Makalah Conveyor

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

“Conveyor”

Disusun Oleh :
Nama Kelompok : 1. Erik Butarbutar (5192431008)
2. Egia Prananta Pinem (5193331003)
3. Gideon Rikardo Sitompu (5191131005)
Prodi : Pendidikan Teknik Elektro
Mata Kuliah : Elektro Mekanik
Dosen Pengampu : Drs. Wanapri Pangaribuan,M.T.

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
2021
KATA PEGANTAR

Puji Syukur kita panjat kan kehadirat Allah YME yang telah memberikan
berkatnya kepada kita semua.’Conveyor” ini kita bahas karena sangat penting untuk kita
semua terkhusus untuk mahasiswa yang ingin mengenal Elektro Mekanik.
Selanjutnya tim penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah memberikan pengarahan-pengarahan sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Tidak lupa juga kepada Bapak Dosen dan teman-teman
yang lain untuk memberikan sarannya kepada penyusun agar penyusunan makalah ini
lebih baik lagi.
Demikian semoga makalah ini bermanfaat khusus nya bagi penyusun dan pada
umumnya semua yang membaca makalah ini.

Terimakasih.

Medan, Maret 2021

Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PEGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Didalam Industri, berbagai macam bahan digunakan baik sebagai bahan baku
maupun produk yang dihasilkan, baik itu berupa gas, cairan maupun padatan. Bahan-
bahan itu perlu diangkut menggunakan mekanisme karena kadang kala merupakan bahan
yang berat maupun bahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat transportasi untuk
mengangkut bahan-bahan tersebut mengingat keterbatasan kemampuan tenaga manusia
baik itu berupa kapasistas bahan yang diangkut maupun keselamatan kerja dari karyawan.
Ada berbagai macam jenis transportasi didunia industri, salah satunya adalah
transportasi padat yaitu system transportasi yang digunakan untuk mengangkut bahan-
bahan yang berupa padatan, baik bahan baku maupun produk. Istilanya yang sering
digunakan untuk transportasi padat adalah Conveying (pengangkutan).pengangkutan dari
unit produksi satu kelainnya dapat menggunakan alat conveyor, elevator dan lain-lain.
Suatu proses pemindahan barang atau material merupakan proses yang memerlukan
ketepatan dan ketelitian yang memerlukan alat bantu untuk mempermudah proses
pengerjaan yaitu berupa conveyor yang berfungsi untuk menghantarkan barang atau
material dari proses satu ke proses selanjutnya.
Alat yang paling sering digunakan dalam system transportasi padat adalah
conveyor. Pemilihan mesin pemindah bahan sangat penting dalam operasional, karena
pemindahan bahan merupakan salah satu kegiatan yang memiliki presentase cukup besar
dalam kegiatan produksi. Oleh karena itu pemindahan bahan harus dilakukan secara
efektif dan efisien, salah satunya dengan pemilihan mesin dan peralatan pemindahan
bahan yang tepat. Pemindahan mesin pemindahan yang tepat memerlukan pertimbangan,
salah satunya faktor teknis antara lain. Jenis dan sifat bahan yang akan ditangani,
kapasistas perjam yang dibutuhkan, arah dan jarak perpindahan, cara menyusun muatan
( pada tempat asal,akhir dan antara ), karakteristik proses yang terlibat dalam pemindahan
muatan, kondisi lokal yang spesifik, dan jangka waktu penggunaan alat.

1.2. Rumusan Masalah


 Apa yang dimaksud dengan Conveyor ?
 Apa karakteristik Transportasi bahan padat ?
 Jenis – Jenis Conveyor ?
1.3. Tujuan Penulisan
 Mengetahui dan memahami Jenis-Jenis Conveyor
 Dapat mengetahui dan memahami karakteristik transportasi bahan padat
 Mengetahui kegunaan spesifik dari masing-masing conveyor.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Conveyor
Salah satu jenis alat pengangkut yang sering digunakan adalah Conveyor yang
berfungsi untuk mengangkut bahan-bahan industri yang berbentuk padat.
Pemilihan alat transportasi (conveying equipment) material padatan antara lain
tergantung pada :
 Kapasitas material yang ditangani.
 Jarak Pemindahan material.
 Arah pengangkutan.
 Ketinggian.

 Proses yang diinginkan selain pengangkutan.


 Umur alat.
 Harga.

 Ukuran (size), bentuk (shape).


 Sifat dari material (properties).
Secara umum jenis/type conveyor yang sering digunakan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
1.  Belt Conveyor

2.  Chain Conveyor :


 Scraper Conveyor
 Apron Conveyor
 Bucket Conveyor

 Bucket Elevator

3.  Screw Conveyor


1.Belt Conveyor
Belt Conveyor pada dasarnya merupakan peralatan yang cukup sederhana.
Alat tersebut terdiri dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda padat.
Sabuk yang digunakan pada belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai
jenis bahan misalnya dari karet, plastik, kulit ataupun logam yang tergantung dari
jenis dan sifat bahan yang akan diangkut. Untuk mengangkut bahan -bahan yang
panas, sabuk yang digunakan terbuat dari logam yang tahan terhadap panas.
Fungsi belt conveyor adalah untuk mengangkut berupa muatan satuan (unit
load) atau muatan curah (bulk load) dengan kapasitas yang cukup besar, dan
sesuai dengan namanya maka media yang digunakan berupa ban (Anonim1,
2010). Prinsip kerja belt conveyor dipakai untuk memindah material baik satuan
atau bulk curah, dengan putaran dari motor sebagai pengerak utama yang
terhubung dengan drum atau yang disebut Pulley (Mubaraq, 2010).
Karakteristik dan performance dari belt conveyor yaitu (Perry, 1999). :
a.Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan
sudut maksimum sampai dengan 18.
b.Sabuk disanggah oleh plat roller untuk membawa bahan.
c.Kapasitas tinggi.
d.Serba guna.
e.Dapat beroperasi secara continiue.
f.Kapasitas dapat diatur.
g.Kecepatannya sampai dengan 600 ft/m.
h.Dapat naik turun.

i.Perawatan mudah.
j.Jarak tempuh dapat bermil-mil
k.Kecepatan s/d 5,08 m/detik = 1000 ft/menit.
l.Kapasitas s/d 4539 metric ton/jam = 5000 ton/jam.
Kecepatan belt tergantung (Wallas, 1988) :
a.   ukuran bahan
b.  sifat material yang dibawa
c.   lebar belt

1.1 Komponen utama Belt Conveyor


Adapun komponen-komponen utama dari belt conveyor
dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 2.1 Komponen belt conveyor

1. Belt
Belt merupakan pembawa material dari satu titik ke titik lain
dan meneruskan gaya putar. Belt ini diletakkan di atas roller sehingga
dapat bergerak dengan teratur. Belt dapat dibuat dari :
a) Textile terdiri dari : camel hair, cotton (woven atau sewed ), duck cotton,
dan rubberized textile belt
 b) Strip baja, dan atau

c) Kawat baja (woven-mesh steel wire).

Secara umum persyaratan belt adalah sebagai berikut :


•  Tahan beban tarik
•  Tahan beban kejut
•  Perpanjangan spesifik yang rendah
•  Fleksibel
•  Tidak menyerap air
Gambar 2.2 Lapisan Belt

Belt terdiri dari beberapa lapis :

•  top cover (rubber)


•  Breaker ply (pelindung carcass)
•  Fabrik Carcass (canvas/ply)
  
Bottom cover
Kekuatan belt conveyor bukan dilihat berdasarkan ketebalannya
melainkan pada jumlah lapisan penguat ( ply) dan tegangan tarik per  ply
(tensile strenght ). Ditinjau dari struktur lapisan penguatnya, belt conveyor
dibagi dalam dua jenis yaitu :
 Fabric belt
Belt dengan penguat jenis fabric adalah belt dengan
lapisan penguat ( ply) yang terbuat dari serat tekstil (serat
buatan).

Gambar 2.3 Struktur Fabric Belt


Lapisan penguat tersebut biasanya disebut Carcass. Carcass terbagi
dalambeberapa jenis, antara lain :

•   Nylon atau polymide (NN)


•  Polyester, serat sintetis terilene, trevira dan diolen
•  Cotton
•  Vinylon fabric (VN)
•  Polyvinil (KN)
•  Aramide fiber
Fabric merupakan rajutan yang terdiri dari serat memanjang (WRAP) dan
serat pengisi dengan arah melintang (WEFT). Jenis rajutan yang sering
dipakai pada fabric belt adalah plain weave.

Gambar 2.4 Arah WEFT dan WRAP

 Steel cord

Steel cord adalah belt yang lapisan penguatnya terbuat dari serat baja
yang galvanizing. Tujuan galvanizing adalah untuk mencegah terjadinya
karat pada kawat akibat adanya rembesan air atau udara. Steel cord belt
biasanya digunakan  pada conveyor yang membawa beban berat. Pada belt
jenis steel cord ini tidak terdapat lapisan penguat ( ply). Yang ada hanya
batangan kawat sling yang dirajut sedemikian rupa sehingga membentuk
suatu anyaman kawat baja. Berikut dapat dilihat konstruksi dari steel cord
belt pada gambar berikut di bawah ini
Gambar 2.5 Struktur Steel Cord Belt

1.  Head pulley


Head pulley pada belt conveyor dapat juga dikatakan sebagai
pulley penggerak dari sistem BC. Pada head pulley dipasang sistem penggerak
untuk menggerakkan belt conveyor. Head pulley juga dapat dikatakan sebagai
titik dimana material akan dicurahkan untuk dikirim ke BC selanjutnya.

2.Tail pulley
Merupakan pulley yang terletak pada daerah belakang dari sistem conveyor.
Dimana pulley ini merupakan tempat jatuhnya material untuk dibawa ke bagian
depan dari conveyor. Konstruksinya sama dengan headpulley, namun tidak
dilengkapi penggerak.

3.  Carrying roller


Merupakan roller pembawa karena terletak dibawah belt yang membawa
muatan. Berfungsi sebagai penumpu belt dan sebagai landasan luncur yang
dipasang dengan jarak tertentu agar belt tidak meluncur ke bawah.

Gambar 2.6 Carrying Roller

4. Return roller
Merupakan roller balik atau roller penunjang belt pada daerah yang
tidak bermuatan yang dipasang pada bagian bawah

Gambar 2.7 Return Roller


5. Drive (penggerak)
Berfungsi untuk menggerakkan pulley pada BC. Sistem penggerak ini biasanya
terdiri dari motor listik , transmisi, dan rem.

6. Take-up pulley
Perangkat yang mengencangkan belt  yang kendur dan memberikan tegangan
pada belt pada start awal.
7. Snub pulley
Berfungsi untuk menjaga keseimbangan tegangan belt pada drive pulley.
8. Chute/ hopper
Merupakan corong yang terletak diujung depan dan belakang conveyor belt untuk
memuat dan mencurahkan material.
9. Skirt rubber
Berfungsi sebagai penyekat agar material tidak tertumpah keluar dari
ban berjalan pada saat muat.

Gambar 2.8 Skirt Rubber

10.Chip cleaner
Berfungsi sebagai pembersih material yang terbawa oleh belt conveyor setelah
dicurahkan

Gambar 2.9 Chip Cleaner  

Prinsip kerja:
Belt conveyor dipakai untuk memindah material baik satuan atau bulk
curah, dengan putaran dari motor sebagai pengerak utama yang terhubung dengan
drum atau dulu disebut Pulley, pulley inilah yang yang diselubungi oleh belt yang
lebarnya sama dengan pully tersebut dan panjangnya belt menyesuai dengan
kebutuhan atau kapasitas angkut serta jarak angkut material tersebut. Jika motor
dijalankan maka pulley akan ikut berputar seiring motor hingga belt yang
menyelubungi ikut bergerak tertarik kearah putaran drum atau pully tersebut.
Motor head atau tail: motor head adalah pengerak utama, sedangkan tail biasanya

paling ujung atau ekor dari unit Belt conveyor dimana material di pindahkan
tanpa penngerak. Roller: adalah bagain dari belt conveyour yang berpungsi untuk
mensupport belt yang berjalan, tidak memakai pengerak, bergerak hanya karena
gesekan belt yang berjalan diatasnya. Roller ini disupport oleh rangka dari
struktur belt conveyor secara umum. Roller ini menopang beban belt yang
membawa material diatasnya.

Kelemahan-kelemahan dari belt conveyor:


a)  Jaraknya telah tertentu.
b)  Biaya relatif mahal.
c)  Sudut inklinasi terbatas.
Kelebihan dari belt conveyor adalah sebagai berikut:
1. Menurunkan biaya produksi pada saat memindahkan material.
2. Memberikan pemindahan yang terus menerus dalam jumlah
yang tetap sesuai dengan keinginan.
3. Membutuhkan sedikit ruang.
4. Menurunkan tingkat kecelakaan saat pekerja memindahkan
material.
5. Menurunkan polusi udara.
6. Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan sudut
maksimum sampai dengan 18°.
7. Sabuk disanggah oleh plat roller untuk membawa
bahan.
8. Kapasitas tinggi.
9. Serba guna.
10. Dapat beroperasi secara continiue

2. Chain Conveyor
Konveyor rantai adalah konveyor dimana rantainya tidak terputus dari
jenis seluruh konveyor yang melakukan tarikan dari unit penggerak daripada
beberapa hasil pembawa beban untuk transport. Konveyor rantai terutama cocok
untuk sistem konveyor yang membutuhkan penutupan sempurna untuk menahan
debu, seksi penyilangan kecil, kemampuan penahanan atau pengisian berlipat atau
sedang, kombinasi horizontal dan garis edar vertikal, penanganan material pada
temperatur tinggi tetapi membutuhkan keamanan yang diperbaiki oleh pabrik.
Pada banyak industri, pengunaan konveyor rantai telah berkurang selama
30 tahun yang lalu karena dipertimbangkan pada pemiliharaan tinggi yang tidak
pantas. Banyak masalah yang dihadapi meskipun demikian disebabkan oleh
ketidak cukupan engineering dan atraksi ekonomi besar “penawaran rendah“. Hal ini
terlihat begitu sederhana untuk pembuat baja kecil untuk merakit sistem
konveyor rantai yang menggunakan komponen standar murah.
konveyor yang dibuat dengan baik dengan komponen kwalitas tinggi
terbuat dari baja logam campuran yang diperlakukan panas atau tuangan yang
tidak pasti murah.

Prinsip Kerja Alat

Material/bahan besar dapat dibawa secara langsung pada rantai, pada


pencantelan khusus yang diikatkan pada rantai baik untuk pengangkatan yang
ditekan atau digandeng oleh rantai atau dapat ditekan/ditarik oleh rantai dengan
pencantelan khusus pada rantai. Peralatan haruslah dengan hati-hati ditekankan
ada material terhadap marerial untuk ditangani terutama pada penggetaman.
Program pemeliharaan preventive biasanya dapat menghindari kerusakan
tidak pada waktunya dan interupsi/ gangguan pada proses produksi Pokok
Pertimbangan dalam perencanaan erat hubungannya terhadap jenis konveyor
adalah kelas konveyor. Empat kelas konveyor telah ditentukan pada dasar faktor
friksi/gesekan yang disertakan dengan pergerakan rantai (penyorong atau
penggulungan ) dan pergerakan material (penyorongan atau dibawah).

1. Chain Sliding ( Penyorongan rantai )


Metode ini adalah sederhana didalam kontruksi, memiliki bagian
pergerakan yang lebih sedikit dan biasanya paling rendah / murah biayanya untuk
beban yang diberikan. Hal ini paling efektif pada peralatan “kotor” dan kontruksi tak
datar, baik/cocok untuk pengaruh kondisi. Peralatan daya kuda adalah lebih tinggi
daripada untuk ranatai penggulung.
2. Chain Rolling (Penggulungan rantai)

Metode ini memiliki operasi yang lebih halus, pulsasi yang lebih sedikit bila
dibandingkan dengan penyorongan rantai. Semakin lebihrendah gesekan pada
pusat yang lebih rendah, maka semakin sedikit pergerakan dan
semakin rendah biaya operasi. Hal ini tidak cocok untuk peralatan
“kotor” sebagaimana bahan luar dapat mengganggu penggulungan.
Gambar 2.12 Chain Rolling
Dengan sederhana didefinisikan “Rantai adalah untai material yang fleksibel, biasanya
metal dibuat dari jenis elemen yang keras, biasanya disebut lingkaran, saling
dikuncu atau dihubungkan satu sama lain tetapi bebas untuk bergerak pada satu
atau banyak bidang.

Chain conveyor dapat dibagi atas beberapa jenis


conveyor, yaitu :
1. Scraper Conveyor
2. Apron Conveyor
Kedua jenis elevator tersebut pada dasarnya menggunakan rantai sebagai alat
bantu untuk menggerakkan material.Chain konveyor memanfaatkan pengaturan
rantai powered terus menerus, membawa serangkaian liontin tunggal. Susunan
rantai digerakkan oleh motor, dan bahan tersuspensi pada liontin yang
disampaikan.
Chain conveyor terutama digunakan untuk mengangkut beban unit berat,
misalnya palet, kotak grid, dan wadah industri. Konveyor ini bisa rantai tunggal
atau ganda untai dalam konfigurasi. Muatan diposisikan pada rantai, gesekan
menarik beban ke depan Banyak sektor industri menggunakan teknologi rantai
konveyor di lini produksi mereka. Industri otomotif biasanya menggunakan
sistem rantai conveyor untuk menyampaikan bagian mobil.

Gambar 2.13 Chain Conveyer


3.Scraper Conveyor
Scraper conveyor merupakan konveyor yang sederhana dan paling murah
diantara jenis -jenis conveyor lainnya. Conveyor jenis ini dapat digunakan dengan
kemiringan yang besar. Conveyor jenis ini digunakan untuk mengangkut material
- material ringan yang tidak mudah rusak, seperti : abu, kayu dan kepingan.
Karakteristik dan performance dari scaper conveyor:

a)  Dapat beroperasi dengan kemiringan sampat 45°.

 b)  Mempunyai kecepatan maksimum 150 ft/m.


c)  Kapasitas pengangkutan hingga 360 ton/jam.
d) Harganya murah.
Kelemahan - kelemahan pada scraper conveyor:
a)  Mempunyai jarak yang pendek.
b)  Tenaganya tidak konstan.
c) Biaya perawatan yang besar seperti service secara teratur.
d) Mengangkut beban yang ringan dan tidak tetap.

Gambar 2.14 Scraper Conveyor Gambar 2.15 Scraper Conveyor

2.Apron Conveyor
Apron Conveyor digunakan untuk variasi yang lebih luas dan untuk beban
yang lebih berat dengan jarak yang pendek. Apron Conveyor yang sederhana
terdiri dari dua rantai yang dibuat dari mata rantai yang dapat ditempa dan
ditanggalkan dengan alat tambahan A. Palang kayu dipasang pada alat tambahan
A diantara rantai dengan seluruh tumpuan dari tarikan conveyor. Untuk bahan
yang berat dan pengangkutan yang lama dapat ditambahkan roda (roller) pada
alat tambahan A. Selain digunakan roller, palang kayu dapat juga digantikan
dengan plat baja untuk mengangkut bahan yang berat.

Apron conveyor terdiri dari frame, penggerak, take-up sprocket,


apron/slat, travelling roller, feed hopers, dan discharge spout. Apron conveyor
digunakan untuk memindahkan berbagai macam muatan curah dan satuan secara
horizontal maupun membentuk sudut inklinasi. Conveyor ini secara luas
digunakan di industri kimia, metalurgi, pertambangan batu bara, industri
permesinan, dan banyak industri lainnya. Berbeda dengan belt conveyor, apron
conveyor lebih ditujukan untuk memindahkan material berat, bongkah besar,
abrasive, dan material panas (bahan cor, tempa, foundry sand). Apron conveyor
memiliki kapasitas pemindahan besar, yaitu 2000 ton/jam atau lebih karena
dilengkapi dengan papan peluncur dan rantai penarik yang kuat. Geometri apron
conveyor tisdak jauh berbeda dengan belt conveyor, kecuali susut inklinasinya
dapat mencapai 45 derajat atau lebih, jika apron dilengkapi dengan tranverse
cleats atau stop dan transisi dari horizontal keinklinasi dengan radius kecil (5 m -
8 m).
Karakteristik dan performance dan apron conveyor:
a)Dapat beroperasi dengan kemiringan hingga 25°.
b)  Kapasitas pcngangkutan hingga 100 ton/jam.
c) Kecepatan maksimum 100 ft/m.
d) Dapat digunakan untuk bahan yang kasar, berminyak maupun yang
 besar.
e) Perawatan murah.

Kelemahan -kelemahan apron konveyor :

a)  Kecepatan yang relatif rendah.


b)  Kapasitas pengangkutan yang kecil
c) Hanya satu arah gerakan
d) Kontruksi apron dan rantai yang berat
e) Pembutannya rumit, dan berbiaya tinggi
f) Perlu perhatian lebih untuk hinged-joint agar bias berfungsi baik
 

 Gambar 2.16 Apron Conveyor


Konstruksi Apron Conveyor :
Sistem penyambungan bucket pada appron conveyor biasanya digunakan
rantai gall, rantai skalm.
 Penyambungan ini tanpa flen (On flent ), pengangkutan nyabukan
untuk material yang curah.

 Skirt board ikut bergerak bersama-sama appron conveyor.


 Jenis ini, skirt board tidak ikut bergerak mengikuti appron. Jenis
appron king carrier pada pabrik gula, urea, dan lainnya.
 Bucket jenis ini biasanya ikut berjalan dengan bucket yang ada
didepannya.
 Jenis bucket untuk pengangkutan bahan atau material cairan atau
liquid.

Apron conveyor dibagi menjadi dua macam, yaitu :


1.  Casting machine, jenis ini untuk pengangkutan pengecoran.
2.  Escalator Dikarenakan pengangkutan menggunakan rantai, maka peralatan
juga harus dapat saling bekerja satisama lain dengan rantai itu sendiri, misalnya :
 Rantai skalm , maka sprocket mempunyai sarang-sarang rantai.
 Rantai bentuk gall, maka sprocket mempunyai gerigi tempat rantai.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

 Conveyor adalah salah satu jenis alat pengangkut yang berfungsi


untuk mengangkut bahan-bahan industri yang berbentuk padat.
 Secara umum conveyor diklasifikaikan
sebagai berikut : 1.  Belt Conveyor
2.  Chain Conveyor
3.  Scraper Conveyor
 Masing-masing conveyor memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.
 Pemilihan conveyor yang akan digunakan bergantung pada :
1.  Kapasitas material yang ditangani
2.  Jarak perpindahan material
3.  Kondisi pengangkutan : horizontal, vertikal atau inklinasi
4. Ukuran (size), bentuk (shape) dan sifat material (properties)
5.Harga Peralatan tersebut.

3.2 Saran
Makalah ini tentu masih jauh dari kata sempurna. Oleh karna itu penulis membutuhkan
saran membangun untuk menjadi lebih baik kedepannya sehingga apa yang diharapkan
dapat dicapai dalam rangka menggali ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan
digunakan dimasa depan
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad.2010. Conveyor.  http://dianape.wordpress.com/conveyors/. Diakses pada


18 Maret 2021.

Distantina. 2009.  Materi Transportasi Padatan.


http://distantina.staff.uns.ac.id/files/2009/10/1-materi-transportasi-
 padatan.pdf. Diakses pada 18 Maret 2021.

Edwin. 2010. Mesin dan Peralatan. http://www.grainsysteminternational.com.

Diakses pada 18 Maret 2021.

Fatena,Susi.2010. Belt Conveyor. http:sanggapramana.wordpress.com/10/09/2019/beltconveyer/.
Diakses pada tanggal 18 Maret 2021.

Shahrul. 2011. Tranportasi bahan padat .


http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1358/1/tkimia-syahrul3.pdf.
Diakses pada 18 Maret 2021.

Smanto, Alpha 2009.  Belt Conveyor. 

http://ismantoalpha.blogspot.com/2009/12/belt-conveyor.html. Diakses pada


18 Maret 2021.

 Natanagara, Novhan 2011. Transportasi Benda Padat . http://novhan-

natanagara.blogspot.com/2011/03/alat-transportasi-benda-
padat.html. Diakses pada 18 Maret 2021.

Anda mungkin juga menyukai