Cover
Cover
Cover
SKRIPSI
Oleh: Nabila
NIM :17220045
FAKULTAS SYARIAH
MALANGB
2021
Perlindungan Konsumen Terhadap Produk Makanan Repacking Dalam Transaksi
E-Commerce Pada Akun Shopee Primera Shop Perspektif Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1999 dan Hukum Ekonomi Syariah
SKRIPSI
Oleh: Nabila
NIM : 17220045
FAKULTAS SYARIAHB
MALANGB
2021
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Benar benar karya ilmiah yang disusun sendiri, bukan duplikat atau memindah data milik
oranglain, kecuali yang disebutkan referensinya secara benar, jika dikemudian hari terbukti
skripsi ini disusun oleh orang lain, ada penjiplakan, duplikasi atau memindah data oranglain,
baik sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang peneliti peroleh karenanya, batal
demi hukum.
Nabila
NIM 17220045
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Setelah membaca dan mengoreksi skripsi saudari Nabila, NIM 17220045, Jurusan Hukum
Ekonomi Syariah Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
dengan Judul:
Maka pembimbing menyatakan bahwa skripsi tersebut telah memenuhi syarat syarat ilmiah
Dosen Pembimbing
NIP: 196111182000031001
ii
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG FAKULTAS SYARI’AH
Terakreditasi “A” SK BAN-PT Depdiknas Nomor :01/BAN-
PT/Ak- X/S1/ VI/2007
Jl. Gajayana 50 Malang Telp. (0341) 551345 Fax. (0341)
572533
BUKTI KONSULTASI
Nama : Nabila
Nim : 17220045
iii
Malang, 30 Januari 2021
Mengetahui
a.n Dekan Ketua Program Studi
Hukum Ekonomi Syariah
HALAMAN PENGESAHAN
iv
Yang bertandatangan di bawah ini, saya pembimbing skripsi dari mahasiswa:
Nama : Nabila
NIM : 17220045
Fakultas : Syariah
Menyatakan bahwa skripsi mahasiswa yang bersangkutan telah selesai dan siap diujikan
Malang, 30 Januari2021
Dosen Pembimbing,
MOTTO
v
(HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni.)
PEDOMAN TRANSLITERASI
vi
A. Umum
Transliterasi adalah peimindah alihan tulisan Arab ke dalam tulisan Indonesia (Latin),
bukan terjemah bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia. termasuk dalam kategoriini ialah
nama Arab dari bangsa Araba, sedangkan nama Arab dari bangsa Arab ditulis sebagaimana
ejaan bahasa nasionalnya, atau sebagaimana yang tertulis dalam buku yang menjadi rujukan.
penelitian judul buku dalam gootnote maupun daftar pustaka, tetap menggunakan ketentuan
transliterasi.
Banyak pilihan dan ketentuan transliterasi yang dapat digunakan dalam penelitian
karya ilmiah, baik yang standar internasional. Nasional maupun ketentuan yang khusus
Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang menggunakan EYD plus, yaitu
transliterasi yang didasarkan atas Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 22 Januari 1998, No. 159/1987 dan
B. Konsonan
vii
ب = B ط = th
ت = T ظ = dh
ج = J غ = gh
ح = H ف = f
خ = Kh ق = q
د = D ك = k
ذ = Dz ل = l
ر = R م = m
ز = Z ن = n
س = S و = w
ش = Sy ه = h
ص = Sh = يy
Hamzah ( )ءyang sering dilambangkan dengan alif, apabila terletak di awal kata maka
tengah atau akhir kata, maka dilambangkan dengan tanda koma di atas (‘), berbalik dengan
Setiap penelitian bahasa Arab dalam bentuk tulisan latinvokal fathah ditulis dengan “a”,
kasrah dengan “i”, dlommah dengan “u”, sedangkan bacaan panjang masing-masing ditulis
viii
Vokal Panjang Diftong
a = fathah  قالmenjadi qâla
Khusus untuk bacaan ya’ nisbat, maka tidak boleh digantikan dengan “ î ”, melainkan
tetap ditulis dengan “iy” agar dapat menggambarkan ya’ nisbat diakhirnya. Begitu juga
untuk suara diftong, wawu dan ya’ setelah fathah ditulis dengan “aw” dan “ay”. Perhatikan
contoh berikut:
Diftong Contoh
aw = و قولmenjadi qawlun
D. Ta’marbûthah ()ة
Ta’ marbûthah (( ةditransliterasikan dengan “t” jika berada di tengah kalimat, tetapi ta’
“h” misalnya الرسلة اللمدرسةmenjadi al-risala li-mudarrisah, atau apabila berada di tengah-
tengah kalimat yang terdiri dari susunan mudlaf dan mudlaf ilayh, maka dytransiterasikan
dengan menggunakan “t” yang disambungkan dengan kalimat berikut, miasalnyaهللا في رحمة
menjadi fi rahmatillâh.
Kata sandang berupa “al” ()الdalam lafadh jalâlah yag erada di tengah-tengah kalimat
ix
2. Al-Bukhâriy dalam muqaddimah kitabnya menjelaskan …………..
F. Hamzah
Hamzah ditransliterasikan dengan apostrof. Namun itu hanya berlaku bagi hamzah yang
terletak di tengah dan di akhir kata. Bila terletak di awal kata, hamzah tidak dilambangkan,
- النونan-nau’un تأخذون-ta’khudzûna
G. Penelitian Kata
Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il (kata kerja), isim atau huruf, ditulis terpisah. Hanya
kata-kata tertentu yang penelitiannya dengan huruf Arab sudah lazim dirangkaikan dengan
kata lain, karena ada huruf Arab atau harakat yang dihilangkan, maka dalam transliterasi ini
penelitian kata tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang mengikutinya.
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf capital tidak dikenal, dalam transliterasi ini
huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf capital seperti yang berlaku dalam EYD,
diantaranya huruf capital digunakan untuk menuliskan oleh kata sandang, maka yang ditulis
dengan huruf capital tetap awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sanfangnya.
x
ان اول بيت وضع للدرس = inna Awwala baitin wu dli’a linnâsi
Penggunaan huruf capital untuk Allah hanya berlaku bila dalam tulisan arabnya memang
lengkap demikian dan jika penelitian itu disatukan dengan kata lain sehingga ada huruf atau
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang melimpahkan segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang menjadi salah satu syarat
mutlak untuk menyelesaikan program studi Hukum Ekonomi Syariah (HES) jenjang Strata – 1
Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Sholawat serta salam semoga
tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh umatnya yang
Repacking Dalam Transaksi E-Commerce Pada Akun Shopee Primera Shop Perspektif Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1999 dan Hukum Ekonomi Syariah” banyak sekali pihak yang
xi
memberikan dukungan dan semangat kepada peneliti untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
Hanya Allah SWT yang mampu membalas segala kebaikan yang telah peneliti terima. Peneliti
1. Prof. Dr. H. Abd. Haris, M.Ag, selaku Rektor Universitas Islam Negeri Maulana
2. Dr. H. Saifullah, S.H., M.Hum, selaku Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam
3. Dr. Fakhruddin, M.HI, selaku Ketua Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas
4. Dr. H. Noer Yasin, M.HI, selaku dosen wali dan dosen pembimbing skripsi peneliti.
Terima kasih peneliti haturkan atas waktu yang telah beliau limpahkan untuk
5. Segenap Dosen Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang.
skripsi ini.
Semoga apa yang telah peneliti peroleh selama kuliah di Fakultas Syariah Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang ini dapat bermanfaat. Peneliti menyadari bahwa
skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu peneliti mohon maaf dan sangat
mengharap kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.
xii
Nabila
17220045
ABSTRAK
Uut Wulandari, 16220003, 2020, Status Hak Milik Atas Tanah dan Bangunan oleh Korban
Bencana Alam Lumpur Lapindo Pasca Relokasi Ganti Kerugian (Tinjauan Undang-
Undang Pokok Agraria Pasal 20 dan Hukum Jual Beli), Skripsi, Program Studi Hukum
Ekonomi Syariah, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Pembimbing: Dr.
H. Noer Yasin. M.HI.
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
perubahan khususnya dalam transaksi jual beli. Kebiasaan yang dulu dilakukan secara
tatap muka, kini dapat dilakukan di smartphone dengan bertransaksi online. Bertransaksi
secara online telah merubah gaya hidup manusia sekarang. Selain menghemat waktu
sistem online. Saat ini banyak platform jual beli yang bermunculan serta mempermudah
dalam bertransaksi. Platform jual beli online pun beraneka ragam seperti lazada, shoppe,
instagram dan sebagainya. Tentunya platform jual beli online ini tidak hanya menjual
satu jenis produk saja, bisa menjual berbagai jenis kebutuhan primer seperti makanan.
beku, makanan siap saji hingga cemilan kemasan. Menurut data perusahaan E-Commerce
enabler Sirclo, permintaan pada produk makanan dan minuman mengalami peningkatan
143% dari Februari sampai Maret 2020. Produk seperti minuman kemasan instan, jus
kemasan, dan susu adalah produk yang kenaikannya paling tinggi, kemudian diikuti
dengan produk makanan kemasan yang tahan lama, seperti biskuit, saus, dan camilan1
Kini makanan ringan atau cemilan kemasan pun sedang banyak digemari
konsumen. Ini dibukti kan oleh survey yang dilakukan oleh Mendelez Internasional, hasil
surveynya menunjukan bahwa masyarakat Indonesia memiliki poin rata-rata 2,7 untuk
1
Anggoro Suryo Jati, “Snack Kemasan Ulang tanpa Izin Edar Langgar UU” Lampost.co, 12 May 2020, diakses 5
November 2020, https://www.lampost.co/berita-snack-kemasan-ulang-tanpa-izin-edar-langgar-uu.html
1
konsumsi cemilan sementara untuk makanan berat hanya berada pada 2,5.2
Semakin tinggi angka konsumsi, maka semakain besar peluang untuk berjualan, baik
secara online maupun offline. Wadah untuk bejualan online pun bervariasi salah satunya
E-Commerce.
atau online3 salah satu produknya adalah makanan. Dengan proses yang mudah banyak
konsumen membeli kebutuhan secara online, salah satunya adalah makanan ringan.
Makanan ringan pun bervariasi salah satunya penjualan repacking makanan, tingginya
minat pembelian makanan online karena didapat dengan mudah dan harga yang
terjangkau serta juga isi yang banyak menjadikan pilihan makanan repacking andalan
Tanpa disadari, ketika melakukan transaksi jual beli online konsumen luput dari
hak-hak yang harus didapatkan. Menurut undang-undang Nomor 8 tahun 1999 tentang
perlindungan konsumen pasal 4, hak konsumen salah satunya meliputi hak atas informasi
yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa4.
Makanan dan minuman termasuk produk kecantikan yang beredar di publik diawasi oleh
badan pengawasan obat dan makanan dan wajib mendapatkan izin dan sertifikat dari
badan pengawasan obat dan makanan menurut bidang sertifikasi dan layanan informasi
2
Beredarnya cemilan kemasan repacking di pasaran tentunya harus memiliki izin
edear di pasaran. Berdasarkan pasal 2 ayat 1 peraturan badan pengawas obat dan
makanan nomor 27 tahun 2018 tentang pendaftaran pangan olahan, pada dasarnya setiap
pangan olahan yang diproduksi di dalam negeri atau yang diimpor untuk diperdagangkan
dalam kemasan eceran, wajib memiliki izin edar di pasaran6. Namun dalam transaksi jual
beli online, penjualan makanan repacking ini jarang memperhatikan perizinan mengenai
beredarnya makanan ringan kemasan ulang, snack kemasan ulang tanpa izin edar ilegal
ini dikeluhkan konsumen tentang maraknya penjualan produk kemasan ulang yang
diduga palsu atau telah kadarluwarsa yang dikemas ulang. Pada situs online khususnya
pada akun shoppe, maraknya beredar makanan ringan kemasan ulang tanpa izin di
pasaran, ini memberikan dampak yang tidak baik kepada konsumen, salah satunya pada
kesehatan.7.
yang dilarang yakni “bagi pelaku usaha yang tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan
yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. Beredarnya makanan yang tidak memiliki
izin, kejelasan informasi pada produk makanan kemasan ulang dikhawatirkan kepada
konsumen yang mengonsumsi makanan ringan kemasan ulang tersebut, salah satunya
dari segi kesehatan, karena belum adanya izin dan pengujian terkait makanan yang
dipidana
6
Peraturan Badan Pengawas Obat dan makanan nomor 27 tahun 2018 tentang pedaftaran pangan olahan
7
Tempo.co, “Ribuan Pangan Impor yang Dijual Online Online Ternayat Ilegal” Tempo.co, 18 Juni 2015, diakses 5
November 2020 https://www.coursehero.com/file/41424251/Ribuan-Pangan-Impor-yang-Dijual-Online-Ternyata-
Ilegaldocx/
3
dikemas ulang dan di pasarkan, terkait masa kadarluarsa nya belum diketahui secara jelas
dan pasti.8.
Memberikan kejelasan informasi di dalam produk makanan sudah di atur dan juga
terdapat di dalam Al-Qur’an tentang adanya larangan terhadap pelaku usaha. Di dalam
berlindung bagi para konsumen dari perbuatan-perbuatan para pelaku usaha yang tidak
merupakan bagian dari mu’amalah di bidang ekonomi, namun karena ada beberapa faktor
yang tidak selalu bersifat positif maka perlunya kaidah-kaidah dan prinsip yang menjadi
patokan untuk mengantisipasi pengaruh nilai - nilai negatif yang ada di dalamnya dan
juga dalam permasalahan mua’malah prinsip dan kaidah yang baik karena selain itu Islam
Dari paparan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
B. Rumusan Masalah
8
Desi Lestari, Perlindunganhukum bagi konsumen terhadap produk makanan tanpa izin edaran di pasaran,
Diponorogo law , volume 1( tahun 2013)
4
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka peneliti dapat
menarik beberapa permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini. Adapun rumusan
produk makanan repacking terhadap pelaku usaha pada Akun Shopee Primer
Shop.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
usaha.
D. Manfaat Penelitian
a. Secara Teoritis
Secara teoritis, sejumlah hasil temuan dalam penelitian ini diharapkan bisa
5
b. Secara Praktis
Secara praktis, sejumlah hasil temuan dalam penelitian ini dapat dijadikan
terutama konsumen terkait produk makanan ringan kemasan ulang yang dijual
E. Definisi Operasional
dengan judul yang telah peneliti ajukan yaitu Perlindungan Konsumen Terhadap Produk
Makanan Repacking Dalam Transaksi E-Commerce Pada Akun Shopee Primer Shop
Perspektif Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 dan Hukum Ekonomi Syariah. Maka
dari itu, maka peneliti akan menjelaskan variabel-variabel yang ada di dalam penelitian
ini:
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah mengenai perlindungan terhadap konsumen
mengenai produk makanan ringan yang dikemas ulang secara bebas dan dipasarkan di
nomor 8 tahun 1999 dan hukum ekonomi syariah. Maka dari itu, peneliti akan
mempertemukan variabel bebas dan terikat yang akan dibahas pada skripsi ini.
F. Sistematika Pembahasan
6
Sistematika pembahasan merupakan uraian tentang logika pembahasan yang akan
digunakan dalam penelitian. Sistematika penelitian dalam penelitian ini bertujuan agar
memberikan bagi para pembaca. penelitian ini dengan tujuan agar lebih sistematis yang
terdiri atas lima bab karena termasuk dalam penelitian empris atau lapangan antara lain :9
Bab I : Pendahuluan
Pada bab ini diuraikan secara garis besar mengenai latar belakang, rumusan
terdahulu.
Pada bab dua ini berisi tentang dasar konsep yuridis sebagai landasan teoritis
Pada bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, pendekatan penelitian, lokasi
penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, metode pengolahan data.
Pada bab ini berisi tentang paparan dan analisis data yang diperoleh dari
lapangan. Pada bab ini disajikan data-data hasil wawancara dan data dari sumber pustaka
Bab V : Penutup
Pada bab ini berisi kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran dari peneliti.
Kesimpulan menjelaskan jawaban singkat atas rumusan masalah yang ditetapkan. Pada
9
Tim Penyusun, Pedoman penelitian Karya Ilmiah 2019, UIN Malang, Hlm. 24
7
bagian terakhir berisi daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan daftar riwayat hidup
peneliti.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
penelitian ini perlu adanya bentuk pembuktian bahwa permasalahan yang peneliti angkat
(repacking).
Jakarta, Fakultas Syariah dan Hukum, tahun 2016. Skripsi ini membahas
10
Rizky Amelia,Perlindungankonsumen dalam transaksi E-Commerce pada situs muslimgaleri.co.id persepektif
undang-undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungankonsumen dan hukum ekonomi syariah , Skripsi, (Jakarta:
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah , Jakarta, 2018)
9
3. tentang judul Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Dalam Transaksi
Hukum Perikatan. 12
Persamaan dari penelitian ini adalah mengangkat
Bisnis Islam (Studi Kasus Kedai Teh Mbah Djie Desa Kutoanyar
10
ini dengan yang ingin peneliti teliti adalah membahas produk makanan
Perbedaan skripsi ini dengan yang peneliti bahas adalah penelitian ini
etika bisnis Islam dan studi kasus yang diangkat berbeda topik, peneliti
mengangkat di platform shoope sedangkan skripsi ini studi kasus kedai teh
perlindungan muslimgaleri.co.i
11
sama penelitan kemasan ulang.
lapangan
( empiris).
2. Muhammad Khadafi, Persamaan Perbedaan adalah
perlindungan sedangkan
perlindungan tidak
perpektif hukum
ekonomi syariah
3. Apriyanti mahasiswa Persamaan dari Perbedaanya
perlindungan perikatan,
12
hukum terhadap sedangkan
bertransaski di membahas
E-Commerce,. tentang
perlindungan
konsumen serta
hukum ekonomi
syariah
4. Kharisma Eka Persamaan Perbedaan skripsi
membahas undang-undang
peneliti
mengangkat di
platform shoope
sedangkan skripsi
13
ini studi kasus
Kutoanyar Tulung
Agung
B. Kerangka Teori
1. Perlindungan konsumen
14
Widi Nugraha Ningsih, dan Mira Erlinawati perlindungankonsumen dalam transaksi online (Surakarta: Pustaka
Begawan, 2017), 1.
15
Pasal 1 ayat 1Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen
14
baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk
sendiri.17
individu yang menggunakan barang atau jasa secara konkret dan rill”18
adalah seseorang yang secara terus menerus dan berulang kali datang ke
batasan, yaitu:
16
Pasal 1 ayat 2 Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen
17
Zulham, Hukum perlindungankonsumen (Medan: Kencana, 2016 ), 1.
18
Zulham, Hukum perlindungankonsumen (Medan: Kencana, 2016 ), 1
15
a) Konsumen komersial adalah konsumen yang mendapatkan barang
mencari keuntungan.
keuntungan kembali.
Di dalam Islam pengertian konsumen tidak ada pada kajian hukum secara
pandangan atau konsep Islam terhadap harta, hak dan kepemilikan dengan
dalam Islam. Definisi konsumen tersebut adalah setiap orang, kelompok atau
badan hukum pemakai suatu harta benda atau jasa karena adanya hak yang sah,
baik ia pakai untuk pemakai akhir ataupun untuk proses produksi selanjutnya.
16
Karena bukan tidak mungkin produk cacat yang dipakai oleh konsumen
maka akan melahirkan produk baru yang cacat pula. Kondisi ini juga
sekaligus juga merugikan pihak konsumen komersial dan konsumen antara yang
termasuk semua pemakai barang dan atau jasa, baik yang dipakai langsung habis
adalah milik semua orang baik berkedudukan sebagai individu maupun kelompok
publik.
b. Hak Konsumen
hak dan kewajiban. Agar masyarakat memahami hak konsumen, hal ini
konsumen tidak hanya diam saja hanya jika mereka menyadari bahwa
Berjuang untuk kepentingan konsumen yang diakui ini penting jika hak
17
konsumen didefinisikan dengan jelas sistematis. Misalnya, pada tahun
Hak konsumen, hak ini adalah hak keamanan, hak untuk mengetahui,
Juni 15 Maret 1962. Pidato Presiden J.F Kennedy terinspirasi The United
(prinsip umum).19
kerusakan properti;
b) Hak untuk memperoleh barang dan / atau jasa dengan harga yang
wajar;
19
Mariam Darus Badrulzaman, PerlindunganTerhadap Konsumen Dilihat dari Sudut Perjanjian Baku,î Simposium
Aspek-aspek Hukum Masalah PerlindunganKonsumen yang diselenggarakan oleh BPHN, Jakarta, 1986, hlm. 61.
20
Ahmadi Miru, ìPrinsip-prinsip PerlindunganHukum Bagi Konsumen di Indonesia,î Disertasi, Program
Pascasarjana Universitas Airlangga, Surabaya, 2000, hlm. 140.
18
pemenuhan hak konsumen akan melindungi kerugian semua hak
konsumen.
maksud dari hak dasar ini adalah hak atas informasi jelas, jelas, hak
masing21
konsumen adalah22
21
AZ. Nasution, 2002. Hukum PerlindunganKonsumen. Jakarta: Diadit Media, hlm. VII.
22
Pasal 4 ayat 1-9 Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen
19
a) hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam
undangan lainnya.
c. Kewajiban Konsumen
23
Pasal 5 ayat 1-4 Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen
20
a. membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur
dan keselamatan;
dan/atau jasa;
2. Efektivitas Hukum
Efektivitas adalah suatu kosa kata dalam bahasa Indonesia yang berasal
Soekanto adalah bahwa efektif atau tidaknya suatu hukum ditentukan oleh
menerapkan hukum
dan diterapkan
5. Faktor kebudayaan, yakni sebagai hasil karya, cipta dan rasa yang
24
Soerjono Soekanto,Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2008), 8
21
Dalam dunia usaha, repackaging adalah mengemas. Agar lebih mudah
kualitas produk menjadi ukuran kecil (biasanya dalam gram atau kg atau
ukuran lain) untuk tujuan penjualan. Suatu produk makanan, konsumen bisa
beli tanpa harus membeli dalam jumlah banyak dengan harga tertentu.25
lain atau badan usaha lain yang ingin mengemas kembali produk
tersebut, maka selama orang atau badan usaha lain tersebut memiliki
25
Barisbisnis, “Peluang Usaha Repacking dan Rebranding” Barisbisnis, 22 Maret tahun 2020, diakses 5 November
2020, https://www.barisnis.com/peluang-usaha-repacking-dan-rebranding/.
22
tangga, produksi pangan adalah kegiatan atau proses memproduksi,
izin usaha kepala jalan atau kepala desa atau lurah, desain label
makanan, fotokopi kartu dan penduduk dan foto pemilik. izin tersebut
23
tangga disampaikan kepada pemerintah daerah masing-masing tempat
4. E-Commerce
Commerce merupakan salah satu strategi penting dalam bisnis saat ini, karena
a. Business to Bussiness(B2B)
27
Fika Ayu Widyanita,Analisi pnegaruh kualitas pelayana E-Commerce shoppe terhadap kepuasan konsumen
shoppe indonesia pada mahasiswa fe uii pengguna shoppe. Skripsi, (Yogyakarta: Fakultas Ekonomi, Universitas
Islam Indonesia, 2018)
24
Transaksi yang terjadi biasanya mengarah langsung ke konsumen akhir,
Dalam transaksi ini shopping cart pada halaman website digunakan untuk
c. Customer to Business(C2B)
Google Play lainnya. kolaborasi ini terjadi sebagai konsumen dan Google Play
d. Consumer to Consumer(C2C)
merupakan situs jual beli atau marketplace online yang khusus menyediakan
transaksi jual beli. Iklan ini sering muncul di media sosial internet atau online.
Begitu pula dengan masyarakat, ketika melihat iklan shoope di media online
banyak konsumen yang tertarik dan melakukan transaksi jual beli. Mereka
produk aksesoris lainya. Iklan shopee hampir setiap saat muncul di media
25
sosial, pada iklan shoope juga menawarkan diskon, gratis ongkos kirim, dan
Shopee mulai memasuki pasar Indonesia pada akhir Mei 2015, sedangkan
Shoote mulai beroperasi di Indonesia pada akhir Juni 2015. Shoope adalah
semua urusan kehidupan dan tingkat budaya masyarakat dari waktu ke waktu.
28
Jeko.Ir,“Ini yang bikin shoppe beda dengan alikasi belanja online lain”Liputan6.com,01 Desember 2015, diakses 5
November 2020, https://www.liputan6.com/tekno/read/2379358/ini-yang-bikin-shopee-beda-dengan-aplikasi-
belanja-online-lain
29
https://openlibrary.telkomuniversityac.id>diakses pada tanggal 31 Oktober 2020
26
sumber hukum pertama (sumber primer) dalam ajaran Islam. Sunnah
umat Islam pada suatu masa, setelah wafatnya Rasulullah SAW atas suatu
kejadian yang tidak ada nashnya kepada kejadian yang ada nashnya,
dalam hukum yang telah ditetapkan oleh nash. Qiyas ini merupakan
27
keadilan, keseimbangan, keamanan, dan keselamatan konsumen, serta
kepastian hukum”.
Allah SWT). Dari asas ini kemudian lahir asas istikhlaf, yang menyatakan
bahwa apa yang dimiliki oleh manusia hakekatnya adalah titipan dari
untuk masa depan dunia dengan segala isinya (kholifah fi al-ardhi), oleh
hadapan manusia dan dihadapan sang pencipta (Allah SWT). Ash shiddiq
kejujuran.31
30
Faisal Badroen et all, Etika bisnis Dalam Islam, Ja-karta, Kencana, 2007, Hlm. 102-103
31
Hasan Aedi, Teori dan Aplikasi Etika Bisnis Islam, Bandung, Alfabeta, 2011, Hlm. 59
28
tujuan perlindungan konsumen di dalam undang-undang perlindungan
konsumen karena cacat produk atau penipuan adalah perbuatan yang tidak
dibenarkan, oleh karena itu pelaku usaha atau produsen harus bertanggung
ِ ِ ِ ِ َّ
َ َ فَ ِإ ْن َت نzۖ ول َو أُو يِل ا أْل َ ْم ِر م ْن ُك ْم
ْاز ْع تُ م َ الر ُس ُ يع وا اللَّ هَ َو أَط
َّ يع وا ُ آم نُ وا أَط َ يَ ا أَ يُّ َه ا ال ذ
َ ين
ِ ِ ٍ
َ َٰذ لzۚ ون بِ اللَّ ِه َو الْ َي ْو م ا آْل ِخ ِر
َ ُول إِ ْن ُك ْن تُ ْم ُت ْؤ ِم ن
ِ الر س ِ ِ
ك َخ ْي ٌر ُ َّ يِف َش ْي ء َف ُر ُّد وهُ إ ىَل اللَّ ه َو
َح َس ُن تَ أْ ِو ي اًل
ْ َو أ
(nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan
32
Pasal 3 Undang-undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungankonsumen
33
Ahmad Muhammad Al-Assal & Fathi Ahmad Ab-dul Karim,Sistem, Prinsip Dan Tujuan Ekonomi
Islam,Terjemahan H. Imam Saefudin, Bandung, Pustaka Setia, 1999, Hlm. 101-103
29
Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan
34
Nurhalis,perlidnungan konsumen dalam perspektif hukum Islam dan undang-undang nomor 8 tahun 1999, Jurnal
IUS , volume II I tahun 2015)
30
kontrak. Atau secara lebih ringkas disebutkan jual beli yang ditangguhkan
dasar, bahwa:
produk yang dijadikan obyek transaksi tidak ada / tidak dapat dihadirkan
pada saat transaksi terjadi. Penjual, dalam hal ini, hanya menyebutkan
35
Azhar Mutaqqin, Transaksi E-commerce dalam tinjauan hukum jual beli Islam, Ulumuddin , volume VI tahun IV
(Januari-juni 2020):460
31
Seperti halnya jual beli biasa, transaksi assalam memiliki unsur-
unsur yang harus ada dan saling berhubungan ketika terjadinya suatu
apabila tidak ada orang yang melakukan transaksi. Tetapi adanya orang
hukum tertentu dari masing-masing pihak dan agar kehendak itu dapat
istilah fiqh disebut sighat transaksi. Selanjutnya harus ada sesuatu yang
mengenai persetujuan dan kata sepakat itu diberikan, yaitu yang disebut
36
Azhar Mutaqqin, Transaksi E-commerce dalam tinjauan hukum jual beli Islam, Ulumuddin , volume VI tahun IV
(Januari-juni 2020):46
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui objek yang ingin diteliti secara
langsung dengan terjun ke lapangan dan mencari data yang ada di lapangan secara
langsung.
B. Pendeketan Penelitian
mengkonsepsikan hukum sebagai institusi sosial yang riil dan fungsional dalam
ke objek penelitian yakni yang terdapat di dalam lapangan, lalu kemudian melihat
C. Sumber Data
37
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1986), Hlm.51
33
Sumber data yang digunakan di penelitian ini antara lain :
34
2. Sumber Data Sekunder
skripsi ini.
dari proses pencarian data. Pencarian data yang dilakukan peneliti berupa
catatan tersebut sudah cukup jelas, lengkap, sesuai serta relevan dengan penelitian
yang dilakukan.
b.Classifying (Klasifikasi)
membaca data untuk kemudian mengetahui data yang perlu dicantumkan dan
c.Verifying (Verifikasi)
yang diperoleh. Pada metode ini peneliti akan memberikan hasil dari wawancara
kepada narasumber untuk ditanggapi apakah data tersebut sudah sesuai dengan
35
d.Analysing (Analisis)
dari buku-buku, skripsi, jurnal, berita, laporan dan dokumen lainnya agar
memperoleh hasil yang efisien dan sesuai harapan peneliti. Langkah ini
f. Concluding (Concluding)
1.Wawancara
disusun untuk mendapatkan sebuah jawaban yang sesuai dengan masalah yang
38
Amiruddin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: PT Grafindo Persada:2006),hlm 82
36
2.Dokumentasi
data yang telah didapatkan. Dokumentasi dapat dicari melalui buku-buku, berita,
37
BAB IV
syariah
Secara historis, sejarah perlindungan konsumen dalam Islam sudah di mulai sejak
nabi muhammad saw belum diangkat menjadi rasul, beliaulah yang membawa barang
dagangan Siti Khadijah dengan mendapatkan imbalan, atau upah. Sekalipun tidak banyak
literatur yang berbicara tentang aspek perlindungan konsumen ketika itu, namun prinsip
rasulullah. Kejujuran, keadilan, dan integrasi rasulullah tidak diragukan lagi oleh
dalam berbisnis. Setelah nabi muhammad saw diangkat menjadi rasul, konsumen
mendapatkan perhatian yang cukup besar dalam ajaran isla, baik dalam al quran maupun
hadits. Bisnis yang adil dan jujur menurut al quran adalah bisnis yang tidak menzalimi
279. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah
dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka
bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.
39
Ahmad miru, prinsip-prinisi perlindungan bagi konsumen di Indonesia, h. 73.
38
Sepintasnya ayat ini memang berbicara tentang riba, tetapi secara impilisit
menganiaya dan tidak dianiaya (tidak menzalimi dan tidak tidak pula dizalimi). Dalam
bahwa antara pelaku dan konsumen dilarang untuk saling menzalimi atau merugikan satu
dengan yang lainnya. Hal ini berkaitan dengan hak-hak konsumen dan juga hak-hak
muammalah, dengan tujuan untuk kemaslahatan bersama. Salah satu fenomena muamlah
dalam bidang ekonomi adalah transaksi jual beli yang menggunakan media elektronik.
Aktivitas perdagangan melalui media internet ini populer disebut dengan electronic
commerce atau yang disingkat ecommerce sama seperti jual beli konvensional terdapat
Proses transaksi perniagaan atau jual beli dalam sebuah bisnis online syariah
dapat dikatan sah apabila telah memenuhi rukun dan syarat yang telah ditentukan oleh
hukum ekonomi syariah. Mengenai rukun dan syarat perniagaan yang berlaku dalam jual
beli online, pendapat para ulama berbeda-beda, namun menurut pendapat jumhur ulama,
Perjanjian antara penjual dan pembeli dibutuhkan dalam rukun jual beli online yang
pertama. Pada umumya al-‘aqid atau pelaku bisnis online syariah disyaratkan harus ahli dan
memiliki kemampuan untuk melakukan akad atau mampu menjadi pengganti orang lain jika ia
40
ibid
39
menjadi wakilnya. Salah satu syarat utama seorang al-‘aqid haruslah berumur minimal 7 tahun
dan arus baligh, serta berakal, juga mampu memelihara agama dan hartanya. Yang terpenting
dalam melaksanakan transaksi bisnis online syariah adalah kedua pihak yaitu penjual dan
pembeli harus mengerti tentang pengoperasian komputer dan internet, dan hal ini tidak mungkin
dilakukan oleh orang yang tidak memiliki kecakapan yang sempurna, seperti dilakukan oleh
anak-anak yang belum berakal atau orang gila. Jadi dengan demikian, transaksi e-commerce
antara orang yang telah berakad akan telah memenuhi rukun di atas.
B. Sighat
Adapun yang dimaksud dengan sighat adalah lafal ijab dan qabul dari dua pihak yang
berakad dan menunjukkan atas apa yang ada di hati keduanya tentang terjadinya suatu akad.
Dalam hukum syariah, pernyataan ijab dan qabul dapat dilakukan baik secara lisan maupun
tulisan, atau menggunakan isyarat yang memberi pengertian jelas tentang adanya ijab dan qabul,
dan dapat juga dilanjutkan berupa perbuatan yang telah menjadi kebiasaan dalam ijab dan qabul
di suatu tempat yang telah dimaklumi dan menjadi kebiasaan hingga keduanya saling
memahami. Sudut pandang sighat dalam transaksi e-commerce adalah ketika pembeli dan
Di dalam majelis tersebut pembeli dan penjual tidak berada dalam suatu tempat tertentu
dalam artian secara fisik dan bisa saja transaksi dilakukan dari berbagai belahan negara yang
berbeda. Jika terdapat suatu perbedaan antara informasi yang diberikan penjual dalam situs
barang yang dijual dan telah dilakukan pembayaran atas barang tersebut, maka pembeli dapat
memberitahukan kepada pihak penjual untuk ditukarkan dengan sesuai di situs atau
mengembalikan barang tersebut dan mengambil uang yang telah dibayarkan. Tetapi hal ini tidak
berlaku jika pembeli telah menggunakan barang atau produk tersebut. Pada dasarnya pernyataan
40
kesepakatan transaksi e-commerce sama dengan pernyataan kesepakatan sighat atau transaksi
dalam ekonomi syariah yang pernyataan kesepakatannya dapat dilakukan dengan berbagai cara
dan melalui berbagai media, namun substansinya adalah pernyataan tersebut dapat dipahami
maksudnya oleh kedua pihak yang melakukan transaksi, sehingga dapat dipahami sebagai
Pada dasarnya objek yang dijadikan komoditi transaksi e-commerce dalam bisnis online
syariah tidak berbeda dengan transaksi yang digariskan dalam hukum ekonomi syariah, sejauh
objek transaksi tersebut berupa komoditi halal yang mempunyai nilai dan manfaat bagi umat
manusia, serta memiliki kejelasan baik bentuk, fungsi dan keadaannya, dan dapat memenuhi
waktu dan tempat yang telah disepakati pada saat serah terima transaksi. Sedangkan nilai tukar
pengganti barang berupa pembayaran atas harga dalam transaksi e-commerce yang ada pada
prinsipnya merupakan sesuatu yang bernilai dan bermanfaat, yakni uang yang digunakan sebagai
instrumen pembayaran pengganti nilai barang. Selanjutnya setelah nilai uang pembayaran
pengganti barang telah ditentukan dan diketahui oleh pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi,
harus dibayarkan segera sesuai kesepakatan setelah semua proses otorisasi selesai dilaksanakan.
Menurut hukum Islam, pelaksanaan transaksi jual beli online sama dengan transaksi bai’
al-salam dalam hal pembayaran dan penyerahan barang. Maka untuk mengetahui apakah
transaksi jual beli online sejalan dengan prinsip-prinsip hukum Islam dapat ditinjau kembali
melalui syarat- syarat bai‟ al-salam. Menurut Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah Pasal 101 s/d
a. Kualitas dan kuantitas barang sudah jelas. Kuantitas barang dapat diukur dengan
41
b. Spesifikasi barang yang dipesan harus diketahui secara sempurna oleh semua
pihak
c. Bai’ salam harus memenuhi syarat bahwa barang yang dijual, waktu, dan tempat
d. Pembayaran barang dalam bai’ salam dapat dilakukan pada waktu dan tempat
yang disepakati.
Primera shop telah memberikan informasi mengenai kejelasan informasi kualitas dan kuantitas
produk yang dijual, yakni makanan kemasan ulang. Mengenai kualitas dan kuantitas barang
dijelaskan dideskripsi produk di akun shoope tersebut. Untuk ukuran takaran dan timbangan
sudah disediakan berbagai takaran mulai dari 100 gram hingga 250 gram, pembeli bisa memilih
Untuk spesifikasi barang nya di deskripisi box menjelaskan “Chitato makanan kemasan
ulang” dijamin produk original yang kami repack dengan higienis untuk menjaga kualitas
makanan barang baru dikemas setelah orderanmasuk,jadi bukan barang lama. Untuk pengiriman
berat ditambah 80 gram” spesifikasi yang dijelaskan oleh akun primera shop ini hanya
menjelaskan nama cemilan, rasa cemila, berat yang disediakan oleh penjual. Tetapi untuk
keterangan masa kadarluarsa, perizinan makanan repacking dan jaminan mutu apabila keselahan
dari makan tidak dijelaskan lebih lanjut. Oleh karena itu, untuk spesifikasinya hanya penjual
yang mengetahui namun pembeli tidak mengetahui lebih lanjut dan jelas mengenai keadaan
Syarat didalam akad bai salam yakni memenuhi aspek yang dijual melingkupi waktu dan
tempat penyerahan dinyatakan dengan jelas. Primera shop adalah toko jual beli onlin di akun
42
shoope, untuk melakukan transaksi maka sistem online ini otomatis menginput pendataan apabila
pembeli membeli barang atau produk. Untuk membeli sebuah produk, maka waktu pembayaran
yang dilakukan tercatat oleh sistem sehingga waktu nya sangat jelas dalam jual beli ini baik
tanggal hari dan jam pembelian barang. Kemudian untuk tempat penyerahann barang yang akan
dibeli, sesuai dengan alamat yang dicatatkan oleh pembeli saat membayar makanan yang akan
dibeli, seperti alamat lengkap, nomor telfon, noor rw, nomor rt hingga provinsi yang dipilih.
Ketika barang yang dipesan sudah dimasukan ke ekpedisi. Maka barang atau makana ini yang
akan diantarkan oleh kurir sesuai alamat yang dimasukan ke sistem shoope. Oleh karena itu
untuk kejelasan waktu dan juga kejelasan penyerahan tempat barang sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Pembayaran yang dilakukan oleh konsumen melalui sistem yang telah ditentukan oleh
layanan akun shoopee dengan metode pembayaran yang bervariasi. Dimulai dari via tranfer
bank, kartu kredit atau debit online, sistem cod ( bayar di tempat), pembayaran di minimarket
alfamart atau indomaret, oneklik, isaku. Berbagai metode pembayaran disediakan oleh shopee,
sehingga mempermudah transaksi yang dilakukan oleh konsumen kepada pembeli sesuai wadah
pembayaran yang telah disediakan dan disepakati. Oleh karena itu pembayaran ini dapat
Jual beli makanan secara online yang praktikan oleh pemiliki akun shoope
primera shop ini telah berlangsung pada bulan juni 2016. Primera shop ini menyediakan
makanan ringan masa kini yang banyak varian, sehingga banyak variant rasa yang jual.
“Makanan cemilan kemasan ulang ini kami ambil didistibutor (pihak ke dua) langsung,
43
mengambil perpack besar didistributor resminya, kemudian dikemas kembali dengan
kemasan yang dibuat oleh primera shop. Makanan ini belum ada izin nya karena masih
skala kecil, dan kita juga usahanya masih di rumah. Sejauh ini belum ada custumer yang
menanyakan perizinan makanan kemasan ulang ini. Untuk perlabelan kami masih
yang kami jual adalah original dan kami pastikan bahwa masa berlaku produck tersebut
masih lama. Untung bungkus snack Kami memakai bagian depan bungkus snack. Karena
berpendapat bahwa pejual dan pembeli belum memahami apa saja hak dan kewajibannya
undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, salah satunya mencakup
hak dan kewajiban oleh konsumen dan pelaku usaha. Bab tiga pasal 4 tentang hak dan
a. hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalammengkonsumsi barang dan/atau jasa;
b. hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai konsidi dan jaminan barang dan/atau
jasa;
c. hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif;
b. memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang
44
c. memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif;
d. menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau diperdagangkan berdasarkan
Dalam pasal 4 point a, dijelaskan bahwa hak konsumen yakni hak atas kenyamanan, keamanan,
dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa. Akun primera shop memberikan
kenyaman kepada konsumen, salah satunya adalah dalam bentuk membalas setiap orderan yang
masuk dan mengomentari penilaian dari konsumen tersebut. Dalam keamanan dan keselamatan
selama mengkonsumsi produk makanan primera shop memberikan keamana dalam pelayanan
produk sampai ketangan konsumen, akan tetapi untuk keamanan dalam kesehatatan dan
keselamatan selama mengonsumsi makanan belum adanya hal ini peneliti simpulkan pasalnya
karena belum adanya perizinan edaran makanan repacing dan juga kejelasan bahan dan tanggal
kadaluarsa nya makanan yang tidak dijelaskan secara rinci di produk kemasan, sehingga dapat
disimpukan bahwa untuk hak-hak konsumen dalam mendapatkan kenyamanan sudah terpenuhi,
d. Point b pasal 4 menjelaskan tentang hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai
konsidi dan jaminan barang dan/atau jasa. Primera shop memberikan hak-hak konsumen salah
satunya dalam bentuk atas informasi yang benar dan jelas, di delam dskripsi toko sudak
dijelaskan bahwa produk original dan masa berlaku expired masih lama dari sini sudah dapat
disimpulkan bahwasanya pelaku usaha bersikap jujur mengenai produk makanannya. Akan tetapi
untuk kejelasan diperlabelan dimana setiap makanan harus memiliki label yang benar dan jelas
45
akan informasinya maka hal ini berbanding terbali dengan keadaan sebenarnya, karena produk
tidak sesuai dengan ketentuan yang telah diatur. Oleh karean itu maka untuk kejelasan informasi
produk masih belum jelas baik dari segi perlabelan suatu produk.
e. hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif; pemiliki
toko primera shop memilki itikad baik dalam hal kejujuran suatu barang yang dijualnya, yakni
menginformasikan keadaan barang yang dijualnya apabila mendekati masa expired hanya saya
dalam pengemasanya tidak dijelaskan kapan expired sebuah poduk yang dijualnya.
Dari hak- hak kosumen yang seharusnya di dapatkan adapula kewajiba pelaku usaha yang harus
diketahui.
c. memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang
Pelaku usaha memilki kewajiban untuk memberikan informasi yang jelas dan benar serta jujur
mengenai kondisi dan jaminan barang yang akan dijualnya. Guna memberikan hak-hak
konsumen atas informasi yang jelas benar dan jujur atas kewajiban konsume.
d. memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif;
Pelaku usaha berkewajiban melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif
e. menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau diperdagangkan berdasarkan
Kewajiban pelaku usaha adalah menjamin mutu barang yang diproduksi atau diperdagangkan
berdasarkan ketentuan standar mutu barang. Jadi barang yang akan diedarkan ketangan
46
konsumen memiliki kejelasan mengenai kondisi barang, memiliki izin edar yang sesuai dengan
aturan pemerintah, memiliki tanggal masa kadaluarsanya produk yang dijual sehingga mutu
barang atau makanan terjamin baik dari segi kesehatan maupun dari aturan yang berlaku
47
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
syariah. Maraknya transkasi jual beli secara online tentu perlunya ada payung hukum yang kuat,
jual beli online ini dilakukan tidak bertatap muka melaikan secara online penjual dan pembeli
berada di wilayah yang berbeda, tentunya perlu ada payung hukum yang jelas dalam transaksi
secar onlin ini. Menurut hukum ekonomi syariah, jual beli secara online ini diperbolehkan
berdasarkan prinsip-prinsip yang ada didalam perdagangan secara islam. Dianalogikan dengan
prinsip transaksi bai’ as salam. Secara hukum ekonomi syariah di kaitakan dengan bai’ as salam
transaksi jual beli online ini diperbolehkan kemudaia perlindungan secara hukum islam yakni
2. Efektivitas hukum undang-undang nomor 8 tahun 1999 atas produk makanan repacking
terhadap pelaku usaha pada Akun Shopee Primer Shop mengenai hak, kewajiban konsumen dan
pelaku usaha tentunya sudah diatur didalam pasal 4 dan 7 undang-undang perlindungan
konsumen. Pasalnya masih banyak konsumen dan pelaku usaha yang masih belum mengetahui
apa saja hak dan kewajibanya sebagai konsumen maupun pelaku usaha, tentunya perlu ada
sosialisasi oleh pemerintah agar masyarakat mengetahui hak dan kewajiban sebagai konsumen
B. Saran
48
1. Hendaknya pemerintah lebih memperhatikan penjual yang dilakukan secara online guna
melindungi pelaku usaha dan konsumen yang bertransaksi secara online di e-commerce
2. Hend Pelaku usaha memperhatikan perizinan dan perlabelan sebelum berjualan secara online
guna memenuhi hak dan kewajiban sebagai pelaku usaha dan juga melindungi hak- hak
konsumen
dalam jual beli, serta asas-asas dalam bermuamalah. Sehingga transaksi dalam jual beli sesuai
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an
49
Buku
AH Azharudin Lathif. Fiqh Muamalat.Ciputat: UIN Jakarta Press, 2005).
Ahmad Muhammad Al-Assal & Fathi Ahmad Ab-dul Karim.Sistem, Prinsip Dan Tujuan
Ekonomi Islam,Terjemahan H. Imam Saefudin, Bandung, Pustaka Setia, 1999.
Amiruddin, Pengantar Metode Penelitian Hukum.Jakarta: PT Grafindo Persada:2006.
Faisal Badroen et all, Etika bisnis Dalam Islam, Jakarta, Kencana, 2007.
Hasan Aedi, Teori dan Aplikasi Etika Bisnis Islam, Bandung, Alfabeta, 2011
Mariam Darus Badrulzaman, PerlindunganTerhadap Konsumen Dilihat dari Sudut
Perjanjian Baku Simposium Aspek-aspek Hukum Masalah PerlindunganKonsumen yang
diselenggarakan oleh BPHN, Jakarta, 1986
Nasution, Nasution, Hukum PerlindunganKonsumen.Jakarta: Diadit Media,2002.
Ningsih Widi Nugraha, dan Mira Erlinawati. PerlindunganKonsumen Dalam Transaksi
Online.Surakarta: Pustaka Begawan, 2017.
Soekanto,Soekanto.Pengantar Penelitian Hukum.Jakarta:Universitas Indonesia Press,
1986.
Zulham. Hukum Perlindungankonsumen.Medan: Kencana, 2016.
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah 2019, UIN Malang
Jurnal
Desi Lestari.“PerlindunganHukum Bagi Konsumen Terhadap Produk Makanan Tanpa
Izin Edaran di Pasaran”, Diponorogo law , volume 1 (2013):2
https://media.neliti.com/media/publications/18893-ID-perlindungan-hukum-bagi-
konsumen-terhadap-produk-makanan-kemasan-tanpa-izin-edar.pdf
Nurhalis.”PerlindunganKonsumen Dalam Perspektif Hukum Islam dan Undang-Udang
Nomor 8 Tahun 1999”, Jurnal IUS , volume III (2015):223-235.
Mutaqqin Azhar.”Transaksi E-commerce Dalam Tinjauan Hukum Beli Islam”, Jurnal
Ulumuddin , volume VI (2010):460-461
Skripsi
Apriyanti. “Perlindunganhukum terhadap konsumen dalam transaksi E-Commerce
di tinjau dari hukum perikatan.” Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah,2014.
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24973/1/APRIYANTI-FSH.pdf
Kharisma Eka Fitriana.”Jual beli produk minuman repacking ditinaju dari
undang-undang nomor 18 tahun 2012 tentang pangan dan etika bisnis Islam ( studi
kasus keda teh mbah djie desa kutoanyar kecamatan tulung agung kabupaten tulung
agung.” Skripsi,Fakultas Syariah dan Ilmi Hukum Institut agama Islam negeri
tulungagung,2019.http://repo.iain-tulungagung.ac.id/11336/
Muhammad Khadafi.” Perlindunganhukum terhadap konsumen dalam transaksi
E-Commerce,Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah,2016.http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/41563
Rizky Amelia.”Perlindungankonsumen dalam transaksi E-Commerce pada situs
muslimgaleri.co.id persepektif undang-undang nomor 8 tahun 1999 tentang
perlindungankonsumen dan hukum ekonomi syariah”, Skripsi, Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah,2018.
50
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42939/1/RIZKY%20AMELIA-
FSH.pdf
Ahmadi Miru, “Prinsip-prinsip PerlindunganHukum Bagi Konsumen di
Indonesia”.Disertasi, Program Pascasarjana Universitas Airlangga, Surabaya, 2000
Fika Ayu Widyanita.”Analisi pnegaruh kualitas pelayana E-Commerce shoppe
terhadap kepuasan konsumen shoppe indonesia pada mahasiswa fe uii pengguna
shoppe.” Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia,2018.
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/7821/SKRIPSI%20Fika%20Ayu
%20Widyanita.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Website
Jati, Anggoro Suryo , “Snack Kemasan Ulang tanpa Izin Edar Langgar UU,” Lampost.co,
May 12, 2020, diakses 21 Oktober 2020,https://www.lampost.co/berita-snack-
kemasan-ulang-tanpa-izin-edar-langgar-uu.html
Syaiful Millah, “Survey: Oran Indonesia Lebih Banyak Makan Camilan Ketimbang Makan
Berat,” Bisnis.com, Desember 03, 2019, diakses 21 Oktober 2020,
https://traveling.bisnis.com/read/20191203/223/1177360/survei-orang-indonesia-
lebih-banyak-makan-camilan-ketimbang-makan-berat
Fery E, Citibank,” E-Commerce Dorong Transaksi Kredit”, Koran Tempo, 29 Oktober 2020
Edisi Nomor 5779,
Deasy Mayasari, “BPOM: Tak izin,repacking produk bisa,”TimeIndonesia, May 07, 2017,
diakses 21 Oktober 2020.https://www.timesindonesia.co.id/read/news/147712/bpom-
tak-izin-repacking-produk-itu-bisa-dipidana
Tempo.co, «Ribuan Pangan Impor yang Dijual Online Online Ternayat Ilegal »Tempo.co,
Juni 18, 2015, https://www.coursehero.com/file/41424251/Ribuan-Pangan-Impor-
yang-Dijual-Online-Ternyata-Ilegaldocx/
Barisbisnis, maret,22 tahun 2020 https://www.barisnis.com/peluang-usaha-repacking-
dan-rebranding/
Smartlegal.id, 04 September 2019,
https://smartlegal.id/smarticle/2019/09/04/mengemas-kembali-suatu-produk/
http:.//www.google.co.id/amp/s/m.liputan6.com/amp/2379358/ini-yang-bikin-shoope-
beda-dengan-aplikasi-belanja-online-lain diakses tanggal 31 Oktober 2020
https://openlibrary.telkomuniversityac.id>diakses pada tanggal 31 Oktober 2020
LAMPIRAN – LAMPIRAN
51
A. Daftar Pertanyaan wawancara
1. Sudah berapa lama memulai usaha di akun shoope dan apakah ada toko offline nya juga?
2. Makanan kemasan ini , apakah dibeli perkiloan atau berpack di distributor besar atau di
pabrik ?
3. Perbedaan produk primera shop dengan distributor ?
4. Untuk perizinan repacking dari primera shop biasannya kemana ya ?
5. Apakah ada customer yang mengeluhkan perihal perizinan dan pelabelan pada makanan ?
6. Apakah produk makanan yang kakak jual menjamin mutu dan kuliatasnya setelah di
repacking? Dan bagaimana pengemasannya
7. apakah kakak tau prosedur atau aturang menganai repacking makanna yang di atur oleh
pemerintah ?
8. alasan kakak menjual makanan repacking, apakah banyaknya permintaan konsumen yang
tinggi terhadap makanan repackng ?
9. sejauh ini apa kendala yang kakak alami selama menjual makanan repacking?
10. Apakah diakun shopee kakak dan di kemasaan atau saaat kakak menjual ada menjelaskan
informasi yang mengenai makanan yang kakak jual. Sepeerti pelabelan pada umumnya.
11. Apakah makanan ini label nya dari kakak atau dari ditriburonya ? dan makasa expaired nya
di keluarkan oleh siapa ?
B. Dokumentasi wawancara
52
53
54
55
56
57
C. Lokasi Penelitian
58
D. Foto Peristiwa
59
60
CURICCULUM VITAE (CV)
3x6
A. Biodata Pribadi
1. Nama : Nabila
2. Tempat, Tanggal Lahir : Pekanbaru, 05 Mei 1998
3. Agama : Islam
Domisili : Jl. HR. Subrantas RT/RW 001/012 Kelurahan Tobek
Gadang Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Riau.
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Status : Belum Kawin
6. Tinggi, Berat Badan : 150, 48kg
7. No. HP : 0822 6761 0008
8. Email : [email protected]
B. Riwayat Pendidikan
I. Pendidikan Formal
SDN 013 Pekanbaru – ( 2005 – 2011)
SMP IT Al Izhar Pekanbaru – ( 2011 – 2014)
MAN 1 Pekanbaru – ( 2014 – 2017)
2. Pendidikan Non Formal
Pengurus Organisasi Daerah Riau-Malang - 2018-2019
61
Redaktur Pelaksana Majalah Suara Akademika Kemahasiswaan UIN MALANG -
2019-2020
Kepala Biro Keorganisasian UKM LKP2M UIN MALANG - 2019-2020
62
63