Bedah2 Verysa Gangren Diabetic Pedis Dextra
Bedah2 Verysa Gangren Diabetic Pedis Dextra
Bedah2 Verysa Gangren Diabetic Pedis Dextra
A
DENGAN DIAGNOSA GANGREN DIABETIK PEDIS DEXTRA
OLEH:
Verysa Maurent
NIM 9103017055
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA
2021
1
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN
Dokumentasi asuhan keperawatan ini dibuat untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan
mata kuliah Keperawatan Bedah Program Profesi
Surabaya, ......................................................
Pembimbing Akademik
(......................................................................)
LEMBAR KONSULTASI
2
NO TANGGAL KEGIATAN TANDA TANGAN
1
3
WOC Gangren Diabetikum
Diabetes Melitus
↓ ↓
penebalan Makroangiopati pembuluh Kadar glukosa
tunika intima darah darah tidak
terkendali
↓ ↓ ↓
Kebocoran arterosklerosis Neuropati
albumin
keluar
kapiler
↓ ↓ ↓
Distribusi Suplai O2, nutrisi dan Otonom Motorik Sensori
darah ke leukosit terganggu
jaringan
terganggu
↓ ↓ ↓ ↓
Luka sulit sembuh Anhidrosis/ Atropi otot Kehilangan
Perspira sensasi pada
ekstremitas
↓ ↓ ↓
Kematian jaringan Kulit kering, Tekanan
pecah-pecah, berlebihan
fisura pada plantar
↓
Penurunan saraf
simpatik
(perubahan
regulasi aliran
darah)
ulserasi
↓
Gangren
4
Gangren
5
LAPORAN KASUS
1. IDENTITAS KLIEN
No. Register : 999-12-XXXX
Nama : Ny. a
Umur : 47 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Agama : islam
Alamat : Jl. Tembok
Suku : Madura
Pekerjaan : pedagang
Tanggal/Jam MRS : 31 Juli 2021/10.00
Diagnosis Masuk : gangren diabetik pedis dextra
Jenis Operasi (bila ada) :- hari ke :-
Keluarga yang dapat dihubungi : suami
2. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
- Pernah dirawat √ Ya, Tidak
-Jika Ya, diabetes melitus tipe 2
4. RIWAYAT ALERGI
Terhadap; Obat, reaksi :-
Makanan, reaksi :-
Plester, reaksi :-
Lain-lain :-
5. RIWAYAT KETERGANTUNGAN :
√ Tidak
Obat Sebutkan : Sejak :
Napza Sebutkan : Sejak :
Jamu Sebutkan : Sejak :
Rokok Jumlah : Sejak :
Alkohol Jumlah : Sejak :
7. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan kakinya nyeri sekali dan terasa panas
Masalah Keperawatan : Nyeri akut
6
8. SAAT MASUK RS : Berjalan √ Dengan Kursi roda Dengan Brankar
Masalah Keperawatan :-
7
Ekspansi paru: √Simetris, Asimetris, Flail chest
Tanda distress nafas : Nafas Cuping Hidung,
Retraksi Intercosta: Ringan Sedang Berat
Pursed Lips Breathing)
3) Palpasi: Tumor Krepitasi
4) Auskultasi
Suara nafas : √ Vesiculer Area : lapang paru
Bronkovesikuler Area :.................
Bronchial Area :.................
Ronchi: + / - Area :..................
Wheezing : + / - Area :..................
Lain- Lain:............ Area :..................
5) Suara Perkusi : √ Sonor Hipersonor Redup/Pekak
Lokasi : lapang paru
6) Batuk : √ Tidak
Ya : Jika Ya: Kering Berdahak
Akumulasi sputum : Ya √ Tidak
Warna : Konsistensi: Jumlah:
7) SpO2: 99 %
Keluhan lain (masalah yang dikeluhkan pasien) :-
Masalah Keperawatan :-
8
Kelainan / keluhan lain (masalah yang dikeluhkan pasien):-
Masalah Keperawatan :-
Kompartement sindrome
AVN(Arteri Vein Nervus):
ROM: √Aktif Pasif
Kelainan / keluhan lain (masalah yang dikeluhkan pasien):pasien mengatakan tidak bisa
berjalan karena kakinya nyeri, dan terdapat luka
Masalah Keperawatan :hambatan mobilitas fisik
9
Rash Acne Lain- Lain.......
Luka: √ Ada, Tidak
Jika Ada:
Bula pada : ............................................................................................................
Laserasi pada : ............................................................................................................
Combutio : Area:.................luas permukaan:...........% Grade.................................
Decubitus pada : Area: ............................ Deraja :...............................................
Ganggren :Area : pedis dextra Derajat: 4
Abses di : ......................................................
Luka post op: area:.............. keadaaan:...............
Keadaan luka
Terdapat luka gangren pada pedis dextra, edema, mengeluarkan pus dan jaringan nekrosis
10
a. Wanita
Riwayat haid : Siklus haid .......... Haid terakhir ………… Menarche usia...............
Lama Haid ……. Sifat haid : banyak/sedikit ; Gumpal/encer
Dismenore
Fluor albus
Menopouse sejak …………………………..
Paritas : Jumlah kehamilan .... Jumlah persalinan …….
Keikutsertaan KB : √Tidak / belum pernah Perlu, tapi belum ikut KB
Ya. Metode yang dipakai:
IUD Kondom Susuk
MOW Pil Suntik
Alamiah
Condyloma, di : .......................................
Sekresi Vagina : Banyak/ Sedang/ Sedikit Warna Sekret: ............. Berbau / Tidak
Kelainan / keluhan lain (masalah yang dikeluhkan pasien):.......................................................
Masalah Keperawatan : tidak dikaji
b. Laki-Laki
Penis : bersih, kotor) Testis : (desensus/ undesensus)
Skrotum : .............
Phimosis : .............
Keikutsertaan KB : Tidak / belum pernah Perlu, tapi belum ikut KB
Ya, Metode yang dipakai:
Kondom Alamiah MOP
Condyloma, di : .......................................
Kelainan / keluhan lain (masalah yang dikeluhkan pasien):........................................................
Masalah Keperawatan:tidak dikaji
24. ELIMINASI
Buang air kecil:
√ Lancar √ Dibantu Mandiri
Frekuensi : 5x/hari √ Warna : kuning Bau: amonia
Jumlah urine:….24jam
Balance cairan:………………….
11
Penggunaan pencahar: √ Tidak Ya, Jika Ya :Nama……….. Frekuens………. Dosis…………
Kelainan / keluhan lain (masalah yang dikeluhkan pasien):............................................................
Masalah keperawatan: -
25. POLA AKTIVITAS DAN ISTRAHAT
Lama tidur : - Siang :- jam
- Malam :5 jam
Waktu tidur : - Siang pukul : -
- Malam pukul : 02.00
Kelainan / keluhan lain : ................................................................................................................
Memakai obat tidur : √ Tidak Ya, jika Ya: Nama................ Frekuensi......... Dosis.....
Kegiatan rutin : ................................................................................................................
Latihan fisik :Jenis.................................Durasi.................. Frekuensi................
Kelainan / keluhan lain (masalah yang dikeluhkan pasien): pasien mengatakan sulit untuk tidur
karena nyeri dikakinya
Masalah Keperawatan: gangguan pola tidur
DATA PSIKOSOSIAL
Komunikasi : √ Verbal Non verbal
Kemampuan bicara : √ Lancar Gugup Afasia
Bahasa yang dipakai sehari-hari : madura, indonesia
Pasien tinggal dengan : suami, anak, mertua
Orang yang paling dekat : suami
Orang yang membantu di rumah : suami, anak
Apakah pasien mengerti tentang penyakitnya √ Ya Tidak
Kelainan / keluhan lain (masalah yang dikeluhkan pasien:-
Masalah Keperawatan :-
DATA SPRITUAL
Melaksanakan ibadah : √ Ya Tidak
Persepsi terhadap sehat / sakit : pasien gelisah akibat lukanya yang nyeri dan makin parah
Kelainan / keluhan lain : ...........................................................
Bantuan yang dibutuhkan : Pastur PendetaUstad Pemuka agama lain :
Keyakinan terhadap sakitnya : pasien berharap dapat sembuh dari penyakitnya
DATA PENUNJANG
Yang Dibawa Dari Rumah
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK : 11 Januari 2021
Jenis pemeriksaan Tanggal dan jam Hasil Nilai Satuan Kesimpulan
pemeriksaan pemeriksaan Normal
Laboratorium darah 11 Januari 2021 Glukosa darah 60-140 Mg/dl tinggi
2021 sewaktu (457
(09.48) mg/dl)
12
cholesterol
(100 mg/dl)
HDL >40 Mg/dl
cholesterol (42
mg/dl)
Trigliserida <150 Mg/dl
(100mg/dl)
Laboratorium urin
Radiologi
Pemeriksaan lain
Nama obat Dosis Frekuensi Cara pemberian Indikasi Kontrain Efek samping Keterangan
dikasi
Metformin 500 2 Oral Indikasi Penyakit Sakit kepala
mg metformin ginjal atau nyeri
utamanya berat. otot. Merasa
adalah pada Kondisi lemah.
penatalaksa metaboli Mual-mual
naan diabete k ringan,
s mellitus asidosis muntah,
tipe 2. akut, diare, buang
Metformin maupun angin, sakit
juga dapat kronik. perut.
digunakan Termasu
untuk k status
sindrom Diabetik
polikistik Ketoasid
ovarium. osis,
Metformin dengan
dapat atau
membantu tanpa
menurunkan koma.
kadar
androgen,
memperbaik
i siklus
menstruasi,
memperbaik
i regularitas
ovulasi, dan
memperbaik
i sensitivitas
sel terhadap
13
insulin
Radiologi
Pemeriksaan lain
TERAPI MEDIK
Nama Dosis Frekuensi Cara pemberian Indikasi Kontraindikas Efek samping Keterangan
obat i
Santages 2mg 3x1 IV Nyeri Anak-anak Reaksi
ik akut usia 3 bulan anafilaksis/a
atau k ebawah nafilaktoid,
kronik atau anak dispnea,
berat dengan berat urtikaria,
seperti badan 5 kg angioedema
sakit ke bawah. berat atau
kepala, Pasien yang bronkospas
sakit mengalami me; aritmia
gigi, kekurangan kordis,
tumor, porfiria. hipotensi &
nyeri Pasien yang syok
14
pasca memiliki sirkulasi
operasi tekanan
& nyeri darah di
pasca bawah batar
cedera; normal
nyeri (hipotensi).
berat Wanita
yang hamil dan
berhub ibu
ungan menyusui.
dengan
spasme
otot
polos
(akut
atau
kronik)
misalny
a
spasme
otot
atau
kolik
yang
mempe
ngaruni
GIT,
pasase
bilier,
ginjal,
atau
saluran
kemih
bagian
bawah
Metronid 500ml 3x100 IV Uretriti Hipersensiti arang:
azole s dan vitas, anafilaksis.
vaginiti kehamilan Sangat
s trimester jarang:
karena pertama agranulosito
Tricho sis,
monas neutropenia,
vaginali trombositope
s, nia,
amoebi pansitopenia
asis , gangguan
intestin psikotik
al dan termasuk
hepar, kebingungan
penceg dan
ahan halusinasi,
infeksi ensefalopati
anaerob
pasca
operasi,
giardias
is
15
karena
Giardia
lamblia
sis.
Ceftriaxo 2mg 2x1 IV mengat Alergi lihat
ne asi terhadap sefaklor.
infeksi antibiotik
bakteri golongan
gram sefalosporin.
negatif Kontraindik
maupun asi untuk
gram bayi di
positif. bawah 6
Dosis bulan.
ceftriax
one
yang
diberik
an
biasany
a
berkisar
antara
1–2
gram
per 12
atau 24
jam,
tergant
ung
pada
penyaki
t dan
tingkat
keparah
an
infeksi
Apidra 300/3 8 unit IV Apidra Hindari hipoglikemia
mg adalah pemberian (kadar gula
obat ya pada pasien darah
ng dengan rendah) dan
diperun kondisi reaksi
tukkan hipersensitif anafilaksis
bagi (efek (suatu reaksi
pasien berlebih atau alergi berat
dengan sangat yang terjadi
diabete sensitif) secara tiba-
s terhadap tiba dan
mellitus insulin dan dapat
, baik sedang menyebabka
tipe 1 mengalami n kematian).
maupun hipoglikemi
tipe 2. a (kadar gula
Pengob darah
atan ini rendah).
mengan
dung
16
insulin
glulisin
e yang
termasu
k ke
dalam
golonga
n
insulin
rapid
acting
insulin.
Injeksi
insulin
ini
dilakuk
an pada
15
menit
sebelu
m
makan
atau 20
menit
setelah
makan.
( )
17
ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1. Ds: Neuropati sensori Nyeri akut
Pasien mengatakan kakinya nyeri perifer
sekali dan terasa panas ↓
Pengkajian nyeri
Luka gangren
P : Luka gangren
Q : Seperti ditusuk-tusuk ↓
R : Pedis dextra Pembusukan,
S :7
pengeluaran
T : Hilang timbul setiap 2 menit
Do: prostagladin
Pasien tampak meringis kesakitan ↓
pasien mengatakan sulit untuk tidur Merangsang saraf
karena nyeri dikakinya
sensori
Pasien gelisah akibat lukanya yang
nyeri dan makin parah ↓
TTV; Nyeri akut
TTD : 110/80 mmHg
N : 82x/menit
RR : 24x/menit
2. Ds: Hiperglikemia Perfusi perifer tidak
Pasien mengatakan kakinya nyeri ↓ efektif
sekali dan terasa panas Viskositas darah
pasien mengatakan tidak bisa
↓
berjalan karena kakinya nyeri, dan
terdapat luka Aliran darah melambat
Do: ↓
CPR >3 detik Iskemik
Akral teraba dingin, dan pucat
↓
Turgor kulit menurun
Edema Luka gangren
↓
Tidak tersuplai
oksigen
↓
Perfusi perifer tidak
efektif
3 Ds: Sel beta pankreas Ketidakstabilan kadar
Pasien mengatakan sebelum luka, terganggu glukosa darah
kakinya terasa gatal, dan ↓
kesemutan
Retensi insulin
Do:
Kadar Glukosa darah sewaktu (798 ↓
mg/dl) Hiperglikemi
↓
18
Tidak terkontrol
↓
Ketidakstabilan kadar
glukosa darah
4 Ds: Hiperglikemi Gangguan integritas
Do: ↓ kulit/jaringan
Terdapat luka gangren derajat 4 pada Kesemutan dan gatal
pedis dextra, edema, mengeluarkan
↓
pus dan jaringan nekrosis
Luka gangren
↓
Gangguan integritas
kulit/jaringan
5 Ds: Luka gangren Resiko infeksi
Pasien mengatakan kakinya nyeri ↓
sekali dan terasa panas Adanya luka terbuka
pasien mengatakan tidak bisa
↓
berjalan karena kakinya nyeri, dan
terdapat luka Resiko infeksi
Do:
Terdapat luka gangren derajat 4 pada
pedis dextra, edema, mengeluarkan
pus dan jaringan nekrosis
6 Ds: Kurang terpapar Defisit pengetahuan
keluarga mengatakan pasien tidak informasi
menjaga pola makan dengan baik, ↓
dan mengabaikan diet yang
Perilaku tidak sesuai
disarankan
Pasien dan keluarga tidak ↓
mengetahui cara merawat luka Defisit pengetahuan
diabet
Do:
-
7 Ds: Luka gangren Defisit perawatan diri
pasien mengatakan tidak bisa ↓
berjalan karena kakinya nyeri, dan Suplai oksigen
terdapat luka
menurun
pasien mengatakan untuk
perawatan mandi, toiletting, dan ↓
berpakaian masih dibantu Ketidakmampuan
Do:
melakukan aktivitas
Kekuatan otot
↓
5 5
3 5 Defisit perawatan diri
19
RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN (diurutkan berdasarkan prioritas)
1. Nyeri akut berhubungan dengan
2. Gangguan integritas kulit/jaringan
3. Ketidakstabilan kadar glukosa darah
4. Perfusi perifer tidak efektif
5. Resiko infeksi
6. Defisit pengetahuan
7. Defisit perawatan diri
INTERVENSI KEPERAWATAN:
NO TUJUAN & INTERVENSI RASIONAL
DX KRITERIA HASIL
1 Setelah dilakukan Manajemen Nyeri - Dengan mengidentifika
intervensi Observasi si dapat membantu
keperawatan selama - Identifikasi lokasi, karakteristik, perawat untuk berfokus
20
3x24 jam maka tingkat durasi, frekuensi, kualitas dan pada penyebab nyeri dan
nyeri menurun, intensitas nyeri manajemennya
dengan kriteria hasil : - Identifikasi respons nyeri non - Dengan mengetahui
- Keluhan nyeri verbal skala nyeri klien dapat
menurun - Kontrol linkungan yang membantu perawat untuk
- Melaporkan nyeri mempengaruhi nyeri (seperti mengetahui tingkat nyeri
terkontrol suhu ruangan, pencahayaan, klien
meningkat kebisingan) - Dengan mengidentifika
- Kemampuan si respon nyeri non
mengenali penyebab Terapeutik verbal klien dapat
nyeri meningkat - Fasilitasi istirahat dan tidur mengetahui seberapa
- Kemampuan Edukasi kuat nyeri yang
menggunakan - Ajarkan teknik nonfarmakologi s dirasakan oleh klien
teknik non untuk mengurangi nyeri - Pemberian teknik
farmakologis nonfarmakolog is dapat
meningkat Kolaborasi membantu klien dalam
- Kolaborasi pemberian alagetik, mengurangi kecemasan
jika perlu nyeri
- Dengan menjelaskan
tujuan dan manfaat dapat
membantu klien dan
keluarga dalam
pentingnya informasi
mengontrol nyeri dan
menemukan dukungan
keluarga
- Untuk membantu klien
rileks dan menurunkan
stimulus internal
- Untuk memudahkan
ekspirasi maksimal pada
klien
- Untuk memungkinkan
ekspirasi lebih baik
dengan meningkatkan
tekanan jalan udara
sehingga klien merasa
rileks
21
- Dapat membuat klien
lebih baik, lebih rileks
dan dapat melupakan
nyeri
- Untuk mengetahui
seberapa jauh klien
mampu mengontrol nyeri
- Pemberian posisi yang
tepat dan dirasa nyaman
oleh klien dapat
mengurangi resiko klien
terhadap nyeri
- Pemberian analgetik
dapat memblok nyeri
pada susunan saraf pusat
2 Setelah dilakukan Manajemen Hiperglikemia - Monitor kadar
intervensi Observasi glukosa darah akan
keperawatan selama - Monitor kadar glukosa darah memberikan hasil
4x24 jam maka - Monitor tanda dan gejala yang memuaskan
kestabilan kadar hiperglikemi (stabil) jika
glukosa darah digunakan dengan
meningkat dengan Terapeutik benar dan
kriteria hasil : - Konsultasi dengan medis jika dipelihara dengan
- Lelah atau lesu tanda dsn gejala hiperglikemi baik
menurun tetap ada atau memburuk - Tanda awal
- Kadar glukosa hiperglikemia pada
- dalam darah Edukasi diabetes antara lain
membaik - Ajarkan pengelolaan diabetes peningkatan rasa
- Prilaku sedang (pengguna insulin, mengenai pola haus, sakit kepala,
makan dan latihan fisik) lemah, sering BAK,
dan mudah lapar
Kolaborasi - Terjadi atau tidak
- Kolaborasi pemberian insulin komplikasi
ketoadosis diabetik
- Tergantung pada
kesempatan
kehilangan cairan,
perbedaan
22
ketidakseimbangan
elektrolit /
metabolik mungkin
ada / memerlukan
perbaikan
- Untuk bisa
menentukan
hipovolemia dapat
dimanifestasikan
oleh hipotensi dan
takikardi
- Pemberian insulin
berfungsi untuk
mempertahankan
jumlah glukosa
dalam darah tetap
normal
- Mempertahankan
hidrasi/volume
sirkulasi
- Partisipasi dalam
perencanaan
meningkatkan
antusias dan
kerjasama pasien
dengan prinsip-
prinsip yang
dipelajari.
3 Setelah dilakukan Perawatan Luka
intervensi Observasi
keperawatan selama - Monitor karakteristik luka
4x24 jam maka (drainase warna, ukuran dan bau)
integritas jaringan - Monitor tanda – tanda infeksi
meningkat, ditandai
dengan kriteria hasil Terapeutik
- Kerusakan jaringan - Lepaskan balutan dan plester
menurun secara perlahan
- Nyeri menurun - Bersihkan dengan cairan NaCl
23
- Drainase purulent - Bersihkan jaringan nekrotik
menurun - Berikan salep yang sesuai (jika
- Drainase perlu)
serosanguinis - Pasang balutan sesuai jenis luka
menurun - Ganti balutan luka dalam interval
- Bau tidak sedap waktu yang sesuai
pada luka menurun
Edukasi
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Kolaborasi
- Kolabotasi pemberian antibiotik
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
TANGGAL NO IMPLEMENTASI DAN RESPON/ HASIL TT
DAN JAM DX
24
1,2,3 - Memberikan santagesik dengan rute pemberian
secara IV satu ampul dan meropenem dengan rute
pemberian secara IV satu vial dan metronidazole
dengan rute pemberian secara IV, memberikan
insulin aprida
- Mengidentifikasi nyeri yang dialami oleh pasien
(seperti lokasi, durasi, frekuensi dan kualitas nyeri)
- Melakukan identifikasi mengenai respon nonverbal
dari nyeri
Hari ke 2 3 - Melihat karakteristik luka (warna, ukuran dan bau)
- Melihat adanya tanda-tanda infeksi
- Membersihkan luka dengan cairan NaCl
- Membersihkan luka dan memasang balutan sesuai
jenis luka
- Mengganti balutan sesuai waktu yang ditentukan
1 - Melakukan kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri
- Menganjurkan pasien untuk menggunakan teknik
relaksasi nafas dala
1,2,3 - Memberikan santagesik dengan rute pemberian
secara IV dan meropenem dengan rute pemberian
secara IV dan metronidazole dengan rute
pemberian secara IV
- Menanyakan kembali nyeri yang dialami oleh
pasien
- Melakukan identifikasi mengenai respon non verbal
dari nyeri
2 - Memonitor kadar glukosa darah
- Memonitor tanda dan gejala hipertensi
- Mengajarkan cara pengelolaan diabetes
(penggunaan insulin, pola makan, aktivitas fisik)
Hari ke 3 1 - Melakukan kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri pasien
- Memberikan santagesik dengan rute pemberian
secara IV dan ceftriaxone dengan rute pemberian
secara IV
- Menanyakan Kembali nyeri yang dialami oleh
pasien
- Menanyakan kembali mengenai respon non verbal
dari nyeri
3 - Melihat karakteristik luka (warna, ukuran dan bau)
- Melihat adanya tanda-tanda infeksi
- Membersihkan luka dengan cairan NaCl
- Membersihkan luka dan memasang balutan sesuai
jenis luka
25
- Mengganti balutan sesuai waktu yang di tentukan
1,3 - Memberikan santagesik dengan rute pemberian
secara IV, ceftriaxone dengan rute pemberian
secara IV
1 - Menanyakan kembali nyeri yang dialami oleh
pasien
EVALUASI KEPERAWATAN
TANGGAL NO EVALUASI TT
DAN JAM DX
1 S:
O:
A:
P:
2 S:
O:
A:
P:
3 S:
O:
A:
P:
26