Makalah Perencanaan Pesan
Makalah Perencanaan Pesan
Makalah Perencanaan Pesan
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Bisnis
Dosen Pengampu:
Ika Zutiasari, S.Pd.,M.Pd
Oleh:
1. Fika Zian Zafila (200411624016)
2. Laela Sirli Istikomah (200411624051)
3. Lusyta Ade Mentari (200411624066)
4. Mila Iga Mawarni (200411624036)
5. Mochammad Faiz Rizky Darmawan (200411624070)
6. Mohammad Dani Ardiyansa (200411624039)
7. Muhammad Arya Dwikusuma (200411624058)
I
MARET 2021
II
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................1
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Latar Belakang...................................................................................2
2.2 Rumusan Masalah..............................................................................3
1.3 Tujuan................................................................................................3
1.4 Manfaat..............................................................................................4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perencanaan Pesan-Pesan Bisnis......................................5
2.2 Tahapan Perencanaan Pesan-Pesan Bisnis.........................................5
2.3 Pemahaman Proses Komposisi...........................................................7
2.4 Penentuan Tujuan...............................................................................9
2.5 Tujuan Komunikasi Bisnis...............................................................11
2.6 Cara Menguji Tujuan........................................................................12
2.7 Analisis Audiens...............................................................................13
2.8 Penentuan Ide Pokok........................................................................16
2.9 Seleksi Media Penyampaian Pesan-Pesan Bisnis.............................18
2.10 Langkah Menyusun Pesan Komunikasi..........................................21
2.11 Proses Penyusunan Pesamn............................................................21
BAB III
STUDI KASUS
3.1 Kasus Kesalahan Penyusunan Pesan Bisnis....................................22
3.2 Kasus Pesan pada Akun Instagram E-Commerce............................22
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN................................................................................24
4.2 SARAN............................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................25
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
mendapat umpan balik dan menyampaikan pesan, audiens merasa nyaman, reaksi
audiens terbaca, dan ekonomis. Bentuk saluran lisan adalah kata, wawancara,
diskusi, seminar, lokakarya, pelatihan, pidato, dan presentasi.
Saluran lisan informal itu tidak terstruktur tapi ide langsung. Saluran lisan
resmi terjadi saat RUPS, presentasi, dan penganugerahan. Alat Bantu yang
digunakan adalah film, video,rekaman, LCD, dan meluncur. Saluran tulisan
memiliki kelebihan yaitu lebih teratur karena komunikator sempat merencanakan
dan mengendalikan isi pesan. Bentuknya adalah surat, memo, dan proposal.
Setelah memperoleh gambaran mengenai berbagai macam bentuk saluran
komunikasi baik resmi juga informal langkah berikutnya adalah melakukan
perencanaan pesan-pesan bisnis, yang mencakup pesan yang tertulis juga lisan.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tiga tahapan dalam proses komposisi
2. Untuk mengetahui tujuan penulisan pesan-pesan bisnis
3. Untuk mengetahui bagaimana pentingnya analisis audiens
4. Untuk mengetahui bagaimana memenuhi kebutuhan informasi audiens
3
5. Untuk mengetahui apa saja yang harus dilakukan untuk melakukan
seleksi saluran dan media komunikasi
1.4 Manfaat
1. Mengetahui tiga tahapan dalam proses komposisi
2. Mengetahui tujuan penulisan pesan-pesan bisnis
3. Mengetahui bagaimana pentingnya analisis audiens
4. Mengetahui bagaimana memenuhi kebutuhan informasi audiens
5. Mengetahui apa saja yang harus dilakukan untuk melakukan seleksi
saluran dan media komunikasi
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
1. Tujuan Penyampaian Pesan-pesan Bisnis
6
Surat permintaan informasi produk
Surat penawaran produk baru
Surat pemesanan produk
Surat pengaduan pelanggan
Surat tanggapan/jawaban kepada pelanggan
Surat pertanyataan
Surat gugatan kepada pihak lain
Surat konfirmasi pesanan
Surat referensi
Aneka surat perjanjian
4. Membuat Outline Pengorganisasian Pesan-pesan Bisnis
7
bisnis, siapa penerima pesan itu, apa ide pokok (main idea) dari pesan-pesan
yang akan disampaikan (substansi pesan), dan menentukan cara atau media
apa yang akan digunakan dalam penyampaian pesan-pesan bisnis tersebut.
Tujuan dari penyampaian pesan-pesan bisnis haruslah jelas,
sederhana, dan mudah dipahami oleh penerima pesan. Sementara itu,
penerima pesan yang merupakan orang yang akan menerima pesan juga perlu
dipahami dengan baik tentang profil mereka. Dalam dunia bisnis, pesan bisnis
yang akan disampaikan kepada pihak lain sangat bervariasi. Di lain pihak,
media yang dapat digunakan dalam penyampaian pesan-pesan bisnis (tertulis)
antara lain melalui pengiriman pos, faksimili, short messages services (SMS),
dan surat elektronik (electronic maille-mail).
2. Organisasi dan Komposisi
Mengorganisasi dan mengelompokkan ide-ide pesan bisnis dalam
sebuah kesatuan ide. Ide pesan ini disusun menjadi sebuah pesan bisnis yang
dimulai dengan merangkai kata, kalimat, paragraf, dan memilih ilustrasi yang
diperlukan untuk mendukung penyampaian ide pokok tersebut.
Organisasi dan komposisi pesan-pesan bisnis berkaitan erat dengan
penyusunan atau pengaturan kata-kata, kalimat, dan paragraf. Karena itu,
perlu diperhatikan bagaimana memilih dan menggunakan kata-kata, kalimat,
dan paragraf yang sederhana serta penerapan mudah dipahami oleh penerima
pesan.
3. Edit dan Revisi
Ide-ide dituangkan dalam kata-kata, kalimat, dan paragraf atau alinea
dengan memperhatikan kata-kata, paragraf, paragraf atau alinea tersebut telah
diekspresikan dengan benar. Seluruh maksud dan isi pesan-pesan bisnis harus
ditelaah kembali baik dari sisi substansi pesan yang ingin disampaikan, gaya
penulisannya, struktur kalimat yang digunakan, hal-hal yang tidak perlu atau
tidak relevan, dan tingkat pemahaman pesan-pesan bisnis tersebut oleh
penerima pesan. Jika ternyata belum sesuai dengan apa yang diharapkan
pengirim pesan, harus dilakukan pengecekan ulang sekaligus revisi /
perbaikan seperlunya, sehingga apa yang telah direncanakan sebelumnya
dapat dicapai seefektif mungkin.
4. Membaca Ulang
8
Melakukan proofread yaitu membaca ulang secara menyeluruh untuk
memastikan kembali bahwa apa yang akan disampaikan secara tertulis
tersebut benar-benar terhindar dari berbagai kesalahan atau kekeliruan, baik
yang berkaitan dengan penulisan tanda baca, kata, kalimat, gaya bahasa yang
digunakan, maupun substansi pesan-pesan bisnis yang ingin disampaikan.
Apabila pesan-pesan bisnis tersebut disampaikan ke pihak lain dengan
sejumlah kesalahan atau kekeliruan (apalagi kesalahan yang fatal), hal ini
akan mengakibatkan penyampaian pesan tidak dapat dipahami dengan baik,
memalukan, berpotensi kehilangan pendapatan, penjualan, dan memberikan
kesan tidak profesional (asal-asalan). Sebelum sebuah pesan bisnis tertulis
ditandatangani atau disampaikan kepada pihak lain, harus cek ulang untuk
memastikan kembali bahwa segala sesuatunya telah dilakukan dengan sebaik-
baiknya. Terlebih lagi dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi saat ini, diharapkan penyampaian pesan-pesan
bisnis menjadi semakin baik dan berkualitas.
9
Mengapa Tujuan Harus Jelas
Di samping itu, penentuan tujuan yang jelas bagi suatu organisasi juga
akan dapat membantu proses pengambilan keputusan yang mencakup:
10
d. Keputusan untuk Menetapkan Media yang Akan Digunakan
Penentuan saluran atau media yang akan digunakan untuk menyampaikan
suatu pesan sangat bergantung pada tujuan yang dikehendaki. Media
komunikasi yang akan digunakan dapat berupa lisan atau tulisan.
a. Memberi Informasi
Memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak
lain. Contohnya, seorang pimpinan suatu perusahaan membutuhkan
beberapa pegawai baru yang akan ditempatkan sebagai staf administrasi di
kantor-kantor cabang yang ada. Untuk memperoleh pegawai yang
diharapkan, ia dapat memasang iklan lowongan kerja melalui media surat
kabar, majalah, radio, dan Internet. Masing-masing media komunikasi
tersebut tentu memiliki keunggulan dan sekaligus kelemahan, baik dilihat
dari sisi jangkauan penerimaannya maupun biayanya. Media komunikasi
mana yang akan dipilih sangat bergantung pada kebijakan perusahaan
dengan mempertimbangkan kemampuan internal perusahaan tersebut.
b. Melakukan Persuasi
Melakukan persuasi kepada pihak lain agar apa yang disampaikan dapat
dipahami dengan baik dan benar. Hal ini sering dilakukan, terutama yang
berkaitan dengan negosiasi antara seseorang dan orang lain dalam bisnis.
Untuk dapat memperoleh hasil yang optimal dalam bernegosiasi, setiap
11
pihak harus memahami prinsip win-win solution. Artinya, kedua belah
pihak yang terlibat dalam negosiasi tersebut saling memperoleh manfaat
tanpa merasa harus ada yang dikorbankan atau gagal.
c. Melakukan Kolaborasi
Melakukan kolaborasi atau kerja sama bisnis antara seseorang dan orang
lain. Melalui jalinan komunikasi bisnis tersebut seseorang dapat dengan
mudah melakukan kerja sama bisnis, baik dengan perusahaan domestik
maupun perusahaan asing. Saat ini, kerja sama antarperusahaan di
berbagai belahan dunia relatif mudah dilakukan seiring dengan semakin
pesatnya kemajuan teknologi komunikasi dewasa ini.
Dalam dunia bisnis, presentasi yang baik harus mampu menjelaskan tujuan
yang diinginkan menanyakan pada diri sendiri, apakah audiens akan
melakukan penelaahan terhadap suatu pesan atau tidak. Tujuan harus
dinyatakan setepat mungkin. Demikian pula dengan identifikasi individu-
individu yang akan memberi tanggapan terhadap pesan yang akan
disampaikan.
12
Tujuan yang hendak disampaikan hendaknya realistis, dalam arti bahwa
ide ide atas gagasan yang hendak disampaikan dapat disesuaikan dengan
kemampuan yang ada, seperti kemampuan finansial, manajerial, sumber
daya, dan teknis operasional.
b. Apakah Waktunya Tepat?
Dalam menyampaikan suatu ide atau gagasan, hendaknya
dipertimbangkan masalah ketepatan waktu. Sebagai contoh, dalam situasi
krisis moneter, ide untuk melakukan ekspansi pabrik kemungkinan besar
tidak akan diterima. Penyampaian ide ini tidak tepat waktunya karena pada
saat itu penjualan produk sedang menurun sampai 50 persen dibandingkan
dengan tahun sebelumnya.
c. Apakah Orang yang Mengirimkan Pesan sudah Tepat?
Pesan atau ide yang disampaikan oleh seseorang yang memiliki
kedudukan atau jabatan tinggi cenderung lebih dapat diterima ketimbang
bila disampaikan oleh orang yang kedudukannya rendah. Ketidaktepatan
dalam menentukan siapa yang layak menyampaikan suatu pesan akan
berpengaruh terhadap efektivitas penyampaian suatu pesan.
d. Apakah Tujuannya Selaras dengan Tujuan Organisasi Perusahaan?
Tujuan penyampaian suatu pesan hendaknya mengacu pada tujuan
organisasi secara keseluruhan. Karena itu, apabila ingin menyampaikan
pesan-pesan bisnis kepada audiens usahakan agar pesan tersebut sesuai
dengan kebijakan organisasi.
Apabila jawaban terhadap keempat pertanyaan tersebut adalah "tidak",
sebaiknya pesan jangan disampaikan. Apabila tetap disampaikan, tujuan
tidak akan tercapai, atau hasilnya tidak seperti yang diharapkan.
2.7 Analisis Audiens
13
Analisis audiens dalam kaitannya dengan penyampaian pesan-pesan bisnis
sangar diperlukan agar penyampaian pesan-pesan bisnis tersebut dapat dipahami
dengan sebaik-baiknya. Apabila maksud dan tujuan penyampaian pesan-pesan
bisnis telah ditetapkan dengan baik dan jelas, langkah berikutnya adalah
bagaimana memperhatikan audiens (penerima pesan).
Dalam melakukan analisis audiens, ada tiga hal yang perlu diperhatikan
yaitu:
14
a. Temukan Apa yang Diinginkan oleh Audiens
Pengirim pesan harus menemukan apa yang menjadi harapan dan
keinginan audiens. Untuk mengetahui harapan dan keinginan audiens,
salah satu cara yang dapat dilakukan adalah melalui survei. Kecepatan dan
ketepatan dalam merespons keinginan serta harapan audiens merupakan
bagian dari suatu upaya memberikan kepuasan kepada audiens
b. Berikan Semua Informasi yang Diperlukan
Usahakan semua informasi penting yang diminta oleh audiens tidak ada
yang terlewatkan. Lakukan check-recheck terlebih dahulu sebelum pesan-
pesan bisnis diberikan kepada audiens demi menghindari terjadinya
kesalahan dalam penulisan pesan-pesan bisnis, dan sekaligus sebagai
upaya untuk menjaga agar apa yang disampaikan telah sesuai dengan
harapan serta keinginan audiens
c. Pastikan bahwa Informasinya Akurat
Informasi yang disampaikan kepada audiens hendaklah informasi yang
benar-benar akurat dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Pemberian informasi yang akurat akan menumbuhkan kepercayaan yang
positif kepada pihak lain. Kalau secara tidak sengaja terjadi kekhilafan
dalam menyampaikan informasi, pengirim pesan harus sesegera mungkin
merevisi atau membetulkannya dan mohon maaf atas segala kekhilafan
yang telah dilakukan.
d. Tekankan Ide-ide yang Paling Menarik bagi Audiens
Mencoba untuk menemukan poin penting yang sangat menarik bagi para
audiens. Selanjutnya, memberi perhatian khusus atau perhatian yang lebih
kepada poin penting tersebut. Apabila hal tersebut dapat dilakukan dengan
baik, berarti pengirim pesan telah berhasil memberikan sesuatu yang
sangat berharga dan menarik bagi audiensnya.
15
mengatasi kendalanya adalah dengan mengatur pesan bisnis sedemikian
rupa, sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima audiens dengan
mudah, serta menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami
dengan baik oleh audiens.
Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan
argumentasi yang bersifat rasional. Meskipun pendekatan dengan
menggunakan argumentasi merupakan cara yang baik untuk menarik
audiens, perlu juga untuk mencoba menggunakan pendekatan emosi
audiens.
Sebagaimana diketahui bahwa dalam masyarakat itu sendiri memang ada
kecenderungan sebagian masyarakat yang ingin memiliki suatu produk
bukan saja karena fungsi atau kegunaannya, tetapi juga ada hal-hal lain
yang menjadikan seseorang menjadi lebih diperhatikan, dikenal,
disanjung, atau dihormati oleh orang lain.
Produk-produk yang oleh sebagian masyarakat dianggap sebagai produk
yang mampu menunjukkan status sosial dalam masyarakat, antara lain
produk-produk yang umumnya memiliki kekhasan atau kekhususan yang
berbeda dengan yang lain, seperti produk-produk tertentu yang memiliki
fitur lengkap seperti telepon seluler (telepon genggam) yang memiliki
kemampuan lebih canggih, personal digital assistant (PDA), audio-video
system yang lengkap dan canggih, rumah mewah dengan arsitektur
mutakhir, mobil-mobil mewah, lukisan klasik dari seorang pelukis
ternama, pakaian dengan rancangan desainer elektronik ternama, sepeda
motor ber CC besar, dan sebagainya.
16
hal-hal lain selain ide pokok hanyalah merupakan ide-ide pendukung (supporting
idea).
Topik dan ide pokok merupakan dua hal yang berbeda. Topik adalah
subjek pesan yang lebih luas, sedangkan ide pokok adalah pernyataan tentang
suatu topik, yang menjelaskan isi dan tujuan dari topik tersebut sehingga dapat
diterima oleh audiens. Ide pokok dapat memotivasi orang-orang untuk melakukan
apa yang diinginkan dengan menggabungkan atau menyelaraskan tujuan/maksud
pengirim pesan dengan tujuan mereka. Dalam suatu surat pendek atau memo, ide
pokok mungkin jelas dan mudah dikenali. Namun, dalam surat yang kompleks,
menentukan ide pokok merupakan tugas yang tidak mudah. Sebelum dapat
menentukan ide pokok, hal-hal yang penting harus Ide diidentifikasikan terlebih
dahulu.
a. Storyteller's Tour
Teknik ini menggunakan alat bantu tape recorder, laptop, tablet, VCD,
atau DVD player yang digunakan untuk menelaah pesan-pesan bisnis yang
disampaikan secara berulang-ulang. Teknik ini hanya dapat digunakan
untuk menganalisis ide pokok suatu pesan-pesan bisnis yang disampaikan
secara lisan. Selanjutnya, fokus pada alasan berkomunikasi, poin utama
nada, rasionalitas, dan implikasi bagi si penerima. Mendengarkan dengan
teliti dan berlatih sehingga ide-ide pokok dari suatu pesan dapat ditemukan
dengan mudah.
b. Random List
Dengan teknik random list dapat menemukan ide pokok yang harus ditulis
atau menuangkan segala ide atau gagasan yang ada dalam pikiran di atas
kertas kosong secara bebas. Selanjutnya, mempelajari hubungan antara ide
yang satu dan ide yang lain. Membagi temuan-temuan tersebut ke dalam
17
kelompok-kelompok yang lebih spesifik atau khusus, menemukan mana
poin yang penting dan relevan dengan poin-poin yang tidak penting
maupun tidak relevan dengan suatu pokok bahasan.
18
c. CFR (Conclusions, Findings, Recommendations) Worksheet
Dalam menentukan ide pokok adalah dengan menggunakan suatu lembar
kerja kesimpulan, temuan, dan rekomendasi (conclusions, findings,
recommendations = CFR). Jika subjeknya mencakup pemecahan masalah,
dapat menggunakan suatu lembar kerja (worksheet) yang akan membantu
menjelaskan hubungan antara temuan-temuan (findings), kesimpulan
(conclusions), dan rekomendasi (recommendations) yang akan diberikan.
d. Journalistic Approach
Pendekatan jurnalistik (journalistic approach) pada dasarnya merupakan
pendekatan untuk menemukan ide pokok dengan menggunakan berbagai
kata tanya yang lazim digunakan oleh seorang jurnalis dalam memperoleh
sebuah berita yang menarik dan terpercaya.
e. Question and Answer Chain
Pendekatan rantai tanya-jawab (question and answer chain) merupakan
salah satu pendekatan yang digunakan untuk menemukan ide pokok dari
sisi perspektif audiens. Seperti apa pertanyaan pokok audiens, dan apa
yang diinginkan atau diharapkan audiens. Periksa atau cek jawaban atas
pertanyaan-pertanyaann tersebut, ada pertanyaan tambahan mungkin
muncul. Ikuti alur pertanyaan dan jawaban atas pertanyaan tersebut,
sehingga ide pokoknya dapat ditemukan.
Penyampaian pesan bisnis yang disesuaikan dengan situasi yang ada agar
maksud atau tujuan dari penyampaian pesan-pesan bisnis dapat tercapai. Pada
umumnya, bisnis dapat disampaikan secara konvensional maupun elektronik.
Salah satu informasi dari penyampaian pesan-pesan bisnis yang tertulis adalah
pengirim pesan mempunyai kesempatan untuk mengatur dan mengendalikan
pesan-pesan bisnis yang ingin menyampaikan dengan lebih baik.
19
(penerima pesan) banyak serta menyebar. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan
dalam memilih media penyampaian pesan-pesan bisnis antara tingkat
kepentingannya, formalitas, kompleksitas, tingkat kerahasiaan, emosional, dan
biaya pengiriman serta harapan audiens.
20
Kekurangan Komunikasi Lisan Kekurangan Komunikasi Tertulis
21
2.10 Langkah Penyusunan Pesan Komunikasi
Menurut Guth dan Marsh (2003) proses penyusunan pesan dimulai dengan
kemampuan komunikator yang kredibel. Kredibilitas terkait karakter atau
kepribadian yang baik dan etika. Langkah kedua adalah kegiatan riset di lapangan
untuk mempelajari situasi dan menyusun perencanaan seperti tujuan pesan, target,
nilai lebih pesan, membuat model pesan seperti apa yang mau dikirimkan dan
mengukur apakah informasi sudah sesuai harapan perusahaan. Langkah
selanjutnya masuk pada kegiatan organisasi yaitu melakukan proses penulisan
pesan, melakukan koreksi secara makro dan mikro atas data-data seperti
pemeriksaan dokumen maupun koreksi penulisan huruf maupun kalimat. Setelah
pesan mendapat persetujuan lalu didistribusikan. Proses penyusunan pesan ditutup
dilakukan evaluasi atas capaian yang telah diperoleh.
22
BAB III
STUDY KASUS
3.1 Kasus Kesalahan Penyusunan Pesan Bisnis
(Jakarta) -Kisah nyata pengalaman dari seorang Direktur Utama lembaga
keuangan syariah Jakarta. Dalam perbincangan menceritakan pengalamannya,
terkait kesalahan penyusunan dokumen bisnis dan pentingnya sebuah perencanaan
pesan bisnis yang matang. Kisah dimulai dari sebuah prospek bisnis yang
dilakukan dari proses penawaran melobi para pemangku kepentingan, melakukan
presentasi bisnis. hingga negosiasi, sampailah perusahaan melakukan perjanjian
kerja sama (MOU) proyek kendaraan bagi puluhan ribu karyawan di sebuah kota
di Jawa Barat.
23
para kurator dengan mempertimbangkan kualitas dan eksklusivitas dari produk
tersebut.
Tidak hanya itu, Kufed menyediakan tempat bagi para penggunanya untuk
membeli, menemukan barang favorit serta dapat membagi informasi dengan
sesama pengguna lainnya yang berbentuk foto atau posting-an di akun pribadi
pengguna mobile apps tersebut. Oleh karena itu, Kufed ingin memperkenalkan
dirinya dan mengedukasi masyarakat tentang konsep tersebut. Pada
pelaksanaannya, kegiatan ini dilakukan pada periode waktu yang berbeda-beda
yang telah ditentukan, yaitu periode pre-launching, launching, dan post-launching.
Pada periode prelaunching. Namun pada penelitian ini hanya terbatas pada
tahapan pre-launching saja. Kufed menggunakan Instagram sebagai sebuah teaser
berupa foto, gif, dan video dimana materi-materi tersebut akan dikemas oleh team
marketing dan creative dari Kufed. Selain itu, Kufed tidak memakai strategi
promosi seperti diskon, yang cenderung terkesan hard-selling atau cara yang
digunakan untuk memasarkan produk yang dijual secara langsung (to the point),
atau menyampaikan maksud seseorang untuk menjual produk kepada customer
secara terang-terangan.
24
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Proses penyusunan pesan – pesan bisnis terdiri atas tiga hal, yaitu
perencanaan, komposisi, dan revisi. Dalam melakukan perencanaan,
maksud/tujuan penyampaian pesan – pesan bisnis harus ditentukan terlebih dahulu
baik secara umum maupun khusus. Disamping itu, tahap perencanaan, analisis
audiens yang mencakup pengembangan profil audiens, pemenuhan kebutuhan
informasi audiens, dan pemenuhan kebutuhan motivasional audiens perlu
dilakukan.
4.2 Saran
25
DAFTAR PUSTAKA
26