Aprillyanti Izzah
Aprillyanti Izzah
Aprillyanti Izzah
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
APRILLYANTI IZZAH
NIM. 201610420311009
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
APRILLYANTI IZZAH
NIM. 201610420311009
NIM : 201610420311009
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-
benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau
pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil
Aprillyanti Izzah
iii
NIM. 201610420311009
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
Kaki dengan Air Hangat Terhadap Kualitas Tidur Lansia”. Proposal skripsi ini
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep)
2. Ibu Nur Lailatul Masruroh, S.Kep., Ns., MNS selaku Ketua Program Studi
Malang.
telah saya perbuat selama proses skripsi ini. Semoga Allah SWT
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
BAB VI...........................................................................................................................58
PEMBAHASAN.............................................................................................................58
6.1 Gambaran Populasi...............................................................................58
6.2 Gambaran Tenik Pengambilan Data Dalam Jurnal..........................58
6.3 Gambaran Efektivitas Tindakan Foot Massage Dan Pemberian
Rendam Kaki Dengan Air Hangat Terhadap Kualitas Tidur Lansia.........59
6.3.1 Manfaat Tindakan Foot Massage Terhadap Kualitas Tidur Lansia......59
6.3.2 Manfaat Rendam Kaki Dengan Air Hangat Terhadap Kualitas Tidur. 60
6.4 Hasil Analisis Perbedaan Efektivitas Tindakan Foot Massage Dan
Pemberian Rendam Kaki Dengan Air Hangat Terhadap Kualitas Tidur
Lansia................................................................................................................60
6.5 Keterbatasan penelitian........................................................................61
6.6 Implikasi keperawatan..........................................................................61
BAB VII..........................................................................................................................62
PENUTUP.......................................................................................................................62
7.1 Kesimpulan............................................................................................62
7.2 Saran.......................................................................................................62
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................64
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
10
BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam hal ini pemerintah agar memperhatikan lebih pada kaum lansia
tahun. Menurut Negara Indonesia dari tahun 2015 sudah memasuki era
2020 (27,08 juta), tahun 2025 (33,69 juta), tahun 2030 (40,95 juta) dan
Pusat Statistik tahun 2017-2020 jumlah lansia 12,25 %, tahun 2018 12,64
1
2
dan sosial ekonomi. Permasalahan yang sangat mendasar pada usia lanjut
pada bagian dari proses kehidupan yang tidak dapat dihindari dan akan
dari sakit. Kualitas tidur yang tidak sesuai dengan kebutuhan lansia dapat
kualitas tidur yang tidak cukup. Lansia yang mengalami gangguan tidur
atau insomia bisa berdampak pada perburukkan dari segi fisiologis atau
Menurut National sleep fundation (2010) mencatat sekitar 67% dari 1.508
lansia yang mengalami gangguan tidur per tahun sekitar 750 orang, setiap
3
gangguan tidur dan sekitar 25% mengalami gangguan tidur yang serius.
Prevalensi gangguan tidur pada lansia cukup tinggi yaitu sekitar 50%
pada lansia yang terdiri dari nyeri kronik, sesak nafas pada penyakit paru
dapat tidur tidak lebih dari 5 jam sehari). Hal yang sama dijumpai pada
22% kasus pada kelompok usia 70 tahun. Demikian pula, kelompok lanjut
usia lebih banyak mengeluh terbangun lebih awal. Selain itu, terdapat 30%
4
2015).
farmakologi memiliki efek yang cepat namun harus diberikan dan harus
mengurangi stres, tingkat kecemasan, rasa sakit dan membantu kita untuk
menggambarkan bahwa salah satu metode yang paling umum pada terapi
dikirim ke otak akan mengalirkan gelombang alfa yang ada didalam otak
(Guyton & Hall, 2014). Foot massage adalah manipulasi jaringan ikat
hasil yang signifikan dalam menurunkan tingkat insomnia pada lansia dan
tidur.
6
pada sistem pembuluh darah, rendam air hangat pada kaki secara ilmiah
sirkulasi darah menjadi lancar dan dapat meingkatkan kualitas tidur pada
kita khususnya lansia karena lansia akan merasa rileks setelah melakukan
terapeutik dan dapat meningkatkan kualitas tidur lansia karena lansia akan
merasa rileks setelah melakukan rendam kaki dengan air hangat selama
15-20 menit yang akan membuat sirkulasi darah akan menjadi lancar.
Lansia yang berada di pondok ini terdapat 30 orang lansia. Rata-rata usia
dan sulit untuk memulai tidur. Dari masalah tersebut maka pentingnya
7
pemberian rendam air hangat pada kaki terhadap kualitas tidur lansia ?.
efektivitas tindakan foot massage dan pemberian rendam air hangat pada
dan pemberian rendam air hangat pada kaki terhadap kualitas tidur
lansia.
8
pemberian rendam air hangat pada kaki terhadap kualitas tidur lansia.
foot massage dan pemberian rendam air hangat pada kaki terhadap kualitas
tidur lansia”
lansia.
tidur lansia.
pemberian terapi rendam kaki dengan air hangat, namun terdapat perbedaan
dengan variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini. Peneliti berkeinginan
tindakan foot massage dan pemberian terapi rendam kaki dengan air hangat,
dengan demikian makan topik penelitian ini dilakukan peneliti benar-benar asli.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
NO.4 tahun 1965 usia lanjut adalah mereka yang berusia 55 tahun keatas
dan secara umum seseorang dikatakan lanjut usia jika mereka sudah
berusia 60 tahun keatas, tetap dengan definisi ini sangat bervariasi dalam
hal aspek sosial budaya, kronologi san fisiologis. Lanjut usia adalah
37
12
lebih atau seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih dengan masalah
kesehatan.
5. Lansia tidak potensial adalah lansia yang tidak berdaya mencari nafkah
a. Teori Biologi
1. Teori Immunologi
2. Teori Stres
2012)
b. Teori Psikologi
dan belajar pada usia lanjut. Dengan adanya fungsi sensorik, amakan
c. Teori Spiritual
berbagai organ panca indra yang baik pada fungsi melihat, mendengar,
dan tonus fingter anal, dan kekuatan dinding abdomen yang terjadi
penurunan enzim hati dan terlibat dalam okidasi dan reduksi yang
perfusi dibagian paru yang tidak bebas dan pelebaran gradient alveolar
meningkat dan tetap naik lebih lama dibandingkan dengan orang yang
sebanyak 25%.
reabsorpsi oleh ginjal. Pada pria sering terjadi retensi urin dan sulit
Perubahan lain yang terjadi pada lansia yaitu perubahan kognitif dan
a. Perubahan Kognitif
Sindrome Wernicke.
b. Perubahan Psikososial
16
oleh semua manusia. Tidur yang cukup akan membuat tubuh dapat
berfungsi secara optimal. Tidur sendiri memiliki makna yang berbeda pada
setiap orang. Tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan
Abd, 2016)
dan merangsang dari sekitar. Keadaan ini terjadi pada periode yang
Abd, 2016)
Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua sistem, pertama pada
serta emosi dan proses berfikir. Pada saat sadar RAS melepaskan
mata dan berada dalam keadaan releks. Stimulus ke RAS menurun, dan
jika diruangan gelap dan terang, maka aktivitas SAR menurun. Pada
Irama sirkadian berasal dari bahasa latin circa yaitu “tentang” dan
individu memiliki pola tidur bangun yang mengikuti jam biologisnya yaitu
individu akan bangun pada saat ritme fisiologis paling tinggi atau paling
aktif dan akan tidur pada saat ritme paling tidur (Wahyudi & Abd, 2016)
Tahap Tidur
Sejak adanya alat EEG (Elektro Enchephalo Graph) maka aktivitas di dalam
otak dapat direkam dalam suatu grafik. Alat ini juga dapat memperlihatkan
fluktuasi energi (gelombang otak) pada kertas grafik. Tahapan tidur atau pola
1. Pola tidur
Pola tidur ini biasanya juga disebut dengan tahap NREM (Non Rapid
Eye Movement atau gerakan mata tidak cepat). Pola tidur ini
dengan gelombang alpha dan beta pada orang yang sadar atau tidak
sehingga akan mudah terbangun. Tidur NREM ini ada 4 tahap yang
1) Tahap I
2) Tahap II
Tahap ini merupakan tahap tidur ringan dan berproses ini terus
3) Tahap III
Tahap ini merupakan awal dari tidur dalam. Proses tubuh berlanjut
4) Tahap IV
21
tahap ini akan berada dalam tahap yang releks, jarang bergerak dan
menit.
pola ini disebut dengan Rapid Eye Movement atau gerakan mata
tidur NREM dan tahap tidur REM adalah bahwa mimpi yang
lebih cepat
g. Pembebasan steroid
Syarat-syaraf simpatik bekerja selama tidur REM. Fase tidur REM (fase
tidur nyenyak) ini berlangsung selama ± 20 menit. Dalam tidur malam yang
berlangsung selama 6-8 jam, kedua pola tidur tersebut (REM dan NREM)
terjadi secara bergantian sebanyak 4-6 siklus (Wahyudi & Abd, 2016)
a. Penyakit
b. Lingkungan
Pasien yang biasa tidur pada lingkungan yang tenang dan nyaman,
c. Motivasi
d. Kelelahan
e. Kecemasan
Alkohol dapat menekan REM secara normal, seseorang yang tahan minum
a. Usia
Pada usia lanjut proporsi waktu yang dihabiskan dalam tidur tahap 3 dan
b. Penyakit fisik
diketahui menekan tidur pada tahap REM dan menyebabkan terjaga pada
malam hari.
d. Gaya hidup
25
lansia.
e. Stress emosional
Anxietas atau cemas dan depresi sering kali mengganggu tidur seseorang.
siklus NREM pada taham 4 dan REM serta sering terjaga pada malam
hari.
f. Lingkungan
yang baik, ukuran, kekerasan dan posisi tempat tidur juga dapat
ruangan juga memiliki efek pada pola tidur. Cahaya yang terang muncul
Gangguan pola tidur berhubungan dengan pola makan. Makan dalam porsi
besar dan berat serta berbumbu pada makanan malam juga menyebabkan
pola tidur.
REM
b. Bayi
jam/hari
c. Toddler
d. Pra Sekolah
e. Usia Sekolah
f. Adolecense
g. Dewasa Muda
1. ± 7 jam/ hari
i. Usia Tua
1. ± 6 jam/hari
pola sosial, kematian pasangan hidup atau teman dekat, perubahan irama
28
yang digunakan untuk mengukur kualitas tidur dan pola tidur orang
dengan kualitas tidur yang buruk dan baik. Kualitas tidur merupakan
Ahmed, 2015)
kualitas, atau waktu tidur pada seseorang individu. Kualitas tidur yang
tidur sesuai usia akibat kesulitan memulai untuk tidur (Dariah &
Oktatiranti, 2015)
penurunan dari periode tidur. Kebutuhan tidur pada umur 60 tahun keatas
rata-rata 6 jam sehari. Orang yang berusia lebih dari 60 tahun sering
untuk dapat tidur tahapan REM dan NREM secara normal, dimana
menurut (Kozier, 2011) kualitas tidur pada usia dewa tua meliputi
latensi tidur serta aspek subjektif, seperti tidur malam dan istirahat.
yang lebih karena jika dibiarkan akan menyebabkan berbagai macam hal
a. Insomia
pada orang dewasa. Penyebab bisa karena gangguan fisik atau karena
terjaga.
3. Insomia terminal: bangun telalu dini dan sulit untuk tidur kembali
b. Parasonia
saat seseorang tidur. Gangguan ini secara umum terjadi pada anak-
anak.
c. Hipersomnia
d. Narkolepsi
muncul secara tiba-tiba pada siang hari. Gangguan ini tersebut juga
Apnea saat tidur atau sleep apnea adalah kondisi terhentinya napas
secara periodik pada saat tidur. Kondisi ini diduga terjadi pada orang
f. Deprivasi tidur
1. Terapi Farmakologi
32
biasa dan aman dipakai oleh seseorang yaitu dengan pemberian obat
meninggalkan efek sisa obat yaitu rasa mual dan mengantuk disiang
terdiri dari dari cognitif dan behavioral terapi yang meliputi : Sleep
a. Sleep hygine
Mencuci muka, sikat gigi, buang air kecil sebelum tidur, tidur
dan alkohol.
b. Sleep restriction
Terapi ini disebut juga terapi pembatasan tidur. Hal ini dicapai
c. Terapi relaksasi
latihan.
mengurangi stres, tingkat kecemasan, rasa sakit dan membantu kita untuk
menggambarkan bahwa salah satu metode yang paling umum pada terapi
dikirim ke otak akan mengalirkan gelombang alfa yang ada didalam otak
(Guyton & Hall, 2014). Foot massage adalah manipulasi jaringan ikat
a. Indikasi
b. Kontra Indikasi
dalam.
menggosok dan memijat telapak kaki pasien secara perlahan dari arah
dalam ke arah sisi luar kaki pada bagian terluas kaki kanan selama 15
detik.
perlahan bagian telapak kaki pasien dari arah dalam sisa luar kaki
selama 15 detik.
- Pegang semua jari-jari kaki oleh tangan kanan, dan tangan kiri
menopang
searah jarum jam dan tiga kali ke arah berlawanan arah jarum jam
selama
15 detik.
- Tahan kaki di area yang lebih luas bagian atas dengan menggunakan
seluruh jari (ibu jari di telapak kaki dan empat jari di punggung kaki)
dari kedua belah bagian kemudian kaki digerakkan ke sisi depan dan
36
ke
untuk
pada
bagian punggung kaki sampai ke bawah jari-jari kaki dan tangan kiri
yang
lembut
selama 15 detik
- Posisi tangan berganti, tangan kanan menopang tumit dan tangan kiri
yang
pijat
- Pegang kaki dengan lembut tapi kuat dengan tangan kanan seseorang
di
tangan
tekanan
tangan kanan untuk memutar setiap searah jarum jam kaki dan
berlawanan
tekanan dan pijatan dengan tangan kanan pada bagian sela-sela jari
bagian
detik.
tekanan
pada kaki secara ilmiah juga mempunyai dampak fisiologis bagi tubuh
meingkatkan kualitas tidur pada kita khususnya lansia karena lansia akan
38
merasa rileks setelah melakukan rendam kaki dengan air hangat (Maruti
2.6.1 Indikasi dan Kontra Indikasi Pemberian Terapi Rendam Kaki dengan Air
Hangat
dalam pemberian terapi rendam kaki dengan air hangat sebagai berikut :
a. Indikasi
b. Kontra Indikasi
- Penyakit jantung
Menurut (Dionesia, 2011) Adapun terapi rendam kaki dengan air hangat :
Prinsip kerja dari terapi ini menggunakan air hangat yang bersuhu 38-
memberikan
turut sebelum tidur selama 15 menit, jika suhu air dibawah 38C
BAB III
Lanjut Usia
Terganggunya Irama
Terapi
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Perbedaan Efektivitas Tindakan Foot Massage dan Pemberian
Terapi Rendam Kaki dengan Air Hangat Terhadap Kualitas Tidur Lansia
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
41
digunakan untuk lansia yaitu dengan tindakan foot massage dan pemberian
terapi rendam kaki dengan air hangan untuk meningkatkan kualitas tidur.
mengurangi stres, tingkat kecemasan, rasa sakit dan membantu kita untuk
organ dalam tubuh dan sinyal ke otak yang mengalirkan gelombang alfa
sirkulasi dan memperbaiki sifat otot untuk memberikan efek relaksasi pada
lansia. Adapun pemberian rendam air hangat pada kaki merupakan terapi
3.2 Hipotesis
BAB IV
METODE PENELITIAN
sebagai alat dan pedoman untuk mencapai tujuan tersebut (Setiadi, 2013)
tindakan foot massage dan pemberian rendam kaki dengan air hangat
terhadap kualitas tidur lansia (dila, 2012). Penelitian ini terdapat faktor
43
rendam kkai dengan air hangat sedakan efeknya (variabel dependen) yaitu
kualitas tidur
tahapan yang harus dilakukan sehingga hasil dari studi literatur tersebut
Kriteria Inklusi :
1. Jurnal yang
berkaitan dengan
kata kunci :
2. Jurnal yang
membahas
tentang tindakan
foot massage dan
rendam kaki
44
penelitian.
4.2.2 Screening
Setelah proses screning dilakukan maka hasil dari ekstraksi data ini
dapat diketahui pasti dari jumlah awal data yang dimiliki berapa
quality, nursing)
4.3.3 Sampel
Kriteria inklusi :
Kriteria ekslusi :
47
sebab (Nursalam,2015)
perbedaan atau hubungan nilai atau data antar variabel (Sosila &
dianalisis adalah isi dari jurnal yang tersurat, tampak, bukan dari
BAB V
rendam kaki dengan air hangat. Dari 20 jurnal tersebut dan sudah
jurnal tersebut.
3 The Effect Untuk Populasi Random Variabel Instrumen Analisis Efek dari
Of Foot memerikas ini Sampling dependen: peneltian data yang reflekologi
Reflexology a dilakukan kualitas ini digunakan kaki
52
5 The Effect Tujuan dari Populasi Teknik Variabel Intrunstrum Analisis Kesimpuland
Of Foot- penelitian dalam sampling dependen: ent data yang ari penelitian
Reflexologi ini untuk penelitian yang depresi, penelitian digunakan ini yaitu pijat
Massage On mengetahui ini yaitu digunakan kualitas ini uji t- refleksi kaki
Sleep, pengaruh 46 lansia purposive tidur, dan menggunak independen efektif dalam
Depression pijat yang sampling sembelit an dan meningkatka
And refleksi berusia > Variabel kuisioner koefisien n tidur,
Constipation kaki pada 65 tahun independen PSQI koralasi depresi dan
In tidur, : pijat pearson sembelit
Community- depresi dan refleksi pada lansia
Dwelling sembelit kaki
Elders
Myongsook
Kim,
Moonhee
Gang (2017)
6 The Effect Tujuan dari Populasi Teknik Variabel Instrumen Analisis Kesimpulan
Of Foot penelitian dari sampling dependen: penelitian data yang dari peneltian
Reflexologi ini untuk penelitian dalam kualitas ini yaitu digunakan ini yaitu
Massage On mengetahi ini yaitu penelitian tidur menggunak dalam dapat
Sleep pengaruh pada 54 ini yaitu dengan DM an PSQI penelitian meningkatka
Quality In pijat wanit Purposive tipe 2 ini yaitu n kualitas
Women refleksi lansia sampling Variabel dengan uji tidur dan
Type 2 kaki pada dengan independen Man- dapat
Diabetes : A kualitas tipe 2 : pijat whitney, digunakan
Clinical tidur lansia yang rata- refleksi chi-square sebagai
Study pada wanita rata usia kaki dan T-test intervensi
Shadan dengan DM 60 tahun yang efektif
Pedram type 2
Razi.,
Shokoh
Varaei., Dkk
(2018)
54
hemodialisi n dengan
s pijat
punggung ,
refleksi kaki
lebih efektif
mengurangi
kualitas tidur
dan
kelelahan
Arhpreet
Kaur., C.
Naveem
Kumar
( 2017)
Insomnia In pada pasien rata-rata > kaki hangat tidur an uji mengurangi
Nath Lal kanker 58 tahun ANOVA dan sangat
Parekh dengan signifikan
Suneesh., insomnia terhadap
Jeenath onset tidur
(2017) dan
gangguan
tidur yang
dialami
pasien
kanker
lansia
yang digunakan adalah berusia > 50 tahun, dalam jurnal yang menjadi
tidur, dan kuesinoner kualitas tidur dari rumah Sakit St. Mary.
5.4 Tindakan foot massage dan pemberian rendam kaki dengan air
bahwa tindakan foot massage dan rendam kaki dengan air hangat dapat
yang sangat kurang dengan tidur mereka, istirahat dan tidur yang
cukup membuat lansia tetap aktif disiang hari. Lansia yang memiliki
BAB VI
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan membahas interpretasi tentang literature review pada
kaki dengan air hangat terhadap kualitas tidur lansia. Pembahasan pada
tindakan foot massage dan pemberian rendam kaki dengan air hangat
penelitian ini.
massage dan pemberian rendam kaki dengan air hangat yaitu dengan
mengukur kualitas tidur atau gangguan tidur, dan kuesinoner kualitas tidur
dampak negatif bagi fisik dan kemampuan kognitif dan juga kualitas
hidup. Terapi tindakan foot massage dan pemberian rendam kaki dengan
Mardhiyah, 2017)
6.3.2 Manfaat Rendam Kaki Dengan Air Hangat Terhadap Kualitas Tidur
Lansia
bagi tubuh yang dapat membuat sirkulasi darah menjadi lancari dan dapat
meningkatkan kualitas tidur pada kita khususnya lansia karena lansia akan
merasa rileks setelah melakukan rendam kaki dengan air hangat dan
Tidur Lansia
oleh banyak faktor. Secara umum lansia mengalami kualitas tidur buruk
2013)
bahwa ada banyak uji atau tes yang digunakan untuk mengetahui kualitas
fungsi perawat sebagai edukasi dengan memberi informasi yang jelas dan
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
tindakan foot massage dan pemberian rendam kaki dengan air hangat
68
berikut :
1. Tindakan foot massage dan pemberian rendam kaki dengan air hangat
7.2 Saran
1. Bagi institusi
air hangat terhadap kualitas tidur lansia dalam melakukan peran dan
fungsi keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Afianti, N., & Mardhiyah, A. (2017). Pengaruh Foot Massage terhadap Kualitas
Tidur Pasien di Ruang ICU The effect of Foot Massage on Sleep Quality of
Health Book.
Carole., B. (2012). The Pittsburgh Sleep Quality Index ( PSQI ) The Pittsburgh
Rendam Air Hangat Dalam Memenuhi Kualitas Tidur Pada Lansia. STIKes
Santo Borromeus.
Fatimah. (2010). Merawat Manusia Lanjut Usia. Jakarta: Trans Info Media.
Guyton, A. ., & Hall, J. . (2014). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (12th ed.).
Jakarta: Elsevier.
Pers.
Jakarta.
Maruti, E. D., & Marettina, N. (2015). Efektivitas Rendam Air Hangat Pada Kaki
Salemba Medika.
https://doi.org/10.1186/s13104-015-1712-9
Cipta.
Salemba Medika.
Potter & Perry. (2011). Fundamental of Nursing (8th ed.). Jakarta: Salemba
Medika.
72
Medika.
Sari, R. . (2017). Hubungan Kualitas Tidur Dengan Fungsi Kognitif Pada Lansia
Denpasar.
Wahyudi, S. A., & Abd, W. (2016). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar. Jakarta:
NIM : 201610420311009