01 GDL Deanovalia 1963 1 Ktidea A
01 GDL Deanovalia 1963 1 Ktidea A
01 GDL Deanovalia 1963 1 Ktidea A
W
UMUR 27 TAHUN P1 A0 DENGAN KISTA OVARIUM
DI RSUDKARANGANYAR
Disusun Oleh :
NIM. B14008
Ilmiah yang berjudul ”Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi Pada Pada Ny.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas
akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,
Karya Tulis Ilmiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis
1. Wahyu Rima Agustin, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Ketua STIKes Kusuma
Husada Surakarta.
2. Siti Nurjanah, SST., M.Keb., selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi
iv
5. dr. Mariyadi selaku Direktur RSUDKaranganyaryang telah memberi ijin
Ilmiah.
6. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Imiah ini masih
banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi
kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi
semua pihak.
Surakarta, Mei2017
Penulis
v
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2016
Dea Novalia Ranjani
B14008
INTISARI
Latar Belakang : Kista termasuk tumor jinak yang terbungkus oleh selaput
semacam jaringan di organ reproduksi perempuan yang paling sering
ditemui.Bentuknya kistik, berasa cairan kental, dan ada pula yang berbentuk
anggur. Kista juga ada yang berisi udara, cairan, nanah, ataupun bahan-bahan
lainnya. Data yang penulis peroleh dari RSUD Kabupaten Karanganyardari bulan
Januari sampai dengan Desember 2016 terdapat jumlah pasien dengan gangguan
reproduksi sebanyak 267 orang. Pasien gangguan reproduksi dengan mioma uteri
sebanyak 144 orang (53,9%), gangguan reproduksi dengan kista ovarium
sebanyak 92 orang (34,5%) dan gangguan reproduksi dengan infeksi saluran
kencing sebanyak 31 orang (11,6%)
Tujuan : Untuk melaksanakan asuhan kebidanan gangguan reproduksi pada Ny.
W Umur 27 Tahun P1A0 dengan kista ovarium di RSUD Karanganyar
menggunakan pendekatan 7 langkah Varney.
Metode Penelitian :Jenis laporan ini adalah deskriptif observasional dengan
pendekatan studi kasus. Tempat pengambilan kasus ini dilaksanakan di RSUD
Karanganyar. Subjekyang akan diberi asuhan pada studi kasus ini adalah Ny. W
Umur 27 Tahun P1A0dengankista ovarium.Pengambilan kasus ini akan dilakukan
pada tanggal10 – 17 Januari 2017. Instrumen yang dipakai dalam penulisan studi
kasus ini dengan menggunakan lembar format asuhan kebidanan gangguan
reproduksi menurut Varney dan data perkembangan SOAP. Data primer meliputi
pemeriksaan fisik, wawancara, observasi dan data sekunder meliputi studi
dokumentasi dan studi kepustakaan
Hasil Studi Kasus : Setelah dilakukan operasi pengangkatan kista pada hari ke 7
dan ibu diberi terapi Vitamin C (perbaikan sel-sel tubuh yang rusak ) 50 g 10
tablet 1x1, Asam Mefenamat (Mengurangi rasa sakit ) 500 mg 10 tablet 3x1,
Ciprofloxacin ( Antibiotik ) 500 mg 15 tablet 3x1 ibu mengatakan luka jahitan
sudah keringdan tidak ada rasa nyeri. Kesadaran Composmentis, keadaan umum:
Baik, tanda-tanda vital meliputi tekanan darah 110/80 mmHg, respirasi 22x/menit,
nadi 81x/menit, suhu 360C dan balutan luka operasi sudah dilepas sesuai advis
dokter.
Kesimpulan :Setelah dilakukan asuhan selama 8 hari tidak didapatkan
kesenjangan antara teori dan praktek.
vi
MOTTO
1. Pelajari apapun yang kita bisa, kapanpun, dan dari siapapun. Di sanalah
nanti akan tiba waktunya anda mendapat sesuatu yang menyenangkan.
2. Jangan Takut Untuk Kehilangan Cinta Dari Makhluk, Tapi Takutlah Jika
Tuhan Tidak Mencintaimu. Mengharap Cinta Dari Makhluk Sering
Mengecewakan, Tapi Cukuplah Cinta Dari-Nya-lah Yang Kita Cari,
Niscaya Sang Pencipta Tidak Akan Menyia-Nyiakan Diri Kita.
3. Beranilah mengambil resiko, sebab tidak ada hal lain yang bisa
menggantikan pengalaman
PERSEMBAHAN
vii
CURICULUM VITAE
BIODATA
Agama : Islam
Alamat :Plosorejo,
Plosorejo, Kutho, Kerjo Kabupaten Karanganyar
RIWAYAT PENDIDIKAN
3. SMA Negeri
eri 1 Kerjo Lulus tahun 2014
viii
DAFTAR ISI
Halaman
INTISARI ....................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
ix
A. Tinjauan Teori ............................................................................. 8
B. Pembahasan .................................................................................. 67
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 78
B. Saran ............................................................................................ 80
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
WHO adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuhbukan hanya
bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan
hidup (Dinkes Jateng, 2015). Penyebab kematian ibu yang disebabkan oleh
sebanyak 42,33% (Dinkes Jateng, 2014). Salah satu penyebab terbesar kedua
37,2% dan paling sering terjadi pada wanita usia antara 20-50 tahun, dan
1
2
Bentuknya kistik, berasa cairan kental, dan ada pula yang berbentuk anggur.
Kista juga ada yang berisi udara, cairan, nanah, ataupun bahan-bahan lainnya.
Kumpulan sel-sel tumor itu terpisah dengan jaringan normal di sekitarnya dan
tidak dapat menyebar ke bagian tubuh lain. Itulah sebabnya tumor jinak
Akan tetapi jika perdarahan terjadi dalam jumah yang banyak akan terjadi
distensi yang cepat dari kista yang menimbukan nyeri di perut, torsio atau
lebih. Torsi meliputi ovarium, tuba fallopi atau ligamentum rotundum pada
peritonitis dan kematian. Torsi biasanya, infeksi pada tumor serta robek
Data yang penulis peroleh dari RSUD Kabupaten Karanganyar dari dari
bulan Januari sampai dengan Desember 2016 terdapat jumlah pasien dengan
B. Perumusan Masalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu :
kista ovarium.
kista ovarium.
2. Bagi Profesi
Studi kasus ini diharapkan dapat memberi wawasan bagi profesi atau
4. Bagi InstitusiPendidikan
Hasil studi kasus ini diharapkan dapat menjadi referensi dan sumber
sudah dilepas sesuai advis dokter, keadaan luka sudah kering dan tidak ada
pus.Adanya kesenjangan antara teori dan kasus yang ada di lapangan yaitu
melakukan USG serta beri dukungan moral dan spiritual sehingga pasien
lebih tenang.
sudah tidak banyak, kista ovarium telah teratasi setelah dilakukan tindakan
histerektomi.
6
asuhan dan asuhan yang diberikan yaitu terapi vitamin C ( Perbaikan sel-
tablet 3x1.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1. Kesehatan Reproduksi
a. Pengertian
hasil akhir keadaan sehat sejahtera secara fisik, mental dan sosial dan
tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala hal yang
2012).
tanpa resiko apapun atau well mother dan well born baby dan
(Dewi, 2013).
Wanita dalam kehidupannya tidak luput dari adanya siklus haid normal
7
8
1) Infertilitas
HIV AIDS.
3) Gangguan menstruasi
a) Amenore
b) Dismenorhoe
kram.
c) Menoragia
difungsional.
9
d) Metroragia
menstruasi.
e) Oligomenore
f) Sindrom pramenstruasi
4) Kista Ovarium
Kista berarti kantung yang berisi cairan. Kista ovarium atau kista
5) Mioma uteri
2. Kista Ovarium
a. Pengertian
(Prawirohardjo, 2009).
(Nugroho, 2012).
b. Etiologi
c. Manifestasi klinik
6) Terkadang disertai nyeri saat buan air kecil atau buang air besar.
keluarbanyak.
d. Tipe
ovarium yang paling banyak diteukan. Kista ini berasal dari sel
normal. Kista fungsional akan tumbuh setiap bulan dan akan pecah
pada masa subur, untuk melepaskan sel telur yang pada waktunya
a) Cystadenoma
c) Kista dermoid
bagian tubuh seperti kulit, kuku, rambut, gigi dan lemak. Kista
d) Kista endometriosis
e) Kista hemorrhage
bagian bawah.
13
f) Kista lutein
e. Diagnosis
f. Komplikasi
tungkai.
Tumor ovarium tidak mengubah pola haid kecuali jika tumor itu
Terjadi pada torsi tangkai, akan tetapi dapat pula sebagai akibat
trauma, seperti jatuh atau pukulan pada perut dan lebih sering
e) Perubahan keganasan
menjadi penting.
g. Penatalaksanaan
1) Observasi
2) Operasi
laparatomi.
(2015), yaitu:
setelah operasi.
vital,
pasien
yang logis untuk mengambil suatu keputusan yang terfokus pada klien
(Sulistyawati, 2009).
aman dapat tercapai. Selain itu metode ini memberikan pengertian untuk
a. Langkah I : Pengkajian
tentang klien atau orang yang meminta asuhan (Hidayat dan Mufdilah,
2009).
1) Data Subjektif
suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian. Pada kasus yang
19
a) Identitas Pasien
(2010), yaitu:
(2) Umur
(4) Agama
(5) Pendidikan
pendidikannya.
20
(6) Pekerjaan
pasien
(7) Alamat
diperlukan
b) Keluhan Utama
dapat mengalami gejala ini nyeri di perut bagian bawah, nyeri saat
sampai ke kaki, terkadang disertai nyeri saat buang air kecil atau
c) Riwayat Haid
d) Status Perkawinan
syah atau tidak, sudah berapa kali menikah, pada umur berapa
f) Riwayat KB
g) Riwayat Kesehatan
yaitu meliputi:
saat ini.
22
hipertensi, asma.
pasien.
(2010), yaitu:
jumlah.
(3) Istirahat
seksual.
i) Data Psikologis
2) Data Objektif
a) Status generalis
berjalan(Sulistyawati, 2009).
(b) Lemah jika pasien dimasukkan dalam kriteria ini jika ibu
(2) Kesadaran
sekelilingnya.
tidur lagi),
koma.
(Prihardjo, 2007).
(Prihardjo, 2007).
(b) Suhu
(c) Nadi
(d) Respirasi
2011).
b) Pemeriksaan fisik
meliputi :
(1) Kepala :
(a) Rambut
(b) Muka
(c) Muka
2009).
(d) Hidung
tidak
(e) Telinga
(f) Mulut
tidak.
(g) Leher
2009)
(3) Abdomen
Inspeksi : Apakah ada luka bekas operasi, ada ben jolan atau
(4) Genetalia
(Prihardjo, 2007).
(5) Inspekulo
(7) Anus
(8) Ekstremitas
Ektremitas atas dan bawah ada cacat atau tidak, oedema atau
c) Pemeriksaan Penunjang
1) Diagnosa Kebidanan
Data Dasar:
29
Data subjektif
a) Ny. X mengatakan…………….
sampai ke kaki, terkadang disertai nyeri saat buang air kecil atau
banyak.
Data objektif
a) Keadaan Umum
(2) Kesadaran
(j) Respirasi……….
2) Masalah
Utama, 2014).
3) Kebutuhan
tumor
sesuai dengan kondisi pasien (Varney, 2007) . Pada kasus dengan kista
e. Langkah V : Perencanaan
meliputi apa yang sudah dilihat dari kondisi pasien atau dari setiap
1) Observasi
2) Operasi
laparatomi(Setyorini, 2014).
32
operasi(Susilowati, 2015).
f. Langkah VI : Pelaksanaan
haruslah disetujui oleh ke dua belah pihak yaitu bidan dan pasien, agar
pasien
menurut adalah :
(Susilowati, 2014).
didapatkan hasil:
meliputi :
S : Subjektif
O : Objektif
hasil laboratorium dan tes diagnostik lain yang dirumuskan dalam data
A : Assesment
kolaborasi.
P : Planning
Vamey.
36
C. Landasan Hukum
Tentang ijin dan penyelenggaraan praktek bidan. Dalam kasus ini pelayanan
natural tanpa adanya intervensi pihak luar (Nasir dkk, 2011). Studi kasus ini
Subjek studi kasus adalah orang yang akan dijadikan subjek untuk
43
44
1. Data primer
a. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
kering(Nursalam, 2009).
2) Palpasi
3) Perkusi
4) Auskultasi
b. Wawancara
c. Observasi
batuk, bunyi napas), penciuman (bau napas, bau luka), perabaan (suhu
pemeriksaan penunjang.
2. Data sekunder
a. Studi dokumentasi
Karanganyar.
b. Studi kepustakaan
berikut:
a. Sphygmomanometer
48
b. Stetoskop
c. Thermometer
e. Jam tangan
b. Buku tulis
c. Bolpoin
tiap kegiatan tersebut. Biasanya jadwal kegiatan ini disusun dalam suatu
A. Tinjauan Kasus
Ruang : Teratai
1. Pengkajian
a. Identitas
37
38
saat buang air kecil dan besar serta teraba benjolan pada daerah
2) Riwayat menstruasi
lebih 28 hari
ganti pembalut
berwarna merah.
3) Riwayat perkawinan
36 tahun
5) Riwayat KB
ada keluhan
6) Riwayat penyakit
ringan.
mmHg.
mulutnya.
dan gonorhoe.
41
hepatitis.
e) Riwayat operasi :
a) Pola nutrisi
sayur, lauk pauk, daging dan buah. Minum 6-7 gelas per hari
b) Pola eliminasi
kuning, bau khas feses. BAK 6-7 kali sehari, warna kuning
c) Pola istirahat
jam sehari.
d) Personal hygiene
seminggu.
e) Pola aktivitas
lainya.
f) Pola seksual
1) Status generalis
b) Kesadaran : Composmentis
N : 85x/menit S: 36,90 C
d) TB : 160 cm
43
e) Berat badan : 55 kg
2) Pemeriksaan sistemik
a) Kepala
tidak pucat.
(3) Mata
b) Leher
dan wheezing.
(2) Mammae
(3) Axilla
d) Abdomen
bawah.
bawah.
e) Anogenital
(2) Inspekulo
(4) Anus
(5) Ekstremitas
3) Pemeriksaan Penunjanng
a) Pemeriksaan Laboratorium :
2. Interpretasi Data
a. Diagnosa Kebidanan
46
ovarium.
Data dasar :
Data Subjektif
keguguran.
tahun
Data Objektif
2) Kesadaran : Composmentis
N:85x/m S:36,9o C
4) TB : 160 cm
5) Berat badan : 55 kg
spotting.
47
b. Masalah
c. Kebutuhan
Berikan dukungan moril dan spiritual kepada ibu agar tidak cemas
3. Diagnosa Potensial
Kanker ovarium.
4. Tindakan Segera
5. Perencanaan
6. Pelaksanaan
Januari 2017.
1 Cefotaxime 14.30
3 Ranitidin 14.30
g. Jam 14.35 WIB :Menganjurkan ibu untuk berpuasa pukul 24.00 WIB
7. Evaluasi
b. Ibu sudah mengerti teknik relaksasi miring kanan kiri dan sudah
Januari 2017.
50
DATA PERKEMBANGAN I
S : Subjektif
1. Ibu mengatakan masih lemah dan merasakan nyeri pada luka bekas
operasi.
kiri
O : Objektif
2. Kesadaran : Composmentis
N :81x/menit S: 37,10C
4. Abdomen : Tampak luka post operasi tertutup perban dan bising usus
(+).
5. Ekstremitas atas simetris, tidak ada oedema, pada tangan sebelah kanan
6. Terpasang kateter.
A : Asessment
51
ovarium hari ke 1.
P : Planning
3. Memberitahu ibu bahwa nanti jam 14.30 akan diberikan terapi obat
1 Cefotaxime 14.30
3 Ranitidin 14.30
DATA PERKEMBANGAN II
S: Subjektif:
2. Ibu mengatakan sudah flatus tanggal 11 januari 2017 pukul 17.00 WIB.
3. Ibu mengatakan sudah minum dan makan menu dari rumah sakit.
O: Objektif
2. Kesadaran : Composmentis
N : 81x/menit S: 360C
4. Abdomen : Tampak luka post operasi tertutup perban dan bising usus (-)
5. Ekstremitas atas simetris, tidak ada oedema, pada tangan sebelah kanan
A: Assesment
Ny. W umur 27 tahun P1A0 post operasi gangguan reproduksi dengan kista
ovarium hari ke 2.
53
P: Planning :
Hasil : Ibu sudah makan 1 piring bubur nasi, 1 mangkok sayur, telur, buah
pisang, minum air putih, dan sari kacang hijau jam 08.30 WIB dari rumah
sakit.
3. Memberitahu ibu bahwa nanti jam 14.30 akan diberikan terapi obat
1 Cefotaxime 14.30
3 Ranitidin 14.30
S: Subjektif:
O: Objektif:
1. Kesadaran : Composmentis
N : 81x/menit S: 360C
usus (-)
5. Ekstremitas atas simetris, tidak ada oedema, pada tangan sebelah kanan
A: Assesment :
55
Ny. W umur 27 tahun P1A0 post operasi gangguan reproduksi dengan kista
ovarium hari ke 3.
P: Planning :
2. Hasil : Infus dan dower kateter sudah dilepas sesuai advis dokter.
a. Vitamin C ( Perbaikan sel-sel tubuh yang rusak )50 g10 tablet 1x1
Hasil : Ibu sudah bisa berjalan sedikit demi sedikit meski dibantu.
56
DATA PERKEMBANGAN IV
S: Subjektif:
2. Ibu mengatakan sudah makan-makanan dari rumah sakit dan tidak ada
pantangan makanan.
6. Ibu mengatakan sudah BAB dan BAK di kamar mandi dan sudah tidak ada
keluhan
O: Objektif :
1. Kesadaran : Composmentis
N : 81x/menit S: 360C
A: Assesment:
Ny. W umur 27 tahun P1A0 post operasi gangguan reproduksi dengan kista
ovarium hari ke 4.
P : Planning :
57
1. Melakukan medikasi luka jahitan operasi dengan betadine dan kassa steril
supratul
2. Memberikan KIE tentang perawatan luka pada ibu bahwa luka jahitan
(SAP terlampir).
berpantang makanan
setelah makan
makan
DATA PERKEMBANGAN V
S : Subjektif:
2. Ibu mengatakan luka jahitan sudah kering dan tidak ada rasa nyeri.
O : Objektif :
1. Kesadaran : Composmentis
N : 81x/menit S: 360C
4. Keadaan luka : Kering, tidak ada pus dan tertutup kassa steril.
A: Assesment :
ovarium hari ke 8.
P : Planning :
3. Memberikan terapi
B. Pembahasan
Pembahasan merupakan bagian dari karya tulis ini yang membahas
melaksanakan asuhan kebidanan sebagai salah satu cara yang dilakukan oleh
1. Pengkajian
61
klien atau orang yang meminta asuhan (Hidayat dan Mufdilah, 2009).
a. Data subjektif
ingin buang air kecil dan besar serta teraba benjolan pada daerah
perut.
praktek.
b. Data objektif
62
36,90 C.
pemeriksaan USG dengan hasil ada benjolan atau massa pada perut
2. Interpretasi Data
data-data yang telah dikumpulkan. Dalam langkah ini data yang telah
a. Diagnosa Kebidanan
pada perut bagian bawah, Ibu mengatakan nyeri saat haid, Ibu
atau tumor dan ada nyeri tekan pada perut bagian bawah, Pemeriksaan
praktek.
b. Masalah
(2014), pada kasus kista ovarium masalah yang dihadapi pasien yaitu
cemas
c. Kebutuhan
kepada ibu agar tidak cemas dengan keadaanya dan agar ibu lebih
tenang.
3. Diagnosa Potensial
(Varney, 2007).
langkah ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek di lahan.
4. Tindakan Segera
tindakan segera berupa operasi yang tergantung pada umur, ukuran kista
dan keluhan.
kadar asam lambung dengan dosis 1amp/12 jam, dan pengangkatan kista
5. Perencanaan
dengan sendirinya setelah satu atau dua siklus haid. Tindakan ini diambil
jika tidak curiga ganas dan Operasi jika kista membesar, maka dilakukan
bertahap setelah operasi. Pada 6 jam pertama pasien harus tirah baring
Setelah 6-10 jam, pasien diharuskan untuk dapat miring ke kiri dan ke
pasien dianjurkan untuk dapat belajar duduk. Setelah 24 jam pasien dapat
keadaan umum dan tanda-tanda vital ibu, jelaskan pada ibu tentang
anjurkan ibu untuk berpuasa pukul 24.00 WIB sebelum dilakukan operasi
tanggal 11 Januari 2017 pukul 11.00 WIB. Hasil mobilisasi pada tanggal
11 Januari 2017 pukul 12.50 WIB ibu telah mengerti tentang teknik
relaksasi miring kanan dan kiri, pada tanggal 12 Januari 2017 pukul 10.00
WIB ibu sudah belajar untuk duduk, pada tanggal 14 Januari 2017 pukul
praktek di lahan.
6. Pelaksanaan
oleh ke dua belah pihak yaitu bidan dan pasien, agar dapat dilaksanakan
68
(Varney, 2007).
7. Evaluasi
85x/menit, Suhu 36,90 C , Ibu sudah tahu dengan keadaanya saat ini, Ibu
11 Januari 2017.
perdarahan pada luka operasi, intake dan out put cairan seimbang, tanda
69
bertahap, tidak terjadi infeksi pada luka operasi, pasien mampu beradaptasi
37,10C, ibu telah mengerti teknik relaksasi, ibu bersedia untuk berpuasa
urine ± 50 cc, ibu bersedia tidak makan dan minum sebelum flatus. Pada
kateter ± 50 cc, ibu sudah makan 1 piring bubur nasi, 1 mangkok sayur,
telur, buah pisang, minum air putih, dan sari kacang hijau jam 08.30 WIB
dari rumah sakit, ibu sudah belajar untuk duduk, memberitahu ibu bahwa
protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral, infus dan dower kateter
sudah dilepas sesuai advis dokter, ibu bersedia untuk meminum obat yang
sudah diberikan.
360C, medikasi sudah dilakukan, keadaan luka sudah kering dan tidak ada
pus, ibu bersedia untuk menjaga agar luka tetap kering, ibu bersedia untuk
makan yang bergizi dan tidak berpantang makanan, ibu sudah diberi obat
untuk dibawa pulang pukul 13.00 WIB, ibu bersedia melakukan kunjungan
360C, balutan luka operasi sudah dilepas sesuai advis dokter, ibu bersedia
PENUTUP
umur 27 tahun P1A0 dengan Kista Ovarium di RSUD Karanganyar, penulis dapat
C. Kesimpulan
merasakan nyeri pada perut bagian bawah, merasakan ingin buang air
kecil dan besar serta teraba benjolan pada daerah perut.Pada kasus
hasil ada benjolan atau massa pada perut bagian bawah,dan nyeri
tekan.Sehingga pada kasus ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dan
praktek di lahan.
ibu agar tidak cemas dengan keadaanya dan agar ibu lebih
71
72
kista, torsio atau putaran tangkai, infeksi pada tumor. Pada kasus Ny. W
diagnosa potensial kanker ovarium, sehingga pada langkah ini tidak terjadi
untuk penurun kadar asam lambung dengan dosis 1amp/12 jam, dan
tanda-tanda vital ibu setiap 4 jam, jelaskan pada ibu tentang keadaanya
saat ini, anjurkan teknik relaksasi, berikan informed consent pada keluarga
1amp/8 jam, ranitidin (Penurun kada asam lambung ) 1amp/12 jam, dan
13. Pelaksanaan pada kasus Ny. W telah dilakukan pelaksanaan sesuai dengan
85x/menit, Suhu 36,90 C , balutan luka operasi sudah dilepas sesuai advis
D. Saran
sebagai berikut :
1. Bagi Profesi
2. Bagi Institusi
a. Rumah Sakit
b. Pendidikan
3. Bagi Pasien
benjolan.
DAFTAR PUSTAKA
Dinkes Jateng. 2014. Profil kesehatan Provinsi Jawa tengah tahun 2014.
www.dinkesjatengprov.go.id. Diakses tanggal 19 Desember 2016
. 2015. Buku Saku Kesehatan Tahun
2015.www.buku_saku_kesehatan_tahun_2015.go.id. Diakses tanggal 19
Desember 2016
Matondang, dkk. 2013. Diagnosis Fisik Pada Anak. Jakarta : Sagung Seto
Nasir, dkk. 2011. Buku Ajar Metodologi Penelitian Kesehatan : Konsep
pembuatan Karya Tulis dan Tesis Untuk Mahasiswa Kesehatan.
Yogyakarta : Nuha Medika
Notoatmodjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Noviana, N. dan Wilujeng, D.R. 2014. Kesehatan reproduksiuntuk mahasiswa
kebidanan. Jakarta
Taufiqoh, S. 2012. Hubungan Antara Umur Ibu Dengan Tingkat Keganasan Kista
Ovarium di Rumah Sakit Muhammadiyah Surabaya. Jurnal Ilmu
Kesehatan Health Sciences. Volume 5 Nomor 2. Agustus 2012 : 1-8.
Fakultas Ilmu Kesehatan UM Surabaya. Surabaya
Trisnawati, Y.2015. Analisis Kesehatan Reproduksi Wanita Ditinjaun Dari
Riwayat Kesehatan Reproduksi Terhadap Infertilitas Di RS Margono
soekardjo tahun 2015. Jurnal Kebidanan Vol. VII. No. 02, Desember
2015. Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto. Purwokerto
Varney, H. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume I. Jakarta : EGC