Evolusi LKPD Doank1
Evolusi LKPD Doank1
Evolusi LKPD Doank1
Nama : MOLINARRAHMA
Kelas : 12 IPA 1
Senin, 4 January 2021
A. Kegiatan Siswa
Kegiatan pembelajaran diawali dengan do’a, peserta didik memahami materi tentang asal-
usul kehidupan dan teori evolusi.
1. Berdasarkan gambar eksperimen teori asal usul kehidupan , buatlah kesimpulan dari
eksperimen tersebut beserta tokoh-tokohnya!
A.
Kesimpulan Belatung tidak bisa muncul dengan sendirinya dari daging yang bususk.
Ia melakukan 3 percobaan daging dalam 3 toples berbeda yaitu yang terbuka, dimana ada
belatung didalam daging karena ada telur lalat yang masuk ke dalam daging, sedangkan
yang toples tertutup kasa, masih terdapat sedikit telur lalat, tapi lalat tidak masuk, dan yang
terakhir toples tertutup, dimana daging tidak terkontaminasi telur lalat, jadi bebas dari
belatung.
B.
Kesimpulan Ia melakukan percoban kaldu yang dididihkan, pada tabung yang terbuka
terdapat kehidupan yang berasal dari mikroorganisme di udara. Pada tabung yang tertutup
tidak terdapat kehidupan.
1
Perangkat Pembelajaran Biologi SMA Al Kautsar Bandar Lampung
C.
Kesimpulan Ia melakukan percobaan air kaldu yang berada di dalam tabung leher angsa.
Hasilnya mikroorganisme bukan berasal dari benda mati atau air kaldunya. Melainkan berasal
dari mikroorganisme yang ada di udara yang masuk ke dalam air kaldu bersamaan dengan
debu (jika tabung dimiringkan), jika tabung dipanaskan terlebih dahulu dan kemudian
dididamkan sejenak, dan diinkubasikna, tidak ditemukan mikroorganisme.
D.
Menurut Lamarck, proses evolusi terjadi karena hasil adaptasi makhluk hidup terhadap
lingkungannya sedangkan menurut Darwin, proses evolusi terjadi karena adanya
seleksi alam. Kedua teori ini memiliki perbedaan yang dapat dipahami melalui cara
mereka berdua menjelaskan evolusi yang terjadi pada jerapah.
Menurut Lamarck, jerapah awalnya memiliki leher pendek kemudian karena kondisi
alam di mana sumber makanan berada di ranting-ranting atas pohon maka jerapah-
jerapah kemudian beradaptasi dengan mengangkat tubuh dan merenggangkan lehernya
untuk mencapai makanannya. Pada akhirnya kebiasaan mereka beradaptasi tersebut
menyebabkan perubahan leher jerapah menjadi panjang hingga sekarang. Sedangkan
menurut Darwin, jerapah dari awal telah bervariasi jenisnya yaitu ada yang berleher
panjang dan berleher pendek, semakin berkurangnya sumber makanan dengan
menyisakan makanan yang berada jauh di atas membuat jerapah berleher pendek tidak
dapat bertahan hidup sehingga lama kelamaan jerapah berleher pendek akan punah. Hal
inilah yang kemudian dijelaskan Darwin sebagai proses seleksi alam yaitu alam
menyeleksi individu-individu yang dapat menyesuaikan diri dengan perubahan
lingkungan untuk dapat bertahan hidup.
A. Peran isolasi geografis Mayoritas para ahli biologi berpandangan bahwa faktor awal
dalam proses spesiasi adalah pemisahan geografis, karena selama populasi dari spesies
yang sama masih dalam hubungan langsung maupun tidak langsung gene flow masih
dapat terjadi, meskipun berbagai populasi di dalam sistem dapat menyimpang di dalam
beberapa sifat sehingga menyebabkan variasi intraspesies.
Terdapat tiga alasan mengapa sistem populasi yang terpisah geografis akan mengalami
penyimpangan sejalan dengan waktu, yakni:
2. Kedua populasi yang terpisah mengalami mutasi yang berbeda, mutasi tersebut terjadi
secara random dan besar kiemungkinan beberapa mutasi yang terjadi didalam satu bagian
populasi yangterpisah sedangkan bagian lain tidak mengalami mutasi.
3. Penyimpangan populasi yang terpisah itu juga dikarenakan adanya tekanan seleksi dari
sekeliling yang berbeda-beda karena menempati keadaan yang berbeda pula. Selain ketiga
alasan tersebut, pergeseran susunan genetis juga merupakan factor populasi yang penting
dalam populasi yang kecil.
2. Isolasi Tingkah laku (Behavioral)Tingkah laku berperan sangat penting dalam hal
courtship (percumbuan) dan perkawinan (mating).
3. Isolasi Sementara (temporal)Dua spesies yang kawin pada waktu yang berbeda (hari,
musim, atau tahun), gametnya tidak akan pernah mencampur.
D. Isolasi setelah perkawinan:Hal ini terjadi jika sel sperma dari satu spesies membuahi
ovum dari spesies yang lain, maka barier postzigot akan mencegah zigot hibrida itu untuk
berkembang menjadi organisme dewasa yang bertahan hidup dan fertil.
6. Suatu populasi berpenduduk 10000 orang terdapat 9600 orang dapat mengecap PTC.
Jika individu tidak mampu mengecap PTC bergenotif pp, maka frekuensi gen p adalah
Diketahui bahwa individu yang dapat mengecap PTC yaitu 9.600 menandakan bahwa
alel O ini merupakan alel dominan. Alel P merupakan alel tidak dominan. Jadi,
Frekuensi alel perasa non-PTC
= 96%
Frekuensi alel tidak perasa non-PTC
= 100% - 96%
= 4% = 0,04
pp = p² = 0,04
Frekuensi alel p = √p² = √0,04 = 0,2
7. Dalam suatu daerah 21% dari total populasi bergolongan darah A, dan 4% bergolongan
darah O. Maka persentase orang bergolongan darah AB adalah
A=21%
O=4%
Dit : persentasi AB?
Jawab :
IoIo/r2 = 4%
IoIo/r2 =0,04
Jika A = 21% dan O = 4%, maka A+O=25%
P2 + 2pr +r2 = 25%
(p-r)2 = 25 %
(p-r) = 0.5
(p-0,2) = 0.5
P + 0,3
P+q+r + 1
0,3 + q + 0,2 + 1
(0,5 + q ) + 1
Q + 0,5
AB . IoIo . 2 pq
2 x 0,3 x 0.5
0,3 atau 30 %
8. Populasi penduduk Kota Jaya berjumlah 10.000 jiwa. Penderita albino 16 orang.
Berapa persen orang yang bergenotip normal heterozigot?
Mencari frekuensi genotipe albino (q²)
q² = 16/10.000
q² = 0,0016