Jurnal Perbaikan Ibu Ketut

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN KASUR ANTI DEKUBITUS DENGAN TERAPI

PIJATAN PADA PENCEGAHAN DEKUBITUS TERHADAP PASIEN TIRAH


BARING RSUD UNDATA PALU

Effectiveness Between the use of anti-decubitus mattress with back massage therapy on
prevention of ulcer pressure in bed rest patients

Stivany1, Tigor Situmorang2 , Slamet Ifandi3


Email: [email protected]
1. Program Studi S1 Keperawatan
2. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Nusantara Palu

ABSTRACT Decubitus is a common problem in patients with immobilization. Decubitus wound will prolong
the treatment process and provide a poor outcome for the sustained recovery of the patient's condition. Some
ways to prevent or minimize the occurrence of decubitus in patients with long bed rest, among others, with the
use of anti-decubitus mattress, the use of olive oil or baby oil as well as massage therapy performed on skin
areas that have a long pressure. The aims of this study was to analyze the effectiveness between the use of anti-
decubitus mattress with back massage therapy on prevention of ulcer pressure in bed rest patients. This study
uses quasy-experimental method, with the number of samples for each intervention is 7 people, which is
obtained by purposive sampling method. The results showed there were 5 respondents who used decubitus
mattress to have redness while the respondent who received back massage therapy did not exist, and from
Mann-Whitney test result, there was a significant difference between the effectiveness of using dekubitus
mattress with back massage therapy on prevention of dekubitus to patient bed rest with p value = 0,007
(p<0,05). This study concluded that back massage therapy is more effective than the use of decubitus mattress to
prevent ulcer pressure.

ABSTRAK Dekubitus merupakan masalah yang sering timbul pada pasien dengan imobilisasi. Luka dekubitus
akan memperlama proses perawatan dan memberikan outcome yang buruk bagi kelangsungan pemulihan
keadaan pasien. Beberapa cara untuk mencegah maupun meminimalisir kejadian dekubitus pada pasien dengan
tirah baring antara lain dengan penggunaan kasur anti dekubitus, penggunaan minyak zaitun maupun baby oil,
serta tindakan terapi pijatan yang dilakukan pada area kulit yang mengalami penekanan lama. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menganalisis efektifitas antara penggunaan kasur anti dekubitus dengan terapi back
massage pada pencegahan dekubitus pada pasien-pasien tirah baring. Penelitian ini menggunakan metode
quasy-eksperimen, dengan jumlah sampel untuk masing-masing intervensi adalah 7 orang, yang diperoleh
dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada 5 responden yang menggunakan kasur
dekubitus mengalami kemerahan sedangkan pada responden yang mendapatkan terapi back massage tidak ada,
serta dari hasil uji Mann-Whitney, didapatkan adanya perbedaan yang bermakna antara efektifitas penggunaan
kasur dekubitus dengan terapi back masage pada pencegahan dekubitus terhadap pasien tirah baring dengan
nilai p=0,007 (p<0,05). Penelitian ini disimpulkan bahwa terapi back massage lebih efektif daripada
penggunaan kasur dekubitus untuk mencegah dekubitus. Dari hasil penelitian ini diharapkan selain
menggunakan kasur anti dekubitus, terapi back massage juga dapat dugunakan sebagai salah satu alternatif
menjadi dalam pencegahan dekubitus pada pasien tirah baring.
Kata kunci: Dekubitus, Kasur dekubitus, Back massage

PENDAHULUAN Pergerakan pasien yang terbatas


dengan kesadaran menurun ditambah
dengan tirah baring lama akan 570 orang pasien dengan lebih dari
memberikan masalah pada kulit. 75% mengalami imobilisasi dengan
Masalah kulit yang paling sering tirah baring yang lama. Kasus
terjadi yaitu dekubitus. Dekubitus terbanyak yang beresiko mengalami
merupakan kerusakan pada bagian luka tekan adalah kasus stroke dengan
anatomi dan fungsi kulit akibat berbagai komplikasi dan pasien
tekanan eksternal yang lama pada dengan edema anasarka pada kasus
organ tubuh yang menonjol (Smeltzer penyakit ginjal kronik.
dan Bare 2002; Potter dan Perry
2005). Beberapa penyakit Tujuan Penelitian ini adalah
dianalisisnya efektifitas antara
mempermudah timbulnya dekubitus
penggunaan kasur anti dekubitus
seperti diabetes mellitus, status gizi, dengan terapi back massage pada
underweight atau overweight, anemia, pencegahan dekubitus pada pasien-
hipoalbuminemia, penyakit neurologis pasien tirah baring di ruang Intensive
dan penyakit yang merusak pembuluh Care Unit RSUD Undata Palu.
darah serta keadaan hidrasi tubuh.
Selain itu kebersihan tempat tidur, METODE
Penelitian ini merupakan penelitian
alat-alat tenun yang kusut, kotor dan
eksperimental, dengan menggunakan
basah (lembab), atau peralatan medis rancangan penelitian pra-eksperimen
pada yang menyebabkan pasien Penelitian ini akan dilakukan di intensive care
terfiksasi pada satu sikap tertentu, unit (ICU) RSUD Undata Palu, dari tanggal 11
duduk yang buruk, posisi yang tidak s/d 23 September 2017. Sampel dalam
tepat ataupun perubahan posisi yang penelitian ini diambil dengan cara random
jarang dilakukan seperti miring kiri sampling dengan jumlah sampel 21 orang.
Sampel dalam penelitian ini diambil dengan
atau kanan (Sunaryanti 2015).
cara purposive sampling, dengan menjadikan
Menurut Setiani (2014), massage pasien tirah baring dengan imobilisasi yang
setiap 2-4 jam efektif mencegah luka sesuai dengan kriteria inklusi yang menjadi
tekan. Lama waktu massage yang sampel dalam waktu dua minggu. Instrumen
digunakan masih bervariasi antara 15 yang digunakan pada penelitian ini adalah
menit, dan 4-5 menit. Massage kasur anti dekubitus, lembar skala NORTON
umumnya dilakukan 2 kali sehari dan staf ICU yang melakukan back massage
Pengumpulan data dari sampel dilakukan
setelah mandi. pada hari pertama pasien imobilisasi yang
sesuai dengan kriteria dengan mengkaji tingkat
Massage (pijat ringan)
resiko terjadinya dekubitus dengan
bertujuan untuk menstimulus menggunakan skala NORTON, dan setelah
melancarkan dan memperbaiki tiga hari sampel mendapat perlakuan. Setelah
sirkulasi darah. Massage dilakukan itu dinilai dan dilihat apakah pasien
dengan lembut serta hati-hati dengan mengalami dekubitus sesuai dengan kriteria
bantuan minyak agar tidak terjadi objektif atau tidak
iritasi. Minyak tersebut diharapkan Analisis data menggunakan analisis
univariat dan bivariat. Dimana analisis
tidak berlemak agar pori-pori kulit
univariat dipakai untuk data presentase
tidak tertutup sehingga tidak karakteristik responden. Analisa ini digunakan
memperburuk dalam proses terjadinya untuk melihat adakah perbedaan efektifitas
dekubitus1. antara terapi back massage dengan
penggunaan kasur anti dekubitus pada
Jumlah pasien yang dirawat di pencegahan dekubitus pada pasien imobilisasi
ruang Intensive Care Unit RSUD dengan menggunakan uji Mann-Whitney.
Undata selama tahun 2016 mencapai
HASIL PENELITIAN
Data Karakteristik Responden Dari hasil penelitian didapatkan
Tabel 1 Distribusi frekuensi responden distribusi frekuensi hasil penelitian
berdasarkan data karakteristik pada berdasarkan karakteristik klinis responden,
pasien tirah baring di ruangan ICU yaitu diketahui bahwa jumlah pasien terbanyak
RSUD Undata Palu adalah pasien dengan diagnosa medis Non
Karakteristik f % Haemorhagic Stroke yaitu sebanyak 5 orang
Umur (35,7%).
a. 40-50 tahun 3 21,4
b. 51-60 tahun 4 28,6 Analisis Univariat
c. > 60 tahun 7 50 Tabel 3 Distribusi frekuensi responden
berdasarkan jenis intervensi pada
Jumlah 21 100 pasien tirah baring di ruangan ICU
Jenis kelamin RSUD Undata
a. Laki-laki 7 50 Jumlah cairan infus n %
b. perempuan 7 50 a. kasur dekubitus 7 50
Jumlah 14 100 b. back massage 7 50
Sumber: Data primer, 2017
Jumlah 14 100
Dari hasil penelitian didapatkan Sumber: Data primer, 2017
distribusi frekuensi hasil penelitian
berdasarkan karakteristik responden, Dari hasil penelitian
yaitu diketahui bahwa jumlah pasien menggambarkan intervensi yang
terbanyak adalah pasien yang berumur dilakukan ke responden. Tabel
lebih dari 60 tahun yaitu sebanyak 7 tersebut memperlihatkan bahwa pasien
orang (50%), sedangkan responden yang terpasang kasur dekubitus dan
dengan umur 40-50 tahun yaitu 3 yang dilakukan terapi back massage
orang dan responden dengan usia memiliki jumlah respomden yang
antara 51-60 tahun yaitu 4 orang, sama yaitu 7 orang (50%)..
sedangkan pasien jenis kelamin
perempuan jumlahnya sama dengan Tabel 4 Kejadian dekubitus di ruangan ICU
jenis kelamin laki-laki, yaitu sebanyak RSUD Undata Palu
7 orang (50%). Jumlah cairan infus n %
a. tidak ada
Tabel 2 Distribusi frekuensi responden dekubitus 9 64,3
berdasarkan karakteristik klinik paisen b. ada kemerahan 5 35,7
tirah baring di ruangan ICU RSUD Jumlah 14 100
Undata Palu
Jenis dan jumlah f % Dari hasil penelitian didapatkan
cairan infus menggambarkan intervensi yang dilakukan ke
Diagnosa medis responden. Tabel tersebut memperlihatkan
a. fraktur 1 4,8 bahwa pasien yang terpasang kasur dekubitus
pelvis 38.1 dan yang dilakukan terapi back massage
b. Post ORIF 2 28.6 memiliki jumlah responden yang sama yaitu 7
c. Ileus 2 14,3 orang (50%).
d. NHS 5 4,8
e. HS 4 9,5 Tabel 5 Distribusi frekuensi responden
Jumlah 14 100 berdasarkan skor NORTON pada
Keadaan ekstremitas pasien tirah baring di ruangan ICU
a. Hemiparese 6 61,9 RSUD Undata Palu
b. Tetraparese 4 38,1 Pengukuran Skor NORTON
c. Tidak ada 4 sebelum sesud
parese n % ah
Jumlah 14 100 n %
Kriteria Baik 0 0 5 35,7 5 100
1.Resiko 12 85,7 11 78,6 Sedang 7 50 2 14,3 9 100 0,021
tinggi Total 7 50 7 50 14 100
2.Resiko 2 14,3 1 0 Sumber: Data primer, 2017
rendah
3.Tidak 0 0 3 21,4 PEMBAHASAN
beresiko 1. Penggunaan kasur dekubitus terhadap
pencegahan dekubitus
Jumlah 14 100 14 100 Hasil penelitian menunjukkan
Sumber: Data primer, 2017. bahwa pada 7 orang yang mendapat
pemasangan kasur dekubitus, ada 5 orang
Dari hasil penelitian responden yang mengalami kemerahan
menggambarkan adanya skor Norton pada bagian yang tertekan baik itu
sebelum dan sesudah dilakukan dibokong maupun area sekitar punggung.
intervensi pada responden. Tabel Hal ini terjadi pada responden nomor
tersebut memperlihatkan bahwa 1,3,6,7 dan 9. Kasus terbanyak yang
berdasarkan Skor Norton sebelum mengalami kemerahan pada penelitian ini
intervensi diberikan, pasien yang adalah pada pasien Stroke dengan 3 orang
beresiko tinggi mengalami dekubitus responden, dan masing-masing 1 orang
berjumlah 12 orang (85,7%), responden mengalami kemerahan pada
sedangkan responden yang beresiko kasus Ileus dan Post pemasangan ORIF (
rendah mengalami dekubitus Open reduction with internal fixation).
berjumlah 2 orang (14,3%). Menurut asumsi peneliti, kejadian
Sedangkan setelah intervensi kemerahan pada area kulit yang tertekan
diberikan, pasien yang beresiko tinggi yang dapat berkelanjutan menjadi ulkus
mengalami dekubitus berjumlah 11 dekubitus pada penelitian ini, disebabkan
orang (78,6%), sedangkan responden pasien diberikan pemasangan kasur anti
yang tidak beresiko mengalami dekubitus dan dimandikan setiap pagi,
dekubitus berjumlah 3 orang (21,4%). namun tidak dilakukan pijatan ataupun
pemberian minyak zaitun atau baby oil
Analisis Bivariat untuk menjaga kelembapan kulit. Hal ini
Tabel 6 Hasil uji Mann-Whitney perbedaan disebabkan tidak tersedianya pelembab
efektifitas kasur dekubitus dengan oleh keluarga. Selain itu faktor adanya
back massage terhadap pencegahan hemiparese ataupun tetraparese
dekubitus pada pasien tirah baring meningkatkan resiko kejadian dekubitus.
lama di ruangan ICU RSUD Undata Sebaiknya pasien dengan kelumpuhan
Palu ekstremitas pada pasien stroke perlu
Median dilakukan latihan rentang gerak secara
f (minimum- P value pasif ataupun perubahan posisi tiap 2 jam
/n maksimum) secara berkesinambungan, latihan ini
Kasur 7 1 (1-2) sudah dilakukan dan diajarkan oleh
dekubitus 0,007 petugas kesehatan yang merawat kepada
Tindakan back 7 1,5 (1-2) keluarga, namun menjadi tidak efektif
massage karena waktu besuk yang terbatas, serta
Sumber: Data primer, 2017. kondisi klinis pasien yang memiliki pola
nafas tidak teratur, sehinggan perubahan
Tabel 7 Hasil uji Chi-square efektifitas kasur posisi tiap 2 jam tidak dapat dilakukan
dekubitus dengan back massage terhadap secara rutin. Pada pasien dengan Post
pencegahan dekubitus Undata Palu pada ORIF, kemerahan terjadi pada area
pasien tirah baring lama di ruangan ICU punggung, karena toleransi pasien
RSUD terhadap nyeri terlalu tinggi untuk
Keadaan Jenis intervensi dilakukan perubahan posisi. Adanya
P
kulit
Back Kasur
total Value
balutan dan ketidakmampuan melakukan
massage dekubitus perubahan posisi inilah yang
f % f % f %
menyebabkan kemerahan. Sedangkan pada akan menyebabkan daerah iskemik,
pasien Ileus yang mengalami kemerahan Kompresi jaringan akan menyebabkan
pada area ekstremitas bawah terutama gangguan pada suplai darah pada daerah
tumit akibat adanya edema yang dipicu yang tertekan. Apabila ini berlangsung
akibat berkurangnya kadar albumin serum lama, hal ini dapat menyebabkan
tubuh. Edema pada area tubuh yang insufisiensi aliran darah, anoksia atau
mengalami penekanan akan mempercepat iskemi jaringan dan akhirnya dapat
kejadian ulkus dekubitus. mengakibatkan kematian sel (Hawks
Sementara 2 orang responden yang 2014).
menggunakan kasur dekubitus tetapi tidak Gips dan traksi mengurangi
mengalami kemerahan pada area tubuhnya mobilisasi pasien dan ekstremitasnya.
yang tertekan, disebabkan karena adanya Pasien yang menggunakan gips dan traksi
perawatan kulit yang juga diberikan, serta berisiko tinggi terjadi dekubitus karena
dapat dilakukan mobilisasi pasif, karena adanya gaya friksi eksternal mekanik dari
keadaan klinis pasien stabil untuk permukaan gips yang bergesek pada kulit.
dilakukan tindakan tersebut. Gaya mekanik kedua adalah tekanan yang
Menurut penelitian yang dilakukan dikeluarkan gips pada kulit jika gips
oleh Rustina (2016) terhadap 9 orang terlalu ketat dikeringkan atau jika
responden yang diberikan penggunaan ekstremitasnya bengkak (Potter dan Perry
kasur dekubitus, didapatkan ada pengaruh 2005).
antara penggunaan kasur dekubitus dengan Seringkali anggapan bahwa hanya
pencegahan dekubitus, dengan nilai p pada dengan pemasangan kasur dekubitus,
hasil uji Wilcoxon adalah 0,046. Pada maka kejadian ulkus dekubitus dapat
penelitian ini responden tidak hanya dicegah, hal ini dapat menjadi masalah,
diberikan kasur anti dekubitus tapi juga karena sebaiknya meskipun pasien-pasien
dilakukan perubahan posisi miring dengan dengan imobilisasi lama telah terpasang
sanggahan bantal dan juga pemberian kasur dekubitus, tetapi perlu dilakukan
pelembab kulit. Hasil penelitian ini sama perawatan kulit secara teratur, mobilisasi
dengan penelitian yang dilakukan oleh Tri dengan memperhatikan perkembangan
wahyuni (2014) dan Wasito (2012), kondisi klinis pasien, dan perbaikan
tentang mobilisasi dan pemberian nigella nutrisi.
sativa oil yang diberikan pada tonjolan
kulit untuk mencegah ulkus. 2. Tindakan Back Massage Terhadap
Penyebab ulkus dekubitus lainnya Pencegahan Dekubitus
adalah kurangnya mobilitas, kontraktur, Hasil penelitian menunjukkan
spastisitas, berkurangnya fungsi sensorik, bahwa pada 7 orang yang mendapat
paralisis, insensibilitas, malnutrisi, anemia, tindakan back massage, tidak ada
hipoproteinemia, dan infeksi bakteri. responden yang mengalami kemerahan
Selain itu, usia yang tua, perawatan di sebagai tanda awal adanya dekubitus.
rumah sakit yang lama, orang yang kurus, Menurut peneliti, tidak adanya
inkontinesia urin dan alvi, merokok, responden yang mengalami kemerahan,
penurunan kesadaran mental dan penyakit karena tindakan back massage yang
lain. Seorang penderita immobilisasi pada dilakukan bersamaan dengan pemberian
tempat tidurnya secara pasif dan berbaring minyal zaitun maupun baby oil. Tindakan
diatas kasur busa maka tekanan daerah memberikan pijatan pada area kulit yang
sakrum akan mencapai 60-70 mmHg dan mengalami penekanan, akan
daerah tumit mencapai 30-45 mmHg. memperlancar sirkulasi darah dibagian
Lindan dkk, menyebutkan bahwa pada tersebut dan pemberian oil akan mencegah
pasien posisi telentang, tekanan eksternal kulit kering yang dapat mempermudah
40-60 mmHg merupakan tekanan yang timbulnya ulkus.
paling berpotensi untuk terbentuk ulkus Menurut penelitian yang dilakukan
pada daerah sacrum, maleolus lateralis oleh Peeters, D, et al. (2007),
dan oksiput. Sedangkan pada pasien posisi menunjukkan bahwa pijatan dengan
telungkup, thoraks dan genu mudah terjadi menggunakan dimethyl sulfoxide ataupun
ulkus pada tekanan 50 mmHg. Tekanan tidak, tetap efektif dalam pencegahan luka
tekan. Penelitian ini senada dengan Intervensi keperawatan utama
penelitian sebelumnya yang juga mencegah terjadi dekubitus adalah
dilakukan oleh Peeters, D, et al. (2005), perawatan kulit, yang meliputi higiens
yang menjabarkan bahwa keefektifan dan perawatan kulit topikal. Selain itu
pijatan unuk mencegah luka tekan harus pencegahan mekanik dan pendukung
memperhatikan klkinis dan patofisiologi untuk permukaan yang meliputi
pasien. pengaturan posisi. Selain itu mengurangi
Potter dan Perry (2005) faktor-faktor lingkungan yang
menyatakan kelembaban pada kulit mempercepat terjadinya dekubitus seperti
meningkatkan pembentukan dekubitus suhu ruangan panas (penyebab
sebanyak lima kali. Selain itu status diaporesis), kelembaban, atau linen
nutrisi pasien sangat menentukan tempat tidur yang berkerut (Potter dan
kejadian dekubitus tersebut terutama jika Perry 2005).
terjadi defisiensi protein (terutama
albumin) dan vitamin C. Back rub SARAN
(gosokan punggung ) adalah suatu bentuk Bagi Rumah Sakit Umum Daerah
massage pada punggung yang Undata, Hasil penelitian ini dapat
mempunyai tujuan untuk merelaksasi dan menjadi acuan untuk menyusun suatu
mengurangi tekanan. Gosokan dari standar tentang pelaksanaan terapi
prosedur ini akan menghasilkan panas back massage yang sebelumnya belum
pada permukaan kulit. Hal ini ada di rumah sakit tempat peneliti
menyebabkan dilatasi pembuluh- mengambil kasus penelitian.
pembuluh darah sehingga akan
meningkatkan aliran darah kedaerah DAFTAR PUSTAKA
tersebut. Karena jaringan sering tertekan Alikin A, Nuraeni A, Supriyono M. 2014.
pada pasien yang istirahat di tempat tidur Pengaruh Back massage dengan aroma
dan otot-otot biasanya relaksasi, stimulasi terapi lavender terhadap penurunan
penting agar jaringan mendapatkan tekanan darah pada lansia Hipertensi di
nutrisi dan oksigen. Desa Kedung Sari Kecamatan
Ringinarum. JIKK [Internet]. [diunduh
3. Perbedaan Efektifitas Variabel Jenis 2017 Juli 30];25(20):34-38. Tersedia
Tindakan Antara Back Massage dan pada:
Penggunaan Kasur Dekubitus. https://doi.org/10.12968/bjon.2016.25.20.
Hasil penelitian ini menunjukkan S34
adanya perbedaan yang bermakna antara Black JM, Hawks JH. 2014. Keperawatan
penggunaan kasur dekubitus dengan back medical bedah, Manajemen klinis untuk
massage pada pencegahan dekubitus, hal hasil yang diharapkan. Mulyanto J,
ini diperlihatkan melalui hasil uji Mann- Yudistira, Tunggono AP, Setiyawan NH,
Whitney dengan nilai p=0,007 (p<0,05), Mertanti R, Natalia, Wibowo Y, Rujito L,
dan dari hasil uji Chi-Square untuk Sulistyoningrum, Candrewati S,
melihat pengaruh dari masing-masing penerjemah; Suslia A, Ganiajri F,Lestari
variabel didapatkan nilai Fisher Exact PP, Sari RWA editor. SG: ELSEVIER.
Test adalah p=0,021. Karena hasil Fisher Dahlan SM. 2008. Langkah-langkah membuat
Exact Test menunjukkan p<0,05, maka proposal penelitian bidang kedokteran
didapatkan bahwa ada pengaruh dan kesehatan. Jakarta (ID): Sagung seto.
penggunaan kasur dekubitus dengan back Dahlan SM. 2011. Statistik untuk kedokteran
massage pada pencegahan dekubitus. dan kesehatan Ed ke- 5. Jakarta (ID):
Dengan melihat jumlah adanya Salemba medika.
kemerahan pada kulit yang lebih banyak Gleeson D. 2016 Effectiveness of a pressure-
terjadi pada responden yang mendapat relieving mattress in an acute stroke ward.
perlakuan penggunaan kasur dekubitus, British Journal of Nursing [Internet].
maka dapat dikatakan bahwa tindakan [diunduh 2017 April 16];25(20): 34-38.
back massage lebih efektif daripada Tersedia pada:
penggunaan kasur dekubitus dalam <https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/2
pencegahan dekubitus. 7834533>.
Hamid AY. 2007. Buku ajar riset minyak kelapa. Profesi [Internet].
keperawatan konsep, etika dan [ diunduh 2017 Juli 6];12: 58-64.
instrumentasi Ed ke- 2. Jakarta (ID): EGC Tersedia pada:
Jackson M, Jackson L. 2011. Seri panduan https://www.google.co.id/url?
praktis keperawatan klinis. Jakarta (ID): sa=t&source=web&rct=j&url= http:
Erlangga. //download. portalgaruda.org/article.
Notoatmodjo S. 2010. Metodologi penelitian Smeltzer CS, Bare GB. 2002. Buku ajar
kesehatan. Jakarta (ID): Rineka cipta. keperawatan medikal-bedah. Brunner dan
Nursalam. 2011. Konsep dan penerapan Suddarth Ed- 8 vol 2. Jakarta (ID): EGC.
metodologi penelitian ilmu keperawatan. Steven. 2008. Ilmu keperawatan. Ed ke-2.
Jakarta (ID): Salemba medika. Jakarta (ID): EGC.
Nurarif HN, Kusuma H. 2015. Aplikasi Setiani D. 2014. Efektifitas Massage dengan
asuhan keperawatan berdasarkan virgin coconut oil terhadap pencegahan
diagnosa medis dan NANDA NIC-NOC luka tekan di intensive care unit. Jurnal
Jilid 1. Jogjakarta (ID): Medication. Husada Mahakam [Internet]. [diunduh
Peeters. D., et. all. 2005. Massage for 2017 Juni 15];3(8):395-406. Tersedia
prevention of decubitus ulcer?--2: pada :
Comparison of 3 interventions.[diunduh https://husadamahakam.files.wordpress.c
om
tanggal 20 September 2017]. Tersedia
Weinstock D. 2010. Penilaian cepat
pada < ICU/ICCU. Jakarta (ID): EGC.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16 Zhang Q, Sun Z, Yue J. 2015. Massage
013288> . therapy for preventing pressure ulcers . The
Cochrane Database of Systematic Reviews
Peeters. D., et. all. 2007. The effectiveness of [Internet]. [diunduh tanggal 14 April
massage with and without dimethyl 2017];6(CD01051.DOI:10.1002/14651858.
sulfoxide in preventing pressure ulcers: a CD01010518.pub2. Tersedia pada:
randomized, double-blind cross-over trial <https://www.ncbi.nlm.gov/pubmed/26081
in patients prone to pressure ulcers 072> .
[diunduh tanggal 20 September 2017].
Tersedia pada
<https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1
7553503> .
Potter dan Perry. 2005. Buku ajar fundamental
keperawatan; konsep, proses dan praktik
Ed ke- 4 Vol 2. Jakarta (ID): EGC.
Rismawan W. 2014. Hubungan tingkat
pengetahuan keluargak klien tentang
pencegahan dekubitus terhadap kejadian
dekubitus pada pasien bedrest totaldi RS
Dr.Soekardjo Tasikmalaya Kota
Tasikmalaya. Jurnal Kesehatan Bakti
Tunas Husada [Internet]. [diunduh 2017
Juni 15];12(1):112-127. Tersedia pada:
ejurnal.stikes-
bth.ac.id/index.php/P3M/article/view/72/
72.
Rustina. 2016. Pengaruh penggunaan kasur
anti decubitus terhadap derajat decubitus
pada pasien tirah baring di Rumah Sakit
Brajat Minulya Surakarta [skripsi].
Surakarta (ID): STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
Sunaryanti B. 2015. Pencegahan dekubitus
dengan pendidikan kesehatan reposisi dan

Anda mungkin juga menyukai