Konsep Entrepreneurship Dan Entrepreneur
Konsep Entrepreneurship Dan Entrepreneur
Konsep Entrepreneurship Dan Entrepreneur
a. Mandiri.
b. Terbuka terhadap yang baru.
c. Percaya diri.
d. Berani mengambil resiko.
e. Melihat sesuatu dengan tidak biasa.
f. Memiliki rasa ingin tahu yang besar.
g. Dapat menerima perbedaan.
h. Objektif dalam berpikir serta bertindak.
a. Kreativitas ide
b. Kreativitas material
c. Kreativitas spontan
d. Kreativitas kejadian
e. Kreativitas organisasi
f. Kreativitas hubungan
g. Kreativitas dari hati.
1. Sikap mental.
2. Kepemimpinan.
3. Tata laksana.
4. Keterampilan.
Memahami definisi penjelasan Pengertian Entrepreneur
Entrepreneur merupakan pelaku dari Entrepreneurship, yaitu orang yang memiliki kreativitas
serta inovatif sehingga mampu menggali serta menemukan peluang serta mewujudkan
menjadi usaha yang menghasilkan nilai/laba. Kegiatan menemukan sampai mewujudkan
peluang menjadi usaha yang menghasilkan disebut proses Entrepreneurship. Kegiatan
Entrepreneur adalah menciptakan barang jasa baru, proses produksi baru, organisasi
(manajemen) baru, bahan baku baru, pasar baru. Hasil-hasil dari kegiatan-kegiatan
Entrepreneur tersebut menciptakan nilai atau kemampu labaan bagi perusahaan.
Kemampulabaan menciptakan nilai tersebut karena seorang Entrepreneur memiliki sifat-sifat
kretaif serta inovatif.
Peranan Entrepreneur :
a. Pekerja keras.
b. Disiplin.
c. Mandiri
d. Realitas
e. Prestatif (selalu ingin maju)
f. Komitmen tinggi
g. Tajam naluri bisnisnya.
h. Cepat melihat peluang usaha
i. Kretaif
j. Ulet serta siap pada tantangan
k. Ingin mencapai sesuatu.
Kreativitas tidak selalu dihasilkan dari sesuatu yang tidak ada sering sekali merupakan
perbaikan dari sesuatu yang telah ada. Sering juga gagasan baru timbul secara kebetulan yang
penting untuk dipahami mengapa kreativitas serta inovasi tersebut merupakan cirri-ciri yang
melekat kepada Entrepreneur.
Seperti kita ketahui Entrepreneur merupakan sumber pemikiran kreatif serta inovasi.
Bagaimana alam pikiran seseorang Entrepreneur sehingga menjadi sumber kreativitas serta
inovasi?
Ditinjau dari aspek kreativitas serta inovatif seorang Entrepreneur sering diidentifikasikan
sebagai orang yang secara sistematis menerapkan kreativitas / gagasan baru. Ada yang
berpendapat bahwa sifat kreativitas adalah sifat “bawaan” sehingga tidak dapat diajarkan
kepada orang lain yang tidak mempunyai sifat bawaan tersebut. Akan tetapi, kebanyakan para
ahli berpendapat bahwa pada dasarnya setiap orang adalah kreatif artinya setiap orang
dilahirkan membawa potensi sifat-sifat kreativitas, akan tetapi orang menjadi tidak kreatif
karena factor lingkungan serta kesalahan-kesalahan cara berpikir. Kesalahan cara berpikir
yang merupakan belenggu mental untuk berpikir secara kreatif, antara lain :
a. Selalu mempunyai jawaban yang benar, sehingga tidak pernah menganggap bahwa
ada kemungkinan beberapa jawaban yang benar.
b. Memfokuskan berpikir secara logis, tetapi jika terlalu memfokuskan kepada berpikir
logis akan menghambat berpikir kreatif.
c. Mentaati peraturan secara menyeluruh, sehingga mematikan prakarsa-prakarsa.
d. Spesialisasi berlebihan, sehingga tidak mengetahui aspek lasin/bisertag lain selain
yang ditekuni.
e. Takut dikatakan tidak kreatif atau bodoh, sehingga tidak berani mengemukakan
pendapat.
f. Takut berbuat salah serta gagal.
g. Rasa rendah diri.
Sikap mental
Sikap mental merupakan elemen paling dasar yang perlu dijamin untuk selalu dalam keadaan
baik. Unsur ini yang menentukan apakah seseorang menjadi sosok yang tinggi budi ataukah
seblikinya menjadi orang yang jahat serta culas. Itu sebabnya pembinaan sikap mental
menjadi unsur terpenting dalam dunia kewirawastaan. Selain menghadirkan sifat-sifat baik
alamiah seperti kejujuran serta ketulusan, sikap mental mencakup juga segi-segi positif dalam
hal motivasi serta proaktivitas.
Orang yang bersikap mental baik akan selalu bekerja rajin tanpa harus diperintah, serta
konsisten tanpa harus diawasi. Mereka juga selalu berinisiatif melakukan hal-hal positif serta
selalu mempunyai motivasi kuat serta semangat yang mengebu-gebu dalam mencapai cita-
cita.
Sikap mental juga amat menentukan keberhasilan seseorang. Harvard, sebuah intitusi di
Amerika menyatakan bahwa keberhasilan orang-orang sukses di dunia ini, ternyata lebih
banyak ditentukan oleh sikap mentalnya dibandingkan dengan peranan kemampuan teknis
yang dimiliki. Dengan angka perbandingan adalah 85% sikap mental, 15 % kemampuan
teknis.
Kepemimpinan
Kepemimpinan yang dimaksud disini adalah kepemimpinan sebagai nilai atau kualitas, bukan
pengetahuan tentang manajemen sumber daya manusia. Mungkin akn lebih tepat kalau
disebut sebagai “kepeloporan” sesertagkan pemimpin adalah orang yang menunjukan arah.
Seseorang yang memiliki jiwa kepemimpinan akan selalu tahu arah yang harus dimbil.
Keputusan-keputusanya mantap serta didasari oleh keyakinan diri disertai data-data serta
informasi yang akurat.
Dalam dunia usaha, jiwa kepemimpinan serta kepeloporan ini mutlak diperlukan karena
secara sadar atau tidak seseorang yang berwiraswasta telah menempatkan dirinya pada posisi
pemimpin. Kedudukan tersebut mengharuskannya untuk selalu mampu mengambil keputusan
yang menurut perhitungannya paling baik serta bijaksana. Tidak boleh ada keraguan atau
kebimbangan karena jika itu terjadi maka keputusan yang diambil akan terlambat serta tidak
efektif lagi. Dilain pihak, pengusaha yang tidak memiliki jiwa kepemimpinan akan condong
mengikuti pendapat dari figur yang dominan terhadap dirinya, sehingga pengusaha tersebut
biasanya sulit membawa perusahaannya kearah kemajuan yang berarti.
Pengusaha yang berpeluang maju secara mantap adalah pengusaha yang memiliki jiwa
kepemimpinan secara menonjol. Ciri-cirinya biasanya keputusan serta sepak terjangnya
sering dianggap tidak lazim/tampil beda..
Tata Laksana
Tata laksana merupakan terjemahan dari kata management, artinya pengelolaan. Manajemen
bukan semata-mata konsumsi para manager di perusahaan-perusahaan tetapi diperlukan
semua orang. Tata laksana merupakan metode atau serangkaian cara serta prosedur yang
berguna untuk menghasilkan efektivitas serta efisiensi setiap pekerjaan agar mendapat hasil
yang baik dalam mutu serta tepat waktu dalam penyerahannya.
Berbeda dengan sikap mental serta kepemimpinan yang termasuk dalam klasifikasi nilai atau
kualitas, maka manajemen merupakan pengetahuan bersifat praktis. Kalau sikap mental
berada di dalam (jiwa), manajemen terdapat di luar, mirip keterampilan teknis atau keprigelan
Manajemen kegunaannya juga sangat universal, serta semua orang atau organisasi
memerlukan manajemen. Bila manajemen terabaikan, maka sebuah organisasi akan menjadi
kacau serta morat-marit. Perusahaan tanpa manajemen yang baik, bias dipastikan akan
mengalami hambatan besar dalam perkembangannya. Oleh sebab itu, setiap orang yang ingin
memulai usaha harus mewaspadai aspek tata laksana sedini mungkin. Mulailah kegiatan
manajemen seketika pada saat perusahaan baru saja dimulai, sekecil apapun ukurannya.
Keterampilan
Lapisan terluar dari struktur prioritas adalah keterampilan. Keterampilan teknis yang meliputi
keterampilan perorangan yang melibatkan ilmu pengetahuan serta teknologi untuk
memproduksi sesuatu, baik secara fisik serta non fisik termasuk keterampilan manajerial serta
keterampilan pemasaran jelas merupakan faktor yang amat penting, karena disinilah nantinya
kualitas produk ditentukan tinggi rendahnya.
Banyak pihak berpendapat bahwa dengan berbekal penguasaan keterampilan, seseorang pasti
bisa menjdi enterpreuneur (wiraswastawan) yang berhasil. Namun demikian, kalau kita mau
meneliti lebih jauh ternyata keberhasilan-keberhasilan itu sebenarnya bukan disebabkan oleh
keterampilan semata melainkan lebih oleh jiwa kepemimpinan yang dimiliki si pengusaha.
Keterampilan hanyalan sarana, sehingga tidak cukup untuk mengantar orang ke jenjang
kehidupan yang sukses, terutama kehidupan dalam dunia usaha.
Naluri Entrepreneurship
Setiap kegiatan yang mempunyai bobot persaingan, memerlukan ketajaman naluri. Demikian
juga dengan wiraswastaanpengusaha bersaing bukan hanya dengan perusahaan-perusahaan
pesaing, tetapi juga dengan keadaan serta situasi-situasi tertentu seperti moneter, ekonomi,
politik perubahan kebijakan pemerintah, serta lain-lain. Untuk dapat mengantisipasi setiap
perkembangan jyang mungkin terjadi, seorang wiraswastaan perlu melatih naluri
Entrepreneurshipnya, agar selalu siap menghadapi hal apapun serta tetap bertahan hidup.
Inti Wiraswasta
Fungsi manusia akan tumbuh sempurna bila pembinaan dilaksanakan menuruti 4 tahap
prioritas yaitu sikap mental, kepemimpinan, tata laksana serta keterampilan. Sebaliknya,
ketidaksempurnaan serta kerusakan atau kehilangan dari salah satu unsure tersebut, akan
mengakibatkan hal-hal negative pada manusia yang bersangkutan, bahkan bias fatal.
Empat lapis prioritas diatas sebenarnya dapat disederhanakan menjadi hanya 2 (dua)
kelompok, karena pada dasaranya dua yang pertama serta dua yang terakhir berasal dari
rumpun yang sama. Pengelompokan itu terdiri dari :
1. Kelompok Sikap Mental yang mencakup lapisan sikap mental itu sendiri serta unsur
kepemimpinan atau Leadership serta
2. Kelompok Ilmu Pengetahuan, yang terdiri dari lapisan manajemen serta keterampilan.
Berikut ini ialah beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menumbuhkan jiwa
entrepreneurship, :