Makalah Injeksi Intracutan
Makalah Injeksi Intracutan
Makalah Injeksi Intracutan
DISUSUN OLEH:
KUPANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas segala rahmat-Nya
sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul INJEKSI INTRACUTAN.
Dan harapan dari kelompok kami, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para
pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki dan menambah isi makalah agar menjadi lebih
baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengelaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis,
DAFTAR ISI
KatapPengantar....................................................................................................................i
Daftar isi..............................................................................................................................ii
Bab I pendahuluan...............................................................................................................1
Latar belakang.....................................................................................................................1
Tujuan .................................................................................................................................1
Bab ii pembahasan...............................................................................................................2
Kesimpulan..........................................................................................................................4
saran ……………………………………………………………………………………….4
Daftar pustaka……………………………………………………………………………...5
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pemberian obat kepada klien ada beberapa cara, yaitu melalui rute oral, parenteral, rektal,
vagina, kulit, mata, telingga dan hidung. Pemberian obat secara parenteral adalah pemberian obat
selain melalui saluran pencernaan. Pemberian obat secara parenteral lebih cepat diserap
dibandingkan dengan obat oral tetapi tidak dapat diambil kembali setelah diinjeksikan.
Pemberian obat parenteral memerlukan pengetahuan keperawatan yang sama dengan obat-obat
dan topical (lokal pada kulit). Namun karena injeksi merupakan prosedur invasiv, teknik aseptik
harus digunakan untuk meminimalkan resiko injeksi. Tujuan dari pemberian obat secara
parenteral adalah mencegah pentakit dengan jalan memberikan kekebalan atau imuninasi.
Memepercepat reaksi obat dalam tubuh untuk mempercapat proses penyembuhan, melaksanakan
uji coba obat, dan melaksakan tindakan diagnostik. Indikasi pemeberian obat secara parenteral
adalah kepada klien yang memerlukan obat dengan reaksi cepat, klien yang tidak dapat diberi
obat melalui mulut, dank lien dengan penyakit tertentu yang harus mendapat pengobatan dengan
cara suntik, misalnya streptomycin atau insulin/
B. TUJUAN UMUM
1. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui injeksi intracutan
2. Maahsiswa memahami indikasi intracutan
3. Untuk memahami keuntungan injeksi intracutan
4. Untuk memahami kontra indikasi injeksi intracutan
5. Untuk memahami kerugian injeksi intracutan
6. Untuk memahami prinsip injeksi intracutan
7. Untuk memahami lokasi yang digunakan untuk injeksi intracutan
8. Untuk memahami prosedur pemberian obat melalui injeksi intracutan.
BAB II
PEMBAHASAN
Injeksi intra Cutan adalah pemberian obat kedalam lapisan dermal kulit tepat di bawah
epidermis. Biasanya hanya sejumlah kecil larutan yang di gunakan ( cth : 0,1 ml). metode
pemberian ini sering kali digunakan untuk uji alergi dan penapisan tuberkolosis. Lokasi injeksi
intracutan biasanya pada lengan bawah bagian dalam, dada atas dan punggung dibawah scapula.
Lengan kiri umunya digunakan untuk panapisan tbc dan lengan kanan digunakan untuk semua
pemeriksaan lain.
Injeksi intradermal diberikan kedalam dermis tepat dibawah epidermis. Jalur intradermal
memiliki waktu apsorbsi terlama dari semya parenteral. Untuk alasan inilah injeksi intradermal
digunakan untuk tes sensitivitas, seperti tes tuberculin dan tes alergi, serta anastesi local.
Keuntungan jalur intradermal untuk tes-tes ini adalah reaksi tubuh terhadap substansi tersebut
mudah diamati, dan derajat reaksi dapat dibedakan melalui studi perbandingan.
Lokasi yang umum digunakan adalah permukaan dalam lengan bawah dan punggung bagian
atas, dibawah scapula. Peralatan yang digunakan untuk injeksi intradermal adalah siring
tuberkuling yang dikalibrasi dalam puluhan dan ratusan ml dan jarum yang berukuran ¼ sampai
½ inci, 26/27 gauge. Dosis yang diberikan secara intradermal kecil, biasanya kurang dari 0,5 ml.
sudut pemberian injeksi intradermal adalah 10-15 derajat.
Prosedur kerja:
Dokumentasi:
Sikap:
1. Sistematis
2. Hati-hati
3. Berkomunikasi
4. Mandiri
5. Teliti
6. Tanggap terhadap respin klien
7. Rapi
8. Menjaga privasi
9. Sopan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat penyusun simpulkan sebagai berikut:
1. Injeksi intracutan adalah pemberian obat kedalam lapisan dermal kulit tepat
dibawah epidermis
2. Injeksi intracutan seringkali digunakan untuk uji alergi dan penapisan tuber
kolosis
3. Lokasi injeksi intracutan biasanya pada lengan bawah bagian dalam dada atas
dan punggung dibawah scapula
4. Dalam melakukan injeksi intracutan dikatakan berhasil apabila terdapat papul
dilokasi yang diinjeksi
B. SARAN
Kami menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih focus dan detail dalam menjelaskan makalah
diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentu dapat dipertanggung
jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA