Laporan Kasus KDM

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 25

Laporan Kasus

Kebutuhan Dasar manusia

Pada Tn.T Diruang Mawar Di Rumah Sakit Daerah Ungaran

Gangguan Mobilisasi Fisik

Disusun Oleh:

Putri Khunaezah

NIM 071202081

PENDIDIKAN PROFESI NERS

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

2020
I. Pengkajian
A. Identitas
1. Identitas pasien
Nama : Tn. T (L)
Tempat& Tgl lahir : Ungaran 13 Oktober 1981
Pendidikan terakhir : SMA
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Wiraswasta
TB/BB : 160 cm/ 80kg
Golongan darah :-
Gangguan KDM : Mobilisasi Fisik
Alamat : Candirejo RT 04 RW 03 , Ungaran
2. Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny. P
Umur : 38 tahun
Pendidikan terakhir : SMA
Agama : Islam
Suku : Jawa
Hub dengan pasien : Istri
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Candirejo RT 04 RW 03, Ungaran

B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Klien mengatakan sesak nafas dan mengeluh badan terasa lemah dan letih
2. Riwayat kesehatan saat ini
- Alasan masuk rumah sakit
Klien dibawa oleh keluarga ke runah sakit ungaran dengan keluhan sesak nafas
dan badan terasa lemah dan letih sejak beberapa hari yang lalu
- Faktor pencetus
Demam dan sesak nafas sudah dirasakan klien sejak lama sampai badannya
terasa lemah dan sering kelelahan
- Timbulnya keluhan
Timbul secara berkala
- Faktor yang memperberat
Demam tinggi, nafasnya terasa berat, badannya lemah sering merasa kelelahan
dengan aktivitas yang ringan
- Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah dan keberhasilannya
Pasien dibawa oleh keluarga ke RS
3. Riwayat kesehatan masa lalu
- Penyakit yang pernah dialami
Pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi
- Kecelakaan
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat kecelakaan sebelumnya
- Pernah dirawat
Pasien mengatakan tidak pernah dirawat sebelumnya
- Pernah operasi
Pasien mengatakan tidak pernah operasi
- Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi apapun
- Faktor resiko penyebab masalah kesehatan saat ini
Pasien mengatakan kurang menjaga pola hidup sehat
- Kebiasaan hidup tidak sehat
Pasien mengatakan kebiasaan hidup yang tidak sehat selama ini adalah jarang
makan buahdan sayuran
4. Riwayat kesehatan keluarga
- Kebiasaan hidup tidak sehat
Pasien mengatakan kebiasaan hidup yang tidak sehat selama ini adalah jarang
makan buahdan sayuran, dan ada anggota keluarga yang merokok
- Penyakit menular
Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit menular dikeluarganya
- Penyakit menurun
Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit menurun dikeluarganya
- Genogram

Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien Laki-laki
: dalam satu rumah

C. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL


1. Persepsi terhadap kesehatan
Pasien mengatakan jika memiliki masalah kesehatan maka pasien atau keluarga akan
ke klinik terdekat/membeli obat di apotik.
2. Pola bernafas
Sebelum sakit : Pasien mengatakan tidak memiliki masalah pernafasan seperti
kesulitan bernafas
Selama sakit : Pasien mengatakan nafasnya terasa sesak dan berat
3. Kebutuhan cairan & elektrolit
Sebelum sakit :Pasien minum air putih kurang lebih 1500 cc/hari
Selama sakit : Pasien minum air putih kurang lebih 1000 cc/hari
4. Pola nutrisi-metabolik
Sebelum sakit : Pasien makan 2-3 kali sehari dengan waktu pagi siang dan sore.
Pasien tidak menghabiskan satu porsi dengan nasi kurang lebih 3 centong nasi, dan
lauk.
Selama sakit : Pasien sedikit kehilangan selera makannya hanya makan 2-3 sendok
makan saja dengan lauk
5. Pola eliminasi BAK dan BAB
Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAK jernih, 2-3 kali sehari. BAB lunak,
kecoklatan, 1 kali sehari
Selama sakit : Pasien mengatakan BAB 1x 2- 3 hari. Hasil observasi menunjukan
BAB bewarna coklat, konstitansi lembek, BAK pasien terpasang selang kateter
dengan jumlah urine 400cc selama 8 jam, Urine berwarna keruh penis kotor dan bau
6. Pola aktivitas dan latihan
Sebelum sakit : Pasien tidak pernah melakukan aktivitas berat atau olahraga
Selama sakit : Pasien tidak bisa melakukan aktivitas secara mandiri harus dibantu
dengan keluarga keluarga
7. Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit : Pasien tidur malam kurang lebih 7-8 jam. Tidak ada gangguan tidur
Selama sakit : Pasien tidur malam kurang dari 8 jam. Pasien sering terbangun karena
tidak nyaman dengan tubuhnya terasa gatal
8. Pola konsep diri
Citra tubuh :Pasien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang tidak disukai
Peran : Pasien mengatakan tidak dapat menjalankan aktivitas seperti
biasanya semenjak sakit
Ideal diri : Pasien berharap bisa sembuh dan penyakitnya dan dapat
melakukan kegiatan
Harga diri : Pasien mengatakan merasa sedih karena tidak bisa melakukan
aktivitas dan kebutuhan sendiri secara mandiri
Aktualisasi diri :Pasien mengatakan selama sakit memiliki keterbatasan untuk
melakukan sesuatu yang diinginkan
9. Pola koping
Selama sakit pasien mendapatkan dukungan dari keluarga terutama ayah dan ibunya
sehingga pasien tidak kehilangan motivasi
10. Pola seksual-reproduksi
Selama sakit pasien tidak bisa melakukan kebersihan tubuhnya sendiri sehingga
anggota badannya tidak terawat
11. Pola peran-berhubungan
Peran pasien sebagai dapat terpenuhi, namun saat sakit pasien kesulitan menjalankan
peran. Hubungan terdekat pasien yaitu dengan keluarga, hubungan pasien dengan
kerabat dan orang sekitar baik
12. Pola nilai dan kepercayaan
Pasien beragama islam, pasien menjalankan kebiasaanya beribadah secara rutin.
Pasien dan keluarga yakin bahwa penyakit yang diderita adalah cobaan dari Allah
yang harus tetap dijalani.
13. Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Pasien mengatakan merasa tidak nyaman pada bagian punggung terasa pegal dan
panas lengan dan kaki teras terasa pegal dan kesemutan
14. Kebutuhan belajar
Pasien mengatakan kebutuhan untuk mencari ilmu/informasi baru diperlukan selama
hidup
15. Kebutuhan personal hygiene
Sebelum sakit : Pasien dapat memenuhi kebutuhan kebersihan diri secara mandiri
menuju kamar mandi
Selama sakit : Pasien tidak dapat memenuhi kebutuhan kebersihan diri karena
tubuhnya lemah , sehingga aktivitas kebersihan diri dibantu keluarga

D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
Tinggi badan : 160 cm
Berat badan : 80 kg
2. TTV
Tekanan darah : 160/95 mmHg
Nadi : 100 x/menit
Suhu : 39°C
RR : 30 x/menit
3. Kulit dan kuku
Kulit pasien disekitar tulang belakang kemerahan, kuku bersih tidak panjang, CRT<
2 detik, kuku tidak sianosis, akral hangat
4. Kepala dan rambut
Kulit kepala kotor, tidak ada lesi, tidak ada edema. Rambut kotor, warna hitam,
distribusi merata
5. Mata
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat rabun, konjungtiva tidak anemis, sklera
jernih
6. Hidung
Bersih, tidak ada lesi, tidak ada edema
7. Telinga
Tidak ada gangguan pendengaran, kanan-kiri simetris, tidak ada lesi, tidak ada
edema, tidak ada kotoran
8. Mulut (bibir, gigi, lidah, faring)
Bibir tidak pecah, kering, tidak ada sariawan. Lidah merah muda, tidak ada
sariawan/lesi/edema. Faring tidak ada lesi
9. Dada
a. Paru-paru
Inspeksi : Tidak ada lesi, tidak ada edema,
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : hipersonor
Auskultasi : vesikuler
b. Jantung
Inspeksi : Tidak ada lesi, tidak ada edema
Palpasi :Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Pekak
Auskultasi : S1/S2 ireguler
c. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada lesi, tidak ada edema, simetris
Auskultasi : Normal (14x/menit)
Perkusi : timpani
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
10. Genetalia (anus dan alat kelamin)
Tidak ada hemoroid, tidak ada hernia, tidak ada masalah lain
11. Ekstremitas
a. Ekstremitas atas : Tidak Dapat melawan tahanan penuh pada kanan (skala 1) dan
kiri (skala 1)
b. Ekstremitas bawah : Tidak Dapat melawan tahanan penuh pada kanan (skala 1)
dan kiri (skala 1)
E. Data Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
Jenis Nilai Metode
Hasil Satuan
pemeriksaan normal periksa
Darah Lengkap
Hemoglobin 9,5 11,7-15,5 Flowcytometri g/dL
Lekosit 9,78 3,6-11 Flowcytometri 10ˆ3/uL
Trombosit 343 150-440 Flowcytometri 10ˆ3/uL
Hematokrit 28,3 35-47 Flowcytometri %
Eritrosit 3,14 3,8-5,2 Flowcytometri 10ˆ6/uL
Hitung Jenis
Limfosit 10,9 25-40 Flowcytometri %
Monosit 4,8 2-8 Flowcytometri %
MCV 90,1 80-100 Flowcytometri %
MCH 30,3 26-34 Flowcytometri %
MCHC 81,8 28-78 Flowcytometri
SARS-COV2 ANTIBODY
IgM Non Non Rapid
Antibody Reaktif Reaktif
IgM Non Non Rapid
Antibody Reaktif Reaktif
Eosinofil 2,2 0-3 Flowcytometri %
Basofil 0,3 0-1 Flowcytometri %

2. Pemeriksaan diagnostik
- Rontgen thorax
- Pemeriksaan sputum
- Pemeriksaan EKG hasil adanya ST Elevasi

3. Terapi
- Infus RL 20 tpm
- Injeksi Captopril 20 mg
- Injeki Amphichillin 500mg

4. Analisis Data

No Analisis Data Etiologi Masalah


keperawatan

1. DS : klien mengatakan badan Mobilisasi Gangguan


terasa lemah dan letih mobilitas fisik
DO : klien tampak bed rest, Tidak mampu
aktivitas pemenuhan kebutuhan beraktivitas
dibantu oleh keluarga

TD :160/95 Mmhg

RR : 30xmenit
Kehilangan daya
S : 39 C tahan otot

Penurunan otot
(atrofi)

Perubahan sistem
muskulus skeletal

Gangguan mobilitas
fisik

2. DS : klien mengatakan nafasnya gangguan fungsi Gangguan


terasa sesak pernafasan pertukaran gas

DO : Hasil pengkajian

RR : 30x/menit Suplai aliran


terganggu
Hasil Ekg tampak ST Elevasi

Gangguan
pertukaran gas

3. DS : klien mengatakan lemah dan Tidak mampu Defisit perawatan


tidak bisa melakukan aktivitas beraktivitas Diri
kebersihan mandiri

DO :
Tirah baring yang
- Klien bed rest lama

- Klien tidak mampu


kekamar mandi sendiri

- Penis kotor dan bau Defisit perawatan


Diri

4. DS : Klien mengatakan punggung Tirah baring yang gangguan


terasa pegal dan panas lama integritas kulit/
jaringan
DO : Jaringan kulit yang
tertekan
Kulit disekitar tulang belakang
tampak kemerahan Perubahan sistem
intragumen kulit

Kontriksi pembuluh
darah

Sel kulit menjadi mati

Dekubitus

5. DS : klien mengatakan badannya Tirah baring yang Hipertermia


terasa lemah lama

DO : pemeriksaan Ttv Proses infeksi

S: 39 C, Akral Hangat Peningkatan suhu


tubuh

Demam

6. DS : klien mengatakan badannya Intoleransi


terasa letih aktivitas

DO : Klien tampak bed rest, tidak


mampu melakukan aktivitas secara
mandiri

7.

Prirotas Diagnosa Keperawatan


1. Gangguan mobilitas fisik (D.0054)
2. Gangguan Pertukaran Gas (D.0003)
3. Defisit perawatan diri (D.0109)
4. Gangguan integritas kulit dan jaringan (D.0129)
5. Hipertermia (D.0130)
6. Intoleransi aktivitas(D.0056)

Rencana Tindakan Keperawatan

N SDKI SLKI SIKI


o

1 a. Diagnosa : Gangguan Mobilitas fisik Dukungan


mobilitas fisik (D.0054) (L.05042) mobilisasi
b. Definisi : keterbatasan dalam (I.05173)
gerakan fisik dari satu atau Definisi : kemampuan
lebih ekstremitas secara dalam gerakan fisik Definisi :
mandiri dari satu atau lebih memfasilitasi
c. Penyebab : ekstremitas secara pasien untuk
- Perubahan mandiri melakukan
metabolisme pergerakan fisik
Setelah dilakukan
- Ketidakbugaran fisik tindakan keperawatan Tindakan :
- Penurunan kekuatan selama 3x24 jam
otot diharapkan mobilisasi Observasi
- Gangguan klien membaik dengan - Identifikasi
muskuloskeletal kriteria hasil : adanya
- Nyeri
- Pergerakan nyeri atau
d. Gejala dan tanda mayor
sendi yang
Subjektif
ekstremitas dari lainnya
Mengeluh menggerakan
skala 1 - Identifikasi
ekstremitas
(menurun) toleransi
Objektif
ditingkatkan fisik
Kekuatan otot menurun
pada skala 4 melakukan
Rentang gerak menurun
(cukup pergerakan
e. Gejala dan tanda minor
meningkat) - Monitor
Subjektif
- Kekuatan otot frekuensi
- Nyeri saat bergerak
dari skala 1 jantung
- Gerakan terbatas
(menurun) - Monitor
- Fisik lemah
ditingkatkan kondisi
pada skala 4 umum
(cukup selama
meningkat) melakukan
- Rentang gerak mobilisasi
dari skala 1
(menurun) Teraupetik
ditingkatkan - Fasilitasi
pada skala 4 aktivitas
(cukup mobilasasi
meningkat) dengan alat
- Kaku sendi dari bantu
skala 1 - Fasilitasi
(meningkat) melakukan
diturunkan pergerakan
pada skala 4 - Libatkan
(cukup keluarga
menurun) untuk
- Nyeri dari skala membantu
1 (meningkat) klien dalam
diturunkan melakukan
pada skala 4 pergerakan
(cukup
menurun) Edukasi
- Kelemahan
- Jelaskan
fisik dari skala
tujuan dan
1 (meningkat)
prosedur
diturunkan
mobilisasi
pada skala 4
- Anjurkan
(cukup
mobilisasi
menurun)
dini
- Ajarkan
mobilisasi
sederhana
yang harus
dilakukan

2 a. Diagnosa : Gangguan Pertukaran gas Terapi oksigen


pertukaran gas (D.0003) (L.01003) (I.01026)
b. Definisi : kelebihan atau
kekurangan oksigenasi dan Definisi : oksigenasi Definisi :
atau eliminasi karbondioksida atau eliminasi memberikan
pada membran alveolus karbondioksida pada tambahan oksigen
kapiler membran alveolus untuk mencegah
c. Penyebab kapiler dalam batas dan mengatasi
- Ketidakseimbangan normal kondisi
ventilasi-perfusi kekurangan
- Perubahan membran Setelah dilakukan oksigen jaringan
alveolus kapiler tindakan keperawatan
d. Gejala dan tanda mayor selama 3x24 jam Tindakan :
Subjektif diharapkan status
pernafasan klien Observasi
Dispnea
Objektif membaik dengan - Monitor
- Pola nafas abnormal kriteria hasil : kecepatan
- Warna kulit abnormal - Pola nafas dari aliran
e. Kondisi klinis terkait skala 1 oksigen
Gagal jantung kongestif (memburuk) - Monitor
ditingkatkan efektivitas
pada skala 4 terapi
(cukup oksigen
membaik) - Monitor
- Warna kulit tingkat
dari skala 1 kecemasan
(memburuk) Teraupetik
ditingkatkan
pada skala 4 - Bersihkan
(cukup sekret pada
membaik) mulut dan
- Gelisah dari hidung
skala 1 - Pertahanka
(meningkat) n
diturunkan kepatenan
pada skala 4 jalan nafas
(cukup - Berikan
menurun) oksigen
- Pusing dari tambahan
skala 1 - Gunakan
(meningkat) alat
diturunkan oksigen
pada skala 4 yang sesuai
(cukup dengan
menurun) tingkat
mobilitas
pasien

Kolaborasi

- Kolaborasi
penentuan
dosis
oksigen
- Kolaborasi
penggunan
a oksigen
saat
aktivitas
dan tidur

3 a. Diagnosa : Defisit perawatan Perawatan diri Dukungan


diri (D.0109) (I.11103) perawatan diri
b. Definisi : tidak mampu (I.11348)
melakukan atau Definisi : kemampuan
menyelesaikan aktivitas melakukan atau Definisi :
perawatan diri menyelesaikan memfasilitasi
c. Penyebab aktivitas perawatan diri pemenuhan
- Gangguan kebutuhan
Setelah dilakukan perawatan diri
muskuloskeletal tindakan keperawatan
- Gangguan neuro selama 3x24 jam Tindakan :
muskuler diharapkan kebersihan
- Kelemahan diri klien membaik Observasi
d. Gejala dan tanda mayor dengan - Monitor
Subjektif
kriteria hasil : tingkat
-
kemandiria
Objektif
- Kemampuan n
Tidak mampu mandi/
mandi dari - Identifikasi
mengenakan pakaian/ makan/
skala 1 alat bantu
ke toilet secara mandiri
(menurun) kebersihan
e. Gejala dan tanda minor
ditingkatkan diri
f. Kondisi klinis terkait
pada skala 4
(cukup Teraupetik
meningkat) - Sediakan
- Kemampuan lingkungan
mengekan yang
pakaian dari teraupetik
skala 1 - Siapkan
(menurun) keperluan
ditingkatkan pribadi
pada skala 4 - Dampingi
(cukup dalam
menigkat) melakukan
- Kemampuan perawatan
makan dari diri secara
skala 1 mandiri
(menurun) - Fasilitasi
ditingkatkan untuk
pada skala 4 menerima
(cukup keadaan
meningkat) ketergantun
- Kemampuan ke gan
toilet dari skala - Fasilitasi
1 (menurun) kemandiria
ditingkatkan n
pada skala 4 - Jadwalkan
(cukup rutinitas
meningkat) perawatan
- Verbelaisasi diri
keinginan
melakukan Edukasi
perawatan diri Anjurkan
dari skala 1 melakukan
(menurun) perawatan mandiri
ditingkatkan secara konsisten
pada skala 4 sesuai kemampuan
(cukup
meningkat)
- Mempertahank
an kebersihan
diri dari skala 1
(menurun)
ditingkatkan
pada skala 4
(cukup
meningkat)
4. a. Diagnosa : Gangguan Integritas kulit dan Perawatan
integritas kulit/ jaringan jaringan (L.14125) integritas kulit
(D.0129) (I.11353)
b. Definisi : kerusakan kulit Definisi : keutuhan
(dermis atau epidermis) atau kulit atau jaringan Definisi :
jaringan (membran mukosa, mengidentifikasi
Setelah dilakukan dan merawat kulit
kornea, fasio) tindakan keperawatan
c. Penyebab : untuk menjaga
selama 3x24 jam keutuhan,
- Perubahan status diharapkan integritas
nutrisi kelembapan dan
kulit klien membaik mencegah
- Penurunan mobilitas dengan kriteria hasil :
- Faktor mekanis perkembangan
d. Gejala dan tanda mayor - Elastisitas dari mikroorganisme
Objektif skala 1 Tindakan :
Kerusakan jaringan atau (menurun)
lapisan kulit ditingkatkan Observasi
e. Gejala dan tanda minor pada skala 4
(cukup - Identifkasi
Objektif
meningkat) penyebab
- Nyeri
- Perfusi jaringan gangguan
- Kemerahan
dari skala 1 integritas
f. Kondisi klinis terkait
(menurun) kulit
Imobilisasi
ditingkatkan Teraupetik
pada skala 4
(cukup - Ubah posisi
meningkat) setiap 2
- Kerusakan jam jika
jaringan dari tirah baring
skala 1 - Lakukan
(meningkat) pemijatan
diturunkan padaa area
pada skala 4 penonjolan
(cukup tulang
menurun) - Bersihkan
- Kerusakan perineal
lapisan kulit dengan air
dari skala 1 hangat
(meningkat)
Edukasi
diturunkan
pada skala 4 - Anjurkan
(cukup
menurun) minum air
- Nyeri dari skala yang cukup
1 (meningkat) - Anjurkan
diturunkan meningkatk
pada skala 4 an asupan
(cukup nutrisi
menurun) - Anjurkan
- Kemerahan dari menghinda
skala 1 ri terpapar
(meningkat) suhu
diturunkan ekstrem
pada skala 4 - Anjurkan
(cukup meningkatk
menurun) an asupan
- Suhu kulit dari buah dan
skala 1 sayur
(memburuk)
ditingkatkan
pada skala 4
(cukup
membaik)
- Sensasi dari
skala 1
(membruk)
ditingkatkan
pada skala 4
(cukup
membaik)

a. Diagnosa : Hipertermia Termoregulasi Manajemen


(D.0130) (L.14134) Hipertermia
(I.15506)
b. Definisi : Suhu tubuh Definisi : pengaturan
meningkat diatas rentang suhu tubuh agar tetap Definisi :
normal tubuh pada rentang normal Mengidentifikasi
dan mengelola
c. Penyebab : Setelah dilakukan peningkatan suhu
tindakan keperawatan tubuh akibat
- Proses penyakit selama 3x 24 jam disfungsi
diharapkan hipotermia
- Respon trauma dapat teratasi dengan termoregulasi
kriteria hasil :
- Peningkatan laju Tindakan :
metabolisme  suhu tubuh dari
Observasi
skala 1
d. Gejala dan tanda mayor
(memburuk) - identifikasi
Objektif ditingkatkan penyebab
pada skala hipertermia
Suhu tubuh diatas nilai 4( cukup
normal membaik) - monitor
suhu tubuh
Gejala dan tanda minor  suhu kulit dari
skala 1 - monitor
Objektif komplikasi
(memburuk)
Kulit terasa hangat ditingkatkan akibat
pada skala 4 hipertermia
e. Kondisi klinis terkait (cukup
teraupetik
- proses infeksi membaik)
- berikan
 ventilasi dari cairan oral
skala 1
(memburuk) - lakukan
ditingkatkan pendingina
pada skala 3 n eksternal
(cukup
- berikan
membaik)
oksigen
pucat dari skala 1
- sediakan
(meningkat)
lin gkungan
ditingkatkan pada
yang dingin
skala 4 (cukup
menurun) kolaborasi

kolaborasi
pemberian cairan
dan elektrolit
intravena
Catatan Keperawatan

N Hari/ Tindakan Respon dan hasil Tt


o Tanggal d
/ Jam
D
p

Selasa, 1) Mengkaji keluhan klien 1) Klien mengatakan


1 Juni lemah
1 2021 2) Pemeriksaan ttv
2) TD : 160/90
07.00 3) Mengkaji kekuatan otot mmhg, N :
tubuh 100x/menit, RR:
30x/menit

3) Klien bed rest


anggota tubuhnya
lemah

1. Klien nafasnya
2
masih terasa
1. Mengkaji keluhan klien
sesak
09.00
2. Memberikan terapi
2. Klien
oksigen sesuai kebutuhan
mengatakan
3. Memposisikan klien semi merasa nyaman
fowler

3 1. Klien mengatakan
1. Mengkaji tingkat tidak bisa
11.00 kemampuan melakukan
mandiri klien kebersihan secara
dalam perawatan mandiri
mandiri
2. Klien dan keluarga
2. Mengkaji mengatakan kurang
kemampuan bisa melakukan
keluarga dalam kebersihan klien
membantu
kebersihan diri
klien

5 13.00 1) Monitor ttv 1. TD : 160/90 mmhg

2) Memberikan obat RR: 30x/mnt

3) Memberikan kompres S : 39 C

2. Suhu tubuh klien


masih naik turun

4 14.00 1) Mengkaji ulang keluhan 1. Klien mengatakan


klien punggungnya terasa
panas
2) Memberikan tirah baring
2. Klien mengatakan
3) Memberikan obat belum bisa
mengeluarkan
mobilisasi mandiri

Catatan perkembangan
No Hari/Tanggal/Jam Perkembangan Ttd
DP pasien

1 Selasa, 1 Juni 2021 S : Klien


mengatakan masih
07.00 belum bisa
melakukan
mobilisasi

O : klien bed rest

A : Masalah belum
teratasi

P : lanjutkan
intervensi

S: Ibu mengatakan
Sabtu, 29 Mei 2021
demam anaknya
07.00 sudah turun karena
diberikan kompres

O : Suhu 36 C anak
masih lemah

A : Masalah teratasi
sebagian

P : Lanjutkan
intevensi

2 Jumat, 28 Mei 2021 S : Ibu mengatakan


anak masih batuk
11.00 disertai dahak
belum bisa keluar

O : klien terlihat
sering batuk
kesulitan
mengeluarkan dahak

Sekret belum keluar

A: masalah belum
teratasi

P lanjutkan
intervensi
Sabtu, 29 Mei 2021

10.00 S : Ibu klien


mengatakan klien
sudah bisa batuk
dan mengeluarkan
sekret sedikit

O : Sekret keluar
sedikit, nafas sesak
RR 32x/mnt

A: masalah belum
teratasi

P : lanjutkan
intervensi

3 Jumat, 28 Mei 2021 S: ibu klien


mengatakan
14.00 anaknya sesak nafas
dan kesulitan
bernafas ditambah
gelisah

O : RR 32x/mnt
adanya bunyi nafas
tambahan ronki
basah

A: masalah belum
teratasi
P : lanjutkan
intervensi

Sabtu, 29 Mei 2021

12.00
S : ibu klien
mengatakan
anaknya masih
sesak dan tidak
nyaman

O : RR 32x/mnt
pernafasan uping
hidung, ronki basah

A : masalah belum
teratasi

P : lanjutkan
intervensi

4 Jumat, 28 Mei 2021 S : ibu klien


mengatakan bisa
14.00 memahami
informasi yang
diberikan

O : ibu bisa
mengulang
penjelasan yang
diberikan tapi masih
terlihat bingung

A : masalah belum
teratasi

P : lanjutkan
intervensi
Sabtu, 29 Mei 2021

14.00 S : ibu klien


mengatakan siap
dan mau diberikan
penyuluhan
kesehatan

O : ibu klien aktif


dan mau mengikuti
penyuluhan

A : masalah belum
teratasi

P : lanjutkan
intervensi

Anda mungkin juga menyukai