Sisprod 01

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 25

Sistem Produksi

maulida
Introduction
Perubahan wajah manfacturing secara significant telah terjadi pada
TEKNOLOGI manufacture dan MANAJEMEN manufacture.

Pada teknologi manufacture lahir : CNC (Computerized Numerical


Control); FMS (Flexible Manufacturing System)

Pada Manajemen manufactruing lahir MPC (Manufacturing Planning


& Control) yang terdiri atas: MRP (Material Requirement Planning);
MRP Closed Loop; MRP II (Manufacturing Resource Planning); OPT
(Optimized Production Technology); JIT (Just In Time)

Perubahan tidak saja terjadi pada formulasi, tapi juga pada integrasi
horizontal/vertical
Manufacturing Planning and Control
(MPC)
Sukses MPC tergantung pada :
1. Good Planning : Production Planning ; MPS (Master Production
Schedule); MRP/CRP (Capacity Requirement Planning)
2. Good Execution
- Purchasing
- Shop Floor: PAC (Production Activity Control); MAC
(Manufacturing Activity Control)
Development pada Execution (SFC/Shop Floor Control) perlu
penyesuaian dengan adanya : MRP; GROUP TECHNOLOGY; JIT; FMS;
BARCODING; ROBOTIC; CAD/CAM
Production and Inventory Management
(PIM)
Suatu aktivitas yang meliputi design, operation dan control
suatu sistem manufactur sampai dengan distribusi produk jadi.
Adalah serangkaian rantai logistik yang meliputi :
- Tingkat retail
- Tingkat warehouse
- Tingkat manufacturing
Logistik Adalah proses pengadaan bahan baku dimulai
pengadaan, distribusi ke proses produksi, distribusi ke gudang
sampai distribusi barang jadi ke konsumen.
PIM Cont.
Faktor penentu keberhasilan PIM
Kedekatan hubungan dengan orang ; Adanya sistem
perencanaan dan pengendalian yang baik
Ruang lingkup PIM
Supervision; Production planning; Material planning;
Schedulling; Purchasing; Inventory control
Kebijakan PIM
Strategi product positioning ; Strategi process positioning;
Strategi pemilihan teknologi
Strategi Product Positioning
Adalah kebijakan yang dipilih suatu industri dalam pembuatan produk.
Ada 4 tipe industri dilihat dari Product Positioning :
- Make to Stock (MTS) - Assembly To Order (ATO)
- Make to Order (MTO) - Engineer To Order (ETO)
Determinan dari strategi Product Positioning :
1. Manufacturing lead time
2. Interval waktu konsumen mau menunggu
3. Tingkat customisation yand diinginkan Customer
If 1 < 2 -------- Make to Stock
1 > 2 -------- Make to Order
Make To Stock
Adalah tipe industri yang membuat produk akhir untuk disimpan.
Kebutuhan konsumen diambil dari persediaan di gudang.

Ciri-ciri Make to Stock :

• Standard Item, high volume

• Terus menerus dibuat, lalu disimpan

• Harga wajar

• Pengiriman dapat dilakukan segera

• Customer tidak mau menunggu

• Perlu adanya Safety Stock untuk mengatasi fluktuasi

Contoh : Coca Cola, gula, semen, baut.


Make To Order
Adalah tipe industri yang membuat produk hanya untuk
memenuhi pesanan.

Ciri-ciri Make to Order :

• Inputnya bahan baku

• Biasanya untuk supply item dengan banyak jenis

• Harganya cukup mahal

• Lead time ditetapkan oleh konsumen / pesaing

• Perlu keahlian khusus

• Komponen bisa dibeli untuk persediaan


Assembly To Order
Adalah tipe industri yang membuat produk dengan cara
assembling hanya untuk memenuhi pesanan.

Ciri-ciri Assembly to Order :

• Inputnya komponen

• Untuk supply item dengan banyak jenis

• Harganya cukup mahal

• Lead time ditetapkan oleh konsumen


Engineer To Order
Adalah tipe industri yang membuat produk untuk memenuhi
pesanan khusus dimulai dari perancangan produksi sampai
pengiriman produk.

Ciri-ciri Engineer to Order :

• Produk sangat spesifik

• Lead time panjang

• Harganya mahal

Contoh : Pesawat khusus, alat kontrol


Strategi Process Positioning
Adalah strategi yang dipilih suatu industri untuk menentukan jenis
proses yang akan digunakan untuk menghasilkan produk.

Tipe industri ditinjau dari Strategi Process Design:

1. Flow Shop

a. Continous Flow

b. Dedicated Repetitive

c. Batch Flow

d. Mixed Model Repetitive Flow

2. Job Shop

3. Fixed Site / Project


Continous Flow
Untuk produk non-diskrit. Hanya untuk 1 macam produk,
biasanya liquid, powder, metal.

Contoh: minyak, baja, minumam.

Karakteristik:

• Fixed rate: tidak bisa diubah begitu saja • Fasilitas


dirancang untuk 1 macam produk • Tujuan : minimasi handling

• Perubahan mesin sangat mahal, umur panjang •


Pengadaan bahan baku harus kontinu • Harga produk bisa
murah • Fixed cost tinggi, Variable cost rendah, Break even
point (BEP) tinggi
Repetitive Dedicated
Untuk part diskrit. Untuk 1 macam produk dengan banyak
variasi. Perubahan tidak memerlukan waktu set up.

Contoh: • Sepatu merah / biru • Baju model pendek / panjang

Karakteristik seperti pada Continous Flow


Batch Flow
Untuk produk diskrit/non-diskrit. Untuk produk 1 macam
dengan banyak variasi dengan urutan sama. Penggantian
produk memerlukan waktu set up.

Contoh: minuman (coca cola/orange), ABC (kecap/saus), Obat


(obat batuk/antibiotik).

Karakteristik: • Peralatan lebih general • Kurang efisien •


Harus ada jadwal untuk alat • Peralatan harus di adjust dahulu
sebelum dipakai untuk produk lain
Mixed Model
Untuk part diskrit. Satu fasilitas tapi bisa untuk banyak jenis produk.
Waktu set up hampir nol. Urutan pengerjaan berbeda. Misal: Model
1 di work station A-B-C

Model 2 di work station A-B-C-A-B-C

jadi produk model 2 perlu 2 unit output dari A)

contoh: baju 2 pita atau 5 pita.

Karakteristik: • Peralatan termasuk general purpose • Pekerja lebih


fleksibel karena banyak keahlian • Waktu set up < waktu
pembuatan 1 unit • Kecepatan produksi = kecepatan permintaan
dengan mengatur jumlah pekerja
Job Shop
Produk diskrit, urutan dan ukuran berbeda. Lay out by process. Set up
tinggi sehingga ongkos produksi tinggi. Keahlian pekerja dituntut tinggi.
Mesin termasuk general purpose. Ukuran pesanan kecil (small batch).
Mampu menerima pesanan apapun.

Contoh: Bengkel, membuat prototype, jig, fixture.

Karakteristik: • Fasilitas dirancang untuk membuat N macam produk yang


berukuran pesanan kecil • Planning & Control ditentukan melalui flow line,
sequence, priority, time, status, capacity, bottle neck • Beban tiap work
station tidak seragam • WIP (Work in process) tinggi karena antrian tinggi •
Waktu pembagian jauh lebih besar dari waktu operasi (karena waktu
menunggu lama)
Fixed Site / Project
Fixed Site / Project Untuk proyek dimana sumber daya dibawa
ke lokasi. Lay out: fixed/stationary. Punya batas waktu
tertentu.
Contoh: pembuatan kapal, konstruksi, telpon.
Karakteristik:
• Pekerja sangat ahli, indepanden
• Bekerja atas dasar lembar kerja
• Volume kecil
• Sumber daya harus tersedia
Klasifikasi Process Produksi
Dihubungkan dengan product positioning
Productivity
Sistem Produksi / Production System
merupakan sistem yang menggunakan semua sumber daya untuk
mengubah input menjadi output yang diinginkan
Management Operasi / Operations Management
merupakan perancangan, operasi dan peningkatan sistem yang
menciptakan dan menghasilkan produk dan jasa.
Production/Operation management is the process which combines
and transforms various resources used in the production/operation
subsystem of the organization into value added products/services in
a controlled manner as per the policies of the organization.
Measuring Productivity
A measure of how efficiently inputs are being converted into
outputs is called productivity. Productivity measures how well
resources are used. It is computed as a ratio of outputs (goods
and services) to inputs (e.g., labor and materials). The more
efficiently a company uses its resources, the more productive
it is:

Productivity = OUTPUT / INPUT


Measuring Productivity (Cont.)
Example
Hitung produktifitasnya

Bluegill Furniture is a small furniture shop that focuses on


making kitchen chairs. The weekly dollar value of its output,
including finished goods and work in progress, is $14,280. The
value of inputs, such as labor, materials, and capital, is
approximately $16,528. Compute the total productivity
measure for Bluegill Furniture.
Example (Cont.)
Bluegill has just purchased a new sanding machine that
processes 17 chairs in 8 hours. What is the productivity of the
sanding machine

Bluegill has hired two new workers to paint chairs. They have
painted 10 chairs in 4 hours. What is their labor productivity?

On average, Bluegill produces 35 chairs per day. Labor costs


average $480, material costs are typically $200, and overhead
cost is $250. If Bluegill sells the chairs to a retailer for $70
each, determine the multifactor productivity.
Example (Cont.)
Last week employees at Bluegill produced 46 chairs after
working a total of 200 hours. Of the 46 chairs produced, 12
were damaged due to a problem with the new sanding
machine. The damaged chairs can be discounted and sold for
$25 each. The undamaged chairs are sold to a department
store retail chain for $70 each. What was the labor
productivity ratio for last week? If labor productivity was $15
in sales per hour the previous week, what was the change in
labor productivity?
Practice
Aztec Furnishings makes hand-crafted furniture for sale in its
retail stores. The furniture maker has recently installed a new
assembly process, including a new sander and polisher. With
this new system, production has increased to 90 pieces of
furniture per day from the previous 60 pieces of furniture per
day. The number of defective items produced has dropped
from 10 pieces per day to 1 per day. The production facility
operates strictly eight hours per day. Evaluate the change in
productivity for Aztec using the new assembly process.

Anda mungkin juga menyukai