Tugas Bisnis Internasional CBL
Tugas Bisnis Internasional CBL
Tugas Bisnis Internasional CBL
DI MASA COVID-19
Anggota Kelompok :
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA
TAHUN 2021/2022
I. PENDAHULUAN
Pada dasarnya kegiatan bisnis internasional tidak selalu berjalan secara lancar.
Terlebih pada kondisi krisis covid-19. Meskipun telah berlangsung sistem perdagangan
bebas, tetap saja masih ada hambatan yang menghampiri. Hambatan yang dialami yakni
hambatan dalam bentuk tarif dan hambatan dalam bentuk non-tarif. Di tengah pandemi,
gangguan disrupsi perdagangan internasional di masa pandemi membuat upaya
pemerintah menjaga daya beli masyarakat menjadi problematik karena masih
mengandalkan impor. Pandemi terus menyebar ke seluruh dunia, termasuk pandemi di
indonesia.
Dalam upaya menghentikan dan menenggulangi pandemi ini juga telah berdampak
disrupsi yang kuat tatanan perdagangan internasional. Selama masing-masing negara
melakukan adanya kebijakan lockdown di berbagai negara salah satunnya di indonesia
sendiri mengakibatkan berujung pada penggurangan tenaga kerja. karena indonesia
masih sangat bergantung pada impor. Pemerintah juga memerintahkan penutupan
pelabuhan air dan udara untuk menghalangi pengangkutan atau distribusi barang antar
negara.
Dunia saat ini sedang menghadapi teror virus corona (covid-19) yang mewabah
secara trans-nasional. Keamanan manusia (human security) dipertaruhkan akibat
gelombang trans-nasionalisasi virus. Jebolnya keamanan antar negara dan lemahnya
antisipasi (deteksi dini) memicu eskalasi penyebaran corona yang masif. Covid-19
menghantam orang apapun negara, agama, ideologi, etnis, warna kulit dan status
sosial-ekonominya.
Wabah virus Corona yang melanda seluruh dunia, mengharuskan tiap negara
untuk memberlakukan lockdwon. Perjalanan manusia antar negara, pergerakan
barang dan transaksi jasa antar negara dibatasi. Komunikasi antar negara pun
dilakukan secara virtual. Hubungan internasional yang bercorak globalis mengalami
ujian akibat wabah corona ini. Belum lagi ancaman resesi ekonomi global yang
berimbas pada kondisi domestik suatu negara.
Saat ini perdagangan internasioal dalam konteks new normal, bahkan sebelum
pandemi Covid-19 merebak. Karena sebenarnya dunia sudah memasuki suatu proses
perubahan yang begitu masif dan cepat. Perubahan-perubahan besar tersebut
diantaranya adalah gangguan konstan yang didotong oleh Industri 4.0, komputasi
awan, kecerdasan buatan, internet of things, robotika. Lalu hilangnya kepercayaan
pada WTO dan adanya sistem perdagangan multilateral. Kemudian, tren
perdagangan ke arah kesepakatan perdagangan bikateral dan regional yang
menekankan nilai tindakan yang lebih sepihak.