Wawancara dengan perawat bernama Rita Fauriska Sisilia yang berusia 36 tahun dan telah bekerja selama satu tahun lebih di ruang ICU. Ia pernah melakukan perawatan paliatif terhadap pasien kanker payudara stadium 3. Kendala utama dalam perawatan paliatif adalah menghadapi emosi pasien dan kurangnya dukungan manajemen rumah sakit.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
283 tayangan2 halaman
Wawancara dengan perawat bernama Rita Fauriska Sisilia yang berusia 36 tahun dan telah bekerja selama satu tahun lebih di ruang ICU. Ia pernah melakukan perawatan paliatif terhadap pasien kanker payudara stadium 3. Kendala utama dalam perawatan paliatif adalah menghadapi emosi pasien dan kurangnya dukungan manajemen rumah sakit.
Wawancara dengan perawat bernama Rita Fauriska Sisilia yang berusia 36 tahun dan telah bekerja selama satu tahun lebih di ruang ICU. Ia pernah melakukan perawatan paliatif terhadap pasien kanker payudara stadium 3. Kendala utama dalam perawatan paliatif adalah menghadapi emosi pasien dan kurangnya dukungan manajemen rumah sakit.
Wawancara dengan perawat bernama Rita Fauriska Sisilia yang berusia 36 tahun dan telah bekerja selama satu tahun lebih di ruang ICU. Ia pernah melakukan perawatan paliatif terhadap pasien kanker payudara stadium 3. Kendala utama dalam perawatan paliatif adalah menghadapi emosi pasien dan kurangnya dukungan manajemen rumah sakit.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2
TRANSKIP WAWANCARA PARTISIPAN I
Data Demografi Partisipan
Inisial Partisipan : Ny. R Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 36 Tahun
Peneliti : Selamat pagi ibu
Partisipan : Pagi dek Peneliti : Perkenalkan saya Indri Egi Firanda mahasiswa keperawatan dari Universitas Sari Mutiara Indonesia, disini saya mau melakukan penelitian tugas akhir kuliah saya bu. Disini saya ingin melakukan wawancara kepada ibu mengenai pengalaman perawat dalam melakukan asuhan keperawatan paliatif pada pasien terminal bu. Partisipan : Oke dek Peneliti : Apakah ibu bersedia saya wawancarai bu? Partisipan : Oh silahkan dek.
Peneliti : Baik bu, sebelumnya bu apakah saya boleh tau nama ibu siapa? Partisipan : Nama saya Rita Fauriska Sisilia
Peneliti : Oke bu, kita mulai wawancaranya ya bu.
Partisipan : Oke dek
Peneliti : Pertama saya ingin bertanya, sudah berapa lama ibu bertugas di ruangan ICU ini bu? Partisipan : Saya sudah bekerja di ruangan ICU ini selama 1 tahun lebih dek. Peneliti : Selama ibu bertugas di ruangan ICU ini penyakit terminal apa saja yang ibu temukan pada pasien disini? Partisipan : Selama saya dinas di ruang ICU ini sebagian besar pasien dengan penyakit saraf kayak stroke, tetapi dengan kondisi kesadaran yang kurang baik. Terus pasien dengan penyakit gagal jantung, penyakit paru, dan masih banyak lagi. Peneliti : Apakah ibu pernah punya pengalaman melakukan perawatan paliatif dalam merawat pasien dengan penyakit terminal ini? Partisipan : Iya dek, saya pernah melakukan perawatan paliatif. Peneliti : Kalau saya boleh tau bu, pengalaman ibu melakukan perawatan paliatif ini sama pasien dengan penyakit apa bu? Partisipan : Saya pernah merawat pasien dengan kanker payudara. Peneliti : Bisa gak ibu cerita sedikit pengalam ibu melakukan perawatan paliatif tersebut? Partisipan : Bisa, jadi dulu pasien yang saya rawat itu terkena kanker payudara stadium 3, sulitnya melakukan perawatan paliatif ini kita harus benar-benar memberikan perhatian khusus sama pasien, pasien di ruangan ICU ini sering merasa cemas dan gak nyaman, jadi pertama kita harus perhatikan kenyamanan pasien biar dapat ngasih asuhan keperawatan yang baik. Peneliti : Apakah ada kendala yang ibu hadapin pas memberikan perawatan paliatif? Partisipan : Kendalanya paling susah untuk menghadapin emosional pasien, pasien dengan penyakit terminal gini emosional nya gak terkontrol. Jadi sulit bagi perawat untuk menghadapin emosional pasien. Peneliti : Selain itu bu, apakah ada kendala lainnya bu? Partisipan : Kendala lainnya ya paling disini kurang mamadai alat-alat untuk melakukan perawatan pada pasien apalagi pasien penyakit terminal dek. Manajemen rumah sakitnya kurang. Makanya kurang diperhatikan. Peneliti : Oke buk, selama covid-19 ini bu apakah ada hambatan dalam perawatan pasien terminal? Partisipan : Ya paling karna covid ini semua pada fokus perhatian sama perawatan pasien covid lah, karna kan itu penyakit menular jadi lebih difokuskan. Peneliti : Baik lah ibu, saya sudah selesai melakukan wawancara. Terimakasih banyak atas waktu nya ibu. Partisipan : Oke sama-sama dek.