LK Post Partum Spontan Fisiologis
LK Post Partum Spontan Fisiologis
LK Post Partum Spontan Fisiologis
Keterangan:
Genogram leherKepalaiObservas
DS: klien mengeluh payudara Post Partum Spontan Menyusui Tidak Efektif
terasa penuh ↓
Perubahan fisiologis
↓
DO: Penurunan HCG, estrogen,
- Payudara bengkak dan progesteron
- ASI tidak menetes / ↓
memancar Peningkatan produksi hormon
- Bayi menghisap tidak terus prolaktin
menerus ↓
Produksi ASI
↓
Isapan bayi tidak adekuat
↓
Bendungan ASI
↓
Payudara bengkak
↓
Menyusui Tidak Efektif
1. Ketidaknyamanan pasca partum b.d. trauma perineum selama persalinan dan kelahiran d.d luka
episiotomy
SDKI D.0075
2. Menyusui tidak efektif b.d. payudara bengkak d.d ASI tidak menetes/memancar
SDKI D.0029
Tanggal Diagnosa Keperawatan (P-E-S) Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana (Intervensi) Keperawatan Rasional
23 Ketidaknyamanan pasca partum Setelah dilakukan tindakan Perawatan Pascapersalinan (SIKI I. 07225) 1. Tanda-tanda vital penting dipantau
Desember b.d. trauma perineum selama keperawatan selama 3x24 jam Observasi: untuk menilai kondisi umum ibu.
2020 persalinan dan kelahiran d.d luka diharapkan status kenyamanan 1. Monitor tanda-tanda vital. 2. Untuk mengetahui ada tidaknya
episiotomy pasca partum meningkat. 2. Monitor keadaan lochea yang meliputi kelainan atau komplikasi yang terjadi
warna, jumlah, bau dan bekuan. pada ibu.
SDKI D.0075 SLKI L. 07061 3. Periksa perineum atau robekan meliputi 3. Untuk melihat proses penyembuhan
Kriteria Hasil: kemerahan, edema, ekmosis, pengeluaran luka dan menentukan tindakan
1. Keluhan tidak nyaman dan penyatuan jahitan. perawatan yang tepat.
menurun 4. Monitor nyeri. 4. Untuk mengetahui nyeri yang dirasakan
2. Meringis menurun Terapeutik: klien dan menentukan rencana
3. Luka episotomy membaik 5. Beri kenyamanan pada ibu. perawatan sesuai tingkat nyeri yang
4. Kontraksi uterus menurun 6. Diskusikan tentang perubahan fisik dan dirasakan.
psikologis ibu post partum 5. Untuk memberikan efek relaksasi ibu.
7. Fasilitasi ikatan tali kasih ibu dan bayi 6. Agar ibu mengenali dan siap
secara optimal menghadapi perubahan fisik dan
Edukasi: psikologisnya.
8. Ajarkan cara perawatan perineum yang 7. Menciptakan bounding sejak dini antara
tepat. ibu dengan anaknya.
9. Ajarkan ibu mengatasi nyeri secara non 8. Agar ibu dapat melakukan perawatan
farmakologis. perineum secara mandiri dengan tepat.
9. Agar ibu mampu mengontrol diri saat
nyeri datang.
24 Menyusui tidak efektif b.d. Setelah dilakukan tindakan Pendampingan Proses Menyusui 1. Untuk meninjau seberapa jauh ibu
Desember payudara bengkak d.d ASI tidak keperawatan selama 3x24 jam (SIKI I.03130) mampu menyusui anaknya.
2020 menetes/memancar diharapkan status menyusui Observasi: 2. Untuk meninjau seberapa jauh bayi
membaik. 1. Monitor kemampuan ibu menyusui. mampu menyusu pada ibunya.
SDKI D.0029 2. Monitor kemampuan bayi menyusu. 3. Untuk melihat dan menganalisa proses
SLKI L. 03029 Terapeutik: menyusui.
Kriteria Hasil: 3. Dampingi ibu selama kegiatan menyusui 4. Untuk proses menyusui yang benar dan
1. Tetesan / pancaran ASI berlangsung. efektif.
meningkat 4. Dampingi ibu memposisikan bayi dengan 5. Untuk mengetahui faktor penyulit
2. Suplai ASI meningkat benar untuk menyusui pertama kali. proses menyusui dan menentukan
3. Perlekatan bayi pada payudara 5. Diskusikan masalah selama menyusui rencana perawatan yang tepat.
ibu meningkat seperti payudara bengkak, lecet pada puting, 6. Agar ketika bayi merasa lapar ibu siap
4. Hisapan bayi meningkat dll. untuk menyusuinya.
Edukasi: 7. Untuk proses menyusui yang efektif dan
6. Ajarkan ibu tanda-tanda bayi siap menyusu. menghindari puting lecet.
7. Ajarkan ibu mengarahkaan mulut bayi dari 8. Untuk menghindari cara menyusui yang
arah bawah kearah puting ibu. salah dan memberikan rasa nyaman
8. Ajarkan perlekatan yang benar: perut ibu pada ibu dan bayi saat menyusui
dan bayi berhadapan, tangn kaki bayi satu berlangsung.
garis lurus, mulut bayi terbuka lebar dan 9. Agar ibu mampu memerah ASI secara
dagu bayi menempel pada payudara ibu. mandiri dan bertujuan untuk
9. Ajarkan memerah asi dengan posisi jari jam mengosongkan payudara agar tidak
12-6 dan jam 9-3. bengkak dan agar produksi ASI tetap
10.Informasikan ibu untuk selalu lancar.
mengosongkan payudara pada payudara 10.Untuk menghindari bendungan ASI
yang belum disusui dengan memerah ASI. yang menyebabkan payudara bengkak,
dan ketika payudara kosong ASI akan
cepat diproduksi.
25 Resiko infeksi d.d efek prosedur Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Infeksi (SIKI I.14539) 1. Untuk memantau dan mengenali infeksi
Desember keperawatan selama 3x24 jam Observasi: yang terjadi pada pasien untuk
2020 SDKI D.0142 diharapkan tingkat infeksi 1. Monitor tanda dan gejala infeksi baik lokal menentukan rencana perawatan yang
menurun. ataupun sistemik. tepat.
Terapeutik: 2. Untuk membersihkan dan mempercepat
SLKI L.14137 2. Berikan perawatan pada área luka. proses penyembuhan luka.
Kriteria Hasil: 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak 3. Untuk menghindari perpindahan
1. Nyeri menurun dengan pasien dan lingkungan pasien. mikroorganisme melalui tangan
2. Kemerahan menurun Edukasi: perawat.
3. Bengkak menurun 4. Jelaskan tanda dan gejala infeksi. 4. Agar pasien mengenali tanda dan gejala
4. Demam menurun 5. Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar. infeksi secara mandiri, dan segera
6. Ajarkan cara memeriksa kondisi luka. melapor kepada petugas kesehatan.
5. Agar pasien mampu mencuci tangan
secara mandiri dengan benar untuk
menghindari penyebaran patogen.
6. Agar pasien mampu mengenali kondisi
lukanya dan melapor apabila terjadi
masalah.