2 Self inspections should be conducted in
indipenden dan rinci oleh personil (- an independent and detailed way by
personil) perusahaan yang kompeten. designated competent personnel(s) from
Manajemen hendaklah membentuk tim the company. Management should
inspeksi diri yang berpengalaman dalam appoint a self inspection team consisting
bidangnya masing-masing dan of experts in their own fields and familiar
memahami CPOB. with Good Manufacturing Practices.
Audit independen oleh pihak ketiga juga Independent audit by external experts
dapat bermanfaat. may also be useful.
8.3 Inspeksi diri dapat dilaksanakan per 8.3 Self Inspection may be conducted by
bagian sesuai dengan kebutuhan part of unit depending on the company
perusahaan, namun inspeksi diri yang requirements; however, a complete self
menyeluruh hendaklah dilaksanakan inspection should be conducted at least
minimal 1 (satu) kali dalam setahun. once a year. The frequency should be
Frekuensi inspeksi diri hendaklah stated in the procedure for self
tertulis dalam prosedur inspeksi diri. inspection.
8.4 Semua hasil inspeksi diri hendaklah 8.4 All self inspections should be recorded.
dicatat. Laporan hendaklah mencakup: Reports should contain :
Semua hasil pengamatan yang all the observations made during the
dilakukan selama inspeksi dan, bila inspections and, where applicable,
memungkinkan,
Saran untuk tindakan perbaikan. proposals for corrective measures.
Pernyataan dari tindakan yang dilakukan Statements on the actions subsequently
hendaklah dicatat. taken should also be recorded.
8.5 Hendaklah ada program penindak- 8.5 There should be an effective follow-up
lanjutan yang efektif. Manajemen programme. The company management
perusahaan hendaklah mengevaluasi should evaluate both the self-inspection
baik laporan inspeksi diri maupun report and the corrective actions as
tindakan perbaikan bila diperlukan. necessary.
8.6 Penyelenggaraan audit mutu berguna 8.6 It may be useful to supplement self
sebagai pelengkap inspeksi diri. Audit inspections with a quality audit. A quality
8.7 Kepala Bagian Manajemen Mutu 8.7 The head of Quality Management
(Pemastian Mutu) hendaklah (Quality Assurance) should have
bertanggung jawab bersama bagian lain responsibility together with other relevant
yang terkait untuk memberi persetujuan departments for approving suppliers who
pemasok yang dapat diandalkan can reliably supply starting and
memasok bahan awal dan bahan packaging materials that meet
pengemas yang memenuhi spesifikasi established specifications.
yang telah ditentukan.
8.8 Hendaklah dibuat daftar pemasok yang 8.8 A list of approved suppliers of starting
disetujui untuk bahan awal dan bahan and packaging materials should be
pengemas. Daftar pemasok hendaklah established and reviewed.
disiapkan dan ditinjau ulang.
8.9 Hendaklah dilakukan evaluasi sebelum 8.9 Before suppliers are approved and
pemasok disetujui dan dimasukkan ke included in the approved suppliers list or
dalam daftar pemasok atau spesifikasi. specifications, they should be evaluated.
Evaluasi hendaklah mempertimbangkan The evaluation should take into account
riwayat pemasok dan sifat bahan yang a supplier’s history and the nature of the
dipasok. materials to be supplied.
8.10 Semua pemasok yang telah ditetapkan 8.10 All established suppliers should be
hendaklah dievaluasi secara teratur. evaluated regularly.
PRINSIP PRINCIPLE
Semua keluhan dan informasi lain yang All complaints and other information
berkaitan dengan kemungkinan terjadi concerning potentially defective products must
kerusakan obat harus dikaji dengan teliti be carefully reviewed according to written
sesuai dengan prosedur tertulis. procedures.
Untuk menangani semua kasus yang In order to provide for all contingencies, a
mendesak, hendaklah disusun suatu sistem, system should be designed to recall, if
bila perlu mencakup penarikan kembali necessary, promptly and effectively products
produk yang diketahui atau diduga cacat dari known or suspected to be defective from the
peredaran secara cepat dan efektif. market.
KELUHAN COMPLAINTS
9.2 Hendaklah tersedia prosedur tertulis 9.2 There should be written procedures
yang merinci penyelidikan, evaluasi, describing investigation, evaluation,
tindak lanjut yang sesuai, termasuk appropriate follow-up action, including
pertimbangan untuk penarikan kembali the need to consider a recall, in the
produk, dalam menanggapi keluhan case of a complaint concerning a
terhadap obat yang diduga cacat. possible product defect.
9.3 Penanganan keluhan dan laporan suatu 9.3 The handling of product complaints and
produk termasuk hasil evaluasi dari reports including result of their
penyelidikan serta tindak lanjut yang evaluation of investigation and the
dilakukan hendaklah dicatat dan follow-up actions taken should be
dilaporkan kepada manajemen atau recorded and reported to the relevant
bagian yang terkait. management or department.
9.4 Perhatian khusus hendaklah diberikan 9.4 Special attention should be given to
9.5 Tiap keluhan yang menyangkut 9.5 Any complaint concerning a product
kerusakan produk hendaklah dicatat defect should be recorded with all the
yang mencakup rincian mengenai asal- original details and thoroughly
usul keluhan dan diselidiki secara investigated. The head of Quality
menyeluruh dan mendalam. Kepala Control should normally be involved in
bagian Pengawasan Mutu hendaklah the study of such problems.
dilibatkan dalam pengkajian masalah
tersebut.
9.6 Jika produk pada suatu bets ditemukan 9.6 If a product defect is discovered or
atau diduga cacat, maka hendaklah suspected in a batch, consideration
dipertimbangkan untuk memeriksa bets should be given to checking other
lain untuk memastikan apakah bets lain batches in order to determine whether
juga terpengaruh. Khusus bets yang they are also affected. In particular,
mengandung hasil pengolahan ulang other batches which may contain
dari bets yang cacat hendaklah reworks of the defective batch should be
diselidiki. investigated.
9.7 Setelah melakukan penyelidikan dan 9.7 A follow up action should be taken after
evaluasi terhadap laporan dan keluhan investigation and evaluating of the
mengenai suatu produk hendaklah product complaint and report. The
dilakukan tindak lanjut. Tindak lanjut ini action may include:
mencakup:
tindakan perbaikan bila diperlukan; corrective action where applicable;
penarikan kembali satu bets atau recall of the batch or all the finished
seluruh produk akhir yang bersang- products; and
kutan; dan
tindakan lain yang tepat. other appropriate action.
9.8 Catatan keluhan hendaklah dikaji 9.8 Complaints record should be reviewed
secara berkala untuk mengidentifikasi regularly for any indication of specific or
hal yang spesifik atau masalah yang recurring problems requiring attention
berulang terjadi, yang memerlukan and possibly the recall of marketed
perhatian dan kemungkinan penarikan products.
kembali produk dari peredaran.
9.9 Badan POM hendaklah diberitahukan 9.9 The NADFC should be informed if a
apabila industri farmasi manufacturer is considering action
mempertimbangkan tindakan yang following possibly faulty manufacture,
terkait dengan kemungkinan kesalahan product deterioration, counterfeiting or
pembuatan, kerusakan produk, any other serious quality problems with
pemalsuan atau segala hal lain yang a product.
serius mengenai mutu produk.
9.11 Hendaklah tersedia prosedur tertulis, 9.11 There should be established written
yang diperiksa secara berkala dan procedures, regularly checked and
dimutakhirkan jika perlu, untuk meng- updated when necessary, in order to
atur segala tindakan penarikan kembali. organise any recall activity.
9.12 Operasi penarikan kembali hendaklah 9.12 Recall operations should be capable of
mampu untuk dilakukan segera dan tiap being initiated promptly and at any time.
saat.
9.14 Catatan dan laporan termasuk hasil 9.14 The record and report of product recall
tindakan embargo dan penarikan including the result of product recall and
kembali produk hendaklah embargo action should be properly
didokumentasikan dengan baik. documented.
9.15 Otoritas pengawas obat negara ke 9.15 All regulatory authorities of all countries
mana produk didistribusikan hendaklah to which products may have been
diinformasikan segera apabila akan distributed should be informed promptly
dilakukan penarikan kembali karena if products are intended to be recalled
cacat atau dugaan cacat. because they are, or are suspected of,
being defective.
9.16 Catatan distribusi hendaklah tersedia 9.16 The distribution records should be
untuk digunakan oleh personil (- readily available to the personnel(s)
personil) yang bertanggung jawab responsible for recalls, and should
terhadap penarikan kembali. Catatan contain sufficient information on
distribusi hendaklah berisi informasi wholesalers and directly supplied
yang lengkap mengenai distributor dan customers (with addresses, phone
pelanggan yang dipasok secara and/or fax numbers inside and outside
langsung (dengan alamat, nomor working hours, batches and amounts
telepon, dan/atau nomor fax pada saat delivered), including those for exported
jam kerja dan di luar jam kerja, nomor products and medical samples.
bets dan jumlah yang dikirim), termasuk
distributor di luar negeri untuk produk
yang diekspor dan sampel medis.
9.17 Produk yang ditarik kembali hendaklah 9.17 Recalled products should be identified
diberi identifikasi dan disimpan terpisah and stored separately in a secure area
di area yang aman sementara while awaiting a decision on their fate.
menunggu keputusan terhadap produk
tersebut.
9.18 Perkembangan proses penarikan 9.18 The progress of the recall process
kembali hendaklah dicatat dan dibuat should be recorded and a final report
laporan akhir, termasuk hasil issued, including reconciliation between
rekonsiliasi antara jumlah produk yang the delivered and recovered quantities
dikirim dan yang ditemukan kembali. of the products.
DOKUMENTASI DOCUMENTATION
PRINSIP PRINCIPLE
UMUM GENERAL
10.1 Spesifikasi menguraikan secara rinci 10.1 Specifications describe in detail the
persyaratan yang harus dipenuhi requirements with which the products
produk atau bahan yang digunakan or materials used or obtained during
atau diperoleh selama pembuatan. manufacture have to conform. They
Dokumen ini merupakan dasar untuk serve as a basis for quality evaluation.
mengevaluasi mutu.
Dokumen Produksi Induk, Prosedur Master Production Documents, Master
Pengolahan Induk dan Prosedur Processing Procedure and Master
Pengemasan Induk (Formula Pem- Packaging Procedure (Manufacturing
buatan, Instruksi Pengolahan dan Formulae, Processing and Packaging
Instruksi Pengemasan) menyatakan Instruction) state all starting materials
seluruh bahan awal dan bahan and packaging materials used and lay
pengemas yang digunakan serta down all processing and packaging
menguraikan semua operasi pengo- operations.
lahan dan pengemasan.
Prosedur berisi cara untuk melaksana- Procedures give directions for
kan operasi tertentu, misalnya performing certain operations e.g.
pembersihan, berpakaian, pengen- cleaning, clothing, environmental
dalian lingkungan, pengambilan control, sampling, testing, and
sampel, pengujian, dan pengoperasian equipment operations.
peralatan.
Catatan menyajikan riwayat tiap bets Records provide a history of each
produk, termasuk distribusinya dan batch of product, including its
semua keadaan yang relevan yang distribution, and also of all other
berpengaruh pada mutu produk akhir. relevant circumstances pertinent for
10.4 Isi dokumen hendaklah tidak 10.4 Documents should have unambiguous
bermakna ganda; judul, sifat dan contents; title, nature and purpose
tujuannya hendaklah dinyatakan should be clearly stated. They should
dengan jelas. Penampilan dokumen be laid out in an orderly fashion and be
hendaklah dibuat rapi dan mudah easy to check. Reproduced
dicek. Dokumen hasil reproduksi documents should be clear and
hendaklah jelas dan terbaca. legible. The reproduction of working
Reproduksi dokumen kerja dari documents from master documents
dokumen induk tidak boleh must not allow any error to be
menimbulkan kekeliruan yang introduced through the reproduction
disebabkan proses reproduksi. process.
10.6 Dokumen hendaklah tidak ditulis- 10.6 Document should not be hand-written;
tangan; namun, bila dokumen although, where documents require
memerlukan pencatatan data, maka the entry data; these entries may be
pencatatan ini hendaklah ditulis- made clear, legible, indelible
tangan dengan jelas, terbaca, dan handwriting. Sufficient space should
tidak dapat dihapus. Hendaklah be provided for such entries.
disediakan ruang yang cukup untuk
mencatat data.
10.7 Semua perubahan yang dilakukan 10.7 Any alteration made to the entry on a
terhadap pencatatan pada dokumen document should be signed and dated;
hendaklah ditandatangani dan diberi the alteration should permit the
tanggal; perubahan hendaklah reading of the original information.
memungkinkan pembacaan informasi Where appropriate, the reason for the
semula. Di mana perlu, alasan alteration should be recorded.
perubahan hendaklah dicatat.
Pencatatan hendaklah dibuat atau The records should be made or
dilengkapi pada tiap langkah yang completed at the time each action is
dilakukan dan sedemikian rupa taken and in such a way that all
10.8 Data dapat dicatat dengan menggu- 10.8 Data may be recorded by electronic
nakan sistem pengolahan data data processing systems,
elektronis, cara fotografis atau cara photographic or other reliable means,
lain yang dapat diandalkan, namun but detailed procedures relating to the
prosedur rinci berkaitan dengan sistem system in use ought to be available,
yang digunakan hendaklah tersedia, and the accuracy of the records should
dan akurasi catatan hendaklah dicek. be checked. If documentation is
Apabila dokumentasi dikelola dengan handled by electronic data processing
menggunakan metode pengolahan methods, only authorized persons
data elektronis, hanya personil yang should be able to enter or modify data
diberi wewenang boleh mengentri atau in the computer and there should be a
memodifikasi data dalam komputer record of changes and deletions;
dan hendaklah perubahan dan access should be restricted by
penghapusannya dicatat; akses password or other means and the
hendaklah dibatasi dengan result of entry of critical data should be
menggunakan kata sandi (password) independently checked. Batch records
atau dengan cara lain, dan hasil entri electronically stored should be
dari data kritis hendaklah dicek secara protected by back-up transfer on
independen. Catatan bets yang magnetic tape, microfilm, paper or
disimpan secara elektronis hendaklah other means. It is particularly important
dilindungi dengan transfer pendukung that the data ready available
(back-up transfer) menggunakan pita throughout the period of retention.
magnet, mikrofilm, kertas atau cara
lain. Adalah sangat penting bahwa
data selalu tersedia selama kurun
waktu penyimpanan.
Spesifikasi Specifications
10.10 Spesifikasi bahan awal hendaklah 10.10 The specifications for starting
mencakup, di mana diperlukan: materials should include, if
applicable:
10.11 Spesifikasi bahan pengemas hendak- 10.11 The specifications for packaging
lah mencakup, di mana diperlukan: materials should include, if applicable:
a) deskripsi bahan, termasuk a) a description of the material,
including
nama yang ditentukan dan kode the designated name and the
referen (kode produk) internal; internal code reference;
rujukan monografi farmakope, the reference, if any, to a
bila ada; pharmacopoeial monograph;
pemasok yang disetujui dan, bila the approved suppliers and, if
mungkin, produsen bahan; possible, the original producer of
the material;
standar mikrobiologis, bila ada; microbiological standards, if any;
and
spesimen bahan pengemas a specimen of printed materials,
cetak, termasuk warna; including colour;
b) petunjuk pengambilan sampel dan b) directions for sampling and testing
pengujian atau prosedur rujukan; or reference to procedures;
c) persyaratan kualitatif dan kuantitatif c) qualitative and quantitative
dengan batas penerimaan; requirements with acceptance
limits;
d) kondisi penyimpanan dan tindakan d) storage conditions and
pengamanan; dan precautions; and
e) batas waktu penyimpanan sebelum e) the maximum period of storage
dilakukan pengujian kembali. before re-examination.
Spesifikasi Produk Antara dan Produk Specifications for Intermediate and Bulk
Ruahan Products
10.12 Spesifikasi produk antara dan produk 10.12 Specification for intermediate and bulk
ruahan hendaklah tersedia, apabila products should be available if these
produk tersebut dibeli atau dikirim, are purchased or dispatched, or if data
atau apabila data dari produk antara obtained from intermediate products
digunakan untuk mengevaluasi produk are used for the evaluation of the
jadi. Spesifikasi hendaklah mirip finished product. The specifications
dengan spesifikasi bahan awal atau should be similar to specifications for
produk jadi, sesuai keperluan. starting materials or finished products,
as appropriate.
10.13 Spesifikasi produk jadi hendaklah 10.13 Specifications for finished products
mencakup: should include :
a) nama produk yang ditentukan dan a) the designated name of the
kode referen (kode produk); product and the code reference;
b) formula/komposisi atau rujukan; b) the formula or reference to;
c) deskripsi bentuk sediaan dan c) a description of the pharmaceutical
uraian mengenai kemasan, form and packaging details,
termasuk ukuran kemasan; including pack size;
d) petunjuk pengambilan sampel dan d) directions for sampling and testing
pengujian atau prosedur rujukan; or reference to procedures;
e) persyaratan kualitatif dan kuantitatif e) qualitative and quantitative
dengan batas penerimaan; requirements with acceptance
limits;
f) kondisi penyimpanan dan tindakan f) storage conditions and any special
pengamanan khusus, bila handling precautions, where
diperlukan; dan applicable; and
g) masa edar/simpan. g) the shelf-life.
dan Prosedur Pengemasan Induk, Procedure and contain all data and
dan berisi semua data dan information related to the production
informasi yang berkaitan dengan of a batch of product. The Batch
pelaksanaan produksi dari suatu Production Records, the procedure
bets produk. Kadang-kadang pada as out-lined in the Master Production
Catatan Produksi Bets, prosedur Procedure, is sometime not given in
yang tertera dalam Prosedur detail.
Produksi Induk tidak lagi
dicantumkan secara rinci.
10.17 Prosedur Pengemasan Induk yang 10.17 There should be formally authorized
disahkan secara formal hendaklah Master Packaging Procedures for each
tersedia untuk tiap produk dan ukuran product for each batch size as well as
bets serta ukuran dan jenis kemasan. pack size and type. This should
Dokumen ini umumnya mencakup, normally include, or have a reference
atau merujuk, pada hal berikut: to, the following:
a) nama produk; a) name of the product;
b) deskripsi bentuk sediaan dan b) description of its pharmaceutical
kekuatannya, di mana perlu; form, and strength where applicable;
c) ukuran kemasan yang dinyatakan c) the pack size expressed in terms of
dalam angka, berat atau volume the number, weight or volume of the
produk dalam wadah akhir; product in the final container;
d) daftar lengkap semua bahan d) a complete list of all the packaging
pengemas yang diperlukan untuk materials required for a standard
satu bets standar, termasuk jumlah, batch size, including quantities,
ukuran dan jenis bersama kode sizes and types, with the code or
atau nomor referen yang berkaitan reference number relating to the
dengan spesifikasi tiap bahan specification of each packaging
pengemas; material;
e) di mana sesuai, contoh atau e) where appropriate, an example or
reproduksi dari bahan pengemas reproduction of the relevant printed
cetak yang relevan dan spesimen packaging material, and specimens
yang menunjukkan tempat untuk indicating where to apply batch
mencetak nomor bets dan tanggal number references, and expiry date
daluwarsa bets; of the product batch;
f) tindakan khusus yang harus f) special precaution to be observed,
diperhatikan, termasuk including a careful examination of
pemeriksaan secara cermat area the area and equipment in order to
dan peralatan untuk memastikan ascertain the line clearance before
kesiapan jalur (line clearance) operations begin;
sebelum kegiatan dimulai;
g) uraian kegiatan pengemasan, g) a description of the packaging
termasuk segala kegiatan operation, including any significant
tambahan yang signifikan serta subsidiary operations, and
peralatan yang harus digunakan; equipment to be used; and
dan
h) pengawasan selama-proses yang h) details of in-process controls with
rinci termasuk pengambilan sampel instructions for sampling and
dan batas penerimaan. acceptance limits.
10.18 Catatan Pengolahan Bets hendaklah 10.18 A Batch Processing Record should be
tersedia untuk tiap bets yang diolah. kept for each batch processed. It
Dokumen ini hendaklah dibuat should be based on the relevant parts
berdasarkan bagian relevan dari of the currently approved Master
Prosedur Pengolahan Induk yang Processing Procedure. The method of
berlaku. Metode pembuatan catatan preparation of such records should be
ini hendaklah didesain untuk designed to avoid transcription errors.
menghindarkan kesalahan transkripsi.
Catatan hendaklah mencantumkan The record should carry the number of
10.19 Catatan Pengemasan Bets hendaklah 10.19 A Batch Packaging Record should be
tersedia untuk tiap bets yang dikemas. kept for each batch packed. It should
Dokumen ini hendaklah dibuat berda- be based on the relevant parts of the
sarkan bagian relevan dari Prosedur currently approved Master Packaging
Pengemasan Induk yang berlaku dan Procedure and the method of
metode pembuatan catatan ini preparation of such records should be
hendaklah didesain untuk menghindar- designed to avoid transcription errors.
kan kesalahan transkripsi. Catatan The record should carry the batch
hendaklah mencantumkan nomor bets number and the planned quantity of
dan jumlah produk jadi yang finished product that will be obtained.
direncanakan akan diperoleh.
Sebelum suatu kegiatan pengemasan Before any packaging operation begins,
dimulai, hendaklah dilakukan pemerik- there should be recorded checks that
saan yang dicatat, bahwa peralatan the equipment and work station are
dan tempat kerja telah bebas dari clear of previous products, documents
produk dan dokumen sebelumnya or materials not required for the
atau bahan yang tidak diperlukan planned packaging, and that equipment
untuk pengemasan yang is clean and suitable for use.
direncanakan, serta peralatan bersih
dan sesuai untuk penggunaannya.
Selama pengemasan, informasi The following information should be
sebagai berikut hendaklah dicatat entered at the time each action is taken
pada saat tiap tindakan dilakukan dan and, after completion; the record should
setelah lengkap hendaklah catatan be dated and signed in agreement by
diberi tanggal dan ditandatangani the person(s) responsible for the
dengan persetujuan dari personil yang packaging operations:
bertanggung jawab untuk kegiatan
pengemasan:
a) nama produk; a) the name of the product;
b) tanggal dan waktu tiap kegiatan b) the date(s) and times of the
pengemasan; packaging operations;
c) nama personil yang bertanggung c) the name of the responsible
jawab untuk melaksanakan persons carrying out the packaging
kegiatan pengemasan; operation;
d) paraf operator dari berbagai d) the initials of the operators of
langkah pengemasan yang different significant steps;
signifikan;
e) catatan pemeriksaan terhadap e) record of checks for identity and
identitas dan konformitas dengan conformity with the Master
Prosedur Pengemasan Induk Packaging Procedure including the
termasuk hasil pengawasan- results of in-process controls;
selama-proses;
f) rincian kegiatan pengemasan yang f) details of the packaging operations
dilakukan, termasuk referensi carried out, including references to
peralatan dan jalur pengemasan equipment and the packaging lines
yang digunakan; used;
g) apabila dimungkinkan, sampel g) whenever possible, samples of
bahan pengemas cetak yang printed packaging materials used,
digunakan, termasuk spesimen dari including specimens of the batch
kodifikasi bets, pencetakan tanggal coding, expiry dating and any
daluwarsa serta semua pencetakan additional overprinting;
tambahan;
h) catatan mengenai masalah khusus h) notes on any special problems or
yang terjadi termasuk uraiannya unusual events including details with
dengan tanda tangan pengesahan signed authorization for any
untuk semua penyimpangan deviation from the Master Packaging
terhadap Prosedur Pengemasan Procedure; and
Induk; dan
i) jumlah dan nomor referen atau i) the quantities and reference number
identifikasi dari semua bahan or identification of all printed
pengemas cetak dan produk packaging materials and bulk
ruahan yang diserahkan, product issued, used, destroyed or
digunakan, dimusnahkan atau returned to stock and the quantities
dikembalikan ke stok dan jumlah of obtained product, in order to
produk yang diperoleh untuk provide for an adequate
melakukan rekonsiliasi yang reconciliation.
memadai.
Penerimaan Receipt
10.20 Hendaklah tersedia prosedur tertulis 10.20 There should be written procedures
dan catatan penerimaan untuk tiap and records for the receipt of each
pengiriman tiap bahan awal, bahan delivery of each starting, primary and
pengemas primer dan bahan printed packaging material.
pengemas cetak.
10.21 Catatan penerimaan hendaklah 10.21 The records of the receipts should
mencakup: include:
a) nama bahan pada surat a) the name of material on the
pengiriman dan wadah; delivery note and containers;
b) nama “internal” dan/atau kode b) the “in-house” name and/or code
bahan [bila tidak sama dengan a)]; of material [if different from a)];
c) tanggal penerimaan; c) date of receipt;
d) nama pemasok dan, bila mungkin, d) supplier’s name and, if possible,
nama pembuat; manufacturer’s name;
e) nomor bets atau referen pembuat; e) manufacturer’s batch or reference
number;
f) jumlah total dan jumlah wadah f) total quantity, and number of
yang diterima; containers received;
g) nomor bets yang diberikan setelah g) the batch number assigned after
penerimaan; dan receipt; and
h) segala komentar yang relevan h) any relevant comment (e.g. state
(misal, kondisi wadah saat of the containers).
diterima).
10.22 Hendaklah tersedia prosedur tertulis 10.22 There should be written procedures for
untuk penandaan karantina internal the internal labelling quarantine and
dan penyimpanan bahan awal, bahan storage of starting materials,
pengemas dan bahan lain, sesuai packaging materials and other
keperluan. materials, as appropriate.
10.23 Hendaklah tersedia prosedur tertulis 10.23 There should be written procedures
untuk pengambilan sampel yang for sampling, which include the
mencakup personil yang diberi person(s) authorized to take samples,
wewenang mengambil sampel, the methods and equipment to be
metode dan alat yang harus used, the amounts to be taken and
digunakan, jumlah yang harus diambil any precautions to be observed to
dan segala tindakan pengamanan avoid contamination of the material or
yang harus diperhatikan untuk any deterioration in its quality (see
menghindarkan kontaminasi terhadap Chapter 7 Quality Control, Sections
bahan atau segala penurunan mutu 7.17. – 7.31).
(lihat Bab 7 Pengawasan Mutu, Butir
7.17 – 7.31).
Pengujian Testing
10.24 Hendaklah tersedia prosedur tertulis 10.24 There should be written procedures
untuk pengujian bahan dan produk for testing materials and products at
yang diperoleh dari tiap tahap produksi different stages of production,
yang menguraikan metode dan alat describing the methods and
yang harus digunakan. Pengujian equipment to be used. The tests
yang dilaksanakan hendaklah dicatat performed should be recorded (see
(lihat Bab 7 Pengawasan Mutu, Butir Chapter 7 Quality Control, Section
7.32 – 7.36). 7.32 - 7.36).
Lain-lain Others
10.26 Catatan mengenai distribusi tiap bets 10.26 Records should be maintained of the
produk hendaklah disimpan untuk distribution of each batch of a product
memfasilitasi penarikan kembali bets in order to facilitate the recall of the
bila perlu (lihat Bab 9 Penanganan batch if necessary (see Chapter 9
Keluhan Terhadap Produk dan Handling of Product Complaint and
Penarikan Kembali Produk). Product Recall).
10.27 Hendaklah tersedia prosedur tertulis 10.27 There should be written procedures
dan catatan yang berkaitan mengenai and the associated records of actions
tindakan yang harus diambil atau to be taken or conclusions reached,
kesimpulan yang dicapai, di mana where appropriate, for:
berlaku, untuk:
validasi, misalnya proses, validation, e.g. process,
prosedur, prosedur analisis, sistem procedures, analytical procedures,
komputerisasi; computerized systems;
perakitan peralatan, kualifikasi dan equipment assembly, qualification
kalibrasi; and calibration;
10.28 Hendaklah tersedia prosedur pengo- 10.28 Clear operating procedures should be
perasian yang jelas untuk peralatan available for major items of
utama pembuatan dan pengujian. manufacturing and test equipment.
10.29 Hendaklah disediakan buku log untuk 10.29 Log books should be kept for major or
mencatat peralatan utama atau kritis, critical equipment recording, as
sesuai keperluan, semua kegiatan appropriate, any validations,
validasi, kalibrasi, perawatan, calibrations, maintenance, cleaning or
pembersihan dan perbaikan, termasuk repair operations, including the dates
tanggal, identitas personil yang and identity of people who carried out
melaksanakan kegiatan tersebut. these operations.
10.30 Pada buku log hendaklah juga dicatat 10.30 Log books should also record in
dalam urutan kronologis penggunaan chronological order the use of major
peralatan utama atau kritis dan area or critical equipment and the areas
tempat produk diolah. where the products have been
processed.
PRINSIP PRINCIPLE
Catatan: Bab ini meliputi tanggung jawab Note: This Chapter deals with the
industri farmasi terhadap Badan responsibilities of manufacturers
POM dalam hal pemberian izin towards the NADFC with respect to
edar dan pembuatan obat. Hal ini the granting of marketing and
tidak dimaksudkan untuk manufacturing authorizations. It is
memengaruhi tanggung jawab legal not intended in any way to affect the
dari Penerima Kontrak dan Pemberi respective liability of contract
Kontrak terhadap konsumen. acceptors and contract givers to
consumers.
UMUM GENERAL
11.1 Hendaklah dibuat kontrak tertulis yang 11.1 There should be a written contract
meliputi pembuatan dan/atau analisis covering the manufacture and/or
obat yang dikontrakkan dan semua analysis arranged under contract and
pengaturan teknis terkait. any technical arrangements made in
connection with it.
11.2 Semua pengaturan untuk pembuatan 11.2 All arrangements for contract
dan analisis berdasarkan kontrak manufacture and analysis including
termasuk usul perubahan dalam any proposed changes in technical or
pengaturan teknis atau pengaturan other arrangements should be in
lain hendaklah sesuai dengan izin accordance with the marketing
edar untuk produk bersangkutan. authorization for the product
concerned.
11.3 Dalam hal analisis berdasarkan 11.3 In the case of contract analysis, the
kontrak, pelulusan akhir harus final approval for release must be
11.4 Pemberi Kontrak bertanggung jawab 11.4 The Contract Giver is responsible for
untuk menilai kompetensi Penerima assessing the competence of the
Kontrak dalam melaksanakan Contract Acceptor to carry out
pekerjaan atau pengujian yang successfully the work or tests required
diperlukan dan memastikan bahwa and for ensuring by means of the
prinsip dan pedoman CPOB diikuti. contract that the principles and Good
Manufacturing Practices Guidelines as
interpreted in these Guidelines are
followed.
11.5 Pemberi Kontrak hendaklah 11.5 The Contract Giver should provide the
menyediakan semua informasi yang Contract Acceptor with all the
diperlukan kepada Penerima Kontrak information necessary to carry out the
untuk melaksanakan pekerjaan contracted operations correctly in
kontrak secara benar sesuai izin edar accordance with the marketing
dan persyaratan legal lain. Pemberi authorization and any other legal
Kontrak hendaklah memastikan bahwa requirements. The Contract Giver
Penerima Kontrak memahami should ensure that the Contract
sepenuhnya masalah yang berkaitan Acceptor is fully aware of any
dengan produk atau pekerjaan atau problems associated with the product
pengujian yang dapat membaha- or the work or tests which might pose
yakan gedung, peralatan, personil, a hazard to his premises, equipment,
bahan atau produk lain. personnel, other materials or other
products.
11.6 Pemberi Kontrak hendaklah memasti- 11.6 The Contract Giver should ensure that
kan bahwa semua produk yang all processed products and materials
diproses dan bahan yang dikirimkan delivered to him by the Contract
oleh Penerima Kontrak memenuhi Acceptor comply with their
spesifikasi yang ditetapkan atau specifications or that the products
produk telah diluluskan oleh kepala have been released by the head of
bagian Manajemen Mutu (Pemastian Quality Management (Quality
Mutu) Assurance).
11.7 Penerima Kontrak harus mempunyai 11.7 The Contract Acceptor must have
gedung dan peralatan yang cukup, adequate premises and equipment,
pengetahuan dan pengalaman, dan knowledge and experience, and
personil yang kompeten untuk competent personnel to carry out
melakukan pekerjaan yang diberikan satisfactorily the work ordered by the
oleh Pemberi Kontrak dengan Contract Giver. Contract manufacture
memuaskan. Pembuatan obat may be undertaken only by a
berdasarkan kontrak hanya dapat manufacturer holding GMP certificate
dilakukan oleh industri farmasi yang issued by the NADFC.
memiliki sertifikat CPOB yang
11.8 Penerima Kontrak hendaklah 11.8 The Contract Acceptor should ensure
memastikan bahwa semua produk dan that all products or materials delivered
bahan yang diterima sesuai dengan to him are suitable for their intended
tujuan penggunaannya. purpose.
11.9 Penerima Kontrak hendaklah tidak 11.9 The Contract Acceptor should not
mengalihkan pekerjaan atau pengujian pass to a third party any of the work or
apa pun yang dipercayakan tests entrusted to him under the
kepadanya sesuai kontrak kepada contract without the Contract Giver's
pihak ketiga, tanpa terlebih dahulu prior evaluation and approval of the
dievaluasi dan disetujui oleh Pemberi arrangements. Arrangements made
Kontrak. Pengaturan antara Penerima between the Contract Acceptor and
Kontrak dan pihak ketiga mana pun any third party should ensure that the
hendaklah memastikan bahwa manufacturing and analytical
informasi pembuatan dan analisis information is made available in the
disediakan kepada pihak ketiga same way as between the original
dengan cara yang sama seperti yang Contract Giver and Contract Acceptor.
dilakukan pada awalnya antara
Pemberi Kontrak dan Penerima
Kontrak.
11.10 Penerima Kontrak hendaklah 11.10 The Contract Acceptor should refrain
membatasi diri dari segala aktifitas from any activity which may adversely
yang dapat berpengaruh buruk pada affect the quality of the product
mutu produk yang dibuat dan/atau manufactured and/or analyzed for the
dianalisis untuk Pemberi Kontrak. Contract Giver.
11.12 Kontrak hendaklah menyatakan 11.12 The contract should specify the way in
secara jelas prosedur pelulusan tiap which the head of Quality
bets produk untuk diedarkan dan Management (Quality Assurance)
memastikan bahwa tiap bets telah releasing the batch for sale ensures
dibuat dan diperiksa pemenuhannya that each batch has been
terhadap persyaratan izin edar yang manufactured and checked for
11.13 Kontrak hendaklah menguraikan 11.13 The contract should describe clearly
secara jelas penanggung jawab who is responsible for purchasing
pengadaan, pengujian dan pelulusan materials, testing and releasing
bahan, produksi dan pengendalian materials, undertaking production and
mutu, termasuk pengawasan selama- quality controls, including in-process
proses, dan penanggung jawab controls, and who has responsibility for
pengambilan sampel dan fungsi sampling and analysis. In the case of
analisis. Dalam hal analisis contract analysis, the contract should
berdasarkan kontrak, kontrak state whether or not the Contract
hendaklah menyatakan apakah Acceptor should take samples at the
Penerima Kontrak mengambil atau premises of the manufacturer.
tidak mengambil sampel di sarana
pembuat obat.
11.15 Kontrak hendaklah memuat izin 11.15 The contract should permit the
Pemberi Kontrak untuk menginspeksi Contract Giver to visit the facilities of
sarana Penerima Kontrak. the Contract Acceptor.
11.16 Dalam hal analisis berdasarkan 11.16 In case of contract analysis, the
kontrak, Penerima Kontrak hendaklah Contract Acceptor should understand
memahami bahwa dia merupakan that he is subject to inspection by the
subjek untuk diinspeksi oleh Badan NADFC.
POM.
11.17 Kontrak hendaklah menguraikan pe- 11.17 The contract should describe the
nanganan bahan awal, bahan handling of starting materials,
pengemas, produk antara dan ruahan, packaging materials, intermediate and
dan produk jadi bila bahan atau bulk products and finished products if
produk tersebut ditolak. Kontrak they are rejected. It should also
hendaklah juga menguraikan prosedur describe the procedure to be followed
yang harus diikuti bila analisis if the contract analysis shows that the
berdasarkan kontrak menunjukkan tested product must be rejected.
bahwa produk yang diuji harus ditolak.
PRINSIP PRINCIPLE
Bab ini menguraikan prinsip kualifikasi dan This chapter describes the principles of
validasi yang dilakukan di industri farmasi. qualification and validation which are
CPOB mensyaratkan industri farmasi untuk applicable to the manufacture of medicinal
mengidentifikasi validasi yang perlu dilakukan products. It is a requirement of GMP that
sebagai bukti pengendalian terhadap aspek manufacturers identify what validation work is
kritis dari kegiatan yang dilakukan. Perubahan needed to prove control of the critical aspects
signifikan terhadap fasilitas, peralatan dan of their particular operations. Significant
proses yang dapat memengaruhi mutu produk changes to the facilities, the equipment and
hendaklah divalidasi. Pendekatan dengan the processes, which may affect the quality of
kajian risiko hendaklah digunakan untuk the product, should be validated. A risk
menentukan ruang lingkup dan cakupan assessment approach should be used to
validasi. determine the scope and extent of validation.
12.1 Seluruh kegiatan validasi hendaklah 12.1 All validation activities should be
direncanakan. Unsur utama program planned. The key elements of a
validasi hendaklah dirinci dengan jelas validation programme should be
dan didokumentasikan di dalam clearly defined and documented in a
Rencana Induk Validasi (RIV) atau Validation Master Plan (VMP) or
dokumen setara. equivalent documents.
12.2 RIV hendaklah merupakan dokumen 12.2 The VMP should be a summary
yang singkat, tepat dan jelas. document which is brief, concise and
clear.
12.3 RIV hendaklah mencakup sekurang- 12.3 The VMP should contain data on at
kurangnya data sebagai berikut: least the following:
kebijakan validasi; validation policy;
struktur organisasi kegiatan organisational structure of
validasi; validation activities;
ringkasan fasilitas, sistem, summary of facilities, systems,
peralatan dan proses yang akan equipment and processes to be
divalidasi; validated;
format dokumen: format protokol documentation format: the format to
dan laporan validasi, perencanaan be used for protocols and reports;
dan jadwal pelaksanaan; planning and scheduling;
pengendalian perubahan; dan change control; and
acuan dokumen yang digunakan. reference to existing documents.
12.4 RIV terpisah mungkin diperlukan untuk 12.4 In case of large projects, it may be
suatu proyek besar. necessary to create separate
validation master plans.
12.6 Hendaklah dibuat laporan yang 12.6 A report that cross-references the
mengacu pada protokol kualifikasi qualification and/or validation protocol
dan/atau protokol validasi dan memuat should be prepared, summarising the
ringkasan hasil yang diperoleh, results obtained, commenting on any
tanggapan terhadap penyimpangan deviations observed, and drawing the
yang terjadi, kesimpulan dan necessary conclusions, including
rekomendasi perbaikan. Tiap recommending changes necessary to
perubahan terhadap rencana yang correct deficiencies. Any changes to
ditetapkan dalam protokol hendaklah the plan as defined in the protocol
didokumentasikan dengan pertimba- should be documented with
ngan yang sesuai. appropriate justification.
KUALIFIKASI QUALIFICATION
12.8 Kualifikasi Desain (KD) adalah unsur 12.8 The first element of the validation of
pertama dalam melakukan validasi new facilities, systems or equipment
terhadap fasilitas, sistem atau could be design qualification (DQ).
peralatan baru.
12.9 Desain hendaklah memenuhi keten- 12.9 The compliance of the design with
tuan CPOB dan didokumentasikan. GMP should be demonstrated and
documented.
12.10 Kualifikasi Instalasi (KI) hendaklah 12.10 Installation qualification (IQ) should be
dilakukan terhadap fasilitas, sistem performed on new or modified
dan peralatan baru atau yang facilities, systems and equipment.
dimodifikasi.
12.11 KI hendaklah mencakup, tapi tidak 12.11 IQ should include, but not be limited to
terbatas pada hal berikut: the following:
a) instalasi peralatan, pipa dan sarana a) installation of equipment, piping,
penunjang dan instrumentasi services and instrumentation
hendaklah sesuai dengan checked to current engineering
spesifikasi dan gambar teknik yang drawings and specifications;
didesain;
b) pengumpulan dan penyusunan b) collection and collation of supplier
dokumen pengoperasian dan operating and working instructions
perawatan peralatan dari pemasok; and maintenance requirements;
c) ketentuan dan persyaratan c) calibration requirements; and
kalibrasi; dan
d) verifikasi bahan konstruksi. d) verification of materials of
construction.
12.13 KO hendaklah mencakup, tapi tidak 12.13 OQ should include, but not be limited
terbatas pada hal berikut: to the following:
a) pengujian yang perlu dilakukan a) tests that have been developed
berdasarkan pengetahuan tentang from knowledge of processes,
proses, sistem dan peralatan; dan systems and equipment; and
b) pengujian yang meliputi satu atau b) tests to include a condition or a set
beberapa kondisi yang mencakup of conditions encompassing upper
batas operasional atas dan bawah, and lower operating limits,
sering dikenal sebagai kondisi sometimes referred to as “worst
terburuk (worst case). case” conditions.
12.16 KK hendaklah mencakup, tapi tidak 12.16 PQ should include, but not be limited
terbatas pada hal berikut: to the following:
a) pengujian dengan menggunakan a) tests, using production materials,
bahan baku, bahan pengganti yang qualified substitutes or simulated
Umum General
12.19 Ketentuan dan prinsip yang diuraikan 12.19 The requirements and principles
dalam bab ini berlaku untuk outlined in this chapter are applicable
pembuatan sediaan obat, yang to the manufacture of pharmaceutical
mencakup validasi proses baru (initial dosage forms. They cover the initial
validation), validasi bila terjadi validation of new processes,
perubahan proses dan validasi ulang. subsequent validation of modified
processes and revalidation.
12.20 Pada umumnya validasi proses 12.20 Process validation should normally be
dilakukan sebelum produk dipasarkan completed prior to the distribution and
(validasi prospektif). Dalam keadaan sale of the medicinal product
tertentu, jika hal di atas tidak (prospective validation). In exceptional
memungkinkan, validasi dapat juga circumstances, where this is not
dilakukan selama proses produksi possible, it may be necessary to
rutin dilakukan (validasi konkuren). validate processes during routine
Proses yang sudah berjalan production (concurrent validation).
hendaklah juga divalidasi (validasi Processes in use for some time should
retrospektif). also be validated (retrospective
validation).
12.21 Fasilitas, sistem dan peralatan yang 12.21 Facilities, systems and equipment to
12.22 Fasilitas, sistem, peralatan dan proses 12.22 Facilities, systems, equipment and
hendaklah dievaluasi secara berkala processes should be periodically
untuk verifikasi bahwa fasilitas, sistem, evaluated to verify that they are still
peralatan dan proses tersebut masih operating in a valid manner.
bekerja dengan baik.
12.24 Dengan menggunakan prosedur 12.24 Using this defined process (including
(termasuk komponen spesifik) yang specified components) a series of
telah ditetapkan, bets berurutan dapat batches of the final product may be
diproduksi dalam kondisi rutin. Secara produced under routine conditions. In
teoritis, jumlah proses produksi dan theory the number of process runs
pengamatan yang dilakukan sudah carried out and observations made
cukup menggambarkan variasi dan should be sufficient to allow the normal
menetapkan tren sehingga dapat extent of variation and trends to be
memberikan data yang cukup untuk established and to provide sufficient
keperluan evaluasi. Secara umum, 3 data for evaluation. It is generally
(tiga) bets berurutan yang memenuhi considered acceptable that three
12.25 Ukuran bets yang digunakan dalam 12.25 Batches made for process validation
proses validasi hendaklah sama should be the same size as the
dengan ukuran bets produksi yang intended industrial scale batches.
direncanakan.
12.26 Jika bets validasi akan dipasarkan, 12.26 If it is intended that validation batches
kondisi pembuatannya hendaklah be sold or supplied, the conditions
memenuhi ketentuan CPOB, hasil under which they are produced should
validasi tersebut hendaklah memenuhi comply fully with the requirements of
spesifikasi dan sesuai izin edar. Good Manufacturing Practices,
including the satisfactory outcome of
the validation exercise, and the
marketing authorisation.
12.28 Keputusan untuk melakukan validasi 12.28 The decision to carry out concurrent
konkuren harus dijustifikasi, validation must be justified,
didokumentasikan dan disetujui oleh documented and approved by the
kepala bagian Manajemen Mutu head of Quality Management (Quality
(Pemastian Mutu). Assurance).
12.31 Validasi proses hendaklah didasarkan 12.31 Validation of such processes should
pada riwayat produk. Tahap validasi be based on historical data. The steps
memerlukan pembuatan protokol involved require the preparation of a
khusus dan laporan hasil kajian data specific protocol and the reporting of
untuk mengambil kesimpulan dan the results of the data review, leading
memberikan rekomendasi. to a conclusion and a
recommendation.
12.32 Sumber data hendaklah mencakup, 12.32 The source of data for this validation
tetapi tidak terbatas pada Catatan should include, but not be limited to
Pengolahan Bets dan Catatan Batch Processing and Packaging
Pengemasan Bets, rekaman Records, process control charts,
pengawasan proses, buku log maintenance log books, records of
perawatan alat, catatan penggantian personnel changes, process capability
personil, studi kapabilitas proses, data studies, finished product data,
produk jadi termasuk catatan data tren including trend cards and stability
dan hasil uji stabilitas. results.
12.33 Bets yang dipilih untuk validasi 12.33 Batches selected for retrospective
retrospektif hendaklah mewakili validation should be representative of
seluruh bets yang dibuat selama all batches made during the review
periode pengamatan, termasuk yang period, including any batches that
tidak memenuhi spesifikasi, dan failed to meet specifications, and
hendaklah dalam jumlah yang cukup should be sufficient in number to
untuk menunjukkan konsistensi demonstrate process consistency.
proses. Pengujian tambahan sampel Additional testing of retained samples
pertinggal mungkin perlu untuk may be needed to obtain the
mendapatkan jumlah atau jenis data necessary amount or type of data to
yang dibutuhkan untuk melakukan retrospectively validate the process.
proses validasi retrospektif.
12.34 Pada umumnya, validasi retrospektif 12.34 For retrospective validation, generally
memerlukan data dari 10 (sepuluh) data from ten to thirty consecutive
sampai 30 (tiga puluh) bets berurutan batches should be examined to assess
untuk menilai konsistensi proses, tapi process consistency, but fewer
jumlah bets yang lebih sedikit batches may be examined if justified.
dimungkinkan bila dapat dijustifikasi.
12.36 Hendaklah digunakan metode analisis 12.36 Validated analytical methods having
tervalidasi yang memiliki kepekaan sensitivity to detect residues or
untuk mendeteksi residu atau contaminants should be used. The
cemaran. Batas deteksi masing- detection limit for each analytical
masing metode analisis hendaklah method should be sufficiently sensitive
cukup peka untuk mendeteksi tingkat to detect the established acceptable
residu atau cemaran yang dapat level of the residue or contaminant.
diterima.
12.37 Biasanya validasi prosedur 12.37 Normally only cleaning procedures for
pembersihan dilakukan hanya untuk product contact surfaces of the
permukaan alat yang bersentuhan equipment need to be validated.
langsung dengan produk. Hendaklah Consideration should be given to non-
dipertimbangkan juga untuk bagian contact parts. The intervals between
alat yang tidak bersentuhan langsung use and cleaning as well as cleaning
dengan produk. Interval waktu antara and reuse should be validated.
penggunaan alat dan pembersihan Cleaning intervals and methods should
hendaklah divalidasi demikian juga be determined.
antara pembersihan dan penggunaan
kembali. Hendaklah ditentukan
metode dan interval pembersihan.
12.38 Prosedur pembersihan untuk produk 12.38 For cleaning procedures for products
dan proses yang serupa, dapat and processes which are similar, it is
dipertimbangkan untuk memilih suatu considered acceptable to select a
rentang yang mewakili produk dan representative range of similar
proses yang serupa. Studi validasi products and processes. A single
tunggal dapat dilakukan menggunakan validation study utilising a “worst case”
pendekatan kondisi terburuk dengan approach can be carried out which
memerhatikan isu kritis. takes account of the critical issues.
12.40 ”Uji sampai bersih” (test until clean) 12.40 "Test until clean" is not considered an
bukan merupakan pilihan untuk appropriate alternative validation of
melakukan validasi prosedur cleaning procedure.
pembersihan
12.41 Untuk produk yang beracun atau 12.41 Products which simulate the
berbahaya dalam keadaan tertentu physicochemical properties of the
dapat disimulasikan dengan produk substances to be removed may
lain yang mempunyai sifat fisika-kimia exceptionally be used instead of the
yang sama substances themselves, where such
substances are either toxic or
hazardous.
Tujuan validasi metode analisis adalah untuk The objective of validation of an analytical
menunjukkan bahwa metode analisis sesuai procedure is to demonstrate that it is suitable
tujuan penggunaannya. for its intended purpose.
12.42 Validasi metode analisis umumnya 12.42 The discussion of the validation of
dilakukan terhadap 4 jenis: analytical procedures is directed to the
four most common types of analytical
procedures:
uji identifikasi; identification tests;
uji kuantitatif kandungan impuritas quantitative tests for impurities'
(impurity); content;
uji batas impuritas; dan limit tests for the control of
impurities; and
uji kuantitatif zat aktif dalam sampel quantitative tests of the active
bahan aktif obat atau obat atau moiety in samples of active
komponen tertentu dalam obat. pharmaceutical ingredient (API),
medicinal product or other selected
component(s) in the medicinal
product.
12.43 Metode analisis lain, seperti uji disolusi 12.43 Other analytical procedures such as
untuk obat atau penentuan ukuran dissolution testing for medicinal
partikel untuk bahan aktif obat, products or particle size determination
hendaklah juga divalidasi. for API should also be validated.
12.44 Uraian singkat mengenai jenis uji 12.44 A brief description of the types of tests
metode analisis adalah sebagai considered in this document is
berikut: provided below.
a) Uji identifikasi bertujuan untuk a) Identification tests are intended to
memastikan identitas analit dalam ensure the identity of an analyte in
sampel. Uji ini biasanya dilakukan a sample. This is normally
dengan membandingkan achieved by comparison of a
karakteristik sampel (misal: property of the sample (e.g.,
spektrum, profil kromatogram, spectrum, chromatographic
reaksi kimia, dan lain-lain) terhadap behaviour, chemical reactivity, etc)
baku pembanding; to that of a reference standard;
b) Pengujian impuritas dapat b) Testing for impurities can be either
dilakukan melalui uji kuantitatif atau a quantitative test or a limit test for
uji batas impuritas dalam sampel. the impurity in a sample. Either test
Masing-masing pengujian tersebut is intended to accurately reflect the
bertujuan merefleksikan secara purity characteristics of the sample.
tepat karakteristik kemurnian Different validation characteristics
sampel. Karakteristik validasi yang are required for a quantitative test
lain diperlukan untuk uji kuantitatif than for a limit test;
dibanding untuk uji batas impuritas;
c) Prosedur penetapan kadar c) Assay procedures are intended to
bertujuan untuk menentukan kadar measure the analyte present in a
analit dalam sampel. Dalam hal ini given sample. In the context of this
penetapan kadar menunjukkan document, the assay represents a
pengukuran komponen utama yang quantitative measurement of the
terkandung dalam bahan aktif obat. major component(s) in the API. For
Untuk obat, karakteristik validasi the medicinal product, similar
yang serupa juga berlaku untuk validation characteristics also apply
penetapan kadar zat aktif atau when assaying for the active or
12.45 Tujuan prosedur analisis hendaklah 12.45 The objective of the analytical
jelas dan dimengerti karena hal ini procedure should be clearly
akan menentukan karakteristik validasi understood since this will govern the
yang perlu dievaluasi. Karakteristik validation characteristics which need
validasi yang umumnya perlu to be evaluated. Typical validation
diperhatikan adalah sebagai berikut: characteristics which should be
considered are listed below:
akurasi; accuracy;
presisi; precision;
ripitabilitas; repeatability;
intermediate precision; intermediate precision;
spesivisitas; specificity;
batas deteksi; detection limit;
batas kuantitasi; quantitation limit;
linearitas; dan linearity; and
rentang. range.
12.46 Hendaklah tersedia prosedur tertulis 12.46 Written procedures should be in place
yang merinci langkah yang diambil jika to describe the actions to be taken if a
ada usul perubahan terhadap bahan change is proposed to a starting
awal, komponen produk, peralatan material, product component, process
proses, lingkungan kerja (atau pabrik), equipment, process environment (or
proses produksi atau pengujian site), method of production or testing
ataupun perubahan yang berpengaruh or any other change that may affect
terhadap mutu atau reprodusibilitas product quality or reproducibility of the
proses. Prosedur pengendalian process. Change control procedures
perubahan hendaklah memastikan should ensure that sufficient
bahwa data pendukung cukup untuk supporting data are generated to
menunjukkan bahwa proses demonstrate that the revised process
perubahan yang diperbaiki akan will result in a product of the desired
menghasilkan suatu produk sesuai quality, consistent with the approved
mutu yang diinginkan dan konsisten specifications.
dengan spesifikasi yang telah
ditetapkan.
12.47 Semua perubahan yang dapat 12.47 All changes that may affect product
memengaruhi mutu produk atau quality or reproducibility of the process
reprodusibilitas proses hendaklah should be formally requested,
secara resmi diajukan, didokumen- documented and accepted. The likely
tasikan dan disetujui. Kemungkinan impact of the change of facilities,
dampak perubahan fasilitas, sistem systems and equipment on the product
dan peralatan terhadap produk should be evaluated, including risk
hendaklah dievaluasi, termasuk analysis. The need for, and the extent
analisis risiko. Hendaklah ditentukan of, re-qualification and re-validation
12.48 Fasilitas, sistem, peralatan dan proses 12.48 Facilities, systems, equipment and
termasuk proses pembersihan serta processes, including cleaning and
metode analisis hendaklah dievaluasi analytical method, should be
secara berkala untuk konfirmasi periodically evaluated to confirm that
keabsahannya. Jika tidak ada they remain valid. Where no significant
perubahan yang signifikan terhadap changes have been made to the
status validasi, peninjauan dengan validated status, a review with
bukti bahwa fasilitas, sistem, evidence that facilities, systems,
peralatan, proses dan metode analisis equipment, processes and analytical
memenuhi persyaratan yang method meet the prescribed
ditetapkan akan kebutuhan revalidasi. requirements fulfils the need for
revalidation.
12.50 Tingkat validasi ulang yang diperlukan 12.50 The degree of re-validation required
tergantung pada sifat perubahan. depends on the nature of the changes.
Perubahan tertentu lain mungkin juga Certain other changes may require
memerlukan validasi ulang. validation as well.
MANUFACTURE OF
PEMBUATAN PRODUK STERILE
STERIL MEDICINAL PRODUCTS
PRINSIP PRINCIPLE
Produk steril hendaklah dibuat dengan The manufacture of sterile products is subject
persyaratan khusus dengan tujuan to special requirements in order to minimize
memperkecil risiko pencemaran mikroba, risks of microbiological contamination, and of
partikulat dan pirogen, yang sangat particulate and pyrogen contamination, much
tergantung dari ketrampilan, pelatihan dan depends on the skill, training and attitudes of
sikap personil yang terlibat. Pemastian Mutu the personnel involved. Quality Assurance is
sangatlah penting dan pembuatan produk particularly important and this type of
steril harus sepenuhnya mengikuti secara manufacture must strictly follow carefully
ketat metode pembuatan dan prosedur yang established and validated methods of
ditetapkan dengan seksama dan tervalidasi. preparation and procedure. Sole reliance for
Pelaksanaan proses akhir atau pengujian sterility or other quality aspects must not be
produk jadi tidak dapat dijadikan sebagai satu- placed on any terminal process or finished
satunya andalan untuk menjamin sterilitas product test.
atau aspek mutu lain.
UMUM GENERAL
3. Area bersih untuk pembuatan produk 3. Clean areas for the manufacture of
steril digolongkan berdasarkan sterile products are classified according
karakteristik lingkungan yang to the required characteristics of the
4. Kondisi “operasional” dan 4. The “in operation” and “at rest” states
“nonoperasional” hendaklah ditetapkan should be defined for each clean room.
untuk tiap ruang bersih. Keadaan The “at rest” state is the condition where
“nonoperasional” adalah kondisi di mana the installation is installed and operating,
fasilitas telah terpasang dan beroperasi, complete with production equipment but
lengkap dengan peralatan produksi with no operating personnel present.
tetapi tidak ada personil. Kondisi The “in operation” state is the condition
“operasional” adalah kondisi di mana where the installation is functioning in
fasilitas dalam keadaan berjalan sesuai the defined operating mode with the
modus pengoperasian yang ditetapkan specified number of personnel working.
dengan sejumlah tertentu personil yang
sedang bekerja.
Kelas A: Zona untuk kegiatan yang Grade A: The local zone for high risk
berisiko tinggi, misal zona pengisian, operations, e.g. filling zone, stopper
wadah tutup karet, ampul dan vial bowls, open ampoules and vials, making
terbuka, penyambungan secara aseptis. aseptic connections. Normally
Umumnya kondisi ini dicapai dengan conditions are provided by a laminar air
memasang unit aliran udara laminar flow work station. Laminar air systems
(laminar air flow) di tempat kerja. Sistem should provide a homogeneous air
udara laminar hendaklah mengalirkan speed in a range of 0.36 – 0.54 m/s
udara dengan kecepatan merata (guidance value) at the working position
berkisar 0,36 – 0,54 m/detik (nilai in open clean room applications.
acuan) pada posisi kerja dalam ruang
bersih terbuka.
Keadaan laminar yang selalu terjaga The maintenance of laminarity should be
hendaklah dibuktikan dan divalidasi. demonstrated and validated. A uni-
Aliran udara searah berkecepatan lebih directional air flow and lower velocities
rendah dapat digunakan pada isolator may be used in closed isolators and
tertutup dan kotak bersarung tangan. glove boxes.
Kelas C dan D: Area bersih untuk Grade C and D: Clean areas for carrying
KLASIFIKASI RUANG BERSIH DAN CLEAN ROOM AND CLEAN AIR DEVICE
SARANA UDARA BERSIH CLASSIFICATION
5. Ruang bersih dan sarana udara bersih 5. Cleanrooms and clean air devices
diklasifikasikan sesuai dengan EN ISO should be classified in accordance with
14644-1. Klasifikasi hendaklah EN ISO 14644-1. Classification should
dibedakan dengan jelas dari be clearly differentiated from operational
pemantauan lingkungan pada saat process environmental monitoring. The
operasional. Jumlah maksimum maximum permitted airborne particle
partikulat udara yang diperbolehkan concentration for each Grade is given in
untuk tiap Kelas kebersihan adalah the following table:
sebagai berikut:
Ukuran
Partikel
Nonoperasional Operasional Particle
Size
At rest In operation
Kelas Jumlah maksimum partilkel /m³ yang Kelas
Maximum permitted number of particles/m³
diperbolehkan Class
Kelas
> 0,5 µm > 5 µm > 0,5 µm > 5 µm > 0.5 µm > 5 µm > 0.5 µm > 5 µm
Kelas
A 3.520 20 3.520 20 A 3,520 20 3,520 20
PEMANTAUAN RUANG BERSIH DAN CLEAN ROOM AND CLEAN AIR DEVICE
SARANA UDARA BERSIH MONITORING
9. Ruang bersih dan sarana udara bersih 9. Clean rooms and clean air devices
hendaklah dipantau secara rutin pada should be routinely monitored in
saat kegiatan berlangsung dan operation and the monitoring locations
penentuan lokasi pengambilan sampel based on a formal risk analysis study
hendaklah berdasarkan studi analisis and the results obtained during the
risiko yang dilakukan secara formal dan classification of rooms and/or clean air
dari data yang diperoleh selama devices.
penentuan klasifikasi ruangan dan/atau
sarana udara bersih.
10. Untuk zona Kelas A, pemantauan 10. For Grade A zones, particle monitoring
partikel hendaklah dilakukan selama should be undertaken for the full
proses kritis berlangsung, termasuk duration of critical processing, including
perakitan alat, kecuali bila dijustifikasi equipment assembly, except where
bahwa kontaminasi yang terjadi dalam justified by contaminants in the process
proses dapat merusak alat penghitung that would damage the particle counter
partikel atau menimbulkan bahaya, or present a hazard, e.g. live organisms
misal organisme hidup dan bahan and radiological hazards. In such cases
berbahaya radiologis. Pada kasus monitoring during routine equipment set
demikian, pemantauan selama kegiatan up operations should be undertaken
rutin penyiapan alat hendaklah prior to exposure to the risk. Monitoring
dilakukan sebelum terpapar ke risiko during simulated operations should also
kontaminasi tersebut di atas. be performed. The Grade A zone should
Pemantauan selama kegiatan proses be monitored at such a frequency and
yang disimulasikan hendaklah juga with suitable sample size that all
dilakukan. Frekuensi pengambilan interventions, transient events and any
sampel dan ukuran sampel dalam system deterioration would be captured
pemantauan zona Kelas A hendaklah and alarms triggered if alert limits are
11. Sistem yang sama dianjurkan untuk 11. It is recommended that a similar system
Kelas B, walaupun frekuensi be used for Grade B zones although the
pengambilan sampel dapat dikurangi. sample frequency may be decreased.
Kepentingan akan sistem pemantauan The importance of the particle
partikel hendaklah ditetapkan monitoring system should be determined
berdasarkan efektivitas pemisahan by the effectiveness of the segregation
Kelas A dan Kelas B yang between the adjacent Grade A and B
berdampingan. Pemantauan Kelas B zones. The Grade B zone should be
hendaklah dilakukan pada frekuensi dan monitored at such a frequency and with
jumlah sampel yang memadai sehingga suitable sample size that changes in
perubahan pola kontaminasi dan levels of contamination and any system
kegagalan sistem dapat terdeteksi dan deterioration would be captured and
memicu alarm bila batas waspada alarms triggered if alert limits are
terlampaui. exceeded.
12. Sistem pemantauan partikel udara dapat 12. Airborne particle monitoring systems
terdiri dari beberapa alat penghitung may consist of independent particle
partikel yang independen; suatu jaringan counters; a network of sequentially
dari serangkaian titik pengambilan accessed sampling points connected by
sampel yang dihubungkan dengan manifold to a single particle counter; or a
manifold pada satu penghitung partikel; combination of the two. The system
atau kombinasi dari kedua sistem selected should be appropriate for the
tersebut. Sistem yang dipilih hendaklah particle size considered. Where remote
disesuaikan dengan ukuran partikel. Bila sampling systems are used, the length
dipakai cara pengambilan sampel jarak of tubing and the radii of any bends in
jauh, panjang pipa dan radius dari tiap the tubing should be considered in the
tekukan dalam pipa hendaklah context of particle losses in the tubing.
diperhitungkan terhadap risiko The selection of the monitoring system
kehilangan partikel di sepanjang pipa. should take account of any risk
Pemilihan sistem pemantauan presented by the materials used in the
hendaklah mempertimbangkan risiko manufacturing operation, for example
yang ditimbulkan oleh bahan yang those involving live organisms or
dipakai pada proses produksi, misal radiopharmaceuticals.
bahan yang terkait dengan
mikroorganisme hidup atau
radiofarmaka.
13. Jumlah sampel yang diambil untuk 13. The sample sizes taken for monitoring
pemantauan secara otomatis biasanya purposes using automated systems will
tergantung dari kecepatan pengambilan usually be a function of the sampling
sampel udara dari sistem yang dipakai. rate of the system used. It is not
Volume sampel tidak perlu sama necessary for the sample volume to be
dengan jumlah sampel untuk tujuan the same as that used for formal
klasifikasi dari ruang bersih dan sarana classification of clean rooms and clean
penghasil udara bersih. air devices.
14. Pada zona Kelas A dan B, pemantauan 14. In Grade A and B zones, the monitoring
jumlah partikel ukuran > 5,0 μm menjadi of the ≥ 5.0 μm particle concentration
penting karena merupakan sarana untuk count takes on a particular significance
deteksi dini kegagalan. Partikel ukuran > as it is an important diagnostic tool for
5 μm kadang-kadang dapat terdeteksi early detection of failure. The occasional
yang merupakan pembacaan semu, hal indication of ≥ 5.0 μm particle counts
ini disebabkan oleh lonjakan elektris, may be false counts due to electronic
stray light, kejadian tidak terduga dan noise, stray light, coincidence, etc.
lain-lain. Namun, pembacaan partikel However consecutive or regular
dalam jumlah rendah yang terjadi counting of low levels is an indicator of a
secara berurutan ataupun terus- possible contamination event and
menerus merupakan indikasi should be investigated. Such events
kemungkinan terjadi pencemaran dan may indicate early failure of the HVAC
perlu diinvestigasi. Kejadian tersebut system, filling equipment failure or may
merupakan indikasi dini kegagalan pada also be diagnostic of poor practices
sistem tata udara, mesin pengisi atau during machine setup and routine
merupakan indikasi dari kebiasaan yang operation.
kurang sesuai selama perakitan alat dan
kegiatan rutin.
15. Jumlah partikulat seperti yang tercantum 15. The particle limits given in the table for
pada tabel di atas untuk keadaan “non- the “at rest” state should be achieved
operasional”, setelah kegiatan selesai after a short clean up period of 15 - 20
dan tanpa personil , hendaklah dicapai minutes (guidance value) in an
segera setelah waktu pembersihan yang unmanned state after completion of
berkisar antara 15 – 20 menit (angka operations.
acuan).
16. Pemantauan area Kelas C dan D pada 16. The monitoring of Grade C and D areas
saat kegiatan rutin hendaklah dilakukan in operation should be performed in
sesuai dengan prinsip manajemen risiko accordance with the principles of quality
mutu. Persyaratan batas waspada risk management. The requirements and
ataupun batas bertindak tergantung alert/action limits will depend on the
pada jenis proses yang dilakukan, tetapi nature of the operations carried out, but
“waktu pemulihan” yang the recommended “recovery time”
direkomendasikan hendaklah tercapai. should be attained.
17. Parameter lain misal suhu dan 17. Other characteristics such as
kelembaban udara akan tergantung temperature and relative humidity
pada jenis produk dan proses yang depend on the product and nature of the
dilakukan. Parameter ini hendaklah tidak operations carried out. These
memengaruhi kelas kebersihan yang parameters should not interfere with the
dipersyaratkan. defined cleanliness standard.
18. Contoh kegiatan yang dapat dilakukan 18. Examples of operations to be carried out
di berbagai kelas (lihat juga Butir 28 - in the various grades are given in the
35): table below (see also paragraphs 28 to
35):
19. Di mana berlangsung kegiatan aseptis, 19. Where aseptic operations are performed
hendaklah sering dilakukan pemantauan monitoring should be frequent using
misal dengan cawan papar, methods such as settle plates,
pengambilan sampel udara secara volumetric air and surface sampling (e.g.
volumetris, dan pengambilan sampel swabs and contact plates). Sampling
permukaan (dengan menggunakan cara methods used in operation should not
usap dan cawan kontak). Pengambilan interfere with zone protection. Results
sampel selama kegiatan berlangsung from monitoring should be considered
hendaklah tidak memengaruhi when reviewing batch documentation for
perlindungan zona. Hasil pemantauan finished product release. Surfaces and
hendaklah menjadi bahan pertimbangan personnel should be monitored after
ketika melakukan pengkajian catatan critical operations. Additional
bets dalam rangka pelulusan produk microbiological monitoring is also
jadi. Permukaan tempat kerja dan required outside production operations,
personil hendaklah dipantau setelah e.g. after validation of systems, cleaning
suatu kegiatan kritis selesai dilakukan. and sanitation.
Pemantauan tambahan secara
mikrobiologis juga dibutuhkan di luar
kegiatan produksi misal setelah validasi
sistem, pembersihan dan sanitasi.
20. Batas waspada dan batas bertindak 20. Appropriate alert and action limits
hendaklah ditetapkan sebagai hasil should be set for the results of
pemantauan jumlah partikulat dan particulate and microbiological
mikroba. Bila batas tersebut dilampaui, monitoring. If these limits are exceeded
maka prosedur tetap hendaklah operating procedures should prescribe
menguraikan tindakan perbaikan. corrective action.
22. Transfer bahan ke dalam dan ke luar 22. The transfer of materials into and out of
unit merupakan sumber kontaminasi the unit is one of the greatest potential
yang paling potensial. Secara umum, sources of contamination. In general the
area di dalam isolator merupakan zona area inside the isolator is the local zone
lokal untuk melakukan manipulasi yang for high risk manipulations, although it is
berisiko tinggi, meskipun laminar air flow recognized that laminar air flow may not
bisa tidak ada di area kerja ini. exist in the working zone of all such
devices.
23. Kelas udara yang diperlukan untuk 23. The air classification required for the
lingkungan latar belakang tergantung background environment depends on
pada desain isolator tersebut serta the design of the isolator and its
penggunaannya. Hal tersebut hendaklah application. It should be controlled and
dikendalikan dan untuk proses aseptis for aseptic processing be at least Grade
setidaknya Kelas D. D.
24. Isolator hendaklah digunakan hanya 24. Isolators should be introduced only after
setelah dilakukan validasi yang sesuai. appropriate validation. Validation should
Validasi hendaklah mempertimbangkan take into account all critical factors of
semua faktor kritis dari teknologi isolator technology, for example the
isolator, misal mutu udara di dalam dan quality of the air inside and outside
di luar (latar belakang) isolator, sanitasi (background) the isolator, sanitation of
isolator, proses transfer dan kekedapan the isolator, the transfer process and
isolator. isolator integrity.
26. Mesin peniup/pengisi/penyegel me- 26. Blow/fill/seal units are purpose built
rupakan satu rangkaian mesin, di mana, machines in which, in one continuous
dalam suatu operasi yang kontinu, operation, containers are formed from a
wadah produk dibentuk dari granulat thermoplastic granulate, filled and then
termoplastis, diisi dan kemudian disegel, sealed, all by the one automatic
semua ini dilakukan oleh satu unit mesin machine.
otomatis.
27. Mesin peniup/pengisi/penyegel yang 27. Blow/fill/seal equipment used for aseptic
digunakan untuk produksi aseptis yang production which is fitted with an
dilengkapi dengan air shower yang effective Grade A air shower may be
efektivitasnya sama dengan Kelas A installed in at least a Grade C
dapat dipasang dalam lingkungan environment, provided that Grade A / B
minimal Kelas C, dengan syarat clothing is used. The equipment used for
mengenakan pakaian kerja Kelas A/B. the production of products for terminal
Mesin yang digunakan untuk pembuatan sterilization should be installed in at
produk dengan sterilisasi akhir least a Grade D environment.
hendaklah dipasang dalam lingkungan
minimal Kelas D.
Lingkungan kerja hendaklah memenuhi The environment should comply with the
persyaratan jumlah partikel dan mikroba particle and microbial number limits “at
pada kondisi “nonoperasional” dan rest” and the microbial number limit only
persyaratan jumlah mikroba hanya pada when in operation.
saat beroperasi.
28. Disebabkan teknologi khusus ini, 28. Because of this special technology
perhatian khusus hendaklah diberikan particular attention should be paid to at
minimal pada hal berikut: least the following:
a) desain dan kualifikasi peralatan, a) equipment design and qualification,
b) validasi dan reprodusibilitas dari b) validation and reproducibility of
pembersihan-di-tempat dan cleaning-in-place (CIP) and
sterilisasi-di-tempat, sterilization-in-place (SIP),
c) tingkat kebersihan lingkungan latar c) background clean room
belakang di mana peralatan environment in which the equipment
tersebut ditempatkan, is located,
d) pelatihan dan pakaian kerja d) operator training and clothing, and
operator, serta
e) intervensi terhadap zona kritis e) interventions in the critical zone of
mesin termasuk proses perakitan the equipment including any aseptic
aseptis sebelum memulai proses assembly prior to the
pengisian. commencement of filling.
29. Penyiapan komponen dan sebagian 29. Preparation of components and most
besar produk, yang memungkinkan products should be done in at least a
untuk disaring dan disterilisasi, Grade D environment in order to give
hendaklah dilakukan di lingkungan low risk of microbial and particulate
minimal Kelas D untuk mengurangi contamination, suitable for filtration and
risiko cemaran mikroba dan partikulat. sterilization. Where there is unusual risk
Bila ada risiko terhadap produk yang di to the product because of microbial
luar kebiasaan yaitu karena cemaran contamination, for example, because the
mikroba, misal, produk yang secara aktif product actively supports microbial
mendukung pertumbuhan mikroba atau growth or must be held for a long period
harus didiamkan selama beberapa saat before sterilization or is necessarily
sebelum sterilisasi atau terpaksa processed not mainly in closed vessels,
diproses dalam tangki tidak tertutup, preparation should be done in a Grade
maka penyiapan hendaklah dilakukan di C environment.
lingkungan Kelas C.
30. Pengisian produk yang akan disterilisasi 30. Filling of products for terminal
akhir hendaklah dilakukan di lingkungan sterilization should be done in at least a
minimal Kelas C. Grade C environment.
31. Bila ada risiko terhadap produk yang di 31. Where the product is at unusual risk of
luar kebiasaan yaitu karena cemaran contamination from the environment, for
dari lingkungan, misal karena kegiatan example because the filling operation is
pengisian berjalan lambat atau wadah slow or the containers are wide-necked
berleher-lebar atau terpaksa terpapar or are necessarily exposed for more
lebih dari beberapa detik sebelum than a few seconds before sealing, the
ditutup, pengisian hendaklah dilakukan filling should be done in a Grade A zone
32. Komponen, setelah dicuci, hendaklah 32. Components after washing should be
ditangani di lingkungan minimal Kelas D. handled in at least a Grade D
Penanganan bahan awal dan komponen environment. Handling of sterile starting
steril, kecuali pada proses selanjutnya materials and components, unless
untuk disterilisasi atau disaring dengan subjected to sterilization or filtration
menggunakan filter mikroba, hendaklah through a micro-organism-retaining filter
dilakukan di lingkungan Kelas A dengan later in the process, should be done in a
latar belakang Kelas B. Grade A environment with Grade B
background.
33. Proses pembuatan larutan yang akan 33. Preparation of solutions which are to be
disterilisasi secara filtrasi hendaklah sterile filtered during the process should
dilakukan di lingkungan Kelas C; bila be done in a Grade C environment; if
tidak dilakukan filtrasi, penyiapan bahan not filtered, the preparation of materials
dan produk hendaklah dilakukan di and products should be done in a Grade
lingkungan Kelas A dengan latar A environment with a Grade B
belakang Kelas B. background.
34. Penanganan dan pengisian produk yang 34. Handling and filling of aseptically
dibuat secara aseptis hendaklah prepared products should be done in a
dilakukan di lingkungan Kelas A Grade A environment with a Grade B
dengan latar belakang Kelas B. background.
35. Transfer wadah setengah-tertutup, yang 35. Transfer of partially closed containers,
akan digunakan dalam proses beku- as used in freeze drying, should, prior to
kering (freeze drying) hendaklah, the completion of stoppering, be done
sebelum proses penutupan dengan either in a Grade A environment with
stopper selesai, dilakukan di lingkungan Grade B background or in sealed
Kelas A dengan latar belakang Kelas transfer trays in a Grade B environment.
B atau dalam nampan transfer yang
tertutup di lingkungan Kelas B.
36. Pembuatan dan pengisian salep, krim, 36. Preparation and filling of sterile
suspensi dan emulsi hendaklah ointments, creams, suspensions and
dilakukan di lingkungan Kelas A emulsions should be done in a Grade A
dengan latar belakang Kelas B, apabila environment, with a Grade B
produk terpapar dan tidak akan disaring. background, when the product is
exposed and is not subsequently
filtered.
PERSONALIA PERSONNEL
37. Hanya personil dalam jumlah terbatas 37. Only the minimum number of personnel
yang diperlukan boleh berada di area required should be present in clean
bersih; hal ini penting khususnya pada areas; this is particularly important
proses aseptis. Inspeksi dan during aseptic processing. Inspections
pengawasan hendaklah dilaksanakan and controls should be conducted
sedapat mungkin dari luar area bersih. outside the clean areas as far as
possible.
38. Personil yang bekerja di area bersih dan 38. Personnel required to work in clean and
steril hendaklah dipilih secara seksama sterile areas should be selected with
untuk memastikan bahwa mereka dapat care to ensure that they may be relied
diandalkan untuk bekerja dengan penuh upon to observe the appropriate
disiplin dan tidak mengidap suatu disciplines and are not subject to any
penyakit atau dalam kondisi kesehatan disease or condition which would
yang dapat menimbulkan bahaya present any microbiological hazard to
pencemaran mikrobiologis terhadap the product.
produk.
39. Semua personil (termasuk bagian 39. All personnel (including those concerned
pembersihan dan perawatan) yang akan with cleaning and maintenance)
bekerja di area tersebut hendaklah employed in such areas should receive
mendapat pelatihan teratur dalam regular training in disciplines relevant to
bidang yang berkaitan dengan the correct manufacture of sterile
pembuatan produk steril yang benar, products, including reference to hygiene
termasuk mengenai higiene dan and to the basic elements of
pengetahuan dasar mikrobiologi. Bila microbiology. When outside staff who
personil dari luar yang tidak pernah have not received such training (e.g.
menerima pelatihan seperti di atas building or maintenance contractors)
(misal kontraktor bangunan atau need to be brought in, particular care
perawatan), yang harus masuk ke should be taken over their instruction
dalam area bersih, perhatian khusus and supervision.
hendaklah diberikan dengan instruksi
dan pengawasan.
40. Staf yang bekerja dengan bahan yang 40. Staff who have been engaged in the
berasal dari jaringan hewan atau biakan processing of animal tissue materials or
mikroba selain dari yang digunakan of cultures of micro-organisms other
dalam proses pembuatan yang berlaku than those used in the current
(the current manufacturing process) manufacturing process should not enter
hendaklah tidak memasuki area produk- sterile-product areas unless rigorous
steril kecuali mematuhi prosedur masuk and clearly defined entry procedures
yang ketat dan rinci. have been followed.
41. Standar higiene perorangan dan 41. High standards of personnel hygiene
kebersihan yang tinggi adalah esensial. and cleanliness are essential. Personnel
Personil yang terlibat dalam pembuatan involved in the manufacture of sterile
produk steril hendaklah diinstruksikan preparations should be instructed to
untuk melaporkan semua kondisi report any condition which may cause
kesehatan yang dapat menyebabkan the shedding of abnormal numbers or
penyebaran cemaran yang tidak normal types of contaminants; periodic health
jumlah dan jenisnya; pemeriksaan checks for such conditions are
42. Pakaian rumah dan pakaian kerja 42. Outdoor clothing and regular working
reguler hendaklah tidak dibawa masuk clothes should not be brought into
ke dalam kamar ganti pakaian yang changing rooms leading to Grade B and
berhubungan dengan ruang ber-Kelas B C rooms. For every worker in a Grade
dan C. Untuk tiap personil yang bekerja A/B area, clean sterile (sterilized or
di Kelas A/B, pakaian kerja steril adequately sanitized) protective
(disterilkan atau disanitasi dengan garments should be provided at each
memadai) hendaklah disediakan untuk work session. Gloves should be
tiap sesi kerja. Sarung tangan regularly disinfected during operations.
hendaklah secara rutin didisinfeksi Masks and gloves should be changed at
selama bekerja. Masker dan sarung least at every working session.
tangan hendaklah diganti paling sedikit
pada tiap sesi kerja.
43. Penggantian dan pencucian hendaklah 43. Changing and washing should follow a
mengikuti prosedur tertulis yang written procedure designed to minimize
didesain untuk meminimalkan contamination of clean area clothing or
kontaminasi pada pakaian area bersih carry-through of contaminants to the
atau membawa masuk kontaminan ke clean areas.
area bersih.
44. Arloji, kosmetika dan perhiasan 44. Wristwatches, make-up and jewellery
hendaklah tidak dipakai di area bersih. should not be worn in clean areas.
45. Personil yang memasuki area bersih 45. Personnel entering clean or sterile areas
atau area steril hendaklah mengganti should change into special garment
dan mengenakan pakaian khusus yang which include head and foot wear.
juga mencakup penutup kepala dan These garments should shed virtually no
kaki. Pakaian ini tidak boleh melepaskan fibers or particulate matter, and retain
serat atau bahan partikulat dan particles shed by the body. They should
hendaklah mampu menahan partikel be comfortable to wear, and loose fitting
yang dilepaskan oleh tubuh. Pakaian ini to reduce abrasion. The garments
hendaklah nyaman dipakai dan agak should be restricted for use only in the
longgar untuk mengurangi gesekan. relevant clean or sterile areas.
Pakaian ini hanya boleh dipakai di area
bersih atau area steril yang relevan.
46. Pakaian dan mutunya hendaklah 46. The clothing and its quality should be
disesuaikan dengan proses dan kelas appropriate for the process and the
kebersihan area kerja. Pakaian tersebut Grade of the working area. It should be
hendaklah dipakai sesuai dengan worn in such a way as to protect the
tujuannya untuk melindungi produk dari product from contamination.
kontaminasi.
Kelas D: Rambut - dan jika relevan – Grade D: Hair and, where relevant,
janggut hendaklah ditutup. Pakaian beard should be covered. A general
pelindung reguler, sepatu yang sesuai protective suit and appropriate shoes or
atau penutup sepatu hendaklah overshoes should be worn. Appropriate
dikenakan. Perlu diambil tindakan measures should be taken to avoid any
pencegahan yang sesuai untuk contamination coming from outside the
menghindarkan kontaminasi yang clean area.
berasal dari bagian luar area bersih.
Kelas C: Rambut dan – jika relevan – Grade C: Hair and, where relevant,
janggut dan kumis hendaklah ditutup. beard and moustache should be
Pakaian model terusan atau model covered.
celana-baju, yang bagian pergelangan A single or two-piece trouser suit,
tangannya dapat diikat, memiliki leher gathered at the wrists and with high
tinggi dan sepatu atau penutup sepatu neck and appropriate shoes or
yang sesuai hendaklah dikenakan. overshoes should be worn. The clothing
Pakaian kerja ini hendaklah tidak should shed virtually no fibres or
melepaskan serat atau bahan partikulat. particulate matter.
Kelas A/B: Penutup kepala hendaklah Grade A/B: Headgear should totally
menutup seluruh rambut serta –jika enclose hair and, where relevant, beard
relevan – janggut dan kumis;penutup and moustache; it should be tucked into
kepala hendaklah diselipkan ke dalam the neck of the suit; a face mask should
leher baju; penutup muka hendaklah be worn to prevent the shedding of
dipakai untuk mencegah penyebaran droplets. A single or two-piece trouser
percikan. Model terusan atau model suit, gathered at the wrists and with a
celana-baju, yang bagian pergelangan high neck, should be worn. Appropriate
tangannya dapat diikat dan memiliki sterilized, non-powdered rubber or
leher tinggi, hendaklah dikenakan. plastic gloves and sterilized or
Hendaklah dipakai sarung tangan plastik disinfected footwear should be worn.
atau karet steril yang bebas serbuk dan Trouser-bottoms should be tucked
penutup kaki steril atau didisinfeksi. inside the footwear and garment sleeves
Ujung celana hendaklah diselipkan ke into the gloves. The protective clothing
dalam penutup kaki dan ujung lengan should shed virtually no fibres or
baju diselipkan ke dalam sarung tangan. particulate matter and retain particles
Pakaian pelindung ini hendaklah tidak shed by the body.
melepaskan serat atau bahan partikulat
dan mampu menahan partikel yang
dilepaskan dari tubuh.
47. Pakaian untuk area bersih hendaklah 47. Clean area clothing should be cleaned
dicuci dan ditangani sedemikian rupa and handled in such a way that it does
sehingga tidak menyebabkan not gather additional contaminants
kontaminan tambahan yang kemudian which can later be shed. These
akan terlepas. Cara penanganan ini operations should follow written
hendaklah mengikuti prosedur tertulis. procedures. Separate laundry facilities
Sebaiknya tersedia fasilitas khusus for such clothing are desirable.
untuk pencucian pakaian area bersih. Inappropriate treatment of clothing will
Penanganan yang tidak tepat terhadap damage fibres and may increase the risk
48. Hanya personil yang berwenang yang 48. Only authorized personnel should enter
boleh memasuki area bangunan dan those areas of the buildings and facilities
fasilitas dengan akses terbatas. designated as limited-access areas.
49. Semua bangunan dan fasilitas 49. All premises should, as far as possible,
hendaklah, sedapat mungkin, didesain be designed to avoid the unnecessary
untuk mencegah personil, yang entry of supervisory or control
melakukan pengawasan atau personnel. Grade A and B areas should
pengendalian, masuk bila tidak be designed so that all operations can
diperlukan. Area Kelas A dan B be observed from outside.
hendaklah didesain sehingga semua
kegiatan dapat diamati dari luar.
50. Di area bersih, semua permukaan yang 50. In clean areas, all exposed surfaces
terpapar hendaklah halus, kedap air dan should be smooth, impervious and
tidak retak untuk mengurangi pelepasan unbroken in order to minimize the
atau akumulasi partikel atau mikroba shedding or accumulation of particles or
dan untuk memungkinkan penggunaan micro-organisms and to permit the
berulang bahan pembersih dan bahan repeated application of cleaning agents,
disinfektan. and disinfectants where used.
51. Untuk mengurangi akumulasi debu dan 51. To reduce accumulation of dust and to
memudahkan pembersihan hendaklah facilitate cleaning there should be no un-
tidak ada bagian yang sukar dibersihkan cleanable recesses and a minimum of
dan lis yang menonjol, rak, lemari serta projecting ledges, shelves, cupboards
peralatan hendaklah dalam jumlah and equipment. Doors should be
terbatas. Pintu hendaklah didesain designed to avoid those un-cleanable
untuk menghindarkan bagian yang recesses; sliding doors may be
tersembunyi dan sukar dibersihkan; undesirable for this reason.
pintu sorong hendaklah dihindarkan
karena alasan tersebut.
52. False ceilings hendaklah disegel untuk 52. False ceilings should be sealed to
mencegah pencemaran dari ruang di prevent contamination from the space
atasnya. above them.
53. Pipa dan saluran serta sarana 53. Pipes and ducts and other utilities
pendukung lain hendaklah dipasang should be installed so that they do not
dengan tepat sehingga tidak create recesses, unsealed openings and
menimbulkan tempat tersembunyi yang surfaces which are difficult to clean.
sukar dibersihkan.
54. Bak cuci dan drainase hendaklah 54. Sinks and drains should be prohibited in
dilarang di area Kelas A/B. Di area lain, Grade A/B areas. In other areas air
penyekat udara hendaklah dipasang di breaks should be fitted between the
antara mesin atau bak cuci dan machine or sink and the drains. Floor
55. Ruang ganti pakaian hendaklah hanya 55. Changing room should be for personnel
digunakan untuk personil dan tidak only and should not be used for passage
digunakan untuk lalu lintas bahan, of materials, containers and equipment.
wadah dan peralatan.
56. Ruang ganti pakaian hendaklah 56. Changing rooms should be designed as
didesain seperti ruang penyangga udara airlocks and used to provide physical
dan digunakan sebagai pembatas fisik separation of the different stages of
untuk berbagai tahap penggantian changing and so minimize microbial and
pakaian dan memperkecil cemaran particulate contamination of protective
mikroba dan partikulat terhadap pakaian clothing. They should be flushed
pelindung. Ruang ganti tersebut effectively with filtered air. The final
hendaklah dibilas secara efektif dengan stage of the changing room should, in
udara yang telah tersaring. Tahap the “at rest” state, be the same Grade as
terakhir dari ruang ganti hendaklah, the area into which it leads. The use of
pada kondisi “nonoperasional”, separate changing rooms for entering
mempunyai tingkat kebersihan yang and leaving clean areas is sometimes
sama dengan ruang berikutnya. desirable. In general hand washing
Penggunaan ruang ganti terpisah untuk facilities should be provided only in the
memasuki dan meninggalkan daerah first stage of the changing rooms.
bersih kadang-kadang diperlukan. Pada
umumnya hendaklah fasilitas pencucian
tangan disediakan hanya pada tahap
awal ruang ganti pakaian.
57. Pintu-pintu ruang penyangga udara 57. Airlock doors should not be opened
hendaklah tidak dibuka secara simultaneously. An interlocking system
bersamaan. Sistem interlock atau sistem or a visual and/or audible warning
peringatan visual dan/atau audio system should be operated to prevent
hendaklah dioperasikan untuk the opening of more than one door at a
mencegah lebih dari satu pintu terbuka time.
pada saat yang bersamaan.
58. Pasokan udara yang disaring hendaklah 58. A filtered air supply should maintain a
dapat menjaga perbedaan tekanan positive pressure and an air flow relative
positif dan aliran udara ke area to surrounding areas of a lower Grade
sekelilingnya yang berkelas kebersihan under all operational conditions and
lebih rendah pada seluruh kondisi should flush the area effectively.
“operasional” dan hendaklah dapat Adjacent rooms of different Grades
membilas area tersebut dengan efektif. should have a pressure differential of
Ruang bersebelahan dengan kelas 10 - 15 pascals (guidance values).
59. Hendaklah dibuktikan bahwa pola aliran- 59. It should be demonstrated that air-flow
udara tidak menimbulkan risiko patterns do not present a contamination
pencemaran, misal perhatian hendaklah risk, e.g. care should be taken to ensure
diberikan untuk memastikan bahwa that air flows do not distribute particles
aliran udara tidak menyebarkan partikel from a particle-generating person,
dari personil yang menimbulkan partikel, operation or machine to a zone of higher
kegiatan atau mesin ke zona yang product risk.
mempunyai risiko lebih tinggi terhadap
produk.
60. Sistem peringatan hendaklah tersedia 60. A warning system should be provided to
untuk mengindikasikan kegagalan indicate failure in the air supply.
pasokan udara. Indikator perbedaan Indicators of pressure differences should
tekanan udara hendaklah dipasang di be fitted between areas where these
antara area di mana hal tersebut sangat differences are important. These
penting. Perbedaan tekanan udara ini pressure differences should be recorded
hendaklah dicatat secara teratur atau regularly or otherwise documented.
didokumentasikan.
61. Suhu dan kelembaban ruangan 61. Room temperature and humidity should
hendaklah dijaga pada tingkat yang be maintained at a level which will not
tidak menyebabkan personil berkeringat cause excessive sweating of operators
secara berlebihan dalam pakaian clad in protective garments.
kerjanya.
62. Sistem mekanis atau elektris untuk 62. Electrical or mechanical systems for oral
komunikasi lisan dari dan ke area communication from and to sterile
kegiatan steril hendaklah didesain dan operation areas should be designed and
dipasang dengan tepat sehingga mudah installed so that they may be effectively
dibersihkan dan didisinfeksi secara cleaned and disinfected.
efektif.
63. Area bersih untuk kegiatan produksi 63. The same clean areas for sterile
steril hendaklah tidak digunakan untuk operation should not be used for sterility,
melaksanakan kegiatan pengujian ste- or other microbiological test operations.
rilitas dan pengujian mikrobiologis lain.
PERALATAN EQUIPMENT
65. Ban berjalan tidak boleh menembus 65. Conveyor belt should not pass through a
sekat yang membatasi area Kelas A partition between a Grade A or B area
atau B dengan ruang proses yang and a processing area of lower air
mempunyai standar kebersihan lebih cleanliness, unless the belt itself is
rendah, kecuali ban berjalan tersebut continually sterilized (e.g. in a sterilizing
dapat secara terus-menerus disterilkan tunnel).
(misal melalui terowongan sterilisasi).
66. Sedapat mungkin peralatan yang 66. Whenever possible, equipment used for
digunakan untuk memproses produk processing sterile products should be
steril hendaklah dipilih supaya dapat chosen so that it can be effectively
disterilisasi secara efektif dengan sterilized by steam or dry heat or other
menggunakan uap, atau panas kering methods.
atau metode lain.
67. Peralatan, fiting dan sarana lain, sejauh 67. As far as practicable, equipment, fittings
memungkinkan, hendaklah dirancang and services should be designed and
dan dipasang sedemikian rupa sehingga installed so that operations,
kegiatan, perawatan dan perbaikan maintenance and repairs can be carried
dapat dilaksanakan dari luar area out outside the clean area. If sterilization
bersih. Jika proses sterilisasi diperlukan is required, it should be carried out after
hendaklah dilakukan setelah perakitan complete reassembly wherever
kembali selesai, bila memungkinkan. possible.
68. Bila standar kebersihan tidak dapat 68. When equipment maintenance has been
dipertahankan saat dilakukan pekerjaan carried out within the clean area, the
perawatan yang diperlukan di dalam area should be cleaned, disinfected
ruang bersih, ruang tersebut hendaklah and/or sterilized where appropriate,
dibersihkan, didisinfeksi dan/atau before processing recommences if the
disterilkan sebelum proses dimulai required standards of cleanliness and/or
kembali. a sepsis have not been maintained
during the work.
69. Instalasi pengolahan dan sistem 69. Water treatment plants and distribution
distribusi air hendaklah didesain, systems should be designed,
dikonstruksi dan dirawat untuk constructed and maintained so as to
menjamin agar air yang dihasilkan ensure a reliable source of water of an
memenuhi persyaratan mutu yang appropriate quality. Consideration
sesuai. Hendaklah dipertimbangkan should be given to include a testing
70. Hendaklah dilakukan validasi dan 70. All equipment such as sterilizers, air
perawatan terencana terhadap semua handling and filtration systems, air vent
peralatan seperti sterilisator, sistem and gas filters, water treatment system,
penanganan dan penyaringan udara, generation, storage and distribution
ventilasi udara dan filter gas serta systems should be subject to validation
sistem pengolahan, penyimpanan dan and planned maintenance; their return to
pendistribusian air; penggunaan kembali use following maintenance should be
setelah dilakukan perawatan hendaklah approved and recorded.
disetujui dan dicatat.
SANITASI SANITATION
71. Sanitasi area bersih sangatlah penting. 71. The sanitation of clean areas is
Area tersebut hendaklah dibersihkan particularly important. They should be
secara menyeluruh sesuai program cleaned thoroughly in accordance with a
tertulis. Bila menggunakan disinfektan written programme. Where disinfectants
hendaklah memakai lebih dari satu are used, more than one type should be
jenis. Pemantauan hendaklah dilakukan employed. Monitoring should be
secara berkala untuk mendeteksi undertaken regularly in order to detect
perkembangan galur mikroba yang the development of resistant strains of
resisten. Dengan mempertimbangkan micro-organisms. In view of its limited
efektivitasnya yang terbatas, lampu effectiveness, ultraviolet light should not
ultraviolet hendaklah tidak digunakan be used as a substitute for chemical
untuk menggantikan disinfektan kimiawi. disinfection.
72. Disinfektan dan detergen hendaklah 72. Disinfectants and detergents should be
dipantau terhadap cemaran mikroba; monitored for microbial contamination;
hasil pengenceran hendaklah dilutions should be kept in previously
ditempatkan dalam wadah yang telah cleaned containers and should only be
dicuci bersih dan hanya boleh disimpan stored for defined periods unless
dalam jangka waktu yang telah sterilized. Disinfectants and detergents
ditentukan, kecuali bila disterilkan. used in Grades A and B areas should be
Disinfektan dan deterjen yang sterilized prior to use.
digunakan untuk area Kelas A dan B
hendaklah disterilkan sebelum
digunakan.
73. Fumigasi dalam area bersih dapat 73. Fumigation of clean areas may be useful
bermanfaat untuk mengurangi for reducing microbiological contami-
kontaminasi mikrobiologis pada tempat nation in inaccessible places.
yang tidak terjangkau.
AIR WATER
76. Air yang dipakai untuk membuat produk 76. Water used in production of sterile
steril termasuk penyimpanan dan sistem products including its storage and
distribusinya hendaklah selalu supply system should be controlled to
dikendalikan untuk menjamin bahwa assure that it will meet appropriate
spesifikasi yang sesuai dicapai tiap specification for each operation.
pengoperasian.
77. Air yang digunakan untuk formulasi 77. Water used in formulations should be
hendaklah diperlakukan sebagai bahan controlled as a starting material. See
awal. Lihat Bab 6 Butir 6.98. Chapter 6 Section 6.98.
78. Air untuk Injeksi (WFI) hendaklah 78. Water for Injection (WFI) should be
diproduksi melalui cara penyulingan produced either by distillation or other
atau cara lain yang akan menghasilkan means that will produce the same
mutu yang sama. quality.
79. Air untuk Injeksi (WFI) hendaklah 79. Water for Injection should be produced,
diproduksi, disimpan dan didistribusikan stored and distributed in a manner which
dengan cara yang dapat mencegah prevents microbial growth, for example
pertumbuhan mikroba, misal disirkulasi by constant circulation at a temperature
dengan konstan pada suhu di atas above 70°C.
70°C.
80. Air untuk Injeksi (WFI) hendaklah 80. Water for Injection should be stored in
disimpan dalam wadah yang bersih, clean, sterile, non-reactive, non-
steril, nonreaktif, nonabsorptif, nonaditif absorptive, non-additive containers and
dan terlindung dari pencemaran. protected from contamination.
81. Sumber air, peralatan pengolahan air 81. Water sources, water treatment
dan air hasil pengolahan hendaklah equipment and treated water should be
dipantau secara teratur terhadap monitored regularly for chemical and
pencemaran kimiawi, biologis dan, bila biological contamination and, as
perlu, terhadap cemaran endotoksin appropriate, for endotoxins
untuk menjamin agar air memenuhi contamination to ensure that the water
spesifikasi yang sesuai dengan complies with the specifications
peruntukannya. Hasil pemantauan dan appropriate to its use. Records should
82. Alat perekam hendaklah digunakan 82. Recording devices should be used to
untuk memantau suhu penyimpanan. monitor storage temperature.
PENGOLAHAN PROCESSING
84. Pembuatan produk yang berasal dari 84. Preparations of microbiological origin
sumber mikrobiologis hendaklah tidak should not be made or filled in areas
diproses atau diisi di area yang used for the processing of other
digunakan untuk pembuatan obat lain; medicinal products; however, vaccines
namun, vaksin yang mengandung consisting of dead organisms or of
organism mati atau ekstrak bacterial bacterial extracts may be dispensed into
dapat diisikan kedalam wadah-wadah, di containers, after validated inactivation
dalam bangunan dan fasilitas yang and validated cleaning procedures, in
sama dengan obat steril lain, setelah the same premises as other sterile
proses inaktivasi yang tervalidasi dan medicinal products.
pembersihan menurut prosedur yang
tervalidasi.
85. Validasi proses aseptis hendaklah 85. Validation of aseptic processing should
mencakup uji simulasi proses include a process simulation test using a
menggunakan media pertumbuhan nutrient medium (media fill). Selection of
(media fill). Pemilihan media the nutrient medium should be made
pertumbuhan hendaklah dilakukan based on dosage form of the product
berdasarkan bentuk sediaan dan and selectivity, clarity, concentration and
selektivitas, kejernihan, konsentrasi dan suitability for sterilization of the nutrient
cara sterilisasi yang sesuai untuk media medium.
tersebut.
86. Uji simulasi proses hendaklah dilakukan 86. The process simulation test should
semirip mungkin dengan proses rutin imitate as closely as possible the routine
pembuatan aseptis dan mencakup aseptic manufacturing process
semua langkah kritis pada tahap andinclude all the critical subsequent
pembuatan berikut. Perlu juga manufacturing steps. It should also take
dipertimbangkan berbagai intervensi into account various interventions known
yang diperkirakan akan terjadi saat to occur during normal production as
produksi normal termasuk kasus well as worst case situations.
terburuk.
87. Uji simulasi proses sebagai validasi 87. Process simulation tests should be
awal hendaklah dilakukan dengan tiga performed as initial validation with three
uji simulasi berturut-turut yang berhasil consecutive satisfactory simulation tests
per shift, dan diulangi dengan interval per shift and repeated at defined
yang ditetapkan dan bila ada intervals and after any significant
88. Jumlah wadah yang digunakan untuk 88. The number of containers used for
media fill hendaklah cukup media fills should be sufficient to enable
memungkinkan evaluasi absah. Untuk a valid evaluation. For small batches,
bets ukuran kecil, jumlah wadah untuk the number of containers for media fills
media fill hendaklah minimal sama should at least equal the size of the
dengan ukuran bets produk. Target product batch. The target should be zero
hendaklah dengan pertumbuhan nol dan growth and the following should apply:
ketentuan berikut hendaklah diterapkan:
a) Bila mengisi kurang dari 5.000 unit, a) When filling fewer than 5000 units,
tidak boleh ditemukan unit no contaminated units should be
tercemar; detected;
b) Bila mengisi 5.000 sampai dengan b) When filling 5000 to 10000 units:
10.000 unit:
Satu (1) unit tercemar One (1) contaminated unit
hendaklah diikuti dengan should result in an
investigasi dan pertimbangan investigation, including a
untuk mengulang media fill; consideration of a repeat media
fill;
Dua (2) unit tercemar Two (2) contaminated unit are
merupakan pertimbangan untuk considered cause for
dilakukan validasi ulang setelah revalidation, following
investigasi; investigation;
c) Bila mengisikan lebih dari 10.000 c) When filling more than 10,000 units:
unit:
Satu (1) unit tercemar One (1) contaminated unit
hendaklah dinvestigasi; should result in an
investigation;
Dua (2) unit tercemar Two (2) contaminated units are
merupakan pertimbangan untuk considered cause for
dilakukan validasi ulang setelah revalidation, following
investigasi. investigation.
89. Pencemaran yang terjadi sesekali pada 89. For any run size intermittent incidents of
pengisian dengan jumlah berapapun, microbial contamination may be
mungkin merupakan indikasi indicative of low-level contamination that
pencemaran dalam konsentrasi rendah should include the potential impact on
dan hendaklah dianggap mempunyai the sterility assurance of batches
dampak pada pemastian sterilitas manufactured since the last successfull
(sterility assurance) dari bets yang media fill.
diproduksi setelah media fill terakhir
yang dinyatakan sukses.
90. Perhatian hendaklah diberikan bahwa 90. Care should be taken that any validation
dengan melaksanakan validasi tidak does not compromise the processes.
berarti dapat melakukan kompromi
terhadap proses.
91. Untuk menghindarkan penyebaran 91. Activities in clean areas and especially
partikel dan mikroba secara berlebihan, when aseptic operations are in progress
kegiatan dalam area bersih, terutama should be kept to a minimum and
saat berlangsung proses aseptis, movement of personnel should be
hendaklah dibatasi dan gerakan personil controlled and methodical, to avoid
hendaklah terkendali, hati-hati dan excessive shedding of particles and
sistematis. Suhu dan kelembaban organisms due to over-vigorous activity.
lingkungan hendaklah tidak tinggi The ambient temperature and humidity
sehingga mengganggu kenyamanan should not be comfortably high because
akibat sifat pakaian yang dikenakan. of the nature of the garments worn.
93. Wadah dan bahan yang dapat 93. Containers and materials liable to
membentuk partikel hendaklah dibatasi generate particles should be minimized
jumlahnya di dalam area bersih dan in clean areas and avoided completely
disingkirkan saat proses aseptis sedang when aseptic work is in progress.
berlangsung.
94. Di mana dapat dilakukan hendaklah 94. Where appropriate, measures should be
diambil tindakan untuk mengurangi taken to minimize the particulate
kontaminasi partikulat terhadap produk contamination of the end product.
akhir.
95. Komponen, wadah dan peralatan, 95. Components, containers and equipment
setelah proses pembersihan/pencucian should be handled after the final
akhir, hendaklah ditangani sedemikian cleaning process in such a way that they
rupa sehingga tidak terjadi are not re-contaminated.
rekontaminasi.
96. Interval antara pencucian dan 96. The interval between the washing and
pengeringan serta sterilisasi komponen, drying and the sterilization of
wadah dan peralatan maupun antara components, containers and equipment
sterilisasi dan penggunaannya as well as between their sterilization and
hendaklah sesingkat mungkin dan diberi use should be as short as possible and
batas waktu yang sesuai dengan kondisi subject to a time-limit appropriate to the
penyimpanan tervalidasi. validated storage conditions.
97. Jarak waktu antara awal pembuatan 97. The time between the start of the
larutan dan sterilisasi atau filtrasi melalui preparation of a solution and its
filter mikroba hendaklah sesingkat sterilisation or filtration through a micro-
mungkin. Batas waktu maksimum organism-retaining filter should be
hendaklah ditentukan dengan memper- minimised as short as possible. There
timbangkan komposisinya dan metode should be a set maximum permissible
penyimpanan yang ditentukan. Kecuali time for each product that takes into
dilakukan tindakan khusus, volume account its composition and the
larutan ruahan hendaklah tidak lebih prescribed method of storage. Unless
besar daripada jumlah yang dapat diisi special precautions are taken, bulk
dalam satu hari dan hendaklah diisi ke solutions should have no greater volume
dalam wadah akhir serta disterilisasi than can be filled in one day and should
dalam satu hari kerja. be filled into final containers and
sterilized within one working day.
98. Tahap pengolahan komponen, wadah 98. The stage of processing of components,
produk ruahan dan peralatan hendaklah bulk product containers and equipment
diberi identitas yang benar. should be properly identified.
99. Semua gas yang dialirkan ke dalam 99. Any gas that is used to purge a solution
larutan atau digunakan untuk or blanket a product should be passed
menyelimuti produk hendaklah through microorganism retentive filters.
dilewatkan melalui filter penyaring
mikroba.
100. Bioburden hendaklah dipantau sebelum 100. The bioburden should be monitored
proses sterilisasi. Hendaklah ditetapkan before sterilization. There should be
batas bioburden segera sebelum proses working limits on contamination
sterilisasi yang dikaitkan dengan immediately before sterilization which
efisiensi metode sterilisasi yang are related to the efficiency of the
digunakan. Penentuan bioburden method to be used. Bioburden assay
hendaklah dilakukan terhadap tiap bets should be performed on each batch for
produk, baik yang diproses dengan both aseptically filled product and
sterilisasi akhir maupun secara aseptis. terminally sterilized products. Where
Bila parameter sterilisasi overkill overkill sterilization parameters are set
ditetapkan untuk produk dengan for terminally sterilized products,
sterilisasi akhir, pemantauan bioburden bioburden might be monitored only at
boleh hanya secara berkala dengan suitable scheduled intervals. For
interval menurut jadwal yang sesuai. parametric release systems, bioburden
Untuk sistem pelulusan parametris, assay should be performed on each
penentuan bioburden hendaklah batch and considered as an in-process
dilakukan terhadap tiap bets dan test.Where appropriate the absence of
dikategorikan sebagai pengujian endotoxins should be monitored. All
selama-proses. Bila dipersyaratkan, solutions, in particular large volume
hendaklah dilakukan pemantauan infusion fluids, should be passed
terhadap cemaran endotoksin. Semua through a micro-organism-retaining filter,
sediaan cair, khususnya larutan infus if possible sited immediately before
volume besar, hendaklah dilewatkan filling process.
melalui filter mikroba yang, jika mungkin,
dipasang dekat sebelum proses
pengisian.
101. Bilamana larutan dalam air disimpan 101. Where aqueous solutions are held in
dalam tangki tertutup rapat, semua sealed vessels, any pressure-release
katup pelepas tekanan hendaklah outlets should be protected, e.g. by
dilindungi misal dengan filter udara hydrophobic microbiological air filters.
mikroba hidrofobik.
102. Semua komponen, wadah, peralatan 102. Components, containers, equipment and
dan barang lain yang diperlukan dalam any other article required in a clean area
area bersih, di mana proses aseptis where aseptic work takes place should
berlangsung, hendaklah disterilkan dan be sterilized and passed into the area
dimasukkan ke area bersih melalui alat through double-ended sterilizers sealed
103. Efikasi dari suatu prosedur baru 103. The efficacy of any new procedure
hendaklah divalidasi. Validasi ini should be validated, and the validation
hendaklah diverifikasi pada interval yang verified at scheduled intervals based on
dijadwalkan berdasarkan riwayat kinerja performance history or when any
atau bila ada perubahan signifikan pada significant change is made in the
proses atau peralatan. process or equipment.
STERILISASI STERILIZATION
104. Sterilisasi dapat dicapai dengan 104. Sterilization can be achieved by the use
penggunaan panas basah atau panas of moist or dry heat, by irradiation with
kering, dengan radiasi pengionan, ionizing radiation, by ethylene oxide or
dengan etilen oksida atau dengan by filtration with subsequent aseptic
filtrasi yang dilanjutkan dengan filling of sterile final containers. Each
pengisian secara aseptis ke dalam method has its particular advantages
wadah akhir yang steril. Masing-masing and disadvantages. Where possible and
cara sterilisasi mempunyai kelebihan practicable, heat sterilization is the
dan kekurangan. Di mana method of choice.
memungkinkan dan dapat
dilaksanakan,sterilisasi cara panas
merupakan pilihan utama.
105. Semua proses sterilisasi hendaklah 105. All sterilization processes should be
divalidasi. Perhatian khusus hendaklah validated. Particular attention should be
diberikan bila metode sterilisasi yang given when the adopted sterilization
digunakan tidak sesuai dengan standar method is not in accordance with
farmakope atau standar nasional lain, pharmacopoeial or other national
atau bila digunakan untuk produk yang standards, or when it is used for a
bukan merupakan larutan sederhana product which is not a simple aqueous
dalam air atau minyak. or oily solution.
106. Sebelum proses sterilisasi digunakan, 106. Before any sterilization process is
ketepatan untuk produk terkait dan adopted its suitability for the product and
efikasinya untuk mencapai kondisi its efficacy in achieving the desired
sterilisasi yang diinginkan pada semua sterilizing conditions in all parts of each
bagian dari tiap jenis beban yang harus type of load to be processed should be
diproses, hendaklah dibuktikan dengan demonstrated by physical
pengukuran fisis dan bila diperlukan measurements and by biological
menggunakan indikator biologis. indicators where appropriate. The
Keabsahan proses hendaklah validity of the process should be verified
diverifikasi pada interval yang at scheduled intervals, at least annually,
dijadwalkan, minimal sekali setahun, and whenever significant modifications
dan bilamana ada modifikasi yang have been made to the equipment.
signifikan pada peralatan. Catatan hasil Records should be kept of the results.
hendaklah disimpan.
107. Untuk mendapatkan sterilisasi yang 107. For effective sterilization the whole of
efektif, semua bahan harus dicakup the material must be subjected to the
dalam penanganan yang dipersyaratkan required treatment and the process
dan proses hendaklah didesain untuk should be designed to ensure that this is
memastikan hal ini dapat dicapai. achieved.
108. Pola muatan yang tervalidasi hendaklah 108. Validated loading patterns should be
ditetapkan untuk semua proses established for all sterilization
sterilisasi. processes.
110. Hendaklah ada suatu cara yang jelas 110. There should be a clear means of
untuk membedakan antara produk yang differentiating products which have not
sudah disterilkan dan yang belum. been sterilized from those which have.
Seluruh wadah penampung produk, Each basket, tray or other carrier of
keranjang ataupun nampan hendaklah products or components should be
diberi label yang jelas serta clearly labelled with the material name,
mencantumkan nama bahan, nomor its batch number and an indication of
bets dan tanda sudah disterilkan atau whether or not it has been sterilized.
belum. Indikator, seperti stiker untuk Indicators such as autoclave tape may
otoklaf, dapat dipakai, bilamana sesuai, be used, where appropriate, to indicate
untuk menunjukkan apakah suatu lot whether not a batch (or sub-batch) has
telah melalui proses sterilisasi, tetapi passed through a sterilization process,
tidak untuk menunjukkan apakah lot but they do not give a reliable indication
tersebut steril. that the lot is, in fact, sterile.
111. Catatan sterilisasi atau salinannya 111. Sterilization records or their copies
hendaklah tersedia untuk tiap siklus should be available for each sterilization
sterilisasi. Catatan ini hendaklah run. They should be approved as part of
disetujui sebagai bagian dari prosedur the batch release procedure.
pelulusan bets.
112. Produk yang ditujukan untuk menjadi 112. Whenever possible, products intended
steril, bilamana memungkinkan, to be sterile should preferably be
hendaklah diutamakan disterilisasi akhir terminally sterilized by heat in their final
dengan cara panas dalam wadah akhir. container. Where it is not possible to
Bila sterilisasi cara panas tidak carry out terminal sterilization by heating
memungkinkan karena stabilitas dari due to the instability of a formulation, a
formula produk hendaklah dipakai decision should be taken to use an
113. Tiap siklus sterilisasi panas hendaklah 113. Each heat sterilization cycle should be
dicatat pada suatu lembar pencatat recorded on a time/temperature chart
waktu/suhu dengan skala yang cukup with a suitably large scale or by other
besar atau dengan alat perekam yang appropriate equipment with suitable
mempunyai akurasi dan presisi yang accuracy and precision. The position of
dapat diandalkan. Posisi probe the temperature probes used for
pengukur suhu yang dipakai untuk controlling and/or recording should have
memantau dan/atau mencatat been determined during the validation
hendaklah sudah ditentukan saat and, where applicable, also checked
melakukan validasi dan, bilamana against a second independent
sesuai, juga dibandingkan terhadap temperature probe located at the same
suatu probe pengukur suhu lain yang position.
independen dan ditempatkan pada
posisi yang sama.
114. Indikator biologis atau kimiawi dapat 114. Chemical or biological indicators may
juga digunakan tetapi hendaklah tidak also be used, but should not take the
menggantikan peran pengukuran fisis. place of physical measurements.
115. Sebelum pengukuran waktu sterilisasi 115. Sufficient time must be allowed for the
dimulai, harus diberikan waktu yang whole of the load to reach the required
cukup agar seluruh muatan sterilisasi temperature before measurement of the
mencapai suhu yang dipersyaratkan. sterilizing time-period is commenced.
Waktu ini harus ditentukan untuk tiap This time must be determined for each
pola muatan yang akan diproses. type of load to be processed.
116. Setelah fase suhu tinggi dari siklus 116. After the high temperature phase of a
sterilisasi cara panas,perlu dilakukan heat sterilization cycle, precautions
tindakan pencegahan terhadap should be taken against contamination
pencemaran muatan yang telah of a sterilized load during cooling. Any
disterilkan selama fase pendinginan. cooling fluid or gas in contact with the
Semua cairan atau gas pendingin yang product should be sterilized unless it can
bersentuhan dengan produk hendaklah be shown that any leaking container
disterilkan kecuali dapat dibuktikan would not be approved for use.
bahwa wadah yang bocor tidak akan
diluluskan untuk digunakan.
117. Suhu dan tekanan hendaklah digunakan 117. Both temperature and pressure should
untuk memantau proses sterilisasi. be used to monitor the process. Control
Instrumen pengendali hendaklah instrumentation should normally be
independen terhadap instrumen independent of monitoring
pemantau dan lembar pencatat. instrumentation and recording charts.
Pemakaian sistem pengendali dan Where automated control and
pemantau otomatis hendaklah monitoring systems are used for these
tervalidasi untuk memastikan applications they should be validated to
118. Kesalahan pada sistem dan siklus 118. System and cycle faults should be
hendaklah terdeteksi dan/atau tercatat registered by the system and observed
oleh sistem dan diamati oleh operator. by the operator. The reading of the
Pembacaan indikator suhu independen independent temperature indicator
hendaklah diperiksa secara rutin dan should be routinely checked against the
dibandingkan dengan pencatat grafik chart recorder during the sterilization
selama proses sterilisasi. period.
119. Bila digunakan sterilisator yang 119. For sterilizers fitted with a drain at the
dilengkapi dengan drainase pada dasar bottom of the chamber, it may also be
chamber, perlu juga dilakukan necessary to record the temperature at
pencatatan suhu pada posisi tersebut this position, throughout the sterilization
selama proses sterilisasi. Bila fase period. There should be frequent leak
vakum merupakan bagian dari siklus tests on the chamber when a vacuum
sterilisasi, uji kebocoran pada chamber phase is part of the cycle.
hendaklah dilakukan secara berkala.
120. Selain produk dalam wadah yang 120. The items to be sterilized, other than
disegel, produk yang akan disterilkan products in sealed containers, should be
hendaklah dibungkus dengan bahan wrapped in a material which allows
yang memungkinkan penghilangan removal of air and penetration of steam
udara dan penetrasi uap, tapi dapat but which prevents recontamination after
mencegah rekontaminasi setelah sterilization. All parts of the load should
sterilisasi. Semua bagian muatan be in contact with the sterilizing agent at
hendaklah bersentuhan dengan agen the required temperature for the
pensteril pada suhu dan waktu yang required time.
disyaratkan.
121. Hendaklah diperhatikan agar uap yang 121. Care should be taken to ensure that
dipakai pada proses sterilisasi steam used for sterilization is of suitable
mempunyai mutu yang tepat (kimiawi, quality (chemical, microbiological and
mikrobiologis dan endotoksin pada endotoxin analysis of condensate) and
analisis kondensat) dan tidak does not contain additives at a level
mengandung zat tambahan dalam kadar which could cause contamination of
yang dapat mencemari produk atau product or equipment.
peralatan.
122. Sterilisasi cara panas kering cocok 122. Sterilization by dry heat may be suitable
untuk cairan nonair atau serbuk kering. for non-aqueous liquids or dry powder
Proses ini hendaklah dilakukan dengan products. The process used should
menyirkulasikan udara dalam chamber include air circulation within the chamber
dan menjaga tekanan positif untuk and the maintenance of a positive
mencegah udara nonsteril masuk. pressure to prevent the entry of non-
Udara yang masuk hendaklah melalui sterile air. Any air admitted should be
filter HEPA. Bila proses ini juga passed through a HEPA filter. Where
digunakan untuk menghilangkan this process is also intended to remove
pirogen, uji tantang menggunakan pyrogens, challenge tests using
endotoksin hendaklah dilakukan endotoxins should be used as part
123. Sterilisasi dengan cara radiasi terutama 123. Radiation sterilization is used mainly for
digunakan untuk bahan dan produk the sterilization of heat sensitive
yang peka terhadap panas. Banyak obat materials and products. Many medicinal
dan bahan pengemas peka terhadap products and some packaging materials
radiasi, sehingga metode ini hanya are radiation-sensitive, so this method is
dipakai jika terbukti tidak berdampak permissible only when the absence of
merusak yang dibuktikan melalui deleterious effects on the product has
eksperimen. Biasanya radiasi ultraviolet been confirmed experimentally.
tidak diterima sebagai metode sterilisasi. Ultraviolet irradiation is not normally an
acceptable method of sterilization.
124. Jika sterilisasi cara radiasi dilakukan 124. If sterilization by radiation is carried out
oleh pihak luar, maka industri by an outside contractor, the
bertanggung jawab atas pemenuhan manufacturer is responsible for ensuring
persyaratan yang tercantum pada Butir that the requirements of section 122 are
122 dan proses sterilisasi tervalidasi. met, and that the sterilization process is
Hendaklah ditetapkan tanggung jawab validated. The responsibilities of the
dari perusahaan yang melakukan radiasi radiation plant operator (e.g. for using
(misal penggunaan dosis yang benar). the correct dose) should also be
specified.
125. Dosis radiasi hendaklah diukur selama 125. During the sterilization procedure the
proses sterilisasi. Untuk itu, perlu radiation dose should be measured. For
digunakan indikator dosimetri, yang this purpose, dosimetry indicators which
independen terhadap tingkat dosis yang are independent of dose rate should be
seharusnya digunakan dan used, giving a quantitative measurement
menunjukkan jumlah dosis yang of the dose received by the product
diterima oleh produk. Dosimeter itself. Dosimeters should be inserted in
hendaklah diselipkan di antara muatan the load in sufficient number and close
dalam jumlah yang cukup dan saling enough together to ensure that there is
berdekatan untuk memastikan bahwa always a dosimeter in the irradiator.
selalu ada dosimeter dalam irradiator.
Jika dosimeter plastik digunakan, Where plastic dosimeters are used they
hendaklah selalu dalam kondisi should be used within the time-limit of
terkalibrasi. Serapan dosimeter their calibration. Dosimeter absorbances
hendaklah dibaca segera setelah should be read within a short period
pemaparan terhadap radiasi. after exposure to radiation.
126. Indikator biologis dapat dipakai sebagai 126. Biological indicators may be used as an
alat pemantau tambahan. Cakram additional control. Radiation-sensitive
warna peka-radiasi dapat dipakai untuk colour discs may be used to differentiate
membedakan kemasan yang sudah between packages that have been
diradiasi dan yang belum; namun bukan subjected to irradiation and those that
merupakan indikator keberhasilan have not; they are not indicators of
proses sterilisasi. Informasi yang successful sterilization. The information
diperoleh hendaklah merupakan bagian obtained should constitute part of the
dari catatan bets. batch record.
128. Prosedur penanganan bahan hendaklah 128. Materials handling procedures should
dapat mencegah kecampurbauran prevent mix-up between irradiated and
bahan yang sudah diradiasi dan yang non-irradiated materials. Radiation-
belum. Cakram warna peka-radiasi sensitive colour disks should also be
hendaklah dipakai pada tiap kemasan used on each package to differentiate
untuk membedakan kemasan yang telah between packages which have been
diradiasi dan yang belum. subjected to an irradiation and those
which have not.
(Lihat juga Aneks 10 Penggunaan Radiasi (See also Annex 10 Use of Ionising Radiation
Pengion dalam Pembuatan Obat) in The Manufacture of Medicinal Product)
129. Metode sterilisasi ini hendaklah hanya 129. This method of sterilization should only
digunakan bila cara lain tidak dapat be used when no other method is
diterapkan. Selama proses validasi practicable. During process validation it
hendaklah dibuktikan bahwa tidak ada should be shown that there is no
akibat yang merusak produk. Kondisi damaging effect on the product and that
dan waktu yang diberikan untuk the conditions and time allowed for
menghilangkan gas hendaklah degassing are such as reduce any
ditentukan untuk mengurangi gas residu residual gas and reaction products to
dan zat hasil reaksi sampai pada batas defined acceptable limits for the type of
yang dapat diterima yang sudah product or material.
ditetapkan untuk tiap produk atau
bahan.
130. Kontak langsung antara gas dan sel 130. Direct contact between gas and
mikroba adalah esensial; tindakan microbial cells is essential; precautions
pencegahan hendaklah dilakukan untuk should be taken to avoid the presence of
menghindarkan organisme yang organisms likely to be enclosed in
mungkin terperangkap dalam bahan material such as crystals or dried
misal dalam kristal atau protein yang protein. The nature and quantity of
dikeringkan. Jumlah dan sifat bahan packaging materials can significantly
pengemas dapat memengaruhi proses affect the process.
secara signifikan.
131. Sebelum dipaparkan pada gas, bahan 131. Before exposure to the gas, materials
hendaklah disesuaikan dengan should be brought into equilibrium with
kelembaban dan suhu yang the humidity and temperature required
dipersyaratkan untuk proses. Waktu by the process. The time required for
yang diperlukan untuk ini hendaklah this should be balanced against the
tidak mengurangi waktu yang diperlukan opposing need to minimize the time
untuk fase sebelum sterilisasi. before sterilization.
132. Semua siklus sterilisasi hendaklah 132. Each sterilization cycle should be
dipantau dengan indikator biologis yang monitored with suitable biological
sesuai dalam jumlah yang cukup dan indicators, using the appropriate number
tersebar untuk semua muatan. Informasi of test pieces distributed throughout the
133. Untuk tiap siklus sterilisasi, hendaklah 133. For each sterilization cycle, records
dibuat catatan yang mencakup waktu should be made of the time taken to
yang digunakan untuk menyelesaikan complete the cycle, of the pressure,
siklus sterilisasi, tekanan, suhu dan temperature and humidity within the
kelembaban chamber sterilisasi selama chamber during the process and of the
proses dan konsentrasi gas serta jumlah gas concentration and of the total
gas yang digunakan. Suhu dan tekanan amount of gas used. The pressure and
hendaklah dicatat pada lembar pencatat temperature should be recorded
selama siklus berlangsung. Catatan ini throughout the cycle on a chart. The
hendaklah merupakan bagian dari record(s) should form part of the batch
catatan bets. record.
134. Setelah sterilisasi, muatan hendaklah 134. After sterilization, the load should be
disimpan dengan cara yang terkendali di stored in a controlled manner under
dalam ruangan berventilasi baik untuk ventilated conditions to allow residual
memungkinkan gas residu atau zat hasil gas and reaction products to reduce the
reaksi berkurang sampai tingkat yang defined level. This process should be
ditentukan. Proses ini hendaklah validated.
divalidasi.
135. Filtrasi saja dianggap tidak cukup 135. Filtration alone is not considered
apabila sterilisasi dalam wadah akhir sufficient when sterilization in the final
dapat dilakukan. Merujuk pada metode container is possible. With regard to
yang ada saat ini, sterilisasi dengan uap methods currently available, steam
adalah cara yang diutamakan. Bila sterilization is to be preferred. If the
produk tidak dapat disterilkan dalam product cannot be sterilized in the final
wadah akhirnya, larutan atau cairan container, solutions or liquids can be
dapat difiltrasi ke dalam wadah yang filtered through a sterile filter of nominal
telah disterilkan sebelumnya melalui pore size of 0.22 micron (or less), or
filter steril dengan ukuran pori nominal with at least equivalent micro-organism
0,22 mikron (atau lebih kecil), atau retaining properties, into a previously
paling tidak melalui filter yang sterilized container. Such filters can
mempunyai kemampuan menahan remove most bacteria and moulds, but
mikroba yang ekuivalen. Filter tertentu not all viruses or mycoplasma.
dapat menghilangkan bakteri dan Consideration should be given to
kapang, tapi tidak menghilangkan complementing the filtration process
semua virus atau mikoplasma. with some degree of heat treatment.
Hendaklah dipertimbangkan untuk
melakukan pemanasan pada suhu
136. Karena metode filtrasi memiliki potensi 136. Due to the potential additional risks of
risiko tambahan dibandingkan dengan the filtration method as compared with
proses sterilisasi lain, dianjurkan untuk other sterilization processes, a second
melakukan filtrasi kedua dengan filter filtration via a further sterilized micro-
yang sudah disterilkan, yang mampu organism retaining filter, immediately
menahan mikroba, segera sebelum prior to filling, may be advisable. The
pengisian. Filtrasi steril akhir hendaklah final sterile filtration should be carried
dilakukan sedekat mungkin ke titik out as close as possible to the filling
pengisian. point.
137. Karakteristik filter hendaklah yang 137. Fibre shedding characteristics of filters
seminimal mungkin melepaskan serat should be minimal (virtually zero).
(bahkan nol). Filter yang mengandung Asbestos-containing filters must not be
asbes sama sekali tidak boleh used under any circumstances.
digunakan.
138. Integritas filter yang telah disterilisasi 138. The integrity of the sterilized filter should
hendaklah diverifikasi sebelum be verified before use and should be
digunakan dan dikonfirmasikan segera confirmed immediately after use by an
setelah digunakan dengan metode yang appropriate method such as a bubble
sesuai, seperti uji bubble point, diffusive point, diffusive flow or pressure hold
flow atau pressure hold. Waktu yang test. The time taken to filter a known
dibutuhkan untuk memfiltrasi larutan volume of bulk solution and the pressure
ruahan dengan volume tertentu dan difference to be used across the filter
perbedaan tekanan yang digunakan should be determined during validation
untuk melewati filter hendaklah and any significant differences during
ditetapkan pada saat validasi dan routine manufacturing from this should
perbedaan yang signifikan pada proses be noted and investigated. Results of
pembuatan rutin hendaklah dicatat dan these checks should be included in the
diinvestigasi. Hasil pemeriksaan ini batch record. The integrity of critical gas
hendaklah dicantumkan dalam catatan and air vent filters should be confirmed
bets. Integritas filter ventilasi udara dan after use. The integrity of other filters
gas yang kritis hendaklah dikonfirmasi should be confirmed at appropriate
sesudah digunakan. Integritas filter lain intervals. Consideration should be given
hendaklah dikonfirmasi pada interval to increase monitoring of filter integrity in
waktu yang sesuai. Hendaklah processes that involve harsh conditions,
dipertimbangkan untuk meningkatkan e.g. the circulation of high temperature
pemantauan integritas filter pada proses air.
yang melibatkan kondisi berat, misal
sirkulasi udara bersuhu tinggi.
139. Filter yang sama hendaklah tidak 139. The same filter should not be used for
digunakan lebih dari satu hari kerja more than one working day unless such
kecuali telah divalidasi. use has been validated.
140. Filter hendaklah tidak memengaruhi 140. The filter should not affect the product
mutu produk dengan menghilangkan by removal of ingredients from it or by
bahan produk atau dengan melepaskan release of substances into it.
bahan filter ke dalam produk.
141. Penggunaan indikator biologis dan 141. Biological and chemical indicators used
kimiawi saja tidak dapat diterima alone are not acceptable as proof that a
sebagai bukti bahwa proses sterilisasi sterilization process has been effective.
telah efektif. Indikator tersebut hanya They will show when sterilization has
menunjukkan kegagalan proses failed but not necessarily prove that the
sterilisasi tetapi tidak membuktikan process has been successful.
bahwa proses sterilisasi berhasil dengan
sempurna.
142. Penggunaan indikator biologis kurang 142. Biological indicators are much less
dapat diandalkan dibandingkan dengan reliable than physical monitoring
pemantauan cara fisis kecuali pada methods, except in ethylene oxide
sterilisasi dengan gas etilen oksida. sterilization.
143. Tindakan pengamanan ketat hendaklah 143. Strict precautions should be taken when
dilakukan dalam penanganan indikator handling biological indicators due to the
biologis karena potensi bahaya untuk hazard of introducing potential
mencemari area bersih secara contaminants into an otherwise
mikrobiologis. Indikator biologis microbiologically clean area. They
hendaklah disimpan sesuai dengan should be stored according to the
spesifikasi dari pembuatnya. indicator manufacturer’s specifications.
144. Tersedia indikator kimiawi untuk 144. Chemical indicators are available for
sterilisasi cara panas, gas etilen oksida heat, ethylene oxide and radiation
dan radiasi, biasanya dalam bentuk pita sterilization, usually in the form of
atau lembaran adhesif, kartu bercak- adhesive tapes or patches, colour spot
warna, tabung kecil atau sachet. cards, small tubes or sachets. They
Indikator tersebut akan berubah warna might change colour as a result of
akibat reaksi kimiawi karena proses chemical reaction brought about by the
sterilisasi. Karena ada kemungkinan sterilization process. As there is a
perubahan warna terjadi sebelum possibility for the change to take place
proses sterilisasi selesai, indikator before the sterilizing time has been
tersebut tidak cocok untuk pembuktian completed, and hence with the
sterilisasi sempurna, kecuali dosimeter exception of plastic dosimeters used in
plastik yang digunakan pada proses radiation sterilization, they are not
sterilisasi cara radiasi. suitable as full proof of sterilization.
145. Vial setengah-tertutup dari produk beku 145. Partially stoppered freeze drying vials
kering hendaklah selalu ditangani di should be maintained under Grade A
lingkungan Kelas A sampai stopper conditions at all times until the stopper is
ditutupkan dengan sempurna. fully inserted.
147. Sistem penutupan wadah untuk vial 147. The container closure system for
yang diisikan secara aseptis belum aseptically filled vials is not fully integral
dianggap sempurna sampai tutup until the aluminium cap has been
alumunium dicengkeramkan pada vial crimped into place on the stoppered vial.
yang sudah tertutup stopper. Crimping of the cap should therefore be
Pencengkeraman (crimping) tutup performed as soon as possible after
alumunium hendaklah dilakukan segera stopper insertion.
setelah stopper ditutupkan pada vial.
148. Karena alat yang digunakan untuk 148. As the equipment used to crimp vial
mencengkeramkan tutup alumunium caps can generate large quantities of
pada vial dapat menyebarkan sejumlah non-viable particulates, the equipment
besar partikel, maka alat tersebut should be located at a separate station
hendaklah diletakkan di tempat terpisah equipped with adequate air extraction.
dan dilengkapi dengan sistem
penghisap udara yang memadai.
149. Penutupan vial dengan tutup alumunium 149. Vial capping can be undertaken as an
dapat dilakukan sebagai proses aseptis aseptic process using sterilized caps or
dengan menggunakan tutup alumunium as a clean process outside the aseptic
yang disterilkan atau sebagai proses core. Where this latter approach is
higienis di luar lingkungan aseptis. Bila adopted, vials should be protected by
pendekatan kedua yang dilakukan, Grade A conditions up to the point of
hendaklah vial selalu terlindung di leaving the aseptic processing area, and
bawah udara Kelas A mulai dari vial thereafter stoppered vials should be
meninggalkan area proses aseptis protected with a Grade A air supply until
sampai dengan tutup alumunium telah the cap has been crimped.
dicengkeramkan pada vial.
150. Vial tanpa stopper atau vial dengan 150. Vials with missing or displaced stoppers
posisi stopper yang tidak sempurna should be rejected prior to capping.
hendaklah disingkirkan sebelum Where human intervention is required at
capping. Bila diperlukan intervensi the capping station, appropriate
manusia pada lokasi capping, technology should be used to prevent
hendaklah diterapkan teknik yang direct contact with the vials and to
sesuai untuk menghindarkan kontak minimise microbial contamination.
langsung dengan vial sehingga
meminimalkan kontaminasi mikroba.
151. Restricted access barriers (RAB) dan 151. Restricted access barriers and isolators
isolator dapat membantu dalam may be beneficial in assuring the
memastikan pencapaian kondisi yang required conditions and minimising
dipersyaratkan dan meminimalkan direct human interventions into the
intervensi langsung oleh manusia pada capping operation.
proses capping.
152. Sampel wadah yang ditutup dalam 152. Containers sealed under vacuum should
kondisi vakum hendaklah diambil dan be sampled and the samples tested,
diuji setelah periode yang ditentukan, after an appropriate predetermined
untuk memastikan keadaan vakum period, to ensure that the vacuum has
dipertahankan. been maintained.
153. Wadah terisi produk parenteral 153. Filled containers of parenteral products
hendaklah satu per satu diinspeksi should be inspected individually for
terhadap kontaminasi oleh benda asing extraneous contamination or other
atau cacat lain. Bila inspeksi dilakukan defects. When inspection is done
dengan cara visual hendaklah dilakukan visually, it should be done under suitable
dalam kondisi pencahayaan dan latar and controlled conditions of illumination
belakang yang terkendali dan sesuai. and background. Operators doing the
Operator yang melakukan inspeksi inspection should pass regular eye-sight
hendaklah lulus pemeriksaan mata checks, with spectacles if worn, and
secara berkala, dengan menggunakan take frequent breaks from inspection.
kacamata bila memakai, dan didorong
untuk sering melakukan istirahat selama
proses inspeksi.
154. Bila digunakan metode inspeksi lain, 154. Where other methods of inspection are
proses ini hendaklah divalidasi dan used, the process should be validated
kinerja peralatan hendaklah diperiksa and the performance of the equipment
secara berkala. Hasil pemeriksaan checked at intervals. Results should be
hendaklah dicatat. recorded.
155. Uji sterilitas yang dilakukan terhadap 155. The sterility test applied to the finished
produk jadi hendaklah dianggap hanya product should only be regarded as the
sebagai bagian akhir dari rangkaian last in a series of control measures by
tindakan pengendalian untuk which sterility is assured. The test
memastikan sterilitas dari produk. Uji should be validated for the product(s)
sterilitas ini hendaklah divalidasi untuk concerned.
produk yang berkaitan.
156. Sampel yang diambil untuk pengujian 156. Samples taken for sterility testing should
sterilitas hendaklah mewakili be representative of the whole of the
keseluruhan bets, tetapi secara khusus batch, but should in particular include
hendaklah mencakup sampel yang samples taken from parts of the batch
diambil dari bagian bets yang dianggap considered to be most at risk of
paling berisiko terhadap kontaminasi, contamination, e.g.:
misal:
a) untuk produk yang diisi secara a) for products which have been filled
aseptis, sampel hendaklah aseptically, samples should include
mencakup wadah yang diisi pada containers filled at the beginning
awal dan akhir proses pengisian and end of the batch and after any
bets serta setelah intervensi yang significant intervention; and
signifikan; dan
b) untuk produk yang disterilisasi b) for products which have been heat
cara panas dalam wadah akhir, sterilized in their final containers,
sampel hendaklah diambil dari consideration should be given to
bagian muatan dengan suhu taking samples from the potentially
terendah. coolest part of the load.
157. Kepastian sterilitas dari produk jadi 157. The sterility of the finished product is
diperoleh melalui validasi siklus ensured by validation of sterilization
sterilisasi untuk produk yang disterilisasi cycle in the case of terminally sterilized
akhir, dan melalui “media fill” untuk products, and “media-fills” runs for
produk yang diproses secara aseptis. aseptically processed products. Batch
Catatan pengolahan bets dan, dalam hal processing records and, in the case of
proses aseptis, catatan mutu aseptic processing, environmental
lingkungan, hendaklah diperiksa sejalan quality records, should be examined in
dengan hasil uji sterilitas. Prosedur conjunction with the results the sterility
pengujian sterilitas hendaklah divalidasi tests. The sterility test procedure should
untuk produk yang berkaitan. Metode be validated for a given product.
farmakope harus digunakan untuk Pharmacopoeial methods must be used
validasi dan kinerja pengujian sterilitas. for the validation and performance of the
sterility test.
158. Untuk produk injeksi, Air untuk Injeksi 158. For injectable products, the Water for
(WFI), produk antara dan produk jadi Injection and the intermediate and
hendaklah dipantau terhadap finished products should be monitored
endotoksin dengan menggunakan for endotoxins, using an established
metode farmakope yang diakui dan pharmacopoeial method that has been
tervalidasi untuk tiap jenis produk. Untuk validated for each type of product. For
larutan infusvolume-besar, pemantauan large-volume infusion solutions,
air atau produk antara hendaklah selalu monitoring of water or intermediates
dilakukan sebagai pengujian tambahan should always be done, in addition to
terhadap pengujian yang dipersyaratkan any tests required by an approved
dalam monografi produk jadi yang monograph for the finished product.
disetujui. Bila terdapat kegagalan uji When a sample fails a test, the cause of
sampel, penyebab kegagalan hendaklah such failure should be investigated and
diinvestigasi dan dilakukan tindakan remedial action taken where necessary.
perbaikan bila diperlukan.
PRINSIP PRINCIPLE
Tidak seperti obat konvensional yang dibuat Unlike conventional medicinal products, which
menggunakan bahan kimia serta teknik fisik are reproduced using chemical and physical
yang dapat menjaga tingkat konsistensi yang techniques capable of a high degree of
tinggi, produksi obat produk biologi melibatkan consistency, the production of biological
proses dan bahan biologi, seperti kultivasi sel medicinal products involves biological
atau ektraksi bahan dari mikroorganisme processes and materials, such as cultivation
hidup. Proses biologi ini dapat menimbulkan of cells or extraction of material from living
variabilitas yang nyata, sehingga sifat dan organisms. These biological processes may
jenis produk sampingannya juga bervariasi. display inherent variability, so that the range
Terlebih lagi bahan yang digunakan untuk and nature of by-products are variable.
proses kultivasi juga merupakan media Moreover, the materials used in these
pertumbuhan yang baik bagi mikroba cultivation processes provide good substrates
pencemar. for growth of microbial contaminants.
UMUM GENERAL
Metode yang digunakan dalam pembuatan The methods employed in the manufacture of
obat produk biologi merupakan faktor kritis biological medicinal products are a critical
untuk menyusun peraturan pengawasan yang factor in shaping the appropriate regulatory
sesuai. Oleh karena itu obat produk biologi control. Biological medicinal products can be
dapat ditentukan dengan mengacu pada defined therefore largely by reference to their
metode pembuatannya. method of manufacture.
Obat produk biologi yang dicakup dalam Biological medicinal products prepared by the
Aneks ini adalah yang dibuat dengan metode following methods of manufacture will fall
pembuatan berikut *: under the scope of this annex *:
a) biakan mikroba; tidak termasuk hasil dari a) Microbial cultures, excluding those
teknik r-DNA; resulting from r-DNA techniques.
b) biakan sel dan mikroba; termasuk yang b) Microbial and cell cultures, including
dihasilkan dari teknik rekombinan DNA those resulting from recombinant DNA or
atau hibridoma; hybridoma techniques.
c) ekstraksi dari jaringan biologi; dan c) Extraction from biological tissues, and
d) propagasi substrat hidup pada embrio d) Propagation of live agents in embryos or
atau hewan. animals.
[Tidak semua prinsip dari Pedoman ini dapat (Not all of the principles of this guideline may
diberlakukan pada produk yang termasuk necessarily apply to products in category a.)
kategori a.]
Catatan: Dalam penyusunan Pedoman ini, Note: In drawing up this guidance, due
telah dipertimbangkan persyaratan umum consideration has been given to the general
fasilitas pembuatan dan laboratorium requirements for manufacturing
pengawasan mutu sesuai usul WHO. establishments and control laboratories
proposed by the WHO.
Pedoman ini tidak membahas persyaratan The present guidance does not lay down
rinci untuk jenis obat produk biologi yang detailed requirements for specific classes of
spesifik. biological medicinal products.
PERSONALIA PERSONNEL
Produk biologi yang diproduksi dengan metode Biological medicinal products manufactured by
ini mencakup: vaksin, immunosera, antigen, these methods include: vaccines, immunosera,
hormon, sitokin, enzim dan produk lain hasil antigens, hormones, cytokines, enzymes and
fermentasi (termasuk antibodi monoklonal dan other products of fermentation (including
produk yang berasal dari r-DNA). monoclonal antibodies and products derived
from r-DNA).
2. Personil yang bertanggung jawab dalam 2. Persons responsible for production and
produksi dan pengawasan mutu quality control should have an adequate
hendaklah memiliki latar belakang yang background in relevant scientific
memadai dalam disiplin ilmu yang disciplines, such as bacteriology, biology,
relevan, seperti bakteriologi, biologi, biometry, chemistry, medicine, pharmacy,
biometri, kimia, kedokteran, farmasi, pharmacology, virology, immunology and
farmakologi, virologi, imunologi dan veterinary medicine, together with
kedokteran hewan, serta memiliki sufficient practical experience to enable
pengalaman praktis yang memadai untuk them to exercise their management
melaksanakan fungsi manajemen pada function for the process concerned.
proses terkait.
5. Pada hari yang sama, personil dari area 5. In the course of a working day, personnel
di mana terdapat paparan organisme should not pass from areas where
hidup atau hewan dilarang melintas ke exposure to live organisms or animals is
area di mana produk lain atau organisme possible to areas where other products or
yang berbeda sedang ditangani. Jika different organisms are handled. If such
lintasan tersebut tidak dapat dihindarkan, passage is unavoidable, clearly defined
maka tindakan dekontaminasi yang decontamination measures, including
ditetapkan dengan jelas, termasuk ganti change of clothing and shoes and, where
baju dan sepatu dan, jika perlu, mandi necessary, showering should be followed
hendaklah dipatuhi oleh personil yang by staff involved in any such production.
terlibat dalam produksi.
10. Pada prinsipnya, hendaklah digunakan 10. In principle, dedicated facilities should be
fasilitas tersendiri untuk produksi vaksin used for the production of BCG vaccine
BCG dan penanganan organisme hidup and for the handling of live organisms
yang digunakan dalam produksi produk used in production of tuberculin products.
tuberkulin.
11. Fasilitas tersendiri hendaklah digunakan 11. Dedicated facilities should be used for the
untuk penanganan Bacillus anthracis, handling of Bacillus anthracis, of
Clostridium botulinum dan Clostridium Clostridium botulinum and of Clostridium
tetani sampai proses inaktivasi selesai. tetani until the inactivation process is
accomplished.
12. Produksi secara kampanye dapat 12. Production on a campaign basis may be
diterima untuk mikroorganisme lain acceptable for other spore forming
pembentuk spora dengan ketentuan organisms provided that the facilities are
bahwa fasilitas tersendiri untuk kelompok dedicated to this group of products and
produk ini dan tidak boleh lebih dari 1 not more than one product is processed
(satu) produk diproses pada saat yang at any one time.
sama.
13. Produksi secara simultan di area yang 13. Simultaneous production in the same
14. Tahap proses setelah panen dapat 14. Processing steps after harvesting may be
dilakukan secara simultan di area carried out simultaneously in the same
produksi yang sama asalkan tindakan production area provided that adequate
pencegahan yang tepat dilakukan untuk precautions are taken to prevent cross-
mencegah pencemaran silang. Untuk contamination. For killed vaccines and
vaksin yang dimatikan dan toksoid, toxoids, such parallel processing should
proses yang paralel hendaklah hanya only be performed after inactivation of the
dilakukan setelah inaktivasi biakan atau culture or after detoxification.
sesudah proses detoksifikasi.
15. Produk seperti vaksin yang dimatikan, 15. Products such as killed vaccines,
termasuk yang dibuat secara teknik including those made by r-DNA
r-DNA, toksoid dan ekstrak bakteri techniques, toxoids and bacterial extracts
setelah diinaktivasi dapat diisikan ke may after inactivation be dispensed into
dalam wadah di bangunan yang sama containers on the same premises as other
seperti obat produk biologi steril lain, sterile biological products, providing that
dengan ketentuan dilakukan tindakan adequate decontamination measures are
dekontaminasi yang memadai setelah taken after filling, including, if appropriate,
pengisian, termasuk, jika perlu, sterilisasi sterilization and washing.
dan pencucian.
16. Area bertekanan positif hendaklah 16. Positive pressure areas should be used to
digunakan untuk pengolahan produk process sterile products but negative
steril, namun untuk area tertentu yang pressure in specific areas at point of
digunakan untuk mikroba patogen exposure of pathogens is acceptable for
hendaklah bertekanan negatif untuk containment reasons. Where negative
mencegah penyebaran mikroba patogen pressure areas or safety cabinets are
keluar dari area tersebut. Apabila area used for aseptic processing of pathogens,
bertekanan negatif atau lemari pengaman they should be surrounded by a positive
digunakan untuk memproses mikroba pressure sterile zone.
patogen secara aseptik, area tersebut
hendaklah dikelilingi area steril
bertekanan positif.
17. Unit pengendali udara hendaklah spesifik 17. Air handling units should be specific to
untuk area pengolahan tertentu dan the processing area concerned and
resirkulasi udara tidak boleh dilakukan recirculation of air should not occur from
dari area di mana organisme patogen areas handling live pathogenic organism,
hidup ditangani, tapi dibuang melalui filter but exhausted through sterilizing filters
sterilisasi yang kinerjanya diperiksa that are regularly checked for
secara rutin atau tindakan dekontaminasi performance or other decontamination
lain untuk mencegah organisme patogen measures to prevent escape of
di atas kelompok risiko 2 keluar ke pathogens in a group above risk group 2
lingkungan sekitar. to surrounding environment.
18. Tata letak dan desain area produksi dan 18. The layout and design of production
peralatan hendaklah memungkinkan areas and equipment should permit
19. Peralatan yang digunakan untuk 19. Equipment used during handling of live
menangani organisme hidup hendaklah organisms should be designed to
didesain untuk menjaga agar biakan tetap maintain cultures in a pure state and
dalam keadaan murni dan tidak tercemar uncontaminated by external sources
oleh sumber eksternal selama proses. during processing.
20. Sistem pemipaan, katup dan filter 20. Pipework systems, valves and vent filters
ventilasi hendaklah didesain secara tepat should be properly designed to facilitate
untuk memudahkan proses pembersihan cleaning and sterilisation. The use of
dan sterilisasi. Penggunaan sistem "clean in place" and "sterilise in place"
“bersihkan di tempat” dan “sterilisasi di systems should be encouraged. Valves
tempat” sangat dianjurkan. Katup pada on fermentation vessels should be
tangki fermentasi hendaklah dapat completely steam sterilisable. Air vent
disterilisasi dengan uap air secara filters should be hydrophobic and
sempurna. Filter ventilasi udara validated for their scheduled life span.
hendaklah hidrofobis dan jangka waktu
pemakaiannya divalidasi.
21. Pengungkung primer hendaklah didesain 21. Primary containment should be designed
dan diuji untuk membuktikan bebas dari and tested to demonstrate freedom from
risiko kebocoran. leakage risk.
22. Limbah cair yang mungkin mengandung 22. Effluents which may contain pathogenic
mikroba patogen hendaklah microorganisms should be effectively
didekontaminasi secara efektif. decontaminated.
23. Karena keanekaragaman produk atau 23. Due to the variability of biological
proses biologi, beberapa bahan aditif products or processes, some additives or
atau bahan baku harus diukur atau ingredients have to be measured or
ditimbang selama proses produksi (misal weighed during the production process
dapar). Dalam hal ini bahan dapat (e.g. buffers). In these cases, small
disediakan dalam jumlah sedikit yang stocks of these substances may be kept
disimpan di area produksi tapi hendaklah in the production area but they should not
tidak dikembalikan lagi ke gudang umum. be returned to the general store.
24. Desain dan material konstruksi bangunan 24. The buildings design and construction
hendaklah sedemikian sehingga materials shall permit maintenance in a
memudahkan perawatan dalam kondisi clean and sanitary condition free from
bersih dan higienis serta bebas dari insects and vermin. Facilities for animal
serangga dan kutu. Fasilitas care shall include isolation units for
pemeliharaan hewan hendaklah quarantine of incoming animals and
dilengkapi unit isolasi untuk karantina provision for vermin -free food storage.
hewan yang baru dan ruangan Provision shall also be made for animal
penyimpanan pakan yang bebas-kutu. inoculation rooms, which shall be
Hendaklah juga tersedia ruang inokulasi separate from the post-mortem rooms.
hewan, yang terpisah dari ruang
postmortem.
25. Hewan digunakan untuk pembuatan 25. Animals are used for the manufacture of a
sejumlah obat produk biologi, misal: number of biological medicinal products,
vaksin polio (kera), antibisa ular (kuda for example polio vaccine (monkeys),
dan kambing), vaksin rabies (kelinci, snake antivenoms (horses and goats),
mencit dan hamster) dan serum rabies vaccine (rabbits, mice and
gonadotropin (kuda). Hewan juga dapat hamsters) and serum gonadotropin
digunakan dalam pengujian mutu pada (horses). In addition, animals may also be
kebanyakan serum dan vaksin, misal: used in the quality control of most sera
vaksin pertusis (mencit), pirogenitas and vaccines, e.g. pertussis vaccine
(kelinci), vaksin BCG (marmot). (mice), pyrogenicity (rabbits), BCG
vaccine (guinea-pigs).
26. Sarana pemeliharaan hewan untuk 26. Quarters for animals used in production
pembuatan dan pengujian obat produk and control of biological medicinal
biologi hendaklah terpisah dari area products should be separated from
produksi dan pengujian mutu. Status production and control areas. The health
kesehatan hewan dari mana bahan awal status of animals from which some
berasal dan yang akan digunakan untuk starting materials are derived and of
uji mutu dan uji keamanan hendaklah those used for quality control and safety
dipantau dan dicatat. testing should be monitored and
recorded.
27. Personil yang bekerja di sarana hewan 27. Staff employed in such areas must be
hendaklah dilengkapi dengan baju provided with special clothing and
khusus dan fasilitas untuk ganti baju. changing facilities.
28. Jika kera dimanfaatkan untuk pembuatan 28. Where monkeys are used for the
atau pengawasan mutu obat produk production or quality control of biological
biologi, maka diperlukan pertimbangan medicinal products, special consideration
khusus seperti tercantum pada WHO is required as laid down in the current
Requirements for Biological Substances WHO Requirements for Biological
terkini. Substances.
29. Hendaklah tersedia fasilitas untuk 29. There should be facilities for the
desinfeksi kandang hewan, jika mungkin, disinfection of cages, if possible by
dilakukan dengan uap air, dan insinerator steam, and an incinerator for disposing of
untuk memusnahkan limbah dan bangkai waste and dead animals.
hewan.
DOKUMENTASI DOCUMENTATION
30. Spesifikasi bahan awal biologi dapat 30. Specifications for biological starting
membutuhkan dokumentasi tambahan materials may need additional
tentang sumber, asal, metode pembuatan documentation on the source, origin,
dan pengujian yang dilakukan terutama method of manufacture and controls
pengujian mikrobiologi. applied, particularly microbiological
controls.
31. Spesifikasi hendaklah ditetapkan untuk 31. Specifications are routinely required for
produk antara, bulk, dan produk jadi. intermediate, bulk, and finished product.
32. Semua galur mikroorganisme yang 32. All strains of microorganism used for
digunakan untuk produksi dan pengujian production and testing should be
hendaklah didokumentasikan. documented.
PRODUKSI PRODUCTION
33. Sumber, asal dan kesesuaian bahan awal 33. The source, origin and suitability of
hendaklah ditetapkan dengan jelas. Jika starting materials should be clearly
pengujian memerlukan waktu lama, defined. Where the necessary tests take
pengolahan bahan awal diperbolehkan a long time, it may be permissible to
sebelum hasil uji tersedia. Dalam hal ini process starting materials before the
pelulusan produk jadi boleh diberikan results of the tests are available. In such
apabila hasil uji bahan awal dan produk cases, release of a finished product is
jadi memenuhi syarat. conditional on satisfactory results of these
tests.
34. Jika bahan awal perlu disterilisasi, 34. Where sterilisation of starting materials is
hendaklah sedapat mungkin dilakukan required, it should be carried out where
dengan cara panas. Jika diperlukan possible by heat. Where necessary, other
metode lain yang sesuai (misal iradiasi) appropriate methods may also be used
dapat juga digunakan untuk inaktivasi for inactivation of biological materials (e.g.
bahan biologi. irradiation).
Lot Benih dan Sistem Bank Sel Seed lot and cell bank system
35. Untuk mencegah perubahan sifat yang 35. In order to prevent the unwanted drift of
tidak diinginkan yang terjadi karena properties which might ensue from
subkultur berulang-ulang atau repeated subcultures or multiple
pelipatgandaan generasi, pembuatan generations, the production of biological
obat produk biologi dengan biakan medicinal products obtained by microbial
mikroba, propagasi biakan sel pada culture, cell culture of propagation in
embrio dan hewan hendaklah embryos and animals should be based on
berdasarkan sistem lot benih induk dan a system of master and working seed lots
lot benih kerja dan/atau bank sel. and/or cell banks.
37. Lot benih dan bank sel hendaklah 37. Seed lots and cell banks should be
dikarakterisasi secara memadai dan diuji adequately characterised and tested for
terhadap cemaran. Kesesuaian contaminants. Their suitability for use
penggunaan hendaklah dapat dibuktikan should be further demonstrated by the
38. Pembuatan lot benih dan bank sel 38. Establishment of the seed lot and cell
hendaklah dilakukan di dalam lingkungan bank should be performed in a suitably
terkendali yang sesuai untuk melindungi controlled environment to protect the
lot benih dan bank sel, dan jika perlu juga seed lot and the cell bank and, if
melindungi personil yang menanganinya. applicable, the personnel handling it.
Selama pembuatan lot benih dan bank During the establishment of the seed lot
sel, tidak boleh ada bahan hidup atau and cell bank, no other living or infectious
infektif lain (misal: virus, cell lines atau material (e.g. virus, cell lines or cell
galur sel) ditangani secara bersamaan di strains) should be handled simultaneously
area yang sama atau oleh personil yang in the same area or by the same persons.
sama.
39. Bukti stabilitas dan pemulihan lot benih 39. Evidence of the stability and recovery of
dan bank sel hendaklah the seeds and banks should be
didokumentasikan. Wadah penyimpanan documented. Storage containers should
hendaklah tertutup kedap, diberi label be hermetically sealed, clearly labelled
yang jelas, dan disimpan pada suhu yang and kept at an appropriate temperature.
tepat. Persediaan bahan hendaklah An inventory should be meticulously kept.
disimpan dengan cermat dan rapi. Suhu Storage temperature should be recorded
penyimpanan dalam lemari pembeku continuously for freezers and properly
hendaklah dicatat secara terus-menerus monitored for liquid nitrogen. Any
dan nitrogen cair hendaklah dipantau deviation from set limits and any
dengan baik. Tiap penyimpangan dari corrective action taken should be
batas yang telah ditentukan dan tindakan recorded.
perbaikan yang telah dilakukan
hendaklah dicatat.
40. Hanya personil yang diberi wewenang 40. Only authorised personnel should be
diizinkan untuk menangani bahan ini dan allowed to handle the material and this
penanganan tersebut hendaklah handling should be done under the
dilakukan dalam pengawasan seorang supervision of a responsible person.
penanggung jawab. Akses ke bahan yang Access to stored material should be
disimpan hendaklah dikendalikan. Lot controlled. Different seed lots or cell
benih dan bank sel yang berbeda banks should be stored in such a way to
hendaklah disimpan sedemikian rupa avoid confusion or cross-contamination. It
untuk menghindarkan keraguan dan is desirable to split the seed lots and cell
pencemaran silang. Sebaiknya lot benih banks and to store the parts at different
dan bank sel dibagi dan disimpan locations so as to minimise the risks of
terpisah untuk meminimalkan risiko total loss.
kerusakan seluruhnya.
41. Semua wadah dari bank sel induk atau 41. All containers of master or working cell
bank sel kerja dan lot benih hendaklah banks and seed lots should be treated
ditangani dengan cara yang sama selama identically during storage. Once removed
penyimpanan. Sekali dipindahkan dari from storage, the containers should not
42. Sifat memacu pertumbuhan yang dimiliki 42. The growth promoting properties of
media biakan hendaklah dibuktikan. culture media should be demonstrated.
44. Sentrifugasi dan pencampuran produk 44. Centrifugation and blending of products
dapat menyebabkan pembentukan can lead to aerosol formation and
partikel aerosol, oleh karena itu tindakan containment of such activities to prevent
pengungkungan (containment) perlu transfer of live microorganisms is
dilakukan untuk mencegah penyebaran necessary.
mikroorganisme hidup.
45. Jika memungkinkan, media biakan 45. If possible, media should be sterilised in
hendaklah disterilisasi di tempat. Jika situ. In-line sterilising filters for routine
memungkinkan penambahan gas, media, addition of gases, media, acids or alkalis,
asam atau basa, bahan pengurang busa, defoaming agents etc. to fermenters
dan lain-lain ke dalam fermentor should be used where possible.
hendaklah melalui filter sterilisasi yang
terpasang di lini proses.
46. Hendaklah diberikan perhatian pada 46. Careful consideration should be given to
validasi proses penghilangan virus atau the validation of any necessary virus
proses inaktivasi. removal or inactivation undertaken.
47. Tindakan khusus hendaklah dilakukan 47. In cases where a virus inactivation or
pada saat proses penghilangan atau removal process is performed during
inaktivasi virus untuk mencegah risiko manufacture, measures should be taken
pencemaran ulang produk yang sudah to avoid the risk of recontamination of
ditangani dengan produk yang belum treated products by non-treated products.
ditangani.
48. Peralatan yang digunakan untuk 48. A wide variety of equipment is used for
kromatografi hendaklah dikhususkan chromatography, and in general such
hanya untuk pemurnian satu produk dan equipment should be dedicated to the
hendaklah disterilisasi atau disanitasi di purification of one product and should be
antara bets yang akan dilakukan. sterilised or sanitised between batches.
Pemakaian peralatan yang sama untuk The use of the same equipment at
tahap proses yang berbeda tidak different stages of processing should be
50. Perlu menyimpan sampel produk antara 50. It may be necessary to retain samples of
dalam kondisi penyimpanan yang tepat intermediate products in sufficient
dan jumlah yang cukup untuk dilakukan quantities and under appropriate storage
pengujian ulang atau konfirmasi kontrol conditions to allow the repetition or
dari bets. confirmation of a batch control.
51. Proses produksi tertentu misal fermentasi 51. Continuous monitoring of certain
hendaklah dipantau terus-menerus. Data production processes is necessary, for
yang terkumpul menjadi bagian dari example fermentation. Such data should
catatan bets. form part of the batch record.
52. Jika menggunakan biakan kontinu 52. Where continuous culture is used, special
(continuous culture), pertimbangan consideration should be given to the
khusus hendaklah diberikan terhadap quality control requirements arising from
persyaratan pengujian mutu yang timbul this type of production method.
dari cara produksi jenis ini.
PRINSIP PRINCIPLE
Aneks ini mengatur pembuatan gas medisinal This annex deals with industrial manufacturing
di industri, yang merupakan proses industri of medicinal gases, which is a specialised
khusus dan tidak lazim dilakukan oleh industri industrial process not normally undertaken by
farmasi. Aneks ini tidak mencakup pembuatan pharmaceutical companies. It does not cover
dan penanganan gas medisinal di rumah manufacturing and handling of medicinal
sakit, yang harus memenuhi peraturan gases in hospitals, which will be subject to
pemerintah. Meskipun demikian beberapa national legislation. However relevant parts of
bagian yang relevan dari aneks ini dapat this annex may be used as a basis for such
digunakan sebagai dasar kegiatan tersebut. activities.
PERSONALIA PERSONNEL
2. Seluruh personil yang terlibat dalam 2. All personnel involved in the manufacture
pembuatan gas medisinal hendaklah of medicinal gases should understand the
memiliki pengetahuan cara pembuatan Good Manufacturing Practices relevant to
yang baik yang berhubungan dengan gas medicinal gases and should be aware of
medisinal serta menyadari aspek penting the critically important aspects and
yang kritis dan bahaya potensial bagi potential hazards for patients from
pasien pengguna produk yang berbentuk medicinal products in the form of gas.
gas.
Peralatan Equipment
6. Seluruh peralatan yang digunakan dalam 6. All equipment for manufacture and
pembuatan dan analisis, di mana perlu, analyses should be qualified and
hendaklah dikualifikasi dan dikalibrasi calibrated regularly as appropriate.
secara berkala.
7. Perlu dipastikan untuk menjamin bahwa 7. It is necessary to ensure that the correct
gas yang benar diisikan ke dalam tabung gas is put into the correct container.
yang benar. Tidak boleh ada interkoneksi Except for validated automated filling
antara pipa gas yang berbeda, kecuali processes there should be no
8. Tabung gas medisinal hendaklah memiliki 8. Cylinders for medicinal gases should
karakteristik teknis yang sesuai. Mulut have appropriate technical
tabung gas hendaklah diberi segel characteristics. The outlets of cylinders
pengaman (tamper-evident seals). should be equipped with tamper-evident
seals.
10. Pengisian gas nonmedisinal hendaklah 10. Filling of non-medicinal gases should be
tidak dilakukan di area dan dengan avoided in areas and with equipment
peralatan produksi gas medisinal. destined for the production of medicinal
Pengecualian dapat diterima jika mutu gases. Exceptions can be acceptable if
gas nonmedisinal minimal sama dengan the quality of the gas used for non-
mutu gas medisinal dan standar CPOB medicinal purposes is at least equal to
selalu dipenuhi. Hendaklah tersedia the quality of the medicinal gas and GMP-
metode pencegahan aliran balik standards are maintained. There should
(backflow) yang tervalidasi pada pipa be a validated method of backflow
penyalur yang memasok area pengisian prevention in the line supplying the filling
gas nonmedisinal untuk mencegah area for non-medicinal gases to prevent
pencemarani gas medisinal. contamination of the medicinal gas.
11. Tangki penyimpanan dan tangki 11. Storage tanks and mobile delivery tanks
pengiriman yang mobil hendaklah should be dedicated to one gas and a
digunakan hanya untuk satu macam gas well-defined quality of this gas. However
saja yang mutunya telah ditetapkan. liquefied medicinal gases may be stored
Meskipun demikian gas medisinal cair or transported in the same tanks as the
dapat disimpan atau dikirim dalam tangki same non-medicinal gas provided that the
yang sama untuk gas nonmedisinal quality of the latter is at least equal to the
dengan syarat mutu gas nonmedisinal quality of the medicinal gas.
minimal sama dengan mutu gas
medisinal.
12. Manifold gas medisinal hendaklah dipakai 12. The medicinal gases manifold should be
hanya untuk satu jenis gas saja atau dedicated to a single gas or to a given
suatu campuran gas saja. mixture of gases
DOKUMENTASI DOCUMENTATION
13. Data yang dicatat untuk tiap bets tabung 13. Data included in the records for each
yang diisi harus menjamin bahwa seluruh batch of cylinders filled must ensure that
tabung yang diisi dapat ditelusuri each filled cylinder is traceable to
terhadap seluruh aspek signifikan dari significant aspects of the relevant filling
kegiatan pengisian yang relevan. Di operations. As appropriate, the following
mana perlu, hal berikut hendaklah dicatat: should be entered:
a) nama produk; a) the name of the product;
b) tanggal dan waktu kegiatan b) the date and the time of the filling
pengisian; operations;
c) referen stasiun pengisian yang c) a reference to the filling station used;
digunakan;
d) peralatan yang digunakan; d) equipment used;
e) nama dan rujukan spesifikasi dari e) name and reference to the
gas atau tiap gas dalam campuran; specification of the gas or each gas
in a mixture;
f) kegiatan pra-pengisian yang f) pre-filling operations performed (see
dilakukan (lihat Butir 33); Section 33.);
g) jumlah dan ukuran tabung sebelum g) the quantity and size of cylinders
dan sesudah pengisian; before and after filling;
h) nama operator pelaksana kegiatan h) the name of the person carrying out
pengisian; the filling operation;
i) paraf operator pada tiap tahap i) the initials of the operators for each
kegiatan signifikan (kesiapan jalur, significant step (line clearance,
penerimaan tabung, pengosongan receipt of cylinders, emptying of
tabung, dan sebagainya); cylinders etc);
j) parameter kunci yang diperlukan j) key parameters that are needed to
untuk memastikan pengisian ensure correct fill at standard
dilakukan dengan benar dan sesuai conditions;
kondisi standar;
k) hasil dari pengujian mutu dan di k) the results of quality control tests and
mana alat pengujian dikalibrasi where test equipment is calibrated
sebelum dilakukan pengujian, before each test, the reference gas
spesifikasi referen gas (reference specification and calibration check
gas specification) dan hasil results;
kalibrasinya;
l) hasil dari pemeriksaan yang sesuai l) results of appropriate checks to
untuk menjamin bahwa tabung telah ensure the containers have been
diisi; filled;
m) sampel label kode bets; m) a sample of the batch code label;
n) tiap masalah atau kejadian yang n) details of any problems or unusual
tidak biasa secara rinci, dan tanda events, and signed authorisation for
tangan pengesahan untuk tiap any deviation from filling instructions;
penyimpangan terhadap instruksi and
pengisian; dan
o) persetujuan, tanggal dan tanda o) to indicate agreement, the date and
tangan supervisor yang bertanggung signature of the supervisor
jawab untuk kegiatan pengisian. responsible for the filling operation.
PRODUKSI PRODUCTION
14. Semua tahap kritis dari proses 14. All critical steps in the different
pembuatan yang berbeda hendaklah manufacturing processes should be
divalidasi. subject to validation.
15. Gas ruahan untuk keperluan medis dapat 15. Bulk gases intended for medicinal use
dibuat secara sintesis kimia atau could be prepared by chemical synthesis
diperoleh dari sumber alam dan or obtained from natural resources
dilanjutkan dengan tahap pemurnian bila followed by purification steps if necessary
perlu (misalnya pada pabrik pemisahan (as for example in an air separation
udara). Gas ini dapat dianggap sebagai plant). These gases could be regarded as
Bahan Farmasi Aktif [Active Active Pharmaceutical Ingredients (API)
Pharmaceutical Ingredients (API)] atau or as bulk medicinal products as decided
produk farmasi ruahan sesuai dengan by the NADFC.
keputusan Badan POM.
17. Seluruh tahap pemisahan dan pemurnian 17. All separation and purification steps
hendaklah didesain sedemikian rupa agar should be designed to operate at optimal
dapat dioperasikan dengan efektivitas effectiveness. For example, impurities
yang optimal. Misalnya, impuritas yang that may adversely affect a purification
mungkin berpengaruh buruk terhadap step should be removed before this step
tahap pemurnian hendaklah dihilangkan is reached.
sebelum tahap tersebut dilakukan.
18. Tahap pemisahan dan pemurnian 18. Separation and purification steps should
hendaklah divalidasi efektifitasnya dan be validated for effectiveness and
dipantau berdasarkan hasil validasi. Di monitored according to the results of the
mana perlu, pengawasan selama-proses validation. Where necessary, in-process
hendaklah dilakukan secara kontinu controls should include continuous
untuk memantau proses. Perawatan dan analysis to monitor the process.
penggantian komponen peralatan yang Maintenance and replacement of
harus diganti, misalnya filter untuk expendable equipment components, e.g.
pemurnian, hendaklah berdasarkan hasil purification filters, should be based on the
pemantauan dan validasi. results of monitoring and validation.
19. Bila berlaku, batas suhu proses 19. If applicable, limits for process
hendaklah ditetapkan dan pemantauan temperatures should be documented and
selama-proses hendaklah mencakup in-process monitoring should include
pengukuran suhu. temperature measurement.
20. Sistem komputerisasi yang digunakan 20. Computer systems used in controlling or
untuk mengendalikan atau memantau monitoring processes should be
proses hendaklah divalidasi. validated.
21. Untuk proses kontinu, definisi dari satu 21. For continuous processes, a definition of
bets hendaklah ditetapkan dan dikaitkan a batch should be documented and
dengan analisis gas ruahan. related to the analysis of the bulk gas.
22. Mutu dan impuritas hendaklah dipantau 22. Gas production should be continuously
secara kontinu selama produksi gas. monitored for quality and impurities.
23. Air yang digunakan untuk pendinginan 23. Water used for cooling during
selama pengempaan udara, jika compression of air should be monitored
bersentuhan dengan gas medisinal for microbiological quality when in contact
hendaklah dipantau mutu with the medicinal gas.
mikrobiologisnya.
24. Seluruh kegiatan transfer gas medisinal 24. All the transfer operations, including
cair termasuk pengendalian sebelum controls before transfers, of liquefied
transfer, dari tempat penyimpanan primer gases from primary storage should be in
hendaklah mengikuti prosedur tertulis accordance with written procedures
yang disiapkan untuk menghindarkan designed to avoid any contamination. The
pencemaran. Jalur pipa transfer gas transfer line should be equipped with a
hendaklah dilengkapi dengan katup satu non-return valve or any other suitable
arah (non-return valve) atau dengan cara alternative. Particular attention should be
lain yang sesuai. Perhatian khusus paid to purge the flexible connections and
hendaklah diberikan pada penyemburan to coupling hoses and connectors.
(purge) tiap sambungan fleksibel dan
penautan selang dengan konektornya.
25. Gas kiriman baru boleh ditambahkan ke 25. Deliveries of gas may be added to bulk
tangki penyimpanan gas ruahan yang storage tanks containing the same gas
berisi gas yang sama dari pengiriman from previous deliveries. The results of a
sebelumnya. Hasil pengujian dari sampel sample must show that the quality of the
gas yang baru dikirim harus menunjukkan delivered gas is acceptable. Such a
bahwa mutu gas tersebut dapat diterima. sample could be taken from :
Sampel gas dapat diambil dari:
a) gas yang dikirim sebelum a) the delivered gas before the
ditambahkan; atau delivery is added; or
b) dari tangki gas ruahan setelah b) from the bulk tank after adding
ditambahkan dan dicampur. and mixing.
26. Gas ruahan untuk pemakaian medis 26. Bulk gases intended for medicinal use
hendaklah dinyatakan sebagai suatu should be defined as a batch, controlled
bets, diperiksa sesuai dengan monografi in accordance with relevant
farmakope dan diluluskan untuk pharmacopoeial monographs and
pengisian. released for filling.
27. Gas medisinal yang akan diisikan 27. For filling of medicinal gases the batch
hendaklah ditetapkan nomor betsnya. should be defined.
28. Pembersihan dan pembilasan alat serta 28. Cleaning and purging of filling equipment
pipa pengisian hendaklah mengikuti and pipelines should follow written
prosedur tetap serta diperiksa bahwa procedures, and checks for the absence
bahan pembersih atau cemaran lain of cleaning agents or other contaminants
sudah hilang, sebelum jalur pengisian should be carried out before the line is
diluluskan untuk dipakai. released for use.
29. Tabung gas medisinal hendaklah 29. Containers for medicinal gases should
30. Manifold untuk pengisian gas medisinal 30. The medicinal gases filling manifold as
termasuk tabung hendaklah dipakai well as the cylinders should be dedicated
hanya untuk satu jenis gas medisinal atau to a single medicinal gas or to a given
satu campuran gas medisinal (lihat Butir mixture of medicinal gases (see also
7). Perangkat ini hendaklah memiliki Section 7). There should be a system in
sistem yang dapat menjamin ketelusuran place ensuring traceability of cylinders
pemakaian tabung dan katup. and valves.
31. Pembersihan dan pembilasan pipa serta 31. Cleaning and purging of filling equipment
alat pengisian hendaklah dilakukan and pipelines should be carried out
sesuai prosedur tetap. Hal ini sangat according to written procedures. This is
penting terutama setelah perawatan atau especially important after maintenance or
penghentian sistem yang terintegrasi. breaches of system integrity. Checks for
Pemeriksaan terhadap tidak adanya the absence of contaminants should be
cemaran hendaklah dilakukan sebelum carried out before the line is released for
jalur pengisian dinyatakan lulus untuk use. Records should be maintained.
digunakan. Catatan ini hendaklah
disimpan.
32. Sebelum pengisian hendaklah dilakukan 32. Checks to be performed before filling
pemeriksaan yang mencakup: should include:
a) pemeriksaan eksternal secara visual a) visual external inspection of each
terhadap tiap katup dan tabung valve and container for dents, arc
apakah penyok, noda bakar bekas burns, other damage and oil or
las, kerusakan lain, oli atau pelumas; grease;
b) pemeriksaan tiap sambungan katup b) check of each cylinder or cryogenic
tabung atau tangki kriogenis untuk vessels valve connection to
memastikan bahwa sambungan determine that it is the proper type for
katup ini adalah jenis yang tepat the particular medicinal gas involved;
untuk gas medisinal yang akan
diisikan;
c) pemeriksaan untuk memastikan c) a check to determine that the
bahwa tes hidrostatis telah dilakukan hydrostatic test has been conducted
sesuai dengan persyaratan.Tiap as required.
tabung hendaklah diberi kode untuk Each cylinder should be coded to
menunjukkan tanggal pengujian show the date of the last hydrostatic
hidrostatis terakhir; dan test; and
d) pemeriksaan untuk memastikan d) a check to determine that each
bahwa tiap tabung diberi kode warna container is colour-coded and
dan diberi label. labelled.
33. Terhadap tabung gas hendaklah 33. Cylinders should be subject to an visual
dilakukan pemeriksaan internal secara internal inspection when:
visual jika:
tabung baru; dan they are new; and
pada pengujian tekanan hidrostatis in connection with any hydrostatic
atau pengujian lain yang ekuivalen. pressure test or equivalent test.
34. Setelah ditautkan, katup hendaklah dijaga 34. After fitting of the valve, the valve should
agar selalu dalam keadaan tertutup untuk be maintained in a closed position to
mencegah cemaran masuk ke dalam prevent any contamination from entering
tabung. the cylinder.
35. Pemeriksaan yang dilakukan sebelum 35. Checks to be performed before filling
pengisian hendaklah mencakup: should include:
a) pemeriksaan untuk menentukan a) a check to determine the residual
masih ada sisa tekanan gas dalam pressure (>3 to 5 bar) to ensure that
tabung (>3 sampai 5 bar) untuk the cylinder is not emptied;
memastikan bahwa tabung tidak
kosong;
b) tabung tanpa tekanan gas sisa b) cylinders with no residual pressure
hendaklah dipisahkan untuk should be put aside for additional
dilakukan tindakan tambahan untuk measures to make sure they are not
memastikan bahwa tabung tidak contaminated with water or other
tercemar air atau cemaran lain. contaminants. These could include
Tindakan ini meliputi pembersihan cleaning with validated methods or
dengan metode yang telah divalidasi visual inspection as justified;
atau dengan pemeriksaan secara
visual sesuai justifikasi;
c) memastikan bahwa semua label bets c) assuring that all batch labels and
dan label lain yang rusak sudah other labels if damaged have been
dihilangkan; removed;
d) pemeriksaan eksternal secara visual d) visual external inspection of each
terhadap tiap katup dan tabung akan valve and container for dents, arc
adanya penyok, noda bakar bekas burns, debris, other damage and
las, kerusakan lain, oli atau pelumas; contamination with oil or grease;
tabung hendaklah dibersihkan, cylinders should be cleaned, tested
diperiksa dan dirawat dengan benar; and maintained in an appropriate
manner;
e) pemeriksaan tiap sambungan katup e) a check of each cylinder or cryogenic
tabung atau tangki kriogenis untuk vessel valve connection to determine
memastikan bahwa sambungan that it is the proper type for the
katup ini adalah jenis yang tepat particular medicinal gas involved;
untuk gas medisinal yang akan
diisikan;
f) pemeriksaan “kode tanggal f) a check of the cylinder “test code
pemeriksaan” pada tabung untuk date” to determine that the
mengetahui bahwa pemeriksaan hydrostatic pressure test or
tekanan hidrostatis atau pemeriksaan equivalent test has been conducted
lain yang ekivalen telah dilakukan and still is valid as required by
dan masih berlaku sesuai dengan national or international
pedoman nasional atau internasional; guidelines;and
dan
g) pemeriksaan untuk memastikan g) a check to determine that each
36. Tabung kembalian yang akan diisi ulang 36. Cylinders which have been returned for
hendaklah disiapkan dengan sangat hati- refilling should be prepared with great
hati untuk memperkecil risiko care in order to minimise risks for
pencemaran. Batas maksimum teoritis contamination. For compressed gases a
impuritas untuk gas bertekanan adalah maximum theoretical impurity of 500 ppm
500 ppm v/v untuk tekanan pengisian v/v should be obtained for a filling
sebesar 200 bar (dan ekivalennya untuk pressure of 200 bar (and equivalent for
tekanan pengisian yang lain). other filling pressures).
37. Penyiapan tabung dapat dilakukan 37. Cylinders could be prepared as follows:
sebagai berikut :
gas yang tersisa dalam tabung any gas remaining in the cylinders
hendaklah dikeluarkan secara vakum should be removed by evacuating the
(sekurang-kurangnya tekanan container (at least to a remaining
absolut gas tersisa 150 millibar), atau absolute pressure of 150 millibar) or
pelepasan tekanan (blowing down) by blowing down each container,
tiap tabung, dilanjutkan dengan followed by purging using validated
pembilasan yang metodenya methods (partial pressurisation at
tervalidasi (tekanan parsial minimal 7 least to 7 bar and then blowing
bar kemudian tekanan diturunkan). down).
38. Untuk tabung yang dilengkapi dengan 38. For cylinders equipped with residual
katup tekanan sisa (positif), satu kali (positive) pressure valves, one
pengosongan dengan vakum hingga 150 evacuation under vacuum at 150 millibar
millibar sudah cukup apabila tekanan sisa is sufficient if the pressure is positive. As
positif. Sebagai alternatif, analisis secara an alternative, full analysis of the
menyeluruh terhadap sisa gas hendaklah remaining gas should be carried out for
dilakukan untuk tiap tabung. each individual container.
39. Hendaklah dilakukan pemeriksaan yang 39. There should be appropriate checks to
sesuai untuk memastikan bahwa wadah ensure that containers have been filled.
telah terisi. Salah satu indikasi untuk An indication that it is filling properly could
memastikan bahwa pengisian berjalan be to ensure that the exterior of the
baik adalah tabung bagian luar akan cylinder is warm by touching it lightly
terasa hangat bila disentuh. during filling.
40. Tiap tabung hendaklah diberi label dan 40. Each cylinder should be labelled and
kode warna. Penandaan nomor bets colour-coded. The batch number and/or
dan/atau tanggal pengisian serta filling date and expiry date may be on a
daluwarsa dapat dilakukan pada label separate label.
terpisah.
41. Mutu air yang digunakan untuk pengujian 41. Water used for hydrostatic pressure
tekanan hidrostatis hendaklah minimal testing should be at least of drinking
sesuai dengan mutu air minum dan water quality and monitored routinely for
dipantau secara rutin terhadap cemaran microbiological contamination.
mikroba.
42. Tiap gas medisinal hendaklah diuji dan 42. Each medicinal gas should be tested and
diluluskan sesuai spesifikasinya. Sebagai released according to its specifications. In
tambahan, tiap gas medisinal hendaklah addition, each medicinal gas should be
diuji lengkap sesuai dengan persyaratan tested to full relevant pharmacopoeial
farmakope dengan frekuensi yang requirements at sufficient frequency to
memadai untuk memastikan persyaratan assure ongoing compliance.
selalu dipenuhi.
43. Gas ruahan hendaklah diluluskan 43. The bulk gas supply should be released
sebelum diisikan. (lihat Butir 26.) for filling. (see Section 26.)
44. Jika satu jenis gas medisinal akan 44. In the case of a single medicinal gas filled
diisikan melalui manifold multi-silinder, via a multi-cylinder manifold, at least one
setidaknya satu tabung produk dari cylinder of product from each manifold
manifold pengisi hendaklah dilakukan filling should be tested for identity, assay
pengujian terhadap identitas, kadar dan and if necessary water content each time
bila perlu kadar airnya tiap kali the cylinders are changed on the
penggantian tabung dari manifold. manifold.
45. Dalam hal satu jenis gas medisinal 45. In the case of a single medicinal gas filled
diisikan ke dalam tabung satu per satu into cylinders one at a time by individual
pada suatu waktu, maka paling sedikit filling operations, at least one cylinder of
satu tabung, dari setiap siklus pengisian each uninterrupted filling cycle should be
yang tidak terputus-putus, hendaklah tested for identity and assay. An example
diperiksa identitas dan kadarnya. Contoh of an uninterrupted filling operation cycle
siklus pengisian yang tidak terputus-putus is one shift's production using the same
adalah satu giliran (shift) produksi dengan personnel, equipment, and batch of bulk
petugas, peralatan dan satu bets gas gas.
ruahan.
46. Dalam hal gas medisinal diproduksi 46. In the case of a medicinal gas produced
dengan mencampurkan dua atau lebih by mixing two or more different gases in a
jenis gas yang berbeda ke dalam tabung cylinder from the same manifold, at least
dengan menggunakan satu manifold, one cylinder from each manifold filling
minimal satu tabung dari manifold pengisi operation cycle should be tested for
dari satu siklus pengisian hendaklah diuji identity, assay and if necessary water
identitas, kadar dan bila perlu kadar air content of all of the component gases and
dari tiap komponen gas serta identitas for identity of the balance gas in the
dari gas sisa yang terdapat dalam mixture. When cylinders are filled
campuran gas. Jika tabung diisi satu individually, every cylinder should be
persatu, tiap tabung hendaklah diuji tested for identity and assay of all of the
terhadap identitas dan kadar dari seluruh component gases and at least one
komponen gas dan minimal satu tabung cylinder of each uninterrupted filling cycle
dari tiap siklus pengisian yang tidak should be tested for identity of the
terputus-putus hendaklah diuji identitas balance gas in the mixture.
gas sisa yang terdapat dalam campuran
gas.
47. Jika gas dicampur in-line sebelum 47. When gases are mixed in-line before
pengisian (misal campuran nitrogen filling (e.g. nitrous oxide/oxygen mixture),
oksida/ oksigen), perlu dilakukan analisis continuous analysis of the mixture being
48. Jika satu tabung diisi lebih dari satu 48. When a cylinder is filled with more than
macam gas, hendaklah dipastikan bahwa one gas, the filling process must ensure
proses pengisian akan menghasilkan that the gases are correctly mixed in
campuran gas yang benar dan homogen every cylinder and are fully
dalam tiap tabung. homogeneous.
49. Tiap tabung yang sudah diisi hendaklah 49. Each filled cylinder should be tested for
diperiksa terhadap kebocoran dengan leaks using an appropriate method, prior
cara yang sesuai sebelum diberi segel to fitting the tamper evident seal. Where
pengaman. Jika dilakukan pengambilan sampling and testing is carried out the
sampel dan pengujian, pemeriksaan leak test should be completed after
kebocoran hendaklah dilakukan setelah testing.
pengujian selesai.
50. Dalam hal gas kriogenis diisikan ke 50. In the case of cryogenic gas filled into
dalam “tangki kriogenis rumah tangga” cryogenic home vessels for delivery to
(cryogenic home vessel) yang akan users, each vessel should be tested for
dikirim kepada pengguna, maka tiap identity and assay.
tangki hendaklah diperiksa terhadap
identitas dan kadarnya.
51. Jika tangki kriogenis yang ada di lokasi 51. Cryogenic vessels which are retained by
pelanggan akan diisi ulang di tempatnya customers and where the medicinal gas
sendiri dengan menggunakan tangki is refilled in place from dedicated mobile
pengiriman yang mobil, maka sampel delivery tanks need not be sampled after
tidak perlu diambil setelah pengisian filling provided the filling company
dengan syarat perusahaan pengisian gas delivers a certificate of analysis for a
memberikan sertifikat analisis sampel sample taken from the mobile delivery
yang diambil dari tangki pengiriman tank. Cryogenic vessels retained by
tersebut. Tangki kriogenis yang disimpan customers should be periodically tested
oleh pelanggan hendaklah diperiksa to confirm that the contents comply with
secara berkala untuk memastikan bahwa pharmacopoeial requirements.
isinya memenuhi persyaratan farmakope.
52. Sampel pertinggal tidak diperlukan 52. Retained samples are not required,
kecuali jika ditentukan lain. unless otherwise specified.
53. Tiap tabung yang telah diisi hendaklah 53. Filled cylinders should be held in
dikarantina hingga diluluskan oleh quarantine until released by the
personil yang berwenang. authorized person.
54. Tabung gas hendaklah disimpan di 54. Gas cylinders should be stored under-
bawah naungan dan tidak terpapar suhu cover and not be subjected to extremes
tinggi. Area penyimpanan hendaklah of temperature. Storage areas should be
bersih, kering, berventilasi baik dan clean, dry, well ventilated and free of
bebas dari bahan mudah terbakar untuk combustible materials to ensure that
memastikan tabung dalam keadaan cylinders remain clean up to the time of
55. Penyimpanan hendaklah diatur agar ada 55. Storage arrangements should permit
pemisahan untuk masing-masing jenis segregation of different gases and of
gas yang berbeda, untuk tabung berisi full/empty cylinders and permit rotation of
dan tabung kosong serta untuk stock on a first in – first out (FIFO) basis.
memungkinkan perputaran stok pertama
masuk-pertama keluar (FIFO).
56. Tabung gas hendaklah terlindung dari 56. Gas cylinders should be protected from
kondisi cuaca yang merugikan selama adverse weather conditions during
transportasi. Kondisi khusus transportation. Specific conditions for
penyimpanan dan selama transportasi storage and transportation should be
hendaklah disediakan untuk campuran employed for gas mixtures for which
gas karena dalam kondisi beku dapat phase separation occurs on freezing.
terjadi pemisahan.
PRINSIP PRINCIPLE
Ada dua jenis metode pembuatan dan There are presently two common
pengisian yang umum dilakukan pada saat ini manufacturing and filling methods as follow:
yaitu:
a) Proses pengisian-ganda (pengisian a) Two-shot filling process (pressure filling).
dengan tekanan). Untuk produksi bentuk The active ingredient is suspended in a
ini, bahan berkhasiat disuspensikan dalam high boiling point propellant, the dose is
propelan bertitik didih tinggi, kemudian put into the container, the valve is crimped
diisikan ke dalam wadah, ditutup dengan on and the lower boiling point propellant is
katup, kemudian melalui katup diisikan injected through the valve stem to make
propelan lain yang bertitik didih rendah. up the finished product. The suspension
Suspensi bahan berkhasiat dalam of active ingredient in propellant is kept
propelan dijaga pada suhu rendah untuk cool to reduce evaporation loss; and
mengurangi kehilangan akibat
penguapan, dan
b) Proses pengisian–tunggal (pengisian b) One-shot filling process (cold filling). The
dingin). Bahan berkhasiat disuspensikan active ingredient is suspended in a
dalam suatu campuran propelan, mixture of propellants and held either
kemudian dijaga pada tekanan tinggi atau under high pressure or at a low
pada suhu rendah atau kedua-duanya. temperature, or both. The suspension is
Suspensi ini kemudian diisikan langsung then filled directly into the container in
ke dalam wadah dengan satu kali one shot.
pengisian.
2. Jika produk atau komponen yang bersih 2. Where products or clean components
terpapar udara, maka udara yang masuk are exposed, the area should be fed with
ke dalam ruangan hendaklah disaring filtered air, should comply with the
6. Katup aerosol terukur merupakan suatu 6. Metering valves for aerosol are a more
konstruksi yang lebih kompleks complex engineering than most
dibandingkan dengan kebanyakan pharmaceutical components.
komponen farmasi lain. Spesifikasi, Specifications, sampling and testing
pengambilan sampel dan pengujian should be appropriate for this situation.
hendaklah disesuaikan dengan keadaan Auditing the Quality Assurance system
ini. Oleh karena itu sangatlah penting of the manufacturer is of particular
dilakukan audit sistem pemastian mutu importance.
terhadap produsen katup.
9. Wadah dan katup yang telah dibersihkan 9. The cleaned containers and valves
hendaklah selalu disimpan di dalam should be kept in clean, closed
wadah yang bersih dan tertutup dan containers and precautions should be
selalu dicegah terhadap pencemaran taken to prevent contamination during
selama penanganan selanjutnya. Wadah subsequent handling. Containers should
hendaklah disediakan di jalur pengisian be provided to the filling line in a clean
dalam keadaan bersih atau dibersihkan condition or cleaned on line immediately
10. Seluruh propelan (bentuk cair atau gas) 10. All fluids (e.g. liquid or gaseous
hendaklah disaring untuk propellants) should be filtered to remove
menghilangkan partikel yang lebih besar particles greater than 0.2 micron.
dari 0,2 mikron.
11. Hendaklah dijaga agar suspensi selalu 11. Precautions should be taken to ensure
homogen sejak dari awal hingga selesai uniformity of suspensions at the point of
proses pengisian. fill throughout the filling process.
12. Untuk mencegah kebasahan masuk ke 12. In order to prevent the introduction of
dalam produk, ujung saluran pengisian moisture into the product, the filling
hendaklah selalu dibilas (purged) dengan station should be continuously purged
gas nitrogen kering atau udara kering with dry nitrogen or dry air or other
atau tindakan lain. measures instead.
13. Tangki dan alat lain hendaklah 13. Vessel and apparatus should be cleaned
dibersihkan sesuai prosedur using a validated procedure appropriate
pembersihan yang telah divalidasi untuk to the use of the product to ensure the
memastikan bebas dari cemaran. absence of any contaminants.
14. Hanya tangki serta alat yang bersih dan 14. Only clean and dry vessel and apparatus
kering saja yang boleh digunakan. should be used.
15. Jika dilakukan proses pengisian ganda, 15. When a two-shot filling process is used,
perlu dipastikan bahwa kedua pengisian it is necessary to ensure that both shots
menghasilkan berat yang benar untuk are of the correct weight in order to
memperoleh komposisi yang benar. achieve the correct composition. For this
Untuk tujuan ini pemeriksaan berat purpose, 100 % weight checking at each
100 % pada tiap tahap sangat stage is often desirable.
dianjurkan.
16. Tiap wadah terisi hendaklah diperiksa 16. Each filled container should be checked
terhadap kebocoran. against any leakage.
17. Uji kebocoran hendaklah dilakukan 17. This leakage test should be performed in
sedemikian rupa untuk mencegah a way which avoids microbial
cemaran mikroba atau sisa kelembaban. contamination or residual moisture.
18. Uji fungsi katup hendaklah dilakukan 18. A valve function test should be
terhadap tiap wadah terisi setelah performed on each filled container after
disimpan dalam waktu tertentu. sufficient time of storage.
PRINSIP PRINCIPLE
Untuk obat produk biologi yang diperoleh dari For biological medicinal products derived from
darah atau plasma manusia (produk darah), human blood or human plasma (blood
bahan awal mencakup bahan sumber yaitu products), starting materials include the
sel atau cairan termasuk darah atau plasma. source materials such as cells or fluids
Produk darah memiliki sifat khusus tertentu including blood or plasma. Medicinal products
yang disebabkan oleh sifat biologis dari bahan derived from human blood or plasma have
sumber. Misalnya, agens penular penyakit, certain special features arising from the
terutama virus, dapat meng kontaminasi biological nature of the source material. For
bahan sumber. Oleh sebab itu keamanan example, disease-transmitting agents,
produk darah tergantung pada pengendalian especially viruses, may contaminate the
bahan sumber dan asal-usulnya serta pada source material. The safety of these products
prosedur pembuatan lanjutan, termasuk relies therefore on the control of source
penghilangan dan inaktivasi virus. materials and their origin as well as on the
subsequent manufacturing procedures,
including virus removal and inactivation.
Bab-bab umum Pedoman CPOB berlaku juga The general chapters of the GMP Guidelines
bagi produk darah, kecuali dinyatakan lain. apply to blood products, unless otherwise
Beberapa Aneks dapat juga berlaku, stated. Some of the Annexes may also apply,
misalnya Pembuatan Produk Steril, e.g. Manufacture of Sterile Medicinal
Penggunaan Radiasi Pengion dalam Products, the Use of Ionizing Radiation in the
Pembuatan Obat, Pembuatan Produk Biologi Manufacture of Medicinal Products,
dan Sistem Komputerisasi. Manufacture of Biological Products and
Computerized Systems.
Karena mutu produk jadi dipengaruhi seluruh Since the quality of the final products is
langkah pembuatannya, termasuk affected by all the steps in their manufacture,
pengambilan (collection) darah dan plasma, including the collection of blood or plasma, all
maka semua kegiatan hendaklah operations should therefore be done in
dilaksanakan menurut sistem Pemastian Mutu accordance with an appropriate system of
yang sesuai dan CPOB. Quality Assurance and current Good
Manufacturing Practices.
Tindakan yang diperlukan hendaklah diambil Necessary measures shall be taken to prevent
untuk menghindarkan penularan penyakit the transmission of infectious diseases and
infeksi dan persyaratan farmakope the relevant pharmacopoeial requirements
(monografi) yang relevan mengenai plasma (monographs) regarding plasma for
untuk fraksinasi dan produk jadi yang fractionation and medicinal products derived
diperoleh dari darah atau plasma manusia from human blood or plasma shall be
hendaklah diberlakukan. Tindakan ini applicable. These measures shall also
hendaklah juga meliputi pedoman lain dan comprise other relevant guidelines and the
Persyaratan Aneks ini berlaku bagi produk The provisions of this Annex apply to
jadi yang berasal dari darah dan plasma medicinal products derived from human blood
manusia. Persyaratan ini tidak mencakup and plasma. They do not cover blood
komponen darah yang digunakan dalam components used in transfusion medicine.
pengobatan dengan transfusi. Namun, banyak However many of these provisions may be
dari persyaratan ini juga berlaku bagi applicable to such components and
komponen darah dan lembaga pemerintah competent authorities may require compliance
yang berwenang dapat menuntut pemenuhan with them.
terhadap persyaratan yang dicakup dalam
Aneks ini.
1. Pemastian Mutu hendaklah meliputi 1. Quality Assurance should cover all stages
semua tahap untuk mencapai produk jadi, leading to the finished product, from
yaitu mulai pengambilan [termasuk collection (including donor selection,
seleksi donor, kantong darah, larutan blood bags, anticoagulant solutions and
antikoagulan dan perangkat tes (test kit)] test kits) to storage, transport,
hingga penyimpanan, transpor, processing, quality control and delivery of
pengolahan, pengawasan mutu dan the finished product, all in accordance
pengiriman produk jadi, semua menurut with the texts referred to under Principle
teks yang tercantum dalam Prinsip pada at the beginning of this Annex.
awal Aneks ini.
5. Nama dan uraian tugas personil kunci 5. The names and job descriptions of key
hendaklah didokumentasi. personnel should be documented.
9. Personil kunci yang bertanggung jawab 9. The key personnel, responsible for
dalam mengelola dan mengawasi managing and supervising production,
pembuatan, pemastian mutu dan quality assurance and quality control,
pengawasan mutu, hendaklah memiliki should have the necessary competencies
kompetensi yang diperlukan untuk to ensure that the blood products meet
menjamin bahwa produk darah yang the required standards and specifications
dihasilkan memenuhi standar dan consistently.
spesifikasi yang dipersyaratkan secara
konsisten.
10. Pelatihan dan program pengembangan 10. Training and development programs
personil hendaklah dikembangkan sesuai should be developed in accordance with
kebutuhan yang diidentifikasi. Program ini identified needs. Programs should be
hendaklah didokumentasi dan meliputi documented and include on-going
pelatihan berlanjut dan pelatihan training and refresher training.
penyegaran.
11. Hendaklah tersedia mekanisme formal 11. There should be a formal mechanism for
untuk menentukan kompetensi pelatih determining the competency of the
dan penilai internal yang masing-masing workplace trainer and assessor to deliver
dapat memberikan pelatihan dan menilai training and assess the competency of
kompetensi yang dilatih. the trainee.
12. Bagi personil di unit yang terletak jauh 12. For personnel at sites remote from the
dari lokasi lembaga yang memiliki izin, licensed site, who undertake a step in
yaitu yang melakukan suatu tahap manufacture, there should be
pembuatan, hendaklah tersedia documentation to demonstrate that the
dokumentasi yang dapat menunjukkan work practice(s) undertaken are under the
bahwa cara kerja yang dilaksanakan control of, and acceptable to, the licensed
terkendali dan dapat diterima oleh site.
lembaga yang memiliki izin.
13. Kontrak standar diperlukan antara 13. A standard contract is required between
pembuat produk darah dan unit/lembaga the manufacturer of the blood products
14. Bangunan dan fasilitas yang digunakan 14. The premises used for the collection of
untuk melakukan pengambilan darah blood or plasma should be of suitable
atau plasma hendaklah memiliki ukuran, size, construction and location to
konstruksi dan lokasi yang sesuai untuk facilitate their proper operation, cleaning
dapat menjalankan kegiatan, and maintenance. Collection,
pembersihan dan perawatan yang benar. processing and testing of blood and
Pengambilan, pemrosesan dan pengujian plasma should not be performed in the
darah dan plasma hendaklah tidak same area. There should be suitable
dilakukan di dalam area yang sama. donor interview facilities so that these
Hendaklah tersedia fasilitas yang sesuai interviews are carried out in private.
untuk mewawancarai donor agar
wawancara dapat dilakukan secara
pribadi.
15. Peralatan untuk pembuatan, pengambilan 15. Manufacturing, collection and testing
dan pengujian hendaklah didesain, equipment should be designed, qualified
dikualifikasi dan dirawat agar sesuai and maintained to suit its intended
dengan tujuan penggunaannya dan tidak purpose and should not present any
menimbulkan bahaya. Perawatan dan hazard. Regular maintenance and
kalibrasi hendaklah dilakukan secara calibration should be carried out and
teratur dan didokumentasikan menurut documented according to established
prosedur yang disediakan. procedures.
16. Tiap donor harus diidentifikasi secara 16. Each donor must be positively identified
positif pada saat penerimaan dan sekali at reception and again before
lagi sebelum dilakukan venepuncture. venepuncture.
17. Metode yang digunakan untuk 17. The method used to disinfect the skin of
mendesinfeksi kulit donor hendaklah the donor should be clearly defined and
dinyatakan dengan jelas dan terbukti shown to be effective. Adherence to that
efektif. Kepatuhan pada metode ini method should then be maintained.
hendaklah dijaga.
18. Label nomor donasi harus diperiksa 18. Donation number labels must be re-
kembali secara independen untuk checked independently to ensure that
memastikan bahwa label pada kemasan those on blood packs, sample tubes and
darah, tube sampel dan catatan donasi donation records are identical.
adalah identis.
19. Kantong darah dan sistem aferesis 19. Blood bag and apheresis systems
hendaklah diperiksa apakah ada should be inspected for damage or
kerusakan atau pencemaran sebelum contamination before being used to
digunakan untuk mengambil darah atau collect blood or plasma. In order to
plasma. Untuk memastikan ensure traceability, the batch number of
ketertelusuran, nomor bets kantong darah blood bags and apheresis systems
dan sistem aferesis hendaklah dicatat. should be recorded.
20. Donor darah hendaklah diuji pada tiap 20. Blood donors should be tested at each
donasi terhadap antibodi HIV –1/ HIV -2, donation for antibodies to HIV-1/ HIV-2,
antibodi HCV, sifilis dan HBsAg. for antibodies to HCV, Syphilis and for
HBsAg.
21. Darah dan komponen darah hendaklah 21. Blood and blood components should be
diuji terhadap agens infeksi atau penanda tested for other infectious agents or
(marker) lain sesuai persyaratan instansi markers as required by the Competent
kesehatan pemerintah yang kompeten/ Health Authority. The list should be
berwenang. Daftar ini hendaklah dinilai regularly reassessed according to new
kembali secara teratur sesuai knowledge, changes in disease
pengetahuan baru, perubahan prevalensi prevalence in the population and the
penyakit dalam masyarakat dan availability of new tests for serological
ketersediaan metode pengujian baru markers.
terhadap penanda serologi.
22. Apabila darah dan komponen darah 22. Where blood and blood components
mengalami pengujian screening reaktif have had a single reactive screening
tunggal, sampel awal hendaklah diuji test, the original sample should be
kembali dalam duplikat sesuai retested in duplicate according to the
persyaratan instansi kesehatan Competent Health Authority
pemerintah yang kompeten/berwenang. requirements.
23. Darah dan komponen darah yang diuji 23. Blood and blood components tested
berulang kali reaktif terhadap segala uji repeatedly reactive in any of the
screening serologi infeksi standar, yaitu standard infection serology screening
anti-HIV, HbsAg, sifilis dan/atau anti tests, i.e. anti-HIV, HBsAg, Syphilis and
HCV, hendaklah dipisahkan dari / or anti-HCV, should be excluded from
penggunaan untuk terapi. therapeutic use. They should be
Darah/komponen darah hendaklah dilabel labelled as reactive and stored
sebagai reaktif dan disimpan terpisah separately or destroyed.
atau dimusnahkan.
24. Kriteria pelulusan dan penolakan hasil uji 24. The acceptance and rejection criteria for
hendaklah dirinci dalam prosedur. test results should be detailed in a
procedure.
25. Sampel untuk keperluan uji ulang tiap 25. Samples to allow retesting should be
donasi hendaklah disimpan dalam retained from each donation, in the
keadaan beku selama minimal dua tahun frozen state, for at least 2 years after
setelah pengambilan. collection.
26. Meskipun kerahasiaan penuh harus 26. While fully respecting confidentiality,
dijaga, namun harus tersedia sistem there must be a system in place which
yang memungkinkan penelusuran ke tiap enables the path taken by each
donasi, baik mulai dari donor maupun donation to be traced, both forward from
dari produk jadi, termasuk pelanggan the donor and back from the finished
(rumah sakit atau pelayan kesehatan). product, including the customer
Umumnya pelanggan bertanggung jawab (hospital or health care professional). It
untuk mengidentifikasi is normally the responsibility of this
penerima/pengguna produk akhir. customer to identify the recipient.
28. Apabila area pengiriman berada di lokasi 28. If dispatch areas are physically in
yang berbeda dengan area penyimpanan, different locations from the storage
hendaklah ada persyaratan areas, there should be provision for
penyimpanan yang sesuai selama appropriate storage while awaiting
menunggu transportasi. transport.
29. Seluruh persyaratan hendaklah sesuai 29. All the requirements should conform to
dengan Bab 3 Bangunan dan Fasilitas Chapter 3 Premises and Annex 1
dan Aneks 1 Pembuatan Produk Steril. Manufacture of Sterile Medicinal
Products.
30. Dalam pembuatan produk darah dari 30. In the preparation of plasma-derived
plasma, proses inaktivasi atau blood products, viral inactivation or
penghilangan virus digunakan; hendaklah removal procedures are used and steps
dilakukan langkah untuk menghindarkan should be taken to prevent cross
pencemaran silang terhadap produk yang contamination of treated with untreated
telah diproses oleh produk yang belum products; dedicated and distinct
diproses; hendaklah digunakan bangunan premises and equipment should be
dan peralatan khusus untuk produk yang used for treated products.
sudah diproses.
31. Bangunan dan fasilitas yang digunakan 31. The premises used for the preparation
untuk menyiapkan komponen darah of blood components in a closed-system
dalam sistem-tertutup (closed-system) should be kept in a clean and hygienic
hendaklah dijaga dalam kondisi bersih condition and the microbial
serta higienis dan muatan pencemaran contamination load on critical
mikroba pada peralatan kritis, permukaan equipment, surfaces and the
32. Fasilitas yang digunakan untuk 32. The premises used for the production of
menyiapkan komponen darah dalam blood components in an “open process”
“proses terbuka” (open process) should preferably be Grade A
hendaklah di area kelas A dengan latar environment with Grade B background,
belakang area kelas B sesuai ketentuan as defined in the current Good
CPOB. Kondisi yang lebih ringan dapat Manufacturing Practices. A less
diterima apabila dikombinasikan dengan stringent environment may be
tindakan keamanan tambahan seperti acceptable if in combination with
penyiapan komponen darah tepat pada additional safety measures such as
saat transfusi akan dilakukan atau segera preparing the blood component just in
- setelah penyiapan - menggunakan time for transfusion or immediately after
kondisi penyimpanan yang tidak preparation applying storage conditions
mendorong pertumbuhan mikroba. which are unfavourable to microbial
Personil yang melakukan proses-terbuka growth. Personnel performing open
hendaklah mengenakan pakaian yang processing should wear appropriate
sesuai dan hendaklah memperoleh clothing and should receive regular
pelatihan teratur dalam pengerjaan training in aseptic manipulations.
aseptis. Proses aseptis hendaklah Aseptic processing should be validated.
divalidasi. (Proses-terbuka termasuk (“Open” processing involves a breach of
“pelanggaran” integritas dari “sistem- the integrity of the “closed system”, and
tertutup”, yang dapat mengakibatkan as a consequence, a risk of microbial
risiko pencemaran mikroba). contamination).
33. Semua persyaratan lain hendaklah 33. All other requirements should conform
sesuai dengan Aneks 1 Pembuatan to Annex 1 Manufacture of Sterile
Produk Steril. Medicinal Products.
PERALATAN EQUIPMENT
34. Bila peralatan digunakan untuk 34. Where equipment is used for more than
memproses lebih dari satu bets atau satu one processing batch or session,
sesi, hendaklah tersedia prosedur yang procedures should define the terms for
menentukan cara untuk penggunaan re-use, including cleaning and
kembali, termasuk menetapkan masing- sterilization protocols (where
masing protokol pembersihan dan applicable). Records should be in place
sterilisasi (mana yang berlaku). to demonstrate compliance.
Hendaklah tersedia catatan yang
membuktikan kepatuhan terhadap
prosedur.
35. Prosedur darurat (contingency plan) 35. Contingency plans should be in place
hendaklah tersedia, misalnya apabila for instance where routine equipment
peralatan yang rutin digunakan tidak cannot be used. In such instances, the
dapat dipakai. Dalam hal ini, peralatan contingency-plan equipment should
prosedur darurat (contingency-plan meet the same acceptance criteria as
equipment) hendaklah memenuhi kriteria for routine equipment.
yang sama dengan peralatan rutin.
36. Peralatan yang didesain atau ditetapkan 36. Equipment designed or designated to
untuk dipindah-pindahkan (portable) be portable should be used in
hendaklah digunakan menurut instruksi accordance with the manufacturer’s
pembuat dan dilengkapi dengan instructions and should have the
pengecekan operasional yang diperlukan necessary operational checks carried
untuk dilaksanakan tiap kali sebelum out before each period of use.
digunakan.
37. Apabila suhu penyimpanan terkendali 37. Where controlled temperature storage is
dipersyaratkan, lingkungan hendaklah required, the environment should be
dikendalikan, dipantau dan dicatat controlled, monitored and recorded, as
dengan tindakan sebagai berikut: follows:
Hendaklah tersedia alat pencatat There should be temperature
suhu, dan catatannya hendaklah dikaji recording devices, and records
secara teratur; should be under regular stated
review;
Di mana diperlukan, hendaklah Where applicable, there should be
dipasang alarm dan/atau alat an alarm and/or audible visual
peringatan audio-visual yang signal to indicate that a storage
mengindikasikan bahwa sistem temperature control system has
pengendali suhu penyimpanan telah failed. The system should permit
mengalami kegagalan. Sistem ini resetting only by authorized
hendaklah mengijinkan penyetelan personnel, and should be checked
ulang hanya kepada personil yang at regular stated intervals;
diberi wewenang, dan dicek secara
teratur dalam jangka waktu yang
ditetapkan;
Lemari pendingin (refrigerator) dan Refrigerators and freezers should
lemari pembeku (freezer) hendaklah be defrosted regularly and cleaned;
dibebaskan dari es secara teratur dan and
dibersihkan; dan
Apabila fasilitas penyimpanan dingin In the event that a refrigerated
dimatikan, pembersihan total storage facility is shut down, total
hendaklah dilakukan. cleaning should be performed.
38. Apabila nomor kode-setrip (barcode) 38. Where barcode numbers are produced
dibuat sendiri, hendaklah tersedia sistem by the site, there should be a system to
untuk memastikan akurasi dan keyakinan assure accuracy and reliability prior to
sebelum diluluskan. release.
39. Pemindai kode-setrip termasuk scanner 39. Barcode readers, including scanners
dan wands hendaklah diperiksa secara and wands, should be checked at
teratur dalam jangka waktu yang regular stated intervals and the results
ditetapkan dan hasilnya dicatat. recorded.
40. Semua persyaratan lain hendaklah 40. All other requirements should
sesuai dengan Bab 4 Peralatan conform to Chapter 4 Equipment
41. Sanitasi dan higiene tingkat tinggi 41. High level of sanitation and hygiene
hendaklah dipraktikkan pada tiap aspek should be practiced in every aspect of
pembuatan produk darah. Ruang manufacture of blood products. The
lingkup sanitasi dan higiene meliputi scope of sanitation and hygiene covers
personil, bangunan dan fasilitas, personnel, premises, equipment and
peralatan dan perkakas, kegiatan apparatus, production operations and
produksi dan wadah serta segala hal containers and anything that could
yang mungkin menjadi sumber become a source of contamination to
pencemaran terhadap produk. Sumber the product. Potential sources of
yang berpotensi menyebabkan contamination should be eliminated
pencemaran hendaklah dieliminasi through an integrated comprehensive
dengan menerapkan program santasi program of sanitation and hygiene.
dan higiene yang luas dan lengkap
serta terpadu.
42. Kontak langsung antara tangan operator 42. Direct contact should be avoided
dan produk darah hendaklah between the operator’s hands and blood
dihindarkan. products.
43. Semua persyaratan lain hendaklah 43. All other requirements should conform
sesuai dengan Bab 5 Sanitasi dan to Chapter 5 Sanitation and Hygiene
Higiene dan Aneks 1 Pembuatan and Annex 1 Manufacture of Sterile
Produk Steril. Medicinal Products.
44. Limbah tidak boleh dibiarkan 44. Waste material should not be allowed to
menumpuk. Limbah hendaklah accumulate. It should be collected in
dikumpulkan dalam wadah penampung suitable receptacles for removal to
yang sesuai untuk disingkirkan ke lokasi collection points outside the building
pengumpulan di luar bangunan dan and disposed of safely and in a sanitary
dimusnahkan dengan metode yang manner at regular and frequent
aman dan saniter secara teratur dalam intervals.
interval waktu pendek.
45. Semua persyaratan lain hendaklah 45. All other requirements should conform
sesuai dengan Bab 5 Sanitasi dan to Chapter 5 Sanitation and Hygiene
Higiene dan Aneks 1 Pembuatan and Annex 1 Manufacture of Sterile
Produk Steril. Medicinal Products.
46. Metode pembersihan dengan vakum 46. Vacuum or wet cleaning methods are to
dan basah lebih diutamakan. Udara be preferred. Compressed air and
bertekanan dan sikat hendaklah brushes should be used with care and
digunakan dengan cermat dan sedapat avoided if possible, as they increase the
mungkin dihindarkan, karena metode ini risk of product contamination.
meningkatkan risiko pencemaran
produk.
a) Pembersihan dan penyimpanan a) Cleaning and storing of mobile
peralatan yang dapat dipindahkan equipment and storing of cleaning
dan penyimpanan bahan pembersih materials should be done in rooms
hendaklah dilakukan di ruangan yang separated from processing areas.
terpisah dari area pengolahan.
b) Prosedur tertulis yang cukup rinci b) Written procedures in sufficient
untuk pembersihan dan sanitasi detail should be established and
peralatan dan wadah yang followed for cleaning and sanitizing
digunakan dalam pembuatan produk equipment, and containers used in
darah hendaklah dibuat dan dipatuhi. manufacturing blood products.
Prosedur ini hendaklah didesain These procedures should be
sedemikian rupa untuk designed to prevent equipment
menghindarkan pencemaran contamination by cleaning or
peralatan disebabkan bahan sanitizing agents and should at
pembersih atau bahan sanitasi, dan least include responsibility for
minimal mencakup penanggung cleaning, cleaning schedule,
jawab untuk pembersihan, jadwal method, equipment and materials
pembersihan, metode, alat dan used in cleaning operations, the
bahan yang digunakan untuk method of disassembling and
kegiatan pembersihan, serta metode reassembling equipment as
masing-masing untuk pembongkaran appropriate to assure proper
dan pemasangan kembali peralatan cleaning and where necessary
demi memastikan pembersihan yang sterilization, removal of previous
benar dan, apabila perlu, metode batch identification, as well as
sterilisasi, penyingkiran identifikasi protection of clean equipment from
bets terdahulu serta pemberian contamination prior to use.
perlindungan peralatan yang telah
dibersihkan terhadap pencemaran
sebelum digunakan.
c) Catatan pembersihan, sanitasi, c) Record of cleaning, sanitizing,
sterilisasi dan pemeriksaan sebelum sterilization and inspection prior to
digunakan hendaklah disimpan. use should be maintained.
47. Dalam segala hal, prosedur 47. In all instances, the cleaning and
pembersihan dan prosedur sanitasi sanitation procedures should be
hendaklah divalidasi dan dinilai secara validated and periodically assessed to
berkala untuk memastikan bahwa ensure that the effectiveness of the
efektifitas kegiatan memenuhi operation meets the requirements.
persyaratan.
48. Semua persyaratan lain hendaklah 48. All other requirements should conform
sesuai dengan Bab 5 Sanitasi dan to Chapter 5 Sanitation and Hygiene
Higiene dan Aneks 1 Pembuatan and Annex 1 Manufacture of Sterile
Produk Steril . Medicinal Products .
PRODUKSI PRODUCTION
49. Bahan sumber atau bahan awal untuk 49. The source or starting materials for
penyediaan komponen darah adalah blood component preparation are blood
donasi darah yang diambil dari donor donations collected from suitable
yang sesuai. Mutu komponen ini donors. The quality of these
dipastikan dengan pengendalian components is assured by control of all
seluruh tahap produksi, termasuk stages of production, including
identifikasi, pelabelan, kondisi identification, labelling, storage
penyimpanan, pengemasan dan conditions, packaging and dispatch.
pengirimannya.
50. Prosedur hendaklah merinci spesifikasi 50. The procedures should detail the
bahan yang akan memengaruhi mutu specifications for materials which will
produk akhir. Terutama hendaklah influence the quality of the final blood
tersedia spesifikasi untuk masing- product. In particular, specifications
masing darah, komponen darah (produk should be in place for blood and blood
antara dan produk akhir), bahan awal, components (intermediate and final
larutan tambahan, bahan pengemas products), starting material, additive
primer (kantong) dan peralatan. solutions, primary package material
(bags) and equipment.
Pengolahan Processing
51. Seluruh persyaratan yang relevan 51. All the relevant requirements are
dalam Pedoman ini berlaku. applicable.
Pelabelan Labelling
52. Darah yang dikumpulkan, produk antara 52. The collected blood and intermediate
dan komponen darah akhir hendaklah and finished blood components should
diberi label yang mencantumkan be labelled with relevant information of
informasi mengenai identitas dan status their identity and release status. The
pelulusan. Baik tipe label yang harus type of label to be used as well as the
digunakan maupun metodologi labelling methodology should be
pemberian label hendaklah diuraikan established in written procedures.
dalam prosedur tertulis.
53. Label pada produk darah yang telah 53. The label on a blood product which has
diluluskan untuk dipasokkan hendaklah been released for supply should include
meliputi informasi berikut: the following information:
a) nama produk dan, di mana a) the name of the product and, where
berlaku, kode produk; applicable, the product code;
b) nomor lot atau bets; b) lot or batch number;
c) tanggal daluwarsa dan, di mana c) expiration date and, if applicable,
berlaku, tanggal pembuatan; the date of manufacture;
d) label peringatan, bahwa produk d) a warning label that it could
dapat menyebarkan agens infeksi transmit infectious agents (except
(kecuali bagi plasma untuk for plasma for further fractionation).
fraksinasi lanjut). Apabila produk Where the product is accompanied
dilengkapi brosur informasi, by a product information leaflet, this
54. Seluruh persyaratan yang relevan 54. All the requirements are applicable.
berlaku.
55. Apabila terjadi produk akhir tidak dapat 55. In the event that the final product fails
diluluskan, pemeriksaan hendaklah release, a check should be made to
dilakukan untuk memastikan bahwa ensure that other components from the
komponen lain yang berasal dari donasi same donation and components
yang sama dan komponen yang prepared from previous donations given
disiapkan dari donasi sebelumnya yang by such donors have been identified.
diberi donor itu telah diidentifikasi. Bila There should be an immediate update
hal ini terjadi, hendaklah segera of the donor record to ensure that the
dilakukan pembaharuan catatan donor donor cannot make a further donation, if
untuk memastikan bahwa donor appropriate.
tersebut tidak dapat memberi donasi
lebih lanjut.
56. Bahan hendaklah disimpan sesuai 56. Material should be stored according to
instruksi pembuat. the instructions of the manufacturer.
57. Pengangkutan bahan antara tempat 57. Material should be transported between
yang berlainan hendaklah dengan cara sites in a manner that ensures the
yang memastikan penjagaan keutuhan integrity and status of the materials is
dan status bahan. maintained.
58. Suhu penyimpanan yang ditentukan 58. The specified storage temperatures of
untuk darah, plasma dan produk antara, blood, plasma and intermediate
bila disimpan dan selama pengangkutan products when stored and during
dari unit/lembaga pengumpul darah ke transportation from blood establishment
lokasi pembuatan, atau antar tempat to manufactures, or between different
pembuatan yang berbeda hendaklah manufacturing sites, should be checked
diperiksa dan divalidasi. Hal ini juga and validated. The same applies to
berlaku untuk pengiriman produk. delivery of these products.
60. Kegiatan penyimpanan dan pengiriman 60. Storage and dispatch routines should
hendaklah dilakukan dengan cara yang take place in a safe and controlled way
aman dan terkendali untuk memastikan in order to assure product quality during
mutu produk sepanjang waktu the whole storage period and to avoid
penyimpanan dan menghindarkan mix-ups of blood products.
terjadi kecampurbauran produk darah.
61. Prosedur hendaklah merinci cara 61. Procedures should detail the receipt,
penerimaan, penanganan dan handling and storage of material and
penyimpanan bahan dan komponen blood components.
darah.
62. Hendaklah tersedia suatu sistem untuk 62. There should be a system in place to
menjaga dan mengendalikan maintain and control the storage of
penyimpanan komponen darah selama blood components during their shelf life,
masa edar/simpan, termasuk segala including any transportation that may be
pengangkutan bila diperlukan. required.
63. Darah otolog dan komponen darah 63. Autologous blood and blood
hendaklah disimpan terpisah. components should be stored
separately.
64. Sebelum dikirim hendaklah produk 64. Prior to their dispatch, products should
diperiksa secara visual. be visually inspected.
65. Pengiriman produk hendaklah dilakukan 65. Dispatch of products should be made by
oleh personil yang diberi wewenang. authorized personnel. There should be
Hendaklah dibuat catatan tentang a record identifying the person
identifikasi personil yang mengirim dan dispatching and the person receiving
personil yang menerima komponen. the components.
66. Hendaklah tersedia prosedur untuk 66. At the time of dispatch, there should be
memastikan bahwa pada saat a procedure in place to ensure that all
pengiriman semua produk yang products to be issued have been
dikeluarkan telah diluluskan secara formally released for use.
formal.
68. Produk yang telah terkirim hendaklah 68. Once delivered, products should not be
tidak dikembalikan dengan pengiriman returned for subsequent dispatch unless
berikut, kecuali langkah sebagai berikut the following steps are taken:
telah dilakukan:
a) prosedur untuk pengembalian diatur a) the procedure for return of a
dalam kontrak; dan products is regulated by contract;
and
b) tiap produk yang dikembalikan b) each returned products is
disertai pernyataan yang accompanied by a signed and
ditandatangani dan diberi tanggal dated statement that the agreed
bahwa kondisi penyimpanan yang storage conditions have been met.
69. Semua persyaratan lain hendaklah 69. All other requirements should conform
sesuai dengan Bab 6 Produksi. to Chapter 6 Production.
Pengawasan Mutu Darah dan Plasma Quality Control of Blood and Plasma
70. Darah atau plasma yang digunakan 70. Blood or plasma used as a source
sebagai bahan awal untuk membuat material for the manufacture of blood
produk darah hendaklah diambil oleh products should be collected by blood
unit/lembaga pengambilan darah dan establishments and are tested in
diuji di laboratorium yang disetujui oleh laboratories approved by NADFC.
Badan POM.
71. Prosedur untuk menentukan kesesuaian 71. Procedures to determine the suitability
orang untuk mendonasi darah dan of individuals to donate blood and
plasma, yang akan digunakan sebagai plasma, used as a source material for
sumber untuk membuat produk darah, the manufacture of blood products, and
serta hasil pengujian donasi hendaklah the results of the testing of their
didokumentasikan oleh unit/lembaga donations should be documented by the
pengambilan darah dan hendaklah collection establishment and should be
tersedia bagi industri produk darah. available to the manufacturer of the
blood product.
72. Pemantauan mutu produk darah 72. Monitoring of the quality of the blood
hendaklah dilakukan sedemikian rupa product should be carried out in such a
sehingga segala penyimpangan dari way that any deviations from the quality
spesifikasi mutu dapat dideteksi. specifications can be detected.
73. Hendaklah tersedia metode untuk 73. Methods should be in place for clearly
membedakan secara jelas produk atau distinguishing between products or
produk antara yang sudah melalui intermediates which have undergone a
proses penghilangan atau inaktivasi process of virus removal or inactivation,
virus dari yang belum diproses. from those which have not.
74. Metode validasi yang digunakan untuk 74. Validation methods used for virus
menghilangkan atau menginaktivasi removal or virus inactivation should not
virus hendaklah tidak dilaksanakan be conducted in the production facilities
dalam fasilitas produksi, agar tidak in order not to put the routine
menimbulkan risiko pencemaran oleh manufacture at any risk of
virus yang digunakan untuk kegiatan contamination with the viruses used for
validasi pada pembuatan rutin. validation.
75. Produk darah yang dikembalikan karena 75. Blood products which have been
tidak digunakan hendaklah tidak returned unused should normally not be
digunakan kembali; (lihat juga Bab 6 re-used (see also Chapter 6 Production,
Produksi, Butir 6.171). Section 6.171)
76. Sebelum donasi darah dan plasma atau 76. Before any blood and plasma donations,
produk yang berasal dari keduanya or any product derived therefrom are
77. Suhu penyimpanan yang ditentukan 77. The specified storage temperatures of
bagi darah, plasma dan produk antara, blood, plasma and intermediate
apabila disimpan dan selama products when stored and during
transportasi dari unit/lembaga transportation from collection
pengambil darah/plasma ke fasilitas establishments to manufacturers, or
pembuatan atau antar lokasi pembuatan between different manufacturing sites,
yang berbeda, hendaklah diperiksa dan should be checked and validated. The
divalidasi. Hal ini berlaku juga pada same applies to delivery of these
pengiriman produk. products.
78. Kumpulan plasma homogen pertama 78. The first homogeneous plasma pool
(misalnya setelah pemisahan (e.g. after separation of the
cryoprecipitate) hendaklah diuji dengan cryoprecipitate) should be tested using
menggunakan metode pengujian yang a validated test method, of suitable
divalidasi akan sensitivitas dan sensitivity and specificity, and found non
spesifitasnya, dan ditemukan nonreaktif reactive for the following markers of
terhadap penanda agens penyebar specific disease transmitting agents:
penyakit spesifik berikut:
HBsAg; HBsAg;
Antibodi terhadap HIV 1 dan HIV Antibodies to HIV 1 and HIV 2;
2;dan and
Antibodi terhadap HCV. Antibodies to HCV.
79. Hanya bets yang berasal dari kumpulan 79. Only batches derived from plasma pools
plasma, yang diuji dan ditemukan tested and found non-reactive for
nonreaktif terhadap Hepatitis C Virus Hepatitis C Virus Ribonucleic acid (HCV
Ribonucleic acid (HCV RNA) dengan RNA) by nucleic acid amplification
nucleic acid amplification technology technology (NAT), using a validated test
(NAT) yang menggunakan metode method of suitable sensitivity and
pengujian yang divalidasi akan specificity, should be released.
sensitivitas dan spesifitas, dapat
diluluskan.
80. Persyaratan pengujian virus atau agens 80. Testing requirements for viruses, or
infeksi lain hendaklah other infectious agents, should be
mempertimbangkan perkembangan considered in the light of knowledge
pengetahuan yang muncul seperti emerging as to infectious agents and
agens infeksi dan ketersediaan metode the availability of appropriate test
pengujian yang sesuai. methods.
81. Label pada masing-masing unit plasma 81. The labels on single units of plasma
yang disimpan untuk pengumpulan stored for pooling and fractionation
(pooling) dan fraksinasi hendaklah should comply with the provisions of the
memenuhi persyaratan monografi pharmacopoeia monograph for Human
farmakope untuk “Plasma Manusia Plasma for Fractionation and bear at
untuk Fraksinasi” (“Human Plasma for least the identification number of the
Fractionation”) dan minimal donation, the name and address of the
mencantumkan nomor identifikasi collection establishment or the
donasi, nama dan alamat unit/lembaga references of the blood transfusion
pengambilan darah/plasma atau service responsible for preparation, the
referensi unit pelayanan transfusi darah batch number of the container, the
yang bertanggung jawab untuk storage temperature, the total volume or
penyediaan, nomor bets wadah, suhu weight of plasma, the type of
penyimpanan, volume atau bobot total anticoagulant used and the date of
plasma, tipe antikoagulan yang collection and/or separation.
digunakan serta tanggal pengambilan
dan/atau pemisahan.
82. Untuk mengurangi pencemaran mikroba 82. In order to minimize the microbiological
dalam plasma untuk fraksinasi atau contamination of plasma for
penyusupan bahan asing, proses fractionation or the introduction of
pencairan dan pengumpulan hendaklah foreign material, the thawing and
dilakukan minimal dalam area kelas C pooling should be performed in Grade C
(atau kelas yang lebih tinggi), dengan (or better) area, wearing the appropriate
mengenakan pakaian yang sesuai, dan clothing and in addition face masks and
- di samping itu - hendaklah dipakai gloves should be worn. Methods used
masker serta sarung tangan. Metode for opening bags, pooling and thawing
yang digunakan untuk membuka should be regularly monitored, e.g. by
kantong, pengumpulan, dan pencairan testing for bioburden. The clean room
hendaklah dipantau secara teratur, requirements for all other open
misalnya dengan pengujian bioburden. manipulations should conform to GMP.
Persyaratan ruang bersih untuk semua
penanganan terbuka lain hendaklah
memenuhi persyaratan CPOB.
83. Di mana berlaku, hendaklah tersedia 83. Where applicable, there should be a
prosedur tertulis pengawasan mutu, documented procedure for quality
termasuk penggunaan pola control, including the use of a sampling
pengambilan sampel, untuk plan, to ensure that the critical
memastikan bahwa semua tahap manufacturing steps from collection to
pembuatan yang kritis mulai final product meet defined acceptance
pengambilan darah atau plasma hingga criteria. The following points should be
produk jadi memenuhi kriteria taken into account:
penerimaan yang ditetapkan. Hal
84. Pengawasan mutu darah dan 84. Quality control of blood and blood
komponen darah hendaklah components should be carried out
dilaksanakan sesuai pola pengambilan according to a defined sampling plan.
sampel. Di mana berlaku, cara Where applicable, the practice of
melakukan pengumpulan sampel pooling of samples before testing should
sebelum pengujian hendaklah be clearly stated and the donations
dinyatakan dengan jelas dan donasi used in the pooled sample recorded.
yang digunakan dalam sampel yang
dikumpulkan dicatat.
85. Pengumpulan sampel, seperti untuk 85. Pooling of samples, such as for the
mengukur Faktor VIII dalam plasma, measurement of Factor VIII in plasma,
hanya dapat diterima apabila data is only acceptable where comparative
komparatif dari sampel yang data of pooled samples and individual
dikumpulkan dan sampel individual samples have demonstrated assurance
telah membuktikan kepastian akan of equivalence.
ekuivalensi.
86. Pola pengambilan sampel untuk 86. The sampling plan for testing of blood or
pengujian darah dan komponen darah blood components should take into
hendaklah mempertimbangkan bahwa account that most components are
komponen terbanyak berasal dari donor derived from an individual single donor,
tunggal individual dan dinyatakan and should be considered as a single
sebagai satu “bets” tunggal. “batch”.
87. Satu unit darah atau komponen darah 87. A unit of blood or a blood component
hendaklah tidak diluluskan untuk should not be released for use if it is
digunakan bila diuji dengan suatu tested by any method that
metode yang integritas produknya compromises the integrity of the
dikompromikan. product.
88. Semua persyaratan lain hendaklah 88. All other requirements should conform
sesuai dengan Bab 7 Pengawasan to Chapter 7 Quality Control.
Mutu.
89. Darah dan komponen darah hendaklah 89. Blood and blood components should be
dipantau terhadap pecemaran mikroba monitored for microbiological
menurut spesifikasi yang telah contamination according to established
ditetapkan untuk memastikan keyakinan specifications to ensure both the
yang konsisten baik terhadap proses continuing reliability of the established
yang ditentukan maupun terhadap process and the safety of the final
keamanan produk jadi. Pola product. The sampling plan per product
pengambilan sampel untuk tiap produk should take into account the type of
hendaklah mempertimbangkan tipe system (“open” versus “closed”) that is
sistem (“terbuka” versus “tertutup”) used for the preparation of that blood
yang digunakan dalam menyiapkan component.
komponen darah tersebut.
91. Spesifikasi untuk darah, bahan awal, 91. Specifications should be in place for
larutan tambahan dan bahan pengemas blood, starting materials, additive
primer atau kantong pengambilan solutions and primary packaging
hendaklah tersedia. materials or collection bags.
92. Semua bahan yang dapat memberikan 92. Each material which may have a direct
dampak langsung terhadap mutu effect on the quality of the product
produk hendaklah memiliki spesifikasi should have a specification which
yang meliputi informasi sebagai berikut: include the following information :
a) Nama standar dan referen kode a) The standard name and unique code
yang unik (kode produk) yang reference used in records;
digunakan dalam catatan;
b) Sifat utama fisik, kimiawi dan b) The key physical, chemical or
biologis; biological properties;
c) Kriteria pengujian dan batasnya, c) The criteria for test and limits,
penampilan fisik, karakteristik dan physical appearance, cha-racteristics
kondisi penyimpanan; and storage conditions;
d) Pola pengambilan sampel atau d) Any sampling plans or sampling
instruksi pengambilan sampel dan instructions and precautions; and
tindakan pengamanan; dan
e) Persyaratan yang menyatakan e) A requirement that only approved
bahwa yang boleh digunakan critical material may be used.
hanya bahan kritis yang diluluskan.
93. Semua persyaratan lain hendaklah 93. All other requirements should conform
sesuai dengan Bab 7 Pengawasan to Chapter 7 Quality Control.
Mutu.
95. Spesifikasi yang ditetapkan untuk bahan 95. There should be defined specifications
kritis dan disetujui antara pemasok for critical materials agreed between the
(termasuk laboratorium pengujian) dan supplier (including testing laboratories)
industri hendaklah disiapkan. and the site. There should be a regular
Pengkajian spesifikasi yang teratur stated review of the specifications to
hendaklah dilakukan untuk memastikan ensure they meet the current
tetap memenuhi persyaratan terakhir. requirements.
96. Bahan kritis hendaklah tidak digunakan 96. Critical materials should not be used
sampai selesai diverifikasi terhadap until they have been verified for
kesesuaian dengan spesifikasinya. conformity with their specifications.
Persetujuan dengan pemasok There should be an agreement with the
mengenai batas penolakan hendaklah supplier on the limits of rejection in
ditetapkan sebelum melakukan advance of the supply.
pemasokan.
97. Pemasok bahan kritis hendaklah 97. Suppliers of critical materials should be
dievaluasi untuk menilai kesang- evaluated to assess their ability to
gupannya memasok bahan yang supply materials meeting requirements.
memenuhi persyaratan. Hal ini dapat They may be done by evaluating
dilakukan dengan mengevaluasi supplier compliance with quality
pemenuhan sistem mutu oleh systems, direct audit or by accreditation
pemasok, audit langsung atau dengan to an appropriate quality standard.
cara melakukan akreditasi terhadap
standar mutu yang sesuai.
99. Darah dari sesi donor hendaklah 99. Blood from donor sessions should be
diangkut ke tempat pengolahan dalam transported to the processing site under
kondisi suhu yang sesuai untuk temperature conditions appropriate for
komponen yang akan disiapkan. the component which will be prepared.
100. Hendaklah tersedia data validasi yang 100. There should be validation data to
membuktikan bahwa metode demonstrate that the method of
transportasi dapat menjaga darah transport maintains the blood within the
dalam batas suhu yang ditetapkan specified temperature range throughout
selama waktu pengangkutan. the period of transportation.
101. Darah dan komponen darah hendaklah 101. Blood and blood components should be
ditempatkan dalam kondisi placed in controlled and validated
penyimpanan yang divalidasi dan storage conditions as soon as
dikendalikan sesegera mungkin setelah practicable after venepuncture. The
venepuncture. Saat dan metode timing and method of separation is
pemisahan tergantung pada dependent on the blood component to
persyaratan komponen darah yang be prepared.
akan dibuat.
102. Pengujian yang krusial bagi 102. Tests which are crucial for quality
pengawasan mutu tapi tidak dapat control but cannot be carried out on the
dilakukan pada produk jadi hendaklah finished product should be performed at
dilakukan pada suatu tahap pembuatan an appropriate stage of manufacture.
yang sesuai.
103. Apabila mungkin sampel dari donasi 103. Where possible, samples of individual
individual hendaklah disimpan untuk donations should be stored to facilitate
memungkinkan pelaksanaan segala any necessary traceability procedure.
prosedur penelusuran yang diperlukan. This would normally be the
Hal ini umumnya menjadi tanggung responsibility of the blood
jawab unit/lembaga pengambilan. establishment. Samples of each pool of
Sampel dari tiap kumpulan plasma plasma should be stored under suitable
hendaklah disimpan dalam kondisi yang conditions for at least one year after the
sesuai minimal selama satu tahun sejak expiration date of the finished product
tanggal daluwarsa produk jadi dengan with the longest shelf life.
masa edar/simpan terpanjang.
104. Segala kerusakan atau masalah yang 104. Any defect or problem associated with a
berkaitan dengan produk jadi atau medicinal product, or with any critical
dengan segala bahan kritis yang material used in the collection, handling,
digunakan pada pengambilan, processing and testing of the
penanganan, pengolahan dan pengujian manufactured product, that could harm
produk yang dapat membahayakan the recipient or donor, should be notified
pengguna atau donor hendaklah as soon as practicable to the NADFC
diinformasikan segera kepada Badan and, where applicable, the relevant
POM dan, di mana berlaku, kepada sponsor.
sponsor yang relevan.
105. Hendaklah tersedia prosedur tetap yang 105. There should be standard operating
aman dan efektif untuk pemusnahan procedure for the safe and effective
darah, plasma atau produk antara. disposal of blood, plasma or
intermediates.
106. Tiap wadah penampung darah dan 106. Each blood collecting container and its
wadah pendampingnya (satellite satellite container/s, if present, should
container), bila ada, hendaklah be examined visually for damage or
diperiksa secara visual terhadap evidence of contamination prior to its
kerusakan atau pecemaran sebelum use (before blood collection) and before
digunakan (sebelum pengambilan the product is distributed. Where any
darah) dan sebelum produk defect, improper labelling or abnormal
didistribusikan. Apabila ditemukan appearance is observed, the container
kerusakan, pelabelan yang tidak benar should not be used, or, if detected after
atau penampilan yang tidak normal, filling, the component should be
wadah hendaklah tidak digunakan, atau, properly discarded.
apabila ditemukan setelah diisi,
komponen hendaklah disingkirkan
dengan benar.
107. Sampel representatif dari tiap lot 107. Representative samples of each lot of
pereaksi atau larutan hendaklah reagents or solutions should be
diperiksa dan/atau diuji untuk tiap hari inspected and/or tested on each day of
penggunaan sesuai dengan Protap use as described in the SOP for
yang menentukan kesesuaiannya untuk determining their suitability for use.
digunakan.
108. Semua pereaksi yang digunakan dalam 108. All reagents used in the collection,
pengambilan, pengolahan, uji processing, compatibility testing,
kompatibilitas, penyimpanan dan storage and distribution of blood and
distribusi darah dan komponen darah blood components should be stored in a
hendaklah disimpan dengan cara yang safe, sanitary and orderly manner.
aman, saniter dan rapi.
109. Semua pereaksi yang tidak mempunyai 109. All reagents that do not bear an
tanggal daluwarsa hendaklah disimpan expiration date should be stored in such
sedemikian rupa sehingga yang terlama a manner that the oldest is used first.
digunakan lebih dahulu.
110. Pereaksi hendaklah digunakan sesuai 110. Reagents should be used in a manner
instruksi yang disediakan pembuatnya. consistent with instruction provided by
the manufacturer.
111. Sampel representatif dari tiap lot 111. Representative samples of each lot of
pereaksi atau pelarut yang disebut the following reagents or solutions
berikut hendaklah diuji secara teratur should be tested regularly to determine
untuk menentukan kapasitasnya their capacity to perform as required :
berkinerja sesuai dengan yang
dipersyaratkan:
113. Larutan yang digunakan dalam 113. Solutions used in ex-vivo manufacture
pembuatan produk ex-vivo hendaklah of product should be labelled as sterile
diberi label sebagai “steril” dan “untuk and for therapeutic use. Where
penggunaan terapetik”. Apabila larutan solutions are not labelled accordingly,
tidak diberi label yang sesuai, there should be records to demonstrate
hendaklah ada catatan yang that the solution in use has been found
membuktikan bahwa larutan yang to be sterile by an accredited laboratory.
digunakan telah disterilisasi oleh
laboratorium yang diakreditasi.
114. Semua persyaratan lain hendaklah 114. All requirements should conform to
sesuai dengan Bab 10 Dokumentasi. Chapter 10 Documentation.
115. Semua persyaratan lain hendaklah 115. All requirements should conform to
memenuhi Bab 8 Inspeksi Diri, Audit Chapter 8 Self Inspection, Quality Audit
Mutu dan Audit & Persetujuan and Supplier’s Audit & Approval.
Pemasok.
116. Semua persyaratan lain hendaklah 116. All requirements should conform to
memenuhi Bab 9 Penanganan Keluhan Chapter 9 Handling of Product
terhadap Produk dan Penarikan Complaits and Product Recall, and
Kembali Produk serta Bab 6 Produksi, Chapter 6 Production, Sections 6.171 –
Butir 6.171 - 6.174 . 6.174.
DOKUMENTASI DOCUMENTATION
117. Semua Butir dalam Bab 10 117. The relevant Sections of Chapter 10.
Dokumentasi berlaku. Di samping itu Documentation are applicable. In
pedoman berikut ini hendaklah dipatuhi. addition, the following guidelines should
be followed.
118. Prosedur tetap tertulis hendaklah dibuat 118. Written standard operating procedures
dan mencakup seluruh langkah yang should be established and should
harus dipatuhi dalam pengolahan, include all steps to be followed in the
penyimpanan dan distribusi produk processing, storage and distribution of
darah. Prosedur ini hendaklah tersedia blood products. Such procedures
bagi personil untuk digunakan di area should be available to the personnel for
tempat prosedur itu dilaksanakan, use in the areas where the procedures
kecuali hal ini tidak dapat dilaksanakan. are performed, unless this is impractical.
119. Prosedur tetap tertulis hendaklah 119. The written standard operating
mencakup, tapi tidak terbatas pada, procedures should include, but are not
uraian berikut ini, di mana berlaku: limited to, descriptions of the following,
when applicable:
a) Seluruh pengujian dan pengujian a) All tests and repeat tests performed
ulang yang dilakukan pada on blood components during
komponen darah selama processing, including testing for
pengolahan, termasuk pengujian infection diseases;
penyakit infeksi;
b) Suhu penyimpanan dan metode b) Storage temperature and methods
pengendalian suhu penyimpanan of controlling storage temperature
untuk semua produk darah dan for all blood products and reagents;
pereaksi;
c) Masa edar/simpan yang ditentukan c) Shelf-life assigned for all final
bagi semua produk jadi; products;
d) Kriteria penentuan apakah produk d) Criteria for determining whether
darah yang dikembalikan sesuai returned blood product is suitable
untuk dikirim kembali; for re-issue;
e) Prosedur yang digunakan untuk e) Procedures used for relating blood
menghubungkan produk darah product to blood component
dengan komponen darah yang involved;
berkaitan;
f) Prosedur pengawasan mutu untuk f) Quality control procedures for
suplai dan pereaksi yang supplies and reagents employed in
digunakan dalam pengujian blood component and blood
komponen darah dan produk product testing;
darah;
g) Jadwal dan prosedur untuk g) Schedules and procedures for
merawat dan memvalidasi equipment maintenance and
peralatan; validation;
h) Prosedur pemberian label, h) Labelling procedures, including
termasuk penjagaan untuk safeguards to avoid labelling mix-
menghindarkan (kecampurbauran up;
label);
i) Semua catatan berkaitan dengan i) All records pertinent to the lot or
Catatan Records
121. Semua catatan hendaklah mudah 121. All records should be legible and
dibaca dan tidak mudah terhapus serta indelible, and should identify the person
hendaklah mengidentifikasi personil performing the work, include dates of
yang melaksanakan pekerjaan, the various entries, show test results as
mencakup tanggal dari seluruh entri, well as the interpretation of the results,
menunjukkan hasil pengujian serta show the expiration date assigned to
interpretasi hasil uji, menunjukkan specific products, and be as detailed as
tanggal daluwarsa yang diberikan necessary to provide a complete history
kepada produk spesifik dan serinci yang of the work performed.
diperlukan untuk dapat memberikan
riwayat lengkap dari kegiatan yang
dilakukan.
122. Hendaklah tersedia catatan yang sesuai 122. Appropriate records should be available
dari mana dapat ditentukan nomor lot from which to determine lot numbers of
dari suplai dan pereaksi yang digunakan supplies and reagents used for specific
untuk lot atau unit spesifik suatu produk lots or units of the final product.
jadi.
123. Catatan pengolahan hendaklah meliputi: 123. Processing records should include :
a) pengolahan produk darah, a) Blood product processing, including
termasuk hasil dan interpretasi results and interpretation of all tests
terhadap semua pengujian dan and retests; and
124. Catatan penyimpanan dan distribusi 124. Storage and distribution records should
hendaklah meliputi: include:
a) masing-masing distribusi dan a) Distribution and disposition, as
disposisi produk darah; appropriate, of blood products;
b) pemeriksaan visual produk darah b) Visual inspection of blood products
selama penyimpanan dan saat during storage and immediately
sebelum distribusi; before distribution;
c) suhu penyimpanan, termasuk c) Storage temperature, including
lembar pencatat suhu yang installed temperature recorder
dipasang; dan charts; and
d) penyerahan, termasuk catatan d) Reissue, including records of
penjagaan suhu yang benar. proper temperature maintenance.
126. Catatan pengawasan mutu hendaklah 126. Quality control records should include:
meliputi:
a) kalibrasi dan kualifikasi peralatan; a) Calibration and qualification of
equipment;
b) pemeriksaan kinerja peralatan dan b) Performance checks of equipment
pereaksi; and reagents;
c) pemeriksaan berkala terhadap c) Periodic check on sterile technique;
teknik sterilisasi;
d) pengujian berkala terhadap d) Periodic tests of capacity of
kapasitas wadah pengiriman untuk shipping containers to maintain
menjaga suhu yang benar selama proper temperature in transit; and
transit; dan
e) hasil pengujian kehandalan. e) Proficiency test results.
127. Laporan dan keluhan mengenai reaksi 127. Administration reaction report and
penggunaan produk, termasuk catatan complaints, including record of
penyelidikan dan tindak lanjut investigations and follow-up.
hendaklah disimpan.
128. Catatan umum hendaklah mencakup: 128. General records should include:
a) sterilisasi suplai dan pereaksi yang a) sterilization of supplies and
disiapkan dalam fasilitas, termasuk reagents prepared within the
tanggal, interval waktu, suhu dan facility, including date, time interval,
caranya; temperature and mode;
b) personil yang bertanggung jawab; b) responsible personnel;
c) kekeliruan dan kecelakaan; c) errors and accidents;
129. Catatan mengenai produk darah 129. Records should be retained for such
hendaklah disimpan selama waktu interval beyond the expiration date for
tertentu yang melewati tanggal the blood product as necessary to
daluwarsa untuk memungkinkan facilitate the reporting of any
pelaporan segala reaksi klinis yang unfavourable clinical reactions. The
tidak diinginkan. Masa penyimpanan retention period should not be less than
hendaklah tidak kurang dari 5 tahun 5 years after the records of processing
dihitung setelah catatan pengolahan have been completed or 6 months after
bets dilengkapi atau 6 bulan setelah the latest expiration date for the
tanggal daluwarsa produk individual; individual product, whichever is the later
tanggal terakhir adalah yang date.
diberlakukan.
Prosedur dan Catatan Distribusi dan Distribution and Receipt Procedures and
Penerimaan Records
130. Prosedur distribusi dan penerimaan 130. Distribution and receipt procedures
hendaklah mencakup sistem yang dapat should include a system by which the
menentukan dengan segera distribusi distribution or receipt of each unit can
dan penerimaan tiap unit untuk be readily determined to facilitate its
memudahkan penarikan kembali recall, if necessary.
produk, bila diperlukan.
131. Catatan distribusi hendaklah meliputi 131. Distribution records should contain
informasi untuk mempermudah information to readily facilitate the
identifikasi nama dan alamat penerima, identification of the name and address
tanggal dan jumlah yang diserahkan, of the consignee, the date and quantity
nomor lot dari unit dan tanggal delivered, the lot number of the unit(s),
daluwarsa. and the date of expiration.
132. Catatan pelaporan keluhan mengenai 132. Records should be maintained of any
reaksi merugikan berkenaan dengan reports of complaints of adverse
suatu unit produk darah yang timbul reactions regarding each unit of blood
akibat pengolahan produk darah product arising as a result of blood
hendaklah disimpan. Penyelidikan products processing. A thorough
menyeluruh terhadap tiap reaksi investigation of each reported adverse
merugikan yang dilaporkan hendaklah reaction should be made. A written
dilakukan. Laporan tertulis mengenai report of the investigation of adverse
133. Apabila komplikasi akibat pemakaian 133. When a complication of blood products
produk darah dikonfirmasi berakibat administration is confirmed to be fatal,
fatal, hendaklah Badan Pengawas Obat the National Agency of Drug and Food
dan Makanan (BPOM) diberitahu Control (NADFC) should be notified by
melalui telepon atau telefaks sesegera telephone or telefax as soon as
mungkin; pelaporan tertulis mengenai possible; a written report of the
investigasi hendaklah disampaikan investigation should be submitted to the
kepada BPOM dalam 7 (tujuh) hari NADFC within 7 days after the fatality,
setelah kejadian fatal oleh lembaga by the administration institution.
yang memberikan produk kepada
pasien.
Obat investigasi atau obat yang digunakan Investigational products or medicinal products
untuk uji klinis hendaklah dibuat mengikuti intended for use in clinical trials should be
prinsip dan pedoman rinci CPOB. Secara produced in accordance with the principles
umum, bab-bab umum Pedoman CPOB and the detailed guidelines of GMP for
berlaku untuk obat investigasi, kecuali medicinal products. The general chapters of
dinyatakan lain. Prosedur hendaklah dibuat the GMP Guidelines apply to investigational
fleksibel untuk memungkinkan perubahan medicinal products, unless otherwise stated.
seiring dengan peningkatan pengetahuan Procedures need to be flexible to provide for
tentang proses, dan sesuai dengan tahap changes as knowledge of the process
pengembangan produk. increases, and appropriate to the stage of
development of the product.
Dalam uji klinis, tambahan risiko mungkin In clinical trials there may be added risk to
terjadi pada subyek uji dibandingkan dengan participating subjects compared to patients
pasien yang diobati dengan produk yang treated with marketed products. The
sudah beredar. Penerapan CPOB pada application of GMP to the manufacture of
pembuatan obat investigasi bertujuan untuk investigational medicinal products is intended
menjamin subyek uji tidak berada dalam to ensure that trial subjects are not placed at
kondisi berisiko, dan hasil uji klinis tidak risk, and that the results of clinical trials are
dipengaruhi oleh keamanan, mutu atau unaffected by inadequate safety, quality or
kemanjuran yang tidak memadai akibat dari efficacy arising from unsatisfactory
proses pembuatan yang tidak baik. Selain itu, manufacture. Equally, it is intended to ensure
CPOB juga menjamin konsistensi antar bets that there is consistency between batches of
obat investigasi yang sama, yang digunakan the same investigational medicinal products
untuk uji klinis yang sama atau berbeda, dan used in the same or different clinical trials, and
bahwa perubahan selama pengembangan that changes during the development of an
obat investigasi didokumentasikan dan investigational medicinal products are
dijustifikasi dengan cukup. adequately documented and justified.
investigasi .
1. Sistem mutu yang didesain, dibuat dan 1. The Quality System, designed, set up and
diverifikasi oleh industri farmasi atau verified by the manufacturer or importer,
importir, hendaklah diuraikan dalam should be described in written procedures
prosedur tertulis dan diberikan kepada available to the sponsor, taking into
sponsor, dengan mempertimbangkan account the GMP principles and
prinsip dan pedoman CPOB yang guidelines applicable to investigational
berkaitan dengan obat investigasi . medicinal products.
PERSONALIA PERSONNEL
6. Untuk pembuatan produk tertentu (lihat 6. For the production of the particular
Bab 3 Bangunan dan Fasilitas, Butir products (see Chapter 3 Premises,
3.10), proses pembuatan beberapa bets Section 3.10) campaign working may be
secara berurutan diperbolehkan tanpa acceptable in place of dedicated and self-
perlu menggunakan sarana khusus dan contained facilities. Because the toxicity
self-contained. Mengingat toksisitas of the materials may not be fully known,
bahan mungkin belum sepenuhnya cleaning is of particular importance;
diketahui, kebersihan sangat penting account should be taken of the solubility
untuk diperhatikan; dan perlu of the product and of excipients in various
dipertimbangkan kelarutan produk dan cleaning solvents.
bahan pembantu dalam berbagai larutan
pembersih.
DOKUMENTASI DOCUMENTATION
10. Rasional perubahan hendaklah dicatat 10. Rationales for changes should be
dan konsekuensi perubahan mutu produk recorded and the consequences of a
dan uji klinis yang sedang berjalan change on product quality and on any on-
hendaklah diinvestigasi dan going clinical trials should be investigated
didokumentasikan. and documented.
11. Catatan bets hendaklah disimpan minimal 11. Batch manufacturing records should be
5 (lima) tahun sesudah uji klinis selesai retained for at least 5 years after
atau minimal 5 (lima) tahun sesudah completion of the clinical trial or at least 5
pemberhentian uji klinis secara resmi years after formal discontinuation or in
atau sesuai peraturan yang berlaku. conformance with the applicable
regulatory requirement(s).
8 Order Order
12. Order dilakukan oleh atau atas nama 12. The order should request the processing
sponsor kepada industri farmasi. Order and/or packaging of a certain number of
tersebut hendaklah mencantumkan units and/or their shipping and be given
permintaan pengolahan dan/atau by or on behalf of the sponsor to the
pengemasan suatu jumlah unit tertentu manufacturer. It should be in writing
serta pengirimannya. Order hendaklah (though it may be transmitted by
tertulis (walaupun dapat dikirimkan electronic means), and precise enough to
secara elektronis) dan cukup teliti untuk avoid any ambiguity. It should be formally
menghindarkan makna ganda. Order authorized and refer to the Product
hendaklah diotorisasi secara resmi dan Specification File and the relevant clinical
merujuk kepada Dokumen Spesifikasi trial protocol as appropriate.
Produk dan protokol uji klinis yang
relevan sesuai kebutuhan.
13. Dokumen Spesifikasi Produk hendaklah 13. The Product Specification File should be
selalu dimutakhirkan selama pengem- continually updated as development of
bangan produk dan memastikan the product proceeds, ensuring
penelusuran yang tepat terhadap versi appropriate traceability to the previous
terdahulu. Dokumen hendaklah versions. It should include, or refer to,
mencakup atau merujuk kepada specifications and analytical methods for
spesifikasi dan metode analisis untuk starting materials, packaging materials,
bahan awal, bahan pengemas, produk intermediate, bulk and finished product;
antara, produk ruahan dan produk jadi; manufacturing methods; in-process
metode pembuatan; pengujian dan testing and methods; approved label
metode selama-proses; kopi label yang copy; batch release; relevant clinical trial
disetujui; pelulusan bets; protokol uji klinis protocols and randomisation codes, as
yang relevan dan kode pengacakan, appropriate; relevant technical
sebagaimana mestinya; kesepakatan agreements with contract givers, as
teknis yang relevan dengan pemberi appropriate; stability data; storage and
kontrak, sebagaimana mestinya; data shipment conditions. But these items are
stabilitas; kondisi penyimpanan dan not intended to be exclusive or
pengiriman. Tetapi semua dokumen exhaustive. The contents will vary
tersebut di atas tidak dimaksudkan depending on the product and stage of
sebagai dokumen yang eksklusif atau development.
yang sudah lengkap. Isi dokumen akan
bervariasi tergantung dari produk dan
tahap pengembangannya.
Prosedur Pengolahan Induk dan Prosedur Master Processing Procedures and Master
Pengemasan Induk Packaging Procedures
14. Tiap kegiatan pembuatan atau pasokan 14. For every manufacturing operation or
hendaklah mempunyai prosedur dan supply there should be clear and
catatan tertulis yang jelas dan memadai. adequate written instructions and written
Untuk kegiatan yang tidak dilakukan records. Where an operation is not
berulang-ulang, tidak perlu membuat repetitive it may not be necessary to
prosedur pengolahan induk dan prosedur produce master processing procedures
pengemasan induk. Catatan sangatlah and master packaging procedures.
penting untuk menyiapkan dokumen versi Records are particularly important for the
terakhir yang akan digunakan dalam preparation of the final version of the
pembuatan rutin yang sudah mendapat documents to be used in routine
izin edar. Tiap perubahan hendaklah manufacture once the marketing
diotorisasi oleh personil yang authorization is granted. Any changes
bertanggung jawab dan didokumentasi- should be authorized by a responsible
kan dengan baik. person and be clearly recorded.
15. Informasi yang tertera pada Dokumen 15. The information in the Product
Spesifikasi Produk hendaklah digunakan Specification File should be used to
untuk menyusun instruksi tertulis yang produce the detailed written instructions
rinci pada proses pengolahan, on processing, packaging, quality control
pengemasan, pengujian pengawasan testing, storage conditions and shipping.
16. Prosedur pengemasan dilakukan 16. Packaging procedures are based on the
berdasarkan order. Berbeda dengan order. Contrary to what happens with
proses produksi obat berskala besar yang large-scale manufacturing of licensed
sudah mendapat izin edar, bets obat medicinal products, batches of
investigasi dapat dibagi ke dalam investigational medicinal products may be
kemasan bets berbeda dan dikemas subdivided into different packaging
dalam beberapa kegiatan selama jangka batches and packaged in several
waktu tertentu. operations over a period of time.
17. Obat investigasi harus dikemas tersendiri 17. Investigational medicinal products must
untuk masing-masing subyek yang be packed in an individual way for each
dilibatkan dalam uji klinis. Jumlah unit subject included in the clinical trial. The
obat yang akan dikemas hendaklah number of units to package should be
ditentukan sebelum proses pengemasan specified prior to the start of the
dimulai. Hendaklah juga packaging operations, considering also
mempertimbangkan jumlah sampel untuk the number of units necessary for
pengujian mutu dan sampel pertinggal. carrying out quality controls and the
Rekonsiliasi hendaklah dilakukan pada number of samples to be kept. A
akhir proses pengemasan dan pelabelan. reconciliation should take place at the
end of the packaging and labelling
process.
18. Catatan bets hendaklah dijaga agar 18. Batch records should be kept in sufficient
cukup rinci mencantumkan urutan detail for the sequence of operations to
kegiatan untuk kemudian ditentukan be accurately determined. These records
secara akurat. Catatan ini hendaklah should contain any relevant remarks
memuat keterangan yang relevan yang which justify the procedures used and
membenarkan prosedur yang digunakan any changes made, enhance knowledge
dan perubahan apa pun yang dilakukan, of the product and develop the
peningkatan pengetahuan tentang produk manufacturing operations.
dan pengembangan kegiatan pembuatan.
PRODUKSI PRODUCTION
19. Mutu bahan awal dapat memengaruhi 19. The consistency of production may be
konsistensi produksi, oleh karena itu sifat influenced by quality of the starting
fisik dan kimiawi bahan awal hendaklah materials. Their physical and chemical
ditetapkan, didokumentasikan dalam properties should therefore be defined,
spesifikasi dan dikendalikan. Spesifikasi documented in their specifications and
bahan awal aktif hendaklah dibuat controlled. Specifications for active
komprehensif sesuai dengan starting materials should be as
perkembangan ilmu pengetahuan comprehensive as possible, given the
mutakhir. Spesifikasi baik bahan awal current state of knowledge. Specifications
aktif maupun bahan awal nonaktif for both active and non-active starting
(eksipien) hendaklah dikaji ulang secara materials (excipients) should be
berkala selama pengembangan dan bila periodically re-assessed during
20. Informasi rinci tentang mutu bahan aktif 20. Detailed information on the quality of
dan bahan pembantu hendaklah tersedia active and non-active starting materials
untuk mengetahui dan, bila perlu, untuk should be available in order to recognise
melakukan variasi dalam produksi. and, as necessary, allow for variation of
the production.
21. Pemeriksaan spesifikasi dan 21. Specifications and quality control checks
pengawasan mutu hendaklah mencakup should include measures to guard against
tindakan untuk menghindarkan ketidak- unintentional un-blinding due to changes
tersamaran (un-blinding) yang tidak in appearance between different batches
diharapkan karena perubahan pemerian of packaging materials.
antara bets yang berbeda dari bahan
pengemas.
22. Selama pengembangan parameter kritis 22. During development critical parameters
hendaklah diidentifikasi dan pengawasan should be identified and in-process
selama-proses diutamakan untuk controls primarily used to control the
mengendalikan proses. Parameter process. Provisional production
produksi dan pengawasan selama-proses parameters and in-process controls may
sementara disimpulkan dari pengalaman, be deduced from prior experience,
termasuk yang diperoleh dari kegiatan including that gained from earlier
pengembangan awal. Pertimbangan yang development work. Careful consideration
cermat oleh personil kunci dibutuhkan by key personnel is called for in order to
untuk menyusun instruksi dan formulate the necessary instructions and
mengadaptasikannya secara berkesinam- to adapt them continually to the
bungan sesuai dengan pengalaman experience gained in production.
produksi yang diperoleh. Parameter yang Parameters identified and controlled
diidentifikasi dan dikendalikan hendaklah should be justifiable based on knowledge
dapat dipertanggungjawabkan berdasar- available at the time.
kan pengetahuan yang ada pada saat itu.
23. Proses produksi untuk obat investigasi 23. Production processes for investigational
tidak diharapkan untuk divalidasi sampai medicinal products are not expected to be
tingkat yang diperlukan untuk produksi validated to the extent necessary for
rutin, tetapi bangunan, fasilitas dan routine production but premises and
peralatan perlu divalidasi. Untuk produk equipment are expected to be validated.
steril, validasi proses sterilisasi hendaklah For sterile products, the validation of
dilakukan dengan standar yang sama sterilizing processes should be of the
seperti untuk produk yang mendapat izin same standard as for products authorized
edar. Bila dipersyaratkan, inaktifasi atau for marketing. Likewise, when required,
pemusnahan virus dan impuritas virus inactivation/removal and that of
(impurity) yang berasal dari makhluk other impurities of biological origin should
hidup hendaklah dilakukan, untuk be demonstrated, to assure the safety of
menjamin keamanan produk bioteknologi, biotechnologically derived products, by
dengan mengacu pada prinsip ilmiah dan following the scientific principles and
teknik yang ditetapkan pada pedoman techniques defined in the available
yang berlaku. guidance in this area.
24. Pada validasi proses aseptis dapat terjadi 24. Validation of aseptic processes presents
masalah, bila ukuran bets kecil; dalam hal special problems when the batch size is
ini, jumlah unit yang diisi mungkin small; in these cases the number of units
merupakan jumlah maksimum yang diisi filled may be the maximum number filled
dalam produksi. Bila memungkinkan, dan in production. If practicable, and
juga konsisten dengan proses simulasi, otherwise consistent with simulating the
jumlah unit yang lebih besar hendaklah process, a larger number of units should
diisi media untuk mendapatkan hasil be filled with media to provide greater
dengan tingkat kepercayaan yang lebih confidence in the results obtained. Filling
tinggi. Pengisian dan penutupan wadah and sealing is often a manual or semi-
yang dilakukan secara manual atau automated operation presenting great
semiotomatis sering kali merupakan challenges to sterility so enhanced
tantangan besar terhadap sterilitas attention should be given to operator
sehingga perhatian yang lebih, diperlukan training, and validating the aseptic
untuk pelatihan operator dan memvalidasi technique of individual operators.
teknik aseptik dari tiap operator.
25. Bilamana harus dilakukan, maka upaya 25. Where applicable virus inactivation/
inaktifasi atau pemusnahan virus removal and/or other impurities of
dan/atau impuritas yang berasal dari biological origin should be no less than
makhluk hidup hendaklah tidak boleh for products authorized for marketing.
kurang dari produk yang sudah mendapat
izin edar.
26. Prosedur pembersihan hendaklah sangat 26. Cleaning procedures should be very
ketat dan didesain mengingat stringent and designed in the light of the
pengetahuan yang tidak lengkap tentang incomplete knowledge of the toxicity of
toksisitas dari obat investigasi. Bila the investigational product. Where
proses seperti pencampuran belum processes such as mixing have not been
divalidasi, pengujian tambahan mungkin validated, additional quality control testing
diperlukan. may be necessary.
27. Pada studi di mana obat investigasi 27. In studies whereby an investigational
dibandingkan dengan produk yang medicinal product is compared with a
beredar, hendaklah diberikan perhatian marketed product, attention should be
untuk menjamin integritas dan mutu dari paid to ensure the integrity and quality of
produk pembanding (bentuk sediaan the comparator product (final dosage
akhir, bahan pengemas, kondisi form, packaging materials, storage
penyimpanan, dll). Bila dilakukan conditions, etc.). If significant changes
perubahan yang signifikan terhadap are to be made to the product, data
produk, hendaklah tersedia data [misal should be available (e.g. stability,
data stabilitas, disolusi terbanding, comparative dissolution, bioavailability) to
ketersediaan hayati (bioavailability)] untuk prove that these changes do not
membuktikan bahwa perubahan tersebut significantly alter the original quality
tidak mengubah karakteristik mutu produk characteristics of the product.
asal secara signifikan.
28. Tanggal daluwarsa yang tercantum pada 28. Because the expiry date stated on the
kemasan asli telah ditetapkan untuk original package has been determined for
produk obat dengan kemasan tertentu, the medicinal products in that particular
dan mungkin tidak dapat diberlakukan package and may not be applicable to the
untuk produk yang dikemas ulang dalam product where it has been repackaged in
wadah yang berbeda. Adalah tanggung a different container, it is the
jawab sponsor untuk memerhatikan sifat responsibility of the sponsor, taking into
produk, karakteristik wadah dan kondisi account the nature of the product, the
penyimpanan produk yang dikemas characteristics of the container and the
ulang, dalam penetapan tanggal storage conditions to which the article
daluwarsa yang akan dicantumkan pada may be subjected, to determine a suitable
label kemasan ulang. Tanggal tersebut use-by date to be placed on the label.
tidak boleh lebih lama dari tanggal Such date is not later than the expiry date
daluwarsa yang tercantum pada kemasan of the original package.
asli.
29. Jika data stabilitas tidak ada atau bila 29. In the absence of stability data or if
studi stabilitas tidak dilakukan selama uji stability is not followed during the clinical
klinis, tanggal daluwarsa hendaklah tidak trial such date should not exceed 25% of
melampaui 25% dari sisa waktu antara the remaining time between the date of
tanggal pengemasan ulang dan tanggal repackaging and the expiry date on the
daluwarsa pada wadah kemasan asli original manufacturer’s bulk container or
atau 6 bulan dari tanggal pengemasan a six month period from the date the
ulang obat tersebut, mana pun yang lebih medicinal products is repackaged,
awal. whichever is earlier.
30. Bila produk disamarkan (blinded), 30. Where products are blinded, systems
hendaklah tersedia suatu sistem untuk should be in place to ensure that the blind
menjamin bahwa ketersamaran (blind) is achieved and maintained while allowing
terlaksana dan dipertahankan untuk for identification of “blinded” products
memungkinkan identifikasi produk when necessary, including the batch
tersamar (blinded) jika diperlukan, numbers of the products before the
termasuk nomor bets produk sebelum blinding operation. Rapid identification of
kegiatan ketersamaran (blinding) product should also be possible in an
dilakukan. Identifikasi cepat produk emergency.
hendaklah tetap dilakukan dalam
keadaan darurat.
31. Sampel dari obat investigasi yang 31. Samples of blinded investigational
disamarkan (blinded) hendaklah medicinal products should be retained.
disimpan.
34. Pengemasan dan pelabelan obat 34. Packaging and labelling of investigational
investigasi cenderung lebih kompleks dan medicinal products are likely to be more
mengandung kemungkinan terjadi complex and more liable to errors (which
kesalahan (yang sulit dideteksi) lebih are also harder to detect) than for
besar dibandingkan produk yang marketed products, particularly when
beredar, terutama apabila menggunakan “blinded” products with similar
produk tersamar (blinded) dengan appearance are used. Precautions
pemerian serupa. Tindakan pencegahan against mislabelling such as label
terhadap kesalahan pelabelan seperti reconciliation, line clearance, in-process
rekonsiliasi label, kesiapan jalur control checks by appropriately trained
pengemasan, pengawasan selama- staff should accordingly be intensified.
proses yang dilakukan oleh personil
terlatih hendaklah lebih diintensifkan.
35. Pengemasan harus menjamin obat 35. The packaging must ensure that the
investigasi berada dalam kondisi yang investigational medicinal products remain
baik selama transportasi dan in good condition during transport and
penyimpanan di tujuan antara. Kemasan storage at intermediate destinations. Any
luar yang terbuka atau rusak selama opening or tampering of the outer
transportasi hendaklah dapat langsung packaging during transport should be
ditandai dan dicatat. readily discernible and recorded.
Pelabelan Labelling
36. Informasi di bawah ini hendaklah 36. The following information should be
dicantumkan pada label, kecuali included on labels, unless its absence
ketiadaan informasi tersebut dapat can be justified, e.g. use of a centralised
dipertanggungjawabkan, misalnya, peng- electronic randomisation system:
gunaan sistem pengacakan elektronis
terpusat:
a) Nama, alamat dan nomor telepon a) name, address and telephone
sponsor, organisasi peneliti penerima number of the sponsor, contract
kontrak atau peneliti [kontak utama research organisation or investigator
untuk mendapatkan informasi (the main contact for information on
produk, uji klinis dan apabila terjadi the product, clinical trial and
pembatalan ketersamaran emergency unblinding;
(unblinding) darurat];
b) bentuk sediaan, cara pemberian, b) pharmaceutical dosage form, route of
jumlah unit dosis, dan dalam hal uji administration, quantity of dosage
klinis terbuka diperlukan nama/yang units, and in the case of open trials,
mengidentifikasi dan kekuat- the name/identifier and
an/potensi; strength/potency;
c) nomor bets dan/atau kode untuk c) the batch and/or code number to
mengidentifikasi kandungan produk identify the contents and packaging
dan kegiatan pengemasan; operation;
d) kode referen uji klinis untuk d) a trial reference code allowing
identifikasi uji, tempat uji, peneliti dan identification of the trial, site,
sponsor bila tidak disebutkan di investigator and sponsor if not given
bagian lain; elsewhere;
e) nomor identifikasi subyek uji/kode e) the trial subject identification
perlakuan dan bila relevan, nomor number/treatment code and where
kunjungan; relevant, the visit number;
f) nama peneliti (bila tidak disebutkan f) the name of the investigator (if not
pada butir a) atau d)); included in (a) or (d));
g) petunjuk penggunaan (referen dapat g) directions for use (reference may be
dilihat pada brosur atau dokumen made to a leaflet or other explanatory
lain untuk subyek uji atau orang yang document intended for the trial
diberikan obat); subject or person administering the
product);
h) “hanya untuk uji klinis” atau kalimat h) “For clinical trial use only” or similar
lain yang berarti sama wording;
i) kondisi penyimpanan; i) the storage conditions;
j) periode penggunaan (masa pakai, j) period of use (use-by date, expiry
tanggal daluwarsa atau tanggal uji date or re-test date as applicable), in
ulang yang berlaku) dalam format month/year format and in a manner
bulan/tahun dan hindari pernyataan that avoids any ambiguity; and
yang dapat bermakna ganda; dan
k) “Jauhkan dari jangkauan anak” k) “keep out of reach of children” except
kecuali jika produk tersebut when the product is for use in trials
digunakan untuk uji klinis dan tidak where the product is not taken home
dibawa pulang oleh subyek uji. by subjects.
37. Alamat dan nomor telepon kontak utama 37. The address and telephone number of
untuk mendapatkan informasi tentang the main contact for information on the
produk, uji klinis dan untuk pembatalan product, clinical trial and for emergency
ketersamaran (unblinding) darurat tidak un-blinding need not appear on the label
perlu dicantumkan pada label apabila where the subject has been given a
subyek uji sudah diberikan brosur atau leaflet or card which provides these
kartu yang merinci hal tersebut dan telah details and has been instructed to keep
diinstruksikan untuk selalu this in their possession at all times.
menyimpannya.
38. Simbol atau piktogram dapat 38. The outer packaging may include
dicantumkan pada kemasan luar untuk symbols or pictograms to clarify certain
menjelaskan informasi tertentu yang information, mentioned above and the
disebut di atas dan permintaan untuk request “return empty packaging and
“kembalikan kemasan kosong dan produk unused products”. Additional information
yang tidak digunakan”. Informasi for example any warnings and handling
tambahan, misal, tiap peringatan dan instructions, where applicable may be
instruksi penanganan, bila berlaku, dapat displayed according to the order. A copy
ditampilkan sesuai order. Kopi tiap jenis of each type of label should be kept in the
label hendaklah disimpan dalam catatan batch record.
bets.
39. Keterangan tertentu hendaklah ditulis 39. Particulars should appear in the official
dalam bahasa resmi negara di mana obat language(s) of the country in which the
40. Bila produk akan diberikan kepada 40. When the product is to be provided to the
subyek uji atau pengobatan dari wadah trial subject or the person administering
langsung yang diberikan bersama the medication within an immediate
dengan kemasan luar, dan pada container together with outer packaging
kemasan luar tertera keterangan tertentu that is intended to remain together, and
seperti yang disebutkan pada Butir 37, the outer packaging carries the
informasi berikut di bawah ini hendaklah particulars listed in Section 37, the
dicantumkan pada label pada wadah following information shall be included on
langsung (atau alat bertutup lain yang the label of the immediate container (or
berisi wadah langsung): any sealed dosing device that contains
the immediate container):
a) nama sponsor, organisasi peneliti a) name of sponsor, contract research
penerima kontrak atau peneliti; organisation or investigator;
b) bentuk sediaan, cara pemberian b) pharmaceutical dosage form, route of
(kecuali untuk bentuk sediaan padat administration (may be excluded for
oral), jumlah unit dosis dan dalam hal oral solid dose forms), quantity of
uji label terbuka (open label trials), dosage units and in the case of open
nama/yang mengidentifikasi dan label trials, the name/identifier and
kekuatan/potensi; strength/potency;
c) nomor bets dan/atau nomor kode c) batch and/or code number to identify
untuk mengidentifikasi kandungan the contents and packaging
produk dan kegiatan pengemasan; operation;
d) kode referen uji klinis untuk d) a trial reference code allowing
identifikasi uji, tempat uji, peneliti dan identification of the trial, site,
sponsor bila tidak disebutkan di investigator and sponsor if not given
bagian lain; dan elsewhere;
e) nomor identifikasi subyek uji/kode e) the trial subject identification
perlakuan dan bila relevan, nomor number/treatment number and where
kunjungan. relevant, the visit number.
41. Bila wadah langsung berupa kemasan 41. If the immediate container takes the form
blister atau unit kecil seperti ampul di of blister packs or small units such as
mana keterangan yang diperlukan seperti ampoules on which the particulars
yang dijelaskan pada Butir 36 tidak bisa required in Section 36 cannot be
dicantumkan, kemasan luar hendaklah displayed, outer packaging should be
diberi label yang mencantumkan provided bearing a label with those
keterangan tersebut. Label pada wadah particulars. The immediate container
langsung hendaklah mencantumkan : should nevertheless contain the following:
a) nama sponsor, organisasi peneliti a) name of sponsor, contract research
penerima kontrak atau peneliti; organisation or investigator;
b) cara pemberian (kecuali untuk b) route of administration (may be
bentuk sediaan padat oral), dan excluded for oral solid dose forms)
dalam hal uji label terbuka (open and in the case of open label trials,
label trials), nama/yang the name/identifier and
mengidentifikasi dan strength/potency;
kekuatan/potensi;
c) nomor bets dan/atau nomor kode c) batch and/or code number to identify
untuk mengidentifikasi kandungan the contents and packaging
produk dan kegiatan pengemasan; operation;
d) kode referen uji klinis untuk d) a trial reference code allowing
identifikasi uji, tempat uji, peneliti dan identification of the trial, site,
sponsor bila tidak disebutkan di investigator and sponsor if not given
bagian lain;dan elsewhere; and
e) nomor identifikasi subyek uji/kode e) the trial subject identification
perlakuan dan bila relevan, nomor number/treatment number and where
kunjungan. relevant, the visit number.
42. Untuk uji klinis dengan karakteristik 42. For clinical trials with certain
tertentu keterangan berikut hendaklah characteristics the following particulars
ditambahkan pada wadah asli tetapi tidak should be added to the original container
menutupi label asli: but should not obscure the original
labelling:
a) nama sponsor, organisasi peneliti a) name of sponsor, contract research
penerima kontrak atau peneliti; dan organisation or investigator; and
b) kode referen uji klinis untuk b) trial reference code allowing
identifikasi tempat uji, peneliti dan identification of the trial site,
subyek uji. investigator and trial subject.
43. Bila diperlukan untuk mengubah masa 43. If it becomes necessary to change the
pakai, label tambahan hendaklah use-by date, an additional label should be
dicantumkan pada obat investigasi. Label affixed to the investigational medicinal
tambahan ini hendaklah mencantumkan products. This additional label should
masa pakai baru dan nomor bets ditulis state the new use-by date and repeat the
kembali. Untuk alasan pengendalian batch number. It may be superimposed
mutu, masa pakai tersebut dapat ditulis di on the old use-by date, but for quality
label baru menutupi tanggal masa pakai control reasons, not on the original batch
lama tapi tidak menutupi nomor bets asli. number. This operation should be
Kegiatan ini hendaklah dilakukan di performed at appropriate site authorized
sarana yang tepat yang mendapatkan izin by NADFC. However, when justified, it
Badan POM. Namun, apabila dibenarkan, may be performed at the investigational
hal tersebut dapat dilakukan di tempat site by or under the supervision of the
investigasi oleh atau di bawah clinical trial site pharmacist, or other
pengawasan apoteker di tempat uji klinis, health care professional in accordance
atau sarjana kesehatan lain sesuai with NADFC regulations. Where this is
peraturan Badan POM. Bila tidak not possible, it may be performed by the
memungkinkan, hal tersebut dapat clinical trial monitor(s) who should be
dilakukan oleh pemantau uji klinis yang appropriately trained. The operation
sudah mendapatkan pelatihan yang should be performed in accordance with
sesuai. Proses ini hendaklah dilakukan GMP principles, specific and standard
berdasarkan prinsip CPOB, prosedur operating procedures and under contract,
tetap spesifik dan sesuai kontrak, dan if applicable, and should be checked by a
hendaklah diperiksa oleh personil kedua. second person. This additional labelling
Penambahan label hendaklah should be properly documented in both
didokumentasikan dengan benar pada the trial documentation and in the batch
dokumentasi uji klinis dan catatan bets. records.
44. Karena proses produksi ini tidak dapat 44. As processes may not be standardised or
distandarisasi atau divalidasi fully validated, testing takes on more
sepenuhnya, pengujian adalah hal importance in ensuring that each batch
penting untuk menjamin tiap bets meets its specification.
memenuhi spesifikasi.
45. Pengawasan Mutu hendaklah dilakukan 45. Quality Control should be performed in
menurut Dokumen Spesifikasi Produk accordance with the Product Specification
dan sesuai informasi yang ditentukan. File and in accordance with the required
information.
46. Pengawasan mutu hendaklah difokuskan 46. Quality Control should especially pay
pada pemenuhan spesifikasi yang attention to the compliance with
mencakup efikasi obat, yaitu : specifications which bear on the efficacy
of medicinal products, namely:
a) akurasi dosis terapetik atau satuan: a) accuracy of the therapeutic or unitary
homogenitas, keseragaman kan- dose: homogeneity, content
dungan; uniformity;
b) pelepasan zat aktif: kelarutan, waktu b) release of active substances:
disolusi, dll; dan solubility, dissolution time, etc; and
c) perkiraan stabilitas, bila diperlukan c) estimation of stability, if necessary in
pada kondisi dipercepat dan stres, accelerated and stress conditions,
penentuan kondisi penyimpanan determination of the preliminary
sementara dan masa pakai produk. storage conditions and shelf-life of
the product.
47. Bila diperlukan, Pengawasan Mutu 47. When necessary, Quality Control should
hendaklah juga memverifikasi kesamaan also verify the similarity in appearance,
pemerian, bau dan rasa dari produk smell and taste of “blinded” medicinal
ketersamaran (blinded). products.
48. Sampel dari tiap bets obat investigasi, 48. Samples of each batch of investigational
termasuk produk ketersamaran (blinded) medicinal products, including blinded
hendaklah disimpan selama periode yang product should be retained for the
ditentukan. required periods.
persyaratan telah dipenuhi. Personil yang relevant requirements have been met.
berwenang hendaklah memerhatikan The Authorized Person should take into
unsur yang dijelaskan pada Butir 52. account the elements listed in Section 52
as appropriate.
51. Penilaian tiap bets untuk sertifikasi 51. Assessment of each batch for certification
sebelum pelulusan hendaklah mencakup, prior to release may include as
tapi tidak terbatas pada hal berikut: appropriate:
a) catatan bets, termasuk laporan a) batch records, including control
pengawasan, laporan uji selama- reports, in-process test reports and
proses dan laporan pelulusan yang release reports demonstrating
membuktikan pemenuhan terhadap compliance with the product
Dokumen Spesifikasi Produk, order, specification file, the order, protocol
protokol dan kode pengacakan. and randomisation code. These
Catatan tersebut hendaklah records should include all deviations
mencakup seluruh penyimpangan or planned changes, and any
atau perubahan yang direncanakan, consequent additional checks or
dan tiap pemeriksaan tambahan tests, and should be completed and
beikutnya atau uji lanjutan endorsed by the staff authorized to
hendaklah dilengkapi dan disahkan do so according to the quality
oleh personil yang berwenang sesuai system;
sistem mutu yang berlaku;
b) kondisi produksi; b) production conditions;
c) status validasi dari fasilitas, proses c) the validation status of facilities,
dan metode; processes and methods;
d) pengujian produk jadi dan d) finished product testing and
pemeriksaan kemasan akhir; examination of finished packs;
e) bila relevan, hasil dari semua analisis e) where relevant, the results of any
atau uji yang dilakukan setelah analyses or tests performed after
barang diimpor; importation;
f) laporan stabilitas; f) stability reports;
g) sumber dan verifikasi kondisi g) the source and verification of
penyimpanan dan pengangkutan; conditions of storage and shipment;
h) laporan audit tentang sistem mutu h) audit reports concerning the quality
industri farmasi; system of the manufacturer;
i) dokumen yang menyatakan bahwa i) documents certifying that the
industri farmasi tersebut sudah manufacturer is authorized to
mendapatkan izin untuk membuat manufacture investigational
obat investigasi atau pembanding medicinal products or comparators
untuk ekspor oleh badan otoritas for export by the appropriate
berwenang di negara pengekspor; authorities in the country of export;
j) bila relevan, persyaratan izin edar, j) where relevant, regulatory
standar CPOB yang digunakan dan requirements for marketing
verifikasi resmi tentang pemenuhan authorization, GMP standards
CPOB; dan applicable and any official
verificationof GMP compliance; and
k) faktor lain yang menurut personil k) all other factors of which the
yang berwenang berhubungan authorized person is aware that are
dengan mutu bets. relevant to the quality of the batch.
52. Relevansi unsur tersebut di atas 52. The relevance of the above elements is
dipengaruhi oleh negara asal produk, affected by the country of origin of the
pembuat produk, dan status izin edar product, the manufacturer, and the
produk (dengan atau tanpa izin edar di marketed status of the product (with or
53. Sponsor hendaklah menjamin bahwa 53. The sponsor should ensure that the
dalam pelulusan bets personil yang elements taken into account by the
berwenang memerhatikan unsur tersebut authorized person when certifying the
di atas konsisten dengan persyaratan. batch are consistent with the required
information.
54. Bila obat investigasi dibuat atau dikemas 54. Where investigational medicinal products
di tempat yang berbeda di bawah are manufactured or packaged at
pengawasan personil berwenang yang different sites under the supervision of
berbeda, persyaratan pembuatan hen- different authorized persons,
daklah diikuti sebagaimana mestinya. requirements should be followed as
applicable.
55. Bila diperbolehkan berdasarkan 55. Where, permitted in accordance with local
peraturan setempat yang berlaku, regulations, packaging or labelling is
pengemasan atau pelabelan dilakukan di carried out at the investigator site by, or
tempat investigasi, atau di bawah under the supervision of a clinical trials
pengawasan apoteker uji klinis, atau pharmacist, or other health care
sarjana kesehatan lain yang sesuai professional as allowed in those
dengan peraturan yang berlaku, personil regulations, the authorized person is not
yang berwenang tidak perlu required to certify the activity in question.
mengesahkan aktivitas pengemasan atau The sponsor is nevertheless responsible
pelabelan tersebut. Namun demikian for ensuring that the activity is adequately
sponsor bertanggung jawab menjamin documented and carried out in
bahwa semua aktivitas dilakukan dan accordance with the principles of GMP
didokumentasikan dengan memadai and should seek the advice of the
menurut prinsip CPOB dan hendaklah authorized person in this regard.
meminta saran mengenai hal di atas dari
personil yang berwenang.
PENGIRIMAN SHIPPING
57. Obat investigasi dikirim kepada peneliti 57. Investigational medicinal products are
hanya setelah melewati 2 (dua) tahap sent to an investigator only after a two
prosedur pelulusan: pelulusan produk step release procedure: the release of the
oleh personil yang berwenang (technical product after authorized person
green light) dan otorisasi penggunaan (‘technical green light’) and the
obat, yang diberikan oleh sponsor authorization to use the product, given by
(regulatory green light). Kedua pelulusan the sponsor (‘regulatory green light’).
tersebut hendaklah dicatat dan disimpan. Both releases should be recorded and
retained.
59. Pengemasan harus menjamin bahwa 59. The packaging must ensure that the
obat tetap dalam kondisi baik selama medicinal products remain in good
pengiriman dan penyimpanan di tujuan condition during transport and storage at
antara. Kemasan luar yang terbuka atau intermediate destinations. Any opening or
rusak selama pengiriman hendaklah tampering of the outer packaging during
ditandai dan ditangani. transport should be readily discernible
and taken care of.
60. Pihak sponsor hendaklah menjamin 60. The sponsor should ensure that the
bahwa pengiriman akan diterima di shipment is to be received in the required
tempat tujuan dalam kondisi yang conditions and acknowledged by the right
dipersyaratkan dan diketahui oleh addressee.
penerima yang berhak.
61. Inventaris rinci pengiriman yang dibuat 61. A detailed inventory of the shipments
oleh pabrik pembuat atau importir made by the manufacturer or importer
hendaklah disimpan. Catatan inventaris should be maintained. It should
hendaklah mencantumkan identitas particularly mention the addressees’
penerima produk tersebut. identification.
62. Pemindahan obat investigasi dari satu 62. Transfers of investigational medicinal
tempat uji ke tempat uji lain merupakan products from one trial site to another
suatu pengecualian. Pemindahan should remain the exception. Such
tersebut hendaklah diatur dalam prosedur transfers should be covered by standard
tetap. Riwayat produk pada saat di luar operating procedures. The product history
kendali pabrik pembuat, misal melalui while outside of the control of the
laporan pemantauan uji (trial) dan catatan manufacturer, through for example, trial
kondisi penyimpanan di tempat uji asal monitoring reports and records of storage
hendaklah dikaji sebagai bagian dari conditions at the original trial site should
penilaian kesesuaian produk untuk be reviewed as part of the assessment of
pemindahan dan hendaklah diminta the product’s suitability for transfer and
saran dari personil yang berwenang. the advice of the authorized person
Produk hendaklah dikembalikan ke pabrik should be sought. The product should be
pembuat atau pabrik lain yang berhak returned to the manufacturer or another
untuk dilabel ulang dan, jika perlu, authorized manufacturer for re-labelling
disertifikasi oleh personil yang and, if necessary, certification by the
berwenang. Catatan hendaklah disimpan authorized person. Records should be
dan dijamin kemudahan retained and full traceability ensured.
ketertelusurannya.
KELUHAN COMPLAINTS
63. Kesimpulan dari tiap investigasi yang 63. The conclusions of any investigation
dilaksanakan berkaitan dengan keluhan carried out in relation to a complaint
yang mungkin timbul dari masalah mutu which could arise from the quality of the
produk hendaklah didiskusikan antara product should be discussed between the
pabrik pembuat atau importir dan sponsor manufacturer or importer and the sponsor
(jika berbeda). Dalam hal ini hendaklah (if different). This should involve the
melibatkan personil yang berwenang dan authorized person and those responsible
mereka yang bertanggung jawab for the relevant clinical trial in order to
terhadap uji klinis yang bersangkutan assess any potential impact on the trial,
untuk menilai semua dampak potensial product development and on subjects.
terhadap uji klinis, pengembangan produk
dan subyek uji.
Penarikan Recalls
64. Prosedur untuk menarik kembali obat 64. Procedures for retrieving investigational
investigasi dan dokumentasinya (misal: medicinal products and documenting this
untuk penarikan produk cacat, kembalian retrieval (e.g. for defective products
setelah uji klinis selesai, kembalian recall, returns after trial completion,
produk kadaluwarsa) hendaklah disetujui expired product return) should be agreed
oleh sponsor, bekerja sama dengan pihak by the sponsor, in collaboration with the
pabrik atau importir jika berbeda. Peneliti manufacturer or importer where different.
dan pemantau hendaklah memahami The investigator and monitor need to
kewajiban mereka sesuai yang tercantum understand their obligations under the
dalam prosedur penarikan kembali. retrieval procedure.
65. Sponsor hendaklah memastikan bahwa 65. The sponsor should ensure that the
pemasok pembanding atau produk lain supplier of any comparator or other
yang digunakan dalam uji klinis memiliki medication to be used in a clinical trial
sistem untuk mengomunikasikan kepada has a system for communicating to the
sponsor untuk menarik kembali produk sponsor the need to recall any product
yang dipasok. supplied.
Pengembalian Returns
66. Obat investigasi hendaklah dikembalikan 66. Investigational medicinal products should
pada kondisi yang disetujui seperti yang be returned on agreed conditions defined
ditetapkan oleh sponsor, diuraikan dalam by the sponsor, specified in approved
prosedur tertulis yang disetujui dan written procedures and approved by the
disahkan oleh personil yang berwenang. authorized person.
PEMUSNAHAN DESTRUCTION
68. Sponsor bertanggung jawab terhadap 68. The sponsor is responsible for the
pemusnahan obat investigasi yang tidak destruction of unused and/or returned
digunakan dan/atau dikembalikan. Obat investigational medicinal products.
investigasi hendaklah tidak dimusnahkan Investigational medicinal products should
sebelum menerima persetujuan tertulis therefore not be destroyed without prior
dari sponsor. written authorization by the sponsor.
69. Penerimaan, penggunaan dan pemulihan 69. The delivered, used and recovered
jumlah obat investigasi hendaklah dicatat, quantities of product should be recorded,
direkonsiliasi dan diverifikasi oleh atau reconciled and verified by or on behalf of
atas nama sponsor untuk tiap tempat uji the sponsor for each trial site and each
dan tiap periode uji. Pemusnahan obat trial period. Destruction of unused
investigasi yang tidak digunakan lagi investigational medicinal products should
hendaklah dilakukan di tiap tempat uji be carried out for a given trial site or a
atau periode uji hanya setelah semua given trial period only after any
penyimpangan diinvestigasi dan discrepancies have been investigated
dijelaskan secara memuaskan dan hasil and satisfactorily explained and the
rekonsiliasi diterima. Catatan kegiatan reconciliation has been accepted.
pemusnahan hendaklah dibuat Recording of destruction operations
sedemikian rupa sehingga semua tahap should be carried out in such a manner
kegiatan dapat dipertanggungjawabkan. that all operations may be accounted for.
Catatan tersebut hendaklah disimpan The records should be kept by the
oleh sponsor. sponsor.
SISTEM COMPUTERISED
KOMPUTERISASI SYSTEMS
PRINSIP PRINCIPLE
PERSONALIA PERSONNEL
1. Kerjasama yang erat antara personil 1. It is essential that there is the closest co-
kunci dengan personil yang terlibat operation between key personnel and
dengan sistem komputer adalah esensial. those involved with computer systems.
Personil penanggung jawab hendaklah Persons in responsible positions should
diberikan perlatihan yang memadai untuk have the appropriate training for the
mengelola dan menggunakan sistem management and use of systems within
yang dipakai dalam lingkup tanggung their field of responsibility which utilises
jawab mereka. Personil tersebut computers. This should include ensuring
hendaklah dipastikan mempunyai that appropriate expertise is available and
keahlian untuk menangani aspek desain, used to provide advice on aspects of
validasi, instalasi dan pengoperasian design, validation, installation and
sistem komputerisasi. operation of computerised systems.
VALIDASI VALIDATION
SISTEM SYSTEM
tepat untuk mencegah pemasukan data of data include the use of keys, pass
yang tidak sah termasuk penggunaan cards, personal codes and restricted
kunci, kartu pas (pass cards), kode access to computer terminals. There
pribadi dan akses terbatas untuk masuk should be a defined procedure for the
ke terminal komputer. Hendaklah issue, cancellation, and alteration of
ditetapkan prosedur untuk penerbitan, authorization to enter and amend data,
pembatalan dan pengubahan otorisasi including the changing of personal
untuk memasukkan dan mengubah data, passwords. Consideration should be
termasuk penggantian kata sandi pribadi given to systems allowing for recording of
(personal passwords). Hendaklah attempts to access by unauthorised
dipertimbangkan ada sistem untuk persons.
mencatat usaha mengakses sistem oleh
personil yang tidak berwenang.
10. Data hendaklah diperiksa secara berkala 10. Data should be checked periodically to
untuk memastikan data telah dipindahkan confirm that they have been accurately
secara akurat dan benar. and reliably transferred.
11. Apabila data kritis dimasukkan secara 11. When critical data are being entered
manual (misal: berat dan nomor bets manually (for example the weight and
bahan awal selama proses batch number of an ingredient during
penimbangan), hendaklah dilakukan dispensing), there should be an additional
pemeriksaan tambahan terhadap check on the accuracy of the record
ketepatan catatan yang dibuat. which is made.
Pemeriksaan ini dapat dilakukan oleh This check may be done by a second
operator kedua atau dengan cara operator or by validated electronic
elektronis yang tervalidasi. means.
12. Sistem hendaklah mencatat identitas 12. The system should record the identity of
operator yang memasukkan atau operators entering or confirming critical
mengonfirmasi data kritis. Otorisasi data. Authority to amend entered data
perubahan data yang dimasukkan should be restricted to nominated
hendaklah terbatas pada personil yang persons. Any alteration to an entry of
ditunjuk. Tiap perubahan data kritis yang critical data should be authorised and
dimasukkan hendaklah diotorisasi dan recorded with the reason for the change.
dicatat dengan mencantumkan alasan Consideration should be given to the
perubahan. Hendaklah dipertimbangkan system creating a complete record of all
agar sistem dapat membuat catatan entries and amendments (an "audit trail").
lengkap mengenai semua pemasukan
dan perubahan data (audit trail).
13. Perubahan terhadap sistem atau program 13. Alterations to a system or to a computer
komputer hendaklah dilakukan sesuai program should only be made in
dengan prosedur tetap yang mencakup accordance with a defined procedure
ketentuan melakukan validasi, which should include provision for
pemeriksaan, pengesahan dan validating, checking, approving and
pelaksanaan perubahan. Perubahan implementing the change. Such an
tersebut hanya dapat diterapkan setelah alteration should only be implemented
disetujui oleh personil penanggung jawab with the agreement of the person
sistem tersebut. Perubahan hendaklah responsible for the part of the system
dicatat. Tiap perubahan signifikan concerned, and the alteration should be
hendaklah divalidasi. recorded. Every significant modification
should be validated.
14. Untuk keperluan audit mutu, data yang 14. For quality auditing purposes, it shall be
disimpan secara elektronis hendaklah possible to obtain meaningful printed
dapat dicetak. copies of electronically stored data.
15. Hendaklah data diamankan secara 15. Data should be secured by physical or
elektronis atau fisik terhadap kerusakan electronic means against wilful or
yang disengaja atau tidak disengaja, accidental damage, and this in
sesuai dengan Butir 10.8 Bab 10 accordance with section 10.8 Chapter 10
Dokumentasi. Hendaklah data tersimpan Documentation. Stored data should be
diperiksa terhadap aksesibilitas, checked for accessibility, durability and
ketahanan dan ketepatan. Jika ada usul accuracy. If changes are proposed to the
perubahan terhadap peralatan komputer computer equipment or its programs, the
atau programnya, pemeriksaan tersebut above mentioned checks should be
di atas hendaklah dilakukan pada performed at a frequency appropriate to
frekuensi yang sesuai dengan medium the storage medium being used.
penyimpanan yang digunakan.
16. Data hendaklah diproteksi dengan 16. Data should be protected by backing-up
membuat back-up data secara berkala. at regular intervals. Back-up data should
Back-up data hendaklah disimpan selama be stored as long as necessary at a
diperlukan di lokasi terpisah dan aman. separate and secure location.
17. Hendaklah tersedia sistem alternatif yang 17. There should be available adequate
memadai untuk dioperasikan apabila alternative arrangements for systems
terjadi kerusakan atau gangguan which need to be operated in the event of
terhadap sistem. Waktu yang diperlukan a breakdown. The time required to bring
untuk penggunaan sistem alternatif the alternative arrangements into use
tersebut hendaklah disesuaikan dengan should be related to the possible urgency
tingkat urgensi penggunaannya. Contoh: of the need to use them.
informasi yang dibutuhkan untuk For example, information required to
melakukan penarikan kembali harus effect a recall must be available at short
segera tersedia dalam waktu singkat. notice.
18. Prosedur yang berlaku jika terjadi 18. The procedures to be followed if the
kerusakan atau kegagalan pada sistem system fails or breaks down should be
hendaklah ditetapkan dan divalidasi. Tiap defined and validated. Any failures and
kegagalan dan tindakan perbaikan yang remedial action taken should be
dilakukan hendaklah dicatat. recorded.
20. Jika servis komputer memakai jasa agen 20. When outside agencies are used to
dari luar perusahaan hendaklah dibuat provide a computer service, there should
persetujuan resmi yang mencakup be a formal agreement including a clear
pernyataan yang jelas mengenai statement of the responsibilities of that
tanggung jawab agen jasa tersebut (lihat outside agency (see Chapter 11 Contract
Bab 11 Pembuatan dan Analisis Manufacture and Analysis).
Berdasarkan Kontrak).
21. Bila pelulusan bets untuk dijual atau 21. When the release of batches for sale or
Lihat Buku Aneks 8 Pedoman Cara See the book of Aneks 8 Pedoman Cara
Pembuatan Bahan Baku Aktif Obat yang Baik Pembuatan Bahan Baku Aktif Obat yang Baik
(Guideline on Good Manufacturing Practices (Guideline on Good Manufacturing Practices
For Active Pharmaceutical Ingredients). For Active Pharmaceutical Ingredients).
PEMBUATAN MANUFACTURE OF
RADIOFARMAKA RADIOPHARMACEUTICALS
PRINSIP PRINCIPLE
3. Jenis emisi radiasi dan waktu paruh 3. The types of radiation emitted and the
isotop radioaktif merupakan parameter half-lives of the radioactive isotopes are
pengukuran tingkat risiko. Perhatian parameters contributing to the level of
khusus harus diberikan pada risk. Particular attention must be paid to
pencegahan kontaminasi silang, the prevention of cross-contamination, to
ketertinggalan cemaran radionuklida, the retention of radionuclide
dan pembuangan limbah radioaktif. contaminants, and to waste disposal.
5. Karena memiliki waktu paruh pendek, 5. Due to their short half-life, certain
beberapa radiofarmaka diluluskan (dan radiopharmaceuticals are released (and
diberikan pada pasien segera setelah administered to patients immediately
produksi) sebelum menyelesaikan after production) before completion of
parameter pengujian mutu tertentu. certain Quality Control tests. Quality
Pengawasan Mutu adakalanya dilakukan control is sometimes performed
secara retrospektif. Dalam hal ini retrospectively. In this case, the
penilaian berkelanjutan terhadap continuous assessment of the
efektivitas sistem Pemastian Mutu effectiveness of the Quality Assurance
menjadi sangat penting dan penerapan system becomes very important and the
CPOB secara ketat dalam memproduksi strict implementation of GMP in
radiofarmaka adalah suatu keharusan. radiopharmaceuticals production is
mandatory.
UMUM GENERAL
POM dan Badan Pengawas Tenaga i.e. the NADFC and the Nuclear Energy
Nuklir (Bapeten). Regulatory Agency.
PERSONALIA PERSONNEL
10. Semua personil (termasuk petugas 10. All personnel (including those concerned
pembersihan dan perawatan) yang with cleaning and maintenance)
bekerja di area pembuatan produk employed in areas where radioactive
radioaktif hendaklah mendapat pelatihan products are manufactured should
tambahan, khususnya mengenai receive additional training. In particular,
perlindungan terhadap radiasi. on protection against radiation.
12. Personil yang bekerja di area radioaktif, 12. Personnel required to work in
area bersih dan area aseptis, hendaklah radioactive, clean and aseptic areas
hati-hati diseleksi, untuk memastikan should be selected with care, to ensure
bahwa mereka dapat diandalkan untuk that they can be relied on to observe the
menerapkan bagian CPOB yang relevan appropriate codes of practice and are
dan tidak mengidap penyakit atau not subject to any disease or condition
berada dalam kondisi yang dapat that could compromise the integrity of
memengaruhi integritas produk. Tes the product. Health checks on personnel
13. Jumlah personil yang diperbolehkan 13. Only the minimum number of personnel
berada di area bersih dan area aseptis required should be present in clean and
hendaklah dibatasi ketika proses sedang aseptic areas when work is in progress.
berjalan. Akses ke area ini hendaklah Access to these areas should be
dibatasi selama proses persiapan restricted during the preparation of
radiofarmaka, kit atau komponen radiopharmaceuticals, kits or sterile set-
penunjang steril. Sedapat mungkin ups. Inspection and control procedures
inspeksi dan prosedur pengendalian should be conducted from outside these
hendaklah dilaksanakan dari luar area. areas as far as possible.
14. Saat bekerja, personil dapat melewati 14. During the working day, personnel may
area radioaktif dan nonradioaktif namun pass between radioactive and non-
harus mengikuti peraturan keselamatan radioactive areas only if the safety rules
tentang pengendalian radiasi of radiation control (health physics
(pengendalian fisika medis). control) are respected.
16. Untuk memastikan keselamatan kerja 16. To ensure the safe manufacture of
dalam pembuatan radiofarmaka, para radiopharmaceuticals, personnel should
personil hendaklah mendapatkan be trained in GMP, the safe handling of
pelatihan mengenai CPOB, penanganan radioactive materials and radiation safety
yang aman terhadap bahan radioaktif procedures. They should also be
dan prosedur keselamatan radiasi. required to take periodic courses and
Personalia wajib mengikuti pelatihan receive training to keep abreast of the
berkala agar dapat mengikuti latest developments in their fields.
perkembangan terbaru dalam
bidangnya.
17. Semua personil yang terlibat dalam 17. All personnel engaged in production,
proses produksi, perawatan dan maintenance and testing should follow
pengujian hendaklah mengikuti the Guideline for handling radioactive
pedoman untuk penanganan bahan products and be monitored for possible
radioaktif dan dipantau terhadap contamination and/or irradiation
Kualifikasi Qualification
18. Kepala Produksi hendaklah seorang 18. The head of production should be a
yang memiliki kualifikasi sebagai person qualified as a radiopharmacist,
spesialis radiofarmasi, apoteker, dan pharmacist, and chemist or related
sarjana kimia atau disiplin ilmu yang discipline with the knowledge of sterile
berhubungan dengan pengetahuan technique, radiation dosimetry and other
teknik sterilisasi, dosimetri radiasi disciplines and skill.
serta disiplin ilmu dan keahlian lain.
19. Kepala Pengawasan Mutu hendaklah 19. The head of quality control should
diutamakan seorang yang memiliki preferably be a person qualified in
kualifikasi sebagai spesialis pharmacy, radiopharmacy, chemistry,
radiofarmasi, apoteker, sarjana kimia, microbiology or at least with tertiary
ahli mikrobiologi atau sekurang- education in the relevant field.
kurangnya mendapat pendidikan di
perguruan tinggi dalam bidang yang
relevan.
20. Kepala Pengawasan Mutu hendaklah 20. He should have adequate training and
telah mendapat pelatihan dan practical experience, which can enable
memiliki pengalaman praktis yang him to perform his function
memadai sehingga sanggup professionally, and knowledge of sterile
melaksanakan tugas secara technique, radiation dosimetry and other
profesional, dan memiliki relevant skills.
pengetahuan tentang teknik
sterilisasi, dosimetri radiasi dan
keahlian lain yang relevan.
Pelatihan Training
21. Semua personil yang bekerja secara 21. All personnel who are directly engaged
langsung dalam kegiatan preparasi in the manufacturing activities and
dan produksi radiofarmaka dan preparation of radiopharmaceuticals and
personil yang karena tugasnya harus whose duties take them into
memasuki area pembuatan hendaklah manufacturing areas should be trained in
mendapat pelatihan yang sesuai the particular operations that the
dengan lingkup kerjanya dan tentang employees perform and in the principles
prinsip CPOB khususnya dalam of Good Manufacturing Practices
pembuatan radiofarmaka. especially in manufacturing of
radiopharmaceuticals.
23. Catatan pelatihan hendaklah dibuat 23. Training records should be maintained
dan penilaian terhadap efektivitas and periodic assessments of the
program pelatihan hendaklah dibuat effectiveness of training programmes
secara periodik. should be made.
Bangunan Premises
Umum General
24. Bangunan dan fasilitas hendaklah 24. Premises should be designed in such a
didesain sedemikian rupa sehingga way to provide radiation and
memberikan proteksi kepada personil contamination protection to personnel
dan lingkungan dari radiasi dan and environment.
kontaminasi.
25. Tata letak ruang fasilitas radioisotop 25. The layout of a radioisotope facility
hendaklah disesuaikan dengan jenis should depend on the type of work to be
pekerjaan yang dilakukan, luas area carried out, the space needed and the
yang diperlukan dan prosedur serta procedures and regulations required
peraturan yang dipersyaratkan untuk protecting the personnel in the event of
melindungi personil dari kontaminasi radioactive contamination.
radioaktif.
26. Untuk memastikan keamanan personil 26. In order to ensure safety to personnel
dan radiofarmaka yang dibuat (dalam and sterility, toxicity and purity of the
hal sterilitas, toksisitas, dan radiopharmaceuticals produced,
kemurnian), prosedur untuk procedures for entering and leaving
memasuki dan meninggalkan fasilitas radiopharmaceuticals or hot facility
radiofarmaka atau fasilitas radioaktif should be defined and a copy posted as
hendaklah dibuat dan salinannya a reminder.
ditempelkan di pintu fasilitas sebagai
pengingat.
27. Pemrosesan bahan-bahan untuk 27. The processing of materials for non-
produk nonradiofarmaka/ radiopharmaceuticals/radioisotopes
nonradioisotop hendaklah dipisahkan should be separated from the production
dari produksi radiofarmaka/ of radiopharmaceuticals/radioisotopes.
radioisotop.
30. Radionuklida yang mudah menguap 30. Volatile radionuclides such as Iodine-131
seperti Iodium-131 hendaklah should be placed in fume cupboards.
ditempatkan dalam lemari asam. Radionuclide generators, such as
Generator radionuklida, seperti Technetium-99m pertechnetate
generator Teknesium-99m perteknetat, generator, should be placed in a good
hendaklah ditempatkan dalam and hygienic room where the risk of
ruangan yang higienis dan terkendali release of airborne radioactive
di mana risiko pelepasan kontaminasi contamination is low.
radioaktif di udara rendah.
32. Rekonstitusi kit umumnya dilakukan 32. Reconstitution of kits is normally carried
dalam prosedur langkah tunggal out in a single step closed procedure. A
(single step closed procedure). Tempat contained workstation is needed if
kerja yang terkungkung diperlukan bila boiling, heating or chemical reaction is
pendidihan, pemanasan atau reaksi involved in the kit reconstitution.
kimia dilakukan dalam rekonstitusi kit.
35. Ruang kecil dan terpisah hendaklah 35. A small and separate room should be
disediakan untuk preparasi allocated for the preparation of
radiofarmaka yang berasal dari radiopharmaceuticals of patient origin,
pasien. Untuk menghindarkan and in order to avoid biological cross -
kontaminasi silang biologis, hanya contamination, only one labeling
boleh dilakukan satu proses operation should be allowed at a time.
penandaan radioaktif pada satu saat. No other radiolabelling or dispensing
Proses penandaan atau dispensing procedures should be allowed to take
lain tidak boleh dilakukan secara place simultaneously in the same room.
bersamaan dalam ruang yang sama.
37. Pembuatan radiofarmaka turunan darah 37. Dedicated facilities and equipment
atau plasma manusia hendaklah should be used for the manufacture of
menggunakan fasilitas dan peralatan any radiopharmaceutical product derived
tersendiri. Otoklaf yang digunakan di from human blood or plasma. Autoclaves
area produksi radiofarmaka dapat used in production areas for
ditempatkan di balik perisai timbal untuk radiopharmaceuticals may be placed
meminimalkan paparan radiasi ke behind a lead shield to minimize the
operator. radiation exposure of the operators.
38. Produk radioaktif hendaklah disimpan, 38. Radioactive products should be stored,
diproses, dikemas dan diawasi di processed, packaged and controlled in
sarana tersendiri dan terkungkung. dedicated and self-contained facilities.
Peralatan yang digunakan hendaklah Equipment used for manufacturing
khusus untuk pembuatan radiofarmaka. operations should be reserved for
radiopharmaceuticals.
39. Udara yang disedot dari area di mana 39. Air extracted from areas where
produk radioaktif ditangani hendaklah radioactive products are handled should
tidak disirkulasi; lubang udara keluar not be recirculated; air outlets should be
hendaklah didesain untuk designed to avoid possible
menghindarkan kemungkinan kontami- environmental contamination of
nasi lingkungan dari zat radioaktif radioactive particles and gases. There
berbentuk partikel dan gas. Hendaklah should be a system to prevent air
ada sistem untuk mencegah udara entering the clean area through extract
memasuki area bersih melalui saluran ducts e.g. when the extract fan is not
penyedot udara, misal ketika kipas operating.
penyedot udara sedang tidak berfungsi.
40. Area sintesis bahan awal hendaklah 40. Starting material synthesis area should
terpisah dari area produksi dan be separated from the remaining
dilengkapi dengan sistem production area and provided with
ventilasi/pembuangan udara terpisah. separate ventilation/exhaust system.
41. Sistem pembuangan khusus harus 41. Specific disposal systems should be
tersedia untuk efluen radioaktif. Sistem mandatory for radioactive effluents.
ini hendaklah dirawat secara efektif dan These systems should be effectively and
seksama untuk mencegah kontaminasi carefully maintained to prevent
dan paparan limbah radioaktif terhadap contamination and exposure of
personil baik di dalam maupun di luar personnel to the radioactive waste both
fasilitas. within and outside the facility.
42. Bak cuci hendaklah tidak berada di area 42. Sinks should be excluded from aseptic
aseptis. Bak cuci yang terpasang di areas. Any sink installed in other clean
area bersih lain hendaklah terbuat dari areas should be of suitable material and
bahan yang sesuai dan disanitasi secara be regularly sanitized. Adequate
teratur. Tindakan pencegahan precautions should be taken to avoid
hendaklah diambil untuk menghindarkan contamination of the drainage system
kontaminasi sistem pembuangan air with radioactive effluents.
dari efluen radioaktif.
43. Sistem pencahayaan dan sistem tata 43. Lighting, heating, ventilation and, if
udara hendaklah didesain untuk necessary, air-conditioning should be
mendapatkan suhu dan kelembaban designed to maintain a satisfactory
nisbi yang tepat bagi personil yang temperature and relative humidity to
bekerja dengan pakaian pelindung. ensure the comfort of personnel working
Bangunan hendaklah dalam kondisi in protective clothing. Buildings should
terawat. Kondisi bangunan hendaklah be in a good state of repair. The
ditinjau secara teratur dan dilakukan condition of the buildings should be
perbaikan jika perlu. Perhatian khusus reviewed regularly and repairs carried
hendaklah diberikan untuk menjamin out when and where necessary. Special
bahwa kegiatan perbaikan atau care should be exercised to ensure that
perawatan bangunan tidak building repair or maintenance
menyebabkan dampak merugikan pada operations do not compromise products.
mutu produk.
Bangunan hendaklah memiliki ruangan Premises should provide sufficient space
yang memadai luasnya untuk kegiatan for the operations to be carried out,
yang dilakukan, memungkinkan alur allowing an efficient flow of work and
kerja yang efisien serta komunikasi dan effective communication and
supervisi yang efektif. Seluruh bangunan supervision. All buildings and rooms
dan ruangan hendaklah bersih, higienis should be cleaned, sanitary and free
dan bebas dari kontaminasi radioaktif. from radioactive contamination.
45. Unit pengaturan udara terpisah 45. Separate air-handling units should be
hendaklah digunakan untuk area used for radioactive and non-radioactive
radioaktif dan nonradiaoktif. Udara dari areas. Air from operations involving
area radioaktif hendaklah disedot ke luar radioactivity should be exhausted
melalui filter yang sesuai dan diperiksa through appropriate filters that are
kinerjanya secara teratur. regularly checked for performance.
46. Pipa, katup, dan filter ventilasi 46. Pipework, valves and vent filters should
hendaklah didesain sedemikian rupa be properly designed to facilitate
untuk memudahkan validasi validated cleaning and decontamination.
pembersihan dan dekontaminasi.
Peralatan Equipment
47. Otoklaf yang digunakan di area 47. Autoclaves used in the production areas
produksi untuk radiofarmaka dapat for radiopharmaceuticals may be placed
ditempatkan di belakang perisai behind a lead shield to minimize
timbal untuk mengurangi paparan radiation exposure to staff.
radiasi terhadap karyawan.
48. Otoklaf tersebut hendaklah diperiksa 48. Such autoclaves shall be checked for
kontaminasi radioaktifnya segera radio active contamination immediately
setelah digunakan, untuk after use to minimize cross-
meminimalkan kontaminasi silang contamination of vials of the next
vial pada siklus penggunaan otoklaf autoclave cycle and to avoid distribution
berikutnya dan untuk menghindarkan of contaminated vials.
distribusi vial yang terkontaminasi.
49. Glove box dan enclosure lain 49. Glove boxes and other enclosures
hendaklah juga sering dibersihkan should also be frequently cleaned
bagian dalam dan luarnya untuk externally and internally to avoid external
menghindarkan bagian luar vial contaminated vials.
terkontaminasi.
50. Tang penjepit dan pinset yang 50. Tongs and forceps used in glove boxes
digunakan dalam glove box dan and other enclosures also be frequently
enclosure lain hendaklah juga sering cleaned and checked. Lead shielding
dibersihkan dan diperiksa. Perisai such as lead pots, lead castle/bricks
timbal seperti pot timbal, bata timbal used to minimize radiation exposure to
yang digunakan untuk meminimalkan staff shall be kept well painted and
paparan radiasi terhadap karyawan cleaned.
hendaklah selalu diperiksa keutuhan
catnya dan dijaga kebersihannya.
51. Surveimeter hendaklah digunakan 51. Survey meters should be used to monitor
untuk memantau kontaminasi zat such radioactive contamination. Prior to
radioaktif. Sebelum digunakan, kinerja use, the performance of the meter
alat ukur tersebut hendaklah should be checked against a long-lived
dibandingkan terhadap sumber reference source.
standar berumur panjang.
52. Alat ukur laju-dosis hendaklah 52. Dose-rate meters should be used to
digunakan untuk memantau paparan monitor the radiation exposure arising
radiasi yang timbul dari sumber from radiation sources. The calibration of
radiasi. Kalibrasi alat ukur tersebut these meters should be checked
hendaklah diperiksa tiap tahun annually by comparing their response
dengan membandingkan responsnya with those of meters, which have been
terhadap alat ukur laju-dosis lain yang calibrated against a national or
telah dikalibrasi terhadap standar secondary standard.
nasional atau standar sekunder.
53. Alat pencacah gamma boleh manual 53. Gamma counter can be manual and
atau otomatis. automatic.
Karena alat pencacah mungkin As the counter may be required to
diperlukan untuk mengukur sejumlah measure a number of different
radionuklida yang berbeda pada radionuclides over a wide range of
rentang aktivitas yang lebar, maka activities, careful consideration should be
pemilihan tipe pencacah gamma given to the required uses when
hendaklah mempertimbangkan selecting the type of gamma counter for
dengan seksama tujuan a radiopharmacy.
penggunaannya.
54. Kalibrator dosis radionuklida adalah 54. The radionuclide dose calibrator is the
instrumen utama untuk pengukuran primary instrument used for the
radioaktivitas radiofarmaka dan measurement of the radioactivity in
merupakan instrumen wajib di tiap radiopharmaceuticals and is an essential
fasilitas produksi dan rumah sakit. instrument in any production plant and
Instrumen yang biasa digunakan clinic. The instrument normally used for
adalah well-type ionization chamber. the measurement is a well-type
ionization chamber.
55. Spektrometer sinar gamma digunakan 55. The gamma spectrometer is for quality
untuk pengawasan mutu kemurnian control of the radionuclidic purity of the
56. Catatan hendaklah disimpan untuk 56. Records should be kept of all instrument
semua perawatan dan perbaikan service and maintenance, reported
instrumen, laporan kesalahan, relokasi faults, instrument relocation and
instrumen dan tiap perubahan yang alterations made to shielding. All records
dilakukan terhadap perisai. Semua should be retained for the life of the
catatan hendaklah disimpan selama instrument.
umur pakai instrumen.
PRODUKSI PRODUCTION
58. Glove boxes hendaklah dilengkapi 58. Glove boxes should be provided with
dengan perisai yang memadai dan adequate shielding and remote handling
fasilitas remote handling. facilities.
59. Pemasukan bahan ke dalam glove 59. Introduction of the materials into the
boxes atau hot cells dan pengeluaran glove boxes/hot cells and removal of the
produk hendaklah dilakukan tanpa products should be done without the
penyebaran radioaktivitas. spread of the radioactivity.
60. Pemindahan, penyimpanan dan 60. The transfer, storage and handling of
penanganan zat radioaktif di luar radioactivity outside the glove boxes/hot
glove boxes atau hot cells hendaklah cells should be done with adequate
dilakukan dengan perisai yang shielding and remote handling devices
memadai dan alat remote handling so as to minimize radiation exposure to
untuk meminimalkan paparan radiasi personnel.
kepada personil.
61. Semua kegiatan operasional 61. All of the operation should be carefully
hendaklah didesain dan distandarkan designed and standardized to minimize
secara seksama untuk meminimalkan the spread of radioactivity.
penyebaran radioaktif.
62. Glove boxes atau hot cells hendaklah 62. Glove boxes/hot cells should be
dilengkapi dengan ventilasi yang tepat equipped with appropriate ventilation for
untuk penanganan zat radioaktif. radioactive handling.
Mutu udara pada peralatan tersebut They should comply with air quality
hendaklah memenuhi persyaratan requirements as per the codes of GMP
CPOB untuk sediaan injeksi dan for injectable and other preparations.
sediaan lain.
63. Fasilitas di bawah ini hendaklah 63. The following facilities should satisfy the
memenuhi persyaratan: conditions:
a) Hot cells, hendaklah dijaga a) Hot cells should maintain the
kebersihannya sesuai jenis produk following cleanliness according to the
yang diproses. Gunakan peralatan products. Use of equipment for sterile
Kelas A untuk produk steril. products: Class A. Use of equipment
Gunakan peralatan kelas C untuk for non-sterile products: Class C.
produk nonsteril.
b) Laboratorium radioaktif, ruang b) Hot lab, preparation room and quality
preparasi dan ruang pengawasan control room should be provided with
mutu hendaklah memenuhi Class D to avoid contamination by
persyaratan kelas D untuk microorganisms and particles. If the
menghindarkan kontaminasi oleh hot cell is not properly airtight, the
mikroorganisme dan debu. Bila hot surrounding environment should be
cell tidak benar-benar kedap kept in the Class C.
udara, maka lingkungan sekitarnya
hendaklah memenuhi persyaratan
kelas C.
c) Glove box/hot-cells untuk c) Glove box/hot-cells for radioactive
penanganan zat radioaktif handling should be well
hendaklah distandarkan dengan standardized, however, those
baik, namun demikian, combining radiation protection and
penggabungan persyaratan clean room requirements are still not
proteksi radiasi dan persyaratan fully standardized. Biohazard safety
ruang bersih masih belum cabinets may be adopted with some
sepenuhnya distandarkan. Untuk modifications for this purpose.
tujuan ini, biohazard safety cabinet
dengan beberapa modifikasi dapat
digunakan.
64. Semua peralatan lain hendaklah 64. All other equipment should be chosen so
dipilih untuk menjaga mutu udara as to maintain the air quality during
selama pengoperasian. operation.
65. Fasilitas lain yang disyaratkan pada 65. Other facilities required at the hot lab:
laboratorium radioaktif:
a) Diperlukan fasilitas yang a) Shielded facilities for storage of
dilengkapi perisai untuk radioactive samples are necessary;
menyimpan sampel radioaktif;
b) Pengumpulan limbah radioaktif b) Radioactive waste should be
hendaklah dipisahkan dari limbah collected separately from non-
nonradioaktif dan diberi perisai radioactive waste and provided with
timbal; lead shielding;
66. Produksi produk radioaktif yang berbeda 66. Production of different radioactive
dalam ruang yang sama dan pada waktu products in the same work stations and
yang sama hendaklah dihindarkan untuk at the same time should be avoided in
meminimalkan risiko kontaminasi silang order to minimise the risk of cross-
atau kecampurbauran. contamination or mix-up.
67. Validasi proses, pengawasan selama- 67. Process validation, in-process controls
proses serta pemantauan parameter and monitoring of process parameters
proses dan lingkungan menjadi sangat and environment assume particular
penting dalam kasus yang memerlukan importance in cases where it is
pengambilan keputusan untuk necessary to take the decision to release
meluluskan atau menolak bets produk or reject a batch or a product before all
sebelum semua pengujian mutu selesai. tests are completed.
68. Prosedur tetap (Protap) harus tersedia 68. Standard operating procedures (SOPs)
untuk semua kegiatan. Protap untuk must be available for all operating
pembuatan produk hendaklah dikaji procedures and should be regularly
secara berkala dan dibuat terkini. Semua reviewed and kept up to date for all
data tahapan kritis yang dimasukkan manufacturing operations. All data for
operator ke catatan bets hendaklah critical process on batch records should
diperiksa secara terpisah oleh operator be initiated by the operator and
lain atau supervisor. independently checked by another
operator or supervisor.
69. Spesifikasi bahan awal hendaklah 69. Specifications for starting materials
mencantumkan rincian keterangan should include details of their source,
tentang pemasok, orisinal bahan dan origin and (where applicable) method of
apabila berlaku, metode pembuatan dan manufacture and of the controls used to
pengendalian mutu yang digunakan ensure their suitability for use. Release
untuk memastikan ketepatan of a finished product should be
penggunaan dari bahan tersebut. Produk conditional on satisfactory results being
jadi diluluskan hanya apabila hasil uji obtained in the tests on starting
bahan awal memenuhi syarat. materials.
70. Berbagai jenis peralatan digunakan 70. A wide variety of equipment is used in
untuk pembuatan radiofarmaka. Secara the preparation of radiopharmaceuticals.
umum, peralatan kromatografi hendaklah Equipment for chromatography should,
digunakan khusus untuk preparasi dan in general, be dedicated to the
pemurnian satu atau beberapa produk preparation and purification of one or
yang bertanda radionuklida sama several products labelled with the same
sehingga kontaminasi silang radioaktif radionuclide to avoid radioactive cross-
dapat dihindarkan. Masa pakai (life contamination. The life span of columns
span) kolom hendaklah ditetapkan. should be defined. Great care should be
Perhatian besar perlu diberikan untuk taken in cleaning, sterilizing and
pembersihan, sterilisasi dan operating freeze-drying equipment used
pengoperasian alat pengering beku for the preparation of kits.
(freeze-drying) yang digunakan untuk
menyiapkan kit.
71. Hendaklah disusun suatu daftar 71. A list of critical equipment should be
peralatan kritis seperti timbangan, oven drawn up, including any equipment such
depirogenisasi, kalibrator dosis, filter as a balance, depyrogenating oven,
sterilisasi dan lain lain, di mana dose calibrator, sterilizing filter, etc.,
kesalahan pembacaan atau fungsi pada where an error in the reading or function
alat dapat membahayakan pasien yang could potentially cause harm to the
mendapatkan produk jadi radiofarmaka. patient being given the final product.
Peralatan tersebut hendaklah dikalibrasi These devices should be calibrated or
dan diuji pada interval waktu yang tested at regular intervals and should be
teratur serta hendaklah diperiksa checked daily or before production is
kondisinya tiap hari atau sebelum proses started. The results of these tests should
produksi mulai. Hasil pemeriksaan be included in the log book.
dicatat dalam buku log.
72. Peralatan khusus untuk pengukuran 72. Specific equipment for radioactive
bahan radioaktif dibutuhkan, demikian measurements may be required as well
juga baku pembanding radioaktif. Alat as radioactive reference standards.
untuk mengukur radioaktifitas hendaklah Instrument for measuring radioactivity
dikalibrasi oleh lembaga yang telah should be calibrated by an institution
diakreditasi Pemerintah. accredited by the Goverment.
73. Langkah kegiatan selama proses 73. A minimum number of steps should be
pengolahan radiofarmaka hendaklah involved during processing operations.
seminimal mungkin. Pereaksi yang Only pre-tested and certified, and if
boleh digunakan hanya pereaksi yang required freshly prepared reagents
sudah diuji sebelumnya dan should be used. Use of closed
disertifikasi dan bila dibutuhkan procedures reduces contamination and
dipreparasi baru. Penggunaan proses enables a single step formulation of the
dengan sistem tertutup dapat product. A well-maintained fume hood
mengurangi kontaminasi serta and laminar flow clean air workstation
memungkinkan penerapan “formulasi should be used. Use of UV lamps
produk langkah tunggal” (single step reduces the microbial load prior to use.
formulation). Hendaklah digunakan Both the boxes should be disinfected
lemari asam dan tempat kerja dengan with 70% ethanol or surface disinfectants
udara bersih beraliran laminer yang prior to starting the work. Sterile gloves
terawat baik. Penyalaan lampu UV di should be used throughout the operation
tempat kerja sebelum digunakan and waste generated removed, stored
dapat mengurangi jumlah mikroba. separately and disposed off as per
Kedua tempat tersebut hendaklah standard procedures.
didisinfeksi dengan etanol 70% atau
disinfektan permukaan sebelum
pekerjaan dimulai. Sarung tangan
steril hendaklah digunakan selama
proses. Limbah yang dihasilkan
hendaklah dipindahkan, disimpan
secara terpisah dan dibuang menurut
prosedur tetap yang berlaku.
74. Semua peralatan dan area kerja 74. All equipment and surrounding work
sekitarnya harus dibersihkan dengan areas must be cleaned thoroughly at the
seksama tiap hari setelah selesai end of the day. Ceilings, walls and other
bekerja. Langit-langit, dinding dan structural surfaces must be cleaned
permukaan struktural lain harus regularly and rooms fumigated on a
dibersihkan secara teratur. Fumigasi monthly basis.
ruangan harus dilakukan tiap bulan.
75. Rangkaian penyaring steril sekali- 75. Sterile disposable filter assemblies
pakai hendaklah digunakan untuk should be used for aseptic filtration
proses penyaringan aseptis. procedures. These should be tested for
Penyaring ini hendaklah diuji their integrity by either the bubble test or
integritasnya dengan bubble test atau by their ability to filter a culture of the
76. Untuk produksi steril, area kerja di mana 76. For sterile products the working zone
produk atau wadah kemungkinan where products or containers may be
terpapar hendaklah memenuhi exposed should comply with Annex 1
persyaratan lingkungan sesuai Aneks 1 Manufacture of Sterile Medicinal
Pembuatan Produk Steril. Products.
77. Bila menggunakan sistem tertutup dan 77. In case of use of closed and automated
otomatis, misal hot-cell untuk sintesa systems (chemical synthesis,
kimia, pemurnian, penyaringan steril di purification, on-line sterile filtration) a
tempat, lingkungan dengan kelas grade C environment (usually “hot-cell”)
kebersihan C mencukupi. Hot-cell will be suitable. Hot-cells should meet a
hendaklah memenuhi kelas kebersihan high degree of air cleanliness, with
yang tinggi, dengan udara masuk yang filtered feed air, when closed. Aseptic
disaring, dalam keadaan tertutup. activities must be carried out in a grade
Aktivitas aseptis harus dilakukan di area A area.
kelas A.
78. Sebelum memulai produksi, perakitan 78. Prior to the start of manufacturing,
peralatan steril dan penunjang (selang, assembly of sterilised equipment and
saringan steril dan vial steril yang sudah consumables (tubing, sterilised filters
tertutup dan tersegel ke jalur pengisian and sterile closed and sealed vials to a
yang tertutup rapat) harus dilakukan sealed fluid path) must be performed
dalam kondisi aseptis. under aseptic conditions.
80. Penyaringan adalah metode terpilih 80. The method of choice for the sterilization
untuk sterilisasi larutan ruahan yang of bulk solutions used in the preparation
digunakan dalam preparasi kit of sterile cold kits is by filtration.
nonradioaktif steril.
81. Kit beku kering dapat disterilisasi 81. Freeze dried kits may be sterilized by
dengan iradiasi sinar gamma, namun gamma irradiation. But the effects of the
dampak iradiasi terhadap komponen irradiation on the kit components should
kit hendaklah diteliti. Uap air residu be studied. Residual moisture in freeze-
dalam produk beku kering dapat dried products may have an adverse
memberikan dampak buruk terhadap effect on the stability of kit components
83. Dikarenakan umur produk yang 83. Because of the short life of the product,
pendek, pelulusan dapat didasarkan release may be based on a limited
pada pengujian terbatas. Uji lain number of tests. Other tests can be
dapat dilakukan setelah penggunaan performed subsequent to patient use to
produk oleh pasien untuk confirm the suitability of the product.
mengonfirmasi kesesuaian produk.
84. Pengujian hendaklah ditetapkan untuk 84. Tests should be established to ensure
memastikan kinerja yang memuaskan the satisfactory performance of
dari peralatan otomatis. Persyaratan automated equipment. The requirements
untuk piranti lunak komputer mungkin for computer software may be needed.
diperlukan.
85. Untuk radiofarmaka yang ditandai 85. For radiopharmaceuticals labeled with a
dengan radionuklida yang waktu radionuclide for which the half life is
paruhnya lebih dari 20 menit, pada greater than 20 minutes, it is
tiap bets produk direkomendasikan recommended that the tests for pH,
untuk dilakukan uji pH, pemerian, appearance, radiochemical purity,
kemurnian radiokimia, aktivitas specific activity (where there are toxicity
spesifik (bila berisiko toksik atau bila concerns or where the localization is
lokalisasinya tergantung pada massa mass-dependent) be performed on every
jaringan (mass-dependent)). batch of product.
87. Stabilitas terhadap radiasi untuk 87. Radiation stability should be established
semua komponen yang terpapar for all components subjected to high
radiasi tinggi hendaklah ditetapkan, radiation exposures and appropriate
demikian juga jadwal perawatan dan replacement and maintenance
penggantiannya. schedules established.
88. Perhatian khusus hendaklah diberikan 88. Particular attention should be paid to the
pada kondisi iradiasi untuk irradiation conditions to establish the
menetapkan dampak perubahan pada effect of changes in any parameter on
tiap parameter kemurnian the radionuclidic, radiochemical or
radionuklida, radiokimia atau kimia chemical purity of the final product.
produk akhir. Parameter kritis meliputi Critical parameters include beam
arus berkas, energi ambang, energi current, threshold energy, particle
partikel, komposisi isotop dari bahan energy, isotopic composition of target
target, penempatan target, waktu material, target alignment, irradiation
iradiasi, komposisi bahan pendukung time, composition of backing material
dan kemurnian kimia target. and chemical purity of target.
PELABELAN LABELLING
89. Semua produk hendaklah diberi 89. All products should be clearly identified
identitas jelas dengan label yang harus by labels, which must remain
tetap melekat pada wadah dalam permanently attached to the containers
berbagai kondisi penyimpanan. under all storage conditions. An area of
Sebagian area pada wadah tidak boleh the container should be left uncovered to
tertutup label agar dapat diinspeksi isi allow inspection of the contents. If the
wadahnya. Apabila wadah akhir tidak final container is not suitable for
cocok untuk diberi label, label hendaklah labelling, the label should appear on its
dimasukkan ke dalam bungkusan atau package. Information on batch coding
ditempelkan ke bahan pembungkus. must be provided to the regulatory
Informasi tentang sistem penomoran authorities.
bets harus disampaikan kepada Otorita
Pengawasan.
90. Bila wadah mengandung zat radioaktif 90. When radioactivity is involved the
maka pembungkusan mensyaratkan packaging requires an additional
adanya perlakuan tambahan, yakni operation, namely lead shielding.
91. Informasi berikut hendaklah tercantum 91. The following information may be
pada instruksi pembungkusan: provided in the packing instructions:
a) nama produk; a) name of the product;
b) deskripsi bentuk dan dosis b) description of radiopharmaceutical
radiofarmaka, kekuatan, form, strength, radioactive
konsentrasi radioaktif pada concentration with date and time
tanggal dan waktu yang (hour and minute);
dicantumkan (jam dan menit);
c) ukuran bungkusan yang c) the pack size expressed in terms of
dinyatakan dalam jumlah vial, number of vials, weight or volume of
berat atau volume dari isi vial; the contents;
d) bila perlu, pada bahan d) where appropriate the packaging
pembungkus hendaklah materials should be cited along with
dicantumkan instruksi yang jelas clear instructions about handling;
mengenai penanganan; dan and
e) bila perlu, gunakan bahan e) where appropriate the relevant
pembungkus cetak yang relevan. printed packaging materials are
Bila tidak, label cetak dengan used. Otherwise printed labels with
mencantumkan data produk yang adequate product data may be
memadai, dianggap cukup untuk sufficient for dispatch.
pengiriman.
93. Bahan pembungkus dapat meliputi 93. Packing materials may include thermocol
kotak thermocol, kotak karton, wadah boxes, cardboard boxes, tin containers,
timah, kapas penyerap, wadah timbal, absorbent cotton, lead containers, labels
label, dan lain-lain. etc.
94. Label radiofarmaka harus mengikuti 94. The labels of radiopharmaceuticals must
peraturan Otorita Pengawasan dan comply with the regulatory authority and
kesepakatan internasional. Label international agreements. For registered
radiofarmaka yang terdaftar harus radiopharmaceuticals, the regulatory
mendapatkan persetujuan dari Otorita authority must approve the labels.
Pengawasan.
95. Label wadah dan/atau container 95. The label on the container should show:
hendaklah mencantumkan:
a) nama produk dan/atau kode a) the name of the drug product and/or
identitas produk; the product identification code;
b) nama radionuklida. Catatan: tidak b) the name of the radionuclide. Note:
berlaku untuk kit radiofarmaka; Not applicable for kit;
96. Label bungkusan hendaklah 96. The label on the package should state:
mencantumkan:
a) komposisi; a) the composition;
b) radionuklida; b) the radionuclide;
c) radioaktivitas pada saat c) the amount of radioactivity at the time
pengiriman; of dispatch;
d) cara pemberian produk; d) the route of administration;
e) tanggal daluwarsa; e) the expiry date;
f) kondisi khusus penyimpanan, bila f) any special storage conditions; and
ada; dan
g) informasi wajib yang berkaitan g) mandatory information related to
dengan peraturan pengiriman bahan transport regulations for radioactive
radioaktif. materials.
97. Brosur dalam bungkusan hendaklah 97. The leaflet in the package should contain
mencantumkan informasi spesifik the specific product information and
tentang produk dan indikasi penggunaan indications for use. This information is
produk. Informasi ini terutama sangat especially important for preparation kits
penting untuk preparasi kit radiofarmaka and should include:
dan hendaklah mencantumkan:
a) nama produk dan deskripsi a) the name of the product and a
penggunaannya; description of its use;
b) isi kit; b) the contents of the kit;
c) identifikasi dan persyaratan mutu c) the identification and quality
bahan radioaktif penanda yang requirements concerning the
dapat digunakan untuk preparasi radiolabelling materials that can be
radiofarmaka, yaitu: used to prepare the
radiopharmaceutical, namely:
petunjuk preparasi radiofarmaka, the directions for preparing the
termasuk rentang radioaktivitas radiopharmaceutical, including
dan volumenya, berikut the range of activity and the
pernyataan persyaratan kondisi volume, together with a statement
penyimpanan bagi radiofarmaka of the storage requirements for
yang dipreparasi; the prepared radiopharma-
ceutical;
pernyataan masa edar a statement of the shelf-life of the
radiofarmaka yang dipreparasi; prepared radiopharmaceutical;
indikasi dan kontraindikasi (pada the indications and
kehamilan, anak-anak, reaksi contraindications (pregnancy,
obat, dan lain-lain) dari children, drug reactions, etc.) in
radiofarmaka yang dipreparasi; respect of the prepared
radiopharmaceutical;
peringatan dan perhatian terkait warnings and precautions in
dengan komponen dan respect of the components and
radiofarmaka yang dipreparasi, the prepared
termasuk aspek keselamatan radiopharmaceutical, including
radiasi; radiation safety aspects;
farmakologi dan toksikologi dari where applicable, the
radiofarmaka yang dipreparasi, pharmacology and toxicology of
termasuk rute eliminasi dan the prepared
waktu paruh efektif, jika ada; radiopharmaceutical, including
the route of elimination and the
effective half-life;
dosis radiasi yang akan diterima the radiation dose that a patient
pasien dari radiofarmaka yang will receive from the prepared
dipreparasi; radiopharmaceutical;
peringatan yang harus the precautions to be taken by
diperhatikan oleh petugas terkait users and patients during the
dan pasien selama preparasi dan preparation and administration of
pemberian radiofarmaka ke the product and the special
pasien dan peringatan khusus precautions for the disposal of the
untuk pemusnahan wadah dan container and any unconsumed
sisa produk yang tidak portions;
digunakan;
keterangan tentang penggunaan a statement of the recommended
radiofarmaka yang dipreparasi use of the prepared
dan dosis yang radiopharmaceutical and the
direkomendasikan; recommended dosage;
keterangan tentang cara a statement of the route of
pemberian radiofarmaka yang administration of the prepared
dipreparasi; dan radiopharmaceutical; and
metode dan spesifikasi yang if appropriate for particular kits
dibutuhkan untuk menguji (i.e. those subject to variability
kemurnian radiokimia, berlaku beyond the recommended limits),
untuk kit tertentu (misal: yang the methods and specifications
dipengaruhi oleh variabilitas di needed to check radiochemical
luar batas yang purity.
direkomendasikan).
98. Catatan produksi bets produk rutin harus 98. The production records of regular
memuat sejarah pembuatan tiap bets production batches must provide a
radiofarmaka secara lengkap, dan complete account of the manufacturing
menunjukkan bahwa produk telah history of each batch of a
dibuat, diuji, diisi, dikemas dan radiopharmaceutical, showing that it has
didistribusikan sesuai prosedur tertulis. been manufactured, tested, dispensed
into containers and distributed in
accordance with the written procedures.
99. Catatan terpisah untuk penerimaan, 99. Separate records for the receipt, storage,
penyimpanan, pemakaian dan use and disposal of radioactive materials
pemusnahan bahan radioaktif hendaklah should be maintained in accordance with
disimpan sesuai peraturan proteksi radiation protection regulations.
radiasi.
100. Catatan distribusi hendaklah disimpan. 100. Distribution records should be kept.
Karena pengembalian produk radioaktif Since the return of radioactive products
tidak praktis, prosedur penarikan kembali is not practical, the purpose of recall
produk tersebut lebih ditekankan pada procedures for such products is to
pencegahan penggunaan produk prevent their use rather than an actual
kembalian daripada pelaksanaan return. If necessary, the return of
pengembalian produk itu sendiri. radioactive products should be carried
Pengembalian produk radioaktif, bila out in accordance with international and
perlu, hendaklah dilaksanakan menurut or national transport regulations.
peraturan transportasi nasional dan atau
internasional.
102. Jumlah sampel yang biasanya diambil 102. The number of samples normally taken
dalam analisis sediaan farmasi in pharmaceutical analysis may have to
mungkin perlu dimodifikasi, tetapi be modified but should be adequate to
hendaklah memadai untuk dilakukan permit repeat testing (reference
pengujian ulang (sampel samples).
pembanding).
103. Jumlah sampel yang biasanya diambil 103. The number of samples normally taken
untuk uji sterilitas tidak perlu for a sterility test does not necessarily
104. Uji khusus mungkin harus dirancang 104. Special tests may have to be designed
dan dilaksanakan untuk menunjukkan and carried out to show the absence of
tidak ada sedikitpun impuritas yang the very small amounts of specific
spesifik diperbolehkan misal dalam impurities acceptable. e.g. in target
bahan target. Proses iradiasi material. The best test may be an
merupakan uji yang terbaik. irradiation process.
105. Bahan baru yang disintesis sendiri 105. The new materials which are
hendaklah dikarakterisasi dan diuji synthesized in house should be
sebelum digunakan. characterized and tested before use.
107. Pemancar beta dan gamma biasanya 107. Beta and gamma-emitting impurities are
merupakan impuritas utama yang normally the main objective but for
diamati, tetapi pada produk hasil fisi, fission-produced materials alpha-emitting
impuritas pemancar alfa hendaklah impurities should also be looked for.
diamati juga.
108. Kalibrasi energi dari instrumen 108. Energy calibration of instruments should
hendaklah sering dilakukan dengan be performed frequently by reference
menggunakan sumber (radioaktif) sources and verified prior to use using a
acuan dan diverifikasi sebelum long-lived standard.
dipakai dengan menggunakan sumber
standar yang berumur panjang.
112. Kontaminan kimia, misal logam dalam 112. Chemical contamination such as the
jumlah yang sangat sedikit, hendaklah presence of trace amounts of metals
diidentifikasi dan ditentukan, untuk should be determined and addressed, so
mencegah atau mengurangi dampak as to prevent or reduce possible effects
yang mungkin terjadi pada proses on the radiolabelling of the
penandaan radiofarmaka. radiopharmaceuticals.
113. Untuk kit radiofarmaka yang 113. For cold kits containing stannous salt as
2+
mengandung garam Stano (Sn ) a reducing agent, the stannous content
sebagai bahan pereduksi, kandungan should be determined using methods
2+
garam Stano (Sn ) hendaklah such as iodometry or polarography.
ditentukan dengan menggunakan
metode seperti iodometri atau
polarografi.
114. Jumlah dan ukuran partikel dalam 114. The particle number and sizes in
larutan suspensi atau larutan koloid suspensions or colloidal solutions should
hendaklah ditentukan. be determined.
pH pH
116. Untuk beberapa radiofarmaka, uji 116. For some radiopharmaceuticals, the
distribusi biologis hendaklah dilakukan biological distribution test should be
sebagai indikator mutu dan kinerja performed as an indicator of the quality
yang diharapkan dari radiofarmaka. and expected performance of the
radiopharmaceuticals.
118. Studi stabilitas hendaklah dilakukan 118. Stability studies should be performed on
pada minimum tiga bets pilot atau a minimum of three pilot or production
bets produksi. Bila hasil yang batches. If discordant results are
diperoleh dari ketiga bets berbeda obtained between the three batches,
secara signifikan, hendaklah further batches should be examined.
dilakukan pengujian pada bets
berikutnya.
119. Karena beberapa produk menunjukkan 119. As many products show a sudden onset
ketidakstabilan secara tiba-tiba pada of instability, data should be obtained at
mulanya, maka data hendaklah intermediate points up to and beyond the
diambil pada pengujian antar waktu planned shelf-life of the product.
(waktu awal dan waktu akhir) sampai
pada dan melewati masa edar produk
yang direncanakan.
120. Dalam program pengujian, produk 120. In the testing program, the product
hendaklah diuji terhadap seluruh should be tested to full specification at
spesifikasi pada saat preparasi. Pada preparation. At intermediate points,
pengujian antar waktu, parameter parameters that are likely to change
yang mungkin berubah hendaklah should be measured. Typical parameters
diukur. Jenis parameter meliputi: include:
a) Kestabilan fisis, misal ukuran a) Physical stability e.g. particle size;
partikel;
b) Kestabilan kimiawi, misal pH, b) Chemical stability e.g. pH, benzyl
kandungan benzyl alcohol; alcohol content;
c) Konsentrasi radioaktif; c) Radioactive concentration;
d) Kemurnian radiokimiawi; d) Radiochemical purity;
e) Biodistribusi; dan e) Biodistribution; and
2+
f) Kandungan Stano (Sn ) (misal f) Stannous tin content (e.g. for 99mTc
99m
untuk kit Tc). cold kits).
121. Bila produk akan disimpan dalam 121. If the product is to be stored under
lemari pendingin tanpa peringatan refrigeration without the warning "Do not
“Jangan dibekukan”, maka kestabilan, freeze", then stability, particularly
terutama kestabilan fisis (misal tidak physical stability (e.g. no precipitate
terbentuk endapan, tidak terjadi formation, no denaturation of protein) at
denaturasi protein) pada suhu sekitar about -5°C should be demonstrated.
o
-5 C hendaklah dibuktikan.
122. Untuk kit radiofarmaka, pengaruh 122. In the case of cold kits, the effect of kit
umur produk terhadap kestabilan age on the stability of the product after
produk setelah rekonstitusi hendaklah reconstitution should be demonstrated.
dibuktikan.
124. Data stabilitas tambahan hendaklah 124. Additional stability data should be
tersedia, yang mencakup masa available covering the claimed shelf life
simpan yang dinyatakan dari produk of the inactive product when
nonaktif ketika direkonstitusi dengan reconstituted with both the highest and
99m
aktivitas Tc tertinggi dan terendah lowest activities of 99mTc to be used for
untuk digunakan pada preparasi preparation of the 99mTc labelled
99m
radiofarmaka bertanda Tc radiopharmaceuticals in the minimum
menggunakan volume rekonstitusi and maximum reconstitution volumes.
maksimum dan minimum.
125. Data hendaklah tersedia untuk 125. The data should be available for the
konsentrasi radioaktif tertinggi yang highest radioactive concentration to be
akan digunakan untuk rekonstitusi. used for reconstitution.
126. Bila bentuk akhir bungkusan diubah, 126. If the final packaging form is to be
maka data stabilitas hendaklah changed, stability data should be
diperbaharui. regenerated.
128. Uji sterilitas hendaklah dilakukan 128. Sterility test should be performed based
sesuai prosedur yang ditetapkan on procedures describes in the national
dalam Farmakope Indonesia atau pharmacopeia or pharmacopeia
farmakope internasional yang diakui approved by the national authority.
oleh otorita pengawasan.
129. Endotoksin bakteri menyebabkan efek 129. Bacterial endotoxins cause a pyrogenic
pirogenik. Pengujian pirogen in-vivo effect. Regular in-vivo pyrogen testing in
secara teratur pada kelinci (durasi uji: rabbits (duration of test: 24 ± 5 h), which
24±5 jam) untuk memastikan ensures the apyrogenicity of the product,
apirogenisitas produk mungkin tidak is not possible prior to release / use of
dapat dilakukan sebelum the product. In vitro test for bacterial
pelulusan/penggunaan produk. Uji in endotoxin may use the Limulus
vitro untuk bakteri endotoksin dapat Amoebocyte Lysate (LAL) test.
menggunakan metode Limulus
130. Pemeriksaan lengkap produk pada 130. Complete checking of the product on
sampel dummy hendaklah dilakukan dummy samples should be carried out
untuk beberapa bets sebelum for several batches before starting
memulai formulasi radiofarmaka routine radiopharmacy formulations. In
secara rutin. Dalam hal fasilitas case of any breakdown/shut down of the
mengalami kerusakan atau berhenti facility, good working conditions and
beroperasi, keyakinan terhadap confidence should be reestablished by
kondisi kerja yang tepat hendaklah carrying out complete analysis of several
ditentukan kembali dengan batches of radiopharmaceuticals.
melakukan analisis lengkap pada
beberapa bets radiofarmaka.
131. Sistem Pengawasan Mutu hendaklah 131. A Quality Control system should also
juga mencakup pemeriksaan include radioactivity testing of the
lingkungan terhadap radioaktivitas environment such as on ventilation
seperti pada sistem ventilasi, system, air filters and LAF equipment.
saringan udara dan peralatan LAF. The calibration of instruments for
Kalibrasi instrumen untuk penentuan determining radioactivity should also be
radioaktivitas hendaklah juga checked.
diperiksa.
132. Sampel produk antara dan produk akhir 132. Samples of the intermediate and final
radiofarmaka hendaklah disimpan pada products should be retained in sufficient
kondisi penyimpanan yang tepat dan amounts and under appropriate storage
dalam jumlah yang cukup untuk conditions to allow repeated testing or
penggunaan uji ulang atau verifikasi verification of a batch control. These
analisis bets. Contoh pertinggal ini samples should be kept for an
hendaklah disimpan selama waktu yang appropriate period in accordance with
ditetapkan menurut masa edar the shelf-life of the radioactive
komponen radioaktif yang digunakan. components concerned. However, this
Namun ketentuan di atas tidak berlaku may sometimes not be applicable, e.g.
bagi radiofarmaka yang memiliki waktu for radiopharmaceuticals with a short
paruh yang singkat. half-life.
133. Prosedur pengambilan sampel dapat 133. Sampling procedures may be adapted to
disesuaikan menurut tujuan dari the purpose of the sampling, the type of
pengambilan sampel yang dilakukan, controls being applied, and the nature of
tipe pengawasan yang diterapkan dan the material being sampled (e.g. a small
sifat materi yang disampel (misal: bets batch size and/or its radioactive content).
berukuran kecil dan/atau kandungan The procedure should be described in a
radioaktif). Prosedur tersebut hendaklah written protocol.
diuraikan secara tertulis (dalam Protap).
134. Bila suatu bets produk harus dikirim 134. When a production batch must be
sebelum semua pengujian mutu selesai, dispatched before all tests are
hal ini tidak mengurangi keharusan completed, this does not reduce the
Kepala Pemastian Mutu membuat need for a formal recorded decision to be
keputusan resmi yang diambil berkenaan taken by the Head of Quality Assurance
dengan pemenuhan persyaratan on the conformity of the batch. In this
terdokumentasi dari bets produk case there should be a written procedure
tersebut. Dalam hal ini hendaklah ada detailing all production and quality
prosedur tertulis yang merinci semua control data which should be considered
data produksi dan pengawasan mutu before the batch is dispatched. A
yang harus dipertimbangkan sebelum procedure should also describe those
bets produk dikirim. Hendaklah juga measures which will be taken by the
tersedia suatu prosedur yang Head of Quality Assurance if
menguraikan tindakan yang diambil oleh unsatisfactory test results are obtained
Kepala Pemastian Mutu jika setelah after dispatch.
produk dikirim ternyata hasil pengujian
tidak memenuhi syarat.
135. Sampel dari tiap bets produk hendaklah 135. Unless otherwise specified in the
disimpan, kecuali jika ditetapkan lain marketing authorisation, reference
dalam izin edar. samples of every batch should be
retained.
DOKUMENTASI DOCUMENTATION
136. Seluruh dokumen yang berhubungan 136. All documents related to the manufacture
dengan pembuatan radiofarmaka of radiopharmaceuticals should be
hendaklah dibuat, dikaji dan disahkan prepared, reviewed, approved and
serta didistribusikan sesuai prosedur distributed according to written
yang ditetapkan. procedures.
137. Spesifikasi bahan awal, label dan 137. Specifications should be established and
pembungkus, produk antara kritis dan documented for starting materials,
produk radiofarmaka hendaklah labelling and packaging materials, critical
ditetapkan. Spesifikasi hendaklah intermediates and the finished
ditetapkan juga untuk alat/bahan kritis radiopharmaceuticals. Specifications
lain yang digunakan dalam proses should also be in place for any other
pembuatan, seperti alat/bahan critical items used in the manufacturing
penunjang proses, gasket, kit penyaring process, such as process aids, gaskets,
steril, yang dapat berdampak kritis pada sterile filtering kits, that could critically
mutu produk. impact on quality.
138. Spesifikasi hendaklah ditetapkan untuk 138. All packaging materials such as vials,
semua bahan pembungkus seperti vial, stoppers, lead shielding, labels and
tutup vial, perisai timbal, label dan brosur printed instructions for use,
(yang memuat instruksi pemakaian). specifications should be established.
139. Dalam spesifikasi bahan awal, bahan 139. The list of specifications for starting
pembungkus dan produk jadi, materials, packaging materials and
tercantum hal-hal sebagai berikut finished products is given below
(gunakan untuk bahan/produk yang (appropriate items are applicable):
sesuai):
a) nama dan nomor kode; a) name and code number;
b) uraian bentuk fisik dan b) description of physical form and
tampilannya; appearance;
c) pemasok yang disetujui; c) approved supplier(s);
140. Catatan dari aktivitas bahan radioaktif 140. A record of radioactive material activity
yang diterima, yang digunakan dan received, used, and disposed of may be
yang dibuang agar tetap disimpan kept as per requirements. Accurate
seperti yang disyaratkan. Nilai values of radioactivity must be given on
radioaktivitas yang akurat harus the secondary container, as it is difficult
dicantumkan pada wadah sekunder, to give this information on primary
bila sulit untuk mencantumkan container.
informasi ini pada wadah primernya.
143. Data distribusi bets tertentu hendaklah 143. A list showing to which a given batch
disimpan untuk memungkinkan was distributed should be kept to permit
penarikan kembali dan pencacahan eventual recall and to make counting for
radioaktivitas. radioactivity possible.
144. Catatan lengkap bahan radioaktif dan 144. Complete records of radioactive material
pembuangan limbah harus disimpan and waste disposal must be maintained
seperti yang disyaratkan oleh as required by BAPETEN.
BAPETEN.
145. Seluruh catatan hendaklah paling sedikit 145. All records should be retained for at least
3 tahun kecuali ditetapkan lain oleh 3 years unless another timeframe is
otorita pengawasan. specified in national requirements.
146. Catatan lengkap distribusi rinci 146. Detailed distribution records should be
hendaklah disimpan. Hendaklah dibuat maintained and there should be
prosedur yang menjelaskan tindakan procedures which describe the measures
yang diambil berkenaan dengan to be taken for stopping the use of
penghentian penggunaan radiofarmaka defective radiopharmaceuticals. Recall
yang cacat. Proses penarikan kembali operations should be shown to be
produk hendaklah dibuktikan dapat operable within a very short time.
dilaksanakan dan selesai dalam waktu
yang sangat singkat.
147. Dalam pembuatan radiofarmaka 147. The radiation protection and safety for
(penanganan bahan/ produk, produksi, radiopharmaceutical manufacturing
pengawasan mutu, distribusi dan (material/ product handling, production,
penyimpanan), aspek proteksi radiasi quality control, distribution and storage)
dan keselamatan kerja hendaklah sesuai should follow the procedures that refer to
dengan prosedur yang mengacu pada the valid Government requirements.
ketentuan Pemerintah yang berlaku.
151. Area pengawasan mutu hendaklah 151. The QC area should be provided with the
dilengkapi dengan area untuk area for keeping necessary instruments
menyimpan instrumen yang required for testing and sufficient storage
diperlukan pengujian dan ruang yang space for storing samples/batch control
cukup untuk menyimpan sampel samples and QC records. A special
bahan/sampel pertinggal seluruh bets shielded area is necessary for storing
dan catatan pengujian mutu. Area radioactive samples/batch control
khusus yang diberi perisai diperlukan samples.
untuk menyimpan sampel bahan
radioaktif/sampel pertinggal radioaktif.
152. Kandang hewan hendaklah dilengkapi 152. The animal house should be equipped
dengan fasilitas yang diperlukan with the necessary facilities for the
untuk pemeliharaan dan studi hewan maintenance of the animals and animal
tersebut. Fasilitas ini hendaklah selalu studies and should be maintained clean.
dalam keadaan bersih. Prosedur Protocols for cleaning and maintenance
pembersihan dan perawatan should be established.
hendaklah dibuat.
155. Instalasi radiofarmasi adalah suatu 155. The radiopharmacy is a facility in which
fasilitas di mana formulasi radiopharmaceutical formulations are
radiofarmaka disiapkan/dipreparasi prepared using a 99mTc or other
99m
menggunakan Tc atau radionuklida radionuclides and kits so as to obtain the
lain dan kit radiofarmaka untuk product in a form suitable for
menghasilkan bentuk sediaan administration to patients.
radiofarmaka yang sesuai untuk
diberikan kepada pasien.
156. Yang ideal, instalasi radiofarmasi 156. Ideally, a hospital radiopharmacy should
rumah sakit hendaklah memiliki suatu have an aseptic area (Class A) and room
area aseptis Kelas A dan ruang for processing with Class C. The
proses Kelas C. Unit radiofarmasi radiopharmacy unit should be located in
hendaklah ditempatkan dalam the nuclear medicine department and
departemen kedokteran nuklir dan microbial contamination of the product by
kontaminasi mikroba dari pasien ke patients should be avoided. A double
produk hendaklah dihindarkan. Sistem door system can be installed to serve as
pintu ganda dalam ruangan airlock. About 25% of fresh air should be
hendaklah dipasang sehingga dapat introduced at the intake end. Air
berfungsi sebagai ruang penyangga disinfectants, such as ozone generators
udara (airlock). Sekitar 25% udara can be installed in the air handling
segar hendaklah dialirkan pada system (HVAC). An L-bench lead shield
tempat pemasukan udara (intake). glass can be housed in the laminar flow
Disinfektan udara seperti generator bench when required.
ozon dapat dipasang pada sistem tata
udara. Suatu L-bench dengan jendela
perisai timbal dapat dipasang pada
meja kerja dengan aliran udara
laminer (LAF) bila diperlukan.
157. Proses yang dilakukan di radiofarmasi 157. Operations carried out in hospital
rumah sakit bervariasi mulai dari radiopharmacy vary from simple
dispensing yang sederhana sampai dispensing to manufacture of kits and
dengan pembuatan kit dan radiopharmaceuticals so the facilities
radiofarmaka sehingga fasilitas should commensurate with the functions.
hendaklah disesuaikan dengan
fungsinya.
158. Fasilitas hendaklah didesain dan 158. Facilities should be designed and
dikonstruksi sesuai kebutuhan constructed as per the radiopharmacy
radiofarmasi dan farmasi. and pharmaceuticals needs.
160. Uji usap hendaklah dilakukan untuk 160. A wipe test should be performed to
menentukan kontaminasi radioaktif determine radioactive contamination on
pada permukaan tiap wadah yang the surface of any shipment container.
dikirim. Temuan kontaminasi dan/atau Any contamination and/ or leakage found
kebocoran hendaklah dilaporkan should be reported to the supplier.
kepada pemasok.
161. Jika terjadi tumpahan radioaktif serius 161. Serious spills should require evacuation
hendaklah dilakukan evakuasi dari of the area before any cleanup is
area sebelum proses pembersihan undertaken and should be first reported
dan segera dilaporkan kepada to the radiation safety officer.
petugas proteksi radiasi.
162. Radionuklida, kit radiofarmaka dan 162. Radionuclides, kits and diluents should
diluen hendaklah diperiksa identitas, be checked for identity, expiry time/date
tanggal atau waktu daluwarsa dan and appearance.
pemeriannya.
163. Label identifikasi dengan nomor bets 163. Identifying labels with a dated batch
bertanggal hendaklah ditempelkan number should be affixed to reagent
pada vial pereaksi dan perisai wadah vials and shielding containers prior to the
sebelum penambahan bahan addition of radioactive material.
radioaktif.
165. Perisai yang sesuai hendaklah dipilih. 165. Appropriate shielding should be
Komponen, label dan peralatan selected. Components, labels and
hendaklah diperiksa ulang. equipment should then be rechecked.
166. Tiap preparasi hendaklah dilakukan 166. Each preparation should be performed in
menurut prosedur tertulis yang accordance with an approved written
disetujui, dan aman serta handal. Bila procedure that should be safe and
memungkinkan, prosedur hendaklah reliable. Where possible, methods
dirancang sedemikian rupa sehingga should be devised in which all the
semua komponen yang dibutuhkan components required are contained in
ditempatkan dalam vial steril, dan presterilised vials with the only
prosedur manipulatif hanya untuk manipulative procedure being aseptic
transfer secara aseptis antar vial transfer between vials using syringes.
menggunakan alat suntik. Prosedur Methods requiring manipulation in open
manipulasi yang dilakukan pada containers should be avoided.
167. Jumlah tusukan jarum suntik pada 167. The number of cap punctures should be
tutup vial hendaklah diminimalkan kept to a minimum to prevent coring and
untuk mencegah serpihan tutup shedding of particles.
masuk ke dalam vial dan pelepasan
partikel.
168. Penutup hendaklah diusap dengan 168. Closures should be wiped with an
bakterisida yang sesuai pada tiap appropriate bactericide each time an
penusukan jarum suntik. entry is made.
169. Perhatian khusus pada teknik 169. Careful attention to technique should be
pelaksanaan saat melakukan given to prevent cross-contamination
rekonstitusi atau dispensing hendaklah between products during reconstitution
diberikan untuk mencegah or dispensing procedures.
kontaminasi silang antar produk.
170. Mayoritas radiofarmaka di rumah sakit 170. The majority of the radiopharmaceutieals
diperoleh dengan melakukan elusi in the hospitals are produced by eluting
99m
Tc dari sistem generator tertutup 99mTc from a closed generator system
dan menambahkannya pada kit and adding to the sterile cold kits in a
radiofarmaka dalam sistem tertutup. closed system. This should be done in a
Proses ini hendaklah dilakukan pada place with good hygiene and appropriate
tempat dengan higiene yang baik dan shielding. In these cases simple QC
perisai yang sesuai. Dalam hal ini uji tests such as appearance, measurement
mutu sederhana seperti pemerian, of radioactivity should be always done.
pengukuran radioaktivitas hendaklah Occasionally, it is desirable to check the
selalu dilakukan. Sewaktu-waktu radio-chemical purity, pH, 99Mo
dibutuhkan pemeriksaan kemurnian breakthrough, and the frequency
99
radiokimia, pH, Mo breakthrough depending on the sources of the supply.
dan frekuensi pemeriksaan
bergantung pada sumber pasokan.
171. Bila proses yang lebih kompleks 171. When more complex procedures like
seperti ekstraksi pelarut, penandaan solvent extraction, cell labeling and
sel dan pembuatan kit atau manufacture of kits / radiopharma-
radiofarmaka dilakukan di rumah ceuticals are undertaken in the hospital,
sakit, fasilitas dan prosedur yang more reliable facilities and procedures
lebih handal dan memenuhi complying the GMP requirements should
persyaratan CPOB hendaklah be implemented. In these cases
diterapkan. Dalam hal ini, uji additional tests for labeling efficiency
tambahan untuk efisiensi penandaan and sterility, chemical purity should be
dan sterilitas, dan kemurnian kimia carried out.
hendaklah dilakukan.
172. Bila produsen tidak menjamin 172. Where the manufacturer does not
sterilitas eluat, maka eluat tersebut guarantee the sterility of the eluate, the
hendaklah disterilkan dengan otoklaf eluate should be sterilized by
atau dengan penyaringan aseptis. autoclaving or aseptic filtration.
173. Radioaktivitas total hendaklah diukur, 173. The total radioactivity should be
dan volume eluat serta waktu kalibrasi measured, and eluate volume and
dicatat. Data ini hendaklah dicatat calibration time noted. These data
pada lembar kerja harian, atau yang should be recorded on a daily
sejenis. Uji adanya radionuklida induk worksheet, or similar. A test for parent
yang lolos (parent breakthrough) breakthrough should be carried out.
hendaklah dilakukan. Dengan Using aseptic technique, the eluate
menggunakan teknik aseptis, eluat should be used to reconstitute the
hendaklah digunakan untuk radiopharmaceutical in accordance with
merekonstitusi radiofarmaka menurut the established protocols or
protokol yang ditetapkan atau manufacturer's instructions.
instruksi produsen.
174. Tingkat dosis hendaklah ditentukan 174. Dosage levels should be determined
berdasarkan riwayat, umur, berat based on patient history, age, weight,
badan, jenis kelamin dan luas sex and surface area.
permukaan tubuh pasien.
175. Tiap dosis hendaklah dihitung, diambil 175. Each dose should be calculated,
secara aseptis dan terukur sebelum aseptically withdrawn and measured
diberikan kepada pasien. prior to administration.
176. Penanganan hendaklah dilakukan 176. Care should be taken to ensure even
secara hati-hati untuk memastikan distribution of particulate radiopharma-
distribusi partikulat radiofarmaka ceuticals prior to withdrawal.
merata sebelum pengambilan.
177. Kecuali dinyatakan lain, penanganan 177. Unless otherwise indicated, care should
hendaklah dilakukan secara hati-hati be taken to prevent ingress of air into
untuk mencegah udara masuk ke products containing stannous on or any
dalam produk yang mengandung other reducing agent.
2+
Stano (Sn ) atau zat pereduksi lain.
178. Langkah yang sesuai dalam prosedur 178. Appropriate steps should be taken to
hendaklah dilakukan untuk ensure that the intended agent, in the
memastikan ketepatan zat, dosis, intended dose, in the intended dosage
bentuk sediaan, waktu dan cara form is received by the intended patient
pemberian pada pasien. at the intended time via the intended
route of administration.
179. Cara kerja yang aman hendaklah 179. Safe work practices ensuring that there
diikuti untuk memastikan bahwa tidak is no possibility of re-use of syringes or
ada kemungkinan penggunaan alat needles should be followed.
suntik atau jarum bekas pakai.
180. Untuk mengantisipasi kemungkinan 180. Contingency plans for dealing with any
ada situasi kedaruratan nuklir, foreseeable emergency situation
hendaklah tersedia prosedur tertulis involving radioactivity should be written
rencana kontingensi yang terpampang down, displayed and known by
dan diketahui oleh personil. personnel.
USE OF IONISING
PENGGUNAAN RADIASI RADIATION IN THE
PENGION DALAM MANUFACTURE
PEMBUATAN OBAT OF MEDICINAL PRODUCTS
PRINSIP PRINCIPLE
Radiasi pengion dapat digunakan pada tahap Ionising radiation may be used in the
proses pembuatan untuk berbagai tujuan manufacturing process steps for various
termasuk menurunkan bioburden dan purposes including the reduction of bioburden
sterilisasi bahan awal, bahan pengemas atau and the sterilisation of starting materials,
produk, dan penanganan bahan pengemas packaging materials or products and the
untuk produk darah. treatment of packaging materials for blood
product.
UMUM GENERAL
Ada dua jenis proses iradiasi: iradiasi gamma There are two types of irradiation process:
dari sumber radioaktif dan iradiasi elektron gamma irradiation from a radioactive source
berenergi tinggi (sinar beta) dari suatu and high energy electron irradiation (beta
akselerator. radiation) from an accelerator.
Iradiasi gamma: ada dua mode pemrosesan Gamma irradiation: two different processing
dapat diterapkan: modes may be employed:
a) Mode bets (Batch mode: produk disusun a) Batch mode: the products is arranged at
pada lokasi yang ditetapkan di sekeliling fixed locations around the radiation
sumber radiasi; dan tidak dapat dimuati source; and cannot be loaded or
atau dikeluarkan selama sumber radiasi unloaded while the radiation source is
dipapar. exposed.
b) Mode Kontinu (Continuous mode): produk b) Continuous mode: an automatic system
disusun dan diletakkan di atas ban conveys the products into the radiation
berjalan yang masuk dan keluar sumber cell, past the exposed radiation source
radiasi secara otomatis sepanjang along a defined path and at an
lintasan radiasi dan dengan kecepatan appropriate speed, and out of the cell.
tertentu.
Iradiasi elektron: produk dihantar dengan Electron irradiation: the product is conveyed
ban berjalan dan dipindai maju-mundur pada past a continuous or pulsed beam of high
sumber berkas elektron (radiasi sinar beta) energy electrons (beta radiation) which is
berenergi tinggi yang kontinu atau berpulsa. scanned back and forth across the product
pathway.
3. Dosis yang dipersyaratkan termasuk 3. The required dose including justified limits
limitnya sesuai hasil validasi akan will be stated in the marketing
dinyatakan pada dokumen registrasi authorisation for the product.
produk.
DOSIMETRI DOSIMETRY
5. Kalibrasi tiap bets dosimeter rutin yang 5. The calibration of each batch of routine
digunakan hendaklah tertelusur terhadap dosimeters should be traceable to a
suatu standar nasional atau internasional. national or international standard. The
Masa berlaku kalibrasi hendaklah period of validity of the calibration should
dinyatakan, dijustifikasi, dan dipatuhi. be stated, justified and adhered to.
8. Panjang gelombang pada instrumen yang 8. The wavelength of the instrument used to
dipakai untuk mengukur perubahan measure the change in absorbance of
serapan dosimeter dan instrumen yang dosimeters and the instrument used to
digunakan untuk mengukur ketebalan measure their thickness should be subject
dosimeter hendaklah dikalibrasi secara to regular checks of calibration at
berkala berdasarkan stabilitas, tujuan dan intervals established on the basis of
pemakaian dosimeter. stability, purpose and usage.
9. Validasi adalah tindakan pembuktian 9. Validation is the action of proving that the
bahwa proses, misal pemberian dosis process, i.e. the delivery of the intended
terserap yang dikehendaki pada produk, absorbed dose to the product, will
akan mencapai hasil yang diharapkan achieve the expected results according to
sesuai persyaratan yang tercantum dalam the requirement mentioned in Chapter 12.
Bab. 12 Kualifikasi dan Validasi. Qualification and Validation.
10. Validasi hendaklah meliputi pemetaan 10. Validation should include dose mapping
dosis untuk mengetahui distribusi dosis to establish the distribution of absorbed
terserap dalam wadah iradiasi yang diisi dose within the irradiation container when
produk dengan konfigurasi tertentu. packed with product in a defined
configuration.
Umum General
13. Commissioning hendaklah mencakup hal- 13. Commissioning should include the
hal di bawah ini: following elements:
a. Desain; a. Design;
b. Pemetaan dosis; b. Dose mapping;
c. Dokumentasi; dan c. Documentation; and
d. Persyaratan commissioning ulang. d. Requirement for recommissioning.
Desain Design
14. Dosis terserap yang diterima oleh bagian 14. The absorbed dose received by a
tertentu dari wadah iradiasi pada titik particular part of an irradiation container
tertentu dalam iradiator tergantung at any specific point in the irradiator
terutama pada faktor berikut: depends primarily on the following
factors:
a) Aktivitas dan geometri sumber; a) the activity and geometry of the
source;
b) Jarak dari sumber ke wadah; b) the distance from source to
container;
c) Durasi iradiasi yang dikendalikan c) the duration of irradiation controlled
pengatur waktu atau kecepatan ban by the timer setting or conveyor
berjalan; dan speed; and
d) Komposisi dan densitas bahan, d) the composition and density of
termasuk produk lain yang terletak di material, including other products,
antara sumber dan bagian tertentu between the source and the
dari wadah. particular part of the container.
15. Total dosis yang terserap juga akan 15. The total absorbed dose will in addition
tergantung pada lintasan wadah untuk depend on the path of containers through
iradiator kontinu atau pada pola muatan a continuous irradiator or the loading
untuk irradiator bets, serta jumlah siklus pattern in a batch irradiator, and on the
pemaparan. number of exposure cycles.
16. Untuk iradiator kontinu dengan lintasan 16. For a continuous irradiator with a fixed
radiasi tetap, parameter kunci yang path or a batch irradiator with a fixed
dikendalikan oleh operator adalah laju loading pattern, and with a given source
kecepatan ban berjalan; sedangkan untuk strength and type of product, the key
irradiator bets dengan pola muatan tetap plant parameter controlled by the operator
adalah pengaturan waktu. is conveyor speed or timer setting.
17. Untuk prosedur pemetaan dosis, 17. For the dose mapping procedure, the
hendaklah iradiator diisi dengan wadah irradiator should be filled with irradiation
iradiasi yang berisi dummy product atau containers packed with dummy products
produk representatif dengan densitas or a representative product of uniform
seragam. Beberapa dosimeter hendaklah density. Dosimeters should be placed
ditempatkan pada minimum tiga buah throughout a minimum of three loaded
wadah iradiasi terisi yang dilewatkan irradiation containers which are passed
melalui iradiator, dikelilingi oleh wadah through the irradiator, surrounded by
yang sama atau dummy product. Jika similar containers or dummy products. If
produk tidak diisi seragam, hendaklah the product is not uniformly packed,
dosimeter ditempatkan dalam jumlah dosimeters should be placed in a larger
yang lebih banyak. number of containers.
18. Posisi dosimeter tergantung pada ukuran 18. The positioning of dosimeters will depend
wadah iradiasi. Contoh, untuk wadah on the size of the irradiation container.
berukuran hingga 1 x 1 x 0,5 m, For example, for containers up to 1 x 1 x
penempatan kisi tiga dimensi berukuran 0.5 m, a threedimensional 20 cm grid
20 cm yang memenuhi wadah iradiasi throughout the container including the
dianggap sudah mencukupi, termasuk outside surfaces might be suitable. If the
penempatan pada permukaan wadah. expected positions of the minimum and
Jika posisi dosis minimum dan maximum dose are known from a
maksimum yang diharapkan telah previous irradiator performance
diketahui dari karakteristik kinerja characterisation, some dosimeters could
iradiator sebelumnya, beberapa be removed from regions of average dose
dosimeter di area dosis rata-rata dapat and replaced to form a 10 cm grid in the
dikurangi, dan diganti untuk membentuk regions of extreme dose.
kisi berukuran 10 cm di area dosis
ekstrim.
19. Hasil dari prosedur tersebut akan 19. The results of this procedure will give
memberikan dosis minimum dan minimum and maximum absorbed doses
maksimum yang diserap oleh produk dan in the product and on the container
permukaan wadah yang merupakan satu surface for a given set of plant
set parameter fasilitas iradiasi, densitas parameters, product density and loading
produk dan pola muatan. pattern.
20. Yang ideal, hendaklah digunakan 20. Ideally, reference dosimeters should be
dosimeter referensi pada pelaksanaan used for the dose mapping exercise
21. Dosis minimum yang diobservasi, 21. The minimum observed dose, as
sebagai hasil pengukuran dengan measured by the routine dosimeters,
dosimeter rutin, yang penting untuk necessary to ensure that all irradiation
memastikan bahwa semua wadah iradiasi containers receive the minimum required
menerima dosis minimum yang dose will be set in the knowledge of the
diperlukan, akan diatur berdasarkan random variability of the routine
variabilitas acak dosimeter rutin yang dosimeters used.
digunakan.
22. Parameter yang dipakai selama proses 22. Irradiator parameters should be kept
iradiasi hendaklah dijaga konstan, constant, monitored and recorded during
dipantau, dan dicatat selama kegiatan dose mapping. The records, together with
pemetaan dosis. Catatan, bersama hasil the dosimetry results and all other records
dosimetri dan semua catatan lain yang generated, should be retained.
dihasilkan, hendaklah disimpan.
Desain Design
23. Dosis terserap yang diterima oleh bagian 23. The absorbed dose received by a
tertentu dari produk yang diiradiasi particular portion of an irradiated product
tergantung terutama pada faktor berikut: depends primarily on the following
factors:
a) karakteristik berkas, yaitu: energi a) the characteristics of the beam,
elektron, arus berkas rata-rata, lebar which are: electron energy, average
pemindaian dan keseragaman beam current, scan width and scan
pemindaian; uniformity;
b) kecepatan ban berjalan; b) the conveyor speed;
c) komposisi dan densitas produk; c) the product composition and density;
d) komposisi, densitas dan ketebalan d) the composition, density and
bahan antara output window dan thickness of material between the
bagian tertentu dari produk; dan output window and the particular
portion of product; and
e) jarak antara output window ke e) the output window to container
wadah. distance.
24. Parameter kunci yang dikendalikan oleh 24. Key parameters controlled by the
operator adalah karakteristik berkas dan operator are the characteristics of the
kecepatan ban berjalan. beam and the conveyor speed.
25. Pada prosedur pemetaan dosis, 25. For the dose mapping procedure,
hendaklah dosimeter diletakkan di antara dosimeters should be placed between
lapisan-lapisan penyerap yang homogen layers of homogeneous absorber sheets
yang membentuk dummy product, atau di making up a dummy product, or between
antara lapisan-lapisan produk layers of representative products of
representatif yang berdensitas seragam, uniform density, such that at least ten
sehingga setidaknya dapat dilakukan measurements can be made within the
sepuluh pengukuran dalam rentang maximum range of the electrons.
maksimum energi elektron. Lihat juga Reference should also be made to
Butir 18 s/d 21. Sections 18 to 21.
26. Parameter iradiator hendaklah dijaga 26. Irradiator parameters should be kept
konstan, dipantau dan dicatat selama constant, monitored and recorded during
kegiatan pemetaan dosis. Catatan, dose mapping. The records, together with
bersama hasil dosimetri dan semua the dosimetry results and all other records
catatan lain yang dihasilkan, hendaklah generated, should be retained.
disimpan.
BANGUNAN PREMISES
28. Fasilitas hendaklah didesain dan 28. Premises should be designed and
dioperasikan untuk memisahkan wadah operated to segregate irradiated from
yang sudah diiradiasi dan yang belum nonirradiated containers to avoid their
untuk mencegah kontaminasi silang. crosscontamination.
Jika produk dikemas di dalam wadah Where materials are handled within
iradiasi tertutup, mungkin tidak perlu closed irradiation containers, it may not
dilakukan pemisahan produk farmasi be necessary to segregate
terhadap nonfarmasi, bilamana tidak ada pharmaceutical from nonpharmaceutical
risiko produk farmasi terkontaminasi materials, provided there is no risk of the
dengan produk nonfarmasi. former being contaminated by the latter.
29. Wadah iradiasi hendaklah diisi sesuai 29. Irradiation containers should be packed in
dengan pola muatan yang ditetapkan accordance with the specified loading
pada saat validasi. pattern(s) established during validation.
30. Selama pemrosesan, dosis radiasi pada 30. During the process, the radiation dose to
wadah iradiasi hendaklah dipantau the irradiation containers should be
menggunakan prosedur dosimetri yang monitored using validated dosimetry
tervalidasi. Hubungan antara dosis ini procedures. The relationship between this
dengan dosis yang diserap oleh produk di dose and the dose absorbed by the
dalam wadah harus sudah ditetapkan product inside the container must have
selama proses validasi dan been established during process
commissioning fasilitas. validation and plant commissioning.
31. Indikator radiasi hendaklah digunakan 31. Radiation indicators should be used as an
sebagai alat bantu untuk membedakan aid to differentiating irradiated from
wadah yang diiradiasi dari wadah yang nonirradiated containers. They should not
belum diiradiasi. Indikator radiasi be used as the sole means of
hendaklah tidak digunakan sebagai satu- differentiation or as an indication of
satunya alat untuk membedakan atau satisfactory processing.
petunjuk proses yang memuaskan.
32. Proses radiasi untuk wadah yang dimuati 32. Processing of mixed loads of containers
oleh campuran produk di dalam sel within the irradiation cell should only be
iradiasi hendaklah hanya dilakukan jika done when it is known from
diketahui dari percobaan saat commissioning trials or other evidence
commissioning atau bukti lain bahwa that the radiation dose received by
dosis radiasi yang diterima oleh masing- individual containers remains within the
masing wadah tetap berada dalam limit limits specified.
yang ditetapkan.
33. Jika dosis radiasi yang dibutuhkan 33. When the required radiation dose is by
diberikan dengan lebih dari satu design given during more than one
pemaparan atau lebih dari satu kali exposure or passage through the plant,
melewati fasilitas iradiasi, hendaklah itu this should be with the agreement of the
dilakukan atas persetujuan pemegang holder of the marketing authorisation and
izin edar dan dilakukan dalam periode occur within a predetermined time period.
waktu yang telah ditentukan. Interupsi tak Unplanned interruptions during irradiation
terencana selama proses iradiasi yang should be notified to the holder of the
terjadi lebih dari periode waktu yang marketing authorisation if this extends the
telah disetujui hendaklah diinformasikan irradiation process beyond a previously
kepada pemegang izin edar. agreed period.
34. Produk yang belum diiradiasi harus 34. Nonirradiated products must be
dipisahkan dari produk yang telah segregated from irradiated products at all
diiradiasi. Metode untuk melakukan hal ini times. Methods or doing this include the
mencakup penggunaan indikator radiasi use of radiation indicators (31) and
(Butir 31) dan desain fasilitas yang sesuai appropriate design of premises (28).
(Butir 28).
35. Untuk proses dengan mode kontinu, 35. For continuous processing modes,
hendaklah dosimeter diletakkan dosimeters should be placed so that at
sedemikian rupa sehingga tiap saat least two are exposed in the irradiation at
setidaknya dua dosimeter terpapar. all times.
36. Untuk proses dengan mode bets, 36. For batch modes, at least two dosimeters
setidaknya dua dosimeter hendaklah should be exposed in positions related to
dipaparkan pada posisi dosis minimum. the minimum dose position.
37. Untuk proses mode kontinu, hendaklah 37. For continuous process modes, there
ada indikasi positif mengenai posisi yang should be a positive indication of the
benar dari sumber serta interlock antara correct position of the source and an
posisi sumber dan pergerakan ban interlock between source position and
berjalan. Kecepatan ban berjalan conveyor movement. Conveyor speed
hendaklah dipantau terus-menerus dan should be monitored continuously and
dicatat. recorded.
38. Untuk proses mode bets, pergerakan 38. For batch process modes source
sumber dan waktu pemaparan untuk tiap movement and exposure times for each
bets hendaklah dipantau dan dicatat. batch should be monitored and recorded.
39. Pemberian suatu dosis yang dikehendaki, 39. For a given desired dose, the timer
pengaturan waktu atau kecepatan ban setting or conveyor speed requires
berjalan membutuhkan penyesuaian adjustment for source decay and source
terkait dengan peluruhan dan additions. The period of validity of the
penambahan sumber radiasi. Periode setting or speed should be recorded and
validitas dari pengaturan atau kecepatan adhered to.
hendaklah dicatat dan dipatuhi.
40. Hendaklah diletakkan satu dosimeter 40. A dosimeter should be placed on every
pada tiap wadah. container.
41. Hendaklah ada pencatatan yang terus- 41. There should be continuous recording of
menerus terhadap arus berkas rata-rata, average beam current, electron energy,
energi elektron, lebar area pemindaian scanwidth and conveyor speed. These
dan kecepatan ban berjalan. Variabel ini, variables, other than conveyor speed,
kecuali kecepatan ban berjalan, perlu need to be controlled within the defined
dikendalikan dalam batas yang telah limits established during commissioning
ditentukan selama commissioning karena since they are liable to instantaneous
variabel tersebut bersifat responsif change.
terhadap perubahan yang cepat.
DOKUMENTASI DOCUMENTATION
43. Operator fasilitas iradiasi hendaklah 43. The irradiation plant operator should
menyatakan secara tertulis rentang dosis certify in writing the range of doses
yang diterima oleh tiap wadah yang received by each irradiated container
diiradiasi dalam suatu bets atau within a batch or delivery.
pengiriman.
44. Catatan proses dan pengawasan untuk 44. Process and control records for each
tiap bets iradiasi hendaklah diperiksa dan irradiation batch should be checked and
ditandatangani oleh personil yang signed by a nominated responsible
berwenang dan catatan ini disimpan. person and retained. The method and
Metode dan tempat penyimpanan place or retention should be agreed
hendaklah disetujui oleh operator fasilitas between the plant operator and the holder
iradiasi dan pemegang izin edar. of the marketing authorisation.
45. Dokumen yang terkait dengan validasi 45. The documentation associated with the
dan commissioning fasilitas hendaklah validation and commissioning of the plant
disimpan selama satu tahun setelah should be retained for one year after the
tanggal daluwarsa atau setidaknya lima expiry date or at least five years after the
tahun setelah produk terakhir diluluskan, release of the last product processed by
mana yang lebih panjang. the plant, whichever is the longer.
PRINSIP PRINCIPLE
1. Sampel disimpan untuk dua tujuan; 1. Samples are retained to fulfill two
pertama menyediakan sampel untuk purposes; firstly to provide a sample for
pengujian dan kedua meyediakan analytical testing and secondly to provide
spesimen produk jadi. Karena itu sampel a specimen of the fully finished product.
dibagi menjadi dua kategori: Samples may therefore fall into two
categories:
Dalam banyak hal sampel pembanding For finished products, in many instances
produk jadi identis dengan sampel the reference and retention samples will
pertinggal, misal unit dalam kemasan be presented identically, i.e. as fully
lengkap. Dalam hal ini sampel packaged units. In such circumstances,
pembanding dan pertinggal dapat saling reference and retention samples may be
menggantikan. regarded as interchangeable.
UMUM GENERAL
5. Aneks ini memberi pedoman cara 5. This Annex to the Guide to Good
pengambilan dan penanganan sampel Manufacturing Practice for Medicinal
pembanding untuk bahan awal, bahan Products (“the GMP Guide”) gives
pengemas atau produk jadi serta guidance on the taking and holding of
penyimpanan sampel pertinggal untuk reference samples of starting materials,
produk jadi. packaging materials or finished products
and retention samples of finished
products.
7. Pedoman untuk pengambilan sampel 7. This annex also includes guidance on the
pertinggal untuk obat yang diimport atau taking of retention samples for parallel
didistribusikan secara parelel juga imported / distributed medicinal products.
tercakup dalam Aneks ini.
9. Kecuali masa penyimpanan lebih lama 9. Unless a longer period is required under
dipersyaratkan oleh hukum, sampel the law, samples of starting materials
bahan awal (kecuali pelarut, gas atau air (other than solvents, gases or water used
yang dipakai dalam proses produksi) in the manufacturing process) should be
hendaklah disimpan paling tidak dua retained for at least two years after the
tahun setelah produk diluluskan. Lama release of product. That period may be
penyimpanan dapat diperpendek bila shortened if the period of stability of the
stabilitas dari bahan, seperti yang material, as indicated in the relevant
disebutkan pada spesifikasi terkait, lebih specification, is shorter. Packaging
pendek. Bahan pengemas hendaklah materials should be retained for the
disimpan selama masa edar dari produk duration of the shelf life of the finished
jadi terkait. product concerned.
10. Jumlah sampel pembanding hendaklah 10. The reference sample should be of
cukup untuk melakukan minimal dua kali sufficient size to permit the carrying out,
analisis lengkap pada bets sesuai dengan on, at least, two occasions, of the full
dokumen izin edar yang telah dievaluasi analytical controls on the batch in
dan disetujui oleh Badan POM. Bila perlu accordance with the marketing
dilakukan pengujian, produk dalam authorizationfile which has been
kemasan yang utuh hendaklah dipakai. assessed and approved by NADFC.
Usulan pengecualian dari hal di atas Where it is necessary to do so, unopened
handaklah dijustifikasi dan disetujui oleh packs should be used when carrying out
Badan POM. each set of analytical controls. Any
proposed exception to this should be
justified to, and agreed with NADFC.
11. Bila dapat diterapkan, persyaratan 11. Where applicable, Guidelines on GMP
mengenai jumlah sampel pembanding, relating to the size of reference samples
dan bila diperlukan sampel pertinggal and, if necessary, retention samples
sesuai Pedoman CPOB hendaklah should be followed.
dipatuhi.
(misal bagian awal atau akhir proses). most stressed part of a process (e.g.
Bila satu bets dikemas dalam dua atau beginning or end of a process). Where a
lebih kegiatan pengemasan yang batch is packaged in two, or more,
berbeda, hendaklah diambil minimal satu distinct packaging operations, at least
sampel pertinggal dari tiap kegiatan one retention sample should be taken
pengemasan. Usulan untuk pengecualian from each individual packaging operation.
hendaklah dijustifikasi dan disetujui oleh Any proposed exception to this should be
Badan POM. justified to, and agreed with, the NADFC.
13. Hendaklah dipastikan bahwa semua 13. It should be ensured that all necessary
bahan dan peralatan untuk melakukan analytical materials and equipment are
analisis tersedia, atau mudah diperoleh available, or are readily obtainable, in
sampai dengan satu tahun setelah order to carry out all tests given in the
tanggal daluwarsa dari bets terakhir yang specification until one year after expiry of
dibuat, untuk melakukan pengujian the last batch manufactured.
sesuai spesifikasi.
15. Bila pemegang izin edar berbeda dari 15. Where the marketing authorization holder
industri farmasi yang bertanggung jawab is not the same legal entity as the site(s)
untuk pelulusan, tanggung jawab responsible for batch release, the
penyimpanan sampel pembanding/ responsibility for taking and storage of
sampel pertinggal hendaklah dijelaskan reference/retention samples should be
dalam kontrak tertulis antara dua pihak defined in a written agreement between
sesuai Bab 11 Pedoman CPOB. Hal ini the two parties in accordance with
berlaku juga bila pembuatan dan Guidelines on GMP Chapter 11. This
pelulusan bets dilakukan di lokasi applies also where any manufacturing or
berbeda, maka tanggung jawab batch release activity is carried out at a
menyeluruh dari bets dan pengaturan site other than that with overall
penanggung jawab untuk mengambil dan responsibility for the batch and the
menyimpan sampel hendaklah dijelaskan arrangements between each different site
dalam kontrak tertulis. for the taking and keeping of reference
and retention samples should be defined
in a written agreement.
16. Kepala Bagian Pemastian Mutu yang 16. The head of Quality Assurance who
menyetujui bets untuk dijual hendaklah certifies a batch for sale should ensure
memastikan bahwa sampel pembanding that all relevant reference and retention
dan sampel pertinggal terkait dapat samples are accessible at all reasonable
diakses dalam waktu cepat. Bila times. Where necessary, the
diperlukan, pengaturan untuk mengambil arrangements for such access should be
sampel terkait hendaklah dijelaskan defined in a written agreement.
dalam kontrak tertulis.
17. Bila tahapan pembuatan produk jadi 17. Where more than one site is involved in
dilakukan di lebih dari satu lokasi, kontrak the manufacture of a finished product, the
tertulis merupakan faktor penting dalam availability of written agreements is key to
pengendalian pengambilan dan lokasi controlling the taking and location of
penyimpanan sampel pembanding dan reference and retention samples.
sampel pertinggal.
18. Sampel pembanding digunakan untuk 18. Reference samples are for the purpose of
analisis, oleh karena itu hendaklah selalu analysis and, therefore, should be
tersedia untuk laboratorium yang conveniently available to a laboratory with
mempunyai metodologi yang telah validated methodology. For starting
divalidasi. Lokasi penyimpanan sampel materials and packaging materials used
bahan awal dan bahan pengemas yang for medicinal products, this is the original
digunakan untuk produk jadi adalah site of manufacture of the finished
pabrik pembuat produk jadi tersebut. product. For finished products, this is the
Demikian juga lokasi penyimpanan original site of manufacture.
sampel produk jadi adalah tempat orisinal
pembuatnya.
19. Sampel pertinggal hendaklah mewakili 19. A retention sample should represent a
suatu bets produk jadi seperti yang batch of finished products as distributed
diedarkan dan mungkin diperlukan untuk and may need to be examined in order to
pengujian dengan tujuan pembuktian confirm nontechnical attributes for
pemenuhan persyaratan nonteknis dari compliance with the marketing
izin edar atau persyaratan lain. Sampel authorization or national legislation. The
pertinggal hendaklah disimpan di lokasi di retention samples should preferably be
mana kepala bagian Pemastian Mutu stored at the site where the head of
meluluskan produk jadi. Quality Assurance certifying the finished
product batch is located.
20. Sampel pertinggal hendaklah disimpan di 20. Retention samples should be stored at
lokasi pabrik pembuat produk jadi untuk the premises of an authorised
mempermudah Badan POM mengakses manufacturer in order to permit ready
sampel. access by NADFC.
21. Bila produksi/impor/pengemasan/ 21. Where more than one manufacturing site
pengujian/pelulusan bets obat melibatkan is involved in the manufacture/
lebih dari satu pabrik pembuat, tanggung importation/packaging/testing/batch
jawab penyimpanan sampel pertinggal release, as appropriate of a product, the
hendaklah ditetapkan dalam kontrak responsibility for taking and storage of
tertulis dari semua pihak terkait. retention samples should be defined in a
written agreement(s) between the parties
concerned.
22. Bila kemasan sekunder tidak dibuka, 22. Where the secondary packaging is not
hanya bahan pengemas yang dipakai opened, only the packaging material used
perlu disimpan karena risiko needs to be retained, as there is no, or
kecampurbauran tidak ada atau kecil. little, risk of product mix-up.
23. Bila kemasan sekunder dibuka, misal 23. Where the secondary packaging is
untuk mengganti dus atau brosur, opened, for example, to replace the
hendaklah diambil satu sampel pertinggal carton or patient information leaflet, then
tiap proses pengemasan, karena ada one retention sample, per packaging
risiko kecampurbauran selama proses operation, containing the product should
pengemasan. Sangat penting untuk dapat be taken, as there is a risk of product mix-
mengetahui dengan cepat siapa yang up during the assembly process. It is
bertanggung jawab bila terjadi kecampur- important to be able to identify quickly
bauran (pabrik pembuat atau pabrik who is responsible in the event of a mix-
pengemas ulang) karena ini akan up (original manufacturer or repacker), as
memengaruhi luas penarikan kembali it would affect the extent of any resulting
produk. recall.
24. Bila industri ditutup dan izin edar 24. Where a manufacturer closes down and
dikembalikan, ditarik atau dibatalkan, the manufacturing authorisation is
kemungkinan masih banyak bets produk surrendered, revoked, or ceases to exist,
jadi yang belum kadaluwarsa yang it is probable that many unexpired
diproduksi oleh industri terkait dan masih batches of medicinal products
beredar. Agar bets tersebut tetap berada manufactured by that manufacturer
di pasar, industri tersebut hendaklah remain on the market. In order for those
mempersiapkan secara rinci untuk batches to remain on the market, the
melakukan transfer sampel pembanding manufacturer should make detailed
dan sampel pertinggal (dan dokumen arrangements for transfer of reference
CPOB lain yang relevan) ke lokasi and retention samples (and relevant GMP
penyimpanan yang ditunjuk. Industri documentation) to an authorised storage
tersebut hendaklah dapat meyakinkan site. The manufacturer should satisfy
Badan POM bahwa penyimpanan NADFC that the arrangements for storage
memadai dan, apabila diperlukan, sampel are satisfactory and that the samples can,
dapat diakses dan dianalisis. if necessary, be readily accessed and
analysed.
25. Bila industri tersebut tidak mampu 25. If the manufacturer is not in a position to
melakukan pengaturan yang diperlukan, make the necessary arrangements this
maka ini dapat didelegasikan kepada may be delegated to another
industri lain. Pemegang izin edar manufacturer. The marketing
bertanggung jawab terhadap authorisation holder is responsible for
pendelegasian dan pemberian semua such delegation and for the provision of
informasi yang diperlukan kepada Badan all necessary information to NADFC. In
POM. Di samping itu, sehubungan addition, the marketing authorisation
dengan kelaikan pengaturan yang holder should, in relation to the suitability
PRINSIP PRINCIPLE
Penyimpanan dan pengiriman adalah bagian Storage and dispatch are important activities
yang penting dalam kegiatan dan manajemen in the integrated supply-chain management of
rantai pemasokan produk yang terintegrasi. medicinal products. This document sets out
Dokumen ini menetapkan langkah-langkah appropriate steps to assist in fulfilling the
yang tepat untuk membantu pemenuhan responsibilities involved in the different
tanggung jawab bagi semua yang terlibat aspects of the distribution process. This
dalam kegiatan pengiriman dan penyimpanan document gives guidance about storage and
produk. Dokumen ini memberikan pedoman dispatch of the product from the manufacturer
bagi penyimpanan dan pengiriman produk to the distributor. This Annex must refer to the
jadi dari pabrik ke distributor. Aneks ini harus related Chapters of GMP Guidelines.
mengacu kepada Bab – Bab terkait di dalam
Pedoman CPOB.
UMUM GENERAL
1. Jika gudang industri farmasi bertindak 1. When the warehouse also performs as
juga sebagai pusat distribusi produk ke center of distribution to the outlets (e.g.
konsumen (misal distributor, distributors, subdistributors, pharmacies)
subdistributor, apotik), maka industri the pharmaceutical industry should also
farmasi hendaklah juga menerapkan dan implement and comply with the
memenuhi pedoman Cara Distribusi Obat Guidelines of Good Distribution Practices
yang Baik (CDOB). (GDP).
2. Mutu produk dapat dipengaruhi oleh 2. The quality of medicinal products can be
kekurangan pengendalian yang affected by a lack of adequate control
diperlukan terhadap kegiatan selama over the numerous activities which occur
proses penyimpanan dan pengiriman. during the storage and dispatch process.
Lebih lanjut, belum ditekankan keperluan Furthermore the need for establishment,
akan pembuatan, pengembangan dan development, and maintenance of
pemeliharaan prosedur penyimpanan dan procedure for distribution as well as
pengiriman produk, serta pengendalian control over the activities involved in the
kegiatan proses distribusi. Tujuan distribution process has generally not
pedoman ini adalah untuk membantu been well emphasized. The objective of
dalam menjamin mutu dan integritas these Guidelines is to assist in ensuring
produk selama proses penyimpanan dan the quality and integrity of medicinal
pengiriman produk. products during all aspects of the storage
and dispatch process.
3. Untuk menjaga mutu awal produk, semua 3. To maintain the original quality of
kegiatan dalam penyimpanan dan medicinal products, every activity in the
pengirimannya hendaklah dilaksanakan storage and dispatch thereof should be
sesuai prinsip CPOB dan CDOB. carried out according to the principles of
GMP, and GDP.
PERSONALIA PERSONNEL
4. Semua personil yang terlibat dalam 4. All personnel involved in storage and
kegiatan penyimpanan dan pengiriman dispatch activities should be trained in all
hendaklah dilatih dalam semua requirements of this Annex and be
persyaratan dalam Aneks ini dan capable of meeting these requirements.
hendaklah mampu memenuhi
persyaratan tersebut.
5. Personil kunci yang terlibat dalam 5. Key personnel involved in the storage
penyimpanan dan pengiriman produk and dispatch of medicinal products
hendaklah memiliki kemampuan dan should have the ability and experience
pengalaman yang sesuai dengan appropriate to their responsibility for
tanggung jawab mereka untuk ensuring that medicinal products are
memastikan bahwa produk disimpan dan stored and dispatched properly.
dikirimkan dengan tepat.
9. Tiap personil hendaklah tidak dibebani 9. The responsibilities placed on any one
tanggung jawab yang berlebihan untuk individual should not be so extensive as
menghindarkan risiko terhadap mutu to present any risk to product quality.
produk.
10. Hendaklah tersedia aturan untuk 10. There should be arrangements in place to
memastikan bahwa manajemen dan ensure that management and personnel
personil tidak mempunyai konflik are not subject to commercial, political,
kepentingan dalam aspek komersial, financial and other pressures or conflicts
politik, keuangan dan tekanan lain yang of interest that may have an adverse
dapat memengaruhi mutu pelayanan effect on the quality of service provided.
yang diberikan.
11. Tanggung jawab dan kewenangan tiap 11. Individual responsibilities should be
personil hendaklah didefinisikan secara clearly defined and understood by the
jelas dalam uraian tugas tertulis dan individuals concerned and recorded as
dipahami oleh personil terkait. written job descriptions.
12. Hendaklah tersedia prosedur 12. Safety procedures relating to all relevant
keselamatan yang berkaitan dengan aspects including, for example, the safety
semua aspek yang relevan, misal, of personnel and property, environmental
keamanan personil dan sarana, protection and product integrity, should
perlindungan lingkungan dan integritas be in place.
produk.
13. Jika dilakukan transaksi secara 13. Where electronic commerce (e-
elektronis, hendaklah tersedia sistem commerce) is used, defined procedures
yang memadai dan prosedur yang jelas and adequate systems should be in place
untuk menjamin ketertelusuran dan to ensure traceability and confidence in
kepastian mutu produk. the quality of medicinal products.
14. Hendaklah tersedia prosedur pelulusan 14. Authorized release procedures should be
produk yang disetujui untuk memastikan in place, to ensure that appropriate
bahwa produk dijual dan didistribusikan medicinal products are sold and
hanya kepada distributor dan/atau sarana distributed only to authorized distributor
yang berwenang. and/or other entities.
15. Hendaklah dibuat prosedur dan catatan 15. There should be written procedures and
tertulis untuk memastikan ketertelusuran records to ensure traceability of the
distribusi produk. products distributed.
16. Prosedur tetap harus tersedia untuk 16. Authorized SOPs for all administrative
semua pekerjaan administratif dan teknis and technical operations performed must
yang dilakukan. be in place.
17. Produk hendaklah ditangani dan 17. Medicinal products should be handled
disimpan dengan cara yang sesuai untuk and stored in such a manner as to
mencegah pencemaran, kecampur- prevent contamination, mix-ups and
bauran dan pencemaran silang. cross-contamination.
18. Area penyimpanan hendaklah diberikan 18. Storage areas should be provided with
pencahayaan yang memadai sehingga adequate lighting to enable all operations
semua kegiatan dapat dilakukan secara to be carried out accurately and safely.
akurat dan aman.
19. Hendaklah dilakukan rekonsiliasi stok 19. Periodic stock reconciliation should be
secara periodik dengan membandingkan performed by comparing the actual and
jumlah persediaan (stok) sebenarnya recorded stocks.
dengan yang tercatat.
20. Semua perbedaan stok yang signifikan 20. All significant stock discrepancies should
hendaklah diinvestigasi untuk be investigated to check that there have
memastikan bahwa tidak ada kecampur- been no inadvertent mix-ups, incorrect
bauran karena kelalaian, kesalahan issue and/or misappropriation of
pengeluaran dan/atau penyalahgunaan medicinal products.
produk.
PENERIMAAN RECEIPT
21. Hendaklah dilakukan pemeriksaan jumlah 21. Deliveries should be examined at receipt
produk pada saat penerimaan untuk in order to check that the quantity
memastikan jumlah yang diterima sesuai received corresponds to the quantity
dengan jumlah yang tercantum dalam stated on the product records from the
catatan penyerahan dari produksi. production.
22. Produk yang membutuhkan penyimpanan 22. Medicinal products subject to specific
khusus (misal: narkotik, psikotropik, storage measures (e.g. narcotics,
prekursor dan produk dengan suhu psycotropics, precursor and products
penyimpanan tertentu) hendaklah segera requiring a specific storage temperature)
diidentifikasi dan segera ditempatkan should be immediately identified and
sesuai prosedur tertulis. stored in accordance with written
instructions.
24. Catatan pemantauan suhu hendaklah 24. Recorded temperature monitoring data
tersedia sesuai dengan Butir 6.193 Bab 6 should be available according with
Produksi. Section 6.193 Chapter 6 Production.
25. Produk hendaklah disimpan dan diangkut 25. Medicinal products should be stored and
dengan memenuhi prosedur sedemikian transported in accordance with
hingga kondisi suhu dan kelembaban procedures such that appropriate
relatif yang tepat dijaga, misal temperature and relative humidity
menggunakan cold chain untuk produk conditions are maintained, e.g. using cold
yang tidak tahan panas. chain for thermolabile products.
26. Hendaklah tersedia prosedur tertulis 26. Written procedures should be in place for
untuk melakukan investigasi dan investigating and dealing with any
penanganan terhadap penyimpangan violations of storage requirements, e.g.
persyaratan penyimpanan, misal temperature violations.
penyimpangan suhu.
27. Kendaraan dan perlengkapan yang 27. Vehicles and equipment used to
digunakan untuk mengangkut, transport, store or handle medicinal
menyimpan atau menangani produk products should be suitable for their use
hendaklah sesuai dengan and appropriately equipped to prevent
penggunaannya dan diperlengkapi exposure of the products to conditions
dengan tepat untuk mencegah that could affect their stability and
pemaparan produk terhadap kondisi yang packaging integrity, and prevent
dapat memengaruhi stabilitas produk dan contamination of any kind.
keutuhan kemasan, serta mencegah
semua jenis pencemaran.
28. Rancangan dan penggunaan kendaraan 28. The design and use of vehicles and
dan perlengkapan harus bertujuan untuk equipment must aim to minimize the risk
meminimalkan risiko kesalahan dan of errors and permit effective cleaning
memungkinkan pembersihan dan/atau and/or maintenance to avoid
pemeliharaan yang efektif untuk contamination, build-up of dust or dirt
menghindarkan pencemaran, and/or any adverse effect on the quality
penumpukan debu atau kotoran dan/atau of medicinal products being distributed.
efek merugikan terhadap produk yang
didistribusikan.
29. Jika memungkinkan, hendaklah 29. Dedicated vehicles and equipment should
digunakan kendaraan dan perlengkapan be used, where possible, when handling
tersendiri untuk menangani produk. medicinal products.
30. Alat untuk memantau kondisi di dalam 30. Equipment used for monitoring conditions
kendaraan dan wadah pengiriman, misal within vehicles and containers, e.g.
suhu dan kelembaban, hendaklah temperature and humidity, should be
dikalibrasi. calibrated.
31. Kendaraan dan wadah pengiriman 31. Vehicles and containers should be of
hendaklah mempunyai kapasitas yang sufficient capacity to allow orderly storage
memadai untuk penempatan secara of the various categories of medicinal
teratur berbagai kategori produk selama products during transportation.
pengangkutan.
33. Seluruh produk hendaklah disimpan dan 33. All medicinal products should be stored
dikirimkan dalam wadah pengiriman yang and dispathed in shipment containers
tidak mengakibatkan efek merugikan which do not have an adverse effect on
terhadap mutu produk, dan memberikan the quality of the products, and which
perlindungan yang memadai terhadap offer adequate protection from external
pengaruh eksternal, termasuk influences, including contamination.
pencemaran.
34. Label wadah pengiriman tidak perlu 34. Shipping containers may not need to bear
mencantumkan deskripsi lengkap labels with full description of the identity
mengenai identitas isinya (untuk of the container’s content (in order to
menghalangi pencurian), namun deter thieves), but should nonetheless
hendaklah tetap mencantumkan informasi provide sufficient information on handling
yang memadai mengenai kondisi and storage conditions and precautions to
penanganan dan penyimpanan serta ensure the product is properly handled at
tindakan yang diperlukan untuk menjamin all times.
penanganan yang tepat.
35. Jika pengiriman produk di luar 35. If a medicinal product is intended for
pengendalian sistem manajemen industri transfer outside the control of the
farmasi, hendaklah diberi label yang manufacturer’s products management
mencantumkan nama dan alamat industri system, the name and address of the
farmasi, kondisi pengiriman khusus dan manufacturer, special transport conditions
ketentuan lain yang dipersyaratkan and any special legal requirements
termasuk simbol-simbol keamanan. Lihat including safety symbols should also be
ketentuan CDOB. included on the label. See detailed
guidelines on GDP.
36. Hendaklah tersedia prosedur tertulis 36. Written procedures should be available
untuk penanganan wadah pengiriman for the handling of damaged and/or
yang rusak dan/atau pecah. Perhatian broken containers. Particular attention
khusus hendaklah diberikan terhadap should be paid to those containing
wadah penyimpanan yang berisi produk potentially hazardous products.
yang mempunyai potensi bahaya.
Pengiriman Dispatch
37. Pengiriman dan pengangkutan produk 37. The dispatch and transportation of
hendaklah dimulai hanya setelah medicinal products should be
menerima pesanan resmi atau rencana commenced only after the receipt of a
penggantian produk yang resmi dan valid delivery order or products
didokumentasikan. replenishment plan which should be
documented.
38. Hendaklah dibuat catatan pengiriman 38. Records for the dispatch of medicinal
produk dan minimal meliputi informasi products should be prepared and should
berikut: include at least the following information:
a) tanggal pengiriman; a) date of dispatch;
b) nama dan alamat perusahaan b) name and address of the entity
pengangkutan; responsible for the transportation;
c) nama, alamat dan status penerima c) name, address and status of the
(misal apotek, rumah sakit, klinik); addressee (e.g. retail pharmacy,
hospital, community clinic);
d) deskripsi produk, meliputi nama, d) a description of the products
bentuk sediaan dan kekuatan (jika including, e.g. name, dosage form
tersedia); and strength (if applicable);
e) jumlah produk, misal jumlah wadah e) quantity of the products, i.e. number
dan jumlah produk per wadah; of containers and quantity per
container;
f) nomor bets dan tanggal daluwarsa; f) assigned batch number and expiry
date;
g) kondisi pengangkutan dan g) applicable transport and storage
penyimpanan yang ditetapkan; dan conditions; and
h) nomor unik untuk order pengiriman. h) a unique number to allow
identification of the delivery order.
Lihat ketentuan CDOB. See detailed guidelines on GDP.
39. Catatan pengiriman hendaklah berisi 39. Records of dispatch should contain
informasi yang cukup untuk menjamin enough information to ensure traceability
ketertelusuran dan mempermudah of the medicinal product. Such records
penarikan kembali jika diperlukan. should facilitate the recall of a batch of a
product if necessary.
41. Hendaklah dilakukan validasi pengiriman 41. Shipping validation should be conducted
untuk membuktikan bahwa seluruh in order to prove that all spesified storage
kondisi penyimpanan terpenuhi pada conditions are fulfill during the whole
seluruh rantai distribusi. distribution chain.
42. Produk tidak boleh dipasok setelah 42. Medicinal products should not be
tanggal daluwarsa, atau mendekati supplied after their expiry date, or so
tanggal daluwarsa. close to the expiry date.
43. Pengangkutan dan produk transit, apabila 43. Transportation and products in transit,
gudang industri farmasi bertindak juga when the warehouse also perform as
sebagai pusat pengiriman kepada center of distribution to the consumers,
pelanggan, maka industri farmasi the pharmaceutical industry should also
hendaklah juga memenuhi ketentuan implement and comply with the principles
CDOB. of GDP.
DOKUMENTASI DOCUMENTATION
44. Hendaklah tersedia prosedur dan catatan 44. Written instructions and records should
tertulis yang mendokumentasikan seluruh be available which document all activities
kegiatan yang berhubungan dengan relating to the storage and dispatch of
penyimpanan dan pengiriman produk, medicinal products, including all
termasuk semua tanda terima dan hal applicable receipts and issues. The name
terkait yang dapat diterapkan. Nama of the applicable entity should appear on
penerima produk tersebut hendaklah all relevant documents.
tercantum dalam semua dokumen terkait.
45. Hendaklah tersedia mekanisme untuk 45. Mechanisms should exist to allow for
melakukan transfer informasi, baik transfer of information, including quality or
informasi mengenai mutu atau regulasi regulatory information, between a
antara pabrik dan pelanggan maupun manufacturer and a customer, as well as
transfer informasi kepada Badan POM the transfer of information to the NADFC
sesuai persyaratan. as required.
46. Catatan yang terkait dengan 46. Records relating to storage and
penyimpanan dan distribusi produk distribution of medicinal products should
hendaklah disimpan dan dengan mudah be kept and be readily available upon
tersedia jika diminta oleh Badan POM request by NADFC in accordance with
sesuai dengan CPOB. the GMP.
47. Catatan permanen, baik tertulis maupun 47. Permanent records, written or electronic,
elektronis, hendaklah tersedia untuk tiap should exist for each stored product
produk yang disimpan yang indicating recommended storage
mengindikasikan kondisi penyimpanan conditions, any precautions to be
yang direkomendasikan, semua tindakan observed. Pharmacopoeial and other
pencegahan yang harus diamati. requirements current national regulations
Persyaratan Farmakope dan peraturan concerning labels and containers should
lain yang berlaku tentang label dan be respected at all times.
kemasan/wadah pengiriman hendaklah
selalu dipatuhi.
48. Apabila catatan dibuat dan disimpan 48. Where the records are generated and
secara elektronis, hendaklah tersedia kept in electronic form, backups should
backup untuk mencegah kehilangan data. be maintained to prevent any accidental
data loss.
KELUHAN COMPLAINT
49. Semua keluhan dan informasi lain 49. All complaints and other information
tentang kemungkinan kerusakan dan concerning potentially defective and
kemungkinan pemalsuan produk potentially counterfeit medicinal products
hendaklah dikaji dengan seksama sesuai should be reviewed carefully according to
dengan prosedur tertulis mengenai written procedures describing the action
tindakan yang perlu dilakukan, termasuk to be taken, including the need to
tindakan penarikan kembali produk jika consider a recall where appropriate.
diperlukan.
50. Tiap kegiatan yang terkait dengan 50. Any activity relating to the storage and
penyimpanan dan pengiriman produk dispatch of a medicinal product which is
yang didelegasikan kepada orang atau delegated to another person or entity
sarana lain hendaklah dilaksanakan should be performed according to the
sesuai kontrak tertulis yang disetujui oleh terms of a written contract which is
pemberi dan penerima kontrak tersebut. agreed upon by the contract giver and the
contract acceptor.
51. Kontrak tersebut hendaklah menegaskan 51. The contract should define the
tanggung jawab masing-masing pihak, responsibilities of each party including
termasuk ketaatan terhadap prinsip- observance of the principles of GDP.
prinsip CDOB.
52. Tiap penerima kontrak hendaklah 52. All contract acceptors should comply with
memenuhi ketentuan yang tercantum the requirements in GDP Guidelines.
dalam Pedoman CDOB tersebut.
53. Dalam kondisi tertentu, subkontrak 53. Subcontracting may be permissible under
diperbolehkan jika ada persetujuan certain conditions subject to the written
tertulis dari pemberi kontrak. approval of the contract giver.
54. Penerima kontrak hendaklah diaudit 54. Any contract acceptor should be audited
secara berkala. periodically.
PELULUSAN PARAMETRIC
PARAMETRIS RELEASE
PRINSIP PRINCIPLE
Pelulusan parametris hendaklah memenuhi Parametric Release should comply with the
persyaratan umum CPOB, dan Aneks terkait basic requirements of GMP, with applicable
serta pedoman berikut ini. annexes and the following Guidelines.
3. Aneks ini hanya terkait dengan bagian 3. This Annex is only concerned with that
dari pelulusan parametris untuk pelulusan part of parametric release which deals
rutin produk jadi tanpa melakukan uji with the routine release of finished
sterilitas. Eliminasi uji sterilitas hanya products without carrying out a sterility
berlaku bila dapat dibuktikan bahwa test. Elimination of the sterility test is only
semua kondisi proses sterilisasi valid on the basis of successful
tervalidasi yang ditetapkan sebelumnya demonstration that predetermined,
telah dicapai. validated sterilising conditions have been
achieved.
6. Pada saat ini pelulusan parametris hanya 6. At present parametric release can only be
diberlakukan untuk produk yang approved for products terminally sterilized
disterilisasi akhir dalam wadah akhirnya. in their final container.
10. Industri farmasi yang akan menerapkan 10. Manufacturers intending to implement
pelulusan parametris hendaklah parametric release should have a history
mempunyai riwayat yang memuaskan of good compliance with GMP.
terhadap pemenuhan persyaratan CPOB.
11. Dalam melakukan evaluasi pemenuhan 11. The history of non-sterility of products
persyaratan CPOB, hendaklah and of results of sterility tests carried out
dipertimbangkan riwayat ketidaksterilan on the product in question together with
produk dan perbandingan hasil uji products processed through the same or
sterilitas dari produk terkait dengan a similar sterility assurance system
produk lain yang diproduksi dengan should be taken into consideration when
sistem pemastian sterilitas yang sama. evaluating GMP compliance.
12. Industri farmasi yang menerapkan 12. A technician qualified and experienced in
pelulusan parametris hendaklah memiliki sterility assurance and a qualified
seorang teknisi yang terkualifikasi dan microbiologist should normally be present
berpengalaman dalam bidang pemastian on the site of production and sterilization.
sterilitas dan seorang ahli mikrobiologi
yang terkualifikasi.
13. Desain dan validasi awal hendaklah 13. The design and original validation of the
memastikan integritasnya dipertahankan product should ensure that integrity can
dalam semua kondisi yang relevan. be maintained under all relevant
conditions.
14. Sistem pengendalian perubahan 14. The change control system should
hendaklah mempersyaratkan pengkajian require review of change by sterility
perubahan oleh personil yang assurance personnel.
bertanggung jawab terhadap pemastian
sterilitas.
16. Tidak boleh terjadi kemungkinan 16. There should be no possibility for mix ups
tercampur produk yang sudah dengan between sterilised and non sterilised
yang belum disterilkan. Pemastian products. Physical barriers or validated
tersebut dapat dilakukan dengan electronic systems may provide such
pemisahan secara fisik atau sistem assurance.
elektronis yang tervalidasi.
17. Catatan sterilisasi hendaklah diperiksa 17. The sterilization records should be
oleh minimal dua sistem independen checked for compliance to specification
untuk membuktikan pemenuhan by at least two independent systems.
spesifikasi proses sterilisasi. Sistem ini These systems may consist of two people
dapat terdiri dari dua orang atau suatu or a validated computer system plus a
sistem komputer tervalidasi dan satu person.
orang.
18. Data tambahan berikut hendaklah 18. The following additional items should be
dikonfirmasi sebelum pelulusan tiap bets confirmed prior to release of each batch
produk. of product.
a) Semua program perawatan dan a) All planned maintenance and routine
pemeriksaan rutin sterilisator yang checks have been completed in the
digunakan telah dilakukan. sterilizer used.
b) Semua perbaikan dan modifikasi telah b) All repairs and modifications have
disetujui oleh teknisi yang been approved by the sterility
berpengalaman dalam bidang assurance engineer and
pemastian sterilitas dan mikrobiologis. microbiologist.
c) Semua alat ukur dalam status c) All instrumentation was in calibration.
terkalibrasi.
d) Pola muatan terkait sudah tercakup d) The sterilizer had a current validation
dalam validasi terakhir sterilisator for the product load processed.
yang digunakan.
19. Jika pelulusan parametris sudah 19. Once parametric release has been
diberikan, keputusan untuk pelulusan granted, decisions for release or rejection
atau penolakan bets hendaklah of a batch should be based on the
berdasarkan spesifikasi yang telah approved specifications. Non-compliance
disetujui. Ketidaksesuaian spesifikasi with the specification for parametric
pelulusan parametris tidak dapat release cannot be overruled by a pass of
digantikan oleh uji sterilitas yang a sterility test.
memenuhi syarat.
PENDAHULUAN INTRODUCTION
1. Meskipun terdapat beberapa contoh 1. Although there are some examples of the
penggunaan Manajemen Risiko Mutu di use of Quality Risk Management in the
industri farmasi saat ini, namun ruang pharmaceutical industry today, they are
lingkupnya terbatas dan tidak mewakili limited and do not represent the full
keseluruhan kontribusi yang dapat contributions that risk management has to
diberikan manajemen risiko. offer.
Selain itu, bahwa sistem mutu adalah In addition, the importance of quality
penting telah diakui oleh industri farmasi systems has been recognized in the
dan terbukti bahwa Manajemen Risiko pharmaceutical industry and it is
Mutu merupakan komponen yang becoming evident that Quality Risk
berharga dalam suatu sistem mutu yang Management is a valuable component of
efektif. an effective quality system.
3. Adalah wajar bila pembuatan dan 3. The manufacturing and use of medicinal
penggunaan obat termasuk products, including its components,
komponennya, mengandung risiko pada necessarily entail some degree of risk.
tingkat yang berbeda. The risk to its quality is just one
Risiko terhadap mutu hanyalah salah component of the overall risk.
satu komponen dari keseluruhan risiko.
Manajemen Risiko Mutu yang efektif Effective Quality Risk Management can
dapat memberi kemudahan dalam facilitate better and more informed
pengambilan keputusan dengan decisions, can provide NADFC with
informasi yang lebih lengkap, dapat greater assurance of a company’s ability
meningkatkan keyakinan Badan POM to deal with potential risks and can
akan kemampuan perusahaan dalam beneficially affect the extent and level of
menangani risiko potensial dan secara direct NADFC oversight.
menguntungkan dapat memengaruhi
tingkat dan rentang pengawasan Badan
POM.
5. Tidak selalu perlu dan tepat 5. It is neither always appropriate nor always
menggunakan proses manajemen risiko necessary to use a formal risk
yang formal (menggunakan metode management process (using recognized
yang telah diketahui dan/atau prosedur tools and/ or internal procedures e.g.
internal seperti Protap). Penggunaan standard operating procedures). The use
proses manajemen risiko informal of informal risk management processes
(menggunakan metode empiris dan/ (using empirical tools and/ or internal
atau prosedur internal) juga bisa procedures) can also be considered
diterima. acceptable.
7. Pedoman ini menyediakan prinsip dan 7. This guideline provides principles and
beberapa perangkat untuk mengkaji tools for Quality Risk Management that
risiko mutu yang dapat diterapkan pada can be applied to different aspects of
berbagai aspek pembuatan obat. pharmaceutical quality.
8. Dua prinsip utama dalam Manajemen 8. Two primary principles of Quality Risk
Risiko Mutu adalah: Management are:
Evaluasi risiko terhadap mutu The evaluation of the risk to quality
hendaklah berdasarkan should be based on scientific
pengetahuan ilmiah dan dikaitkan knowledge and ultimately link to the
dengan perlindungan pasien protection of the patient; and
sebagai tujuan akhir; dan
Tingkat usaha, formalitas, dan The level of effort, formality and
dokumentasi pengkajian risiko mutu documentation of the Quality Risk
hendaklah setara dengan tingkat Management process should be
risiko yang ditimbulkan. commensurate with the level of risk.
Figure 1
Gambar 1
Decision nodes are not shown in the
Bagan pengambilan keputusan tidak diagram above because decisions can
ditunjukkan dalam diagram di atas occur at any point in the process. These
karena keputusan dapat terjadi pada decisions might be to return to the
tahap manapun di dalam proses. previous step and seek further
Keputusan dapat kembali ke langkah information, to adjust the risk models or
sebelumnya dan mencari informasi lebih even to terminate the risk management
jauh, untuk menyesuaikan pengkajian process based upon information that
model risiko atau bahkan mengakhiri supports such a decision. Note:
proses manajemen risiko berdasarkan “unacceptable” in the flowchart does not
informasi yang menunjang suatu only refer to statutory, legislative or
keputusan. Catatan: “tidak dapat regulatory requirements, but also to the
diterima” dalam diagram alur tidak need to revisit the risk assessment
hanya mengacu pada persyaratan process.
peraturan, perundang-undangan atau
regulasi, tetapi juga terhadap kebutuhan
untuk meninjau kembali proses
penilaian risiko.
Responsibilities
Tanggung Jawab
10. Quality Risk Management activities are
10. Aktivitas Manajemen Risiko Mutu usually, but not always, undertaken by
biasanya, tetapi tidak selalu dilakukan interdisciplinary teams. When teams are
oleh tim interdisipliner. Ketika tim formed, they should include experts from
dibentuk, hendaklah disertakan tenaga the appropriate areas (e.g. quality unit,
ahli dari bidang yang sesuai (misal unit business development, engineering,
mutu, pengembangan bisnis, teknik, regulatory affairs, production operations,
registrasi, produksi, penjualan dan sales and marketing, legal, statistics and
pemasaran, hukum, statistik dan klinis) clinical) in addition to individuals who are
sebagai tambahan terhadap individu knowledgeable about the Quality Risk
yang mempunyai pengetahuan tentang Management process.
proses Manajemen Risiko Mutu.
11. Manajemen Risiko Mutu hendaklah 11. Quality Risk Management should include
mencakup proses sistematis yang systematic processes designed to
dirancang untuk mengoordinasi, coordinate, facilitate and improve science-
memberi kemudahan dan membuat based decision making with respect to
pengambilan keputusan lebih baik risk. Possible steps used to initiate and
secara ilmiah dalam hal risiko. Langkah plan a Quality Risk Management process
yang mungkin digunakan untuk memulai might include the following:
dan merencanakan proses Manajemen
Risiko Mutu mencakup hal berikut:
Tetapkan masalah dan/atau risiko Define the problem and/or risk
yang dipersoalkan, termasuk question, including pertinent
asumsi terkait yang assumptions identifying the potential
mengidentifikasi potensi risiko. for risk.
Kumpulkan latar belakang informasi Assemble background information
dan/ atau data bahaya potensial, and/ or data on the potential hazard,
ancaman atau pengaruh pada harm or human health impact
kesehatan manusia yang relevan relevant to the risk assessment.
untuk penilaian risiko.
Tentukan pemimpin dan sumber Identify a leader and necessary
daya yang diperlukan. resources.
Tetapkan batas waktu, hasil yang Specify a timeline, deliverables and
akan dilaporkan dan tingkat appropriate level of decision making
pengambilan keputusan yang layak for the risk management process
untuk proses manajemen risiko.
12. Penilaian risiko terdiri dari identifikasi 12. Risk assessment consists of the
bahaya, dan analisis serta evaluasi identification of hazards and the analysis
risiko terkait dengan paparan bahaya and evaluation of risks associated with
(seperti yang dijelaskan di bawah ini). exposure to those hazards (as defined
Penilaian risiko mutu dimulai dengan below). Quality risk assessments begin
13. Identifikasi risiko adalah informasi yang 13. Risk identification is a systematic use of
digunakan secara sistematis untuk information to identify hazards referring to
mengidentifikasi bahaya menyangkut the risk question or problem description.
risiko yang dipersoalkan atau deskripsi Information can include historical data,
masalah. Informasi terdiri dari riwayat theoretical analysis, informed opinions,
data, analisis secara teoritis, opini yang and the concerns of stakeholders. Risk
ada dan kepedulian pemangku identification addresses the question
kepentingan. Identifikasi risiko dengan “What might go wrong?”, including
mengajukan pertanyaan “Apa yang identifying the possible consequences.
mungkin menjadi salah?”, termasuk This provides the basis for further steps in
mengidentifikasi kemungkinan the Quality Risk Management process.
konsekuensi. Hal ini merupakan dasar
untuk langkah selanjutnya dalam proses
Manajemen Risiko Mutu.
14. Analisis risiko adalah estimasi terhadap 14. Risk analysis is the estimation of the risk
risiko terkait bahaya yang diidentifikasi. associated with the identified hazards. It
Hal tersebut merupakan proses kualitatif is the qualitative or quantitative process of
atau kuantitatif dari kemungkinan terjadi linking the likelihood of occurrence and
tingkat keparahan bahaya. Dalam severity of harms. In some risk
beberapa perangkat manajemen risiko, management tools, the ability to detect
kemampuan untuk mendeteksi bahaya, the harm (detectability) also factors in the
juga faktor dalam mengestimasi risiko. estimation of risk.
15. Evaluasi risiko membandingkan risiko 15. Risk evaluation compares the identified
yang sudah diidentifikasi dan dianalisis and analyzed risk against given risk
terhadap kriteria risiko yang ditentukan. criteria. Risk evaluations consider the
Tiga pertanyaan dasar di atas dipakai strength of evidence for all three of the
sebagai kekuatan pembuktian dalam fundamental questions.
evaluasi risiko.
16. Dalam melakukan penilaian risiko yang 16. In doing an effective risk assessment, the
efektif, ketangguhan data sangat robustness of the data set is important
penting karena hal tersebut menentukan because it determines the quality of the
mutu keluaran. output.
17. Keluaran penilaian risiko dapat berupa 17. The output of a risk assessment is either
perkiraan kuantitatif risiko ataupun a quantitative estimate of risk or a
deskripsi kualitatif tentang rentang qualitative description of a range of risk.
risiko.
Jadi, perkiraan risiko secara kuantitatif Thus, quantitative risk estimation is useful
berguna untuk konsekuensi tertentu for one particular consequence at a time.
pada suatu waktu.
18. Pengendalian risiko mencakup 18. Risk control includes decision making to
pengambilan keputusan untuk reduce and/or accept risks. The purpose
mengurangi dan/atau menerima risiko. of risk control is to reduce the risk to an
Tujuan pengendalian risiko adalah untuk acceptable level. The amount of effort
mengurangi risiko sampai batas yang used for risk control should be
dapat diterima. Tingkat usaha yang proportional to the significance of the risk.
digunakan untuk mengendalikan risiko Decision makers might use different
hendaklah sebanding dengan signifikan processes, including benefit-cost analysis,
risiko. Pembuat keputusan mungkin for understanding the optimal level of risk
menggunakan proses yang berbeda, control.
termasuk analisis keuntungan-biaya,
untuk memahami tingkat yang optimal
terhadap pengendalian risiko.
19. Pengendalian risiko terfokus pada 19. Risk control might focus on the following
pertanyaan di bawah ini: questions:
Apakah risiko tersebut melebihi Is the risk above an acceptable
tingkat yang dapat diterima? level?
Apa yang dapat dilakukan untuk What can be done to reduce or
mengurangi atau menghilangkan eliminate risks?
risiko?
Apa keseimbangan yang layak What is the appropriate balance
antara keuntungan, risiko dan among benefits, risks and
sumber daya? resources?
Apakah muncul risiko baru Are new risks introduced as a result
sebagai hasil identifikasi risiko of the identified risks being
yang sedang dikendalikan? controlled?
20. Pengurangan risiko terfokus pada 20. Risk reduction focuses on processes for
proses untuk mengurangi atau mitigation or avoidance of quality risk
menghindarkan risiko mutu bila when it exceeds a specified (acceptable)
melampaui tingkat yang disetujui (dapat level (see Fig. 1).
diterima) (lihat Gambar 1).
Pengurangan risiko mungkin termasuk Risk reduction might include actions taken
tindakan yang diambil untuk mengurangi to mitigate the severity and probability of
tingkat keparahan dan probabilitas harm.
kerusakan.
21. Risiko yang dapat diterima adalah suatu 21. Risk acceptance is a decision to accept
keputusan untuk menerima risiko. risk.
Bagi beberapa tipe kerusakan, bahkan For some types of harms, even the best
penerapan Manajemen Risiko Mutu Quality Risk Management practices might
terbaik pun mungkin tidak dapat not entirely eliminate risk.
menghilangkan risiko secara In these circumstances, it might be
keseluruhan. agreed that an appropriate Quality Risk
Dalam keadaan seperti ini, mungkin Management strategy has been applied
dapat diterima bahwa strategi and that quality risk is reduced to a
Manajemen Risiko Mutu yang sesuai specified (acceptable) level.
telah diterapkan dan risiko mutu
tersebut dikurangi sampai pada suatu
tingkat tertentu (yang dapat diterima).
Tingkat (tertentu) yang dapat diterima This (specified) acceptable level will
ini akan bergantung pada berbagai depend on many parameters and should
parameter serta hendaklah diputuskan be decided on a case-by-case basis.
berdasarkan kasus per kasus.
22. Komunikasi risiko adalah proses berbagi 22. Risk communication is the sharing of
informasi tentang risiko dan manajemen information about risk and risk
risiko antara pembuat keputusan dan management between the decision
pihak lain. makers and others.
Komunikasi tidak perlu dilakukan untuk Communication need not be carried out
masing-masing dan tiap penerimaan for each and every risk acceptance.
risiko.
Komunikasi antara industri dan Badan Between the industry and NADFC,
POM terkait keputusan Manajemen communication concerning Quality Risk
Risiko Mutu mungkin dilaksanakan Management decisions might be effected
melalui jalur yang ada seperti yang through existing channels as specified in
ditetapkan dalam regulasi dan regulations and guidances.
pedoman.
23. Manajemen risiko hendaklah menjadi 23. Risk management should be an ongoing
proses manajemen mutu yang part of the quality management process.
berkesinambungan. Hendaklah A mechanism to review or monitor events
diterapkan mekanisme untuk meninjau should be implemented.
atau memantau kejadian (yang
menimbulkan risiko).
24. Keluaran/hasil proses manajemen risiko 24. The output/results of the risk
hendaklah dikaji untuk mencatat management process should be reviewed
penggunaan pengetahuan dan to take into account new knowledge and
pengalaman baru. experience.
25. Manajemen Risiko Mutu mendukung 25. Quality Risk Management supports a
pendekatan secara ilmiah dan praktis scientific and practical approach to
dalam pengambilan keputusan. MRM decision-making. It provides documented,
menyediakan metode terdokumentasi, transparent and reproducible methods to
transparan, serta dapat diulang dalam accomplish steps of the Quality Risk
menyelesaikan langkah proses Management process based on current
Manajemen Risiko Mutu berdasarkan knowledge about assessing the
pengkajian pengetahuan terkini tentang probability, severity and sometimes
penilaian probabilitas, tingkat keparahan detectability of the risk.
dan kadang-kadang kemampuan
mendeteksi risiko.
26. Secara tradisional, risiko mutu telah 26. Traditionally, risks to quality have been
dinilai dan dikelola melalui berbagai assessed and managed in a variety of
cara yang informal (empiris dan/atau informal ways (empirical and/or internal
prosedur internal) berdasarkan misal, procedures) based on, for example,
kumpulan data observasi, tren, dan compilation of observations, trends and
informasi lain. other information.
27. Di samping itu, industri farmasi dan 27. Additionally, the pharmaceutical industry
Badan POM dapat menilai dan and NADFC can assess and manage risk
mengelola risiko dengan menggunakan using recognized risk management tools
perangkat manajemen risiko dan/atau and/or internal procedures (e.g., standard
prosedur internal (misal, prosedur operating procedures).
tetap).
Berikut ini adalah beberapa saja daftar Below is a non-exhaustive list of some of
perangkat tersebut: these tools:
Metode dasar manajemen risiko Basic risk management facilitation
(flowcharts, check sheets, dll) methods (flowcharts, check sheets,
etc.)
Failure Mode Effects Analysis Failure Mode Effects Analysis
(FMEA) (FMEA)
Failure Mode, Effects and Failure Mode, Effects and Criticality
28. Mungkin sesuai untuk menggunakan 28. It might be appropriate to adapt these
perangkat tersebut di area tertentu yang tools for use in specific areas pertaining to
berhubungan dengan mutu bahan aktif drug substance and medicinal product
obat dan produk jadi. Metode quality. Quality Risk Management
Manajemen Risiko Mutu dan perangkat methods and the supporting statistical
statistik pendukung dapat digunakan tools can be used in combination (e.g.
secara kombinasi (misal, Penilaian Probabilistic Risk Assessment).
Risiko Probabilistik). Pemakaian Combined use provides flexibility that can
gabungan keduanya memberikan facilitate the application of Quality Risk
fleksibilitas yang dapat memfasilitasi Management principles.
aplikasi prinsip Manajemen Risiko Mutu.
29. Tingkat keketatan dan formalitas 29. The degree of rigor and formality of
Manajemen Risiko Mutu hendaklah Quality Risk Management should reflect
merefleksikan pengetahuan yang ada available knowledge and be
dan sepadan dengan kompleksitas dan/ commensurate with the complexity and/
atau tingkat kekritisan masalah yang or criticality of the issue to be addressed.
dituju.
30. Manajemen Risiko Mutu adalah suatu 30. Quality Risk Management is a process
proses yang menunjang pengambilan that supports science-based and practical
keputusan praktis dan berdasarkan decisions when integrated into quality
kajian ilmiah bila diintegrasikan ke systems.
dalam sistem mutu.
potensial dan dapat memengaruhi risks, and might affect the extent and level
tingkat dan jangkauan pengawasan of direct NADFC oversight.
langsung Badan POM.
31. Pelatihan personil industri dalam proses 31. Training of industry personnel in Quality
Manajemen Risiko Mutu menunjang Risk Management processes provides for
pengertian yang lebih baik terhadap greater understanding of decision-making
proses pengambilan keputusan serta processes and builds confidence in
membangun kepercayaan diri dalam Quality Risk Management outcomes.
memberikan keluaran Manajemen
Risiko Mutu.
32. Manajemen Risiko Mutu hendaklah 32. Quality Risk Management should be
diintegrasikan ke dalam kegiatan yang integrated into existing operations and
dilakukan sekarang dan documented appropriately.
didokumentasikan secara tepat.
33. Beberapa contoh penggunaan 33. Examples of Quality Risk Management for
Manajemen Risiko Mutu dalam kegiatan industry operations and activities:
dan aktivitas industri:
Pengembangan Development
Fasilitas, peralatan dan sarana Facility, equipment and utilities
penunjang
Manajemen bahan Materials management
Produksi Production
Pengujian di laboratorium dan uji Laboratory control and stability
stabilitas testing
Pengemasan dan pelabelan Packaging and labeling
34. Contoh penggunaan Manajemen Risiko 34. Example of quality risk management in
Mutu dalam fungsi pengawasan Badan NADFC operations:
POM:
Aktivitas inspeksi dan penilaian Inspection and assessment activities
Dalam Pedoman ini digunakan definisi For the purpose of the Guidelines, the
berikut; dalam konteks lain terminologi ini following definitions are used. They may
dapat mempunyai arti yang berbeda. have different meanings in other contexts.
Akurasi Accuracy
Kedekatan hasil yang diperoleh terhadap The closeness of the result obtained,
nilai sesungguhnya dari suatu pengukuran during measurement or analysis, to the true
atau analisis. Bias adalah penyimpangan value. Bias is a systematic deviation from
sistematis dari nilai sesungguhnya. the true value.
Bahan Material
Istilah umum yang dipakai untuk A general term used to denote starting
menunjukkan bahan awal (bahan aktif obat materials (active pharmaceutical
dan eksipien), reagensia, pelarut, bahan ingredients and excipients), reagents,
pembantu proses, produk antara, bahan solvents, process aids, intermediates,
pengemas dan bahan penandaan (label). packaging materials and labelling materials
Bahan Ruahan (dalam Pembuatan Produk Bulk Material (in Manufacture of Blood
Darah) Products)
Plasma, serbuk, pasta atau bahan cairan Plasma, powder, paste or liquid material
yang dibuat dengan cara fraksionasi dari prepared by the fractionation of pooled
plasma yang disatukan. plasma.
Bahaya Hazard
Sumber yang berpotensi menimbulkan The potential source of harm.
kerusakan (pada kesehatan).
Bank Sel Induk (dalam Pembuatan Produk Master Cell Bank (in Manufacture of
Biologi) Biological Products)
Biakan sel dengan ciri lengkap yang A culture of fully characterised cells
diisikan ke wadah dalam suatu operasi distributed into containers in a single
Bapeten Bapeten
Badan Pengawas Tenaga Nuklir adalah The Nuclear Energy Regulatory Agency is
suatu lembaga Pemerintah a non-ministerial institution of the
nonkementerian (LPNK) yang berada di Government operating under and reporting
bawah dan bertanggung jawab kepada directly to the President of the Republic of
Presiden Republik Indonesia. Indonesia.
Bapeten bertugas melaksanakan The agency controls all the activities related
pengawasan terhadap segala kegiatan to the utilization of nuclear energy in
pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia Indonesia as regulated by the Indonesian
melalui peraturan perundangan, perizinan law, authorization from the government and
dan inspeksi sesuai dengan peraturan through inspection according to the existing
perundang-an yang berlaku. regulation.
Bets Batch
Sejumlah obat yang mempunyai sifat dan A quantity of medicinal product produced
mutu yang seragam yang dihasilkan dalam during a given cycle of manufacture and
satu siklus pembuatan atas suatu perintah from specific manufacturing order that is
pembuatan tertentu. Esensi suatu bets uniform in character and quality the
adalah homogenitasnya. essence of a batch is its homogeneity.
Catatan Sesi (dalam Pembuatan Produk Session Record (in Manufacture of Blood
Darah) Products)
Catatan yang menghubungkan rincian Record(s) which link relevant details of the
pengumpulan atau sesi perolehan kembali collection or retrieval session directly to the
yang relevan langsung kepada nomor donation number, and contains information
donasi, dan berisi informasi [yang] linking critical material used to the donor.
menghubungkan bahan kritis yang
digunakan pada donor.
CPOB GMP
Cara Pembuatan Obat yang Baik: seluruh Good Manufacturing Practices: all
aspek dalam praktek yang ditetapkan yang elements in the established practices that
secara kolektif menghasilkan produk akhir will collectively lead to final products or
atau layanan yang secara konsisten services that consistently meet appropriate
memenuhi spesifikasi yang sesuai serta specifications and compliance with national
Darah ( dalam Pembuatan Produk Darah) Blood (in Manufacture of Blood Products)
Darah utuh yang diambil dari seorang Whole blood collected from a single donor
donor tunggal dan diproses untuk tujuan and processed either for transfusion or
transfusi atau pembuatan produk darah. further manufacturing.
Dispensing Dispensing
Kegiatan menimbang, menghitung dan Activity of material weighing, counting and
menyerahkan bahan untuk digunakan issuing for production use.
dalam produksi.
Ditolak Rejected
Status bahan atau produk yang tidak The status of materials or products which
diizinkan untuk digunakan dalam are not permitted to be used for processing,
pengolahan, pengemasan atau distribusi. packaging or distribution.
Dokumentasi Documentation
Seluruh prosedur, instruksi dan catatan All written procedures, instruction and
tertulis yang berkaitan dengan pembuatan records involved in the manufacture of
obat. medicinal products.
Donor (dalam Pembuatan Produk Darah) Donor (In Manufacture of Blood Products)
Seseorang dengan kesehatan normal dan A person in normal health with a good
riwayat medis baik yang dengan sukarela medical history who voluntarily gives blood
memberikan darah atau plasma untuk or plasma for therapeutic use.
tujuan terapi.
Eksipien Excipient
Suatu bahan, bukan berupa zat aktif, yang A substance, other than the active
telah dievaluasi dengan benar ingredient, which has been appropriately
keamanannya dan termasuk dalam sistem evaluated for safety and is included in a
pengantaran obat (drug delivery system) drug delivery system to:
untuk:
membantu dalam memroses sistem aid in the processing of the drug
pengantaran obat selama pembuatan delivery system during its manufacture;
obat tersebut;
melindungi, mendukung atau protect, support or enhance stability,
meningkatkan stabilitas obat, bioavailability, or patient acceptability;
ketersediaan hayati (bioavailability),
Endotoksin Endotoxin
Bagian dari membran luar dinding sel A part of the outer membrane of the cell
bakteri Gram negatif, dan suatu molekul wall of Gram negative bacteria and a
kompleks dengan berat molekul tinggi yang complex molecules of high molecular
terdiri dari lipid A, inti polisakarida weight consisting of lipid A, polysaccharide
(lipopolisakarida) dan rantai antigenik core (lipopolysaccharide) and O-specific
spesifik-O, yang menimbulkan demam antigenic chains, causing fever when
apabila diinjeksikan ke dalam tubuh injected into human and other mammals.
manusia atau mamalia lain. Lihat juga See also Pyrogen.
Pirogen.
Evaluasi Risiko (dalam Manajemen Risiko Risk Evaluation (in Quality Risk
Mutu) Management
Perbandingan risiko yang diestimasi The comparison of the estimated risk to
terhadap risiko yang diketahui kriteria given risk criteria using a quantitative or
risikonya menggunakan skala kuantitatif qualitative scale to determine the
atau kualitatif untuk menetapkan significance of the risk.
signifikansi risiko.
kumpulan kecil) plasma darah yang pools) of blood plasma derived either from
diperoleh dari darah utuh atau dengan cara whole blood or by plasmapheresis, by
plasmaferesis, melalui proses yang means of process involving freezing,
melibatkan pembekuan, pencairan kembali thawing and precipitation.
dan presipitasi.
Fasilitas Tetap (dalam Pembuatan Produk Fixed Site (in Manufacture of Blood
Darah) Products)
Fasilitas berizin, dengan alamat jalan – Licensed premises, with a designated
yang melakukan tahap (-tahap) pembuatan street address, undertaking a step(s) in the
produk darah. manufacture of product.
Gas
Gas (dalam Pembuatan Gas Medisinal) Gas (in Manufacture of Medicinal Gases)
Substansi atau campuran substansi yang A substance or a mixture of substances
secara sempurna berbentuk gas pada that is completely gaseous at 1,013 bar
tekanan 1,013 bar (101,325 kPa) dan suhu (101,325 kPa) and plus 15°C or has a
plus 15°C atau mempunyai tekanan uap vapour pressure exceeding 3 bar (300 kPa)
lebih dari 3 bar (300 kPa) pada suhu plus at plus 50°C.
50°C.
Gas Cair (dalam Pembuatan Gas Liquefied gas (in Manufacture of Medicinal
Medisinal) Gases)
Gas yang berubah sebagian menjadi fase A gas which when packaged under
cair (gas di atas cairan) pada suhu minus pressure, is partially liquid (gas over a
50°C apabila diisi di bawah tekanan. liquid) at minus 50°C.
Gas Ruahan (dalam Pembuatan Gas Bulk Gas (in Manufacture of Medicinal
Medisinal) Gases)
Gas yang ditujukan untuk penggunaan Any gas intended for medicinal use, which
medisinal, yang telah melalui seluruh has completed all processing up to but not
proses kecuali pengemasan akhir. including final packaging.
(2) Enclosure yang digunakan untuk (2) Enclosure used to confine and contain
mengungkung bahan berbahaya dan hazardous materials with operator
dapat diakses operator melalui portal access by means of gloved portals or
sarung tangan atau lubang terbatas other limited openings.
lain.
Hot Cell (dalam Pembuatan Radiofarmaka) Hot Cell (in Manufacture of Radio-
Ruang yang terkungkung sangat ketat di pharmaceuticals)
mana zat beradioaktivitas tinggi dapat Highly shielded tight casing in which highly
ditangani dengan menggunakan radioactive substances can be remotely
manipulator dari jarak jauh. Keseluruhan handled by manipulators observing the
proses dapat diamati melalui jendela yang processes through lead-glass windows so
terbuat dari kaca timbal sehingga tidak that there is no hazard to personnel.
membahayakan personalia.
Kalibrasi Calibration
Serangkaian tindakan pada kondisi The set of operations which establish,
tertentu untuk menentukan tingkat under specified conditions the relationship
kesamaan nilai yang diperoleh dari sebuah between values indicated by a measuring
alat atau sistem ukur, atau nilai yang di- instrument or measuring system, or values
representasikan dari pengukuran bahan represented by a material measure, and the
dan membandingkannya dengan nilai yang corresponding know values of a reference
telah diketahui dari suatu acuan standar standard.
pada kondisi tertentu.
Karantina Quarantine
Status bahan atau produk yang dipisahkan The status of materials or products set
secara fisik atau dengan sistem tertentu, apart physically or by system while awaiting
sementara menunggu keputusan apakah a decision for rejection or release for
bahan atau produk tersebut ditolak atau processing, packaging or distribution.
disetujui penggunaannya untuk
pengolahan, pengemasan atau distribusi.
Katup (dalam Pembuatan Gas Medisinal) Valve (in Manufacture of Medicinal Gases)
Alat untuk membuka dan menutup wadah. Device for opening and closing containers
Katup Retensi Tekanan Minimum (dalam Minimum Pressure Retention Valve (in
Pembuatan Gas Medisinal) Manufacture of Medicinal Gases)
Katup yang dilengkapi sistem satu arah Valve equipped with a non-return system
untuk mempertahankan tekanan yang which maintains a definite pressure (about
ditentukan (kira-kira 3 - 5 bar di atas 3 to 5 bars over atmospheric pressure) in
tekanan atmosfir) sehingga mencegah order to prevent contamination during use.
pencemaran selama pemakaian.
diberikan. Kegiatan ketersamaran tunggal refers to the subject(s) being unaware, and
biasanya mengacu pada subyek tidak double-blinding usually refers to the
menyadari dan kegiatan ketersamaran subject(s), investigator(s), monitor, and, in
ganda apabila subyek, penyelidik, some cases, data analyst(s) being unaware
pemantau uji dan pada beberapa kasus of the treatment assignment(s).
analis data tidak menyadari treatment
assignment(s) yang diberikan.
Kultur Sel (dalam Pembuatan Produk Cell Culture (in Manufacture of Biological
Biologi) Products)
Hasil pertumbuhan sel in-vitro yang The result from the in-vitro growth of cells
diisolasi dari mikroba multisel. isolated from multi cellular organisms.
Lot Lot
Bagian tertentu dari suatu bets yang A specific identified portion of a batch
memiliki sifat dan mutu yang seragam having uniform character and quality within
dalam batas yang telah ditetapkan. Apabila specified limits. If a drug products is
suatu produk diproduksi dengan proses produced by a continuous process, a “Lot”
terus-menerus, lot berarti suatu bagian means a specific identified portion
tertentu yang dihasilkan dalam suatu produced in a unit of time or quantity in a
satuan waktu atau satuan jumlah manner assures its having uniform
sedemikian rupa sehingga menjamin character and quality within specified limits.
bagian ini memiliki sifat dan mutu yang
seragam dalam batas yang telah
ditetapkan.
Lot Benih Induk (dalam Pembuatan Master Seed Lot (in Manufacture of
Produk Biologi) Biological Products)
Biakan suatu mikroorganisme dari suatu A culture of a microorganism distributed
ruahan yang dipindahkan sedemikian rupa from a single bulk into containers in a single
ke dalam wadah dalam suatu operasi operation in such a manner as to ensure
tunggal untuk memastikan uniformity, to prevent contamination and to
homogenitasnya, mencegah pencemaran ensure stability. A master seed lot in liquid
o
dan menjamin stabilitasnya. Sebuah lot from is usually stored at below -70 C. A
benih induk dalam bentuk cairan lazimnya freeze dried master seed lot is stored at a
o
disimpan pada suhu minus 70 C atau temperature known to ensure stability.
kurang. Lot benih induk yang dikeringkan
melalui pembekuan (freeze dried) disimpan
Lot Benih Kerja (dalam Pembuatan Working Seed Lot (in Manufacture of
Produk Biologi) Biological Products)
Lot Benih Kerja yang berasal dari Lot Benih A culture of microorganism derived from the
Induk dan dimaksudkan untuk penggunaan master seed lot and intended for use in
dalam produksi rutin. Lot Benih Kerja production. Working seed lots are
didistribusikan dalam wadah-wadah dan distributed into containers and stored as
disimpan seperti halnya dengan Lot Benih described above for master seed lots.
Induk.
Lot Pengisian (Lot Akhir) (dalam Filling Lot (Final Lot) (in Manufacture of
Pembuatan Produk Biologi) Biological Products)
Sekumpulan produk akhir dalam wadah A collection of sealed final containers that
tertutup rapat, yang homogen dalam hal are homogeneous with respect to
komposisi dan risiko pencemaran selama composition and the risk of contamination
proses pengisian dan, bila perlu, during filling and (where appropriate) drying
pengeringan atau pengolahan lanjut lain or other further processing such as heat
seperti pemanasan. Dengan demikian treatment. A filling lot must therefore have
suatu lot pengisian adalah yang telah diisi been filled and (where appropriate) dried in
dan yang perlu dikeringkan dalam satu sesi one working session.
kerja.
Mutu Quality
1. Totalitas karakteristik suatu entitas yang 1. Totality of characteristics of an entity
menyatakan kemampuannya memenuhi that bear on its ability to satisfy stated
persyaratan yang ditetapkan dan and implied needs. Consistent and
dibutuhkan. Kinerja yang handal dan reliable performance of services or
konsisten dari suatu produk atau layanan products in conformity with specified
sesuai standar yang ditetapkan. standards.
2. Derajat rangkaian sifat yang melekat 2. The degree to which a set of inherent
pada produk, sistem atau proses yang properties of a product, system or
memenuhi persyaratan (lihat pengertian process fulfils requirements (see
khusus untuk mutu bahan aktif obat dan definition specifically for "quality" of drug
obat). substance and medicinal products).
gas oksigen, nitrogen dan argon melalui and distillation which separates the air into
proses purifikasi, pembersihan, kompresi, the gases oxygen, nitrogen and argon.
pendinginan, pencairan dan distilasi.
Pemasok Supplier
Seseorang yang menyediakan obat dan A person providing medicinal products and
bahan atas permintaan. Para pemasok materials on request. Suppliers may be
mungkin adalah agen, perantara, agents, brokers, distributors, manufacturers
distributor, industri atau pedagang. Apabila or traders. Where possible, suppliers
memungkinkan, para pemasok harus should be authorized by a competent
mempunyai izin dari instansi yang authority.
berwenang.
2. Menandai (hormon, enzim atau zat lain) 2. To tag (a hormone, enzyme, or other
dengan perunut radioaktif (isotop substance) with a radioactive tracer (A
radioaktif digunakan sebagai perunut). radioactive isotope used as a tracer).
Pencemaran Contamination
Kemasukan cemaran kimiawi atau The undesired introduction of impurities of
mikrobiologis, atau benda asing yang tidak a chemical or microbiological nature, or of
diinginkan kepada atau terhadap bahan foreign matter, into or onto a starting
awal atau produk antara atau produk jadi material, or intermediate or finished product
selama produksi, pengambilan sampel, during production, sampling, packaging or
pengemasan atau pengemasan ulang, repackaging, storage or transport.
penyimpanan atau pengangkutan.
Pengemasan Packaging
Bagian siklus produksi yang dilakukan The part of the production cycle applied to
terhadap produk ruahan untuk a bulk product to obtain the finished
menghasilkan produk jadi. product.
Catatan: Lazimnya proses pengisian steril Note: Sterile filling normally is not regarded
tidak dianggap sebagai bagian dari as part of packaging, the bulk product
pengemasan. Dalam hal ini produk ruahan being the filled, but not finally packed,
steril adalah produk yang sudah terisi primary containers.
dalam kemasan primer sebelum dilanjutkan
ke proses pengemasan akhir.
Pengendalian Risiko (dalam Manajemen Risk Control (in Quality Risk Management)
Risiko Mutu)
Tindakan pelaksanaan keputusan Actions implementing risk management
manajemen risiko. decisions.
Pengolahan Processing
Bagian dari siklus produksi mulai dari The part of production cycle starting from
penimbangan bahan awal sampai weighing of starting materials to the
menghasilkan produk ruahan. obtaining of a bulk product.
Pengkajian Risiko (dalam Manajemen Risk Review (in Quality Risk Management)
Risiko Mutu) Review or monitoring of output/results of
Pengkajian atau pemantauan hasil akhir the risk management process considering
proses manajemen risiko yang (if appropriate) new knowledge and
mempertimbangkan (bila perlu) experience about the risk.
pengetahuan baru serta pengalaman
tentang risiko.
Penyimpanan Storage
Penyimpanan obat dan bahan sampai pada The storing of medicinal products and
saat digunakan. materials up to their point of use.
Persyaratan Requirements
Kebutuhan eksplisit atau implisit atau The explicit or implicit needs or
harapan pasien atau yang berkepentingan expectations of the patients or their
(misal, tenaga profesi kesehatan, Badan surrogates (e.g. health care professionals,
POM dan Kemenkes). Dalam dokumen regulators and legislators). In this
tersebut, “persyaratan” tidak hanya document, “requirements” refers not only to
mengacu ke undang-undang, peraturan statutory, legislative, or regulatory
atau persyaratan pemerintah, tetapi juga requirements, but also to such needs and
kebutuhan dan harapan tersebut. expectations.
Pirogen Pyrogen
Zat yang mengakibatkan reaksi demam Substances that elicit fever responses in
apabila disuntikkan ke dalam tubuh the body.The main sources of pyrogen is
manusia. Sumber utama pirogen adalah endotoxin. See also Endotoxin.
endotoksin. Lihat juga Endotoksin.
Plasma (untuk produksi lanjut) (dalam Plasma (for further manufacture) (in
Pembuatan Produk Darah) Manufacture of Blood Products)
Fraksi cair yang tertinggal sesudah The liquid portion remaining after
pemisahan unsur seluler dari darah yang separation of the cellular elements from
dikumpulkan dalam wadah berisikan zat blood collected in a receptacle containing
antikoagulan, atau yang dipisahkan melalui an anticoagulant, or separated by
proses penyaringan secara terus-menerus continuous filtration or centrifugation of
atau sentrifugasi darah yang telah anticoagulated blood in an apheresis
diberikan zat antikoagulan dalam suatu procedure.
prosedur aferesis.
Plasma, beku (dalam Pembuatan Produk Plasma, frozen (in Manufacture of Blood
Darah) Products)
Plasma yang diperoleh melalui proses A plasma separated more than 8 h after
pemisahan darah melebihi waktu 8 jam collection of the blood and stored below –
o
sesudah donasi dan disimpan pada suhu di 20 C.
o
bawah minus 20 C.
o
minus 20 C (lebih baik di bawah minus
o
30 C)
Produk Darah (dalam Pembuatan Produk Blood Product (in Manufacture of Blood
Darah) Products)
Semua produk terapetik yang berasal dari Any therapeutic product derived from
darah dan plasma manusia, meliputi baik human blood or plasma, encompasses
komponen darah yang labil maupun both labile blood components and stable
plasma dan derivat sel yang stabil. plasma and cell derivatives.
Produksi Production
Seluruh kegiatan dalam pembuatan obat, All operations involved in the preparation of
mulai dari penerimaan bahan, dilanjutkan a medicinal product, from receipt of
dengan pengolahan, pengemasan dan materials, through processing, packaging
pengemasan ulang, penandaan dan and repackaging, labelling and relabelling,
penandaan ulang sampai menghasilkan to completion of the finished product.
produk jadi.
Prosedur Procedures
Uraian kegiatan yang harus dilakukan serta Description of the operations to be
peringatan yang harus diperhatikan, baik executed, the precautions to be
yang langsung maupun tidak langsung implemented directly or indirectly related to
berkaitan dengan pembuatan obat. the manufacture of a medicinal product.
Rekonsiliasi Reconciliation
Perbandingan nilai ketidakcocokan jumlah A comparison of an assessment of any
bahan-bahan masuk dan keluar sesudah discrepancy between the amounts of
selesai suatu proses atau serangkaian material entering and leaving a given
proses produksi. operation or series of operations.
Revalidasi Re-validation
Suatu pengulangan validasi proses untuk A repeat of the process validation to
memastikan bahwa perubahan proses / provide an assurance that changes in the
peralatan dilakukan sesuai prosedur process/equipment introduced in
pengendalian perubahan dan tidak accordance with change control procedures
memengaruhi karakteristik proses dan do not adversely affect process
mutu produk. characteristics and product quality.
Risiko (dalam Manajemen Risiko Mutu) Risk (in Quality Risk Management)
Kombinasi kemungkinan terjadinya The combination of the probability of
kejadian yang membahayakan serta occurrence of harm and the severity of that
tingkat keparahan bahaya tersebut. harm.
Sanitasi Sanitation
Pengendalian higienis terhadap proses The hygienic control on manufacturing
produksi, termasuk bangunan, peralatan processes, including premises, equipment
dan penanganan bahan. and material handling.
Serum Serum
Bagian cairan dari darah atau plasma yang The liquid part of coagulated blood or
dikoagulasi. plasma.
Sistem System
Suatu kelompok peralatan dengan suatu A group of equipment with a common
maksud/tujuan yang sama. purpose.
Sistem Bank Sel (dalam Pembuatan Cell Bank System (in Manufacture of
Produk Biologi) Biological Products)
Sistem di mana bets berurutan dari suatu A system whereby successive batches of a
produk dibuat dengan proses pembiakan product are manufactured by culture in cells
sel yang berasal dari satu bank sel induk derived from the same master cell bank
yang memiliki identitas lengkap serta bebas that is fully characterised for identity and
cemaran. Sejumlah wadah dari bank sel absence of contamination. A number of
induk digunakan untuk mendapatkan containers from the master cell bank are
sebuah bank sel kerja. Sistem bank sel used to prepare a working cell bank. The
divalidasi tingkat pasasenya atau jumlah cell bank system is validated for a passage
penggandaan populasinya di luar jumlah level or number of population doublings
yang diperoleh selama produksi rutin. beyond that achieved during routine
production.
Sistem Lot Benih (dalam Pembuatan Seed Lot System (in Manufacture of
Produk Biologi) Biological Products)
Sistem lot benih adalah suatu sistem di A seed lot system is a system according to
mana bets produk yang dibuat secara which successive batches of product are
berurutan berasal dari lot benih induk yang derived from the same master seed lot at a
sama dengan jumlah pasase yang telah given passage level.
ditentukan.
the donor.
Status Status
Penggolongan bahan atau produk dalam The classification of any material or product
hubungan dengan diterima (atau tidak in relation to their acceptance (or
diterima) untuk penggunaan, pengolahan otherwise) for use, further processing or
lanjut atau distribusi. Terminologi yang distribution. Terms used could include
digunakan dapat berupa “Karantina”, “Quarantine”, “Released”, “Hold”, or
“Diluluskan”, “Ditahan”, atau “Ditolak”. “Rejected”.
Steril Sterile
Bebas dari mikroorganisme viabel. Free from viable micro-organism.
Sterilitas Sterility
Konsep ketiadaan mutlak dari The concept of the complete absence of
mikroorganisme hidup. living micro-organisms.
Sterilisasi Sterilization
Inaktivasi atau pengurangan mikroba hidup Inactivation or reduction to an acceptable
sampai batas yang dapat diterima, yang level of all viable microorganisms by a
dilakukan dengan cara yang sesuai. suitable process.
Tren Trend
Istilah statistika yang merujuk kepada A statistical term referring to the direction
petunjuk atau nilai perubahan variabel. or rate of change of a variable(s).
Uji Klinis (dalam Pembuatan Obat Clinical Trial (in Manufacture of Products
investigasi untuk Uji Klinis) for Clinical Trial)
Pengujian pada subjek manusia yang Any investigation in human subjects
bertujuan untuk menemukan atau intended to discover or verify the clinical,
memverifikasi efek klinis, farmakologis pharmacological and/or other
dan/atau farmakodinamis dari suatu obat pharmacodynamic effects of an
investigasi dan/atau untuk mengidentifikasi investigational product(s) and/or to identify
reaksi merugikan dari produk investigasi any adverse reactions to an investigational
dan/atau untuk mempelajari absorpsi, product(s), and/or to study absorption,
distribusi, metabolisme dan ekskresi dari distribution, metabolism, and excretion of
satu atau lebih obat investigasi dengan one or more investigational medicinal
tujuan untuk menentukan keamanan product(s) with the object of ascertaining
dan/atau khasiatnya. its/their safety and/or efficacy.
dari pengambilan darah tunggal dari satu collection of blood from one donor.
donor.
Unit Gerak (dalam Pembuatan Produk Mobile Site (in Manufacture of Blood
Darah) Products)
Unit pengambil darah yang beroperasi di Blood collection unit operated off-site from
luar pusat pengambilan darah yang a permanent collection site.
mempunyai kedudukan tetap.
Validasi Validation
Suatu tindakan pembuktian dengan cara The action of proving by appropriate
yang sesuai bahwa tiap bahan, proses, means, that any material, process,
prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan procedure, activity, system, equipment or
atau mekanisme yang digunakan dalam mechanism used in production and control
produksi dan pengawasan akan senantiasa consistently achieves the desired results.
mencapai hasil yang diinginkan.