Archo Rivaldo - Laprak ASO P5
Archo Rivaldo - Laprak ASO P5
Archo Rivaldo - Laprak ASO P5
5. Rikkit S.Farm
LABORATORIUM FARMASI
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
1. Melakukan analisa kadar karbohidrat dalam suatu bahan pangan
2. Mengetahui kadar karbohidrat dalam bahan pangan dengan metode Luff-
Schoorl
1.2 Dasar Teori
Metode Luff-Schoorl adalah berdasarkan proses reduksi dan larutan Luff-Schoorl oleh
gula pereduksi (semua monosakarida, laktosa dan maltosa). Hidrolisis karbohidrat menjadi
monosakarida yang dapat mereduksi Cu2+ menjadi Cu+. Penentuan karbohidrat yang
termasuk polisakarida maupun oligosakarida memerlukan pendahuluan yaitu hidrolisis
lebih dahulu sehingga diperoleh monosakarida. Untuk keperluan ini, maka bahan
dihidrolisa dengan asam atau enzim pada suatu keadaan tertentu. Salah satu metode yang
digunakan adalah Luff-Schoorl. (Poedjiadi, 2007)
Sborne dan Voogt (1978) mengatakan bahwa Metode Luff-Schoorl dapat diaplikasikan
untuk produk pangan yang mengandung gula dengan bobot molekuler yang rendah dan pati
alami atau modifikasi. Kemampuan mereduksi dari gugus aldehid dan keton digunakan
sebagai landasan dalam mengkuantitasi gula sederhana yang terbentuk. Faktor utama yang
mempengaruhi reaksi adalah waktu pemanasan dan kekuatan reagen. Penggunaan luas dari
metode ini dalam analisis gula adalah berkat kesabaran para ahli kimia yang memeriksa
sifat empiris dari reaksi dan oleh karena itu dapat menghasilkan reaksi yang reprodusibel
dan akurat (Sediaoetama, 2008).
Uji karbohidrat yang resmi ditetapkan oleh BSN dalam SNI 01-2891-1992 yaitu
analisis total karbohidrat dengan menggunakan metode Luff Schoorl. Pada tahun 1936,
International Commission for Uniform Methods of Sugar Analysis mempertimbangkan
metode Luff Schoorl sebagai salah satu metode yang digunakan untuk menstandarkan
analisis gula pereduksi karena metode Luff Schoorl saat itu menjadi metode yang resmi
dipakai di pulau Jawa. Seluruh senyawa karbohidrat yang ada dipecah menjadi gula-gula
sederhana (monosakarida) dengan bantuan asam, yaitu HCl, dan panas. Monosakarida yang
terbentuk kemudian dianalisis dengan metode Luff-Schoorl. Prinsip analisis dengan metode
Luff-Schoorl yaitu reduksi Cu²+ menjadi Cu+ oleh monosakarida. Monosakarida bebas akan
mereduksi larutan basa dari garam logam menjadi bentuk oksida atau bentuk bebasnya.
Kelebihan Cu²+ yang tidak tereduksi kemudian dikuantifikasi dengan titrasi iodometri (SNI
01-2891-1992).
BAB II
METODE KERJA
3.2 Perhitungan
Diketahui :
Bobot ditimbang = 1,0892 = 1089,2 mg
Volume titrasi blanko = Simplo : 12,2 ml
Duplo : 12,5 ml
Volume titrasi sampel = Simplo : 6,8 ml
Duplo : 6,4 ml
➢ Pembakuan Na Tiosulfat
V KIO3 = 10 mL
N KIO3 = 0,1 N
V1 Na2 S2 O3 = 9,8 mL
V2 Na2 S2 O3 = 10,2 mL
9,8+10,2
𝑉̅ Na2 S2 O3 = 2 = 10
𝐕 𝐊𝐈𝐎𝟑 × N 𝐊𝐈𝐎𝟑
Rumus = N 𝐍𝐚𝟐 𝐒𝟐 𝐎𝟑 = 𝐕 𝐍𝐚𝟐 𝐒𝟐 𝐎𝟑
10 ml × 0,1 N
N Na2 S2 O3 = 10 ml
= 0,1 N
➢ Volume Na Tiosulfat
Rumus = Volume Na2 S2 O3 0,1 N = V blanko – V sampel
12,2+12,5
Volume blanko = = 12,35
2
6,8+6,4
Volume blanko = = 6,6
2
= 31,6745%
3.3 Reaksi
3.4 Pembahasan
Dari praktikum kali ini dengan judul “Analisis Kadar Sirup Kadar Karbohidrat dalam
Makanan dengan Metode Luff Schoorl”, maka dapat disimpulkan bahwa:
Sediaoetama, A. D. (2008). Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi. Jilid 1. Jakarta:
Penerbit Dian Rakyat
Badan Standarisasi Nasional. Cara Uji Makanan dan Minuman. SNI 01-2891-1992.
Jakarta: Dewan Standardisasi Nasional.