Kureo-Bhs Jepang Untuk Pemula
Kureo-Bhs Jepang Untuk Pemula
Kureo-Bhs Jepang Untuk Pemula
UNTUK PEMULA
初心者向け日本語入門
Disusun Oleh :
KURNIAWAN EDI PRIYANTO
クルニアワン エデイ プリヤント
2020
1
PENGANTAR BAHASA JEPANG UNTUK PEMULA
初心者向け日本語入門
2
KATA PENGANTAR
Mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Y.M.E atas tersusunnya modul pengantar bahasa
jepang untuk pemula ini sebagai bahan penunjang pembelajaran bahasa Jepang secara mudah dan
praktis.
Modul ini berisi pola pembelajaran bahasa jepang secara sederhana yang bertujuan agar mudah
dipahami oleh pembaca meliputi aksara dalam bahasa jepang, kalimat tata bahasa, perbendaharaan
kata, dan contoh kalimat beserta latihan penulisan huruf hiragana dan katakana.
Kami sangat memahami bahwa penyusunan modul ini masih jauh dari sempurna sehingga perlu
masukan yang membangun untuk menjadi lebih baik. Harapan besar kami bahwa modul ini bisa
bermanfaat bagi para pembaca.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………………………… 3
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………………….. 4
1. Cara Baca Huruf Jepang (Nihongo no yomikata)………………………………………………………………… 5
2. Aksara Bahasa Jepang (Nihongo no moji)…………………………………………………………………………… 7
3. Huruf Hiragana…………………………………………………………………………………………………………………… 8
4. Huruf Katakana…………………………………………………………………………………………………………………… 9
5. Huruf Kanji…………………………………………………………………………………………………………………………. 11
6. Pola kalimat Bahasa Jepang & Pengucapan Khusus……………………………………………………………. 12
7. Kalimat sederhana (positif, negatif, lampau)……………………………………………………………………… 13
8. Salam (Aisatsu)………………………………………………………………………………………………………………….. 15
9. Perkenalan Diri ( Jikoushoukai) ……………………………………………………………………………………..….. 15
10. Bilangan…………………………………………………………………………………………………………………………..… 16
11. Jam, Menit & Detik………………………………………………………………………………………………………..…… 16
12. Hari, Tanggal, Bulan, Waktu, Mata Angin dan posisi………………………………………………………..…. 17
13. Kata Tanya Dasar & Bentuk kalimat pertanyaan…………………………………………………………..…….. 19
14. Kata kerja bentuk “masu” …………………………………………………………………………………………………… 21
15. Kata penunjuk Benda dan Kalimat menunjuk keberadaan benda………………………………………… 22
16. Kata penunjuk letak dan arah …………………………………………………………………………………………….. 23
17. Kata sifat……………………………………………………………………………………………………………………………… 24
18. Partikel dalam bahasa jepang………………………………………………………………………………………………. 26
19. Perbendaharaan Kosakata……………………………………………………………………………………………………. 28
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………………………….. 32
4
1. CARA BACA HURUF JEPANG (NIHONGO NO YOMIKATA)
Cara baca dan pengucapannya dalam Bahasa Jepang, seperti berikut ini.
I. PENGUCAPAN PANJANG
Kata dalam Bahasa Jepang berbentuk atas suku kata. Penulisan dengan huruf jepang juga
sesuai dengan suku kata.
1. Vokal
a. Vokal Pendek
*a+ diucapkan seperti ,a- pada “aku”.
*i+ diucapkan seperti ,i- pada “ikan”.
[u] diucapkan seperti {u- pada “udang”.
[e] diucapkan seperti {e- pada “enak”.
[o+ diucapkan seperti ,a- pada “toko”.
b. Vokal Panjang
Dalam Bahasa Jepang, vocal Panjang diucapkan dua kali dari vocal pendek. Dalam
penulisan huruf latin, vokal Panjang dapat ditulis dengan garis di atas huruf vokal
tersebut. Kecuali vokal [i], vokal [ii], seperti kuuki/: udara.
2. Konsonan
a. Ucapan [n]
1. Aksara [n] dalam Bahasa Jepang merupakan suku kata yang diucapkan berubah
menurut bunyi/aksara yang menyusul.
2. Aksara [n] di akhir kata diucapkan [ng], seperti kekong {kekkon}: menikah.
3. Aksara [n] disusul dengan konsonan [b], [m], [p] diucapakan [m], seperti shinbun
{Shimbun}: koran.
4. Aksara [n] disusul dengan konsonan [k], [g] diucapkan {ng}, seperti sankai
{sangkai}: tiga kali.
5. Aksara [n] disuusl selain konsonan di atas diucapkan tetap [n], seperti kanshin
{kansin}: bunga.
b. Ucapan [g]
1. Konsonan [g] di awal kata diucapkan tetap [g], seperti go’I {goi}: kosa kata.
2. Konsonan *g+ di tengah kata dan sebagai kata bantu ‘’ga’’ diucapka ,ng-, seperti
nagai (nangai}: Panjang. Namun, ada pula yang diucapkan tetap [g] dan semua
benar.
5
たべます Tabemasu dibaca Tabemas
です Desu dibaca Des
よみます Yomimasu dibaca Yomimas
します Shimasu dibaca Shimas
6
2. AKSARA BAHASA JEPANG (NIHONGO NO MOJI)
Tulisan Bahasa Jepang berasal dari tulisan Bahasa Cina 漢字 (kanji) yang diperkenalkan pada
abad ke-4 Masehi. Sebelum ini, orang Jepang tidak mempunyai system penulisan sendiri. Tulisan
Jepang dibagi menjadi 3, yaitu (1) Aksara Kanji ( かんじ) yang berasal dari Cina (2) Aksara Hiragana (
ひらがな) dan (3) Aksara Katakana ( かたかな ). Hiragana dan Katakanan berunsur dari tulisan
kanji dan dikembangkan pada abad ke-8 Masehi oleh rohaniawan Buddha untuk membantu
melafalkan karakter-karakter Cina. Kedua aksara terakhir ini biasa sisebut kana dan keduanya
dipengaruhi oleh fonetik Bahasa Sansekerta. Hal ini masih bisa dilihat dalam urutan aksara Kana.
Selain itu, ada pula system alih aksara yang disebut romaji. Bahasa Jepang yang kita kenal sekarang
ini ditulis dengan menggunakan kombinasi aksara Kanji, Hiragana, dan Katakan. Kanji dipakai untuk
menyatakan arti dasar dari kata (baik berupa kata benda, kata kerja, kata sifat, ataupun kata
sandang). Hiragana ditulis sesudah kanji untuk mengubah arti dasar dari kata tersebut dan
menyesuaikannya dengan peraturan tata Bahasa Jepang.
1. Kana
Aksara Hiragana dan Katakana (kan) memiliki urutan seperti berikut.
a. Memiliki 46 set huruf masing-masing.
b. Keduanya (Hiragana dan Katakana) tidak memiliki arti apa pun, seperti abjad dalam Bahasa
Indonesia.
c. Hanya melambangkan suatu bunyi tertentu, meskipun ada juga kata-kata dalam Bahasa
Jepang yang terdiri dari satu suku kata, seperti me (mata), ki (pohon), ni (dua), dan
sebagainya. Abjad ini diajarkan pada tingkat pra sekolah (TK) di Jepang.
2. Kanji
Banyak sekali kanji yang diadaptasi dari Tiongkok, sehingga menimbulkan banyak kesulitan
dalam membacanya. Dari Kanji Jiten adalah kamus kanji terbesar yang pernah dibuat dan berisi
30.000 kanji. Kebanyakan kanji sudah punah, hanya terdapat pada kamus dan sangat terbatas
pemakaiannya, seperti pada penulisan suatu nama orang. Oleh karena itu, pemerintah Jepang
membuat suatu peraturan baru mengenai jumlah aksara kanji dalam Joyo Kanji atau kanji
sehari-hari yang dibatasi penggunaaanya sampai 1945 huruf saja. Aksara kanji melambangkan
arti tertentu. Satu Kanji dapat dibaca dengan dua bacaan, yaitu Onyomi (adaptasi dari car abaca
Cina) Kunyomi (cara baca asli Jepang). Satu kanji bisa memiliki beberapa bacaan On-yomi dan
Kun-yomi.
7
3. HURUF HIRAGANA
Hiragana ( ひらがな ) adalah suatu cara penulisan Bahasa Jepang dan mewakili sebutan
suku kata. Sebelumnya, Hiragana dikenal sebagai onna de ( おんなで ) atau “tulisan wanita”
karena biasa digunakan oleh kaum wanita. Kaum lelaki pada masa itu menulis menggunakan
tulisan Kanji dan Katakana. Hiragana mulai digunakan secara luas pada abad ke-10 Masehi.
Berikut adalah table yang menampilkan daftar huruf-huruf Hiragana beserta romanisasi。
か き く け こ きゃ きゅ きょ
ka ki ku ke ko kya kyu Kyo
さ し す せ そ しゃ しゅ しょ
Sa Shi Su Se So Sha Shu Sho
た ち つ て と ちゃ ちゅ ちょ
Ta Chi Tsu Te To Cha Chu Cho
な に ぬ ね の にゃ にゅ にょ
Na Ni Nu Ne No Nya Nyu Nyo
は ひ ふ へ ほ ひゃ ひゅ ひょ
Ha Hi Fu He Ho Hya Hyu Hyo
ま み む め も みゃ みゅ みょ
Ma Mi Mu Me Mo mya myu Myo
や ゆ よ
Ya Yu Yo
ら り る れ ろ りゃ りゅ りょ
Ra Ri ru re ro rya ryu ryo
わ を
wa wo
ん
n
が ぎ ぐ げ ご ぎゃ ぎゅ ぎょ
ga gi gu ge go gya gyu gyo
ざ じ ず ぜ ぞ じゃ じゅ じょ
Za Ji zu Ze zo ja ju Jo
だ ち“ つ“ で ど ち“ゃ ち“ゅ ち“ゃ
Da ji zu De do ja jyu jyo
ば び ぶ べ ぼ びゃ びゅ びょ
Ba Bi Bu Be Bo bya byu Byo
ぱ ぴ ぷ ぺ ぽ ぴゃ ぴゅ ぴょ
Pa pi pu pe po pya pyu Pyo
8
4. HURUF KATAKANA
Katakana adalah salah satu dari tiga cara penulisan Bahasa Jepang. Katakana biasanya digunakan
untuk menulis kata-kata yang berasal dari Bahasa asing yang mudah diserap ke dalam Bahasa Jepang
がいらいご(gairaigo). Selain itu, juga digunakan untuk menuliskan onomatope dan kata-kata asli
Bahasa Jepang. Jal ini hanya bersifat penegasan saja.
Tabel di bawah ini berisi huruf-huruf katakana standar. Jika komputer Anda tidak mempunyai
font Bahasa Jepang, lihat tabel ketiga untuk huruf-huruf dasar (huruf dalam warna merah sudah tidak
digunakan).
ア イ ウ エ オ
a i u e o
カ キ ク ケ コ キャ キュ キョ
ka ki ku ke ko kya kyu kyo
サ シ ス セ ソ シャ シュ ショ
sa si su se so sha Shu sho
タ チ ツ テ ト チャ チュ チョ
ta chi tsu te to cha chu Cho
ナ 二 ヌ ネ ノ ニャ ニュ ニョ
na ni nu ne no nya nyu Nyo
ハ ヒ フ へ ホ ヒャ ヒュ ヒョ
ha hi fu he ho hya hyu Hyo
マ 三 ム メ モ ミャ ミュ ミョ
ma mi mu me mo mya myu Myo
ヤ ユ ヨ
ya yu yo
ラ リ ル レ ロ リャ リュ リョ
ra ri ru re ro rya ryu ryo
ワ ウィ ウェ ヲ
wa wi we Wo
ン
n
ガ ギ グ ゲ ゴ ギャ ギュ ギョ
Ga gi gu ge go gya gyu gyo
ザ ジ ズ ゼ ゾ ジャ ジュ ジョ
Za ji zu ze zo ja ju Jo
ダ デ ド
Da ji zu de do
バ ビ ブ ベ ボ ビャ ビュ ビョ
Ba bi bu be bo bya byu Byo
パ ピ プ ペ ポ ピャ ピュ ピョ
pa pi pu pe po pya pyu pyo
9
Table kedua berisi huruf-huruf tambahan dalam zaman modern. Biasanya digunakan untuk
merepresentasikan kata-kata dari bahasa asing.
イェ
ye
ウィ ウェ ウオ
wi we wo
ヴァ ヴィ ヴ ヴェ ヴォ
va vi vu ve Vo
シェ
She
ジェ
Je
チェ
Che
テイ デイ
ti di
ツァ ツィ ツェ ツォ
tsa tsi tse tso
ファ フィ フェ フォ
Fa fi fe fo
クァ
kwa
10
5. HURUF KANJI
Cara baca huruf kanji ada 2 jenis yaitu Kun-yomi ( dibaca saat kanji itu digunakan sendiri sebagai kata)
dan On-yomi ( dibaca saat kanji itu digunakan dengan kanji yang lain sebagai sebuah kata).
Berikut beberapa contoh huruf kanji beserta cara baca dan artinya :
火 hi ka/bi api
日 hi Niichi/ni/~jitsu hari
語る Kata-ru go bahasa
11
6. POLA KALIMAT BAHASA JEPANG & PENGUCAPAN KHUSUS
Predikat terletak di akhir kalimat dengan pola kalimat (S-K-O-P) berbeda dengan Bahasa Indonesia
yang menggunakan pola (S-P-O-K).
12
7. KALIMAT SEDERHANA (POSITIF, NEGATIF, LAMPAU)
Dalam pelajaran Bahasa Jepang, dikenal pola kalimat sederhana positif yang mempunyai pola
kalimat sebagai berikut
A Wa B desu
A は B です
A adalah B
Membuat kalimat pengingkaran atau kalimat negatif, yaitu dengan menggunakan pola sebagai berikut.
A Wa B dewa arimasen
A は B でわ ありません
A bukan B
Membuat kalimat bentuk lampau pola kalimat yang digunakan adalah sebagai berikut
A wa B deshita
A は B でした
A adalah dulunya B
Penjelasan : A: subjek, Wa ( は ) : kata bantu subjek, B: predikat Deshita ( でした ) : bentuk lampau
dari desu, yang berarti “dulunya”.
13
Contoh :
Membuat kalimat lampau bentuk negative pola kalimat yang digunakan adalah sebagai berikut.
A wa B dewa arimasendeshita
A は B でわ ありませんでした
A adalah dulunya bukan B
Doni san wa gakusei dewa arimasen deshita Doni dulunya bukan mahasiswa
Rara san wa sensei dewa arimasen deshita Rara dulunya bukan guru
Kare wa kenji dewa arimasen deshita Dia (laki-laki) dulunya bukan jaksa
14
8. SALAM (AISATSU)
15
10. BILANGAN
0 Rei/zero ゼロ 40 Yonjuu
1 Ichi 一 50 gojuu
2 Ni ニ 60 Rokujuu
3 San 三 70 Nanajuu
4 Yon/Shi 四 80 Hachijuu
5 Go 五 90 Kyuujuu
6 Roku 六 100 Hyaku
7 Nana 七 200 Nihyaku
8 Hachi 八 300 Sanbyaku
9 Kyuu 九 400 Yonhyaku
10 Juu 十 500 Gohyaku
11 Juuichi 600 Roppyaku
12 Juuni 700 Nanahyaku
13 Juusan 800 Happyaku
14 Juuyon 900 Kyuuhyaku
15 Juugo 1000 Sen
16 Juuroku 2000 Nisen
17 Juunana 3000 Sanzen
18 Juuhachi 8000 Hassen
19 Juukyu 9000 Kyuusen
20 Nijuu 10.000 Ichiman
30 sanjuu 20.000 Niman
Dalam penyebutan jam dalam bahasa jepang bisa menggunakan sistem 12 jam dengan memberikan
tambahan keterangan ante merideum atau post merideum (a.m = gozen, p.m = gogo) atau juga
menggunakan cara pada umumnya yaitu sistem 24 jam. Gozen mulai dari pukul 00.01 pagi sampai
dengan pukul 12.00 siang, sedangkan gogo dimulai dari pukul 12.01 sampai dengan pukul 24.00 malam.
Contoh :
1. Kyou wa nanyoubi desuka? Hari apa hari ini?
2. Kyou wa nichiyoubi desu Hari ini hari Minggu
17
3. Nichiyobi ni osoku okimasu Saya bangun terlambat pada hari Minggu
4. Raishu no kayobi otaku imasuka? Apakah kamu ada di rumah hari Rabu minggu depan?
18
Tabel dibawah ini menunjukkan tentang mata angin dan posisi
Secara sederhana, cara membuat kalimat pertanyaan, dapat menggunakan pola seperti di bwah ini.
A wa B desu ka?
A は B ですか
Apakah A adalah B?
19
Kono Kaban wa ikura desuka? Berapa harga tas itu?
Hadi san wa kangoshi desuka? Apakah Hadi seorang perawat?
Dewi san wa Josanshi desuka? Apakah Dewi seorang Bidan?
Rita san wa Yakuzaishi desuka? Apakah Rita seorang apoteker?
Agus san wa Isha desuka? Apakah Agus seorang dokter?
Dalam sebuah kalimat, tentu membutuhkan jawaban. Untuk menjawab pertanyaan kita cukup
menambahkan kata (hai, iie).
Contoh:
Contoh:
A wa B desuka C desuka ?
A は B ですか C ですか
Apakah A adalah B atau C ?
Penjelasan :
C: predikat kedua
Contoh:
1. Kanojo wa Ika san desuka, Asri san desuka? Dia (perempuan) saudari Ika atau Asri?
2. Kare wa Amerika jin desuka, Irigisu jin desuka? Dia (laki-laki) orang Amerika ataukah orang
Inggris
3. Rina san wa gakusei desuka, seito desuka? Sdri. Rina seorang mahasiswa ataukah pelajar?
4. Rudi san wa sensei desuka, isha desuka? Rudi seorang guru ataukah seorang dokter?
20
5. Sore wa Hana san no hon desu ka, Ditya san no hon desu ka Apakah itu buku milik Hana atau
Ditya ?
6. Kono jidoosha wa atarasii desu ka, furui desu ka Apakah mobil ini baru ataukah lama?
7. Tanaka san wa Indoneshiajin desu ka, Nihonjin desu ka Apakah tuan Tanaka orang Indonesia
ataukah orang Jepang
Karena model kalimat tersebut merupakan bentuk kalimat pertanyaan berupa pilihan, maka diperlukan
pilihan jawaban. Di bawah ini adalah bentuk kalimat pertanyaan beserta pilihan jawaban.
Contoh :
1. Kono hon wa atarashii desu ka, furui desu ka Apakah buku ini baru ataukah lama?
Kono hon wa atarashii desu Buku ini baru
2. Kare wa Amerika jin desuka, Igirisu jin desuka. Dia (laki-laki) orang Amerika ataukah orang Inggris?
Kare wa Amerika jin desu. Dia (laki-laki) orang Amerika
21
3. Kata kerja golongan III
Contoh :
Benkyou suru : belajar (tidak sopan)
Contoh :
Watashiwa nihongo o benkyou shimasu ( bentuk sopan) = Saya belajar Bahasa Jepang
Dalam Bahasa Jepang, dikenal dengan dua jenis model kata tunjuk, yaitu kata tunjuk yang dapat
berdiri sendiri dan kata tunjuk yang tidak dapat berdiri sendiri.
1. Kata tunjuk yang dapat berdiri sendiri. Artinya, kata tunjuk ini dapat berdiri sendiri tanpa harus
diikuti kata benda, yaitu kore (ini), sore (itu), are (itu).
2. Kata tunjuk yang tidak dapat berdiri sendiri. Artinya, kata tunjuk ini harus diikuti kata benda,
yaitu kono (ini), sono (itu), ano (itu)
Bentuk kata untuk keberadaan suatu benda, dibagi menjadi 2, yaitu sebagai berikut.
1. Imasu, digunakan untuk menyatakan keberadaan benda hidup, missal manusia atau hewan.
2. Arimasu, digunakan untuk menyatakan keberadaan benda yang tak bernyawa atau benda
mati
Contoh :
a. Contoh kalimat yang menggunakan kata “imasu”
1. Koko ni neko ga imasu = Di sini ada kucing
2. Inu wa heya ni imasu = Di kamar ada anjing
3. Niwatori wa niwa ni imasu = Di halaman ada ayam
Kata-kata bantu untuk menunjukkan letak suatu tempat atau benda, antara lain sebagai berikut.
Koko Di sini ここ
Soko Di situ そこ
Asoko Di sana あそこ
Doko Di mana ? どこ
23
Contoh :
Ragam bentuk kata penununjuk arah untuk menentukan suatu tempat, dapat dilihat pada table berikut.
Contoh:
Kata sifat dalam Bahasa Jepang dikelompokkan menjadi 2 golongan, yaitu kata sifat I (keiyooshi) dan
kata sifat II (keiyoodooshi).
Fungsi pemakaian :
a. Menerangkan kata sifat pada benda.
Contoh :
1. Akai kaban = Tas merah
2. Atarashii jitensha = Sepeda baru
24
b. Menerangkan predikat
Contoh :
1. Kono hon wa atarashii desu = Buku ini baru
2. Watashi no jidousha wa okii desu = Mobil saya besar
3. Jawa no ryouri wa oishii desu = Masakan Jawa enak
Fungsi pemakaian :
Digunakan untuk menerangkan sifat benda tersebut dengan menambhkan kata “na” di belakang
kata sifat.
Contoh:
a. Kireina tokoru desu = Tempat yang indah
b.Binboona hito desu = Orang yang miskin
c. Nigiyaka kuni desu = Negara yang ramai
Kata sifat adalah kata yang digunakan untuk menerangkan sifat sesuatu benda atau kata ganti dari
benda hidup atau mati.
25
Kata sifat II (keiyoodoshi)
Baka Bodoh Binboo Miskin
Hansamu Ganteng Kirai Benci
Heta Tidak mahir Nigiyaka Ramai
Joozu Mahir Suki Suka
Joobu Kuat Shinsetsu Ramah
Kirei Cantik Shizuka Tenang
Kinben Rajin Kirai Benci
Contoh :
Bagaimana seandainya kata sifat diikuti kata benda? Caranya sangat mudah, tempatkan saja kata sifat
sebelum kata benda.
Contoh :
Dalam Bahasa jepang, dikenal adanya partikel sebagai kata bantu untuk membuat kalimat.
Partikel-partikel penting yang lazim digunakan dalam Bahasa jepang, antara lain sebagai berikut.
Contoh :
1. Hana san wa onna desu, Farida san mo onna desu = Hana seorang wanita, farida juga
seorang wanita
2. Laibun san mo Ryan san mo gakusei desu = Baik Laibun maupun Ryan adalah mahasiswa
26
II. PARTIKEL “NO” (の)
Partikel “no” mempunyai bermacam-macam fungsi, antara lain sebagai berikut.
a. Menerangkan kepemilikan
Contoh :
1. Watashi no isu = Kursi milik saya
2. Iwan san no uchi = Rumah milik Iwan
Partikel “to” dipakai untuk menghubungkan kata-kata benda yang setara dan menyebutkan satu
per satu.
Contoh :
a. Pan o yasai to sakana o tabemasu = Saya makan roti sayuran dan ikan
b. Roni san wa mame to tamago o tabemasu = Roni makan kacang dan telur
c. Mizu to biiru o nomimasu = Minum air dan bir
27
V. PARTIKEL “DE” (で)
Fungsi Partikel “de”
a. Partikel “de” berfungsi sebagai petunjuk tempat atau tempat kejadian.
Contoh :
1. Anata wa doko de Eigo o narrate imasuka = Kamu belajar Bahasa Inggris dimana?
2. Toshokan de hon o yomimashita = Membaca buku di perpustakaan
3. Kare was sono kaban o doko de kaimashitaka = Di mana dia (laki-laki) membeli tas itu?
28
B. PENYEBUTAN KELUARGA SENDIRI
D. BAGIAN TUBUH
E. WARNA
29
F. MUSIM & CUACA
G. TRANSPORTASI
I. PERLENGKAPAN SEHARI-HARI
30
J. PEKERJAAN & PROFESI
31
hewan doubutsu sapi Ushi
Anjing Inu ayam Niwatori
Kucing neko burung tori
harimau Tora semut Eri
ular hebi katak kaeru
udang Ebi monyet Saru
Cumi-cumi ika kambing yagi
N. KATA KERJA
DAFTAR PUSTAKA
1. Chandra, (2009), Nihongo Nyuumon. Bahasa Jepang untuk Pemula. Evergreen Japanesse
Course. Jakarta
2. Sawada, (2009), 90 Days of japanesse Language. Kanji Note. Unicom Inc.: Tokyo
3. Nioka, (2009), Hiragana Katakana Rensyuu Note. Human Resocia : Tokyo
4. Dwinda, (2015), 999+ Kosakata Penting Jepang-Indonesia-Inggris. Jakarta : PT.Grasindo
5. Dwinda, (2016), Lancar Berbahasa Jepang Dengan 101 Kata Kunci. Jakarta : PT.Grasindo
32