1 Konsep Dasar Kewirausahaan

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

MODUL 2

KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Agar mahasiswa mampu untuk :
1. Memahami Kewirausahaan sebagai suatu disiplin ilmu yang dapat dipelajari
2. Memahami obyek studi kewirausahaan
3. Memahami hakekat kewirausahaan sebagai kiat dalam meningkatkan
kualitas hidup
4. Memahami karakteristik dan nilai-nilai kewirausahaan
5. Memahami bagaimana sikap dan kepribadian kewirausahaan
6. Memahami motif berwirausaha.

MATERI YANG DIBAHAS :


1. Disiplin ilmu kewirausahaan
2. Obyek studi kewirausahaan
3. Hakikat kewirausahaan
4. Karakteristik dan nilai-nilai hakiki kewirausahaan
5. Sikap dan kepribadian wirausaha
6. Motif berprestasi kewirausahaan

Materi 2.1 DISIPLIN ILMU KEWIRAUSAHAAN


Pada dasarnya ilmu kewirausahaan merupakan suatu disiplin ILMU YG
MEMPELAJARI TENTANG NILAI, KEMAMPUAN, DAN PERILAKU SESEORANG
DALAM MENGHADAPI TANTANGAN HIDUP UNTUK MEMPEROLEH PELUANG
DENGAN BERBAGAI RISIKO YANG MUNGKIN DIHADAPINYA.
Dalam konteks bisnis seperti yang telah dikemukakan oleh Thomas w.Zimmerer
(1996) bahwa : ” Entrepreneurship is the result of a diciplined, systematic process of
applying creativity and innovations to needs and opportunities in the marketplace “
Dahulu orang berpendapat bahwa kewirausahaan dianggap sebagai bakat yang
dibawa sejak lahir (entrepeneurship are born, not made), namun belakangan
anggapan tsb. sudah berubah ke anggapan bahwa “ Entrepeneurship are not only
born ,but also made “. Hal ini berarti bahwa kewirausahaan dapat dipelajari dan atu
diajarkan. Pengembangan bakat kewirausahaan dapat dilakukan melalui
pendidikan , oleh karenanya untuk menjadi wirausahawan yang sukses, memiliki
bakat saja tidak cukup, melainkan harus juga memiliki pengetahuan mengenai
segala aspek usaha yang akan dimasukinya.
Ilmu kewirausahaan ini mulai berkembang pesat sejak awal abad 20, di USA
ada lebih dari 500 PT mengajarkan /memberikan pendidikan mengenai
kewirausahaan.
Ilmu kwewirausahaan ini diajarkan sebagi ilmu tersendiri dengan argumentasi sbb. :
1. Kewirausahaan berisi body of knowledge yang uth dan nyata, yaitu dengan
adanya teori, konsep dan metode ilmiah yang lengkap.
2. Kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu posisi “venture start up” dan
“venture growth”, dengan demikian jelas tidak masuk dalam kerangka
pendidikan manajemen umum (frame work general management courses)
yang memisahkan manajemen dari kepemilikan usaha (business ownership).
3. Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki obyek tersendiri, yaitu
kemampuan untuk menciptakansesuatu yang baru dan berbeda (ability to
create new and different things).
4. Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan berusaha
dan pemerataan pendapatan (wealth creationprocess an entrepreneurial
endeavor by its ownnight, nation’s prosperity, individual self reliance) atau
kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur.

Perkembangan ilmu kewirausahaan sangat pesat, identik dengan perkembangan


ilmu bisnis. Pada awalnya ilmu kewirausahaan berkembang dalam bidang
perdagangan, namun dengan pesat mengalami evolusi ke berbagai bidang lain
seperti industri, pendidikan, kesehatan serta berbagai institusi lain seperti lembaga
pemerintah, perguruan tinggi, lembaga swadaya , dalam menciptakan perubahan,
pembaharuan dan kemajuan.
Kewirausahaan tidak saja digunakan sebagai kiat2 bisnis jangka pensdek, tetapi juga
digunakan sebagai alat kehidupan secara umum dalam jangka panjang untuk
menciptakan peluang (misalnya di bidang bisnis  perusahaan sukses dan
memperoleh peluang besar karena memiliki kreativitas dan inovasi yang baik. Melaui
kreativitas dan inovatif, wirausaha menciptakan nilai tambah barang sehingga
memperoleh berbagai keunggulan termasuk competitive advantage). Berbagai
perusahaan seperti Microsoft, Sony, Toyota merupakan contoh2 perusahaan yang
sukses dalam produknya. Demikian pula halnya dalam bidang lain seperti
pemerintahan , dewasa ini dituntut untuk memiliki jiwa kewirausahaan yang
memunculkan kreativitas dan inovasi sehingga akan dapat memiliki motivasi,
optimisme, dan berlomba untuk menciptakan cara2 maupun output baru yang lebih
efisien, efektif, inovatif, fleksibel dan adaptif. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan
David Osborne (1992) dalam bukunya ”Reinventing Goverment” bahwa sejalan
dengan perkembangan dunia dewasa ini, pemerintah dituntut untuk berjiwa
kewirausahaan (entrepreneuria goverment).

Materi 2.2 OBYEK STUDI KEWIRAUSAHAAN.


Obyek studi kewirausahaan mencakup nilai2 dan kemampuan seseorang yang
diwujudkan dlam bentuk perilaku, yang dalam hal ini meliputi :
1. KEMAMPUAN MERUMUSKAN TUJUAN HIDUP/BERUSAHA. Dalam
konteks ini perlu perenungan,koreksi yang kemudian secara berulang
dibaca dan diamati sampai dapat memahami apa yang menjadi keauannya.
2. KEMAMPUAN MEMOTIVASI DIRI.
Yang diperlukan untuk melahirkan suatu tekad kemauan yang me nyala2.
3. KEMAMPUAN UNTUK BERINISIATIF.
Yaitu kemampuan mengerjkan sesuatu yang baik tanpa menunggu perintah
pihak lain, yang dilakukan ber-ulang2 sehingga menjadi kebiasaan
berinisiatif.
4. KEMAMPUAN UNTUK BERINOVASI.
Yang melahirkan kreativitas (daya cipta), yang setelah dibiasakan ber-
ulang2 akan melahirkan motivasi. Kebiasaan inovatif ini merupakan
desakan dalam diri seseorang untuk selalu mencari berbagai kemungkinan
baru atau kombinasi baru apa saja yang dapat dijadikan piranti dalam
menyajikan barang dan jasa bagi kemakmuran masyarakat.
5. KEMAMPUAN UNTUK MEMBENTUK MODAL (BARANG DAN UANG).
6. KEMAMPUAN UNTUK MENGATUR WAKTU DAN MEMBIASAKAN DIRI
untuk selalu yepat waktu dalam segala tindakan melalui kebiasaan yang
selalu tidak menunda pekerjaan.
7. KEMAMPUAN MENTAL YANG BERLANDASKAN AGAMA.
8. KEMAMPUAN MEMBIASAKAN DIRI DALAM MENGAMBIL HIKMAH dari
pengalaman yang baik maupun yang menyakitkan.
l
Dari gambaran diatas dapat disimpulkan bahwa obyek studi kewirausahaan adalah
KEMAMPUAN MERUMUSKAN TUJUAN HIDUP, MEMOTIVASI DIRI,
BERINISIATIF,MEMBENTUK MODAL,MENGATUR WAKTU DAN MEMBIASAKAN
DIRI UNTUK MAU BELAJAR DARI PENGALAMAN.

Materi 2.3 HAKIKAT KEWIRAUSAHAAN.


Pada dasarnya hakikat kewirausahaan merujuk pada sifat, watak dan ciri2 yang
melekat pada seseorangyang mempunyai kemauan keras untuk mewujudkan
gagasan inovatif kedalam dunia usaha yang nyata dan dapat mengembangkannya
dengan tangguh.
Jadi inti kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda. Dalam konteks manajemen wirausah adalah seseorang yangmemiliki
kemampuan dalam menggunakan sumberdaya (money, materials, man, teknologi
/machine , untuk menghasilkan suatu bisnis baru, produk baru, proses produksi
ataupun pengembangan organisasi usaha. Sekaligus mempunyai kombinasi
elemen2 (unsur2) internal yang mencakup kombinasi visi, motivasi,komunikasi,
optimisme, dorongan semangat dan kemampuan untuk memanfaatkan peluang
usaha. Menurut Edi Swasono (1978) berkenaan dengan aspek bisnis, wirausaha
adalah pengusaha tetapi tidak semua pengusaha adalah wira usaha
Menurut Norman M.Scarborough dan Thomas W.Zimmerer (1993) wirausaha
adalah :
” An entrepeneur is one who creates a new budiness in the face of risk and
uncertainty for the purpose of achieving profit and growth by identifying opportunities
and assembling the necessary resources to capitalize on those opprtunities”

Sedangkan menurut Dan Steinhoff dan John F.Burgess (1933) wirausaha adalah :
“ Aperson who organizes, manages,and assumes the risk of abusiness or
enterprise is an entrepreneur. Entrepreneur is individual who risk financial,material
and human resources a new way to create a new business concept or opportunities
within an existing firm”
Dari pengertian diatas seolah-olah kewirausahaan identik dengan kemampuan
para pengusaha dalam dunia usaha (bisnis). Padahal kewirausahaan tidak selalu
identik dengan watak atau cirri pengusaha semata, Karenna sifat ini dimiliki juga oleh
yang bukan pengusaha.

Menurut Schumpeter wirausaha merupakan pengusaha yang melaksanakan


kombinasi2 baru dalam bidang teknik dan komersial ke dalam bentuk praktek. Jadi
inti dari fungsi pengusaha adalah pengenalan dan pelaksanaan kemungkinan2 baru
dalam perekonomian.
Kemungkinan2 baru tsb. mencakup :
1. Memperkenalkan produk baru atau kwalitas baru suatu barang yang belum
dikenal oleh konsumen.
2. Melakukan suatu metode produksi baru, dari suatu penemuan ilmiah baru dn
cara2 baru untuk menangani suatu produk agar lebih mendatangkan
keuntungan.
3. Membuka pasar baru yaitu pasar yang belum pernah ada atau belum pernah
dimasuki cabang industri yang bersangkutan.
4. Pembukaan suatu sumber dasar baru, atau setengah jadi ataupun sumber2
yang masih harus dikembangkan.
5. Pelaksanaan organisasi baru

Kewirausahaan muncul bila seseorang berani mengembangkan usaha2 dan


ide2nya. Proses kewirausahaan mencakup semua fungsi aktivitas dan tindakan yang
berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha. Oleh
karenanya wirausaha adalah orang yang memperoleh peluang dan menciptakan
organisasi untuk mencapai peluang tsb. (Bygrave, 1995).
Sementara itu menurut Meredith (1996), berwirausaha berarti memadukan watak
pribadi, keuangan, dan sumberdaya. Dengan demikian berwirausaha merupakan
merupakan suatu pekerjaan atau karir yang harus bersifat fleksibel dan imajinatif,
mampu merencanakan, mengambil risiko, membuat keputusan2 dan tindakan2 untuk
meraih tujuan. Syarat berwirausaha harus memiliki kemampuan untuk menemukan
dan mengevaluasi peluang, mengumpulkan sumberdaya yang diperlukan dan
bertindak untuk meraih keuntungan dari peluang2 tsb.
Jadi esensi kewirausahaan adalah menciptakan added value di pasar melalui proses
kombinasi antara sumberdaya dengan cara2 baru yang berbeda agar dapat
memperoleh competitive advantage. Adapun cara2 tsb. meliputi :
1. Developing new technology
2. Discovering new knowledge
3. Improving existing goos or services
4. Finding different ways of providing more goods and services with fewer
resources.
Dalam pada itu secara mendasar jiwa kewirausahaan ada pada setiap orang yang
memiliki perilaku inovatif, kreatif, menyukai perubahan, tantangan dan menghendaki
kemajuan.

Dari gambaran diatas ada 6 hakikat penting kewirausahaan , yaitu :


1. Kewirausahaan merupakan suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
didasarkan pada sumberdaya, tenag penggerk,tujuan, siasat,kiat,proses dan
hasil bisnis.
2. Kewirausahaan merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda.
3. Merupakan suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan problem dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan (usaha).
4. Merupakan suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha dan
pengembangan usaha
5. Merupakan proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif) dan
sesuatu yang berbeda (inovatif) yang bermanfaat memberi nilai lebih.
6. Merupakan usaha menciptakan added value dengan jalan
mengkombinasikan sumberdaya melalui cara2 baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan. Added value tsb dapat diciptakan dengan cara
mengembangkan teknologi baru untuk menghasilkan produk baru yang lebih
efisien, memperbaiki produk yang sudah ada, menemukan cara baru untuk
memberikan kepuasn pada konsumen.

Dari ke 6 konsep diatas kewirausahaan dapat didifinisikan sebagai :


SUATU KEMAMPUAN KREATIF DAN INOVATIF YANG DIJADIKAN KIAT, DASAR,
SUMBERDAYA, PROSES DAN PERJUANGAN UNTUK MENCIPTAKAN NILAI
TAMBAH BARANG DAN JASA, YANG DILAKUKAN DENGAN KEBERANIAN
UNTUK MENGHADAPI RISIKO.

Materi 2.4 KARAKTERISTIK DAN NIALI2 HAKIKI KEWIRAUSAHAAN.

2.4.1 Karakteristik kewirausahaan .


Selain ciri2 dan sifat/watak kewirausahaan seperti yang telah kita bahas
pada kuliah terdahulu, ahli lain seperti M Scarborough dan Thomas W Zimmerer
(1993) mengemukakan 8 karakteristik berikut :
1. Desire or responsibility, yaitu memiliki rasa tanggung jawab atas usaha2 yang
dilakukannya. Seseorang yang punya tanggung jawab akan selalu mawas
diri.
2. Preference for moderate risk, yaitu lebih memilih risiko yang moderat.
3. Confidence in their ability to success ,yaitu percaya atas kemampuan diri
untuk berhasil.
4. Desire for immediate feedback, yaitu selalu menghendaki umpan balik yang
segera.
5. High level of energy, yaitu memilikisemangat dan kerja keras untuk
mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik.
6. Future orientation, yaitu berorientasi ke masa depan, perspektif dan
berwawasan jauh ke depan.
7. Skill at organizing, yaitu memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan
sumberdaya untuk menciptakan nilai tambah.
8. Value of achievement over money, yaitu lebih menghargai prestasi daripada
uang.
Adapun karakteristik dalam bentuk nilai2 dan perilaku kewirausahaan menurut Arthur
Kuriloff dan M.Mempil (1993) adalah sbb. :

VALUES BEHAVIOR
* Commitment * Staying with a task until finished
* Moderate risk * Not gambling cut choosing a middle
cours
* Seeing opportunities * and grasping them
* Obyectivity * observing reality clearly
* Feedback * analyzing timely performance data to
gu-
ide activity.
* Optimism * showing confidence in novel situatins
* Money * seeing it as resource and notan end it
self
* Proactive management * managing through reality based on
forward
planning.

Dalam pada itu menurut Dan Steinhoff dan John F Burges sifat dan kepribadian
wirausaha yang berhasil mencakup :
1. They have the self confidence to work hard independently and understand
that the risk taking is part of the equation for success.
2. They have organization ability, can set goals, are results – oriented and
take responsibility for the results of their endeavors – good or bad.
3. They creative and seek an outlet for their creativity in an entrepreneurship
4. They enjoy challenges and find personal fulfillment in seeing their ideas
through to completion.

2.4.2 NILAI2 HAKIKI KEWIRAUSAHAAN.


Konsep nilai (makna dan perangai) kewirausahaan menurut Milton Rockeach
dibedakan menjadi dua yaitu ”nilai sebagai sesuatu yang dimiliki seseorang” dan
”nilai sebagai sesuatu yang berkaitan dengan obyek”
Pandangan pertama bahwa manusia mempunyai nila yaitu sesuatu yang dijadikan
ukuran bagi persepsinya terhadap dunia luar. Sekumpulan perangai yang tetap
(watak) seseorang itu dapat dipandang sebagai suatu system nilai (Rockeach 1973).
Oleh Karenna itu watak dan perangai yang melekat pada kewirausahaan dan
menjadi ciri2 kewirausahaan dapat dipandang sebagai system nilai kewirausahaan,
yang pada dasarnya hal ini identik dengan system nilai manajer. Selanjutnya dalam
system nilai manajer ini dibagi menjadi dua kelompok nilai, yaitu (1) Sistem nilai
pribadi dan (2) Sistem nilai kelompok atau organisasi.
Dalam system nilai pribadi terdapat 4 jemis system nilai yaitu :
1.Nilai primer pragmatik
2. Nilai primer moralistik
3.Nilai primer efektif
4.Nilai bauran
Dalam system nilai primer pragmatic terkandung beberapa unsure, diantaranya
perencanaan,prestasi, produktivitas, kemampuan, kecakapan, kreativitas, kerja
sama, kesempatan. Sedangkan dalam nilai moralistic terkandung unsur2 keyakinan,
jaminan, martabat, kehormatan dan ketaatan.
Dalam kewirausahaan ,sistem nilai primer pragmatik tsb.dapat dilihat dari
watak, jiwa dan perilakunya, misal selalu bekerja keras, tegas, mengutamakan
prestasi, keberanian ambil risiko, produktivitas, kreativitas, inovatif, kwalitas kerja,
komitmen dan kemampuan mencari peluang
Suyuti Jahya (1977) membagi nilai kewirausahaan tsb menjadi dua dimensi
nilai yang berpasangan, yaitu :
1. Pasangan sistem nilai kewirausahaan yang berorientasi materi dan non
materi
2. Nilai2 yang berorientasi pada kemajuan dan nilai kebiasaan.

Pada gambar berikut ada empat nilai dengan orientasi dan ciri masing2 (model
sistem nilai wirausaha) :

ORIENTASI KEMAJUAN

Pengambilan Tanggung Jawab


Resiko

Ilmu Kreativitas

Teknologi
Sikap
Positif Pelatihan

Keuntungan Materi
Pelayanan

Pengalaman
Perhitungan
Kira-Kira Perhitungan
Resiko Mistik
ORIENTAS

NON MAT
Pelaris
ENTAS

Etnosentrisme
MAT
OR

ER

ER
Menghadap Ke
I

I
Mana (Fengshui) Tata Cara Leluhur

Keberuntungan

ORIENTASI “TOTOK”

1. Wirausaha yang berorientasi kemajuan untuk memperoleh materi, ciri2nya


pengmbil risiko, terbuka terhadap teknologi, dan mengutamakan materi.
2. Yang berorientasi kemajuan tapi bukan materi, wirausaha yang demikian ini
hanya ingin mewujudkan rasa tanggung jawab, pelayanan, sikap positif dan
kreativitas.
3. Yang berorientasi pada materi, dengan berpatokan pada kebiasaan yang
sudah ada, misal dalam perhitungan usaha dengan kira2 sering menghadap
ke arah tertentu (aliran fengsui) supaya berhasil.
4. Yang berorientasi pada non materi, dengan bekerja berdasarkan kebiasaan,
wirausaha model demikian ini biasanya tergantung pada pengalaman,
berhitung dengan menggunakan mistik, paham etnosentris dan taat pada tata
cara leluhur.

Beberapa nilai hakiki penting dari kewirausahaan : (1) Self confidence, (2)
Berorientasi tugas dan hasil, (3) Keberanian ambil risiko , (4) Kepemimpinan, (5)
Berorientasi ke masa depan, (6) Keorisinilan : kreativitas dan inovasi.

Sementara itu pilihan terhadap risiko tergantung pada :


 Daya tarik setiap alternatif
 Kesediaan untuk rugi
 Kemungkinan relatif untuk sukses ataupun gagal.
Untuk dapat memilih, sangat ditentukan oleh kemampuan wirausaha dalam ambil
risiko ,yang dalam hal ini ditentukan oleh :
 Keyakinan pada diri sendiri
 Kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan
kemungkinan memperoleh keuntungan.
 Kemampuan untuk menilai situasi risiko secara realistis.

Dalam pada itu ciri2 inovatif adalah :


 Tidak pernah puas dengan cara2 yang dilakukan saat ini, meskipun cara
tsb.cukup baik/
 Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya
 Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan.

Rahasia kewirausahaan dalam menciptakan nilai tambah barang dan jasa terletak
pada penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan meraih
peluang yang dihadapi setiap hari.
Adapun ciri2 “inovational personality” yang kreatif, menurut Gerschenkron adalah :
1. Openness to experience
2. Creative imagination
3. Confidence and content in one’s own evaluation
4. Satisfaction in facing and attacking problems and in resolving confusion or
inconsistency (Punya kepuasan dalam mengahadapi & memecahkan
permasalahan).
5. Has a duty or responsibility to achieve.
6. Inteligence and energetic.
Berpikir kreatif dalam kewirausahaan.

Ditinjau dari fungsinya otak manusia dibedakan menjadi bagian kiri dan kanan. Otak
bagian kiri berperan menangkap logika dan simbol2 sekaligus digunakan untuk
mengembangkan ketrampilan berpikir, sedangkan bagian kanan lebih menangkap
hal yang bersifat intuitif dan emosional sekaligus menggerakan pikiran lateral dan
meletakannya pada jiwa proses kreatif.
Dalam upaya belajar mengembangkan ketrampilan kreatif (dengan otak bagian
kanan) dengan ciri2 :
1. Selalu bertanya : ”Apa ada cara yang lebih baik?”
2. Selalu menantang kebiasaan rutin, tradisi
3. Berefleksi, berpikir dalam
4. Berani bermain mental
5. Menyadari kemungkinan banyak jawaban dibandingkan satu jwb yg benar
6. Melihat kegagalan/kesalahan sebagai jalan untuk sukses
7. Mengkorelasikan ide2 yang masih samar, untukhasilkan pemecahan
inovatif
8. Punya kemampuan untuk bangkit diatas kebiasaan rutin danmelihat
permasalahan dari perspektif yg lebih luas, kmd memfokuskan pada
kebutuhan untuk berubah.

Tujuh langkah berpikir kreatif :


1. Hindari sikap untuk tidak belajar.
2. Belajar banyak hal.
3. Diskusikan ide kita dengan pihak lain
4. Himpun artikel2 yang penting
5. Temui profesional atau asosiasi dagang dan pelajari cara mereka pecahkan
masalah.
6. Gunakan waktu untuk belajar dari orang lain
7. Kembangkan ketrampilan menyimak gagasan orang lain.
Cara meningkatkan kemampuan menstranformasi informasi kedalam ide2 :
1. Evaluasi bagian2 situasi beberapa saat,coba ambil gambaran luasnya.
2. Susun kembali unsur2 situasi tsb
3. Sebelum melihat satu pendekatan khusus terhadap situasi tertentu,ingat
bahwa dengan beberapa pendekatan mungkin keberhasilan akan tercapai.
4. Lawan godaan yang menyebabkan penilaian kita ter-gesa2 dalam
memecahkan persoalan atau mencari peluang.

Materi 2.5 SIKAP DAN KEPRIBADIAN WIRAUSAHA.

Didalam perusahaan, wirausaha merupakan seorang inisiator sekaligus


organisator yang penting. Seseorang yang memilki jiwa kewirausahaan ditandai oleh
pola perilaku sbb. (By Dusselman,1999) :
1. Inovatif, yaitu usaha untuk menciptakan, menemukan dan menerima ide2
baru.
2. Keberanian untuk menghadapi risiko
3. Kemampuan manajerial (POAC)
4. Kepemimpinan, dlm hal ini mampu memotivasi, melaksanankan dan
mengarahkan tujuan usaha.
Sedangkan menurut Kathleen Hawkins dan PeterA Turla, perilaku kewirausahaan
tsb mencakup :
1. Kepribadian yang berupa kreativitas, disiplin diri, kepercayan diri,
keberanian menghadapi risiko,punya dorongan & kemauan kuat.
2. Hubungan, yg tercermin dari hubungan antar personal , komunikasi,
kepemimpinan dan manajemen.
3. Pemasaran yg mencakup ketrampilan dalam kaitannya dengan 4 P .
4. Keahlian dalam mengatur, denagn wujud penentuan tujuan, perencanaan,
penjadwalan dan pengaturan pribadi.
5. Keuangan dengan indikator sikap terhadap uang dan cara mengatur uang.
Sementara itu David Mc Cleland mengemukakan 6 ciri perilaku kewirausahaan ,yaitu
:
1. Ketrampialn ambil keputusan dan ambil risiko yang moderat
2. Energik, khususnya dalam bentuk berbagai kegiatan inovatif.
3. Tanggung jawab individual
4. Mengetahi hasil2 dari berbagai keputusan yang diambilnya, dengan tolok
ukur satuan uang sebagai indikator keberhasilan.
5. Mampu mengantisipasi berbagai kemungkinan dimasa yg akan datang
6. Punya kemampuan berorganisasi termasuk manajerial

Materi 2.6 MOTIF BERPRESTASI KEWIRAUSAHAAN.


Seseorang memilki minat berwirausaha karena ada motif tertentu yaitu motif
berprestasi (ACHIEVEMENT MOTIVE).
Motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menenkankan pada hasrat untuk
mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi Jadi faktor dasarnya
adalah kebutuhab yang harus dipenuhi.
Teori motivasi pertama kali dikemukakan oleh Maslow, yg kemudian oleh Clayton
dikelompokan menjadi 3 kelompok, yaitu :
1. Existence needs ( physiological + security needs dari Maslow)
2. Relatedness needs (Social & esteem needs dari Maslow)
3. Growth needs (esteem needs & self actualization needs dar Maslow)
Adapun David McClelland mengelompokan needs menjadi :
1.Need for achievement (N ’ Ach)
2.Need for power (N ‘ Pow)
3.Need for affiliation. (N ‘ Aff)

Kebutuhan berprestasi terlihat dalam bentuk tindakan untuk melakukan sesuatu lebih
baik & lebih efisien dari sebelumnya.
Wirausaha yang memiliki motif berprestasi tinggi (N ‘ Ach tinggi) mempunyai ciri2 :
(1) Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan problem yang ada pada dirinya.
(2) Selalu perlu umpan balik yang segera untuk evaluasi sukses/gagal.
(3) Berani hadapi risiko dengan penuh perhitungan
(4) Punya tanggung jawab personal yang tinggi
(5) Suka tantangan.

Kebutuhan akan kekuasaan (N ’ Pow,merupakan hasrat untuk mempengaruhi,


mengendalikan dan menguasai orang lain. Ciri umumnya is senang bersaing,
berorientasi pada status dan cenderung ingin menguasai orang lain.

Kebutuhan berafiliasi (N ’ Aff) merupakan hasrat untuk untuk diterima dan disukai
oleh prang lain, dengan demikian lebih menyukai persahabatan, suka bekerja sama
daripada persaingan dan saling pengertian. Menurut Stephen P Robbins, kebutuhan
kedua dan ketigalah yang erat kaitannya dengan keberhasilan manajer saat ini.

Victor Vroom dalam teori ”Expectancy theory” menyatakan bahwa ” The strength of
tendency to act in a certain way depend on the strength of an expentation that an act
will be followed by a given out come and other actractivness of that outcome to the
individual” (kecenderungan yang kuat untuk bertindak dalam suatu arah tertentu
tergantung pada kekuatan harapan yang akan dihasilkan dari tindakanannya dan
ketertarikan lain yang dihasilkan bagi seseorang). Dalam hal ini ada 3 variabel yang
saling berhubungan, yaitu :
1. Attractiveness, merupakan imbalan yang diperoleh dari pekerjaan
2. Performeance –reward linkage, yaitu hubungan imbalan yg diperoleh
dengan kinerja
3. Effort performance likage, yaitu hubungan antara usaha dan kinerja yang
dihasilkan.
Jadi dalam teori ini ada 3 prinsip, yaitu :

1. P = f ( M x A ) Dimana : P = prestasi (performance)


2. M = f ( V1 x E ) M = motivation
3. V1 = f ( V2 x I ) A = ability
V 1 = valensi tingkat I
E = expectancy
I = instrumental
V2 = Jml valensi yg melekat pada
Perolehan tkt kedua.
Berkenaan dengan motif , pada dasarnya ada tiga fungsi yaitu :
1. Mendorong manusia untuk menjadi penggerak (sbg motor yg melepas
energi
2. Menentukan arah perbuatan ke tujuan tertentu
3. Menyeleksi perbuatan, untuk dijalankan dalam mencapai tujuan dng
menghindari hal yang tidak bermanfaat bagi pencapaian tujuan tsb.
Beberapa alasan ,mengapa seseorang berwirausaha :
1. Keuangan, yaitu untuk mencari nafkah, menjadi kaya,mencari pendapatan
tambahan,jaminan stabilitas keuangan.
2. Sosial, yaitu memperoleh gengsi/status, untuk dikenal dan dihormati, menjadi
contoh bagi orang tua didesa,agar dapat bertemu dengan orang banyak.
3. Pelayanan, yaitu memberi pekerjaan pada masyarakat, menatar masyarakat,
masa depan keluarga, mendapat kesetiaan suami/isteri, membahagiakan
bpk/ibu.
4. Pemenuhan diri,yaitu menjadi atasan/mandiri, mencapai sesuatu yg
diinginkan, tak tergantung orang lain,menjadi lebih produktif, memanfaatkan
kemampuan pribadi.
Beberapa peluang yg dpt diambil dari kewirausahaan (by Zimmerer) :
1. Peluang memperoleh kontrol atas kemampuan diri
2. Peluang memanfaatkan potensi yg dimiliki secara penuh
3. Peluang untuk memperoleh manfaat secara finansial
4. Peluang untuk berkontribusi ke masyarakat dan menghargai usaha2
seseorang.

Anda mungkin juga menyukai