Makalah Transistor

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

TUGAS RUTIN

MATA KULIAH LISTRIK DAN


ELEKTRONIKA DASAR

Skor Nilai:

TRANSISTOR

NAMA MAHASISWA

MUKARRAM PAHELASSYAH NIM: 5193322012


NANDA ARDIANSYAH SARAGIH NIM: 5192422004

DOSEN PENGAMPU : Drs.Suherman, M.Pd

HANAPI HASAN,S.Pd.MT

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
NOVEMBER 2019
TRANSISTOR

1. Pengertian Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai
sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal
atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik,
dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET),
memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.

Transistor through-hole (dibandingkan dengan pita ukur sentimeter)


Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan
Kolektot (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai
untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu
pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.
Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia
elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier
(penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil
(stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital,
transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga
dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori
dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.
Transistor dibuat dari bahan semikonduktor. Bahan semikonduktor yang
terpenting adalah Silikon dan Germanium. Silikon lebih banyakdigunakan sebagai
bahan semikonduktor dibanding Germanium,karena Silikon mempunyai sifat-sifat
yang lebih disukai disbandingdengan Germanium. Komponen ini mempunyi
banyak fungsi dalam dunia elektronik, diantaranya sebagai penguat, switching
(saklar), modulasi signal, stabilitas tegangan dll. Bahkan seiring dengan
perkembangan teknologi yang saat ini semakin pesat, transistor saat ini juga telah
mengalami perkembangan di segi fungsinya, dia sekarang telah dapat digunakan
sebagai memory, dan pemroses isyarat getaran-getaran listrik dalam dunia prosesor
komputer. Bukan hanya itu, transistor juga telah mengalami perkembangan dilihat
dari segi bentuk, karena saat ini satu buah transistor telah berhasil diciptakan dalam
ukuran super kecil, yaitu hanya dalam ukuran nano mikron (transistor yang
dikemas dalam prosesor komputer).

2. Fungsi Transistor

Gambar bentuk fisik transistor

Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus


inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik
yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Pada umumnya, transistor
memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektot (C). Tegangan yang
di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan
tegangan yang akan dikuatkan melalui kolektor.Selain digunakan untuk penguat
transistor bisa juga digunakan sebagai saklar. Caranya dengan memberikan arus
yang cukup besar pada basis transistor hingga mencapai titik jenuh. Pada kondisi
seperti ini kolektor dan emitor bagai kawat yang terhubung atau saklar tertutup, dan
sebaliknya jika arus basis teramat kecil maka kolektor dan emitor bagai saklar
terbuka. Dengan sifat pensaklaran seperti ini transistor bisa digunakan sebagai
gerbang atau yang sering kita dengar dengan sebutan TTL yaitu Transistor
Transistor Logic.
Transistor dapat berfungsi juga sebagai; (a) penguat arus maupun tegangan
yang dipakai sebagai penguat, (b) sebagai sirkuit pemutus dan penyambung
(switching), (c) stabilisasi tegangansemacam kran listrik, dimana berdasarkan arus
inputnya (BJT) atautegangan inputnya (FET), dan (d) memungkinkan pengaliran
listrik yangsangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Fungsi tansistor sangat menentukan kinerja dari sebuah rangkaian
elektronika. Dalam sebuah sirkuit/rangkaian elektronika, transistor berfungsi
sebagai jangkar rangkaian. Secara fisik, Transistor adalah sebuah komponen
elektronika semi konduktor yang memiliki 3 kaki, yang masing-masing kakinya
diberi nama basis (B), colector (C) dan emitor (E). Dalam sebuah sirkuit, fungsi
Transistor dapat digunakan sebagai sebuah penguat (amplifier), sirkuit pemutus
dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan (stabilisator), modulasi sinyal
dan berbagai fungsi lainnya. Berdasarkan susunan semi konduktor, Transistor di
bedakan menjadi 2 tipe yaitu transistor PNP dan transistor NPN. Untuk
membedakan transistor PNP dan NPN dapat di lihat dari arah panah pada kaki
emitornya. Pada transistor PNP anak panah mengarah ke dalam dan pada transistor
NPN arah panahnya mengarah ke luar. Pada saat ini Funsi Transistor telah banyak
mengalami perkembangan, sekarang sebuah transistor sudah dapat digunakan
sebagai memory dan pemroses sebuah getaran listrik dalam dunia prosesor
komputer. Bukan hanya fungsi transistor saja yang berkembang, bentuk dari
transistor juga mengalami perubahan, saat ini transistor telah berhasil di ciptakan
dalam ukuran super kecil, yaitu hanya dalam ukuran nano mikron (transistor yang
dikemas dalam prosesor komputer). Dalam dunia elektronika, transistor juga
memiliki bentuk jelajah tegangan kerja dan frekuensi yang sangat besar dan lebar.
Penggunaan transistor dalam sebuah rangkaian analog adalah sebagai
amplifier, switch, stabilitas tegangan, dan lain-lain. Dalam rangkaian digital selain
di gunakan sebagai saklar yang memiliki kecepatan tinggi juga dapat digunakan
sebagai pemroses data yang akurat dan sebagai memory. Cara kerja transistor yang
tidak serumit komponen penguat lainnya, seperti tabung elektronik, dan
kemampuannya yang berkembang secara berkala, dan juga bentuk fisiknya yang
semakin berkembang, membuat transistor menjadi pilihan utama para penghobi
elektronika dalam menyusun suatu konsep rangkaian elektronika. Bahkan saat ini
bentuk fisik dan fungsi transistor telah berada satu tahap diatas sebelumnya.
Sekarang fungsi transistor banyak yang sudah terintegrasi dan disatukan dari
beberapa jenis transistor menjadi satu buah komponen yang lebih kompak yang
dalam dunia elektronika biasa disebut dengan Integrated Circuit (IC). Integrated
Circuit mempunyai cara kerja dan kemampuan yang lebih kompleks, tetapi
mempunyai bentuk fisik yang ringkas sehingga tidak banyak memakan
tempat.Namun tidak dapat dipungkiri, walaupun fisiknya berkembang menjadi satu
komponen baru, namun fungsi transistor tetap memegang peranan vital dalam
sebuah rangkaian elektronika.

3. Jenis & Simbol Transistor

Secara umum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan banyak kategori


simbol transistor dari berbagai tipe, antara lain:

 Materi semikonduktor: Germanium, Silikon, Gallium Arsenide.


 Kemasan fisik: Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface Mount, IC,
dan lain-lain.
 Tipe: UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT, HBT, MISFET,
VMOSFET, MESFET, HEMT, SCR serta pengembangan dari transistor yaitu
IC(Integrated Circuit) dan lain-lain.
 Polaritas: NPN atau N-channel, PNP atau P-channel.
 Maximum kapasitas daya: Low Power, Medium Power, High Power.
 Maximum frekuensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency, RF transistor,
Microwave, dan lain-lain.
 Aplikasi: Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan Tinggi, dan
lain-lain.
Jenis-Jenis Transistordan cara kerja transistorpada umumnya dibagi
menjadi dua jenis yaitu; Transistor Bipolar (dwi kutub) dan Transistor Efek Medan
(FET – Field Effect Transistor). Transistor Bipolar adalah jenis transistor yang
paling banyak di gunakan pada rangkaian elektronika. Jenis-Jenis Transistor ini
terbagi atas 3 bagian lapisan material semikonduktor yang terdiri dari dua formasi
lapisan yaitu lapisan P-N-P (Positif-Negatif-Positif) dan lapisan N-P-N (Negatif-
Positif-Negatif). Sehingga menurut dua formasi lapisan tersebut transistor bipolar
dibedakan kedalam dua jenis yaitu transistor PNP dan transistor NPN. Masing-
masing dari ketiga kaki jenis-jenis transistor ini di beri nama B (Basis), K
(Kolektor), dan E (Emiter). Fungsi transistor bipolar ini adalah sebagai pengatur
arus listrik (regulator arus listrik), dengan kata lain transistor dapat membatasi arus
yang mengalir dari Kolektor ke Emiter atau sebaliknya (tergantung jenis transistor,
PNP atau NPN).
Di bawah ini Gambar jenis-jenis transistor :
Transistor Efek Medan (FET – Field Effect Transistor) merupakan jenis transistor
yang juga memiliki 3 kaki terminal yang masing-masing diberi nama Drain (D),
Source (S), dan Gate (G). Cara kerja transistor ini adalah mengendalikan aliran
elektron dari terminal Source ke Drain melalui tegangan yang diberikan pada
terminal Gate.
Perbedaan antara transistor bipolar dan transistor FET adalah jika transistor
bipolar mengatur besar kecil-nya arus listrik yang melalui kaki Kolektor ke Emiter
atau sebaliknya melalui seberapa besar arus yang diberikan pada kaki Basis,
sedangkan pada FET besar kecil-nya arus listrik yang mengalir pada Drain ke
Source atau sebaliknya adalah dengan seberapa besar tegangan yang diberikan
pada kaki Gate.
Selain di gunakan sebagai penguat, transistor digunakan sebagai saklar. Caranya
adalah dengan memberikan arus yang cukup besar pada basis transistor hingga
mencapai titik jenuh. Pada kondisi seperti ini kolektor dan emitor bagai kawat yang
terhubung atau saklar tertutup, dan sebaliknya jika arus basis teramat kecil maka
kolektor dan emitor bagai saklar terbuka.

Transistor sebagai penguat arus


Fungsi lain dari transistor adalah sebagai penguat arus. Karena fungsi ini
maka transistor bisa dipakai untuk rangkaian power supply dengan tegangan yang
di set. Untuk keperluan ini transistor harus dibias tegangan yang konstan pada
basisnya, supaya pada emitor keluar tegangan yang tetap. Biasanya untuk mengatur
tegangan basis supaya tetap digunakan sebuah dioda zener.

Pada gambar tampak bahwa R15 dan R16 bekerjasama dalam mengatur
tegangan bias pada basis transistor. Konfigurasi ini termasuk jenis penguat kelas A.
Sinyal input masuk ke penguat melalui kapasitor C8 ke basis transistor. Dan sinyal
output diambil pada kaki kolektor dengan melewati kapasitor C7.
Fungsi kapasitor pada input dan output penguat adalah untuk mengisolasi penguat
terhadap pengaruh dari tegangan DC eksternal penguat. Hal ini berdasarkan
karakteristik kapasitor yang tidak melewatkan tegangan DC.

Transistor sebagai Penguat


Salah satu fungsi Transistor yang paling banyak digunakan di dunia
Elektronika Analogadalah sebagai penguat yaitu penguat arus,penguar tegangan,
dan penguat daya. Fungsi komponen semikonduktor ini dapat kita temukan pada
rangkaian Pree-Amp Mic, Pree-Amp Head, Mixer, Echo, Tone Control, Amplifier
dan lain-lain.
Prinsip kerja transistor pada contoh rangkaian di bawah adalah, arus kecil
pada basis (B) yang merupakan input dikuatkan beberapa kali setelah melalui
Transistor. Arus output yang telah dikuatkan tersebut diambil dari terminal
Collector (C). Besar kecilnya penguatan atau faktor pengali ditentukan oleh
beberapa perhitungan resistor yang dihubungkan pada setiap terminal transistor dan
disesuaikan dengan tipe dan karakteristik transistor. Signal yang diperkuat dapat
berupa arus DC (searah) dan arus AC (bolak-balik) tetapi maksimal tegangan
output tidak akan lebih dari tegangan sumber (Vcc) Transistor.

Rangkaian transistor sebagai penguat


Bentuk signal input dan output penguatan

Pada gambar pertama (Transistor Sebagai Penguat), tegangan pada Basis


(dalam mV) dikuatkan oleh Transistor menjadi besar (dalam Volt). Perubahan
besarnya tegangan output pada Collector akan mengikuti perubahan tegangan input
pada Basis. Pada gambar kedua dapat terlihat perubahan dan bentuk gelombang
antara input dan output yang telihat melalui Osciloscope.
Berdasarkan cara pemasangan ground dan pengambilan output, penguat transistor
dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

Common Base
Penguat Common Base digunakan sebagai penguat tegangan. Pada rangkaian ini
Emitor merupakan input dan Collector adalah output sedangkan Basis di-ground-
kan/ ditanahkan.
Sifat-sifat Penguat Common Base:
 Isolasi input dan output tinggi sehingga Feedback lebih keci.
 Cocok sebagai Pre-Amp karena mempunyai impedansi input tinggi yang dapat
menguatkan sinyal kecil.
 Dapat dipakai sebagai penguat frekuensi tinggi.
 Dapat dipakai sebagai buffer.

Penguat Common Emitor:


Penguat Common Emitor digunakan sebagai penguat tegangan. Pada rangkaian ini
Emitor di-ground-kan/ ditanahkan, Input adalah Basis, dan output adalah Collector.

Sifat-sifat Penguat Common Emitor:


 Signal output berbeda phasa 180 derajat.
 Memungkinkan adanya osilasi akibat feedback, untuk mencegahnya sering
dipasang feedback negatif.
 Sering dipakai sebagai penguat audio (frekuensi rendah).
 Stabilitas penguatan rendah karena tergantung stabilitas suhu dan bias transistor.
Penguat Common Collector
Penguat Common Collector digunakan sebagai penguat arus. Rangkaian ini hampir
sama dengan Common Emitor tetapi outputnya diambil dari Emitor. Input
dihubungkan ke Basis dan output dihubungkan ke Emitor. Rangkaian ini disebut
juga dengan Emitor Follower (Pengikut Emitor) karena tegangan output hapir sama
dengan tegangan input.

Sifat-sifat Penguat Common Collector:


 Signal output dan sigal input satu phasa (tidak terbalik seperti Common Emitor).
 Penguatan tegangan kurang dari 1 (satu).
 Penguatan arus tinggi (sama dengan HFE transistor).
 Impedansi input tinggi dan impedansi output rendah sehingga cocok digunakan
sebagai buffer.

4. Prinsip kerja Transistor


Transistor dibuat dengan tiga lapis semikonduktor. Dapat dibuat
lapisanPNP ataupun lapisan NPN. Dengan demikian kita mengenal 2
macamtransistor, yaitu transistor PNP dan transistor NPN sesuai dengan
jenispenyusunnya.
Transistor mempunyai tiga kaki (elektroda) yang diberinama basis (b),
emitor (e) dan colector (c). Basis dihubungkan denganpada lapisan tengah sedang
emitor dan colector pada lapisan tepi.
Emitor artinya pemancar, disinilah pembawa muatan berasal.
Colectorartinya pengumpul.Pembawa muatan yang berasal dari emitor ditampung
pada Colector.Basis artinya dasar, basis digunakan sebagai elektroda mengendali.

Lambang, konstruksi dan rangkaian dioda yang setara dengan transistor

Prinsip Transistor juga sebagai Penguat (amplifier): artinya transistor


bekerja pada wilayah antara titik jenuh dan kondisi terbuka (cut off), tetapi tidak
pada kondisi keduanya.Prinsip Transistor sebagai penghubung (saklar) : transistor
akan mengalami Cutoff apabila arus yang melalaui basis sangat kecil sekali sehinga
kolektor dan emitor akan seperti kawat yang terbuka, dan Transistor akan
mengalami jenuh apabila arus yang melalui basis terlalu besar sehingga antara
kolektor dan emitor bagaikan kawat terhubung dengan begitu tegangan antara
kolektor dan emitor Vce a.
Prinsip dasar dari kerja transistor yang lain adalah tidak akan ada arus
antara colektor dan emitor apabila pada basis tidak diberi tegangan muka atau bias.
Bias pada basis ini biasanya diikuti dengan sinyal-sinyal atau pulsa listrik yang
nantinya hendak dikuatkan, sehingga pada kolektor, sinyal yang di inputkan pada
kaki basis telah dikuatkan. Kedua jenis transistor baik NPN ataupun PNP memiliki
prinsip kerja yang sama.
Bahan dasar pembuatan transistor itu sendiri atara lain Germanium, Silikon,
Galium Arsenide. Sedangkan kemasan dari transistor itu sendiri biasanya terbuat
dari Plastik, Metal, Surface Mount, dan ada juga beberapa transistor yang dikemas
dalam satu wadah yang disebut IC (Intregeted Circuit).
Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar
transistor, bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar) dan field-effect
transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara berbeda.Transistor bipolar
dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua polaritas
pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT,
arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas dinamakan
depletion zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi
dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut.
FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis
pembawa muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus
listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di
kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah Basis
memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat
diubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan
kanal konduksi tersebut.

5. Aplikasi Transistor
 Aplikasi Transistor Sebagai Saklar
Prinsip Kerja Aplikasi Transistor BJT sebagai saklar
Aplikasi Transistor sebagai saklar memanfaatkan daerah kerja transistor yaitu
Daerah Cut-off (switch OFF) dan daerah saturation (switch ON).
Gambar Aplikasi Transistor BJT Sebagai Saklar

Daerah Cut off


Sebuah Transistor berada pada daerah cut-off adalah ketika junction basis-emitter
di bias mundur (reverse bias), Sehingga semua arus bernilai O dan VCE(Cut-
off)=VCC
Daerah Saturasi
Ketika junction basis-emitter di bias maju (forwar bias). Sehingga Arus
Collector maksimal adalah (IC = VCC/RL) dan VCE(Saturation) = 0 (ideal
saturation). Cttn : dibutuhkan arus yang cukup untuk membuat transistor
bercaturasi nilai nya sesuai dengan rumus pada gambar.

Gambar IB minimal

Contoh Aplikasi Transistor sebagai saklar

Gambar Rangkaian Transistor Sebagai Saklar


 Prinsip Kerja Aplikasi Transistor MOSFET sebagai saklar
MOSFET sebagai saklar juga memanfaatkan daerah Cut-off dan daerah
saturation.

Gambar Aplikasi Transistor MOSFET Sebagai Saklar

DAFTAR PUSTAKA

http://www.meriwardana.com/2011/11/prinsip-kerja-transistor-transistor.html

https://abisabrina.wordpress.com/2010/08/14/fungsi-dasar-transistor/

http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2018083-transistor-dan-penjelasannya-dasar-
dasar/#ixzz2D9ECmgJo

http://id.scribd.com/doc/44314467/Transistor-Adalah-Alat-Semikonduktor-Yang-Dipakai-
Sebagai-Penguat

http://www.linksukses.com/2012/03/transistor-sebagai-penguat.html

http://ini-robot.blogspot.com/2012/08/aplikasi-transistor-sebagai-saklar.html

http://ini-robot.blogspot.com/2012/08/aplikasi-transistor-sebagai-saklar.html

http://blog.umy.ac.id/aharismico/2012/05/31/aplikasi-transistor/

Anda mungkin juga menyukai