Akl 1 Bab 2

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 5

DIYAH ATIKA,S.E.,M.

Ak Akuntansi Keuangan Lanjutan 1

BAB 2
PELAPORAN KEPEMILIKAN ANTAR PERUSAHAAN

Perusahaan sering mengakuisi kepemilikan atau hak-hak lain di perusahaan lain melalui berbagai
perjanjian dan untuk beberapa alasan. Alasan perusahaan berinvestasi pada perusahaan lain hanya untuk
mendapatkan imbal hasil yang menguntungkan dengan mengambil keuntungan dari situasi-situasi yang
dapat menghasilkan imbal hasil yang menguntungkan.
Alasan-alasan perusahaan mengakuisisi kepemilikan di entitas lain
1. Untuk mendapatkan kendali atas perusahaan lain
2. Memasuki area atau pasar baru melalui perusahaan yang sudah menguasai pasar atau area produk
lain
3. Memastikan pasokan bahan baku atau input produksi lain
4. Memastikan output produksi bagi pelanggan
5. Diversifikasi
6. Mendapatkan teknologi baru
7. Mengurangi kompetensi
8. Membatasi risiko

2.1. Akuntansi Untuk Investasi pada Saham Biasa


Pengendalian adalah kekuasaan mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas
untuk memperoleh manfaat dari aktivitas entitas tersebut. Metode yang digunakan untuk mencatat
investasi pada saham biasa tergantung pada tingkat pengaruh pengendalian yang dimiliki investor atas
investee. Konsolidasi melibatkan penggabungan aset, kewajiban, pendapatan dan beban individual untuk
2 atau lebih perusahaan yang berhubungan istimewa seolah-olah mereka adalah satu perusahaan.
Metode ekuitas digunakan jika investor mempunyai pengaruh signifikan dalam kebijakan operasi
dan keuangan investee dan konsolidasi tidak sesuai. Metode biaya digunakan untuk pelaporan investasi
dalam efek ekuitas yang tidak diperdagangkan ketika konsolidasi dan metode ekuitas tdk sesuai untuk
digunakan.

2.2. Metode Biaya


 Metode biaya digunakan ketika investor tidak memiliki kemampuan untuk mengendalikan atau
tidak mempunyai pengaruh signifikan atas investee.
 Umumnya digunakan jika tingkat kepemilikan saham biasa kurang dari 20%.
 Pada saat pembelian. investor mencatat investasi pada saham biasa sebesar biaya perolehan.
 Selama periode kepemilikan. biaya investasi tidak berubah.
 Pendapatan dari investasi diakui ketika dividen diumumakaan oleh investee.

Pengumuman Dividen Lebih Besar dari Laba Sejak Akuisisi


Perlakuan khusus diharuskan dalam metode biaya pada situasi dimana investor memegang saham
biasa di perusahaan yang mengumumkan dividen lebih besar dari laba yang diperolehnya sejak investor
mengakuisisi saham investee. Dividen yang diterima pada awalnya dipandang mencerminkan investee
pada tanggalpembelian inevstasi sampai tanggal pengumuman dividen.
Semua dividen yang diumumkan oleh investee yang lebih besar dari laba sejak akuisisi oleh
investor dianggap sebagai dividen likuidasi. Bagian investor atas dividen likuidasi diperlakukan sebagai
pengembalian modal dan saldo investasi dikurangi oelh jumlah tersebut.
Contoh: PT Investor membeli 10% saham biasa PT Investee pada tanggal 2 januari 2001. Laba tahunan
dan dividen dari investee. jumlah dividen yang diakui oleh investor tiap tahun berdasarkan metode biaya.
dan pengurangan nilai tercatat PT Investor terhadap PT Investee adalah sebagai berikut:
DIYAH ATIKA,S.E.,M.Ak Akuntansi Keuangan Lanjutan 1

Untuk mencatat dividen tahun 2003 adalah :


Kas Rp 12.000.000
Investasi pada Saham PT Investee Rp 1.000.000
Pendapatan dividen Rp 11.000.000
Dividen likuidasi setelah perubahan dari metode ekuitas

JIka sebelumnya investor mencatat investasi menggunakan metode ekuitas dan karena adanya
penjualan sebagai investasi. berubah menjadi metode biaya. maka tanggal perubahan metode tersebut
menggantikan tanggal akuisisi sebagai tanggal refernsi untuk menentukan dividen likuidasi. Dari tanggal
tersebut. investor harus membandingkan antara laba dan dividen investee mulai tanggal eprubaahn
metode menjadi metode biaya.Akuisisi pada tanggal Interim
Akuisisi investasi selain pada awal atau akhir tahun fiscal umumnya tidak menimbulkan masalah
besar jika metode biaya digunakan untuk mencatat akuntansi investasi hanya ada satu kesulitan yaitu
apakah sebagian dividen yang diterima oelh investor merupakan dividen likuidasi ketika investor
mengumumkan dividen sesaat setelah investor membeli saham investee. Pada situasi seperti ini investor
harus mengestimasi jumlah laba investee untuk bagian periode dimana investor mempunyai saham
investee dan dapat mencatat pendapatan dividen sebesar jumlah tersebut.

2.3. Metode Ekuitas


 Metode ekuitas ditujukan untuk mencerminkan perubahan ekuitas atau kepemilikan investor
dalam investee.
 Investasi dicatat sebesar biaya perolehan awal dan disesuaikan tiap periode untuk bagian atas
laba/rugi investee dan dividen yang diumumakaan investee.
 Laba (rugi) investee akan menaikkan (menurunkan) akun investasi. sedangkan dividen akan
menurunkan akun investasi.
 Metode ekuitas ditujukan untuk mencerminkan perubahan ekuitas atau kepemilikan investor
dalam investee.
 Investasi dicatat sebesar biaya perolehan awal dan disesuaikan tiap periode untuk bagian atas
laba/rugi investee dan dividen yang diumumakaan investee.
 Laba (rugi) investee akan menaikkan (menurunkan) akun investasi. sedangkan dividen akan
menurunkan akun investasi.

Contoh PT ABC memperoleh pengaruh signifikan dengan membeli 20% saham PT XYZ senilai
Rp100.000.000 pada awal tahun. Selama tahun berjalan PT XYZ melaporkan laba bersih Rp60.000.000
dan membayar dividen Rp20.000.000. Jurnal yang dibuat PT ABC adalah;
Investasi pada saham XYZ Rp100.000.000
Kas Rp100.000.000
Investasi pada saham XYZ Rp12.000.000
Pendapatan dari Investasi Rp12.000.000
Pendekatan untuk mengamortisasi diferensial tersebut adalah dengan mengurangi pendapatan dari
investee yang diakui investor dan saldo akun investasi.
Pendapatan dari Investee XXX
Investasi pada Saham Investee XXX
DIYAH ATIKA,S.E.,M.Ak Akuntansi Keuangan Lanjutan 1

Contoh Perlakuan Diferensial:


 PT Andika membeli 40% saham biasa PT Bara pada tanggal 1 Januari 2010 senilai
Rp200.000.000. Nilai buku Aset bersih PT Bara adalah Rp400.000.000. sedangkan nilai
wajarnya Rp 465.000.000.
 PT Bara mengumumkan dividen Rp20.000.000. dan melaporkan laba Rp80.000.000 selama
tahun 2000.
 Selisih Rp65.000.000 nilai wajar diatas nilai buku PT Bara terdiri dari Rp15.000.000 peningkatan
nilai tanah dan Rp50.000.000 peningkatan nilai peralatan.
 Diferensial yang terjadi adalah Rp40.000.000 (Rp200.000.000 investasi dikurang Rp160.000.000
bagian nilai buku aset bersih PT Bara yang dimiliki PT Andika).
 Ayat Jurnal :
Mencatat pembelian saham PT Bara
Investasi pada Saham PT Bara Rp 200 .000.000
Kas Rp 200.000.000
Mencatat dividen dari PT Bara
Kas Rp 8.000.000
Investasi pada Saham PT Bara Rp 8.000.000
Mencatat pendapatan metode ekuitas
Investasi pada Saham PT Bara Rp 32.000.000
Pendapatan dari Investee Rp 32.000.000
Amortisasi diferensial terkait dengan peralatan
Pendapatan dari Investee Rp 4.000.000
Investasi pada Saham PT Bara Rp 4.000.000
 PT Pane membeli 30% persen saham biasa berhak suara PT Sanusi pada tanggal 1 Januari 2004
dari para pemegang saham dengan kas sebesar Rp 2.000.000.000 ditambah dengan 200.000
lembar saham biasa PT Pane dengan nilai nominal Rp 10.000 dan nilai pasar Rp 15.000 per
lembar saham. Tambahan biaya kepemilikan ekuitas sebesar Rp 50.000.000 untuk pencatatan
saham dan Rp 100.000.000 untuk biaya konsultasi dan penasihat. Neraca PT Sanusi sesaat
sebelum penggabungan pada tanggal 31 Desember 2003

PT Pane dan 30% kepemilikannya atas ekuitas investee PT Sanusi (dalam 000)
Investasi pada PT Sanusi Rp 5.100.000
Nilai buku kepemilikan yang diperoleh
Saham biasa 10.000.000
Saldo laba 2.000.000
12.000.000
Kepemilikan 30% 3.600.000
Kelebihan biaya terhadap nilai buku Rp 1.500.000
DIYAH ATIKA,S.E.,M.Ak Akuntansi Keuangan Lanjutan 1

Penetapan pada Asset bersih yang dapat diidentifikasi dan Goodwill

Kejadian ini dicatat oleh PT Pane dengan ayat jurnal sebagai berikut:
1 Januari 2004
Mencatat Investasi PT Pane pada PT Sanusi
Investasi pada PT Sanusi 5.000.000.000
Saham biasa 2.000.000.000
Tambahan Modal Disetor 1.000.000.000
Kas 2.000.000.000
Mencatat biaya biaya langsung pembelian
Investasi pada PT Sanusi 100.000.000.000
Tambahan Modal Disetor 50.000.000.000
Kas 150.000.000
Pada tanggal 1 Juli 2004 PT Sanusi membayar dividen Rp 1.000.000.000 dan melaporkan laba bersih Rp
3.000.000.000 untuk tahun tersebut.
Kelebihan biaya terhadap nilai buku yang diperoleh diamortisasi sebagai berikut:

PT Pane membuat jurnal


1 Juli 2004
Mencatat dividen yang diterima oleh PT Sanusi
Kas Rp 300.000.000
Investasi pada PT Sanusi Rp 300.000.000
31 Desember 2004
Mencatat ekuitas pada pendapatan dari Sanusi
Investasi pada PT Sanusi Rp 900.000.000
Pendapatan dari PT Sanusi Rp 900.000.000
Mencatat Penghapusbukuan diferensial
Mencatat penghapusan kelebihan yang dialokasikan ke persediaan
Pendapatan dari PT Sanusi Rp 300.000.000
Investasi pada PT Sanusi Rp 300.000.000
Mencatat pendapatan atas aset lancar lainnya yang dijual tahun 2004
Investasi pada PT Sanusi Rp 60.000.000
Pendapatan dari PT Sanusi Rp 60.000.000
Mencatat penyusutan peralatan
Pendapatan dari PT Sanusi Rp 45.000.000
Investasi pada PT Sanusi Rp 45.000.000
DIYAH ATIKA,S.E.,M.Ak Akuntansi Keuangan Lanjutan 1

Mengamortisasi kelebihan yang dialokasikan ke wesel bayar


Pendapatan dari PT Sanusi Rp 12.000.000
Investasi pada PT Sanusi Rp 12.000.000
Mengamortisasi kelebihan yang dialokasikan ke goodwill
Pendapatan dari PT Sanusi Rp 15.000.000
Investasi pada PT Sanusi Rp 15.000.000

Anda mungkin juga menyukai