Nanoenkapsulasi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

C.

Enkapsulan Kitosan dan Maltodekstrin

Berkembangnya teknologi mendorong ditemukannya berbagai cara baru dalamsistem pengangkutan


senyawa bioaktif dalam tubuh. Enkapsulasi merupakan teknikuntuk menyalut suatu senyawa (dapat
berupa padatan, cairan, maupun gas) dengansuatu polimer. Enkapsulasi dalam ukuran kecil
memiliki beberapa keuntungan, antaralain melindungi suatu senyawa dari penguraian dan
mengendalikan pelepasan suatusenyawa aktif. Proses enkapsulasi juga memungkinkan pengubahan
bentuk suatusenyawa dari cair menjadi padat dan juga memisahkan senyawa-senyawa yang
berbahaya jika berinteraksi satu sama lain. Enkapsulasi menghasilkan partikel dengandiameter
mikrometer sampai nanometer (Zuidan dan Nedovic, 2010).

Gambar1b)Gambar 1. Persebaran senyawa aktif tepat ditengah kapsul (a) dan tersebardiseluruh
kapsul (b). (Wukirsari, 2006)

Persebaran senyawa aktif, baik yang berwujud padat maupun cair, dalam suatukapsul dapat
bermacam-macam (Birnbaum & Brannon-Peppas 2003). Senyawa aktifdapat terletak tepat di
tengah-tengah kapsul dan bertindak sebagai intinya (Gambar1a), atau tersebar di seluruh kapsul
atau tidak terpusat pada satu titik saja (Gambar1b)  

1. Kitosan

Kitosan adalah jenis polimer alami yang dihasilkan dari proses deasetilasikitin. Kitosan merupakan
jenis polimer alam yang mempunyai rantai tidak linierdan mempunyai rumus (C6H11NO4)n. Kitosan
larut dalam pelarut organik, HCl encer, HNO3 encer, dan H3PO4  0,5%, tetapi tidak larut dalam basa
kuat danH2SO4. Sifat kelarutan kitosan ini dipengaruhi oleh bobot molekul dan derajatdeasetilasi.
Bobot molekul kitosan beragam, bergantung pada degradasi yang terjadi selama proses deasetilasi
(Sugita, 2010). Struktur kitosan dapat dilihatpada Gambar 2

Anda mungkin juga menyukai