Laporan Lengkap 2 Sso KLP 1 Fartoks
Laporan Lengkap 2 Sso KLP 1 Fartoks
Laporan Lengkap 2 Sso KLP 1 Fartoks
PERCOBAAN II
OLEH :
KELOMPOK 1
KELAS I/2019
NURAENI B1A119330
KASMAWATI B1A119331
DINDA JUHDINIYAH B1A119346
PENDAHULUAN
I. 1 Latar Belakang
Manusia memiliki sistem saraf yang bekerja pada tubuh. Sistem saraf
dibagi menjadi dua yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer. Sistem
saraf otonom adalah sistem saraf yang tidak dapat dikendalikan oleh
kemauan kita melalui otak. Fungsi saraf otonom mengatur motilitas dan
sekresi pada kulit, pembuluh darah dan organ visceral dengan cara
juga susunan saraf tak sadar. Menurut fungsinya sistem saraf otonom dibagi
dalam dua bagian, yaitu sistem simpatis yang terletak di depan kolumna
terbagi dalam dua bagian yang terdiri atas saraf otonom cranial dan saraf
otonom sacral.
otonom. Obat-obat ini bekerja dengan cara merangsang bagian sistem saraf
dan sistem saraf otonom yang akan diberikan. Sistem saraf sangat berperan
penting dalam kehidupan manusia, sistem ini sangat berperan penting dalam
hal fisiologi manusia. sistem saraf yang normal dengan baik dapat mengatur
menjalankan aktivitasnya. Maka dari itu sistem saraf ini sangatlah vital
I. 2 Maksud Percobaan
yang bekerja pada sistem saraf otonom dengan melihat respons yang
I. 3 Tujuan Percobaan
bekerja pada sistem saraf otonom dengan melihat respons yang timbul
I. 4 Manfaat Percobaan
otonom dengan melihat respons yang timbul pada mencit (Mus musculus).
I. 5 Prinsip Percobaan
dan diencerkan dalam labu ukur. Kemudian perlakuan hewan uji dengan
TINJAUAN PUSTAKA
Saraf”. Sistem saraf terdiri dari otak, sumsum tulang belakang dan saraf-
penting di dalam tubuh manusia. Dengan adanya sistem ini, informasi yang
diambil dari luar akan diarahkan ke organ-organ, jaringan dan sel-sel yang
kabel listrik. Putusnya aliran yang terjadi disalah satu kabel dapat merusak
proses yang terjadi di saraf-saraf, itu berarti sistem saraf tidak akan bisa
sistem saraf otonom. Sistem ini mengatur tekanan arteri, motilitas dan
dan banyak aktivitas lainnya. Ada sebagian yang diatur saraf otonom
Sistem saraf otonom adalah bagian sistem saraf tepi yang mengatur
fungsi visceral tubuh. Sistem saraf otonom terutama diaktifkan oleh pusat-
pusat yang terletak di medula spinalis, batang otak dan hipotalamus. Juga
saraf simpatis maupun parasimpatis. Sistem saraf otonom terdiri dari dua
subsistem yaitu saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis yang kerjanya
sistem saraf pusat melalui saraf-saraf cranial III, VII, XI dan X serta saraf
sacral spinal kedua dan ketiga. Sistem saraf simpatis dan parasimpatis selalu
aktif aktivitas basalnya diatur oleh tonus simpatis atau tonus parasimpatis.
setempat yang spesifik, berbeda dengan respons yang umum dari sistem
sistem saraf parasimpatik sepertinya jauh lebih spesifik (Aria, dkk, 2009).
Sistem saraf simpatik disebut juga sistem saraf torekolumbar, karena
saraf perganglion keluar dari tulang belakang toraks ke-1 sampai dengan ke-
12. sistem saraf ini berupa 25 pasang ganglion atau simpul saraf yang
a) Memperbesar pupil
karena saraf preganglian keluar dari daerah otak dan daerah sacral. Susunan
organ tubuh yang dikuasai oleh susunan saraf simpatik. Sistem saraf
(Kukuh, 2011).
a) Mengecilkan pupil
d) Memperbesar bronkus
e) Menstimulasi air ludah
sistem saraf otonom. Walaupun demikian masih ada pusat yang lebih tinggi
somatik. Faal susunan saraf otonom secara umum dapat dikatakan bahwa
Bila yang satu menghambat suatu fungsi organ maka yang lain memacu
fungsi organ tersebut. Contoh yang jelas ialah midriasis terjadi dibawah
(Sulistia, 2016).
zat selain neurontransmitter biasa telah diekstraksi dari neuron SSO. Zat-zat
ini meliputi oksida nitrat; asam lemak, seperti elkosanoid; peptida, seperti
spesifik yang banyak dari senyawa ini dalam mengatur SSO tidak jelas,
muskarin tidak secara alami ada dalam tubuh manusia, senyawa-senyawa ini
terikat. Reseptor adrenergik dapat dirangsang dalam dua cara: oleh sistem
menambah aliran humor akueous (cairan). Obat ini dipakai untuk mengobati
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Famili : Muridae
Genus : Mus
aktif dimalam hari dari pada siang hari. Aktivitas mencit dapat terganggu
dengan keberadaan manusia. Suhu tubuh normal 37,4ºC dan laju respirasi
II..4 Patofisiologi
menyebabkan kematian.
limpha.
Tubuh mencit terdiri dari kepala, badan, leher dan ekor. Rambutnya
berwarna putih atau keabu-abuan dengan warna perut sedikit lebih pucat.
Binatang ini sangat aktif pada malam hari sehingga termasuk golongan
Rumus Struktur :
Pemerian :
Rumus Struktur :
cahaya.
pengobatan glaucoma.
kering.
takikardia diapherosis.
METODE KERJA
III..1 Alat
1. Kapas
2. Labu ukur
3. Spoit injeksi
5. Stopwatch
III..2 Bahan
1. Aquadest
2. Pilokarpin
Pilih hewan coba berupa mencit (Mus musculus) yang sehat. timbang
2. Penyiapan Bahan
ukur dan diencerkan lagi hingga 100 ml. Dari pengenceran tersebut
II, III, IV sebagai kelompok uji dan kelompok V, VI, VII sebagai
kelompok pembanding. Setelah perlakuan amati efek fisiologi obat
BAB IV
IV..1 Hasil
KELOMPOK
Parameter Perbandingan Kontrol
yang N (Pilokarpin) (Air suling)
diamati Waktu (Menit)
30 60 90 120 30 60 90 120
1 - - - - - + - +
Miosis 2 - - + + + - - +
3 - - + - - - - -
1 - - + - - - - -
Vasodilatasi 2 - + - - - - + +
3 - - - + + - - -
1 + - - - - - + -
Salivasi 2 + - - - - + - -
3 + - - - - - - -
1 - - - - - - - -
Diare 2 - - - - + - - -
3 - - - - - - - -
Hilangnya 1 - - - - - - - +
refleks 2 - - - + + - + +
kornea 3 - - - + - - - +
Pelupuk 1 - - + + - - + -
Mata 2 - - - + - - + +
menutup 3 - - - + - - + +
Keterangan:
KELOMPOK
Parameter Perbandingan Kontrol
yang N (Pilokarpin) (Air suling)
diamati Waktu (Menit)
30 60 90 120 30 60 90 120
1 + + + - + - + -
Miosis 2 + + - - + - - +
3 + - - - - + - -
1 + - + - + - + +
Vasodilatasi 2 + + - - + - - -
3 + - - + + + - -
1 + + - - - - + +
Eksoftalamus 2 + - + - - + - +
3 + - - - - - - +
1 - - + - - - + +
Kejang 2 - + + + - + - +
3 - - + - - - - +
Hilangnya 1 - - + - - - - +
refleks 2 - - + + - - + +
kornea 3 - - + + - - - +
Pelupuk 1 - - + - - - + -
mata 2 - - + - - - + +
menutup 3 - - + + - - + +
Keterangan:
IV..2 Pembahasan
lain adalah perangsangan sistem saraf pusat yang akan nampak pada
mencit berupa straub, grooming yang berlebih, midriasis atau pelebaran
infeksi obat-obat sistem saraf otonom pada mencit (Mus musculus). Obat
terhadap efek sistem parasimpatis pada mencit dan 18 ekor mencit untuk
pemberian pilokarpin dan air suling terhadap efek sistem simpatis pada
dengan alokasi perlakuan, kelompok 1 diberikan air suling secara oral dan
waktu, konsistensi feses dan efek farmakodinamik dari hewan uji tersebut
terhadap efek sistem saraf otonom pada mencit menunjukkan adanya efek
mata menutup.
BAB V
KESIMPULAN
V. 1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan sistem saraf otonom dapat disimpulkan
bahwa sistem saraf otonom adalah bagian sistem saraf tepi yang mengatur
fungsi visceral fungsi tubuh. Sistem saraf otonom terutama diaktifkan oleh
juga bagian korteks serebri. sistem saraf otonom terdiri atas saraf motorik
visceral (eferen) yang menginervasi otot polos organ visera, otot jantung,
percobaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Prasetya, Rizka Eka, dkk. 2018. “Ovariektomi Pada Tikus dan Mencit”. Airlangga
University Press: Surabaya.
Sianturi, Sister, dkk. 2018. “Farmakologi”. Institusi Sains dan Teknologi Nasional
Jakarta: Jakarta.
Siska, dkk. 2020. “Farmakologi Obat Sistem Saraf ”. Uhamka Press: Jakarta.
Wardhani, Siti Pramitha Retno. 2019. “Intisari Biologi Dasar”. Diandra Kreatif:
Yogyakarta.
LAMPIRAN
2. Penyiapan bahan
a. Disiapkan alat
dan bahan
b. Diambil pilokarpin 10 mg
sebanyak 2 ml
c. Dimasukkan kedalam
labu ukur
f. Disiapkan alat
dan bahan
1.2 Perhitungan
Perhitungan Pilokarpin
Diketahui:
Dosis Pilokarpin = 10 mg
Bobot etiket = 0,002 % (Dalam 10 mg)
0,002
= x 10 mg = 0,0002 mg
100
Berat rata-rata = 5 mg
Ditanyakan dosis…?
= 10 mg x 0,0026
= 0,026 mg
Berat mencit m ax
Mencit 30 gr = x Dosis mencit min
Berat mencit min
30 gr
= x 0,026 mg
20 gr
= 0,039 mg
100 ml
= x 0,039 mg
1ml
= 3,9 mg
Laturan stok
B. yang ditimbang = x Berat rata-rata
Bobot etiket
3,9 mg
= x 5 mg
0,0002mg
= 97,5 mg
= 0,73 ml