Biologiku
Biologiku
Biologiku
frontal
pariental sphenoid
temporal
5. etmoid
lakrimal
1.
6.
oksipital nasal
zigomatik
8 maxilla
9.
10
mandibula .
11
.
7 ruas tulang serviks
12 ruas tulang
toraks
5 ruas tulang
lumbar
1 ruas tulang
sakrum
Prosesus xifoid
Kosta spuria
Kosta fluktuan
Femur
Humerus
Patela
Fibula
Tibia
Radius ulna
Tarsal 11
karpal .
Metatarsal
Falanges
Falanges
Ilium
7.
Pubis
Iskium
N Pembed Tulang Pipa Tulang Pendek Tulang Pipih Tulang tidak Beraturan
o a
1. Gambar
3. Mengapa pada bagian rongga-rongga tulang terdapat sumsum tulang? Jelaskan jawaban kalian dengan
mengaitkan antara struktur dan fungsi sumsum tulang tersebut!
Karena sum sum tulang belakang bersifat lunak dan fleksibel sehingga memudahkan untuk bergerak
5. Berdasarkan gambar tersebut, proses pembentukan tulang berlangsung secara bertahap, coba jelaskan
secara lengkap mekanisme pembentukan tulang berdasarkan gambar tersebut!
Proses pembentukan tulang atau osifikasi terjadi pada bagian tengah tulang terlebih dahulu kemudian disusul
oleh bagian ujung tulang. Pada bagian tengah tulang terdapat banyak osteosit (sel tulang) yang akan tumbuh
sehingga membentuk tulang sejati / tulang kompak. Tulang yang terbentuk pada bagian ini lambat laun akan
membentuk rongga sumsum tulang dan akan diisi oleh pembuluh darah pada bagian dalamnya. Pada saat
yang sama proses pembentukan tulang juga berlangsung pada bagian ujung tulang / epifisis. Dengan
demikian pertumbuhan tulang pada bagian epifisis dan diafisis akan bertemu dan membentuk tulang yang
kokoh.
Sebutkan dan jelaskan minimal 3 gangguan yang dapat terjadi pada persendian!
1. Arthritis reumatoid
Merupakan salah satu penyakit jangka panjang (kronis) yang menyebabkan inflamasi / peradangan pada jaringan
ikat. Penyakit ini umumnya dialami oleh wanita. Kondisi membran synovial pada penderita arthritis reumatoid
akan mengalami penebalan yang dapat memicu kerusakan cartilago articular apabila tidak ditangani. Selain
pembengkakan, arthritis reumatoid juga menyebabkan gerak sendi menjadi terbatas. Kombinasi dari faktor
genetik, lingkungan, hormonal dan faktor sistem reproduksi diduga merupakan penyebab arthritis reumatoid.
2. Osteoarthritis
Osteoarthritis merupakan gangguan persendian dimana terjadi perubahan akibat berkurangnya tulang rawan
sendi. Gangguan ini berhubungan dengan penuaan, obesitas, dan trauma persendian. Osteoarthritis umumnya
muncul ketika individu berusia >40 tahun. Gangguan sendi ini memungkinkan adanya pertumbuhan tulang yang
tidak semestinya pada bagian tepi articular sehingga rentan terjadi kerusakan pada cartilago articular.
3. Arthritis gout
Gangguan sendi ini terjadi akibat adanya kelainan metabolisme asam nukleat sehingga menyebabkan
penumpukan asam urat pada persendian. Asam urat dapat dikurangi dengan banyak mengonsumsi air mineral.
Air akan melarutkan asam urat yang terbentuk dan mengeluarkannya dari dalam tubuh melalui urin. Selain itu
olahraga dapat menurunkan ekskresi asam urat dan meningkatkan produksi asam laktat dalam tubuh. Semakin
berat latihan yang dilakukan (intensitas), semakin banyak asam laktat yang diproduksi sehingga asam urat dalam
tubuh menurun.
Sindrom karpal tunnel atau carpal tunnel syndrome merupakan penyakit sendi yang disebabkan oleh adanya
tekanan pada saraf median. Karpal tunnerl adalah jalan sempit yang dikelilingi oleh tulang dan ligamen pada sisi
telapak tangan.
5. Bursitis
Penyakit sendi yang satu ini merupakan masalah kesehatan yang menyerang salah satu bagian dari sendi, yaitu
bursae, kantong berisi cairan pelumas yang bertugas sebagai bantalan tulang, tendon, dan otot di sekitar
persendian.
epimisium
fasikulus
endomisium
inti
sarkolema
No. Nama Karakteristik
Epimisium Membungkus otot, terdiri dari beberapa fascicle otot,
1 memisahkan fascicle satu dengan yang lain
2. Organel tersebut bernama mitokondria. Mitokondria berfungsi sebagai penghasil energi dalam bentuk ATP.
Metabolisme karbohidrat akan berakhir di mitokondria ketika piruvat di transpor dan dioksidasi oleh O 2
menjadi CO2 dan air. Jumlah mitokondria yang banyak dapat menghasilkan energi yang banyak pula pada
otot manusia.
rotasi
Aktin dan miosin adalah filamen protein yang ditemukan dalam sel otot, dan aktin
diketahui membentuk pita tipis pada miofibril, sedangkan miosin diketahui membentuk
pita tebal pada miofibril.
Aktin membentuk filamen pendek 2-2,6 um, dan tipis hingga 0,005 μm, tetapi miosin
membentuk filamen panjang 4,5 μm, yang memiliki ketebalan 0,01 um, yang berarti aktin
lebih tipis daripada miosin.
Aktin mengandung troponin dan tropomiosin (protein), dan Miosin mengandung
meromyosin (protein), itu (Miosin) memiliki situs pengikatan ATP, di mana ia melepaskan
energi untuk kontraksi otot.
Aktin hadir dalam pita A dan I , sedangkan Miosin hadir dalam pita A dari sarkomer.
Permukaan aktin halus, dan jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan Miosin. Miosin
memiliki permukaan yang kasar.
Geser aktin dalam zona H pada saat kontraksi, sedangkan Miosin tidak meluncur pada saat
kontraksi.
5. a.) Bila ion Ca2+terikat pada troponin C, terjadi perubahan konfigurasi filamen tipis dan tempat
aktif pada aktin terbuka sehingga aktin dapat berikatan dengan miosin melalui jembatan
silang (cross bridge) (Gambar 5).Pada kepala miosin terdapat enzim ATP-ase yang
menghidrolisis ATP menjadi ADP dan P.
b.) Sliding Filament Theory dimulai dari adanya kalsium yang dilepaskan / dikeluarkan oleh
Terminal Cisternae ke Sitosol. Kalsium ini akan menempel pada Troponin sehingga membuat
Tropomyosin yang menutupi Binding Site terbuka. Cross Bridges kaya ATP terhidrolisis (ADP)
akan mengalami Power Stroke sehingga Myosin akan menempel pada Binding Site dan
melakukan geraknya (pergeseran Thin Filament). Adanya ATP (Adenosine Triphosphate) yang
menempel pada Cross Bridges saat Power Stroke akan melepas atau memutus ikatan antara
Cross Bridges dengan Binding Site sehingga Myosin kembali ke tempat semula. Kalsium yang
menempel pun ikut terlepas sehingga Binding Site Thin Filament tertutup kembali oleh
Tropomyosin dan kalsium kembali ke Sarcoplasmic Reticulum, Dengan demikian pergerakan /
pergeseran tidak terjadi lagi.
a) Tulang pipa dalam bentuk awalnya, merupakan kartilago yang banyak mengandung
osteoblas.
b) Tulang pipa dibungkus oleh selaput kartilago atau perikondrium. Bagian yang paling
banyak mengandung osteoblas adalah epifis dan diafise.
c) Osifikasi dimulai dari daerah yang kaya osteoblas yaitu, bagian diafise dan epifise.
e) Di bagian sentral tulang pipa terjadi perombakan sel-sel tulang oleh osteoklas, aktivitas
sel ini menyebabkan terbentuknya rongga sumsum.
f) Osteosit yang terbentuk menyekresikan zat protein yang akan menjadi matriks tulang.
Karena adanya senyawa fosfor dan kalsium, matriks mengeras mengalami penulangan.
g) Penulangan terpusatkan pada diafise dan epifise. Di antara keduanya, terdapat daerah
yang belum mengalami penulangan dan tersusun atas kartilago yang disebut cakra
epifise.
h) Aktifitas osteoklas pada cakra epifise menyebabkan daerah cakra epifise terus
mengalami penulangan.
i) Proses penulangan akan berakhir ketika seseorang telah dewasa, pada saat itu tulang
tidak akan tumbuh lagi.
2. Skeleton aksial berfungsi untuk melindungi organ dan memelihara postur tubuh.
Tulang Tengkorak
Tulang belakang
Tulang wajah
Tulang Rusuk dan Tulang Dada.
7 pasang “tulang rusuk sejati” (true ribs)
3 pasang “tulang rusuk palsu” (false ribs), dan
2 pasang “tulang rusuk melayang” (floating ribs)
Anggota Gerak Atas,
Anggota Gerak Bawah, dan
Tulang Panggul
2 tulang usus (ilium),
2 tulang kemaluan (ischium), dan
2 tulang duduk (pubis)
Skeleton apendikular
Tersusun atas tulang tulang yang merupakan tambahan dari skeleton axial. Skeleton axial terdiri
dari :
3. 1. Sendi Engsel
hubungan antar tulang yang mana tulang hanya dapat bergerak kesatu arah
contoh: siku dan lutut
2. Sendi Peluru
hubungan antar tulang yang dapat bergerang bebas,yang satu berbentuk bongkol dan yang
satu berbentuk cekung
contoh: paha dengan pinggul
lengan dengan belikat
3. Sendi Putar
hubungan antar tulang dimana tulang yang satu mengitari tulang yang lain
contoh: tulang atlas dengan tulang tengkorak
4. Sendi pelana
hubungan antar tulang yang memiliki satu poros, berbentuk seperti pelana kuda
5. Sendi luncur/geser
hubungan antar tulang yang memiliki permukaan datar
6. Sendi kondiloid
hubungan antartulang yang memiliki permukaan oval/cekung
contoh: sum sum tulang belakang
4. Pergeseran filamen dijelaskan melalui mekanisme kontraksi pencampuran aktin dan miosin
membentuk kompleks akto-miosin yang dipengaruhi oleh ATP.
Miosin merupakan produk, dan proses tersebut mempunyai ikatan dengan ATP.
Selanjutnya ATP yang terikat dengan miosin terhidrolisis membentuk kompleks miosin ADP-Pi
dan akan berikatan dengan aktin.
Selanjutnya tahap relaksasi konformasional kompleks aktin, miosin, ADP-pi secara bertahap
melepaskan ikatan dengan Pi dan ADP, proses terkait dan terlepasnya aktin menghasilkan gaya
fektorial.
4. Fungsi tulang:
Fungsi otot:
Fungsi sendi:
1. dan 2.
- Osteoarthritis: peradangan kronis pada sendi akibat kerusakan pada tulang rawan,
kondisi ini menyebabkan sendi-sendi terasa sakit, kaku, dan bengkak, penyakit ini bisa
menyerang sendi di jari tangan, lutut, pinggul, dan tulang punggung.
- Rheumatoid artritis: penyakit autoimun yang menyerang sendi, disebabkan oleh sistem
pertahanan tubuh (sistem imunitas tubuh) yang menganggap membran sinovial di sendi
sebagai ‘benda yang asing’ bagi tubuh sehingga harus dilawan.
- Osteoporosis: penyakit ketika tulang lemah dan rentan akan fraktur (patah tulang),
biasa disebabkan oleh kurangnya konsumsi vit D, kurangnya aktivitas fisik,dll.
3. 1. Untuk menghindari kelainan kaki X yang merupakan bawaan sejak lahir, ibu hamil
dianjurkan untuk memperbanyak mengonsumsi sayuran dan minum susu berkalsium.
2. Agar terhindar dari arthritis sebaiknya selalu menjaga metabolisme asam urat dalam
tubuh dengan membatasi makanan yang dapat memicu meningkatnya asam urat.
3. Agar terhindar dari kelainan lordosis, kifosis, dan skoliosis sebaiknya melakukan olahraga
secara teratur, dan menghindari kebiasaan sikap tubuh yang salah, misalnya dengan
menerapkan posisi duduk yang benar, menyangga tulang belakang dalam keadaan lurus
saat tidur.
5. Agar terhindar dari rakhitis dianjurkan untuk banyak mengonsumsi telur, susu, dan
minyak ikan serta berjemur di pagi hari.