2d4a-Kelompok 7 - Air Permukaan Sebagai Sumber Air Bersih
2d4a-Kelompok 7 - Air Permukaan Sebagai Sumber Air Bersih
2d4a-Kelompok 7 - Air Permukaan Sebagai Sumber Air Bersih
Aris Budianto,ST.,M.KM
Disusun Oleh :
Kelompok 7 2 D-IVA
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..................................................................................1
B. TUJUAN.......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. PENGERTIAN AIR BERSIH......................................................................2
B. PENGERTIAN AIR PERMUKAAN...........................................................3
C. KARAKTERISTIK AIR PERMUKAAN....................................................4
D. KUALITAS AIR PERMUKAAN................................................................5
E. JENIS SUMBER AIR PERMUKAAN.........................................................6
F. MENGHITUNG DEBIT AIR PERMUKAAN.............................................7
G. PENGOLAHAN AIR PERMUKAAN.........................................................8
BAB III PENUTUP...............................................................................................11
A. KESIMPULAN...........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN AIR BERSIH
1. Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi
Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi adalah air dengan kualitas tertentu
yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya berbeda dengan
air minum (Permenkes RI No 32 Tahun 2017). Akhir akhir ini sulit
medapatkan air bersih. Penyebab susah mendapatkan air bersih adalah adanya
pencemaran air yang disebabkan oleh limbah industri, rumah tangga, limbah
pertanian. Selain itu adanya pembangunan dan penjarahan hutan merupakan
penyebab berkurangnya kualitas mata air dari pegunungan karena banyak
tercampur dengan lumpur yang terkikis terbawa aliran air sungai. Akibatnya,
air bersih terkadang menjadi barang langka (Asmadi, Khayan and Kasjono,
2011)
Kebutuhan air bersih yaitu banyaknya air yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan air dalam kegiatan sehari-hari seperti mandi, mencuci, memasak,
menyiram tanaman dan lain sebagainya. Sumber air bersih untuk kebutuhan
hidup sehari-hari secara umum harus memenuhi standar kuantitas dan kualitas
(Asmadi, Khayan and Kasjono, 2011)
Ditinjau dari sudut ilmu kesehatan masyarakat, penyediaan sumber air
bersih harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat karena penyediaan air
bersih yang terbatas memudahkan timbulnya penyakit di masyarakat.
Volume rata-rata kebutuhan air setiap individu per hari berkisar antara 150-
200 liter atau 35-40 galon. Kebutuhan air tersebut bervariasi dan bergantung
pada keadaan iklim, standar kehidupan, dan kebiasaan masyarakat (Chandra,
2012)
2. Sumber Air Bersih
Menurut (Chandra, 2012) air yang diperuntukan bagi konsumsi manusia
harus berasal dari sumber yang bersih dan aman. Batasa-batasan sumber air
yang bersih dan aman tersebut, antara lain :
a. Bebas dari kontaminan atau bibit penyakit
b. Bebas dari substansi kimia yang berbahaya dan beracun
2
c. Tidak berasa dan berbau
d. Dapat dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan domestik dan rumah
tangga. Memenuhi standar minimal yang ditentukan oleh WHO atau
Departemen Kesehatan RI.
Air dinyatakan tercemar bila mengandung bibit penyakit, parasit, bahan-
bahan kimia berbahaya, dan sampah atau limbah industri. Air yang berada dari
permukaan bumi ini dapat berasal dari berbagai sumber. Berdasarkan letak
sumbernya, air dapat dibagi menjadi air angkasa (hujan), air permukaan, dan
air tanah (Chandra, 2012)
Air Permukaan adalah semua Air yang terdapat pada permukaan tanah. Air
permukaan merupakan air yang terkumpul di atas tanah atau di mata air, sungai
danau, lahan basah atau laut. Air permukaan berhubungan dengan air bawah tanah
atau air atmosfer.
Air tawar berasal dari dua sumber, yaitu air permukaan (surface water) dan air
tanah (ground water). Air permukaan adalah air yang berada di sungai, danau,
waduk, rawa dan badan air lain, yang tidak mengalami infiltrasi ke bawah tanah.
1. Soegianto (2005)
Air permukaan adalah air yang berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan
tanah, sebagian menguap dan sebagian lainnya mengalir ke sungai, saluran air lalu
disimpan di dalam danau, waduk dan rawa.
2. Limbong (2008)
Air permukaan adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Jadi, Air
permukaan adalah air yang terkumpul di atas tanah yang dapat dengan mudah
dilihat oleh mata. Pada umumnya sumber air yang berasal dari permukaan,
merupakan air yang kurang baik untuk langsung dikonsumsi manusia. Oleh
karena itu sumber air yang berasal dari air permukaan perlu adanya pengolahan
3
terlebih dahulu sebelum dimanfaatkan.
C. KARAKTERISTIK AIR PERMUKAAN
4
Karakteristik Spesifik Air Permukaan
Untuk mengenal karakteristik air baku permukaan maka air ini digolangkan
menjadi 6, yaitu;
5
biota air. Variabel-variabel tersebut meliputi: sifat fisika (warna, kekeruhan, dan
temperatur) dan sifat kimia (kandungan oksigen, karbondioksida, pH, amoniak,
dan alkalinitas).
Keuntungan
Kerugian
Air permukaan merupakan air yang berada di atas permukaan tanah, dalam
kondisi mengalir atau diam. Air permukaan tidak mampu terserap, karena lapisan
tanah sangat keras. Nantinya aliran yang terkumpul akan mengalir menuju suatu
6
titik, seperti sungai, danau maupun laut.
Air permukaan dibagi dalam dua jenis, yakni perairan darat dan perairan laut.
7
permukaan. Rawa terbentuk oleh banjir dan pengeringan air laut yang ada di
daerah datar. Secara teratur banjir di kawasan lindung berkembang menjadi
rawa bakau di daerah tropis dan subtropis.
2. Perairan Laut
Perairan laut ini merupakan air permukaan yang berada di lautan luas. sebagai
sumber kehidupan jumlah air di Bumi diperkirakan mencapai 326 juta mil
kubik (1,332 miliar kilometer kubik). Lautan menciptakan lapisan air yang
membentang 15.000 mil (24.000 kilometer) di seluruh planet dengan
kedalaman rata-rata lebih dari 2 mil (3,2 km). Ada beberapa klasifikasi laut
berdasarkan luas dan bentuknya.
a. Teluk
Teluk merupakan bagian laut yang menjorok ke darat Samudera Samudera
adalah laut yang sangat luas dan terletak di antara benua
b. Laut
Laut merupakan perairan yang terletak di antara pulau-pulau yang terlatif
lebih luas dibandingkan selat.
c. Selat
Selat adalah laut yang sempit dan terletak antara dua pulau.
Debit adalah jumlah aliran air (volume) yang mengalir melalui suatu
penampang dalam waktu tertentu, umumnya dinyatakan dalam satuan
volume/waktu yaitu (m3/detik). Pengukuran debit air permukaan dapat dilakukan
dengan 2 cara, yaitu langsung dan idak langsung.
8
1. Pengukuran Langsung
Pengukuran langsung di lapangan meliputi pengukuran lebar, tinggi air, tinggi
saluran drainase, sisi miring, dan diameter pada masing-masing saluran
drainase.
2. Pengukuran tidak langsung
Velocity area methods, Pada prinsipnya untuk mengetahui debit suatu aliran,
dilakukan pengukuran kecepatan aliran dan penampang basah sungai.
Kecepatan aliran dianggap seragam di setiap titik pada tampang lintang yang
besarnya sama dengan kecepatan. Rumus yang digunakan adalah:
Q=AxV
Keterangan:
Penampang basah (A) diperoleh dengan pengukuran lebar permukaan air dan
pengukuran kedalaman dengan tongkat pengukur atau kabel pengukur.
Kecepatan aliran dapat diukur dengan metode current meter dan metode apung.
Pada umumnya, sumber air baku dari air permukaan harus diperhatikan segi
kekeruhan dan segi mikrobiologisnya. Kondisi air baku yang buruk menyebabkan
biaya pengolahan yang dibutuhkan semakin tinggi karena bahan kimia yang
diperlukan akan semakin banyak atau bahkan diperlukan unit pengolahan yang
baru untuk menjaga agar kualitas air sesuai dengan baku mutu.
Tujuan pengolahan air permukaan adalah agar air permukaan dapat digunakan
9
oleh masyarakat sebagai air bersih dan air minum yang sesuai dengan standar
kualitas air bersih dan air minum yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Pengolahan air minum dapat dilakukan dengan 3 metoda, yaitu : Penglahan fisik,
kimiawi, dan bakteriologis.
1. Pengolahan Fisik
Prinsip : menggunakan proses penyaringan dan gravitasi.
Tujuan : untuk menghilangkan kekeruhan yang disebabkan oleh partikel-
partikel terlarut dalam air baku.
a. Sedimentasi
Sedimentasi merupakan unit yang berfungsi memisahkan padatan dan cairan
dengan menggunakan pengendapan secara gravitasi untuk memisahkan
partikel tersusupensi yang terdapat dalam cairan tersebut (Reynols, 1982).
b. Filter Karbon
Karbon aktif dengan media granular (Granular Activated Carbon)
merupakan proses filtrasi yang berfungsi untuk menghilangkan bahan-bahan
organik, desinfeksi, serta menghilangkan bau dan rasa yang disebabkan oleh
senyawa-senyawa organik.
Prinsip : mengadsorbsi bahan-bahan pencemar menggunakan media
karbon. Proses adsorbsi yang berlangsung dalam karbon aktif tergantung
pada luas permukaan media yang digunakan dan berhubungan dengan luas
total pori-pori yang terdapat dalam media.
c. Membran atau Filtrasi
Proses ini untuk menyaring air yang telah dikoagulasi dan diendapkan
untuk menghasilkan air minum dengan kualitas yang baik.
Filtrasi dapat dilakukan menggunakan beberapa jenis filter, antara lain :
saringan pasir lambat, saringan pasir cepat, atau dengan menggunakan
teknologi membran.
Keunggulan utama membran dibandingkan filtrasi pasir lambat adalah
unit pengolahan yang dibutuhkan mempunyai ukuran yang lebih kecil,
kapasitas pengolahan lebih besar, serta mampu menghasilkan air layak
minum.
10
2. Pengolahan Kimia
Pengolahan kimia dilakukan dengan menambahkan bahan kimia tertentu
yang bertujuan untuk menyisihkan senyawa organik maupun senyawa
anorganik dalam air. Penambahan bahan kimia ini bersifat spesifik, tergantung
jenis dan konsentrasi polutan dalam air baku.
a. Flokulasi
Flokulasi adalah tahap pengadukan lambat yang mengikuti unit pengaduk
cepat. Proses ini bertujuan untuk mempercepat laju tumbukan partikel,
sehingga menyebabkan aglomerasi dari partikel koloid terdestabilisasi
secara elektrolitik kepada ukuran yang terendapkan dan tersaring.
Flokulasi dicapai dengan mengaplikasikan pengadukan yang tepat untuk
memperbesar flok-flok hasil koagulasi. Pada umumnya waktu detensi pada
bak ini adalah 20 – 40 menit. Hal tersebut dilakukan karena flok yang telah
mencapai ukuran tertentu tidak bisa menahan gaya tarik dari aliran air dan
menyebabkan flok pecah kembali, oleh sebab itu kecepatan pengadukan dan
waktu detensi dibatasi.
b. Desinfeksi
Desinfeksi adalah proses yang bertujuan untuk membunuh
mikroorganisme patogen yang terdapat di dalam air baku yang masuk ke
dalam instalasi pengolahan air minum. Proses ini tidak berlaku bagi
mikroorganisme yang berada dalam bentuk spora.
Terdapat berbagai metode untuk melakukan desinfeksi, antara lain
dengan penggunaan zat pengoksidasi (ozon, halogen, senyawa halogen),
kation dari logam berat (perak, emas, merkuri), senyawa organik, senyawa
berbentuk gas, dan pengolahan fisik (panas, UV, pH) (Chang, 1971 dikutip
dalam Reynolds, 1982).
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Air permukaan merupakan air yang berada di atas permukaan tanah, dalam
kondisi mengalir atau diam. Air permukaan tidak mampu terserap, karena lapisan
tanah sangat keras. Nantinya aliran yang terkumpul akan mengalir menuju suatu
titik, seperti sungai, danau maupun laut. Air permukaan dibagi dalam dua jenis,
yakni perairan darat dan perairan laut.
Debit adalah jumlah aliran air (volume) yang mengalir melalui suatu
penampang dalam waktu tertentu, umumnya dinyatakan dalam satuan
volume/waktu yaitu (m3/detik). Pengukuran debit air permukaan dapat dilakukan
dengan 2 cara, yaitu langsung dan idak langsung.
Tujuan pengolahan air permukaan adalah agar air permukaan dapat digunakan
oleh masyarakat sebagai air bersih dan air minum yang sesuai dengan standar
kualitas air bersih dan air minum yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Pengolahan air minum dapat dilakukan dengan 3 metoda, yaitu : Penglahan fisik,
kimiawi, dan bakteriologis.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/9646910/Air_dan_karakteristik_berdasarkan_sumbern
ya
13