LP Nyeri
LP Nyeri
LP Nyeri
Disusun Oleh :
PN200832
2020
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR GANGGUAN NYAMAN
NYERI DI RUANGAN ANGGREK 2 DR. SARDJITO
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
( )
A. KONSEP DASAR KASUS KELOLAAN (KONSEP KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA)
1. Pengertian
Nyeri menrupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan bersifat sangat
subyektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau
tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi
rasa nyeri yang dialaminya. (Aziz Alimul, 2010).
2. Etiologi
Adapun Etiologi Nyeri yaitu:
1. Trauma pada jaringan tubuh, misalnya kerusakkan jaringan akibat bedah atau
cidera.
2. Iskemik jaringan.
3. Spasmus otot merupakan suatu keadaan kontraksi yang tak disadari atau tak
terkendali, dan sering menimbulkan rasa sakit. Spasme biasanya terjadi pada otot
yang kelelahan dan bekerja berlebihan, khususnya ketika otot teregang berlebihan
atau diam menahan beban pada posisi yang tetap dalam waktu yang lama.
4. Inflamasi pembengkakan jaringan mengakibatkan peningkatan tekanan lokal dan
juga karena ada pengeluaran zat histamin dan zat kimia bioaktif lainnya.
5. Post operasi setelah dilakukan pembedahan.
3. Klasifikasi nyeri
Klasifikasi nyeri menurut Prasetyo (2010) di bagi menjadi beberapa macam, yaitu
a) Nyeri Akut
Nyeri akut terjadi setelah terjadinya cidera akut, penyakit, atau intervensi bedah dan
memiliki awitan yang cepat dengan intensitas yang bervariatif (ringan sampai berat)
dan berlangsung untuk waktu singkat
b) Nyeri Kronis
Nyeri kronik berlangsung lebih lama daripada nyeri akut, intensitasnya bervariasi
(ringan sampai berat) dan biasanya berlangsung lebih dari 6 bulan.
4. Fisiologi Nyeri
Munculnya nyeri berkaitan erat dengan reseptor dan adanya rangsangan. Reseptor
nyeri yang di maksud adalah niciceptor, merupakan ujung-ujung saraf sangat bebas
yang memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki myelin yang tersebar pada kulit dan
mukosa, khususnya pada visera, persendian, dinding arteri, hati, dan kandung
empedu.Reseptor nyeri dapat memberikan respon akibat adanya stimulasi atau
rangsangan. Stimulasi tersebut dapat berubah zat kimiawi seperti histamine, bradikinin,
prostaglandin, dan macam-macam asam yang di lepas apabila terdapat kerusakan pada
jaringan akibat kekurangan oksigenasi. Stimulasi yang lain dapat berupa termal, listrik
atau mekanis.
8. Tingkatan Nyeri
Skala intensitas nyeri dan tipe nyeri menurut Potter & Perry (2005).
0 Tidak nyeri
1-3 Nyeri ringan : secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik.
Checklist
sesuai
Indikator Kondisi Skor Keterangan
kondisi
pasien
Total
Catatan:
1. Skor 0 : Tidak nyeri
2. Skor 1-2 : Nyeri ringan
3. Skor 3-4 : Nyeri sedang
4. Skor 5-6 : Nyeri berat
5. Skor 7-8 : Nyeri sangat berat
b) Jenis Kelamin
Secara umum pria dan wanita tidak berbeda signifikan dalam berespon terhadap
nyeri, hanya beberapa budaya yang menganggap bahwa seorang anak laki-laki
harus lebih berani dan tidak boleh menangis dibandingkan anak perempuan dalam
situasi yang sama ketika merasakan nyeri.
c) Kebudayaan
Orang belajar dari budayanya, bagaimana seharusnya mereka berespon terhadap
nyeri.
d) Makna Nyeri
Makna nyeri pada seseorang mempengaruhi pengalaman nyeri dan cara seseorang
beradaptasi terhadap nyeri.
e) Lokasi dan Tingkat Keparahan Nyeri
Nyeri yang dirasakan bervariasi dalam intensitas dan tingkat keparahan pada
masing-masing individu.Dalam kaitannya dengan kualitas nyeri.
f) Perhatian
Tingkat perhatian seseorang terhadap nyeri akan mempengaruhi persepsi nyeri.
Perhatian yang meningkat terhadap nyeri akan meningkatkan respon nyeri
sedangkan upaya pengalihan (distraksi) dihubungkan dengan penurunan respon
nyeri.
g) Ansietas (kecemasan)
Hubungan antara nyeri dan ansietas bersifat kompleks, ansietas yang dirasakan
seseorang seringkali meningkatkan persepsi nyeri, akan tetapi nyeri juga dapat
menimbulkan perasaan ansietas.
h) Keletihan
Keletihan dan kelelahan yang dirasakan seseorang akan meningkatkan sensasi nyeri
dan menurunkan kemampuan koping individu.
i) Pengalaman Sebelumnya
Seseorang yang terbiasa merasakanan nyeri akan lebih siap dan mudah
mengantisipasi nyeri daripada individu yangmempunyai pengalaman sedikit tentang
nyeri.
j) Dukungan Keluarga dan Sosial
Individu yang mengalami nyeri seringkali membutuhkan dukungan, bantuan,
perlindungan dari anggota keluarga lain dan orang terdekat, walaupun nyeri masih
dirasakan oleh klien, kehadiran orang terdekat akan meminimalkan kesepian dan
ketakuta
10. Pathway
Trauma infeksi cedera
Merangsang nosisseptor
(Reseptor Nyeri)
Medulla Spinalis
Otak
(Kortesks Somatosensoarik )
Persepsi Nyeri
11. Penatalaksanaan
a) Penatalaksanaan keperawatan
1) Monitor tanda-tanda vital
2) Kaji adanya infeksi atau peradangan nyeri
3) Distraksi (mengalihkan perhatian terhadap nyeri, efektif untuk nyeri ringan
sampai sedang)
4) Kompres hangat
5) Mengajarkan teknik relaksasi
b) Penatalaksanaan medis
1) Pemberian analgesic
Analgesik akan lebih efektif diberikan sebelum pasien merasakan nyeri yang
berat dibandingkan setelah mengeluh nyeri.
2) Plasebo
Plasebo merupakan obat yang tidak mengandung komponen obat analgesik
seperti gula, larutan garam/ normal saline, atau air.Terapi ini dapat menurunkan
rasa nyeri, hal ini karena faktor persepsi kepercayaan pasien.
Intervensi :
Intervensi Rasional
1. Kaji KU, PQRST, TTV serta efek- 1. Untuk mengetahui keadaan umum
efek penggunaan pengobatan pasien, : mengetahui daera nyeri,
jangka panjang kualitas, kapan nyeri dirasakan,
faktor pencetus, berat ringannya
nyeri yang dirasakan serta
mengetahui efek penggunaan obat
secara jangka panjang
2. Untuk mengetahui tingkat nyeri
pasien
2. Bantu pasien mengidentifikasi 3. Untuk mengurangi rasa nyeri
tingkat nyeri secara adekuat
3. Ajarkan pola istirahat/tidur yang 4. Untuk mengurangi rasa nyeri
adekuat
4. Kolaborasi pemberian obat
analgesic
Asmadi.2010. Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien.
Jakarta: Salemba Medika.
Herlman, T. Heather.2012. NANDA International Diagnosis Keperawatan : Definisi dan
Klasifikasi 2012-2014. Jakarta : EGC.
Kozier, Barbara, Glenora Erb, Audrey Berman, Shirlee J. Snyder. (2009). Buku Ajar Praktik
Keperawatan Klinis.Jakarta : EGC
Kozier. Fundamental Of Nursing. Potter dan Perry.2006. Fundamental Keperawatan. Vol:2.
Jakarta: EGC.