Perbedaan
Perbedaan
Perbedaan
Kompetensi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan dirumuskan dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 377 tahun 2007 tentang Kompetensi Perkam Medis dan Informasi Kesehatan adalah sebagai
berikut :
Perekam medis mampu menetapkan kode penyakit dan tindakan dengan tepat sesuai klasifikasi
internasional tentang penyakit dan tindakan medis dalam pelayanan dan manajemen kesehatan.
Perekam medis mampu melakukan tugas dalam memberikan pelayanan rekam medis dan informasi
kesehatan yang bermutu tinggi dengan memperhatikan perundangan dan etika profesi yang berlaku.
Perekam medis mampu mengelola rekam medis dan informasi kesehatan untuk memenuhi kebutuhan
pelayanan medis, administrasi dan kebutuhan informasi kesehatan sebagai bahan pengambilan
keputusan dibidang kesehatan.
Perekam medis mampu mengelola, merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan menilai mutu
rekam medis.
STATISTIK KESEHATAN
Perekam medis mampu menggunakan statistik kesehatan untuk menghasilkan informasi dan perkiraan
yang bermutu tinggi sebagai dasar perncanaan dan pengambilan keputusan di bidang pelayanan
kesehatan.
Perekam medis mampu mengelola sumber daya yang tersedia di unit kerja rekam medis untuk dapat
mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang informasi kesehatan.
KEMITRAAN PROFESI
Perekam medis mampu berkolaborasi inter dan intra profesi yang terkait dalam pelayanan kesehatan
3. Komunikasi Efektif.
5. Keterampilan Klasifikasi Klinis, Kodifikasi Penyakit dan Masalah Kesehatan Lainnya, serta Prosedur
Klinis.
KOMPONEN KOMPETENSI
a. Komunikasi lisan dan tertulis yang dapat dipahami oleh pengguna jasa PMIK.
b. Komunikasi lisan dan tertulis dalam rangka kolaborasi dengan mitra kerja.
e. Penerapan ilmu komunikasi untuk pengumpulan, pengolahan, penyajian data beserta informasi
kesehatan.
5. Area Keterampilan Klasifikasi Klinis, Kodifikasi Penyakit dan Masalah Kesehatan Lainnya, serta
Prosedur Klinis
a. Pemahaman konsep klasifikasi klinis dan kodifikasi penyakit dan masalah kesehatan lainnya, serta
prosedur klinis.
b. Penggunaan berbagai jenis klasifikasi klinis, penyakit dan masalah kesehatan lainnya, serta prosedur
klinis.
c. Pemahaman, Penggunaan sistem pembiayaan pelayanan kesehatan yang menggunakan dasar
klasifikasi klinis, kodifikasi penyakit dan masalah kesehatan lainnya, serta prosedur klinis.
d. Pemahaman, pembuatan, penyajian statistik klasifikasi penyakit dan masalah kesehatan, serta
prosedur klinis.
b. Penerapan epidemiologi dasar dalam perancangan program dan analisis data kesehatan.
a. Pengumpulan data pelayanan dan program kesehatan secara manual dan elektronik.
b. Pengolahan data pelayanan dan program kesehatan secara manual dan elektronik.
c. Penyajian data pelayanan dan program kesehatan secara manual dan elektronik.
d. Analisis data pelayanan dan program kesehatan secara manual dan elektronik.
e. Pemanfaatan data pelayanan dan program kesehatan sebagai informasi/masukan untuk pengambilan
keputusan.