Proposal Video Edukasi COVID-19.

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL

PEMBUATAN VIDEO EDUKASI

Oleh:

Muhammad Daffa Alfarid 04054822022094


Dzakiyah 04054822022133
Raudhah Simahate Bengi 04054822022134

Pembimbing:
Dr. dr. Radiyati Umi Partan, SpPD-KR., M.Kes
dr. Muhammad Reagan, SpPD., M.Kes

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA


RSUP DR MOHAMMAD HOESIN
PALEMBANG

i
Daftar Isi
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................... iii
BAB I Pendahuluan................................................................................... 1
BAB II Pelaksanaan Kegiatan................................................................... 3
BAB III Penutup....................................................................................... 4
Daftar Pustaka............................................................................................ 5

ii
Lembar Pengesahan

Nama Kegiatan : Video Edukasi


Tema Kegiatan : Apakah Jenazah COVID-19 Masih Menularkan Virus?
Waktu : 20-30 April 2020

Palembang, 22 April 2020


Dokter Muda Bagian Elektif Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
Periode 20-30 April 2020

Dokter Muda, Dokter Muda,

Muhammad Daffa Alfarid Dzakiyah


NIM. 04054822022094 NIM. 04054822022133

Dokter Muda,

Raudhah Simahate Bengi


NIM. 04054822022134

Menyetujui,

Supervisi, Supervisi,

Dr. dr. Radiyati Umi Partan, dr. Muhammad Reagan,


SpPD-KR., M.Kes SpPD., M.Kes
NIP. 19207172008012007 NIP. 198101202008121001

iii
2

PROPOSAL
PEMBUATAN VIDEO EDUKASI
“Apakah Jenazah COVID-19 Masih Menularkan Virus?”

PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG

Pada awal tahun 2020, infeksi 2019-nCoV menjadi masalah kesehatan


dunia. Kasus ini diawali dengan informasi dari Badan Kesehatan Dunia/World
Health Organization (WHO) pada tanggal 31 Desember 2019 yang menyebutkan
adanya kasus kluster pneumonia dengan etiologi yang tidak jelas di Kota Wuhan,
Provinsi Hubei, China. Kasus ini terus berkembang hingga akhirnya diketahui
bahwa penyebab kluster pneumonia ini adalah novel coronavirus. Kasus ini terus
berkembang hingga adanya laporan kematian dan terjadi importasi di luar
China.2,4
Coronavirus masih tergolong di keluarga besar virus yang menyebabkan
penyakit ringan sampai berat, seperti common cold atau pilek dan penyakit yang
serius sehingga menimbulkan gejala yang berat seperti MERS (Middle East
Respiratory Syndrome (MERS-CoV)) dan SARS (Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS-CoV)). Covid-19 ini tergolong zoonosis yaitu penularan dari
hewan ke manusia yang belum pernah teridentifikasi sebelumnya.3
Terdapat beberapa gejala pada pasien yang terpapar COVID-19 ini seperti
mengalami beberapa gangguan pernafasan akut seperti demam, batuk, dan juga
sesak nafas. Beberapa gejala ini biasanya akan timbul dalam jangka waktu 2
sampai 14 hari setelah terpapar. Terdapat beberapa penyakit comorbid yang dapat
memperberat penyakit ini seperti seperti diabetes mellitus, hipertensi dan lain-lain.
Apabila penyakit ini semakin berat pasien dapat mengalami sindrom pernafasan
akut, gagal ginjal, pneumonia dan juga kematian. Penularan virus ini yaitu
melalui percikan droplet penderita, bisa dari batuk maupun bersin.2,5
Indonesia juga merupakan salah satu Negara yang mengalami pandemi
COVID-19 ini. Pada awal bulan maret merupakan awal Negara Indonesia terdapat
2 orang yang positif mengalami COVID-19 merupakan warga Depok, Jawa Barat.
Pasien COVID-19 terus menerus meningkat ke beberapa provinsi lainnya.4
Berdasarkan data yang termuat dalam situs covid19.go.id, per 21 April 2020
kasus terkonfirmasi positif sejumlah 7.135 orang, sembuh 842 orang dan
meninggal 616 orang. Kasus tersebar di 33 Provinsi Indonesia. DKI Jakarta
menjadi provinsi dengan tingkat kasus COVID-19 tertinggi di indonesia, disusul
oleh Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. (covid19.go.id, 2020) Di
kabupaten Sumatera Selatan sendiri kasus positif yang sudah terkonfirmasi yaitu
sebanyak 84 pasien, terdapat 3 pasien yang sudah sembuh dan 4 pasien yang
1
meninggal.
Peningkatan kasus ini tentu mengkhawatirkan bagi sejumlah masyarakat.
Kekhawatiran ini menjadi sangat berlebihan tatkala masyarakat mulai melakukan
penolakan terhadap pemakaman jenazah COVID-19. Dari sisi hukum maupun
kemanusiaan jelas ini merupakan pelanggaran. Apalagi setelah kasus penolakan
warga Sewakul, Kab Semarang, terhadap jenazah COVID-19 dengan inisial NK
(38) yang merupakan seorang perawat yang bekerja di RSUP Kariadi, Semarang,
pada Kamis, 9 April 2020. Diduga penolakan masyarakat bersumber dari
minimnya edukasi di tengah-tengah masyarakat. Maka diharapkan dari video ini
dapat mengedukasi masyarakat tentang stigma negatif pemakaman jenazah
COVID-19 ini.1,4

II. DASAR KEGIATAN

Dasar kegiatan ini yaitu pembuatan Video edukasi sebagai sarana dalam
meningkatkan pengetahuan masyarakat umum mengenai bagaimana menyikapi
jenazah COVID-19.

III. TUJUAN KEGIATAN


1. Mengedukasi masyarakat dalam menyikapi jenazah COVID-19.
2. Menjadi referensi bagi masyarakat dalam upaya pencegahan penularan
virus corona

3
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

I. TEMA VIDEO EDUKASI


“Apakah Jenazah COVID-19 Dapat Menularkan Virus?”

II. BENTUK KEGIATAN


Kegiatan ini dilaksanakan dengan membagikan video yang berisi edukasi
tentang apakah pasien COVID-19 masih dapat menularkan virus ini kepada
masyarakat. Video ini akan dibagikan melalui beberapa media sosial seperti
Instagram, Facebook dan Whatsapp. Video edukasi ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu tugas dalam mengikuti kepaniteraan klinik di stase
elektif periode 20 April – 30 April 2020.

III. JADWAL KEGIATAN

Jadwal Kegiatan April


21 s/d 23 23 s/d 28 29 30
Penyusunan          
 
Proposal, perbaikan,
 
dan presentasi
 
proposal dengan
 
pembimbing          
Pembuatan Video            

Edukasi dan  

membagikan  

kebeberapa sosial  

media            
Menyusun laporan            
kegiatan dan diskusi  
dengan pembimbing            
Presentasi Laporan
Kegiatan          

IV. SASARAN

3
Masyarakat umum pengguna media sosial Instagram, Facebook, dan
Whatsapp.

BAB III

4
PENUTUP

Demikianlah proposal ini kami buat sebagai bahan acuan dalam pelaksanaan
kegiatan pembuatan video edukasi dengan tema “Apakah Jenazah COVID-19
Masih Menularkan Virus?”. Besar harapan kami semoga segala perencanaan yang
telah kami susun dapat berjalan sebagaimana mestinya. Perencanaan yang baik
adalah langkah kesuksesan oleh karena itu, kami mengharap saran serta masukan
dari pihak-pihak yang berkenan untuk mengawasi serta membimbing kami ke
arah kesuksesan tersebut. Semoga Allah SWT meridhoi dan memberkahi kegiatan
kami ini.

5
DAFTAR PUSTAKA

1. Covid19.go.id

2. Department of Health and Social Care, D. et al. (2020) ‘COVID-19:


Guidance for infection prevention and control in healthcare settings. Version
1.0.’, pp. 1–49. Available at:
https://assets.publishing.service.gov.uk/government/uploads/system/uploads
/attachment_data/file/874316/Infection_prevention_and_control_guidance_f
or_pandemic_coronavirus.pdf.

3. Guo, Y. R. et al. (2020) ‘The origin, transmission and clinical therapies on


coronavirus disease 2019 (COVID-19) outbreak - an update on the status’,
Military Medical Research. Military Medical Research, 7(1), p. 11. doi:
10.1186/s40779-020-00240-0.

4. Kesiapsiagaan, P., Infeksi, M. and Coronavirus, N. (2019) ‘Pedoman


kesiapsiagaan menghadapi infeksi novel coronavirus (2019-ncov) 0’, pp. 0–
74.

5. WHO Interm Guidance (2020) ‘Infection Prevention and Control for the
safe management of a dead body in the context of COVID-19’, Journal of
Hospital Infection, 104(3), pp. 246–251. doi: 10.1016/j.jhin.2020.01.022.

Anda mungkin juga menyukai