Laporan 1 Tubuh Sebagai Satu Kesatuan (Kel 4)
Laporan 1 Tubuh Sebagai Satu Kesatuan (Kel 4)
Laporan 1 Tubuh Sebagai Satu Kesatuan (Kel 4)
PERCOBAAN KE- 1
TUBUH SEBAGAI SATU KESATUAN
Disusun Oleh:
Shift / Kelompok :C
Tanggal Praktikum : 23 November 2021
Tanggal Laporan : 25 November 2021
Nama Asisten : Silvi Adella S .Farm
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Ukuran molekul yang meresap: Molekul yang lebih kecil daripada garis
pusatlubang membran akan meresap dengan lebih mudah.
2. Keterlarutan lipid: Molekul yang mempunyai keterlarutan yang tinggi
meresaplebih cepat daripada molekul yang kelarutan yang rendah seperti
lipid.
3. Luas permukaan membran: Kadar resapan menjadi lebih cepat jika luas
permukaan membran yang disediakan untuk resapan adalah lebih besar.
4. Suhu: Pergerakan molekul dipengaruhi oleh suhu. Kadar resapan akan
menjadilebih cepat pada suhu yang tinggi dibandingkan dengan suhu yang
rendah.
Sel akan mengerut jika berada pada lingkungan yang mempunyai
konsentrasi larutan lebih tinggi. Hal ini terjadi karena air akan keluar
meninggalkan sel secara osmosis. Sebaliknya, jika sel berada pada lingkungan
yang hipotonis (konsentrasi rendah) sel akan banyak menyerap air, karena air
berosmosis dari lingkungan ke dalam sel. Larutan yang menyebabkan sel
menggelembung, atau tetap penuh, disebabkan oleh masuknya air disebut larutan
hipotonik. Larutan yang menyebabkan sel berkerut disebabkan karena
kehilangan air disebut larutan hipertonik (Campbell, 2010).
Difusi adalah proses berpindahnya zat dalam pelarut yang berkonsentrasi
tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah tanpa melewati membran 10
semipermeabel. Sedangkan osmosis adalah proses difusi air melalui membran
semipermeabel dari pelarut yang berkonsentrasi tinggi (memiliki banyak air)
kepelarut yang berkonsentrasi rendah (sedikit air ) proses osmosis akan berhenti
jika konsentrasi didalam dan diluar sel telah seimbang (Chalik,2016).
Faktor yang mempengaruhi difusi (Kustiyah, 2007):
Difusi sederhana adalah proses pelaluan zat yang bersifat transport pasif
melalui pori protein yang dibentuk oleh protein integral atau pori statis akibat
grakan rantai asam lemak lapisan ganda lipid, zat yang diangkat tidak bersifat
spesifik tetapi memenuhi syarat ukuran maupun muatan (Chalik,2016)
Difusi Terfasilitasi Suatu tipe difusi yang melibatkan molekul karier
(pembawa). Molekul yang larut air, seperti glukosa dan gula lainnya, beberapa
asam amino, vitamin yang larut air, dan ion tidak dapat ditranspor secara difusi
sederhana karena mereka tidak dapat larut dalam fosfolipid. Untuk dapat
berdifusi melintasi membran mereka: berikatan dengan protein karier pada
membran atau bergerak melalui protein kanal. Protein karier adalah protein
membran yang secara fisik melekat pada membran dan menagngkut senyawa
spesifik melintasi membran plasma, ini berarti bahwa satu tipe prtein karier
hanya dapat berikatan dengansatu tipe senyawa. Sebagai contoh molekul glukosa
berikatan dengan protein karier spesifik dalam membran sel. Penggabungan ini
menjadikannya dapat larut dalam lipid sehingga dapat berdifusi melintasi
membran sel. Ketika mencapai bagian dalam sel, molekul glukosa dilepaskan
dan protein karier mengangkut glukosa yang lainnya lagi dan membawanya
melintasi membran. Tipe tansfor ini disebut difusi yang dimediasi karier. Difusi
yang dimediasi karier dibatasi oleh jumlah protein karier yang ada, sehingga pada
tingkat tertentu dapat terjadi saturasi. (Chalik,2016)
Pada proses difusi sederhana tidak memerlukan adanya energi karena
pada proses ini pergerakan terjadi berdasarkan gradien konsentrasi, yaitu dari
konsentrasitinggi ke konsentrasi rendah . Kecepatan molekul dalam proses difusi
dapat menyebabkan kecepatan difusi tersebut menjadi tinggi ataupun rendah.
faktor utama yang mempengaruhi laju difusi adalah konsentrasi, temperatur,luas
permukaan zat terlarut dan tekanan (Tanzyah, 2015).
1.2. Fisiologi
a. Percobaan difusi
i. Difusi sederhana
Beberapa butir kristal KMNO4 dimasukan ke dalam sebuah gelas piasa
yang telah diisi setengahnya dengan air. Dilakukan pengamatan selama 1 jam,
dengan interval waktu 15 menit. percobaan diulangi dengan menggunakan air
hangat.
ii. Difusi senyawa pada media agar
Dibuat larutan agar 2% dalam akuades pada gelas piala. Kemudian
dididihkan hingga diperoleh larutan bening. Lalu dituangkan larutan agar
sebanyak 5ml ke cawan petri dan dibiarkan hingga memadat. Pada agar yang
telah memadat, dibuat 2 buah lubang dengan jarak 3 cm. Kemudian diletakkan
kristal KMnO4 pada salah satu lubang dan kristal metil jingga pada lubang yang
lain. Jarak difusi antara KMnO4 dan metil jingga dicatat sebagai fungsi waktu.
iii. Difusi melalui membran
Dibuat larutan koloidal kedalam kantung selofan yang terdiri dari putih
telur, air, natrium klorida 0,9%, dan glukosa 5%. Lalu kantong selofan diikat
rapat dan digantungkan pada batang pengaduk menggunakan tali. Selanjutnya
kantung selofan dicelupkan kedalam gelas piala berisi aquades dengan posisi
melayang. Didiamkan selama 1 jam, kemudian diuji kandungan NaCl, albumin,
dan glukosa dalam larutan pada beakerglass.
Untuk uji difusi melalui memban ini, disiapkan 9 buah tabung reaksi, dan
diberi nomor 1 sampai 9!
b. Percobaan Osmosis
Disiapkan 5 kantong selofan. Kantong selofan 1 diisi dengan air hangat,
kantong 2 diisi dengan larutan sukrosa 20%, kantong 3 diisi dengan larutan
sukrosa 40%, kantong 3 diisi dengan larutan sukrosa 60% dan kantong terakhir
diisi dengan aquadest masing-masing sebanyak 10ml. Ditutup semua kantung
dan diikat ke dengan tali sehingga tidak terdapat udara dalam kantung. Lalu,
ditimbang bobot tiap kantung. Setelah itu, dicelupkan kantung 1 sampai 4 ke
dalam gelas piala berisi air hangat (satung kantung dicelupkan dalam satu gelas
piala). Dicelupkan kantung 5 ke dalam gelas piala berisi larutan sukrosa 60%.
Setelah 15 menit, diangkat kantung-kantung tersebut dan dikeringkan bagian
luarnya. Lalu, ditimbang bobot tiap kantung. Kemudian, dicelupkan kembali
kantung-kantung ke dalam gelas piala masingmasing. Diulangi pada menit ke-
30, 45, 60, dan 75.
V. DATA PENGAMATAN
Keterangan : tanda (+) menunjukan intensitas warna pada beaker glass Pada
percobaan difusi ini Kristal KMnO4 lebih cepat berdifusi pada kondisi airhangat
50°C.
2. Difusi Senyawa melalui media agar
+ (Ar S)
= 327 g/mol
A. Uji NaCl
Berdasarkan hasil pengamatan di peroleh data sebagai berikutTabel
3.1 Data pengamatan difusi melalui membrane
Uji Kandungan NaCl
VI. PEMBAHASAN
1. Difusi Sederhana
Dalam percobaan ini diamati dua macam contoh sistem transport pasif,
yaitudifusi dan osmosis. Difusi yang dilakukan yaitu difusi sederhana, difusi
pada senyawa media agar dan difusi melalui membran serta percobaan osmosis.
Difusi adalah proses berpindahnya zat dalam pelarut yang berkonsentrasi
tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah tanpa melewati membran 10
semipermeabel. Pada percobaan ini Kristal KMnO4 di masukan kedalam gelas
piala dan dilarutkan di dalam air dingin dan air panas. Setelah didiamkan selama
1 jam, pada KMnO4yang dimasukan ke dalam air panas terdapat endapan yang
berwarna putih . Hal ini terjadi karena molekul memiliki tipe energi yang besar
yaitu gerak termal atau panas yang menyebabkan molekul bergerak lebih cepat
pada suhu tinggi. Fenomena ini menandakan bahwa difusi terjadi lebih cepat pada
air panas dan suhu merupakan faktor yang dapat mempengaruhi difusi. (Tanzyah,
2015)
Pada percobaan difusi sederhana media agar, setelah larutan agar menjadi
padat lalu dibuat dua lubang yang berjarak 3 cm, lubang satu diisi dengan kristal
KMnO4 dan lubang lainnya diisi dengan metil jingga. diameter lubang kristal
KMnO4 dan metil jingga diamati selama 105 detik. . Pada pengukuran, diameter
lubang kristal KMnO4 adalah 1,23 cm dan diameter lubang metil jingga adalah
1,97cm. Diameter keduanya selalu bertambah, namun yang paling cepat meluas
adalah diameter kristal KMnO4. Hal tersebut menunjukan bahwa kristal KMnO4
lebih cepat melakukan difusi dibandingkan dengan metil jingga. Dan hal ini juga
dikarenakan kecepatan difusi dipengaruhi oleh berat molekul. Semakin kecil
berat molekul, maka kecepatan difusinya akan semakin cepat. Di mana BM dari
KMnO4 adalah 158,034g/mol, sedangkan BM dari metil jingga adalah 327,33
g/mol.
3. Difusi Membran
• Uji NaCl
• Uji Albumin
A. Percobaan Difusi
1. Difusi sederhana
• Lubang yang berdifusi lebih cepat adalah lubang yang terdapat 𝐾𝑀𝑛𝑂4
dibanding lubang yang terdapat metil jingga
3. Difusi melalui membran
B. Percobaan Osmosis
Surabaya.
Tortora, Gerard J., dan Derrickson, Bryan H. (2012). Principles of Anatomy and
Wahyuningsih, Heni Puji & Yuni Kusmiyati. (2017). Bahan Ajar Kebidanan