6 Langkah Penyampaian Berita Buruk

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

Berikut ini adalah 6 (enam) langkah dari Robert Buckman yang bisa digunakan sebagai

2
pedoman dalam menyampaikan berita buruk pada pasien .

PROTOKOL ENAM LANGKAH UNTUK MENYAMPAIKAN BERITA BURUK

1 PERSIAPAN  Pilih ruangan yang menjamin privacy, dan usahakan baik


perawat maupun pasien bisa duduk dalam posisi yang
nyaman.
 Tanyakan pada pasien apakah dia menghendaki ada orang
lain yang menemaninya, apakah suami / istri, anak, atau
keluarga lainnya. Biarlah pasien sendiri yang memutuskan.
 Mulailah dengan memberikan pertanyaan seperti:
“Bagaimana
perasaan anda sekarang ?“.
(Pertanyaan ini untuk mulai melibatkan pasien dan menunjukkan
pada pasien bahwa percakapan selanjutnya adalah percakapan
dua arah. Pasien tidak hanya mendengarkan perawat bicara).
2 MENCARI TAHU Mulailah mengajukan pertanyaan untuk menggali informasi dari
SEBANYAK APA pasien supaya anda dapat mulai memahami.
INFORMASI
 Apakah pasien sudah tahu mengenai penyakitnya/ situasinya.
YANG SUDAH
Contoh : "Saya menderita kanker paru-paru, dan saya
DIMILIKI
memerlukan pembedahan".
PASIEN
 Seberapa banyak dia tahu ? Darimana dia tahu ? ("perawat
A mengatakan ada sesuatu kelainan yang ditemukan di
foto roentgen dada saya")
 Tingkat pengetahuan pasien ("sus, saya terkena
Adenocarcinoma T2N0 ")
 Situasi emosional pasien ("Saya takut jangan – jangan saya
terkena kanker, sus … sampai – sampai seminggu ini saya
jadi susah tidur").

Terkadang pasien atau keluarga pasien (orang tua pada pasien


anak) mungkin tidak bisa menjawab atau merespon pertanyaan
anda, dan mungkin memang tidak mengetahui sama sekali
mengenai penyakit mereka.

Pada kasus – kasus seperti itu , teknik yang bisa digunakan


untuk menstimulasi diskusi adalah dengan menanyakan kembali
tentang hal – hal yang sudah mereka ketahui seperti riwayat
penyakit dan hasil pemeriksaan atau hasil test yang telah
dilakukan sebelumnya.

3 MENCARI TAHU  Penting untuk menanyakan pada pasien seberapa detil


SEBERAPA informasi yang ingin didengarnya. Apakah sangat detil, atau
BANYAKKAH hanya gambaran besarnya saja ?
INFORMASI  Perlu diperhatikan bagaimana cara bertanya, dan
YANG INGIN kemungkinan reaksi pasien. (Setiap pasien tidak akan sama ,
DIKETAHUI bahkan pada pasien yang sama kemungkinan akan berubah

7
PASIEN permintaannya selama dalam satu sesi percakapan).
Beberapa pertanyaan yang sering digunakan pada tahap ini
misalnya :

 Bapak/ ibu, bila nanti situasi atau kondisi/ hasil test


menunjukkan sesuatu yang serius, apakah saya bisa
memberitahukan pada anda mengenai masalah tersebut ?
 Apakah bapak / ibu ingin saya menjelaskan secara rinci
atau hanya garis besar dari kondisi bapak / ibu sekarang ?
 Bapak / Ibu, hasil test anda sudah keluar. Apakah saya bisa
menjelaskan pada bapak / ibu, atau bapak / ibu ingin agar
saya menjelaskan kondisi anda pada keluarga ?
 Dll
4 BERBAGI  Penting untuk mempersiapkan segala data sebelum anda
INFORMASI bertemu dengan pasien.
 Topik pada tahap ini biasanya adalah mengenai diagnosis,
terapi / penanganan, prognosis, serta dukungan / fasilitas apa
saja yang bisa diperoleh oleh pasien dan keluarganya.
 Berikan informasi dalam potongan kecil, dan pastikan untuk
berhenti menjelaskan (beri jeda di antara potongan –
potongan informasi itu) untuk memastikan bahwa pasien
paham dengan yang kita jelaskan.
 Ingatlah untuk menerjemahkan istilah medis ke dalam bahasa
Indonesia, dan jangan mencoba untuk mengajar patofisiologi
(jelaskan dengan lebih sederhana).
Beberapa contoh bahasa yang bisa digunakan untuk
menyampaikan berita buruk :

 Pak Harun, saya khawatir bahwa kabar yang akan saya


sampaikan ini adalah kabar yang kurang baik. Hasil test
anda ternyata menunjukkan bahwa anda positif terkena HIV.

8
 Bu Siti, mohon maaf saya terpaksa menyampaikan kabar ini.
Hasil biopsi benjolan pada payudara ibu menunjukkan
bahwa ibu terkena kanker payudara.
 Bu Dinar, hasil test putri anda sudah keluar, dan
ternyata hasilnya tidak seperti yang kita harapkan. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa putri anda terkena leukemia.
 dll
5 MENANGGAPI Jika anda tidak memberikan tanggapan terhadap emosi yang
PERASAAN muncul pada pasien, anda sama saja seperti “meninggalkan
PASIEN urusan sebelum urusan tersebut selesai ..”. Selain itu Anda juga
bisa dianggap sebagai seorang perawat yang tidak memiliki
kepedulian pada pasien.

Kalimat – kalimat yang bisa digunakan pada tahap ini :

 Saya tahu bahwa hasil ini adalah hasil yang tidak kita
harapkan….
 Saya tahu bahwa kabar ini adalah kabar yang tidak
mengenakkan….
 Setelah mengetahui hasilnya, kira –kira hal apakah yang
bisa saya bantu ?
 dll…..
6 PERENCANAAN – Pada titik ini Anda perlu mensintesis rasa kekhawatiran pasien
DAN TINDAK dan isu-isu medis ke dalam rencana konkret yang dapat
LANJUT dilakukan dalam rencana perawatan pasien.
– Buatlah rencana langkah – demi langkah dan Berikan
penjelasan yang lengkap pada pasien tentang apa saja yang
harus dilakukannya pada tiap langkah, dan apa saja yang
mungkin terjadi, dan apa saja yang bisa membantu
mengatasinya bila ternyata muncul hal yang tidak diinginkan.

9
Berikut adalah mengenai penjelasan prognosis;

– Ada baiknya perawat mencari tahu tentang harapan


pasien, ataupun alasan pertanyaan mereka.
– Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara memberikan
pertanyaan.
– Berikut adalah contoh – contoh kalimat ataupun pertanyaan
yang biasa digunakan :
 Jadi, apa sebenarnya yang menjadi kekhawatiran bapak
mengenai pengobatan ?
 Jadi situasinya memang demikian, Ibu... Tetapi
mungkin masih ada sesuatu yang bisa saya bantu untuk ibu
?...
 Jadi ibu ingin mengetahui tentang berapa persen
kemungkinan putra ibu bisa bertahan ?

HAL–HAL YANG DIANGGAP PENTING OLEH PASIEN DALAM PENYAMPAIAN


BERITA BURUK
 ISI
Yang dimaksud di sini adalah apa saja yang dibicarakan, dan seberapa banyak
informasi atau keterangan yang diberikan oleh perawat. Item ini sangat berhubungan
dengan angapan/ kepercayaan pasien terhadap kompetensi perawat di bidangnya,
juga tentang pengetahuan perawat mengenai perkembangan terbaru mengenai
penyakit/ kasus mereka.

Pasien dengan pendidikan yang lebih tinggi diketahui lebih banyak


7
mementingkan isi . Pasien muda, wanita, serta pendidikan tinggi dilaporkan
juga menginginkan informasi yang lebih detail mengenai kondisi penyakit,
terapi, serta prognosisnya. Pasien dengan tingkat kecemasan yang tinggi
dan motivasi tinggi untuk menjalankan terapi, juga menginginkan informasi
8
yang lebih detail.
10
10
 SUPPORT
Yang dimaksud di sini adalah aspek supportif dalam komunikasi perawat. Jadi
apakah dalam penyampaian berita buruk ini perawat bersikap baik, memberi support/
dukungan yang cukup, dll. Termasuk pula di sini apakah perawat bersedia
mengkomunikasikan hal – hal yang menyangkut diagnosis,prognosis, treatment, dll
kepada keluarga atau orang lain, dan juga menyediakan berbagai informasi yang
ingin diketahui pasien.

7
Diketahui pasien wanita lebih banyak mementingkan hal tersebut di atas .

Aspek penting dalam memberikan support adalah mendengarkan pasien, serta


5
memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh pasien.
 FASILITASI
Yang dimaksud di sini adalah kapan dan di mana informasi diberikan. Apakah
dalam ruangan dengan privacy yang cukup, perawat memperhatikan pasien dengan
sungguh – sungguh (tidak sambil lalu saja). Juga apakah perawat menunggu sampai
seluruh hasil diperoleh, sehingga sudah cukup data untuk menyimpulkan situasi
pasien sebelumakhirnya perawat menyampaikan berita buruk pada pasien.

Diketahui pasien dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan pasien
7
muda sangat mementingkan hal ini .
9
 CARA PENYAMPAIAN
Dalam berkomunikasi dengan pasien, perawat harus memberikan
informasi dengan singkat, jelas, dan jujur sehingga dapat dimengerti oleh pasien.
Perlu memperhatikan intonasi yang lembut, mendengarkan pasien, memberikan
support dan meyakinkan pasien dalam menjalani terapi, tanpa melakukan kontak
9
fisik.

HAL LAIN YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MENYAMPAIKAN BERITA


BURUK :

Ada banyak faktor yang mempengaruhi cara penerimaan pasien terhadap “berita
buruk“. Hal tersebut antara lain : jenis kelamin, tingkat pendidikan, usia, kematangan
pribadi, jenis kepribadian, faktor sosial budaya, cara pandang tentang hidup itu sendiri,
dll.

Sebelum berkomunikasi dengan pasien, sangat penting bagi seorang


perawat untuk mengenali pasiennya, atau paling tidak mengetahui latar
belakang pasiendan keluarganya sebab dalam hal penerimaan berita buruk, kita
tidak bisa mengharapkan reaksi yang sama dari setiap pasien. Faktor – faktor yang
disebutkan di atas memang akan sangat berpengaruh. Informasi tentang pasien,
terutama usia, jenis kelamin, sosial ekonomi dan budaya dapat diketahui dengan
mempelajari rekam medis, sedangkan jenis kepribadian dapat dinilai melalui interaksi
yang dilakukan dengan pasien.

Kehadiran anggota keluarga pasien juga merupakan hal yang harus diperhatikan.
Pasien Asia dilaporkan lebih memilih untuk didampingi oleh anggota keluarga saat
9
menerima berita buruk daripada pasien dari negara-negara Amerika Utara atau Eropa.

KESALAHAN YANG UMUM DILAKUKAN DALAM MENYAMPAIKAN BERITA


BURUK

1. Menyampaikan berita buruk bukan di tempat yang menjamin privacy, misalnya


disampaikan di lorong rumah sakit, di pintu IGD, dll.
2. Interupsi / pemberian penjelasan terpotong atau terganggu karena suatu hal
(misalnya menerima atau menjawab telepon, HP berbunyi, ada perawat meminta
tanda tangan, dll).
3. Penyampaian kabar buruk melalui telepon. Hindari hal ini karena perawat tidak
tahu bagaimana situasi dan kondisi pasien saat menerima kabar buruk tersebut.
4. Perawat terlalu banyak bicara (biasanya karena perawat sendiri merasa tidak
nyaman atau nervous).
5. Efek iatrogenik yaitu berita buruk yang disampaikan memperburuk kondisi pasien
baik secara fisik maupun psikologis atau bahkan menimbulkan gangguan baru
secara fisik atau fisiologis (misalnya, pasien pria mendapat berita buruk tentang
mengidap diabetes melitus, penjelasan tentang akibat diabates yang salah satunya
impotensi menyebabkan pasien cemas sehingga menjadi impotensi psikogenik).
TUGAS UNTUK MAHASISWA :

A. Lakukan role play bergantian dengan rekan anda, dan gunakan ceklis yang ada. B.
Kasus untuk role play :
1. Penyampaian diagnosis Ca Mammae pada seorang ibu rumah tangga berumur
36 tahun.
2. Penyampaian diagnosis Hemiplegia pada pasien cedera tulang punggung(akibat
kecelakaan lalu lintas), laki-laki usia 40 tahun.
3. Penyampaian diagnosis Leukemia pada anak umur 6 tahun (berita disampaikan
pada orang tuanya).
4. Penyampaian diagnosis Gagal Ginjal pada pasien penderita Diabetes kronis umur
60 tahun.
5. Penyampaian diagnosis Ca Pulmo pada seorang laki-laki, perokok berat umur 54
tahun.
6. Penyampaian keputusan terapi amputasi jari pada pemain piano profesional
7. Penyampaian hasil pemeriksaan pap smear dengan hasil neoplasia cervix uteri
8. penyampaian hasil pemeriksaan anak perempuan usia SMP yang positif hamil
(ditemani oleh orang tua)
CEKLIS PENILAIAN
KETERAMPILAN
MENYAMPAIKAN BERITA
BURUK

SKOR BOBOT
No ASPEK KETERAMPILAN YANG DINILAI
0 1 2
1 Perawat bersikap ramah pada pasien (memperlihatkan 1
bahasa tubuh yang baik).
2 Perawat mempersilahkan pasien masuk dalam ruang 1
yang memberikan privacy yang cukup (sesuai kondisi).
3 Perawat menawarkan pada pasien apakah dia ingin 1
ditemani oleh keluarganya atau siapa pun yang
diinginkannya(sesuai
4 kondisi).
Perawat membuka percakapan dan berusaha melibatkan pasien 1
5 Perawat mengajukan pertanyaan pada pasien 2
untuk mengetahui/ mengeksplorasi sampai di mana pasien
telah
mengetahui keaadaan dirinya.
(termasuk seberapa tingkat pengetahuan pasien dan
6 situasi
Perawatatau keadaan emosi
menanyakan pasien).
pada pasien seberapa detil informasi 1
yang ingin didengarnya
7 Perawat memberikan informasi dengan cara yang tepat 3
sesuai diagnosis dan penatalaksanaan, serta sesuai dengan
situasi
8 dan latar belakang
Perawat pasien beserta
memastikan bahwa keluarganya.
pasien paham 1
dengan penjelasannya.
9 Perawat memberikan tanggapan terhadap emosi yang 2
muncul pada pasien
10 Perawat menjelaskan perencanaan terapi dan 3
penanganansesuai diagnosis.
11 Perawat memastikan apakah pasien (dan keluarganya) 1
paham dengan penjelasan mengenai terapi dan penanganan.
12 Perawat melibatkan pasien dalam merencanakan terapi 2
dan penatalaksanaan selanjutnya.
13 Perawat menjawab pertanyaan tentang prognosis sesuai 3
dengan diagnosis dengan cara yang tepat
14 Perawat memberikan kesempatan pada pasien dan 1
keluarganya untuk mengajukan pertanyaan (di sepanjang
wawancara)
15 Perawat menjawab pertanyaan dari pasien (dan 2
keluarganya)
dengan perhatian
16 Perawat dan
mengakhiri sopan (di dengan
wawancara sepanjang wawancara)
tepat. 1
Aspek profesionalisme 1 2 3 4
JUMLAH SKOR

Keterangan :
0 Bila tidak dilakukan mahasiswa, atau sudah dilakukan tetapi keliru
1 Bila sudah dilakukan mahasiswa tapi belum tepat (meliputi diagnosis,
prognosis, dan penatalaksanaan)
2 Bila sudah dilakukan mahasiswa dan dianggap tepat (minimal 75% tepat),
meliputi diagnosis, prognosis, dan penatalaksanaan
Nilai akhir = Jumlah Skor x 100
56

Catatan :

Urutan tindakan (teknik komunikasi) dalam check list bisa berubah (fleksibel), tergantung
jalannya komunikasi antara perawat dan pasien.

Anda mungkin juga menyukai