6 Langkah Penyampaian Berita Buruk
6 Langkah Penyampaian Berita Buruk
6 Langkah Penyampaian Berita Buruk
2
pedoman dalam menyampaikan berita buruk pada pasien .
7
PASIEN permintaannya selama dalam satu sesi percakapan).
Beberapa pertanyaan yang sering digunakan pada tahap ini
misalnya :
8
Bu Siti, mohon maaf saya terpaksa menyampaikan kabar ini.
Hasil biopsi benjolan pada payudara ibu menunjukkan
bahwa ibu terkena kanker payudara.
Bu Dinar, hasil test putri anda sudah keluar, dan
ternyata hasilnya tidak seperti yang kita harapkan. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa putri anda terkena leukemia.
dll
5 MENANGGAPI Jika anda tidak memberikan tanggapan terhadap emosi yang
PERASAAN muncul pada pasien, anda sama saja seperti “meninggalkan
PASIEN urusan sebelum urusan tersebut selesai ..”. Selain itu Anda juga
bisa dianggap sebagai seorang perawat yang tidak memiliki
kepedulian pada pasien.
Saya tahu bahwa hasil ini adalah hasil yang tidak kita
harapkan….
Saya tahu bahwa kabar ini adalah kabar yang tidak
mengenakkan….
Setelah mengetahui hasilnya, kira –kira hal apakah yang
bisa saya bantu ?
dll…..
6 PERENCANAAN – Pada titik ini Anda perlu mensintesis rasa kekhawatiran pasien
DAN TINDAK dan isu-isu medis ke dalam rencana konkret yang dapat
LANJUT dilakukan dalam rencana perawatan pasien.
– Buatlah rencana langkah – demi langkah dan Berikan
penjelasan yang lengkap pada pasien tentang apa saja yang
harus dilakukannya pada tiap langkah, dan apa saja yang
mungkin terjadi, dan apa saja yang bisa membantu
mengatasinya bila ternyata muncul hal yang tidak diinginkan.
9
Berikut adalah mengenai penjelasan prognosis;
7
Diketahui pasien wanita lebih banyak mementingkan hal tersebut di atas .
Diketahui pasien dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan pasien
7
muda sangat mementingkan hal ini .
9
CARA PENYAMPAIAN
Dalam berkomunikasi dengan pasien, perawat harus memberikan
informasi dengan singkat, jelas, dan jujur sehingga dapat dimengerti oleh pasien.
Perlu memperhatikan intonasi yang lembut, mendengarkan pasien, memberikan
support dan meyakinkan pasien dalam menjalani terapi, tanpa melakukan kontak
9
fisik.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi cara penerimaan pasien terhadap “berita
buruk“. Hal tersebut antara lain : jenis kelamin, tingkat pendidikan, usia, kematangan
pribadi, jenis kepribadian, faktor sosial budaya, cara pandang tentang hidup itu sendiri,
dll.
Kehadiran anggota keluarga pasien juga merupakan hal yang harus diperhatikan.
Pasien Asia dilaporkan lebih memilih untuk didampingi oleh anggota keluarga saat
9
menerima berita buruk daripada pasien dari negara-negara Amerika Utara atau Eropa.
A. Lakukan role play bergantian dengan rekan anda, dan gunakan ceklis yang ada. B.
Kasus untuk role play :
1. Penyampaian diagnosis Ca Mammae pada seorang ibu rumah tangga berumur
36 tahun.
2. Penyampaian diagnosis Hemiplegia pada pasien cedera tulang punggung(akibat
kecelakaan lalu lintas), laki-laki usia 40 tahun.
3. Penyampaian diagnosis Leukemia pada anak umur 6 tahun (berita disampaikan
pada orang tuanya).
4. Penyampaian diagnosis Gagal Ginjal pada pasien penderita Diabetes kronis umur
60 tahun.
5. Penyampaian diagnosis Ca Pulmo pada seorang laki-laki, perokok berat umur 54
tahun.
6. Penyampaian keputusan terapi amputasi jari pada pemain piano profesional
7. Penyampaian hasil pemeriksaan pap smear dengan hasil neoplasia cervix uteri
8. penyampaian hasil pemeriksaan anak perempuan usia SMP yang positif hamil
(ditemani oleh orang tua)
CEKLIS PENILAIAN
KETERAMPILAN
MENYAMPAIKAN BERITA
BURUK
SKOR BOBOT
No ASPEK KETERAMPILAN YANG DINILAI
0 1 2
1 Perawat bersikap ramah pada pasien (memperlihatkan 1
bahasa tubuh yang baik).
2 Perawat mempersilahkan pasien masuk dalam ruang 1
yang memberikan privacy yang cukup (sesuai kondisi).
3 Perawat menawarkan pada pasien apakah dia ingin 1
ditemani oleh keluarganya atau siapa pun yang
diinginkannya(sesuai
4 kondisi).
Perawat membuka percakapan dan berusaha melibatkan pasien 1
5 Perawat mengajukan pertanyaan pada pasien 2
untuk mengetahui/ mengeksplorasi sampai di mana pasien
telah
mengetahui keaadaan dirinya.
(termasuk seberapa tingkat pengetahuan pasien dan
6 situasi
Perawatatau keadaan emosi
menanyakan pasien).
pada pasien seberapa detil informasi 1
yang ingin didengarnya
7 Perawat memberikan informasi dengan cara yang tepat 3
sesuai diagnosis dan penatalaksanaan, serta sesuai dengan
situasi
8 dan latar belakang
Perawat pasien beserta
memastikan bahwa keluarganya.
pasien paham 1
dengan penjelasannya.
9 Perawat memberikan tanggapan terhadap emosi yang 2
muncul pada pasien
10 Perawat menjelaskan perencanaan terapi dan 3
penanganansesuai diagnosis.
11 Perawat memastikan apakah pasien (dan keluarganya) 1
paham dengan penjelasan mengenai terapi dan penanganan.
12 Perawat melibatkan pasien dalam merencanakan terapi 2
dan penatalaksanaan selanjutnya.
13 Perawat menjawab pertanyaan tentang prognosis sesuai 3
dengan diagnosis dengan cara yang tepat
14 Perawat memberikan kesempatan pada pasien dan 1
keluarganya untuk mengajukan pertanyaan (di sepanjang
wawancara)
15 Perawat menjawab pertanyaan dari pasien (dan 2
keluarganya)
dengan perhatian
16 Perawat dan
mengakhiri sopan (di dengan
wawancara sepanjang wawancara)
tepat. 1
Aspek profesionalisme 1 2 3 4
JUMLAH SKOR
Keterangan :
0 Bila tidak dilakukan mahasiswa, atau sudah dilakukan tetapi keliru
1 Bila sudah dilakukan mahasiswa tapi belum tepat (meliputi diagnosis,
prognosis, dan penatalaksanaan)
2 Bila sudah dilakukan mahasiswa dan dianggap tepat (minimal 75% tepat),
meliputi diagnosis, prognosis, dan penatalaksanaan
Nilai akhir = Jumlah Skor x 100
56
Catatan :
Urutan tindakan (teknik komunikasi) dalam check list bisa berubah (fleksibel), tergantung
jalannya komunikasi antara perawat dan pasien.