804 P05 PDF
804 P05 PDF
804 P05 PDF
PAJAK PENGHASILAN
PASAL 22
&
PASAL 23
PPh 22 (1)
PPh 22 adalah Pembayaran pajak penghasilan dalam tahun
berjalan yang dipungut sehubungan dengan pembayaran
atas penyerahan barang dan kegiatan dibidang impor atau
kegiatan usaha dibidang lainnya
Klasifikasi PPh 22 :
1. Pembayaran atas penyerahan barang oleh
Bendaharawan
2. Kegiatan di bidang Impor
3. Kegiatan usaha dibidang lainnya
4. Penjualan barang yang tergolong sangat mewah
PPh 22 (2)
Pembayaran Atas Penyerahan Barang Oleh Bendaharawan
Pemungut PPh 22
1. Bendahara pemerintah dan Kuasa Pengguna Anggaran
(KPA), berkenaan dgn pembayaran atas pembelian brg
2. Bendahara Pengeluaran, berkenaan dgn pembayaran atas
pembelian brg yg dilakukan dgn mekanisme uang persediaan
3. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atau Pejabat Penerbit Surat
Perintah Membayar yg diberi delegasi oleh KPA, berkenaan
dgn pembayaran atas pembelian brg kpd pihak ketiga yg
dilakukan dgn mekanisme pembayaran langsung
4. BUMN seperti PT. PLN, PT. Pertamina, PT. Telkom dsb,
berkenaan dengan pembayaran atas pembelian barang
dan/atau bahan-bahan untuk keperluan kegiatan usahanya
Tarif PPh 22
Sebesar 1,5% dari harga pembelian tidak termasuk PPN
PPh 22 (3)
Contoh Perhitungan
1. Pada tanggal 21 April 2018, Dinas Pendidikan membeli
mebel dan peralatan kantor lainnya dari Utama Furniture
dgn nilai Rp. 220.000.000 (termasuk PPN 10%). PPh pasal
22 yg dipungut oleh bendahara dinas Pendidikan adalah :
DPP : (100/110) x Rp. 220.000.000 = Rp. 200.000.000
PPh Pasal 22 : 1,5 % x Rp. 200.000.000 = Rp. 3.000.000
Tarif PPh 22
1. Barang-barang tertentu yg tercantum dlm Lampiran sebesar
7,5% dari nilai impor (Barang–Barang ttt tercantum dlm
Lampiran PMK 34/PMK.010/2017)
2. Selain barang-barang tertentu, yg menggunakan Angka
Pengenal Impor (API), sebesar 2,5% dari nilai impor,
kecuali atas impor kedelai, gandum, dan tepung terigu
sebesar 0,5% dari nilai impor
PPh 22 (5)
3. Selain barang-barang tertentu yg tdk menggunakan Angka
Pengenal Impor (API), sebesar 7,5% dari nilai impor
4. Yang tidak dikuasai, sebesar 7,5% dari harga jual lelang
Nilai Impor
Adalah nilai berupa uang yang menjadi dasar penghitungan
Bea Masuk yaitu Cost Insurance and Freight (CIF) ditambah
dengan Bea Masuk dan pungutan lainnya yang dikenakan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
kepabeanan di bidang impor
PPh 22 (6)
Contoh Perhitungan
1. Pada tanggal 21 April 2018, Dinas Pendidikan membeli
mebel dan peralatan kantor lainnya dari Utama Furniture
dgn nilai Rp. 220.000.000 (termasuk PPN 10%). PPh pasal
22 yg dipungut oleh bendahara dinas Pendidikan adalah :
DPP : (100/110) x Rp. 220.000.000 = Rp. 200.000.000
PPh Pasal 22 : 1,5 % x Rp. 200.000.000 = Rp. 3.000.000
Contoh Perhitungan :
PT Pertamina selaku produsen bahan bakar minyak, gas, dan
pelumas menyerahkan bahan bakar minyak senilai Rp.
300.000.000 (tidak termasuk PPN) kepada non-SPBU. Maka,
berapakah PPh Pasal 22 yang dipungut ?
Jawab :
PPh Pasal 22 yang dipungut atas penyerahan bahan bakar
minyak adalah : 0,3% x Rp. 300.000.000 = Rp. 900.000
PPh 22 (11)
2. Badan usaha yg bergerak dlm bid. usaha industri semen,
industri kertas, industri baja, industri otomotif & industri
farmasi, atas penj hasil produksinya kpd distributor di dlm
negeri
Tarif :
a. Penj. semua jenis semen sebesar 0,25% dr DPP PPN
b. Penjualan kertas sebesar 0,1% dr DPP PPN
c. Penjualan baja sebesar 0,3% dr DPP PPN
d. Penjualan semua jenis kendaraan bermotor beroda dua
atau lebih sebesar 0,45% dr DPP PPN
e. Penjualan semua jenis obat sebesar 0,3% dr DPP PPN
Contoh Perhitungan :
Pd bln Mei, PT. Semen Padang menjual hasil produknya kpd PT.
Indah senilai Rp. 825.000.000 (termasuk PPN 10%)
Jawab :
DPP PPN : (100/110) x Rp. 825.000.000) = Rp. 750.000.000
PPh 22 : 0,25% x Rp. 750.000 = Rp. 1.875
PPh 22 (12)
3. Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM), Agen
Pemegang Merek (APM) & importir umum kendaraan
bermotor, atas penj. kendaraan bermotor di dlm negeri
Tarif : 0,45% dari DPP PPN
Contoh Perhitungan :
PT. Aneka Mobil sbg distributor otomotif membeli mobil
Toyota sebesar Rp. 990.000.000 (sdh termasuk PPN) dari PT.
Astra Internasional Tbk sbg ATPM Toyota. Besarnya PPh 22
adlh sbb :
Jawab :
DPP PPN : (100/110) x Rp. 990.000.000 = Rp. 900.000.000
PPh 22 : 0,45% x Rp. 900.000.000 = Rp. 4.050.000
PPh 22 (13)
4. Industri & eksportir yg bergerak dlm sektor kehutanan,
perkebunan, pertanian, peternakan, & perikanan, atas
pembelian bahan-bahan dari pedagang pengumpul
untuk keperluan industrinya atau ekspornya
Tarif : 0,25% dari Harga Pembelian
Contoh Perhitungan :
Tgl 8 Feb 2018 PT. Rubber membeli bahan olah karet dari PT
Perkebunan Nusantara yg menjual bahan olah karet hasil
perkebunan sendiri senilai Rp. 600.000.000 & tgl 18 Feb 2018
membeli bahan olah karet dr Tn. Eko, seorang pedagang
besar yg membeli hasil karet dari petani karet di sekitar
daerahnya senilai Rp. 100.000.000. Berapa PPh 22 nya
Jawab :
PPh 22 : 0,25% x Rp. 100.000.000 = Rp. 250.000
PPh 22 (14)
Penjualan Barang Yang Tergolong Sangat Mewah
Obyek PPh 22 (PMK 90/PMK.03/2015)
1. Pesawat terbang pribadi dan Helikopter pribadi
2. Kapal pesiar, Yacht dan sejenisnya
3. Rumah beserta tanahnya dgn hrg jual atau hrg pengalihan nya
lebih dari Rp. 5 M atau luas bangunan lebih dr 400 M2
4. Apartemen, kondominium, dan sejenisnya dengan harga jual
atau pengalihannya lebih dari Rp. 5 M atau luas bangunan
lebih dari 150 M2
5. Kendaraan bermotor roda empat pengangkutan orang kurang
dari 10 orang berupa Sedan, Jeep, Sport Utility Vehicle (SUV),
Multi Purpose Vehicle (MPV), Minibus dan sejenisnya dgn hrg
jual lebih dari Rp. 2 M atau dgn kapasitas silinder lebih dari
3.000 cc.
6. Kendaraan bermotor roda dua dan tiga, dgn hrg jual lebih dari
Rp. 300 juta atau dgn kapasitas silinder lebih dari 250cc
PPh 22 (15)
Pemungut PPh 22
Wajib Pajak badan yang melakukan penjualan barang yang
tergolong sangat mewah wajib memungut PPh pasal 22 saat
melakukan penjualan
Contoh Perhitungan :
PT Ageng adlh perusahaan pengembang properti. Pd tgl 23
Mei 2018 PT Ageng menjual satu unit apartemen senilai Rp.
10.500.000.000 (tidak termasuk PPN & PPnBM) kpd Tn Nafis
Berapa PPh 22 nya
Jawab :
PPh 22 : 5% x Rp. 10.500.000.000 = Rp. 525.000.000
PPh 23 (1)
PPh 23 adalah Pajak yang dipotong atas penghasilan yang
berasal dari modal, penyerahan jasa atau hadiah, selain
yang telah dipotong PPh Pasal 21
Pemotong PPh Pasal 23
1. Badan Pemerintah.
2. Subjek Pajak Badan dalam negeri.
3. Penyelenggaraan kegiatan.
4. Bentuk Usaha Tetap (BUT).
5. Perwakilan perusahaan luar negeri lainnya.
6. Wajib Pajak Orang Pribadi dalam negeri tertentu yang
ditunjuk Direktur Jenderal Pajak sesuai dengan KEP-
50/PJ/1994, di antaranya:
− Akuntan, arsitek, dokter, notaris, PPAT.
− OP yang menjalankan usaha yang menyelenggarakan
pembukuan atas pembayaran berupa sewa.
PPh 23 (2)
Objek & Tarif PPh Pasal 23
1. 15% dari jumlah bruto atas
a.Deviden kecuali pembagian dividen kepada orang pribadi
dikenakan final, bunga, dan royalti
b.Hadiah dan penghargaan selain yang telah dipotong PPh
pasal 21.
2.2% dari jumlah bruto atas sewa & penghasilan lain
sehubungan dengan penggunaan harta, kecuali sewa tanah
dan/atau bangunan
3.2% dari jumlah bruto atas imbalan jasa teknik, jasa
manajemen, jasa konstruksi, dan jasa konsultan
4.2% dari jmlh bruto atas imbalan jasa lainnya, misalnya :
Jasa penilai, Jasa aktuaris, Jasa akuntansi, Jasa hukum,
Jasa Arsitektur, Jasa Perancangan, Jasa Penebangan
hutan, Jasa pengolahan limbah dsb
Soal Essay
1. Pada tanggal 21 Juni 2018, Dinas Pendidikan membeli
Komputer dari Elektronik City dgn nilai Rp. 475.000.000
(termasuk PPN 10%). PPh pasal 22 yg dipungut oleh
bendahara dinas Pendidikan adalah....
2. PT Ayu Lestari adlh perusahaan pengembang properti. Pd
tgl 23 Juli 2018 PT Ayu Lestari menjual satu unit apartemen
senilai Rp. 10.500.000.000 (tidak termasuk PPN & PPnBM)
kpd Tn Fahmi. Berapa PPh 22 nya