Tugas Simplisia Semen 11 Macam
Tugas Simplisia Semen 11 Macam
Tugas Simplisia Semen 11 Macam
Kelas: X Farmasi
1. ARECAE SEMEN
Keluarga : arecaceae
pita, luka,kudis
2. COFFEAE SEMEN
Keluarga : Rubiaceae
Penggunaan : Penawar racun (antidotum),penurun panas (antipiretik), peluruh air seni
(diuretic),obat luka
Bagian Yang Digunakan : Biji yang telah disangrai dari buah masak
Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik
Cara pengolahan
a. Penawar racun
Dipakai ± 5 gram biji kopi,disaring dan ditumbuk sampai halus,
Diseduh dengan ½ air panas,kemudian disaring,lalu diminum.
b. Sebagai antiseptik,diuretic
c. Obat luka
Biji kopi ditumbuk hingga halus. Serbuk kopi kemudian ditaburkan di bagian tubuh yang luka.
3. COLAE SEMEN
Nama Tanaman Asal : Beberapa spesies cola: Cola Nitida dan Cola acuminate (Schott
et.Endl.)
Keluarga : Sterculiaceae
Zat Utama/Isi : Kofeina, sebagian bebas dan sebagian terikat dengan zat penyamak
Penggunaan : Minuman yang menyegarkan seperti halnya dengan teh, kopi, guarana dan
Cara pengolahan :
a. Obat sakit kepala
c. Biji kola dibuat menjadi infus dengan memanaskan pada suhu
Waktu panen :
Tanaman kola mulai berbuah pada umur 5-6 tahun, akan tetapi setelah berumur 2 tahun tanaman ini
akan menghasilkan buah yang banyak. Tanaman ini mempunyai dua musim berbuah setiap tahunnya
yaitu bulan Mei-Juli dan November-Januari. Buah kola bulat memanjang, berukuran panjang 8-15 cm,
diameter 5-9 cm, , berkulit tebal dengan permukaan berbenjol-benjol tergantung pada tangkai pendek
terdiri dari beberapa buah yang membentuk bintang. Buah masak ditandai dengan perubahan
berangsur-angsur warna kulit buah dari hijau muda menjadi hijau tua lalu kuning dan dapat membelah
pada satu garis membujur.
Panen buah dilakukan dengan memotong tangkai buah yang telah matang dengan parang yang dikaitkan
pada ujung galah. Buah yang telah dipetik dibelah kemudian bijinya dikeluarkan lalu direndam dalam air
selama 24 jam agar selaput bijinya lepas.
4. CUCURBITAE SEMEN
Keluarga : cucurbitaceae
Zat berkhasiat utama : minyak lemak zat yang aktif, pada pengobatan cacing pita belum diisolir,
tetapi mungkin terdapat dalam embrio dan selaput hijaunya
Cara pengunaan :
* Obat cacing pita : Sektar 500-800 biji labu merah segar tanpa kulit dijadikan emulsi kemudian
diminum bersama dengan obat pencahar setelah ditambahkan dengan air.
Labu Merah (Cucurbita) mencakup sekelompok tumbuhan merambat anggota suku labu-labuan
(Cucurbitaceae) penghasil buah konsumsi berukuran besar bernama sama. Tumbuhan ini berasal dari
benua Amerika, tetapi sekarang menyebar di banyak tempat yang memiliki iklim hangat. Labu Merah
mencakup beberapa spesies anggota genus Cucurbita, yaitu :
· C.argyrosperma
· C. maxima
· C. moschata
· C. pepo
Dalam beberapa pengertian setempat di Indonesia, labu merah disebut sebagai "labu" saja, meskipun
sebenarnya labu mencakup kelompok tanaman yang lebih luas, seperti labu air, labu ular, labu siam, dan
beligo. Labu merah dibedakan dari labu lainnya karena buahnya dimakan yang telah masak (biasanya
berwarna jingga), berukuran relatif besar, berbentuk bulat sampai bulat telur dengan lekukan daun buah
yang tampak jelas, dan berkulit keras. Pengertian labu merah agak bermiripan dengan gabungan
pumpkin dan beberapa squash dalam bahasa Inggris.
Buah labu merah berwarna orange karena mengandung beta-karotena (salah satu provitamin A dan juga
sebagai antioksidan). Jika dipotong, buah ini mempunyai penampang yang mirip bintang, berbiji besar
dan berwarna coklat atau putih. Daging buahnya renyah, rasanya manis dan sedikit asam. Daun muda
waluh juga dapat dibuat sebagai sayur. Waluh didatangkan ke Indonesia dari benua Amerika
diperkirakan pada abad ke-19 oleh pemerintah kolonial, meskipun ada kemungkinan sebelumnya juga
sudah diperkenalkan secara perorangan. Jenis yang tumbuh di Indonesia kebanyakan adalah C.
moschata dan C. pepo. Jenis-jenis ini biasanya dibedakan dari buahnya :
Cucurbita pepo
Buah C.pepo biasanya relatif kecil dibandingkan dengan lainnya, dengan tangkai buah agak membesar di
bagian perbatasan dengan buah, agak bersudut (berjumlah lima), dan tidak "tenggelam" ke dalam buah.
Warna buahnya dapat hijau atau kuning, tidak selalu jingga. Zucchini termasuk dalam C. pepo dan baru
diperkenalkan belakangan ke Indonesia, pada tahun 1980-an sebagai sayuran eksotik. Di Amerika
Serikat, C. pepo dianggap sebagai pumpkin sejati.
Cucurbita moschata
Buah C.moschata berukuran besar, keras kulitnya, cenderung berbentuk lonjong. Daging buahnya lunak
dengan rasa mulai dari tawar sampai manis. Tangkai buah keras, bersudut, membesar di bagian dekat
buah, dan "tenggelam" ke dalam buah. C.moschata mencakup kebanyakan waluh yang dikenal orang.
Cucurbita maxima
C. maxima mencakup banyak waluh berukuran besar sampai raksasa. Meskipun demikian, tumbuhan ini
relatif kurang tahan kering dan panas dibandingkan jenis waluh lainnya. Batangnya lunak dan tangkai
buahnya tidak membentuk sudut, tidak membesar di bagian dekat buah, dan sangat tenggelam.
5. FOENIGRAECI SEMEN
Keluarga : papilionacea
mencegahrambut rontok.
Pemerian : Bau aromatic khusus, rasa agak pahit, tidak enak
Waktu Panen :
Setelah berumur 3-4 bulan, tanaman dapat dipanen. Panenan dapat dilakukan setelah buah plong
masak, tanaman dicabut, dijemur sampai buahnya kering. Buah yang kering ditumbuk untuk
mengeluarkan bijinya Setelah biji tampi untuk memisahkan dari kotorannya yang masih terbawa,
kemudian dijemur sampai kering dan disimpan
Cara pengunaan :
* Pelancar ASI : Biji klabet direbus kemudian diambil air rebusan untuk kemudian
diminum.
* Obat Kanker dan Tonikum : Biji klabet ditumbuk hingga halus kemudian dimasukkan ke dalam
kapsul dan dikonsumsi dengan dosis berkisar antara 1-6 gram per harinya.
* Mencegah rambut rontok : 5 gram biji klabet dicampur dengan 100 ml minyak kemiri. Dibuat infus,
diamkan selama semalam kemudian diendaptuangkan. Setelah itu oleskan pada rambut dan kulit kepala
seperti minyak rambut
6. MYRISTICAE SEMEN
Keluarga : Myristicaceae
Zat berkhasiat utama : Minyak atsiri yang mengandung miristin (bersifat membius) kamfer,
minyak lemak (terutama gliserida dari asam miristin, asam oleat, dan
memperlambat pernafasan,muntah.
Pemerian : Bau khas aromatic, rasa agak pahit, agak pedas dan agak menimbulkan
rasa
tebal di lidah
Waktu Panen:
Setelah berumur 8-9 tahun, terus menerus berbunga dan berbuah sampai berumur 70-80 tahun. Agar
pohon dapat berbuah baik, maka secara okulasi, cabang bunga jantan ditempelkan pada pohon betina.
Pemungutan buah dilakukan 3 × setahun, daging buah dibuang, selubung biji diambil hati-hati dipipihkan
dan dijemur, biji juga dijemur atau dikeringkan diatas api sampai berbunyi. Ketika dikocok, dipecah, kulit
biji dibuang dan diolesi kapur
Cara pengunaan :
* Muntah, : 1 sendok teh bubuk biji pala diseduh dengan sedikit air. Minumkan setiap kali
habis muntah.
* Bahan pewangi : Biji pala ditumbuk atau diserbuk kemudian dicampurkan dalam masakan.
* Karminativa : Siapkan 100 ml air hangat, Campur dengan 1 sdt pala halus dan 2 sdt bubuk buah
pisang batu. Minum beserta Ampas selagi hangat. Sebaiknya pengobatan diulang sampai sembuh.
Cara pengolahan :
Seduh 1 sdk pala halus dengan beberapa sdk garam halus dalam 1 galas air hangat. Aduk rata dan
minum selagi hangat berserta ampasnya.
Keluarga : Myristicaceae
dari 9 % v/b
Penggunaan : Karminativa, aromati
Pemerian : Bau khas aromatic, rasa agak pedas dan menimbulkan rasa tebal dilidah
Zat berkhasiat utama : Minyak atsiri terutama yang mengandung monofen (kamfer), eugenol,
miristin, isoeugenol, minyak lemak
Pemerian : Bau khas aromatic, rasa agak pedas dan menimbulkan rasa tebal di lidah
* Rematik :
Bagi penderita rematik, mandilah dengan sabun pala secara teratur dan gosok pada bagian yang sakit
dengan balsam pala. Kedua bahan ini dapat diperoleh di apotik atau toko obat.
Caranya 1 biji buah pala dihaluskan,lalu ditambahkan minyak VCO (Virgin coconut oil ) diolesin ke luka
yang memar untuk amandel diolesin dileher persis dibawah dagu,yang kalo diraba kerasa ada benjolan
amandelnya.
* Insomnia. :
Campur 1 sdt biji pala, 1 gelas susu segar, 1 sdt madu, 1 sdt pala halus dan ½ sdt gula batu. Rebus susu
sampai mendidih, angkat dan campur dengan pala, madu dan gula batu. Aduk, saring dan minum selagi
hangat
Cara pengolahan :
a. Nyeri haid :
Ambil ½ sdt pala halus, 2 cm kunyit, 6 butir ketumbar, 1 buah cengkeh dan satu gelas air. Campur semua
bahan dan rebus dengan api kecil sampai airnya tinggal setengah. Saring dan minum selagi hangat
Cara pengunaan :
* Cacar air : 1 sendok teh jintan hitam dihaluskan bersama sebuah labu siam, 5 gram pinang, 3
lembar daun sirih, 1 siung bawang merah, 5 gram bangle, dan sebatang serai. Setelah itu, dicampur air
masak dan disaring. Airnya diminum sehari tiga kali sebanyak tiga sendok makan.
* Sembelit : merebus biji atau bubuk jintan hitam dan dicampur bahan lain, lalu diminum.
Cara pengolahan :
a. Karminatif : Biji jinten hitam manis di tumbuk hingga halus lalu di tambahkan 4 sendok air masak lalu
diperas dan di saring. Airnya di minum pagi dan sore secara teratur.
10. PARKIAE SEMEN
Nama Tanaman Asal : Parkia roxburghii (G.Don) atau Parkia Biglobosa (Betha)
Keluarga : Mimosaceae
Cara pengolahan :
a. Anti diare : biji kedawung digoreng tanpa minyak (disangrai), namun dijaga agar biji itu tak jadi
arang. Gorengan biji ini dikupas kulitnya dan dimakan. boleh ditumbuk dulu, sebelum
b. Adstringen : Untuk mengobati diare akibat infeksi kuman, gorengan biji dimakan tanpa dikupas.
Cara penggunaan :
ᐓ Untuk perut kembung : Untuk obat perut kembung dipakai ± 5 gram biji kedawung, disangrai dan
dikupas kulitnya kemudian ditumbuk, diseduh dengan 1/2 gelas air matang panas. Hasil seduhan
diminum sekaligus.
ᐓ Kolera : biji yang sudah tua ditumbuk kemudian diseduh dengan air panas lalu diminum
ᐓ Obat penguat lambung : biji ditumbuk kemudian diseduh dengan air hangat
11.STRYCHNI SEMEN
Keluarga : Loganiaceae
Penggunaan : Amara, Stimulansia, Antidota (pada keracunan Obat tidur dari golongan barbibuta)
Cara pengolahan :
a . Amara : Cuci bersih dan potong –potong biji strihni, rebus dengan air 1 liter hingga tinggal tersisa
b. Antidota : Biji direbus dengan 2 gelas air hingga mendidih sampai menjadi 1 gelas lalu diminum
sekaligus.
c. Strimulansia : Biji strihni segar 1genggam; Air 1 gelas, Direbus hingga memperoleh cairan
1/2 gelas, Diminum setiap hari 2 kali dan tiap kali minum 1/2 gelas.
SEKIAN TERIMAKASIH