Penilaian Kinerja - BAB6 - Kelompok 8
Penilaian Kinerja - BAB6 - Kelompok 8
Penilaian Kinerja - BAB6 - Kelompok 8
“Penilaian Kinerja”
Disusun Oleh:
Diky Saputra : 19133200047
Yolanda Aviva Riska A : 19133200058
Kelas : Manajemen B
Perbedaan antara manajemen kinerja dengan penilaian kinerja, secara singkat dapat dikatakan
bahwa manajemen kinerja ibarat tahun, sedangkan penilaian kerja itu ibarat peristiwa (event).
Manajemen kinerja berlangsung sepanjang tahun dengan tujuan untuk mencapai peningkatan
berkesinambungan (continuous improvement), sedangkan penilaian kinerja adalah peristiwa
untuk memotret kinerja karyawan.
Tiga hal yang bisa membedakan antara manajemen kinerja dengan penilaian kinerja
sebagai berikut :
1. Manajemen kinerja tidak dimaksudkan sekedar bertemu (meeting) sekali dua kali dengan
bawahan untuk melihat kinerjanya, melainkan interaksi yang berkesinambungan, harian,
mingguan sepanjang tahun, dan mendapatkan umpan balik untuk menjamin peningkatan
berkesinambungan.
2. Manajemen kinerja selalu memfokuskan pencapaian tujuan (Goal-directed). Tinjauan
kinerja (Performarce review) selalu meliputi perbandingan kesesuaian antara pencapaian
kinerja individu dan kelompok dengan tujuan organisasi. Kesesuaian strategis adalah inti
dari manajemen kinerja. Kinerja individu harus selaras dengan tujuan departemen,
kinerja kelompok, harus sesuai dengan tujuan organisasi.
3. Manajemen kinerja bermakna penilaian kembali secara berkesinambungan dan
memodifikasinya (bila perlu) sehingga karyawan dan tim dapat berkerja dengan baik.
Berdasarkan pada hal ini mungkin diperlukan pelatihan khusus, perubahan prosedur
kerja atau bahkan rencana insentif baru.
Dari ke 6 elemen dasar terebut saling mengait untuk mendukung berjalannya manajemen kinerja
supaya berjalan dengan baik.
System manajemen kinerja adalah salah satu focus utama bisnis saat ini. Manajemen
bertujuan untuk meningkatkan kinerja dengan membuat sasaran dan indicator kinerja kunci dan
mengelola kinerja melalui hadiah (reward), dan atau penegakan kembali aturan untuk kinerja
diatas harapan serta choacing, penyuluhan, ataupun penegakan dislipin untuk kinerja dibawah
harapan.
Penilaian Kinerja sangat diperlukan sebagai umpan balik dari serangkaian kegiatan
manajemen SDM. Penilaian kinerja sangat diperlukan karena hasil dari kegiatan penilaian
kinerja setiap karyawan di dalam organisasi akan dinilai dan dievaluasi.
1. Penyesuaian kompensasi
2. Keputusan-keputusan penempatan
3. Kebutuhan latihan dan pengembangan
4. Perencanaan dan pengembangan karrier
5. Mengetahui kesalahan-kesalahan tentang : penyimpangan proses penentuan jajaran
kepegawaian, ketidakakuratan informasi, kesalahan desain pekerjaan, kesempatan kinerja
yang kurang adil, dan tantangan eksternal lainnya.
Penilaian kinerja dilakukan secara periodic dan formal. System penilaian kinerja hendaknya
berhubungan dengan pekerjaan, dimana system harus mampu menilai perilaku – perilaku kritis
yang mewujudkan keberhasilan perusahaan, dan juga praktis. Yang artinya mudah dipahami atau
dimengerti oleh para penilai dan karyawan.
Metode penilaian kinerja karyawan dikelompokkan pada beberapa pendekatan, antara lain :
1. Pendekatan Sifat
Pendekatan kinerja dengan pendekatan sifat bertujuan untuk memusatkan perhatian pada
seberapa jauh individu memiliki karakter atau sifat tertentu yang dapat diandalkan untuk
mendukung keberhasilan organisasi. Beberapa karakter atau sifat yang dimaksud antara
lain : Inisiatif, Kepemimpinan, dan Daya Saing.
Meskipun pendekatan sifat ini dianggap sulit memotivasi karyawan, tetapi praktik
dilapangan masih sering dipakai.
Kelebihan pendekatan sifat, anatara lain :
Lebih mudah diukur dan cenderung factual sesuai dengan kenyataan.
Lebih mudah untuk mengembangkan dan mengeneralisasi variasi karakter atau
sifat individu karyawan pada setiap karyawan lebih mudah menerima hasil
penilaian yang objektif karena dasar penilaian berasal dari data historis sehingga
bila dikomunikasikan dan disela-selakan dengan tujuan perusahaan akan dapat
memperbaiki prestasi karyawan pada masa mendatang.
Metode penilaian kinerja dalam pendekatan sifat antara lain :
a. Skala Penilaian (Rating Scale)
b. Skala Pemeringkatan (ranking scale)
c. Daftar Periksa (Checklist)
d. Peristiwa penting
Metode ini berusaha menilai kinerja karyawan berdasarkan pada factor kinerja
yang telah ditetapkan. Setiap factor kinerja diberi nilai sesuai dengan capaian
karyawan, mulai dari nilai 1 untuk keadaan perlu perbaikan, nilai 2 berarti
berrarti dibawah standar, nilai 3 untuk sesuai standar, nilai 4 artinya diatas
standar, dan nilai 5 berarti sempurna.kemudia nilai- nilai tersebut dijumlah
sehingga dapat diketahui total pointnya.
Kemudian penilaian kinerja karyawan memberi tanda centang pada kolom daftar
periksa setiap lajur penilaian, bila tidak dicentang maka penilai harus memberi
tanda silang. Kolom komentar disediakan untuk memberi komentar bila
diperlukan tambahan penjelasan selain mencentang atau menyilang.
e. Pendekatan Hasil
Penilaian yang berorientasi kedepan akan mengedepankan potensi dan
penetapan sasaran-sasaran individual yang terinspirasi oleh kriteria-kriteria
baik-buruk yang dipandu oleh poin-poin penilaian kinerja karyawan. Metode
penilaian yang berorientasi masa depan dengan pendekatan hasil yang biasa
digunakan adalah :
1. Penilaian diri sendiri
Yang mana metode ini pada hakikatnya adalah metode penilaian berbasis
blanko, baik itu tercetak dikertas maupun secara online. Metode ini
mengharuska karyawan untuk mengisi blangko yang telah disediakan
sesuai dengan kehendak dirinya sendiri tanpa campur tangan pihak lain
termasuk penyelia. Capaian yang disika paling tidak memenuhi standar
yang telah ditetapkan organisasi.
2. Penilaian psikologis
Metode ini pada hakikatnya adalah metode penilaian karyawan berbasis
blangko, baik itu cetak kertas maupun secara online yang dilakukan oleh
ahli/ lembaga psikologi dan hasilnya akan diinterprestasi berdasarkan pada
ilmu pasikologi. Penilaian psikologis biasanya digunakan sebagai
pelengkap metode penilaian kinerja karyawan yang lain, terutama hasil
suatu metode belum menghasilkan rekomendasi yang meyakinkan.
Untuk menjamin penilaian kinerja karyawan itu berjalan dengan berhasil (efektif) maka
beberapa factor harus diperhatikan. Antara lain :
Factor-faktor penilaian kinerja karyawan yang sering digunakan, baik untuk staf
manajemen maupun staff non manajemen.
1. Kompetensi manajerial
2. Keterampilan interpersonal
3. ]capaian hasil
4. Kepemimpinan
5. Keluaran
1. Standar pekerjaan
2. Kebiasaan kerja
3. Pengetahuan kerja
4. Perilaku
5. Karakteristik pribadi