Fisika Biooptik

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

BIOOPTIK

Oleh:

Kelompok 1
Anggota:
1. Ahmad Izzul Rifki A
2. Baiq isabela
3. Dwi Aisyah
4. Qibithia Maria Malik
5. Tetik Oktaviani

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
TAHUN 2018/2019
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI  i
BAB 1. PENDAHULUAN  ii
1.1 Latar Belakang......................................................................................ii
1.2 Rumusan Masalah... iii
1.3 Tujuan....................................................................................................iii
BAB II. PEMBAHASAN 6
2.1Definisi Biooptik...........................................................................1
2.2Alat-Alat Optik............................................................................1
2.3 Daya Akomodasi..........................................................................3
2.4Perbedaan Optik Fisis Dan Geometrik..........................................4
2.5Pemantulan Berkas Cahaya..........................................................5
2.6Perkembangan Teknologi Biooptik...............................................6
2.7Kelainan-Kelainan Pada Mata......................................................8
BAB III PENUTUP 10
3.1 KESIMPULAN 10
3.2 SARAN 10
DAFTAR PUSTAKA

i
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Banyak orang awam yang tidak mengetahui bagaimana bisa mata melihat
benda-benda yang ada disekitar kita, bahkan benda yang berukuran kecil
sekalipun. Sampai abad ke-4 sebelum masehi orang masih berpendapat
bahwa benda-benda disekitar kita dapat dilihat oleh mata karena
mengeluarkan sinar-sinar penglihatan. Anggapan ini di dukung oleh Plato
(429-348SM) dan Euclides (287 – 212 SM). Anggapan tersebut muncul oleh
karena pada mata binatang di malam hari tampak bersinar.Namun, jika mata
dapat melihat karena mengeluarkan sinar-sinar penglihatan tentu sajakita
semua bisa melihat dengan jelas pada malam hari atau pada ruang yang
gelap.Tapi pada kenyataannya kita tidak dapat melihat benda-benda di ruang
yang gelap (Aristoteles 384-322 SM) dan Aristoteles tidak dapat memberi
penjelasan mengapa mata kita mampu melihat benda.
Teori yang terakhir yang dapat diterima pada abad ke XX yaitu teori yang
diungkapkan oleh Alhazan (965-1038 SM) seorang Mesir di Iskandria yang
berpendapat bahwa benda disekitar kita dapat terlihat karena benda-benda
tersebut memantulkan cahaya atau memancarkan cahaya yang masuk ke
dalam mata. teori ini akhirnya di terima sampai abad ke 20 ini.Untuk itu kami
merasa tertarik untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai biooptik yang
artinya susunan atas kata bio dan optik. Bio berkaitan mahluk hidup atau zat
hidup atau bagian dari mahluk hidup, sedangkan optik dikenal sebagai ilmu
fisika yang berkaitan dengan cahaya atau berkas sinar.
Banyak kegunaan lensa cekung dalam kehidupan sehari- hari, salah satu
dintaranya adalah sebagai kacamata rabun jauh. Kacamata rabun jauh dipakai
oleh penderita rabun jauh. Orang yang menderita rabun jauh tidak dapat
melihat benda yang jauh secara jelas karena bayangan benda tersebut jatuh di
depan retina. Dengan bantuan lensa cekung, bayangan tersebut disebarkan
ii
sehingga tepat jatuh di retina. Benda nyata yang terletak pada lensa cekung
akan menghasilkan bayangan yang sifatnya selalu maya,tegak dan diperkecil.
Bayanganlensa cekung tidak dapat diterima oleh layar karena bayangan berada
berada di depan lensa. Dalam fotografi, kefokusan sangat penting dalam
menghasilkan gambar dan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas
gambar, fokus berati tempat d
imana beberapa kumpulan sinar berada pada satu titik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi biooptik ?
2. Apa saja alat-alat optik ?
3. Bagaimana daya akomodasi ?
4. Apa perbedaan optik geometrik dan optik fisik ?
5. Bagaimana tentang pemantulan berkas cahaya ?
6. Bagaimana perkembangan teknologi biooptik?
7. Apa saja kelainan pada mata?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi biooptik
2. Untuk mengetahui alat-alat optik
3. Untuk mengetahui bagaimana daya akomodasi
4. Untuk mengetahui perbedaan optik geometri dan optik fisik
5. Untuk mengetahui pemantulan berkas cahaya
6. Untuk mengetahui perkembangan teknologi biooptik
7. Untuk megertahui kelainan pada mata

iii
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Biooptik


Bio Optik adalah Menilik kata biooptik, tersusun atas kata bio dan optik.
Bio berkaitan dengan makhluk hidup/ zat hidup atau bagian tertentu dari makhluk
hidup, sedangkan optik dikenal sebagai bagian ilmu fisika yang berkaitan dengan
cahaya atau berkas sinar. secara spesifik ada klasifikasi Optik geometri dan optika
fisis. Fokus utama di biooptik adalah terkait dengan indera penglihatan manusia,
yaitu mata. Banyak pengetahuan yang kita peroleh melalui suatu penglihatan.
Untuk membedakan gelap dan terang tergantung atas penglihatan seseorang.
Ada tiga komponen pada penginderaan
penglihatan :
1. Sistem syaraf mata yang memberi informasi ke otak
2. Mata memfokuskan bayangan pada retina
3. korteks penglihatan salah satu bagian yang menganalisa penglihatan
tersebut
2.2 Alat-Alat Optik
1. Mata
Setiap manusia memiliki alat optik tercanggih yang pernah ada, yaitu
mata. Mata merupakan bagian dari pancaindra yang berfungsi untuk
melihat. Mata membantu kita menikmati keindahan alam, melihat teman-
teman, mengamati benda-benda di sekeliling, dan masih banyak lagi yang
dapat kita nikmati melalui mata. Coba bayangkan bila manusia tidak
mempunyai mata atau mata kita buta, tentu dunia ini terlihat gelap gulita.
Apabila diamati, ternyata mata terdiri atas beberapa bagian yang masing-
masing mempunyai fungsi berbeda-beda tetapi saling mendukung.
Bagian-bagian mata yang penting tersebut, antara lain, kornea, pupil, iris,
aquaeus humour, otot akomodasi, lensa mata, retina, vitreous humour,
bintik kuning, bintik buta, dan saraf mata

1
a. Kornea.
Kornea merupakan bagian luar mata yang tipis, lunak, dan transparan.
Kornea berfungsi menerima dan meneruskan cahaya yang masuk pada
mata, serta melindungi bagian mata yang sensitif di bawahnya.
b. Pupil.
Pupil merupakan celah sempit berbentuk lingkaran dan berfungsi agar
cahaya dapat masuk ke dalam mata.
c.  Iris.
Iris adalah selaput berwarna hitam, biru, atau coklat yang berfungsi
untuk mengatur besar kecilnya pupil. Warna inilah yang Anda lihat
sebagai warna mata seseorang.
d. Aquaeus Humour.
Aquaeus humour merupakan cairan di depan lensa mata untuk
membiaskan cahaya ke dalam mata.
e.  Otot Akomodasi.
Otot akomodasi adalah otot yang menempel pada lensa mata dan
berfungsi untuk mengatur tebal dan tipisnya lensa mata.
f.    Lensa Mata.
Lensa mata berbentuk cembung, berserat, elastis, dan bening. Lensa
ini berfungsi untuk membiaskan cahaya dari benda supaya terbentuk
bayangan pada retina.
g.   Retina.
Retina adalah bagian belakang mata yang berfungsi sebagai tempat
terbentuknya bayangan.
h.  Vitreous Humour.
Vitreous humour adalah cairan di dalam bola mata yang berfungsi
untuk meneruskan cahaya dari lensa ke retina.
i.  Bintik Kuning.
Bintik kuning adalah bagian dari retina yang berfungsi sebagai tempat
terbentuknya bayangan yang jelas.
2
j.  Bintik Buta.
Bintik buta adalah bagian dari retina yang apabila bayangan jatuh pada
bagian ini, maka bayangan tampak tidak jelas atau kabur.

k. Saraf Mata.
Saraf mata befungsi untuk meneruskan rangsangan bayangan dari retina
menuju ke otak.

2.3 Daya Akomodasi


Dalam hal memfokuskan objek pada retina, lensa mata memegang
peranan penting. Kornea mempunyai fungsi memfokuskan objek secara tepat,
demikian pula bola mata yang berdiameter 20-23 mm. Kemampuan lensa
mata untuk memfokuskan objek disebut daya akomodasi. Selama mata
melihat jauh, tidak terjadi akomodasi. Makin dekat benda yang dilihat,
semakin kuat mata/lensa berakomodasi. Daya akomodasi ini tergantung kepada
umur. Usia semakin tua daya akomodasi semakin menurun, hal ini
disebabkan kekenyalan/elastisitas lensa semakin berkurang. Jika benda terlalu
dekat ke mata, lensa mata tidak dapat memfokuskan cahaya pada retina dan
bayangannya menjadi kabur. Titik terdekat di mana lensa mata memfokuskan
suatu bayangan pada retina disebut titik dekat (punctum proksimum). Pada
saat ini mata berakomodasi sekuat-kuatnya (berakomodasi maksimum).
Jarak dari mata ke titik dekat ini sangat beragam pada tiap orang dan berubah
dengan meningkatnya usia. Pada usia 10 tahun, titik dekat dapat sedekat 7 cm,
sementara pada usia 60 tahun titik dekat ini telah menjauh ke 200 cm karena
kehilangan keluwesan lensa akibat elastisitas lensa semakin berkurang, disebut
mata presbyop atau mata tua dan bukan merupakan cacat mata. Nilai standar yang
diambiluntuk titik dekat ini adalah 25 cm, dan dianggap sebagai mata normal.
Jarak terjauh benda agar dapat dilihat dengan jelas, dikatakan benda terletak pada
titik jauh (punctum remotum). Pada saat ini mata tidak berakomodasi.lepas
akomodasi.

3
2.4 Perbedaan optik fisis dan geometrik

1. Optika Geometri
Optika geometri disebut juga dengan optik sinar yang merupakan sinar
suatu perambatan cahaya tegak lurus dengan gelombang cahaya. Optika
geometri juga menjelaskan sifat cahaya dengan pendekatan paraksial atau
hampiran sudut kecil dengan penjabaran yang linear, ehingga komponen
ini dan sistem kerja cahayanya seperti ukuran, posisi, pembesaran
subjek lebih sederhana. Terpangkal pada perjalanan cahaya dalam medium
secara garis lurus, berkas-berkas cahaya di sebut garis cahaya dan gambar
secara garis lurus. Dengan cara pendekatan ini dapatlah melukiskan ciri-
ciri cermin dan lensa dalam bentuk matematika. Misalnya untuk rumus
cermin dan lensa :
f = focus = titik api
b = jarak benda
v = jarak bayangan

Hukum Willebrord Snelius (1581 -1626) :


n = indeks bias
i = sudut datang
r = sudut bias (refraksi)
2. Optika fisik
Optika fisik adalah studi cahaya yang mempelajari sifat cahaya yang tidak
terdefinisikan oleh optik geometris dengan pendekatan sinarnya. Definisi sifat
cahaya dilakukan dengan pendekatan frekuensi tinggi. Optika fisik mampu
menjelaskan gejala cahaya seperti dispersi (penyebaran cahaya),
interferensi (penyebaran gelombang), dan polarisasi (getaran cahaya)
yang tidak dapat dijelaskan oleh optika geometri.

4
2.5 Pemantulan Berkas Cahaya
Ada tiga jenis berkas cahaya, yaitu:
1. Berkas cahaya sejajar (paralel)
Berkas cahaya sejajar jika arahnya sejajar satu sama lain. Contoh
berkas cahaya sejajar adalah berkas cahaya dari lampu senter. Berkas
cahaya tersebut disejajarkan oleh cermin cekung yang ada di bagian
kepala lampu senter.

Gambar 1. Berkas Cahaya Sejajar


2. Berkas cahaya divergen (menyebar)
Berkas cahaya divergen jika berkas dari satu titik kemudian melebar ke
arah tertentu. Contoh berkas cahaya divergen adalah pada lampu jalan
dan lampu belajar.

Gambar 2. Berkas Cahaya Sejajar


3. Berkas cahaya konvergen (mengumpul)
Berkas cahaya konvergen jika berkas cahaya mengumpul di satu
titik. Contoh berkas cahaya konvergen adalah lup atau kaca
pembesar.

Gambar 3. Berkas Cahaya Konvergen

Hukum Pemantulan Cahaya


Hukum pemantulan cahaya, dikenal juga sebagai hukum Snellius untuk
pemantulan, yaitu:
1. Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang
datar.
2. Besar sudut datang (i) terhadap garis normal sama dengan besar sudut
pantul (r) terhadap garis normal.

5
2.6 Perkembangan Teknologi Biooptik
a. Laser
Laser (singkatan dari bahasa Inggris:Light Amplification by
Stimulated Emission of Radiation) merupakan mekanisme suatu alat yang
memancarkan radiasi elektromagnetik, biasanya dalam bentuk cahaya
yang tidak dapat dilihat maupun dapat lihat dengan mata normal, melalui
proses pancaran terstimulasi. Pancaran laser biasanya tunggal,
memancarkan foton dalam pancaran koheren. Laser juga dapat dikatakan
efek dari mekanika kuantum.
Dalam teknologi laser, cahaya yang koheren menunjukkan suatu
sumber cahaya yang memancarkan panjang gelombang yang diidentifikasi
dari frekuensi yang sama, beda fase yang konstan dan polarisasinya.
Selanjutnya untuk menghasilkan sebuah cahaya yang koheren dari
medium lasing adalah dengan mengontrol kemurnian, ukuran, dan
bentuknya. Keluaran yang berkelanjutan dari laser dengan amplituda-
konstan (dikenal sebagai CW atau gelombang berkelanjutan), atau detak,
adalah dengan menggunakan teknik Q-switching, modelocking, atau gain-
switching.
Dalam operasi detak, dimana sejumlah daya puncak yang lebih
tinggi dapat dicapai. Sebuah medium laser juga dapat berfungsi sebagai
penguat optik ketika di-seed dengan cahaya dari sumber lainnya. Sinyal
yang diperkuat dapat menjadi sangat mirip dengan sinyal inputdalam
istilah panjang gelombang, fase, dan polarisasi; Ini tentunya penting dalam
telekomunikasi serat optik.
Sumber cahaya umum, seperti bola lampu incandescent,
memancarkan foton hampir ke seluruh arah, biasanya melewati spektrum
elektromagnetik dari panjang gelombang yang luas. Sifat koheren sulit
ditemui pada sumber cahaya atau incoherens; dimana terjadi beda fase
yang tidak tetap antara foton yang dipancarkan oleh sumber cahaya.
Secara kontras, laser biasanya memancarkan foton dalam cahaya yang
sempit, terpolarisasi, sinar koheren mendekati monokromatik, terdiri dari
panjang gelombang tunggal atau satu warna.
Beberapa jenis laser, seperti laser dye dan laser vibronik benda-
padat (vibronic solid-state lasers) dapat memproduksi cahaya lewat jangka
lebar
6
gelombang; properti ini membuat mereka cocok untuk penciptaan detak
singkat sangat pendek dari cahaya, dalam jangka femtodetik (10-15detik).
Banyak teori mekanika kuantum dan termodinamika dapat digunakan
kepada aksi laser, meskipun nyatanya banyak jenis laser ditemukan
dengan cara trial and error

b. Kamera
Kita telah membahas mengenai mata, bagian-bagiannya serta beberapa
gangguan pada mata. Ada satu jenis alat optik yang memiliki cara kerja
mirip dengan cara kerja mata, yaitu kamera. Kamera merupakan alat
optik yang berfungsi untuk mengambil gambar suatu objek atau benda.
c. Lup
Lup atau kaca pembesar merupakan sebuah alat optik yang terdiri dari
sebuah lensa cembung rangkap (Bikonveks). Lup berfungsi untuk
melihat benda-benda kecil agar tampak lebih besar. Bayangan yang
dibentuk oleh lup bersifat maya, tegak, dan diperbesar.
d. Mikroskop
Mikroskop merupakan alat optik yang berfungsi untuk melihat benda-
benda kecil (mikro) seperti bakteri, penampang sel, dan sejenis nya.
Pertama kali mikroskop dibuat oleh seorang ilmuwan Belanda, Antoni van
Leeuwenhoek (1632 – 1723), yang terdiri dari gabungan dua buah lensa
cembung. Dengan menggunakan mikroskop sederhana bisa dihasilkan
pembesaran bayangan hingga kira-kira 300 kali lebih besar dari bendanya.
e. Teleskop
Teleskop atau teropong merupakan sebuah alat optik yang digunakan
untuk melihat benda-benda yang letaknya jauh agar tampak lebih dekat
dan jelas.Teleskop pertama kali ditemukan oleh Galileo Galilei (1564–
1642) pada tahun 1609.

7
2.7 Kelainan-Kelainan Pada Mata
a. Rabun jauh (miopi)
Rabun jauh merupakan salah satu cacat mata dimana mata tidakapat
melihat benda-benda yang jauh. Hal ini terjadi karena lensa mata tidak
dapat memipih sebagaimana mestinya, sehingga bayangan yang
terbentuk jatuh di depan retina (tidak jatuh tepat pada retina). Mata rabun
jauh mempunyai titik jauh pada jarak tertentu dan titik dekatnya lebih
kecil daripada titik dekat mata normal. Cacat mata rabun jauh dapat
diperbaiki dengan menggunakan kacamata berlensa cekung (negatif),
sehingga benda-benda yang letaknya jauh itu dibentuk bayangan maya
yang lebih dekat dengan mata dan oleh lensa mata bayangan itu kembali
dibuat bayangan nyata tepat pada retina.

b. Rabun dekat (hipermetropi)


Rabun dekat merupakan salah satu cacat mata dimana mata tidak dapat
melihatbenda-benda yang dekat. Rabun dekat disebabkan oleh
ketidakmampuan lensa mata untuk menebal (mencembung)
sebagaimana mestinya ketika di gunakan untuk melihat benda pada
jarak yang dekat. Lensa mata terlalu pipih sehingga menyebabkan titik
dekat mata tidak lagi sekitar 25 cm tetapi bergeser ke titik yang lebih
besar dari itu. Cacat mata rabun dekat dapat diperbaiki dengan
menggunakan kacamata berlensa cembung (positif), sehingga dari
benda-benda yang dekat dibentuk bayangan maya yang tegak dan
diperbesar, dan oleh lensa mata bayangan tersebut menjadi objek yang
dapat menghasilkan bayangan baru yang nyata, terbalik, diperkecil, dan
jatuh tepat pada retina.
c. Mata tua (presbiopi)
Mata tua atau presbiopi merupakan cacat mata yang berupa
pengurangan daya akomodasi mata dan umumnya terjadi pada usia
lanjut. Pada mata tua, baik titik dekat maupun titik jauh mata sudah
bergeser dari keadaan normalnya. Hal ini disebabkan otot-otot mata
8
sudah tidak lagi mampu berakomodasi secara sempurna. Cacat mata tua
dapat diatasi dengan menggunakan kacamata berlensa ganda (kacamata
bifocal), yaitu kacamata yang pada bagian bawahnya merupakan lensa
positif (untuk melihat benda-benda dekat), dan pada bagian atasnya
merupakan lensa negatif (untuk melihat benda-benda jauh).

d.Asigmatisma (silindris)
Asigmatisma atau silindris merupakan cacat mata dimana mata tidak
dapat membedakan garis-garis horisontal dan vertikal secara bersamaan.
Hal ini karena kornea mata tidak mempunyai jari-jari kelengkungan
yang tetap atau tidak berbentuk sferis. Cacat mata asigmatisma dapat
diatasi dengan menggunakan kacamata berlensa silindris.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan kata biooptik,
tersusun atas kata bio dan optik. Bio berkaitan dengan makhluk
hidup atau zat hidup atau bagian tertentu dari makhluk hidup
sedangkan optik dikenal sebagai bagian ilmu fisika yang
berkaitan dengan cahaya atau berkas sinar. Secara spesifik ada
klasifikasi optik geometri dan optik fisis. Fokus utama di
biooptik adalah berkaitan dengan indera penglihatan manusia
yaitu mata. Mata menjadi alat optik yang paling penting pada
manusia atau mahluk hidup. Struktur dari mata itu sendiri atau
bisa disebut dengan anatomi mata meliputi sklera, konjungtiva,
kornea, pupil, iris, lensa, retina ,saraf optikus, humur aqueous.
Serta humor vitreous yang masing-masingnya memiliki fungsi
dan kerjanya sendiri.
3.2 Saran
Makalah ini semoga berguna bagi pembaca khususnya bagi
mahasiswa.

10
DAFTAR PUSTAKA

file:///D:/MATERI%20KULIAH/FISIKA
%20BIOLOGI/BBM_8_(Cahaya_dan_alat_Optik)_KD_Fisika.pdf

file:///D:/MATERI%20KULIAH/FISIKA
%20BIOLOGI/Cahaya_dan_Optik_20140818_1%20(1).pdf

file:///D:/MATERI%20KULIAH/FISIKA%20BIOLOGI/file.pdf

https://www.scribd.com/document/353055827/Jurnal-Biooptik-pdf

http://www.unair.ac.id/40079/1/gdlhub-gdl-grey-2016-apsariretn-
40478-pg.08-14-p.pdf+&cd=3&hl=id&ct=clnk&gl=id

http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JPSI/article/view/7588

https://www.academia.edu/30576771/Biooptik

http://fisika.fkunissula.ac.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=170:acc-bio-optik-s1-
keperawatan-2016&catid=44:acc&Itemid=112

Anda mungkin juga menyukai