Makalah Kel 4, Pengendalian Terhhadap Strategi Yang Berbeda
Makalah Kel 4, Pengendalian Terhhadap Strategi Yang Berbeda
Makalah Kel 4, Pengendalian Terhhadap Strategi Yang Berbeda
Dosen Pembimbing:
Disusun Oleh:
AKUNTANSI SYARIAH
2021
Kata Pengantar
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai penganggaran induk. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Penyusun
i
Daftar Isi
Kata Pengantar.......................................................................................... i
Daftar Isi..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
1.3. Tujuan...................................................................................... 2
BAB IIIPENUTUP..................................................................................... 16
3.1. Kesimpulan.............................................................................. 16
3.2. Saran......................................................................................... 16
Daftar Pustaka............................................................................................ 16
BAB I
PENDAHULUAN
industri tunggal pada satu ekstrem dan perusahaan diversifikasi yang tidak
mengambil alih, sistem cenderung berubah sesuai dengan itu. Mungkin saja
1
1. Bagaimana Strategi Korporat ?.
1.3. Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yang berbeda.
3
2.1.1. Implikasi terhadap Struktur Organisasi
4
Strategi perusahaan yang berbeda mengimplikasikan perbedaan –
dirancang:
pengalaman dalam aktivitas dari berbagai unit bisnis. Jika demikian halnya,
dalam kasus Motorola) atas mana strategi dari hampir semua unit bisnis
semacam itu.
1. Perencanaan Strategis
5
bersifat baik vertikal maupun horizontal. Dimensi horizontal dapat
individual dapat disirkulasikan kepada para manajer dari unit bisnis yang
2. Penyusunan Anggaran
Transfer barang dan jasa antarunit bisnis lebih sering terjadi pada
6
konglomerat adalah untuk memberikan fleksibelitas pencarian sumber bagi
unit bisnis dan mempergunakan harga transksi pasar. Tetapi, dalam suatu
berhubungan sinergi dapat menjadi penting dan unit – unit bisnis mungkin
4. Kompensasi Intensif
Misi untuk unit bisnis yang ada sekarang dapat berupa membangun,
mempertahankan, atau memanen . Misi ini terdiri atas suatu kontinum dengan
“murni membangun”.
7
cepat dan lebih tidak dapat diramalkan dalam tahap pertumbuhan
impikasi trade off antara laba jangka pendek versus laba jangka panjang.
perencanaan strategis adalah lebih kritis dan lebih penting untuk unit bisnis
Strategis.
8
Formalisasi Lebih sedikit Lebih banyak
keputusan analisis DCF analisis DCF
pengeluaran formal: periode formal: periode
keputusan pengemba pengembalian
pengeluaran yang lebih
modal pendek.
Kriteria Lebih banyak Lebih banyak
evaluasi penekanan pada penekanan pada
pengeluaran data data keuangan
modal nonkeuangan (efisisensi
(pangsapasar, biaya;
penggunaan pengembalian
yang efisien inkremental kas
dari dolar atas kas)
litbang, dll).
Tarif diskonto Relatif rendah Relatif tinggi
Analisis Lebih subjektif Lebih objektif
Investasi dan kualitatif dan kuantitatif
modal
Batas Relatif tinggi Relatif rendah
persetujuan
proyek pada
tingkat unit
bisnis
9
informal kebijakan; lebih
dengan atasan jarang mengenai
masalah operasi
Frekuensi Kurang sering
umpan balik
dari atasan
mengenai
kinerja aktual
versus
anggaran
“Batasan Relatif tinggi
pengendalian” (yaitu lebih
yang leksibel)
digunakan
dalam evaluasi
periodik
terhadap
anggaran
Pentingnya Relatif rendah
pencapaian
anggaran
Pengendalian Pengendalian
output versus perilaku
perilaku
oleh manajer umum serta trade off antara jangka panjang versus jangka
secafra efektif dan membuat trade off jangka pendek versus jangka
10
c. Dengan demikian, misi yang berbeda sering kali memerlukan sistem
bonus?
Suatu unit bisnis dapat memilih untuk bersaing baik sebagai remain
Pertama, inovasi produk adalah lebih penting bagi unit bisnis diferensiasi.
11
Hal ini sebagian disebabkan karena unit bisnis diferensiasi terutama fokus
lebih besar. Kedua, unit bisnis biaya rendah biasanya cenderung untuk
saingan. Hal yang spesifik dari sistem pengendalian untuk unit bisnis biaya
diuraikan sebelumnya untuk unit bisnis yang memanen dan unit bisnis
unit bisnis biaya rendah dan unit bisnis di£erensiasi adalah serupa dengan
membangun.
coba – coba (trial dan eror). Beberapa manajer menyukai risiko, sementara
12
manusia, sementara yang lainnya berorientasi pada tugas. Beberapa
oleh latar belakang dan kepribadian dari manajer yang bersangkutan. Latar
belakang dan kepribadian dari manajer yang meliputihal – hal seperti umur
menduga apa yang benar – benar diinginkan oleh CEO baru berdasarkan
(misalnya: apakah laporan kinerja atau pidato – pidato dan arahannya yang
lebih diutamakan).
13
berbeda dalam hal seberapa pentingnya anggaran dan laporan – laporan
penilaian atas relevansi dan pentingnya dari apa yang mereka pelajari
rincian yang mereka inginkan, frekuensi dari laporan ini, dan bahkan
mengidentifikasikan prefensi ini dan mengakomodasikan.
versus pengendalian longgar dalam situasi apa pun. Manajer dari pusat
14
tanggung jawab produksi rutin dapat dikendalikan dengan relatif ketat
kali tidak diungkapkan oleh isi dari bentuk atau aspek dari dokumen
perhatian pada rincian dan lebih menaruh perhatian lebih pada hasil
15
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
pengendalian longgar dalam situasi apa pun. Manajer dari pusat tanggung
jawab produksi rutin dapat dikendalikan dengan relatif ketat atau longgar,
3.2. Saran
industri tunggal pada satu ekstrem dan perusahaan diversifikasi yang tidak
16
Daftar Pustaka
Gaspersz, Vincent, (2007). Lean Six Sigma for Manufacturing and Service
dan Lead Time Dalam Waktu Kurang dari 6 Bulan. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Yogyakarta : BPFE.
17