Materi Kewirausahaan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

BUAT PPT : TEHNIK DAN STRATEGI PEMASARAN

Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)

Produk selalu memiliki siklus hidup (Product Life Cycle) yang terdiri atas : tahap
pengembangan, pengenalan, pertumbuhan penjualan, kematangan, kejenuhan dan penurunan.

Tahap Pengembangan
Pengembangan produk baru merupakan bagian terpenting dalam pemasaran. Namun
demikian, dalam tahap pengembangan produk ini sering timbul risiko yang besar dan hampIr
80% produk gagal. Ada beberapa alasan mengapa produk baru gagal :
1. Produk baru tidak berbeda secara memadai dengan produk yang ada di pasar.
2. Wirausaha tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang pasar.
3. Perusahaan sangat miskin perencanaan dan kurang gencar dalam memperkenalkan
produk-produk barunya.
4. Wirausaha gagal untuk menyesuaikan strategi produknya ketika ada perubahan.
5. Perusahaan kekurangan dana yang memadai dan kurang komitmen terhadap produk
baru.

Menurut Zimmerer (1996), untuk meminimalkan risiko yang timbul dalam


memperkenalkan produk dan jasa baru, pemilik perusahaan kecil hendaknya
mempertimbangkan aturan-aturan dalam pengembangan produk sebagai berikut :
1. Simplicity (sederhana)
Produk-produk harus mudah digunakan (user friendly), yaitu mudah dikenal dan
digunakan oleh konsumen. Misalkan alat elektronik yang mudah dihidupkan dengan
remote control atau alat-alat otomatis.
2. Integrity (integritas). Desain produk harus baik dari sejak awal sampai akhir.
3. Hman Focus (fokuskan pada orangnya). Memperhatikan peranan komplementer
pemakai akhir untuk mendesain integritas. Keberhasilan suatu produk adalah produk
yang memperhatikan pemakainya secara ekonomis.
4. Sinergy (berdaya juang). Desain produk yang baik memerlukan kombinasi antara
pengalaman, pengetahuan, kecakapan dari suatu tim professional.
5. Creativity (kreativitas). Keberhasilan produk sangat tergantung pada keahlian kreatif
dari banyak orang. Manajer perusahaan kecil harus mendorong perkembangan
lingkungan kreatif.
6. Risk (risiko). Desain produk yang baik ditunjukkan oleh produk yang terus eksis
sampai batas akhir.

Banyak cara untuk merekayasa produk barang dan jasa agar diminati oleh konsumen,
diantaranya :
1. Jenis-jenisnya diperbaharui.
2. Kualitasnya dibeda-bedakan dan diingkatkan.
3. Model dan desainnya bermacam-macam dan dibedakan.
4. Kemasan warna, bentuk, ukuran, standar, merek dibuat sedemikian rupa sehingga
lebih menarik.
Barang-barang yang menarik keinginan konsumen dan laku di pasar karena jenisnya
direkayasa, misalnya mobil, motor, elektronik, computer, kosmetik, dan peralatan rumah
tangga lainnya. Produk elektronik dan kendaraan bermotor buatan Jepang yang setiap saat
mengalami perubahan bentuk., jenis, tambahan merek, dan tipe lainnya sangat mendominasi
pasar di beberapa Negara Asia, Eropa, dan Amerika.
Melalui perubahan bentuk (body), aksesoris dan tipe-tipe lainnya, barang-barang
tersebut mampu menarik minat konsumen. Produk-produk tersebut mampu membenuk
persepsi konsumen seolah-olah produk yang dihasilkannya berbeda dan baru. Kemampuan
untuk “creative new and different” telah memberikan nilai tambah baru dan kekuatan baru
dalam persaingan. Produk kendaraan merek-merek terkenal seperti Kijang, Suzuki,
Mitsubishi, Daihatsu, dan lain-lain bersaing untuk merebut pasar dengan cara mengubah-ubah
desain produk sehingga dapat menarik pembeli meskipun dengan harga yang lebih mahal.
Akan tetapi, tidak sedikit produk yang tidak terlalu banyak mengalami perubahan desain,
tetapi justru pada kualitas. Misalnya, mobil Mercedes buatan Eropa yang tetap diminati
meskipun harga jualnya tinggi. Mobil-mobil tersebut tetap mengutamakan bentuk,
kenyamanan, dan daya tahan.

Tahap Pengenalan

Pada tahap ini produk baru diperkenalkan kepada konsumen potensial. Karena masih
kurang diterima di pasaran, maka produk baru harus mencoba menerobos pasar yang sudah
ada dan bersaing dengan produk yang sudah ada. Untuk memperkenalkan produk baru ini,
promosi dan periklanan harus lebih gencar agar produk ini dikenal oleh konsumen terutama
konsumen potensial. Karena biaya pemasaran produk pada tahap ini relaif besar, maka tahap
ini keuntungan biasanya negative.

Tahap Pertumbuhan dan Penjualan


Setelah barang itu dikenal oleh konsumen, maka produk tersebut mulai masuk dan
diterima oleh konsumen atau disebut juga tahap pertumbuhan penjualan. Konsumen mulai
membandingkan produk dalam jumlah yang cukup besar, sehingga volume penjualan
meningkat dan begitu pula keuntungan. Jika barang baru ini gagal menembus konsumen pada
tahap perkenalan dan pertumbuhan, maka barang tidak akan laku terjual.

Tahap Kematangan

Pada tahap kematangan, volume penjualan terus meningkat dan margin laba mencapai
puncaknya, teapi kemudian menurun karena masuknya pesaing baru ke pasar. Masuknya
produk pesaing sudah barang tentu menyebabkan menurunnya hasil penjualan.

Tahap Kejenuhan

Pada tahap ini penjualan mencapai puncaknya dan konsumen mulai jenuh terhadap
produk tersebut. Oleh sebab itu, pada tahap inilah inovasi produk harus dimulai.

Tahap Penurunan

Tahap ini merupakan lingakaran akhir daur hidup produk. Hasil penjualan produk
secara tersu menerus mulai menurun, produk-produk lama mulai diobral dan cuci gudang,
otomatis margin laba juga turun secara drastic. Apabila produk mencapai tahapan penurunan,
tidak berarti produk tersebut gagal, karena setiap produk yang telah popular akan selalu
diperbaiki kembali. Namun demikian, tidak ada satupun perusahaan yang dapat
mempertahankan posisi volume penjualan tanpa inovasi dan perubahan produk. Hasil –hasil
inovasi dalam bentuk kreasi-kreasi produk secara terus menerus akan member kepuasan
kepada konsumen.

TEMPAT
Tempat yang menarik bagi konsumen adalah tempat yang paling strategis,
menyenangkan, dan efisien. Untuk mencapai sasaran tempat yang baik dapat dilakukan
dengan jalan :
1. Memperbanyak saluran distribusi, misalkan langsung ke konsumen atau tidak
langsung yaitu melaui para agen
2. Memperluas segementasi atau cakupannya, missal segmen lokal, regional, nasional
dan internasional.
3. Menata penampilan tempat usaha, missal tata etalase dan posisi produk.
4. Menggunakan cara penyampaian barang seefisien mungkin.
5. Mengubah-ubah persediaan dari gudang yang satu ke gudang/tempat yang lain. Hal
ini penting untuk mengendalikan persediaan dan penawaran.

Ada dua saluran distribusi yang masing-masing sangat berbeda, yaitu saluran
distribusi untuk barang industry dan saluran distribusi untuk barang konsumsi. Saluran
distribusi untuk barang-barang konsumsi, memiliki empat saluran distribusi, yaitu dari pabrik
ke : (1) Konsumen, (2) Pedagan kecil lalu ke konsumen, (3) Pedagang besar (grosir) lalu ke
konsumen, (4) Pedagang besar lalu ke pedagang besar lainnya, lalu ke pedagang kecil /eceran
dank e konsumen.
Sedangkan untuk barang-barang industry pada umumnya hanya ada dua saluran, yaitu
dari : (1) Pabrik ke industry pemakai, (2) Pabrik ke pedagang besar (grosir) lalu ke industry
pemakai.

HARGA

Harga yang tepat adalah harga yang terjangkau dan paling efisien bagi konsumen.
Wirausaha bisa menciptakan harga yang paling efisien dengan inovasi dan kreativitasnya.
Menetapkan harga yang tepat harus memepertimbangkan berbagai faktor, tidak hanya intuisi
atau perasaan, tetapi juga harus berdasarkan informasi, fakta dan analisis di lapangan.

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan antara lain :

1. Biaya barang dan jasa


2. Permintaan dan penawaran pasar.
3. Antisipasi volume penjualan produk dan jasa.
4. Harga pesaing.
5. Kondisi ekonomi.
6. Lokasi usaha
7. Fluktuasi musiman
8. Faktor psikologis pelanggan
9. Bunga kredit dan bentuk kredit
10. Sensitivitas harga pelanggan (elastisitas permintaan)

Selain harus memepertimbangkan faktor-faktor yang disebutkan di atas, ada beberapa


cara yang dapat dilakukan untuk memberikan harga yang menarik bagi konsumen :

1. Menentukan harga dasar dan harga jual barang yang berbeda-beda.


Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menetapkan harga, yaitu :
a. Biaya penjualan dan biaya pembelian barang dari konsumen
b. Harga pesaing
c. Elastisitas permintaan barang.

Bila ada pesaing lain yang menjual barang dengan ukuran, sifat, dan jenis barang yang
sama dengan barang dan jasa yang kita jual, maka kia dapat memilih strategi berikut :

a. Menetapkan harga lebih rendah daripada harga pesaing untuk barang-barang,


sedangkan harga barang-barang lain bisa sama atau lebih tinggi.
Alternatif lainnya adalah menyamakan harga pesaing, tetapi dengan kualitas
barang dan pelayanan yang berbeda atau lebih baik.
b. Memberikan kualitas barang yang lebih bik dengan harga yang lebih tinggi.
2. Memberikan potongan harga yan bevariasi, misalnya :
a. Potongan penjualan tunai
b. Potongan penjualan dengan pembelian tunai.
c. Sistem diskon/hadiah.
3. Memberikan keringanan waktu pembayaran, dengan tiga cara :
a. Pembayaran sebagian di muka.
b. Pembayaran kredit.dicicil.

Teknik Penentuan Harga : untuk Produk Baru

Penentuan harga produk baru harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Bila harga
terlalu tinggi, volume penjualan mungkin tidak terlalu tinggi. Sebaliknya bila harga terlalu
rendah, maka biaya tidak akan tertutupi oleh hasil penjualan. Oleh sebab itu, dalam
menetapkan harga bagi produk baru, wirausahan hendaknya mencoba memuaskan tiga tujuan
yaitu :

1. Menghasilkan produk yang dapat diterima oleh konsumen potensial, tidak peduli
berapa banyaknya.
2. Memelihara pangsa pasar yang akibat tumbuhnya persaingan. Jika produk baru
berhasil, maka pesaing akan masuk ke pasar, dan perusahaan kecil harus memperluas
atau paling tidak mempertahankan pangsa pasar.
3. Memperoleh laba. Perusahaan baru harus mempertahankan agar hasil penjualannya
lebih tinggi daripada biaya produksi.

Tehnik penentuan harga : untuk Barang Konsumsi

Untuk menentukan harga barang-barang yang diproduksi, suatu perusahaan memiliki


tiga pilihan harga, yaitu :

1. Harga di bawah harga pasar unuk produk yang sama.


Strategi penetrasi harga (price penetration) adalah penetapan harga di bawah harga
normal. Ini dilakukan bila usaha baru memperkenalkan produk barunya ke pasar
dimana terdapat penjual produk yang sama dan persaingan yang tinggi. Hal ini
dimaksudkan agar barang yang dihasilkan diterima oleh pasar. Agar produk yang
dipasarkan berhasil dengan baik, maka produk baru harus berusaha menekan pasar.
2. Harga di atas harga pasar.
Strategi harga skimming (skimming price) adalah penetapan harga di atas harga
normal. Strategi ini dugunakan bila memperkenalkan produk baru ke pasar dimana
terdapat sedikit aau bahkan tidak ada pesaing sama sekali. Perusahaan menggunakan
taktik ini apabila pasar terdiri atas sekelompok elit pembeli yang mampu membayar
dengan harga tinggi. Disini perusahaan menetapkan harga di atas harga normal untuk
menutupi kembali biaya pengembangan awal dan biaya promosi sesegera mungkin
serta menghasilkan laba.
3. Harga sama dengan harga pasar
Strategi follow-the-leader pricing. Strategi ini biasanya dilakukan oleh pedagang
kecil dengan mengamati berbagai kebijakan harga pesaing dan harga individual
dengan meninjau periklanannya. Pedagang kecil menggunakan informasi ini untuk
mencari peluang.

Promosi

Agar barang dan jasa yang kita produksi dikenal, diketahui, dibutuhkan, dan diminta
konsumen, maka wirausaha harus melakukan usaha-usaha sebagai berikut :
1. Menginformasikan barang/jasa yang dihasilkan pada konsumen.
2. Membujuk konsumen agar mau memebeli barang/jasa yang dihasilkan.
3. Mempengaruhi konsumen agar tertarik terhadap barang/jasa yang kita hasilkan.

Kegiatan-kegiatan di atas dapat dilakukan dengan periklanan dan promosi. Oleh karena itu,
promosi merupakan cara mengomunikasikan barang dan jasa yang akan ditawarkan agar
konsumen dapa mengenal dan kemudian membelinya. Sesuai dengan fungsi promosi yaitu
menginformasikan (to inform), membujuk (to persuade), mengingatkan (to remind), dan
mempengaruhi (to influence), maka melalui promosi barang dan jasa yang dihasilkan akan
mudah dikenal oleh konsumen. Ada beberapa jenis promosi :
1. Iklan, misalnya melalui media cetak (majalah, sura kabar) atau elektronik (radio, TV,
Internet, dan lain-lain)
2. Promosi penjualan, misalnya melalui pameran dagang, kuis berhadiah, hiburan, dan
lain sebagainya.
3. Wiraniaga, mempromosikan langsung barang itu ke konsumen sasaran dengan
membawa produk contoh.
4. Pemasaran langsung, langsung menghubungi konsumen.
5. Humas, yaitu mempublikasikan barang kita melalui billboard, pamphlet, dan lain
sebagainya.

Semua strategi di atas tergantung pada elastisitas permintaan, biaya barang, dan harga
yang dimiliki pesaing. Setelah barang dan jasa yang diproduksi dikenal dan dibutuhkan
konsumen, maka tugas wirausaha adalah :
1. Mempertahankan pangsa pasar dan volume penjualan.
2. Mengembangkan pangsa pasar dan volume penjualan.

Untuk mempertahankan dan mengembangkan pangsa pasar, wirausaha perlu melakukan


langkah-langkah berikut :
1. Menghargai dan memperhatikan keinginan dan kebutuhan konsumen.
2. Menganalisis kelebihan dan kekurangan pemasaran yang kita miliki maupun
kelebihan dan kelemahan pesaing.
3. Mencari strategi lain untuk menyerang market leader.

Anda mungkin juga menyukai