Contoh Bioteknologi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

Contoh contoh

Bioteknologi konvensional Bioteknologi modern


Tahu Kultur jaringan
Roti Bayi tabung
Keju Kloning
Yoghurt Terapi genetik
Mentega Hewan transgenik
Nata de coco Inseminasi buatan
Tempe Hormon insulin
Kecap Vaksin
Tapai
Tauco
Oncom
Acar
Sufu (tofu)
Kimchi
Kefir
tempoyak
Sosis
Anggur minuman
Cuka
Bir
Terasi

BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL
1. Cara pembuatan tahu
 Bahan :
- 1 kg kacang kedelai yang sudah direndam semalaman
- 100 ml cuka makan
- Air
 Alat :
 Blender
 Panci besar
 Serbet makan
 Saringan
 Cara pembuatan :
 Kacang kedelai yang sudah direndam semalaman, dipacah dengan cara diremas-
remas.
 Kedelai dan air secukupnya diblender sampai lembut dan halus
 Tambahkan air hingga volume susu kedelai 10 l. Masak di atas kompor. Sediakan
wadah untuk air dingin. Saat mulai panas, susu kedelai akan berbusa. Segera
siram susu kedelai dengan air dingin dan suhu kompor diturunkan. Setiap busa
mulai naik, segera siram dengan air dingin. Rebus terus susu kedelai hingga busa
habis. Biarkan susu kedelai tanpa busa mendidih dengan api sedang, selama 20
menit.
 Setelah susu kedelai agak dingin, saring menggunakan saringan yang di atasnya di
lapisi serbet makan. Peras ampas kedelai hingga susu keluar semua. Ampas susu
kedelai ini, namanya OKARA. Jika suka okara ini bisa di olah menjadi perkedel,
kue, kroket dll.
 Susu kedelai direbus kembali hingga panas tetapi belum mendidih
 Angkat susu kedelai dari kompor. Masukkan 100 ml cuka makan, aduk sebentar.
Diamkan susu kedelai selama 30 menit. Susu kedelai akan terpisah menjadi calon
tahu dan air.
 Saring massa tahu dengan serbet makan hingga air keluar. Serbet ditata rapi
kemudian ditindih dengan pemberat, diamkan 15-20 menit hingga semua air
keluar.
 Tahu sudah jadi.

2. Cara pembuatan roti :


 Bahan :
 400 gr tepung terigu
 3 sendok makan susu bubuk
 2 butir telur ayam utuh
 3 sendok makan mentega
 230 ml air dingin
 4 sendok makan gula pasir
 2 sendok makan ragi instan
 1 sendok teh garam halus
 Cara membuat :
 Campurlah semua bahan seperti tepung terigu, susu bubuk, gula pasir, garam dan
ragi instan, lalu aduklah menggunakan mixer roti sampai semua adonan rata.
 Masukkan telur lalu berilah air es sedikit demi sedikit sambil diuleni dengan
tangan.
 Masukkan mentega sambil diuleni terus sampai adonan menjadi kalis.
 Bulatkanlah adonan itu lalu diamkan dalam wadah kurang lebih selama 30 menit.
 Kempiskan adonan dengan cara ditinju, lalu masukkan adonan kedalam loyang
khusus roti tawar yang sudah dioles dengan mentega, dan diamkan selama 45
menit sampai adonan mengembang.
 Panggangdi dalam oven sampai roti tawar benar-benar matang.
 Potong-potong roti tawar menjadi beberapa bagian.
 Roti tawar sudah siap untuk dihidangkan.

3. Cara pembuatan keju


 Alat dan bahan :
 Susu segar 2 gelas minuman
 Air jeruk lemon 3 sendok makan
 Garam secukupnya
 Panci pemanas
 Saringan
 Cara membuat :
 Panaskan susu dalam panci sampai mendidih atau sekitar 90 derajat Celcius
sambil diaduk.
 Setelah mendidih dinginkan air rebusan susu sampai suhu 30 derajat Celcius.
 Tambahkan air jeruk dan aduk sampai terpisah antara zat padat pada susu
dengan zat cair.
 Masukkan cuka dan aduk sampai beberapa menit.
 Saring gumpalan susu padat sehingga benar-benar terpisah dengan air.
 Tambahkan garam secukupnya pada gumpalan keju kemudian biarkan beberama
menit.
 Simpan keju dalam bentuk bulatan dalam lemari es.

4. Cara membuat yoghurt


 Alat :
 Panci
 Pengaduk/Spatula
 Kompor/Pemanas
 Kemasan (Plastik, cup, botol)
 Kulkas
 pH meter
 Bahan :
 Susu sapi (Segar/kemasan) sebanyak 1 liter
 Biakan murni bakteri Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus
( dapat diganti dengan yoghurt plain )
 Essence
 Cara membuat :
 Panaskan 1 liter susu segar yang akan difermentasikan kedalam panci hingga
suhunya kurang lebih 90°C selama 15 menit. Selama pemanasan diupayakan susu
diaduk supaya tidak pecah.
 Susu di dingin kan sampai suhu mencapai 40°C, lalu masukan bibit yogurt
sebanyak 2 % dari susu yang difermentasikan, sedikit demi sedikit sambil diaduk
supaya larut.
 Kemudian tutup panci tersebut dan simpanlah pada suhu 43°C selama 3 jam
 Setelah selesai, masukan kedalam botol bekas air mineral kemudian tutup rapat
rapat botol tersebut.
 Biarkan dalam ruangan dengan suhu 43°C selama 24 jam sampai susu mengental.

5. Cara membuat mentega


 Alat dan bahan:
 Susu segar
 Mixer atau pengocok
 Saringan
 Mangkpk/baskom
 Pengaduk atau sendok
 Garam (bila menginginkan rasa asin)
 Cara membuat :
 Susu segar dididihkan lalu didinginkan dilemari es hingga membentuk 2
lapisan.lapisan atas berupa bekuan bernama kepala susu, dan lapisan bawah
merupakan cairan.
 Kepala susu di pindah ke dalam baskom lainnya.
 Kepala susu yang telah dipisahkan kemudian di pasteurisasi(dipanaskan) pada
suhu 700c selama 30 menit. Dan didinginkan hingga mencapai suhu kamar.
 Starter di tambahkan sebanyak 3% dan diaduk hingga rata. Selanjutnya dibiarkan
pada suhu kamar hingga kepala susu enjadi asam () dan disimpan dalam lemari
es, didinginkan hingga suhu mencapai -40c.
 Kemudian adonan mentega setengah jadi di mixer selama 5-7 menit.
 Mixer dimatikan saat adonan mentega sudah terpisah dengan cream. Kemudian
adonan dikeluarkan dan disaring menggunakan saringan bersih. Adonan yang
tertinggal di saringan adalah adonan mentega yang siap digunakan.
 Aduk mentega selama 8 menit hingga benar-benar halus.
 Bila sudah halus, simpan mentega diwadah tertutup dan simpan di tempat yang
lembap.

6. Cara pembuatan nata de coco


 Alat :
 Panci/Langseng dari stenless
 Pengaduk/sinduk stenless
 Kompor
 Timbangan duduk
 Gelas ukur
 Baki plastik
 Koran penutup
 Karet pengikat
 Rak untuk Baki Plastik
 Muk Ukur
 Kain Kassa/Saringan Halus

 Bahan :
 Air Kelapa murni
 Gula Pasir/putih
 Za/Urea
 Cuka Biang
 Bibit Nata De Coco/Sari Kelapa
 Cara membuat :
 Air kelapa mentah di saring, dan dimasukkan ke dalam dandang/panci ukuran 5
liter/20 liter di masak sampai mendidih 100 derajat celcius, setelah mendidih
masukkan gula pasir, untuk dandang/panci 5 liter gula 250 gr, za 0,5 gr, cuka
biang 50 cc dan untuk dandang 20 literx4 dari dandang/panci 5 liter.
 Air kelapa yang sudah mendidih yang dicampur dengan gula, za, cuka biang
masukan ke dalam baki plastik kira 1,2 liter dan harus dipastikan bahwa baki
plastik dalam kondisi bersih dan steril dari bakteri.
 Baki plastik ditutup dengan menggunakan koran dan pastikan koran pun dalam
kondisi steril dari bakteri yang akan mengganggu pertumbuhan nata de coco/sari
kelapa, koran harus dijemur dipanas matahari.
 Baki-baki ditutup rapat dan disusun di atas rak baki secara rapi dan ditiriskan
sampai dingin untuk diberi bibit nata de coco
 Pembibitan dilakukan pada pagi hari sekitar jam 5.30-6.30, hasil pembibitan
ditutup kembali
 Baki hasil pembibitan tidak boleh terganggu apapun, tidak digoyang-goyang, bila
ingin melihat hasil nata de koko bisa dilihat pada hari ke 3.
 Baki hasil pembibitan di biarkan selama satu minggu
 Pada hari ke 7 silakan dibuka.

7. Cara pembuatan tempe


 Alat dan bahan :
 Baskom
 Saringan
 Dandang
 Kipas angin
 Sotel kayu
 Tampah
 Kompor
 Kacang Kedelai
 Ragi tempe
 Daun pisang/kantong plastik
 Cara membuat :
 Cuci bersih semua peralatan terlebih dahulu. Keringkan.
 Cuci bersih kacang kedelai.
 Rendamlah kacang kedelai kurang lebih selama 13-18 jam.
 Jika sudah lunak, kelupas kulitnya.
 Bilas menggunakan air.
 Rebus kembali biji kedelai yang sudah dibilas air tadi.
 Tiriskan pada tampah. Kipasi menggunakan kipas angin hingga tidak terlalu panas.
 Masukkan ragi tempe ke biji kedelai secara merata, aduk rata.
 Masukkan biji kedelai yang sudah diberi ragi pada daun pisang atau kantong
plastik. Untuk tebal tipisnya sesuai dengan selera anda.
 Untuk mendapatkan tempe yang baik, waktu yang dibutuhkan untuk proses
fermentasi adalah 2 hari dengan suhu kamar. Usahakan kacang kedelai anda
sudah tertutupi jamurnya.

8. Cara membuat kecap


 Bahan :
 1 kilogram kedelai putih atau hitam
 3 gram ragi tempe
 3 lembar daun salam
 3 lembar daun jeruk
 4 cm lengkuas
 1 sendok teh pokak
 6 kilogram gula merah
 1 1/2 liter air (untuk melarutkan gula merah)
 800 gram garam untuk 4 liter air
 Cara membuat :
 Cuci kedelai sampai bersih lalu rendam didalam 3 liter air selama kurang lebih 12
jam
 Setelah itu masukkan kedelai kedalam karung lalu injak-injak sehingga biji kedelai
terbelah dua, atau dapat juga memakai mesin giling tipe cakram
 Biji kedelai yang sudah terbelah ini dicuci bersih.
 Rebus kedelai dalam air mendidih selama 40 menit atau 60 menit hingga lunak.
Lalu tiriskan dan dinginkan.
 Beri ragi tempe dan campur sampai merata pada permukaan kedelai. Diamkan
selama kurang lebih 3 -5 hari
 Setelah jamur putih tumbuh merata pada kedelai, pisahkan biji-biji kedelai
menggunakan tangan.
 Jemur sampai agak kering
 Rendam dalam larutan garam selama 3 sampai 4 minggu didalam suhu ruang.
Maksimal proses penggaraman selama 2 bulan.
 Tuang air bersih, kemudian masak hingga terlihat mendidih. Lantas angkat dan
saring.
 Tambahkan gula merah serta bumbu pada hasil saringan, kecuali daun jeruk dan
daun salam. Giling sampai halus dan merata.
 Masak hasil gilingan tersebut sambil diaduk-aduk.
 Ketika sudah mendidih dan buihnya hilang lalu angkat dan dinginkan.
 Saring larutan menggunakan kain saring, sehingga ampas-ampasnya terangkat.
 Masukkan kecap dalam botol atau wadah tertutup.

9. Cara membuat tapai


 Bahan :
 Siapkan 1 kg singkong/ketela pohon sebaiknya pilih yang sudah tua
 1 butir ragi tape
 Cara membuat :
 Kupas singkong dengan cara menguliti (jangan dikupas menggunakan pisau).
Kemudian cuci bersih dengan air mengalir hingga benar benar bersih.
 Selanjutnya potong potong singkong tersebut sesuai selera. Tapi umumnya
berukuran sekitar 10 cm.
 Khusus untuk tape singkong jenis peyeum, singkong yang sudah dikuliti tak perlu
dipotong karena dikukus secara utuh, namun perlu diingat kita membutuhkan
wadah yang besar.
 Setelah singkong dipastikan bersih, kita masukkan dalam kukusan dan masak
hingga matang.
 Yang perlu diperhatikan saat mengukus singkong adalah tekstur singkong tidak
boleh terlalu matang atau overcook, sebaiknya dikukus selama 30 menit saja, dan
selalu cek teksturnya.
 Setelah matang, angkat singkong dan tiriskan hingga dingin. Dalam meniriskan
singkong, sebisanya jangan kontak langsung dengan kulits tangan. Gunakan
sarung tangan atau garpu agar singkong steril dan tidak terkontaminasi. Hal ini
sangat penting untuk proses fermentasi yang sempurna. Hadirnya “makluk asing”
seperti kotoran, atau keringat bisa mengganggu proses fermentasi.
 Siapkan wadah seperti panci atau baskom, kemudian lapisi dengan daun pisang di
bagian alas dan pinggirnya.
 Taburi dengan ragi/jamur tape yang sudah dihaluskan kemudian tata singkong
dengan garpu hingga satu lapis. Kemudian di atasnya ditaburi lagi ragi, taruh lagi
singkong di lapis kedua dan seterusnya.
 Setelah itu tutup rapat dengan daun pisang dan tutup rapat.
 Biarkan proses fermentasi berjalan, biasanya membutuhkan waktu sekitar 2×24
jam. Setelah dua hari dua malam, silakan dibuka dan cek apakah tekstur tape
singkong sudah lembek atau belum, caranya cukup tusuk dengan garpu. Jika
belum tutup lagi, namun jika sudah berarti tape singkong sudah jadi.

10. Cara membuat tauco


 Alat :
 Baskom
 Alat untuk mengaduk
 Kompor
 Panci
 wadah dengan tutupnya
 Bahan :
 Kedelai kuning 1 kg
 Ragi tempe 50 gram
 Tepung ketan 50 gram
 Tepung beras 50 gram
 Garam 400 gram
 Gula aren 250 gram
 Air 2 liter
 Cara membuat :
 Bersihkan kacang kedelai kemudian cuci hingga bersih.
 Rendam dalam air panas selama 5 menit. Ganti air rendamannya dengan air
dingin dan diamkan selama 12 jam.
 Kupas kulit kedelai hingga berbentuk kepingin biji kedelai.
 Rebus kedelai selama 2 jam, tiriskan selama 1 jam (sampai dingin). Sisihkan.
 Campur tepung beras dan tepung ketan, sangrai hingga berwarna kuning.
 Tambahkan ragi tempe lalu aduk sampai rata.
 Ratakan kedelai di atas tampah, taburkan campuran tepung. Peram/fermentasi
selama 3 hari.
 Jemur kedelai hingga kering kemudian haluskan gumpalan-gumpalannya.
 Larutkan garam dengan air. Masukkan campuran kedelai dalam wadah, tuang
larutan garam. Tutup agak rapat dan peram kembali selama 4 minggu.
 Tambahkan gula pada kedelai yang sudah diperam, masak hingga mendidih dan
tidak terbentuk buih-buih lagi

11. Cara membuat oncom


 Bahan :
 Kacang tanah sebanyak 1 kg yang telah dikupas dan dibersihkan
 100 gr ragi oncom
 Cara membuat :
 Giling kacang tanah hingga hancur, tapi jangan biarkan sampai hancur secara
halus.
 Lalu, press kacang tanah agar kandungan minyak di dalamnya bisa hilang.
Kemudian, cetak kacang tanah tadi dalam bentuk bulatan.
 Rendam kacang tanah yang telah terbentuk tadi dalam air matang hingga
menutupi semua permukaan hingga 7 jam. Setelah kacang tanah tadi sudah
berubah terlihat lebih lunak atau sudah menyerupai bubuk oncom, anda bisa
simpan di keranjang bambu yang terdapat beberapa lubang di bawahnya.
Diamkan dalam keranjang bambu selama semalam.
 Keesokan harinya, kukus bakal oncom tersebut dalam panci hingga lunak. Setelah
dirasa sudah lunak, angkat bakal oncom dan bentuk dalam bentuk persegi seperti
selayaknya oncom.
 Lalu, diamkan bakal oncom sekitar 12 jam. Proses selanjutnya adalah
menaburkan ragi oncom pada semua bagian oncom secara merata. Jika dirasa
sudah merata, tutup oncom tersebut menggunakan karung dan pastikan tidak
ada udara yang bisa masuk.
 Tunggu minimal 24 jam untuk melihat jamur yang akan muncul di oncom. Jika
telah muncul jamur pada bagian permukaan oncom, berarti oncom siap untuk
diolah menjadi makanan.

12. Cara membuat acar


 Bahan :
 500 gram mentimun yang telah dipotong dadu.
 25 butir bawang merah kecil yang telah dikupas. Biarkan utuh.
 15 siung bawang putih yang telah dikupas. Biarkan utuh.
 25 buah cabe rawit merah. Biarkan utuh.
 1 liter air matang.
 150 gram gula pasir.
 50 ml cuka.
 1 sendok makan garam.
 750 ml air.
 Jahe
 Cara membuat :
 Pertama, didihkan air rebusan kemudian masukkan potongan mentimun, bawang
merah, bawang putih dan cabe rawit. Rebus sampai semuanya berubah warna.
Kemudian angkat dan tiriskan sampai dingin. Selanjutnya, rebus semua bumbu
pada bahan perendam sampai mendidih. Setelah itu angkat dan dinginkan.
Selanjutnya, masukkan campuran mentimun, bawang merah dan putih serta cabe
yang telah di rebus ke dalam bumbu yang juga telah direbus. Wadah terbaik
adalah botol atau toples yang steril. Diamkan selama 24 jam agar bumbu
meresap. Setelah itu, acar mentimun siap dikonsumsi.

13. Cara membuat sufu (tofu)


 Cara pembuatan :
- persiapan tahu, inokulasi kapang dan pematangan. Kadar air tahu untuk
fermentasi berbeda dengan tahu yang biasa dikonsumsi langsung. Secara umum
tahu untuk fermentasi mempunyai kandungan air sekitar 83%, dengan kadar
protein 10% dan lemak 4%. Sedangkan kadar air tahu biasa adalah sekitar
90%.Dalam tahap persiapan fermentasi, terlebih dahulu tahu tersebut direndam
dalam larutan yang mengandung 6 persen NaCI dan 2,5 persen asam sitrat
selama 1 jam, kemudian disterilisasi pada suhu 100 °C selama 15 menit.
Pertakuan ini bertujuan untuk mencegah pertumbuhan bakleri-bakleri pencemar,
tetapi tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan jamur yang dibutuhkan untuk
pembuatan sufu.

14. Cara pembuatan kimchi


 Bahan :
- 1 buah sawi putih.
- 2 buah bawang bombay, iris tipis.
- 4 batang wortel, iris tipis memanjang.
- 4 batang lobak putih, iris tipis.
- 4 batang daun bawang.
- 2 buah bawang putih, lalu parut.
- 1 ruas jahe, lalu diparut.
- 1/2 gelas bubuk cabe Korea.
- 2 sdt garam.
- 1 sdm gula pasir.
- 1/2 gelas garam kasar/garam laut.
- 1 gelas air.
- 1/4 gelas saus ikan Korea.
- 1/3 gelas air.
- 1 sdm tepung beras.
 Cara pembuatan :
- Sawi dibiarkan utuh dan cuci bersih dengan air mengalir hingga ke lembar
terdalam daun sawi. Sesudah bersih, rendam sawi dalam campuran tiga genggam
garam yang sudah dilarutkan dengan air matang untuk sedikitnya enam jam,
sampai sawi putih terlihat layu.
- Setelah enam jam, angkat sawi dan cuci kembali dengan air bersih hingga ke sela-
sela lipatan daun sawi agar sisa garam tercuci bersih. Tiriskan. Bila suka sawi bisa
dibiarkan utuh begitu saja atau dipotong menjadi dua bagian dengan membuang
ujung-ujung sawi.
- Saatnya mengolah sawi dengan campuran bahan-bahan bumbu. Campurkan 1/3
gelas air, gula dan tepung beras, masak hingga mengental kemudian
dinginkan.Campurkan jadi satu larutan tepung beras, bubuk cabai, jahe, bawang
putih, daun bawang, lobak, wortel, saus ikan, dan sedikit garam. Baurkan
campuran bumbu secara merata menutup semua bagian sawi hingga ke sela-sela
lembar daun terdalam. Simpan dalam wadah tertutup rapat dan biarkan
sedikitnya 2×24 jam sampai bumbu meresap ke dalam daging sawi dan jangan
menyimpan di dalam lemari es. Proses penyimpan lebih lama akan lebih baik
karena fermentasi berlangsung sempurna dan rasa yang dihasilkan akan
maksimal. Setelah itu, baru simpan kimchi dalam lemari es.
- Kimchi siap saji bisa disantap begitu saja atau disuguhkan sebagai makanan
pembuka sebelum makanan utama.

15. Cara membuat kefir


 Alat dan Bahan :
- Susu segar murni
- Kefir grain
- Toples atau botol
- Sendok kayu
- Stainer
- Timbangan
 Cara pembuatan :
- Masukkan satu liter susu segar ke dalam wadah(toples kaca/plastik)
- Masukkan kefir grain ke dalam wadah yang telah di isi susu lalu aduk perlahan
sampai grainnya menyatu
- Tutup wadah tersebut dengan rapat lalu simpan dalam ruangan yang gelap
selama 24 jam
- Buka tutup toples dan aduk perlahan sekali, ini dengan maksud supaya grainnya
kembali mendapatkan makanannya(susu)agar dapat menghasilkan kefir yang
bagus
- Setelah itu tutup kembali toples tersebut dan simpan kembali.
- Pertama tama, angkat/sendok bagian atas terlebih dahulu, lalu aduk perlahan
untuk bagian bawahnya, kemudian saring perlahan lahan, pastikan untuk
menggunakan wadah plastik/gelas, hindari penggunaan alat dari kawat/kaleng
- Setelah di saring ,simpan susu kefir ke dalam lemari pendingin
- Setelah dingin susu kefir siap untuk di minum.
- Bibit kefir yang telah di saring di masukan kembali kedalam lemari pendingin, jika
belum mau di gunakan lagi, beri sedikit susu segar agar grain tersebut tetap
sehat.Karena bibit kefir termasuk makhluk hidup juga yang membutuhkan
makanan

16. Cara membuat tempoyak


 Bahan :
- buah durian matang
- garam
 cara pembuatan :
- pertama ambil daging buah durian atau duren, masukan ke dalam guci atau
stoples, bubuhi garam secukupnya lalu ditutup rapat.
- Setelah sekitar satu minggu, buka dan diaduk rata
- Nah sekarang tempoyak siap digunakan, bisa dimakan langsung, sebagai
campuran masakan seperti “Brengkes Ikan Patin Tempoyak” atau bisa pula
dijadikan sambal.

17. Cara membuat sosis :


 Bahan :
- 600 gram daging ayam giling
- 4 sendok makan tepung tapioka atau tepung sagu
- 1 sendok teh bawang putih bubuk
- 1 butir putih telur
- 150 gram es serut
- Air 2 liter
- 1 sendok teh merica bubuk
- Garam secukupnya
- Gula pasir secukupnya
- Ketumbar bubuk secukupnya
- Air es secukupnya
- Selongsong Plastik Sosis
 Cara pembuatan :
- Campurkan daging ayam giling, sebagian es serut, dan garam halus. Aduk-aduk
adonan hingga merata.
- Tuangkan sedikit minyak, aduk lagi hingga rata.
- Tambahkan gula, lada, ketumbar, bawang putih, putih telur, tepung tapioka atau
tepung sagu, serta sisa es serut. Aduk hingga merata dan adonan teras kesat di
tangan.
- Masukkan adonan ke dalam plastik berbentuk segitiga atau piping bag. Jika tidak,
bisa juga dimasukkan ke dalam plasti biasa dan lubangi salah satu sudutnya untuk
menyemprotkan adonan.
- Semprotkan adonan sosis ke dalam casing sosis. Meskipun bisa menggunakan
plastik es mambo, cara ini kurang disarankan karena bahan plastik akan bereaksi
dengan adonan saat direbus.
- Ikat bagian bawah, kemudian buat ikatan setiap 10 sentimeter menggunakan
benang.
- Didihkan air dalam panci, diamkan selama 1 menit.
- Masukkan sosis yang sudah diikat-ikat, masak selama kira-kira 20 menit. Gunakan
api paling kecil dan jangan merebus sampai air mendidih supaya sosis tidak
pecah.
- Setelah 20 menit, angkat sosis, lalu masukkan ke dalam air es dan diamkan
beberapa waktu supaya bentuknya tidak berubah.
- Angkat sosis ayam dan tiriskan.
- Gunting masing-masing ujung sosis ayam, kemudian masukkan ke dalam wadah
yang tertutup. Simpan dalam freezer dan siap digunakan kapan saja.

18. Cara membuat wine


 Alat :
- Fermentor
- Hidrometer
- Sendok
- Pengaduk
- Kain saring
- Corong
 Bahan :
- yeast Sacharomyces cereviceae
- anggur
- air
- gula pasir
 cara membuat :
- Buah anggur dipilih yang telah matang dan baik (tidak rusak). Disimpan terlebih
dahulu selama 1 hari dengan suhu 2-4 oC.
- Buah tersebut terlebih dahulu dicuci bersih.
- Setelah ditiriskan buah direndam dalam air panas dengan suhu 80 oC selama 15
menit, lalu ditiriskan kembali.
- Buak dihancurkan, lalu difiltrasi untuk memisahkan ampas dari buah tersebut
(kulit dan biji) untuk mendapatkan sari buah.
- Air digunakan sebagai bahan campuran dalam sari buah dengan perbandingan 1 :
1.
- Penambahan gula sebanyak 1 : 10% larutan sari buah, tergantung pada anggur
yang digunakan.
- Untuk mendapatkan sari buah dengan aroma, cita rasa, dan tekstur yang
bermutu diperlukan pencampuran bahan tambahan tertentu.
- Kemudian dilakukan pasteurisasi dengan suhu 80 oC selama 15 menit.
- Setelah proses tersebut dilakukan pengendapan dan pendinginan selama 2,5 jam.
- Hasil akhir dari sari buah dapat disimpan dalam botol yang telang disterilisasi.

19. Cara membuat cuka


 Bahan :
- Sari apel
- Anggur
- Jus buah fermentasi
 Cara pembuatan :
- uangkan cairan awal ke dalam gelas atau mangkuk atau botol. Jika menggunakan
kaca, cobalah untuk memilih botol gelap. Fermentasi terjadi dalam kegelapan,
jadi kitaa memerlukan wadah gelap atau perlu menyimpan cairan di tempat yang
gelap. Keuntungan dari botol bening adalah bisa melihat apa yang terjadi saat
memeriksa cuka, tapi kita perlu membuatnya tetap gelap sepanjang sisa waktu.
- Proses fermentasi membutuhkan udara, namun kita idak ingin serangga dan debu
masuk ke resep kta. Tutup mulut botol dengan beberapa lapis kain katun tipis dan
dikencangkan dengan karet gelang.
- Tempatkan wadah di tempat yang gelap dan hangat. Suhu yang di butuhkan
adalah sekitar 60-80 ° F (15-27 ° C). Fermentasi terjadi lebih cepat pada suhu yang
lebih hangat. Lama waktu yang diperlukan untuk mengubah alkohol menjadi
asam asetat bergantung pada suhu, komposisi bahan awal, dan ketersediaan
bakteri asam asetat. Proses lambat berlangsung dari 3 minggu sampai 6 bulan.
Awalnya, bakteri akan mengoleksi cairan, akhirnya membentuk lapisan agar-agar
di atas bahan awal.
- Bakteri membutuhkan udara untuk tetap aktif, jadi sebaiknya hindari
mengganggu atau mengaduk campuran. Setelah 3-4 minggu, uji cairan dalam
jumlah sedikit untuk melihat apakah telah berubah menjadi cuka. Pertama, cium
botol yang tertutup. Jika cuka sudah siap, rasanya cuka seperti cuka yang kuat.
Jika botol melewati tes awal ini, bungkus kain katun tipis, ambil sedikit cairan, dan
rasakan. Jika cuka melewati uji rasa, sudah siap untuk disaring dan dibotolkan.
Jika kita tidak menyukai rasanya, ganti kain katun tipis dan biarkan larutannya
didiamkan lebih lama. Kita bisa mengeceknya mingguan atau bulanan jika belum
siap. Catatan: botol dengan keran di bagian bawah membuat tes rasa lebih
mudah, karena itu kita bisa mengeluarkan sedikit cairan tanpa mengganggu induk
cuka yang terbentuk di bagian atas wadah.
- Sekarang kita siap untuk menyaring dan memasukan botol cuka buatan kita.
Saring cairan melalui saringan kopi atau kain katun tipis. Jika berencana membuat
lebih banyak cuka, jaga beberapa bahan berlendir akan menempel pada saringan.
Inilah induk Cuka dan bisa digunakan untuk mempercepat produksi persediaan
cuka masa depan. Cairan yang terkumpulkan adalah cuka.
- Karena cuka buatan sendiri biasanya mengandung sedikit residu alkohol, kita
mungkin ingin merebus cairan untuk menghilangkan alkohol. selain itu Juga,
mendidihkan cuka membunuh mikroorganisme yang tidak diinginkan. Ini juga
sangat bisa digunakan pada cuka yang baru disaring dan tidak dipasteurisasi. Cuka
yang tidak dipasteurisasi akan memiliki umur simpan yang lebih pendek dan
harus didinginkan.
- Cuka yang tidak dipasteurisasi (segar) dapat disimpan dalam toples atau botol
yang disterilkan dan disegel di kulkas selama beberapa bulan. Untuk
memasteurisasi cuka, panaskan pada suhu 170 ° F (77 ° C) dan pertahankan suhu
selama 10 menit. Hal ini dapat dicapai dengan mudah di dalam wadah panci, jika
kita tidak punya panci di kompor yang ada pantau suhunya. Cuka yang
dipasteurisasi dapat disimpan dalam wadah tertutup dan disterilkan selama
beberapa bulan pada suhu kamar.

20. Cara membuat bir


 Cara pembuatan :
- Penggilingan dari malt sangat penting untuk proses pembuatan bir. Tujuan
penggilingan adalah untuk mematahkan jagung malt dan memecah pati malt
mengandung enzim untuk memungkinkan malt untuk menembus pati lebih
efisien selama menumbuk.
- Menumbuk melibatkan pencampuran dari gandum dengan air panas untuk
membentuk mash di mana enzim malt alam akan memecah pati menjadi gula
malt selama1 jam selama waktu penumbukan malt enzim memecah molekul pati
menjadi gula fermentasi: glukosa, maltosa, maltotriose, dan gula ini larut dalam
cairan sekitarnya mash untuk membentuk solusi bergula disebut wort..
- Worth yang telah mendidih tadi kemudian dipompa dengan kecepatan tinggi
dalam tabung ini terjadi pusaran, pusaran tersebut menyedot ampas-ampas yang
ada pada worth dan ampas buah HOP..
- wort pahit panas harus didinginkan dari temperatur sekitar 90 ° C dalam pusaran
air untuk 16-20 ° C di ketel fermentasi. Mesin ini terdiri dari serangkaian
lembaran tipis stainless steel dengan sebuah ruang kecil di antara lembar masing-
masing. wort yang lewat di antara lembar alternatif dan air listrik dingin dipompa
ke arah yang berlawanan sedemikian rupa sehingga dua cairan yang dipisahkan
oleh lapisan tipis dari stainless steel dan panas dipertukarkan dari satu medium
ke lainnya. Sebaliknya air dingin dipompa di ujung air panas dari sisi lainnya.
- Wort didinginkan dikumpulkan ke ketel fermentasi pada suhu yang akan
bervariasi tergantung pada suhu lingkungan dan kekuatan bir yang sedang di
proses.pada tahap ini ragi dimasukan kedalamworth.Ragi adalah mahkluk hidup
dan seperti organisme hidup yang memerlukan energi untuk proses
hidpunya.Ragi itu diperoleh energi ini dengan meruntuhkan gula menjadi
alhkohol dan karbon dioksida Ketika fermentasi dinilai akan selesai, yaitu jumlah
gula yang benar telah dikonversi menjadi alkohol, kapal didinginkan dengan
menggunakan air pendingin dipompa melalui panel pendingin tenggelam dalam
fermentor masing-masing.
- Seteleah didinginkan bahan-bahan bir tadi di simpan di dalam tank khusus selama
10 hari supaya terdapat lebih banyak protein dan Tanin.
- Setelah proses penyimpanan dikira cukup, kemudian tahap selanjutnya adalah
pengisian ke botol,, .Biasanya botol beer ditutup dengan gabus mahkota
- Pasteurisasi adalah pemanasan untuk menghilangkan kuman dan bakteri yang
ada pada botol dengan memanaskan botol pada suhu sekitar 70 derajat celcius,
proses ini berlangsung selama 1 jam 9. Bir dikemas dengan menggunakan plastik
yang yang kedap udara supaya menghindari penguapan.

21. Cara pembuatan terasi


 Alat :
- Timbangan.
- Alat penghancur,
- Tempat fermentasi,
- Perangkat penjemuran,
- Wadah plastic
- Daun pisang
 Bahan :
- Garam
- Udang/ikan
- Air
- Pewarna
 Cara pembuatan :
- Persiapan Bahan Baku
Bahan baku yang berupa udang kita sortasi sesuai ukurannya dan dicuci untuk
menghilangkan kotoran, lendir, dan ditiriskan. Proses pencucian menggunakan air
sumur yang sudah ditaruh dalam wadah lalu kemudian udang dimasukkan
kedalam wadah untuk dicuci.
- Penjemuran
Proses penjemuran dilakukan dibawah trik matahari, hingga setengah kering dan
dibolak-balik. Menurut Hadiwiyoto (1983), maksud dari penjemuran ini tidak
hanya untuk mengeringkan sama sekali tetapi cukup kira-kira setengah kering
saja supaya mudah untuk digiling atau ditumbuk.
- Penggilingan dan Penumbukan
Pada proses ini udang dimasukkan kedalam alat penggiling untuk menghaluskan
udang. Proses penggilingan bahan terasi ini menggunakan mesin penggiling yang
terbuat dari baja, selain itu penggilingan digunakan untuk mendapatkan hasil
yang homogen dan menghemat tenaga dan waktu. Didalam penumbukan
ditambahkan garam, air dan pewarna dengan perbandingan 1 gayung air dan 2 kg
garam serta 1 sendok pewarna untuk 5 kwintal udang. Menurut Afrianto dan
liviawaty (2005) jumlah garam yang ditambahkan tergantung selera, maksimal
30% dari berat total ikan atau udang agar terasi yang diproduksi tidak terlalu asin.
- Pencetakan dan Pembungkusan
Udang yang sudah ditumbuk dan dihaluskan dengan penggilingan dicetak dengan
cetakan lalu dibungkus dengan pelastik atau dengan daun pisang agar baunya
khas.
- Fermentasi
Terasi yang sudah dibungkus lalu kita fermentasikan didalam ruang khusus yang
terdiri dari rak-rak tempat meletakan adaonan yang sudah dibungkus. Proses
fermentasi ini dimaksudkan untuk proses penguraian senyawa-senyawa yang
kompleks dari daging udang menjadi senyawa yang sederhanan. Menurut
Afrianto dan liviawaty (1989) enzim yang berperan dalam proses fermentasi pada
produk perikanan terutama didominasi oleh enzim proteolitik yang mampu
menguraikan protein. Proses pemerahan (fermentasi) ini berlangsung 3-4 minggu
dan dilakukan pada suhu kamar, jika terdapat pada inkubator pemerahan dapt
dilakukan pada suhu 20-30oC yang merupakan suhu optimum untuk fermentasi
terasi

BIOTEKNOLOGI MODERN
1. Kultur jaringan
Langkah-langkah melakukan kultur jaringan :
- Menyiapkan media tumbuh yang terdiri atas campuran garam mineral berisi
unsur makro dan mikro, asam amino, vitamin, gula serta hormon tumbuhan
dengan perbandingan tertentu.
- Siapkan eksplan (jaringan yang akan dikultur). Pada gambar terlihat eksplan
berupa potongan dari akar tanaman wortel.
- Tanamkan eksplan pada media yang telah disiapkan.
- Setelah terbentuk calon tumbuhan (akar, tunas) maka dipindahkan ke media
tanah untuk tumbuh menjadi tanaman dewasa.

2. Bayi tabung
Tahapan bayi tabung
- Pemeriksaan awal : pertama, periksa esterogen didalam darah. Hal ini untuk
memastikan ovarium atau indung telur dalam keadaan tidur. Kemudian, USG
transvaginal dilakukan untuk mengetahui ukuran indung telur, serta
mengantisipasi adanya kista ovarium yang sering menjadi penyebab masalah
kesuburan. Bila terdapat kista, maka dokter akan mengangkat kista tersebut lebih
dulu sebelum tahapan bayi tabung dilanjutkan.
- Stimulasi ovarium : Stimulasi dilakukan dengan menyuntikkan sebuah obat ke
tubuh pasien, lalu pasien akan diajarkan cara menyuktikkan sendiri obat tersebut
ke tubuhnya. Penyuntikan ini bertujuan untuk memperbanyak sel telur yang
matang di ovarium.
- Proses pematangan sel telur : Telur harus menyelesaikan pertumbuhan dan
perkembangannya sebelum telur bisa diambil. Untuk memicu pematangan oosit,
diperlukan suntikan human chorionic gonadotropin (hCG). Biasanya, suntikan hCG
diberikan ketika empat atau lebih folikel telah berukuran sekitar 18-20 mm dan
kadar estradiol Anda sudah lebih dari 2000 pg/ ml.
- Pengambilan sel telur : Jika sel telur telah matang, maka pasien akan menerima
suntikan hCG. Kemudian, pengambilan sel telur akan dilakukan 34-36 setelah
suntikan hCG dilakukan. Sebelumnya, pasien akan dibius, agar tidak merasakan
sakit saat sel telurnya diambil. Proses pengambilan sel telur dalam tahapan bayi
tabung ini, dilakukan dengan menggunakan jarum khusus yang dimasukkan ke
dalam indung telur, yang akan mengisap folikel dalam ovarium. Dalam setiap
folikel, terdapat satu buah oosit atau sel telur. Oosit ini kemudian dibawa ke
laboratorium embriologi. Sel telur dan sperma dipertemukan : Di dalam lab
embriologi, sel telur yang telah diambil akan dilakukan proses seleksi guna
memilih sel telur paling baik. Setelah sel telur terpilih, proses pertemuan dengan
sel sperma akan dilakukan. Setelah sel telur dan sel sperma terpilih, mereka akan
dipertemukan melalui tangan dokter, di sebuah cawan. Proses ini hanya bisa
dilihat melalui sebuah mikroskop. Menanamkan embrio didalam rahim : Setelah
proses pembuahan dilakukan, tahapan bayi tabung selanjutnya adalah
menyimpan sel telur selama 3-5 hari di wadah khusus, sambil terus dipantau.
Apabila sel telur telah berubah menjadi embrio, saatnya memindahkan embrio ke
dalam rahim wanita. Sebelum pemindahan embrio dilakukan, pasien akan diberi
obat berisi hormon progesteron, hal ini berguna untuk membantu menyiapkan
dinding rahim agar embrio mudah menempel dan bisa tumbuh dengan baik.
Proses pemindahan embrio dilakukan dengan cara memasukkan tabung tipis
berisi cairan embrio ke dalam leher rahim pasien.

3. Kloning
Langkah-langkah melakukan kloning :
- Mempersiapkan sel stem, yaitu sel awal yang akan tumbuh menjadi berbagai sel
tubuh. Sel ini diperoleh dari makhluk hidup yang hendak dikloning.
- Sel stem diambil inti selnya yang mengandung informasi genetik kemudian
dipisahkan dari sel.
- Mempersiapkan sel telur, yaitu sebuah sel yang diambil dari makhluk hidup
dewasa kemudian intinya dipisahkan.
- Inti sel dari sel stem diimplimentasikan ke sel telur.
- Sel telur dipicu supaya terjadi pembelahan dan pertumbuhan. Setelah membelah
menjadi embrio.
- Sel embrio yang terus membelah (blastosis) mulai memisahkan diri dan siap
diimplementasikan ke dalam rahim.
- Embrio tumbuh dalam rahim menjadi janin dengan kode genetik persis sama
dengan sel stem donor.

4. Terapi genetik
Ada 2 jenis cara dalam praktek terapi gen :
- Ex-vivo. Pada terapi gen ex-vivo, rekayasa/transfeksi genetika dilakukan di luar
tubuh. Mula-mula sel didalam tubuh manusia (yang bermasalah) di ekstrak dulu
keluar, setelah itu diinjeksikan kembali ke dalam tubuh. Metode ini merupakan
metode tak langsung, karena prosesnya dilakukan di luar tubuh (ex-vivo).
- In-vivo. Pada terapi gen in-vivo, rekayasa/transfeksi genetika dilakukan di dalam
tubuh. Terapi gen in-vivo biasanya dilakukan dengan memasukkan gen tertentu
yang melibatkan virus sebagai media transfer ke dalam tubuh pasien. Metode ini
merupakan metode langsung, karena prosesnya dilakukan di dalam tubuh (in-
vivo).

5. Hewan transgenik
Tahapan dalam melakukan proses hewan transgenik :
- Mikroinjeksi DNA : Mikroinjeksi DNA dilakukan dengan melakukan injeksi
langsung gen terpilih yang diambil dari anggota lain dalam spesies yang sama
ataupun berbeda ke dalam pronukleus ovum yang telah dibuahi. Pada metode ini,
sel telur yang telah dihasilkan dari proses superovulasi dan fertilisasi in vitro
diinjeksi dengan gen asing. Untuk mempertahankan posisi sel telur digunakan
tabung kecil. Proses injeksi larutan yang berisi copy gen asing (transgen) ke dalam
pronukleus betina dilakukan dengan menggunakan jarum yang sangat halus.
Selanjutnya sel telur diintroduksikan ke oviduk betina pengganti/ induk angkat
- Transfer gen dengan media retrovirus : Transfer gen dengan media retrovirus
menggunakan retrovirus sebagai vektor, kemudian menginjeksikan DNA ke dalam
sel inang. DNA dari retrovirus berintegrasi ke dalam genom untuk bekerja.
- Transfer gen dengan media sel cangkokan embrionik : Transfer gen dengan media
sel cangkokan embrionik diaplikasikan dengan menggunakan sequence. DNA
yang diharapkan muncul ke dalam kultur in vitro sel cangkokan embrionik. Sel
cangkokan dapat menjadi organisme lengkap. Sel kemudian berikatan dalam
embrio pada tahap perkembangan blastosit. Blastosit kemudian diimplantasi ke
induk angkat sehingga dihasilkan keturunan chimera. Untuk mendapatkan
keturunan yang homozigot dilakukan perkawinan secara berulang-ulang antara
sesama keturunan chimera.

6. Inseminasi buatan
Tahapan melakukan proses inseminasi buatan :
- Pemeriksaan : Hal ini untuk mengetahui adakah kondisi kesehatan tertentu yang
mungkin bisa memengaruhi kesuburan. Selain itu, untuk memastikan
keberhasilan dari proses inseminasi buatan.
- Stimulasi ovarium : stimulasi ovarium dilakukan dengan mengonsumsi atau
menyuntikkan obat kesuburan pada tubuh Anda. Obat kesuburan oral yang
umumnya disarankan dokter adalah clomid atau letrozole. Clomid mendorong
pelepasan hormon dari kelenjar pituitari yang merangsang tubuh untuk
melepaskan hormon luteinizing (LH) dan hormon perangsang folikel. Hormon
tersebut membantu mendorong pelepasan telur dan juga mendorong telur untuk
matang. Stimulasi ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah telur yang diproduksi
oleh ovarium Anda. Sehingga, semakin banyak telur yang bisa diambil dan dibuahi
selama proses inseminasi buatan ini, serta semakin besar pula kesempatan Anda
untuk hamil.
- Persiapan sperma untuk inseminasi buatan : Pasangan Anda akan memberi
sampel sperma, yang akan dicuci dan disiapkan untuk proses inseminasi buatan.
Proses pencucian sperma ini sebenarnya merupakan proses pemilihan sel sperma
yang sehat dan tidak. Sperma yang diambil hanya yang memiliki konsentrasi dan
motilitas (pergerakan) yang tinggi untuk mencapai telur. Hal ini membantu
meningkatkan keberhasilan inseminasi buatan. Proses ini juga bisa meminimalisir
kram yang kadang terjadi setelah proses inseminasi buatan.
- Memasukkan sperma selama proses inseminasi buatan : Menyuntikkan sperma
yang sudah disiapkan ke dalam rahim Anda prosesnya cepat dan hampir tidak
menimbulkan rasa sakit.

7. Hormon insulin
Proses pembuatan insulin :
- Tahap pertama dalam membuat bakteria yang bisa menghasilkan insulin adalah
dengan mengisolasi plasmid pada bakteri tersebut yang akan direkayasa. Plasmid
adalah materi genetik berupa DNA yang terdapat pada bakteria namun tidak
tergantung pada kromosom karena tidak berada di dalam kromosom.
- Kemudian plasmid tersebut dipotong dengan menggunakan enzim di tempat
tertentu sebagai calon tempat gen baru yang nantinya dapat membuat insulin.
- Gen yang dapat mengatur sekresi (pembuatan) insulin diambil dari kromosom
yang berasal dari sel manusia.
- Gen yang telah dipotong dari kromosom sel manusia itu kemudian ‘direkatkan’ di
plasmid tadi tepatnya di tempat bolong yang tersedia setelah dipotong tadi.
- Plasmid yang sudah disisipi gen manusia itu kemudian dimasukkan kembali ke
dalam bakteria.
- Bakteria yang telah mengandung gen manusia itu selanjutnya berkembang biak
dan menghasilkan insulin yang dibutuhkan. Dengan begitu diharapkan insulin
dapat diproduksi dalam jumlah yang tidak terbatas di pabrik-pabrik.

8. Vaksin
Tahapan pembuatan vaksin :
- Mengisolasi / memisahkan gen-gen dari organisme penyebab sakit yang berperan
dalam menghasilkan antigen yang merangsang limfosit untuk menghasilkan
antibody.
- Menyisipkan gen-gen di atas, ke tubuh organisme yang kekurangan pathogen.
- Mengulturkan orgamisme hasil rekayasa genetika, sehingga menghasilkan antigen
dalam jumlah banyak.
- Mengekstraksi antigen, lalu digunakan sebagai vaksin.

Anda mungkin juga menyukai