MAKP
MAKP
MAKP
DISUSUN OLEH :
P17015
PRODI D3 KEPERAWATAN
2020
1. Model Penugasan/Model Asuhan Keperawatan
a. Metode Fungsional
yang didasarkan kepada pembagian tugas menurut jenis pekerjaan yang dilakukan.
klien. Seorang perawat dapat melakukan dua jenis tugas atau lebih untuk semua klien
yang ada di unit tersebut. Kepala ruangan (head nurse) bertanggung jawab dalam
pembagian tugas tersebut dan menerima laporan tentang semua klien serta menjawab
memberikan makanan. Dalam model ini Ka. Ruang harus koordinasi antar perawat
1. Sederahana
2. Efisien
5. Kekurangan tenaga ahli dapat diganti dengan tenaga yang kurang berpengalamaan
6. Memudahkan kepala ruang untuk mengawasi staff atau peserta didik yang praktek
sekelompok klien dan sekelompok klien. Kelompok ini dipimpin oleh perawat
kelompok/ketua tim. Selain itu ketua tim bertanggung jawab dalam mengarahkan
keperawatan klien serta membantu anggota tim dalam menyelesaikan tugas apabila
menjalani kesulitan. Selanjutnya ketua tim yang melaporkan pada kepala ruangan
Seorang ketua tim bertanggung jawab mengetahui kondisi dan kebutuhan seluruh
pasien yang dirawat oleh tim. Kewajiban ketua tim bergantung kepada kebutuhan
pasien dan beban kerja, termasuk membantu anggota tim, memberikan pelayanan
akan dapat diberikan kepada pasien meskipun relative banyak staf pendukung.
nilai-nilai individual karyawan dan memberikan otonomi kepada anggota tim akan
a. Ketua tim diberikan pada perawat profesional dan harus mampu menggunakan
a. Suatu model asuhan yang dilaksanakan oleh suatu tim terhadap satu atau
sekelompok klien/pasien
b. Tim dipimpin oleh seorang perawat yang secara klinis kompeten, mempunyai
c. Dalam model ini, tim dapat terdiri dari pelaksana asuhan dengan level
kemampuan yang berbeda tetapi semua aktifitas tim harus terkoordinasi secara
baik
d. Dalam proses asuhan, dibutuhkan kesinambungan antar tim untuk setiap shift
pasien
Sesungguhnya Manthey (2001) dalam Marquis, B.L. & Huston, C., J. (2002)
yang mengharuskan hubungan perorangan antara seorang perawat dan pasien dengan
terhadap 4-5 klien sebagai perawat primer yang bertanggung jawab terhadap kondisi
Perawat primer bertanggung jawab mulai klien masuk sampai pulang. Perawat
merencanakan asuhan keperawatan dan juga akan membuat rencana pulang klien jika
diperlukan. Pada saat tidak bertugas perawat primer lain bertindak sebagai perawat
asosiet.
jelas di antara pasien, dokter, perawat asosiet, dan tim kesehatan lainnya. Kombinasi
komunikasi yang baik dan keberadaan interdisiplin dalam satu grup dalam
holistic. Meskipun kepuasan kerja tinggi dalam keperawatan primer, metode ini sulit
diimplementasikan karena dibutuhkan tanggung jawab dan otonomi yang tinggi dari
pemberian pelayanan keperawatan primer, mereka akan merasa tertantang dan harus
Perkembangan pasien akan diikuti terus oleh manajer kasus dari masuk sampai
pulang. Integrasi layanan kesehatan untuk klien/pasien secara individu atau kelompok
dengan tim multidisiplin yang bertanggung jawab secara kolaboratif dalam kajian
kebutuhan klien dan menetapkan rencana tindakan, implementasi, evaluasi dari saat
pasien diterima, dirujuk dan atau dipulangkan. Dalam manajemen kasus diperlukan :
1) Case manager
yang ditangani (Finkleman, 2001 dalam Marquis, B.L. & Huston, C., J., 2002).
lain-lain.
a. Metode fungsional
a. Metode kasus
pasien, perawat, dokter, dan rumah sakit. Keuntungan yang dirasakan adalah
Selain itu asuhan diberiakan bermutut tinggi dan tercapai pelayanan yang efektif
komprehensif.
b. Metode tim
4) Keuntungan terhadap perawat, dokter dan rumah sakit. Asuhan yang diberikan
1) Kelebihan metode manajemen kasus perawat lebih memahami kasus per kasus
Kepala
DISUSUN OLEH :