Inovasi Sistem TErminal Parkir Elektronik
Inovasi Sistem TErminal Parkir Elektronik
Inovasi Sistem TErminal Parkir Elektronik
php/kimap/index
Abstract
This study aimed to determine, how the Application of Electronic Parking Terminal System
Innovations Seen From the Innovation Attributes. This research used a qualitative descriptive
method, which was to provide an overview or explanation of the application of the innovative
electronic parking terminal system (TPE) in the city of Makassar, with a total of 6 informants.
Data collection techniques used observation, interviews and documentation. While data
analysis used data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results of this
study showed that PD. Parkir Makassar Raya had implemented the Parking Terminal System
(TPE) program in Makassar City but it had not been maximized. This was due to the fact that
there were still people who disagree and the lack of socialization counducted regarding the
Electronic Parking Terminal System (TPE) to the public.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, bagaimana Penerapan Inovasi Sistem Terminal
Parkir Elektronik Dilihat Dari Atribut Inovasi. Jenis penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kualitatif, yaitu untuk memberikan gambaran atau penjelasan tentang penerapan
inovasi sistem terminal parkir elektronik (TPE) di kota makassar, dengan jumlah informan 6
orang. Penelitian ini menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara
dan dokumentasi. Sedangkan analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PD. Parkir Makassar Raya telah
melaksanakan penerapan program Sistem Terminal Parkir (TPE) di Kota Makassar tetapi belum
maksimal. Hal ini disebabkan masih ada masyarakat yang kurang setuju dan kurangnya
sosialisasi yang dilakukan mengenai Sistem Terminal Parkir Elektronik (TPE) ke masyarakat.
686
Volume 1, Nomor 2, Oktober 2020
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index
parkir. Saat akan meninggalkan lokasi segala apa yang diperlukan oleh orang
parkir, pengendara kembali lain untuk perbuatan melayani.
mendatangi mesin TPE untuk Sinambela (2010:3) mengatakan
memasukkan data waktu meninggalkan bahwa pada dasarnya setiap manusia
lokasi. Pembayaran Sistem Terminal membutuhkan pelayanan, bahkan
Parkir Eletronik (TPE) akan secara ekstrim dapat dikatakan bahwa
menggunakan kartu, menyerupai kartu pelayanan tidak dapat dipisahkan
uang elektronik (Unik), kartu tersebut dengan kehidupan manusia. Moenir
ditempel pada mesin terminal parkir (2006:16-17) mengatakan bahwa
elektronik yang menyerupai seperti pelayanan adalah proses pemenuhan
mesin ATM yang dipasang di titik kebutuhan melalui aktivitas orang lain
parkir yang ditentukan dan penerapan yang langsung. Sependapat dengan itu.
metode pembayaran berupa non tunai Pasolong (2007:4) mengatakan bahwa
bertujuan agar pembayaran langsung pelayanan didefinisikan sebagai
masuk ke penerima pungutan liar, aktivitas seseorang, sekelompok
Struk parkir akan keluar dari mesin dan/atau organisasi baik langsung
setelah itu. maupun tidak langsung untuk
Konsep Pelayanan Publik memenuhi kebutuhan. Pelayanan
Pelayanan publik memandang publik adalah segala sesuatu yang
publik sebagai target pelayanan dilakukan pemerintah baik pusat
sehingga diharapkan mampu maupun daerah dalam memenuhi
memberikan dedikasi terbaik dalam kebutuhan masyarakat.
melayani publik yang lebih edukatif, Menurut Syafiie (2003) pelayanan
dan selektif serta mengelola kebijakan terdiri dari 3 unsur pokok yaitu: (a)
publik yang dijalankan oleh birokrasi Biaya relatif yang lebih rendah, (b)
publik, oleh karenanya reformasi Waktu untuk mengerjakan relatif cepat,
publik menghajatkan peningkatan dan (c) Mutu yang diberikan relatif
kinerja diantaranya pelayanan publik, bagus. Dalam konteks pelayanan publik
melalui berbagai cara (berinovasi) adalah mempermudah urusan publik,
dengan tujuan akuntabilitas efektifitas mempercepat waktu pelaksaan urusan
dan efisien publik, memberikan kepuasan kepada
Pelayanan berasal dari kata “layan” publik, dan mendahulukan kepentingan
yang artinya menolong menyediakan umum. Senada dengan itu,
menurut Widodo, (2001) pelayanan
687
Volume 1, Nomor 2, Oktober 2020
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index
Definisi dari inovasi itu sendiri dengan inovasi yang ada sebelumnya,
menurut West & Far dalam Ancok (b) Kesesuaian ialah tingkat kemiripan
Dalam mengukur tingkat inovasi, atau yang lama menjadi bagian dari
inovasi terputus: (a) Inovasi terusan inovasi bagi penerima, dengan sifatnya
(b) Inovasi terputus merupakan suatu lebih baik dan lebih baru maka tingkat
perubahan yang sama sekali sangat baru menjadi suatu masalah yang penting,
dan tidak lagi berdasarkan pada kondisi (d) Kemungkinan Dicoba adalah
688
Volume 1, Nomor 2, Oktober 2020
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index
689
Volume 1, Nomor 2, Oktober 2020
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index
690
Volume 1, Nomor 2, Oktober 2020
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index
691
Volume 1, Nomor 2, Oktober 2020
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index
692
Volume 1, Nomor 2, Oktober 2020
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index
693
Volume 1, Nomor 2, Oktober 2020
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index
694
Volume 1, Nomor 2, Oktober 2020
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index
695
Volume 1, Nomor 2, Oktober 2020
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index
696
Volume 1, Nomor 2, Oktober 2020
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index
pinggir jalan dan masyarakat bisa alat TPE ini merupakan barang baru
memarkirkan kendaranaan yang rapi di masih banyak masyarakat yang belum
tempat yang sudah di sediakan oleh tahu dengan itu sebelum peresmi diuji
pemerintah, sehingga masyarakat tidak coba dan disosialisasikan kepada
memarkirkan kendaraanya di masyarakat, setelah diresmikan oleh
sembarang tempat yang bisa bapak walikota maka inovasi ini sudah
menyebabkan kemacetan. mulai berjalan sampai sekarang.
Kerumitan Kemudahan diamati
Kerumitan merupakan tingkat Inovasi dapat dilihat dan diterima
dimana suatu inovasi mempunyai oleh masyarakat, sehingga dapat
kendala atau masalah yang sulit untuk disimpulkan bahwa kemudian dilakukan
dimengerti, dipahami dan digunakan pengamatan dari suatu inovasi yang
lagi bagi masayakat atau penerima. dapat diterima oleh masyarakat. PD.
Dengan demikian, kerumitan dari Parkir Makassar Raya adalah
inovasi program sistem terminal parkir masyarakat sudah merasakan sendiri
elektronik (TPE) adalah mengenai juru dari hasil dari penerapan program
parkir yang menolak awal adanya alat sistem terminal parkir elektronik (TPE)
atau mesin TPE ini dan ada juga ini karena seblum parkir masyarakat
sebagian masyarakat yang komplain sudah di tanya terlebih dahulu bahwa
dengan tarif perjam lima ribu untuk ini parkir menggunakan alat atau mesin
mobil dan tiga ribu untik motor walau teknologi sehingga masyarakat bisa
hanya sebentar parkir, alat TPE ini memahami, keamanan kendaraan, dan
bagus, canggi dan modern akan tetapi sudah ada tempat parkir dan tidak
rata-rata yang menjadi kendala atau membuat kemacetan, sihingga banyak
masalah di masyarakat bukan kepada masyarakat juga yang memarkirkan
alatnya tapi kepada tarifnya yang tinggi. kendaraannya di depan alat atau mesin
Kemungkinan Dicoba TPE ini.
kemungkinan dicoba dari program KESIMPULAN
sistem terminal parkir elektronik (TPE) Dari penelitian yang dilakukan
adalah sudah dilakukan uji coba penulis mengenai Inovasi Sistem
sebelumnya dan pemerintah memilih 3 Terminal Parkir Elektronik (TPE) di
ruas jalan tersebut dengan melalui Kota Makassar, penulis menarik
survai awal dan yang sangat pontensi, kesimpulan yaitu koordinasi dalam
697
Volume 1, Nomor 2, Oktober 2020
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index
penerepan inovasi sistem terminal dicoba, uji coba yang dilakukan selama
parkir elektronik (TPE) merujuk pada 5 dua minggu dengan menggunakan
indikator yaitu : (1) Keuntungan Relatif, perparkikan alat TPE sebelum
di dalam penerapan inovasi TPE dengan diresmikan oleh Pemerintah Kota
adanya alat tersebut pembayaran yang Makassar dan PD Parkir Makassar
dilakukan sudah terkontrol sehingga Raya, masyarakat merasa aman parkir
tidak adanya pungli yang dilakaukan lagi di bahu jalan tidak merasa takut di
oleh jukir atau daeng parkir, alat yang gembok kendaraannya karena dengan
lebih modern dan membuat masyarakat adanya alat TPE ini yang dipasang di
lebih aman memarkirkan kendaraannya bahu jalan maka menjadi perparkiran
di tempat parkir yang telah di sediakan yang resmi bukan parkir liar lagi. (5)
oleh PD Parkir Makassar Raya. (2) Kemudahan diamati, setelah dengan
Kesusaian, di dalam penerapan inovasi adanya alat TPE maka masyarakat
TPE yang dilakaukan untuk bisa masih ada juga yang komplain atau
menyusaikan parkir yang dulu tidak setuju, karena sebuah inovasi atau
konfensional menjadi perkir elektronik alat baru maka tidak semua masyarakat
yang memakai alat, perparkiran bisa menerima dengan langsung adanya
konfensional hanya ada daeng parkir perparkiran berbasis alat TPE sehingga
atau juru parkir tapi dengan adanya alat yang membuat inovasi ini belum
TPE maka juru parkir akan di awasi berjalan maksimal.
oleh pegawai dari PT KTI dan
DAFTAR PUSTAKA
masyarakat juga bisat menyusaikan
perparkiran yang telah ditentukan oleh Ancok, Djamaludin. 2012. Psikologi
Kepemimpinan & Inovasi.
PD Parkir Makassar Raya. (3) Erlangga: Jakarta.
Kerumitan, adapun yang menjadi
Hartono, D.U. dan Mulyonto E. 2010.
kerumitan dalam penerapan inovasi Electronic Government
TPE ini yaitu masih ada sebagian Pemberdayaan Pemerintahan Dan
Potensi Desa Berbasis Web.
masyarakat yang kurang setuju dengan Jurnal Teknologi Informasi.
menggunakan alat ini karena harga Volume 6. No. 1.
perjam untuk parkir terlalu masalah Holle, Erick S. 2011. Pelayanan Publik
Melalui Elekctronic Government:
untuk mereka yang hanya sebentar Upaya Meminimalisir Praktek
parkir di tempat yang ada alat TPE yang Maladministrasi Dalam
Meningkatkan Public Service.
telah di tentukan oleh PD Parkir Jurnal Sasi. Volume 17. No. 1.
Makassar Raya. (4) Kemungkinan
698
Volume 1, Nomor 2, Oktober 2020
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index
699
Volume 1, Nomor 2, Oktober 2020