ASUHAN KEBIDANAN NIFAS NORMAL Isi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEBIDANAN NIFAS NORMAL

PADA Ny. L UMUR 23 TAHUN P1A0 6 JAM POST PARTUM


DI PUSKESMAS KUTOWINANGUN

A. PENGKAJIAN
Tanggal : 27 Oktober 2020
Waktu : 09.00 WIB
Tempat : Puskesmas Kutowinangun

B. IDENTITAS PASIEN
Biodata
1. Nama ibu : Ny. L 1. Nama suami : Tn. T
2. Umur : 23 Tahun 2. Umur : 26 tahun
3. Suku bangsa : Jawa 3. Suku bangsa : Jawa
4. Agama : Islam 4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SMA 5. Pendidikan : SMA
6. Pekerjaan : IRT 6. Pekerjaan : Swasta
7. Alamat : Kutowinangun 4/6 7. Alamat: : Kutowinangun 4/6

C. DATA SUBYEKTIF
1. ALASAN DATANG:
Ibu mengatakan masih dalam pengawasan setelah melahirkan
2. KELUHAN UTAMA:
Ibu mengatakan perutnya masih mules dan nyeri luka jahitan
Uraian Keluhan Utama
Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules setelah melahirkan dan nyeri
luka jahitan
3. Riwayat obstetri:
a. Riwayat Haid:
Menarche : 13 tahun Nyeri Haid : tidak ada
Siklus : 28 hari Lama : 7 hari
Warna darah : merah khas Leukhorea : tidak ada
Banyaknya : 3 – 4 kali pembalut penuh sehari

1
b. Riwayat Persalinan dan Nifas yang lalu
Kead anak
Persalinan Nifas
sekarang
Tahun
Asi
UK Jenis Penolong JK/ BB Penyulit IMD Penyulit
eksklusif
- - - - - - - - - -

c. Riwayat persalinan Sekarang


Paritas : 1 Abortus : 0
 Tempat persalinan : Puskesmas Kutowinangun
 Ditolong oleh : Bidan
 Jenis persalinan : Spontan
 Masalah dalam persalinan : tidak ada
 Keadaan Plasenta : kulit ketuban lengkap, kotiledon lengkap
 Kedaan tali pusat : 45 cm
 Keadaan bayi : normal
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Tanggal/ jam lahir : 27-11-2020/ 02.35 WIB
 Apgar score : 9-9-10
 BB : 3100 gr PB : 50 cm LK: 34 cm, LD: 32 cm
 Kelainan bawaan : tidak ada

d. Riwayat Kesehatan:
Penyakit/ kondisi yang pernah atau sedang diderita : Ibu mengatakan tidak
sedang ataupun pernah menderita penyakit, seperti mudah lelah saat beraktivitas,
nafas tersengal-sengal atau terengah - engah setelah selesai beraktivitas (jantung),
pusing yang tidak hilang setelah dipakai istirahat (hipertensi), batuk berkepanjangan
± 1 bulan atau disertai dengan darah (TBC), nafas pendek tersengal-sengal, sesak
dada, batuk, nafas berat yang berbunyi (asma), rasa sering kencing, mudah lapar,
mudah haus terutama pada malam hari (DM), dan klien tidak menderita penyakit
hepatitis, IMS (Infeksi Menular Seksual/penyakit kelamin) dan HIV/AIDS (Human
Immuno Defisiensi Virus/Aquired Immuno Devisiensi Syndrome).
Riwayat penyakit dalam Keluarga (menular maupun keturunan) : Ibu
mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang sedang ataupun pernah menderita

2
penyakit, seperti mudah lelah saat beraktivitas, nafas tersengal-sengal atau terengah -
engah setelah selesai beraktivitas (jantung), pusing yang tidak hilang setelah dipakai
istirahat (hipertensi), batuk berkepanjangan ± 1 bulan atau disertai dengan darah
(TBC), nafas pendek tersengal-sengal, sesak dada, batuk, nafas berat yang berbunyi
(asma), rasa sering kencing, mudah lapar, mudah haus terutama pada malam hari
(DM), dan keluarga belum pernah melakukan pemeriksaan hepatitis, IMS (Infeksi
Menular Seksual/penyakit kelamin) dan HIV/AIDS (Human Immuno Defisiensi
Virus/Aquired Immuno Devisiensi Syndrome).
e. Riwayat KB : Ibu belum pernah KB

Lama
Jenis KB Keluhan Alasan Berhenti
Penggunaan
- - - -
Rencana KB : Ibu mengatakan belum ada rencana untuk KB
f. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari: Pola kebutuhan ibu terakhir setelah
bersalin
1) Nutrisi
a) Makan pukul : 08.00 WIB
 Frekuensi makan pokok : 1x
 Komposisi :
 Nasi : 1 x @ 1 piring sedang
 Lauk : 1 x @ 1 butir, jenisnya : telur, tempe
 Sayur : 1 x @ 1 mangkuk sayur ; jenis : bayam
 Buah : pepaya
 Camilan: -
 Pantangan : tidak ada
b) Minum pukul : 08.50 WIB
 Jumlah total 2 gelas , Jenis : air putih
 Susu : -
2) Eliminasi Pukul : 08.30 WIB
a) Buang Air Kecil :
 Frekuensi : warna : kuning khas, + 10cc
 Keluhan/masalah : Tidak Ada
b) Buang Air Besar : Ibu mengatakan belum BAB
3) Personal hygiene : -

3
 Mandi :-
 Keramas :-
 Gosok gigi :-
 Ganti pakaian 1 x ; celana dalam 1 x, pembalut 1x
4) Kebiasaan memakai alas kaki : memakai alas kaki di dalam ruangan
5) Hubungan seksual
 Frekuensi : ibu belum melakukan hubungan seksual karena masih dalam
masa nifas
 Keluhan lain : -
6) Istirahat/tidur : Pola istirahat/tidur belum terbentuk
 Tidur malam : -
 Tidur siang :-
 Keluhan/masalah : -
7) Aktivitas fisik dan olah raga :
 Aktivitas fisik (beban pekerjaan) : Ibu sudah dapat miring kanan dan kiri
 Olah raga :-
8) Kebiasaan yang merugikan kesehatan :
 Merokok : Ibu mengatakan tidak merokok
 Minuman beralkohol : Ibu mengatakan tidak minum alkohol
 Obat-obatan : Ibu mengatakan tidak mengkonsumsi obat
 Jamu : Ibu mengatakan tidak minum jamu
9) Pola menyusui :
Bayi sudah bisa menyusu, ibu menyusui sesuai dengan permintaan bayi.
Keluhan: air susu keluar sedikit
10) Riwayat Psikososial-spiritual
a) Riwayat perkawinan :
 Status perkawinan : menikah , umur waktu menikah : 22 th
 Pernikahan ini yang ke 1 sah lamanya 10 bulan
 Hubungan dengan suami : baik
b) Kehamilan ini diharapkan oleh ibu, suami, keluarga;
Respon & dukungan keluarga terhadap nifas ini: Baik
c) Mekanisme koping (cara pemecahan masalah) : diskusi bersama keluarga
d) Ibu tinggal serumah dengan : suami dan anak
e) Pengambil keputusan utama dalam keluarga : suami

4
f) Dalam kondisi emergensi, ibu tidak dapat mengambil keputusan sendiri.
g) Orang terdekat ibu : suami
h) Yang menemani ibu untuk kunjungan PNC : suami dan keluarga
i) Adat istiadat yang dilakukan ibu berkaitan dengan Nifas : tidak ada
j) Penghasilan perbulan: Rp. 2.000.000 Cukup
k) Praktik agama yang berhubungan dengan nifas : tidak ada
l) Keyakinan ibu tentang pelayanan kesehatan :
ibu dapat menerima segala bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh nakes wanita maupun pria;
m) Tingkat Pengetahuan Ibu :
Hal-hal yang sudah diketahui ibu : Ibu sudah mengetahui ASI eksklusif
Hal-hal yang belum diketahui ibu :
 Cara mengurangi nyeri dan perawatan luka perineum dan genetalia pasca
bersalin
Hal-hal yang ingin diketahui ibu :
 Cara mengurangi nyeri dan perawatan luka perineum dan genetalia pasca
bersalin

5
D. DATA OBYEKTIF
1. PEMERIKSAAN FISIK:
a. Pemeriksaan Umum:
1) Keadaan umum: Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Tensi : 110/ 70 mmHg
4) Suhu /T : 36,7 C
5) Nadi : 82 x / menit
6) RR : 20 x / menit
b. Status present
 Kepala : Mesochepal, rambut warna hitam dan tidak mudah
dicabut, tidak ada benjolan abnormal
 Muka : tidak oedem, tidak pucat
 Mata : simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih
 Hidung : simetris, tidak ada polip, tidak ada sekret
 Mulut : bibir lembab, tidak ada karies gigi, tidak ada gigi
berlubang, tidak sariawan
 Telinga : tidak ada penumpukan serumen, simetris, pendengaran
baik
 Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, kelenjar limfe
dan vena jugularis , tidak ada nyeri telan
 Ketiak : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
 Dada : simetris, tidak ada tarikan dinding dada, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada benjolan abnormal
 Abdomen : tidak ada bekas luka operasi, tidak ada pembesaran
limpa dan hepar
 Lipat paha : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
 Vulva : tidak oedem, tidak ada varises, terdapat jahitan
perineum
 Ekstremitas : tidak oedem, tidak ada nyeri tekan, tidak terasa hangat,
turgor kulit baik, pergerakan normal, kuku jari bersih
 Punggung : tidak ada kelainan pada tulang punggung, tidak ada
benjolan abnormal

6
 Anus : tidak ada hemorroid

c. Status Obstetrik
 Muka : tidak oedem, tidak pucat
 Mamae : payudara membesar, putting susu menonjol dan
bersih, kolostrum sudah keluar
 Abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat, VU kosong,
kontraksi keras.
 Genetalia : PPV : lokhea berwarna merah kehitaman
(rubra), jumlah darah kurang lebih 150 cc, bau
khas darah.
Luka perineum : derajat II, jahit jelujur, posisi luka
miring ke kiri, kondisi luka masih basah, tidak ada
tanda – tanda infeksi.
2. Pemeriksaan penunjang : Tidak dilakukan pemeriksaan

E. ANALISA
Ny. L umur 23 tahun P1A0 post partum 6 jam fisiologis
Ny. L umur 23 tahun P1A0 post partum 14 hari dengan mastitis
Masalah : nyeri luka jahitan, dan belum mengetahui perawatan daerah genetalianya
Masalah : bengkak payudara, demam, bayi rewel karena belum lancar menyusu
Kebutuhan : informasi tentang cara mengurangi nyeri luka jahitan dan perawatan daerah
genetalianya
Kebutuhan : informasi tentang perawatan payudara dan tehnik menyusui yang benar

F. PELAKSANAAN Tanggal : 27 Oktober 2020 Jam : 09.15 WIB


1. Memberitahukan kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa ia dalam keadaan baik dan
normal (TD : 110/ 70 mmHg, Suhu /T: 36,7 C, Nadi: 82 x menit, RR: 20 x / menit,
TFU : 2 jari dibawah pusat)
Hasil : Ibu mengerti bahwa ia dalam keadaan baik dan normal (TD : 110/ 70 mmHg,
Suhu /T: 36,7 C, Nadi: 82 x menit, RR: 20 x / menit, TFU : 2 jari di bawah pusat)
2. Memberikan penjelasan pada ibu penyebab perut terasa mulas setelah bersalin yaitu
karena adanya kontraksi yang akan menjepit pembuluh darah sehingga dapat

7
menghentikan perdarahan dan itu merupakan hal yang normal dan menandakan
kontraksi uterus ibu baik.
Hasil : ibu mengerti bahwa penyebab mulas yang dirasakan dikarenakan adanya
kontraksi yang akan menjepit pembuluh darah sehingga dapat menghentikan
perdarahan.
3. Menganjurkan ibu untuk menarik nafas dalam yaitu dengan cara menarik nafas
melalui hidung dan mengeluarkannya melalui mulut, teknik ini dinamakan teknik
relaksasi nafas dalam dan digunakan untuk mengurangi nyeri kontraksi serta nyeri
pada luka jahitan perineum.
Hasil : Ibu mengerti dan bersedia melakukan teknik relaksasi nafas dalam untuk
mengurangi nyeri.
4. Menganjurkan ibu maupun keluarga untuk melapor kepada tenaga kesehatan apabila
terjadi perdarahan yang banyak dan perut tidak berkontraksi.
Hasil : Ibu dan keluarga bersedia melapor kepada tenaga kesehatan apabila terjadi
perdarahan yang banyak dan perut tidak berkontraksi.
5. Mengajarkan keluarga untuk masase uterus yaitu dengan memijat perut ibu searah
jarum jam.
Hasil : keluarga bersedia untuk melakukan masase uterus.
6. Mengajarkan dan membantu ibu untuk mobilisasi dini.
Hasil : Ibu sudah bisa miring kiri, kanan, duduk dan berdiri
7. Mengajarkan ibu cara menyusui yang benar yaitu dengan menyusui bayi sesering
mungkin, setiap 2 jam sekali (on demand), jika bayi tidur >2 jam, bangunkan lalu
susui, susui sampai payudara terasa kosong, lalu pindah ke payudara sisi yang lain.
Hasil : Ibu mengerti cara menyusui yang benar yaitu dengan menyusui bayi sesering
mungkin, setiap 2 jam sekali, jika bayi tidur >2 jam, bangunkan lalu susui, susui
sampai payudara terasa kosong, lalu pindah ke payudara sisi yang lain
8. Menganjurkan ibu untuk menjaga kehangatan bayinya dengan cara mengganti pakaian
bayi apabila basah, jauhkan bayi dari jendela ataupun kipas angin, dan membedong
bayinya.
Hasil : Ibu bersedia menjaga kehangatan bayinya.
9. Menjelaskan pada ibu teknik perawatan luka jahitan perineum yaitu membersihkan
dengan air biasa dari arah depan ke belakang kemudian dikeringkan dengan handuk
atau tisu kering, menganjurkan ibu untuk rajin mengganti pembalut apabila setelah
BAB, BAK, dan jika dirasa sudah lembab.

8
Hasil : ibu mengerti dan bersedia mengikuti anjuran yang disampaikan.
10. Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi obat dari puskesmas sesuai anjuran
tenaga kesehatan dan mengingatkan kembali untuk kontrol ke puskesmas 3 hari yang
akan datang.
Hasil : ibu bersedia mengkonsumsi obat dari puskesmas dengan rutin berupa Asam
mefenamat 500 mg (3x1), Amoxilin 500 mg (3x1), vitamin A 200.000 IU (diminum
24 jam dari minum vitamin A yang pertama) dan tablet Sulfat Ferosus 200 mg (1x1)
dan ibu akan kontrol hari Sabtu tanggal 31 Oktober 2020.

9
Kunjungan Ulang KF 2 Tanggal 31 Oktober 2020 Pukul 08.00 WIB

Hari/Tanggal Pengkajian : Sabtu, 31 Oktober 2019


Jam : 08.00 WIB
Tempat : Puskesmas Kutowinangun
1. Subyektif
a. Keluhan Utama : Ibu mengatakan dalam masa nifas hari ke 4. Ibu sudah melakukan
perawatan luka perineum sesuai dengan yang dianjurkan tapi kadang merasa takut jika
akan merusak jahitannya. Perineum masih sedikit nyeri.
b. Psikologis : Ibu mengatakan saat ini ibu merasa senang dengan kehadiran bayinya dan
tidak merasa terbebani karena suami dan orang tua turut membantu ibu untuk mengurus
keperluan ibu dan bayi, serta membantu mengerjakan pekerjaan rumah ibu. Ibu
mengatakan saat ini sudah lebih nyaman karena ibu sudah mulai menikmati peran
barunya sebagai seorang ibu.
c. Evaluasi kunjungan sebelumnya :
Ibu mengatakan perineum masih sedikit nyeri. Jahitan sudah bagus namun masih basah
karena kurangnya perawatan luka jahitan perineum. Ibu mengatakan sudah
mengkonsumsi makanan tinggi protein seperti putih telur, ikan laut, tahu dan tempe
seperti yang dianjurkan bidan pada pertemuan sebelumnya. Ibu mengatakan bahwa
sudah mengkonsumsi sayur-sayuran hijau dan kini BAB nya sudah seperti biasa.
d. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
1) Nutrisi
Napsu makan ibu bertambah, ibu makan 3-4 kali sehari dengan porsi sedang setiap
hari dengan nasi, sayur dan lauk yang bervariasi dan tidak pantang makan seperti
yang telah dianjurkan bidan sebelumnya. Ibu minum 8-10 gelas sehari air putih dan
kadang-kadang minum teh pada sore hari.
2) Eliminasi
BAK 5-6 kali/hari warna kuning jernih
BAB 1 kali sehari warna kuning, konsistensi lembek.
Pola eliminasi tidak ada keluhan BAK maupun BAB
3) Personal hygiene
Mandi dan gosok gigi 2 kali sehari, keramas 3 kali seminggu, ganti pakaian 2 kali
sehari, ganti pembalut 2-3 kali sehari.

10
4) Istirahat/tidur
Tidur malam ±8 jam sehari, bangun di malam hari untuk menyusui dan ganti
popok bayinya.
Tidur siang kadang-kadang 1 jam perhari.
Pola istirahat tidak ada keluhan
5) Aktifitas fisik
Ibu sudah bisa melakukan aktivitas fisik seperti biasanya seperti membersihkan
rumah, dan memasak dengan dibantu ibu kandung sesekali.
6) Pola menyusui
Ibu menyusui bayinya setiap kali bayinya menangis atau setiap 2 jam sekali
dibangunkan bila bayinya tertidur. Ibu mengatakan ASI nya saat ini sudah keluar
lancar.
Keluhan : tidak ada keluhan atau masalah.
e. Data Pengetahuan
1) Hal-hal yang sudah diketahui ibu
Ibu mengatakan sudah mengetahui cara perawatan luka jahitan perineum,
perawatan bayi baru lahirs.
3) Hal-hal yang ingin diketahui ibu
Ibu mengatakan ingin mengetahui cara menyimpan ASI perah karena ibu akan
memberikan ASI Eksklusif pada bayinya jika kemungkinan ibu akan bekerja lagi
seperti sebelum menikah, dan gizi ibu nifas.
2. Obyektif
a. Keadaan umum: baik
b. Kesadaran : composmentis
c. Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Suhu : 36,6 ᵒC
RR : 22 x/menit
d. Status present : normal tidak ada kelainan, ekstermitas tidak oedema.
e. Status Obstetricus
Muka : tidak oedema, tidak pucat
Mamae
Puting susu : Menonjol, tidak ada lecet, dan bersih

11
Produksi ASI : ASI sudah keluar lancar
Tanda-tanda infeksi : Tidak ada bengkak dan kemerahan, ibu tidak
mengalami demam, tidak ada nyeri tekan pada
payudara.
Abdomen
Kontraksi : Baik, uterus teraba keras.
TFU : 3 jari dibawah pusat
Kandung kemih : Teraba kosong
Genetalia
PPV : Lokhea berwarna merah kecoklatan (sanguinolenta),
ganti pembalut 2-3 kali/hari, Luka perineum masih basah,
posisi luka miring ke kiri, luka 4 cm
3. Analisa
Ny. L usia 23 tahun P1A postpartum 4 hari fisiologis
Masalah :
1. Kadang masih merasa takut untuk melakukan perawatan luka jahitan perineum
2. Kurangnya pengetahuan ibu tentang cara menyimpan ASI
Kebutuhan :
1. Motivasi ibu agar berani untuk melakukan perawatan luka jahitan perineum dengan
benar
2. Informasi cara menyimpan ASI dan gizi ibu nifas.
4. Penatalaksanaan
Hari/Tanggal : Sabtu, 31 Oktober 2020
Jam : 08.15 WIB
a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa saat ini ibu dalam kondisi yang baik
(tekanan darah : 120/80 mmHg, nadi : 82 x/menit, suhu : 36,6 ᵒC, RR : 22 x/menit)
Hasil : Ibu mengatakan senang mengetahui kondisinya baik.
b. Mengajurkan ibu untuk melakukan teknik relaksasi nafas dalam apabila ibu merasa
nyeri pada luka jahitan perineum
Hasil : Ibu bersedia untuk melakukan teknik relaksasi nafas panjang saat nyeri pada
jahitan perineum dan setelah melakukannya nyeri hilang.
c. Melakukan evaluasi cara ibu melakukan perawatan luka jahitan perineum
Hasil : ibu menjelaskan bahwa ibu melakukan perawatan luka jahitan perineum dengan
hanya menyiramnya dengan air bersih dan mengeringkan dengan handuk atau tisu tapi

12
terkadang masih belum kering dengan sempurna dikarenakan takut akan merusak
jahitan.
d. Memberitahu ibu bahwa ibu tidak perlu takut untuk memegang atau menyentuh bagian
luka jahitan perineum, karena saat dilakukan jahitan bidan akan memastikan bahwa
jahitannya kencang dan tidak akan rusak serta benang jahitan akan menyatu dengan
daging dan otot perineum nantinya.
Hasil : ibu menganggukan kepala dan mengatakan paham dengan penjelasan bidan.
e. Menjelaskan kembali teknik perawatan luka jahitan perineum yaitu membersihkan
dengan air biasa kemudian dikeringkan dengan handuk atau tisu kering, menganjurkan
ibu untuk rajin mengganti pembalut apabila setelah BAB, BAK, dan jika dirasa sudah
lembab.
Hasil : ibu mengerti dan bersedia mengikuti anjuran yang disampaikan.
f. Memberikan informasi tentang cara penyimpanan ASI yaitu ASI yang sudah diperah
dapat dimasukan ke dalam botol/gelas tertutup diberi label atau notifikasi tanggal dan
jam pada saat memerah. Kemudian dapat di simpan di kulkas/freezer/maupun diletakan
di dalam suhu ruangan. Bila ASI disimpan di dalam freezer dapat bertahan selama 3
bulan, bila disimpan di kulkas bukan di freezer nya hanya dapat bertahan selama 5 hari
namun apabila disimpan di dalam suhu ruangan hanya dapat bertahan selama 6-8 jam.
Ibu dapat meminumkan ASI Perah ke bayi dengan cara diambil dari tanggal yang
paling lama (first in first out). ASI yang beku atau dingin tersebut harus dihangatkan
terlebih dahulu dengan direndam air hangat di dalam mangkuk.
Hasil : ibu dapat menyebutkan kembali cara menyimpan ASI seperti yang dijelaskan
bidan.
g. Menganjurkan ibu untuk senam nifas agar mempercepat penurunan tinggi fundus uteri
serta membantu mempercepat pemulihan pada masa nifas dan memberitahu ibu bisa
melihat video tutorial senam nifas di media sosial atau melalui literasi digital.
Hasil : ibu bersedia melakukan senam nifas dengan melihat di media sosial.
h. Menjelaskan pada ibu mengenai nutrisi ibu nifas, yaitu ibu membutuhkan makanan
yang mengandung protein tinggi seperti telur, daging ikan sebagai sumber pemulihan
tubuh, makan yang mengandung zat besi seperti sayur sayuran berwarna hijau, makan
yang mengandung vitamin C seperti jeruk, dan ibu tidak ada pantangan dalam makan,
serta menjelaskan pada ibu untuk makan 2x dari porsi makan sebelum hamil.
Hasil : ibu mengerti bahwa nutrisi ibu nifas dan bersedia untuk memenuhi nutrisi ibu
nifas

13
i. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi yaitu perawatan tali pusat,
menjaga bayi agar tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.
Hasil : Ibu mengerti dan bersedia melakukannya.
j. Memberitahu ibu mengenai tanda bahaya post partum (setelah melahirkan), yaitu
adanya pengeluaran darah yang berlebihan disertai rasa pusing dan kunang kunang,
kontraksi tidak ada, bengkak di muka, tangan, kaki, ibu mengalami depresi, payudara
bengkak, dan memerah
Hasil : ibu mengerti bahwa tanda bahaya post partum dan dapat menyebutkan kembali.
k. Memberikan ibu suplemen sulfas ferosus 200 mg 10 tablet diminum 1 kali sehari pada
malam hari menjelang akan tidur, dan memberitahu cara meminumnya.
Hasil : Ibu bersedia untuk meminum suplemen Sf yang diberikan
l. Menganjurkan ibu untuk kontrol jika ada keluhan.
Hasil : Ibu bersedia untuk kontrol ulang jika ada keluhan.

Kunjungan Ulang KF 3 Tanggal 6 November 2020 Pukul 15.00 WIB

Hari/Tanggal Pengkajian : Jumat, 6 November 2019


Jam : 15.00 WIB

14
Tempat : Via Chat Whatsapp
1. Subyektif
a. Keluhan Utama : ibu mengatakan sudah tidak ada keluhan
b. Evaluasi kunjungan sebelumnya :
Ibu mengatakan sudah mengetahui cara penyimpanan ASI, dan sudah berani untuk
melakukan perawatan luka jahitan perineum dengan benar, kemudian ibu sudah rutin
menyusui bayinya setiap 2 jam sekali sesuai kebutuhan bayi dan apabila bayi
menangis. Lokea merah kekuningan (sanguilenta).
c. Data Pengetahuan
Hal-hal yang sudah diketahui ibu
Ibu mengatakan sudah mengetahui cara menyimpan ASI
Ibu sudah mengetahui gizi pada ibu nifas
Ibu sudah mengetahui cara perawatan luka jahitan perineum
2. Obyektif : -
3. Analisa
Ny. L usia 23 tahun P1A0 postpartum 10 hari fisologis
4. Penatalaksanaan
Hari/Tanggal : Jumat, 6 November 2019
Jam : 15.15 WIB
Tempat : Via Chat Whatsapp
1. Menganjurkan ibu untuk melanjutkan menyusui bayi minimal 8 kali sehari atau setiap 3
jam atau sesering mungkin dan sesuai keinginan bayi (on demand).
Hasil : Ibu bersedia menyusui bayi nya sesering mungkin
2. Menganjurkan ibu untuk tetap memperhatikan kebutuhan gizi ibu menyusui agar
produksi ASI tetap lancar.
Hasil : Ibu bersedia memperhatikan kebutuhan gizi pada ibu menyusui
3. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup pada siang hari dan malam hari saat bayi tidur.
Hasil : Ibu bersedia istirahat cukup.
4. Menganjurkan ibu untuk datang ke fasilitas kesehatan terdekat apabila ada keluhan.
Hasil : Ibu bersedia melakukannya
5. Mengingatkan ibu untuk mengkonsumsi suplemen tambah darah satu kali sehari.
Hasil : Ibu bersedia untuk mengkonsumsi tablet tambah darah
6. Menganjurkan ibu untuk kontrol jika ada keluhan.
Hasil : Ibu bersedia untuk kontrol jika ada keluhan.

15
16

Anda mungkin juga menyukai