Skripsi Rani 2

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 119

1

ANALISIS JUAL BELI ONLINE DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM


DROPSHIPPING DALAM KAJIAN EKONOMI ISLAM
(Studi Kasus Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU)

SKRIPSI

Disusun Oleh:

DWI RANI AMBARWATI


NIM. 56154033

PROGRAM STUDI
EKONOMI ISLAM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2019
2

ANALISIS JUAL BELI ONLINE DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM


DROPSHIPPING DALAM KAJIAN EKONOMI ISLAM
(Studi Kasus Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh


Gelar Sarjana (S1) Pada Jurusan Ekonomi Islam
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN
Sumatera Utara

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2019
3

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Dwi Rani Ambarwati


Nim. : 56154033
Tempat/Tgl. Lahir : Meranti, 21 Mei 1997
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Jl.Makmur Gg. Tanjung 18 Kec. Percut Sei Tuan

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang berjudul: “ANALISIS JUAL


BELI ONLINE DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM DROPSHIPPING
DALAM KAJIAN EKONOMI ISLAM (STUDI KASUS DROPSHIPPER
SHOPEE MAHASISWA UIN SU)” benar karya asli saya, kecuali kutipan-
kutipan yang disebutkan sumbernya. Apabilaterdapatkesalahandankekeliruan di
dalamnya, sepenuhnyamenjaditanggungjawabsaya.

Demikiansuratpernyataninisayabuatdengansesungguhnya.

Medan, 23 Juli 2019


Yang membuatpernyataan

Dwi Rani Ambarwati


PERSETUJUAN

Skripsi Berjudul

ANALISIS JUAL BELI ONLINE DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM


DROPSHIPPING DALAM KAJIAN EKONOMI ISLAM
(Studi KasusDropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU)

Oleh :

DWI RANI AMBARWATI


NIM. 56154033

Dapat disetujui Sebagai Salah Satu Persyaratan


Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE)
Pada Program Studi Ekonomi Islam

Medan, 23 Juli 2018

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Muhammad Yafiz, M. Ag Annio Indah Lestari, SE, M.Si


NIP.197604232003121002 NIP. 1974030920110112003

Mengetahui,
Ketua Jurusan Ekonomi Islam

Dr. Marliyah, MA
NIP. 19760126 2003122003

i
ABSTRAK

Dwi Rani Ambarwati, 2019. Analisis Jual Beli Online Dengan Menggunakan
Sistem Dropshipping Dalam Kajian Ekonomi Islam (Studi Kasus Dropshipper
Shopee Mahasiswa UIN SU). Di bawah bimbingan Pembimbing Skripsi I oleh
Bapak Dr. Muhammad Yafiz, M.Ag dan Pembimbing II oleh Ibu Annio Indah
Lestari, SE, M.Si.

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentangmekanisme


Jual Beli Onliine dengan sistem Dropshipping yang dilakukan Dropshipper
Shopee. Konsep jual beli online sistem dropshipping ini menimbulkan fenomena
baru dimana penjual (dropshipper) tidak menyetok dan memiliki/melihat secara
langsung barang yang akan diperjualbelikan, dropshipper juga tidak melakukan
pengiriman barang, karena supplier barang tersebut yang akan mengirimkan
barang kepada konsumen dengan menyertakan nama dropshipper sebagai
pengirim, namun konsumen tidak mengetahui hal tersebut. Dalam kaitannya
bahwa jual beli dalam ekonomi Islam haruslah berdasarkan prinsip/nilai dasar
etika bisnis dalam Islam diantanya yaitu kejujuran, keadilan, amanah dan lain
sebagainya. Penelitian yang dilakukan ini berjenis penelitian kualitatif dengan
bentuk deskriptif dan subyek yang di jadikan sumber dalam penelitian ini adalah
Mahasiswa UIN SU yang berjualan online dengan menggunakan sistem
dropshipping dan memakai aplikasi Shopee dengan sistem dropship yang
tawarkan aplikasi tersebut yang terdiri dari 8 informan. Pengambilan data pada
penelitian ini menggunakan teknik wawancara yang bersifat in-depth interview
(wawancara mendalam). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mekanisme jual
beli online dengan menggunakan sistem dropshipping yang dilakukan
dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU adalah membuat akun Shopee terlebih
dahulu, mempromosikan barang dari supplierShopee, memilih & membeli barang
pada supplier Shopee jika ada konsumen yang memesan, isi alamat pembeli
dengan lengkap, pilih metode pembayaran, centang tulisan “kirim sebagai
dropshipper” lalu isi nama & nomor telepon dropshipper pada kolom yang tertera
dan klik kolom buat pesanan. Selanjutnya kajian Ekonomi Islam tentang jual beli
online dengan sistem dropshipping yang dilakukan oleh dropshipper Shopee
Mahasiswa UIN SU menunjukkan bahwa jual beli ini tidak sejalan dengan konsep
bai’ as-salam khususnya salam paralel &prinsip/nilai dasar etika berbisnis dalam
ekonomi Islam dimana terdapat unsur ketidakjelasan terhadap barang yang dijual
dropshipperShopee, karena dropshipper tidak memiliki, mengetahui maupun
melihat wujud asli barang secara nyata. Kemudian tidak ada unsur kejujuran
(keterbukaan) oleh pihak dropshipper kepada pihak pembeli terkait sistem yang
digunakan, selanjutnya terdapat unsur ketidakadilan didalamnya, karena dapat
menimbulkan kerugian pada salah satu pihak yaitu pembeli.

Kata Kunci: Jual Beli Online, Dropshipping, Dropshipper, Ekonomi Islam

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt atas segala limpahan
karunia dan nikmat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Analisis Jual Beli Online Dengan Menggunakan SistemDropshipping Dalam
Kajian Ekonomi Islam(Studi Kasus Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU).

Shalawat dan salam kita hadiahkan kepada baginda Nabi Muhammad Saw,
yang telah membawa umatnya dari zaman jahilliyah menuju zaman yang penuh
dengan ilmu pengetahuan yang di sinari iman dan taqwa.

Skripsi ini disusun untuk diajukan sebagai syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, dengan penuh
rasa syukur dan terima kasih kepada pihak yang telah banyak membantu dalam
menyelesaikan skripsi ini. Secara khusus penulis sampaikan terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya,


serta memberikan kelancaran dan kemudahan dalam keridhoannya.
2. Teruntuk yang paling istimewa kepada Orang tua saya, Ayahanda
Purwadi danIbunda Rina Wati, terima kasih saya ucapkanyang
senantiasa memberikan semangat, materi, dan selalu berdoa kepada
Allah SWT untuk kelancaran proses dan terselesaikannya skripsi ini
(Terima kasih semoga kemulian dan perlindungan Allah SWT selalu
menyertai beliau).
3. Teruntuk yang tersayang abang dan adik-adik saya, Abang saya Ryan
Azy Pratama dan Adik-adik saya Safana Try Lestari dan Muhammad
Ikhsan Aditya, terima kasih atas dukungan, doa dan motivasinya
hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Prof. Dr. Saidurrahman, M.Ag. Selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Sumatera Utara.
5. Bapak Dr. Andri Soemitra MA. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

iii
6. Bapak Dr. Muhammad Yafiz, M. Ag. Selaku Wakil Dekan I Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
sekaligus Selaku Pembimbing I yang telah memberikan masukan,
nasehat dan saran selama saya bimbingan.
7. Ibu Dr.Chuzaimah Batubara, MA. Selaku Wakil Dekan II Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
8. Ibu Nurlaila, MA. Selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
9. Ibu Dr. Marliyah, MA. Selaku Ketua Jurusan Ekonomi islam Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
serta Sekretaris Jurusan Bapak Imsar, Msi.
10. Ibu Annio Indah Lestari, SE, M. Si. Selaku Pembimbing Skripsi II
yang telah memberikan masukan, nasehat dan saran selama saya
bimbingan.
11. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas
Islam Negeri Sumatera Utara.
12. Terima kasih kepada keluarga sayayang berada di Medan (Uwak, ibu,
o’om, paklek dan sepupu-sepupu saya), yang telah memberikan
bantuan baik berupa semangat, materi dan saran untuk
terselesaikannya skripsi ini.
13. Terima kasih kepada sepupu tersayang, teman sekamar selama berada
di Medan Tanti Adetama dan Devi Cahyati.
14. Terima kasih kepada teman-teman seperjuangan EKI-E stambuk 2015
Jurusan Ekonomi Islam.
15. Terima kasih kepada Sahabat Muslimah Biblend (Sukma Jayanti,
Rafita Fitri Sitorus, Rizka Dwi Pangestika, Septy Adelia, Yohana
Manik dan Aprina Tanjung) yang selalu memotivasi dan selalu ada
untuk saya baik dalam suka maupun duka dalam menjalani kehidupan
di Medan ini.
16. Terima kasih kepada Organisasi tercinta KSEI UIE Universitas Islam
Negeri Sumatera Utara.

iv
17. Terima kasih kepada Sahabat saya (Sri wulandari, Suharni, Revendi
Simanjuntak, Nanda Puspita Sari dan Santi Hartaty) yang telah
memberikan dukungan dan motivasi kepada saya.
18. Teima kasih kepada seluruh adik-adik tersayang (Ika fransiska, Indah,
Nanda dan Ika Meilinda) yang selalu memberikan semangat dalam
pembuatan skripsi ini.
19. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan masukan serta
arahan dalam penyelesaian skripsi ini.

Tiada kata yang indah selain ucapan terima kasih, semoga Allah SWT,
memberikan balasan kebaikan atas segala bantuan yang diberikan kepada penulis.
Penulis menyadaribahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pihak pembaca sangat penulis
harapkan. Akhirnya kepada Allah Swt penulis memohon ampun dan
perlindungannya. Semoga skripsi ini bermafaat bagi kita semua, amin.
Wassalammu’alaikumWr. Wb

Medan, 23 Juli 2019


Penulis,

Dwi Rani Ambarwati


NIM.56.15.4.033

v
DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN

PERSETUJUAN ................................................................................................ i
ABSTRAK ......................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii


DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ......................................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat ........................................................................ 6

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KAJIAN TERDAHULU

A. Kajian Teoritis ............................................................................... 7


1. Jual Beli ................................................................................... 7
a. Pengertian Jual Beli............................................................. 7
b. Dasar Hukum Jual Beli ........................................................ 8
c. Rukun dan Syarat Jual Beli .................................................. 10
d. Macam-macamJualBeli ....................................................... 11
2. Jual Beli Online ........................................................................ 13
a. Pengertian Jual Beli Online ................................................. 13
b. Perkembangan Jual Beli Online ........................................... 14
c. Macam-Macam Sistem Jual Beli Online............................... 16
3. Dropshipping............................................................................ 16
a. PengertianDropshipping ...................................................... 16
b. Kelebihan dan Kelemahan Dropshipping ............................. 17

vi
4. Kajian Ekonomi Islam .............................................................. 21
a. Pengertian Ekonomi Islam ................................................... 21
b. Nilai atau Prinsip Ekonomi Islam......................................... 23
c. Tujuan Ekonomi Islam ........................................................ 32
B. Kajian Terdahulu ........................................................................... 33

BAB III METODE PENELITIAN


A. Pendekatan Penelitian ................................................................... 41
B. Lokasi Penelitian .......................................................................... 41
C. Subjek Penelitian .......................................................................... 41
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ..................................... 42
E. Teknik Analisis Data ..................................................................... 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Shopee .............................................................. 44


1. Sekilas Tentang Shopee............................................................. 44
2. Visi dan Misi Shopee ................................................................ 46
3. Dropship dalam Shopee ............................................................ 47
B. Temuan Penelitian ......................................................................... 48
1. Sistem Dropshipping dalam Jual Beli Online ............................. 48
2. Faktor yang Mempengaruhi Dropshipper Menggunakan
Aplikasi Shopee ........................................................................ 54
3. Mekanisme Sistem Dropshipping yang Dilakukan Dropshipper
Shopee Mahasiswa UIN SU ...................................................... 59
C. Pembahasan .................................................................................. 64
1. Mekanisme Jual Beli Online Sistem Dropshipping yang
Dilakukan Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU .................. 64
2. Kajian Ekonomi Islam Tentang Jual Beli Online Sistem
Dropshipping yang Dilakukan Dropshipper Shopee Mahasiswa
UIN SU .................................................................................... 68

vii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 81
B. Saran ............................................................................................ 82

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 83

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

viii
DAFTAR TABEL

2.1 Nilai Dasar dan Prinsip Umum Etika Bisnis Islam ........................................... 27
2.2Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 33

ix
DAFTAR GAMBAR

4.1 Logo Shopee.................................................................................................. 44


4.2 Halaman Depan Shopee ................................................................................. 45
4.3 Halaman Checkout ......................................................................................... 48

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar PertanyaanWawancara ........................................................... 87


Lampiran 2.Hasil Wawancara .............................................................................. 88

xi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perkembangan zaman yang semakin modern seperti saat ini dengan tingkat
kemajuan teknologi yang berkembang pesat baik secara langsung maupun tidak
langsung, telah memberikan kemudahan bagi manusia di berbagai bidang, salah
satunya yaitu dalam bidang perdagangan atau jual beli. Dalam menjalankan
keberlangsungan hidupannya, manusia tidak akan pernah lepas dari kegiatan jual
beli guna memenuhi kebutuhannya. Dengan bantuan teknologi yang semakin
baik, seluruh kemudahan bagi kegiatan manusia dapat di realisasikan atau di
wujudkan.
Teknologi merupakan sebuah perangkat untuk membantu aktivitas
kehidupan manusia dan dapat mengurangi ketidakpastian yang di timbulkan oleh
hubungan sebab akibat yang melingkupi dalam mencapai suatu tujuan. 1
Teknologi menghubungkan manusia dengan kemudahan dalam mencapai
berbagai hal yang tidak diketahui sebelumnya, melalui majunya perkembangan
teknologi komunikasi, sebuah media penghubung yang dinamakan internet pun
mulai tercipta dan mulai menyebar luas sebagai salah satu media komunikasi dan
media informasi.
Salah satu bentuk nyata, kemajuan teknologi yaitu dengan adanya internet.
Internet adalah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling
terhubung satu dengan lainnya. Kata internet berasal dari bahasa latin yaitu "inter"
yang berarti "antara". Internet merupakan jaringan yang terdiri dari milyaran
komputer yang ada di seluruh dunia. Internet melibatkan berbagai jenis komputer
serta topology jaringan yang berbeda. 2 mmmmmmmmmmmmmmmmmmm

1
AgungNeogroho, TeknologiKomunikasi, (Yogyakarta: GrahaIlmu, 2010), h. 2.
2
Termasmedia,Pengertian Internet, https://www.termasmedia.com/lainnya/internet/71-
pengertian-internet.html, Di unduhpadatanggal 07 Januari 2019.

1
Internet menawarkan berbagai fasilitas bagi penggunanya, salah satunya
yaitu fasilitas sebagai tempat jual beli.Tempat ini dapat digunakan sebagai
ladinguntuk berbisnis, bagi pebisnis online internet merupakan tempat untuk
mencari keuntungan. Hal ini dapat dicapai tentunya dengan mengoptimalkan
penggunaan internet hal yang ada. Mengoptimalkan penggunaan internet, pada
masa sekarang ini mulai di kenal dengan banyaknya bisnis yang memanfaatkan
internet sebagai medianya, yang dikenal dengan istilah jual beli (bisnis) online.
Jual beli (bisnis) online merupakan suatu kegiatan atau aktivitas yang
dilakukan di jaringan internet yang bertujuan untuk menghasilkan keuntungan
bagi seseorang/individu/organisasi atau kelompok yang melakukan kegiatan atau
aktivitas tersebut. 3 Dewasa ini pihak pedagang dan pihak pembeli tidak harus
bertemu secara langsung atau kontak fisik (face to face) dalam melakukan
kegiatan jual belinya. Tidak hanya itu, pedagang maupun pembeli dapat
melakukan transaksi dari jarak jauh, baik antar wilayah, pulau, antar negara,
bahkan sampai keseluruh dunia.
Jual beli (bisnis) online tidak mengenal ruang dan waktu, karena dapat
dilakukan dimana saja dan kapan saja, bahkan selama 24 jam. Oleh karena itu bisa
dikatakan bahwa jual beli (bisnis) online seperti tidak ada matinya, dengan pangsa
pasar yang luas ditambah lagi dengan berbagai kemudahan yang bisa didapatkan
maka bisnis ini menjadi hal yang tentu sangat menggiurkan untuk dilakukan.
Salah satu pilihan atau alternatif dalam jual beli online yang sekarang
sedang marak-maraknya (booming) dilakukan adalah jual beli online dengan
menggunakan sistem dropshipping. Kendala-kendala yang ditakuti atau yang akan
dihadapi seperti tidak ada modal dan waktu bisa diatasi dengan menggunakan
sistem dropshipping ini.
Dropshipping adalah satu sistem jual beli yang memungkinkan satu
individu atau perusahaan menjual barang tanpa harus menyimpan stok, dan

3
WahanaKomputer, Membangun Usaha BisnisDropshipping, (Jakarta: Gramedia,
2013),h. 2.
3

bahkan tanpa harus melakukan pengiriman sendiri. 4 Sistem ini berbeda dengan
sistem reselling yang mengharuskan seseorang memiliki barangdalam bentuk
ready stock, kemudian menjualnya kembali. Dalam sistem dropshipping
inikeuntungan didapat dari selisih harga antara harga grosir dan harga eceran.
Sistem ini menjadi salah satu bisnis yang diminati saat ini, karena selain hal ini
memberikan kemudahan bagi dropshipper, dengan sistem ini dropshipper tidak
perlu mengeluarkan modal yang besar untuk menyetok barang dan tidak perlu
direpotkan dengan pengiriman barang sendiri karena hal tersebut sudah di lakukan
langsung oleh produsen/supplier.
Melakukan kegiatan jual beli tentu tidak bisa dilakukan dengan asal atau
sembangan, ada aturan-aturan yang mengikatnya, apalagi jika jual beli dikaitkan
dengan agama, karena dalam jual beli terdapat dua pihak atau lebih yang salah
satunya tidak boleh merasa dirugikan, jika ada yang dirugikan maka batallah
transaksi jual beli tersebut.
Transaksi yang berlangsung jujur dan adil amatlah ditekankan dalam jual
beli atau bai’ oleh Al-qur’an dan Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana Hadist
Nabi Muhammad SAW: 5
Ibnu “Umar menyatakan bahwa seorang berkata kepada Nabi Muhammad
SAW: “sungguh saya ditipu dalam perdagangan”. Kemudian Beliau bersabda:
“Jika berlangsung jual beli, katakanlah: “jangan ada penipuan” lalu orang itu
pun selalu mengucapkannya. (Bukhari dan Muslim).
Dari hadist diatas menyatakan bahwa didalam jual beli jangan sampai ada
unsur penipuan, karena penipuan sudah pasti akan merugikan salah satu pihak
diantaranya. Oleh sebab itu Nabi Muhammad SAW menekankan bahwa dalam
melakukan kegiatan atau transaksi jual beli hendaklah berlangsungdengan jujur
(transparan) dan adil (tanpa unsur penipuan).

4
Beranda Agency, Dropshipping: Cara Mudah Bisnis Online, (Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2013), h. 3.
5
Muhammad Sharif Chaundhry, Sistem Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2012), h. 121.
4

Dalam ekonomi Islam jual beli atau bisnis haruslah berdasarkan prinsip-
prinsip atas nilai-nilai dasar etika dalam berbisnis, diantanya yaitu tauhid,
khilafah, ibadah, tazkiyah dan ihsan. Dari nilai dasar ini dapat diangkat ke prinsip
umum tentang keadilan, kejujuran, keterbukaan (transparansi), kebersamaan,
kebebasan, tanggungjawab dan akuntabilitas. 6
Sementara konsep jual beli online dengan sistem dropshipping ini
menimbulkan fenomena atau permasalahdimana penjual (dropshipper) tidak
memiliki secarang langsung barang yang akan diperjualbelikan, penjual hanya
bermodalkan foto dan keterangan barang yang akan dijual dari
produsen/supplier/toko pembuat barang tersebut tanpa harus menyetok barang
dan tanpa melihat wujud asli barang yang akan diperjualbelikan, hal ini bukan
tidak mungkin akan menimbulkan ketidakpastian terhadap barang yang akan
dijual dropshipper, apakah barang tersebut sesuai dengan dengan ketentuan yang
disebutkan oleh dropshipper kepada pembeli baik ukuran, bentuk, gaya dan lain
sebagainya,karena dropshipper sendiri pun belum melihat wujud asli barang yang
akan dijualnya tersebut.
Selain itu, dropshipper juga tidak melakukan pengiriman barang sendiri,
karena Supplierlah yang akan mengirimkan barang langsung kepada konsumen.
Namun yang menarik, nama pengirim yang tercantum tetaplah nama penjual
(dropshipper). Dalam sistem ini konsumen tidak mengetahui bahwa yang
mengirimkan barang sebenarnya bukanlah si penjual (dropshipper) melainkan
produsen/supplier dari barang tersebut. Dari situasi diatas, terlihat bahwa tidak
ada unsur kejujuran atau keterbukaan (transparan) yang dilakukan terhadap
penjual kepada pembeli, jelas hal ini bertentangan dengan prinsip atau nilai dasar
etika berbisnis (jual beli) dalam ekonomi Islam bahwa dalam jual beli harus
diterapkan prinsip kejujuran dan keterbukaan (transparan) antara penjual dan
pembeli.
Dewasa ini banyak orang yang menggunakan sistem jual beli ini sebagai
pekerjaan sampingan, karena proses dan cara kerjanya yang tidak merepotkan dan

6
Viethzal Rivai dan Antoni Nizar Usman, Islamic Economics & Finance: Ekonomi dan
Keuangan Islam Bukan Alternatif tetapi Solusi, (Jakarta: Gramedia Pustaka, 2012), h. 224.
5

tidak memerlukan modal yang besar. Sehingga kebanyakan pelaku jual beli online
dengan sistem dropshipping ini ialah anak muda atau seorang mahasiswa yang
memanfaatkan sistem ini untuk sumber tambahan atau pemasukan bagi mereka.
Dikarenakan tidak harus memiliki modal besar dan bisa dikerjakan sebagai
pekerjaan sampingan, banyak Mahasiswa UIN SU yang melakukan jual beli
online dengan sistem dropshipping ini. Tidak hanya itu, adanya beberapa situs
yang menyediakan jual beli online dengan menggunakan sistem dropshipping ini
juga turut mempermudah atau memperluas para dropshipper untuk melakukan
kegiatan jual beli online dengan sistem ini, salah satunya yaitu Shopee.
Shopee adalah salah satu marketplace di Indonesia yang cukup pesat,
dengan promosi yang gencar ecommerce ini mampu berdiri sejajar dengan
pesaing-pesaing terdahulunya. Menariknya disini, situs Shopee ini juga
menyedikan sistem dropshipping yang turut memudahkan para dropshipper untuk
melakukan kegiatan jual beli online.
Berdasarkanlatarbelakangtersebutmakapenulistertarikuntuk
melakukanpenelitiandenganjudul “ANALISIS JUAL BELI ONLINE DENGAN
MENGGUNAKAN SISTEM DROPSHIPPING DALAM KAJIAN EKONOMI
ISLAM (Studi Kasus Dropshipper ShopeeMahasiswa UIN SU)

B. Rumusan Masalah
Berdasarkanlatarbelakangmasalahdanpembatasanmasalahmakarumusanma
salah yang akandikajidalampenelitianiniadalah:
1. Bagaimana mekanisme dalam jual beli online dengan sistem
dropshipping yang dilakukan oleh dropshipper ShopeeMahasiswa
UIN SU?
2. Bagaimana analisis jual beli online dengan sistem dropshipping yang
dilakukan oleh dropshipper ShopeeMahasiswa UIN SU dalam kajian
Ekonomi Islam?
6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian


Tujuanpenulisdalampenelitianiniadalah :
1. Untukmengetahuisecaralangsungbagaimanamekanisme dalam jual
beli online dengan sistem dropshipping yang dilakukan oleh
dropshipperShopeeMahasiswa UIN SU.
2. Untukmengetahui atau menganalisisjual beli online dengan sistem
dropshipping yang dilakukan oleh dropshipper ShopeeMahasiswa
UIN SU dalam kajian Ekonomi Islam.

Manfaatpenelitianiniadalah :
1. Bagimahasiswa
Dapatmeningkatkanwawasandankhasanahkeilmuanterutamamengenaij
ual beli online dengan menggunakan sistem dropshipping.
2. BagiMasyarakat
Dapatdigunakansebagaidasaruntukmengambilkeputusan dalam
kegiatan atau transaksi jual beli online yang akan dilakukan.
3. BagiFakultasEkonomidanBisnis Islam Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara
Dapatdijadikanbahanreferensidalamrangkamendokumentasikandanme
nginformasikanhasilpenelitianini di FakultasEkonomidanBisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
7

BAB II
KAJIAN TEORITIS

A. Kajian Teoritis
1. Jual Beli
a. Pengertian Jual Beli
Jual Beli menurut bahasa/etimologi disebut dengan al-bai’ yang berarti
menjual, mengganti, dan menukar sesuatu dengan sesuatu yang lain. Kata al-bai’
dalam bahasa Arab terkadang digunakan untuk pengertian lawannya, yaitu kata
asy-syira’ (beli). Kata al-bai’ yang berarti jual, tetapi sekaligus juga berarti beli,
sehingga dalam adat sehari-hari, istilah al-bai’ diartikan jual beli. 7
Adapun jual beli menurut istilah/terminologi yang di maksud jual beli
adalah menukar barang dengan barang atau barang dengan uang dengan jalan
saling melepaskan hak milik dari satu kepada yang lain atas dasar saling
merelakan.8 Para ulama berbeda pendapat dalam mendefinisikannya, antara lain:
1) Menurut Ulama Hanafiah

ٍ ‫ص‬
‫وص‬ ٍ ٍ ‫مبا َدلَ ُ ٍ م‬
ُ َْ‫ت َما ل ِبَا ل َع َل َو ْجه َم‬ َُ
Artinya: “Pertukaran harta (benda) dengan harta berdasarkan
cara khusus (yang dibolehkan”
2) Menurut Imam Nawawi:

‫دما ل َتَْلمْيكا‬ ‫ٍ م‬
َ ‫ت َما ل ِب ل‬
ُ َ‫ُم َقا بَل‬
Artinya: “Pertukaran harta dengan harta untuk kepemilikan”
3) Manurut Ibnu Qudamah:

‫ك َوََتَلُّ َكا‬ ‫م‬


ً ‫ت الْ َمال ََتلْي‬
ُ َ‫ُمبَا َدل‬
Artinya:“Pertukaran harta dengan harta untuk saling menjadikan
milik”

7
Harun, Fiqh Muamalah, (Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2007), h. 66.
8
Yoyok Prasetyo, Ekonomi Syariah, (Medan: Aria Mandiri Group, 2018), h. 58-59.

7
8

Definisi lain dikemukakan ulama mazhab Maliki, Syafi’i, dan Hanbali.


Menurut mereka, jual beli adalah saling menukar harta dengan harta dalam bentuk
pemindahan milik dan pemilikan. Dalam hal ini mereka melakukan penekan
padakata “milik dan pemilikan” ada juga tukar menukarharta tersebut yang
sifatnya bukan pemilikan, seperti sewa-menyewa (ijarah).9
Sedangkan menurut Sayid Sabiq, jual beli adalah tukar menukar harta
dengan jalan suka sama suka (an-taradhin). Atau memindahkan kepemilikan
dengan adanya penggantian, dengan prinsip tidak melanggar syariah. 10
Dari beberapa definisi diatas, dapat dipahami bahwa inti jual beli ialah
suatu perjanjian tukar menukar benda atau barang yang mempunyai nilai secara
sukarela diantara kedua belah pihak, yang satu menerima benda-benda dan pihak
lain menerimanya sesuai dengan perjanjian atau ketentuan yang tealah dibenarkan
syara’ dan disepakati.Sesuai dengan ketentuan atau ketetapan hukum maksudnya
ialah memenuhi persyaratan-persyaratan, rukun-rukun, dan hal-hal lain yang ada
kaitannya dengan jual beli sehingga bila syarat-syarat dan rukunnya tidak
terpenuhi berarti tidak sesuai dengan kehendak syara’.

b. Dasar Hukum Jual Beli


Jual beli sebagai sarana tolong menolong antara sesama manusia dalam
memenuhi kebutuhannya mempunyai landasan yang kuat baik dari Al-Qur’an
maupun Hadist, diantaranya yaitu:
1) QS. Al-Baqarah (2): 275:



Artinya: “Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan


mengharamkan riba”11
9
Andi Intan Cahyani, Fiqh Muamalah, (Makasar: Alauddin University Press, 2013), h.
49-50.
10
Abdul Rahman Ghazaly, et. al., Fiqh Muamalat, (Jakarta: Kenncana Prenadamedia
Group. 2010), h. 67.
Departemen Agama RI,Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Surabaya:Pustaka Agung
11

Harapan, 2006), h. 58.


9

2) QS. An-Nisa’ (4): 29:






Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil,
kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan
suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu
membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu” 12

Ayat diatas menjelaskan tentang hukum transaksi secara


umum, lebih khusus kepada transaksi perdagangan dan bisnis jual
beli. Di dalam ayat diatas, Allah mengharamkan orang yang beriman
untuk memakan, memanfaatkan, menggunakan, (segala bentuk
transaksi lainnya) harta orang lain dengan jalan yang batil, yaitu
transaksi yang tidak dibenarkan oleh syariat. Kita dibolehkan untuk
melakukan transaksi terhadap harta orang lain dengan jalan
perdagangan dan saling ridha.
3) Hadist Nabi: “Dari Rifa’ah ibn Rafi’, bahwa Rasulullah Saw,
ditanyakan seorang sahabat mengenai pekerjaan (profesi) apa
yang paling baik, Rasulullah Saw ketika itu menjawab: Usaha
tangan manusia sendiri dan jual beli yang diberkati” (HR. Al-
Bazzah dan Al-Hakim).
4) Hadist Nabi, Radulullah menyatakan: jual beli itu didasarkan
kepada suka sama suka”. (HR. Al-Baihaqi)

12
Ibid., h. 6
10

5) Hadist Nabi, Rasulullah Saw, bersabda: “pedagang yang jujur


dan terpercaya itu sejajar (tempatnya disurga) dengan para
Nabi, para shiddiqin dan para syahada”. (HR. Tirmidzi).

c. Rukun dan Syarat Jual Beli


Dalam jual beli terdapat berbagai rukun dan syarat yang harus di penuhi.
Rukun jual beli ada tiga yaitu:
1) Ijab Qabul (shigat)
2) Orang-orang yang berakad (penjual dan pembeli)
3) Ma’kud alaih (objek akad)
Jual beli belum dikatakan sah sebelum ijab kabul, karena ijab kabul
menunjukkan kerelaan (keridhaan). Ijab kabul biasanya dilakukan dnegan lisan,
tetapi juga bisa dengan hal-hal lain yang mengandung atri ijab kabul.
Rukun pertama dalam masalah ijab kabul, ulama fiqh berbeda pendapat.
Menurut Ulama Syafiiyah: Tidak sah akad jual beli kecuali dengan shighat (ijab
kabul) yang diucapkan. Imam Malik berpendapat, bahwa jual beli itu telah sah
dan dapat dilakukan secara dipahami saja. Pendapat ketiga ialah penyampaian
akad dengan perbuatan atau disebutjuga dengan aqad bi al-mu’athah yaitu
mengambil dan memberikan dengan tanpa perkataan atau ijab kabul.
Sebagaimana seseorang mengambil sesuatu yang telah diketahui harganya,
kemudian ia mengambilnya dari penjual dan memberikan uangnya sebagai
pembayaran.
Rukun jual beli yang kedua ialah pihak-pihak yang terlibat dalam
melakukan akad, baik pembeli (musytari), penjual (bai’) atau pihak lainnya.
Syarat-syarat bagi pihak tersebut yaitu: Baligh dan berakal agar tidak mudah
tertipu.

Rukun Jual beli yang ketiga yaitu benda atau barang yang
diperjualbelikan, dimana syarat-syaratnya adalah sebagai berikut:
1) Suci atau mungkin untuk disucikan sehingga tidak sah penjualan
benda-benda najis seperti anjing, babi, dan lainnya.
11

2) Memberi manfaat menurut syara’, maka dialarang jual beli benda-


benda yang tidak boleh diambil manfaatnya menurut syara’.
3) Jangan ditaklikan, yaitu dikaitkan atau digantungkan kepada hal-
hal lain, seperti jiak ayahku pergi, kujual motor ini kepadamu.
4) Tidak di batasi waktu, seperti perkataan kujual motor ini kepada
tuan selama satu tahun, maka penjualan tersebut tidak sah sebab
jual beli merupakan salah satu sebab pemilikan secara penuh yang
tidak dibatasi apa pun kecuali ketentuan syara’.
5) Dapat diserahterimakan, maksudnya ialah barang tersebut dapat
diserahterimakan dengan cepat maupun lambat.
6) Milik sendiri, tidaklah sah menjual barang orang lain kecuali bila
dikuasakan untuk menjual atau barang-barang yang baru akan
menjadi miliknya.
7) Diketahui (dilihat), barang yang diperjualbelikan harus dapat
diketahui banyaknya, beratnya, takarannya, atau ukuran-ukuran
yang lainnya, maka tidaklah sah jual beli yang menimbulkan
keraguan salah satu pihak. 13

d. Macam-Macam Jual Beli


Jual Beli memiliki beberapa macam, yang di tinjau dari berbagai sudut,
ulama membagi macam-macam jual beli sebagai berikut:
1) Dilihat dari sisi objek yang diperjualbelikan, jual beli dibagi
kepada tiga macam, yaitu:
a) Jual beli muthlaqah, yaitu jual beli dengan pertukaran antara
barang atau jasa dengan uang, jual beli ini merupakan jual beli
yang sangat familiar atau yang biasa kita lakukan sehari-hari.
b) Jual beli sharf, yaitu jual beli antara satu mata uang dengan
mata uang lain. Menurut Fatwa DSN MUI No. 28/DSN-
MUI/III/2002, jual beli sharf adalah jual beli mata uang, baik

13
Ahmad Ifham Sholihin, Ekonomi Syariah, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2013), h.
59-60.
12

antara mata uang sejenis maupun antar mata uang yang


berlainan jenis. Dalam perkembangan era globalisasi saat ini,
dimana perdagangan antara negara menjadi suatu kebutuhan.
c) Jual beli muqayyadah, yaitu jual beli dengan pertukaran antara
barang dengan barang (barter), atau pertukaran antara barang
dengan barang yang dinilai dengan valuta asing.
2) Dilihat dari segi cara menetapkan harga, jual beli dibagi kepada
empat macam, yaitu:
a) Jual beli musawwamah (tawar menawar), yaitu jual beli biasa
ketika penjual tidak memberitahukan harga pokok dan
keuntungan yang didapatnya.
b) Jual beli amanah, yaitu jual beli ketika penjual
memberitahukan modal jualnya (harga perolehan barang). Jual
beli amanah dibagi kedalam tiga macam, yaitu:
1) Jual beli murabahah, yaitu jual beli ketika penjual
menyebutkan harga pokok pembelian barang dan
keuntungan yang didapatnya.
2) Jual beli muwadha’ah (discount), yaitu jual beli dengan
harga dibawah harga modal dengan jumlah kerugian yang
diketahui, untuk penjualan barang atau aktiva yang nilai
bukunya sudah sangat rendah.
3) Jual beli tauliyah, yaitu jual beli dengan harga modal
tanpa keuntungan dan kerugian.
c) Jual beli dengan harga tangguh, (ba’i bitsaman ajil), yaitu jual
beli dengan penetapan harga yang akan dibayar dikemudian
hari. Harga tangguh ini boleh lebih tinggi daripada harga tunai
dan bisa dicicil.
d) Jual beli muzayyadah (lelang), yaitu jual beli dengan
penawaran dari penjual dan para pembeli menawarnya.
Penawaran tertinggi terpiilih sebagai pembeli
13

3) Dilihat dari segi pembayaran, jual beli dbagi kepada empat


macam, yaitu:
a) Jual beli dengan penyerahan barang dan pembayaran langsung.
b) Jual beli dengan pembayaran tertunda (bai’ muajjal, yaitu jual
beli yang penyerahan barang secara langsung (tunai) tetapi
pembayaran dilakukan dikemudian dan bisa dicicil.
c) Jual beli dengan penyerahan barang tertunda (deferred
delivery), meliputi :
1) Jual beli salam, yaitu jual beli ketika pembelian membayar
tunai dimuka atas barang yang di pesan dengan spesifikasi
yang harus diserahkan kemudian.
2) Jual beli istishna’, yaitu jual beli yang pembelinya
membayar tunai atau bertahap atas barang yang di pesan
dengan spesifikasi yang harus diproduksi dan diserahkan
dikemudian
d) Jual beli dengan penyerahan barang dan pembayaran sama-
sama tertunda. 14

2. Jual Beli Online


a. Pengertian Jual Beli Online
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, jual beli adalah persetujuan
saling mengikat antar penjual, yakni pihak yang menyerahkan barang, dan
pembeli sebagai pihak yang membayar harga barang yang dijual. 15Dari definisi
diatas, dapat dipahami bahwa inti jual beli ialah suatu perjanjian tukar menukar
benda atau barang yang mempunyai nilai secara sukarela diantara kedua belah
pihak, yang satu menerima benda-benda dan pihak lain menerimanya sesuai
dengan perjanjian atau ketentuan yang tealah dibenarkan syara’ dan disepakati.

14
Ibid., h. 62-63.
15
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi
IV, (Jakarta: Gramedia Pustaka, 2008), h. 589.
14

Adapun kata Online terdiri dari dua kata, yaitu On (Inggris) yang berarti
hidup atau di dalam, dan Line (Inggris) yang berarti garis, lintasan, saluran atau
jaringan. Secara bahasa Online bisa di artikan “didalam jaringan” atau dalam
koneksi/sering di sebut juga dengan daring. Online adalah keadaan terkoneksi
dengan jaringan internet. Dalam keadaan online, kita dapat melakukan kegiatan
secara aktif sehingga dapat menjalin komunikasi, baik komunikasi satu arah
seperti membaca berita dan artikel dalam website maupun komunikasi dua arah
seperti chatting dan saling berkirim email.
Dalam istilah lain Online juga dapat diartikan sebagai keadaan atau
kondisi dimana sesesorang atau sekelompok orang terhubung kedalam sebuah
jaringan atau sedang menggunakan jaringan internet dan saling berkomunikasi. 16
Dari pengertian dan istilah diatas, maka dapat dipahami bahwa jual beli
online adalah persetujuan saling mengikat melalui internet antara penjual sebagai
pihak yang menjual barang dan pembeli sebagai pihak yang membayar harga
barang yang dijual. Jual beli secara online menerapkan sistem jual beli diinternet.
Tidak ada kontak secara langsung antara penjual dan pembeli. Jual beli dilakukan
melalui suatu jaringan yanag terkoneksi dengan menggunakan handphone,
komputer, tablet, dan lain-lain.

b. Perkembangan Jual Beli Online


Jual beli (bisnis) online telah ada sejak lama, tetapi menurut catatan yang
asa dimuat pada dekade tahun 1980-an. Jual beli (bisnis) online dimulai ketika
pertukaran data elektronik diciptakan, yang membantu perusahaan untuk
melaksanakan transaksi dalam perdagangan internasional, terutama impor dan
ekspor dari suatu negara ke negara lainnya.Penggunaan bisnis online ketika itu
masih dilakukan secara sederhana dengan menggunakan email.
Pada tahun 1990-an, bisnis online ini semakiin berkembang yang di
pelopori adanya perusahaan yang membeli barang melalui komputer dalam
bentuk CompuServe pada tahun 1992. Namun awal jual beli (bisnis) online yang

16
Wahana Komputer, Membangun Usaha Bisnis Dropshipping, (Jakarta: Gramedia,
2013),h. 2.
15

sebenarnya bisa dikatakan terjadi pada tahun 1995 yang di tandai dengan
berdirinya dua raksasa, yaitu Amazon dan Ebay yang memanfaatkan bisnis online
dalam perdagangan internasional, impor dan ekspor.
Langkah ini diikuti oleh Infact pada tahun 1999 dengan melakukan
penjualan riset di Internet.Setelah itu jual beli (bisnis) online semakin
berkembang, tidak saja di manca negara tetapi juga di Indonesia.Di Indonesia
sendiri, jual beli (bisnis) online diperkirakan muncul pertama kali pada tahun
1990-an. Tidak ada catatan yang pasti siapa yang pertama kali menggunakan
jaringan online dalam melaksanakan bisnisnya. 17
Pada era 2000-an hingga sekarang, sistem belanja via online terus
berkembang di seluruh dunia bahkan di Indonesia. Hal ini tentunya didukung oleh
semakin banyaknya pengguna internet di Indonesia baik di kota besar maupun
daerah. Di Indonesia, terdapat tiga jenis penjualan melalui internet yang
memungkinkan anda untuk belanja online. Sistem pertama adalah toko online,
situs toko online biasanya menyediakan segala jenis kebutuhan yang anda
butuhkan yang dibagi per kategori di dalam situsnya sendiri seperti MyBigMall,
Lazada atau berbagai toko online yang hanya menjual produk spesifik andalan
mereka.
Jenis jual beli online kedua adalah situs pasar online.Beberapa situs pasar
online di Indonesia seperti Berniaga, Kaskus, Olx dan sebagainya.Jenis situs jual
beli online ketiga adalah pasar media sosial yang memanfaatkan media sosial
untuk berjualan seperti menggunakan media sosial Instagram, Facebook, Twitter
dan berbagai media sosial lainnya.
Dikarenakan perkembangan situs belanja online yang pesat di Indonesia,
perilaku konsumen Indonesia juga sudah mulai berubah dan terbiasa dengan jual
beli (belanja) online. Dengan begitu, tren belanja online diyakini akan terus
meningkat di pasar Indonesia.

17
Ibid., h. 3.
16

c. Macam-Macam Sistem Jual Beli Online


Jual beli atau bisnis online adalah jenis bisnis yang sedang diminati oleh
banyak pengusaha saat ini.Berbagai macam sistem pun banyak diciptakan untuk
mendukung ide kreatif dalam berbisnis di dunia online, diantaranya yaitu sistem
dropshipping dan reselling.
1) Sistem Dropshipping
Sistem dropshipping ini merupakan suatu sistem jual beli online
dimana penjual (dropshipper) tidak perlu menyetokbarang atau
memiliki modal besar untuk melakukan kegiatan jual beli online.
Dropshipperhanya menawarkan informasi berupa foto/
keterangan barang terhadap konsumen, jika konsumen berminat
membeli barang tersebut maka barang akan di kirimkan langsung
dari pihak supplier dengan mengatasnamakan dropshipper.
2) Sistem Reselling
Sistem reselling merupakan sistem jual beli online dimana
penjual atau yang disebut dengan reseller harus menyediakan stok
barang terlebih dahulu untuk kemudian menjualnya kepada
konsumen. Bedanya dalam sistem ini penjual (reseller) akan
membelistokbarang tersebut dengan jumlah yang banyak atau
grosiragar mendapatkan harga yang murah. 18
3. Dropshipping
a. Pengertian Dropshipping
Sebelum membahas pengertian dropshipping, ada baiknya kita mengetahui
terlebih dahulu istilah-istilah yang akan ditemui dalam sistem ini. Dalam sistem
ini, ada beberapa istilah yang akan ditemui, salah satunya yaitu dropshipper.
Dropshipper adalah orang (penjual) yang menjual barang namun tidak melakukan
stock barang, dalam hal ini penjual hanya memamerkan atau memajang
gambar/foto kepada calon pembeli dan tidak melakukan pengemasan barang

18
Ruangguru.Co.Id, Dropship dan Reseller: Pengertian Dalam Online shop beserta
contohnya, https://www.ruangguru.co.id/pengertian-dropship-dan-reseller-dalam-online-shop-
beserta-contohnya-lengkap/, Diunduh pada tanggal 05 Januari 2019.
17

untuk dikirim kepda pembeli, karena hal tersebut akan dilakukan oleh orang
lain/seorang produsen (supplier). Sedangkan produsen (supplier) adalahpihak
yang membuat, menyediakan, menyalurkan dan memasarkan sampai kepada
pengemasan barang yang akan dikirim kepada pembeli.
Dropshipping merupakan sebuah sistem bisnis yang memungkinkan
seseorang untuk menjual berbagai macam produk langsung dari produsen/grosir
(supplier) kepada konsumen, tanpa perlu menyimpan stok serta melakukan
pengemasan dan pengiriman barang kepada konsumen.Bisnis ini sangat cocok
untuk seseorang yang ingin berjualan tetapi tidak mempunyai produk sendiri dan
tidak ingin di repotkan dengan urusan pengemasan dan pengiriman barang karena
semuanya dilakukan oleh pihak produsen atau grosir yang bertindak sebagai
supplier.19
Dropshipping adalah suatu usaha penjualan produk tanpa harus
memiliki produk apapun. Dropshipping ini merupakan kategori bisnis yang
tergolong mudah, karena tidak perlu menyetok barang dan dapat meminimalisir
resiko bahkan masalah pengiriman pun ditanggung oleh supplier.20Sistem ini
banyak diterapkan oleh para penggiat jual beli online. Mereka tidak harus
memiliki barang. Cukup memasang iklan atau foto produk di website, facebook,
twitter atau instagram dan media sosial lainnya, lalu jika ada pesanan, mereka
tinggal menghubungi pihak supplier atau grosir. Setelah itu pihak supplier atau
grosir yang mengirimkan barang langsung kepada pembeli dengan nama pengirim
yaitu dropshipper. Pada transaksi ini, dropshipper tidak memegang sama sekali
barang yang dia jual. Dengan demikian, konsumen tidak mengetahui bahwa
sejatinya ia membeli barang dari supplier (pihak kedua), dan bukan dari
dropshipper (pihak pertama).
Dropshippingjuga merupakan penjualan produk yang memungkinkan
dropshipper menjual barang ke pelanggan dengan bermodalkan foto dari

19
Catur Hadi Purnomo, Jualan Online Tanpa Repot dengan Dropshipping,
(Jakarta:Gramedia, 2012), h. 2.
20
Derry Iswidharmanjaya, Dropshipping Cara Mudah Bisnis Online, (Jakarta: Elex
Media Komputindo, 2012), h. 5.
18

supplier/toko tanpa harus menyetok barang dan menjual ke pelanggan dengan


harga yang di tentukanoleh dropshipper.Jadi, risiko dan modal bisnis ini sangat
kecil.Dalam sistem ini, dropshipper hanya menjadi perantara untuk konsumen
dengan pihak penjual/supplieryang sebenarnya.Pihak supplierinilah yang
menyediakan, menyimpan, dan kemudian mengirimkannya langsung kepada
konsumen.
Setelah pelanggan mentransfer uang ke rekening dropshipper, dropshipper
membayar kepada supplier sesuai dengan harga beli dropshipper (ditambahkan
dengan ongkos kirim ke pelanggan) serta memberikan data-data pelanggan (nama,
alamat, nomor ponsel) kepada supplier. Kemudian barang yang di pesan akan
dikirim oleh supplier ke pelanggan/pembeli. Namun, nama pengirim yang
tercantum tetaplah nama dropshipper.
Dari berbagai pengertian diatas dapat dipahami bahwa dropshipping
merupakan suatu sistem jual beli online dimana penjual tidak perlu menyediakan
atau melakukan stok barang, dalam hal ini penjual (dropshipper) hanya
melakukan penjualan menggunakan foto/ gambar dan keterang barang yang
diberikan oleh pihak supplier yang kemudian disebarkan kemedia sosial, dalam
hal ini dropshipper berperan dalam kegiatan mempromosikan barang kepada
pembeli. Dalam sistem ini, dropshipper juga tidak melakukan kegiatan
pengemasan barang yang akan dikirim ke pembeli karena hal tersebut akan
dilakukan langsung oleh seorang supplier. Pada transaksi ini, dropshipper tidak
memegang sama sekali barang yang dia jual dan konsumen juga tidak mengetahui
hal tersebut.

b. Kelebihan dan Kelemahan Dropshipping


Secara spesifik, ada 4 kelebihan atau keunggulan menggunakan sistem
dropshipping ini, diantaranya yaitu:
1) Akses Produk yang Luas
Melalui dropshipping anda dapat menjual apa saja yang
diinginkan. Peralatan elektronik, alat-alat rumah tangga, fashion,
19

buku, dan lain sebagainya. Inilah yang disebut dengan keluasaan


akses produk yang dapat dijual seorang dropshipper.
2) Resiko Bisnis yang Kecil
Untuk anda yang tidak ingin mendapat resiko yang tinggi dalam
bisnis namun ingin memperoleh keuntungan besar, maka sistem
dropshipping merupakan salah satu solusi yang terbaik. Hal ini
terlihat dari beberapa alasan, diantaranya yaitu: pertama, anda
bisa menghindari resiko produk tidak terjual. Masalah produk
yang tidak terjual, itu adalah urusan produsen/supplier. Sementara
tugas anda sebagai dropshipper, jelas hanya mempromosikan
produk. Kedua, anda tidak terjebak dalam resiko berubahnya
trend produk. Bagi dropsipper produk yang tidak sesuai lagi
dengan trend pasar, bisa ditinggalkan dan menggantinya dengan
produk baru secara cepat.
3) Bisnis ini sangat Praktis & Murah
Bisnis ini sangat praktis dan murah karena bisa dilakukan dimana
saja dan kapan saja, dan tidak memerlukan biaya yang mahal
untuk melakukan bisnis dengan sitem dropshipping ini. Karena
kita tidak perlu melakukan pembayaran gaji karyawan, karena
perkerjaan dapat dilakukan sendiri.
4) Tidak akan Kelelahan
Dalam sistem dropshipping ini, seorang dropshipper hanya
bertugas mencari konsumen dan selebihnya diserahkan pada
produsen/supplier.Dari mulai yang menghasilkan produk, yang
melakukan manjemen karyawan dan produksi, kemudian yang
mengemas dan mengirim produk, semua dilakukan oleh
supplier.Dari gambaran di atas, jelas terlihat bahwa dropshipping
merupakan bisnis yang praktis dan tidak akan kelelahan atau
kerepotan.
20

Selain memiliki kelebihan, sistem dropshipping ini juga memiliki


kekurangan, diantanya sebagai berikut:
1) Harga produksi tdak bisa dibuat oleh dropshipper.
2) Semua produk tidak bisa dimodifikasi atau di agnti oleh
dropshipper.
3) Produk bukan milik dropshipper sepenuhnya, karena dropshipper
hanya sebagai perantara dalam menjualkan produk.
4) Jika perusahaan pengelola mengalami kerusakan maka
dropshipper tidak bisa melakukan transaksi.
5) Transaksi penjualan dan keuntungan ditangani langsung oleh
pihak produsen atau supplier.21

Menurut Ahmad Syafii, jual beli dropshipping memiliki kelebihan dan


kelemahan, berikut beberapa kelebihan dan kekurangan jika menerapkan sistem
ini, khususnya bagi dropshipper:
1) Kelebihan Dropshipping
a) Menjadi dropshipper tidak direpotkan dengan stok barang.
b) Menjadi dropshipper tidak direpotkan waktu, sehingga jika
anda bekerja maka jual beli sistem ini menjadi bisnis
sampingan.
c) Menjadi dropshipper tidak direpotkan dengan kenaikan dan
penurunan harga.
d) Menjadi dropshipper tidak direpotkan biaya produksi.
e) Menjadi dropshipper tidak direpotkan proses pembuatan
produk.
f) Menjadi dropshipper tidak direpotkan dengan pengemasan
dan pengiriman barang, karena dilakukan oleh supplier.

21
Jefferly Helianthusonfri, Bisnis Praktis dan Fantastis dengan Droship, (Jakarta:
Gramedia, 2013), h. 5-8.
21

2) Kekurangan Dropshipping
a) Harga Produk tidak bisa dibuat sendiri oleh penjual
(dropshipper).
b) Semua produk tidak bisa di modifikasi, diganti atai diubah
oleh penjual (dropshipper).
c) Kesulitan memantau stok barang, karena barang yang dijual
tidak bersifat ready stock, tentu harus bolak balik
menghubungi supplieruntuk memastikan stok barang ada.
d) Produk bukan kepunyaan atau milik penjual (dropshipper)
sepenuhnya, karena dropshipper hanya sebatas perantara
dalam artian sebatas menjual dan mempromosikan saja.
e) Kesulitan menjawab komplain dari konsumen, mengingat
barang yang dijual tidak secara langsung dikirim sendiri oleh
dropshipper, maka bisa saja saat konsumen atau pembeli
melakukan komplain (misal karena ada cacat atau kerusakan
barang yang diterima pembeli) dropshipper akan mengalami
kesulitan tersendiri. Tentu dropshipper tidak bisa mengelak
dari tanggung jawab kepada pembeli karena mereka
beranggapan dropshipper adalah penjual langsung. 22

4. Kajian Ekonomi Islam


a. Pengertian Ekonomi Islam
Ekonomi Islam (syariah) adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang
berupaya untuk memandang, menganalisis, dan akhirnya
menyelesaikanpermasalahan-permasalahan ekonomi dengan cara-cara Islam, yaitu
berdasarkan atas ajaran agama Islam, yaitu Al Qur'an dan As-Sunnah.

22
Ahmad Safii, Step by Step Bisnis Dropshipping dan Reseller, (Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2013), h. 5-6.
22

Untuk memperjelas pengertian tentang ekonomi Islam, disini akan


diberikan beberapa definisi yang disebutkan oleh beberapa pakar tentang ekonomi
Islam, antara lain:
1) Menurut Muhammad Abdul Mannan, ekonomi Islam adalah
adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-
masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam.
2) Menurut Muhammad Nejatullah Siddiqi, ekonomi Islam adalah
respons pemikir Islam (muslim) terhadap tantangan ekonomi pada
masa tertentu. Dalam usaha keras ini mereka dibantu oleh Al-
Qur’an dan As-Sunah, akal dan ijtihad serta pengalaman.
3) Menurut M. Umar Chapra, ekonomi Islam adalah sebuah
pengetahuan yang membangun upaya realisasi kebahagiaan
manusia melalui alokasi dan distribusi sumber daya yang terbatas
yang berada dalam koridor yang mengacu pada pengajaran Islam
tanpa perilaku makroekonomi yang berkesinambungan dan tanpa
ketidakseimbangan lingkungan.
4) Menurut Yusuf Qardhawi, ekonomi Islam adalah ekonomiyang
didasarkan pada ketuhanan. Sistem ini bertitik tolak dari Allah,
bertujuan akhir kepada Allah, dan menggunakan sarana yang
tidak lepas dari syari’at Allah.
5) Menurut S.M. Hasanuzzaman, ekonomi islam adalah pengetahuan
dan aplikasi ajaran-ajaran dan aturan-aturan syariah yang
mencegah ketidakadilan dalam pencarian dan pengeluaran
sumber-sumber daya, guna memberikan kepuasan bagi manusia
dan memungkinkan mereka melaksanakan kewajiban-kewajiban
mereka terhadap Allah dan masyarakat. 23
Dari beberapa definisi tersebut dapat diketahui bahwa ilmu ekonomi Islam
bukan hanya kajian tentang persoalan nilai, tetapi jga dalam bidang kajian
keilmuan. Keterpaduan antara ilmu dan nilai menjadikan ekonomi Islam sebagai

23
Abdul Manan, Hukum Ekonomi Syaria: Dalam Perspektif Kewenangan Peradilan
Agama, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2012), h.6-8.
23

konsep yang integral dalam membangun keutuhan hidup bermasyarakat. Ekonomi


Islam sebagai ilmu menjadikan ekonomi Islam dapat dicerna dengan metode-
metode ilmu pengetahuan pada umumnya, sedangkan ekonomi Islam sebagai nilai
menjadikan ekonomi Islam relevan dengan fitrah hidup manusia.

b. Nilai atau Prinsip Ekonomi Islam


Islam sebagai agama yang telah sempurna sudah barang tentu memberikan
rambu-rambu atau ketentuan-ketentuan dalam melakukan berbagai transaksi,
istilah al-tijarah, al-bai’, tadayantum, dan isytara yang disebutkan dalam Al-
Qur’an sebagai pertanda bahwa Islam memiliki perhatian yang serius tentang
dunia usaha atau perdagangan. Kemudian yang menjadi nilai tumpuan tegaknya
sistem ekonomi Islam adalah sebagai berikut:
1) Nilai dasar Sistem Ekonmi Islam
a) Hakikat kepemilikan adalah kemanfatan, bukan penguasaan.
b) Keseimbangan ragam aspek dalam diri manusia.
c) Keadilan antar sesama manusia.
2) Nilai Instrumental Sistem Ekonomi Islam
a) Kewajiban zakat
b) Larangan riba
c) Kerjasama ekonomi
d) Jaminan sosial
e) Peranan negara
3) Nilai Filososfi Sistem Ekonomi Islam
a) Sistem ekonomi Islam bersifat terikat yakni nilai.
b) Sistem ekonomi Islam bersifat dinamis, dalam artian
penelitian dan pengembangannya berlangsung terus menerus.
4) Nilai Normatif Sistem Ekonomi Islam
a) Landasan akidah
b) Landasan akhlak
c) Landasan syariah Islam
d) Al-Qur’an
24

e) Ijtihad, meliputi qiyas,maslahah mursalah, istihsan, istishab,


dan urf.24

Dalam menjalankan usaha dagangnya atau jual beli, seorang muslim tetap
harus berada dalam rambu-rambu atau ketentuan tersebut. Rasulullah saw, telah
memberikan contoh yang dapat diteladani dalam berbisnis, diantaranya yaitu:
1) Kejujuran (Transparansi)
Menurut Qardhawi, kejujuran adalah puncak moralitas dan
karakteristik yang paling menonjol dari orang-orang beriman.
Tanpa kejujuran, agama tidak akan berdiri tegak dan kehidupan
dunia tidak akan berjalan baik. Begitu pun bisnis atau jual beli
tidak akan berjalan baik tanpa ditopang oleh pemilik maupun
karyawan yang jujur.25
Syariat Islam sangat konsen terhadap anjuran dalam berpegang
teguh terhadap nilai-nilai kejujuran dalam bertransaksi. Firman
Allah dalam Surah Al-Ahzab (33) ayat 70:



Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah


kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan
yang benar”26
2) Keadilan
Islam sangat menganjurkan untuk berbuat adil dalam berbisnis
dan melarang berbuat curang atau berlaku dzalim. Al-qur’an
memerintahkan kepada kaum mulim menimbang dan mengukur
dengan cara yang benar dan jangan sampai melakukan

24
Irham Sholihin, Ekonomi Syariah, h. 10-11.
25
Fordebi dan Adesy, Ekonomi dan Bisnis Islam: Seri Konsep dan Aplikasi Ekonomi dan
Bisnis Islam, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2016), h. 92.
26
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 604.
25

kecurangan dalam bentuk pengurangan takaran dan timbangan.


Sebagaimana firman Allah Swt dalam Surah Hud (11) : 85:




Artinya : Syu’aib berkata: “Hai kaumku, cukupkanlah
takaran dan timbangan dengan adil, dan
janganlah merugikan manusia terhadap hak-
hak mereka, dan janganlah kamu membuat
kejahatan di muka bumi dengan membuat
kerusakan.27
firman Allah Swt, dalam Surah Al-Isra’ (17): 35.




Artinya: ”Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar,
dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang
lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”

Ayat diatas menjelaskan bahwa dalam melakukan jual beli atau


berniaga, hendaknya mencukupkan/menyempurnakan takaran
dengan benar dan adil. Dan Sebagai seorang pebisnis dilarang
untuk merugikan manusia terhadap hak-hak yang harus mereka
terima dari kegiatan jual beli yang dilakukan. Jika keadilan dalam
berbisnis ini dapat dilakukan pelaku didalamnya (baik penjual
maupun pembeli), maka hal itulah yang lebih baik akibatnya
terhadap kebidupan merekadi dunia maupun di akhirat.

3) Amanah

27
Ibid., h. 389.
26

Sifat amanah erat kaitannya dengan sifat kejujuran (shiddiq). Sifat


amanah sendiri merupakan refleksi dari kuat atau tipisnya iman
seseorang. Konsekuensi amanah menghendaki tiap-tiap orang
memberikan hak milik orang lain, baik itu kecil maupun besar. Ia
tidak mengambil selain haknya sendiri dan tidak mengurangi hak-
hak orang lain yang menjadi kewajibannya untuk
memberikannya.
4) Nasihat-menasihati
Yang dimaksud dalam nasihat disini adalah tiap individu yang
terlibat dalam usaha bisnis selalu menyayangin kebaikan dan
keutamaan bagi orang lain sebagaimana ia mencintai kebaikan itu
bagi dirinya sendiri misalnya, dalam konteks jual beli, setiap
orang yang terlibat dalam transaksi harus menjelaskan sifat-sifat
dan ciri-ciri barang yang diperjualbelikan sehingga kalau ada
cacat dapat diketahui si pembeli.
5) Barang yang dijual harus halal dalam hal zat dan cara
memperolehnya
Berbisnis atau kegiatan jual beli dalam Islam boleh dengan siapa
pun tanpa melihat agama dan keyakinan mitra bisnis. Ini
persoalan muamalah duniawiah, yang penting barang yang
diperjualbelikan adalah barang yang halal. Halal dan haram
adalah persoalan prinsip. Memperdagangkan atau melakukan
transaksi barang yang haram, misalnya alkohol, obat-obat
terlarang, dan barang yang gharar, jelas dilarang dalam Islam.

Berikut ini terdapat prinsip-prinsip halal dan haram dalam Islam,


diantaranya yaitu:
a) Prinsip dasarnya adalah diperbolehkan segala sesuatu.
b) Untuk membuat absah dan untuk melarang adalah hak Allah
semata.
27

c) Melarang yang halal dan membolehkan yang haram sama


dengan syirik.
d) Larangan atas segala sesuatu didasarkan atas sifat najis dan
melukai. Apa yang halal adalah yang dibolehkan, dan yang
haram adalah yang dilarang.
e) Apa yang mendorong pada yang haram adalah juga haram.
f) Menganggap yang haram sebagai halal adalah dilarang.
g) Niat yang baik tidka membuat yang haram bisa diterima.
h) Hal-hal yang meragukan sebaiknya dihindari.
i) Yang haram terlarang bagi siapa pun.
j) Keharusan menentukan adanya pengecualian.

Secara Umum Islam menawarkan nilai-nilai dasar atau prinsip-prinsip


umum yang penerapannya dalam bisnis disesuikan dengan perkembangan zaman
dan mempertimbangkan dimensi ruang dan waktu. Nilai-nilai dasar etika bisnis
dalam Islam adalah yaitu tauhid, khilafah, ibadah, tazkiyah dan ihsan. Dari nilai
dasar ini dapat diangkat ke prinsip umum tentang keadilan, kejujuran, keterbukaan
(transparansi), kebersamaan, kebebasan, tanggungjawab dan akuntabilitas. Semua
ini akan lebih mudah dipahami dalam bentuk tabel berikut ini:
Tabel 2.1 Nilai Dasar dan Prinsip Umum Etika Bisnis Islam.
Nilai Dasar Prinsip Umum Pemaknaan
Tauhid Keteraturan dan a. Integritas antar semua bidang
integritas kehidupan: agama, ekonmi, sosial
dan ssial-polirik-budaya.
b. Kesatuan antara kegiatan bisnis,
moralitas, dan pencarian ridha Allah.
c. Kesatuan pemilikan manusia dengan
pemilihan Tuhan. Kekayaan (sebagai
hasil bisnis) merupakan amanah
Allah. Karena itu dalam kekayaan
terkandung kewajiban sosial.
28

Kesamaan Tidak ada diskriminasi diantara pelaku


bisnis atas dasar pertimbangan ras,
warna kulit, jenis kelamin, atau agama.
Khilafah Intelektualitas Kemampuan kreatif dan konseptual
pelaku bisnis yang berfungsi
membentuk, mengubah, dan
mengembangkan semua potensi
kehidupan alam semesta menjadi
sesuatu yang konkret dan bermanfaat.

Kehendak Bebas Kemampuan bertindak pelaku bisnis


tanpa pelaksanaan dari luar, sesuai
parameter ciptaan Allah.

Tanggung jawan Kesediaan pelaku bisnis bertanggung


dan Akuntabilitas jawab dan mempertanggungjawabkan
tindakannya.
Ibadah Penyerahan Total a. Kemampuan pelaku bisnis
membebaskan diri dari berbagai
ikatan penghambatan, menyerahkan
kepada ciptaannya sendiri dan
terhadap kekuasaan dan kekayaan
b. Kemampuan pelaku bisnis
menjadikan penghambatan manusia
kepada Tuhan sebagai wawasan batin
sekaligus komitmen yang berfungsi
memberikan arah, tujuan, dan
pemaknaan terhadap aktivitas
kegiatan bisnisnya.
29

Tazkiyah Kejujuran Kejujuran pelaku bisnis tidak


mengambil keuntungan hanya untuk
dirinya sendiri dengan cara menyuap,
menimbun barang, berbuat curang dan
menipu serta memanipulasi barang dari
degi kualitas dan kuatitasnya.
Keadilan Kemampuan pelaku bisnis menciptakan
keseimbangan dalam transaksi (tidak
mengurangi timbangan) dan
membebaskan penindasan, misalnya
riba dan monopoli usaha.

Keterbukaan Kesediaan pelaku bisnis menerima


pendapat orang lain yang lebih baik dan
lebih benar, serta menghidupkan potensi
dan inisiatif yang konstruktif, kreatif
dan positif.
Ihsan Kebaikan bagi Kesediaan pelaku bisnis memberikan
orang lain kebaikan kepada orang lain, misalnya
penjadwalan ulang, menerima
pengembalian barang yang tekah dibeli,
pembayaran utang sebelum jatuh tempo.
Kebersamaan Kebersamaan pelaku bisnis dalam
membagi dan memikul beban sesuai
kemampuan masing-masing,
kebersamaan dalam memikul tanggung
jawab sesuai beban tugas, dan
kebersamaan dalam menikmati hasil
bisnis secara proposional.
30

6) Tidak ada unsur penipuan


Penipuan atau al-tadlis sangat dibenci Islam, karena hanya akan
merugikan orang lain, dan sesungguhnya juga merugikan diri
sendiri. Seorang penjual mengatakan kepada seorang pembeli
bahwa barang dagangannya berkualitas dengan baik, tetapi ia
menyembunyikan kecacatan yang ada dalam barang tersebut
dengan maksud agar transaksi dapar berjalan dengan lancar.
Setelah terjadi transaksi, barang sudah pindah ke tangan pembeli,
ternyata ada cacat dalam barang tersebut. Hal tersebut jelas
terdapat unsur penipuan didalamnya.28

Ekonomi dalam Islam juga harus mampu memberikan kesempatan seluas-


luasnya kepada setiap pelaku usaha. Selain itu, ekonomi islam (syariah)
menekankan empat sifat, antara lain:
1) Kesatuan (unity)
Kesatuan yang dimaksud disini ialah kesatuan sebagaimana
terefleksikan dalam konsep tauhid yang memadukan keseluruhan
aspek kehidupan muslim baik dalam bidang ekonomi, politik,
sosial menjadi keseluruhan yang homogen, serta mementingkan
konsep konsistensi dan keteraturan yang menyeluruh.Dari konsep
ini maka islam menawarkan keterpaduan agama, ekonomi, dan
sosial demi membentuk kesatuan.Atas dasar pandangan ini pula
maka etika dan bisnis menjadi terpadu, vertikal maupun
horisontal,membentuk suatu persamaan yang sangat penting
dalam sistem Islam.
2) Keseimbangan (equilibrium)
Sistem ekonomi syariah memandang keseimbangan merupakan
sesuatu hal yang mutlak untuk diamalkan olek pelaku ekonomi.
Keseimbangan merupakan syarat mutlak untuk tercapainya
kesejahteraan masyarakat. keseimbangan ini harus teraplikasi

28
Viethzal Rivai, Islamic Economics & Finance, h. 219-227.
31

sedemikian rupa antara anggota masyarakat yang melakukan


hubungan ekonomi.
3) Kebebasan (free will)
Dalam sistem ekonomi syariah manusia sebagai khalifah
pemegang amanah Allah di muka bumi. Dalam melakukan
aktivitas (termasuk aktivitas ekonomi) diberikan keleluasaan
untuk memilih apa yang terbaik untuk dirinya. Namun demikian
sebagai hamba Allah kepadanya akan diminta
pertanggungjawaban atas segala sesuatu yang dilakukannya itu.
4) Tanggungjawab (responsibility)
Dalam sistem ekonomi syariah manusia sebagai khalifah
pemegang amanah Allah di muka bumi. Dalam melakukan
aktivitas (termasuk aktivitas ekonomi) diberikan keleluasaan
untuk memilih yang terbaik untuk dirinya. Namun demikian
sebagai hamba Allah kepadanya akan diminta
pertanggungjawaban atas segala sesuatu yang dilakukannya. 29

Menurut Yusuf Qardhawi, Islam mempunya etika dalam berdagang


(berbisnis), yaitu:
1) Menegakkan larangan memperdagangkan barang-barang yang
diharamkan.
2) Bersikap benar, amanah, dan jujur.
3) Menegakkan keadilan dan mengharamkan bunga.
4) Menerapkan kasih sayang dan mengharamkan monopoli.
5) Menegakkan toleransi dan persaudaraan.
6) Berpegang pada prinsip bahwa perdagangan adalah bekal menuju
akhirat. 30

29
Bayu Pramutoko, Ekonomi Islam, https://bayu96ekonomos.wordpress.com/modul-
materikuliah/ekonomi-islam/, Diunduh pada tanggal 05 Januari 2019.
30
Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, (Jakarta: Gema Insani Press, 2001),
h. 173.
32

Etika bisnis mengatur aspek hukum kepemilikkan, pengelolaan dan


pendistribusian harta. Sehingga etika bisnis syariah yaitu:
1) Menolak monopoli
2) Menolak eksploitasi
3) Menolak diskriminasi
4) Menuntut keseimbangan antara hak dan kewajiban
5) Terhindar dari usaha tidak sehat 31

c. Tujuan Ekonomi Islam


Segala aturan yang diturunkan Allah Swt dalam sistem Islam mengarah
pada tercapainya kebaikan, kesejahteraan, keutamaan, serta menghapuskan
kejahatan, kesengsaraan, dan kerugian pada seluruh ciptaan-Nya. Demikian pula
dalam hal ekonomi, tujuannya adalah membantu manusia mencapai kemenangan
didunia dan di akhirat.
Seorang Fukaha asal Mesir, Muhammad Abu Zahrah mengatakan ada tiga
sasaran hukum Islam yang menunjukkan bahwa Islam diturunkan sebagai rahmat
bagi seluruh umat manusia, yaitu:
1) Penyucian jiwa agar setiap muslim bisa menjadi sumber kebaikan
bagi masyarakat dan lingkungannya.
2) Tegaknya keadilan dalam masyarakat. Keadilan yang dimaksud
mencakup aspek kehidupan di bidang hukum dan muamalah.
3) Terciptanya maslahah (merupakan puncaknya). Para ulama
sepakat bahwa maslahah yang menjadi pucak sasaran diatas
mencakup lima jaminan dasar, yaitu:
a) Keselamatan keyakinan agama (al-din)
b) Keselamatan jiwa (al-nafs)
c) Keselamatan akal (al-aql)
d) Keselamatan keluarga dan keturunan (al-nash)
e) Keselamatan hartan benda (al-mal)

31
Mardani, Hukum Bisnis Syariah, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2014), h. 26.
33

Tujuan dasar ekonomi Islam adalah mewujudkan kebahagiaan (falah) para


pemeluknya di dunia dan di akhirat, serta untuk mewujudkan persaudaraan di
antara para anggota masyarakat Muslim (ummah).32

B. Kajian Terdahulu
Sebelum melakukan sebuah penelitian, penulis terlebih dahulu melakukan
review studi terdahulu dan menentukan beberapa penelitian yang sejenis dan
relevan.Dalam kegunaan untuk mengetahui hasil yang telah diteliti oleh peneliti
terdahulu, sekaligus menjadi acuan dan perbandingan untuk mendobrak kegiatan
penelitia.
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
Nama JudulPenelit Tujuan Metode Hasil Penelitian
Peneliti ian Penelitian Penelitian
Rudiana Transaksi untuk Kualitatif Transaksi
(2015) Dropshipping mengetahui dropshiiping
Dalam konsep dapat dikatakan
Perspektif transaksi tidak sejalan
Ekonomi dropshipping dengan konsep
Syariah sejalan atau bai’ as-salam,
tidak dengan karena terdapat
konsep bai’ perbedaan rukun
as-salam dan syarat antara
keduanya,
dropshipping
tidak memiliki
wilayah
(kekuasaan)
terhadap barang

32
Viethzal Rivai, Islamic Economics & Finance, h. 11.
34

untuk di jual dan


mengatasanamaka
n label pengirim
barang namun
tidak melakukan
pengiriman, yang
seolah-oleh
dropshipper
adalah pemilik
serta pengirim
barang
sesungguhnya.
Dengan demikian,
dropshipper telah
menjual barang
yang tidak
dimiliki.
Putra Jual Beli Mengetahui Kualitatif Skema jual beli
Kalbuadi Online gambaran online dengan
(2015) Dengan mengenai sistem
menggunak sistem dropshipping ini
Sistem dropshipping memiliki
Dropshipping dalam jual kesamaan dengan
Menurut beli online akad bai’ as-
Sudut dan salam & akad
Pandang mengetahui wakalah, dimana
Akad Jual kesesuaian skema
Beli Islam sistem dropshipping juga
(Studi Kasus dropshipping terdapat muslam
Pada Forum ini dengan (pembeli),
KASKUS) akad jual beli muslam ilaih
35

dalam Islam. (penjual), muslim


fiihi (objek
barang) dan
sighat (ijab qabul)
selain itu juga
terdapat
supplieryang
mewakili barang
kepada
dropshipper,
sistem
dropshipping ini
memenuhi rukun
dan syarat sah
yang berlaku
dalam hukum
fikih dan
termasuk kedalam
jual beli online
yang
diperbolehkan.

Zainuddin Transaksi Mengetahui Kualitatif Mekanisme yang


(2017) Jual Beli mekanisme dilakukan dalam
Online secara transaksi dropshipping
Dropshipping Online yaitu penjual
dalam Dropshipping mengupload foto-
Perspektif , mengetahui foto menarik di
Hukum Islam faktor-faktor media sosial,
(Analisis Bai’ yang dengan kalimat
Gharar) mempengaru promosi dan
36

hi pihak- mencantumkan
pihak untuk nomor Whatsapp,
melakukan Faktor-faktor
transsaksi yang
dropshipping mempengaruhi
serta pihak-pihak
memahami melakukan
tinjauan transaksi
hukum islam dropshipping
terhadap ialah karena tidak
transaksi jual perlu
beli online mengeluarkan
secara modal yang besar,
dropshipping. faktor
lingkungan,
waktu bekerja
yang fleksibel,
laba yang
dijanjikan cukup
menarik, transaksi
jauh lebih mudah,
tidak ada resiko
yang besar,
Kemudian
tinjauan hukum
Islam terhadap
transaksi jual beli
online secara
dropshipping ini
telah ditegasskan
oleh Al-Qur’an
37

&Hadist tentang
kebolehan dan
hal-hal yang
dilarang dalam
transaksi tersebut,
“Allah
menghalalkan
jual beli dan
mengharamkan
riba” dan segala
bentuk transaksi
jual beli yang
mengandung
unsur gharar
(ketidakjelasan
barang yang
diperjualbelikan)
Juhrotul Tinjauan Menjelaskan Kualitatif Transaksi jual
Khulwah Hukum Islam sistem jual beli dropship
(2013) Terhadap beli dropship merupakan
Sistem Jual yang telah transaksi yang
Beli dipraktekkan dibolehkan,
Dropship didalam apabila barang
masyarakat yang
dan diperjualbelikan
menjelaskan dimiliki atau
tinjauan sudah mendapat
hukum Islam ijin untuk
terhadap diperjualbelikan.
mekanisme Transaksi jual
sistem jual beli yang selama
38

beli dropship ini beredar


dimasyarakat
merupakan jual
beli yang
dibolehkan,
karena tidak
melanggar
ketentuan-
ketentuan yang
sudah berlaku
dalam hukum
Islam, baik dalam
segi syarat-syarat
jual beli, akad,
kepemilikan,
terhindar dari
gharar,
mengandung
kemanfaatan dan
lain-lain,
transaksi jual beli
dropship ini pada
dasarnya adalah
mubah.
M. Hasan Tinjauan Untuk Deskriptif Resiko jual beli
Subkhy Hukum Islam mengetahui Kualitatif sistem
(2017) Tentang resiko jual dropshipping di
Resiko Jual beli dengan Desa
Beli Sistem sistem Waringinsari
Dropshipping dropshipping Barat bisa dialami
(Studi di dan oleh salah satu
39

Desa mengetahui pihak yaitu


Waringinsari tinjauan pembeli, resiko
Barat, Kec. hukum Islam tersebut yaitu:
Sukharjo, tentang pertama,
Kab. resiko jual penipuan dengan
Pringsewu) beli dengan tidak
sistem dikirimkannya
dropshipping barang setelah
di Desa pembeli
Waringinsari melakukan
Barat. transfer uang,
Kedua, barang
tidak sesuai
dengan pesanan,
Ketiga, lambatnya
waktu
pengiriman.
Kemudian
tinjauan hukum
Islam tentang
resiko jual beli
sistem
dropshipping di
Desa
Waringinsari
Barat
diperbolehkan,
karena pembeli
sudah mengetahui
resiko yang akan
diterima jika
40

melakukan jual
beli dengan
sistem
dropshipping
tersebut, maka
ada unsur
kerelaan dalam
kasus ini.
8

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dimana menurut
Sukmadinata, penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap
kepercayaan, persepsi, pemikiran seseorang secara individual maupun
kelompok33.
Objek penelitian kualitatif adalah seluruh bidang atau aspek kehidupan
manusia, yakni manusia dan segala sesuatu yang dipengaruhi manusia. Objek
penelitian ini adalah dalam bidang fashion seperti pakaian, jilbab, sepatu dan lain
sebagainya yang terkait dengan barang yang dijual dropshipper Shopee.

B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
yang berada di Jalan Williem Iskandar Pasar V Kenangan Baru, Medan Estate,
Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara.

C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU
sebanyak 8 orang. Alasan peneliti memilih kedelapan informan diatas ialah karena
informan diatas merupakan Mahasiswa UIN SU yang melakukan usaha jual beli
online dengan menggunakan sistem dropshipping dalam kegiatan jual belinya,
sehingga dapat dijadikan sumber data bagi peneliti untuk mendapatkan informasi
tentang transaksi jual beli online secara dropshipping tersebut. Kedelapan
Informan diatas diantaranya yaitu:
No. Nama Jurusan
1. Sari Nur Insani Perbankan Syariah

33
Muh. Fitrah dan Luthfiyah, Metodologi Penelitian, (Jawa Barat: CV Jejak, 2017), h. 44.
9

2. Yayuk Annisa Jinayah


3. Firdha Alviyani Ilmu Pengetahuan Sosial
4. Septy Adelia Ekonomi Islam
5. Rizka Dwi Pangestika Ekonomi Islam
6. Intan Permata Hati Siregar Pendidikan Guru Madrasah Iftidaiyah
7. Bella Pratiwi Br. Pasi Manajemen Dakwah
8. Annisa Setyoningrum Perbankan Syariah

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data


Teknik dan instrumen pengumpulan data merupakan langkah yang utama
dalam sebuah penelitian. Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan
beberapa metode atau teknik untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam
menyusun penelitian ini. Untuk dapat menyelesaikan penelitian ini, penulis
melakukan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu:
1. Wawancara Mendalam (indepth interview)
Wawancara merupakan salah satu cara pengumpulan data dalam suatu
penelitian. Karena menyangkut data, maka wawancara merupakan elemen
penting dalam proses penelitian. Pada penelitian ini metode pengumpulan
data di dapat dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan
Mahasiswa UIN SU yang berjualan online dengan menggunakan sistem
dropshipping dan menjual atau membeli barang di aplikasi shopee atau
disebut dengan dropshipper shopee.
2. Dokumentasi
Pengumpulan data diambil dari dokumentasi-dokumentasi yang penulis
dapatkan selama kegiatan observasi. Mendapatkan data yang diperlukan,
mengumpulkan dan mempelajari dipandang mewakili, relevan dan
berhubungan dengan objek penelitian. 34

34
Muhammad Teguh, Metodelogi Penelitian Ekonomi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2005), h. 133.
10

E. Teknik Analisis Data


Dalam suatu peneitian, analisis data merupakan tahap yang penting karena
analisis data sangat menentukan kualitas hasil penelitian. Analisis data dalam
penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di
lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Nasution menyatakan analisis telah
dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan,
dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. 35
Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif, dimana
setelah pengumpulan data yang di dapat dari lapangan, seperti informasi yang
didapat dari hasil wawancara, kemudian observasi yang merujuk pada buku,
jurnal, data dari media sosial, dan lain sebagainya. Data-data yang diperoleh
tersebut kemudian dipilah menjadi satu yang dapat dikelola, menemukan pola
yang kemudian dapat di kelola menjadi satu yang dapat membantu peneliti untuk
pengambilan kesimpulan dari kata-kata yang diperoleh setelah dianalis untuk
memperoleh jawaban.

35
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2016), h. 244.
8

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Shopee


1. Selikas tentang Shopee
Shopee adalah aplikasi Marketplace online untuk jual beli di ponsel
dengan mudah dan cepat.Shopee menawarkan berbagai macam produk-produk
mulai dari produk fashion sampai dengan produk untuk kebutuhan sehari-
hari.Shopee hadir dalam bentuk aplikasi mobile untuk memudahkan penggunanya
dalam melakukan kegiatan belanja online tanpa harus membuka website melalui
perangkat komputer.

(Sumber: Shopee.co.id)
Gambar 4.1 Logo Shopee

Shopee mulai masuk ke pasar Indonesia pada akhir bulan Mei 2015 dan
Shopee baru mulai beroperasi pada akhir Juni 2015 di Indonesia. Shopee
merupakan anak perusahaan dari Garena yang berbasis di Singapura. Shopee telah
hadir di beberapa negara di kawasan Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia,
Vietnam, Thailand, Filipina, dan Indonesia. Shopee Indonesia beralamat di
Wisma 77 Tower 2, Jalan Letjen. S. Parman, Palmerah, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 11410, Indonesia. 36

36
Maria Hudaibya Azzahra, Transaksi Shopee di Indonesia Terbesar di ASEAN,
https://swa.co.id/swa/trends/technology/transaksi-shopee-di-indonesia-terbesar-di-asean, Di unduh
pada tanggal 20 Juni 2019.
9

Shopee hadir di Indonesia untuk membawa pengalaman berbelanja baru.


Shopee memfasilitasi penjual untuk berjualan dengan mudah serta membekali
pembeli dengan proses pembayaran yang aman dan pengaturan logistik yang
terintegrasi. Sasaran pengguna Shopee sendiri adalah kalangan muda yang saat ini
terbiasa melakukan kegiatan dengan bantuan gadget termasuk kegiatan berbelanja.
untuk itu Shopee hadir dalam bentuk aplikasi mobile guna untuk menunjang
kegiatan berbelanja yang mudah dan cepat. Kategori produk yang ditawarkan
Shopee lebih mengarah pada produk fashion dan perlengkapan rumah tangga.
Pada halaman awal pengguna akan disambut dengan 21 kategori yang
tersedia di Shopee, yaitu Pakaian Wanita, Pakaian Pria, Sepatu Wanita, Sepatu
Pria, Tas, Fashion Muslim, Aksesoris Fashion, Kecantikan & Kesehatan, Jam
Tangan, Gadget, Perlengkapan Olahraga, Hobi & Mainan, Perlengkapan Bayi &
Anak, Perlengkapan Rumah, Elektronik, Komputer & Aksesoris, Makanan &
Minuman, Voucher, Fotografi, Otomotif, dan Serba Serbi yang di dalamnya
terdapat camilan dan dekorasi rumah.

(Sumber: Shopee.co.id)
Gambar 4.2 Halaman Awal Shopee
10

Beberapa keunggulan Shopee menurut Chris Feng, CEO Shopee dalam


acara peluncuran Shopee di Jakarta adalah:
a. Menjual barang dengan cukup cepat, dapat dilakukan hanya dalam
waktu 30 detik.
b. Memiliki tampilan yang sederhana dan dapat dengan mudah digunakan
walaupun oleh pengguna baru.
c. Menawarkan fitur chatting dengan penjual sehingga dengan mudah bisa
langsung bertransaksi atau tawar menawar. Fitur ini sangat
memudahkan pengguna aplikasi Shopee mengingat di aplikasi atau
situs e-commerce lainnya pembeli harus menyimpan nomer telepon
terlebih dahulu untuk berhubungan langsung.
d. Memiliki fitur tawar yang memungkinkan pembeli untuk menawar
harga yang sudah ditetapkan oleh penjual.
e. Memiliki fitur berbagi yang lengkap sehingga dengan mudah
menyebarkan info ke berbagai media social atau messenger, seperti
Facebook, Instagram, Twitter, Line, Whatsapp, Buzz, hingga Beetalk.
f. Shopee mengintegrasikan fitur media sosial mencakup fungsi hashtag,
yang memungkinkan pengguna mencari produk yang sedang populer
atau untuk mengikuti tren produk terbaru dengan mudah. 37

2. Visi dan Misi Shopee


Shopee merupakan perusahaan yang bergerak di bidang website dana
apliaksi e-commerce secara online. Shopee merupakan e-commerce yang
menawarkan berbagai produk barang seperti pakaian baik wanita ataupun pria,
barang elektronik, alat rumah tangga dan kebutuhan olahraga.Shopee ingin
mendukung pertumbuhan e-commerce di Indonesia, sesuai dengan visi dan misi
yang ingin di raih Shopee.Adapun visi dan misi tersebut adalah sebagai berikut.
Visi Shopee
“Menjadi mobile marketplace nomor 1 di Indonesia”

37
ttps://www.liputan6.com/tekno/read/2379136/shopee-aplikasi-belanja-online-
meluncurdi-indonesia?utm_expid/, Di unduh pada tanggal 21 juni 2019.
11

Misi Shopee
“Mengembangkan jiwa kewirausahaan bagi para penjual di Indonesia” 38

3. Dropship dalam Shopee


Berjualan online di Shopee dengan menggunakan metode dropship sedikit
berbeda dengan berjualan online biasa. Berjualan online dengan metode dropship
berarti penjual sama sekali tidak memiliki stok barang. Artinya, penjual hanya
bekerja sebagai makelar saja.
Cara berjualan online dengan metode dropship ini sangat cocok dilakukan
oleh penjual yang baru mulai terjun di bisnis online dan yang belum memiliki
modal yang cukup besar. Jika ingin memesan barang untuk dropship di Shopee,
atau dalam artian ingin menjadi dropshipper, maka langkah-langkah yang harus di
lakukan adalah sebagai berikut:
a. Buat akun di Shopee
Ini adalah langkah pertama dan langkah yang terpenting. Anda bisa
membuat akun Shopee melalui website resmi atau langsung melalui
aplikasi di smart phone.
b. Cari barang dan beli
Cari barang atau vendor yang ingin kalian jual barangnya. Pilih varian
(jika ada) kemudian klik beli sekarang, atau bisa juga disimpan dulu di
keranjang jika ada barang lain yang ingin kalian beli.
c. Checkout
Kemudian kalian akan dipandu ke halaman belanja. Centang semua
yang akan kalian proses lalu klik checkout.
d. Isi alamat pembeli
Setelah itu isi alamat pelanggan kalian dengan lengkap pada form, ini
harus benar supaya tidak nyasar ketika dikirim.

38
Shopee: Visi & Misi E-commerce Shopee, https://visimisi95.blogspot.com/2018/03/shopee-
visi-dan-misi-e-commerce-shopee.html, Di unduh pada tanggal 21 Juni 2019.
12

e. Kirim sebagai dropship


Centang tulisan ‘kirim sebagai dropshipper‘ kemudian isi namamu
dan nomor teleponmu.

(Sumber: Shopee)
Gambar 4.3 Halaman Checkout
Setelah itu scroll ke bawah, pilih metode pembayaran, dan lakukan
pembelian seperti biasa. 39

B. Temuan dan Hasil Penelitian


1. Sistem Dropshipping dalam Jual Beli Online
Dropshipping sebagai sistem atau model jual beli yang paling mudah
dalam dunia online. Pasalnya, bagi para penjual (dropshipper) bisnis ini di
lakukan tanpa menggunakan modal yang besar bahkan nyaris tidak memerlukan
modal karena dalam sistem ini dropshipper tidak perlu menyetok atau membeli
barang terlebih dahulu untuk di jual, dan tidak perlu melakukan pengiriman
barang, sebagaimana jawaban atau pemaparan yang di berikan oleh Firdha
Alviyani, yang merupakan mahasiswa UIN SU jurusan Ilmu Pendidikan Sosial
yang juga termasuk salah satu dropshipperShopee yang memberikan jawaban atas

39
Syauqi Rauklisiya, Tata Cara Jualan dengan Sistem Dropship di Shopee,
https://dindingkaca.com/cara-dropship-di-shopee/, Di unduh pada tanggal 20 Juni 2019.
13

pertanyaan “apa latar belakang/alasan anda memilih berjualan online


menggunakan sistem dropshipping”, ia mengatakan bahwa:
“Jadi alasannya itu karena sistem ini mudah untuk di lakukan, kita
hanya mempromosikan barang sesuai dengan kriteria barang yang
ada, gak nyetok barang, kita juga gak melakukan pengiriman
barangnya secara langsung, karena hal ini di lakukan langsung
oleh si produsen/supplier barang, selain itu juga gak perlu pakai
modal, karena kita akan membeli barang itu jika pembeli kita
sudah transfer uang, barulah proses pembelian atau pengiriman
barang akan dilakukan” 40

Jawaban yang sama juga di sampaikan oleh Annisa Setyoningrum,


mahasiswa UIN SU jurusan perbankan syariah yang juga menggunakan sistem
dropshipping dalam menggunakan aplikasi Shopee. Alasan Annisa memilih
berjualan online menggunakan sistem dropshipping yakni:
“Alasannya karena gak butuh banyak modal kak, karena kan kita
gak perlu beli terlebih dahulu barangnya, gak perlu menyetok
barang itu kak, gak ribet juga ngirim-ngirim barang ke pembeli,
lebih hemat waktu, pokoknya lebih efisienlah kak”41

Dari hasil wawancara dengan kedua informan diatas yakni Firdha Alviyani
dan Annisa Setyoningrum dapat diketahui bahwa alasan mereka memilih
menggunakan sistem dropshipping ini karena sistem ini memberikan kemudahan
tersendiri dimana mereka tidak perlu mengeluarkan modal yang besar atau
terkadang tidak membutuhkan modal untuk berjualan online, hal ini dikarenakan
mereka tidak harus menyetok barang atau membeli barangnya terlebih dahulu,
selain itu mereka juga tidak direpotkan oleh proses pengemasan dan pengiriman
barang karena supplier dari barang tersebutlah yang nantinya akan mengirimkan
barangnya langsung kepada konsumen mereka.
Jawaban yang tidak jauh berbeda juga disampaikan oleh Septy Adelia,
mahasiswa UIN SU jurusan Ekonomi Islam yang sudah bergelut di dunia jual beli

40
Firdha Alviyani, Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU,
Medan, tanggal 27 Juni 2019.
41
Annisa Setyoningrum, Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN
SU, Medan, tanggal 27 Juni 2019.
14

online selama 3 tahun. Penjual online juga menggunakan sistem dropshipping


dalam proses jual beli yang dilakukannya. Ada beberapa alasan yang di
sampaikannya kenapa ia memilih melakukan jual beli online dengan sistem
dropshipping ini juga, yakni:
“Pertama itu biar gak ribet ya untuk proses pengiriman barang,
apalagi untuk konsumen yang lokasinya cukup jauh, jadi lebih
mudah kalau pakai sistem ini. Misalnya untuk konsumen yang
berada di bandung, jadi saya cari produsen/supplier yang berada
di daerah sana juga, jadi nanti kan si supplier itu langsung yang
mengirim ke konsumen saya yang ada di bandung, jadi harga
ongkirnya otomatis akan lebih murah. Kedua, ongkir yang di
keluarkan lebih murah. Dari contoh yang saya sampaikan tadi jika
supplier barang yang saya jual dan konsumen yang memesan
barang kepada saya lokasinya di daerah yang sama otomatis
ongkir yang akan dikenakan lebih murah. Nah ketiga, lebih efisien
dari segi waktu & tenaga. Karena proses pengemasan sekaligus
pengiriman barang dilakukan langsung oleh supplier/produsen
barang tersebut, jadi kita sebagai penjual (dropshipper) tidak
perlu repot-repot mengeluarkan tenaga untuk proses pengemasan
barang dan menghabiskan waktu dengan datang langsung ke
tempat pengiriman barang”42

Berdasarkan hasil wawancara diatas dengan Septy Adelia, dapat dilihat


bahwa ada tiga alasan yang membuatnya memilih menggunakan sistem
dropshiping ini, diantaranya yaitu: pertama, untuk lebih memudahkan dalam hal
proses pengiriman barang kepada konsumen. Kedua, untuk mendapatkan harga
ongkos kirim (ongkir) barang yang lebih murah. Ketiga, agar lebih efisien dalam
penggunaan waktu dan tenaga.
Untuk berlangsungnya kegiatan jual beli online dengan sistem
dropshipping ini, seorang penjual (dropshipper) membutuhkan prosuden atau
supplier untuk menyediakan barang-barang yang akan mereka dijual. Seorang
penjual (dropshipper) bebas memilih sendiri produsen/supplier yang akan
mereka pakai dalam menyediakan barang dagangannya. Hal ini terlihat dari
pemaparan para penjual (droppshiper) yang berbeda-beda dalam memilih

42
Septy Adelia, Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU,
Medan, tanggal 01 Juli 2019.
15

produsen/supplier. Sari Nur Insani, mahasiswa UIN SU jurusan Perbankan


Syariah yang memulai berjualan online pada tahun 2007 yang juga menggunakan
sistem dropshipping dalam jual beli online yang ia lakukan. Sari memberikan
jawaban atas pertanyaan “darimana saja anda mendapatkan supplier yang akan
menyediakan barang yang akan anda jual”, jawabnya dengan tegas:
“Dulu pertama kali jualan saya cari-cari supplier di google, terus
ketemu sama satu supplier dari bandung. Setelah itu seiring
berjalannya waktu dan mulai pandai mengolah atau mengambil
barang dari mana saja, jadi sekarang gak satu supplier aja kak”43

Pemaparan dari hasil wawancara diatas, menjelaskan bahwa supplier yang


di pilih dari awalnya hanya satu supplier yang berasal dari Bandung. Namun
seiring berjalannya waktu sari memiliki tidak hanya satu supplier untuk
menyediakan barang yang akan ia jual. Selanjutnya pemaparan dari Yayuk
Annisa, mahasiswa UIN SU jurusan Jinayah yang sudah memulai bisnis online
selama satu tahun yang juga menggunakan sistem dropshipping dalam jual beli
online yang dilakukannya, dengan pertanyaan yang sama “darimana saja anda
mendapatkan supplier yang akan menyediakan barang yang akan anda jual”,
jawaban Yayuk adalah sebagai berikut:
“Ada dari situs-situs belanja online, kemudian ada juga dari teman
yang kadang menitipkan promosi barangnya ke saya” 44
Tidak jauh berbeda dengan Yayuk, Intan Permata Hati Siregar, mahasiswa
UIN SU jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) yang sudah
memulai menjajaki bisnis jual beli online pada akhir tahun 2007 memberikan
pemaparan dari pertanyaan yang sama di atas adalah sebagai berikut:
“Dari teman, saudara & situs belanja online, kayak Lazada, Shopee”45

43
Sari Nur Insani, Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU,
Medan, tanggal 29 Juni 2019.
44
Yayuk Annisa, Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU,
Medan , tanggal 28 Juni 2019.
45
Intan Permata Hati, Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN
SU, Medan. tanggal 29 Juni 2019.
16

Berdasarkan hasil wawancara diatas dengan saudari Yayuk Annisa dan Intan
Permata Hati Siregar yang di temui pada tanggal 28 Juni 2019 dapat diketahui
bahwa mereka memilih mendapatkan supplier yang akan menyediakan barang
yang akan mereka jual yaitu melalui teman & saudara yang juga melakukan
kegiatan jual beli online, selain itu mereka juga mendapatkan supplier dari situs-
situs belanja online seperti Lazada, Shopee, dan lain sebagainya.
Berbeda dengan Yayuk dan Intan, Rizka Dwi Pangestika, mahasiswa UIN
SU jurusan Ekonomi Islam yang jauh lebih lama bergelut di dunia jual beli online
dibandingankan dengan Yayuk & Intan yakni selama dua tahun. Rizka lebih
memilih mendapatkan supplier barang yang akan ia jual hanya dari Shopee,
sebagaimana pemaparannya berikut ini:
“Kalau saya sih cuma ngambil dari Shopee, karena di Shopee itu
kayak ada jaminanya gitu, jadi kalau misalnya barang itu gak
nyampek selama seminggu (misalnya), uang kita itu bisa kembali
jadi kita itu kayak terhidar dari penipuan gitu” 46

Dari hasil wawancara dengan Rizka diatas, menjelaskan bahwa ia lebih


memilih mendapatkan supplier hanya dari situs belanja online Shopee. Alasan
Rizka hanya memilih supplier dari Shopee karena ada sistem jaminan didalamnya,
dimana jika barang yang di beli tidak sampai pada saat waktu yang telah ditetukan,
maka uang tersebut bisa kembali & hal ini dapat menghindarkannya dari unsur
penipuan.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, maka seorang penjual
(dropshipper) harus pandai dalam memilih produsen/supplier yang akan di pakai
dalam memenuhi kebutuhan akan barang yang di jualnya. Oleh karena itu di
butuhkan beberapa kriteria atau ketentuan untuk seorang produsen/supplier agar
para penjual (dropshipper) tertarik untuk membeli barang yang disediakan oleh
mereka. Hal ini terlihat dari pemaparan Bella Pratiwi Br.Pasi, mahasiswa UIN SU
jurusan Managemen Dakwah yang juga memakai sistem dropshipping dalam jual

46
Rizka Dwi Pangestika, Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN
SU, Medan, tanggal 28 Juni 2019.
17

beli online yang sudah di tekuninya sejak 8 bulan yang lalu, jawaban atas
pertanyaan “berdasarkan apa anda memilih supplier” ialah sebagai berikut:
“Berdasarkan harga barang yang di berikan supplier, kualitas
barang, komentar-komentar dari para konsumen, reting yang ada
pada market place tersebut, dan lain sebagainya” 47

Hasil wawancara dengan mahasiswa Managemen Dakwah diatas,


menunjukkan bahwa ia memilih seorang supplier berdasarkan harga & kualitas
barang yang di tawarkan supplier, dan faktor pendukung lain yaitu Bella melihat
komentar-komentar yang diberikan dari para konsumen yang sudah memakai
barang supplier tersebut, kemudian melihat dari reting yang diberikan pada toko
online dari supplier tersebut. Hal senada juga di sampaikan oleh beberapa
informan lain seperti Firdha Alviani & Rizka Dwi Pangestika dalam memilih
supplier meliha dari harga, kualitas barang, reting/penilaian dan juga komentar
konsumen yang ada pada ulasan toko online tersebut. Pemaparan Firdha
ataspertanyaan yang sama “berdasarkan apa anda memilih supplier”, ia
menyatakan bahwa:
“Karena saya ngambil barang itu dari situs belanja online, jadi
untuk memilih toko/suppliernya barang yang akan saya jual, saya
lihat dari profil toko tersebut, lihat dari komentar-komentar dari
para pembeli yang sudah memakai produk mereka terlebih dahulu,
bagus atau tidak komentarnya, bintang/ratting toko online tersebut,
harga barang yang di tawarkan supplier, lokasi toko tersebut,
karena hal ini juga berpengaruh terhadap ongkir (ongkos kirim)
barang yang jelas akan mempengaruhi harga barang yang akan
saya tawarkan” 48

Hasil wawancara dengan Firdha diatas menyatakan bahwa dalam memilih


seorang supplierterlebih dahulu ia melihat ulasan yang ada pada toko online
tersebut, karena firdha hanya mengambil barang dari situs belanja online, maka ia
harus lebih teliti dalam memilih supplier dengan melihatnprofil toko

47
Bella Pratiwi, Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU,
Medan, tanggal 01 Juli 2019.
48
Firdha Alviyani, Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU,
Medan, tanggal 27 Juni 2019.
18

onlinetersebut, rating/bintang toko online tersebut, kemudian melihat komentar


dari para konsumen yang terlebih dahulu sudah membeli barang di toko online
tersebut, dari komentar yang ada juga dapat terlihat sesuai atau tidak barang yang
ditawarkan dengan yang di sediakan. Selanjutnya melihat dari harga barang yang
di berikan supplier& lokasi toko online yang nantinya akan berpengaruh pada
harga barang.
Tidak jauh berbeda dengan para informan lain, Septy Adelia memfokuskan
pandangannya pada harga & kualitas serta trend barang yang di jual supplier
tersebut. Berikut pemaparannya terkait pertanyaan yang sama “berdasarkan apa
anda memilih supplier” yakni:
“Pertama berdasarkan kualitas & harga barang, biasalah ya
maunya pasti supplier yang menjual barang dengan harga murah
dan kualitas barang yang bagus. Kedua supplier yang menjual
barang-barang yang lagi trend atau modern”49

Pemaparan hasil wawancara oleh Septy Adelia yang dilakukan pada hari
senin tanggal 01 Juli 2019 menjelaskan bahwa dalam memilih supplier ia lebih
berfikir rasional, dalam artian memilih supplier yang memberikan harga barang
yang murah dengan kualitas barang yang bagus yang sesuai trend atau model masa
kini.

2. Faktor yang Mempengaruhi Dropshipper Menggunakan


Aplikasi Shopee
Aplikasi Shopee merupakan aplikasi marketplace online yang di gunakan
untuk melakukan kegiatan jual beli secara online di ponsel dengan mudah dan
cepat.Shopee memfasilitasi penjual untuk berjualan dengan mudah dan membekali
pembeli denganproses pembayaran yang aman dan pengaturan logistik yang
terintegrasi.Hal ini terlihat dari adanya sistem dropship yang ditawarkan aplikasi

49
Septy Adelia,Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU,
Medan, tanggal 01 Juli 2019.
19

Shopee, dimana hal ini tentu mempermudah para penjual (dropshipper) dalam
melakukan kegiatan jual belinya.
Jelas saja adanya sistem dropship pada aplikasi Shopee ini di manfaatkan
oleh para penjual (dropshipper) yang melakukan kegiatan jual beli online dengan
sistem dropshipping.Hal ini terlihat dari wawancara yang sudah dilakukan oleh 8
orang Mahasiswa UIN SU yang menjadi informan pada penelitian ini.Semua
informan diatas merupakan para dropshipper yang pernah menggunakan sistem
dropship pada aplikasi Shopee.Pemaparan mereka atas pertanyaan “apakah anda
pernah mensuplai barang dari Shopee menggunakan sistem dropship yang di
tawarkan oleh situs mereka”, jawaban semua informan diatas tidak ada yang
berbeda, semua menjawab pernah menggunakan sistem dropship pada aplikasi
Shopee. Berikut petikan jawaban dari salah satu informan terkait pertanyaan di
atas:
“Jelas pernah, kan saya cuma ngambil barang di Shopee” 50
Berdasarkan hasil wawancara di atas yang disampaikan oleh Rizka Dwi
Pangestika dapat diketahui bahwa ia merupakan pelanggan setia Shopee yang
hanya menjual barang dari Shopee untuk sistem dropshipping pada jual beli online
yang di lakukannya. Secara otomatis, Rizka tentu pernah bahkan sering
menggunakan sistem dropship pada aplikasi Shopee.Selain itu juga ada pemaparan
dari Septy Adelia yang juga pernah menggunakan sistem dropshipping pada
aplikasi Shopee yang di gunakannya hanya untuk konsumen yang jaraknya cukup
jauh. Berikut jawaban dari Septy Adelia:
“Pernah, tapi sistem ini saya pakai hanya pada saat konsumen
yang beli itu jaraknya jauh, misalnya di padang, jadi lebih efesien
untuk proses pengiriman barangnya”51
Dapat diketahui dari hasil wawancara di atas dengan Septy bahwa ia
memang pernah menggunakan sistemdropshipping pada aplikasi Shopee, namun

50
Rizka Dwi Pangestika, Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN
SU, Medan, tanggal 28 Juni 2019.
51
Septy Adelia, Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU,
Medan, tanggal 01 Juli 2019.
20

sistem ini digunakannya hanya pada saat melakukan jual beli dengan konsumen
yang jaraknya cukup jauh darinya. Menurutnya hal ini lebih mengefisienkan
proses pengiriman barang.
Sebagai penjual yang bebas memilih supplier dari situs belanja manapun di
tengah banyaknya situs belanja online yang ada saat, tentu ada alasan atau faktor
tersendiri bagi para penjual dalam memilih Shopee sebagai situs belanja online
yang menyediakan barang yang akan mereka jual. Salah satu alasannya adalah
karena adanya layanan gratis ongkir yang di sediakan oleh Shopee, sebagaimana
pemaparan dari Sari Nur Insani atas pertanyaan “apa alasan anda memilih
Shopeesebagai situs/tempat yang menyediakan barang yang akan anda jual”
Mahasiswa Perbankan ini menjawab sebagai berikut:
“Karena Shopee menyediakan layanan gratis ongkir, jadi
meringankan beban penjual (dropshipper), walaupun pada
kenyataannya bukan gratis ongkir sepenuhnya, namun hal ini
sudah meringankan pembeli kak” 52

Pemaparan berdasarkan hasil wawancara Sari diatas, menunjukkan bahwa


salah alasannya menggunakan Shopee dalam jual beli online yang dilakukannya
adalah karena adanya faktor gratis ongkir yang di berikan pihak Shopee yang
secara langsung faktor itu akan mengurangi beban penjual (dropshipper) dalam
mengeluarkan harga untuk barang yang akan di belinya. Selain karena adanya
faktor gratis ongkir, faktor lain seperti harga barang, banyaknya pilihan barang,
kualitas barang, serta adanya pilihan sistem dropshipping yang di tawarkan
aplikasi Shopee secara langsung juga turut mendorong para dropshipper
menggunakan aplikasi Shopee, hal ini terlihat dari pemaparan Yayuk Annisa atas
pertanyaan yang sama diatas yaitu sebagai berikut:
“Alasannya karena banyak pilihan barang yang di jual, barangnya
juga bagus, harganya lebih murah di banding situs belanja online
yang lain, dan yang pasti di Shopee ini ada sistem dropshipnya,

52
Sari Nur Insani, Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU,
Medan, tanggal 29 Juni 2019.
21

jadi gak perlu repot-repot menjelaskan ke suppliernya kalau


barang tersebut ingin langsung di kirim ke konsumen kita” 53
Hasil wawancara dengan Yayuk diatas, membuktikan bahwa faktor
kuantitas/banyaknya pilihan barang, kualitas barang yang bagus, harga barang
yang lebih murah dibandingkan dengan situs yang lain, serta adanya pilihan sistem
dropshipping yang langsung ditawarkan aplikasi Shopee menjadi alasan Yayuk
memilih Shopee sebagi situs belanja online yang di gunakannya. Hal senada juga
disampaikan oleh Intan Permata Hati Siregar mengenai faktor harga & banyaknya
pilihan barang yang mempengaruhi keputusan dropshipper dalam menggunakan
Shopee. Berikut petikan jawaban dari Intan:
“Awalnya kemarin itu sih coba-coba gitu, karena kan barang
yang di jual mereka banyak, jadi enak kalau mau jual atau cari
barang, selain itu juga karena harganya murah”54

Berdasarkan pemaparan hasil wawancara dengan Intan, Mahasiswa jurusan


Pendidkan Guru Madrasah Ibtidaiyah ini menjelaskan bahwa alasannya memilih
menggunakan Shopee sebagai situs belanja online karena banyak pilihan barang
yang di tawarkan, sehingga mempermudah Intan dalam memilih barang, selain itu
juga karena faktor harga yang ditawarkan Shopee cukup murah hal ini menarik
Intan yang awalnya hanya mencoba-coba saja untuk menggunakan situs Shopee.
Selain beberapa faktor yang di sampaikan oleh para informan diatas,
adanya faktor jaminan dalam aplikasi Shopee ini ternyata menjadi salah satu
alasan bagi Annisa Setyoningrum & Rizka Dwi Pangestika memilih menggunakan
aplikasi Shopee sebagai situs belanja online yang menyediakan barang yang akan
mereka jual. Berikut pemaparan mereka terkait pertanyaan yang sama “apa alasan
anda memilih Shopee sebagai situs/tempat yang menyediakan barang yang akan
anda jual”,jawaban Annisa yaitu:
“Alasannya karena di Shopee banyak pilihan barangnya, ada
gratis ongkirnya juga, harganya lebih murah di banding dengan

53
Yayuk Annisa, Hasil Wawancara Pribadi,Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU,
Medan, tanggal 28 Juni 2019.
54
Intan Permata Hati,Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU,
Medan, tanggal 29 Juni 2019.
22

produk situs lain, dan yang paling penting terjamin kak, terjamin
maksudnya disini kalau barang itu belum sampai selama waktu
tertentu biasa sih seminggu uang kita akan kembali kak, jadi kita
gak akan rugi atau takut tertipu”55
Berdasarkan hasil wawancara dengan Annisa diatas dapat diketahui bahwa
alasannya menggunakan aplikasi Shopee dengan sistem dropship yang ditawarkan
pihak Shopee adalah karena faktor-faktor yang juga disampaikan oleh para
informan lain (dropshipper) seperti banyaknya pilihan barang, harga yang murah
dan ada fitur gratis ongkir, selain itu juga adanya faktor jaminan ternyata menjadi
salah satu alasannya memilih Shopee. Jaminan yang dimaksud dalam situs Shopee
ini merupakan jaminan pengembalian uang jika barang yang di kirimkan supplier
tidak sampai dalam waktu tertentu/ biasa seminggu, maka pihak dropshipper tidak
akan di rugikan atau takut tertipu.
Alasan yang sama juga disampaikan oleh Rizka Dwi Pangestika,
dropshipper setia Shopee ini mengungkapkan bahwa salah satu alasannya hanya
mengambil barang di Shopee karena adanya faktor jaminan yang ditawarkan oleh
pihak Shopee. Berikut pemaparan Rizka:
“Alasannya karena sistem di Shopee tidak ribet bagi saya sebagai
penjual (dropshipper) yang mengambil atau menjual barang di
Shopee, terus seperti yang saya bilang tadi bahwa di Shopee itu
ada jaminanya dimana kalau misalnya barang itu gak nyampek
selama seminggu atau dalam waktu yang di tentukan uang kita itu
bisa kembali, jadi kita terhidar dari penipuan. Selain itu juga
sekarang ini pihak Shopee padai dari segi pemasaran barang dan
memperkenalkan aplikasi sehingga banyak masyarakat yang
membeli”56

Hasil wawancara oleh Rizka diatas menunjukkan bahwa jaminan yang di


berikan oleh Shopee menjadi faktor penting yang mempengaruhinya dalam
menggunakan aplikasi Shopee. Menurutnya dengan adanya sistem jaminan ini ia
dapat terhindar dari penipuan yang marak terjadi saat ini. Kemudian dengan
adanya sistem pemasaran yang baik yang genjar di lakukan pihak

55
Annisa Setyoningrum,Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN
SU, Medan, tanggal 27 Juni 2019.
56
Rizka Dwi Pangestika,Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN
SU, Medan, tanggal 28 Juni 2019.
23

Shopeemembuatnya lebih yakin bahwa akan banyak konsumen yang memakai


atau menyukai produk Shopee.

3. Mekanisme Sistem Dropshipping yang Dilakukan DropshipperShopee


Mahasiswa UIN SU
Menggunakan sistem dropshipping pada jual beli online yang dilakukan
oleh dropshipper tentu sedikit berbeda dengan berjualan online biasa. Berjualan
online dengan sistem dropshipping berarti bahwa penjual sama sekali tidak
memiliki stok barang yang akan di jualnya. Atau dalam artian bahwa penjual
(dropshipper) hanya bekerja sebagai orang yang mempromosikan barang saja.
Cara melakukan jual beli online dengan sistem dropshipping ini dilakukan
dengan mengupload foto-foto menarik di media sosial yang di sertai dengan
kriteria barang kemudian menuliskan beberapa kalimat promosi dan jika
konsumen berminat dengan barang tersebut, barulah barang di pesan apabila
konsumen sudah mentransfer uangnya. Begitu juga dengan mekanisme atau cara
kerja sistem dropshipping dalam aplikasi Shopee yang dilakukan oleh para
dropshipper Shopee. Pemaparan dari mahasiswa UIN SU yang menjadi
dropshipper Shopee terkait pertanyaan “bagaimana mekanisme (cara kerja) jual
beli online dengan menggunakan sistem dropshipping dalam Shopee”. Yayuk
Annisa menjawab sebagai berikut:
“Ya seperti pada umumnya jualan online, jadi pertama saya
promosikan dulu barang-barang yang mau saya jual dengan
memaparkan kriteria barang itu ke media sosial, terus kalau ada
yang beli kita suruh transfer dulu kan, nah baru kemudian saya
beli lah barang itu dari Shopee, dengan mengisi berbagai kriteria
barang sesuai pesanan, jika sudah selesai memilih barang-barang
selanjutnya ke proses pengiriman barang, isi alamat pembeli
dengan lengkap, kemudian saya centrang menu kirim sebagai
dropshipper, lalu kita isi nama dan nomor hp yang ada pada
kolom, terus buat deh pesanan. Selanjutnya jika kita sudah
mentransfer uang ke pihak produsen atau supplier, setelah itu
barulah produsen mengirimkan barang tersebut ke alamat
24

konsumen saya dengan mencantumkan nama saya sebagai


pengirim”57

Berdasarkan hasil wawancara dengan Yayuk diatas, dapat diketahui bahwa


cara kerja atau mekanisme sistem dropshipping dalam aplikasi Shopee ini cukup
mudah untuk dilakukan, dimana yayuk hanya mempromosikan barang saja tanpa
melakukan penyetokan barang dan jika ada konsumen yang ingin membeli barang,
barulah ia memesannya dari Shopee. Kemudian dalam aplikasi Shopee sudah jelas
tercantum pilihan “kirim sebagai dropshipper” sehingga apabila di centang pilihan
tersebut maka akan muncul kolom nama dan nomor telepon yang harus di isi oleh
dropshipper, maka barang akan langsung dikirim ke alamat pembelinya tentunya
setelah yayuk selesai melakukan transfer uang, namun tetap atas nama yayuk
sebagai pengirim barang.
Sebagai dropshipper yang pernah atau sering menggunakan aplikasi
Shopee sebut saja ia dropshipperShopee, tentunya mengenai mekanisme/cara kerja
yang di lakukan dengan menggunakan metode atau sistem ini sudah tidak asing
lagi. Hal ini terlihat dari pemaparan Septy Adelia yang sudah cukup lama (sekitar3
tahun) bermain di dunia jual beli online, yang juga cukup sering menggunakan
sistem dropshipping dalam aplikasi Shopee untuk konsumen yang jaraknya cukup
jauh darinya. Terkait pertanyaan “bagaimana mekanisme/cara kerja sistem
dropshipping dalam Shopee”. Septy menyatakan sebagai berikut:
“Jadi mekanisme sistem dropshipini pertama pasarkan terlebih
dahulu produk dari vendor (toko online) pilihan kita, kedua jika
ada pesanan barulah kita buka aplikasi Shopee dan mulaimemilih
barang yang sesuai dengan pesanan konsumen kita, jika sudah
dapat lalu klik kolom beli sekarang, selanjutnya centrang semua
yang akan di proses lalu klik checkout, kemudian lanjut ke proses
pengiriman barang, isi alamat pembeli kita dengan lengkap,
selanjutnya centang tulisan ‘kirim sebagai dropshipper’ lalu isi
nama & nomor telepon kita. Jika sudah selesai jangan lupa
mengisi pilihan metode pembayaran, dan lakukan pembelian
seperti biasa” 58

57
Yayuk Annisa,Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU,
Medan, tanggal 28 Juni 2019.
58
Septy Adelia,Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU,
Medan, tanggal 01 Juli 2019.
25

Pemaparan hasil wawancara di atas dengan Septy Adelia, menjelaskan


bahwa mekanisme sistem dropshipping dalam Shopee ini dilakukan dengan
beberapa cara diantaranya yaitu pertama, melakukan pemasaran terlebih dahulu ke
media sosial, Kedua setelah ada pembeli baru septy membuka aplikasi Shopee dan
melakukan proses pembelian barang. Ketiga, jika barang sudah di pilih klik kolom
beli sekarang, dan centang semua yang akan di proses lalu klik checkout.
Keempat, melakukan proses selanjutnya yaitu isi alamat pembeli dengan lengkap,
lalu centang tulisan “kirim sebagai dropshipper”, jangan lupa mengisi nama dan
nomor telepon dropshipper. Kelima, pilih metode pembayaran dan lakukan
pembelian barang seperti biasa. Berbedaa dengan Septy adelia yang melakukan
langkah-langkah atau proses pembelian barang seperti biasanya. Bella Pratiwi Br.
Pasi melakukan kerjasama dengan toko online terlebih dahulu. Berikut pemaparan
mahasiswa jurusan Managemen Dakwah ini terkait pertanyaan yang sama
“bagaimana mekanisme/cara kerja jual beli online dengan menggunakan sistem
dropshipping dalam Shopee”, ia menjawab sebagai berikut:
“Ya pertama kerjasama terlebih dahulu sama tokonya dan
kebetulan salah satu toko online di Shopee itu punya sepupu
sendiri, jadi ya tinggal bilang aja alamat yang mesan barangnya
tersebut”59

Dari hasil wawancara diatas, Bella mengungkapkan bahwa dalam sistem


dropshipping yang dilakukannya dalam Shopee ia melakukan kerjasama terlebih
dahulu dengan toko online yang terdapat dalam Shopee bahwa ia akan membeli
barang dengan systemdropshipping. Dan kebetulan salah satu supplier yang di
pakainya dalam aplikasi Shopee merupakan saudaranya sendiri, sehingga proses
pembelian barang dapat dilakukan dengan lebih mudah.
Sari Nur Insani juga memaparkan hal yang sama dengan yayuk dalam
menjawab pertanyaan diatas. Menurutnya mekanisme sistem dropshipping dalam

59
Bella Pratiwi,Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU,
Medan, tanggal 01 Juli 2019.
26

Shopee pada dasarnya sama dengan sistem lain yang membedakan hanya pada saat
pengiriman barang. Berikut jawaban Sari:
“Pada dasarnya sih sama aja kayak kita mau beli barang dengan
sistem lain, jadi kita pilih terlebih dahulu barang yang mau kita
beli yang sesuai dengan pesanan konsumen kita, kita masukkan
keranjang, Nah yang membedakan disini hanya pada saat
pengiriman barang, karena barang langsung di kirim ke alamat
pembeli bukan ke alamat kita kak. Jadi di Shopee itu ada pilihan
droship, nah nanti muncul itu kolom pengisian alamat pembeli,
tinggal kita isi aja alamat konsumen kita, selanjutnya pilih metode
pembayaran,setelah itu tinggal kita centang pilihan “kirim sebagai
dropshipper” terus jangan lupa isi nama dan nomor telepon kita
sebagai dropshipper, karena itu nanti akan di cantumkan dalam
pengiriman barang ke konsumen kita. Jadi secara otomatis nanti
barang itu akan langsung di kirim ke alamat konsumen yang
tertera tapi menariknya nama pengirimnya langsung atas nama
kita kak, jadi konsumen gak tau kalau ternyata sebenarnya bukan
kita yang mengemas serta mengirimkan barangnya secara
langsung”60

Hasil dari wawancara di atas dengan Sari, menjelaskan bahwa mekanisme


sistem dropshipping yang terdapat dalam aplikasi Shopee pada dasarnya sama
dengan sistem jual beli online biasa hanya saja ada sedikit perbedaan pada saat
pengiriman barang. Jika saat menggunakan sistem lain, barang di kirim ke alamat
kita sebagai penjual, baru kemudian kita mengemas dan melakukan pengiriman
kepada konsumen lewat jasa pengiriman barang, lain halnya dengan sistem
dropshipping pada Shopee langsung mengirimkan barang ke konsumen yang di
tuju sesuai dengan alamat yang telah ditulis tentunya dengan menyertakan nama
dropshipper sebagai pengirim barang.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan dropshipper Shopee
dalam hal ini peneliti memilih mahasiswa UIN SU yang memakai sistem
dropshipping dalam aplikasi Shopee, bahwa ternyata sebagian besar dropshipper
mengatakan bahwa dalam jual beli online yang dilakukan, konsumen tidak
mengetahui kalau ternyata penjual/dropshipper menggunakan sistem dropshipping
dalam artian konsumen tidak mengetahui bahwa ternyata penjual tidak melakukan

60
Sari Nur Insani,Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU,
Medan, tanggal 29 Juni 2019.
27

penyetokan barang/barang tidak di ada terlebih dahulu ditangan penjual


(dropshipper), hal ini tentu menjelaskan kalau konsumen juga tidak mengetahui
bahwa yang melakukan pengemasan dan pengiriman barang bukanlah pihak
penjual (dropshipper) melainkan pihak produsen (supplier), namun nama pengirim
yang tertera adalah nama penjual/dropshipper. Hal demikian dapat terlihat dari
penyampaian salah satu dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU atas
pertanyaan“apakah konsumen mengetahui bahwa dalam berjualan online anda
menggunakan sistem dropshipping”, berikut petikan jawaban dari Firdha
Alviyani:
“Gak tau ya, karena mereka juga jarang ada yang nanyak. Selain
itu juga dalam pengiriman barang yang tertera kan nama saya,
jadi mereka taunya kalau barang ada di saya dan saya yang
mengirimkan barang tersebut”61

Berdasarkan hasil wawancara dengan Firdha diatas, dapat diketahui bahwa


ternyata konsumen tidak mengetahui bahwa Firdha menggunakan sistem
dropshipping yang dalam sistem ini penjual tidak melakukan penyetokan barang
terlebih dahulu dan juga tidak melakukan pengemasan serta pengiriman barang,
karena nama pengirim yang tertera pada barang adalah nama Firdha. Hal yang
sama juga disampaikan oleh Rizka Dwi Pangestika atas pertanyaan yang sama
seperti di atas, jawaban dari Rizka adalah sebagai berikut:
“Gak tau sama sekali, karena kan pengirimnya atas nama kita
bukan atas nama distributor/supplier, jadi pihak konsumen taunya
kalau kita yang mengirim bukan pihak distributor/supplier” 62

Pemaparan dari hasil wawancara dengan Rizka tidak jauh berbeda dengan
yang disampaikan oleh Firda, dimana dalam hal ini konsumen tidak mengetahui
sama sekali mengenai sistem yang di pakai mereka. Rizka beranggapan bahwa

61
Firdha Alviyani, Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU,
Medan, tanggal 27 Juni 2019.
62
Rizka Dwi Pangestika, Hasil Wawancara Pribadi, Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN
SU, Medan, tanggal 28 Juni 2019.
28

karena nama pengirim yang tercantum adalah nama penjual (dropshipper) bukan
nama supplier maka konsumen taunya bahwa barang di kirimkan dari penjual
(dropshipper). Tidak jauh berbeda dengan jawaban dari para informan lain,
dimana semua menjawab bahwa konsumen tidak mengetahui mengenai sistem
dropshipping yang di pakai para penjual.

C. Pembahasan
1. Mekanisme Jual Beli Online Sistem Dropshipping yang Dilakukan
DropshipperShopee Mahasiswa UIN SU
Proses terjadinya jual beli pada masa sekarang sudah sangat berkembang,
tidak hanya bisa di lakukan dengan cara bertatap muka secara langsung antara
penjual dan pembeli di suatu tempat, tetapi juga bisa dilakukan dengan cara
online, dalam artian hanya di hubungkan oleh salah satu media sosial saja seperti
facebook, whatsapp dan lain-lain, yang tentunya akan memudahkan proses
transaksi jual beli. Begitu jugadengan kemudahan yang di berikan sistem
dropshipping dalam jual beli online.
Dropshippingmerupakan model atau sistem jualan online dengan proses
penjualan barang atau produk tanpa harus memiliki modal, dimana dropshipper
(penjual) tidak perlu m elakukan pengiriman barang kepada pembeli. Oleh karena
itu bisnis ini tidak memerlukan modal dan dropshipper tidak perlu membeli
barang atau melakukan penyetokan barang terlebih dahulu untuk di jual atau di
promosikan, melainkan hanya menyediakan sarana pemasaran melalui media
sosial seperti di facebook, whatsapp, dan instagram.
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan, dapat diketahui
bahwa ada beberapa alasan penjual online menggunakan sistem dropshipping,
diantaranya yaitu sebagai berikut:
a. Tidak repot menyediakan sarana untuk melakukan transaksi, karena
hanya bermodalkan foto, handphone, paket internet dan Rekening
Bank/ATM untuk proses transaksi yang akan dilakukan.
29

b. Tidak memerlukan modal besar dalam merintis dan menjalankan bisnis


tersebut.
c. Tidak perlu menyetokan barang atau pro duk untuk di perjualbelikan.
d. Tidak repot melakukan pengemasan dan pengiriman barang kepada
pembeli.
e. Efisien dari segi waktu dan tenaga.
Karena tidak melakukan pengemasan dan pengiriman barang secara
langsung sehingga lebih mrngefisienkan waktu dan tenaga yang akan
dikeluarkan.

Berdasarkan alasan diatas jelas transaksi jual beli online dengan sistem
dropshipping ini memberikan kemudahan tersendiri bagi para penjual, sehingga
sistem ini mulai banyak di gunakan oleh para penjual. Dengan berbagai proses
transaksi yang dapat dilakukan dengan mudah dan perkembangan situs-situs
belanja online yang cukup pesat juga mendorong para penjual melakukan
kegiatan jual beli online dengan sistem dropshipping. Salah satunya adalah situs
belanja online Shopee, dimana dalam situs Shopee ini menyediakan secara
langsung pilihan sistem dropshipping.Sehingga para dropshipper (penjual)tidak
perlu repot lagi untuk melakukan negosiasi oleh para supplierjika ingin
menggunakan sistem ini dalam kegiatan jual beli online yang di lakukannya.
Hal tersebutlah yang kemudian menjadi salah satu alasan Mahasiswa UIN
SU melakukan jual beli sistem ini menggunakan aplikasi Shopee. Selain
tersedianya sistem dropshipping yang ditawarkan langsung oleh pihak Shopee,
adanya faktor-faktor lain juga menjadi alasan Mahasiswa UIN SU menggunakan
sistem dropshipping dalam aplikasi Shopee. Berikut faktor-faktor yang
mempengaruhi dropshipper menggunakan aplikasi Shopee, diantaranya adalah
sebagai berikut:
a. Harga barang yang di tawarkan murah
b. Kualitas barang yang bagus
c. Banyaknya pilihan barang yang di tawarkan
d. Adanya pilihan sistem dropship
30

e. Adanya sistem jaminan


f. Adanya layanan gratis ongkir
Faktor-faktor di atas membuat banyak dropshipper menggunakan aplikasi
Shopee dalam jual beli online yang di lakukan mereka. Apalagi ditambah dengan
cara kerja sistem dropshippada aplikasi ini cukup mudah. Hal ini sesuai dengan
hasil wawancara yang sudah dilakukan oleh beberapa informan, bahwa cara
melakukan jual beli sistem dropshipping dalam aplikasi Shopee yang biasa di
lakukan oleh dropshipper Shopee mahasiswa UIN SU ialah sebagai berikut:
a. Buat akun di Shopee
Hal ini merupakan langkah pertama yang harus di lakukan oleh
dropshipper Shopee.Untuk menggunakan aplikasi Shopee kita di
anjurkan terlebih dahulu untuk membuat akun barulah kita bisa
menggunakan aplikasi tersebut. Karena jika belum membuat akun,
penjual tidak akan bisa membeli barang. Untuk membuat akun Shopee
bisa melalui website resmi atau langsung melalui aplikasi Shopee yang
ada di handphone.
b. Mempromosikan barang ke media sosial
Setelah selesai membuat akun Shopee, hal selanjutnya yang di lakukan
dalam sistem dropshipping ini adalah mempromosikan barang dari
supplieratau toko online yang telah dipilih ke media sosial, dengan cara
mengupload foto-foto menarik ke media sosial dengan menuliskan
beberapa kata sebagai kalimat promosi disertai dengan kriteria dari
barang yang akan kita tawarkan.
c. Mencari dan membeli barang
Jika ada pembeli yang berminat akan barang yang kita tawarkan dan
ingin membelinya, barulah dropshipper masuk ke proses selanjutnya
yaitu melakukan proses pembelian barang. Hal ini dapat di lakukan
dengan beberapa langkah, pertama, terlebih dahulu dropshipper
memilih barang yang akan di beli, tentunya yang sesuai dengan pesanan
konsumen. Kedua, jika barang sudah di pilih klik kolom beli sekarang,
31

kemudian masuk ke halaman belanja, centang semua yang ingin di


proses lalu klik checkout.

d. Isi alamat pembeli


Setelah itu isi alamat pembeli dengan lengkap yang terdapat pada
kolom yang sudah di sediakan dalam aplikasi Shopee. Kemudian klik
ok ketika semuanya sudah lengkap.
e. Pilih metode pembayaran
Setelah selesai melakukan proses pemilihan barang, pengisian alamat
pembeli, langkah selanjunya adalah memilih metode pembayaran yang
akan di lakukan, bisa dengan transfer melalui bank (ATM), atau
melakukan pembayaran melalui indomaret atau alfamart, dan lain
sebagainya.
f. Kirim sebagai dropshipper
Proses inilah yang secara langsung sudah tertera dalam aplikasi
Shopee, jadi dropshipper tidak perlu repot lagi melakukan negosiasi
kepada supplier untuk menggunakan sistem dropshipping ini.
Dropshipper hanya perlu mencentang tulisan “kirim sebagai
dropshipper” kemudian mengisi nama dan nomor telepon pada kolom
yang tertera dan klik kolom buat pesanan.

Setelah melakukan langkah-langkah diatas, selanjutnya pesanan


dropshipper akan di proses oleh supplier/toko online yang bersangkutan dengan
mencantumkan nama dropshipper sebagai pengirim barang. Hal menarik dari
sistem dropshipping ini adalah ketidaktahuan pembeli bahwa ia sedang
bertransaksi online dengan penjual yang sebenarnya tidak memegang produk
secara nyata atau fisik. Apalagi di tambah dengan nama yang tercantum sebagai
pengirim barang adalah nama dropshipper bukan nama pihak supplier.
32

2. Kajian Ekonomi Islam Tentang Jual Beli Online Sistem Dropshipping


yang Di lakukan DropshipperShopee Mahasiswa UIN SU
Ekonomi Islam adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang berupaya
untuk memandang, menganalisis, dan akhirnya menyelesaikan permasalahan-
permasalahan eknomi dengan cara-cara Islam, yaitu berdasarkan ajaran agama
Islam, yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah. Ilmu ekonomi Islam bukan hanya
membahas kajian tentang persoalan nilai, tetapi juga dalam bidang kajian
keilmuan. Keterpaduan antara ilmu dan nilai menjadikan ekonomi Islam sebagai
konsep yang integral dalam membangun keutuhan hidup bermasyarakat.Untuk
membangun keutuhan hidup bermasyarakat seseorang harus dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya. Salah satu proses pemenuhan kebutuhan adalah dengan
melakukan kegiatan jual beli.
Jual beli sebagaimana definisinya adalah saling melakukan tukar menukar
harta dengan harta untuk saling menjadikan milik atau tukar menukar harta dengan
harta yang sepadan melalui cara tertentu yang bermanfaat atau berdasarkan cara
khusus (yang di perbolehkan).
Dalam melakukan kegiatan jual beli atau berbelanja online, setiap muslim
harus memperhatikan bagaimana produk itu digunakan atau diperjualbelikan,
bukan hanya sebagai pemuas kebutuhan dan keinginan tetapi memahami esensi
dari produk tersebut sehingga tidak jatuh kepada perbuatan yang di larang Allah. 63
Untuk itu dalam menjalankan usaha dagangnya atau jual beli, seorang muslim
harus berada dalam rambu-rambu atau ketentuan dalam bermuamalah. Rasulullah
Saw, telah memberikan contoh yang dapat di teladani dalam berbisnis atau
melakukan kegiatan jual beli. Hal ini tergambar dalam etika bisnis yang telah di
atur oleh Islam. Menurut Yusuf Qardhawi, Islam mempunyai etika dalam
berdagang (berbisnis), di antaranya yaitu:

63
Muhammad Ridwan, et. al., “Keputusan Pembelian Melalui Situs Belanja Online
Terhadap Perilaku Konsumtif Masyarakat Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus Pada
Pengguna Aplikasi Lazada di Medan)”, J-EBIS, Vol. 3 No. 2, Juni 2018, h. 133.
33

a. Menegakkan larangan memperdagangkan barang-barang yang di


haramkan
b. Bersikap benar, amanah dan jujur
c. Menegakkan keadilan dan mengharamkan bunga
d. Menciptakan kasih sayang dan mengharamkan monopoli
e. Menegakkan toleransi dan persaudaraan
f. Berpegang pada prinsip bahwa perdagangan adalah bekal menuju
akhirat. 64

a. Menegakkan larangan memperdagangkan barang-barang yang


diharamkan
Berbisnis atau kegiatan jual beli dalam Islam boleh dilakukan dengan siapa
pun tanpa melihat agama atau keyakinan mitra bisnis.Ini merupakan persoalan
muamalah duniawi, yang terpenting barang yang di perjualbelikan merupakan
barang yang halal.Karena halal dan haram adalah persoalan
prinsip.Memperdagangkan atau melakukan transaksi barang yang haram seperti
alkohol, obat-obat terlarang, barang yang gharar (ketidakpastian) jelas tidak
dibenarkan oleh Islam.Jual beli barang yang gharar/tidak jelas sifatnya yaitu
segala bentuk jual beli yang di dalamnya terkandung unsur ketidakjelasan.
Secara teori, ada beberapa unsur yang menyebabkan larangan yang
terdapat pada jual beli gharardiantaranya yaitu: 1) Ketiadaan (‘adam) barang
usaha atau 2) ketidaktahuan (jahala) tentang aspek-aspek material transaksi.
Pelarangan gharar memberikan impilkasi bahwa patner bisnis seharusnya
mengetahui secara tepat kerugian yang ditawarkan pada saat transaksi. Tentu,
risiko tidak akan pernah dapat dihindarkan secara total oleh pengusaha, dan tidak
ada kegiatan produktif dan bersifat komersial yang luput dari resik dan
ketidakpastian. Pelarangan gharar didasarkan pada transparansi dan keadilan. 65

64
Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, (Jakarta: Gema Insani Press, 2001),
h. 173.
Muhammad Yafiz dan Darwis Harahap, “Produk Gadai Emas di Perbankan Syariah:
65

Analisis Maslahah Ekonomi”, Human Falah, Vol. 5 No. 1, 2018, h. 134.


34

Sejalan dengan rukun dan syarat jual beli, bahwa salah satu syarat dari
ma’kud alaih (objek akad) yaitu barang dapat diketahui (dilihat). Barang yang
diperjualbelikan harus dapat diketahui banyaknya, beratnya, takarannya, atau
ukuran-ukuran yang lainnya, maka tidaklah sah jual beli yang menimbulkan
keraguan salah satu pihak. 66
Begitu juga dengan jual beli online dengan sistem dropshipping yang di
lakukan oleh dropshipper Shopee, dalam transaksi ini terdapat unsur
ketidakjelasan terhadap objek barang yang di perjualbelikan oleh dropshipper
Shopee. Dimana dropshipper pada aplikasi Shopee ini menjual barang
tanpamemiliki, mengetahui atau melihat wujud asli obyek/barang yang akan di
perjualbelikan tersebut.
Dalam sistem ini, dropshipper (penjual) Shopee tidak memegang barang
tersebut karena barang di kirim langsung ke pembeli oleh pihak supplier, sehingga
dropshippeer tidak melihat barangnya secara langsung, dropshipper jugatidak
mengetahui secara pasti bagaimana kondisi sebenarnya baik dari sisi ukuran dan
kualitas barang secara nyata. Dropshipper hanya mengetahui barang tersebut
melalui foto dan keterangan dari pihak supplier.
Unsur ketidakpastian dalam hal ini berpatokan pada barang yang di jual
dropshipper kepada pembeli, karena tidak melihat barangnya secara langsung,
dropshipper tidak dapat mengetahui secara pasti apakah barang yang akan dikirim
supplier ke pembelinya sesuai dengan pesanan yang di minta pembeli baik ukuran,
warna maupun kualitas barang tersebut.

b. Bersikap benar, amanah dan jujur


Sikap inilah yang sangat di anjurkan dalam ketentuan bermuamalah atau
melakukan kegiatan jual beli. Menurut Qardhawi, kejujuran adalah puncak
moralitas dan karakteristik yang paling menonjol dari orang-orang yang beriman.
Tanpa kejujuran, agama tidak akan berdiri tegak dan kehidupan dunia tidak akan

66
Ahmad Ifham Sholihin, Ekonomi Syariah, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2013), h.
59-60.
35

berjalan dengan baik. Syariat Islam sangat konsen terhadap anjuran dan
berpegang teguh terhadap nilai-nilai kejujuran dalam bertransaksi.

Sebagaimana firman Allah dalam Q.S Al-Ahzab (33) ayat 70:



Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah


dan katakanlah perkataan yang benar”67

Menurut Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi


ayat di atas menjelaskan bahwa Allah Swt memerintahkan kepada hamba-hamb-
Nya yang beriman agar tetap bertakwa kepada-Nya dan menyembah-Nya dengan
penyembahan sebagaimana seseorang yang melihat-Nya dengan penyembahan-
Nya, dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar, yang jujur, tidak
bengkok, tidak pula menyimpang Lalu Allah menjajikan kepada mereka jika
mereka melakukan perintah-perintah-Nya ini, Dia akan memberi mereka pahala
dengan memperbaiki amal perbuatan mereka. Yakni Allah memeri mereka taufik
untuk mengerjakan amal-amal yang shaleh, dan bahwa Allah akan mengampuni
dosa-dosa mereka yang terdahulu. 68
Islam memberikan anjuran bahwa berlaku jujur dalam berusaha, sekalipun
berat, merupakan salah satu sebab diberkatinya usaha.Begitu juga dengan sifat
amanah, bahwa sifat amanah erat kaitannya dengan kejujuran (shiddiq).Sifat
amanah sendiri merupakan refleksi dari kuat atau tipisnya iman seseorang.Dimana
sifat amanah ini merupakan segala sesuatu yang dipercayakan kepada mansuia,
baik yang menyangkut hak dirinya, hak orang lain, maupun hak Allah SWT.
Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surah Al-Anfal (8) ayat 27:

67
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Surabaya:Pustaka Agung
Harapan, 2006), h. 604.
68
Risalah Muslim, Tafsir Ibnu Katsir, Https://risalahmuslim.id/quran/al-ahzab/33-70/, Di
unduh Pada tanggal 19 Juni 2019.
36




Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati
Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu
mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu,
sedang kamu mengetahui”69

Dalam Tafsir Al-Wajiz oleh Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili ayat di
atas menjelaskan bahwa Allah Swt memerintahkan kepada kaum mukmin agar
mereka menjalankan amanah Allah yang telah diamanahkan kepada mereka
berupa mengerjakan perintah dan menjauhi larangan, dimana amanah tersebut
sebelumnya telah ditawarkan kepada langit, bumi, dan gunung namun mereka
semua enggan menerimanya dan khawatir tidak mampu menjalankannya, lalu
manusia merasa mampu memikulnya, maka di pikullah amanah itu oleh manusia.
Barang siapa yang menjalankan amanah itu, maka itu berhak mendapatkan pahala
yang besar dari Allah, sebaliknya barang siapa yang tidak menjalankannya, maka
ia berhak memeperoleh azab yang keras dan menjadi orang yang mengkhianati
Allah dan Rasul-Nya serta mengkhianati amanahnya. Yakni mengetahui bahwa
amanah itu wajib di tunaikan. 70
Rasulullah saw bahkanmengkategorikan orang yang tidak amanah sebagai
orang yang munafik. Sebagaimana sabda Rasulullah saw yang berbunyi.

ٌ َ‫ال آيَ ُة الْ ُمنَافم مق ثَال‬


‫ث إم َذا‬ َ َ‫َِّب صلى اهلل عليه وسلم – ق‬ ِّ ‫َع ْن أمَِب ُهَريْ َرَة َع من النم‬
‫ َوإم َذا ْاؤَُتم َن َخا َن‬، ‫ف‬ ْ ‫ َوإم َذا َو َع َد أ‬، ‫ب‬
َ َ‫َخل‬ َ ‫َّث َك َذ‬
َ ‫َحد‬
Artinya: “Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi SAW bersabda, Tanda-tanda
orang munafik ada tiga: jika berbicara dia berdusta, jika berjanji
dia mengingkari, dan jika diberi amanah dia berkhianat” (HR.
Al- Bukhari)

69
Ibid., h. 243.
70
TafsirWeb, Tafsir Al-Wajiz, https://web.com/2893-surat-al-anfal-ayat-27.html, Di unduh
pada tanggal 21 Juni 2019.
37

Konsekuensi amanah menghendaki tiap-tiap orang memberikan hak milik


orang lain, baik itu kecil maupun besar. Ia tidak mengambil selain haknya sendiri
dan tidak mengurangi hak-hak orang lain yang menjadi kewajibannya untuk
memberikannya. Bila saja sifat amanah ini dijaga dan diterapkan para pelaku
ekonomi, tentunya tidak perlu lagi terjadi adanya penuntutan hak seseorang atas
orang lain, tidak ada yang merasa terzdzalimi, dan perekonomian berjalan dengan
harmonis.
Namun bersikap benar, amanah dan jujur merupakan hal yang langkah
dalam dunia praktik ekonomi dan jual beli saat ini.Sikap demikian dalam
perniagaan atau jual beli mejadi suatu yang asing di tengah praktik-praktik usaha
kotor yang bisa menghanyutkan siapa saja yang berkecimpung di dalamnya. Maka
tidak heran apabila kemudian muncul sebuah stigma bahwa kalau tidak mengikuti
arus, usaha akan mandek dan sulit berkembang. Kenyataan ini menunjukkan
keimanan seseorang kepada sang Pencipta, zat yang memberikan rejeki, telah
hilang dari dalam diri seseorang sehingga mereka menjadi egois, dan
menghalalkan apa saja demi melampiaskan keinginannya.
Dalam praktiknya jual beli online dengan sistem dropshipping yang
dilakukan oleh dropshipper Shopee diketahui bahwa tidak ada unsur keterbukaan
atau kejujuran dari pihak penjual (dropshipper) kepada pembeli.Penjual tidak
memberitahukan kepada pembeli bahwa penjual menggunakan sistem
dropshipping dalam jual beli online yang sedang mereka lakukan.
Ketidaktahuan pembeli bahwa ia sedang bertransaksi online dengan
penjual yang sebenarnya tidak memegang produk secara nyata atau fisik inilah
yang menjadi sebuah dilema, apalagi di tambah dengan nama yang tercantum
sebagai pengirim barang adalah nama dropshipper bukan nama pihak supplier.
Dengan demikian maka pihak pembeli sudah dibuat dari awal memiliki perspektif
atau pemikiran bahwa yang memiliki barang atau barang yang di jual tersebut
sudah berada dipihak dropshipper (penjual).Dan dengan demikian terlihat bahwa
terdapat kebatilan dalam kegiatan jual beli ini, yaitu hilangnya informasi yang
jelas dari pihak dropshipper.
38

c. Menegakkan keadilan dan mengharamkan bunga


Islam sangat menganjurkan untuk berbuat adil dalam berbisnis dan
melarang berbuat curang atau berlaku dzalim. Rasulullah di utus Allah untuk
menegakkan keadilan. Kecelakaan besar bagi orang yang berbuat curang dalam
transaksi bisnis yang di lakukannya. Kecurangan dalam berbisnis atau jual beli
pertanda kehancuran bisnis tersebut, karena kunci keberhasilan berbisnis atau jual
beli adalah kepercayaan. Al-qur’an memerintahkan kepada kaum muslim
menimbang dan mengukur dengan cara yang benar dan jangan sampai melakukan
kecurangan. Sebagaimana firman Allah swt dalam Surah Hud ayat 85:




Artinya: “Dan Syu’aib berkata:“Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan
timbangan dengan adil, dan janganlah merugikan manusia
terhadap hak-hak mereka, dan janganlah kamu membuat
kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan”71

firman Allah Swt, dalam Surah Al-Isra’ (17): 35




Artinya: “Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan
timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya” 72

Dalam Tafsir al-Muyassar oleh tim Mujamma’ Raja Fahd arahan Syaikh
al-Allamah Dr. Shalih bin Muhammad Alu asy-Syaikh tentang Surah Al-Isra’ ayat
35 menjelaskan bahwa sempurnakanlah takaran dan jangan menguranginya,
apabila kalian menakar untuk orang lain, dan timbanglah dengan timbangan yang

71
Ibid., h. 310.
72
Ibid., h. 389.
39

lurus. Sesungguhnya adil dalam takaran dan timbangan itu lebih baik bagi kalian
di dunia, dan lebih baik akibatnya di sisi Allah di akhirat. 73
Pada dasarnya segala kegiatan ekonomi bertujuan untuk kemaslahatan
hidup manusia, dimana hal ini merupakan tujuan diturunkannya syari’at dan
semua hukum yang dikandungnya, sehingga memberi kebaikan dan kebahagian.
Sebaliknya syari’at juga menolak segala yang merusak makhluk.
Kegiatan jual beli online dengan sistem dropshipping yang dilakukan oleh
dropshipper Shopeejelas akan menimbulkan ketidakadilan kepada pihak pembeli.
Jika terjadi kesalahan terhadap barang yang di perjualbelikan, maka pihak yang
paling dirugikan adalah pembeli. Karena tidak ada perjanjian sebelumnya dari
pihak dropshipper dengan pembeli terkait sesuai tidaknya barang yang akan di
perjualbelikan. Jika terjadi kesalahan terhadap barang pesanan, resiko tersebut di
tanggung sendiri oleh pembeli. Hal tersebut jelas bertentangan dengan konsep
keadilan yang dianjurkan dalam Islam, bahwa tidak ada manusia (orang lain) yang
di rugikan dalam transaksi atau kegiatan jual beli yang di lakukan.

d. Menerapkan kasih sayang dan mengharamkan monopoli


Dengan adanya rasa kasih sayang, maka akan tercipta kepedulian,
kedamaian dan rasa empati kepada orang lain. Tidak hanya itu, kasih sayang bisa
mendorong manusia untuk membantu meringankan beban atau penderitaan yang
dialami oleh manusia lainnya khususnya dalam hal memenuhi kebutuhan. Tanpa
adanya rasa kasih sayang, mungkin manusia akan menjadi sangat individualistis,
egois dan tidak memikirkan kepentingan orang lain.
Begitu juga dengan pengharaman monopoli, dimana monopoli adalah
situasi yang penguasaan atau pengadaan barang dagangantertentu, sekurang-
kurangnya sepertiganya dikuasai oleh satu orang atau satu kelompok sehingga
harganya dapat dikendalikan.Dalam etika bisnis Islam, seseorang dilarang untuk
melakukan kegiatan monopoli yang dapat merusak kepentingan sosial.Islam juga
mengharamkan kegiatan monopoli, karena perbuatan demikian didorong oleh

73
Risalah Muslim, Tafsir al-Muyassar, https://risalahmuslim.id/quran/al-israa/17-35/, Di
unduh pada tanggal 20 Juni 2019.
40

nafsu serakah dan tamak, serta mementingkan diri sendiri dengan merugikan orang
banyak.
Berdasarkan pemaparan tentang mekanisme sistem dopshipping yang
dilakukan dropshipper Shopee, dapat di analisis bahwa kurangnya rasa kasih
sayang didalam transaksi ini. Dimana dropshipper kurang memperhatikan atau
memperdulikan resiko yang akan ditanggung oleh pihak pembeli terkait sistem
yang digunakan ini. Resiko terhadap penerimaan barang yang tidak sesuai dengan
yang di pesan oleh pembeli akan di tanggung sendiri oleh pihak pembeli. Dan
berdasarkan hasil wawancara yang telah dlakukan oleh beberapa informan
menunjukkan bahwa mereka hampir rata-rata pernah mendapati bahwa barang
yang sampai ke pembeli ternyata tidak atau kurang sesuai dengan pesanan
pembeli.

e. Menegakkan toleransi dan persaudaraan


Toleransi merupakan suatu sikap saling menghargai dan menghormati
antar individu atau kelompok di dalam masyarakat meskipun terdapat perbedaan
di dalamnya, baik itu perbedaan pendapat, pandangan, agama, ras, budaya, dan
perbedaan lainnya.Pada dasarnya tujuan toleransi adalah untuk menciptakan
suasana yang harmonis di dalam kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu sikap
toleransi harus ditegakkan, guna menciptakan kehidupan yang lebih baik dan
persaudaraan yang lebih erat.
Begitu juga dalam kegiatan jual beli yang dilakukan, seorang penjual
maupun pembeli haruslah menegakkan toleransi dan persaudaraan di antara
mereka. Agar kegiataan jual beli yang di lakukakan dapat berjalan harmonis dan
mempererat tali persaudaraan diantara mereka. Toleransi dalam etika berbisnis ini
mengarah pada sikap saling menghargai dan menghormati hak dan kewajiban para
pelaku bisnis atau jual beli, baik penjual maupun pembeli. Saling menghargai hak
dan kewajiban sesama pelaku bisnis, berarti tidak merusak atau menghalangi salah
satu yang harus diterima.
Namun pada kenyataan dalam jual beli online yang dilakukan dropshipper
Shopee, pembeli tidak sepenuhnya mendapatkan hak atas kegiatan jual beli yang
41

dilakukannya. Hal ini terlihat dari penerimaan barang yang seharusnya sesuai
dengan yang di pesan, ini merupakan hak yang akan diterima setelah pembeli
menyelesaikan kewajibannya dengan melakukan pembayaran atas barang yang ia
pesan. Pemenuhan hak dari kewajiban yang sudah dilakukan pembeli ternyata
tidak dipenuhi dengan semestinya oleh dropshipper Shopee. Pembeli terkadang
menerima haknya terhadap barang namun tidak sesuai dengan pesanan. Fenomena
ini jelas merusak hak yang seharusnya diterima pembeli dari dropshipperShopee,
dari hal itu juga jelas tergambar bahwa sikap toleransi atau saling menghargai dan
menghormati masih belum dilakukan dengan semestinya oleh dropshipper
Shopee.

f. Berpegangan pada prinsip bahwa perdagangan adalah bekal


menuju akhirat
Hal ini sejalan dengan tujuan dari ekonomi Islam bahwa segala aturan yang
di turunkan oleh Allah Swt dalam sistem Islam mengarah pada tercapainya
kebaikan, kesejahteraan, keutamaan serta menghapuskan kejahatan, kesengsaraan
dan kerugian pada seluruh ciptaan-Nya. Demikian pula dalam hal ekonomi atau
perdagangan, tujuannya adalah untuk membantu manusia mencapai kesenangan di
dunia dan akhirat (falah). Maka dari itu hendaknya seseorang yang melakukan
proses jual beli berpegangan pada prinsip bahwa perdagangan adalah bekal
menuju akhirat. Sebagaimana firman Allah Swt dalam QS. Al-Qasas (28) ayat 77,
yaitu sebagai berikut.






Artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu
melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat
baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat
42

baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di


(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berbuat kerusakan” 74

Menurut Muhammad Quraish Shihab ayat diatas memerintahkan umat


muslim menjadikan sebagian dari kekayaan dan karunia yang Allah berikan
kepadamu di jalan Allah dan amalan untuk kehidupan akhirat. Janganlah kamu
mencegah dirimu untuk menikmati sesuatu yang halal di dunia. Berbuat baiklah
kepada hamba-hamba Allah sebagaimana Allah berbuat baik kepadamu dengan
mengaruniakan nikmat-Nya. Dan janganlah membuat kerusakan di bumi dengan
melampaui batas-batas Allah. Sesungguhnya Allah tidak meridhai orang-orang
yang merusak dengan perbuatan buruk mereka itu.
Sementara ulama berpendapat bahwa “nashib” manusia dari hartakekayaan
di dunia ini hanyalah “Apa yang dimakan dan habis termakan,apa yang dipakai
dan punah tak dapat dipakai lagi serta apa yangdisedekahkan kepada orang lain
dan yang akan diterima ganjarannya diakhirat nanti.” Pendapat yang lebih baik
adalah yang memahaminya dalamarti segala yang dihalalkan Allah. Harta yang
diperoleh manusia secarahalal dapat digunakannya secara baik dan benar
sebagaimana digariskanAllah.Dia hanya berkewajiban mengeluarkan bagian yang
ditentukandalam bentuk zakat yang wajib. Selebihnya adalah halal
umtukdinikmatinya, kecuali kalau dia ingin bersedekah.
Larangan melakukan perusakan setelah sebelumnya telahdiperintahkan
berbuat baik, merupakan peringatan agar tidakmencampuradukkan antara
kebaikan dan keburukan. Sebab keburukan danperusak merupakan lawan
kebaikan. Penegasan ini diperlukan walau sebenarnya perintah berbuat baik telah
berarti pula larangan berbuatkeburukan. Perusakan dimaksud menyangkut banyak
hal. Di dalam al Qur’ansudah ada contohnya. Puncaknya adalah merusak fitrah
kesucian manusia,yakni tidak memelihara tauhid yang telah Allah anugerahkan
kepadasetiap insan. Dibawah peringakat itu ditemukan keengganan
menerimakebenaran dan pengorbanan nilai-nilai agama, seperti pembunuhan,

74
Ibid., h. 556.
43

perampokan, pengurangan takaran dan timbangan, berfoya-foya,pemborosan,


gangguan terhadap kelestarian lingkungan, dan lain-lain. 75
Jika dalam transaksi jual beli online yang di lakukan dropshipper Shopee
mereka menerapkan prinsip tesebut pastilah dalam prosesnya mereka menjauhi
kegiatan yang dilarang oleh Islam atau kegiatan yang hanya mementingkan diri
sendiri namun dapat merugikan orang lain. Namun pada kenyataan kegiatan jual
beli online dengan sistem droppshipping yang di lakukan dropshipper Shopee
justru berbanding terbalik dengan yang di anjurkan.Terdapat kerugian yang di
tanggung pihak pembeli jika saja barang yang sampai ke mereka ternyata tidak
sesuai dengan pesanan.Dan berdasarkan hasil wawancara yang telah dlakukan oleh
beberapa informan menunjukkan bahwa mereka hampir rata-rata pernah
mendapati bahwa barang yang sampai ke pembeli ternyata tidak atau kurang
sesuai dengan pesanan pembeli.
Kemudian jika di tinjau dari akad yang di gunakan dalam dropshipping
adalah akad pesanan, dimana konsumen akan membayar terlebih dahulu kepada
dropshipper kemudian barang akan di serahkan dalam beberapa hari kedepan.
Dalam Islam transaksi pesanan seperti ini di sebut dengan transaksi
salam.Dropshipping sekilas mirip dengan bai’ as-salam khususnya salam paralel
yang ada dalam dunia perbankan. Akad salam paralel merupakan akad jual beli
pesanan yang melibatkan tiga pihak (nasabah, bank syariah, dan pemasok) dengan
dua akad salam (salam bertingkat).Sedangkan pihak yang terlibat dalam
dropshipping yaitu konsumen, dropshipper dan supplier.Pihak bank akan berperan
ganda yaitu sebagai penjual bagi nasabah dan pembeli bagi pemasok, namun pihak
bank yang melakukan penyerahan barang kepada nasabah setelah barang datang
dari pemasok. Berbedadengan dropshipping, pada sistem ini dropshipper tidak
menampung atau menyetok barang terlebih dahulu dan tidak melakukan proses
pengiriman barang, dropshipper mengatasnamakan dirinya sebagai pengirim
barang namun tidak melakukan pengiriman, yang seolah-olah dropshipper adalah

75
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2006), h. 406-410.
44

pemilik barang serta pengirim barang yang sesungguhnya. Dengan demikian,


dropshipper telah menjual barang yang tidak di miliki.
Dari dalil-dalil dan pemaparan diatas penulis dapat menarik kesimpulan
yang bahwa semua jenis transaksi dalam jual beli yang tidak sesuai dengan etika
berbisnis dalam Islam dan tidak memenuhi syarat jual beli tidak dibenarkan untuk
dilakukan seorang muslim. Berkaitan dengan transaksi jual beli online dengan
sistem dropshipping yang dilakukan dropshipper Shopee mahasiswa UIN SU
menunjukkan bahwa jual beli ini tidak sejalan dengan konsep bai’ as-salam
khususnya salam paralel &prinsip/nilai dasar etika berbisnis dalam ekonomi Islam
dimana terdapat unsur ketidakjelasan terhadap barang yang dijual
dropshipperShopee, karena dropshipper tidak memiliki, mengetahui maupun
melihat wujud asli barang secara nyata. Kemudian tidak ada unsur kejujuran
(keterbukaan) oleh pihak dropshipper kepada pihak pembeli terkait sistem yang
digunakan, selanjutnya terdapat unsur ketidakadilan didalamnya, karena dapat
menimbulkan kerugian pada salah satu pihak yaitu pembeli.

BAB V
45

PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Mekanisme atau cara kerja dalam jual beli online dengan sistem
dropshipping yang dilakukan dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU
adalah membuat akun Shopee terlebih dahulu, selanjutnya
mempromosikan barang dari supplier atau toko online yang telah dipilih
dari aplikasi Shopee dengan mengupload foto-foto menarik ke media
sosial, ketika ada pesanan barulah mulai mencari/memilih dan membeli
barang pada aplikasi Shopee, setelah selesai memilih selanjutnya isi
alamat pembeli dengan lengkap, kemudian pilih metode pembayaran yang
akan digunakan, selanjutnya centang tulisan “kirim sebagai dropshipper”
lalu isi nama dan nomor telepon pada kolom yang tertera dan klik kolom
buat pesanan. Selanjutnya pesanan dropshipper akan di proses oleh
supplier dengan mencantumkan nama dropshipper sebagai pengirim.
2. Kajian ekonomi Islam tentang jual beli online dengan sistem dropshipping
yang dilakukan oleh dropshipper Shopee Mahasiswa UIN SU ialah
menunjukkan bahwa jual beli ini tidak sejalan dengan konsep bai’ as-
salam khususnya salam paralel &prinsip/nilai dasar etika berbisnis dalam
ekonomi Islam dimana terdapat unsur ketidakjelasan terhadap barang yang
dijual dropshipperShopee, karena dropshipper tidak memiliki, mengetahui
maupun melihat wujud asli barang secara nyata. Kemudian tidak ada
unsur kejujuran (keterbukaan) oleh pihak dropshipper kepada pihak
pembeli terkait sistem yang digunakan, selanjutnya terdapat unsur
ketidakadilan didalamnya, karena dapat menimbulkan kerugian pada salah
satu pihak yaitu pembeli.

B. Saran
46

1. Bagi penjual (dropshipper) hendaknya berlaku jujur dengan memberikan


informasi yang sebenar-benarnya kepada calon pembeli terkait sistem
yang di pakai oleh penjual. Hal tersebut guna menghindari
kesalahpahaman antara penjual (dropshipper) dengan pembeli terkait
barang yang dijualnya, karena konsekuensi terburuknya yaitu tidak
dipercaya lagi oleh pembeli.
2. Bagi pembeli atau konsumen sebelum melakukan transaksi jual beli
online, sebaiknya menggali atau mencari tau informasi sejelas-jelasnya
terhadap spesifikasi barang yang ditawarkan penjual dan memahami jenis
kontrak yang diberlakukan oleh pihak penjual. Hal tersebut guna
menghindari resiko yang dapat merugikan pembeli.
47

DAFTAR PUSTAKA

Adelia, Septy. Hasil Wawancara Pribadi. Dropshipper Shopee Mahasiswa UIN


SU. Medan. 01 Juni 2019.
Agama RI,Departemen.Al-Qur’an danTerjemahnya. Surabaya: CV Pustaka
Agung
Agency, Beranda. Dropshipping: Cara Mudah Bisnis Online. Jakarta: Elex
Media. 2013.

Al Hakim, Shidiq. Jualan Online Tanpa Modal. Jakarta: Gramedia. 2011.

Alviyani, Firdha.Hasil Wawancara Pribadi. DropshipperShopeeMahasiswa UIN


SU.Medan.27 Juni 2019.

Annisa, Yayuk. Hasil Wawancara Pribadi.DropshipperShopeeMahasiswa UIN


SU.Medan.28 Juni 2019.

Cahyani, AndiIntan. Fiqh Muamalah. Makasar: Alauddin University Press. 2013.

Chaundhry, Muhammad Sharif.Sistem Ekonomi Islam. Jakarta: KencanaPrenada


Media Group. 2012.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa


Edisi IV. Jakarta: Gramedia Pustaka. 2008.

DwiPangestika, Rizka. Hasil Wawancara Pribadi. DropshipperShopeeMahasiswa


UIN SU.Medan.28 Juni 2019.
Fitrah, MuhdanLuthfiyah.MetodologiPenelitian. Jawa Barat:Jejak. 2017.

FordebidanAdesy.Ekonomi dan Bisnis Islam: Seri Konsep dan Aplikasi Ekonomi


san Bisnis Islam. Jakarta: RajagrafindoPersada. 2016.

Harun. Fiqh Muamalah. Surakarta: Muhammadiyah University Press. 2007.

Helianthusonfri, Jefferly. BisnisPraktisdanFantastisdengaDroship.Jakarta:


Gramedia. 2013.

Https://visimisi95.blogspot.com/2018/03/shopee-visi-dan-misi-e-commerce-
shopee.html.Di unduhpadatanggal 21 Juni 2019.

Https://www.liputan6.com/tekno/read/2379136/shopee-aplikasi-belanja-online-
c2c-meluncur-di-indonesia?utm_expid/, Di unduhpadatanggal 21 juni
2019.
48

HudaibyaAzzahra, Maria. TransaksiShopee di Indonesia Terbesar di ASEAN,


https://swa.co.id/swa/trends/technology/transaksi-shopee-di-indonesia-
terbesar-di-asean, Di unduhpadatanggal 20 Juni 2019.

Iswidharmanjaya, Derry. Dropshipping Cara Mudah Bisnis Online. Jakarta: Elex


Media Komputindo. 2012.

Kalbuadi, Putra. Jual Beli Online Dengan menggunakan Sistem Dropshipping


MenurutSudutPandang Akad Jual Beli Islam (Studi Kasus Pada Forum
KASKUS). Skripsi.UINSyarifHidayatullah Jakarta. 2015.

Komputer, Wahana. Membangun Usaha BisnisDropshipping. Jakarta: Gramedia.


2013.

Khulwah, Juhrotul. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sistem Jual Beli Dropship.
Skripsi. UIN Sunan Kalijaga. 2013.

Manan, Abdul. Hukum Ekonomi Syariah. Jakarta: Prenadamedia Group. 2012.

Mardani. Hukum Bisnis Syaria. Jakarta: Prenadamedia Group. 2014.

Muslim, Risalah. Tafsir Ibnu Katsir. Https://risalahmuslim.id/quran/al-ahzab/33-


70/. Di unduh Pada tanggal 19 Juni 2019.

,Tafsir al-Muyassar, https://risalahmuslim.id/quran/al-israa/17-35/.


Di unduh pada tanggal 20 Juni 2019.

Neogroho, Agung. Teknologi Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2010.

NurInsani, Sari.Hasil Wawancara Pribadi. DropshipperShopeeMahasiswa UIN


SU.Medan.29 Juni 2019.

PermataHati, Intan.Hasil Wawancara Pribadi. DropshipperShopeeMahasiswa


UIN SU.Medan.29 Juni 2019.

Pramutoko, Bayu. Ekonomi Islam.


https://bayu96ekonomos.wordpress.com/modul-materikuliah/ekonomi-
islam/. Diunduh pada tanggal 05 Januari 2019.

Prasetyo, Yoyok. Ekonomi Syariah. Medan: Aria Mandiri Group. 2018.

Pratiwi, Bella. Hasil Wawancara Pribadi. DropshipperShopeeMahasiswa UIN


SU. Medan.01 Juli 2019.
49

Purnomo, CaturHadi. Jualan Online Tanpa Repot


denganDropshipping.Jakarta:Gramedia. 2012.
Qardhawi, Yusuf. Norma dan Etika Ekonomi Islam. Jakarta: Gema Insani Press.
2001.

Rauklisiya, Syauqi. Tata Cara JualanSistemDropship di Shopee.


https://dindingkaca.com/cara-dropship-di-shopee/.Di unduhpadatanggal
20 Juni 2019.
Ridwan, Muhammad, et. al. “Keputusan Pembelian Melalui Situs Belanja Online
Terhadap Perilaku Konsumtif Masyarakat Dalam Perspektif Ekonomi
Islam (Studi Kasus Pada Pengguna Aplikasi Lazada di Medan)”. J-
EBIS. Vol. 3 No. 2. 2018.
Rivai, Viethzal dan Antoni NizarUsman. Islamic Economics & Finance: Ekonomi
dan Keuangan Islam Bukan Alternatif tetapi Solusi. Jakarta: Gramedia
Pustaka. 2012.

Rudiana. Transaksi Dropshipping Dalam Perspektif Ekonmi Syariah. Skripsi.


IAIN Syekh Nurjati Cirebon. 2015.

Safii, Ahmad. Step by Dtep BisnisDropshippingdan Reseller. Jakarta:Elex Media


Komputindo. 2013.

Setyoningrum, Annisa. Hasil Wawancara Pribadi. DropshipperShopeeMahasiswa


UIN SU. Medan.27 Juni 2019.
Shihab, M. Quraish. Tafsir Al-Mishbah. Jakarta: Lentera Hati. 2006.

Sholihin, Ahmad Ifham. Ekonomi Syariah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.


2013.

Subkhy, M. Hasan. Tinjauan Hukum Islam Tentang Resiko Jual Beli Sistem
Dropshipping (Studi di Desa Waringinsari Barat, Kec. Sukharjo, Kab.
Pringsewu. Skripsi. UIN Raden Intan Lampung. 2017.

Sugiyono.MetodePenelitianKuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.


2016.

TafsirWeb, Tafsir Al-Wajiz, https://web.com/2893-surat-al-anfal-ayat-27.html, Di


unduh pada tanggal 21 Juni 2019.

Teguh, Muhammad. Metodelogi Penelitian Ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo


Persada. 2005.

Termasmedia.PengertianInternet.
https://www.termasmedia.com/lainnya/internet/71-pengertian-
internet.html.Di unduhpadatanggal 07 Januari 2019.
50

Yafiz, Muhammad dan Darwis Harahap. “Produk Gadai Emas di Perbankan


Syariah: Analisis Maslahah Ekonomi”. Human Falah. Vol. 5 No. 1.
2018.
Zainuddin. Transaksi Jual Beli Online secara Dropshipping dalam Perspektif
Hukum Islam (Analisis Bai’ Gharar). Skripsi.UIN AR-Raniry
Darussalam Banda Aceh. 2017
51

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

Nama :
Jurusan/sem :
Alamat :
Waktu :

1. Apa saja barang yang anda jual dalam bisnis dropshipping?


2. Apa latar belakang/alasan anda memilih berjualan online menggunakan
sistem dropshipping?
3. Sudah berapa lama anda berjualan online menggunakan sistem ini?
4. Darimana saja anda mendapatkan supplier barang yang akan menyediakan
barang yyang akan anda jual?
5. Berdasarkan apa anda memilih supplier?
6. Apakah anda mengetahui tentang situs belanja online Shopee?
7. Apakah anda pernah mensuplai barang dari Shopee menggunakan sistem
dropship yang ditawarkan oleh situs mereka?
8. Apa alasan anda memilih shopee sebagai situs/tempat yang menyediakan
barang yang akan anda jual?
9. Bagaimana mekanisme (cara kerja) jual beli online dengan menggunakan
sistem dropshipdalam Shopee?
10. Apakah barang yang anda pasarkan/tawarkan sesuai dengan produk yang
disediakan oleh supplier (Shoppe)?
11. Apakah anda merasa puas melakukan jual beli online dengan
menggunakan sistem dropship yang ditawarkan situs belanja online
Shopee?
12. Apakah konsumen mengetahui bahwa dalam berjualan online anda
menggunakan sistem dropshippping?
52

HASIL WAWANCARA

Informan Ke-1,

Nama : Sari Nur Insani


Jurusan/sem : Perbankan Syariah/ IV
Alamat : Dusun 5 dalu 10 a
Waktu : 29 Juni 2019

13. Apa saja barang yang anda jual dalam bisnis dropshipping?
Jawab : “Pakaian & case hp”
14. Apa latar belakang/alasan anda memilih berjualan online menggunakan
sistem dropshipping?
Jawab : “Alasannya supaya kita gak banyak kerja, karena tinggal transfer
uang konsumen ke distributor/supplier, setelah itu ketika barang ready kita
gak perlu repot-repot packing dan mengirimkan barangnyakarena semua
sudah dilakukan oleh distributor/supplier namun tetap atas nama kita
sebagai pengirim barang”
15. Sudah berapa lama anda berjualan online menggunakan sistem ini?
Jawab : “Dari tamat SMA kak, awal mulanya tahun 2007. Jadi sekarang baru
dua tahun kak”
16. Darimana saja anda mendapatkan supplier yang akan menyediakan
barangyang akan anda jual?
Jawab : “Dulu pertama kali jualan saya cari-cari supplier di google, terus
ketemu sama satu supplier dari bandung. Setelah itu seiring berjalannya
waktu dan mulai pandai mengolah atau mengambil barang dari mana saja,
jadi sekarang gak satu supplier aja kak”
17. Berdasarkan apa anda memilih supplier?
Jawab : “Testimoni barang paling utama, terus kalau supplier dari situs
belanja online lihat dari rating bintangnya, kemudian juga lihat respon dari
supplier barangnya, apakah responnya itu cepat atau lambat”
53

18. Apakah anda mengetahui tentang situs belanja online Shopee?


Jawab : “Tau kak”
19. Apakah anda pernah mensuplai barang dari Shopee menggunakan sistem
dropship yang ditawarkan oleh situs mereka?
Jawab : “Kalau pesan barang menggunakan sistem dropship dari shopee
pernah kak, tapi kadang-kadang aja, kalau misalnya konsumen yang beli itu
jaraknya sama saya cukup jauh, misalnya di jakarta. Yauda saya langsung
dropship barang misalnya dari bandung ke jakarta jadi ongkirnya jadi lebih
ringan”
20. Apa alasan anda memilih Shopee sebagai situs/tempat yang menyediakan
barang yang akan anda jual?
Jawab : “Karena Shopee menyediakan layanan gratis ongkir, jadi
meringankan beban penjual (dropshipper), walaupun pada kenyataannya
bukan gratis ongkir sepenuhnya, namun hal ini sudah meringankan pembeli
kak”
21. Bagaimana mekanisme (cara kerja) jual beli online dengan menggunakan
sistem dropshipdalam Shopee?
Jawab : “Pada dasarnya sih sama aja kayak kita mau beli barang dengan
sistem reselling, jadi kita pilih terlebih dahulu barang yang mau kita beli
yang sesuai dengan pesanan konsumen kita, kita masukkan keranjang, Nah
yang membedakan disini hanya pada saat pengiriman barang, karena barang
langsung di kirim ke alamat pembeli bukan ke alamat kita kak. Jadi di Shopee
itu ada pilihan droship, nah nanti muncul itu kolom pengisian alamat
pembeli, tinggal kita isi aja alamat konsumen kita, selanjutnya pilih metode
pembayaran,setelah itu tinggal kita centang pilihan “kirim sebagai
dropshipper” terus jangan lupa isi nama dan nomor telepon kita sebagai
dropshipper, karena itu nanti akan di cantumkan dalam pengiriman barang
ke knsumen kita. Jadi secara otomatis nanti barang itu akan langsung di
kirim ke alamat konsumen yang tertera tapi menariknya nama pengirimnya
langsung atas nama kita, jadi konsumen gak tau kalau ternyata sebenarnya
bukan kita yang mengemas serta mengirimkan barangnya secara langsung”
54

22. Apakah barang yang anda pasarkan/tawarkan sesuai dengan produk yang
disediakan oleh supplier (Shopee)?
Jawab : “Sesuai sih kak, tapi pernah kejadian sekalikak, ada konsumen yang
bilang kalau produk yang sampai bahannya gak sesuai sama yang di
tawarkan”
23. Apakah anda merasa puas melakukan jual beli online dengan menggunakan
sistem dropship yang ditawarkan situs belanja online Shopee?
Jawab : “Cukup puas kak”
24. Apakah konsumen mengetahui bahwa dalam berjualan online anda
menggunakan sistem dropshippping?
Jawab : “Gak tau kak, karena kan nama pengirimnya atas nama kita”

Informan Ke-2,

Nama : Yayuk Annisa


Jurusan/sem : Jinayah/ VIII
Alamat : Batangkuis
Waktu : 28 Juni 2019

1. Apa saja barang yang anda jual dalam bisnis dropshipping?


Jawab : “Ada baju, tas, sepatu, jilbab, dan lain-lain ya kebanyakan produk
fashion sih, tapi kadang jual botol minum juga”
2. Apa latar belakang/alasan anda memilih berjualan online menggunakan
sistem dropshipping?
Jawab : “Alasannya sih, pertama karena kalau pakai sistem dropship ini kita
gak butuh modal banyak, karena kan gak harus menyetok barang, uda gitu
gak harus ribet juga ngirim-ngirim barang ke konsumen karena suplier
barang itu sendiri yang akan mengirimkan barang yang di beli ke konsumen”
3. Sudah berapa lama anda berjualan online menggunakan sistem ini?
Jawab : “kurang lebih setahun”
4. Darimana saja anda mendapatkan supplier barang yang akan menyediakan
barang yang akan anda jual?
55

Jawab : “Ada dari situs-situs belanja online, kemudian ada juga dari teman
yang kadang menitipkan promosi barangnya ke saya”
5. Berdasarkan apa anda memilih supplier?
Jawab : “Yang pasti supplier yang memiliki barang yang bagus-bagus, terus
harga juga lebih murah di banding supplier lain, terus lihat dari biaya ongkir
juga, kalau barang yang dari teman atau saudara saya lihat dari barang
yang di jualnya pasti ya, selain itu saya lihat dari orangnya juga, enak gak di
ajak kerjasama, harus yang amanah, dan komunikasinya baik”
6. Apakah anda mengetahui tentang situs belanja online Shopee?
Jawab : “Tau”
7. Apakah anda pernah mensuplai barang dari Shopee menggunakan sistem
dropship yang ditawarkan oleh situs mereka?
Jawab : “Pernah”
8. Apa alasan anda memilih Shopee sebagai situs/tempat yang menyediakan
barang yang akan anda jual?
Jawab : “Alasannya karena banyak pilihan barang yang di jual, barangnya
juga bagus, harganya lebih murah di banding situs belanja online yang lain,
dan yang pasti di shopee ini ada sistem dropshipnya, jadi gak perlu repot-
repot menjelaskan ke suppliernya kalau barang tersebut ingin langsung di
kirim ke konsumen kita”
9. Bagaimana mekanisme (cara kerja) jual beli online dengan menggunakan
sistem dropship dalam Shopee?
Jawab : “Ya seperti pada umumnya jualan online, jadi pertama saya
promosikan dulu barang-barang yang mau saya jual dengan memaparkan
kriteria barang itu ke media sosial, terus kalau ada yang beli kita suruh
transfer dulu kan, nah baru kemudian saya beli lah barang itu dari shopee,
dengan mengisi berbagai kriteria barang sesuai pesanan, jika sudah selesai
memilih barang-barang selanjutnya ke proses pengiriman barang, isi alamat
pembeli dengan lengkap, kemudian saya centrang menu kirim sebagai
dropshipper, lalu kita cantumkan nama dan nomor hp terus buat deh
pesanan. Selanjutnya masuk ke proses terakhir, transfer uang ke pihak
56

produsen atau supplier, setelah itu barulah produsen mengirimkan barang


tersebut ke alamat konsumen saya dengan mencantumkan nama saya sebagai
pengirim”
10. Apakah barang yang anda pasarkan/tawarkan sesuai dengan produk yang
disediakan oleh supplier (Shoppe)?
Jawab : “Menurut saya sesuai sih, ya walau kadang ada juga yang komplen
karena barangnya kadang gak sesuai”
11. Apakah anda merasa puas melakukan jual beli online dengan menggunakan
sistem dropship yang ditawarkan situs belanja online Shopee?
Jawab : “Cukup puas kak”
12. Apakah konsumen mengetahui bahwa dalam berjualan online anda
menggunakan sistem dropshippping?
Jawab : “Ada yang tau, ada yang tidak. Tapi kebanyakan yang gak tau sih,
karna kadang mereka gak ada nanyak soal barang yang di jual itu uda ada
sama saya atau tidak”

Informan Ke-3,

Nama : Firdha Alviyani


Jurusan/sem : IPS/ VIII
Alamat : Jl. Belat no. 58
Waktu : 27 Juni 2019

1. Apa saja barang yang anda jual dalam bisnis dropshipping?


Jawab : “Produk fashion seperti baju, sepatu, tas, jam tangan dan lain-lain,
selain itu juga produk kecantikan, seperti bedak, lipstik, cream, dan lain-
lain”
2. Apa latar belakang/alasan anda memilih berjualan online menggunakan
sistem dropshipping?
Jawab : “Jadi alasannya itu karena sistem ini mudah untuk di lakukan, kita
hanya mempromosikan barang sesuai dengan kriteria barang yang ada, gak
nyetok barang, kita juga gak melakukan pengiriman barangnya secara
57

langsung, karena hal ini di lakukan langsung oleh si produsen/supplier


barang, selain itu juga gak perlu pakai modal, karena kita akan membeli
barang itu jika pembeli kita sudah transfer uang, barulah proses pembelian
atau pengiriman barang akan dilakukan”.
3. Sudah berapa lama anda berjualan online menggunakan sistem ini?
Jawab : “Satu setengah tahun”
4. Darimana saja anda mendapatkan supplier yang akan menyediakan barang
yang akan anda jual?
Jawab : “Dari situs belanja online”
5. Berdasarkan apa anda memilih supplier?
Jawab : “Karena saya ngambil barang itu dari situs belanja online, jadi
untuk memilih toko/suppliernya barang yang akan saya jual, saya lihat dari
profil toko tersebut, lihat dari komentar-komentar dari para pembeli yang
sudah memakai produk mereka terlebih dahulu, bagus atau tidak
komentarnya, bintang/reting toko online tersebut, harga barang yang di
tawarkan supplier, lokasi toko tersebut, karena hal ini juga berpengaruh
terhadap ongkir (ongkos kirim) barang yang jelas akan mempengaruhi harga
barang yang akan saya tawarkan”
6. Apakah anda mengetahui tentang situs belanja online Shopee?
Jawab : “Tau dong”
7. Apakah anda pernah mensuplai barang dari Shopee menggunakan sistem
dropship yang ditawarkan oleh situs mereka?
Jawab : “Pernah”
8. Apa alasan anda memilih Shopee sebagai situs/tempat yang menyediakan
barang yang akan anda jual?
Jawab : “Alasannya karena banyak pilihan barang yang di jual, barangnya
juga bagus, harganya lebih murah di banding situs belanja online yang lain,
dan yang pasti di Shopee ini ada sistem dropshipnya, jadi gak repot
ngirimkan barang lagi ke pembeli”
9. Bagaimana mekanisme (cara kerja) jual beli online dengan menggunakan
sistem dropship dalam Shopee?
58

Jawab : “Mekanismenya sama sama seperti proses pembelian barang biasa,


yang membedakan hanya pada saat checkout, ada pilihan “kirim sebagai
dropshipper”, itu nanti yang kita centang, kemudian lakukan langkah-langkah
selanjutnya sesuai petunjuk”
10. Apakah barang yang anda pasarkan/tawarkan sesuai dengan produk yang
disediakan oleh supplier (Shoppe)?
Jawab : “kadang sesuai kadang juga enggak”
11. Apakah anda merasa puas melakukan jual beli online dengan menggunakan
sistem dropship yang ditawarkan situs belanja online Shopee?
Jawab : “Cukup puas, ya walaupun terkadang proses sampainya barang ke
tangan pembeli agak sedikit lama”
12. Apakah konsumen mengetahui bahwa dalam berjualan online anda
menggunakan sistem dropshippping?
Jawab : “Gak tau ya, karena mereka juga jarang ada yang nanyak. Selain itu
juga dalam pengiriman barang yang tertera kan nama saya, jadi mereka
taunya kalau barang ada di saya dan saya yang mengirimkan barang
tersebut”

Informan Ke-4,

Nama : Septy Adelia


Jurusan/sem : Ekonomi Islam/ VIII
Alamat : Jl. Prof. HM. Yamin gg. Kelambir
Waktu : 01 Juli 2019

1. Apa saja barang yang anda jual dalam bisnis dropshipping?


Jawab : “Baju kemeja & gamis”.
2. Apa latar belakang/alasan anda memilih berjualan online menggunakan
sistem dropshipping?
Jawab : “Pertama itu biar gak ribet ya untuk proses pengiriman barang,
apalagi untuk konsumen yang lokasinya cukup jauh, jadi lebih mudah kalau
pakai sistem ini. Misalnya untuk konsumen yang berada di bandung, jadi
59

saya cari produsen/supplier yang berada di daerah sana juga, jadi nanti kan
si supplier itu langsung yang mengirim ke konsumen saya yang ada di
bandung, jadi harga ongkirnya otomatis akan lebih murah”. Kedua, ongkir
yang di keluarkan lebih murah. Dari contoh yang saya sampaikan tadi jika
supplier barang yang saya jual dan konsumen yang memesan barang kepada
saya lokasinya di daerah yang sama otomatis ongkir yang akan dikenakan
lebih murah. Nah ketiga, lebih efisien dari segi waktu & tenaga. Karena
proses pengemasan sekaligus pengiriman barang dilakukan langsung oleh
supplier/produsen barang tersebut, jadi kita sebagai penjual (dropshipper)
tidak perlu repot-repot mengeluarkan tenaga untuk proses pengemasan
barang dan menghabiskan waktu dengan datang langsung ke tempat
pengiriman barang”.
3. Sudah berapa lama anda berjualan online menggunakan sistem ini?
Jawab : “Sekitar 3 tahun”.
4. Darimana saja anda mendapatkan supplier barang yang akan menyediakan
barang yang akan anda jual?
Jawab : “Kalau untuk sistem dropship ambil dari Shopee aja sih, kalau pakai
sistem lain seperti reselling biasa ambil dari shopee juga dan dari teman”.
5. Berdasarkan apa anda memilih supplier?
Jawab : “Pertama berdasarkan kualitas & harga barang, biasalah ya
maunya pasti supplier yang menjual barang dengan harga murah dan
kualitas barang yang bagus. Kedua supplier yang menjual barang-barang
yang lagi trend atau modern”.
6. Apakah anda mengetahui tentang situs belanja online Shopee?
Jawab : “Tau dong kan suplai barangnya dari Shopee ”.
7. Apakah anda pernah mensuplai barang dari Shopee menggunakan sistem
dropship yang ditawarkan oleh situs mereka?
Jawab : “Pernah, tapi sistem ini saya pakai hanya pada saat konsumen yang
beli itu jaraknya jauh, misalnya di padang, jadi lebih efesien untuk proses
pengiriman barangnya”
60

8. Apa alasan anda memilih Shopee sebagai situs/tempat yang menyediakan


barang yang akan anda jual?
Jawab : “Alasannya karena harganya lebih murah dari toko-toko online,
model atau barang yang di jual juga masa kini atau lagi trend yang banyak
di sukai konsumen, terus kalau ada yang pesan barang jauh lebih enak
dropshipmya, terus kalau mau jual barang tinggal lihat apa yang mau di jual
gak perlu capek ke toko-toko lagi”.
9. Bagaimana mekanisme (cara kerja) jual beli online dengan menggunakan
sistem dropship dalam Shopee?
Jawab : “Jadi mekanisme sistem dropship ini pertama pasarkan terlebih
dahulu produk dari vendor (toko online) pilihan kita, kedua jika ada pesanan
barulah kita buka aplikasi shopee dan mulai memilih barang yang sesuai
dengan pesanan konsumen kita, jika sudah dapat lalu klik kolom beli
sekarang, selanjutnya centrang semua yang akan di proses lalu klik checkout,
kemudian lanjut ke proses pengiriman barang, isi alamat pembeli kita dengan
lengkap, selanjutnya centang tulisan ‘kirim sebagai dropshipper’ lalu isi
nama & nomor telepon kita. Jika sudah selesai jangan lupa mengisi pilihan
metode pembayaran, dan lakukan pembelian seperti biasa”.
10. Apakah barang yang anda pasarkan/tawarkan sesuai dengan produk yang
disediakan oleh supplier (Shoppe)?
Jawab : “Ya kadang sesuai kadang gak”
11. Apakah anda merasa puas melakukan jual beli online dengan menggunakan
sistem dropship yang ditawarkan situs belanja online Shopee?
Jawab : “Kalau di tanya puas gaknya sih, ya gitu kadang puas kadang
enggak, alasannya karena barang yang di jual kadang memuaskan, kadang
juga mengecewakan”.
12. Apakah konsumen mengetahui bahwa dalam berjualan online anda
menggunakan sistem dropshippping?
Jawab : “Gak tau”.
61

Informan Ke-5,

Nama : Rizka Dwi Pangestika


Jurusan/sem : Ekonomi Islam/ VIII
Alamat : Jl. Ambai no. 28
Waktu : 26 Juni 2019

1. Apa saja barang yang anda jual dalam bisnis dropshipping?


Jawab : “Yang saya jual dalam bisnis dengan sistem dropshipping ini itu ada
baju, jilbab, pembalut, dan lain-lain yang berbau-bau kain gitu pokoknya
yang banyak di pakai wanita”
2. Apa latar belakang/alasan anda memilih berjualan online menggunakan
sistem dropshipping?
Jawab : “Jadi alasan saya pakai sitem dropship itu karena sistem dropship
itu gak ribet, lebih praktis dan simpel, jadi kita gak perlu melakukan
pengiriman barang, jadi kita gak perlu capek-capek pergi ke tempat
pengiriman barang untuk melakukan pengiriman ke konsumen kita yang
jaraknya cukup jauh dari kita, karena hal itu di kerjakan oleh produsen
barang itu sendiri, mdalnya juga gak banyak, karena kan kita gak nyetok
barang”
3. Sudah berapa lama anda berjualan online menggunakan sistem ini?
Jawab : “Sekitar dua tahun"
4. Darimana saja anda mendapatkan supplier barang yang akan menyediakan
barang yang akan anda jual?
Jawab : “Kalau saya sih cuma ngambil dari shopee, karena di shopee itu
kayak ada jaminanya gitu, jadi kalau misalnya barang itu gak nyampek
selama seminggu uang kita itu bisa kembali jadi kita itu kayak terhidar dari
penipuan gitu”
5. Berdasarkan apa anda memilih supplier?
Jawab : “Biasa sih berdasarkan testimoni, jadi kalau saya uda pakai produk
mereka dan ternyata produknya bagus dan cocok, saya akan ambil barang
62

lagi dari mereka, lihat dari kualitas barang dan harga barang yang di jual
supplier itu juga”
6. Apakah anda mengetahui tentang situs belanja online Shopee?
Jawab : “Tau dong, shopee itu kan situs belanja online yang menyediakan
atau menjual berbagai macam produk”
7. Apakah anda pernah mensuplai barang dari Shopee menggunakan sistem
dropship yang ditawarkan oleh situs mereka?
Jawab : “jelas pernah, kan saya cuma ngambil barang di shopee”
8. Apa alasan anda memilih Shopee sebagai situs/tempat yang menyediakan
barang yang akan anda jual?
Jawab : “Alasannya karena sistem di shopee tidak ribet bagi saya sebagai
penjual (dropshipper) yang mengambil atau menjual barang di Shopee, terus
seperti yang saya bilang tadi bahwa di shopee itu ada jaminanya dimana
kalau misalnya barang itu gak nyampek selama seminggu atau dalam waktu
yang di tentukan uang kita itu bisa kembali, jadi kita terhidar dari penipuan.
Selain itu juga sekarang ini pihak shopee padai dari segi pemasaran barang
dan memperkenalkan aplikasi sehingga banyak masyarakat yang membeli”
9. Bagaimana mekanisme (cara kerja) jual beli online dengan menggunakan
sistem dropship dalamShopee?
Jawab : “Jadi cara kerja sistem dropship dalam shopee ini pertama jika kita
telah melakukan pembelian barang/ kita sudah memilih barang yang mau
kita beli, lalu setelah itu ada menu dimana kalau menu itu kita centrang itu
bacaannya dropshipper, jadi kalau misalnya itu di centrang otomatis barang
itu tidak dikirim ke alamat kita karena kan kalau di aplikasi Shopee itu ada
alamat utama dan alamat pendukung jadi kalau misalnya kita gak
mencentrang alamat dropshipper tersebut maka barang itu akan datang
kerumah kita tapi kalau misalnya kita centrang dropshipper tersebut otomatis
barang itu akan dikirim ke alamat yang kita mau dan disitu pengirimnya
bukan atas nama distributor/supplier melainkan atas nama saya”
10. Apakah barang yang anda pasarkan/tawarkan sesuai dengan produk yang
disediakan oleh supplier (Shoppe)?
63

Jawab : “Jadi beberapa kali saya menggunakan aplikasi shopee ini gak
pernah ada komplen, karena sebelumnya saya juga sudah pernah order
barang di supplier itu, jadi menurut saya sesuai sih barangnya dengan yang
di sediakan oleh supplier”.
11. Apakah anda merasa puas melakukan jual beli online dengan menggunakan
sistem dropship yang ditawarkan situs belanja online Shopee?
Jawab : “Saya sebagai pembeli yang menggunakan aplikasi dropshipper
yang di buat pihak shopee, tetapi ada satu kelemahan dari sistem dropship
dalam shopee ini dimana barang yang dikirim agak lama sampainya”.
12. Apakah konsumen mengetahui bahwa dalam berjualan online anda
menggunakan sistem dropshippping?
Jawab : “Gak tau sama sekali, karena kan pengirimnya atas nama kita bukan
atas nama distributor/supplier, jadi pihak konsumen taunya kalau kita yang
mengirim bukan pihak distributor/supplier”.

Informan Ke-6,

Nama : Intan Permata Hati Siregar


Jurusan/sem : PGMI/ VIII
Alamat : Jl. Sei mencirim perum. Nabila blok b no 2
Waktu : 29 Juni 2019

1. Apa saja barang yang anda jual dalam bisnis dropshipping?


Jawab : “Awal mulanya jilbab, jilbab syar’i dan yang lebih pendek dari itu
yang hanya nutup dada aja, dan lama kelamaan muulai bertambah dari
jualan tas, dompet dan make up”
2. Apa latar belakang/alasan anda memilih berjualan online menggunakan
sistem dropshipping?
Jawab : “Alasannya sistem ini lebih efisien dari segi waktu, tenaga & modal.
Kita tinggal pesan & transfer uang ke supplier, setelah itu untuk urusan
pengiriman barang ke konsumen kita supplier yang melakukannya”
64

3. Sudah berapa lama anda berjualan online menggunakan sistem ini?


Jawab : “Dari tahun 2017, tepatnya akhir tahun
4. Darimana saja anda mendapatkan supplier barang yang akan menyediakan
barang yang akan anda jual?
Jawab : “Dari teman, saudara & situs belanja online, kayak Lazada, shopee.
5. Berdasarkan apa anda memilih supplier?
Jawab : “Kualitas barang dari supplier, sesuai gak sama yang di tawarkan,
harga juga, kebanyakan penjual pasti lebih suka harga yang lebih murah di
bandingkan yang di tawarkan supplier lain, tanggung jawab pihak supplier,
sesuai gak waktu pengiriman barangnya sampai ke konsumen ”
6. Apakah anda mengetahui tentang situs belanja online Shopee?
Jawab : “Tau”
7. Apakah anda pernah mensuplai barang dari shopee menggunakan sistem
dropship yang ditawarkan oleh situs mereka?
Jawab : “Pernah beberapa kali”
8. Apa alasan anda memilih Shopee sebagai situs/tempat yang menyediakan
barang yang akan anda jual?
Jawab : “Awalnya kemarin itu sih coba-coba gitu, karena kan barang yang di
jual mereka banyak, jadi enak kalau mau jual atau cari barang, selain itu
juga karena harganya murah”
9. Bagaimana mekanisme (cara kerja) jual beli online dengan menggunakan
sistem dropship dalam Shopee?
Jawab : “Sama aja seperti kita melakukan jual beli pakai sistem lain, yang
beda hanya nanti kalau mau check out ada tulisan kirim sebagai dropshipper
gitu, pilihan itu nanti yang kita centrang, yauda kita tinggal ngikuti langkah
selanjutnya aja sampai selesai kak”
10. Apakah barang yang anda pasarkan/tawarkan sesuai dengan produk yang
disediakan oleh supplier (Shoppe)?
Jawab : “Awal-awal saya pakai itu sesuai sih, Tapi pernah waktu itu ada
barang yang ternyata gak sesuai bahannya sama yang disediakan, jadi saya
gak ambil barang di toko itu lagi”
65

11. Apakah anda merasa puas melakukan jual beli online dengan menggunakan
sistem dropship yang ditawarkan situs belanja online Shopee?
Jawab : “kurang memuaskan, karena kadang barangnya gak sesuai &
pengiriman barangnya juga lama”
12. Apakah konsumen mengetahui bahwa dalam berjualan online anda
menggunakan sistem dropshippping?
Jawab : “Gak tau”

Informan Ke-7,

Nama : Bella Pratiwi Br. Pasi


Jurusan/sem : Manajemen Dakwah/ VIII
Alamat : Jl. Medan-Binjai Km 13,5
Waktu : 01 Juni 2019

1. Apa saja barang yang anda jual dalam bisnis dropshipping?


Jawab : “Baju gamis”
2. Apa latar belakang/alasan anda memilih berjualan online menggunakan
sistem dropshipping?
Jawab : “Jadi yang saya suka dari sistem dropship ini karena lebih praktis
jadi kita bisa menghemat waktu, karena kita tahu sendiri kan kalau konsumen
itu lebih senang kalau barangnya cepat sampai”
3. Sudah berapa lama anda berjualan online menggunakan sistem ini?
Jawab : “Baru sekitar 8 bulan”
4. Darimana saja anda mendapatkan supplier barang yang akan menyediakan
barang yang akan anda jual?
Jawab : “Dari saudara & market place”
5. Berdasarkan apa anda memilih supplier?
Jawab : “Berdasarkan harga barang yang di berikan supplier, kualitas
barang, komentar-komentar dari para konsumen, reting yang ada pada
market place tersebut, dan lain sebagainya”
66

6. Apakah anda mengetahui tentang situs belanja online shopee?


Jawab : “Iya tau”
7. Apakah anda pernah mensuplai barang dari Shopee menggunakan sistem
dropship yang ditawarkan oleh situs mereka?
Jawab : “Pernah”
8. Apa alasan anda memilih Shopee sebagai situs/tempat yang menyediakan
barang yang akan anda jual?
Jawab : “Ya alasannya salah satunya karena itu, kenal sama salah satu
penjual atau pemilik toko di shopee, jadi gak takut ketipu, uda gitu juga
banyak pilihan barang yang di tawarkan di shopee dan ada potongan
ongkirnya”
9. Bagaimana mekanisme (cara kerja) jual beli online dengan menggunakan
sistem dropship dalam Shopee?
Jawab : “Ya pertama kerjasama terlebih dahulu sama tokonya dan kebetulan
salah satu toko online di Shopee itu punya sepupu sendiri, jadi ya tinggal
bilang aja alamat yang mesan barangnya tersebut”
10. Apakah barang yang anda pasarkan/tawarkan sesuai dengan produk yang
disediakan oleh supplier (Shoppe)?
Jawab : “Ya Alhamdulillah sesuai gambar”
11. Apakah anda merasa puas melakukan jual beli online dengan menggunakan
sistem dropship yang ditawarkan situs belanja online Shopee?
Jawab : “Iya cukup puas”
12. Apakah konsumen mengetahui bahwa dalam berjualan online anda
menggunakan sistem dropshippping?
Jawab : “Enggak tau”

Informan Ke-8,
Nama : Annisa Setyoningrum
Jurusan/sem : Perbankan Syariah / IV
Alamat : Lubuk Pakam, Deli Serdang
Waktu : 27 Juni 2019
67

1. Apa saja barang yang anda jual dalam bisnis dropshipping?


Jawab : “Produk stuff-stuff gitu kak, kayak misalnya kotak pensil, pernak-
pernik elektronik, hiasan-hiasan untuk carger, baju juga pernah, aksesoris,
dan lain-lain lah kak yang bisa di jual hehee”
2. Apa latar belakang/alasan anda memilih berjualan online menggunakan
sistem dropshipping?
Jawab : “Alasannya karena gak butuh banyak modal kak, karena kan kita gak
perlu beli terlebih dahulu barangnya, gak perlu menyetok barang itu kak, gak
ribet juga ngirim-ngirim barang ke pembeli, lebih hemat waktu, pokoknya
lebih efisienlah kak”
3. Sudah berapa lama anda berjualan online menggunakan sistem ini?
Jawab : “Dari tahun 2018 kak, jadi sekitar satu tahunan”
4. Darimana saja anda mendapatkan supplier barang yang akan menyediakan
barang yang akan anda jual?
Jawab : “Dari teman yang sesama jualan online dan dari situs belanja
online”
5. Berdasarkan apa anda memilih supplier?
Jawab : “Yang pertama pasti berdasarkan kualitas barang yang di jual
mereka, bagus gak barangnya, kan gak mungkin kita memilih supplier
dengan produk yang jelek. Kemudian harganya, kira-kira sesuai gak, atau
terkadang membandingkan dengan harga dari toko lain untuk barang yang
sama, otomatis kita memilih supplier dengan harga yang lebih murah dong,
terus respon atau komunikasi terhadap supplier, cepat atau lambat, mudah
atau tidak di ajak kerjasama, itu sih biasa yang saya lihat sebelum memilih
supplier”
6. Apakah anda mengetahui tentang situs belanja online Shopee?
Jawab : “Tau kak”
7. Apakah anda pernah mensuplai barang dari Shopee menggunakan sistem
dropship yang ditawarkan oleh situs mereka?
Jawab : “Pernah kak”
68

8. Apa alasan anda memilih Shopee sebagai situs/tempat yang menyediakan


barang yang akan anda jual?
Jawab : “Alasannya karena di shopee banyak pilihan barangnya, ada gratis
ongkirnya juga, harganya lebih murah di banding dengan produk situs lain,
dan yang paling penting terjamin kak, terjamin maksudnya disini kalau
barang itu belum sampai selama waktu tertentu biasa sih seminggu uang kita
akan kembali kak, jadi kita gak akan rugi atau takut tertipu”
9. Bagaimana mekanisme (cara kerja) jual beli online dengan menggunakan
sistem dropship dalam Shopee?
Jawab : “Jadi mekanisme atau cara kerja sistem dropship dalam shopee itu
hampir-hampir sama sih kak kalau kita beli barang tidak menggunakan
sistem dropship, bedanya hanya di proses pemilihan pengiriman barang. Jadi
setelah kita selesai memilih barang yang mau kita beli, kemudian lanjut ke
alamat pengiriman barang, di aplikasi Shopee itu ada tertera kirim sebagai
dropship, kolom itu kemudian kita centang, baru lah selanjutnya akan muncul
kolom alamat pembeli”
10. Apakah barang yang anda pasarkan/tawarkan sesuai dengan produk yang
disediakan oleh supplier (Shoppe)?
Jawab : “kadang Sesuai kadang gak kak, karena kan kita gak lihat langsung
barangnya, jadi untuk sesuai atau tidaknya konsumen langsung yang melihat,
ya pernah sih ada konsumen yang protes,karena barang yang sampek itu ada
yang rusak sedikit”
11. Apakah anda merasa puas melakukan jual beli online dengan menggunakan
sistem dropship yang ditawarkan situs belanja online Shopee?
Jawab : “Kadang puas kadang gak kak”
12. Apakah konsumen mengetahui bahwa dalam berjualan online anda
menggunakan sistem dropshippping?
Jawab :“Gak kak, jarang dari pembeli atau konsumen yang ingin mengetahui
sistem apa yang kita pakai dalam jual beli online”
69

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI
Nama : Dwi Rani Ambarwati
Nim : 56154033
Tempat/Tgl Lahir : Meranti, 21 Mei 1997
Pekerjaan : Mahasiswi
Alamat : Jl. MakmurDsnV Meranti Kec. Meranti
Kab. Asahan

II. RIWAYAT PENDIDIKAN


Tamatan SD Negeri 010067 Meranti Berijazah Tahun 2009
Tamatan SMP Negeri 1 Meranti Berijazah Tahun 2012
Tamatan SMK Swasta Meranti Berijazah Tahun 2015
Tamatan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Berijazah Tahun
2019

III. RIWAYAT ORGANISANI


Anggota BKPRMI Kec.Meranti (2012)
Bendahara IRMNI (2012)
Bendahara BKPRMI Desa Meranti (2013)
Bendahara OSIS SMK Swasta Meranti (2014)
Anggota Bidang Pelatihan dan Akademisi UIE UIN SU (2017)

Anda mungkin juga menyukai