Kajian Kampus Merdeka

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 37

Implementasi Kampus Merdeka

Merdeka Belajar Dalam Universitas Sebelas Maret

TIM PENULIS
Tifani
Egisa Ellen Angelina
Abdusyahid Naufal Fathullah
Callista Eridhani Andira
Burhan Al Fathoni

EDITOR
Firdausi Shofia Brilianty

Surakarta, Indonesia 2020


©Kementerian Analisis Kampus dan Pendidikan Tinggi BEM UNS 2020
EXECUTIVE SUMMARY

Kebijakan Kampus Merdeka : Merdeka Belajar yang diterapkan oleh


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim yaitu
mengatur tentang PTN BH, sistem akreditasi perguruan tinggi, pembukaan
program studi baru dan hak belajar tiga semester diluar program studi. Baru-baru
ini, Mendikbud dalam mencapai tujuannya menetapkan Indikator Kinerja Utama
(IKU) yang menjadi landasan utama pada transformasi Pendidikan Tinggi.
Indikator Kinerja Utama (IKU) mencakup akan kualitas lulusan, kualitas
kurikulum, dan kualitas dosen dan pengajar. Pengawalan Kampus Merdeka dalam
Universitas merupakan hal yang penting. Kebijakan yang dikeluarkan akan
mempengaruhi kegiatan mahasiswa, kurikulum, sarana dan prasarana, akademik,
dan biaya pendidikan. Kegiatan yang dapat diambil mahasiswa dalam program
Merdeka Belajar adalah pertukaran pelajar, magang, penelitian, asistensi
mengajar, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, studi independen, KKN
tematik, pelatihan militer, dan bentuk lain yang ditetapkan oleh rektor.
Kajian ini menggunakan metode simple random sampling untuk
mengetahui dan menyerap aspirasi mahasiswa UNS dan survei kualitatif untuk
mengetahui pelaksanaan Kampus Merdeka di UNS. Hasil riset kajian dapat
menyimpulkan beberapa hal terkait pengetahuan dan aspirasi mahasiswa UNS
terhadap Kampus Merdeka. Mahasiswa UNS menunjukkan ketertarikan dalam
mengikuti diskusi tentang Kampus Merdeka dengan harapan adanya pola baru
pada sistem pembelajaran Pendidikan Tinggi. Mahasiswa lebih tertarik pada poin
kebijakan hak belajar 3 semester di luar program studi lintas fakultas. UNS
dianggap cukup siap menerapkan kebijakan Kampus Merdeka sehingga perlu
adanya pengawalan lebih lanjut baik dengan diskusi maupun kajian serta
penjaminan mutu dalam implementasinya. Pada tahun ajaran 2020/2021, terdapat
beberapa program studi di UNS yang telah menetapkan peraturan untuk program
kebijakan Merdeka Belajar.
Berdasarkan kajian tersebut, BEM UNS 2020 Kabinet Simpul Kebaikan
memberikan rekomendasi kepada UNS, Tetap menjamin keterjangkauan biaya
kuliah dari UKT dan SPI dalam mengimplementasikan kebijakan Kampus
Merdeka yaitu Mendorong peningkatan performa penyetaraan sarana dan
prasarana di semua fakultas dan kampus wilayah (PSDKU) dengan cara
memenuhi kebutuhan fasilitas umum dan kebutuhan spesifik seperti laboratorium,
melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum pembelajaran di Perguruan
Tinggi UNS berdasarkan dengan learning outcome dari mahasiswa. Adapun
evaluasi kurikulum meliputi segala aspek yang mempengaruhi proses
pembelajaran serta penilaian, melakukan sosialisasi yang merata dan berkala
tentang segala perubahan kurikulum di UNS baik kurikulum dalam tahap
persiapan maupun tahap implementasi Kebijakan Kampus Merdeka, terutama
pembelajaran tiga semester di luar program studi, menyediakan platform khusus
untuk mempermudah mahasiswa dalam memperoleh informasi berkaitan dengan
program rekognisi dari Kampus Merdeka Merdeka Belajar dan melakukan
monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan Kampus Merdeka
terutama bagi program studi yang sudah menerapkan hak belajar tiga semester
baik lintas program studi maupun lintas universitas.
A. PENDAHULUAN
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar
Makarim meluncurkan kebijakan Merdeka Belajar untuk lingkup perguruan tinggi
dengan tajuk “Kampus Merdeka” pada Januari 2020 lalu. Isu kebijakan Kampus
Merdeka ini menjadi langkah awal dari rangkaian kebijakan untuk perguruan
tinggi dimana sebagai tahap awal untuk melepaskan belenggu agar lebih mudah
bergerak. Kampus Merdeka adalah bagian dari paket kebijakan Merdeka Belajar
dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pelaksanaannya dinilai paling
memungkinkan untuk segera dilangsungkan, karena hanya mengubah peraturan
menteri, tidak sampai mengubah Peraturan Pemerintah maupun Undang-Undang.
Dengan adanya kebijakan ini diharapkan dapat menciptakan suasana dan kultur
pembelajaran yang lebih otonom dan inovatif. Sedangkan menurut Peraturan
Rektor Universitas Sebelas Maret Nomor 31 Tahun 2020 tentang
Penyelenggaraan dan Pengelolaan Program Sarjana, Kampus Merdeka merupakan
wujud pembelajaran di perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel sehingga
tercipta kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan
kebutuhan mahasiswa.
Dengan kebijakan “Kampus Merdeka” ini kampus dapat menyesuaikan
dengan dunia kerja yang nyata. Kebijakan ini sekaligus menjawab kritik selama
ini yang terdengar bahwa kampus hanya memberikan teori-teori dan tidak sesuai
dengan dunia luar kampus atau dengan istilah perguruan tinggi seolah hanya
menjadi sebuah menara gading yang hanya indah dilihat. Terdapat beberapa poin
yang ditegaskan dalam kebijakan Kampus Merdeka ini, salah satunya adalah hak
belajar tiga semester di luar program studi serta perubahan definisi dari SKS. Pada
tahun ajaran 2020/2021 Universitas Sebelas Maret Surakarta merencanakan untuk
menerapkan kebijakan Kampus Merdeka ini tepatnya pada Agustus 2020 –
Januari 2021. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang disampaikan oleh Prof. Dr.
Ir. Ahmad Yunus, M.S. selaku Wakil Rektor Bidang Akademik bahwa UNS
sudah menyusun peraturan dan pedoman pelaksanaan Kampus Merdeka :
Merdeka Belajar (atau disingkat dengan KMMB). Pernyataan yang sama juga
disampaikan oleh Prof. Dr. Siswandari, S.Stat, selaku Bidang Pengembangan
Kurikulum dan SDM Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) bahwa UNS
sudah mempersiapkan diri untuk mengimplementasikan Kampus Merdeka dengan
menyusun peraturan yang relevan. Oleh karena itu, kajian ini sebagai bentuk
naskah akademik pengawalan kebijakan Kampus Merdeka yang dijalankan oleh
UNS.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Proses pembelajaran dalam Kampus Merdeka merupakan salah satu
perwujudan pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (student centered
learning) yang sangat esensial. Pembelajaran dalam Kampus Merdeka
memberikan tantangan dan kesempatan untuk pengembangan inovasi, kreativitas,
kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan
kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan melalui kenyataan dan
dinamika lapangan seperti persyaratan kemampuan, permasalahan riil, interaksi
sosial, kolaborasi, manajemen diri, tuntutan kinerja, target dan pencapaiannya.
Pada kebijakan Kampus Merdeka : Merdeka Belajar ini mahasiswa diberikan
kebebasan untuk mengambil ataupun tidak SKS (Satuan Kredit Semester) di luar
kampusnya sebanyak dua semester atau setara dengan 40 SKS. Ditambah,
mahasiswa juga dapat mengambil SKS di prodi lain di dalam kampusnya
sebanyak satu semester dari total semester yang harus ditempuh. Namun, ini tidak
berlaku untuk program studi kesehatan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan juga
menjelaskan tentang perubahan pengertian mengenai SKS. Setiap SKS diartikan
sebagai ‘jam kegiatan’, bukan lagi ‘jam belajar’. Kegiatan di sini bisa berarti
belajar di kelas, magang atau praktek kerja di industri atau organisasi, pertukaran
pelajar, pengabdian masyarakat, wirausaha, riset, studi independen, ataupun
kegiatan mengajar di daerah terpencil.
Adapun daftar kegiatan yang dapat diambil oleh mahasiswa dapat dipilih dari
program yang ditentukan pemerintah dan/atau program yang disetujui oleh Rektor
dari kampus terkait. Serta setiap kegiatan yang dipilih oleh mahasiswa dalam
mengikuti program Merdeka Belajar harus dibimbing oleh seorang dosen yang
ditentukan kampusnya. Implementasi Merdeka Belajar yang akan dijalankan UNS
sesuai dengan Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 Pasal 15 ayat 1 yang
selanjutnya diperjelas dalam Peraturan Rektor Universitas Sebelas Maret Nomor
31 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Program Sarjana, antara
lain :
1. Pertukaran pelajar
2. Magang/Praktek Kerja
3. Asistensi Mengajar di satuan pendidikan
4. Penelitian/Riset
5. Proyek Kemanusiaan
6. Kegiatan Wirausaha
7. Studi/Proyek Independen
8. Membangun Desa/Kuliah Kerja Nyata Tematik
9. Pelatihan Militer
10. Bentuk lain yang ditetapkan oleh Rektor
Pemberian “hak belajar 3 semester di luar program studi” dalam rangka
untuk menerapkan pembelajaran yang relevan dengan dunia industri atau usaha.
Tujuan program “hak belajar tiga semester di luar program studi” itu sendiri
adalah untuk meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skills maupun hard
skills. Program-program seperti experiential learning dengan jalur yang fleksibel
tersebut diharapkan akan dapat memfasilitasi mahasiswa mengembangkan
potensinya sesuai dengan passion dan bakatnya. Program merdeka belajar yang
dirancang dan diimplementasikan dengan baik, akan berdampak pada hard and
soft skills mahasiswa yang terbentuk menjadi lebih kuat. Program Merdeka
Belajar – Kampus Merdeka diharapkan dapat menjawab tantangan Perguruan
Tinggi untuk menghasilkan lulusan yang sesuai perkembangan zaman, kemajuan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, tuntutan dunia usaha dan dunia industri,
maupun dinamika dalam masyarakat. Hal ini disampaikan langsung oleh Prof. Dr.
Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum., dalam kuliah perdana pada tanggal 31 Agustus
2020 melalui Zoom Meetings dan Youtube bahwa UNS akan menerapkan
beberapa kebijakan terkait implementasi persiapan Kampus Merdeka
Berdasarkan Peraturan Rektor Universitas Sebelas Maret Nomor 31 Tahun
2020 Bab X tentang Bentuk Pembelajaran Merdeka bahwa secara umum Kampus
Merdeka menjadi kesempatan belajar dan memperoleh pengalaman baik itu di
dalam kampus di luar prodinya atau di luar kampus. Selain itu, Kampus Merdeka
juga memberikan kesempatan belajar dan memperoleh pengalaman lain yang
bermanfaat bagi mahasiswa pada semester 5, 6, dan 7. Sesuai dengan yang
disampaikan oleh Prof. Dr. Siswandari, S.Stat, selaku Bidang Pengembangan
Kurikulum dan SDM Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS).

Gambar 1. Bentuk Pembelajaran Merdeka Belajar Secara Umum


Sumber : Peraturan Rektor Universitas Sebelas Maret Nomor 31 Tahun 2020

Implementasi Kampus Merdeka yang akan dilakukan UNS dilaksanakan


dengan adjustment terhadap kurikulum. Tertuang dalam desain perubahan
kurikulum S1 Merdeka Belajar (144-160 SKS), sebagai berikut :
Gambar 2. Desain Kurikulum Baru Pada Jenjang S1 UNS
Sumber : Kuliah Perdana Rektor 31 Agustus 2020

Untuk memenuhi Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) mahasiswa wajib


menempuh beban belajar paling sedikit 144 (seratus empat puluh empat) SKS
yang terdiri atas sekurang-kurangnya 84 (delapan puluh empat) SKS dalam
Program Studi dan selebihnya dapat ditempuh melalui program Merdeka Belajar.
Dengan kata lain, mahasiswa yang ingin melakukan pertukaran pelajar melalui
program Merdeka Belajar minimal sedang berada Belajar pada semester 5 (lima).
Universitas Negeri Sebelas Maret menerapkan beberapa kebijakan
Merdeka Belajar sesuai dengan arahan Kemendikbud, yang termuat jelas dalam
dalam Peraturan Rektor Universitas Sebelas Maret Nomor 31 Tahun 2020 tentang
Penyelenggaraan dan Pengelolaan Program Sarjana, sebagai berikut :

a. Pertukaran Pelajar
Pertukaran pelajar adalah program yang memberi kesempatan pada
mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di luar Program Studi. Sesuai
dengan Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi: Perguruan Tinggi wajib memfasilitasi hak bagi
mahasiswa (dapat diambil atau tidak) untuk: a. Dapat mengambil SKS di
luar perguruan tinggi paling lama 2 semester atau setara dengan 40 SKS.
b. Dapat mengambil SKS di program studi yang berbeda di perguruan
tinggi yang sama sebanyak 1 semester atau setara dengan 20 SKS. Berikut
ini adalah beberapa contoh kegiatan pertukaran pelajar :

Gambar 3. Contoh Bentuk Kegiatan Pertukaran Pelajar antar Program


Studi pada Perguruan Tinggi yang sama.
Sumber : Kuliah Perdana Rektor 31 Agustus 2020

Mahasiswa Program Studi Desain Produk harus mampu menguasai


minimal ketiga CPL prodi tersebut, namun memerlukan kompetensi
tambahan yang dapat diambil dari prodi lain yang menunjang kompetensi
lulusan. Oleh karena itu mahasiswa yang bersangkutan dapat mengambil
mata kuliah di Program Studi lain, seperti : Akuntansi, Manajemen dan
Komunikasi. Sehingga dengan begitu akan mendapatkan Kompetensi
Tambahan sesuai dengan Program Studi tujuan yang diambil, dengan
catatan SKS Matakuliah yang diambil, tergantung dari penyedia serta juga
dapat dilaksanakan secara daring.
Gambar 4. Contoh Kegiatan Pertukaran Pelajar dalam Program Studi yang
sama pada Perguruan Tinggi yang berbeda
Sumber : Kuliah Perdana Rektor 31 Agustus 2020

Program studi kehutanan pada Perguruan Tinggi A dan Perguruan


Tinggi B mempunyai salah satu CPL yaitu mampu merancang dan
mengelola suatu ekosistem hutan. Persamaan CPL tersebut dapat
dimanfaatkan dengan melakukan pertukaran mahasiswa lintas kampus
namun masih dalam satu program studi yang sama. Dimana mahasiswa
Perguruan Tinggi A dapat mengambil mata kuliah yang ditawarkan oleh
Perguruan Tinggi B atau sebaliknya.

Gambar 5. Contoh Kegiatan Pertukaran Pelajar antar Program Studi pada


Perguruan Tinggi yang berbeda
Sumber : Kuliah Perdana Rektor 31 Agustus 2020

Mahasiswa program studi Teknik Industri pada Perguruan Tinggi


A harus mampu menguasai CPL untuk merancang sistem atau komponen
proses dan produk industri, untuk memenuhi kebutuhan dalam batasan-
batasan realistis misalnya ekonomi lingkungan kesehatan. Namun
memerlukan kompetensi tambahan yang dapat diambil dari program studi
lain pada Perguruan Tinggi berbeda. Oleh karena itu mahasiswa yang
bersangkutan dapat mengambil mata kuliah Energi dan Mesin Pertanian
pada program studi Teknologi Pertanian Perguruan Tinggi B dan mata
kuliah Pemodelan Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan pada program
studi Ilmu Ekonomi Perguruan Tinggi C.

b. Magang / Praktek Kerja.


Program magang bertujuan memberikan pengalaman kontekstual
kepada mahasiswa dan pembelajaran langsung di tempat kerja
(experiential learning) sehingga mahasiswa mendapatkan kemampuan
teoritis dan praktis, penyelesaian masalah kompleks, kemampuan analitis,
maupun kemampuan interpersonal dan intrapersonal yang berupa etika
profesi/kerja, komunikasi, dan kerja sama. Program magang ini dapat
diambil oleh mahasiswa yang sudah menempuh minimal 84 (delapan
puluh empat) SKS dengan dibimbing dan dinilai oleh dosen dan
pembimbing dari lembaga./institusi magang. Kegiatan magang
dilaksanakan sesuai dengan dokumen MoU/SPK yang disepakati kedua
belah pihak dimana pelaksanaan magang/praktek mengacu pada panduan
Universitas. Berikut ini adalah beberapa contoh kegiatan magang/praktek
kerja :

Gambar 6. Contoh Magang di Media: Jurnalistik


Sumber : Kuliah Perdana Rektor 31 Agustus 2020
Gambar 7. Contoh Magang di BUMN
Sumber : Kuliah Perdana Rektor 31 Agustus 2020

Implementasi Merdeka Belajar bentuk Magang di lembaga media berita


cetak/online seperti diatas dapat menggantikan sejumlah Mata Kuliah
dengan total beban studi 18 SKS. Sedangkan magang di BUMN sebagai
bentuk dari program rekognisi (disetarakan dengan TA/Skripsi) yang
menyesuaikan mata kuliah di dalam program studi tertentu.
Menurut KBBI, rekognisi adalah (1) hal atau keadaan yang diakui;
pengakuan; (2) pengenalan; (3) penghargaan. Sedangkan secara umum
rekognisi kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dikelompokkan
menjadi 2 bentuk, yaitu bentuk bebas dan bentuk berstruktur. Rekognisi
bentuk bebas berarti kegiatan Merdeka Belajar selama 6 bulan disetarakan
dengan 20 SKS tanpa penyetaraan dengan mata kuliah. Adapun 20 SKS
tersebut dinyatakan dalam bentuk kompetensi yang diperoleh oleh
mahasiswa selama mengikuti program tersebut, baik dalam hard skills,
soft skills sesuai dengan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL). Rekognisi
bentuk berstruktur berarti kegiatan Merdeka Belajar dapat distrukturkan
sesuai dengan kurikulum yang ditempuh oleh mahasiswa. Adapun 20 SKS
tersebut dinyatakan dalam bentuk kesetaraan dengan mata kuliah. Segala
bentuk kegiatan rekognisi yang dilaksanakan oleh UNS mengacu pada
rekognisi bentuk berstruktur, dikarenakan transkrip di UNS memuat mata
kuliah bukan CPL.
c. Asistensi Mengajar : Mengajar pada lembaga pendidikan sesuai
dengan bidang keahlian
Program asistensi mengajar di satuan pendidikan bertujuan untuk
memberikan kesempatan bagi mahasiswa yang memiliki minat dalam
bidang pendidikan untuk turut serta mengajar dan memperdalam ilmu
dengan cara menjadi guru di satuan pendidikan. Serta membantu
meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan, juga relevansi pendidikan
dasar dan menengah dengan pendidikan tinggi dan perkembangan zaman.
Program asistensi mengajar di satuan pendidikan dapat diambil mahasiswa
yang sudah menempuh minimal 84 (delapan puluh empat) SKS dengan
dibimbing dan dinilai oleh dosen dan guru pendamping di satuan
pendidikan. Sama halnya dengan magang, program asistensi mengajar ini
juga sebagai bentuk dari program rekognisi yang menyesuaikan mata
kuliah di dalam program studi tertentu. Program ini dapat dianalogikan
dengan kegiatan PPL di FKIP, sehingga untuk mahasiswa non FKIP dapat
mengambil mata kuliah dasar pendidikan.

Gambar 8. Contoh Program Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan


Sumber : Kuliah Perdana Rektor 31 Agustus 2020

d. Penelitian / Riset
Program penelitian mahasiswa bertujuan untuk membangun cara
berpikir kritis di berbagai rumpun keilmuan sehingga mahasiswa memiliki
pengetahuan dan keterampilan meneliti secara lebih baik. Di dalam
melaksanakan kegiatan penelitian, mahasiswa dibimbing dan dinilai oleh
dosen pembimbing dan koordinator yang ditunjuk oleh
lembaga/laboratorium tempat mahasiswa mengikuti kegiatan penelitian
dengan pelaksanaan penelitian mengacu pada panduan Universitas.
Program penelitian mahasiswa ini juga sebagai bentuk dari program
rekognisi (disetarakan dengan TA/Skripsi) yang menyesuaikan mata
kuliah di dalam program studi tertentu. Adapun salah satu bentuk program
penelitian adalah capaian mahasiswa program studi Ilmu dan Teknologi
Pangan yang mengikuti kegiatan penelitian mengenai pengembangan
modified cassava flour (mocaf) di Pusat Teknologi Agroindustri, Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) selama 6 bulan atau 1
semester (dalam bentuk blended), sebagai berikut :

Gambar 9. Contoh Program Penelitian Mahasiswa Ilmu dan Teknologi


Pangan
Sumber : Kuliah Perdana Rektor 31 Agustus 2020

e. Proyek Kemanusiaan
Proyek kemanusiaan ini bertujuan untuk: a. menyiapkan
mahasiswa unggul yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam
menjalankan tugas berdasarkan pada agama, moral, dan etika; b. melatih
mahasiswa memiliki kepekaan sosial untuk menggali dan mendalami
permasalahan yang ada serta turut memberikan solusi sesuai dengan minat
dan keahlian; dan c. membantu individu maupun komunitas dalam
mengembangkan dan meningkatkan keterampilan serta kemampuan
menggunakan sumber daya yang ada untuk menyelesaikan permasalahan
yang dihadapi. Kegiatan dalam proyek kemanusiaan ini dapat berupa
kegiatan relawan di lembaga, seperti nirlaba yang bergerak di bidang
kemanusiaan, kesejahteraan, kesehatan, pendidikan, baik di dalam maupun
luar negeri, maupun pemerintahan yang bergerak di bidang kesejahteraan,
kemanusiaan, kesehatan dan pendidikan. Universitas Negeri Sebelas Maret
sudah menerapkan kebijakan Kampus Merdeka bentuk proyek
kemanusiaan ini berupa Kuliah Kerja Nyata COVID – 19 selama tahun
2020. Mahasiswa menjadi relawan gugus tugas COVID-19 di wilayah
tempat tinggalnya masing-masing. Dalam kegiatan ini, mahasiswa
melakukan kegiatan KKN tematik dari rumah masing-masing. Selain
dapat di rekognisi menjadi kegiatan KKN reguler juga dapat dalam bentuk
program bekerjasama dengan lembaga Nasional maupun Internasional.
Namun begitu program ini cukup sulit direncanakan karena sifatnya yang
temporer atau sementara.

f. Kewirausahaan
Tujuan dari program kegiatan wirausaha adalah untuk
meningkatkan minat berwirausaha mahasiswa dalam mengembangkan
usahanya lebih dini dan terbimbing serta memfasilitasi wirausaha
mahasiswa agar dapat mengurangi angka pengangguran. Kegiatan
wirausaha ini dibimbing dan dinilai oleh dosen pembimbing dan mentor
pakar wirausaha atau pengusaha yang kompeten dengan pelaksanaan
kegiatan wirausaha mengacu pada panduan Universitas. Selain itu
program kegiatan wirausaha ini juga sebagai bentuk dari program
rekognisi mata kuliah Kewirausahaan yang memang sudah menjadi MKU
di setiap program studi yang ada di UNS. Sehingga langsung sebagai
pengakuan dari suatu kegiatan yang sama menjadi SKS mata kuliah
Kewirausahaan program studi tertentu. Namun, tentunya mengalami
kesulitan dalam melakukan rekognisi mata kuliah yang relevan untuk
program studi eksakta.

Gambar 10. Contoh Program Kegiatan Wirausaha Dari Program Studi


Teknik Kimia
Sumber : Kuliah Perdana Rektor 31 Agustus 2020

g. Studi / Proyek Independen


Tujuan program kegiatan studi/proyek independen antara lain
adalah: a. mewujudkan gagasan mahasiswa dalam mengembangkan
produk inovatif; b menyelenggarakan proyek berbasis riset dan
pengembangan (R&D); serta c. meningkatkan prestasi mahasiswa dalam
ajang nasional dan internasional. Mahasiswa yang mengikuti program
kegiatan ini harus membentuk tim proyek independen yang terdiri atas
mahasiswa lintas Program Studi dan/atau lintas Fakultas. Selain itu,
kegiatan studi/proyek independen dibimbing dan dinilai oleh
pendamping/pembimbing dan ahli bidang yang sesuai dengan studi yang
dilakukan. Program kegiatan studi/proyek independen ini juga sebagai
bentuk dari program rekognisi (disetarakan dengan KKN, Magang dan
TA/Skripsi) yang menyesuaikan mata kuliah di dalam program studi
tertentu. Dengan kata lain, dapat langsung melakukan pengakuan dari
suatu kegiatan yang sejenis menjadi SKS mata kuliah program rekognisi.
Berikut ini adalah salah satu contoh dari program kegiatan studi/proyek
independen :

Gambar 11. Contoh Program Kegiatan Studi/Proyek Independen


Sumber : Kuliah Perdana Rektor 31 Agustus 2020

Mahasiswa melakukan proyek independen yang berjudul “Pengembangan


Rapid Detector Berbasis Biomarker Genetik untuk Mengidentifikasi
Pencemaran Material Non Halal pada Produk Pangan Fermentasi Berbasis
Daging”. Proyek ini dilakukan dalam waktu 6 bulan dan mahasiswa
tersebut menjadi juara nasional atau internasional. Sehingga seluruh
kegiatan termasuk mendapatkan juara lomba dapat menjadi program
rekognisi sebanyak 20 SKS mata kuliah yang relevan menyesuaikan mata
kuliah di dalam program studi atau dapat menjadi mata kuliah pilihan.

h. Membangun Desa / KKN Tematik


Tujuan kegiatan membangun desa/kuliah kerja nyata tematik
(KKNT) adalah : a. memberikan kesempatan untuk mengimplementasikan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan yang dimilikinya bekerja
sama dengan banyak pemangku kepentingan di lapangan; serta b.
membantu percepatan pembangunan di wilayah pedesaan bersama dengan
Kementerian Desa PDTT. Bentuk kegiatan ini adalah mendampingi
perencanaan program, mulai dari kajian potensi desa, masalah dan
tantangan pembangunan di desa, menyusun prioritas pembangunan,
merancang program, mendesain sarana prasarana, memberdayakan
masyarakat, pengelolaan BUMDes, mensupervisi pembangunan, hingga
pemantauan dan evaluasi. Adapun kegiatan membangun desa atau KKNT
boleh diambil mahasiswa yang sudah menempuh minimal 84 (delapan
puluh empat) SKS. Hasil kegiatan dapat ekuivalen dengan skripsi atau
tugas akhir. Berikut ini adalah salah satu contoh dari kegiatan membangun
desa/kuliah kerja nyata tematik (KKN T) :

Gambar 12. Contoh Program Kegiatan Membangun Desa/KKN T


Sumber : Kuliah Perdana Rektor 31 Agustus 2020

Mahasiswa mengikuti KKN Tematik dalam Bidang Peternakan dengan


Judul : Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Sinergi PKK dan
BUMDes untuk Memasarkan Produk Olahan Susu Sapi. Rekognisi
menyesuaikan mata kuliah didalam program studi atau dapat menjadi mata
kuliah pilihan.

i. Pelatihan Militer
Pelatihan militer merupakan aktualisasi bela negara untuk
mendukung Universitas sebagai Benteng Pancasila. Bela negara
merupakan tekad, sikap, dan perilaku warga negara yang dilakukan secara
teratur, menyeluruh, dan terpadu serta dijiwai oleh kecintaan kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara. Tujuan bela negara tersebut
adalah meningkatkan jiwa kepemimpinan, patriotik, wawasan kebangsaan,
dan kedisiplinan. Kegiatan bela negara dibimbing dan dinilai oleh
pembimbing yang ditunjuk oleh institusi/lembaga pelatihan dengan
pelaksanaan kegiatan pelatihan militer mengacu pada panduan Universitas.
Pelatihan militer ini dapat langsung sebagai pengakuan dari suatu kegiatan
yang sama menjadi SKS dengan total 20 (dua puluh) SKS mata kuliah
yang relevan. Namun begitu, banyak program studi yang tidak mempunyai
relevansi dengan kegiatan Kampus Merdeka dalam bentuk program
pelatihan militer ini.
C. PEMBAHASAN

1. Hasil Survei Kebijakan Kampus Merdeka Merdeka Belajar


Dalam rangka untuk mengetahui kondisi Universitas Sebelas Maret dalam
mempersiapkan kebijakan Kampus Merdeka : Merdeka Belajar BEM UNS 2020
melakukan survei. Tertanggal 4 September 2020 survei telah dilaksanakan selama
kurang lebih dua pekan, yaitu periode survei berlangsung pada 18 Juni - 4 Juli
2020. Survei tersebut mengenai pengetahuan secara umum dari populasi seluruh
mahasiswa UNS tentang kebijakan Kampus Merdeka. Adapun metodologi yang
digunakan dalam survei adalah metode simple random sampling dengan jumlah
responden adalah sebanyak 84 responden, tingkat kepercayaan 95% dan margin of
error sebesar ± 10.68%. Output yang diharapkan adalah untuk mengetahui
pengetahuan dan aspirasi mahasiswa UNS terhadap kebijakan kampus merdeka.
Berikut ini adalah rincian persebaran responden dari survei kuantitatif yang
dilakukan oleh BEM UNS 2020 tersebut :

Gambar 13. Fakultas Responden


Sumber : Survei BEM UNS 2020
Gambar 14. Angkatan Responden
Sumber : Survei BEM UNS 2020
Hasil tersebut menunjukkan bahwa responden survei sudah berasal dari hampir
seluruh Fakultas yang ada di UNS dengan jumlah responden paling banyak dari
angkatan 2018 - 2019 atau sedang berada di semester 3 dan 5 yang sekaligus
merupakan sasaran dari kebijakan Kampus Merdeka ini.
Kebijakan Kampus Merdeka Merdeka Belajar ini cukup menuai banyak
pro dan kontra di kalangan mahasiswa UNS. Dimana dalam hasil survei
menunjukkan sebanyak 47% responden menyatakan bahwa UNS dinilai masih
belum siap untuk menerapkan kebijakan kampus merdeka, sebanyak 41%
responden menyatakan UNS sudah cukup siap untuk menerapkannya, serta
sebanyak 12% responden menyatakan bahwa UNS sudah siap untuk menerapkan
kebijakan ini dengan dilihat dari beberapa poin yang ada. Namun begitu,
mahasiswa UNS sangat mengharapkan adanya diskusi yang membahas tentang
“Implementasi Kebijakan Kampus Merdeka di UNS”. Hal ini dibuktikan dengan
mayoritas responden survei bersedia untuk mengikuti diskusi kampus merdeka
yaitu sebanyak 84% atau 74 responden. Sehingga dengan munculnya kebijakan
baru ini juga disertai dengan sosialisasi yang merata terkait dengan bagaimana
sistem maupun mekanisme penerapan Kampus Merdeka di UNS. Selain itu
disertai dengan pembuatan kurikulum baru yang sesuai dengan kurikulum dalam
Kampus Merdeka.

Gambar 15. Hasil Survei Kesiapan UNS Menerapkan Kebijakan Kampus


Merdeka
Sumber : Survei BEM UNS 2020

Gambar 16. Hasil Survei Ketertarikan Mengikuti Diskusi Kebijakan Kampus


Merdeka
Sumber : Survei BEM UNS 2020
Sebanyak 98% atau 82 responden survei menyatakan pendidikan di
Indonesia memerlukan sistem pembelajaran baru, sedangkan sebanyak 2% atau 2
responden menyatakan tidak perlu ada sistem pembelajaran baru. Hal ini
menunjukkan bahwa diharapkan Kebijakan Kampus Merdeka Merdeka Belajar ini
dapat membawa angin segar bagi pendidikan di Indonesia. Yang mana diperkuat
dengan sebanyak 65% atau 55 responden memilih kebijakan hak belajar 3
semester diluar program studi sebagai kebijakan yang dinilai menarik, sebanyak
27% atau 22 responden memilih kebijakan mengenai PTN BH, serta sebanyak 2%
atau 2 responden memilih kebijakan sistem akreditasi perguruan tinggi. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa mahasiswa UNS terbuka dalam menyambut Kebijakan
Kampus Merdeka Merdeka Belajar.

Gambar 17. Hasil Survei Perlu Tidaknya Menggunakan Sistem Pembelajaran


Baru
Sumber : Survei BEM UNS 2020
Gambar 18. Hasil Survei Poin Kebijakan yang Dianggap Menarik Dalam Kampus
Merdeka
Sumber : Survei BEM UNS 2020

Berkaitan dengan Kebijakan hak belajar tiga semester di luar program


studi, sebanyak 94% atau 79 responden akan menggunakan hak tersebut untuk
belajar di luar. program studi, dan sebanyak 6% sisanya atau 5 responden memilih
untuk tidak menggunakan kesempatan itu. Adapun rinciannya adalah sebanyak
75% atau 63 responden akan memilih untuk lintas program studi juga lintas
fakultas daripada lintas program studi dalam satu fakultas. Hal ini menunjukkan
bahwa Mahasiswa UNS lebih berminat untuk mengambil mata kuliah di fakultas
lain atau bahkan kampus lain. Selain itu, semester 4 menjadi mayoritas pilihan
oleh sebanyak 28% atau 23 responden. Selanjutnya diikuti oleh semester 5 yang
memiliki persentase sebesar 20% atau 17 responden, hanya sedikit responden
yang memilih semester 8 untuk lintas jurusan. Kemudian kegiatan lain yang
diminati Mahasiswa UNS untuk dilakukan di luar program studi adalah Magang
atau Praktek Kerja Lapangan/Industri yang mana menunjukkan 49% dari total
responden survei.
Gambar 19. Hasil Survei Penggunaan Kesempatan Hak Belajar Di Luar Program
Studi
Sumber : Survei BEM UNS 2020

Gambar 20. Hasil Survei Lintas Jurusan yang Diinginkan Mahasiswa


Sumber : Survei BEM UNS 2020
Gambar 21. Hasil Survei Semester Pengambilan Lintas Jurusan
Sumber : Survei BEM UNS 2020

Gambar 22. Hasil Survei Kegiatan Yang Dapat Dilakukan Di Luar Program Studi
Sumber : Survei BEM UNS 2020
Sehingga dapat disimpulkan bahwa mahasiswa UNS sudah cukup
mengetahui Kebijakan Kampus Merdeka. Dari poin bahasan dalam Kampus
Merdeka sendiri, yang paling mempunyai ketertarikan bahasan tertinggi adalah
kebijakan hak belajar 3 semester di luar program studi yang masih perlu
diimbangi dengan pemahaman terhadap kurikulum baru. Namun, menurut hasil
survei, kurikulum tersebut masih dinilai belum sesuai dengan kemampuan
mahasiswa sendiri. Hasil survei juga menunjukkan perlu adanya kerja sama
penjaminan mutu dari program studi. Hal tersebut dinilai akan lebih mampu
menjamin mutu berdirinya program studi baru dengan ketentuan yang berlaku,
yakni menyesuaikan kurikulumnya terlebih dahulu. Dalam hal kesiapan UNS
menuju penerapan Kampus Merdeka, diperlukan pengawalan baik dalam bentuk
kajian maupun diskusi lebih lanjut. Bertujuan untuk memahami dan mengetahui
sejauh mana persiapan UNS khususnya terkait dengan kesiapan UNS terkhusus
dalam hal mekanisme, tata cara, peraturan terkait apa saja yang perlu disiapkan
dalam rangka menyambut Kampus Merdeka baik bagi Kampus UNS maupun
Mahasiswa UNS secara umum.

2. Pelaksanaan Kampus Merdeka Merdeka Belajar di Universitas Sebelas


Maret
Berdasarkan Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pencapaian (Renstra)
Akselerasi Tahun 2010-2029 yang ditetapkan melalui Peraturan Rektor UNS
Nomor 8241/UN27.HK/2015 tentang Rencana Strategis Bisnis Universitas
Sebelas Maret Tahun 2015-2019 sebagai perencanaan pengembangan jangka
panjang. Terkait dengan rencana UNS untuk melakukan percepatan atas tujuan
dan sasaran sebagai World Class University, UNS kali ini sedang berada dalam
proses penataan dan penetapan proses yang dituangkan dalam peraturan Rektor
UNS Nomor 8202 tahun 2015 tentang Rencana Strategis Bisnis Percepatan
Universitas Sebelas Maret menuju World Class University. Sejalan dengan
adanya kebijakan kampus merdeka yang beberapa waktu lalu dicanangkan oleh
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, saat ini beberapa program studi di UNS
sudah mulai menerapkan kebijakan tersebut. BEM UNS 2020 melakukan
pencarian data dengan menggunakan metode survei kualitatif tentang bagaimana
pelaksanaan Kampus Merdeka di UNS. Berikut ini adalah beberapa informasi
terkait dengan keberjalanan dan pelaksanaan kebijakan Kampus Merdeka dari
program studi di Universitas Sebelas Maret :
a. Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bentuk kegiatan kampus merdeka di program studi Pendidikan
Ekonomi adalah pertukaran mahasiswa sehingga mahasiswa dapat
mengambil mata kuliah di program studi lain lintas fakultas. Dalam
pelaksanaanya terdapat beberapa tahapan, yaitu pembukaan pendaftaran
dari program studi dilakukan dengan sistem kuota dengan persyaratan
meliputi : Mahasiswa minimal semester 5, sudah mengambil minimal 80,
sudah mengambil mata kuliah X dengan tambahan minimal IPK sekian.
Selanjutnya pengajuan dari mahasiswa yang berminat melalui berkas
sesuai dengan persyaratan, seperti : KRS dll. Berakhir dengan
pengumuman dari program studi kepada mahasiswa yang mendaftar.
b. Program Studi Pendidikan Sejarah
Bentuk kegiatan kampus merdeka di program studi Pendidikan
Sejarah adalah Guru Perintis dengan cara mengajar di luar kampus. Dalam
pelaksanaanya terdapat beberapa tahapan, yaitu pembukaan pendaftaran
dari program studi dilakukan dengan sistem kuota dengan persyaratan
meliputi : Mahasiswa minimal semester 5, minimal IPK 3.5 serta aktif
mengikuti organisasi dibuktikan dengan tanda organisasi. Selanjutnya
pengajuan dari mahasiswa yang berminat melalui berkas sesuai dengan
persyaratan. Kemudian pengumuman dari program studi kepada
mahasiswa yang mendaftar, berakhir dengan tahapan pelatihan.
c. Program Studi Pendidikan Biologi
Bentuk kegiatan kampus merdeka yang ada di program studi
Pendidikan Biologi adalah kuliah di luar program studi, sehingga
mahasiswa dapat mengambil mata kuliah di program studi lain lintas
fakultas. Dalam pelaksanaanya terdapat beberapa tahapan, yaitu
mahasiswa secara individu memilih mata kuliah pilihan yang tersedia di
SIAKAD. Selanjutnya pengisian KRS yang diakhiri dengan Kegiatan
Belajar Mengajar. Kebijakan ini hanya diperuntukkan mahasiswa semester
5.
d. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
Bentuk kegiatan kampus merdeka yang ada di program studi
Pendidikan Bahasa Indonesia adalah Magang Perintis di mata kuliah
kependidikan 3 (PPL). Dalam pelaksanaanya terdapat beberapa tahapan,
yaitu pembukaan, pendaftaran dari program studi, bagi mahasiswa yang
berminat dapat mengajukan diri melalui Ketua Himpunan dengan syarat
minimal mahasiswa semester 5. Kemudian dari Ketua Himpunan
menyerahkan kepada Kaprodi untuk melewati proses : seleksi berkas dan
pengumuman.
e. Program Studi Pendidikan Fisika
Bentuk kegiatan kampus merdeka yang ada di program studi
Pendidikan Fisika adalah pertukaran pelajar di luar prodi, yakni mata
kuliah Metrologi. Dalam pelaksanaanya terdapat beberapa tahapan, yaitu
pembukaan pendaftaran dari prodi dengan sistem kuota, pengajuan dari
mahasiswa yang berminat melalui KRS yang dikonfirmasi oleh Admin
Program Studi dan pengumuman dengan syarat pendaftaran meliputi :
Minimal semester 5 dan Mata Kuliah Pilihan rekognisi harus dengan bobot
2 SKS.
f. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Surakarta
Bentuk kegiatan kampus merdeka yang ada di program studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Surakarta adalah pertukaran pelajar di
luar kampus dengan mata kuliah Statistika, Multimedia, Karya Tulis
Ilmiah, Metode Penelitian Kuantitatif, dan Manajemen Berbasis Sekolah.
Dalam pelaksanaanya terdapat beberapa tahapan, yaitu pendaftaran dari
prodi dengan sistem kuota, penyaringan nama dari dosen terkait, terutama
PIC, diakhiri dengan pengumuman. Adapun persyaratannya antara lain :
mahasiswa sedang berada di semester 5, lancar dalam penggunaan
teknologi serta bisa Matematika dan Bahasa Inggris
g. Program Studi Ilmu Komunikasi
Bentuk kegiatan kampus merdeka yang ada di program studi Ilmu
Komunikasi adalah pertukaran pelajar dalam mata kuliah Teori
Keterampilan Komunikasi. Dalam pelaksanaanya terdapat beberapa
tahapan, yaitu : pembukaan pendaftaran dari prodi dengan sistem kuota,
pengajuan dari mahasiswa yang berminat melalui berkas, spt : KRS, dan
terakhir pengumuman. Adapun syarat yang harus dipenuhi antara lain :
Minimal semester 5 dan jumlah SKS minimal 80.
D. REKOMENDASI
Sehubungan dengan melakukan peninjauan terhadap implementasi
Kebijakan Kampus Merdeka dalam UNS, yang didasarkan pada hasil analisis
terhadap survei kebijakan kampus merdeka dalam hal persepsi mahasiswa
terhadap kurikulum, serta hak belajar tiga semester di luar program studi. Oleh
karena itu, berikut ini adalah beberapa poin rekomendasi kepada Kampus UNS
dalam mengimplementasikan kebijakan Kampus Merdeka :
1. Tetap menjamin keterjangkauan biaya kuliah dari UKT dan SPI
dalam mengimplementasikan kebijakan Kampus Merdeka;
2. Mendorong peningkatan performa penyetaraan sarana dan
prasarana di semua fakultas dan kampus wilayah (PSDKU) dengan
cara memenuhi kebutuhan fasilitas umum dan kebutuhan spesifik
seperti laboratorium;
3. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum pembelajaran
di Perguruan Tinggi UNS berdasarkan dengan learning outcome
dari mahasiswa. Adapun evaluasi kurikulum meliputi segala aspek
yang mempengaruhi proses pembelajaran serta penilaian;
4. Melakukan sosialisasi yang merata dan berkala tentang segala
perubahan kurikulum di UNS baik kurikulum dalam tahap
persiapan maupun tahap implementasi Kebijakan Kampus
Merdeka, terutama pembelajaran tiga semester di luar program
studi;
5. Menyediakan platform khusus untuk mempermudah mahasiswa
dalam memperoleh informasi berkaitan dengan program rekognisi
dari Kampus Merdeka Merdeka Belajar;dan
6. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan
kebijakan Kampus Merdeka terutama bagi program studi yang
sudah menerapkan hak belajar tiga semester baik lintas program
studi maupun lintas universitas.
DAFTAR PUSTAKA

Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi


Permendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Akreditasi Program Studi dan
Perguruan Tinggi.
Permendikbud Nomor 5 tahun 2020 tentang Akreditasi Program Studi dan
Perguruan Tinggi.
Permendikbud Nomor 6 Tahun 2020 mengatur tentang Penerimaan Mahasiswa
Baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Permendikbud Nomor 7 tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran Perguruan
Tinggi Negeri dan Pendirian, Perubahan dan Pencabutan Izin Perguruan
Tinggi Swasta.
Peraturan Rektor Universitas Sebelas Maret Nomor 31 Tahun 2020 tentang
Penyelenggaraan dan Pengelolaan Program Sarjana.
Wiwoho, Jamal. (2020, 31 Agustus). Kuliah Perdana Semester Agustus 2020 -
Januari 2021 Oleh Rektor UNS Prof. Dr. Jamal Wiwoho, SH., MHum.
Kebijakan Kampus Merdeka. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Diakses dari
https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/about/latar-belakang
Harususilo, Enggar Yohanes. (2020, 25 Januari). Ini Rangkuman 4 Kebijakan
Kampus Merdeka Mendikbud Nadiem. Diakses pada 15 Desember 2020,
dari https://edukasi.kompas.com/read/2020/01/25/11354331/ini-
rangkuman-4-kebijakan-kampus-merdeka-mendikbud-nadiem?page=all
Rudi, Sagita (2020, 31 Oktober). UNS Siap Terapkan Kampus Merdeka. Diakses
16 Desember 2020, dari http://lpmmotivasi.com/uns-siap-terapkan-
kampus-merdeka/
Survei Kampus Merdeka : Merdeka Belajar BEM UNS 2020
LAMPIRAN
Hasil Survei Kualitatif Pelaksanaan Kampus Merdeka di Universitas Sebelas Maret

No Program Studi Bentuk Kegiatan Nama Mata Kuliah Mekanisme Kampus Persyaratan (umum atau Keterangan
Cth : pertukaran (di luar prodi/di Merdeka khusus)
pelajar, magang, dkk luar kampus)
(boleh lebih dari satu)
1 Pendidikan Pertukaran Pelajar Managemen 1. Pembukaan 1. Min semester 5 -
Ekonomi Pemasaran (di luar pendaftaran dari 2. 80 SKS
prodi, ke FEB) prodi dengan sistem 3. Sudah mengambil
kuota mata kuliah X
2. Pengajuan dari 4. Min IPK
mahasiswa yang
berminat melalui
berkas, spt : KRS
3. Pengumuman

2 Pendidikan Guru Perintis Mengajar di luar 1. Pendaftaran dari 1. Minimal semester 5 -


Sejarah kampus prodi ke universitas 2. IPK 3.5
dengan siatem kuota 3. Memiliki tanda
2. Pengajuan ogranisasi
3. Pengumuman
4. Pelatihan

3 Pendidikan Kuliah di luar Teknologi Kultur 1. Mahasiswa secara Diperuntukkan -


Biologi program studi Jaringan (Prodi individu memilih mahasiswa semester 5
Agroteknologi) mata kuliah pilihan
yang tersedia di
SIAKAD.
2. Pengisian KRS
3. KBM
4 Pendidikan Kampus Mengajar Magang 1. Pembukaan Min semester 5 Kegiatan ini
Bahasa Perintis Kependidikan 3 2. Pendaftaran dari direkognisi atau
Indonesia (PPL) prodi dengan dikonversi pada
mahasiswa yang mata kuliah lain.
berminat mengajukan
diri melalui ketua
himpunan. Kemudian
dari ketua himpunan
menyerahkan ke
kaprodi.
3. Seleksi berkas
4. Pengumuman
5 Pendidikan Pertukaran Pelajar Metrologi (di luar 1. Pembukaan 1. Min semester 5 -
Fisika prodi, ke Fisika pendaftaran dari 2. Harus Mata Kuliah
FMIPA) prodi dengan sistem Pilihan dengan
kuota bobot 2 SKS
2. Pengajuan dari
mahasiswa yang
berminat melalui
KRS yang
dikonfirmasi oleh
admin program studi.
3. Pengumuman
6 Pendidikan Guru Pertukaran Pelajar Statistika, 1. Pendaftaran dari 1. Mahasiswa -
Sekolah Dasar Multimedia, Karya prodi dengan sistem semester 5
Surakarta Tulis Ilmiah, kuota. 2. Lancar dalam
Metode Penelitian 2. Penyaringan dari penggunaan
Kuantitatif, dan dosen, terutama PIC teknologi
Manajemen 3. Pengumuman 3. Bisa Matematika
Berbasis Sekolah, dan Bahasa Inggris
(di luar kampus, ke
PGSD UNY)
7 Ilmu Pertukaran Pelajar Teori Keterampilan 1. Pembukaan 1. Min semester 5 -
Komunikasi Komunikasi pendaftaran dari prodi 2. 80 SKS
dengan sistem kouta
2. Pengajuan dari
mahasiswa yang
berminat melalui
berkas, spt : KRS
3. Pengumuman

Anda mungkin juga menyukai