Skripsi Rani 2
Skripsi Rani 2
Skripsi Rani 2
SKRIPSI
Disusun Oleh:
PROGRAM STUDI
EKONOMI ISLAM
MEDAN
2019
2
SKRIPSI
MEDAN
2019
3
SURAT PERNYATAAN
Demikiansuratpernyataninisayabuatdengansesungguhnya.
Skripsi Berjudul
Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Jurusan Ekonomi Islam
Dr. Marliyah, MA
NIP. 19760126 2003122003
i
ABSTRAK
Dwi Rani Ambarwati, 2019. Analisis Jual Beli Online Dengan Menggunakan
Sistem Dropshipping Dalam Kajian Ekonomi Islam (Studi Kasus Dropshipper
Shopee Mahasiswa UIN SU). Di bawah bimbingan Pembimbing Skripsi I oleh
Bapak Dr. Muhammad Yafiz, M.Ag dan Pembimbing II oleh Ibu Annio Indah
Lestari, SE, M.Si.
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt atas segala limpahan
karunia dan nikmat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Analisis Jual Beli Online Dengan Menggunakan SistemDropshipping Dalam
Kajian Ekonomi Islam(Studi Kasus Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU).
Shalawat dan salam kita hadiahkan kepada baginda Nabi Muhammad Saw,
yang telah membawa umatnya dari zaman jahilliyah menuju zaman yang penuh
dengan ilmu pengetahuan yang di sinari iman dan taqwa.
Skripsi ini disusun untuk diajukan sebagai syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, dengan penuh
rasa syukur dan terima kasih kepada pihak yang telah banyak membantu dalam
menyelesaikan skripsi ini. Secara khusus penulis sampaikan terima kasih kepada:
iii
6. Bapak Dr. Muhammad Yafiz, M. Ag. Selaku Wakil Dekan I Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
sekaligus Selaku Pembimbing I yang telah memberikan masukan,
nasehat dan saran selama saya bimbingan.
7. Ibu Dr.Chuzaimah Batubara, MA. Selaku Wakil Dekan II Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
8. Ibu Nurlaila, MA. Selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
9. Ibu Dr. Marliyah, MA. Selaku Ketua Jurusan Ekonomi islam Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
serta Sekretaris Jurusan Bapak Imsar, Msi.
10. Ibu Annio Indah Lestari, SE, M. Si. Selaku Pembimbing Skripsi II
yang telah memberikan masukan, nasehat dan saran selama saya
bimbingan.
11. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas
Islam Negeri Sumatera Utara.
12. Terima kasih kepada keluarga sayayang berada di Medan (Uwak, ibu,
o’om, paklek dan sepupu-sepupu saya), yang telah memberikan
bantuan baik berupa semangat, materi dan saran untuk
terselesaikannya skripsi ini.
13. Terima kasih kepada sepupu tersayang, teman sekamar selama berada
di Medan Tanti Adetama dan Devi Cahyati.
14. Terima kasih kepada teman-teman seperjuangan EKI-E stambuk 2015
Jurusan Ekonomi Islam.
15. Terima kasih kepada Sahabat Muslimah Biblend (Sukma Jayanti,
Rafita Fitri Sitorus, Rizka Dwi Pangestika, Septy Adelia, Yohana
Manik dan Aprina Tanjung) yang selalu memotivasi dan selalu ada
untuk saya baik dalam suka maupun duka dalam menjalani kehidupan
di Medan ini.
16. Terima kasih kepada Organisasi tercinta KSEI UIE Universitas Islam
Negeri Sumatera Utara.
iv
17. Terima kasih kepada Sahabat saya (Sri wulandari, Suharni, Revendi
Simanjuntak, Nanda Puspita Sari dan Santi Hartaty) yang telah
memberikan dukungan dan motivasi kepada saya.
18. Teima kasih kepada seluruh adik-adik tersayang (Ika fransiska, Indah,
Nanda dan Ika Meilinda) yang selalu memberikan semangat dalam
pembuatan skripsi ini.
19. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan masukan serta
arahan dalam penyelesaian skripsi ini.
Tiada kata yang indah selain ucapan terima kasih, semoga Allah SWT,
memberikan balasan kebaikan atas segala bantuan yang diberikan kepada penulis.
Penulis menyadaribahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pihak pembaca sangat penulis
harapkan. Akhirnya kepada Allah Swt penulis memohon ampun dan
perlindungannya. Semoga skripsi ini bermafaat bagi kita semua, amin.
Wassalammu’alaikumWr. Wb
v
DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN
PERSETUJUAN ................................................................................................ i
ABSTRAK ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
vi
4. Kajian Ekonomi Islam .............................................................. 21
a. Pengertian Ekonomi Islam ................................................... 21
b. Nilai atau Prinsip Ekonomi Islam......................................... 23
c. Tujuan Ekonomi Islam ........................................................ 32
B. Kajian Terdahulu ........................................................................... 33
vii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 81
B. Saran ............................................................................................ 82
viii
DAFTAR TABEL
2.1 Nilai Dasar dan Prinsip Umum Etika Bisnis Islam ........................................... 27
2.2Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 33
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
AgungNeogroho, TeknologiKomunikasi, (Yogyakarta: GrahaIlmu, 2010), h. 2.
2
Termasmedia,Pengertian Internet, https://www.termasmedia.com/lainnya/internet/71-
pengertian-internet.html, Di unduhpadatanggal 07 Januari 2019.
1
Internet menawarkan berbagai fasilitas bagi penggunanya, salah satunya
yaitu fasilitas sebagai tempat jual beli.Tempat ini dapat digunakan sebagai
ladinguntuk berbisnis, bagi pebisnis online internet merupakan tempat untuk
mencari keuntungan. Hal ini dapat dicapai tentunya dengan mengoptimalkan
penggunaan internet hal yang ada. Mengoptimalkan penggunaan internet, pada
masa sekarang ini mulai di kenal dengan banyaknya bisnis yang memanfaatkan
internet sebagai medianya, yang dikenal dengan istilah jual beli (bisnis) online.
Jual beli (bisnis) online merupakan suatu kegiatan atau aktivitas yang
dilakukan di jaringan internet yang bertujuan untuk menghasilkan keuntungan
bagi seseorang/individu/organisasi atau kelompok yang melakukan kegiatan atau
aktivitas tersebut. 3 Dewasa ini pihak pedagang dan pihak pembeli tidak harus
bertemu secara langsung atau kontak fisik (face to face) dalam melakukan
kegiatan jual belinya. Tidak hanya itu, pedagang maupun pembeli dapat
melakukan transaksi dari jarak jauh, baik antar wilayah, pulau, antar negara,
bahkan sampai keseluruh dunia.
Jual beli (bisnis) online tidak mengenal ruang dan waktu, karena dapat
dilakukan dimana saja dan kapan saja, bahkan selama 24 jam. Oleh karena itu bisa
dikatakan bahwa jual beli (bisnis) online seperti tidak ada matinya, dengan pangsa
pasar yang luas ditambah lagi dengan berbagai kemudahan yang bisa didapatkan
maka bisnis ini menjadi hal yang tentu sangat menggiurkan untuk dilakukan.
Salah satu pilihan atau alternatif dalam jual beli online yang sekarang
sedang marak-maraknya (booming) dilakukan adalah jual beli online dengan
menggunakan sistem dropshipping. Kendala-kendala yang ditakuti atau yang akan
dihadapi seperti tidak ada modal dan waktu bisa diatasi dengan menggunakan
sistem dropshipping ini.
Dropshipping adalah satu sistem jual beli yang memungkinkan satu
individu atau perusahaan menjual barang tanpa harus menyimpan stok, dan
3
WahanaKomputer, Membangun Usaha BisnisDropshipping, (Jakarta: Gramedia,
2013),h. 2.
3
bahkan tanpa harus melakukan pengiriman sendiri. 4 Sistem ini berbeda dengan
sistem reselling yang mengharuskan seseorang memiliki barangdalam bentuk
ready stock, kemudian menjualnya kembali. Dalam sistem dropshipping
inikeuntungan didapat dari selisih harga antara harga grosir dan harga eceran.
Sistem ini menjadi salah satu bisnis yang diminati saat ini, karena selain hal ini
memberikan kemudahan bagi dropshipper, dengan sistem ini dropshipper tidak
perlu mengeluarkan modal yang besar untuk menyetok barang dan tidak perlu
direpotkan dengan pengiriman barang sendiri karena hal tersebut sudah di lakukan
langsung oleh produsen/supplier.
Melakukan kegiatan jual beli tentu tidak bisa dilakukan dengan asal atau
sembangan, ada aturan-aturan yang mengikatnya, apalagi jika jual beli dikaitkan
dengan agama, karena dalam jual beli terdapat dua pihak atau lebih yang salah
satunya tidak boleh merasa dirugikan, jika ada yang dirugikan maka batallah
transaksi jual beli tersebut.
Transaksi yang berlangsung jujur dan adil amatlah ditekankan dalam jual
beli atau bai’ oleh Al-qur’an dan Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana Hadist
Nabi Muhammad SAW: 5
Ibnu “Umar menyatakan bahwa seorang berkata kepada Nabi Muhammad
SAW: “sungguh saya ditipu dalam perdagangan”. Kemudian Beliau bersabda:
“Jika berlangsung jual beli, katakanlah: “jangan ada penipuan” lalu orang itu
pun selalu mengucapkannya. (Bukhari dan Muslim).
Dari hadist diatas menyatakan bahwa didalam jual beli jangan sampai ada
unsur penipuan, karena penipuan sudah pasti akan merugikan salah satu pihak
diantaranya. Oleh sebab itu Nabi Muhammad SAW menekankan bahwa dalam
melakukan kegiatan atau transaksi jual beli hendaklah berlangsungdengan jujur
(transparan) dan adil (tanpa unsur penipuan).
4
Beranda Agency, Dropshipping: Cara Mudah Bisnis Online, (Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2013), h. 3.
5
Muhammad Sharif Chaundhry, Sistem Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2012), h. 121.
4
Dalam ekonomi Islam jual beli atau bisnis haruslah berdasarkan prinsip-
prinsip atas nilai-nilai dasar etika dalam berbisnis, diantanya yaitu tauhid,
khilafah, ibadah, tazkiyah dan ihsan. Dari nilai dasar ini dapat diangkat ke prinsip
umum tentang keadilan, kejujuran, keterbukaan (transparansi), kebersamaan,
kebebasan, tanggungjawab dan akuntabilitas. 6
Sementara konsep jual beli online dengan sistem dropshipping ini
menimbulkan fenomena atau permasalahdimana penjual (dropshipper) tidak
memiliki secarang langsung barang yang akan diperjualbelikan, penjual hanya
bermodalkan foto dan keterangan barang yang akan dijual dari
produsen/supplier/toko pembuat barang tersebut tanpa harus menyetok barang
dan tanpa melihat wujud asli barang yang akan diperjualbelikan, hal ini bukan
tidak mungkin akan menimbulkan ketidakpastian terhadap barang yang akan
dijual dropshipper, apakah barang tersebut sesuai dengan dengan ketentuan yang
disebutkan oleh dropshipper kepada pembeli baik ukuran, bentuk, gaya dan lain
sebagainya,karena dropshipper sendiri pun belum melihat wujud asli barang yang
akan dijualnya tersebut.
Selain itu, dropshipper juga tidak melakukan pengiriman barang sendiri,
karena Supplierlah yang akan mengirimkan barang langsung kepada konsumen.
Namun yang menarik, nama pengirim yang tercantum tetaplah nama penjual
(dropshipper). Dalam sistem ini konsumen tidak mengetahui bahwa yang
mengirimkan barang sebenarnya bukanlah si penjual (dropshipper) melainkan
produsen/supplier dari barang tersebut. Dari situasi diatas, terlihat bahwa tidak
ada unsur kejujuran atau keterbukaan (transparan) yang dilakukan terhadap
penjual kepada pembeli, jelas hal ini bertentangan dengan prinsip atau nilai dasar
etika berbisnis (jual beli) dalam ekonomi Islam bahwa dalam jual beli harus
diterapkan prinsip kejujuran dan keterbukaan (transparan) antara penjual dan
pembeli.
Dewasa ini banyak orang yang menggunakan sistem jual beli ini sebagai
pekerjaan sampingan, karena proses dan cara kerjanya yang tidak merepotkan dan
6
Viethzal Rivai dan Antoni Nizar Usman, Islamic Economics & Finance: Ekonomi dan
Keuangan Islam Bukan Alternatif tetapi Solusi, (Jakarta: Gramedia Pustaka, 2012), h. 224.
5
tidak memerlukan modal yang besar. Sehingga kebanyakan pelaku jual beli online
dengan sistem dropshipping ini ialah anak muda atau seorang mahasiswa yang
memanfaatkan sistem ini untuk sumber tambahan atau pemasukan bagi mereka.
Dikarenakan tidak harus memiliki modal besar dan bisa dikerjakan sebagai
pekerjaan sampingan, banyak Mahasiswa UIN SU yang melakukan jual beli
online dengan sistem dropshipping ini. Tidak hanya itu, adanya beberapa situs
yang menyediakan jual beli online dengan menggunakan sistem dropshipping ini
juga turut mempermudah atau memperluas para dropshipper untuk melakukan
kegiatan jual beli online dengan sistem ini, salah satunya yaitu Shopee.
Shopee adalah salah satu marketplace di Indonesia yang cukup pesat,
dengan promosi yang gencar ecommerce ini mampu berdiri sejajar dengan
pesaing-pesaing terdahulunya. Menariknya disini, situs Shopee ini juga
menyedikan sistem dropshipping yang turut memudahkan para dropshipper untuk
melakukan kegiatan jual beli online.
Berdasarkanlatarbelakangtersebutmakapenulistertarikuntuk
melakukanpenelitiandenganjudul “ANALISIS JUAL BELI ONLINE DENGAN
MENGGUNAKAN SISTEM DROPSHIPPING DALAM KAJIAN EKONOMI
ISLAM (Studi Kasus Dropshipper ShopeeMahasiswa UIN SU)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkanlatarbelakangmasalahdanpembatasanmasalahmakarumusanma
salah yang akandikajidalampenelitianiniadalah:
1. Bagaimana mekanisme dalam jual beli online dengan sistem
dropshipping yang dilakukan oleh dropshipper ShopeeMahasiswa
UIN SU?
2. Bagaimana analisis jual beli online dengan sistem dropshipping yang
dilakukan oleh dropshipper ShopeeMahasiswa UIN SU dalam kajian
Ekonomi Islam?
6
Manfaatpenelitianiniadalah :
1. Bagimahasiswa
Dapatmeningkatkanwawasandankhasanahkeilmuanterutamamengenaij
ual beli online dengan menggunakan sistem dropshipping.
2. BagiMasyarakat
Dapatdigunakansebagaidasaruntukmengambilkeputusan dalam
kegiatan atau transaksi jual beli online yang akan dilakukan.
3. BagiFakultasEkonomidanBisnis Islam Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara
Dapatdijadikanbahanreferensidalamrangkamendokumentasikandanme
nginformasikanhasilpenelitianini di FakultasEkonomidanBisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
7
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Kajian Teoritis
1. Jual Beli
a. Pengertian Jual Beli
Jual Beli menurut bahasa/etimologi disebut dengan al-bai’ yang berarti
menjual, mengganti, dan menukar sesuatu dengan sesuatu yang lain. Kata al-bai’
dalam bahasa Arab terkadang digunakan untuk pengertian lawannya, yaitu kata
asy-syira’ (beli). Kata al-bai’ yang berarti jual, tetapi sekaligus juga berarti beli,
sehingga dalam adat sehari-hari, istilah al-bai’ diartikan jual beli. 7
Adapun jual beli menurut istilah/terminologi yang di maksud jual beli
adalah menukar barang dengan barang atau barang dengan uang dengan jalan
saling melepaskan hak milik dari satu kepada yang lain atas dasar saling
merelakan.8 Para ulama berbeda pendapat dalam mendefinisikannya, antara lain:
1) Menurut Ulama Hanafiah
ٍ ص
وص ٍ ٍ مبا َدلَ ُ ٍ م
ُ َْت َما ل ِبَا ل َع َل َو ْجه َم َُ
Artinya: “Pertukaran harta (benda) dengan harta berdasarkan
cara khusus (yang dibolehkan”
2) Menurut Imam Nawawi:
دما ل َتَْلمْيكا ٍ م
َ ت َما ل ِب ل
ُ َُم َقا بَل
Artinya: “Pertukaran harta dengan harta untuk kepemilikan”
3) Manurut Ibnu Qudamah:
7
Harun, Fiqh Muamalah, (Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2007), h. 66.
8
Yoyok Prasetyo, Ekonomi Syariah, (Medan: Aria Mandiri Group, 2018), h. 58-59.
7
8
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil,
kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan
suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu
membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu” 12
12
Ibid., h. 6
10
Rukun Jual beli yang ketiga yaitu benda atau barang yang
diperjualbelikan, dimana syarat-syaratnya adalah sebagai berikut:
1) Suci atau mungkin untuk disucikan sehingga tidak sah penjualan
benda-benda najis seperti anjing, babi, dan lainnya.
11
13
Ahmad Ifham Sholihin, Ekonomi Syariah, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2013), h.
59-60.
12
14
Ibid., h. 62-63.
15
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi
IV, (Jakarta: Gramedia Pustaka, 2008), h. 589.
14
Adapun kata Online terdiri dari dua kata, yaitu On (Inggris) yang berarti
hidup atau di dalam, dan Line (Inggris) yang berarti garis, lintasan, saluran atau
jaringan. Secara bahasa Online bisa di artikan “didalam jaringan” atau dalam
koneksi/sering di sebut juga dengan daring. Online adalah keadaan terkoneksi
dengan jaringan internet. Dalam keadaan online, kita dapat melakukan kegiatan
secara aktif sehingga dapat menjalin komunikasi, baik komunikasi satu arah
seperti membaca berita dan artikel dalam website maupun komunikasi dua arah
seperti chatting dan saling berkirim email.
Dalam istilah lain Online juga dapat diartikan sebagai keadaan atau
kondisi dimana sesesorang atau sekelompok orang terhubung kedalam sebuah
jaringan atau sedang menggunakan jaringan internet dan saling berkomunikasi. 16
Dari pengertian dan istilah diatas, maka dapat dipahami bahwa jual beli
online adalah persetujuan saling mengikat melalui internet antara penjual sebagai
pihak yang menjual barang dan pembeli sebagai pihak yang membayar harga
barang yang dijual. Jual beli secara online menerapkan sistem jual beli diinternet.
Tidak ada kontak secara langsung antara penjual dan pembeli. Jual beli dilakukan
melalui suatu jaringan yanag terkoneksi dengan menggunakan handphone,
komputer, tablet, dan lain-lain.
16
Wahana Komputer, Membangun Usaha Bisnis Dropshipping, (Jakarta: Gramedia,
2013),h. 2.
15
sebenarnya bisa dikatakan terjadi pada tahun 1995 yang di tandai dengan
berdirinya dua raksasa, yaitu Amazon dan Ebay yang memanfaatkan bisnis online
dalam perdagangan internasional, impor dan ekspor.
Langkah ini diikuti oleh Infact pada tahun 1999 dengan melakukan
penjualan riset di Internet.Setelah itu jual beli (bisnis) online semakin
berkembang, tidak saja di manca negara tetapi juga di Indonesia.Di Indonesia
sendiri, jual beli (bisnis) online diperkirakan muncul pertama kali pada tahun
1990-an. Tidak ada catatan yang pasti siapa yang pertama kali menggunakan
jaringan online dalam melaksanakan bisnisnya. 17
Pada era 2000-an hingga sekarang, sistem belanja via online terus
berkembang di seluruh dunia bahkan di Indonesia. Hal ini tentunya didukung oleh
semakin banyaknya pengguna internet di Indonesia baik di kota besar maupun
daerah. Di Indonesia, terdapat tiga jenis penjualan melalui internet yang
memungkinkan anda untuk belanja online. Sistem pertama adalah toko online,
situs toko online biasanya menyediakan segala jenis kebutuhan yang anda
butuhkan yang dibagi per kategori di dalam situsnya sendiri seperti MyBigMall,
Lazada atau berbagai toko online yang hanya menjual produk spesifik andalan
mereka.
Jenis jual beli online kedua adalah situs pasar online.Beberapa situs pasar
online di Indonesia seperti Berniaga, Kaskus, Olx dan sebagainya.Jenis situs jual
beli online ketiga adalah pasar media sosial yang memanfaatkan media sosial
untuk berjualan seperti menggunakan media sosial Instagram, Facebook, Twitter
dan berbagai media sosial lainnya.
Dikarenakan perkembangan situs belanja online yang pesat di Indonesia,
perilaku konsumen Indonesia juga sudah mulai berubah dan terbiasa dengan jual
beli (belanja) online. Dengan begitu, tren belanja online diyakini akan terus
meningkat di pasar Indonesia.
17
Ibid., h. 3.
16
18
Ruangguru.Co.Id, Dropship dan Reseller: Pengertian Dalam Online shop beserta
contohnya, https://www.ruangguru.co.id/pengertian-dropship-dan-reseller-dalam-online-shop-
beserta-contohnya-lengkap/, Diunduh pada tanggal 05 Januari 2019.
17
untuk dikirim kepda pembeli, karena hal tersebut akan dilakukan oleh orang
lain/seorang produsen (supplier). Sedangkan produsen (supplier) adalahpihak
yang membuat, menyediakan, menyalurkan dan memasarkan sampai kepada
pengemasan barang yang akan dikirim kepada pembeli.
Dropshipping merupakan sebuah sistem bisnis yang memungkinkan
seseorang untuk menjual berbagai macam produk langsung dari produsen/grosir
(supplier) kepada konsumen, tanpa perlu menyimpan stok serta melakukan
pengemasan dan pengiriman barang kepada konsumen.Bisnis ini sangat cocok
untuk seseorang yang ingin berjualan tetapi tidak mempunyai produk sendiri dan
tidak ingin di repotkan dengan urusan pengemasan dan pengiriman barang karena
semuanya dilakukan oleh pihak produsen atau grosir yang bertindak sebagai
supplier.19
Dropshipping adalah suatu usaha penjualan produk tanpa harus
memiliki produk apapun. Dropshipping ini merupakan kategori bisnis yang
tergolong mudah, karena tidak perlu menyetok barang dan dapat meminimalisir
resiko bahkan masalah pengiriman pun ditanggung oleh supplier.20Sistem ini
banyak diterapkan oleh para penggiat jual beli online. Mereka tidak harus
memiliki barang. Cukup memasang iklan atau foto produk di website, facebook,
twitter atau instagram dan media sosial lainnya, lalu jika ada pesanan, mereka
tinggal menghubungi pihak supplier atau grosir. Setelah itu pihak supplier atau
grosir yang mengirimkan barang langsung kepada pembeli dengan nama pengirim
yaitu dropshipper. Pada transaksi ini, dropshipper tidak memegang sama sekali
barang yang dia jual. Dengan demikian, konsumen tidak mengetahui bahwa
sejatinya ia membeli barang dari supplier (pihak kedua), dan bukan dari
dropshipper (pihak pertama).
Dropshippingjuga merupakan penjualan produk yang memungkinkan
dropshipper menjual barang ke pelanggan dengan bermodalkan foto dari
19
Catur Hadi Purnomo, Jualan Online Tanpa Repot dengan Dropshipping,
(Jakarta:Gramedia, 2012), h. 2.
20
Derry Iswidharmanjaya, Dropshipping Cara Mudah Bisnis Online, (Jakarta: Elex
Media Komputindo, 2012), h. 5.
18
21
Jefferly Helianthusonfri, Bisnis Praktis dan Fantastis dengan Droship, (Jakarta:
Gramedia, 2013), h. 5-8.
21
2) Kekurangan Dropshipping
a) Harga Produk tidak bisa dibuat sendiri oleh penjual
(dropshipper).
b) Semua produk tidak bisa di modifikasi, diganti atai diubah
oleh penjual (dropshipper).
c) Kesulitan memantau stok barang, karena barang yang dijual
tidak bersifat ready stock, tentu harus bolak balik
menghubungi supplieruntuk memastikan stok barang ada.
d) Produk bukan kepunyaan atau milik penjual (dropshipper)
sepenuhnya, karena dropshipper hanya sebatas perantara
dalam artian sebatas menjual dan mempromosikan saja.
e) Kesulitan menjawab komplain dari konsumen, mengingat
barang yang dijual tidak secara langsung dikirim sendiri oleh
dropshipper, maka bisa saja saat konsumen atau pembeli
melakukan komplain (misal karena ada cacat atau kerusakan
barang yang diterima pembeli) dropshipper akan mengalami
kesulitan tersendiri. Tentu dropshipper tidak bisa mengelak
dari tanggung jawab kepada pembeli karena mereka
beranggapan dropshipper adalah penjual langsung. 22
22
Ahmad Safii, Step by Step Bisnis Dropshipping dan Reseller, (Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2013), h. 5-6.
22
23
Abdul Manan, Hukum Ekonomi Syaria: Dalam Perspektif Kewenangan Peradilan
Agama, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2012), h.6-8.
23
Dalam menjalankan usaha dagangnya atau jual beli, seorang muslim tetap
harus berada dalam rambu-rambu atau ketentuan tersebut. Rasulullah saw, telah
memberikan contoh yang dapat diteladani dalam berbisnis, diantaranya yaitu:
1) Kejujuran (Transparansi)
Menurut Qardhawi, kejujuran adalah puncak moralitas dan
karakteristik yang paling menonjol dari orang-orang beriman.
Tanpa kejujuran, agama tidak akan berdiri tegak dan kehidupan
dunia tidak akan berjalan baik. Begitu pun bisnis atau jual beli
tidak akan berjalan baik tanpa ditopang oleh pemilik maupun
karyawan yang jujur.25
Syariat Islam sangat konsen terhadap anjuran dalam berpegang
teguh terhadap nilai-nilai kejujuran dalam bertransaksi. Firman
Allah dalam Surah Al-Ahzab (33) ayat 70:
24
Irham Sholihin, Ekonomi Syariah, h. 10-11.
25
Fordebi dan Adesy, Ekonomi dan Bisnis Islam: Seri Konsep dan Aplikasi Ekonomi dan
Bisnis Islam, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2016), h. 92.
26
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 604.
25
Artinya : Syu’aib berkata: “Hai kaumku, cukupkanlah
takaran dan timbangan dengan adil, dan
janganlah merugikan manusia terhadap hak-
hak mereka, dan janganlah kamu membuat
kejahatan di muka bumi dengan membuat
kerusakan.27
firman Allah Swt, dalam Surah Al-Isra’ (17): 35.
Artinya: ”Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar,
dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang
lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”
3) Amanah
27
Ibid., h. 389.
26
28
Viethzal Rivai, Islamic Economics & Finance, h. 219-227.
31
29
Bayu Pramutoko, Ekonomi Islam, https://bayu96ekonomos.wordpress.com/modul-
materikuliah/ekonomi-islam/, Diunduh pada tanggal 05 Januari 2019.
30
Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, (Jakarta: Gema Insani Press, 2001),
h. 173.
32
31
Mardani, Hukum Bisnis Syariah, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2014), h. 26.
33
B. Kajian Terdahulu
Sebelum melakukan sebuah penelitian, penulis terlebih dahulu melakukan
review studi terdahulu dan menentukan beberapa penelitian yang sejenis dan
relevan.Dalam kegunaan untuk mengetahui hasil yang telah diteliti oleh peneliti
terdahulu, sekaligus menjadi acuan dan perbandingan untuk mendobrak kegiatan
penelitia.
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
Nama JudulPenelit Tujuan Metode Hasil Penelitian
Peneliti ian Penelitian Penelitian
Rudiana Transaksi untuk Kualitatif Transaksi
(2015) Dropshipping mengetahui dropshiiping
Dalam konsep dapat dikatakan
Perspektif transaksi tidak sejalan
Ekonomi dropshipping dengan konsep
Syariah sejalan atau bai’ as-salam,
tidak dengan karena terdapat
konsep bai’ perbedaan rukun
as-salam dan syarat antara
keduanya,
dropshipping
tidak memiliki
wilayah
(kekuasaan)
terhadap barang
32
Viethzal Rivai, Islamic Economics & Finance, h. 11.
34
hi pihak- mencantumkan
pihak untuk nomor Whatsapp,
melakukan Faktor-faktor
transsaksi yang
dropshipping mempengaruhi
serta pihak-pihak
memahami melakukan
tinjauan transaksi
hukum islam dropshipping
terhadap ialah karena tidak
transaksi jual perlu
beli online mengeluarkan
secara modal yang besar,
dropshipping. faktor
lingkungan,
waktu bekerja
yang fleksibel,
laba yang
dijanjikan cukup
menarik, transaksi
jauh lebih mudah,
tidak ada resiko
yang besar,
Kemudian
tinjauan hukum
Islam terhadap
transaksi jual beli
online secara
dropshipping ini
telah ditegasskan
oleh Al-Qur’an
37
&Hadist tentang
kebolehan dan
hal-hal yang
dilarang dalam
transaksi tersebut,
“Allah
menghalalkan
jual beli dan
mengharamkan
riba” dan segala
bentuk transaksi
jual beli yang
mengandung
unsur gharar
(ketidakjelasan
barang yang
diperjualbelikan)
Juhrotul Tinjauan Menjelaskan Kualitatif Transaksi jual
Khulwah Hukum Islam sistem jual beli dropship
(2013) Terhadap beli dropship merupakan
Sistem Jual yang telah transaksi yang
Beli dipraktekkan dibolehkan,
Dropship didalam apabila barang
masyarakat yang
dan diperjualbelikan
menjelaskan dimiliki atau
tinjauan sudah mendapat
hukum Islam ijin untuk
terhadap diperjualbelikan.
mekanisme Transaksi jual
sistem jual beli yang selama
38
melakukan jual
beli dengan
sistem
dropshipping
tersebut, maka
ada unsur
kerelaan dalam
kasus ini.
8
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dimana menurut
Sukmadinata, penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap
kepercayaan, persepsi, pemikiran seseorang secara individual maupun
kelompok33.
Objek penelitian kualitatif adalah seluruh bidang atau aspek kehidupan
manusia, yakni manusia dan segala sesuatu yang dipengaruhi manusia. Objek
penelitian ini adalah dalam bidang fashion seperti pakaian, jilbab, sepatu dan lain
sebagainya yang terkait dengan barang yang dijual dropshipper Shopee.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
yang berada di Jalan Williem Iskandar Pasar V Kenangan Baru, Medan Estate,
Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU
sebanyak 8 orang. Alasan peneliti memilih kedelapan informan diatas ialah karena
informan diatas merupakan Mahasiswa UIN SU yang melakukan usaha jual beli
online dengan menggunakan sistem dropshipping dalam kegiatan jual belinya,
sehingga dapat dijadikan sumber data bagi peneliti untuk mendapatkan informasi
tentang transaksi jual beli online secara dropshipping tersebut. Kedelapan
Informan diatas diantaranya yaitu:
No. Nama Jurusan
1. Sari Nur Insani Perbankan Syariah
33
Muh. Fitrah dan Luthfiyah, Metodologi Penelitian, (Jawa Barat: CV Jejak, 2017), h. 44.
9
34
Muhammad Teguh, Metodelogi Penelitian Ekonomi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2005), h. 133.
10
35
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2016), h. 244.
8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
(Sumber: Shopee.co.id)
Gambar 4.1 Logo Shopee
Shopee mulai masuk ke pasar Indonesia pada akhir bulan Mei 2015 dan
Shopee baru mulai beroperasi pada akhir Juni 2015 di Indonesia. Shopee
merupakan anak perusahaan dari Garena yang berbasis di Singapura. Shopee telah
hadir di beberapa negara di kawasan Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia,
Vietnam, Thailand, Filipina, dan Indonesia. Shopee Indonesia beralamat di
Wisma 77 Tower 2, Jalan Letjen. S. Parman, Palmerah, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 11410, Indonesia. 36
36
Maria Hudaibya Azzahra, Transaksi Shopee di Indonesia Terbesar di ASEAN,
https://swa.co.id/swa/trends/technology/transaksi-shopee-di-indonesia-terbesar-di-asean, Di unduh
pada tanggal 20 Juni 2019.
9
(Sumber: Shopee.co.id)
Gambar 4.2 Halaman Awal Shopee
10
37
ttps://www.liputan6.com/tekno/read/2379136/shopee-aplikasi-belanja-online-
meluncurdi-indonesia?utm_expid/, Di unduh pada tanggal 21 juni 2019.
11
Misi Shopee
“Mengembangkan jiwa kewirausahaan bagi para penjual di Indonesia” 38
38
Shopee: Visi & Misi E-commerce Shopee, https://visimisi95.blogspot.com/2018/03/shopee-
visi-dan-misi-e-commerce-shopee.html, Di unduh pada tanggal 21 Juni 2019.
12
(Sumber: Shopee)
Gambar 4.3 Halaman Checkout
Setelah itu scroll ke bawah, pilih metode pembayaran, dan lakukan
pembelian seperti biasa. 39
39
Syauqi Rauklisiya, Tata Cara Jualan dengan Sistem Dropship di Shopee,
https://dindingkaca.com/cara-dropship-di-shopee/, Di unduh pada tanggal 20 Juni 2019.
13
Dari hasil wawancara dengan kedua informan diatas yakni Firdha Alviyani
dan Annisa Setyoningrum dapat diketahui bahwa alasan mereka memilih
menggunakan sistem dropshipping ini karena sistem ini memberikan kemudahan
tersendiri dimana mereka tidak perlu mengeluarkan modal yang besar atau
terkadang tidak membutuhkan modal untuk berjualan online, hal ini dikarenakan
mereka tidak harus menyetok barang atau membeli barangnya terlebih dahulu,
selain itu mereka juga tidak direpotkan oleh proses pengemasan dan pengiriman
barang karena supplier dari barang tersebutlah yang nantinya akan mengirimkan
barangnya langsung kepada konsumen mereka.
Jawaban yang tidak jauh berbeda juga disampaikan oleh Septy Adelia,
mahasiswa UIN SU jurusan Ekonomi Islam yang sudah bergelut di dunia jual beli
40
Firdha Alviyani, Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU,
Medan, tanggal 27 Juni 2019.
41
Annisa Setyoningrum, Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN
SU, Medan, tanggal 27 Juni 2019.
14
42
Septy Adelia, Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU,
Medan, tanggal 01 Juli 2019.
15
43
Sari Nur Insani, Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU,
Medan, tanggal 29 Juni 2019.
44
Yayuk Annisa, Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU,
Medan , tanggal 28 Juni 2019.
45
Intan Permata Hati, Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN
SU, Medan. tanggal 29 Juni 2019.
16
Berdasarkan hasil wawancara diatas dengan saudari Yayuk Annisa dan Intan
Permata Hati Siregar yang di temui pada tanggal 28 Juni 2019 dapat diketahui
bahwa mereka memilih mendapatkan supplier yang akan menyediakan barang
yang akan mereka jual yaitu melalui teman & saudara yang juga melakukan
kegiatan jual beli online, selain itu mereka juga mendapatkan supplier dari situs-
situs belanja online seperti Lazada, Shopee, dan lain sebagainya.
Berbeda dengan Yayuk dan Intan, Rizka Dwi Pangestika, mahasiswa UIN
SU jurusan Ekonomi Islam yang jauh lebih lama bergelut di dunia jual beli online
dibandingankan dengan Yayuk & Intan yakni selama dua tahun. Rizka lebih
memilih mendapatkan supplier barang yang akan ia jual hanya dari Shopee,
sebagaimana pemaparannya berikut ini:
“Kalau saya sih cuma ngambil dari Shopee, karena di Shopee itu
kayak ada jaminanya gitu, jadi kalau misalnya barang itu gak
nyampek selama seminggu (misalnya), uang kita itu bisa kembali
jadi kita itu kayak terhidar dari penipuan gitu” 46
46
Rizka Dwi Pangestika, Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN
SU, Medan, tanggal 28 Juni 2019.
17
beli online yang sudah di tekuninya sejak 8 bulan yang lalu, jawaban atas
pertanyaan “berdasarkan apa anda memilih supplier” ialah sebagai berikut:
“Berdasarkan harga barang yang di berikan supplier, kualitas
barang, komentar-komentar dari para konsumen, reting yang ada
pada market place tersebut, dan lain sebagainya” 47
47
Bella Pratiwi, Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU,
Medan, tanggal 01 Juli 2019.
48
Firdha Alviyani, Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU,
Medan, tanggal 27 Juni 2019.
18
Pemaparan hasil wawancara oleh Septy Adelia yang dilakukan pada hari
senin tanggal 01 Juli 2019 menjelaskan bahwa dalam memilih supplier ia lebih
berfikir rasional, dalam artian memilih supplier yang memberikan harga barang
yang murah dengan kualitas barang yang bagus yang sesuai trend atau model masa
kini.
49
Septy Adelia,Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU,
Medan, tanggal 01 Juli 2019.
19
Shopee, dimana hal ini tentu mempermudah para penjual (dropshipper) dalam
melakukan kegiatan jual belinya.
Jelas saja adanya sistem dropship pada aplikasi Shopee ini di manfaatkan
oleh para penjual (dropshipper) yang melakukan kegiatan jual beli online dengan
sistem dropshipping.Hal ini terlihat dari wawancara yang sudah dilakukan oleh 8
orang Mahasiswa UIN SU yang menjadi informan pada penelitian ini.Semua
informan diatas merupakan para dropshipper yang pernah menggunakan sistem
dropship pada aplikasi Shopee.Pemaparan mereka atas pertanyaan “apakah anda
pernah mensuplai barang dari Shopee menggunakan sistem dropship yang di
tawarkan oleh situs mereka”, jawaban semua informan diatas tidak ada yang
berbeda, semua menjawab pernah menggunakan sistem dropship pada aplikasi
Shopee. Berikut petikan jawaban dari salah satu informan terkait pertanyaan di
atas:
“Jelas pernah, kan saya cuma ngambil barang di Shopee” 50
Berdasarkan hasil wawancara di atas yang disampaikan oleh Rizka Dwi
Pangestika dapat diketahui bahwa ia merupakan pelanggan setia Shopee yang
hanya menjual barang dari Shopee untuk sistem dropshipping pada jual beli online
yang di lakukannya. Secara otomatis, Rizka tentu pernah bahkan sering
menggunakan sistem dropship pada aplikasi Shopee.Selain itu juga ada pemaparan
dari Septy Adelia yang juga pernah menggunakan sistem dropshipping pada
aplikasi Shopee yang di gunakannya hanya untuk konsumen yang jaraknya cukup
jauh. Berikut jawaban dari Septy Adelia:
“Pernah, tapi sistem ini saya pakai hanya pada saat konsumen
yang beli itu jaraknya jauh, misalnya di padang, jadi lebih efesien
untuk proses pengiriman barangnya”51
Dapat diketahui dari hasil wawancara di atas dengan Septy bahwa ia
memang pernah menggunakan sistemdropshipping pada aplikasi Shopee, namun
50
Rizka Dwi Pangestika, Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN
SU, Medan, tanggal 28 Juni 2019.
51
Septy Adelia, Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU,
Medan, tanggal 01 Juli 2019.
20
sistem ini digunakannya hanya pada saat melakukan jual beli dengan konsumen
yang jaraknya cukup jauh darinya. Menurutnya hal ini lebih mengefisienkan
proses pengiriman barang.
Sebagai penjual yang bebas memilih supplier dari situs belanja manapun di
tengah banyaknya situs belanja online yang ada saat, tentu ada alasan atau faktor
tersendiri bagi para penjual dalam memilih Shopee sebagai situs belanja online
yang menyediakan barang yang akan mereka jual. Salah satu alasannya adalah
karena adanya layanan gratis ongkir yang di sediakan oleh Shopee, sebagaimana
pemaparan dari Sari Nur Insani atas pertanyaan “apa alasan anda memilih
Shopeesebagai situs/tempat yang menyediakan barang yang akan anda jual”
Mahasiswa Perbankan ini menjawab sebagai berikut:
“Karena Shopee menyediakan layanan gratis ongkir, jadi
meringankan beban penjual (dropshipper), walaupun pada
kenyataannya bukan gratis ongkir sepenuhnya, namun hal ini
sudah meringankan pembeli kak” 52
52
Sari Nur Insani, Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU,
Medan, tanggal 29 Juni 2019.
21
53
Yayuk Annisa, Hasil Wawancara Pribadi,Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU,
Medan, tanggal 28 Juni 2019.
54
Intan Permata Hati,Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU,
Medan, tanggal 29 Juni 2019.
22
produk situs lain, dan yang paling penting terjamin kak, terjamin
maksudnya disini kalau barang itu belum sampai selama waktu
tertentu biasa sih seminggu uang kita akan kembali kak, jadi kita
gak akan rugi atau takut tertipu”55
Berdasarkan hasil wawancara dengan Annisa diatas dapat diketahui bahwa
alasannya menggunakan aplikasi Shopee dengan sistem dropship yang ditawarkan
pihak Shopee adalah karena faktor-faktor yang juga disampaikan oleh para
informan lain (dropshipper) seperti banyaknya pilihan barang, harga yang murah
dan ada fitur gratis ongkir, selain itu juga adanya faktor jaminan ternyata menjadi
salah satu alasannya memilih Shopee. Jaminan yang dimaksud dalam situs Shopee
ini merupakan jaminan pengembalian uang jika barang yang di kirimkan supplier
tidak sampai dalam waktu tertentu/ biasa seminggu, maka pihak dropshipper tidak
akan di rugikan atau takut tertipu.
Alasan yang sama juga disampaikan oleh Rizka Dwi Pangestika,
dropshipper setia Shopee ini mengungkapkan bahwa salah satu alasannya hanya
mengambil barang di Shopee karena adanya faktor jaminan yang ditawarkan oleh
pihak Shopee. Berikut pemaparan Rizka:
“Alasannya karena sistem di Shopee tidak ribet bagi saya sebagai
penjual (dropshipper) yang mengambil atau menjual barang di
Shopee, terus seperti yang saya bilang tadi bahwa di Shopee itu
ada jaminanya dimana kalau misalnya barang itu gak nyampek
selama seminggu atau dalam waktu yang di tentukan uang kita itu
bisa kembali, jadi kita terhidar dari penipuan. Selain itu juga
sekarang ini pihak Shopee padai dari segi pemasaran barang dan
memperkenalkan aplikasi sehingga banyak masyarakat yang
membeli”56
55
Annisa Setyoningrum,Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN
SU, Medan, tanggal 27 Juni 2019.
56
Rizka Dwi Pangestika,Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN
SU, Medan, tanggal 28 Juni 2019.
23
57
Yayuk Annisa,Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU,
Medan, tanggal 28 Juni 2019.
58
Septy Adelia,Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU,
Medan, tanggal 01 Juli 2019.
25
59
Bella Pratiwi,Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU,
Medan, tanggal 01 Juli 2019.
26
Shopee pada dasarnya sama dengan sistem lain yang membedakan hanya pada saat
pengiriman barang. Berikut jawaban Sari:
“Pada dasarnya sih sama aja kayak kita mau beli barang dengan
sistem lain, jadi kita pilih terlebih dahulu barang yang mau kita
beli yang sesuai dengan pesanan konsumen kita, kita masukkan
keranjang, Nah yang membedakan disini hanya pada saat
pengiriman barang, karena barang langsung di kirim ke alamat
pembeli bukan ke alamat kita kak. Jadi di Shopee itu ada pilihan
droship, nah nanti muncul itu kolom pengisian alamat pembeli,
tinggal kita isi aja alamat konsumen kita, selanjutnya pilih metode
pembayaran,setelah itu tinggal kita centang pilihan “kirim sebagai
dropshipper” terus jangan lupa isi nama dan nomor telepon kita
sebagai dropshipper, karena itu nanti akan di cantumkan dalam
pengiriman barang ke konsumen kita. Jadi secara otomatis nanti
barang itu akan langsung di kirim ke alamat konsumen yang
tertera tapi menariknya nama pengirimnya langsung atas nama
kita kak, jadi konsumen gak tau kalau ternyata sebenarnya bukan
kita yang mengemas serta mengirimkan barangnya secara
langsung”60
60
Sari Nur Insani,Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU,
Medan, tanggal 29 Juni 2019.
27
Pemaparan dari hasil wawancara dengan Rizka tidak jauh berbeda dengan
yang disampaikan oleh Firda, dimana dalam hal ini konsumen tidak mengetahui
sama sekali mengenai sistem yang di pakai mereka. Rizka beranggapan bahwa
61
Firdha Alviyani, Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU,
Medan, tanggal 27 Juni 2019.
62
Rizka Dwi Pangestika, Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN
SU, Medan, tanggal 28 Juni 2019.
28
karena nama pengirim yang tercantum adalah nama penjual (dropshipper) bukan
nama supplier maka konsumen taunya bahwa barang di kirimkan dari penjual
(dropshipper). Tidak jauh berbeda dengan jawaban dari para informan lain,
dimana semua menjawab bahwa konsumen tidak mengetahui mengenai sistem
dropshipping yang di pakai para penjual.
C. Pembahasan
1. Mekanisme Jual Beli Online Sistem Dropshipping yang Dilakukan
DropshipperShopee Mahasiswa UIN SU
Proses terjadinya jual beli pada masa sekarang sudah sangat berkembang,
tidak hanya bisa di lakukan dengan cara bertatap muka secara langsung antara
penjual dan pembeli di suatu tempat, tetapi juga bisa dilakukan dengan cara
online, dalam artian hanya di hubungkan oleh salah satu media sosial saja seperti
facebook, whatsapp dan lain-lain, yang tentunya akan memudahkan proses
transaksi jual beli. Begitu jugadengan kemudahan yang di berikan sistem
dropshipping dalam jual beli online.
Dropshippingmerupakan model atau sistem jualan online dengan proses
penjualan barang atau produk tanpa harus memiliki modal, dimana dropshipper
(penjual) tidak perlu m elakukan pengiriman barang kepada pembeli. Oleh karena
itu bisnis ini tidak memerlukan modal dan dropshipper tidak perlu membeli
barang atau melakukan penyetokan barang terlebih dahulu untuk di jual atau di
promosikan, melainkan hanya menyediakan sarana pemasaran melalui media
sosial seperti di facebook, whatsapp, dan instagram.
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan, dapat diketahui
bahwa ada beberapa alasan penjual online menggunakan sistem dropshipping,
diantaranya yaitu sebagai berikut:
a. Tidak repot menyediakan sarana untuk melakukan transaksi, karena
hanya bermodalkan foto, handphone, paket internet dan Rekening
Bank/ATM untuk proses transaksi yang akan dilakukan.
29
Berdasarkan alasan diatas jelas transaksi jual beli online dengan sistem
dropshipping ini memberikan kemudahan tersendiri bagi para penjual, sehingga
sistem ini mulai banyak di gunakan oleh para penjual. Dengan berbagai proses
transaksi yang dapat dilakukan dengan mudah dan perkembangan situs-situs
belanja online yang cukup pesat juga mendorong para penjual melakukan
kegiatan jual beli online dengan sistem dropshipping. Salah satunya adalah situs
belanja online Shopee, dimana dalam situs Shopee ini menyediakan secara
langsung pilihan sistem dropshipping.Sehingga para dropshipper (penjual)tidak
perlu repot lagi untuk melakukan negosiasi oleh para supplierjika ingin
menggunakan sistem ini dalam kegiatan jual beli online yang di lakukannya.
Hal tersebutlah yang kemudian menjadi salah satu alasan Mahasiswa UIN
SU melakukan jual beli sistem ini menggunakan aplikasi Shopee. Selain
tersedianya sistem dropshipping yang ditawarkan langsung oleh pihak Shopee,
adanya faktor-faktor lain juga menjadi alasan Mahasiswa UIN SU menggunakan
sistem dropshipping dalam aplikasi Shopee. Berikut faktor-faktor yang
mempengaruhi dropshipper menggunakan aplikasi Shopee, diantaranya adalah
sebagai berikut:
a. Harga barang yang di tawarkan murah
b. Kualitas barang yang bagus
c. Banyaknya pilihan barang yang di tawarkan
d. Adanya pilihan sistem dropship
30
63
Muhammad Ridwan, et. al., “Keputusan Pembelian Melalui Situs Belanja Online
Terhadap Perilaku Konsumtif Masyarakat Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus Pada
Pengguna Aplikasi Lazada di Medan)”, J-EBIS, Vol. 3 No. 2, Juni 2018, h. 133.
33
64
Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, (Jakarta: Gema Insani Press, 2001),
h. 173.
Muhammad Yafiz dan Darwis Harahap, “Produk Gadai Emas di Perbankan Syariah:
65
Sejalan dengan rukun dan syarat jual beli, bahwa salah satu syarat dari
ma’kud alaih (objek akad) yaitu barang dapat diketahui (dilihat). Barang yang
diperjualbelikan harus dapat diketahui banyaknya, beratnya, takarannya, atau
ukuran-ukuran yang lainnya, maka tidaklah sah jual beli yang menimbulkan
keraguan salah satu pihak. 66
Begitu juga dengan jual beli online dengan sistem dropshipping yang di
lakukan oleh dropshipper Shopee, dalam transaksi ini terdapat unsur
ketidakjelasan terhadap objek barang yang di perjualbelikan oleh dropshipper
Shopee. Dimana dropshipper pada aplikasi Shopee ini menjual barang
tanpamemiliki, mengetahui atau melihat wujud asli obyek/barang yang akan di
perjualbelikan tersebut.
Dalam sistem ini, dropshipper (penjual) Shopee tidak memegang barang
tersebut karena barang di kirim langsung ke pembeli oleh pihak supplier, sehingga
dropshippeer tidak melihat barangnya secara langsung, dropshipper jugatidak
mengetahui secara pasti bagaimana kondisi sebenarnya baik dari sisi ukuran dan
kualitas barang secara nyata. Dropshipper hanya mengetahui barang tersebut
melalui foto dan keterangan dari pihak supplier.
Unsur ketidakpastian dalam hal ini berpatokan pada barang yang di jual
dropshipper kepada pembeli, karena tidak melihat barangnya secara langsung,
dropshipper tidak dapat mengetahui secara pasti apakah barang yang akan dikirim
supplier ke pembelinya sesuai dengan pesanan yang di minta pembeli baik ukuran,
warna maupun kualitas barang tersebut.
66
Ahmad Ifham Sholihin, Ekonomi Syariah, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2013), h.
59-60.
35
berjalan dengan baik. Syariat Islam sangat konsen terhadap anjuran dan
berpegang teguh terhadap nilai-nilai kejujuran dalam bertransaksi.
67
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Surabaya:Pustaka Agung
Harapan, 2006), h. 604.
68
Risalah Muslim, Tafsir Ibnu Katsir, Https://risalahmuslim.id/quran/al-ahzab/33-70/, Di
unduh Pada tanggal 19 Juni 2019.
36
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati
Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu
mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu,
sedang kamu mengetahui”69
Dalam Tafsir Al-Wajiz oleh Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili ayat di
atas menjelaskan bahwa Allah Swt memerintahkan kepada kaum mukmin agar
mereka menjalankan amanah Allah yang telah diamanahkan kepada mereka
berupa mengerjakan perintah dan menjauhi larangan, dimana amanah tersebut
sebelumnya telah ditawarkan kepada langit, bumi, dan gunung namun mereka
semua enggan menerimanya dan khawatir tidak mampu menjalankannya, lalu
manusia merasa mampu memikulnya, maka di pikullah amanah itu oleh manusia.
Barang siapa yang menjalankan amanah itu, maka itu berhak mendapatkan pahala
yang besar dari Allah, sebaliknya barang siapa yang tidak menjalankannya, maka
ia berhak memeperoleh azab yang keras dan menjadi orang yang mengkhianati
Allah dan Rasul-Nya serta mengkhianati amanahnya. Yakni mengetahui bahwa
amanah itu wajib di tunaikan. 70
Rasulullah saw bahkanmengkategorikan orang yang tidak amanah sebagai
orang yang munafik. Sebagaimana sabda Rasulullah saw yang berbunyi.
69
Ibid., h. 243.
70
TafsirWeb, Tafsir Al-Wajiz, https://web.com/2893-surat-al-anfal-ayat-27.html, Di unduh
pada tanggal 21 Juni 2019.
37
Artinya: “Dan Syu’aib berkata:“Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan
timbangan dengan adil, dan janganlah merugikan manusia
terhadap hak-hak mereka, dan janganlah kamu membuat
kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan”71
Artinya: “Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan
timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya” 72
Dalam Tafsir al-Muyassar oleh tim Mujamma’ Raja Fahd arahan Syaikh
al-Allamah Dr. Shalih bin Muhammad Alu asy-Syaikh tentang Surah Al-Isra’ ayat
35 menjelaskan bahwa sempurnakanlah takaran dan jangan menguranginya,
apabila kalian menakar untuk orang lain, dan timbanglah dengan timbangan yang
71
Ibid., h. 310.
72
Ibid., h. 389.
39
lurus. Sesungguhnya adil dalam takaran dan timbangan itu lebih baik bagi kalian
di dunia, dan lebih baik akibatnya di sisi Allah di akhirat. 73
Pada dasarnya segala kegiatan ekonomi bertujuan untuk kemaslahatan
hidup manusia, dimana hal ini merupakan tujuan diturunkannya syari’at dan
semua hukum yang dikandungnya, sehingga memberi kebaikan dan kebahagian.
Sebaliknya syari’at juga menolak segala yang merusak makhluk.
Kegiatan jual beli online dengan sistem dropshipping yang dilakukan oleh
dropshipper Shopeejelas akan menimbulkan ketidakadilan kepada pihak pembeli.
Jika terjadi kesalahan terhadap barang yang di perjualbelikan, maka pihak yang
paling dirugikan adalah pembeli. Karena tidak ada perjanjian sebelumnya dari
pihak dropshipper dengan pembeli terkait sesuai tidaknya barang yang akan di
perjualbelikan. Jika terjadi kesalahan terhadap barang pesanan, resiko tersebut di
tanggung sendiri oleh pembeli. Hal tersebut jelas bertentangan dengan konsep
keadilan yang dianjurkan dalam Islam, bahwa tidak ada manusia (orang lain) yang
di rugikan dalam transaksi atau kegiatan jual beli yang di lakukan.
73
Risalah Muslim, Tafsir al-Muyassar, https://risalahmuslim.id/quran/al-israa/17-35/, Di
unduh pada tanggal 20 Juni 2019.
40
nafsu serakah dan tamak, serta mementingkan diri sendiri dengan merugikan orang
banyak.
Berdasarkan pemaparan tentang mekanisme sistem dopshipping yang
dilakukan dropshipper Shopee, dapat di analisis bahwa kurangnya rasa kasih
sayang didalam transaksi ini. Dimana dropshipper kurang memperhatikan atau
memperdulikan resiko yang akan ditanggung oleh pihak pembeli terkait sistem
yang digunakan ini. Resiko terhadap penerimaan barang yang tidak sesuai dengan
yang di pesan oleh pembeli akan di tanggung sendiri oleh pihak pembeli. Dan
berdasarkan hasil wawancara yang telah dlakukan oleh beberapa informan
menunjukkan bahwa mereka hampir rata-rata pernah mendapati bahwa barang
yang sampai ke pembeli ternyata tidak atau kurang sesuai dengan pesanan
pembeli.
dilakukannya. Hal ini terlihat dari penerimaan barang yang seharusnya sesuai
dengan yang di pesan, ini merupakan hak yang akan diterima setelah pembeli
menyelesaikan kewajibannya dengan melakukan pembayaran atas barang yang ia
pesan. Pemenuhan hak dari kewajiban yang sudah dilakukan pembeli ternyata
tidak dipenuhi dengan semestinya oleh dropshipper Shopee. Pembeli terkadang
menerima haknya terhadap barang namun tidak sesuai dengan pesanan. Fenomena
ini jelas merusak hak yang seharusnya diterima pembeli dari dropshipperShopee,
dari hal itu juga jelas tergambar bahwa sikap toleransi atau saling menghargai dan
menghormati masih belum dilakukan dengan semestinya oleh dropshipper
Shopee.
Artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu
melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat
baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat
42
74
Ibid., h. 556.
43
75
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2006), h. 406-410.
44
BAB V
45
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Mekanisme atau cara kerja dalam jual beli online dengan sistem
dropshipping yang dilakukan dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU
adalah membuat akun Shopee terlebih dahulu, selanjutnya
mempromosikan barang dari supplier atau toko online yang telah dipilih
dari aplikasi Shopee dengan mengupload foto-foto menarik ke media
sosial, ketika ada pesanan barulah mulai mencari/memilih dan membeli
barang pada aplikasi Shopee, setelah selesai memilih selanjutnya isi
alamat pembeli dengan lengkap, kemudian pilih metode pembayaran yang
akan digunakan, selanjutnya centang tulisan “kirim sebagai dropshipper”
lalu isi nama dan nomor telepon pada kolom yang tertera dan klik kolom
buat pesanan. Selanjutnya pesanan dropshipper akan di proses oleh
supplier dengan mencantumkan nama dropshipper sebagai pengirim.
2. Kajian ekonomi Islam tentang jual beli online dengan sistem dropshipping
yang dilakukan oleh dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU ialah
menunjukkan bahwa jual beli ini tidak sejalan dengan konsep bai’ as-
salam khususnya salam paralel &prinsip/nilai dasar etika berbisnis dalam
ekonomi Islam dimana terdapat unsur ketidakjelasan terhadap barang yang
dijual dropshipperShopee, karena dropshipper tidak memiliki, mengetahui
maupun melihat wujud asli barang secara nyata. Kemudian tidak ada
unsur kejujuran (keterbukaan) oleh pihak dropshipper kepada pihak
pembeli terkait sistem yang digunakan, selanjutnya terdapat unsur
ketidakadilan didalamnya, karena dapat menimbulkan kerugian pada salah
satu pihak yaitu pembeli.
B. Saran
46
DAFTAR PUSTAKA
Https://visimisi95.blogspot.com/2018/03/shopee-visi-dan-misi-e-commerce-
shopee.html.Di unduhpadatanggal 21 Juni 2019.
Https://www.liputan6.com/tekno/read/2379136/shopee-aplikasi-belanja-online-
c2c-meluncur-di-indonesia?utm_expid/, Di unduhpadatanggal 21 juni
2019.
48
Khulwah, Juhrotul. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sistem Jual Beli Dropship.
Skripsi. UIN Sunan Kalijaga. 2013.
Subkhy, M. Hasan. Tinjauan Hukum Islam Tentang Resiko Jual Beli Sistem
Dropshipping (Studi di Desa Waringinsari Barat, Kec. Sukharjo, Kab.
Pringsewu. Skripsi. UIN Raden Intan Lampung. 2017.
Termasmedia.PengertianInternet.
https://www.termasmedia.com/lainnya/internet/71-pengertian-
internet.html.Di unduhpadatanggal 07 Januari 2019.
50
Nama :
Jurusan/sem :
Alamat :
Waktu :
HASIL WAWANCARA
Informan Ke-1,
13. Apa saja barang yang anda jual dalam bisnis dropshipping?
Jawab : “Pakaian & case hp”
14. Apa latar belakang/alasan anda memilih berjualan online menggunakan
sistem dropshipping?
Jawab : “Alasannya supaya kita gak banyak kerja, karena tinggal transfer
uang konsumen ke distributor/supplier, setelah itu ketika barang ready kita
gak perlu repot-repot packing dan mengirimkan barangnyakarena semua
sudah dilakukan oleh distributor/supplier namun tetap atas nama kita
sebagai pengirim barang”
15. Sudah berapa lama anda berjualan online menggunakan sistem ini?
Jawab : “Dari tamat SMA kak, awal mulanya tahun 2007. Jadi sekarang baru
dua tahun kak”
16. Darimana saja anda mendapatkan supplier yang akan menyediakan
barangyang akan anda jual?
Jawab : “Dulu pertama kali jualan saya cari-cari supplier di google, terus
ketemu sama satu supplier dari bandung. Setelah itu seiring berjalannya
waktu dan mulai pandai mengolah atau mengambil barang dari mana saja,
jadi sekarang gak satu supplier aja kak”
17. Berdasarkan apa anda memilih supplier?
Jawab : “Testimoni barang paling utama, terus kalau supplier dari situs
belanja online lihat dari rating bintangnya, kemudian juga lihat respon dari
supplier barangnya, apakah responnya itu cepat atau lambat”
53
22. Apakah barang yang anda pasarkan/tawarkan sesuai dengan produk yang
disediakan oleh supplier (Shopee)?
Jawab : “Sesuai sih kak, tapi pernah kejadian sekalikak, ada konsumen yang
bilang kalau produk yang sampai bahannya gak sesuai sama yang di
tawarkan”
23. Apakah anda merasa puas melakukan jual beli online dengan menggunakan
sistem dropship yang ditawarkan situs belanja online Shopee?
Jawab : “Cukup puas kak”
24. Apakah konsumen mengetahui bahwa dalam berjualan online anda
menggunakan sistem dropshippping?
Jawab : “Gak tau kak, karena kan nama pengirimnya atas nama kita”
Informan Ke-2,
Jawab : “Ada dari situs-situs belanja online, kemudian ada juga dari teman
yang kadang menitipkan promosi barangnya ke saya”
5. Berdasarkan apa anda memilih supplier?
Jawab : “Yang pasti supplier yang memiliki barang yang bagus-bagus, terus
harga juga lebih murah di banding supplier lain, terus lihat dari biaya ongkir
juga, kalau barang yang dari teman atau saudara saya lihat dari barang
yang di jualnya pasti ya, selain itu saya lihat dari orangnya juga, enak gak di
ajak kerjasama, harus yang amanah, dan komunikasinya baik”
6. Apakah anda mengetahui tentang situs belanja online Shopee?
Jawab : “Tau”
7. Apakah anda pernah mensuplai barang dari Shopee menggunakan sistem
dropship yang ditawarkan oleh situs mereka?
Jawab : “Pernah”
8. Apa alasan anda memilih Shopee sebagai situs/tempat yang menyediakan
barang yang akan anda jual?
Jawab : “Alasannya karena banyak pilihan barang yang di jual, barangnya
juga bagus, harganya lebih murah di banding situs belanja online yang lain,
dan yang pasti di shopee ini ada sistem dropshipnya, jadi gak perlu repot-
repot menjelaskan ke suppliernya kalau barang tersebut ingin langsung di
kirim ke konsumen kita”
9. Bagaimana mekanisme (cara kerja) jual beli online dengan menggunakan
sistem dropship dalam Shopee?
Jawab : “Ya seperti pada umumnya jualan online, jadi pertama saya
promosikan dulu barang-barang yang mau saya jual dengan memaparkan
kriteria barang itu ke media sosial, terus kalau ada yang beli kita suruh
transfer dulu kan, nah baru kemudian saya beli lah barang itu dari shopee,
dengan mengisi berbagai kriteria barang sesuai pesanan, jika sudah selesai
memilih barang-barang selanjutnya ke proses pengiriman barang, isi alamat
pembeli dengan lengkap, kemudian saya centrang menu kirim sebagai
dropshipper, lalu kita cantumkan nama dan nomor hp terus buat deh
pesanan. Selanjutnya masuk ke proses terakhir, transfer uang ke pihak
56
Informan Ke-3,
Informan Ke-4,
saya cari produsen/supplier yang berada di daerah sana juga, jadi nanti kan
si supplier itu langsung yang mengirim ke konsumen saya yang ada di
bandung, jadi harga ongkirnya otomatis akan lebih murah”. Kedua, ongkir
yang di keluarkan lebih murah. Dari contoh yang saya sampaikan tadi jika
supplier barang yang saya jual dan konsumen yang memesan barang kepada
saya lokasinya di daerah yang sama otomatis ongkir yang akan dikenakan
lebih murah. Nah ketiga, lebih efisien dari segi waktu & tenaga. Karena
proses pengemasan sekaligus pengiriman barang dilakukan langsung oleh
supplier/produsen barang tersebut, jadi kita sebagai penjual (dropshipper)
tidak perlu repot-repot mengeluarkan tenaga untuk proses pengemasan
barang dan menghabiskan waktu dengan datang langsung ke tempat
pengiriman barang”.
3. Sudah berapa lama anda berjualan online menggunakan sistem ini?
Jawab : “Sekitar 3 tahun”.
4. Darimana saja anda mendapatkan supplier barang yang akan menyediakan
barang yang akan anda jual?
Jawab : “Kalau untuk sistem dropship ambil dari Shopee aja sih, kalau pakai
sistem lain seperti reselling biasa ambil dari shopee juga dan dari teman”.
5. Berdasarkan apa anda memilih supplier?
Jawab : “Pertama berdasarkan kualitas & harga barang, biasalah ya
maunya pasti supplier yang menjual barang dengan harga murah dan
kualitas barang yang bagus. Kedua supplier yang menjual barang-barang
yang lagi trend atau modern”.
6. Apakah anda mengetahui tentang situs belanja online Shopee?
Jawab : “Tau dong kan suplai barangnya dari Shopee ”.
7. Apakah anda pernah mensuplai barang dari Shopee menggunakan sistem
dropship yang ditawarkan oleh situs mereka?
Jawab : “Pernah, tapi sistem ini saya pakai hanya pada saat konsumen yang
beli itu jaraknya jauh, misalnya di padang, jadi lebih efesien untuk proses
pengiriman barangnya”
60
Informan Ke-5,
lagi dari mereka, lihat dari kualitas barang dan harga barang yang di jual
supplier itu juga”
6. Apakah anda mengetahui tentang situs belanja online Shopee?
Jawab : “Tau dong, shopee itu kan situs belanja online yang menyediakan
atau menjual berbagai macam produk”
7. Apakah anda pernah mensuplai barang dari Shopee menggunakan sistem
dropship yang ditawarkan oleh situs mereka?
Jawab : “jelas pernah, kan saya cuma ngambil barang di shopee”
8. Apa alasan anda memilih Shopee sebagai situs/tempat yang menyediakan
barang yang akan anda jual?
Jawab : “Alasannya karena sistem di shopee tidak ribet bagi saya sebagai
penjual (dropshipper) yang mengambil atau menjual barang di Shopee, terus
seperti yang saya bilang tadi bahwa di shopee itu ada jaminanya dimana
kalau misalnya barang itu gak nyampek selama seminggu atau dalam waktu
yang di tentukan uang kita itu bisa kembali, jadi kita terhidar dari penipuan.
Selain itu juga sekarang ini pihak shopee padai dari segi pemasaran barang
dan memperkenalkan aplikasi sehingga banyak masyarakat yang membeli”
9. Bagaimana mekanisme (cara kerja) jual beli online dengan menggunakan
sistem dropship dalamShopee?
Jawab : “Jadi cara kerja sistem dropship dalam shopee ini pertama jika kita
telah melakukan pembelian barang/ kita sudah memilih barang yang mau
kita beli, lalu setelah itu ada menu dimana kalau menu itu kita centrang itu
bacaannya dropshipper, jadi kalau misalnya itu di centrang otomatis barang
itu tidak dikirim ke alamat kita karena kan kalau di aplikasi Shopee itu ada
alamat utama dan alamat pendukung jadi kalau misalnya kita gak
mencentrang alamat dropshipper tersebut maka barang itu akan datang
kerumah kita tapi kalau misalnya kita centrang dropshipper tersebut otomatis
barang itu akan dikirim ke alamat yang kita mau dan disitu pengirimnya
bukan atas nama distributor/supplier melainkan atas nama saya”
10. Apakah barang yang anda pasarkan/tawarkan sesuai dengan produk yang
disediakan oleh supplier (Shoppe)?
63
Jawab : “Jadi beberapa kali saya menggunakan aplikasi shopee ini gak
pernah ada komplen, karena sebelumnya saya juga sudah pernah order
barang di supplier itu, jadi menurut saya sesuai sih barangnya dengan yang
di sediakan oleh supplier”.
11. Apakah anda merasa puas melakukan jual beli online dengan menggunakan
sistem dropship yang ditawarkan situs belanja online Shopee?
Jawab : “Saya sebagai pembeli yang menggunakan aplikasi dropshipper
yang di buat pihak shopee, tetapi ada satu kelemahan dari sistem dropship
dalam shopee ini dimana barang yang dikirim agak lama sampainya”.
12. Apakah konsumen mengetahui bahwa dalam berjualan online anda
menggunakan sistem dropshippping?
Jawab : “Gak tau sama sekali, karena kan pengirimnya atas nama kita bukan
atas nama distributor/supplier, jadi pihak konsumen taunya kalau kita yang
mengirim bukan pihak distributor/supplier”.
Informan Ke-6,
11. Apakah anda merasa puas melakukan jual beli online dengan menggunakan
sistem dropship yang ditawarkan situs belanja online Shopee?
Jawab : “kurang memuaskan, karena kadang barangnya gak sesuai &
pengiriman barangnya juga lama”
12. Apakah konsumen mengetahui bahwa dalam berjualan online anda
menggunakan sistem dropshippping?
Jawab : “Gak tau”
Informan Ke-7,
Informan Ke-8,
Nama : Annisa Setyoningrum
Jurusan/sem : Perbankan Syariah / IV
Alamat : Lubuk Pakam, Deli Serdang
Waktu : 27 Juni 2019
67
I. IDENTITAS PRIBADI
Nama : Dwi Rani Ambarwati
Nim : 56154033
Tempat/Tgl Lahir : Meranti, 21 Mei 1997
Pekerjaan : Mahasiswi
Alamat : Jl. MakmurDsnV Meranti Kec. Meranti
Kab. Asahan