Asuhan Keperawatan Anak Pada An. N Dengan Kejang Demam Di Ruang Amarilis Rsud Dr. Gondo Suwarno Ungaran
Asuhan Keperawatan Anak Pada An. N Dengan Kejang Demam Di Ruang Amarilis Rsud Dr. Gondo Suwarno Ungaran
Asuhan Keperawatan Anak Pada An. N Dengan Kejang Demam Di Ruang Amarilis Rsud Dr. Gondo Suwarno Ungaran
OLEH :
Jamal Huda
071201004
A. Pengkajian
Tanggal pengkajian 17 januari
I. Identitas
a. Identitas klien
Nama : An. N
Ttl : Kab. Semarang, 09 April 2020
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan :-
Agama : Islam
Suku : Jawa
Tb/bb : 75 cm/7,5 kg
Alamat : Kalongan RT 3 RW 8 Ungaran
b. Identitas poenanggung jawab
Nama : Ny. N
Umur : 37 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Hubungan dengan klien : Ibu
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Kalongan RT 3 RW 8 Ungaran
c. Tanggal masuk : 16 Januari 2021
d. Diagnosa medis : Kejang Demam
B. Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama
Keluarga mengatakan pasien demam kurang lebih 1 hari, kejang 1 kali selama
kurang lebih 5 menit
2. Riwayat kesehatan saat ini
Alasan masuk rumah sakit
Pasien demam disertai kejang
Faktor pencetus
Demam 40°C
Tiumbulnya keluhan : mendadak
Faktor yang memperberat : tidak ada
Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah dan keberhasilannya
Keluarga langsung membawa pasien ke rumah sakit
3. Riwayat kesehatan lalu
Khusus untuk anak usia 0-2 tahun
1. Prenatal care
a. Ibu memeriksakan kehamilannya tiap minggu di bidan
b. Riwayat terkena radiasi
Ibu tidak melakukan aktivitas/terpapar radiasi
c. Riwayat berat badan selama hamil
Ibu mengatakan berat badan naik kurang lebih 16 kg
d. Riwayat imunisasi tt
Ibu sudah pernah mendapatkan imunisasi tt sebelum menikah
e. Golongan darah ibu O, Golongan darah ayah A
2. Natal
a. Tempat melahirkan
Ibu melahirkan di bidan terdekat
b. Jenis persalinan
Ibu melahirkan normal
c. Penolong persalinan
Persalinan ibu dibantu bidan
d. Komplikasi yang dialami oleh ibu pada saat melahirkan dan setelah
melahirkan
Tidak terjadi komplikasi setelah melahirkan
3. Post natal
a. Kondisi bayi
Activity (aktivitas otot) :score 2 (bayi tampak bergerak aktif dan
kuat)
Pulse (denyut jantung) : score 2 (jantung bayi berdetak lebih dari
100 denyut per menit)
Grimace (respons dan refleks bayi) : score 2 (bayi meringis, batuk,
atau menangis secara spontan dan dapat menarik kaki atau tangan
ketika diberi rangsang nyeri, seperti cubitan ringan atau sentilan di
kaki)
Appearance (penampilan, terutama warna tubuh bayi): Score 2
(warna tubuh bayi kemerahan, ini merupakan warna tubuh bayi
yang normal)
Respiration (pernapasan) : Score 2 (bayi menangis kuat dan dapat
bernapas secara normal)
b. Riwayat kelahiran
Sebelumnya ibu sudah pernah melahirkan, pasien merupakan anak
kedua
4. Riwayat imunisasi
No Reaksi setelah
Jenis Imunisasi Waktu pemberaian
pemberian
1. BCG 1X Panas
2. DPT 3X -
3. Polio 4X -
4 Campak 1X Demam
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien Perempuan
: dalam satu rumah
6. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan
BB lahir : 2,8 kg, BB masuk RS : 7,5 kg
Panjang badan lahir : 58 cm, Panjang badan masuk RS : 75 cm
Perkembangan : Tidak ada masalah
- Adaptasi sosial : Anak mengetahui yang mana ibunya, ayahnya, dan
menangis saat digendong orang yang belum pernah dilihat
- Aspek motorik : Anak dapat berguling, tengkurap, menengadahkan kepala
- Aspek sensorik : Anak mulai penasaran dengan benda-benda tertentu dan
menyentuhnya
7. Reaksi hospitralisasi
a. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
Ibu membawa anaknya ke rs karena anak demam dan kejang
Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak
Dokter memberitahu kondisi anak setelah pemeriksaan dan memberikan
masukan ke keluarga
Perasaan orangtua saat ini
Orang tua pasien panik saat anak kejang
Orangtua selalu berkunjung ke rs
Ayah dan ibu pasien selalu di rumah sakit untuk menemani dan merawat
anak
Yang akan tinggal dengan anak yaitu ayah dan ibu
b. Pemahaman anak tentang rumah sakit dan rawat inap
Respon anak terhadap petugas kesehatan : Anak menangis saat pertama kali
ditanngani oleh petugas kesehatan
C. Pengkajian pola fungsional menurut gordon
1. Pola manajemen dan persepsi terhadap kesehatan
Keluarga pasien akan mengunjungi bidan terdekat jika ada keluhan pada anak
2. Pola nutrisi metabolik
Sebelum sakit : Pasien minum ASI kurang lebih 800-900 cc/hari
Saat sakit : Pasien meminum susu kurang lebih 700 cc/hari. Nafsu makan sedikit
menurun
3. Pola eliminasi
Sebelum sakit : BAK jernih, bau khas. BAB 1 kali/hari, konsistensi lembek, bau
khas.
Saat sakit : BAK jernih, bau khas. BAB 1 kali/hari, konsistensi lembek, bau khas
4. Pola istirahat-tidur
Sebelum sakit : Pasien tidur siang 3 jam, tidur malam 11 jam
Saat sakit : Pasien tidur siang 2,5 jam, tidur malam 11 jam
5. Pola aktivitas-latihan
Sebelum sakit : Pasien sering bermain dengan saudara dan teman-teman, pasien
bermain sekitar 3,5 jam
Saat sakit : pasien lebih banyak diam saat bersama teman-temannya
6. Pola persepsi-kognitif
Sebelum sakit : ibu tidak mengetahui mengenai penyakit yang dimiliki anak
Saat sakit : ibu menanyakan kepada dokter dan perawat mengenai penyakit yang
dimiliki anaknya
7. Pola persepsi-konsep diri
Ibu mengatakan bagian tubuh anaknya adalah yang terbaik yang diberikan oleh
Tuhan. Identitas diri, ibu mengatakan pasien adalah anak kedua dari 2 bersaudara
8. Pola koping-toleransi stres
Sebelum sakit : Keluarga mengelola stres dengan berdiskusi dengan anggota
keluarga yang lain.
Saat sakit : Saat ada anggota keluarga yang sakit, keluarga berdoa dan berikhtiar.
Ibu dan Ayah pasien mengatakan khawatir, tampak gelisah dan tegang saat anak
masuk rumah sakit
9. Pola seksual dan reproduksi
Pasien adalah anak kedua perempuan
10. Pola peran dan berhubungan
Hubunga tiap anggota keluarga baik
11. Pola nilai dan kepercayaan
Keluarga beragama islam dan taat beribadah. Keluarga percaya bahwa setiap
keadaan harus berpasrah kepada Tuhan dan berikhtiar
D. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan vital sign
Nadi : 102 x/menit
Pernafasan : 22 x/menit
Suhu : 39,9°C
BB : 7,5 kg
Panjang badan : 75 cm
b. Pengkajian kepala
1. Kepala
Anak
Bentuk simetris, bersih, tidak ada benjolan, distribusi rambut merata tipis,
warna rambut hitam
Bayi
Bentuk simetris, bersih, sutura menyatu, fontanela anterior menutup, caput
sucedanum tidak ada, cephal hematoma tidak ada
2. Wajah
Simetris, tidak ada kelainan/tanda khas
3. Mata
Simetris, sklera putih, konjungtiva tidak anemis, pupil 3 mm, mata bersih
4. Hidung
Simetris, tidak ada sekret, lubang hidung bersih, tidak ada nafas cuping
hidung
5. Mulut
Simetris, tidak ada bibir sumbing, tidak ad stomatisis, tidak ada halitosis,
mukosa bibir lembab, mulut bersih, lidah bersih
6. Telinga
Simetris, telinga bersih tidak ada serumen
7. Leher
Simetris, tidak ada pembesaran vena jugularis, nadi carotis teraba, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid
c. Pengkajian dada
1. Inspeksi kesimetrisan puting susu
Simetris
2. Jantung
Inspeksi : tidak ada lesi, tidak ada edema
Palpasi : ictus cordis teraba di SIV V-VI
Perkusi : redup
Auskultasi : S1/S2 reguler
3. Paru-paru
Inspeksi : tidak ada retraksi dada
Palpasi : pengembangan paru simteris
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler
d. Pengakjian abdomen
Inspeksi : sedikit edema
Auskultasi : bising usus 18x/menit
Palpasi : tidak ada pembesaran pada hepar
Perkusi : timpani
e. Pengakjian genetalia dan rectum
1. Pada perempuan
Area genetalia bersih, tidak ada ruam popok, lubang uretra terpisah dari
vagina, tidak ada bercak putih yang keluar dari vagina
2. Rectal
Tidak ada atresia ani, mekonium sudah kelaur, area anal bersih, tidak ada
ruam popok
f. Pengkajian ekstremitas
Tidak ada polidaktili/sidaktili, crt < 3 detik, turgor kulit lembab, akral hangat
3. Pengkajian persyarafan
1. Pada bayi : dikaji refles pada bayi
- Refleks sucking normal, timbul aksi/respon menghisap
- Refleks rooting normal, timbul respon mencari puting susu/rangsangan
jari dengan kepala berpaling ke sisi yang di sentuh
- Refleks moro normal, kepala bayi sedikit terangkat dan menunjukkan
respon terkejut
- Refleks babinski normal, jari kaki mencengkeram saat diberikan
sentuhan di telapak kaki
- Refleks menggenggam normal, bayi menggenggam saat diberikan
sentuhan sisi luar ulnar-bagian tengah
E. Data laboratorium
F. Pemeriksaann penunjang
-
G. Terapi pasien
H. Analisa data
Hari/ Masalah
No Data Kemungkinan Penyebab
Tanggal Keperawatan
1 minggu, 17 Data obyektif : Agen infeksius Hipertermia
Januari Keluarga mengatakan
2021 pasien demam 1 hari, Pelepasan pirogen ke tubuh
kejang dirumah 1 kali
selama 5 menit Kapasitas makrofag tidak
Data obyektif : cukup mengeliminasi
Nadi : 102 x/menit patogen
Pernafasan : 22
x/menit Terjadi pelepasan mediator
Suhu : 39,9°C inflamasi
Memicu demam
2 minggu, 17 Data obyektif : Proses demam Risiko cedera
Januari Keluarga mengatakan
2021 pasien demam 1 hari, Kejang
kejang dirumah 1 kali
selama 5 menit Risiko kejang berulang
Data obyektif :
Nadi : 102 x/menit Risiko cedera
Pernafasan : 22
x/menit
Suhu : 39,9°C
3 minggu, 17 Data subyektif : Kurang terpapar informasi Ansietas
Januari Ibu mengtakan cemas
2021 jika kejang berulang Khawatir atas kondisi yang
Data obyektif : dihadapi
Ibu tampak gelisah
I. Diagnosa keperawtaan
1. (D.0130) Hipertermia berhubungan dengan agen infeksius
2. (D.0136) Risiko cedera berhubungan dengan kegagalan mekanisme pertahanan
tubuh
3. (D.0080) Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi
J. Rencana keperawatan
K. Catatan keperawatan
No Hari/ Diagnosa
Tindakan Respon & Hasil Ttd
dx Tanggal/Jam Keperawatan
1 15 Januari 2021 (D.0130) Hipertermia - Mengecek suhu - Keluarga bersedia
berhubungan dengan Pasien kooperatif
agen infeksius Suhu : 38,8°C
- Memberikan obat - Keluarga bersedia
Paracetamol 80 mg Pasien menangis
Antrain injeksi 1/5 amp/8 jam
Phenytoin 2x15 mg
- Mengedukasi keluarga untuk
memberikan kompres hangat untuk
menurunkan suhu tubuh - Keluarga kooperatif
- Mengedukasi ibu untuk memberikan
ASI yang cukup
- Mengidentifikasi bahaya lingkungan
(D.0136) Risiko cedera tempat tidur pasien - Keluarga kooperatif
berhubungan dengan - Memastikan side rail dapat digunakan
kegagalan mekanisme - Menganjurkan keluarga untuk selalu
pertahanan tubuh mendampingi pasien
- Menganjurkan keluarga segera melapor
jika muncul tanda-tanda
- Mengidentifikasi cemas yang dihadapi
(D.0080) Ansietas - Memberikan dukungan yang suportif - Keluarga kooperatif
berhubungan dengan
kurang terpapar
informasi
L. Catatan perkembangan
A : Hipertermia (teratasi)
P : hentikan intervensi