Makalah Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi Kel.2
Makalah Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi Kel.2
Makalah Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi Kel.2
KELOMPOK 2
1. KHAIRUNNISA (F0G020055)
2. MELINDRA CAHYANI (F0G020066)
3. TASYA AMELIA PUTRI (F0G020078)
UNIVERSITAS BENGKULU
1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr Wb
Puji syukur alhamdulilah kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
memberikan hidayah serta idayah Nya sehingga kami dapat menyelsesaikan makalah yang
berjudul “KONSEP DAUR KEHIDUPAN”.Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi .
Dalam menyusun makalah ini, kami menyampaikan terima kasih kepada ibu
Asmariyah yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan motivasi dalam
menyelesaikan makalah ini. Selain itu, kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah mendukung dan membantu terselesainya makalah ini.
Oleh karena itu, untuk perbaikan dan menyempurnakan makalah ini, kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat di harapkan. Semoga makalah ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi yang berkepentingan dan khususnya untuk para mahasiswa agar dapat
menjadi referensi dalam pengembangan ilmu pengetahuan terutama bagi mahasiswa yang
menempuh Mata kuliah Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi .
Wassalamualaikum Wr Wb
2
DAFTAR ISI
Cover ……………………………………………………………………….1
Kata Pengantar ……………………………………………………………..2
Daftar Isi ……………………………………………………………………3
BAB 1 PENDAHULUAN
Pembahasan.....................................................................................6-9
BAB 4 PENUTUP
Kesimpulan. ………………………………………………………………10
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Tenaga kebidanan, memiliki tugas memenuhi kebutuhan fisiologis dan mental dari
pasien, termasuk dalam hal reproduksi. Alasannya, kesehatan reproduksi sangat menentukan
kesehatan individu dan anak-anak yang akan dilahirkan kelak. Menurut WHO, kesehatan
reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari
penyakit atau kecacatan, dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi,
fungsi, serta prosesnya. Dapat dipahami bahwa, kesehatan reproduksi juga mencakup
kehidupan seks yang aman, kebebasan memilih dalam proses reproduksi (waktu, cara,
frekuensi), hingga hak untuk memiliki anak-anak yang sehat. Oleh karena itu, sangat penting
untuk menjaga kesehatan reproduksi, salah satunya dengan memberikan asupan gizi.
Lebih mengerucut, kebutuhan gizi bagi kesehatan reproduksi sangat diperlukan bagi
perempuan. Alasannya karena perempuan akan melewati beragam proses fisiologis dalam
hidupnya, misalnya hamil, melahirkan, dan menyusui. Bidan, yang khususnya menangani ibu
hamil dan bayi, tentu perlu menguasai ilmu gizi ini agar dapat memberikan penyuluhan pada
pasien dan keluarganya terkait pentingnya kesehatan reproduksi agar terwujud masyarakat
yang sehat dan sejahtera nantinya.
4
BAB II
RUMUSAN MASALAH
5
BAB III
Pengertian : BahasanDaur kehidupan sering juga disebut dengan siklus kehidupan. Daur
dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti peredaran masa atau tahun sedangkan siklus
berarti putaran waktu yang di dalamnya terdapat rangkaian kejadian yang berulang-ulang
secara tetap dan teratur. Secara sederhana, daur kehidupan dapat dilihat dari sebuah keluarga
terdiri dari ayah, ibu dan anak-anaknya baik yang masih bayi maupun yang sudah remaja.
Pada bab ini kita akan mulai mempelajari mata kuliah gizi dalam daur kehidupan dengan
mempelajari tentang apa arti dan maksud dari daur kehidupan serta bagaimana kaitannya
dengan gizi dan kesehatan. Dalam mempelajari konsep dasar daur kehidupan, kemudian kita
perlu mempelajari berbagai alat yang membantu kerja ahli gizi yaitu Angka Kecukupan Gizi
(AKG) yang dianjurkan, tabel komposisi pangan Indonesia (TKPI) serta daftar bahan
makanan penukar (DBMP). Dengan mengetahui cara menggunakan AKG maka kita dapat
mengetahui kebutuhan atau kecukupan energi dan zat gizi berbagai individu sesuai daur
kehidupan. Setelah mengetahui kebutuhan energi dan zat gizi sehari maka Anda dapat
menghitung konsumsi makanan sehari, menyusun kebutuhan bahan makanan sehari serta
menyusun menu sehari
• Pengertian : Angka kecukupan gizi (AKG) adalah nilai yang menunjukkan kebutuhan rata-
rata zat gizi tertentu yang harus dipenuhi setiap hari bagi hampir semua orang yang masih
dalam kondisi sehat. Gizi yang harus dicukupi adalah energi, protein, lemak, karbohidrat,
serat, air, vitamin, dan mineral.
Angka kecukupan gizi setiap orang berbeda-beda, tergantung jenis kelamin, usia, tingkat
aktivitas fisik, hingga kondisi fisiologisnya. Namun, pemerintah sudah memetakan rata-rata
AKG bagi orang Indonesia lewat Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI Nomor 28
Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia.
6
Memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG) dapat menyehatkan tubuh secara keseluruhan dan
menurunkan risiko terkena penyakit tertentu.
1) Angka kecukupan gizi bisa dipenuhi melalui konsumsi makanan bergizi seimbang
2)Angka kecukupan gizi dapat dipenuhi dengan mengonsumsi berbagai jenis makanan
Menjaga kesehatan bukan hanya asal makan sayur, buah-buahan, serta minum air putih yang
banyak. Kita juga harus mengetahui berapa banyak nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk tetap
sehat, salah satunya dengan mengacu pada angka kecukupan gizi.
• Pengertian : Data base yang menggabungkan semua data komposisi zat gizi makanan
Indonesia menjadi satu buku disebut TKPI. Data komposisi bahan makanan ini memiliki
berbagai jenis nama antara lain daftar komposisi bahan makanan (DKBM) atau TKPI.
Manfaat TKPI adalah untuk mengkaji asupan gizi klien, klien dan konsumen serta
merencanakan dan evaluasi pemenuhan kecukupan makanan dan diet. Pada gambar berikut :
7
• Cara Menggunakan TKPI :
DKBM atau TKPI dibuat untuk mempermudah pengguna untuk mencari data komposisi zat
gizi makanan. Dalam TKPI tahun 2009 ada total 1115 jenis jumlah makanan/bahan makanan,
yang terdiri dari kelompok makanan, serealia sebanyak 134 jenis, umbi adalah 87 jenis,
kacang-kacangan ada 144 jenis, sayuran ada 227 jenis, buah ada 119 jenis, daging dan unggas
ada 122 jenis, ikan ada 175 jenis, telur ada 22 jenis, susu ada 16 jenis, lemak ada 14 jenis,
gula, sirup ada 18 jenis.
Jumlah komponen zat gizi yang dapat diketahui dari TKPI ada 21 jenis zat gizi antara lain
energi, zat gizi makro yaitu protein, karbohidrat, lemak serta vitamin dan mineral. Berat
bahan makanan yang menjadi dasar perhitungan kandungan zat gizinya dihitung per 100
gram bagian yang dapat dimakan (BDD).
BDD digunakan untuk memperkirakan bahan makanan yang dipesan, misal BDD pisang raja
75% maka untuk memperoleh 50 g pisang raja yang dapat dimakan maka pisang raja yang
dibeli atau dipesan adalah 100/75 x 50 g = 66,5 g.
Bagaimana cara menggunakan TKPI? Sebagai contoh, jika Anda ingin mengetahui
kandungan energi dan serat beras merah, maka lihatlah pada kelompok serealia, untuk beras
merah. Misalnya berat beras merah yang ingin diketahui adalah 50 g maka kandungan energi
50 g beras merah adalah 32 kkal dan serat 0,15 g. Berikut Tabel 1.5 hingga 1.11 adalah
contoh TKPI yang sebaiknya Anda miliki, yang nanti berguna untuk menghitung kebutuhan
gizi dan menyusun menu untuk individu dari berbagai kelompok usia.
• Pengertian : DBMP adalah suatu daftar yang berisi daftar nama bahan makanan, berat
dalam ukuran rumah tangga (URT), berat dalam gram serta kandungan energi, protein,
karbohidrat dan lemak dari makanan tersebut. Dalam daftar tersebut ada berberapa bahan
makanan yang nilai gizinya sama untuk berat yang berbeda. Bahan makanan dalam DBMP
dapat ditukar dengan bahan makanan yang dengan nilai gizi yang sama. Sehingga kita dapat
menukar bahan makanan dengan bahan makanan dengan nilai gizi yang sama dalam satu
satuan penukar.
8
DBMP dibagi dalam delapan golongan bahan makanan berdasarkan kemiripan kandungan
energi dan zat gizinya. Golongan bahan makanan pada DBMP adalah Golongan I sumber
karbohidrat, golongan II sumber protein hewani, golongan III sumber protein nabati,
golongan IV sayuran, golongan V buah dan gula, golongan VI susu, golongan VII minyak,
golongan VIII makanan tanpa Kalori.
DBMP terdiri dari delapan golongan. Bahan makanan dengan nilai gizi yang sama hanya
dapat ditukar dengan bahan makanan pada golongan yang sama. Bahan makanan tidak dapat
ditukar dengan bahan makanan pada golongan lain karena kandungan gizinya berbeda.
Sebagai contoh jika Anda makan nasi 3/4 gelas kemudian ingin makan roti maka Anda dapat
menkonsumsi 70 g atau 3 iris roti sebagai pengganti nasi.
DBMP dapat menghitung kandungan energi dan zat gizi dari makanan sehari kita dengan
cepat jika dibandingkan dengan TKPI. Namun kekurangannya DBMP tidak dapat
menghitung kandungan vitamin dan mineral. Bagaimana cara menggunakan DBMP? Sebagai
contoh Tn G makan pagi : nasi 1 piring sedang, telor ceplok 1 buah, lalap timun 1/2 piring
kecil. Berdasarkan DBMP dibawah kita dapat menghitung, kandungan energi makan pagi
adalah 300 kkal dan 11 g protein.
9
BAB IV
KESIMPULAN
Dalam kehidupan manusia, daur atau siklus kehidupan berkaitan dengan tumbuh
kembang dan proses penuaan. Tahapan daur atau siklus kehidupan terdiri dari masa
kehamilan, masa menyusui, masa bayi, masa balita, masa usia sekolah, masa remaja, masa
usia dewasa dan masa usia lanjut. Pendekatan siklus atau daur kehidupan penting dipelajari
karena kondisi kesehatan pada satu tahap dapat dipengaruhi oleh tahap sebelumnya. Keadaan
kesehatan setiap individu pada setiap tahap daur kehidupan dipengaruhi secara langsung oleh
dua faktor utama yaitu konsumsi makanan dan adanya penyakit infeksi.
DAFTAR PUSTAKA
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/11/GIZI-DALAM-
DAUR-KEHIDUPAN-FINAL-SC.pdf
10